~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan...

9
~J:~ DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI National Sharia Board - Indonesian Council of Ulama Sekretariat : JI. Dempo No.19 Pegangsaan -Jakarta Pusat 10320 Telp.: (021) 3904146 Fax. : (021) 31903288 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 87/DSN-MUIIXII/2012 Tentang METODE PERATAAN PENGHASILAN (INCOME SMOOTHING) DANA PIHAK KETIGA o "'II . 0."'11 1u1 0 ~J r:..?"J/ ~ \,..... .. /-,/ \...... ; Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam kondisi tertentu yang diduga kuat akan menimbulkan risiko pengalihan/penarikan dana nasabah dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS) akibat tingkat imbalan yang tidak kompetitif dan wajar (displaced commercial risk), LKS membuat kebijakan yang dikenal dengan metode perataan pendapatan yang antara lain berupa: 1) perataan pendapatan tanpa membentuk cadangan penyesuaian keuntungan, dan 2) perataan pendapatan dengan membentuk cadangan penyesuaian keuntungan (Profit Equalization Reserve/PER); b. bahwa praktik perataan pendapatan dengan atau tanpa pembentukan cadangan penyesuaian keuntungan dalam bagi hasil dana pihak ketiga yang dilakukan oleh LKS memerlukan ketentuan syariah yang dapat dijadikan acuan dalam kegiatan operasionalnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b, DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang Metode Perataan Pendapatan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga untuk dijadikan pedoman oleh LKS. 1. Firman Allah SWT a. Q.S. al-Ma'idah [5]: 1: "Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu ... " b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Transcript of ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan...

Page 1: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

~J:~DEWAN SYARIAH NASIONAL MUINational Sharia Board - Indonesian Council of UlamaSekretariat :JI. Dempo No.19 Pegangsaan -Jakarta Pusat 10320 Telp.: (021) 3904146 Fax. : (021) 31903288

FATWADEWAN SYARIAH NASIONAL

NO: 87/DSN-MUIIXII/2012

Tentang

METODE PERATAAN PENGHASILAN (INCOME SMOOTHING)DANA PIHAK KETIGA

o "'II . 0."'11 1u1 0~J r:..?"J/ ~\,..... .. /-,/ \...... ;

Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah

Menimbang

Mengingat

: a. bahwa dalam kondisi tertentu yang diduga kuat akan menimbulkanrisiko pengalihan/penarikan dana nasabah dari Lembaga KeuanganSyariah (LKS) akibat tingkat imbalan yang tidak kompetitif danwajar (displaced commercial risk), LKS membuat kebijakan yangdikenal dengan metode perataan pendapatan yang antara lain berupa:1) perataan pendapatan tanpa membentuk cadangan penyesuaiankeuntungan, dan 2) perataan pendapatan dengan membentukcadangan penyesuaian keuntungan (Profit EqualizationReserve/PER);

b. bahwa praktik perataan pendapatan dengan atau tanpa pembentukancadangan penyesuaian keuntungan dalam bagi hasil dana pihakketiga yang dilakukan oleh LKS memerlukan ketentuan syariah yangdapat dijadikan acuan dalam kegiatan operasionalnya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b, DSN-MUImemandang perlu menetapkan fatwa tentang Metode PerataanPendapatan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga untuk dijadikanpedoman oleh LKS.

1. Firman Allah SWT

a. Q.S. al-Ma'idah [5]: 1:

"Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu ... "

b. Q.S. al-Isra' [17]: 34:

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 2: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 2

" ... Dan tunaikanlah janji-janji itu, sesungguhnya janji itu akandimintai pertanggungjawaban ... "

c. Q.S. al-Baqarah [2]: 275:

" ... Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkanriba ... s s

"Hai orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dantinggalkan sisa riba jika kamu orang yang beriman. "

e. Q.S. al-Nisa' [4]: 29:

ojS0 0r ~l~W~ ~ r--<J~r~G ~ ~T J~\ ~r~o<:-~. \? o? ~ I?;;... r--~J'9 ~ oj~

""Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan(mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupaperdagangan yang dilandasi atas sukarela di an tara kalian ... s s

f. Q.S. al-Baqarah [2]: 283:

" ... Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya danhendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya ... "

g. Q.S. al-Nisa' [4]: 58:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanatkepada yang berhak menerimanya ... "

2. Hadis Nabi s.a.w.:

a. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari 'Ubadah bin Shamit, riwayatAhmad dari Ibnu 'Abbas, dan riwayat Imam Malik dari Yahya:

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia-

Page 3: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 3

,.., ,/ Q~ ,/ ~ ,/ ~ I;i I;i"... I;i~

--1--. ~-- ----r, ~ 01 . ~ ~ I --~-- ~ LLlI 1 -- ~ <LlJI J } --01)~ ,))y-P ~~ r---) --~ ~ -- 'J-'-")

:y L..:.,(jl ,~ () ~ WI j-! 0)~ c:.;-s- <L>.- ~ j-! I <L>.-y:.i)

~..L::lI ~) ,o)G::: ~~ ~ () lS-! cr" : yyl 'iL~ ~I

(~ y- ~Lo) 'U'~ J.I y- ...l....r\ 0G)) .r ii'

"Rasulullah s.a.w. menetapkan: Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh (pula) membalas bahaya(kerugian yang ditimbulkan _oleh orang lain) dengan bahaya(perbuatan yang merugikannya). " (HR. Ibnu Majah)

b. Hadis Nabi riwayat Thabrani dari Ibnu Abbas:

1,--::o. I ~--~ JWI ;J~I~I ~I ~ ~ 0 } ~I ljl:..;:., 0\S.r-r: U L ~,; --. Lr! U' . ~o ,/ ,,; 0 "'" ,/ J. / o~ "'"

~ f.,?~ ~j ,~~~ ~ J? ~j ,~ ~ ~ ~ 01 ~\..:p ~,,.; .J. /,/ ,.." ""0",, 0 ,.,. ,."h

.JJIJO} -- ~o --. ~ I/~ ,-: <, W~ --I ::-~ 0u ,:L:k..L5"'0b ~I~-- ')-'-") 'r-: c-:- ~ -- ~ ~ '". ') '"; .

s: '&.....- 6i _,/, c;i-:r.1 ~ .1.......):11J ~1p.kJ1 0G) ~jL>.-\jr-Lj ~Ij ~ ~I ~

(U'~

"Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagaimudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidakmengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidakmembeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia(mudharib) harus menanggung risikonya. Ketika persyaratanyang ditetapkan Abbas itu sampai pada Rasulullah, beliaumembolehkannya. " (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas)

c. Hadis Nabi riwayat ThnuMajah dari Shuhaib:

"Nabi bersabda, 'Ada tiga hal yang mengandung berkah: jualbeli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), danmencampur gandum dengan jewqwut untuk keperluan rumahtangga, bukan untuk dijual. " (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)

d. Hadis riwayat Imam Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Kitab Ahkam,bab: "ma dzukira 'an Rasulillah", No: 1272:

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 4: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 4

"Shuln (penyelesaian sengketa melalui musyawarah untukmufakat) boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali shulhyang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram;dan kaum muslim in terikat dengan syarat-syarat mereka kecualisyarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yangharam. "

e. Atsar dari Sayyidina 'Ali karramallahu wajhah (al-Mushannaf,Abdurrazzaq, 8/238, al-Maktab al-Islami 1403 H cet. II):

"Keuntungan ditentukan sesuai dengan kesepakatan, dankerugian ditanggung pemilik modal. "

3. Kaidah fikih:

"Pada dasamya, segala bentuk muamalat boleh dilakukankecuali ada dalil yang mengharamkannya."

.y

"Di mana terdapat kemaslahatan, di sana terdapat hukumAllah."

"Orang yang berderma tidak boleh dipaksa." (Durar al-Hukkamfi Syarh al-Majallah al-Ahkam, pasal 761, hlm, 216)

~ <\.kJI oW'll) ~L lo~/ i.Y'"11 1;.'- ~')I\ 0&/;: .0J ,-,. / .:J-'-"" /"/J ~,.. 'pt2J,,; \...... "

,~ J. ~1r.1 J. j:!~WI j:!) 0~1 ~ ~i ~..Lo

o~'ll ~\rr 'LT' ,\~iA ,ol5'~) ~I L....y :0/1WI

J. u-r)l ~ j:!JJI J~ ~L:JI w,U)) J.>.~ J )LkJG

'LT' ,\ ~AV 'y.rJI y~1 ).) :U))Y. ,~~I ~ ~i

(rrr

Dewan Syariah Nasional= Majelis Ulama Indonesia.

Page 5: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 5

"Kebijakan pemimpin terhadap rakyat harusmempertimbangkan mashIahat." (al-Asybah wa al-Nazha'ir'ala Madzhab Abi Hanifah al-Nu'man, Zain aI-Abidin IbnuIbrahim Ibn Nujaim, Kairo: Mu'assasah al-Halabi wa Syirkah.1968, hIm. 123; dan al-Asybah wa al-Nazha 'ir fi Qawa 'id waFuru' Fiqh al-Syafi'iyyah, laIaI aI-Din 'Abd aI-Rahman IbnuAbi Bakr al-Suyuthi, Beirut: Dar al-Kitab al-'Arabi. 1987, hlm.233)

~ <)i ~.L J>:- )lhJG o~ ~\) ojj~\ ~pJ;; k.tl\.. ~ / ""'..-

~\ ~y :ofliJ\ ,~ J. ~I.r.l J. -:r-~W\ -:r-) 0~\

w UJ) ..lv~ J )lhJG o~~\ :'\ \ ·uP' \ "I "I A '0LS.:?)

:U)ft! ,~r.-J\ ~ ~i J. ~)I ~ -:r---U\ J)\J.. ~LJ\

(\ V,\ ·uP ,\ ,\AV '~.rJ\ yl::..,<J\)~

"Bajat menempati tempat darurat." (Dalam pengertian, hajatdapat berstatus sarna dengan darurat). (al-Asybah wa al-Nazha'ir ala Madzhab Abi Hanifah al-Nu'man, Zain aI-AbidinIbnu Ibrahim Ibnu Nujaim, Kairo: Mu'assasah al-Halabi waSyirkah. 1968, hlm, 91; al-Asybah wa al-Nazha'ir fi Qawa'idwa Furu' Fiqh al-Syafi'iyah, Jalal al-Din Abd al-Rahman IbnuBakr aI-Suyuthi, Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1987, hlm, 179)

·cJ>- ,L6~ ,~ ,~bi ,L6lAJy a......0~ d..~)~ ,L6l:J

(\ ·i .UP ' \ '\ "I i ,~\)~ :~~ '<$)..tJ\ ...u--i

"Bajat tidak menyebabkan bagi seseorang boleh mengambilharta milik pihak lain." (al-Qawa'id al-Fiqhiyyah ..., 'AliAhmad al-Nadwi, Damaskus: Dar al-Qalam. 1994, hlm. 102)

..lv\ -~II ') 11 0/, ~ ~ J..>-r J~ kh 0r J..>-~ ~~~ ~ .r'r V ~r J. ;" -" / ):r:- '--

,~\ )b :~~ ,L;))\ ~ ~\ J. ...u--i ~ ,~\

(i "10 .UP ,\ '\A'\

"Seseorang/pihak tidak boleh mengambil harta milik pihak laintanpa sebab yang sah menurut syara'." (Syarh al-Qawa 'id al-Fiqhiyyah, Syekh Ahmad Ibn Syekh Muhammad al-Zarqa,Damaskus: Dar al-Qalam. 1989, hlm. 465).

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 6: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 6

Memperhatikan : a. Keputusan AAOIFI dalam Mi'yar Syar'i, nomor: 12 (angka3/1/5/14) yang menyatakan bahwa:

~ &lSj:JI ~ i~Jl jr ~;1JI C~ Jl ~~)'~ ~I jft

G°\rl -: C;! ~ ° / or ,~:\~ 0°~ d§.~~II Got J:,Ll:;.. ';;1C !) -f '"- '". / ~) ......-:-!J ) / 'r'"""' C!); / / /

,/ ~",...

- / /.1/-'1 'it L;:. 'it IAl:;:;.-1 . ° ~ or ,d§.~~1\ o~'>Wi; e-;: 'it os I~~ ~ cr" lS':' -/ J..y /) / 'r'"""' / /~.JA-! i..,?)) if .- // ./ "" .:;:; ...-

~;, 0'/ 0 0. Go~1 0.0-;: J~ T::-_J.1Jl.>c..UJ °i ,J~I i/ O/L;:..;:. L~C !) C!:-dY / ~ / /) / if ') /'J .;:;/ /

"Berdasarkan anggaran dasar perusahaan atau keputusan dari parapemegang saham, perusahaan boleh menahan keuntunganperusahaan tanpa dibagikan, atau menyisihkan keuntungan dalamjumlah tertentu secara periodik untuk memperkuat kinerjaperusahaan (solvency reserve), atau membentuk cadangan khususuntuk menanggulangi risiko kerugian modal (investment riskreserve), atau untuk menjaga kestabilan pembagian keuntungan(profit equalization reserve)."

b. Pendapat Wahbah al-Zuhaili dalam kitab al-Fiqh al-Islami waAdillatuhu (juz V, hlm. 3939):

"Ulama Hanafiah membolehkan untuk membuat syarat bahwa salahsatu pihak yang berakad memperoleh dinar dengan jumlah tertentuyang diketahui dalam hal keuntungan usaha melebihi nilai tertentu;syarat terse but dipandang sah dan tidak berdampak pada sahnya akadmudharabah, karena hal tersebut tidak menyebabkan ketidakjelasan(bagian) keuntungan."

c. Kesimpulan dan Rekomendasi Working Group Perbankan Syariah(Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional - Majelis UlamaIndonesia, dan Ikatan Akuntan Indonesia) tentang PengaturanPendapatan dan Pembentukan Cadangan dalam Rangka PenyesuaianKeuntungan (Profit Equalization Reserve), tanggal 20 Desember2012;

d. Pendapat peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada hari Jumat, tanggal21 Desember 2012.

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 7: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 7

MEMUTUSKAN

Menetapkan Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana PihakKetiga

Pertama Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

1. Metode Perataan Penghasilan/Laba (Income Smoothing Method)adalah pengaturan pengakuan dan pelaporan laba atau penghasilandari waktu ke waktu dengan cara menahan sebagianlabaJpenghasilan dalam satu periode dan dialihkan pada peri ode laindengan tujuan mengurangi fluktuasi yang berlebihan atas bagi hasilantara Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan Nasabah penyimpandana (Dana Pihak KetigaJDPK);

2. Metode Perataan Penghasilan dengan Membentuk Dana Cadanganadalah pengaturan distribusi keuntungan dari waktu ke waktu atasbagi hasil antara LKS dan Nasabah Penyimpan Dana dengan caramembentuk cadangan perataan labaJpenghasilan (ProfitEqualization Reserve);

3. Profit Equalization Reserve (PER) adalah dana cadangan yangdibentuk oleh LKS yang berasal dari penyisihan selisih laba LKSyang melebihi tingkat imbalan/hasil yang diproyeksikan untukpenyesuaian bagi hasil dana mudharabah (muthlaqah); dan dalamhal simpanan dana Nasabah menggunakan akad mudharabahmuqayyadah, jika disepakati para pihak, pembentukan cadanganpenyesuaian bagi hasil dapat pula berasal dari penyisihankeuntungan Nasabah yang melebihi tingkat bagi hasil yangdiproyeksikan;

4. Metode Perataan Penghasilan Tanpa Membentuk Cadangan adalahpengaturan pengakuan dan pelaporan laba dari waktu ke waktuuntuk tujuan pengaturan bagi hasil antara LKS dan Nasabah tanpapembentukan cadangan.

Kedua Ketentuan HukumMetode Perataan Penghasilan dengan atau tanpa membentuk cadanganboleh dilakukan dalam Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) denganmengikuti ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam fatwa ini.

Ketiga Ketentuan terkait Pembentukan Dana Cadangan1. LKS boleh membentuk Dana' Cadangan (PER) untuk

mengantisipasi kemungkinan terjadinya realisasi bagi hasil untukNasabah penyimpan dana di bawah tingkat imbalan yangdiproyeksikan;

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 8: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 8

2. Dana Cadangan (PER) secara prinsip boleh dibentuk melaluipenyisihan keuntungan sebelum dibagihasilkan dengan syarat:

a. bagi hasil aktual melebihi tingkat imbalan yang diproyeksikan,dan

b. dengan izin Nasabah DPK;

3. Dana Cadangan (PER) tidak boleh dibentuk dengan mengurangibagi hasil yang merupakan hak nasabah DPK apabila bagi hasilaktuallebih kecil dari tingkat imbalan yang diproyeksikan;

4. Dalam hal akad Mudharabah Muqayyadah, Dana Cadangan (PER)boleh juga dibentuk melalui penyisihan keuntungan hak Nasabahyang melebihi tingkat imbalan yang diproyeksikan setelahdibagihasilkan dengan izin Nasabah DPK;

5. Dana Cadangan (PER) yang dibentuk LKS dari penyisihankeuntungan sebelum dibagihasilkan yang melebihi tingkat imbalanyang diproyeksikan merupakan hak Nasabah DPK secara kolektifyang harus dikelola secara terpisah oleh LKS untuk prosespengaturan pendapatan dan tingkat imbalan bagi Nasabah DPK;

6. Pengaturan dan pengawasan lebih lanjut terhadap kebijakan danpelaksanaan LKS dalam Pembentukan Dana Cadangan (PER) danpenggunaannya merupakan kewenangan pihak otoritas.

Keempat Ketentuan terkait Perataan Penghasilan dengan atau tanpaPembentukan Cadangan

1. Metode Perataan Penghasilan yang dibolehkan adalah: denganmembentuk cadangan atau tanpa membentuk cadangan;

2. Perataan Penghasilan hanya boleh digunakan LKS dalam kondisiyang diduga kuat berpotensi menimbulkan risiko penarikan dananasabah akibat tingkat imbalan dari LKS yang tidak kompetitif(displaced commercial risk);

3. Kondisi sebagai dimaksud pada angka 2 di atas harus ditentukanoleh pengurus LKS berdasarkan pedoman operasional/ standardoperating prosedure (SOP) LKS dengan memperhatikan opiniDewan Pengawas Syariah;

4. Kebijakan Perataan Penghasilan hanya boleh diberlakukan terhadapDana Pihak Ketiga (DPK) yang menggunakan akad mudharabah;

5. Kebijakan Metode Perataan Penghasilan tidak boleh dilakukanapabila dalam implementasinya menimbulkan kecenderunganpraktik ribawi terselubung di mana imbalan diberikan tanpamemperhatikan hasil nyata; dan

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 9: ~J:~icmspecialist.com/wp-content/uploads/2014/02/87-Income...b. Q.S. al-Isra' [17]: 34: Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia 87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing)

87 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga 9

6. Dalam penggunaan Metode Perataan Penghasilan Tanpa Cadanganyang dilakukan dalam hasil usaha yang dibagihasilkan lebih rendahdari proyeksi, LKS boleh melepaskan haknya (isqath al-haqqlat-tanazul 'an al-haqq) untuk menyesuaikan imbalan bagi nasabahDPK agar kompetitif dan dapat diberitahukan kepada nasabah.

Kelima Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika dikemudian hari temyata terdapat kekeliruan, akan diubah dandisempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan diPada tanggal

Jakarta07 Shafar 1434 H21 Desember 2012 M

DEWAN SYARIAH NASIONALMAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua,

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia