IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB...

32
61 IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL 4.1. Pasar Halal Dunia Bisnis dan perdagangan halal mencakup kelompok produk dan jasa sebagai berikut (Dahlan, 2009): 1. Pangan Halal. Pangan merupakan porsi terbesar dari perdagangan dan bisnis halal saat ini. 2. Produk Non-pangan Halal Produk non-pangan, saat ini merupakan kategori dengan tingkat pertumbuhan cepat, yang meliputi kosmetik, produk konsumsi, farmasi, kimia, kulit, fashion dan lainnya. 3. Jasa Halal Jasa halal merupakan bisnis halal yang sedang berkembangan dengan laju yang sangat cepat (booming) yang meliputi pariwisata, spa, hotel, jasa kebugaran dan kesehatan. 4. Sistem Keuangan Halal Bisnis keuangan halal saat ini tengah menempati fase menantang, yang meliputi jasa perbankan, takaful dan sukuk. Pasar produk pangan halal yang menjadi porsi bisnis utama di dunia terdapat di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Aljazair, Bahrain, Mesir, Indonesia, Iran, Irak, Yordania, Kuwait, Libanon, Yaman, Malaysia, Maroko, Oman, Qatar, Siria, Arab Saudi, Tunisia, Turki, dan Uni Emirat Arab. Pada negara-negara non-muslim, pasar utama pangan halal dunia terdapat di India (dengan populasi penduduk muslim sekitar 140 juta jiwa), Perancis (6 juta penduduk muslim), Republik Rakyat Cina (RRC) (40 juta penduduk muslim), Jerman (3 juta penduduk muslim), Amerika Serikat (8 juta penduduk muslim), Inggris (1,5 juta penduduk muslim), Filipina (6 juta penduduk muslim), dan Kanada (0,8 juta penduduk muslim), (www.islamicpopulation.com,2009). Di wilayah Asia, negara-negara Asia Tenggara (khususnya Indonesia, Thailand, Brunei Darusalam, dan Singapura), Asia Selatan (Pakistan, India, dan Bangladesh) serta RRC merupakan pasar berpotensi dan menjanjikan untuk produk dan jasa halal. Berdasarkan jumlah penduduk muslim yang besar dan nilai

Transcript of IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB...

Page 1: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

61

IV.

GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL

4.1. Pasar Halal Dunia

Bisnis dan perdagangan halal mencakup kelompok produk dan jasa

sebagai berikut (Dahlan, 2009):

1. Pangan Halal.

Pangan merupakan porsi terbesar dari perdagangan dan bisnis halal saat ini.

2. Produk Non-pangan Halal

Produk non-pangan, saat ini merupakan kategori dengan tingkat pertumbuhan

cepat, yang meliputi kosmetik, produk konsumsi, farmasi, kimia, kulit, fashion

dan lainnya.

3. Jasa Halal

Jasa halal merupakan bisnis halal yang sedang berkembangan dengan laju

yang sangat cepat (booming) yang meliputi pariwisata, spa, hotel, jasa

kebugaran dan kesehatan.

4. Sistem Keuangan Halal

Bisnis keuangan halal saat ini tengah menempati fase menantang, yang

meliputi jasa perbankan, takaful dan sukuk.

Pasar produk pangan halal yang menjadi porsi bisnis utama di dunia

terdapat di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Aljazair,

Bahrain, Mesir, Indonesia, Iran, Irak, Yordania, Kuwait, Libanon, Yaman,

Malaysia, Maroko, Oman, Qatar, Siria, Arab Saudi, Tunisia, Turki, dan Uni

Emirat Arab. Pada negara-negara non-muslim, pasar utama pangan halal dunia

terdapat di India (dengan populasi penduduk muslim sekitar 140 juta jiwa),

Perancis (6 juta penduduk muslim), Republik Rakyat Cina (RRC) (40 juta

penduduk muslim), Jerman (3 juta penduduk muslim), Amerika Serikat (8 juta

penduduk muslim), Inggris (1,5 juta penduduk muslim), Filipina (6 juta penduduk

muslim), dan Kanada (0,8 juta penduduk muslim),

(www.islamicpopulation.com,2009).

Di wilayah Asia, negara-negara Asia Tenggara (khususnya Indonesia,

Thailand, Brunei Darusalam, dan Singapura), Asia Selatan (Pakistan, India, dan

Bangladesh) serta RRC merupakan pasar berpotensi dan menjanjikan untuk

produk dan jasa halal. Berdasarkan jumlah penduduk muslim yang besar dan nilai

Page 2: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

62

pasar pangannya, Asia merupakan pasar pangan halal terbesar dunia. Pasar

pangan halal yang cukup besar lainnya adalah Afrika dan Eropa. Perkiraan ukuran

pasar pangan halal dunia diperlihatkan pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Perkiraan Optimistik Ukuran Pasar Halal Tahunan (Hashim, 2008).

Negara

Populasi (Juta Jiwa) Pengeluaran

Untuk Pangan (US$ per kapita)

Besar Pasar (Juta US$) Total Muslim

Total 6475,4 1565,3 N.A 547,409 1 Asia 8921 1043,7 350 365,299

Indonesia 221,9 195,3 347 67,769 Asia Barat 213.9 195,3 572 111,712 China 1311.1 39,2 156 6,115 Malaysia 26,1 15,4 381 5,867 Thailand 65 5,9 371 2,189 India 1103,6 154,5 n.a n.a Pakistan 162,4 157,5 n.a n.a Bangladesh 144,2 127,5 n.a n.a Lain-lain 672,8 153,5 n.a n.a

Afrika 906 461,8 200 92,36 Eropa 727,4 51,2 1500 76,8 Amerika Utara 329 6,6 1750 11,55 Amerika Selatan 559 1,6 500 800 Oceania 33 0,4 1500 600

Wilayah Asia, Asia Barat atau Timur Tengah merupakan pasar terbesar

bagi perdagangan global produk dan jasa halal. Lebih dari 90 persen penduduk

Asia Barat merupakan penduduk muslim. Negara-negara Timur Tengah, terutama

anggota The Cooperation Council for the Arab States of the Gulf (GCC), memiliki

pendapatan yang lebih tinggi dari negara-negara lainnya sehingga rata-rata

konsumsi per kapita juga lebih tinggi. Impor bahan baku untuk industri pangan di

negara-negara Timur Tengah dilakukan karena kurangnya volume hasil pertanian

serta terbatasnya kinerja Badan Sertifikasi halal Domestik (ICO, 2009). Pada

Gambar 21 berikut diperlihatkan wilayah-wilayah yang merupakan negara-negara

Islam (Organization of Islamic Country (OIC) yang merupkan captive market

bagi produk halal (Che-Man, 2009)

Page 3: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

63

Keterangan : Warna hijau merupakan negara anggota OIC.

Gambar 21. Negara-negara Konferensi Islam (Hashim, 2008))

Selain di negara-negara Islam seperti yang digambarkan pada Gambar 22

di atas, pasar halal di Eropa juga berkembang dengan cukup signifikan. Jumlah

penduduk muslim berjumlah sekitar 50 juta jiwa dengan kemampuan ekonomi

yang cukup baik memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap daging halal.

Ketertarikan terhadap produk halal juag telah meluas hingga kalangan non-

muslim. Perkembangan produk halal di Eropa diindikasikan dengan kesediaan

supermarket besar di Eropa mengambil peluang bisnis pada produk halal lain

selain daging sapi, ayam, dan kambing.

Produk halal lain yang ditingkatkan penjualannya meliputi produk-produk

pangan olahan kemasan, makanan siap saji, makanan ringan, minuman, produk

toileteries, kosmetik dan produk-produk kesehatan.

Kondisi agroindustri halal saat ini diindikasikan dengan membanjirnya hasil

pertanian dan hasil pengolahan pertanian impor di pasar Indonesia. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat produksi nasional kemungkinan besar masih kurang

dalam memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Pada dasarnya sektor agroindustri

halal dan pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem industri yang kuat dan

4353 52

333132

3435

30

2829

38 39

45

37

36

40 41

42

2526

27

11

48

1844

47

49

5051

46

12

10

212223

24 4

9

13

171415

1920

3

56

7

1

2 8

56

54

16 55

57

1. Kazakhstan2. Uzbekistan3. Turkmenistan4. Iran5. Pakistan6. Afghanistan7. Tajikistan8. Kyrghyzstan9. Azerbaijan10. Turkey

11. Albania12. Iraq13. Kuwait14. Bahrain15. Qatar16. Maldives17. Saudi Arabia18. Yemen19. UAE20. Oman

21. Syria22. Lebanon23. Jordan24. Palestine25. Egypt26. Libya27. Tunisia28. Algeria29. Morocco30. Mauritania

31. Senegal32. Gambia33. Guinea-Bissau34. Guinea35. Sierra Leone36. Mali37. Burkina Faso38. Cote d'Ivoire39. Togo40. Benin

LEGEND :

Map 2.1 : OIC Member Countries

41. Nigeria42. Niger43. Cameroon44. Chad45. Gabon46. Sudan47. Uganda48. Somalia49. Djibouti50. Mozambique

51. Comoros52. Suriname53. Guyana54. Bangladesh55. Malaysia56. Brunei Darussalam57. Indonesia

OIC Member Countries

Page 4: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

64

kompleks. Hal ini yang menyebabkan timbulnya permasalahan dalam

perancangan suatu kebijakan pengembangannya. Selain itu hal tersebut, yang juga

menyebabkan permasalahan dalam perancangan suatu kebijakan adalah karena

hubungan antar komponen penyusun suatu sistem industri seperti sektor pasar,

sektor ekonomi, sektor tenaga kerja dan sektor produksi selalu berubah dari waktu

ke waktu. Dengan demikian, diperlukan adanya suatu strategi yang mampu

diimplementasikan sebagai alat bantu untuk mencapai pengembangan agroindustri

halal secara terintegrasi.

Dari tahun ke tahun nilai pasar halal menunjukkan perkembangan yang

sangat pesat. Besarnya pangsa pasar produk halal telah mencapai 16 persen dari

pasar produk makanan dunia.

Tabel 9 berikut menggambarkan perkembangan

nilai dari pasar produk halal global.

Tabel 9. Nilai Pasar Halal Global (

Nilai Pasar halal

World Halal Forum, 2010)

Global Per Tahun 2004 2005 2009 2010 (p)

(USD ‘000,000) 587,2 596,1 634,6 641,5

1. Afrika 136,9 139,5 150,3 153,4

2. Asia 369,6 375,8 400,1 406,1

- Negara-negara Teluk 38,4 39,5 43,8 44,7

- Indonesia 72,9 73,9 77,6 78,5

- China 18,5 18,9 20,8 21,2

- India 21,8 22,1 23,6 24,0

- Malaysia 6,6 6,9 8,2 8,4

3. Eropa 64,3 64,4 66,6 67,0

- Perancis 16,4 16,5 17,4 17,6

- Rusia 20,7 20,8 21,7 21,9

- Inggris 3,4 3,5 4,1 4,2

4. Australasia 1,1 1,1 1,5 1,6

5. Amerika 15,3 15,5 16,1 16,2

- Amerika Serikat 12,3 12,5 12,9 13,1

- Kanada 1,4 1,5 1,8 1,9

Page 5: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

65

Pada Tabel 9 di atas jika dihitung presentasenya, maka sebanyak 63 persen

produk halal global dibelanjakan di pasar Asia, 23,8 persen di kawasan Afrika,

10,2 persen di kawasan Eropa dan sisanya di Amerika dan Oseania. Pasar halal

dunia saat ini mencapai USD 634 Miliar (World Halal Forum, 2009). Pangsa

pasar produk halal terbesar terdapat di Asia, diikuti oleh Afrika, Eropa dan

Amerika seperti diperlihatkan pada Gambar 22. Selain itu, para pelaku bisnis

global seperti Nestle, KFC, Mc Donald’s, Coca Cola, Pizza Hut dan lain-lain juga

sudah terlibat dalam bisnis global seperti yang diperlihatkan pada Tabel 10

berikut:

Gambar 22. Tren Peningkatan Pasar Halal Dunia (World Halal Forum, 2010)

Tabel 10. Perusahaan Besar Dunia yang Sudah Terlibat Dalam Bisnis Halal Global (Kassim, 2010)

No. Perusahaan Keterangan

1 Nestle Perusahaan manufaktur makanan dan minuman terbesar dunia.

2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia.

3 Kentucky Fried Chicken

Perusaahaan dengan integrasi rantai pasok peternakan ayam terbesar di dunia.

4 Tesco & Carrefour Perusahaan ritel nomor satu dan dua dunia. 5 Port Rotterdam Pelabuhan terbesar di Eropa dan nomer tiga di dunia. 6 MISC Perusahaan perkapalan terbesar kedua di dunia. 7 CIMB Perusahaan keuangan terbesar di Asia Tenggara. 8 Allanasons Eksportir sapi terbesar India. 9 Al-Islami Produsen produk halal terbesar UAE.

Total 1, Afrika 2, Asia 3, Eropa 4, Australasia 5, Amerika

2004 587,2 136,9 369,6 64,3 1,1 15,3

2005 596,1 139,5 375,8 64,4 1,1 15,5

2009 634,6 150,3 400,1 66,6 1,5 16,1

2010 (p) 641,5 153,4 406,1 67 1,6 16,2

0

100

200

300

400

500

600

700

USD

‘000

,000

Page 6: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

66

Gejala perkembangan pasar halal secara global saat ini didorong oleh

meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya mutu dan keamanan produk

yang dikonsumsinya. Selain itu terdapat pula pergeseran persepsi konsumen atas

konsepsi halal yang tidak lagi dipertimbangkan murni hanya karena masalah

keagamaan, melainkan menjadi simbol global untuk jaminan mutu dan pilihan

gaya hidup. Salah satu peristiwa penting yang menjadi tonggak penting bagi

tumbuhnya pasar halal dunia salah satunya adalah pada saat terjadinya beberapa

peristiwa internasional, terutama yang menyangkut isu penyakit global seperti flu

burung dan penyakit sapi gila.

Dari rangkaian peristiwa di atas konsumen global disadarkan akan

pentingnya jaminan keamanan produk yang dikonsumsinya. halal yang

mengakomodasi kebutuhan konsumen mulai diakui sebagai tolok ukur baru untuk

keamanan yang kemudian berkembang menjadi arena pasar yang paling

menguntungkan dan berpengaruh. Isu-su dan peristiwa internasional yang terkait

keamanan, kebersihan dan jaminan mutu produk telah membangkitkan kesadaran

konsumen menjadikan hal tersebut tidak dapat ditoleransi lagi. Rangkaian

peristiwa-peristiwa geopolitik, masalah kepentingan umum, makanan yang sehat

dan aman serta permintaan konsumen secara keseluruhan telah mendorong isu

halal sebagai isu utama mutu, harga produk dan preferensi konsumen dan

produsen di seluruh dunia.

Negara-negara eksportir produk halal raksasa dunia didominasi oleh

negara-negara non-muslim. Negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Kananda,

Australia dan Selandia Baru adalah negara-negara pengekspor produk halal yang

memiliki orientasi yang tinggi terhadap mutu, sedangkan Brazil, India, China dan

Russia merupakan negara-negara eksportir produk halal raksasa dunia yang

berorientasi pada harga yang rendah (Dahlan, 2009).

4.2. Kemajuan Agroindustri halal Global

Bercermin pada tuntutan masyarakat konsumen dan kondisi perdagangan

internasional saat ini, Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar

di dunia perlu segera mengembangkan strategi untuk menyelamatkan pasar dalam

negerinya, sekaligus memberikan kesempatan untuk membangun kemampuan

Page 7: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

67

bersaing terhadap produk halal global seperti yang sedang dilakukan oleh negara-

negara lain khususnya negara-negara anggota ASEAN.

Jika diamati kemajuan agroindustri halal saat ini, beberapa negara tengah

menyiapkan berbagai strategi penguasaan pasar halal. Di Asia terdapat Malaysia,

Brunei Darussalam, Indonesia, Thailand dan Singapura. Di wilayah Eropa,

pengembangan produk halal dilakukan sebagai strategi menghadapi tantangan

globalisasi seiring dengan diberlakukannya sistem pasar bebas seperti yang

berlaku dalam kerangka ASEAN Free Trade Area (AFTA), North American Free

Trade Agreement (NAFTA), China-ASEAN Free Trade Area (C-AFTA)

,

Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), dan Organisasi Perdagangan Internasional

(WTO).

Bagi Indonesia, pengembangan bisnis halal berpeluang untuk

dikembangkan sebagai strategi dalam menghadapi persaingan dalam kerangka

China-ASEAN Free Trade Agreemet (C-AFTA) yang telah berlangsung mulai

tahun 2010. Dalam kerangka perdagangan C-AFTA, halal dapat dijadikan

penyeleksi bagi produk-produk yang masuk ke dalam pasar Indonesia sehingga

dapat melindungi pasar domestik dari produk-produk impor sebagai non-tariff

barier. Dalam penyususan strategi pengembangan produk halal, maka diuraikan

perkembangan agroindustri halal di beberapa wilayah dunia.

4.2.1. Asia

Asia pada tahun 2010 berpenduduk Muslim terbesar dengan total

1.148.173.347 jiwa dan merupakan 69,38 persen dari total penduduk Muslim

dunia. Asia merupakan pangsa pasar terbesar produk halal dunia. Jika

dibandingkan dengan produk makanan secara umum Asia menghabiskan 35

persen pangsa pasar makanan dunia, disusul oleh kawasan Eropa sebanyak 29,7

persen dan Amerika 26,8 persen. Di wilayah Asia, penduduk Asia menghabiskan

63,3 persen pangsa produk halal dunia dengan nilai USD 410 juta pada tahun

2010 (Kettani, 2010).

Negara-negara yang dengan potensi pasar halal terbesar

diperlihatkan pada Gambar 23.

Page 8: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

68

Gambar 23. Potensi Pasar Halal Terbesar Di Asia (World Halal Forum, 2010)

Secara berturut-turut pasar halal terbesar di Asia adalah Indonesia (USD

78,5 juta), negara-negara Arab (USD 44,7 juta), India (USD 24 juta), China (USD

21,2 juta) dan Malaysia (USD 8,4 juta). Dengan data di atas diketahui bahwa

Indonesia merupakan sasaran bagi negara-negara produsen produk halal yang

ingin memasarkan produk halalnya (World Halal Forum, 2010).

Walaupun Asia adalah pangsa pasar produk halal yang besar, namun

penduduknya memiliki rata-rata pendapatan per kapita yang tidak begitu tinggi.

Kondisi di atas berimbas pada konsumsi pangan total-nya yang lebih rendah

dibandingkan dengan kawasan lain. Sebagai contoh, negara-negara penduduk

padat seperti India dan Pakistan memiliki pendapatan relatif rendah dan juga

menunjukkan konsumsi protein per kapita yang jauh lebih rendah. Dengan

berbagai permasalahannya negara-negara Asia mulai menyadari bahwa pangsa

pasar produk halal adalah potensi ekonomi yang besar yang layak dikembangkan.

Hal ini disadari terutama oleh negara-negara di Asia Tenggara, Timur Tengah

bahkan oleh negara-negara di Kawasan Asia Selatan.

Di kawasan Asia Selatan, yakni di India meskipun Muslim adalah

penduduk minoritas dengan presentasi sebanyak 13 persen dari 1,15 Miliar jiwa,

pemerintahannya sedang berusaha mendapatkan pengakuan internasional melalui

pencapaian HACCP, ISO dan sertifikasi halal bagi agroindustri yang

dikembangkannya melalui berbagai insentif yang menarik dunia usaha. Beberapa

eksportir India yang berkembang pesat diantaranya adalah Allanasons, Hind Agro,

Al-Kabir, Arab Export, MK dan Amroon Foods (Karim, 2008).

IndonesiaNegara-Negara

ArabIndia China Malaysia

Potensi 78,5 44,7 24 21,2 8,4

0102030405060708090

Nila

i Pen

jual

an d

alam

Juta

U

SD

Page 9: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

69

Dilain pihak, di China agroindustri halalnya juga memiliki keinginan

untuk masuk pasar halal. Basis industri China ditopang dengan kekuatan ekonomi

yang berkembang pesat, menjadikan China dapat dengan mudah memperluas

perannya dalam pasar global. Pada saat ini, keuntungan kunci dari agroindustri

halal China adalah berupa akses ke tenaga kerja murah. Selain itu China juga telah

menandatangani Nota Kesepahaman dengan Komisi Eropa (EC) dan memiliki

beberapa mitra perusahaan yang disetujui EC dan siap untuk mengekspor produk

halal ke pasar Eropa (World Halal Forum, 2010).

4.2.2. Uni Eropa

Meskipun Muslim Eropa berjumlah hanya lima puluh juta jiwa atau tiga

persen dari total penduduknya yang berjumlah 735 juta jiwa, namun pertumbuhan

populasinya mencapai 140 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Pertumbuhan

yang pesat di atas menjadi potensi pasar halal yang semakin besar dimasa yang

akan datang (Kettani, 2010).

Pasar Eropa diwarnai dengan karakteristik konsumen Muslimnya yang

memiliki daya beli yang jauh lebih tinggi dari pada Timur Tengah dan Afrika

Utara. Dibandingkan dengan kawasan lain pembelanjaan makanan secara umum

dan makanan halal, Eropa adalah kawasan yang sangat potensial. Hasil kompilasi

data statistik menjelaskan bahwa dari total belanja pangan dunia, konsumen Eropa

membelanjakan 29.7 persennya pada tahun 2009. Eropa juga dianggap sebagai

pasar yang besar bagi pangsa pasar halal dunia yang menyerap 10,2 persen dari

total belanja makanan halal dunia. Khusus bagi pasar produk halal, keistimewaan

Eropa adalah dikarenakan tingginya kesediaan konsumen non-Muslim untuk

membeli produk halal. Kesediaan konsumen non-Muslim Eropa ini pada

umumnya dilakukan atas dasar kepercayaan bahwa produk halal lebih aman

dibandingkan dengan produk lain. Sebagai contoh, akibat besarnya permintaan

konsumen ditingkat retail, pada dua supermarket terbesar di Inggris, Tesco dan

Asda telah menjual daging dengan label halal pada lokasi khusus sejak 2001

(Bidin, 2009).

Perilaku konsumen Eropa yang baik dibuktikan dengan meningkatnya tren

pasarnya. World Halal Forum mencatat ukuran pasar makanan halal Eropa telah

Page 10: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

70

mencapai USSD 67 juta pada tahun 2010. Pangsa pasar produk halal yang terbesar

adalah di Rusia (USD 21,9 juta), Perancis (USD 17,6 juta), dan Inggris (USD 4,2

Juta) (Bidin, 2009). Di Perancis yang merupakan negara Eropa berpenduduk

Muslim terbesar dengan jumlah empat juta jiwa menjadi pasar terbesar setelah

Rusia di antara negara-negara non-Muslim. Lebih menariknya bahwa 80 persen

produk halal yang diserap oleh pasar Perancis didominasi konsumen muda di

bawah usia 30 tahun. Besarnya serapan produk halal di Perancis juga mencapai

dua kali ukuran besarnya pasar makanan organik. Hal-hal ini adalah bukti bahwa

kepopuleran serta kesadaran akan penggunaan produk halal sudah semakin baik

dan memasyarakat di Perancis.

Negara Eropa lain yang memiliki komitmen dalam mengembangkan pasar

halal walaupun bukan pasar terbesar bagi Eropa adalah Belanda dan Rusia.

Belanda menjadi negara Eropa yang penting bagi perkembangan pasar halal

Eropa. Hal ini dikarenakan pelabuhan Rotterdam menjadi pintu masuk utama

produk halal ke Eropa dan telah resmi ditunjuk sebagai pelabuhan internasional

yang merupakan pelabuhan bersertifikat global pertama atau dikemal sebagai

halal port dalam Forum Ekonomi Islam Dunia. Di pelabuhan tersebut dipastikan

bahwa produk yang ada tidak bersentuhan dengan produk non-halal. Rancangan

rantai pasokan produk halal di Belanda pada dasarnya dibuat untuk menerima

produk-produk dari Malaysia yang merupakan bentuk kerjasama Pelabuhan Klang

dan Pelabuhan Rotterdam yang akan memasok produk halal untuk bagian utara-

barat Eropa (Bidin, 2009).

Di Eropa Timur, halal-hub pertama di Rusia yang mengakomodasi standar

sertifikasi halal bagi kebutuhan logistiknya telah dibuka pada tahun 2010 di Kazan

Provinsi Tartarstan. Keunikan halal-hub Kazan ini adalah juga mengembankan

sistem ekonomi Islam dan mengembangkan kerjasama dengan negara-negara

Muslim. Dengan adanya perkembangan ini membuktikan bahwa pasar halal

semakin cepat berkembang. Di lain pihak, Turki juga memiliki kemampuan untuk

menjadi pemasok produk halal, khususnya untuk negara Uni Eropa terutama

Perancis dan Jerman.

Walaupun berbagai sinyalemen perkembangan pasar halal di Eropa

menunjukan tren yang positif, berbagai produsen harus berhati-hati dalam

Page 11: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

71

memasuki pasar Eropa. Hal ini dikarenakan mayarakat Muslim Eropa merupakan

masyarakat Muslim yang terdiri dari berbagai mazhab Islam yang ada. Contohnya

adalah di Inggris yang juga memiliki pangsa pasar halal yang besar, mayoritas

penduduk Muslimnya berasal dari Pakistan dan Bangladesh, sedangkan di

Perancis, Spanyol, Italia dan Skandinavia pada umunya umat Muslim berasal dari

Afrika Utara serta di wilayah Jerman sebagian besar berasal dari Turki. Implikasi

dari perbedaan-perbedaan asal Muslim tersebut mengakibatkan perlunya berbagai

pertimbangan serius dalam hal perencanaan perdagangan produk halal karena

menyangkut mutu dan mazhab yang dianut (Gumbira Sa’id, 2008).

4.2.3. Timur Tengah

Komunitas Muslim internasional dan konsumen di negara-negara Arab

dan Teluk sangat identik dengan Islam karena faktor sejarah dan mayoritas agama

yang dianut penduduknya. Hal ini berdampak pada konsumen lokal dan

internasional yang pada umumnya menyakini bahwa segala bisnis dan produk

apapun yang diproduksi atau bererdar di kawasan ini sudah pasti halal.

Kekuatan citra Islam dan halal pada negara-negara Arab dan Teluk

sebenarnya dapat menjadi sesuatu kekuatan dalam menjadikannya sebagai

produsen produk halal yang unggul. Pencitraan sebagai negara Muslim yang

sangat erat selama ini adalah modal utama yang tidak dimiliki negara-negara

produsen halal lain. Selain pencitraan Islam yang kuat, kekuatan pasar negara-

negara Timur Tengah, terutama anggota Dewan Kerjasama Negara Arab Teluk

(GCC) adalah pada penduduknya yang memiliki pendapatan jauh lebih tinggi dari

kawasan lainnya di dunia.

Pendapatan yang tinggi berakibat pada pola konsumsi penduduknya yang

juga diatas rata-rata kawasan lain. Pemenuhan atas kebutuhan produk halal

menjadi tidak terelakkan, namun sayangnya kekuatan pencitraan Islam dan

tingginya potensi permintaan pasar atas produk halal tidak dikuti dengan

kemampuannya menjadi produsen dan pelaku utama produk halal dunia.

Sebanyak 80 persen kebutuhan produk halal negara-negara Arab dan Teluk adalah

impor. Lebih irosnisnya, produsen halal khususnya daging halal yang memenuhi

pasarnya dikuasi oleh negara-negara non-Muslim.

Page 12: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

72

Negara-negara seperti Brazil dan Australia saat ini menjadi negara

pengekspor daging utama ke negara-negara Arab. Uni Emirat Arab mengimpor

USD 45.6 juta produk makanan olahan dan daging dari Brazil yang telah

disertifikasi oleh Cibal Halal atau the Brazilian Islamic Centre for Halal Food

Stuff Association (Brazil Association of Brazilian Beef Exporters, 2009). Negara-

negara Arab mengkonsumsi daging senilai USD 43.8 Miliar pada tahun 2009 (The

Halal Journal, 2009) yang disuplai sebanyak 54 persen pasarnya oleh Brazil dan

sembilan persen oleh Australia (Hashim, 2008).

Salah satu penyebab negara-negara Arab dan Teluk tidak dapat memenuhi

sendiri kebutuhan produk halal-nya adalah dikarenakan penduduknya yang relatif

lebih sedikit dibandingkan kawasan lain, regulasi standar produk halal Islam yang

berlaku di negara-negara Arab yang tidak sejalan dengan regulasi di wilayah lain

seperti Eropa, keadaan alam yang mengakibatkan kesulitan pemenuhan bahan

baku, ketidakmampuan menyediakan infrastruktur penyembelihan dan pengolahan

daging secara masal yang menyebabkan pengembangan produk halal-nya menjadi

tidak ekonomis.

Dalam menghadapi kondisi saat ini, pemerintahan negara-negara Arab

belum memiliki kebijakan yang jelas atas peluangnya mengembangkan potensi

kekuatan citra Islam-nya dan potensi pasarnya sebagai nilai tambah yang besar

dalam mengembangkan produk halal atau bahkan hanya sebagai pelaku re-ekspor

ke negara lainnya. Kesempatan yang dimiliki negara-negara Arab dan Teluk

dalam mengembangkan potensi pasar produk halal global dapat berjalan, dengan

syarat jika dapat menyelenggarakan aliasi strategis antara mitra lokal dan

internasional untuk mencapai skala ekonomi yang baik. Kemitraan tersebut

diperlukan dalam menyelenggarakan proses produksi masal, penyediaan bahan

baku, pengetahuan teknis dan dalam meningkatkan kemampuan rantai pasok dan

distribusinya secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasar lokalnya.

Beberapa perusahaan Arab Saudi dan UEA yang mulai memasuki pasar

Internasioal adalah Al-Radwa Farms, Al-Watania, Nash, Sunbullah, Al-Islami

Foods, Al-Babeer, Al-Areesh, Arctic Gold, Royal dan Emirates. Ketergantungan

negara-negara Arab pada produk halal impor merupakan kelemahan yang perlu

dicermati. Pada masa yang akan datang harga bahan makanan cenderung

Page 13: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

73

mengalami tren yang meningkat, hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan per

kapita dan perubahan pola konsumsi. Perubahan di atas lebih banyak dipengaruhi

oleh budaya barat dan tingkat ketergantungan yang semakin besar terhadap negara

produsen lain dan meningkatkan resiko kemanan pangan

(Hashim, 2008).

4.2.4. Amerika

Populasi Muslim di Amerika Utara meningkat jumlahnya mencapai 9,7

juta jiwa pada tahun 2010. Mayoritas Muslim di Amerika Serikat adalah imigran

dan keturunannya yang mendiami wilayah-wilayah yang juga merupakan sepuluh

pasar makanan halal terbesar dengan nilai mencapai USD 13.1 Miliar pada tahun

2010, yakni (1) New York City, New Jersey, dan wilayah metropolitan Long

Island; (2) Los Angeles, (3) Chicago; (4) Detroit; (5) Houston; (6) Dallas / Fort

Worth; (7) South Florida; (8) San Francisco; (9) Atlanta, dan (10) Washington,

DC (Kassim, 2010).

Sebanyak 60 persen Muslim di Amerika Serikat berusia dibawah 40 tahun

dengan pendapatan perkapitanya sebanyak 66 persen mencapai USD 50,000, dan

26 persennya mencapai lebih dari USD $100,000 dengan potensi pasarnya

mencapai USD 30-40 juta per tahun (AAHC, 2010). Konsumen Muslim Amerika

Serikat memiliki gaya hidup sibuk, yang pada umumnya tidak lagi

memungkinkan untuk menyiapkan makanan di rumah, sehingga ketersediaan

makanan siap saji halal semakin penting dan potensi bisnis yang besar.

Kondisi di atas ditanggapi oleh beberapa perusahaan yang meluncurkan

produk halal untuk memenuhi tuntutan konsumen seperti pizza, daging beku dan

daging unggas. Sebagian besar perusahaan membuat produk makanan olahan

halal pada awalnya hanya untuk orientasi ekspor, namun lambat laun berkembang

untuk memenuhi pangsa pasar domestik. Saat ini pasar produk halal belum

seluruhnya tercukupi, karena saat ini pembelanjaan produk halal di Amerika Utara

totalnya baru mencapai USD 16.2 juta pada tahun 2010 (World Halal Forum,

2010).

Produk halal di Amerika Serikat belum begitu lengkap tersedia di pasaran,

sehingga alternatif yang digunakan konsumen adalah produk kosher, walaupun

kosher tidak sama dengan halal. Sebanyak 16 persen pasar kosher di Amerika

Page 14: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

74

Serikat dibentuk oleh konsumen Muslim, dan berdasarkan riset oleh Midamar

Corp pada tahun 2010, menerangkan bahwa 92 persen konsumen Muslim

Amerika akan membeli produk halal jika tersedia dipasaran dan sejumlah

penyedia produk halal sudah mulai berkembang ke tempat-tempat publik seperti

sekolah swasta, penjara, pasar, industri penerbangan (World halal Forum, 2010).

Produk halal di Amerika Serikat, tingkat popularitasnya masih di bawah produk

Kosher yang dikonsumsi umat Yahudi. Produk Kosher jauh lebih dipercaya oleh

Muslim di Amerika Serikat dengan perbandingan 86 : 1 (Dahlan, 2009).

4.3. ASEAN Halal-Hub

Dalam lingkup ASEAN, halal menjadi topik yang berkembang sejak tahun

1998 ketika untuk pertama kalinya konsep halal standar ASEAN mulai

dibicarakan dan didiskusikan di Hanoi, Vietnam. Dalam perkembangannya hingga

kini masih diperdebatkan mengingat terdapatnya perbedaan-perbedaan prinsipil

yang sulit dipecahkan antarnegara anggota. Untuk menyikapi permasalahan

tersebut maka dibentuk Kelompok Kerja Produk Pangan halal atau ASEAN

Working Group on Halal yang memiliki tugas untuk mempromosikan kerjasama,

pertukaran informasi, dan harmonisasi regulasi sektor makanan halal dan

kebijakan di negara-negara ASEAN, serta melakukan tinjauan atas pengolahan

dan pemasaran makanan halal di kawasan ASEAN dalam wadah ASEAN Food

Safety Network (AFSN) dan pada tahun 2009, sekretariat ASEAN mengeluarkan

ASEAN General Guidelines On The Preparation And Handling Of Halal Food

(Sekretariat ASEAN, 2009)

Selama penelitian berlangsung, didapatkan bahwa berbagai upaya tengah

diusahakan oleh beberapa Negara ASEAN untuk menggunakan logo halal

bersama ASEAN. Logo halal bersama dimaksudkan untuk memberikan pedoman

pelaksanaan bagi industri makanan halal, dan sebagai syarat bagi sertifikasi

produk yang akan diperdagangkan dalam pasar ASEAN. Walaupun ide yang

digulirkan adalah ide yang baik, namun pada pelaksanaannya sulit dilakukan

mengingat adanya perbedaan kepentingan di setiap negara. Perbedaan tujuan

pengembangan industri dan perdagangan di setiap negara yang berbeda-beda. Di

negara-negara ASEAN misalnya, Malaysia, Singapura dan Thailand memiliki

Page 15: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

75

kepentingan untuk melakukan kepentingan ekspansi pasar karena pasar lokalnya

tidak cukup besar untuk diekplorasi. Di lain pihak, di Filipina, meskipun Muslim

merupakan penduduk minoritas, namun pemerintah setempat mendukung Office of

Muslim Affair (OMA) untuk memberi sertifikasi kepada produk-produk ekspor asal

negara-negara tersebut, s

Diantara negara-negara ASEAN berpenduduk muslim seperti, Malaysia

dan Brunei Darussalam adalah negara yang paling memiliki komitmen dalam

memajukan industri halal-nya. Malaysia hadir dengan berbagai kebijakan

strategisnya yang sangat maju, sedangkan Brunei Darussalam berupaya

menggabungkan identitas negaranya sebagai negara Islam dengan Australia

sebagai produsen daging utama dunia untuk menjadi pemimpin dalam industri

berbasis daging halal yang aman dikonsumsi. Brunei Darussalam juga menekuni

upaya pencitraan yang instensif sebagai produsen makanan berkualitas dengan

membuka Brunei Halal Park serta mengembangkan Brunei Halal Brand secara

internasional sebagai identitasnya.

edangkan Indonesia, orientasi pengembangan produk halal

adalah hanya untuk melindungi konsumen muslim di dalam negeri dan hal

tersebut pun adalah visi dari lembaga auditor halal LPPOM-MUI.

Negara-negara ASEAN berpenduduk mayoritas non-Muslim pun, seperti

Thailand, Singapura dan Filipina juga telah teridentifikasi upayanya dalam

mengambil langkah-langkah untuk memasuki pasar halal global. Sebagai contoh,

Singapura mengambil sejumlah langkah agar mampu menjadi halal hub

internasional dengan melakukan berbagai kampanye iklan di Timur Tengah. Di

lain pihak, Thailand dengan dukungan penuh pemerintah dengan diorganisir oleh

The Central Islamic Committee of Thailand (CICOT), bekerjasaman dengan

Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri telah berhasil

mengembangkan Thailand sebagai pusat kuliner dan produk halal yang juga

unggul dalam pengembangan keilmuan serta pengujian indsutri halal-nya dengan

konsep Hal-Q yang mulai diterima di pasar Internasional (Songsumud, 2009).

Dari penelaahan di atas, negara-negara anggota ASEAN tersebut tengah

mengedepankan produk halalnya sebagai produk yang dipandang penting bagi

agroindustrinya. Pada Tabel 11 berikut diperlihatkan intisari yang disintesakan oleh

peneliti untuk menggambarkan perkembangan agroindustri halal yang

berkembang di tiga negara ASEAN yang paling maju agroindustri halalnya.

Page 16: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

76

Tabel 11. Komparasi Perkembangan Kebijakan Pendorong Bisnis Halal Di Tiga Negara ASEAN (dikompilasikan dari berbagai sumber)

Kebijakan Malaysia Thailand Brunei Darussalam

• Menjadi pusat halal internasional tahun 2010

• Meningkatkan pangsa pasar halal dunia dari 1% menjadi 5% pada 2010

• Menjadi pusat produksi dan distribusi halal

• Kitchen of the World • Pusat produk-produk halal premium

• Produk halal meningkat 24.5% . dari RM 26.8 juta menjadi RM 33.4 juta di

tahun 2006.• Produksi 200 ton produk halal per hari,

60%nya diekspor (Johnson dan Huzayen, 2007).

• Bekerja sama dengan Australia

• Kuat dalam advokasi dan standar hidup Muslim,

• Australia dikenal produsen yang bersih dan bermutu tinggi

• Mendirikan Pusat Komersial Halal

• Mengembangkan Brunei Halal Brand

• Mengembangkan 263 hektar lahan untuk Halal Park

• Bantuan keuangan pada wirausaha produk halal

• Identifikasi zona halal

• Pengawasan Halal sangat ketat.• Insentif perencanaan dan

pengembangan bisnis. • Insentif Perbaikan produk dan proses

produksi.• Penerapan Label akreditasi halal

Brunei • Insentif Perbaikan produktivitas dan

sertifikasi mutu.• Pengawasan produk halal yang sangat

ketat.

• Kewenangan Sertifikasi • CICOT (The Central Islamic Committee of Thailand)

• Pemerintah pusat memberikan sertifikat halal untuk konsumsi lokal.

• Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian

• Lima tahun kelonggaran pajak investasi 100 % bagi produsen halal • Standar kesehatan.yang tinggi

• Mempromosikan Merek, produk dan jasa halal di pasar global.

• Meningkatkan jumlah industri yang tersertifikasi Halal

• Mempromosikan Merek, produk dan jasa halal di pasar global.

• Menerapkan sistem mutu dan sertifikasi Hal-Q

• MS 1480, standar keamanan pangan HACCP

• Pusat Ilmu dan Penelitian Makanan Halal

• MS 1514, mengenai prinsip umum kebersihan pangan.

• Hukum Syariah sebagai panduan dasar dalam mengembangkan standar halalnya. • Pusat training bagi calon auditor halal

Lembaga yang Berwenang Dalam Pengembangan Produk Halal

Kebijakan yang telah diambil

Kondisi Umum

Visi

• Pengemba-ngan teknologi informasi dan logistik Halal Super

Highway

• Mengembang-kan teknologi finger printing atau pengujian DNA

babi.

• Mengembang-kan pengujian asam lemak untuk mengidentifikasi

produk tidak halal

• Pendirian outlet ritel halal Halmart pertama dunia.

• Meningkatkan aspek pendukung perdagangan, logistik, perbankan, dan

sertifikasi halal. • Ekspor langsung pada agen Arab Saudi

• Mempomosikan pangan halal• Mendirikan pusat penelitian dan

pengembangan produk halal. • Mendirikan Halal Park

• Mengembangan produk halal sebagai jaminan bagi aktifitas ekonominya

setelah minyak dan gas bumi

• Berusaha menjadi pusat dalam ilmu dan pengujian kehalalan

produk.

Kebijakan yang telah diambil

• Logo halal Brunei diharapkan dapat menjadi sebuah logo produk halal yang dapat diterima di pasar Asia Tenggara

dan Internasional

• Mengembang-kan diri untuk menjadi pusat logistik halal.

• Jasa pendukung untuk mengembangkan berbagai sektor yang

berkaitan dengan industri halal,

• Pusat Kesehatan Halal dan Pelabuhan Halal (http://ww.brudirect.com).

• Pejabat Setiausaha (Mengeluarkan ijin produk halal impor) Bahagian Halal Haram Jabatan Hal Ehwal Syariah,

Kem. Hal Ehwal Ugama , Negara Brunei Darussalam

• Halal Industry Development Corporation (HIDC) dan Department of Islamic Development Malaysia (JAKIM ),

di seluruh wilayah Federal Malaysia

• The Institute for Halal Food Standard of Thailand

• Label halal Malaysia terdaftar di Trade Mark Act 1976 dan Trade Mark

Regulations 1997

• Standar halal Malaysia, MS 1500:2004 Halal Food – Production, Preparation,

Handling and Storage – General Guidelines mengadopsi konsep pangan

halal.

• Produk halal dengan mutu tinggi dan memenuhi Elemen kunci Brunei Halal Brand adalah kerjasama antara badan pemerintah dan MIPR, yang menjamin

sertifikat halal yang ketat.

• Kerjasama internasional melibatkan Australia dan Cina. Lisensi pemasaran

ayam potong ke Timur Tengah,

• Rencana kerja sama Malaysia, Filipina, dan Indonesia dalam

membangun perusahaan bersama,

Page 17: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

77

4.3.1. Thailand

Di Kerajaan Thailand mayoritas penduduknya adalah penganut Budha,

sedangkan Islam adalah minoritas dengan enam juta penduduk atau sekitar

sepuluh persen dari total penduduk dan hanya terdapat di bagian selatan Thailand.

Meskipun penduduk Muslim adalah minoritas, perkembangan produk halal

Thailand menjadi ukuran keberhasilan internasional dalam mengembangkan

produk halalnya. Orientasi ekspor dikembangkan hanya untuk pasar luar

negerinya saja, sedangkan untuk pasar dalam negerinya pengembangan produk

halal-nya tidak ditekankan sebagaimana dilakukan pada produk ekspornya.

Namun demikian pemerintah Thailand memiliki komitmen yang kuat dalam

upaya pengembangan industri halalnya dengan memiliki visi yang strategis yakni

untuk menjadi pusat dalam ilmu dan pengujian status produk halal (Saifah, 2009).

4.3.1.1. Komitmen Pemerintah Thailand

Dalam upayanya mewujudkan visi menjadi pusat dalam ilmu dan

pengujian status produk halal, pemerintah melibatkan The Central Islamic

Committee of Thailand (CICOT), The Institute for Halal Food Standard of

Thailand didukung oleh berbagai Kementerian dan berbagai lembaga non

pemerintah untuk membentuk jejaring kerjasama yang kuat. Pemerintah secara

konsisten fokus dalam mendukung lembaga-lembaga yang terlibat dengan

menyiapkan strategi untuk mengembangkan pusat kegiatan pangan halal (halal

hub) di lima provinsi di wilayah selatan, yakni Pattani, Yala, Narathiwat, Satun

dan Songkhla untuk menjadi basis produksi bagi produk halal (Songsumud,

2009).

Perkembangan industri halal Thailand dimulai pada tahun 1998 dimana

Thailand secara resmi mengadopsi standar halal Codex sebagai standar halal

Thailand. Kemudian pada tahun 1999 dikembangkan secara bersama dengan

negara-negara ASEAN untuk mengembangkan standar halal masing-masing di

setiap negara. Pada tahun 2001 The Central Islamic Commitee of Thailand

(CICOT) menerbitkan standar sertifikasi halal yang berlaku menyeluruh di semua

wilayah Thailand. Perkembangan yang cepat tersebut direspon oleh pemerintah

Thailand dengan membuat strategi untuk mendirikan pusat makanan halal di

Page 18: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

78

wilayah selatan Thailand pada tahun 2002 serta menyediakan dana bagi

pembiayaan pengembangan sistem Halal-HACCP. Pemerintah Thailand juga

mensponsori berdirinya institut standar halal Thailand dibawah supervisi CICOT.

Perhatian kerajaan dalam pengembangan industri halal di Thailand juga

ditunjukkan dengan alokasi dana kerajaan bagi pendirian pusat informasi ilmiah

dan laboratorium pengembangan makanan halal atau Halal-CELSIC di Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Chulalongkorn Bangkok (CICOT, 2003).

Keberhasilan Thailand dalam mengembangkan industri halal-nya juga

adalah karena keyakinan pemerintahannya mendorong para ilmuwan

mengembangkan produk halal berbasiskan ilmu dan teknologi dan juga

bagaimana memberikan jaminan manajerial yang baik bagi pengembangannya.

Dalam proses sertifikasi, pemerintah tidak berambisi mengambil alih

proses sertifikasi, namun kebijakan yang diambil adalah dengan memberikan

insentif berupa dukungan finansial dalam mengembangakan sistem Halal-

HACCP. Selain itu dukungan infrastruktur dan advokasi dilakukan pemerintah

Thailand kepada agroindustri halalnya agar dapat memasuki pasar-pasar halal

internasional.

Dari sudut pengembangan keilmuan untuk mendukung industri halal-nya,

pemerintah mendanai The Institute for Halal Food Standard of Thailand dibawah

supervisi CICOT untuk pengembangan Pusat Laboratorium dan Informasi Sains

bagi Pengembangan Produk Pangan Halal (CELSIC) di Universitas

Chulalongkorn, Bangkok

Selain hal di atas, pemerintah Thailand memandang besarnya potensi pasar

halal perlu dikembangkan dengan mengembangkan sistem yang terintegrasi

dengan sistem manajemen mutunya. Dengan dukungan penuh Kementerian

peindustrian dan perdagangannya, Thailand kemudian mengembangkan platform

yang mengintegrasikan halal sebagai suatu sistem mutu tertinggi dalam

pengolahan pangan yang diberi nama Hal-Q.

(Saifah, 2009).

Hal-Q dikembangkan sebagai platform pengembangan dan pelacakan

produk halal serta menyiapkan diri sebagai menjadi pusat logistik halal untuk

kawasan Asia Tenggara. Dari sisi teknologi, Thailand juga mengembangkan

teknologi pendukung industri halalnya seperti pengembangan teknologi informasi

Page 19: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

79

dan logistik dalam bentuk Thailand Halal Super Highway, pengembangan

teknologi finger printing atau pengujian DNA babi, serta pengembangan

pengujian asam lemak untuk mengidentifikasi produk haram (Saifah, 2009).

4.3.1.2. Bisnis Halal Thailand

Populasi umat Muslim yang mencapai lebih dari seperempat populasi

dunia, yakni sekitar 1,8 Miliar jiwa, merupakan peluang ekspor yang

menguntungkan bagi Thailand. Dengan peluang tersebut, pemerintah Thailand

berkomitmen menyediakan dana sebesar 264 juta Baht pada tahun 2010 yang

dikucurkan melalui program stimulus ekonomi Thai Khem Khaeng (Thailand

yang kuat), didalamnya terdapat alokasi pengembangan sembilan proyek makanan

halal sebagai bagian dari rencana pembangunan ekonomi nasional. Di bawah

rencana lima tahun mulai tahun 2009 menghabiskan hingga 5 Miliar Baht ke pasar

halal untuk konsumen Muslim internasional (Songsumud, 2009).

Thailand memiliki kemampuan memproduksi makanan halal yang

sanggup bersaing di pasar Internasional. Namun untuk produk ternak seperti ayam

dan daging sapi, Thailand masih kurang kuat sehingga dalam perencanaan

kedepan komoditas daging di atas menjadi sasaran pengembangan berikutnya.

Rencana peningkatkan ekspor makanan halal Thailand ditargetkan minimal

mencapai sepuluh persen per tahun antara 2010-2014, yang mencakup produk

sayuran, buah-buahan, perikanan, produk peternakan, jasa, pariwisata dan

kesehatan. Strategi tersebut juga mencakup rencana untuk mendorong pengusaha

hotel dan restoran operator untuk meningkatkan pelayanannya untuk memenuhi

kebutuhan beragam pengunjung Muslim. Nilai ekspor produk halal mengalami

kenaikan menjadi 5,19 milyar Baht pada tahun 2008, naik sebesar 53,3 persen dari

3,38 miliyar Baht pada tahun 2007. Pada tahun 2009, ekspor Thailand terus

meningkat menjadi 8,36 Milyar Baht (Songsumud,2009).

Dalam menata produk halalnya para pemangku kepentingan di Thailand

berkoordinasi membentuk jejaring yang kuat dengan melibatkan, antara lain

Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Olahraga, Kementerian

Perindustrian, Kementerian Agama, Kementerian Peternakan, Dewan

Pengembangan Ekonomi Sosial Nasional, Biro Komoditas Pertanian dan

Page 20: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

80

Standarisasi Pangan Nasional, Kantor Promosi Usaha Kecil dan Menengah, Biro

Sertifikasi dan Standarisasi Peternakan, Otoritas Pariwisata Thailand, Kantor

Pengembangan Pariwisata, Pusat Ilmu Produk Halal Universitas Chulalongkorn,

Pusat Pengembangan Bisnis dan Promosi Pariwisata Halal Thailand, Institut

Pangan Nasional, Yayasan Pusat Islam Thailand, Komite Islam Pusat, Institut

Pengembangan UKM, Bank Islam Thailand, Pusat Promosi Muslim Thailand,

Well Being Promotion Fot Muslim Thai Program, dan World Assembly of Muslim

Youth (Saifah, 2009).

Industri halal di Thailand mulai dirasakan urgensinya ketika ASIAN

GAMES di Chiangmai Thailand pada tahun 1995 dilaksanakan. Banyak negara-

negara peserta yang mayoritas Muslim meminta jaminan pemerintah Thailand

untuk menjamin perserta ajang olah raga tersebut untuk mendapatkan makanan

yang terjamin halal. Pemerintah menanggapi dengan serius dan sekaligus melihat

potensi bisnis yang sangat besar untuk dikembangkan di kemudian hari.

Berbeda dengan negara-negara ASEAN lainnya, motivasi Thailand

mengembangkan industri halal-nya adalah murni karena motivasi bisnis. Secara

internasional perkembangan pasar halal terjadi cukup signifikan dan Pemerintah

Thailand menyadari untuk memanfaatkan potensi dengan melakukan

pengembangan produk agroindustrinya yang berorientasi ekspor dan

mengedepankan halal sebagai bagian strategi bisnisnya. Keyakinan pemerintah

Thailand akan besarnya potensi halal dilatarbelakangi antara lain oleh hal-hal

berikut (Saifah, 2009) :

a) Eksportir produk pangan halal terbesar ternyata berasal dari negara-negara

non-Muslim seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Brazil, India, Rusia dan

Kanada.

b) Pelaku usaha, baik produsen maupun pedagang yang menekuni dan menguasai

pasar di negara-negara Muslim pada umumnya adalah non Muslim.

c) Kekuatan pembelian dari konsumen Muslim membuat Amerika Serikat dan

Uni Eropa menjadi pasar utama produk halal dunia sebesar USD 17.5 Miliar

dan USD 26.3 Miliar.

Page 21: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

81

d) Produk-produk Kosher menjadi produk-produk alternatif dengan pasar yang

terbesar diluar produk halal yang dipercaya diantara umat Muslim di Amerika

Utara.

Pasar ekpor produk halal Thaiand juga terbilang unik, jika Malaysia

membidik pasar Asia Tenggara pada awalnya, maka Thailand mengawalinya

dengan berupaya untuk masuk ke dalam pasar Eropa. Pasar Uni Eropa terbuka

luas bagi pasar produk-produk makanan dan minuman Asia, dan memiliki tren

yang meningkat. Konsumen Asia di Eropa jika ditelaah dari profilnya, terlihat

bahwa konsumen Muslim memiliki jumlah yang signifikan, sehingga Thailand

melihat hal ini peluang bisnis untuk memenuhi pasar makanan Asia, sekaligus

memenuhi kriteria halal.

Dalam perkembangannya produk halal juga mulai diakui oleh warga Eropa

dikarenakan memiliki keunggulan kualitas dibandingkan dengan produk nonhalal.

Terlebih ketika merebaknya berbagai kasus produk pangan yang aman seperti

kasus sapi gila yang melanda dunia internasional, sehingga produk dengan halal

diyakini sebagai produk yang aman. Dari sinilah Thailand mulai serius untuk

menjadikan halal sebagai strategi dalam mengekspansi pasar ekspornya. Berikut

bisnis dan jasa perdagangan halal yang tersedia di Thailand (Saifah,2009):

a) Makanan

Industri makanan merupakan salah satu adalah industri utama yang

diunggulkan Thailand yang akan mengisi ceruk pasar yang sangat besar

dengan memasarkannya ke negara-negara berpenduduk Muslim dan negara-

negara yang menyaratkan mutu yang tinggi atas impor makanannya seperti

Uni Eropa.

b) Produk Non Pangan

Produk non pangan yang dikembangkan antara lain produk kosmetik, produk-

produk komersial, obat-obatan, bahan-bahan kimia dan perawatan kulit.

c) Pariwisata dan Jasa

Industri halal Thailand juga menyentuh berbagai aspek, termasuk industri jasa

pariwisata, spa, hotel, pelayanan kebugaran dan pengobatan yang

memperhatikan aspek ke-halalannya. Pelayanan jasa halal ini memberikan arti

penting bagi industri karena mampu memberikan nilai tambah besar dan

Page 22: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

82

menghasilkan efek berganda bagi kebutuhan pasokan produk atau

keterampilan yang mendukungnya.

d) Sistem Keuangan Syariah

Karena dalam konsep halal menerapkan konsep zero halal, maka

dikembangkan sistem keuangan halal dalam upayanya mengeliminir berbagai

hal yang mengakibatkan suatu produk, proses dan jasanya mengandung unsur

haram atau diragukan, termasuk dalam sistem perbankan dan pembiayaannya.

Produk yang tengah dikembangkan di perbankan syariahnya adalah takaful

dan sukuk.

4.3.1.2. Pencapaian Industri Halal Thailand

Thailand hingga tahun 2010, memiliki 20,000 unit pabrik makanan.

Diantara jumlah tersebut 18.000 unit diantaranya berpotensi dikembangkan untuk

menjadi industri halal. Secara rinci jumlah pabrik makanan Thailand beserta

dengan potensi jumlah pabrik halal yang dapat dikembangkan Thailand dijelaskan

pada Tabel 12 berikut.

Tabel 12. Jumlah Pabrik Makanan Thailand (Saifah, 2009)

Walaupun jumlah pabrik Thailand yang memiliki standar internasional

bersertifikat halal dan siap ekpor hanya mencapai satu persen dari jumlah pabrik

makanan yang ada, namun jumlahnya sudah mencapai 160 unit pabrik. Jumlah

tersebut adalah jumlah yang besar mengingat ke-160 pabrik tersebut memiliki

kemampuan ekspor dan daya saing yang baik di tingkat Internasional.

Lebih jauh lagi jika ditelaah potensi besaran dari pabrik makanan yang

dapat dikembangkan, dengan sejumlah satu persen pabrik makanan halal Thailand

saat ini sudah sangat baik tingkatannya dalam agroindustri halal dunia, maka

akan menjadi hal yang sangat besar artinya jika potensi industri halal Thailand

No. Pabrik Makanan Thailand Unit Persen1 Jumlah Total Pabrik 20.000 1002 Potensi Pabrik Halal 18.000 903 Pabrik makanan standar Internasional 8.000 444 Potensi pabrik makanan standar Internasional bersertifikat halal 7.500 385 Pabrik makanan standar Internasional Bersertifikat Halal 1.937 10

6 Pabrik makanan standar Internasional Bersertifikat Halal Siap Ekspor 160 1

Page 23: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

83

yang mencapai 18.000 unit pabrik tercapai. Hal tersebut sangat memungkinkan

Thailand menjadi pelopor produsen makanan halal gobal. Dalam mengembangkan

pabrik makanannnya, Thailand mengekategorikan pabrik dan industri pangan

halal seperti diperlihatkan pada Gambar 24 berikut.

Gambar 24. Jumlah Produk yang Dikembangkan Thailand (Saifah,2009)

Dari kekuatan jumlah produsen yang diperlihatkan di atas, visi halal

Thailand sebagai pemain halal dunia dan "Kitchen of The World" dapat tergambar

dari ilustrasi tersebut. Rempah-rempah secara serius dikembangkan untuk

mencitrakan cita rasa Thailand pada dunia internasional untuk memdukung

pencitraan secara global terhadap cita rasa khas Thailand. Thailand juga dengan

serius mengembangkan industri minuman, tepung dan biji-bijian, sayuran dan

buah, bumbu penyedap serta berbagai produk agroindustri lainnya yang dirancang

untuk membangun citra Thailand sebagai produsen makanan utama dunia dengan

cita rasa yang khas.

Dari gambaran diatas terilihat bahwa industri makanan Thailand

berkembang pesat dengan memperhatikan mutu dan keunggulan bersaing

produknya. Berbagai kebijakan yang strategis dan konsisten membawa Thailand

sebagai negara yang berhasil mengembangkan industi halal dengan baik. Berbagai

indikator keberhasilan diatas adalah cerminan kesuksesannya dalam membangun

bisnis dengan platform halal.

1724

4752

6074

848690

112176177178

193240

0 50 100 150 200 250 300

Produk BekuTelur

ConfectioneryInfant

Produk LemakRoti

SusuGula

DagingBumbu Penyedap

Sayuran Dan BuahTepung dan Biji-Bijian

Makanan LautMinuman

Rempah-Rempah

Page 24: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

84

4.3.2. Malaysia

Malaysia memiliki visi untuk menjadi pusat produk halal internasional

pada tahun 2010. Dengan proyeksi penguasaan pangsa pasar halal di dunia-nya

ditargetkan meningkat dari satu persen menjadi lima persen pada tahun 2010.

Malaysia mulai menghasilkan 200 ton produk halal setiap hari, dimana 60 persen-

nya diekspor ke seluruh dunia. Selain itu disebutkan pula dalam visinya untuk

menjadi pusat promosi, distribusi dan produksi produk dan jasa global halal

kepada negara-negara Muslim di seluruh dunia (World Halal Forum, 2009).

Pencapaian keberhasilan industri halal Malaysia merupakan hasil dari

strategi jangka panjang yang matang dengan perangkat kebijakan yang meliputi

paket bantuan untuk dapat mendukung perdagangan, logistik, perbankan, dan

sertifikasi halal dengan tujuan agar dapat diterima di seluruh dunia. Desain

strategis Malaysia untuk menjadi halal-hub internasional dilakukan pemerintah

dengan mengambil sejumlah langkah kebijakan strategis dengan memfasilitasi

pembentukan Halal Development Corporation (HDC) yang berkerjasama dengan

Department of Islamic Development Malaysia (JAKIM) di seluruh wilayah

Federal Malaysia (Bidin, 2009).

Dijadikannya industri halal sebagai salah satu industri strategis Malaysia

merupakan respon yang kuat terhadap perkembangan produk halal global dan

terminologi halal yang telah dianggap sebagai standar mutu terhadap jaminan

keamanan dan kesehatan produk bermutu secara global.

Malaysia secara aktif melakukan advokasi untuk meningkatkan kesadaran

global atas penggunaan halal sebagai standar mutu, advokasi juga dilakukan pada

upaya harmonisasi peraturan dan panduan halal secara global sebagai upaya untuk

mendukung pada peningkatan volume dan nilai perdagangan produk halalnya

yang sejalan dengan liberalisasi. Advokasi Malaysia atas harmonisasi regulasi

halal diawali di lingkup ASEAN, dengan harapan akan berdampak pada

penyediaan akses pasar pangan halal yang lebih besar diiringi dengan peningkatan

keragaman dan diferensiasi produk yang tinggi mulai dari industri makanan dan

minuman, peternakan, kesehatan hingga kosmetik.

Page 25: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

85

4.3.2.1. Komitmen Pemerintah Malaysia

Rencana Malaysia untuk menjadi pusat halal dunia tidak berarti operasi

produksi produk halal harus dibangun di dalam negeri. Strategi lain yang

digunakan adalah dengan menjadi investor di negara-negara lain dan

mengembangkan perhatian terhadap riset dan pengembangan fasilitas dan

pengembangan keahlian yang tersedia untuk mendukung proses pengembangan

dan perluasan pasar produk halal.

Salah satu penyembab keberhasilan Malaysia adalah keseriusannya

membangun industri halalnya dengan membina usaha besar dan menekuni usaha

kecil yang difasilitasi untuk tumbuh dengan cepat. Kebijakan dilakukan dengan

konsisten dan fokus paket-paket kebijakan serta berbagai strategi unik yang

dilakukan dengan dukungan perusahaan-perusahaan negara, perbankan dan pihak

swasta yang bersama-sama mendorong usaha besar dan kecil untuk memproduksi

beragam produk halal berstrandar internasional.

Kebijakan pembangunan industri halal Malaysia juga dilakukan dengan

upaya identifikasi wilayah zona-zona industri halal dan membangun jejaring

kelembagaan agroindustri halal yang di dalamnya melibatkan berbagai pihak dari

pemerintah lokal dan internasional dan pihak swasta. Malaysia juga

mengembangkan pembinaan UKM yang berkelanjutan serta pembangunan Halal

Park sebagai pusat industri yang telah berskala internasional, sekaligus dijadikan

pusat penelitian produk-produk halal global. Halal Park yang tengah

dikembangkan diantaranya berada di Pulau Indah Selangor, Pedas Negeri

Sembilan, Serkam Pantai Melaka, Paya Pahlawan Kedah, Pantai Remis Perak dan

Gambang Pahang (Bidin, 2009).

Lembaga-lembaga yang berkepentingan dalam pengembangan bisnis halal

difasilitasi pemerintah untuk dapat berkolaborasi dan berbagi kepentingan.

Pemerintahan Malaysia berperan sebagai pelobi, melakukan berbagai kampanye

di dunia Internasional, dengan tujuan agar Malaysia mendapatkan rekognisi

sebagai negara dengan industri dan standar halal yang baik. Pemerintahan

Malaysia juga melakukan berbagai pendekatan pada industri dalam dan luar

negeri serta lembaga-lembaga perdagangan internasional seperti World Trade

Organization (WTO) dan International Standards Organization (ISO).

Page 26: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

86

Dalam pengembangan agroindustri halal, di Malaysia terdapat dua

lembaga yang memiliki kewenangan penting, yakni Halal Industry Development

Corporation (HDC) dan Kementrian Agama Islam Malaysia (JAKIM). Pada masa

lalu HDC sempat diberikan kewenangan untuk mengambil alih peranan Divisi

Halal Hub JAKIM atau Kementerian Agama Islam Malaysia, dalam

perkembangannya pada tahun 2010 HDC lebih berperan pada upaya advokasi

secara internasional, sedangkan kebijakan pengembangan industri halal

dikembalikan kepada JAKIM.

HDC dan JAKIM bekerjasa sama dalam membangun sistem jaminan halal,

mengembangkan pusat perdagangan produk halal, melakukan upaya intelijen

pemasaran serta orientasi perencanaan strategis rantai pasok yang terstruktur.

HDC dan Jakim juga berkoordinasi untuk membantu pemerintah Malaysia untuk

membentuk jejaring kerjasama antara lembaga keuangan Islam. Dalam bidang

permodalan dan keuangan, pemerintah mendukung dengan mengembangkan pasar

modal Islam Malaysia melalui komisi sekuritas (SC) yang mendirikan Dewan

Pertimbangan Syariah (SAC) yang diperuntukkan bagi pelayanan permodalan,

sekuritas dan keuangan yang cocok bagi industri halal. SAC bertugas

mengelompokkan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Syariah Malaysia

sehingga kaum Muslim dapat berpartisipasi di sektor investasi sesuai dengan

keyakinannya di pasar modal (Samsudin, 2005).

4.3.3. Brunei Darussalam

Dalam mengembangkan industri halal, Brunei Darussalam memiliki visi

untuk menjadi pusat produk-produk halal premium dengan mengembangkan

produk halal sebagai jaminan bagi aktifitas ekonominya setelah minyak dan gas

bumi. Keinginan tersebut diwujudkan dengan pengembangan logo halal Brunei

sebagai simbol produk halal premium yang dapat diterima di pasar Asia Tenggara

dan Internasional. Selain itu, tujuan-tujuan lain dari merek halal premium Brunei

adalah sebagai bentuk komitmen terhadap kewajiban 'Fardhu Kifayah' dengan

upayanya untuk meningkatkan jumlah produk halal yang dapat dikonsumsi umat

Muslim karena munculnya berbagai jenis produk yang mengandung bahan non-

halal.

Page 27: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

87

Untuk mendukung target Brunei Darussalam dalam menciptakan merek

halal yang terbaik, Pemerintah Kerajaan Brunei Darussalam bekerjasama dengan

Australia yang secara geografis relatif dekat dan dikenal secara internasional

sebagai produsen daging yang bermutu tinggi, untuk dijadikan mitra dalam

memproduksi produk daging halal olahan dan turunannya. Selain membangun

jejaring kerjasama, upaya lain yang dilakukan adalah dengan meningkatkan

advokasi internasional untuk menjadi acuan standar hidup Muslim internasional.

Selain hal tersebut, keseriusannya ditunjukkan dengan mendirikan pusat komersial

halal, mengembangkan Brunei Halal Brand, mengembangkan 263 hektar lahan

untuk mendirikan Halal Park, memperkuat sektor jasa pendukung untuk

mengembangkan berbagai sektor yang berkaitan dengan industri halal,

membangun pusat kesehatan halal dan pelabuhan halal (Gumbira-Sa’id, 2008).

Penciptaan merek halal premium dilakukan dengan berbagai kebijakan

seperti penerapan label akreditasi halal dengan pengawasan yang sangat ketat oleh

pemerintah yang dijalankan dengan standar kesehatan.yang tinggi, melakukan

kerjasama antara badan pemerintah dan parlemen, membangun kemitraan sinergis

dengan Australia dan China, melakukan promo dagang yang intensif produk

ayam potong ke Timur Tengah atas lisensi ekpor yang dimilikinya dan

membangun pusat pelatihan calon auditor halal berstandar internasional. Dalam

waktu dekat Brunei Darussalam juga berencana membangun kerjasama antara

Malaysia, Filipina, dan Indonesia untuk membangun perusahaan halal bersama.

Target mengembangkan merek halal Brunei adalah proyek milik

pemerintah yang diprakarsai oleh Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya

Primer dengan melibatkan institusi seperti Pejabat Setiausaha yang mengeluarkan

ijin impor halal, bagian halal haram Jabatan Hal Ehwal Syariah, Kementerian

Kesehatan dan Kementerian Agama. Pada tingkat tertinggi perijinan sertifikasi

halal berada pada Dewan Agama Islam yang anggotanya terdiri dari tingkat ulama

terkemuka. Sinergitas kelembagaan tersebut dijalankan untuk mempermudah

target penciptaan merek halal premium Brunei dan dijalankan secara agresif untuk

bergerak ke arah pengembangan diversifikasi, ekonomi kompetitif dan

berkelanjutan agar tidak tergantung sepenuhnya pada minyak bumi yang

dimilikinya.

Page 28: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

88

Melalui merek halal premium, Brunei Darussalam membentuk sinergi

untuk menjadikan Brunei Darussalam sebagai tujuan wisata halal sekaligus salah

satu pemain utama industri halal global. Penguasaannya dilakukan baik dalam hal

produksi makanan maupun sertifikasi (Gumbira Sa’id, 2008).

4.4. Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT)

Kerjasama multilateral dalam wilayah ASEAN telah diwujudkan melalui

forum komunikasi yang dibangun untuk mengembangkan agroindustri halal yang

berkelanjutan dalam wujud kerjasama segi tiga yang dinamakan Indonesia

Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Dalam rencana tahun 2007

hingga 2011 IMT-GT memiliki program-program, antara lain pembangunan Plaza

IMT-GT bagi usaha riset dan teknologi, kerjasama distribusi produk halal,

pameran tahunan, pembangunan Halal Highway di Rantau, Malaysia, proyek

perdagangan halal, pengembangan jaringan laboratorium keilmuan halal,

pengembangan dapur halal bagi hotel dan restoran, hub kesehatan halal,

simposium halal internasional dan pengembangan inkubator bisinis produk dan

jasa halal di ke-tiga negara peserta yang berdekatan.

Dari sudut pandang persertanya, terutama Malaysia, IMT-GT merupakan

konsep kemitraan strategis yang melibatkan tiga negara tetangga terdekat yakni

Indonesia dan Thailand. Kerjasama yang meliputi pelaksanaan sekretariat bersama

yang menjalankan kerjasama dalam bidang riset dan pengembangan, perencanaan

industri halal serta pendanaan bersama. IMT-GT juga bekerjasa sama

memfasilitasi berbagai kegiatan yang menyangkut bisnis halal seperti eskpor,

produk dan jasa halal. Seluruh kegiatan dikoordinasikan dan dipelopori oleh

badan pengembangan halal Malaysia atau Halal Development Centre (HDC).

Gambar 25 berikut menjelaskan mengenai konsep kerjasama IMT-GT dan

prediksi arah perkembangan kerjasama dimasa yang akan datang yang melibatkan

negara-negara ASEAN non-IMT-GT.

Page 29: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

89

Pengembangan IMT-GT

INDONESIA MALAYSIA THAILAND

IMT-GTSEKRETARIAT

HALAL BERSAMA

R&D

ROAD MAPPENDANAAN

EKSORTIR PRODUK DAN JASA

HALAL

PUSAT ACUAN SERTIFIKASI HALAL INTERNASIONAL

PENYEDIA BAHAN BAKU

HALAL-HUB INTERNASIONAL

PRODUSEN PRODUK HALAL GLOBAL

KITCHEN OF THE WOLD

PUSAT ACUAN PENELITIAN MAKANAN HALAL

SINGAPURA PHILIPINA BRUNEI DARUSSALAM

PUSAT PERDAGANGAN KOMERSIAL PEMAIN BARU MEREK HALAL

PREMIUM

Pengembangan Penelitian Keilmuan Halal dalam IMT-GT

Halal Science & Technology Centre (Dahlan, 2009)

INDONESIA MALAYSIA THAILAND

IPB, UGM UPM, USM CHULALONG-KORN

FILIPINA

REGION 12

SINGAPURA

NTU

BRUNEI D.

UBD LINK

SAAT INI PENGEMBANGANKETERANGAN:

Gambar 25. Lingkup Kerjasama IMT-GT dan Pengembangan Halal-Hub ASEAN

Perkembangan kerjasama IMT-GT sudah mulai beranjak dengan

mengklasifikasikan negara-negara persertanya berdasarkan kemampuan dan

karakteristiknya. Selain hal tersebut, IMT-GT sudah mulai melebarkan

kerjasamanya dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam upayanya

memperkuat kelangsungan produksi dan bisnis dalam lingkup agroindustri halal

di kawasan ASEAN. Kerjasama juga dilakukan dengan mendirikan berbagai pusat

penelitian produk-produk halal di kawasan ASEAN. Adapun wilayah kerjasama

yang disepakati diilustrasikan pada Gambar 26.

Page 30: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

90

Gambar 26. Wilayah Kerjasama Forum IMT-GT (Bidin, 2009)

Dalam pendirian IMT-GT, negara-negara anggota bekerjasama untuk

mewujudkan Halal Hub global, yang secara sinergis dapat berkolaborasi untuk

saling melengkapi kebutuhan satu sama lainnya, sehingga diharapkan dapat

terwujud nilai tambah bagi produktivitas ASEAN. Secara ideal, tujuan IMT-GT

adalah untuk memenuhi kebutuhan bersama antara Indonesia, Malaysia dan

Thailand.

Dalam kerjasama IMT-GT terdapat pembagian fokus kerjasama yang

disepakati untuk dilakukan. Pembagian peranan pada negara-negara peserta antara

lain, Malaysia direncanakan sebagai pusat pengembangan standar sertifikasi halal,

pelatihan, pusat acuan sertifikasi dan logistik. Dalam konteks kerjasama IMT-GT,

Thailand memiliki peranan mengembangkan proses pengolahan dan pengemasan

produk halal, sedangkan Indonesia dijadikan sebagai pusat pemenuhan bahan

baku, rujukan sertifikasi dan pengembangan distribusi.

Page 31: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

91

Gambar 27. Lingkup Kerjasama IMT-GT (Bidin, 2009)

Dalam Gambar 27 di atas terlihat bahwa pembagian peranan dalam

pengembangan kerjasama IMT-GT dominasi Malaysia yang memiliki porsi yang

lebih besar dalam mendapatkan nilai tambah ekonomi yang lebih besar

dibandingkan dengan Thailand dan Indonesia. Dominasi atas pembagian tugas

tersebut adalah bentuk kekuatan Malaysia dalam advokasi dan upaya yang okus

dalam membangun industri halalnya. Malaysia dalam IMT-GT merupakan negara

dengan kemampuan produksi dan advokasinya yang paling unggul. Dibandingkan

dengan negara lain, Indonesia dipandang kuat hanya dari segi pemenuhan bahan

baku, sertifikasi dan pasar yang besar namun belum berperan penting sebagai

pelaku agroindustri halal global. Dominasi Malaysia dalam IMT-GT ini

menunjukkan pula kelemahan Indonesia dalam pergaulan kerjasama antar negara

dengan lemahnya kemampuan advokasi. Dalam berbagai jalinan kerjasama yang

ada, Indonesia seringkali tidak konsisten diwakili oleh lembaga-lembaga yang

IMT-GT

Pasar Halal Global

Malaysia

Standar

Pelatihan

Sertifikasi

Logistik

Indonesia

Bahan Baku

Sertifikasi

Distribusi

Thailand

Semi-prosesing

Pengolahan

Pengemasan

Page 32: IV. GAMBARAN BISNIS HALAL GLOBAL - …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/52880/6/BAB IV... · 2 McDonalds Restoran cepat saji paling populer di dunia. 3 Kentucky Fried

92

kebijakannya memang tidak mengarah pada pengembangan agroindustri berbasis

produk halal.

Dari uraian mengenai bisnis halal global pada bab ini, didapatkan bahwa

karakeristik bisnis halal mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Meskipun halal berkaitan dengan kekhususan umat Muslim dalam konsumsi

dan penggunaannya, produk halal tidak hanya diperntukkan bagi Muslim,

tetapi dapat diperuntukkan bagi seluruh umat manusia.

2. Secara khusus bagi Muslim, halal merupakan pemenuhan terhadap persyaratan

kemanan secara religius (spiritual safety concern), sedangkan secara umum,

bagi konsumen dan pelaku industri, halal merupakan pemenuhan persyaratan

mutu, keamanan dan kesehatan dalam penggunaan dan konsumsi produknya

(Quality and Health concern).

3. Produk halal yang diperdagangkan adalah produk yang telah audit

kehalalannya melalui proses sertifikasi halal oleh lembaga audit halal dengan

persetujuan lembaga Ulama Islam suatu negara. Sertifikat halal merupakan

fatwa tertulis suatu lembaga Ulama Islam atas produk dan jasa yang telah

lulus dalam proses sertifikasi halal.

4. Pelaku bisnis halal dapat merupakan produsen dari negara-negara muslim

ataupun non-muslim selama terpenuhinya hal-hal mendasar atau khamsu

halaalaat kehahalan suatu produk halal yang mencakup 4M, yakni sumber

daya manusia (man), bahan baku (materials), proses (mechanism) dan

pembiayaan (monetary).