ISSN l4ll ffnilfifim0Plt[I - Bank Sel Gamet Ternak Lokal ... osmolaritas dan pH pengencer hanya...
Transcript of ISSN l4ll ffnilfifim0Plt[I - Bank Sel Gamet Ternak Lokal ... osmolaritas dan pH pengencer hanya...
\olume 9 Nomor 2 Desemtler 2008
ISSN l4ll -6t46
ffnilfifim0Plt[trd:I
PENGAR,I,H PEMBERIAN D-FRUKTOSA DAII KUI\IING TELUR YAITGBERE EDA TERIIADAP KUALITA,S MEMBRAI\T SPERMATOZOA
I(AMBING SETELAII PEMBEKUA}I SEMEN
La ode Ba'^a" su*ilaweti. T**;risunuwati, p. ** dan c. Gatot**'Produksi Ternak Faperta Unhalu Kendari**Produksi
Ternak Fakultas petemakan UB Malang
ABSTRAKSemen beku kambing cepat mengalami penurunan kualit6s setelah
ecocairan kembali (thm,ing) karena motilitas yang iinggi dan kandungan energiyug rendah terutama tu$9sa sehingga spemratoiou GoUi.tg cepat i.ne*l*,itmatiar, selain itu melalui prosei pemuetuan terjadi fetioar<seimfanganrmbran dari sei-sel spennatozoa menyebabkan kerusakan membrantpemoatozoa. Fruktosa sebagai sumber energi utama dan berperan meningkatkandilitas membran karena dapat berikatan dengan rosrorpia prd;"i;6d"tpcrmatozoa. Kuning telur berperan dalam mempertahankan integriias *"*b*germatozoadan melindungi spemntozoa dari cekaman dingin (cid shock).
menguji kualitas membran spermatozoa tcamuing, telah oifammnqcaelitian yang disusun dalam Rancangan Acak kelompok pot-u a**oean 2 x 3
frgan l0 ulangan. Faktor I : konsenrasi D-fiuktosa'0, d; z yr,. ra*tor lt :hnsentrasi kuniug telur 15, 20 dan 25 %. Proses fisiologi spermatozoa s*elahdi&awing terus berjalan, bersaman riengan peran membran spenuatozoa untukUrygsungkan proses fertilisasi, sehinga perlu ditakukan analisis l61gtitasaqbran spermatozoa. Kualitas membran spermatozoa diuji dengan HOS t rtstqngkan kualitas membran akrosom dianalisis dengan (FITC don A. Hasil13cti!an menuqiukkan bahwa pemberian D-frultosadan kuning tetur zoX
- dapat meningkatkan kualitas membran spermatozoa kambin[ setelah
pabekuan s€rren.
Keta Kunci : spermatozoa, integritas rnembran, D-fruktosa dan kuning telur.
TIIE INTLUENCE OF DTFFERE,NT SUPPLEMENTATION OF I}.IRUCTOSE AI\TD EGG YOLK TO TIIE QUALITY OF THE GOAT
SERMATOZOA MEMBRANE TOLLOWING TIIE SEMEN FRE,EZING.
ABSTRACTThe frozen goat semer have rapidly experiencing a decrease of quality
lbllowing its frozen thawing due to u tigf, nr,otility *i u low energy contentpticularly fructose which lead to thJ rapid death of goat .S*ut*o"hrthetmore, by using th9 freezing process the membrane of tnJrp"rmutoroa
""tt,hve become rmbalanced which-ultimately lead to the damage-of sperrnatozoame,mbrane. Fructose became the main energy source ani participating in
J Ternqk Trapika Yol. 9. No.Z: ZI-JI, 2008 Zl
increasing the membrane stability was due to its 'bonding property with
phosfohpld on the spermatozoa he1d. Egg yolk have played an important role in
inui"t"irii"g the spermatozoa me,mbrane integrity and protecting the spermatozoa
fromthe cold shock.ln order to test the quality of the goat spermatozoa membrane, th9 relgmch
was conducted in a random a*tigF of factorial pattern grouping 2x3 wittl 10
repetition. Factor I: the D-fructose concentration of 0, and?a/o. Factor II: egg yolk
dncenrationof15,20,and25Yo'Thephysiologicalp'rocessafterthethawingwas*uiotui""a, along' with the spermatozoa membratre role in facilitating tlre
E tiilti"; p.o*rir, hence it was important to conductra s_pematozoa yeqbrane
aiiJb,, *"tytis. Me,mbran quality analyzeq by-rying a Hq!-tTt'yhtt"^*:h!acfosome mernbrane quahty *.tia be analyzed by using FITC Con A' Jheresearch result have shown ihat without the supplementation of D-fructose and 20
,, At yo1i. can increase the quality of goat qpermatozoa membrane following the
semen freezing.
Key words : spermatozoa" membrane intesity, D-fructose and egg yolk.
.
)
i1
l
yangsemetr
behr
PENDATTULUA}IInseminasi Buatan (IB)
menrpakan salah satu teknologireproduksi ynng telatr diaplikasikan
$€rcara luas Pada betreraPa jenis
ternak. Teknologi ini digunakan
untuk mompercepat Peningkatanmutu genetik temak Untukmenunjang Progrun IB, Peduditunjang dengan Persedian semen
yang cukuP secara kualitas dan
kuantitas semen beku
dihasilkan. PenYimPanan
dalam b€tfift s€men
menrrrnglcirikan Penggrmaanyang tidak dibdasi dengan waktu danjarak. Namun pembelaran seqrl dapat
kengakibatkan strcs Pb,&i:'selspermatozoa sehingga tedadi
kerusakan sel dan motilitas serta
viabilitas sperilratozoa menunrn'
Penuunan kualias ini dapat
dihanrbat dengan Penambahanterteirtu sePerti D-fruktosa dan
kuning telur. Fruktosa sebagai gula
sederhana berperan meningkatkan
stabilitas membran karena daPat
bedkatan dengan fosfoliPid Padakepala spermatozoa (Cheru et al.,
19e3).Stabilitas membran daPat
dipertahankan dengan Pemberianpengencer yang mampu memenuhi
iebutuhan fisik dan kinnia serta
mempunyai daYa Preservasi YBng
tinggl terhadaP sPermatozoa
(Bearden dan FuquaY,l997).Pengencer trihidroxymethylamittamethatw (ttis)menrpakan peogeocer yang terboik'
Mmgsi sebagai Penyanggamempertahankan tekanan osmotik
dan keseimbaogan elekholit, seramengandung laktosa dan fruktosa
sebagai sumber energl (Bergero+ efal., 2004). Pengencer Tris dapddikombinasikan dengan kuning teludan memberikan efek Yang Positif
22 Pengaruh pemberian d'fruWoso (Lo Ode Ba'o dkk)
Hradap spermatozoa setelah)fuwing, karena kuning telurqg6d6g lipoprotein dan lesitinyug bekerja mempertahankan dandindrmgi integritas membrantFtneto2qa- Demikian pulaHporotein dan fosfolipid dapatrelindungi spermatozoa dari coldfuk selama pembekuaa danFyimpanan (McGonagle, et al.,frV2; Herdis, dkk., zCf.S). Dengantunikiaq perlu dilalarkan penelitianhtang peftm D-fruktosa dan liuningdur pada konsentrasi tertentutrhadap ketahanan membrantpamatozoa setelah prosespbekuan semen.
MATERIDAI\T METODEMateri penelitian yang
d$makan pada penelitian ini terdiridri kambing jantan PE dan semen.fabing jantan PE berumur 4&m dengan berat badan 80 kg yangdpeliham secara intensif dan hanyaQunakau rmtuk produksi semen diDBIB Singosari. Semen yangQurskan berasal dad hasilrEmpungan semen menggunakanqginabuatan.
Pemeriksaan kualitas semenrgr ditakulmn di LaboratoriumBIB Singosad 2A menit setelahF mFungail Kriteria semen yangCgpnakan sebagai sampel penelitianrdrreh sebagai hrikut : motilitasrsla 2+ - 3 +' motilitas iadividu >m %, pH 6,2 - 6,8 dan &rrna putihusmpai krem kekuningan.
Komposisi bahan pengencerpg dipergunakan sesuai prosedur*tdff dari BBIB Singosari terdiridrri Tris aminomethane 1,6 g, asam
sirtat 0,9 g, laktosa 1,4 g, aquades 25ml, penisilin 0,1g, streptomisin 0,1g,Gliserol 7% dffikuning telur masing-masing 15 oA,20 % dan 25 o/o sertaD-finktosa A dan2 %.
Evaluasi semen beku setetahdithawing meliputi : uji osmolaritas,integritas membran dan stafusmembranakrosom
a. Osmolaritas dan pH pengencerPemeriksaan osmolaritas dan
pH pengencer hanya dilakukan padapenelitian yaitu kuning telur 15, 20dan 25 % dengan 2 % D-ftrktosa(FlKTl, FIKTZ dao FIKT3) disebutsampel A, kemudian masing-masingA ditambahkan dengan gliserol 7 %.Sarrpel perlakuan dimasukkan dalamtabung eppendorf sebanyak 50 miligram, kemudian dimasukkan dalarnstereoform berisi es batu. Sampeldianalisis di laboratorium ErnbriologiFKH IPB Bogor. Hasil uji sampelpengencer tertera padaTabel l.
b. Integritas membrnn sperma-tozoa dengan menggunekanHOS tesIntegritas membran spermatozoa
diuji deugan lrypoosmotic swelling(HOS tes). Sebanyak 100 pl semendicamprn dengan I ml larutanhipoosmotik (0,49 g sodium sitrat x2HrO dan 0,9 g fruktosa dalam 100ml aquades). Larutan tersebut
1-. diinkubasi pada suhu 3?0C selama 30menit. Membran spermatozoadiamati dengan mikroskop cahayapembesaran 400 kali terhadaptetjadinya penggeleurbrmganspermatozoa dan adanya ekor yangmenggulung (Fonseca, et a1.,2005;
J- TerrakTropikaVo| 9. No.2: 2l-jt, 2008
spematozoa Yang membrannya utuh(intak) akan mengikat air, sehingga
bagian tubuh menggelembung da'1
pada ekor akan melingkar, sedangkan
Nu, er a1.,2005). Sela{utrYa Nur,et al. (2005) bahwa lanrtan
hipoosmotik menyebabkan
apabila membrannya rusak air tidakdapat masuk ke dalam membran,
sehingga spermatozoa tidakmenggelembung dan ekot tidakmelingkr.
mengamati terdaPatnYa fluoresenpada spermatozoa hasil FITC.Metode ini meruPakan hasilmodifikasi Susilawati (2000) darimetode Nishikima (1 997).
Penelitian ini murggunakanRAK pola ftktorial2 x 3 diukng 10
kali. Faktor pertama konsentasi Dfruktosa 0 dan 2 % dan faktor kedua
konsentrasi kuning telur 15, 20 dan
25 %. Variabel penelitian ini terdirivariabel beba$ : konsentasi II'frnktosa 0 dan 2 t/o dan konsenrasi*uning tetur yaitu 15, 20 dan25 Yo,
variabel tergantung : motilitas serta
viabilitas dan abnormalitasdievaluasi dengan Pewamaan eosin
negrostn, integfitas membran
dievaluasi dengan HOS tes, dan
variabel pendukung antara lainosmolaritas pengencer dievaluasi
l
j
Tebel 1. Hasil Analisis Osmolaritas dan pH Sampel Pengencer.
c. Status Akrosom PadaSpermatozoa
Spermatozoa difi ksasi dengan
4o/o formal dehyde, kernudian dicucidengan penambahan PBS 3 ml dan
disentifugasi 1500 rPm selama 10
meni! supematan dibuang dan
dimasulilcan dengan 0,3 ml FIfC con
A (Sigma) Yang mengandung l0pglnl dalam PBS dulbeccos-
Staining dilal$kan selama 25 menitpada suhu ruangaL selaqiutnYa
dicuci 2 kali dengan sentifugasi1500 rpm selama 10 menit,
supernatan dibuang dan -endaPanditaruh pada /low labs slide,"ilitetesiWa gliserol selanjutnYa tiap
spesimen diamati dengan mikroskopepi-flourescence (Nikon JaPan)
derlgan excltationB (ehsitasi 490 rmdengan einisi 525 nm) untuk
No. Kode SampelHasil Analisis
Osmol,lkg PH
Sample AI Ftff t (K.Telur + D-fruktosaz'/9) 0"486 6.4
2 f tffZ 0(Telur+ D-fiuktow2a/o) 0.262 6.4
3 FIKT3 (K.Telur + D-fruktosaz@ 0.655 6.4
SamoleB=elyserol+AI FlKTl 0.904 6.4
2 FIKT2 0.214 6.4
3 FlKT3 0.897 6.4
24 Pengaruhpembetrian d-fruldosa (Lq Ode Ba'a dkk')
pada osmolator dan pH pengencerdievaluasi dengan mengggunakan pHmeter, FITC Con A untukmengetahui membran akrosom yangdievaluasi pada mikroskopepifluorescence-
Data hasil pengamatan,ditabulasi dan dilakukan analisis.Karena data terdistribusi secara tidaknonnal maka sebelum dianalisisdilaln*an trasformasi arcsur"kemudian dilakukan AnalisisVariansi (AI'{AVA). Apabilaperlakuan menunjukkan berpengaruh
Tabel 2 meuqiukkqn batwaperlakuan tanpa D-fruktosa danperlakuan D-fruktosa 2 Yo masing-masing menghasilkan rataanpersertase integritas meiriUianspermatozoa kambing setelahpembekuan semen berkisar antara57,75 - 62,60 % dan antara 59,50 -60,40 o/o. Secana deskiptifmenunjukkan bahwa penambahan D-
J. Ternak Trapika Vol. 9. No.2: 2 l -3 I, 20AB
nyata maupun sang* nyatadilanjutkan dengan Uji Jd:ak GandaDuncan (Ali Kemas, 1995).
HASIL DAN PEMBAHASANIntegritas membran
spermatozoa dievaluasi denganhipo-osmotic swelling test (HOS)tes daa kualitas membran akrosondieval"asi dengan FITC con A. Hasilpenelitian rataan persentase integritasmembran spermatozoa kanrbingtertiera pada Tabel 2.
Tabel 2. Rataan Persentase Integritas Menrbran Spermatozoa Kambing padaKonsentrasi D-fruktosa dan Kuning Telur yang Berbeda
Perlakuan
Rataan Integritas MembranSpermatozoa Kambins (%)
D-fruktosa{%\
Kuning Telur (%)
015
20?<
62.6A r 10.12u
62.25 + g.20a
57.75 t 9.454
2t52025
60-40* 1130459.50 r 12.808
60.35 * 935!Keterangan : notasi yang sama pada kolom yanC @
tidakberbeda nyata (P > 0,05)
frultosa 2 % dapat menurunkanrataan persentase integntas membranspermatozoa kambing setelahpembekuan. Hubungan antarakonsentrasi D-fruktosa darl
kuning telur terhadaprataan persentase integntas membranspermatozoa kanrbing tertera padaGambar 1.
25
Kuning Telur
D-Fruktosa (%)
Gambar 1. Rataan persentase integritas membran spermatozoa kambing pada
D-fnrktosa dan kuning telur yang berbeda setelah pembekuan.
llasil pengamatan integritas membran spermatozoa kambing dengan ujiHOS tes dan diamati padamikroskop cahaya (Gambar 2).
Gambar 2" Hasil pengamatan integritas menrbrau spennatozoa kambing setelah
pembekuan dengan mikroskop cahay4 keterangan : A. Spermatozoa
dengan membran intak (utuh), B. Spetmatozoa dengan membran
rusak(Bar=2Ptm)
spermatozoa '+yang rusak ditandai dengan ekor yang
membrannya utuh memperiihatkan lurus (Gambar 2B).
ekor yang melingkar sebagai akibat Secara biologi menunjukkan
masih berfrrngsinya membran dalam bahwa perlakuan D-frtrktosa 2 %meryerap air pada lingkungan yang pada berbagai level kuning telur
bersifat hipotonik (Gambar 2A). menghasilkan ftfiaan persentase
Spermatozoa yang membrannya integfitas membran spermatozoa
Eo*6a6
26 Pengoruh pernberian d-{ruldosa (La Ode Ba'a dkk )
kambing yang rendah dari perlakuantanpa D-fnrktosa. Hal ini diduga,karena perbedaan osmolaritas utu.,konsentrasi medium. Konsenhasimedium pada perlakuan D-fruktosa 2% adaleh 470 mOsmoU! sedangkankoruntrasi medium pada perlakuantanpa D-fruktosa adalah 250mOsmoUl). Sum, et al. e003)menyatakan bahwa pada kondisimedium pengencer yang hipenouik(pengencer Tris dengan tambahan D_fruktosa Z yt memiliki sifatmenggerakkan air keluar darispermatozoa yang menyebabkandehidrasi, akibatrya terjadi fusi duapermukaan membran (lapisan luar!11 a*u.l yang menyeUiAt<an ,lipiabilayers destabilitation, yaagditaodai
9:rg* tampilan yang mengerulMembran yang tidak stabil akanberakibat pada fisiologi sperrnatozoayang menurun. Selanjutnya Nur, eral. QA04) dan Fonseca, et ul. (2005)menyatakan bahwa efek darikonsntrasi medium yang berbedapada penl,impanan spermatozoamemberi pengarrrh padapenghambatan motilitas dan kuatitasintegntas membran spermatozoakarnbing. Fonseca, et al. (2005)menyatakan bahwa konsentrasimedium l2S mOsmol/l padakambing menghasilkan kua-litash&gritas memb,ran spermatozoakambing lebih baik secara alami darimedium dengan konsentrasi S0, 160,.150 rn0srnoyl dan 200 mosmoUl,sedangkan pada konsntrasi medium290 mOsmol/l menghasilkanintegdtas membran yang rendah. Del"l*, et al. (2003) melaporkanbahwa pada spermatozoa sapi d"ng*
J. TernakTropil<a Vol. 9. No.2: 2t-31, 200g
konsenhasi midium 300 m0smol/lmenghasilkan ', membran utuhmencapai 83 t/o, sedangkan padakonsentrasi medium mencapai'4O0mOsmol/l dan 800 mbsmolfldiperoleh membran uhrh 36 dan 2g%. Selanjutrya dinyatakan bahwakonsentrasi mediuna dipengaruhijenis hewan dan lame irtuU*i(Nur, e/ al., 20O3; de pauw, et al.,2003). Kehidupan sel yang normal,termasuk spermatozoa mernbutuhkankeseimbangan medium dengankonsentrasi tertenfu. Spermatoioasapi normal dengan konsentrasimediurr 300 mOsm (de pauw, et al.,2003). Selanjuftrya dinyatakan bahwaosmolaritas dapat digunakan untukmengevaluasi kualitas morpologispermatozoa, terutama padakonligurasi ekor.
Rataan presentase pH semenkambing dari hasil penelitian inisebesar 6,56 * 0,14, sedangkan
rytaan persentase pH pengencer yang
digmakan adalah 6,4. Keadaan in'lmenunjukftan bahwa secara biologipengencer yang digunakan tidakmemberikan efek negatif terhadapkehidupan spermatozoa kambing.Garner dan Hafez (2000) menyatakanbahwa pH semen yang berkisar
Ttaru 5,9 - 7,3; Tanrbing dkk(2000) melaporkan bahwa raL-ratapH kambing pE yaifi 7,A7 + 0,21.Nilai pH berhubungan dengan dayahidup dan keuhrhkan memUranspermatozoa pada kambing Seanen,pada_pH 5 spennatozoa hanya dapatbertahan hidup selama ag jam danpH 4 dapat merusak membran
lperm{9zoa, sedangkan pada pH 6 _7 tidak berpengaruh pada
27
metabolisme spermatozoa (Nur, eta1.,2004). \
Intesttas membranspermatozoa selama pembekuan
lebih banyak dipenganrhi olehkonsentrasi kuning telur, bukan darikonsentasi D-fiuktosa. Hal idkarena kuning telur dalam peng€ncor
Tris memberikan efek yang positifterhadap sperrnatozoa selamapembekuan dan thawing. MenurutHolt dan Nort (1988); McGonagle e,aL (2A02)l Bergeron, et al. (2004)
dan Herdis, dk*. (2005) ba?rwa
kuning telur menganduug lipopoteindaa lesitin yang bekojamempertahankan dan melindungiintegritas selubung spermatozoqdemikian pula liporotein dan
fosfolipid dapat melindungispermatozoa dari cold shock selamapembekuan dan penyimpanan.Coopel dan Hausman (2004)menyatakan bahwa, fosfoliPidmerupakan pelindung utamamembran sel, karena kemarnpuannyamembentuk komformasi stabil serta
menunjukkan struktur dasar pada
seluruh membran biologisspermatozoa, sedangkan proteinmernbran memiliki fungsi spesifikdalam menjalankan aktifitasmembran sel. Sintesis membranfosfolipid bertangsung sangat altif didalarn retikulum endoplasmik danterus bergerak menuju membrau sel
maupun organetr sel lainnya D-argell,
et al. (1990). Selanjutrya disebutkanbahwa pemberian fosfolipid esensial
dapat meningkatkan Na*, f.aanATP-ase membran, menurunkankandungan kolesterol membran, danmeningkatkan fluiditas membran,
serta memperbaiki metabolisme lipid.Demikian pula Subratha (1998)menyatakan bahwa integritasmembran spermatozoa dapatditingkatkan dengan pemberianfosfolipid esensial dan antioksidanVitamin E.
Pembekuan dan thawingmenyebabkan fungsi metabolikspermatozoa berkurang datt terjadikerusakan membran plasmanyasehingga mempengaruhi stabilitasdan fungsi menrbran sel. HaI inikarena terjadi kerusakanulhastruktur, biokimia dan
fungsional spermatozoa yangmenyebabkan terjadinya peounmanmotilitas dan daya hidup, kerusakanmemb,ran plasma dan tu&mgakrosom, serta kegagalan transpordan fertilisasi (Hammerstedt, et al-,1990). Selaura pembekuan akanterjadi penrxunan kualitas mombransebagai akibat dari pengaruhcekaman dingin (cold shock). Untukmenghindari cekaman selamapembekua+ perlu memperhatikanprinsip keseimbangan konsentrasimedium di dalam sel dan di luar sel,
sehingga gejata osmotic shock dapat
dihindad (Correa, et al., 1997). [Ialini karena kehidupan sel spermatozoayang normal membufirhkankeseimbangan medium dengmkonsentrasi tertentu. Altifitasspermatozoa kambing optimal @medium dengan konsentrasi sotaa125 - 250 mOsmoUl (Fonseca, et al-200s).
Penilaian kualitas membrnakrosom dilakukan dengrmenggunakan uji FITC Con A(Gambar 3).
[:
28 Pengaruhpernberian d-fruWosa (La Ode Ba'a dkk.)
C'ambar 3. Hasil pengamatan menrbran akrosom spermatozoa kambing hasilstaining dengan FITC con A (Bar = 2 pm).
Pengamatan dengan mikroskop epiflourescerzce menggunakan filter ultra violetdengan pembesaran 400 kali. Keterangan :
A. Spermatozoa dengan akrosom yang intak, danB. Spermatozoa tanpa akrosom
Hasil evaluasi membranakrosom dengan FITC con Amenunjukkan bahwa baik padaperlakuan tanpa D-fruktosa maupunperlakuan dengan D-fruktosa 2 a/a
menunjukkan masih terdapatakrosom yang utuh (intak) padaspermatozoa kambing. Susilawati(2000) menyatakan bahwa FITC conA pada prinsipnya yaitu pengikatanlesitin pada glukosa atau D-Mannosayang terdapaf pada spermatozoa yangmasih memiliki inner membraneakrosom sehingga spermatozoa yangmasih meiliki akrosom dkaomemancarkan fluoresen, sedangkanpada spermatozoa tanpa akrosomtidak dapat memancarkan pendaranfluoresen, karena inner membranetelah menghilang sehingga tidakdapat berpendar. Spermatozoa
J. TernakTropika Vol. g. No.Z: ZI-JI, 200g
dengan akrosom yang intakmenunjukkan reaksi akrosom belumberlangsung, sedangkan spermatozoatanpa alcrosom menunjukkan reaksiakrosom tElah berlangsung.Pendapat ini diperkuat denganpemyataan Garner dan Flafez (2000)bahwa membran akrosom Luat (outermembrane) akan menyatu denganmembran plasma pada saat terjadireaksi akrosom, sedangkan membranbagian dalam (inner membrane) akanmenghilang pada saat fetilisasi.Selan$utrya Nishikima (lgg7) datamSusilawati (2000) menyatakan bahwapada prinsipnya pewamaan denganFITC con A berbeda denganpewarnaan CTC, pendaran padaspermatozoa dengan FITC con Adihasitkan dati adanya lesitin yangmengikat glukosa atau D-Mannosa
li
I!
i
I
I
:
yang ada inner membrane akrosom,
sedangkan Pendaran Padaspermatozoa hasil CTC berdasarkan
inftuks ion kalsirnn karena
spennatozoa masih memiliki tudurga*cosom, sehingga aPabita tidaktedapat tu&mgsperrratozoa tidak dapat berpendar
karena tidak menyerap fluoresen.
Bilodeau, et al. (2000) menYatakan
bahwa selama pembekuan semen
dapat menurunkan level antioksidan'akibatnya terjadi kerusakan membranyang permanen yang ditandai dengan
pengkerutan dan kenrsakan membranplasma serta membran alrosom,terjadi penrbahan perrreabilitasmembran, peningkatan influkskalsium dan perubahan afinitasenzirn (Tartaglione dan Ritta 2004').
KESIMPULAI\t
Berdasarkan hasil dan
pembahasan dari penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Penaurbatran D'ftrktosa 2 o/o Padaberbagal konsentrasi kuning telurdalam semen menglrasilkan
integritas membran sPermatozoa
kanrbing yang lebih stabil setelah
pembekuan.
SARAI\IInseminasi Buatan sebaiknYa
meog$makan pengencer Tris Yangditambahkan dengffi D-&uktsg.2. %dan kuning telur 2A $/o. Hat inididasarkan pertimbangan bahwapenarnbahan D-fruktosa 2 % dan
kuning telur 20 7o mamPu secara
fisiologi menrperbaiki kualitasspermatozoa kambing PE secara irl
. setelah pembekuan.
Selanjutnya rmtuk mendapatkan hasilyang lebih akuret maks sebaiknYaperlu dilakftan uii tuantitas fruktosadalam semen kambing qan ujipemisahan fosfolipid" kolesterol,lipoprotein dan lesitin Yangterkandung dalam kuning telur.
DA FTABPUSTAKA
Ali Kemas. 1995. RancanganPetcobaan Teori danAplikasi. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta.
Canrpbell, N.A., J.B. Reece and !.G,- Mitchel . 2AA2. Biologt. sthed.
Alih Bahasa oleh Lestari &E.I.M Adil dan N. Anita.Erlangga Jakarta.
Cooper. G.M and RE,Hausmao.2004. The Cell: AMolecular ApProach. 3nd ed.
AMS Press, Washington.
Correa. J.R-G, Heersche. Jr and P.M.Zavos. 1997. SPerrtMernb,rane FunctionalIntegxity and ResPonse ofFrozen-Thawed BovineSpermatozoa During HfPo-osmotis Swelling TestIncubation at RafngTemPeratutes.Theriogenelogt. 47 :l 15 -7 21.
Darnetl. J., H. Lodish.,and D.Baltimorc. 1990. MolecularCelt Biologt 2d Eddition"Sci. Am. Books: 141-527.
De Pauw. I., 2003. Bovine Semen
Preserration UnderEpididymal Conditions and
Assessment of SPenn QualttY
30 Pengaruh pemberian d'frulaosa (La Ode Ba'a dkk)
=
by Means of a Sperm-OviductBinding Assay. pharmaciaAnimal Health.
Garner. D.L., and E.S.E, Hafez.2000. Spermatozoa andSeminal Plasma-Reproduction in FarmAnimal. Hafez. B dan Hafez,E.S.E. 7th ed. LippincottWillims and Wilkins.Awollers Kltiwer Company.Philadelphia
Hafez. E.S.E. 2000. Presenation andCryopreservatio of Gametesand Embryos in Reproductionin Farm Animal. Hafez. B danHafez, E.S.E. 7d, ed.Lippincott Williams andWilkins. Awollers KluwerCompany, Philadelphia.
Hammerstedt. R.H., J.K Graham, andP Noland, 1990.Cryopreservation ofMammalian Sperm: What weask them to survive.J.Androl.2:l5l-156.
Herdis, M. Rizal, A. Budiono, R.I.Arifiantini, T. Saili, A.S. Akudan Yulnawati. 2005.Optimalisasi Semen BekuDomba Garut MelaluiPenambahan Trehalosa ke
i. "
dalam Pengencer KuningTelur.J.IndonTrop.Anim.Agric. 30(4):229-236.
McGonagle.L.S., M. Goldstrein, J.Feldschub and RH. Foote,2002. The Influence ofCryoproctive Media andProcedures in MammalianSperm. The Fasb Journal.1l:670-682.
Sum. A.K., R. Faller and J.J. dePablo. 2003. MolecularSimulation Study ofPhospholipid Bilayer andInsights of the Intertactionswith Disaccharides. J.B i oplty s .8 5 :283 0 -284 4.
Susilawati, T. 2000. AnalisaMembran Spermatozoa SapiHasil FiltraJi Sephadex danSentrifugasi Gradien DensitasPercoll pada Proses SeleksiJenis Kelamin. DisertasiUnair, Surabaya.
Tartaglione. M., E. And M.N. Ritta.zAM. Prognostic Value ofSpermatological parameters
as Predictors of In VitroFertily of Frozen-ThawedBull Semen. Theriogenelagt.62:?81-783.
J. Ternak Tropika VoL 9. No.2 : 2 t -j I , 2008 3t