PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media...

100
PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI PENURUNAN SALINITAS DAN WAKTU PENGGANTIAN PAKAN ALAMI OLEH PAKAN BUATAN TERHADAP PERFORMA PASCALARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei ) FERDINAND HUKAMA TAQWA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Transcript of PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media...

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI PENURUNAN SALINITAS DAN WAKTU PENGGANTIAN PAKAN

ALAMI OLEH PAKAN BUATAN TERHADAP PERFORMA PASCALARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei )

FERDINAND HUKAMA TAQWA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2008

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

2

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Penambahan Kalium pada Masa Adaptasi Penurunan Salinitas dan Waktu Penggantian Pakan Alami oleh Pakan Buatan terhadap Performa Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)”, adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2008

Ferdinand Hukama Taqwa NRP. C 151060101

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

3

ABSTRACT

FERDINAND HUKAMA TAQWA. The Effect of Potassium Addition during Salinity Acclimatization and Natural Food Substitution Time by Artificial Diet on Performance Pacific White Shrimp Postlarvae (Litopenaeus vannamei). Under direction of D. DJOKOSETIYANTO and RIDWAN AFFANDI.

The objectives of this research were to study the effect of potassium addition

during salinity acclimatization from 25 ppt until 2 ppt and natural food substitution time by artificial diet after salinity acclimatization on performance of Litopenaeus vannamei postlarvae. The first experiment was done to determine optimal dosage of potassium which can increase survival and reduce stress level after salinity acclimatization. Animal test used was PL20 of white shrimp (0,001 g). Experimental design used was completely randomized design with four treatments and three replications of different potassium addition level to freshwater : 0 ppm (A), 25 ppm (B), 50 ppm (C) and 75 ppm (D). Dilution of salinity was done in gradual using freshwater during 4 days from 25 ppt to 2 ppt. The research of the second experiment was conducted to determine natural food substitution time by artificial diet after salinity acclimatization which can increase survival and growth. The densities of PL25 white shrimp were 20 PLs/50 liters of 2 ppt media. Design experiment was completely randomized design with five treatments and three replications of food substitution time by artificial diet at day : 1 (A), 7 (B), 14 (C), 21 (D) and full natural food without artificial diet (E) during 28 days rearing period. Artificial diet (40,71% of crude protein) and natural food frozen Chironomus sp (62,76% of crude protein) was used in this experiment. The result of the first experiment indicated that addition of 25 ppm potassium (potassium level in media was 51 ppm) increase survival, also reduce energy cost for osmoregulation and level of stress of PL24 after passing a period of salinity acclimatization during 4 days. The result of the second experiment showed that the use of artificial diet as soon as after salinity acclimatization (PL25) gives best performance production compared to which only that was given natural food Chironomus sp during experiment or with treatment by artificial diet substitution at day-7, day-14 or day-21. Keywords : potassium, acclimatization, salinity, natural food, artificial diet, white

shrimp

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

4

RINGKASAN

FERDINAND HUKAMA TAQWA. Pengaruh Penambahan Kalium pada Masa Adaptasi Penurunan Salinitas dan Waktu Penggantian Pakan Alami oleh Pakan Buatan terhadap Performa Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Dibimbing oleh D. DJOKOSETIYANTO and RIDWAN AFFANDI.

Kalium merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan pascalarva udang vaname di media bersalinitas rendah terutama untuk mempertahankan keadaan konstan dalam hemolim dan berhubungan dengan aktifitas enzim Na+K+-ATPase. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap. Penelitian tahap pertama merupakan penelitian untuk mendapatkan penambahan kalium optimal yang dapat menurunkan beban osmotik, tingkat stres dan laju metabolisme standar sehingga dapat meningkatkan sintasan pascalarva udang vaname setelah melalui masa adaptasi penurunan salinitas. Penelitian tahap kedua merupakan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan pascalarva udang vaname hasil aklimatisasi tebaik tahap pertama selama masa pemeliharaan 28 hari di media bersalinitas 2 ppt dengan kadar kalium media yang optimum.

Dalam penelitian tahap pertama, hewan uji yang digunakan adalah PL20 udang vaname yang sebelumnya telah didaptasikan di laboratorium. Wadah percobaan berupa akuarium kaca ukuran 59x29x40 cm. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan yang diterapkan ialah penambahan kalium ke air tawar pengencer masing-masing sebanyak 0 ppm (A), 25 ppm (B), 50 ppm (C) dan 75 ppm (D). Penurunan salinitas dilakukan secara gradual selama 4 hari dari salinitas 25 ppt hingga mencapai 2 ppt. Pakan yang diberikan berupa Artemia salina yang telah diperkaya dengan vitamin C sebanyak 100 mg/l selama 12 jam. Data yang diolah secara statistik meliputi sintasan, tingkat kerja osmotik dan kadar glukosa darah, sedangkan tingkat konsumsi oksigen dan fisika kimia air diinterpretasikan secara deskriptif. Hasil percobaan tahap pertama menunjukkan bahwa penambahan kalium sebanyak 25 ppm hingga kadar kalium media menjadi 51 ppm dapat meningkatkan sintasan dan menurunkan beban osmotik, tingkat stres serta laju metabolisme standar pascalarva udang vaname setelah melalui masa adaptasi penurunan salinitas selama 96 jam (4 hari).

Pada penelitian tahap kedua dilakukan pemeliharaan lanjutan PL25 selama 28 hari di media bersalinitas 2 ppt hasil adaptasi terbaik tahap pertama untuk mengetahui performa PL udang vaname yang meliputi tingkat konsumsi pakan, retensi protein, retensi energi, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, sintasan, dan fisikia kimia air. Secara keseluruhan data yang didapat diolah secara statistik kecuali untuk data fisika kimia air. Wadah percobaan yang digunakan seperti pada tahap pertama dengan padat tebar 20 ekor/50 liter/wadah. Rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap dengan perlakuan yang diterapkan berupa waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan pada hari : ke-1 (A), ke-7 (B), ke-14 (C), ke-21 (D) dan pakan alami (E) selama masa pemeliharaan. Pakan yang diberikan berupa pakan udang komersil dengan kadar protein 40% dan pakan

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

5

alami Chironomus sp beku dengan kadar protein 62%. Hasil percobaan tahap kedua menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan segera setelah masa adaptasi penurunan salinitas (hari ke-1 atau saat stadia PL25) memberikan performa pascalarva udang vaname terbaik bila dibandingkan dengan yang hanya diberi pakan alami selama masa pemeliharaan maupun waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan pada hari ke-7, ke-14 dan hari ke-21.

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

6

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau

seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

7

PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI PENURUNAN SALINITAS DAN WAKTU PENGGANTIAN PAKAN

ALAMI OLEH PAKAN BUATAN TERHADAP PERFORMA PASCALARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei )

FERDINAND HUKAMA TAQWA

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada Departemen Budidaya Perairan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2008

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

8

Judul Tesis : Pengaruh Penambahan Kalium pada Masa Adaptasi Penurunan Salinitas dan Waktu Penggantian Pakan Alami oleh Pakan Buatan terhadap Performa Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Nama : Ferdinand Hukama Taqwa NRP : C151060101 Program Studi : Ilmu Perairan

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. D. Djokosetiyanto, DEA Dr. Ir. Ridwan Affandi,DEA Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Perairan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr.Ir. Enang Harris, MS Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar N, MS

Tanggal Lulus : Tanggal Ujian : 12 Agustus 2008

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

9

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rakhmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh

Penambahan Kalium pada Masa Adaptasi Penurunan Salinitas dan Waktu

Penggantian Pakan Alami oleh Pakan Buatan terhadap Performa Pascalarva

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)”. Dari hasil penelitian ini diperoleh

informasi tentang metode aklimatisasi penurunan salinitas dengan penambahan

kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang

tepat sehingga dapat meminimalkan stres, meningkatkan kelangsungan hidup dan

pertumbuhan benih udang vaname di media bersalinitas rendah.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. D. Djokosetiyanto, DEA dan Dr. Ir. Ridwan Affandi, DEA selaku

komisi pembimbing atas saran dan pengarahan dalam penyusunan tesis ini.

2. Evi Aprianti, S.Si dan ananda Azrell Ilham Ferdinand atas doa, pengertian dan

kesabarannya selama penulis menyelesaikan studi serta dukungan moril orang

tua, mertua dan keluarga besar di Pekalongan dan Prabumulih.

3. Catur Agus P dan Hidayat Suryanto S atas kebersamaan dari awal

perkuliahan, beserta Erly Kaligis dan Azis dalam perjuangan kelulusan studi.

4. Agung dan Dina dari PT TSI Labuan Banten atas bantuan PL udang vaname.

5. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan

mahasiswa program studi Ilmu Perairan, sekolah Pascasarjana IPB angkatan

2006 atas kekompakan, kerjasama yang baik serta bantuannya dalam

penyelesaian karya ilmiah ini.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis menyadari masih terdapat

kekurangan yang perlu dilengkapi sehingga segala saran untuk perbaikan akan

sangat dihargai demi kesempurnaan hasil penelitian ini di masa mendatang.

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan

budidaya udang vaname di media pemeliharaan bersalinitas rendah.

Bogor, Agustus 2008

Ferdinand Hukama Taqwa

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

10

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekalongan, pada tanggal 8 Februari 1976 dari pasangan Bapak Akhmad Lazim Rozaq, B.Sc dan Ibu Sri Endah Rahadjeng, BA sebagai anak pertama dari 4 bersaudara. Tahun 2004 penulis menikah dengan Evi Aprianti, S.Si dan dikaruniai seorang putra Azrell Ilham Ferdinand pada tahun 2005.

Pendidikan sekolah dasar di SDN Keputran VI Pekalongan dari tahun 1982 hingga 1988, dilanjutkan di SMPN 1 Pekalongan dari tahun 1988 hingga 1991 dan pendidikan menengah atas penulis selesaikan di SMAN 1 Pekalongan, Jawa Tengah pada tahun 1994. Pendidikan sarjana ditempuh pada Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro dari tahun 1995 dan lulus pada tahun 2000. Pengalaman kerja di bidang perikanan dimulai pada tahun 2000 saat penulis bekerja di bagian produksi pada salah satu perusahaan nasional pengolahan hasil perikanan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara dan pada tahun 2001 diterima sebagai staf pengajar tetap di Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Penulis melanjutkan studi ke Program Studi Ilmu Perairan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dengan bantuan dana Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPs) yang diperoleh dari Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia pada tahun 2006 dan dinyatakan lulus pada tanggal 12 Agustus 2008.

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

11

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Tabel ...................................................................................... xiii

Daftar Gambar ...................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ...................................................................................... xv

Pendahuluan ...................................................................................... 1

Latar Belakang ..................................................................................... 1

Permasalahan ...................................................................................... 4

Pemecahan Masalah ............................................................................. 5

Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7

Hipotesis ...................................................................................... 7

Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 9

Taksonomi dan Biologi Udang Vaname .............................................. 9

Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan .............................................. 10

Salinitas ...................................................................................... 12

Aklimatisasi ...................................................................................... 13

Mineral Kalsium dan Kalium ............................................................... 13

Glukosa Darah sebagai Indikator Respon terhadap Stres .................... 16

Fisika Kimia Air ................................................................................... 17

Metodologi Penelitian .............................................................................. 19

Metode Penelitian ................................................................................. 19

Penelitian Tahap 1 ................................................................................ 19

Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 20

Bahan dan Alat .............................................................................. 20

Pelaksanaan Percobaan ................................................................ 21

Pengambilan Data ......................................................................... 23

Parameter yang Diukur ................................................................. 24

Analisis Data ................................................................................. 25

Penelitian Tahap 2 ................................................................................ 25

Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 26

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

12

Bahan dan Alat .............................................................................. 26

Pelaksanaan Percobaan ................................................................ 27

Pengambilan Data ......................................................................... 27

Parameter yang Diukur ................................................................. 28

Analisis Data ................................................................................. 30

Hasil dan Pembahasan ............................................................................. 31

Penelitian Tahap Pertama ..................................................................... 31

Hasil ...................................................................................... 31

Pembahasan ................................................................................. 35

Penelitian Tahap Kedua ....................................................................... 42

Hasil ...................................................................................... 42

Pembahasan ................................................................................. 47

Simpulan dan Saran ................................................................................... 52

Daftar Pustaka ...................................................................................... 53

Lampiran ...................................................................................... 59

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

13

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perbedaan kandungan konsentrasi ion air tawar dan air laut ....... 14 2. Kandungan mineral pada udang (USDA, 2006) ………..……… 15 3. Alat dan metode pengukuran parameter fisika kimia air ............. 25 4. Konsentrasi mineral pada air bersalinitas rendah (2 ppt) yang

digunakan selama masa aklimatisasi penurunan salinitas ............ 31 5. Kisaran nilai fisika kimia air selama penelitian tahap ke-1 ......... 31 6. Rerata sintasan pascalarva udang vaname pada setiap perlakuan

selama 4 hari masa aklimatisasi dengan penambahan kalium pada air tawar pengencer .............................................................. 32

7. Nilai rataan kadar glukosa darah (mg/dl) pascalarva udang vaname akibat penambahan K+ pada media aklimatisasi ............. 34

8. Rerata konsumsi pakan pascalarva udang vaname di akhir percobaan (dalam gram bahan kering) ......................................... 43

9. Data laju pertumbuhan bobot harian (LPBH) pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan (% bobot basah) ......................... 45

10. Efisiensi pakan pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan (% bobot kering) .......................................................... 45

11. Rerata sintasan pascalarva udang vaname pada setiap perlakuan selama 28 hari masa pemeliharaan ............................................... 46

12. Kisaran nilai fisika kimia air selama penelitian tahap ke-2 ......... 46

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

14

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Diagram alir pendekatan masalah pengaruh penambahan Ca2+ 50 ppm dan penambahan mineral kalium pada masa aklimatisasi pascalarva udang vaname ke media bersalinitas rendah dan pemeliharaan lanjutan di media bersalinitas rendah dengan waktu penggantian pemberian pakan alami oleh pakan buatan yang berbeda ..................................................................

8 2. Skema rangkaian kegiatan penelitian ..............................…….. 19 3. Hubungan tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname

dengan penambahan K+ selama masa adaptasi penurunan salinitas ....................................................................................... 33

4. Pengaruh penambahan K+ terhadap tingkat konsumsi oksigen pascalarva udang vaname selama masa aklimatisasi penurunan salinitas ....................................................................................... 35

5. Retensi protein pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan .................................................................................... 43

6. Retensi energi pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan .................................................................................... 44

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

15

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Prosedur pengukuran osmolaritas media dan cairan tubuh pascalarva udang vaname (SOP Osmometer Automatic Roebling Type 13) ......................................................................

59 2. Metode pengambilan hemolim pascalarva udang vaname ...... 60 3. Prosedur analisis kadar glukosa darah menggunakan KIT

Glucose GOD FS dari DiaSys International .............................. 60 4. Prosedur pengoperasian spektrofotomer untuk analisis kadar

glukosa darah (SOP CAMSPEC SERI 2001) ........................... 61 5. Prosedur pengukuran tingkat konsumsi oksigen pascalarva

udang vaname ............................................................................. 62 6. Prosedur preparasi sampel air dan pengukuran kandungan

mineral air dengan metode spektrofotomer serapan atom (AAS) (SOP Shimadzu AA-680) ............................................... 62

7. Prosedur analisis proksimat pakan dan tubuh pascalarva udang vaname ....................................................................................... 64

8. Sintasan pascalarva udang vaname setelah melalui masa aklimatisasi pada penelitian tahap ke-1 ...................................... 68

9. Osmolaritas hemolim, osmolaritas media dan tingkat kerja osmotik (TKO) pascalarva udang vaname setelah melalui masa aklimatisasi ................................................................................. 69

10. Kadar glukosa darah pascalarva udang vaname setelah melalui masa aklimatisasi di media bersalinitas rendah .......................... 70

11. Tingkat konsumsi oksigen (OC) pascalarva udang vaname pada masing-masing perlakuan ............................................... 70

12. Sintasan pascalarva udang vaname selama masa pemeliharaan 28 hari di media bersalinitas rendah (2 ppt) ...............................

71

13. Data bobot rerata pada awal dan akhir penelitian, konsumsi pakan, efisiensi pakan dan laju pertumbuhan harian selama 28 hari masa pemeliharaan pascalarva udang vaname di media bersalinitas 2 ppt .........................................................................

72 14. Hasil analisis proksimat pakan alami Chironomous sp, pakan

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

16

udang komersil serta proksimat tubuh pascalarva udang vaname pada awal dan akhir penelitian ......................................

73

15 Penghitungan retensi protein pascalarva udang vaname (dalam gram bahan kering) ..................................................................... 74

16. Penghitungan retensi energi pascalarva udang vaname (dalam gram bahan kering) .................................................................... 75

17. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data sintasan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap pertama (SAS Ver. 6.12) .......................................................................... 76

18. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname pada percobaan tahap pertama (SAS Ver. 6.12) ............................................................ 77

19. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data kadar glukosa darah pascalarva udang vaname pada percobaan tahap pertama (SAS Ver. 6.12) .......................................................................... 78

20. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data konsumsi pakan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12) ................................................................................... 79

21. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data retensi protein pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12).................................................................................... 80

22. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data retensi energi pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12) .......................................................................... 81

23. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data laju pertumbuhan harian pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12) .......................................................................... 82

24. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data efisiensi pakan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12) ................................................................................... 83

25. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data sintasan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12) ... 84

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

17

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Udang vaname merupakan salah satu jenis udang yang telah menjadi

perhatian dunia perikanan, karena pertumbuhannya yang cukup cepat dan salah

satu komoditi perikanan yang nilai ekonomisnya tinggi sebagaimana ditunjukkan

dengan semakin meningkatnya permintaan pasar udang vaname baik di dalam

maupun luar negeri. Hal ini berarti peluang untuk mengembangkan komoditas

udang vaname semakin tinggi. Selain itu komposisi daging udang vaname (66-

68%) yang ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan udang windu (62%)

menjadi faktor pendorong lainnya bagi berkembangnya budidaya udang vaname

(Subjakto, 2005).

Setelah melalui serangkaian penelitian dan kajian, maka pemerintah melalui

SK Menteri KP No. 41/2001 secara resmi melepas udang vaname sebagai varietas

unggul pada tanggal 12 juli 2001 (Anonim, 2003; Poernomo, 2002; Widigdo,

2002). Beberapa keunggulan udang vaname antara lain lebih tahan terhadap

penyakit, pertumbuhan lebih cepat, tahan terhadap gangguan lingkungan, waktu

pemeliharaan lebih pendek yakni sekitar 90-100 hari per siklus, sintasan tergolong

tinggi, hemat pakan dan dapat dibudidayakan dengan padat tebar yang tinggi.

Selain itu udang vaname bersifat euryhalin (Haliman dan Adijaya, 2005) sehingga

dapat dipelihara di daerah perairan pantai dengan kisaran salinitas 1-40 ppt

(Bray et al., 1994).

Usaha budidaya udang vaname di Indonesia belum banyak dilakukan di

daerah yang jauh dari sumber air laut, terutama pada kondisi wilayah yang hampir

sebagian besar terdiri dari daerah rawa dengan nilai pH relatif asam. Di sisi lain

banyak dijumpai area tambak udang windu yang terletak di daerah yang jauh dari

daerah pantai atau pesisir dengan tingkat salinitas rendah yaitu di bawah 15 ppt

dan pH perairan yang cukup rendah. Hal ini tentunya menjadi peluang untuk

mengembangkan budidaya udang vaname, mengingat walaupun budidaya udang

windu sudah dapat dilakukan di lokasi tersebut tetapi belum maksimal

produksinya. Langkah tersebut merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

18

mengoptimalkan potensi lahan tambak bersalinitas rendah melalui budidaya

udang vaname, karena udang jenis ini mempunyai kisaran toleransi yang tinggi

terhadap perubahan salinitas.

Selain itu masalah lain yang kadang dijumpai pada unit pembesaran udang

vaname adalah tidak semua lokasi tambak dekat dengan sumber air laut, sehingga

dijumpai pada suatu area tambak beragam tingkat salinitasnya. Salah satu langkah

strategis yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketergantungan pasokan air laut

dalam pemeliharaan benih udang vaname hingga mencapai ukuran konsumsi

adalah dengan melakukan adaptasi benih udang vaname pada media bersalinitas

rendah dan pada masa mendatang tidak tertutup kemungkinan untuk

membudidayakan udang ini di lingkungan air tawar. Hal ini penting dilakukan

mengingat banyaknya sentra perikanan budidaya air payau yang berlokasi jauh

dari daerah pantai dan mempunyai potensi besar untuk pengembangan budidaya

udang vaname.

Di Indonesia, prospek budidaya udang vaname di tambak bersalinitas

rendah sangat menjanjikan mengingat di beberapa daerah, banyak terdapat tambak

yang berjarak 2-3 km dari pantai yang bersalinitas rendah bahkan mendekati

0 ppt. Selain itu budidaya udang di air tawar dapat mencegah terjangkitnya

penyakit terutama virus dan bakteri penyebab kematian udang (Sugama, 2002).

Akan tetapi kendala yang dihadapi adalah ketersediaan bibit udang yang siap tebar

pada kondisi salinitas rendah sangat terbatas sehingga teknologi adaptasi dari air

laut ke air bersalinitas rendah mutlak diperlukan. Keberhasilan pada tahap

pengadaptasian awal merupakan faktor yang sangat menentukan untuk proses

berikutnya demi mendapatkan benih yang tahan dan berkualitas sehingga setelah

ditebar di tambak bersalinitas rendah menghasilkan performa produksi yang

signifikan.

Kegiatan budidaya udang vaname sekarang ini tidak hanya dilakukan di air

payau tetapi telah berkembang sampai ke air tawar bersalinitas rendah. Budidaya

udang vaname di tambak air tawar bersalinitas rendah telah dipraktekkan di

beberapa negara seperti Thailand, Amerika (Florida, Texas, Arizona dan

Alabama) dan Amerika Latin (Panama dan Ekuador) (Sugama, 2002). Berbagai

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

19

metode dan teknik aklimatisasi udang vaname ke media bersalinitas rendah telah

banyak dikembangkan diantaranya oleh McGraw et al., (2002); Davis et al.,

(2002) dan Saoud et al., (2003). Kendala yang masih dijumpai pada tahap

pemeliharaan lanjutan udang vaname di media pemeliharaan bersalinitas rendah

yaitu masih tingginya tingkat mortalitas sehingga produksi budidaya belum

maksimal. Oleh sebab itu teknik aklimatisasi yang diterapkan harus

disempurnakan terutama dalam hal perbaikan karakteristik lingkungan media

aklimatisasi sehingga dapat menekan mortalitas.

Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup benih udang vaname saat aklimatisasi ke media bersalinitas

rendah ialah dengan penambahan mineral penting dalam media air tawar

pengencer. Ketika terjadi perubahan salinitas secara bertahap ke media

bersalinitas rendah maka akan diiringi penurunan alkalinitas dan pH, sehingga

udang mudah stres/lemah, kurang nafsu makan, serta cenderung berkulit tipis.

McGraw et al., (2002) dan Hana (2007) melaporkan tentang teknik aklimatisasi

benih udang vaname hingga mencapai salinitas 2 ppt, namun kelangsungan hidup

pascalarva udang vaname yang diperoleh masih rendah (di bawah 50%). Upaya

yang dapat dilakukan pada aklimatisasi ke salinitas rendah yaitu dengan

penambahan mineral kalsium dalam media pemeliharaan. Davis et al., (2004)

menyatakan bahwa alkalinitas sangat berperan bagi udang yang dipelihara di

media bersalinitas rendah. Peningkatan pH salah satunya dapat dilakukan dengan

penambahan kalsium karbonat (CaCO3). Selain itu kalsium berguna untuk

osmoregulasi dan pergantian kulit (kalsifikasi) pada krustasea. Hasil penelitian

Hukom (2007) mengindikasikan bahwa dengan penambahan kalsium pada proses

aklimatisasi benih udang vaname ke salinitas rendah dapat meningkatkan

kelangsungan hidup benih udang vaname tersebut, akan tetapi masih terdapat

keterbatasan informasi tentang tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan

benih udang vaname pada tahap pemeliharaan lanjutan di media bersalinitas

rendah.

Pada pemeliharaan lanjutan di media bersalinitas rendah ternyata

kelangsungan hidup pascalarva udang vaname masih rendah. Oleh sebab itu

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

20

kemungkinan dibutuhkan upaya penambahan mineral lain selama masa adaptasi

penurunan salinitas dan pemeliharaan lanjutan di media bersalinitas rendah.

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Davis et al., (2002); McGraw dan Scarpa

(2003) menunjukkan bahwa kurangnya kalium (K+) di media bersalinitas rendah

secara signifikan mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan pascalarva

vaname. Dengan dasar pemikiran tersebut maka dengan pemberian kalsium dan

kalium dalam media kemungkinan dapat mengurangi beban osmotik selama masa

aklimatisasi, sehingga akan meningkatkan kelangsungan hidup pascalarva udang

vaname.

Selain itu, untuk menunjang proses fisiologis dalam rangka menopang

pertumbuhan dan kelangsungan hidup dibutuhkan makanan sebagai sumber energi

dan materi. Pada stadia larva sumber makanan yang biasa digunakan adalah

makanan alami, namun penggunaaan pakan alami yang berlanjut secara praktis

dan ekonomis tidak menguntungkan. Demikian juga kandungan gizi pakan alami

seringkali sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pascalarva udang vaname,

sehingga pemberian pakan yang tepat merupakan faktor penting yang perlu

diperhatikan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup

pascalarva udang vaname selama masa pemeliharaan di media bersalinitas rendah.

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam aklimatisasi benih udang vaname di

media bersalinitas rendah yaitu masih rendahnya tingkat kelangsungan hidup. Hal

ini diduga pada media bersalinitas rendah terjadi kekurangan mineral-mineral

penting yang dibutuhkan oleh benih udang vaname untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Selanjutnya pada pemeliharaan di media bersalinitas

rendah juga masih dihasilkan tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih

udang vaname yang rendah. Hal ini disebabkan oleh penurunan kualitas air

sehingga kerja osmotik terhambat dan pada akhirnya menyebabkan ketahanan

hidup menurun. Selain itu penerapan teknik aklimatisasi salinitas yang dilakukan

kemungkinan belum tepat sehingga berpengaruh terhadap penurunan tingkat

kelangsungan hidup benih udang vaname.

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

21

Untuk mengatasi permasalahan yang ada diperlukan upaya pengaturan

aklimatisasi salinitas dan media yang tepat. Penelitian Hana (2007) menunjukkan

bahwa tingkat kelangsungan hidup pascalarva vaname masih rendah (48%) saat

diaklimatisasikan ke salinitas 2 ppt selama 96 jam. Selanjutnya Hukom (2007)

menambahkan mineral kalsium pada saat penurunan ke salinitas rendah dalam

media air tawar pengencer dan ternyata dapat meningkatkan kelangsungan hidup

pascalarva udang vaname hingga mencapai 100% selama aklimatisasi 96 jam,

tetapi kualitas benih pada pemeliharaan tahap berikutnya belum diketahui.

Mineral kalsium dalam bentuk kapur berperan dalam menunjang proses fisiologis

udang, serta dapat mempertahankan kualitas air (pH) media ketika terjadi

penurunan salinitas. Oleh karena itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup

baik pada masa aklimatisasi maupun pemeliharaan selanjutnya di media

bersalinitas rendah maka perlu dilakukan penambahan mineral penting lainnya.

Salah satu mineral penting yang diduga berpengaruh terhadap tingkat

kelangsungan hidup dan pertumbuhan pascalarva udang vaname di media

pemeliharaan bersalinitas rendah adalah kalium (K+). Oleh karena itu perlu

dikembangkan teknik aklimatisasi baru dengan penambahan kalium, begitu pula

selama pemeliharaan lanjutan di media bersalinitas rendah selain dilakukan

penambahan mineral kalium dalam media kultur juga perlu ditunjang dengan

pemberian pakan yang tepat terutama dari kandungan nutrisi, sehingga kebutuhan

mineral pascalarva udang vaname terutama yang berperan penting untuk

metabolisme akan terpenuhi.

Pemecahan Masalah

Salah satu upaya untuk mempertahankan vitalitas dan kualitas pascalarva

udang vaname pada media pemeliharaan bersalinitas rendah adalah dengan

pengelolaan dan pengoptimalan kondisi lingkungan media yang dapat mendukung

kelangsungan hidup dan pertumbuhan pascalarva udang vaname. Adanya mineral

kalsium selama aklimatisasi akan menciptakan kondisi media optimal, serta

menghasilkan benih yang prima untuk perkembangan di lingkungan salinitas

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

22

rendah. Mineral kalsium berfungsi utama dalam menetralisir pH air dan

mineralisasi kulit (eksoskeleton).

Mineral kalsium bersama dengan ion kalium (K+) berperan dalam

mekanisme kerja osmotik udang. Saat kemampuan osmoregulasi pascalarva

meningkat maka akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pascalarva.

Mineral kalsium merupakan kofaktor proses enzimatik (Davis dan Gatlin III,

1991). Kelarutan kalsium yang optimal dalam media akan meningkatkan efisiensi

enzim Na+K+-ATPase. Selain itu adanya keseimbangan mineral media juga

mempengaruhi keseimbangan isoosmotik antara cairan tubuh dan lingkungan.

Pada saat kondisi media optimal maka kebutuhan energi (beban osmotik) akan

berkurang untuk aktifitas enzim Na+K+-ATPase sehingga tersedia banyak energi

(katabolisme) yang dipergunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

udang saat kondisi stres. Sedangkan penambahan kalium (K+) berpengaruh

terhadap metabolisme yaitu dalam kestabilan transpor sel sehingga kemampuan

kerja/aktifitas enzim berjalan normal walaupun terjadi fluktuasi salinitas

lingkungan. Dengan adanya penambahan kedua mineral ini pada media

bersalinitas rendah maka pascalarva udang vaname mampu mempertahankan

kelangsungan hidup karena kebutuhan akan mineral penting terpenuhi.

Pada awal pemeliharaan pascalarva udang vaname, jenis makanan yang

biasa digunakan adalah pakan alami. Langkah ini jika berlanjut dalam waktu yang

lebih lama selain tidak praktis dan kurang ekonomis, ternyata kandungan gizi

pakan alami seringkali sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pascalarva udang

vaname. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui

saat yang tepat dilakukan penggantian pakan alami oleh pakan buatan yang dapat

memacu kelangsungan hidup dan pertumbuhan pascalarva udang vaname. Skema

pendekatan dan pemecahan masalah pengaruh penambahan kalium selama

aklimatisasi dan waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan untuk

pascalarva udang vaname selama pemeliharaan di media bersalinitas rendah

disajikan pada Gambar 1.

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

23

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan :

1) Mengetahui pengaruh penambahan kalium terhadap performa pascalarva

udang vaname selama masa aklimatisasi ke media bersalinitas rendah.

2) Mengetahui pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan

terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang vaname

selama pemeliharaan di media bersalinitas rendah dengan kadar kalium yang

optimum.

Dari hasil penelitian ini diharapkan diperoleh informasi tentang kadar

kalium terbaik yang dapat meminimalkan stres sehingga meningkatkan

kelangsungan hidup pascalarva udang vaname. Disamping itu dengan

diketahuinya saat penggantian pakan alami oleh pakan buatan yang tepat, dapat

lebih mengefisienkan penggunaan pakan dan memacu pertumbuhan pascalarva

udang vaname.

Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis yang dikembangkan

adalah sebagai berikut :

1. Apabila penambahan mineral kalium pada masa adaptasi penurunan salinitas

rendah mampu menunjang pemenuhan kebutuhan mineral pascalarva udang

vaname, maka tingkat stres akan minimal dan kelangsungan hidup akan

meningkat.

2. Apabila waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan selama masa

pemeliharaan di media bersalinitas rendah tepat, maka pemenuhan kebutuhan

nutrisi pascalarva udang vaname akan terpenuhi sehingga pertumbuhan dan

kelangsungan hidup akan meningkat.

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

24

Efisiensi

pakan

Pascalarva udang

Pakan

Manajemen kualitas air

Manajemen pakan

Kualitas air layak

Kadar glukosa darah (tingkat

Konsumsi pakan

Pertumbuhan Pascalarva

Gambar 1. Diagram alir pendekatan masalah pengaruh penambahan Ca2+ 50 ppm dan penambahan mineral kalium pada masa aklimatisasi pascalarva udang vaname ke media bersalinitas rendah dan pemeliharaan lanjutan di media bersalinitas rendah dengan waktu penggantian pemberian pakan alami oleh pakan buatan yang berbeda

Aklimatisasi salinitas + Ca+ 50 ppm + penambahan kalium (K+)

Biomassa dan kualitas

Beban osmotik

Konsumsi oksigen (pembelanjaan

+

-

+

-

Kelangsungan hidup pascalarva

Perkembangan Stadia dan pertumbuhan

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi dan Biologi Udang Vaname

Wyban dan Sweeney (1991) mengklasifikasikan udang vaname dalam

filum: Arthropoda, kelas : Malacostraca, sub kelas: Eumalacostraca, superordo:

Eucarida, ordo: Decapoda, subordo: Dendrobrachiata, famili : Penaeidae, genus :

Litopenaeus serta dalam species : Litopenaeus vannamei. Udang vaname disebut

udang putih karena berwarna putih bening dengan corak kebiru-biruan,

mempunyai 10 kaki dan bagian karapas berkembang hingga menutupi seluruh

kepala dan thorak. Ciri lain udang vaname adalah gigi pada rostrum bagian atas

dan bawah dimana bagian ventral dari rostrum terdapat 2 gigi, sedangkan bagian

dorsal terdapat 8-9 gigi. Selain itu pada udang vaname mempunyai telikum

terbuka tanpa tempat penyimpanan sperma pada udang betina serta ciri antena

yang panjang.

Udang vaname termasuk jenis omnivora atau pemakan detritus dan

digolongkan sebagai organisme katadromous dimana udang vaname dewasa hidup

di laut sedangkan udang muda akan berpindah ke daerah pantai. Haliman dan

Adijaya (2005) menyatakan udang vaname merupakan tipe pemakan lambat,

tetapi terus menerus dan mencari makan melalui organ sensor. Pemijahan udang

vaname secara alami terjadi pada kolom air laut pada suhu 26-280C dengan

salinitas sekitar 35 ppt. Telur akan menetas menjadi larva dan mulai menyukai

permukaan air laut. Selama berada di permukaan laut, larva akan mengalami

perubahan bentuk mulai dari nauplius, zoea, mysis dan post larva. Pascalarva

masih membutuhkan pergantian cangkang beberapa kali. Menurut Murtidjo

(1989) pascalarva 14-20 udang vaname mulai mencari tempat di muara sungai.

Setelah beberapa bulan di daerah estuari, udang dewasa akan kembali ke

lingkungan laut dalam dan mengalami kematangan seksual, kawin serta bertelur

(Wyban dan Sweeney, 1991).

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

10

Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan

Air beserta kandungan yang terlarut di dalamnya merupakan media bagi

kehidupan organisme perairan. Setiap jenis organisme perairan dapat hidup dan

melakukan semua aktifitas kehidupan dengan baik jika ditunjang oleh kualitas

perairan baik secara fisik, kimia maupun biologi. Kelangsungan hidup organisme

perairan ditentukan oleh kualitas perairannya. Udang mempunyai kisaran kualitas

air tertentu dan toleransi berbeda-beda untuk melangsungkan aktifitas

kehidupannya dengan baik.

Tingkat kelangsungan hidup merupakan suatu nilai perbandingan antara

jumlah organisme yang hidup di akhir pemeliharaan dengan jumlah organisme

awal saat penebaran yang dinyatakan dalam bentuk persen dimana semakin besar

nilai persentase menunjukkan makin banyak organisme yang hidup selama

pemeliharaan (Effendie, 2002). Faktor lingkungan merupakan hal yang paling

mempengaruhi tingkat kelulusan hidup organisme secara langsung (Holliday,

1969). Jika salinitas diturunkan ternyata udang vaname masih tetap dapat hidup,

tetapi masih dihadapkan pada tingkat kelangsungan hidup yang masih rendah

(47%) selama pemeliharaan 125 hari pada salinitas 2-5 ppt (Green, 2004).

Pertumbuhan adalah sebuah perubahan ukuran dari individu, biasanya

meningkat serta dapat diukur dalam unit-unit panjang, berat atau energi (Wootton,

1995). Definisi sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan

ukuran panjang atau berat dalam satuan waktu, sedangkan pertumbuhan bagi

populasi sebagai pertambahan jumlah. Akan tetapi jika dilihat lebih lanjut

sebenarnya pertumbuhan merupakan proses biologis yang kompleks dimana

banyak faktor mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu ialah pertambahan

jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Hal ini terjadi apabila ada

kelebihan input energi dan asam amino (protein) yang berasal dari makanan.

Bahan yang berasal dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk metabolisme

dasar, pergerakan, produksi organ seksual, perawatan bagian-bagian tubuh atau

mengganti sel-sel yang sudah tidak terpakai. Bahan-bahan tidak berguna akan

dikeluarkan dari tubuh melalui eksresi. Apabila terdapat bahan berlebih dari

keperluan tersebut akan dibuat sel baru sebagai penambahan unit atau penggantian

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

11

sel dari bagian tubuh. Secara keseluruhan resultantenya merupakan perubahan

ukuran (Effendie, 2002).

Affandi dan Tang (2002) menyatakan bahwa pendekatan dalam mempelajari

pertumbuhan dapat dilakukan melalui : (1) model pertumbuhan metabolik, (2)

model matematik yaitu penelaahan pertumbuhan melalui pendekatan persamaan

matematik dan kurva, dan (3) analisa pada tingkat sel melalui penelaahan

pertumbuhan melalui perkembangan sel (multiplication, regeneration dan

hypertrophy). Lebih lanjut dijelaskan bahwa beberapa aspek yang berkaitan

dengan pertumbuhan individu terutama yang berkaitan proses fisiologis meliputi

regenerasi, metamorfosa dan moulting. Regenerasi berkaitan dengan kondisi

binatang/hewan yang memiliki kemampuan untuk menyusun kembali

jaringan/bagian tubuh yang telah hilang, baik pada waktu proses fisiologis normal

maupun rusak karena luka. Metamorfosa dihubungkan dengan reorganisasi

jaringan pada stadia pasca embrio yang biasanya dialami suatu organisme dalam

rangka mempersiapkan diri untuk hidup dalam suatu habitat yang berbeda.

Pengertian moulting berkenaan dengan proses pelepasan secara periodik cangkang

yang sudah tua dan pembentukan cangkang baru dengan ukuran yang lebih besar.

Pada krustase (udang), pertumbuhan terjadi secara berkala setelah pergantian

kulit. Pertambahan panjang dan bobot tubuh akan terhambat bila tidak didahului

oleh ganti kulit.

Seperti halnya arthropoda lain, pertumbuhan udang vaname tergantung dua

faktor yaitu frekuensi moulting (waktu antara moulting) dan peningkatan

pertumbuhan (berapa pertumbuhan setiap moulting baru) (Wyban dan Sweeney,

1991). Kecepatan pertumbuhan merupakan fungsi kedua faktor tersebut, namun

akan menurun apabila kondisi lingkungan dan nutrisi tidak cocok (Wickins dan

Lee, 2002). Hasil kajian Saoud et al., (2003) menyatakan bahwa laju pertumbuhan

spesifik individu pascalarva udang vaname sebesar 3,69% selama 28 hari di

tangki pemeliharaan bersalinitas 6 ppt. Sedangkan selama pemeliharaan 30 hari

di tambak bersalinitas 35 ppt, ternyata laju pertumbuhan spesifik individu

pascalarva udang vaname mencapai 15% (Budiardi, 2007).

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

12

Salinitas

Salinitas didefinisikan sebagai jumlah padatan dalam gram dari garam-

garam yang terlarut dalam satu kilogram air laut, setelah semua karbonat diubah

menjadi oksida, semua bromide dan ion iodin sudah ditansformasikan sehingga

ekuivalen dan semua bahan organik telah dioksidasi (Stickney, 1979). Definisi

lain dari salinitas adalah konsentrasi total ion-ion yang terlarut di dalam air dan

biasanya dinyatakan dalam satuan g/kg atau ‰. Terdapat 7 ion yang sangat

berpengaruh dalam menentukan salinitas perairan, yaitu Na, K, Mg, Ca, Cl, sulfat

dan bikarbonat (Boyd, 1982).

Salinitas merupakan salah satu faktor yang ada dalam sifat kimia air dan

keberadaanya di dalam air dapat menjadi faktor penghambat atau pemacu

pertumbuhan ikan. Salinitas merupakan faktor yang secara langsung dapat

mempengaruhi kehidupan organisme yakni jumlah pakan yang dikonsumsi, laju

pertumbuhan, nilai konversi makanan dan daya kelangsungan hidup (Kinne,

1964). Salah satu aspek fisiologis ikan yang dipengaruhi oleh salinitas adalah

tekanan dan konsentrasi osmotik serta konsentrasi ion dalam cairan tubuh

(Holliday, 1969).

Perbedaan konsentrasi cairan tubuh ikan dengan konsentrasi lingkungannya

akan mengganggu kelangsungan poses fisiologis yang normal dalam tubuh ikan.

Untuk mengatasi hal tersebut ikan akan melakukan proses osmoregulasi.

Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi

kehidupan ikan sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berjalan normal

(Rahardjo, 1980). Apabila salinitas meningkat maka pertumbuhan udang akan

melambat karena energi lebih banyak terserap untuk proses osmoregulasi

dibandingkan untuk pertumbuhan (Haliman dan Adijaya, 2005). Perubahan

salinitas akan menyebabkan perubahan tekanan osmotik, dimana semakin rendah

salinitas maka akan semakin rendah tekanan osmotiknya (Vernberg and Vernberg,

1972).

Sifat osmotik air tergantung pada ion-ion yang terlarut dalam perairan.

Semakin tinggi jumlah ion yang terlarut dalam air maka salinitas dan kepekatan

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

13

osmotik larutan akan semakin tinggi sehingga semakin tinggi juga tekanan

osmotik media. Ion-ion yang dominan dalam menentukan tekanan osmotik air

laut yaitu Na+ dan Cl- dengan kandungan 30,61% dan 55,04% dari total seluruh

ion yang terlarut di dalam air (Nybakken, 1988).

Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan

respon kompensasi dari suatu organisme terhadap perubahan beberapa faktor

lingkungan, sedangkan jika hanya dipengaruhi oleh satu faktor lingkungan disebut

dengan aklimasi (Affandi dan Tang, 2002). Larva udang vaname diproduksi pada

salinitas 28-35 ppt, tetapi pada stadia pascalarva salinitas yang digunakan

biasanya lebih rendah. Sebelum dimasukkan ke tambak, pascalarva udang vaname

harus diadaptasikan terlebih dahulu pada salinitas rendah secara gradual yang

bertujuan untuk mengurangi resiko kematian akibat stres. Penurunan salinitas

yang dilakukan tidak boleh lebih dari 1 atau 2 ppt per jam (Boyd, 1982). Krustase

laut yang ditempatkan dalam air laut yang lebih encer akan mengalami kehilangan

ion-ion melalui permukaan tubuh dan urin. Organisme tersebut bisa mati bila

perubahan osmotik yang dialami sangat besar. Untuk mengatasi hal ini maka

diperlukan sejumlah energi metabolik yang besar dan sebanding dengan laju

kehilangan ion dari tubuh maupun urin (Lockwood, 1967 dalam Riani, 1990).

Pada salinitas yang diturunkan, udang masih dapat hidup dan tumbuh, hanya

saja masih sangat tergantung pada stadia udang. Pascalarva 10 udang vaname

dapat hidup lebih baik pada salinitas di atas 4 ppt dibandingkan pada salinitas 2

ppt, namun pada PL15 hingga PL20 dapat hidup hingga 1 ppt. Selain stadia umur,

aklimatisasi dan nutrisi, keberadaan unsur seperti kalium, kalsium dan sulfat juga

mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang yang dibudidayakan

di media bersalinitas rendah (Davis et al., 2002).

Mineral Kalsium dan Kalium

Mineral merupakan komponen dari eksoskeleton, enzim dan kofaktor

beberapa protein, serta berperan dalam osmoregulasi dan aktifitas saraf. Tidak

seperti hewan darat, krustasea air dapat memanfaatkan larutan mineral dalam air

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

14

(Deshimaru dan Yone, 1978; Wickins dan Lee, 2002). Kebutuhan kuantitas

mineral adalah tidak tetap diantara individu spesies dan kondisi lingkungan. Hal

ini salah satunya disebabkan oleh perbedaan karakteristik kandungan konsentrasi

mineral yang terdapat pada air laut dan air tawar. Perbedaan kandungan

konsentrasi ion yang terdapat pada air tawar dan air laut disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbedaan kandungan konsentrasi ion air tawar dan air laut

Ion Konsentrasi (ppm)

Air Tawar* Air Laut# Cl- 3-50 18.800 Na+ 2-100 10.770

SO42- 1-100 2.715

Mg2+ 1-70 1.290 Ca2+ 4-100 412 K+ 0,2-10 380

HCO3- 2-300 180

Br- - 67 H3BO3

- - 26 Sr2+ - 8 Fe2+ 0,1-3 -

Sumber : * = Rump dan Krist (1992) dalam Effendi (2003) # = Gunter (1977) dalam Soewardi (2006) Kalsium tidak terdapat dalam bentuk bebas, namun berupa kation yang

bermuatan dua ion positif (Piliang, 2005). Kalsium mempunyai peranan penting

dalam pembentukan jaringan tubuh terutama tulang atau eksoskeleton. Hal ini

disebabkan 99% kalsium dalam tubuh terdapat dalam jaringan eksoskeleton atau

tulang. Penambahan kalsium pada kolam budidaya lewat pengapuran bertujuan

untuk menetralkan ion Al, Fe, H, dan Mn, serta menambah unsur Ca dan Mg ke

dalam perairan. Penetral utama dalam kapur yaitu karbonat (CO32-) yang

menghasilkan OH-, sehingga akan merangsang perombakan bahan organik

menjadi dipercepat. Wickins dan Lee (2002) mengemukakan bahwa adanya

kandungan kapur yang tinggi dalam perairan dapat mempengaruhi pertumbuhan

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

15

udang. Untuk golongan penaeid alkalinitas yang diperlukan sekitar 150-200 mg/l

CaCO3 (Wickins dan Lee, 2002).

Dalam osmoregulasi, keseimbangan osmotik antara cairan tubuh dan air

media sangat penting bagi kehidupan hewan air. Fungsi biokimia mineral pada

spesies perairan sama dengan hewan daratan. Ion-ion secara aktif diserap tubuh

melalui insang ketika terjadi proses penyerapan air. Kebutuhan energetik untuk

pengaturan ion secara umum akan lebih rendah pada lingkungan yang isoosmotik,

dengan demikian energi yang disimpan dapat cukup substansial untuk

meningkatkan pertumbuhan (Imsland et al., 2003).

Kalium adalah suatu elemen intraseluler yang penting. Ion ini sangat

berpengaruh dalam metabolisme ketika pengeluaran energi dibutuhkan dalam

rangka menjaga konsentrasi konstan gradien melewati dinding sel. Berbagai jenis

bahan yang dibutuhkan sel dibawa melalui transpor aktif natrium (Na+) yang

terhubungkan dengan transpor K+ di bagian dalam sel melalui sepasang pompa

ion. Sistem ini menggunakan energi dari ATP yang digambarkan sebagai

Na+K+ATPase (Larvor, 1983). Ion kalium (K+) merupakan unsur pokok yang

ditemukan sedikit dalam perairan payau dan tawar. Pada krustase aktifitas enzim

tergantung konsentrasi K+ yang berperan mempertahankan keadaan konstan

dalam hemolim ketika terjadi fluktuasi salinitas lingkungan perairan (McGraw

dan Scarpa 2003). Kandungan mineral yang terdapat dalam udang disajikan pada

Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan mineral pada udang (USDA, 2006)

Jenis Mineral Konsentrasi (mg/kg) Natrium 2.240 Kalium 1.820 Fospor 1.370 Kalsium 390 Magnesium 340 Besi 30,89 Seng 15,60 Tembaga 1,93 Mangan 0,34

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

16

Berbagai penelitian melaporkan mengenai aklimatisasi ke media bersalinitas

rendah, dan menunjukkan bahwa pemanfaatan kalium ternyata paling dominan

berperan dalam peningkatan kelangsungan hidup pascalarva udang vaname (Davis

et al., 2002; Davis et al., 2005; Roy et al., 2007). Roy et al., (2007 ) melaporkan

bahwa adanya peningkatan K+ media secara signifikan meningkatkan persentasi

penambahan bobot dan kelangsungan hidup benih udang vaname. Perlakuan yang

dicobakan yaitu 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm. Hasil maksimal yang

dicapai yaitu pada konsentrasi kalium 40 ppm, sehingga belum memenuhi

kebutuhan kalium optimal. Penelitian lain mengungkapkan bahwa penggunaan

senyawa yang mengandung kalium ternyata dapat meningkatkan kelangsungan

hidup dan pertumbuhan pascalarva udang vaname setelah aklimatisasi (Davis et

al., 2005). Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

kalium yang terkandung dalam bentuk larutan KCl atau campuran KCl dan MgCl2

dalam media menghasilkan nilai kelangsungan hidup benih udang vaname relatif

sama, sedangkan pada media tanpa penambahan kalium memperlihatkan tingkat

kelangsungan hidup benih udang vaname yang rendah.

Glukosa Darah sebagai Indikator Respon terhadap Stres

Perubahan lingkungan (enviromental changes) akibat perubahan salinitas

perairan dapat mengakibatkan stres pada udang. Bila udang mengalami stres,

udang tersebut menanggapinya dengan mengembangkan suatu kondisi

homeostatis yang baru dengan mengubah metabolismenya. Stres didefinisikan

sebagai sejumlah respons fisiologis yang terjadi pada saat hewan berusaha

mempertahankan homeostasis. Respon terhadap stres ini dikontrol oleh sistem

endokrin melalui pelepasan hormon kortisol (Barton et al., 1980) dan katekolamin

(Woodward, 1982). Sandnes dan Waagbo (1991) dalam Marzuqi et al., (1997)

menyatakan bahwa akan terjadi peningkatan metabolisme glukosa pada tubuh

yang dipicu oleh hormon kortisol dan katekolamin tersebut.

Stres menyebabkan peningkatan sekresi kortisol (glukokortikoid). Dengan

demikian, stres dapat meningkatkan glukosa darah. Beberapa mekanisme yang

berperan dalam mempertahankan kestabilan glukosa darah adalah

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

17

glukoneogenesis, lipolisis, glikogenesis, dan lipogenesis. Homeostatis kadar

glukosa dalam darah dipertahankan oleh beberapa mekanisme, yaitu mekanisme

yang mengatur kecepatan konversi glukosa menjadi glikogen atau lemak yang

disimpan, dan mekanisme yang mengatur pelepasan kembali dari bentuk

simpanan untuk dikonversi menjadi glukosa yang masuk ke dalam darah. Oleh

karena itu, dengan banyaknya mekanisme yang berperan dalam mempertahankan

homeostatis glukosa darah, kestabilan glukosa darah menjadi sangat penting bagi

kesehatan bahkan kehidupan (Piliang dan Djojosoebagio, 2000).

Fisika Kimia Air

Kelangsungan hidup udang sangat dipengaruhi oleh kualitas air yang

menjadi media tempat hidupnya. Bila kualitas air tidak sesuai dengan yang

dibutuhkan, maka kelangsungan hidup udang akan terganggu. Kualitas air dapat

dinyatakan dalam berbagai parameter, yaitu parameter fisika, parameter kimia dan

parameter biologi. Salah satu parameter fisika perairan yang sangat berperan

terhadap kehidupan organisme air adalah temperatur. Suhu air sangat

mempengaruhi laju metabolisme dan pertumbuhan organisme perairan (Effendi,

2003). Menurut Boyd (1982) bahwa laju biokimia akan meningkat 2 kali lipat

setiap peningkatan suhu 100C. Hirono (1992) dalam Budiardi (1998) menyatakan

suhu optimal bagi pertumbuhan udang antara 28-320C.

Nilai pH menggambarkan intensitas keasaman suatu perairan dan mewakili

konsentrasi ion-ion hidrogen (Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003). Udang dapat

hidup baik pada pH 6-9 (Boyd, 1991). Konsentrasi pH air akan berpengaruh

terhadap nafsu makan udang dan reaksi kimiawi di dalam air. Selain itu pH air

yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam ganti kulit dimana kulit menjadi

lembek serta kelangsungan hidup menjadi rendah (Chien, 1992).

Stickney (1979) menyatakan bahwa kekurangan oksigen terlarut akan

membahayakan organisme air karena dapat menyebabkan stres, mudah terkena

penyakit dan bahkan kematian. Haliman dan Adijaya (2005) menyatakan bahwa

kandungan oksigen terlarut sangat mempengaruhi metabolisme tubuh udang.

Kadar oksigen terlarut yang optimum bagi udang adalah di atas 4 mg/l (Liao dan

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

18

Huang, 1975 dalam Chien, 1992). Kadar oksigen yang terlarut bervariasi

tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air dan tekanan atmosfer.

Alkalinitas merupakan kemampuan perairan untuk menyangga asam atau

kapasitas perairan untuk menerima proton pada perairan alami, berhubungan

dengan konsentrasi karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3

-) dan hidroksida (OH-)

(Wheaton, 1977 dalam Budiardi, 1998). Boyd (1991) mengemukakan bahwa

alkalinitas yang baik bagi udang hendaknya lebih dari 20 mg/l CaCO3. Kesadahan

menggambarkan kandungan ion Ca2+ dan Mg2+ serta ion logam polivalen lainya.

Kesadahan air yang paling utama adalah ion Ca2+ dan Mg2+, oleh karena itu

hanya diarahkan pada penetapan kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam air (Boyd, 1982).

Kesadahan yang baik untuk menunjang kehidupan organisme perairan berkisar

20-150 mg/l CaCO3 equivalen (Stickney, 1979).

Amoniak merupakan salah satu hasil sampingan dari proses perombakan

bahan organik di dalam air yang bersifat racun. Kandungan amoniak sangat terkait

dengan tingkat oksidasi di dalam air. Kandungan oksigen yang tinggi akan

menyebabkan kandungan amoniak menjadi rendah karena dioksidasi menjadi NH4

yang dapat dimanfaatkan oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis (Widigdo

dan Soewardi, 1999). Konsentrasi amoniak dalam air sangat tergantung pada pH,

suhu dan salinitas. Jika pH atau suhu meningkat maka kandungan amoniak akan

meningkat relatif lebih tinggi daripada amonium, serta meningkatkan daya

racunnya terhadap udang. NH3 relatif lebih rendah daripada NH4+ pada perairan

yang bersalinitas dan sadah (Stickney, 1979). Toksisitas amoniak meningkat

dengan menurunnya kadar oksigen terlarut. Konsentrasi NH3 yang relatif aman

untuk udang Penaeus sp adalah di bawah 0,1 mg/l (Liu, 1989).

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

19

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yang

dilaksanakan secara laboratoris, dengan sistem pengamatan dan pencatatan secara

teratur dari fenomena yang diteliti. Data yang dianalisis berasal dari hasil

pengukuran secara langsung maupun analisis laboratorium. Penelitian untuk

mengetahui pengaruh penambahan kalium terhadap pemenuhan kebutuhan

mineral penting selama masa adaptasi penurunan salinitas terhadap performa

pascalarva udang vaname ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama yaitu

penambahan mineral kalium selama aklimatisasi pascalarva udang vaname ke

media bersalinitas rendah dan pada tahap kedua berupa waktu penggantian

pemberian pakan buatan pada pemeliharaan lanjutan setelah tahapan aklimatisasi

dalam media bersalinitas rendah dengan dosis kalium terbaik yang didapat dari

penelitian tahap 1. Data yang diukur yaitu dari PL20 sampai PL53. Hasil yang

didapat dari setiap tahapan penelitian merupakan rangkaian yang saling berkaitan,

penelitian tahap satu akan dijadikan pedoman untuk melandasi penelitian

berikutnya. Skema rangkaian tahapan penelitian disajikan dalam Gambar 2

berikut ini :

Gambar 2. Skema rangkaian kegiatan penelitian

Penelitian Tahap 1

Penelitian tahap pertama merupakan penelitian untuk mendapatkan

penambahan kalium optimal yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan

PL7 PL 20

AKLIMATISASI

LABORATORIUM

TAHAP I AKLIMATISASI :

salinitas, kalsium, kalium

PL 24 PL 53 (28 hari)

TAHAP II PEMELIHARAAN

- K+ media terbaik tahap 1

- Waktu penggantian

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

20

tingkat stres paling rendah dari pascalarva udang vaname selama

diaklimatisasikan ke media bersalinitas rendah. Rancangan percobaan tahap

pertama penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf

perlakuan dan masing-masing taraf perlakuan diulang 3 kali. Langkah awal

berupa aklimatisasi PL 7 udang vaname hingga PL20 pada media bersalinitas 25

ppt yang dilakukan di laboratorium. Selanjutnya mulai PL20 diaklimatisasikan ke

media pemeliharaan melalui pengenceran dari salinitas 25 ppt hingga 2 ppt selama

4 hari (96 jam) yang telah ditambah kalsium (CaCO3) dalam air tawar sebanyak

50 ppm dengan penerapan perlakuan penambahan kalium (K+) sebagai berikut :

Perlakuan A : Tanpa penambahan K+ (0 ppm) sebagai kontrol

Perlakuan B : Penambahan 25 ppm K+ pada media pengencer

Perlakuan C : Penambahan 50 ppm K+ pada media pengencer

Perlakuan D : Penambahan 75 ppm K+ pada media pengencer

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tahap pertama dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi FPIK

IPB selama lebih kurang 18 hari, mencakup tahapan aklimatisasi laboratorium

selama 14 hari dan dilanjutkan percobaan aklimatisasi salinitas dengan berbagai

penambahan kalium selama 4 hari (96 jam) yang telah ditambahkan kalsium

sebanyak 50 ppm. Pengukuran tekanan osmotik hemolim dan media dilakukan di

Laboratorium Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar Depok, sedangkan kadar

glukosa darah dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan IPB.

Analisis parameter fisika kimia air dilakukan di Laboratorium Lingkungan FPIK

IPB.

Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1) Hewan uji berupa pascalarva 7 udang vaname yang diaklimatisasi selama 14

hari hingga mencapai PL20

2) Pakan alami Artemia salina

3) Vitamin C (asam askorbat)

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

21

4) Kapur yang digunakan berupa kapur pertanian (CaCO3) dan kalium dalam

bentuk K2CO3

5) Wadah percobaan berupa akuarium kaca ukuran 59 x 29 x 40 cm sebanyak 12

unit yang dilengkapi dengan sistem pengatur salinitas, pengatur suhu, dan

aerator

6) Sarana dan prasarana produksi penunjang budidaya dan alat pengukur fisika

kimia air

Pelaksanaan Percobaan

a. Pengkayaan pakan alami

Pakan alami yang digunakan yaitu nauplius Artemia salina yang diperkaya

dengan vitamin C (asam askorbat). Wadah yang digunakan untuk pengkayaan

adalah akuarium berukuran 30 x 30 x 40 cm yang diisi air laut bersalinitas 25 ppt

sebanyak 10 liter. Dosis vitamin C yang digunakan sebanyak 100 mg/l air media.

Kepadatan nauplius Artemia yang digunakan sekitar 300.000 individu/liter yang

diperkaya dengan vitamin C selama 12 jam. Proses pengkayaan dimulai sebelum

aklimatisasi pascalarva. Penyediaan pakan alami yang diperkaya dengan vitamin

C dilakukan setiap hari selama tahapan aklimatisasi.

b. Pascalarva udang vaname

Pascalarva yang digunakan adalah PL7 yang berasal dari pemijahan satu

induk. Benih didapatkan dari balai pembenihan udang vaname di Carita, Jawa

Barat. Pemberian pakan alami nauplius Artemia yang telah diperkaya dengan

vitamin C dilakukan 4 kali per hari mulai PL7 hingga PL24.

c. Aklimatisasi salinitas dengan penambahan kalsium dan kalium

Wadah pemeliharaan yang digunakan berjumlah 12 unit, masing-masing

berukuran 59 x 29 x 40 cm, serta dilengkapi dengan sistem pengatur salinitas,

pengatur suhu, dan aerator. Sebelumnya seluruh wadah dibersihkan dengan sabun

deterjen, direndam dengan larutan PK dan selanjutnya dibilas dengan air bersih.

Wadah pemeliharaan diatur secara acak sesuai satuan percobaan. Berdekatan

dengan akuarium dipasang wadah tempat air tawar yang diatur lebih tinggi untuk

lebih memudahkan dalam mengalirkan air tawar ke setiap wadah perlakuan.

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

22

Air laut yang digunakan sebagai media berasal dari hatchery komersil, dan

ditampung dalam bak penampungan. Pengadaan salinitas awal 25 ppt berdasarkan

teknik pengenceran salinitas yaitu dengan metode pengenceran air laut yang

menggunakan rumus :

Va x Na = V1 x N1

Keterangan : Va = Volume akhir yang dikehendaki (l)

Na = Salinitas akhir yang dikehendaki (ppt)

V1 = Volume air laut yang diencerkan (l)

N1 = Tingkat salinitas air laut yang diencerkan (ppt)

Air bersalinitas 25 ppt kemudian dimasukkan ke semua wadah percobaan

sebanyak 5 liter per akuarium. Sebelum percobaan dimulai seluruh wadah diaerasi

selama 1 hari sehingga kelarutan oksigennya jenuh.

Larutan air tawar yang berbeda kandungan kalium dengan penambahan

kalsium 50 ppm merupakan media pengencer ke salinitas rendah. Sumber air

tawar berasal dari air danau yang telah diendapkan di laboratorium. Penurunan

salinitas dari 25 ppt menjadi 2 ppt dengan cara menambahkan air tawar yang

sebelumnya telah ditambahkan kalsium 50 ppm dengan penambahan kalium

berbeda yang dilakukan secara gradual. Penurunan salinitas ini dilakukan sedikit

demi sedikit secara kontinyu, sehingga pada jam ke-24 salinitas media menjadi 18

ppt, jam ke-48 mencapai salinitas 12 ppt, jam ke-72 menjadi 6 ppt dan pada akhir

aklimatisasi (jam ke-96) salinitas media menjadi 2 ppt. Penetesan disesuaikan

melalui pengaturan pada kran sehingga akan sama penurunan salinitas pada semua

wadah perlakuan.

Pascalarva udang vaname yang digunakan dalam percobaan aklimatisasi

adalah PL20. Seluruh benih telah melewati tahapan aklimatisasi laboratorium, dan

ditebar dengan kepadatan 100 individu per unit percobaan. Pakan yang diberikan

selama penelitian tahap pertama adalah Artemia salina yang telah diperkaya

dengan vitamin C. Pemberian pakan alami secara ad libitum dengan jumlah

sekitar 500 ind/PL. Frekuensi pemberian pakan 4 kali dalam sehari yang

dilakukan pada pagi (pukul 06.00), siang (pukul 12.00), sore (pukul 18.00) dan

malam hari (pukul 24.00). Pengelolaan media dilakukan lewat pengaturan suhu,

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

23

aerasi, serta pembuangan feses dan sisa pakan. Suhu media akan dipertahankan

pada 28-290C, demikian juga penurunan salinitas akan diusahakan sama pada

semua perlakuan.

Pengambilan Data

Penghitungan jumlah pascalarva yang hidup dalam penentuan tingkat

kelangsungan hidup dilakukan tiap 24 jam selama masa aklimatisasi 96 jam.

Penghitungan tingkat kerja osmotik udang berdasarkan data osmolaritas cairan

tubuh dan osmolaritas media yang dilakukan pada hari ke-4 (96 jam). Sekitar 20

individu dari tiap akuarium dipisahkan, kemudian digerus dan disentrifus. Bagian

supernatan yang merupakan cairan tubuh dipisahkan sebanyak 200 µl setiap

perlakuan. Sedangkan untuk sampel media perlakuan diambil sebanyak 300 µl

dari setiap wadah untuk pengukuran osmoralitas media. Pengukuran tekanan

osmotik dilakukan dengan alat osmometer (Osmometer Automatic Roebling Type

13) seperti tersaji pada Lampiran 1.

Untuk mengetahui respon stres pascalarva udang vaname setelah diberi

perlakuan salinitas rendah dengan penambahan mineral kalium dan kalsium maka

dilakukan pengukuran kadar glukosa darah. Metode yang digunakan untuk

pengukuran kadar glukosa darah disajikan pada Lampiran 2. Selain itu tingkat

metabolisme udang selama mengalami stres karena aklimatisasi ditentukan

dengan pengukuran tingkat konsumsi oksigen pada keadaan standar (basal) yang

pelaksanaannya pada saat hari ke-5. Pascalarva tiap perlakuan pada hari ke-4

diambil secara acak sebanyak 10 individu, kemudian dipuasakan selama 24 jam.

Selanjutnya pascalarva dimasukkan dalam wadah berisi 200 ml media perlakuan

yang diberi penutup stirofom dan diaerasi penuh. Setelah mencapai oksigen jenuh,

aerasi dihentikan. Pengukuran penurunan kandungan oksigen terlarut dalam media

dilakukan selama 1 jam menggunakan peralatan DO-meter.

Parameter fisika kimia air yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen

terlarut, kesadahan total dan amoniak. Suhu, salinitas, pH dan DO diukur secara in

situ setiap pagi dan sore hari. Kandungan kesadahan total dan amoniak diukur saat

awal dan akhir percobaan.

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

24

Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur untuk penelitian tahap pertama meliputi : sintasan

pascalarva, tingkat kerja osmotik, kadar glukosa darah, tingkat konsumsi oksigen,

dan fisika kimia media selama proses aklimatisasi berlangsung.

1. Sintasan pascalarva (Effendie, 2002) :

SR = NoNt x 100

Keterangan : SR = persentase udang uji yang hidup (%)

Nt = jumlah individu udang uji pada akhir penelitian (ekor)

No = jumlah individu udang uji pada awal penelitian (ekor)

2. Tingkat kerja osmotik (Anggoro, 1992) :

TKO = │Osmolaritas hemolim udang (mOsm/l H2O - Osmolaritas media (mOsm/l H2O) │

3. Kadar glukosa darah (Wedemeyer dan Yasutake, 1977) :

[GD] = AbsStAbsSp x [GSt]

Keterangan :

[GD] : Konsentrasi glukosa darah (mg/dl)

AbsSp : Absorbansi sampel

AbsSt : Absorbansi standar

[GSt] : Konsentrasi glukosa standar (mg/dl)

4. Tingkat konsumsi oksigen (Liao dan Huang, 1975) :

OC = W x t

)DO - (DO x V ttto

Keterangan : OC = Tingkat konsumsi oksigen (mg O2/g/jam) V = Volume air dalam wadah (l) DOto = Konsentrasi oksigen terlarut pada awal pengamatan

(mg/l) DOtt = Konsentrasi oksigen terlarut pada waktu t (mg/l) W = Bobot udang uji (g) T = Periode pengamatan (jam)

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

25

5. Fisika kimia air

Alat dan metode pengukuran beberapa parameter fisika kimia air yang

dilakukan tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Alat dan metode pengukuran parameter fisika kimia air

No Parameter Alat Metode

1 Temperatur Termometer Insitu

2 Salinitas Refraktometer Insitu

3 Oksigen terlarut DO-meter Insitu

4 pH pH-meter Insitu

5 Kesadahan Buret Titrimetri

6 Amoniak Spektrofotometer Phenat

Analisis Data

Parameter yang dianalisis secara statistik pada penelitian tahap pertama

adalah sintasan, tingkat kerja osmotik dan kadar glukosa darah. Keseluruhan data

nilai tengah dilakukan uji respon pada tingkat kepercayaan 95%. Jika terdapat

perbedaan antar perlakuan, data dianalisis lanjut dengan uji Duncan yang

bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh antar perlakuan (Steel dan Torrie,

1991). Alat bantu dalam pengolahan data statistik menggunakan program SAS

versi 6.12. Sedangkan data tingkat konsumsi oksigen dan fisika kimia air

dianalisis secara deskriptif.

Penelitian Tahap 2

Penelitian tahap kedua merupakan penelitian lanjutan yang bertujuan untuk

mengetahui pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup pascalarva udang

vaname pada media pemeliharaan bersalinitas rendah setelah melalui masa

aklimatisasi. Penelitian tahap kedua ini merupakan pemeliharaan PL25 hingga

PL53 di media bersalinitas 2 ppt dengan penambahan kalsium 50 ppm dan kadar

kalium terbaik dari hasil penelitian tahap pertama, dengan perlakuan waktu

penggantian pemberian pakan alami ke pakan buatan. Rancangan penelitian

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

26

menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali

ulangan. Penentuan perlakuan yang diterapkan dalam penelitian tahap kedua

adalah sebagai berikut :

Perlakuan A : Pemberian pakan buatan pada hari ke-1 masa pemeliharaan

(segera setelah selesai pelaksanaan aklimatisasi salinitas)

Perlakuan B : Waktu penggantian pakan alami Chironomus sp oleh pakan

buatan pada hari ke-7 masa pemeliharaan

Perlakuan C : Waktu penggantian pakan alami Chironomus sp oleh pakan

buatan pada hari ke-14 masa pemeliharaan

Perlakuan D : Waktu penggantian pakan alami Chironomus sp oleh pakan

buatan pada hari ke-21 masa pemeliharaan

Perlakuan E : Pemberian pakan alami Chironomus sp selama masa

pemeliharaan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tahap kedua dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi FPIK IPB

selama 28 hari pemeliharaan pascalarva udang vaname dari PL25 hingga PL53.

Analisis proksimat pakan alami Chironomus sp, pakan udang komersil dan hewan

uji dilakukan di di Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan

FPIK IPB. Sedangkan analisis fisika kimia air dilakukan di Laboratorium

Lingkungan FPIK IPB.

Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1) Hewan uji berupa pascalarva 25 udang vaname

2) Pakan alami Chironomus sp beku

3) Pakan buatan berupa pakan udang komersil dengan kadar protein 40%

4) Kapur pertanian (CaCO3) dan kalium (K2CO3)

5) Wadah percobaan berupa akuarium kaca ukuran 59 x 29 x 40 cm yang

dilengkapi dengan sistem pengatur suhu dan aerator

6) Sarana dan prasarana produksi penunjang budidaya dan alat pengukur

parameter fisika kimia air

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

27

Pelaksanaan Percobaan

Wadah percobaan berupa akuarium kaca berjumlah 15 unit dengan ukuran

59 x 29 x 40 cm. Seluruh wadah dibersihkan dengan sabun deterjen, direndam

dengan larutan PK dan dibilas dengan air bersih. Tahap berikutnya dilakukan

pengaturan wadah secara acak menurut perlakuan. Setiap unit akuarium diaerasi

dari aerator induk untuk memenuhi kebutuhan oksigen, serta dilengkapi pengukur

suhu (termometer). Penyediaan air laut bersalinitas 2 ppt dilakukan melalui

metode pengenceran dengan air tawar yang telah ditambahkan kalsium 50 ppm

dan kalium terbaik pada penelitian tahap ke-1. Selanjutnya media perlakuan

dimasukkan ke semua unit akuarium dengan volume 50 liter per akuarium.

Dalam penelitian tahap kedua hewan uji yang digunakan adalah PL25 udang

vaname. Pascalarva diaklimatisasi sebelumnya dengan hasil terbaik penelitian

tahap pertama. Pascalarva 25 selanjutnya diseleksi dan ditimbang agar seragam

saat digunakan sebagai hewan uji. Setiap akuarium diisi pascalarva berjumlah 20

individu.

Pemberian pakan untuk pascalarva sebanyak 4 kali perhari secara ad libitum.

Jika dalam wadah perlakuan masih terdapat pakan yang tersisa maka pemberian

pakan dikurangi. Selama penelitian berlangsung kualitas fisika kimia media dijaga

melalui penyiponan sisa pakan yang tertinggal di dasar wadah dan dihitung

sebagai pakan tak terkonsumsi. Penggantian air dilakukan setiap hari sebanyak

30-40% dengan air pengganti yang telah dipersiapkan sebelumnya, dan

dilaksanakan sebelum pemberian pakan pada siang hari. Penyiponan sisa-sisa

pakan dilakukan sekali sehari sebelum penggantian air.

Pengambilan Data

Pengukuran bobot basah dilakukan untuk menentukan laju pertumbuhan

harian dan analisis efisiensi pemanfaatan pakan. Pengukuran dilaksanakan pada

awal percobaan dan dilanjutkan setiap 7 hari selama 28 hari masa pemeliharaan.

Pascalarva udang vaname ditimbang sebanyak 5 ekor dari setiap unit percobaan

dan selanjutnya dapat ditentukan rata-rata bobot individu untuk penghitungan laju

pertumbuhan harian.

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

28

Analisis proksimat pakan (alami dan buatan) dan hewan uji yaitu meliputi

pengukuran kadar protein kasar, kadar lemak kasar, serat kasar, kadar abu, kadar

air, dan BETN. Hewan uji diukur kandungan proksimat pada awal dan akhir

percobaan untuk analisis retensi protein dan retensi energi. Sedangkan pakan

alami Chironomus sp dan pakan buatan diukur kandungan proksimat pada awal

penelitian. Analisis proksimat untuk protein kasar menggunakan metode Kjeldhal,

sedangkan untuk pengukuran lemak kasar dengan metode ekstraksi dengan alat

Soxhlet. Setelah diketahui kandungan proksimat dilakukan perhitungan retensi

protein dan retensi energi.

Parameter fisika kimia air yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen

terlarut, kesadahan total, alkalinitas, amoniak dan nitrit. Suhu dan salinitas diukur

secara in situ setiap hari (pagi dan sore). Untuk pH dan DO diukur setiap 7 hari

sedangkan kesadahan total, alkalinitas, amoniak dan nitrit diukur saat awal,

pertengahan dan akhir percobaan.

Parameter yang Diukur

Dalam penelitian tahap kedua, beberapa parameter yang diukur meliputi

tingkat konsumsi pakan, retensi protein, retensi energi, laju pertumbuhan harian,

efisiensi pakan, sintasan dan fisika kimia air.

1. Retensi protein (Takeuchi, 1988) :

Bobot protein tubuh akhir - bobot protein tubuh awal (g) RP (%) = x 100 Bobot total protein yang dikonsumsi (g)

2. Retensi energi (Takeuchi, 1988) :

RE = E

IE - FE x 100

Keterangan : RE = retensi energi (%)

FE = total energi tubuh pada waktu t (kkal)

IE = total energi tubuh pada awal percobaan (kkal)

E = total energi yang dikonsumsi (kkal)

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

29

Kandungan energi total pada pakan dan tubuh pascalarva udang vaname

dihitung berdasarkan koefisien konversi protein, lemak dan karbohidrat

(BETN) berturut-turut sebesar 23,6 kJ/g, 39,5 kJ/g dan 17,2 kJ/g. Nilai

konversi energi sebesar 1 kJ setara dengan 4,2 kkal (Zonneveld et al., 1991).

3. Laju pertumbuhan harian (Huisman, 1976) :

α = ⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−1

WW

t

o

t x 100

Keterangan : α = laju pertumbuhan rerata harian (%)

Wt = bobot rata-rata udang pada waktu t (g)

Wo = bobot rata-rata udang pada awal percobaan (g)

t = lama percobaan (hari)

4. Efisiensi pakan (Takeuchi, 1988) :

EP = F

B)B (B o dt −+ x 100

Keterangan : EP = efisiensi pemanfaatan pakan (%)

Bt = biomassa mutlak udang pada akhir percobaan (g)

Bd = biomassa mutlak udang yang mati selama

percobaan (g)

Bo = biomassa mutlak udang pada awal percobaan (g)

F = jumlah pakan yang dikonsumsi oleh udang selama

percobaan (g)

5. Sintasan pascalarva (Effendie, 2002) :

SR = No Nt x 100

Keterangan : S = persentase udang uji yang hidup (%)

Nt = jumlah individu udang uji pada akhir penelitian (ekor)

No = jumlah individu udang uji pada awal penelitian (ekor)

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

30

6. Fisika kimia air

Alat dan metode pengukuran fisika kimia air yang dilakukan pada tahap kedua

serupa dengan penelitian tahap 1 dengan tambahan pengukuran parameter

alkalinitas dan nitrit pada media pemeliharaan.

Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh waktu penggantian pemberian pakan buatan

terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang vaname dalam

penelitian tahap dua ini maka data mengenai tingkat konsumsi pakan, retensi

protein, retensi energi, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan dan sintasan diuji

secara statistik pada tingkat kepercayaan 95%. Jika terdapat perbedaan antar nilai

tengah perlakuan, data dianalisis lanjut dengan uji Duncan yang bertujuan

mengetahui ada tidaknya pengaruh antar perlakuan (Steel dan Torrie, 1991). Alat

bantu dalam pengolahan data statistik menggunakan program SAS versi 6.12.

Data fisika kimia air ditabulasi dan diintepretasikan secara deskriptif.

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

31

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tahap Pertama

Hasil

Dari hasil pengamatan dan pengukuran selama penelitian tahap pertama,

diperoleh data sintasan, tingkat kerja osmotik, kadar glukosa darah, tingkat

konsumsi oksigen, serta fisika kimia media. Selain itu dengan adanya

penambahan kalsium sebanyak 50 ppm dan kalium sesuai perlakuan pada air

tawar pengencer menghasilkan komposisi mineral kalium yang berbeda di air

bersalinitas 2 ppt. Konsentrasi mineral K+, Na+, Ca2+ dan Mg2+ yang terdapat

di air bersalinitas 2 ppt pada masing-masing perlakuan disajikan pada Tabel 4,

sedangkan hasil pengukuran parameter fisika kimia air yang meliputi suhu,

salinitas, pH, O2 terlarut, kesadahan total dan NH3 pada media adaptasi pascalarva

udang vaname selama penelitian disajikan pada Tabel 5.

Tabel 4. Konsentrasi mineral pada air bersalinitas rendah (2 ppt) yang digunakan selama masa aklimatisasi penurunan salinitas

Perlakuan Konsentrasi mineral yang terkandung (ppm) K Na Ca Mg

A 32,39 841,01 37,01 52,88B 51,78 841,01 37,01 52,88C 87,71 841,01 37,01 52,88D 115,15 841,01 37,01 52,88

Tabel 5. Kisaran nilai fisika kimia air selama penelitian tahap ke-1

Parameter Perlakuan

A B C D Suhu (0C) 28,0-29,0 28,0-28,5 27,5-28,0 27,5-28,0Salinitas (ppt)* 2-25 2-25 2-25 2-25pH (unit) 7,59-8,02 7,93-8,80 8,02-8,23 8,02-8,40DO (mg/l) 6,95-8,05 6,71-8,22 6,96-8,28 6,60-8,29Kesadahan (mg/l) 172,7-1293,4 151,7-1293,4 156,2-1293,4 135,1-1293,4Amoniak (mg/l) 0,173-0,189 0,159-0,173 0,173-0,177 0,165-0,173

* : penurunan salinitas secara gradual dan kontinyu selama 4 hari

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

32

1. Sintasan Pascalarva

Hasil percobaan dengan perlakuan perbedaan penambahan kalium pada

media pengencer air tawar terhadap sintasan pascalarva udang vaname disajikan

pada Lampiran 8. Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung rerata sintasan

pascalarva seperti yang tersaji pada Tabel 6.

Sintasan pascalarva semakin menurun seiring masa aklimatisasi selama 4

hari tetapi masih dalam kisaran yang tinggi yaitu di atas 90%. Rata-rata nilai

tingkat kelulusan hidup yang lebih tinggi ditemukan pada perlakuan C sebesar

98,33% sedang terendah pada perlakuan D yaitu 94%. Hasil analisis ragam

menunjukkan bahwasannya diantara perlakuan yang diterapkan tidak memberikan

pengaruh yang nyata terhadap tingkat kelulusan hidup pascalarva udang vaname

tetapi cenderung semakin meningkat dengan adanya penambahan kalium.

Tabel 6. Rerata sintasan pascalarva udang vaname pada setiap perlakuan selama 4 hari masa aklimatisasi dengan penambahan kalium pada air tawar pengencer

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ air) (ppm)

Rerata Sintasan (%)

A (0, 32) 95,33 + 2,51a B (25, 51) 97,00 + 3,00a C (50, 87) 98,33 + 0,57 a D (75, 115) 94,00 + 3,00a

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p > 0,05)

2. Tingkat Kerja Osmotik

Hasil pengukuran osmolaritas pascalarva 24 udang vaname dan osmolaritas

media aklimatisasi bersalinitas 2 ppt menggunakan osmometer secara terperinci

disajikan pada Lampiran 9. Tingkat kerja osmotik pascalarva yang diperoleh di

akhir masa adaptasi penurunan salinitas penelitian didapat dengan menghitung

selisih osmolaritas cairan tubuh pascalarva dengan osmolaritas media bersalinitas

2 ppt. Tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname pada akhir masa adaptasi

penurunan salinitas disajikan pada Gambar 3.

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

33

0100200300400500600700800900

A (0, 32) B (25, 51) C (50,87) D (75,115)

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ air) (ppm)

Tin

gkat

ker

ja o

smot

ik (m

mol

/l H

20)

Hasil analisis ragam (Lampiran 18) menunjukkan bahwa perlakuan

memberikan pengaruh yang berbeda (P<0,05) terhadap tingkat kerja osmotik

pascalarva udang vaname setelah melalui masa adaptasi penurunan salinitas

dengan penambahan kalium. Tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname

tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa penambahan kalium, sedangkan tingkat

kerja osmotik terendah terdapat pada pascalarva udang vaname yang telah

diadaptasikan pada media bersalinitas 2 ppt dengan penambahan kalium 50 ppm.

Hasil analisis uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa antara perlakuan

penambahan kalium sebanyak 25 ppm dan 50 ppm memberikan pengaruh yang

tidak berbeda terhadap beban osmotik pascalarva udang vaname selama 4 hari

masa adaptasi penurunan salinitas dari salinitas 25 ppt menjadi 2 ppt.

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

Gambar 3. Hubungan tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname dengan

penambahan K+ selama masa adaptasi penurunan salinitas

3. Kadar Glukosa Darah

Kadar glukosa darah pascalarva 24 udang vaname pada akhir masa adaptasi

penurunan salinitas disajikan pada Tabel 7. Kadar glukosa darah pascalarva udang

vaname tertinggi pada akhir pengamatan ditemukan pada media aklimatisasi

tanpa penambahan kalium, yaitu sebesar 223,19 mg/dl dan terendah pada media

783,00 + 15,56a 659,00 + 8,48bc

612,00 + 22,63c 691,50 + 28,99b

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

34

aklimatisasi dengan penambahan kalium 50 ppm yaitu 163,04 mg/dl. Selanjutnya

secara berturut-turut hingga kadar glukosa darah terendah terdapat pada perlakuan

dengan penambahan kalium 75 ppm dan 25 ppm.

Rerata kadar glukosa darah pascalarva 20 udang vaname pada awal

percobaan ialah 139,73 mg/dl. Seiring bertambahnya waktu aklimatisasi, kadar

glukosa darah pada masing-masing perlakuan cenderung meningkat. Hasil

analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan kalium mengakibatkan

perubahan kadar glukosa darah yang signifikan di akhir masa adaptasi dan uji

lanjut Duncan menunjukkan bahwa antara perlakuan penambahan kalium 25 ppm

dan 50 ppm tidak menyebabkan perbedaan terhadap perubahan kadar glukosa

darah.

Tabel 7. Nilai rataan kadar glukosa darah (mg/dl) pascalarva udang vaname akibat penambahan K+ pada media aklimatisasi

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ air) (ppm)

Rerata kadar glukosa darah (mg/dl)

A (0, 32) 223,19 + 6,98a B (25, 51) 171,50 + 5,14b C (50, 87) 163,04 + 8,07b D (75, 115) 193,72 + 2,93c

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

4. Tingkat Konsumsi Oksigen

Setelah melalui masa aklimatisasi selama 4 hari, tahap selanjutnya

pascalarva udang vaname dipuasakan selama 24 jam. Tingkat konsumsi oksigen

diperoleh dari hasil pengukuran pada hari ke-5 atau saat stadia PL25. Hasil dari

pengukuran tingkat konsumsi oksigen untuk semua perlakuan disajikan pada

Gambar 4.

Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi oksigen tertinggi

terdapat pada perlakuan A yaitu sebesar 0,385 mg O2/g/jam, sedangkan tingkat

konsumsi oksigen terendah terdapat pada perlakuan C yaitu 0,313 mg O2/g/jam.

Dalam hal ini terlihat suatu pola yang kontras, yaitu semakin tinggi penambahan

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

35

0,3850,338

0,313 0,325

0,0000,050

0,1000,1500,200

0,2500,3000,350

0,4000,450

A (0, 32) B (25, 51) C (50,87) D (75,115)

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ air) (ppm)

Tin

gkat

kon

sum

si o

ksig

en

(mgO

2/g/ja

m)

kalium maka semakin rendah tingkat konsumsi oksigen. Tingkat konsumsi

oksigen pascalarva 25 udang vaname pada semua perlakuan cenderung sama yaitu

dalam kisaran 0,300 mg O2/g/jam.

Gambar 4. Pengaruh penambahan K+ terhadap tingkat konsumsi oksigen pascalarva udang vaname selama masa aklimatisasi penurunan salinitas

Pembahasan

Berdasarkan data hasil pengukuran fisika kimia air pada tabel 5, maka

parameter fisika kimia media masih berada pada kondisi yang layak untuk

menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan pascalarva udang vaname. Nilai

amoniak yang cukup tinggi pada masa adaptasi penurunan salinitas ini yang

berkisar antara 0,159 hingga 0,189 mg/l menandakan bahwa pascalarva udang

vaname masih mampu mentolerir kadar amoniak yang terdapat di media adaptasi

hingga level tersebut.

Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa sintasan yang

tertinggi adalah yang diperoleh dari perlakuan dengan penambahan kalium

sebanyak 50 ppm (kadar K+ di air bersalinitas rendah 2 ppm sebesar 87,71

ppm) yaitu sebesar 98,33% dan terendah pada perlakuan dengan penambahan

K+ 75 ppm (kadar K+ air sebesar 115,15 ppm) yaitu 94%. Sintasan pascalarva

pada perlakuan dengan penambahan K+ sebesar 25 ppm dan tanpa penambahan

K+ masing-masing adalah 97% dan 95,33%. Dari data rerata sintasan

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

36

pascalarva setelah melalui aklimatisasi ke media bersalinitas rendah 2 ppt

terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi kadar kalium pada tingkatan

tertentu maka terjadi peningkatan kelulusan hidup, walaupun hasil analisis

ragam menunjukkan pengaruh perlakuan yang tidak berbeda terhadap sintasan

pascalarva udang vaname selama masa adaptasi penurunan salinitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan K+ pada air

bersalinitas rendah berperan dalam menunjang kelangsungan hidup pascalarva

udang vaname. Sintasan yang diperoleh selama 4 hari masa adaptasi penurunan

salinitas dari 25 ppt menjadi 2 ppt pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan

dengan metode aklimatisasi pascalarva 20 udang vaname selama 2 hari hingga

mencapai salinitas 2 ppt yang dilakukan oleh McGraw et al., (2002) dengan

kisaran sintasan 87-90%. Hasil penelitian Tantulo dan Fotedar (2006)

menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup juvenil udang windu semakin

meningkat ketika dipelihara pada air tanah bersalinitas 5 ppt yang telah diperkaya

dengan penambahan ion K+ sebanyak 100% sehingga konsentrasi K+ menjadi 51

mg/l. Penambahan 100% ion K+ ke media air tanah bersalinitas rendah ini

menyebabkan rasio Na+/K+ mendekati rasio Na+/K+ di air laut, sehingga air

bersalinitas rendah dapat mendukung aktifitas Na+K+ATPase secara normal.

Burton (1995) dan Pillard et al., (2002) dalam Tantulo dan Fotedar (2006)

menyatakan bahwa aktifitas Na+K+ATPase bertanggung jawab menjaga gradien

Na+ interseluler dan kestabilan membran sel.

Tingkat kelangsungan hidup terbaik pada penelitian ini terdapat pada media

aklimatisasi dengan kisaran rasio Na/K antara 9,588-16,24 (penambahan K+ 25

ppm hingga 50 ppm). Rasio Na/K pada media aklimatisasi yang telah

ditambahkan kalium ini dapat menunjang kelangsungan hidup pascalarva udang

vaname selama masa aklimatisasi karena mampu menunjang pemenuhan

kebutuhan akan mineral penting yang dibutuhkan sehubungan dengan fluktuasi

salinitas media yang tinggi. Zhu et al., (2006) menyatakan bahwa kelangsungan

hidup dan pertumbuhan optimum untuk juvenil udang vaname dapat tercapai

dengan penambahan K+ sebesar 50-70% pada media bersalinitas rendah dengan

kisaran rasio Na+/K+ antara 34,1 hingga 119,3. Kisaran rasio Na/K yang rendah

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

37

pada percobaan ini (7,30-25,96) disebabkan oleh perbedaan media yang

digunakan, dimana air bersalinitas rendah yang digunakan dalam percobaan ini

berasal dari pengenceran air laut dengan air tawar. Sedangkan percobaan tentang

adaptasi penurunan salinitas dan pemeliharaan udang vaname di media

bersalinitas rendah sebagian besar menggunakan air laut buatan maupun sumber

air tanah bersalinitas rendah dengan penambahan garam NaCl (McGraw dan

Scarpa, 2003; Saoud et al., 2003; Davis et al., 2005; Roy et al., 2007).

Dersjant-Li et al., (2001) menyatakan nilai rasio Na/K yang terkandung di

air berhubungan dengan energi yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan

antara K+ dan Na+ yang sesuai di cairan intraseluler dan ekstraseluler, agar proses

fisiologis dapat berjalan dengan baik. Pada penelitian ini adanya peningkatan

sintasan pascalarva udang vaname selama masa adaptasi penurunan salinitas

rendah dengan adanya penambahan K+ diduga dapat menyebabkan penggunaan

energi yang lebih sedikit untuk pengaturan konsentrasi K+ di hemolim. Jika

konsentrasi K+ dinaikkan ke level yang sesuai, pertumbuhan pascalarva udang

vaname tidak dipengaruhi lagi oleh konsentrasi K+ tetapi lebih dipengaruhi oleh

salinitas itu sendiri (Tantulo dan Fotedar, 2006).

McGraw et al., (2002) serta McGraw dan Scarpa (2004) menunjukkan

bahwa umur pascalarva, salinitas akhir dan laju penurunan salinitas berpengaruh

terhadap kelangsungan hidup pascalarva udang vaname selama aklimatisasi ke

media bersalinitas rendah. Meskipun aklimatisasi dapat dilakukan selama 24

hingga 48 jam namun sintasan pascalarva masih lebih rendah jika dibandingkan

dengan sintasan pascalarva hasil aklimatisasi pada rentang waktu yang lebih lama

(Saoud et al., 2003). Selain itu Saoud et al., (2003) dan Davis et al., (2005)

mengamati adanya korelasi positif antara kelangsungan hidup pascalarva udang

vaname selama aklimatisasi ke media bersalinitas rendah dengan berbagai

tingkatan konsentrasi K+.

Pengaruh tekanan osmotik media terhadap pertumbuhan (potensi tumbuh)

dapat terjadi melalui pembelanjaan energi dan tingkat energi yang dikonsumsi

(konsumsi pakan). Jika energi yang digunakan untuk proses osmoregulasi tinggi

maka porsi energi untuk pertumbuhan makin berkurang. Penggunaan energi untuk

Page 54: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

38

keperluan osmoregulasi berkaitan erat dengan tingkat kerja osmotik yang

dilakukan dalam upaya melakukan respon terhadap perubahan tekanan osmotik

medianya., terutama melalui transpor ion baik secara difusi maupun tranpor aktif.

Tingkat kerja osmotik yang semakin rendah menyebabkan semakin sedikitnya

energi yang digunakan untuk osmoregulasi sehingga porsi energi untuk

pertumbuhan makin besar.

Berdasarkan data osmolaritas hemolim dan osmolaritas media pada tiap

perlakuan dengan berbagai penambahan K+, ternyata menyebabkan perbedaan

tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname yang signifikan setelah melalui

masa adaptasi penurunan salinitas pada penelitian ini. Hal ini mengindikasikan

bahwa pascalarva udang vaname mempunyai kemampuan osmoregulasi yang

berbeda pada osmolaritas hemolimnya sehubungan dengan penambahan kalium

atau dengan kata lain bahwa perbedaan konsentrasi K+ mempengaruhi

kemampuan udang untuk mengatur osmolaritas hemolimnya. Tantulo dan Fotedar

(2006) menyatakan bahwa osmolaritas serum juvenil udang windu akan semakin

meningkat secara linear seiring dengan peningkatan salinitas.

Pada salinitas 2 ppt pascalarva udang vaname melakukan kerja hiperosmotik

terhadap medianya yang terlihat dari osmolaritas hemolimnya lebih tinggi dari

osmolaritas media (Lampiran 9). Kisaran tingkat kerja osmotik pascalarva udang

vaname di media bersalinitas 2 ppt pada penelitian ini (612 hingga 783 mOsm/l

H2O) lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kerja osmotik juvenil udang windu

di media bersalinitas 5 ppt yang berkisar antara 500 hingga 600 mOsm/l H2O

(Tantulo dan Fotedar, 2006). Lebih lanjut dijelaskan bahwa tingkat kerja osmotik

juvenil udang windu di salinitas 25 ppt lebih rendah jika dibandingkan di salinitas

5 dan 45 ppt. Pada salinitas 25 ppt, aktifitas osmoregulasi juvenil lebih sedikit

untuk menjaga osmolaritas serum pada kisaran isoosmotik sehingga

pertumbuhannya pun lebih tinggi. Hagman dan Uglow (1982) dalam Tantulo dan

Fotedar (2006) menyatakan bahwa kebutuhan energi untuk menjaga komposisi

hemolim merupakan bagian yang perlu diperhatikan dari total produksi energi

Konsentrasi K+ merupakan komponen penting dalam memulai fungsi normal

dari NaCl di dalam tubuh udang dan menjaga efisiensi neuromuscular pada

Page 55: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

39

aktifitas krustase (Gong et al., 2004). Penambahan K+ di air bersalinitas rendah

dapat meningkatkan kemampuan pascalarva udang vaname dalam proses

osmoregulasi, sehingga energi yang berasal dari pakan secara efisien digunakan

untuk pertumbuhan. Hal ini berarti pascalarva udang vaname yang

diaklimatisasikan di media bersalintas rendah melalui penambahan kalium pada

air tawar pengencer sebesar 25-50 ppm dengan tingkat kerja osmotik terendah

(612-659 mOsm/l H2O) akan menghasilkan potensi hidup dan tumbuh yang lebih

baik karena beban osmotik yang lebih rendah akan mengurangi beban kerja enzim

Na+K+ATPase serta pengangkutan aktif Na+, K+ dan Cl-. Akibatnya energi (ATP)

yang digunakan untuk osmoregulasi mengecil dan sebaliknya makin banyak porsi

yang tersedia untuk pertumbuhan. Payne et al., (1988) dalam Darwisito (2006)

menyatakan bahwa penggunaan energi berhubungan dengan osmoregulasi,

dimana bila kebutuhan energi untuk osmoregulasi tinggi maka pembagian energi

untuk pemeliharaan dan pertumbuhan menjadi berkurang yang mengakibatkan

pertumbuhan terhambat.

Kalium merupakan ion esensial untuk pertumbuhan, kelangsungan hidup

dan fungsi osmoregulasi dari krustase secara normal (Mantel dan Farmer, 1983;

dan Pequeux, 1995). Selain itu kalium merupakan kation intraseluler utama dan

berperan penting dalam aktifasi Na+K+ATPase dan pengaturan volume

ekstraseluler (Mantel dan Farmer, 1983). Kekurangan K+ di perairan dapat

menyebabkan berkurangnya kemampuan osmoregulasi karena aktifitas enzim

berhubungan secara langsung dengan konsentrasi K+ (Bursey dan Lane, 1971

dalam Roy et al., 2007) terutama aktifitas enzim Na+K+ATPase (Mantel dan

Farmer, 1983; Pequex, 1995; Furriel et al., 2000).

Nilai rataan kadar glukosa darah pascalarva udang vaname tanpa

penambahan kalium selama masa adaptasi penurunan salinitas pada penelitian ini

menghasilkan nilai rataan glukosa darah tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya

yaitu sebesar 223,19 mg/dl. Penambahan K+ sebanyak 50 ppm (kadar K+ air 87,71

ppm) menghasilkan kadar glukosa darah terendah yaitu 163,04 mg/dl, sedangkan

penambahan K+ sebesar 25 ppm dan 75 ppm masing-masing menyebabkan kadar

glukosa darah menjadi 171,50 mg/dl dan 193,72 mg/dl. Berdasarkan uji lanjut

Page 56: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

40

Duncan, penambahan kalium sebanyak 25 ppm dan 50 ppm tidak mengakibatkan

perbedaan kadar glukosa darah di akhir masa adaptasi penurunan salinitas,

sehingga penambahan kalium sebanyak 25 ppm sudah dapat mengurangi tingkat

stres pascalarva udang vaname.

Perubahan salinitas media secara gradual dari 25 ppt hingga 2 ppt

menghasilkan kisaran nilai rataan glukosa darah antara 163,04 mg/dl hingga

223,19 mg/dl. Perubahan salinitas ini direspons oleh tubuh pascalarva udang

vaname dengan mensekresikan hormon glukokortikoid (kortisol) dan

katekholamin yang mengontrol tubuh untuk mengatasi terjadinya stres (Barthon et

al., 1980; Woodward, 1982), sehingga stres dapat menyebabkan peningkatan

kadar glukosa dalam darah. Cuzon et al., (2004) menyatakan bahwa pada

golongan udang jika kadar glukosa hemolim melebihi 150 mg/dl mengindikasikan

udang tersebut membutuhkan sumber energi yang lebih tinggi seperti halnya saat

pembentukan kulit baru setelah proses moulting maupun mekanisme dalam

mempertahankan homeostatis kadar glukosa yang telah tinggi dalam hemolim itu

sendiri.

Brown (1993) menyatakan bahwa kadar glukosa darah yang tinggi dan

bertahan lama pada tingkat yang tinggi mengindikasikan terjadinya tingkat stres

yang sangat tinggi. Penyebab stres dapat berasal dari perubahan lingkungan dan

respons organisme lain (Wedemeyer dan Mc Leay, 1981). Kadar glukosa darah

dapat digunakan sebagai parameter stres yang sederhana, efektif, dan memadai

untuk berbagai macam stresor, sementara itu pengukuran kortikosteroid dan

katekholamin biayanya sangat mahal dan tidak praktis dalam aplikasi untuk

pembenihan udang (Darwisito, 2006).

Kadar glukosa darah yang tinggi pada penelitian ini mengindikasikan

tingginya tingkat stres akibat menurunnya salinitas media. Pada tingkat stres yang

sangat tinggi, akan diikuti oleh peningkatan kadar glukosa darah yang cepat dan

tetap berada pada tingkat yang tinggi, selanjutnya akan diikuti oleh kematian

udang (Brown, 1993). Penurunan salinitas secara gradual mengakibatkan naiknya

kadar glukosa darah pascalarva udang vaname pada akhir masa aklimatisasi.

Naiknya kadar glukosa darah pascalarva udang vaname tersebut menunjukan

Page 57: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

41

terjadinya stres akibat perlakuan penurunan salinitas media dari kisaran yang

cukup tinggi yaitu dari 25 ppt menjadi 2 ppt. Penambahan kalium hingga kadar

tertentu pada penelitian ini dapat mengurangi tingkat stres, tetapi penambahan

kalium pada kadar yang lebih tinggi tidak selalu memberikan respon biologis

yang lebih baik, namun dapat sama atau bahkan berakibat sebaliknya. Selain itu

Mazeaud dan Mazeaud (1981) menyatakan bahwa kadar glukosa darah ditentukan

oleh pakan, waktu akhir makan, status simpanan glikogen hati, stadia

perkembangan, dan musim.

Respons stres sekunder dapat berupa mobilisasi substrat kaya energi dengan

menurunkan cadangan glikogen hati, meningkatkan kadar glukosa plasma,

mempengaruhi asam lemak bebas yang beredar, dan menghambat sintesis protein.

Stres juga terlihat pada keseimbangan hidromineral, yaitu menyebabkan kelebihan

air pada udang yang hidup di air tawar dan kehilangan air pada udang yang hidup

di air laut. Stres juga dapat mengganggu sistem imunitas, dimana stres umumnya

diyakini menurunkan kemampuan imunitas yang akan berdampak buruk pada

pertumbuhan maupun reproduksi ikan (Darwisito, 2006).

Selain itu adanya perubahan salinitas dalam kisaran yang tinggi dapat

meningkatkan laju metabolisme sehingga memicu pergerakan pernapasan dan

konsumsi oksigen lebih tinggi. Tingkat konsumsi oksigen dapat digunakan

sebagai parameter untuk mengetahui laju metabolisme organisme air. Semakin

rendah tingkat konsumsi oksigen maka semakin sedikit energi yang digunakan

untuk metabolisme sehingga semakin banyak energi yang tersedia untuk

pertumbuhan.

Tingkat konsumsi oksigen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

lingkungan seperti salinitas, pakan, tingkatan aktifitas, suhu dan bobot tubuh

(Mantel dan Farmer, 1983; dan Brett, 1987). Tingkat konsumsi oksigen

pascalarva udang vaname terendah pada penelitian ini dijumpai pada perlakuan

dengan penambahan K+ 50 ppm (0,313 mg O2/g/jam), sedangkan tertinggi pada

perlakuan tanpa penambahan K+ ke air tawar pengencer air laut (0,385 mg

O2/g/jam). Menurut Zonneveld et al., (1991) bahwa produksi panas per ml

konsumsi O2 pada udang yang berpuasa setara dengan 4,7 kalori, sehingga dengan

Page 58: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

42

penambahan kalium dapat menekan produksi panas lebih rendah pada perlakuan

B, C dan D (1,47-1,59 kalori/g/jam) dibandingkan tanpa penambahan kalium pada

perlakuan A (1,81 kalori/g/jam). Hal ini dapat diartikan bahwa adanya

penambahan K+ ke media aklimatisasi dapat menurunkan laju metabolisme

standar sehingga tingkat konsumsi oksigen atau produksi panas lebih rendah

dibandingkan tanpa penambahan K+. Roy et al., (2007) menyatakan bahwa

tingkat konsumsi oksigen juvenil udang vaname di media bersalinitas 4 ppt tidak

berbeda nyata, tetapi terdapat kecenderungan semakin tinggi kadar kalium di

media (hingga 40 ppm) maka semakin rendah tingkat konsumsi oksigen juvenil

udang vaname yang diuji.

Penelitian Tahap Kedua

Hasil

Dari hasil pengamatan dan pengukuran selama penelitian tahap kedua yaitu

tentang pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan terhadap

performa pascalarva udang vaname di media bersalinitas rendah, didapatkan data

tingkat konsumsi pakan, retensi protein, retensi energi, laju pertumbuhan harian,

efisiensi pakan, sintasan dan fisika kimia media. Pascalarva 25 udang vaname dan

media pemeliharaan yang dipergunakan selama percobaan mengacu pada hasil

terbaik yang didapatkan dari penelitian tahap ke-1 yaitu berupa pascalarva hasil

aklimatisasi di media bersalinitas 2 ppt dengan kandungan kalsium 37 ppm dan

kalium 51 ppm. Hasil analisis proksimat pakan alami Chironomous sp, pakan

buatan serta proksimat tubuh pascalarva udang vaname pada awal dan akhir

penelitian, secara terperinci disajikan pada Lampiran 14.

1. Tingkat Konsumsi Pakan

Perbedaan waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan menyebabkan

perbedaan konsumsi pakan yang nyata di akhir percobaan, seperti yang tersaji

pada Tabel 8. Konsumsi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan dengan waktu

penggantian pakan buatan pada hari ke-1 selama masa pemeliharaan 28 hari dan

secara berturut-turut semakin rendah pada perlakuan B, C, D dan E.

Page 59: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

43

0

5

10

15

20

25

A (1, 25) B (7, 32) C (14, 39) D (21, 46) E (Pakanalami, 25)Perlakuan

(Waktu pemberian pakan buatan hari ke-, Stadia PL)

Ret

ensi

prot

ein

(%)

Tabel 8. Rerata konsumsi pakan pascalarva udang vaname di akhir percobaan (dalam gram bahan kering)

Perlakuan (Waktu pemberian pakan buatan, Stadia PL)

Konsumsi pakan (g)

A (Hari ke-1, PL 25) 26,66 + 0,43a B (Hari ke-7, PL 32) 19,70 + 1,70b C (Hari ke-14, PL 39) 15,09 + 0,19c D (Hari ke-21, PL 46) 15,01 + 0,19c E (Pakan alami, PL 25) 13,09 + 0,16d

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

2. Retensi Protein

Pada akhir penelitian didapatkan data retensi protein yang berbeda nyata

diantara perlakuan yang diterapkan. Retensi protein untuk semua perlakuan

berkisar antara 5,33 hingga 19,63%. Retensi protein tertinggi dihasilkan oleh

perlakuan dengan waktu penggantian pakan buatan pada hari ke-1 selama masa

pemeliharaan 28 hari. Retensi protein pascalarva udang vaname cenderung

menurun seiring dengan semakin lama waktu penggantian pakan alami oleh pakan

buatan, seperti terlihat pada Gambar 5.

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

Gambar 5. Retensi protein pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan

19,63 + 1,56a 19,43 + 0,70a

13,38 + 1,05b

7,62 + 0,3c 5,33 + 0,13d

Page 60: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

44

02468

10121416

A (1, 25) B (7, 32) C (14, 39) D (21, 46) E (Pakanalami, 25)

Perlakuan (Waktu pemberian pakan buatan hari ke-, Stadia PL)

Ret

ensi

ener

gi (%

)

3. Retensi Energi

Retensi energi tertinggi untuk pascalarva udang vaname di akhir penelitian

didapatkan dari perlakuan dengan waktu penggantian pemberian pakan alami oleh

pakan buatan pada hari ke-1 atau saat stadia PL25. Dari hasil penghitungan retensi

energi pascalarva udang vaname dapat dilihat bahwa semakin lama waktu

penggantian pakan alami oleh pakan buatan maka semakin rendah retensi energi.

Retensi energi untuk setiap perlakuan disajikan pada Gambar 6.

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi

yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

Gambar 6. Retensi energi pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan

4. Laju Pertumbuhan Bobot Rerata Harian

Data laju pertumbuhan bobot rerata harian (LPBH) selama 28 hari masa

pemeliharaan pascalarva dari stadia PL25 hingga PL53 disajikan pada Tabel 9.

Hasil penghitungan analisis ragam data laju pertumbuhan bobot rerata harian

menunjukkan adanya perbedaan waktu penggantian pakan buatan memberikan

pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan bobot rerata harian

pascalarva udang vaname. Uji wilayah Ganda Duncan untuk data LPBH

pascalarva udang vaname menunjukkan bahwa antar perlakuan memberikan

13,97 + 1,11a 13,75 + 0,49a

9,57 + 0,74b

6,41 + 0,15c 4,67 + 0,12d

Page 61: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

45

pengaruh yang berbeda terhadap LPBH pascalarva udang vaname dengan nilai

tertinggi pada perlakuan dengan waktu pemberian pakan buatan pada hari ke-1

(saat stadia PL25).

Tabel 9. Data laju pertumbuhan bobot harian (LPBH) pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan (% bobot basah)

Perlakuan (Waktu pemberian pakan

buatan, Stadia PL)

Bobot rerata awal (mg)

Bobot rerata akhir (mg)

LPBH (%)

A (Hari ke-1, PL 25) 0,0327 0,80 12,10 + 0,10a B (Hari ke-7, PL 32) 0,0327 0,58 10,79 + 0,29b C (Hari ke-14, PL 39) 0,0327 0,36 8,98 + 0,16c D (Hari ke-21, PL 46) 0,0327 0,28 7,97 + 0,14d E (Pakan alami, PL 25) 0,0327 0,21 6,87 + 0,18e

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

5. Efisiensi Pakan

Hasil analisis ragam dan uji lanjut Duncan data efisiensi pakan menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh waktu penggantian pemberian pakan alami oleh pakan

buatan terhadap efisiensi pakan pascalarva udang vaname selama penelitian

(Lampiran 24). Data efisiensi pakan pascalarva udang vaname selama 28 hari

masa pemeliharaan tersaji pada Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Efisiensi pakan pascalarva udang vaname untuk setiap perlakuan (% bobot kering)

Perlakuan (Waktu pemberian pakan buatan, Stadia PL)

Efisiensi Pakan (%)

A (Hari ke-1, PL 25) 13,77 + 0,70a B (Hari ke-7, PL 32) 13,33 + 0,50a C (Hari ke-14, PL 39) 9,96 + 0,50b D (Hari ke-21, PL 46) 6,45 + 0,29c E (Pakan alami, PL 25) 5,86 + 0,24c

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)

Page 62: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

46

6. Sintasan Pascalarva

Data sintasan pascalarva udang vaname selama percobaan disajikan pada

Tabel 11. Dari data sintasan tersebut diketahui bahwa sintasan tertinggi terdapat

pada perlakuan dengan waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan pada

hari ke-1 (stadia PL25) dan terendah pada perlakuan dengan waktu penggantian

pakan buatan hari ke-21 selama masa pemeliharaan di media bersalinitas rendah.

Berdasarkan hasil analisis ragam tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara

perlakuan yang diterapkan.

Tabel 11. Rerata sintasan pascalarva udang vaname pada setiap perlakuan selama 28 hari masa pemeliharaan

Perlakuan (Waktu penggantian pakan alami oleh

pakan buatan, Stadia PL)

Rerata Sintasan (%)

A (Hari ke-1, PL 25) 90,00 + 5,00a B (Hari ke-7, PL 32) 88,33 + 2,89a C (Hari ke-14, PL 39) 85,00 + 5,00a D (Hari ke-21, PL 46) 81,67 + 2,89a E (Pakan alami, PL 25) 85,00 + 5,00a

Keterangan : huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p > 0,05)

7. Fisika Kimia Air

Data hasil pengukuran parameter fisika kimia media pemeliharaan untuk

setiap perlakuan selama penelitian disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Kisaran nilai fisika kimia media selama penelitian tahap ke-2

Parameter Perlakuan

A B C D ESuhu (0C) 28,0-29,0 27,5-29,0 28,0-29,0 28,0-29,5 27,5-29,0Salinitas (ppt) 2 2 2 2 2pH (unit) 7,2-9,3 7,2-9,1 7,2-8,8 7,2-8,8 7,2-8,5DO (mg/l) 5,76-6,90 5,76-6,70 5,76-6,70 5,76-6,60 5,76-6,70Kesadahan (mg/l) 132,1-234,2 136,6-294,3 135,1-300,3 138,1-312,3 141,1-297,3Alkalinitas (mg/l) 67,7-107,7 91,5-167,2 79,6-318,4 79,6-318,4 75,6-394,0Amoniak (mg/l) 0,36-1,64 0,10-0,22 0,10-2,16 0,10-1,86 0,10-1,22Nitrit (mg/l) 0,12-2,28 0,12-1,33 0,12-1,26 0,12-1,25 0,12-0,48

Page 63: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

47

Pembahasan

Konsumsi pakan yang rendah akan menyebabkan rendahnya nutrien-nutrien

pakan seperti protein yang terserap oleh pascalarva udang vaname, sehingga

protein yang disimpan dalam tubuh juga rendah yang pada akhirnya menyebabkan

pertumbuhan pascalarva semakin rendah. Kandungan protein di dalam pakan

sangat berperan dalam menunjang pertumbuhan pascalarva udang vaname.

Retensi protein terendah yang terdapat pada perlakuan E diduga kandungan

protein dan non-protein yang terdapat pada pakan alami Chironomus sp sudah

tidak mampu memenuhi kebutuhan protein tubuh pascalarva udang vaname untuk

meningkatkan pertumbuhannya saat stadia PL25 atau lebih.

Indikasi rendahnya penggunaan protein sebagai sumber energi ditunjukkan

oleh nilai ekskresi amoniak yang rendah. Nilai eksresi amoniak menandakan

adanya katabolisme protein menjadi energi baik yang berasal dari protein pakan

maupun protein tubuh. Pemberian pakan buatan yang tepat baik dari kandungan

protein maupun imbangan energinya mampu menekan penggunaan protein

sebagai sumber energi dan meningkatkan protein sparing effect dari karbohidrat

dan atau lemak (Arena, 2001 dalam Cuzon et al., 2004).

Retensi energi tertinggi dicapai oleh perlakuan A sebesar 13,97%,

sedangkan terendah terdapat pada perlakuan E yaitu 4,67%. Retensi energi

menurun sejalan dengan semakin rendahnya retensi protein tubuh pascalarva uji

pada setiap perlakuan. Retensi energi perlakuan A yang tinggi menunjukkan

bahwa pemberian pakan buatan segera setelah masa aklimatisasi menyebabkan

pascalarva udang vaname menerima sumber energi dari pakan yang relatif lebih

tinggi sejak awal pemeliharaan dibandingkan yang hanya diberi pakan alami

Chironomus sp selama masa pemeliharaan 28 hari. Dalam hubungannya dengan

pertumbuhan, retensi energi yang tinggi menunjukkan jumlah energi yang tersedia

untuk pertumbuhan makin besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi retensi energi di akhir pemeliharaan maka laju pertumbuhan bobot

rerata harian pascalarva udang vaname semakin meningkat.

Hasil analisis ragam data laju pertumbuhan bobot rerata harian menunjukkan

bahwa perlakuan waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan memberikan

Page 64: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

48

pengaruh yang berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan bobot rerata harian

pascalarva udang vaname di akhir penelitian. Hal ini berhubungan dengan tingkat

konsumsi pakan, kandungan protein dan energi total pada pakan yang diberikan.

Laju pertumbuhan bobot rerata harian semakin tinggi seiring dengan

meningkatnya konsumsi pakan sehingga semakin banyak porsi energi yang

tersedia untuk pertumbuhan. Pada penelitian ini konsumsi pakan yang berbeda

untuk masing-masing perlakuan memberikan pengaruh berbeda terhadap

pertumbuhan pascalarva udang vaname. Tingkat konsumsi pakan akan

mempengaruhi pertumbuhan individu maupun biomassa pada akhir pemeliharaan,

yang berkaitan dengan efisiensi pakan untuk pertumbuhan.

Cuzon et al., (2004) menyatakan bahwa pada salinitas rendah, udang akan

memanfaatkan protein sebagai sumber asam amino untuk mempertahankan diri

dari tekanan osmotik dan sebagian untuk pertumbuhan. Lebih lanjut dijelaskan

bahwa laju pertumbuhan udang vaname di salinitas rendah lebih tinggi bila diberi

pakan buatan dengan kadar protein 50% bila dibandingkan pakan buatan kadar

protein 30%. Laju pertumbuhan udang yang lebih tinggi akan diiringi dengan

semakin meningkatnya konsentrasi protein di hemolim yang menandakan bahwa

metabolisme protein meningkat ketika udang diberi pakan dengan kadar protein

tinggi. Konsentrasi protein hemolim yang tinggi menandakan bahwa pada

hemolim udang dapat menyimpan protein setelah melalui aklimasi salinitas

(Marangos et al., 1989 dalam Cuzon et al., 2004).

Tantulo dan Fotedar (2006) menyatakan bahwa stres yang terjadi pada

juvenil udang windu pada saat mengatur osmolaritas serum pada salinitas yang

ekstrim (5 dan 45 ppt) dapat menyebabkan pencernaan dan laju pertumbuhan yang

rendah, dan pada akhirnya didapatkan hasil yang serupa pada efisiensi pakan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka upaya untuk mengurangi stres pascalarva

udang vaname selain faktor lingkungan ternyata faktor pakan yang sesuai juga

merupakan salah satu langkah yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan

vitalitas pascalarva, terutama untuk meningkatkan konsumsi pakan dan

pertumbuhan.

Page 65: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

49

Salah satu keuntungan dari pemberian pakan dengan kandungan nutrisi

tinggi adalah dapat meningkatkan efisiensi pakan sehingga pakan yang

dikonsumsi secara maksimal akan digunakan untuk pertumbuhan. Aplikasi dalam

budidaya udang berkenaan dengan manajemen pakan adalah pakan dengan

konsentrasi nutrien yang lebih tinggi dapat menghasilkan pertumbuhan yang lebih

baik tetapi dengan jumlah pakan yang lebih sedikit (Venero et al., 2007).

Nilai efisiensi pakan adalah perbandingan antara pertambahan bobot tubuh

dengan jumlah pakan yang dikonsumsi. Pascalarva udang vaname yang

mengkonsumsi pakan buatan pada hari ke-1 mempunyai nilai efisiensi pakan

tertinggi yaitu 13,77%, sedangkan pascalarva uji yang tidak mengkonsumsi pakan

buatan (hanya pakan alami Chironomus sp) mempunyai nilai efisiensi pakan

terendah (5,86%) dengan pertambahan bobot paling rendah dan pakan yang

dikonsumsi lebih sedikit (Lampiran 13). Nilai efisiensi pakan tertinggi pada

perlakuan dengan pemberian pakan buatan di hari ke-1 menunjukkan bahwa saat

stadia PL25 telah membutuhkan pasokan nutrien yang lebih tinggi sehingga tingkat

konsumsi pakan pascalarva udang vaname juga akan meningkat. Akibatnya

pascalarva mampu memanfaatkan energi yang terdapat dalam pakan terutama

karbohidrat dan lemak pakan secara efisien untuk berbagai aktifitas hidup tanpa

mengganggu porsi protein pakan yang digunakan untuk tumbuh. Hal ini

membuktikan bahwa adanya perbedaan waktu penggantian pakan alami oleh

pakan buatan menyebabkan pemanfaatan jumlah protein oleh pascalarva udang

vaname juga berbeda. Lovell (1988) menyatakan bahwa kebutuhan energi untuk

maintenance harus dipenuhi terlebih dahulu dan apabila berlebihan, maka

kelebihannya akan digunakan untuk pertumbuhan.

Berdasarkan hasil analisis ragam data sintasan pascalarva udang vaname

selama masa pemeliharaan dari PL25 hingga PL53 di media bersalinitas 2 ppt

dengan kadar kalsium media 37 ppm dan kalium media 51 ppm, ternyata

adanya waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan yang berbeda tidak

menyebabkan respon yang berbeda terhadap sintasan pascalarva udang vaname.

Sintasan tertinggi terdapat pada perlakuan dengan waktu penggantian pakan alami

oleh pakan buatan pada hari ke-1 dan terendah pada perlakuan dengan waktu

Page 66: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

50

penggantian pakan buatan hari ke-21 selama masa pemeliharaan di media

bersalinitas rendah.

Nilai sintasan yang cukup baik ini (81,67-90%) terutama disebabkan

pascalarva udang vaname telah beradaptasi terhadap lingkungan salinitas 2 ppt

dan juga menunjukkan bahwa pada stadia PL25 organ pencernaan telah mampu

memanfaatkan pakan yang diberikan. Bray et al., (1994) menyatakan bahwa

pascalarva udang vaname termasuk golongan euryhaline yang dapat hidup dan

tumbuh dengan baik pada kisaran salinitas yang tinggi antara 1 hingga 40 ppt jika

ditunjang oleh kesesuaian jenis pakan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

kelangsungan hidupnya. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan

dengan waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan pada hari ke-1 selama

masa pemeliharaan 28 hari terutama disebabkan oleh jenis dan jumlah pakan yang

diberikan sudah sesuai dengan stadia pascalarva udang vaname dan juga cukup

mendukung kebutuhan nutrisi pascalarva udang vaname untuk meningkatkan

pertumbuhannya. Sintasan pascalarva udang vaname yang didapatkan pada

penelitian ini lebih baik dari hasil penelitian Roy et al., (2007) dimana tingkat

kelangsungan hidup pascalarva udang vaname selama 14 hari pemeliharaan di

media bersalinitas 4 ppt dengan kadar kalium 10 hingga 40 ppm berkisar antara

46,3-55,0%.

Kisaran nilai fisika kimia media pemeliharaan selama penelitian untuk

parameter suhu, pH, O2 terlarut, kesadahan total dan alkalinitas masih dalam

kisaran yang layak untuk pemeliharaan pascalarva udang vaname sehingga

mampu mendukung sintasan dan pertumbuhan pascalarva udang vaname.

Kandungan amoniak dan nitrit cenderung semakin tinggi seiring waktu

pemeliharaan pascalarva udang vaname selama 28 hari. Nilai amoniak dan nitrit

yang tinggi pada penelitian tahap ke-2 ini disebabkan karena proses dekomposisi

sisa pakan dan sisa metabolisme pascalarva udang vaname. Kandungan amoniak

yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada insang dan mengurangi

kemampuan darah untuk mengangkut oksigen, sedangkan kandungan nitrit yang

tinggi dapat menyebabkan terhambatnya pengikatan oksigen oleh darah (Boyd,

1991). Nilai sintasan dan laju pertumbuhan yang cukup tinggi pada penelitian

Page 67: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

51

tahap ke-2 ini menandakan bahwa pascalarva udang vaname masih mampu

mentolerir nilai amoniak dan nitrit yang terkandung di media pemeliharaan

selama penelitian dilaksanakan. Pengelolaan fisika kimia air pada media budidaya

merupakan suatu langkah yang harus dilakukan secara tepat dan teratur agar

fluktuasi sifat fisika dan kimia air selama pemeliharaan tidak terlalu tinggi

sehingga masih dalam kisaran toleransi yang menunjang sintasan dan

pertumbuhan organisme budidaya.

Seiring dengan perkembangan industri budidaya udang maka sistem yang

dikembangkan semakin ke arah intensif dengan peningkatan input pakan. Pakan

sendiri merupakan salah satu variabel biaya penting dalam produksi udang. Pada

saat yang bersamaan input pakan menghasilkan limbah yang dapat menyebabkan

pengaruh merugikan terhadap lingkungan perairan saat dibuang dari media

budidaya. Produksi limbah ini meningkat ketika aplikasi manajemen pakan yang

dilakukan tidak tepat dan melebihi dari kebutuhan input pakan. Kelebihan pakan

akan menyebabkan penurunan kualitas air yang dapat menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan dan kelangsungan hidup dan pada akhirnya mempengaruhi produksi

budidaya (Wyban et al., 1989 dalam Venero et al., 2007).

Page 68: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

52

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penambahan kalium sebesar 25 ppm pada air tawar pengencer (kadar kalium

media bersalinitas 2 ppt menjadi 51 ppm) dapat menurunkan beban osmotik,

energi metabolisme basal dan tingkat stres sehingga menghasilkan sintasan

pascalarva udang vaname yang lebih baik.

2. Pemberian pakan buatan (kadar protein 40%) segera setelah masa aklimatisasi

(stadia PL25) di media pemeliharaan yang bersalinitas 2 ppt dengan kadar

kalsium 37 mg/l dan kadar kalium 51 mg/l, memberikan kelangsungan hidup

dan pertumbuhan pascalarva udang vaname yang terbaik.

Saran

Perlu penelitian lebih lanjut tentang penggunaan mineral kalium dan

penambahan mineral lain yang akan meningkatkan performa pascalarva udang

vaname pada saat dipelihara di media bersalinitas lebih rendah dari 2 ppt. Selain

itu, juga perlu dilakukan penelitian lebih intensif tentang penggantian pakan alami

dengan pakan buatan pada waktu yang lebih dini ketika pascalarva udang vaname

dipelihara di media bersalinitas lebih rendah dari 2 ppt.

Page 69: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

53

DAFTAR PUSTAKA Affandi, R dan U.M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Riau. Anggoro, S. 1992. Efek osmotik berbagai tingkat salinitas media terhadap daya

tetas telur dan vitalitas larva udang windu, Penaeus monodon F. Disertasi. Bogor: Pascasarjana IPB. 230 hlm.

Anonim. 2003. Usaha pertambakan udang vaname prosfektif. [email protected].

23 April 2003. 5 hlm. Barton, B.S., R.E. Peter and C.R. Paulencu. 1980. Plasma cortisol levels of

fingerIing rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) at rest and subjected to handling, confinement, transport, and stocking. Can. 1. Fish. Aquat. Sci., 37:805 - 811.

Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Auburn

University. Elsevier Science Publishing Company Inc. New York. 318 p. Boyd, C.E. 1991. Water Quality Management and Aeration in Shrimp Farming.

Pedoman Teknis dan Proyek Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta.

Bray, W.A., A.L. Lawrence, Leung-Trujillo J.R. 1994. The effect of salinity on

growth and survival of Penaeus vannamei, with observations on the interaction of IHHN virus and salinity. Aquaculture 122: 133-146.

Brett, J. 1987. Environmental factors affecting growth. In: W.H. Hoare, D.J.

Randall, S.R. Brett. (Eds.), Fish Physiology, vol. 8. Academic Press. p 252-259.

Brown, J.A. 1993. Endocrine Responses to Environmental Pollutants. p 277-291.

In Rankin, J.c. and F.B. Jensen (eds.) Fish Ecophysiology. Chapman and Hall, London.

Budiardi, T. 1998. Evaluasi kualitas air, pengelolaan air dan produksi udang

windu Penaeus monodon Fabr. pada budidaya intensif. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Budiardi, T. 2007. Keterkaitan produksi dengan beban masukan bahan organik

pada sistem budidaya intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei Boone 1931). Ringkasan Disertasi : disampaikan pada sidang terbuka 19 November 2007. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Chien, Y.H. 1992. Water quality requirements and management for marine

Page 70: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

54

shrimp culture. Di dalam : Wyban, J.editor. Proceedings of the Special Session on Shrimp Farming. USA:World Aquaculture Society. Hlm 144-156.

Cuzon, G., A. Lawrence, G. Gaxiol, C. Rosa and J. Guillaume. 2004. Nutrition

of Litopenaeus vannamei reared in tanks or in ponds. Aquaculture 235:513-551.

Darwisito, S. 2006. Kinerja reproduki ikan nila (Oreochromis niloticus) yang

mendapat tambahan minyak ikan dan vitamin E dalam pakan yang dipelihara pada salinitas media berbeda. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Davis, D.A. and D. Gatlin III. 1991. Dietary mineral requirements of fish and

shrimp. p 49-67. In Akiyama DM & Tan RKH. (Eds). Proceedings of the aquaculture feed processing and nutrition workshop. American Soybean Association. Singapore.

Davis, D.A., I.P. Saoud, W.J. McGraw, D.B. Rouse. 2002. Consideration for

Litopenaeus vannamei reared in inland low salinity waters. p 73-90. In Cruz-Suarez IE, Rieque-Marie D, Tapia-Salazar M, Gaxiola-Cortes MG, Simoes N (Eds). Avances en nutricion acuicola VI memories del VI Simposium Internacional de Nutricion Acuicola 3 al 6 de September del 2002. Cancun, Quantana Roo.

Davis, D.A., T.M. Samocha, C.E. Boyd. 2004. Acclimating pacific white shrimp,

Litopenaeus vannamei, to Inland, Low-Salinity Waters. SRAC Publication No. 2601. 8 p.

Davis, D.A., C.E. Boyd, D.B. Rouse, I.P. Saoud. 2005 Effects of potassium,

magnesium and age on growth and survival of Litopenaeus vannamei post-larvae reared in inland low salinity well waters in West Alabama. Journal of the World Aquacultur Society 36(3): 416-419.

Dersjant-Li, Wu., S., M.W.A. Verstegen, J.W. Schrama, J.A.J Verreth. 2001. The

impact of changing dietary Na/K ratios on growth and nutrient utilisation in juvenile African catfish, Clarias gariepinus. Aquaculture 198:293–305.

Deshimaru, O and Y. Yone. 1978. Requirement of prawn for dietary minerals.

Nippon Suisan Gakkaishi, 44: 907– 910. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Jurusan MSP FPIK IPB. Bogor. Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama.

163 hlm.

Page 71: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

55

Furriel, R.P.M., J.C. McNamara, F.A. Leone. 2000. Characterization of (Na+, K+)-ATPase in gill microsomes of the freshwater shrimp Macrobrachium olfersii. Comp. Biochem. Physiol. 126B : 303–315.

Gong, H., D.H. Jiang, D.V.C.C. Lightner, D. Brock. 2004. A dietary modification

approach to improve the osmoregulatory capacity of Litopenaeus vannamei cultured in the Arizona desert. Aquac. Nutr.10:227–236.

Green, B.W. 2004. Production of Litopenaeus vanammei in low-salinity inland

pond in Arkansas (Abstract). http://www.ars.usda.gov/research/publication/ publication.htm (1 Oktober 2007).

Haliman, R.W. dan D. Adijaya. 2005. Udang Vannamei. Penebar Swadaya.

Jakarta. Hana, G.C. 2007. Respon udang vanname (Litopenaeus vannamei) terhadap

media bersalinitas rendah. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor. 39 hlm.

Holliday, F.G.T. 1969. The Effect of Salinity on the Eggs and Larvae of

Teleostei. Huisman, E.A. 1976. Food Conversion efficiencies at maintenance and

production level of carp, Cyprinus carpio and rainbow trout, Salmo gairdneri. Aquaculture 9:259-273.

Hukom, V. 2007. Pengaruh salinitas dan kesadahan terhadap tingkat

kelangsungan hidup, tingkat konsumsi oksigen dan osmolaritas udang vaname (Litopenaeus vanammei). Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor. 48 hlm.

Imsland, A.K., S. Gunnarsson, A. Foss, S.O. Stefansson. 2003. Gill Na+, K+-

ATPase activity, plasma chloride and osmolality in juvenile turbot (Scophthalmus maximus) reared at different temperatures and salinities. Aquaculture 218:671-683.

Kinne, O. 1964. The effect of Temperature and Salinity on Marine and

Brakhiswater Animals. II. Salinity and Temperature-Salinity Combination. Oceanography and Marine Biology Annual review 2.

Larvor, P. 1983. Minerals. p 281-315. In: Riis PM. (Eds). Dinamic Biochemistry

of Animal Production..Elsevier. Amsterdam. Liao, I.C. and H.J. Huang. 1975. Studies on the respiration jof economic prawns

in Taiwan. I. Oxygen comsumption and lethal dissolved oxygen of egg up to young prawns of Penaeus monodon Fab. Jurn. Fish. Soc. Taiwan 4(1):33-50.

Page 72: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

56

Liu, C.I. 1989. Shrimp disease, prevention and treatment. Di dalam: Akiyama D.M, editor.Proceeding of the Southeast Asia Shrimp Farm Management workshop. USA:Soybeans, America Soybean Association. hlm 64-74.

Lovell, R.T. 1988. Nutrition and feeding of fish. New York van Nostrand

Reinhold. p 11-91. Mantel, L.H. and L.L. Farmer. 1983. Osmotic and ionic regulation. In:Mantel,

L.H. (Ed.), The Biology of Crustacea, Volume 5, Internal Anatomy and Physiological Regulation. Academic Press, New York, USA. pp 54–162.

Marzuqi, M., K. Sugama, Z.I. Azwar. 1997. Pengaruh askorbil fosfat magnesium

sebagai sumber vitamin C terhadap pematangan gonad udang windu (Penaeus monodon) asal tambak. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 3(3): 41-46.

Mazeaud, M.M. and F. Mazeaud. 1981. Adrenergic Responses to Stress in Fish. p 49-68. In Pickering, A.O (Ed.). Stress and Fish. Academic Press, London.

McGraw, W.J., D.A. Davis, D. Teichert-Coddington, D.B. Rouse. 2002.

Acclimation of Litopenaeus vannamei postlarvae to low salinity: Influence of age, salinity endpoint, and rate of salinity reduction. Journal of the World Aquaculture Society. p 78-84.

McGraw, W.J. and J. Scarpa. 2003. Minimum environmental potassium for

survival of Pasific white shrimp Litopenaeus vannamei (Bonne) in freshwater. Journal of Shellfish Research.Vol. 22(1):263-267.

McGraw, J.W. and J. Scarpa. 2004. Mortality of freshwater-acclimated

Litopenaeus vannamei associated with acclimation rate, habituation period, and ionic challenge. Aquaculture 236:285–296.

Murtidjo, B.A. 1989. Tambak Air Payau, Budidaya Udang dan Bandeng.

Kanisius. Yogyakarta. Nybakken, J.M. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia.

Jakarta. Pequeux, A. 1995. Osmotic regulation in crustaceans. J. Crustac. Biol. 15:1–60. Piliang, W.G. 2005. Nutrisi Mineral. Edisi ke-5. Bogor: Pusat Antar Universitas,

IPB. 258 hlm. Pilliang, W.G. dan S. Djojosoebagio. 2000. Nutrisi Vitamin Volume 1. Institut

Pertanian Bogor. 255 hlm.

Page 73: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

57

Poernomo, A. 2002. Perkembangan udang putih vannamei (Penaeus vannamei) di Jawa Timur. Disampaikan dalam Temu Bisnis Udang . Makassar, 19 Oktober 2002.

Rahardjo, M.F. 1980. Ichthyologi. Institut Pertanian Bogor. Fakultas Perikanan.

Departemen Biologi Perairan. Bogor. Riani, E. 1990. Mekanisme Osmoregulasi pada Udang. Karya Ilmiah. Jurusan

Manajemen Sumberdaya Perairan. FPIK IPB. Bogor. Roy, L.A, D.A. Davis, I.P. Saoud, R.P. Henry. 2007. Effects of varying levels of

aqueous potassium and magnesium on survival, growth, and respiration of Litopenaeus vannamei reared in low salinity waters. Aquaculture 262:461-469.

Saoud, I.P, D.A. Davis, D.B. Rouse. 2003. Suitability studies of inland well

waters for Litopenaeus vannamei culture. Aquaculture 217:373-383. Soewardi, K. 2006. Respon udang vanname (Litopenaeus vannamei) terhadap

media air laut yang berbeda. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. Jilid 13 No 2:65-169.

Steel, R.G.D and J.H. Torrie. 1991. Principles and Procedures of Statistics.

London: McGraw-Hill, Book Company, INC. 487 p. Stickney, R.R. 1979. Principles of Warmwater Aquaculture. John Willey and

Sons. NewYork Subjakto, S. 2005. Petunjuk Teknis Pembenihan Udang Vannamei. Juknis. Balai

Budidaya Air Payau Situbondo. Sugama, K . 2002. Status budidaya udang introduksi Litopenaeus vannamei dan

Litopenaeus stylirostris serta prospek pengembangannya dalam tambak air tawar. Disampaikan dalam Temu Bisnis Udang . Makassar, 19 Oktober 2002.

Takeuchi, T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrient. p 179-232. In T. Watanabe, ed. Fish nutrition and mariculture. Kanagawa Fisheries Training Centre; Japan International Cooperation Agency. Tokyo.

Tantulo, U and R. Fotedar. 2006. Comparison of growth, osmoregulatory

capacity, ionic regulation and organosiomatic indices of lack tiger prawn (Penaeus monodon Fabricus, 1798) juveniles reared in potassium fortified inland saline water and ocean water at different salinities. Aquaculture 258:594-605.

Page 74: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

58

USDA. 2006. Shrimp Nutrition Information. USDA National Nutrient Database for Standard Reference. Nutrition and Diet Data. http://www.personalhealthzone.com/ Shrimp Nutrition Information.htm (25 Januari 2008).

Venero, J.A., D.A. Davis, DB. Rouse. 2007. Variable feed allowance with

constant protein input for the pacific white shrimp Litopenaeus vannamei reared under semi-intensive conditions in tanks and ponds. Aquaculture 269:490-503.

Vernberg, W.B. and F.J. Vernberg. 1972. Environmental Physiology of Marine

Animal. Springer-Verlag. New York.

Wedemeyer, G.A. and W.T. Yasutake. 1977. Clinical Methods for the Assessment of the Effects of Environmental Stress on Fish Health. Technical Paper of the US. Fish and Wildlife Service. Washington. 18 p.

Wedemeyer, G.A. and D.J. Mc Leay. 1981. Methods for Determining the Tolerance of Fishes to Environmental Stressors. In A.D. Pickering (ed.). Stress and Fish. p 247-275.

Wickins, J.F. and D.O.C. Lee. 2002. Crustacean farming, ranching and culture. Blackwell Science.Oxford. 446 p.

Widigdo, B. 2002. Udang Vanname, Rostris dan Windu. Mana yang (lebih)

prospektif ?.. Jakarta .5 hlm. Widigdo, B dan K. Soewardi. 1999. Standard Operation Procedure (SOP)

Budidaya Udang Windu di Proyek Pandu TIR Karawang. Kerjasama PPTIR Karawang dengan FPIK IPB. Bogor.

Woodward, J.J. 1982. Plasma catecholamines in resting rainbow trout

Oncorhynchus mykiss, by high pressure liquid chromotgraphy. 1. Fish Biol. 21 :429-432.

Wootton, R. J. 1995. Ecology of Teleost Fishes. Chapman and Hall. New York. Wyban, J.A. and J.N. Sweeney. 1991. Intensif shrimp production technology. The

oceanic institut shrimp manual. Honolulu: The Oceanic Institute. 158 p. Zhu, C., S. Dong, F. Wang, H. Zhang . 2006. Effects of seawater potassium

concentration on the dietary potassium requirement of Litopenaeus vannamei Aquaculture 258:543–550.

Zonneveld, N., E.A. Huisman, J.H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan.

PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 311 hlm.

Page 75: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

59

Lampiran 1. Prosedur pengukuran osmolaritas media dan cairan tubuh pascalarva udang vaname (SOP Osmometer Automatic Roebling Type 13)

1. Sambungkan kabel ke sumber listrik kemudian tekan tombol main power (terletak di bagian depan). Alat akan melakukan prosedur pemanasan selama 15-30 menit (untuk tunggu suhu turun/dingin)

2. Kalibrasi : a. Siapkan microtube 1,5 ml dan masukkan 100 µl akuades secara hati-

hati (agar tidak menimbulkan ruang kosong/bubble di bawah akuades) b. Cuci/bilas sensor dengan tisu yang telah dibasahi dengan akuades, lalu

keringkan c. Pasangkan microtube ke alat osmometer, tekan dan biarkan d. Setelah display menunjukkan angka -70, jarum akan terangkat dan

menusuk ke microtube 1 kali (jika jarum terangkat dan menusuk sebanyak 3 kali, artinya alat belum siap digunakan)

e. Setelah menusuk microtube, display akan memperlihatkan angka 0 mosm, lalu langsung tekan θ dan keluarkan microtube untuk ganti dengan standar

f. Cuci/bilas kembali sensor dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan akuades, lalu keringkan

g. Siapkan microtube 1,5 ml baru dan masukkan 100 µl standar/osmotor 300 mosm secara hati-hati

h. Pasangkan microtube berisi larutan standar ke alat osmometer, tekan dan biarkan

i. Setelah display memperlihatkan angka 300 mosm, tekan CAL dan keluarkan microtube

j. Cuci/bilas kembali sensor dengan kertas tisu yang dibasahi dengan akuades, lalu keringkan

3. Sampel : a. Siapkan cairan sampel dan masukkan ± 100 µl dalam microtube,

kemudian masukkan ke sensor b. Turunkan handle sampel, tunggu sampai pengukuran selesai dan lampu

resultnya menyala disertai dengan bunyi “bip” c. Angkat handle d. Bilas sensor menggunakan kertas tisu yang telah dibasahi dengan akuades

4. Setelah selesai melakukan pengukuran : a. Bersihkan sensor menggunakan kertas tisu yang dibasahi dengan akuades b. Pada saat tidak digunakan sensor harus ditutup dengan tabung eppendorf

kosong (handle dalam posisi turun) c. Matikan main power : off d. Cabut aliran listrik dari pusat listrik

Page 76: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

60

Lampiran 2. Metode pengambilan hemolim pascalarva udang vaname

1. Masukkan pascalarva udang vaname yang akan diambil plasmanya ke dalam

wadah penggerus lalu tambahkan larutan antikoagulan 3,8% (3,8 gram

Na-sitrat dalam 100 ml akuades) dengan perbandingaan 1 : 3 (1 gram

pascalarva udang vaname : 3 ml larutan antikoagulan)

2. Hasil gerusan dimasukkan ke dalam tabung eppendorf 1,5 ml kemudian

disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit.

3. Dengan menggunakan syringe 1 ml ambil cairan plasma (terletak pada bagian

atas) lalu masukkan ke tabung eppendorf yang lainnya untuk dianalisis lebih

lanjut.

Lampiran 3. Prosedur analisis kadar glukosa darah menggunakan KIT Glucose

GOD FS dari DiaSys International

1. Mempersiapkan larutan blanko, standar dan sampel hemolim pascalarva udang

vaname dengan menambahkan akuades atau reagen sesuai prosedur berikut ini

:

Blanko Sampel atau standar Sampel atau standar Aquades Reagen

- 10 µl 1000 µl

10 µl - 1000 µl

2. Homogenkan dengan bantuan vortex. Selanjutnya diinkubasi selama 20 menit

pada suhu 20-250C, atau selama 10 menit pada suhu 370C

3. Baca absorbansi dalam 60 menit dan dibandingkan dengan blanko. Panjang

gelombang yang digunakan 546 nm.

4. Penghitungan kadar glukosa :

* Dengan standar atau kalibrator : Glukosa [mg/dl] = ΔA Sampel x konsentrasi Std/Cal [mg/dl] ΔA Std/Cal

konsentrasi Std/Cal [mg/dl] = 100 mg /dl ( 5,55 mmol/l ) * Konversi faktor :

Glukosa [mg/dl] x 0,05551 = Glukosa [mmol/l]

Page 77: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

61

Lampiran 4. Prosedur pengoperasian spektrofotomer untuk analisis kadar glukosa darah (SOP CAMSPEC SERI 2001)

1. Hubungkan alat spektrofotometer dengan arus listrik. 2. Nyalakan spektrofotometer dengan menekan power switch (IO) di bagian

belakang spektrofotometer. Biarkan 15 menit untuk pemanasan. 3. Pilih jenis pengukuran, % transmitansi, % absorbansi, konsentrasi atau faktor

dengan menekan tombol (MODE) yang diikuti dengan munculnya tanda lampu merah di samping jenis pengukuran yang dipilih.

4. Pilih /atur panjang gelombang dengan tombol (WAVELENGTH) 5. Isi kuvet bersih dengan larutan blanko minimal sebanyak 3/4 dari volume

kuvet. Bersihkan/lap kuvet dengan tisue untuk menghilangkan sidik jari dan tetesan larutan.

6. Buka penutup tempat mengukur sampel. Tempatkan kuvet berisi blanko pada kotak tempat menyimpan sampel, lalu tutup kembali.

7. Zero set/adjust 0.000 A atau 100% T dengan Tombol (0A / 100%T). 8. Bilas kuvet kedua dengan sedikit larutan standar/sampel yang akan diuji, lalu

bersihkan/lap dengan tisue (jangan bersihkan/lap bagian dalam kuvet). Isi kuvet dengan standar/sampel sebanyak 3/4 volume kuvet lalu bersihkan/lap dengan tisue.

9. Tempatkan beberapa kuvet berisi larutan standar/sampel di kotak menyimpan sampel. Untuk membaca 0A/100%T posisikan sampel/standar di depan lensa/lampu di samping kotak tempat menyimpan sampel, dengan menarik/mendorong tombol hitam di bagian luar depan tempat menyimpan sampel.

10. Setiap mengganti isi kuvet dengan larutan yang berbeda bilas terlebih dahulu dengan akuades beberapa kali. Selanjutnya ikuti petunjuk no 8 dan 9.

11. Jika ingin mengukur larutan sampel yang sama pada panjang gelombang yang berbeda ulangi langkah 3 sampai 9.

12. Untuk setiap larutan sampel baru yang akan diukur, ulangi langkah 3 sampai 10.

13. Setelah selesai pengukuran, matikan alat dengan menekan tombol power switch (IO). Putuskan hubungan dengan stok kontak/arus listrik.

Page 78: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

62

Lampiran 5. Prosedur pengukuran tingkat konsumsi oksigen pascalarva udang

vaname

1. Siapkan stoples plastik volume 200 ml yang pada bagian penutupnya dibuat

lubang tempat masuknya selang aerasi dan probe DO-meter.

2. Masukkan air 200 ml dan 10 ekor pascalarva yang telah dipuasakan selama 1

hari sesuai perlakuan percobaan pada stoples, lalu ditutup rapat dan diaerasi

hingga mencapai oksigen jenuh.

3. Catat kandungan oksigen awal (tercapai pada saat nilai yang tertera pada

DO-meter tidak berubah lagi).

4. Setelah 1 jam, catat nilai yang tertera pada DO-meter.

5. Selanjutnya ambil dan timbang 10 ekor pascalarva udang vaname yang telah

dimasukkan ke dalam stoples tersebut.

Lampiran 6. Prosedur preparasi sampel air dan pengukuran kandungan mineral air dengan metode spektrofotomer serapan atom (AAS) (SOP Shimadzu AA-680)

A. Preparasi sampel air : 1. Disiapkan tabung reaksi sebanyak sampel yang ada 2. Dipipet 0,1 ml dari sampel air, kemudian ditambahkan 0,05 ml larutan

lantan klorida dan akuades sebanyak 4,9 ml, lalu divortex 3. Dibaca pada alat AAS, jika absorbansi nya terlalu tinggi (lebih tinggi dari

standar) maka kembali ke larutan poin 2, diambil 0,5 ml dan dimasukkan ke tabung reaksi lalu ditambah akuades sebanyak 4,5 ml dan divortex

4. Dibaca kembali pada alat AAS dengan perbandingan standar yang sudah ada.

B. SOP AAS dengan Shimadzu AA-680 : 1. Hubungkan alat dengan listrik dan nyalakan stabilizer 2. Gas asetilen dibuka selanjutnya kompresor dinyalakan

Tekan tombol ON Tutup semua kran udara yang ada di kompresor

(Ada 3 kran, 1 dibawah alat kompresor,1 di tempat berwarna biru muda, dan 1 kran bawah pada alat sebelah kompresor)

Ditunggu sampai tekanan berhenti pada angka 2

Page 79: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

63

3. POWER UTAMA pada alat dihidupkan, tunggu sampai inisialisasi lampu katoda selesai, ditandai dengan munculnya ”SHIMADZU AA-680 READY” pada printer

4. Tekan MODE, lalu tekan angka 2, ENTER 5. Tekan SIGNAL PROC, lalu tekan angka 3, ENTER 6. Untuk memilih lampu,misalnya kalsium : tekan #HC LAMP, tekan angka 1,

ENTER 7. Tekan ELEM, tekan angka 9,ENTER 8. Tekan START, tunggu sampai keluar ”ANALYTICAL LINE SEARCH” pada

print out 9. Matikan START, ditunggu sampai 15 menit 10. Tahap pengukuran sampel

Matikan LEAK CHK Hidupkan IGNITE, ditekan sampai api pada pembakaran hidup Tekan START Masukan selang pengisap sampel pada aquadest untuk menolkan alat

(BLANKO) Tekan ”MEASURE”, selama nyala pada MEASURE belum hilang, selang

jangan diangkat Setelah nyala pada MEASURE hilang, selang diangkat dan dicelupkan

pada larutan standar Demikian seterusnya sampai pengukuran pada sampel juga dilakukan hal

yang sama 11. Pengulangan injek larutan standar dilakukan setelah pengecekan ± 12 sampel 12. Setelah semua sampel diukur, tekan EXTINGUISH

Pada tahap ini, bila akan ganti lampu katoda (untuk analisis mineral yang lain),dilakukan lagi tahap no.8-10

13. Apabila selesai analisis, tutup gas asetilen 14. Tekan EXTINGUISH 15. Kompresor di ”OFF” kan, dibuka semua kran yang awalnya ditutup, dibiarkan

sampai tekanan turun pada angka 0 16. POWER UTAMA dimatikan 17. Stabilizer di OFF kan 18. Stop kontak dicabut

Page 80: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

64

Lampiran 7. Prosedur analisis proksimat pakan dan tubuh pascalarva udang vaname

A. Prosedur analisis kadar protein kasar (metode semi mikro Kjeldahl;

Takeuchi 1988)

1. Sebanyak 0,5-1,0 gram sampel ditimbang dan dimasukan ke dalam labu

Kjedahl no. 1, kemudian salah satu labu (no. 2) digunakan sebagai blanko.

2. Ke dalam labu no. 1 ditambahkan 3 gram katalis (K2SO4 + CuSO4.5H2O)

dengan rasio 9 : 1 (w/w), dan 10 ml H2SO4 pekat).

3. Labu no. 2 dipanaskan 3-4 jam sampai cairan dalam labu berwama hijau,

setelah itu pemanasan diperpanjang 30 menit lagi.

4. Larutan didinginkan lalu ditambahkan air destilata 30 ml. Selanjutnya

larutan no. 2 dimasukan ke labu takar, tambahkan larutan destilata sampai

volume larutan menjadi 100 ml.

5. Dilakukan proses destilasi untuk membebaskan kembali NH3 yang berasal

dari proses destruksi pada no. 4.

6. Labu erlenmeyer diisi 10 ml H2SO4 0,05 N dan ditambahkan 2-3 tetes

indikator (methyl red/methylen blue), dipersiapkan sebagai penampung

NH3 yang dibebaskan dari labu no. 4.

7. Labu destilasi diisi 5 ml larutan no. 4, lalu ditambah larutan natrium

hidroksida 30%.

8. Pemanasan dengan uap terhadap labu destilasi (no. 7) dilakukan minimum

10 menit, setelah kondensasi uap terlihat pada kondensor.

9. Larutan dalam labu erlenmeyer dititrasi dengan 0,05 N larutan natrium

hidroksida.

10. Dengan metode ini diperoleh kadar nitrogen total yang dihitung dengan

rumus :

0,0007* x (Vb – Vs) x F x 6,25** x 20 Kadar protein (%) = x 100 S

Keterangan :

Vs : ml 0,05 N titer NaOH untuk sampel

Page 81: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

65

Vb : ml titer NaOH untuk blanko F : faktor koreksi dari 0,05 N larutan NaOH S : bobot sampel (g) * : 1 ml NaOH = 0,0007 g nitrogen ** : faktor nitrogen

B. Prosedur analisis kadar lemak kasar (metode ether Soxhlet; Takeuchi, 1988)

1. Labu ekstraksi dipanaskan pada suhu 110°C selama 1 jam. Kemudian

didinginkan selama 30 menit dalam eksikator. Panaskan kembali selama

30 menit, lalu dinginkan, kemudian ditimbang. Proses tersebut diulang

sampai tidak ada perbedaan bobot labu lebih dari 0,3 mg. Bobot labu

ekstraksi ditimbang (A).

2. Sebanyak 1-2 sampel dimasukkan ke dalam tabung filter, lalu dipanaskan

pada suhu 100°C selama 2-3 jam.

3. Tempatkan tabung filter pada no. 2 ke dalam ekstraksi dari alat Soxhlet.

Kemudian disambungkan kondensor labu ekstraksi pada no. 1 yang telah

diisi 100 ml petroleum ether.

4. Panaskan ether pada labu ekstraksi dengan menggunakan water bath, pada

suhu 70°C selama 16 jam.

5. Panaskan labu ekstraksi pada suhu 100°C, kemudian timbang (B).

6. Persentase lemak kasar dihitung dengan menggunakan rumus :

B – A Kadar lemak (%) = x 100 Bobot sampel

C. Prosedur analisis kadar abu (Takeuchi, 1988)

1. Cawan porselen dipanaskan pada suhu 600°C selama 1 jam dengan

menggunakan muffle furnace, kemudian dibiarkan pada suhu muffle

furnace turun sampai 110°C, lalu cawan porselin dikeluarkan dan

disimpan dalam eksikator selama 30 menit, lalu ditimbang (A).

2. Masukkan sampel lalu timbang (B), penimbangan sampai 4 desimal.

3. Panaskan dalam muffle furnace pada suhu 600°C, sampai bahan berwarna

Page 82: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

66

putih.

4. Cawan porselen dikeluarkan lalu didinginkan dalam eksikator selama 30

menit, lalu ditimbang (C).

5. Persentase kadar abu ditentukan dengan rumus :

C – A Kadar abu (%) = x 100 B – A

D. Prosedur analisis kadar air (Takeuchi, 1988)

1. Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110°C selama 1 jam,

didinginkan dalam eksikator 10 menit dan ditimbang (X1).

2. Bahan seberat A gram dimasukkan ke dalam cawan X1.

3. Cawan yang sudah berisi bahan dimasukkan ke dalam oven pada suhu

105-110°C selama 3 jam, selanjutnya didinginkan dalam eksikator dan

ditimbang.

4. Prosedur no. 3 diulang kembali, jika tidak ada perubahan bobot maka

pengukuran selesai (X2).

5. Persentase kadar air dihitung dengan rumus:

X1 – X2 Kadar air (%) = x 100 A

E. Prosedur analisis kadar serat kasar (Takeuchi, 1988)

1. Bahan (A gram) dimasukkan ke dalam erlenmeyer 350 ml, ditambahkan

dengan 50 ml H2S04 0,3 N, kemudian dipanaskan di atas hot plate selama

30 menit.

2. Tambahkan 25 ml NaOH 1,5 N, kemudian dipanaskan kembali selama 30

menit.

3. Panaskan kertas saring Whatman (Ø : 10 cm) dalam oven, dieksikator

selama 10 menit, kemudian ditimbang (X1). Pasang kertas saring pada

corong Buchner yang dihubungkan dengan vacum pump.

4. Larutan yang telah dipanaskan dituang ke dalam corong Buchner.

Page 83: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

67

Lakukan pembilasan berturut-turut menggunakan 50 ml air panas, 50 ml

H2S04 0,3 N, 50 ml air panas dan 25 ml aseton.

5. Panaskan cawan porselen pada suhu 105-110°C selama 1 jam dan

didinginkan dalam eksikator.

6. Masukkan kertas saring dari corong Buchner ke dalam cawan, panaskan

pada suhu 105°C, tempatkan pada eksikator dan ditimbang (X2).

7. Dengan metode ini diperoleh kadar serat kasar dengan rumus :

X1 – X2 Kadar serat kasar (%) = x 100 A F. Prosedur analisis kadar karbohidrat (Takeuchi, 1988)

1. Kadar karbohidrat total ditentukan dengan metode carbohydrate by

difference yaitu : 100% - (kadar air + abu + protein + lemak).

2. Kadar karbohidrat N-free menunjukkan besarnya kandungan karbohidrat

yang dapat dicerna dari suatu bahan pangan, yang ditentukan dengan cara :

100% - (kadar air + abu + protein + lemak + serat kasar).

Page 84: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

68

Lampiran 8. Sintasan pascalarva udang vaname setelah melalui masa aklimatisasi pada penelitian tahap ke-1

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ di air)

Ulangan No (ekor) Nt (ekor) Sintasan (%)

1 100 98 98

A (0 ppm, 32 ppm) 2 100 95 95

3 100 93 93

Rerata 95,33 + 2,52

1 100 97 97

B (25 ppm, 51 ppm) 2 100 94 94

3 100 100 100

Rerata 97,00 + 3,00

1 100 98 98

C (50 ppm, 87 ppm) 2 100 98 98

3 100 99 99

Rerata 98,33 + 0,57

1 100 91 91

D (75 ppm, 115 ppm) 2 100 97 97

3 100 94 94

Rerata 94,00 + 3,00

Keterangan :

No = jumlah individu udang uji pada awal penelitian (ekor)

Nt = jumlah individu udang uji pada akhir penelitian (ekor)

Page 85: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

69

Lampiran 9. Osmolaritas hemolim, osmolaritas media dan tingkat kerja osmotik (TKO) pascalarva udang vaname setelah melalui masa aklimatisasi

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ di air)

Ulangan Osmolaritas

(mOsm/l H2O)

TKO

(mOsm/l H2O)

Hemolim Media

A (0 ppm, 32 ppm) 1 863 69 794

2 846 74 772

Rerata 854,50 + 12,02 71,50 + 3,53 783,00 + 15,56

B (25 ppm, 51 ppm) 1 736 71 665

2 733 80 653

Rerata 734,50 + 2,12 75,50 + 6,36 659,00 + 8,48

C (50 ppm, 87 ppm) 1 668 72 596

2 709 81 628

Rerata 688,50 + 28,99 76,50 + 6,36 612,00 + 22,63

D (75 ppm, 115 ppm) 1 781 69 712

2 763 92 671

Rerata 772,00 + 12,73 80,50 + 6,26 691,50 + 8,99

Page 86: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

70

Lampiran 10. Kadar glukosa darah pascalarva udang vaname setelah melalui masa aklimatisasi di media bersalinitas rendah

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ di air)

Glukosa darah (mg/dl) pada ulangan ke-

Nilai rataan (mg/dl)

1 2 3

A (0 ppm, 32 ppm) 226,087 228,261 215,217 223,188 + 6,98

B (25 ppm, 51 ppm) 165,942 176,087 172,464 171,497 + 5,14

C (50 ppm, 87 ppm) 171,739 155,797 161,594 163,043 + 8,07

D (75 ppm, 115 ppm) 197,101 192,029 192,029 193,719 + 2,93

Lampiran 11. Tingkat konsumsi oksigen (OC) pascalarva udang vaname pada masing-masing perlakuan

Perlakuan (Penambahan K+, Kadar K+ di air)

V (liter)

DOto (mg O2)

DOtt (mg O2)

W (gram)

T (jam)

OC (mg O2/g/jam)

A (0 ppm, 32 ppm) 0,2 1,36 0,86 0,26 1 0,385B (25 ppm, 51 ppm) 0,2 1,46 0,92 0,32 1 0,338C (50 ppm, 87 ppm) 0,2 1,44 0,94 0,32 1 0,313D (75 ppm, 115 ppm) 0,2 1,48 0,96 0,32 1 0,325 Keterangan : OC = Tingkat konsumsi oksigen (mg O2/g/jam) V = Volume air dalam wadah (l) DOto = Konsentrasi oksigen terlarut pada awal pengamatan

(mg/l) DOtt = Konsentrasi oksigen terlarut pada waktu t (mg/l) W = Bobot udang uji (g) T = Periode pengamatan (jam)

Page 87: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

71

Lampiran 12. Sintasan pascalarva udang vaname selama masa pemeliharaan 28 hari di media bersalinitas rendah (2 ppt)

Perlakuan (Waktu penggantian pakan

alami oleh pakan buatan, Stadia PL)

Ulangan No (ekor) Nt (ekor) Sintasan (%)

A (Hari ke-1, PL 25)

1 20 17 85

2 20 19 95

3 20 18 90

Rerata 90,00 + 5,00

B (Hari ke-7, PL 32)

1 20 17 85

2 20 18 90

3 20 18 90

Rerata 88,33 + 2,89

C (Hari ke-14, PL 39)

1 20 16 80

2 20 17 85

3 20 18 90

Rerata 85,00 + 5,00

D (Hari ke-21, PL 46)

1 20 16 80

2 20 16 80

3 20 17 85

Rerata 81,67 + 2,89

E (Pakan alami, PL 25)

1 20 17 85

2 20 16 80

3 20 18 90

Rerata 85,00 + 5,00

Keterangan :

No = jumlah individu udang uji pada awal penelitian (ekor)

Nt = jumlah individu udang uji pada akhir penelitian (ekor)

Page 88: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

72

Lampiran 13. Data bobot rerata pada awal dan akhir penelitian, konsumsi pakan, efisiensi pakan dan laju pertumbuhan harian selama 28 hari masa pemeliharaan pascalarva udang vaname di media bersalinitas 2 ppt

Perlakuan Ulangan Parameter

Wo (g) Wt(g) KP (g)* EP (%)* LP (%)

1 0,0327 0,80 27,10 13,16 12,10

A 2 0,0327 0,82 26,66 14,54 12,20

3 0,0327 0,78 26,23 13,61 12,00

Rerata 0,0327 0,80 26,66 13,77 12,10

1 0,0327 0,59 20,18 12,80 10,89

B 2 0,0327 0,61 21,10 13,39 11,02

3 0,0327 0,53 17,82 13,79 10,46

Rerata 0,0327 0,58 18,70 13,33 10,79

1 0,0327 0,35 14,88 9,63 8,84

C 2 0,0327 0,38 15,26 10,54 9,16

3 0,0327 0,36 15,14 9,71 8,95

Rerata 0,0327 0,36 15,09 9,96 8,98

1 0,0327 0,27 14,63 6,33 7,83

D 2 0,0327 0,29 15,11 6,78 8,11

3 0,0327 0,28 15,28 6,24 7,98

Rerata 0,0327 0,28 15,01 6,45 7,97

1 0,0327 0,21 13,04 5,93 6,87

E 2 0,0327 0,22 13,27 6,05 7,05

3 0,0327 0,20 12,96 5,59 6,69

Rerata 0,0327 0,21 13,09 5,86 6,87

Keterangan :

Wo = bobot rerata pascalarva udang vaname pada awal percobaan

Wt = bobot rerata pascalarva udang vaname pada akhir percobaan

*KP = konsumsi pakan (gram bahan kering)

*EP = efisiensi pakan (% bahan kering)

LP = laju pertumbuhan rerata harian

Page 89: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

73

Lampiran 14. Hasil analisis proksimat pakan alami Chironomous sp, pakan udang komersil serta proksimat tubuh pascalarva udang vaname pada awal dan akhir penelitian

Analisis proksimat Kadar

air

Kandungan gizi (% bobot kering)

Protein Lemak Serat

kasar

Abu BETN

Chironomus sp 89,26 62,76 5,21 0,00 12,01 20,02

Pakan udang 10,68 40,71 8,16 8,99 11,81 30,33

Tubuh pascalarva :

* Awal penelitian 81,90 60,72 19,94 3,09 7,57 8,67

* Akhir penelitian :

A 75,65 62,75 6,16 4,52 10,84 15,73

B 75,28 67,11 5,42 2,99 8,58 15,90

C 76,71 68,87 6,27 2,88 11,08 10,91

D 77,65 65,95 7,70 1,03 10,34 14,99

E 78,62 66,93 5,99 3,55 12,96 10,57

Page 90: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

74

Lampiran 15. Penghitungan retensi protein pascalarva udang vaname (dalam gram bahan kering)

Parameter UPerlakuan

A B C D E Biomassa awal (g) 0,1183 0,1183 0,1183 0,1183 0,1183

Biomassa akhir (g) 1 3,312 2,479 1,304 0,966 0,763 2 3,794 2,714 1,505 1,037 0,753 3 3,419 2,358 1,509 1,064 0,770

Rerata 3,508 2,517 1,439 1,022 0,762Protein tubuh awal (%) 60,72 60,72 60,72 60,72 60,72 Protein tubuh akhir (%) 62,75 67,11 68,87 65,95 66,93

Konsumsi pakan alami (g) 1 0 1,467 3,316 8,155 13,039 2 0 1,425 3,263 8,178 13,270 3 0 1,379 3,260 8,050 12,961

Rerata 0 1,424 3,280 8,128 13,090

Konsumsi pakan buatan (g) 1 27,099 18,715 11,567 6,476 0 2 26,657 19,680 11,996 6,931 0 3 26,231 16,437 11,880 7,235 0

Rerata 26,662 18,278 11,814 6,881 0 Protein pakan alami (%) 0 62,76 62,76 62,76 62,76 Protein pakan buatan (%) 40,71 40,71 40,71 40,71 0

Konsumsi protein pakan alami (g)

1 0 0,921 2,081 5,118 8,1832 0 0,894 2,048 5,133 8,3283 0 0,865 2,046 5,052 8,134

Rerata 0 0,894 2,058 5,101 8,215

Konsumsi protein pakan buatan (g)

1 11,032 7,619 4,709 2,636 02 10,852 8,012 4,883 2,822 03 10,679 6,692 4,836 2,945 0

Rerata 10,854 7,441 4,810 2,801 0

Total konsumsi protein (g) 1 11,032 8,540 6,790 7,754 8,1832 10,852 8,906 6,931 7,954 8,3283 10,679 7,557 6,882 7,997 8,134

Rerata 10,854 8,334 6,868 7,902 8,215

Retensi protein (%) 1 18,19 18,64 12,17 7,29 5,372 21,28 19,65 13,91 7,70 5,193 19,42 19,99 14,06 7,88 5,45

Rerata 19,63 19,43 13,38 7,62 5,33

Page 91: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

75

Lampiran 16. Penghitungan retensi energi pascalarva udang vaname (% bahan kering)

Parameter

U

Perlakuan A B C D E

Energi total tubuh awal (kkal) 11,77 11,77 11,77 11,77 11,77

Energi total tubuh akhir (kkal)

1 277,45 215,70 112,88 85,90 64,052 317,84 236,13 130,21 92,27 63,153 286,42 205,16 130,62 94,65 64,59

Rerata 293,90 219,00 124,57 90,94 63,93SD 21,21 15,75 10,13 4,52 0,73

Energi total pakan alami (kkal)

1 0,00 125,18 282,93 695,72 1112,422 0,00 123,95 282,42 727,63 1132,093 0,00 119,97 282,13 716,22 1105,71

Rerata 0,00 123,03 282,50 713,19 1116,74SD 0,00 2,72 0,41 16,17 13,71

Energi total pakan 1 2054,09 1418,62 876,77 490,86 0,00buatan (kkal) 2 2020,56 1491,75 909,27 525,38 0,00 3 1988,34 1245,94 900,47 548,40 0,00

Rerata 2021,00 1385,43 895,50 521,55 0,00SD 32,88 126,22 16,81 28,97 0,00

Total energi yang dikonsumsi (kkal)

1 2054,09 1543,80 1159,70 1186,57 1112,422 2020,56 1615,70 1191,69 1253,01 1132,093 1988,34 1365,91 1182,60 1264,62 1105,71

Rerata 2021,00 1508,47 1178,00 1234,74 1116,74SD 32,88 128,59 16,48 42,11 13,71

Retensi energi

1 12,93 13,21 8,72 6,25 4,702 15,15 13,89 9,94 6,42 4,543 13,81 14,16 10,05 6,55 4,78

Rerata 13,97 13,75 9,57 6,41 4,67SD 1,11 0,49 0,74 0,15 0,12

Page 92: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

76

Lampiran 17. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data sintasan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap pertama (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh kalium terhadap sintasan pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan

KALIUM 4 K0 K25 K50 K75 Jumlah pengamatan data = 12

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: SINTASAN

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 3 32,3333 10,7778 1,75 0,2346

Galat 8 49,3333 6,1667

Total 11 81,6667

R2 Koefisien keragaman

Simpangan baku Rataan sintasan

0,395918 2,582264 2,48327740 96,16666667

Uji lanjut Duncan untuk variabel : SINTASAN

α = 0,05 derajat bebas = 8 kuadrat tengah galat = 6,1667 Jumlah nilai tengah 2 3 4

Kisaran kritis 4,676 4,872 4,982

Perlakuan Ulangan Rerata Sintasan Uji lanjut Duncan*

K50 3 98,333 a

K25 3 97,000 a

K0 3 95,333 a

K75 3 94,000 a

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 93: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

77

Lampiran 18. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname pada percobaan tahap pertama (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh kalium terhadap tingkat kerja osmotik pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan

KALIUM 4 K0 K25 K50 K75 Jumlah pengamatan data = 8

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: TINGKAT KERJA OSMOTIK (TKO)

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 3 31287,3750 10429,1250 25,03 0,0047

Galat 4 1666,5000 416,62500

Total 7 32953,8750

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan TKO

0,949429 2,973796 20,41139388 686,37500000

Uji lanjut Duncan untuk variabel : TINGKAT KERJA OSMOTIK

α = 0,05 derajat bebas = 4 kuadrat tengah galat = 416,625 Jumlah nilai tengah 2 3 4

Kisaran kritis 56,67 57,91 58,21

Perlakuan Ulangan Rerata TKO Uji lanjut Duncan*

K0 3 783,00 a

K75 3 691,50 b

K25 3 659,00 bc

K50 3 612,00 c

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 94: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

78

Lampiran 19. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data kadar glukosa darah pascalarva udang vaname pada percobaan tahap pertama (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh kalium terhadap kadar glukosa darah pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan

KALIUM 4 K0 K25 K50 K75 Jumlah pengamatan data = 12

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: GLUKOSA DARAH

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 3 6498,05912 2166,01971 58,17 0,0001

Galat 8 297,9122 37,2390

Total 11 6795,9714

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan glukosa

darah

0,956163 3,248326 6,10237903 187,86225000

Uji lanjut Duncan untuk variabel : GLUKOSA DARAH

α = 0,05 derajat bebas = 8 kuadrat tengah galat = 37,23903 Jumlah nilai tengah 2 3 4

Kisaran kritis 11,49 11,97 12,24

Perlakuan Ulangan Rerata glukosa darah Uji lanjut Duncan*

K0 3 223,188 a

K75 3 193,720 b

K25 3 171,498 c

K50 3 163,043 c

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 95: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

79

Lampiran 20. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data konsumsi pakan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh pakan terhadap konsumsi pakan pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan

PAKAN 5 PA PB PB14 PB21 PB7 Jumlah pengamatan data = 15

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: KONSUMSI PAKAN

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 4 366,1446 91,5362 129,06 0,0001

Galat 10 7,0925 0,7092

Total 14 373,2371

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan konsumsi

pakan

0,980997 4,716090 0,84216784 17,85733333

Uji lanjut Duncan untuk variabel : KONSUMSI PAKAN

α = 0,05 derajat bebas = 10 kuadrat tengah galat = 0,709247 Jumlah nilai tengah 2 3 4 5

Kisaran kritis 1,532 1,601 1,642 1,668

Perlakuan Ulangan Rerata konsumsi pakan Uji lanjut Duncan*

PB 3 26,6633 a

PB7 3 19,7000 b

PB14 3 15,0933 c

PB21 3 15,0067 c

PA 3 12,8233 d

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 96: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

80

Lampiran 21. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data retensi protein pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan terhadap retensi

protein pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan PAKAN 5 PA PB PB14 PB21 PB7

Jumlah pengamatan data = 15

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: RETENSI PROTEIN

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 4 519,0213 129,7553 157,24 0,0001

Galat 10 8,2520 0,8252

Total 14 527,2733

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan retensi

protein

0,984350 6,945348 0,90840520 13,07933333

Uji lanjut Duncan untuk variabel : RETENSI PROTEIN

α = 0,05 derajat bebas = 10 kuadrat tengah galat = 0,8252 Jumlah nilai tengah 2 3 4 5

Kisaran kritis 1,653 1,727 1,771 1,799

Perlakuan Ulangan Rerata retensi protein Uji lanjut Duncan*

PB 3 19,6300 a

PB7 3 19,4267 a

PB14 3 13,3800 b

PB21 3 7,6233 c

PA 3 5,3367 d

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 97: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

81

Lampiran 22. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data retensi energi pascalarva

udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan terhadap retensi

energi pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan PAKAN 5 PA PB PB14 PB21 PB7

Jumlah pengamatan data = 15

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: RETENSI ENERGI

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 4 212,1969 3,0492 128,02 0,0001

Galat 10 4,1437 0,4144

Total 14 216,3405

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan retensi energi

0,980847 6,654513 0,64371319 9,67333333

Uji lanjut Duncan untuk variabel : RETENSI ENERGI

α = 0,05 derajat bebas = 10 kuadrat tengah galat = 0,414367

Jumlah nilai tengah 2 3 4 5 Kisaran kritis 1,171 1,224 1,255 1,275

Perlakuan Ulangan Rerata retensi energi Uji lanjut Duncan*

PB 3 13,9633 a

PB7 3 13,7533 a

PB14 3 9,5700 b

PB21 3 6,4067 c

PA 3 4,6733 d

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 98: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

82

Lampiran 23. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data laju pertumbuhan harian pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan terhadap laju

pertumbuhan harian pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan PAKAN 5 PA PB PB14 PB21 PB7

Jumlah pengamatan data = 15

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: LAJU PERTUMBUHAN HARIAN

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 4 53,4478 13,3620 383,16 0,0001

Galat 10 0,3487 0,03487

Total 14 53,7965

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan laju

pertumbuhan harian

0,993518 1,998687 0,18674403 9,34333333

Uji lanjut Duncan untuk variabel : LAJU PERTUMBUHAN HARIAN

α = 0,05 derajat bebas = 10 kuadrat tengah galat = 0,034873 Jumlah nilai tengah 2 3 4 5

Kisaran kritis 0,3397 0,3550 0,3640 0,3698

Perlakuan Ulangan Rerata laju pertumbuhan harian

Uji lanjut Duncan*

PB 3 12,1000 a

PB7 3 10,7900 b

PB14 3 8,9833 c

PB21 3 7,9733 d

PA 3 6,8700 e

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 99: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

83

Lampiran 24. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data efisiensi pakan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan terhadap efisiensi

pakan pascalarva udang vaname

Kelas Level Perlakuan PAKAN 5 PA PB PB14 PB21 PB7

Jumlah pengamatan data = 15

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: EFISIENSI PAKAN

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 4 164,9096 41,2274 181,16 0,0001

Galat 10 2,2757 0,2276

Total 14 167,1853

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan efisiensi

pakan

0,986388 4,831992 0,47704647 9,87266667

Uji lanjut Duncan untuk variabel : EFISIENSI PAKAN

α = 0,05 derajat bebas = 10 kuadrat tengah galat = 0,227573

Jumlah nilai tengah 2 3 4 5 Kisaran kritis 0,8679 0,9069 0,9299 0,9446

Perlakuan Ulangan Rerata efisiensi pakan Uji lanjut Duncan*

PB 3 13,7700 a

PB7 3 13,3267 a

PB14 3 9,9600 b

PB21 3 6,4500 c

PA 3 5,8567 c

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan

Page 100: PENGARUH PENAMBAHAN KALIUM PADA MASA ADAPTASI … · Nama : Ferdinand Hukama ... kalium di media pengencer dan waktu penggantian alami oleh pakan buatan yang ... Glukosa Darah sebagai

84

Lampiran 25. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan data sintasan pascalarva udang vaname pada percobaan tahap kedua (SAS Ver. 6.12)

Pengaruh waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan

terhadap sintasan pascalarva vaname

Kelas Level Perlakuan PAKAN 5 PA PB PB14 PB21 PB7 Jumlah pengamatan data = 15

Prosedur analisis varian

Variabel tak bebas: SINTASAN

Sumber keragaman

db Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F P

Perlakuan 4 126,6667 31,6667 1,73 0,2201

Galat 10 183,3333 18,3333

Total 14 310,0000

R2 Koefisien

keragaman Simpangan baku Rataan sintasan

0,408602 4,978772 4,28174419 86,00000000

Uji lanjut Duncan untuk variabel : SINTASAN

α = 0,05 derajat bebas = 10 kuadrat tengah galat = 18,33333

Jumlah nilai tengah 2 3 4 5 Kisaran kritis 7,790 8,140 8,346 8,478

Perlakuan Ulangan Rerata sintasan Uji lanjut Duncan*

PB 3 90,000 a

PB7 3 88,333 a

PB14 3 85,000 a

PA 3 85,000 a

PB21 3 81,667 a

* Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan hasil di akhir pengamatan