Ispa

36
Keperawatan Komunitas I (Satuan Acara Penyuluhan (SAP)_Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)) REP | 24 March 2014 | 12:50 Dibaca: 2405 Komentar: 0 1 SA!A" A#A$A P%"&!'! A" I" %KSI SA'!$A" P%$"APASA" AAS (ISPA) *isusun +leh, Kelompok - in.kat II %kstensi K%/%"%$IA" K%S% AA" $%P! 'IK I"*+"%SIA P+'I%K"IK K%S% AA" A"1!" KA$A" 1!$!SA" K%P%$A3AA" 20-- SATUAN ACARA PENU!U"AN

description

ispa

Transcript of Ispa

Keperawatan Komunitas I (Satuan Acara Penyuluhan (SAP)_Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA))REP | 24 March 2014 | 12:50 Dibaca: 2405 Komentar: 0 1 SATUAN ACARA PENYULUHANINFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA)

Disusun Oleh:Kelompok 1Tingkat II EkstensiKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANGJURUSAN KEPERAWATAN2011SATUAN ACARA PENYULUHANTopik : Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Waktu : 45 menitTempat : Balai DesaSasaran : Warga masyarakat RT 13 Desa Cengkeh Rajabasa, BandarLampung

I. Latar BelakangInfeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun. (Whaley and Wong; 1991; 1418).ISPA banyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting dan cukup berbahaya karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Berdasarkan penelitian setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan. Penyakit ini tidak mengenal musim, baik kemarau, pacaroba atau hujan tetap bisa menyerang warga. Di Jakarta Pusat (Jakpus) selama 2010 tercatat 55.307 warga terkena penyakit ini. Sesuai data, sejak Januari hingga April 2010 tercatat 55.307 warga terkena ISPA, mereka berobat di puskesmas yang ada di deklapan kecamatan. Rinciannya Januari 16.094, Febuari 19.252, Maret 17.859 dan April 2.102. Sedangkan tertinggi penderitanya, Kec. Cempaka Putih 14.314, Kec. Johar Baru 10.254, Kec. Kemayoran 8.073, Kec. Senen 6.960, Kec. Tanah Abang 5.555, Kec. Sawah Besar 4.815, Kec. Menteng 2.983 dan Kec. Gambir 2.353.Cara penularan virus influenza ini melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Tiga hari setelah itu, bilamana daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat meningkat dari 39,50C sampai 40,50C). Terasalah badan panas/demam dan bersin-bersin. Hidung mengeluarkan cairan (ingus), sakit tenggorokan, batuk-batuk (mula-mula tidak berdahak tapi kemudian berdahak), pusing, badan terasa lemah, mual, muntah, sakit perut, serta diare.Kebetulan, ciri-ciri tersebut dirasakan pula oleh warga masyarakat RT 13 Desa Cengkeh Rajabasa, Bandar Lampung. Namun, warga masyarakat tidak mengetahui penyakit apa yang dideritanya. Selain itu, warga masyarakat hanya beberapa orang yang sudah berkonsultasi ke pelayanan kesehatan untuk mengetahui penyakit yang dideritanya, sisanya belum. Hal ini juga berdampak pada kegiatan rutinitas dari setiap orang, yang semestinya harus bekerja namun karena sedang sakit terpaksa harus beristirahat di rumah.Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi masyarakat untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai ISPA. Maka dari itu, akan diadakannya promosi kesehatan ataupun pendidikan kesehatan bagi masyarakat untuk mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya mengenai penyakit ISPA agar ISPA bisa dicegah ataupun diatasi.II. TujuanTujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang ISPA.Tujuan KhususSetelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :1. Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.2. Menjelaskan faktor faktor penyebab ISPA.3. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.4. Memahami klasifikasi dari ISPA.5. Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.6. Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.III. Kegiatan Penyuluhana. Materi1. Pengertian ISPA.2. Faktor penyebab dari ISPA.3. Tanda dan gejala dari ISPA.4. Klasifikasi dari ISPA.5. Cara pencegahan terhadap ISPA.6. Penatalaksanaan terhadap ISPA.b. Strategi Pelaksanaan1. Persiapan :a. Survey karakter dan lokasi sasaran.b. Koordinasi dengan pihak masyarakat.c. Menyiapkan alat dan bahan.2. Pelaksanaan :NoKegiatan PenyuluhanKegiatan AudiensWaktu

1Tahap Pembukaan1.1 Moderator membuka acara dan memberi salam.1.2 Perkenalan.Menjawab salam dan mendengarkan.Mendengar dan memperhatikan.2 menit

2Tahap Apersepsi2.1 Menanyakan pengetahuan audiens tentang ISPA meliputi pengertian, penyebab, serta tanda dan gejala.Memperhatikan dan menjawab pertanyaan.5 menit

3Tahap Informasi3.1 Memberikan informasi tentang topik yang akan disampaikan.3.2 Menjelaskan tujuan penyuluhan.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan memperhatikan.3 menit

4Tahap Penyuluhan4.1 Menjelaskan :- Definisi dari ISPA.- Faktor-faktor penyebab dari ISPA.- Tanda dan gejala dari ISPA.- Klasifikasi dari ISPA.- Cara pencegahan terhadap ISPA.- Cara penatalaksanaan terhadap ISPA.4.2 Memperagakan cara batuk efektif.4.3 Memberi kesempatan kepada audiens untuk memperagakan cara batuk efektif.4.4 Memperagakan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional).4.5 Memberi kesempatan kepada audiens untuk memperagakan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional).4.6 Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap.4.7 Memberikan kesempatan kepada audiens untuk melakukan redemonstrasi cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap.4.8 Memberikan reinforsement positif.4.9 Memberikan kesempatan bertanya.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan memperhatikan.MendemonstrasikanMendengar dan memperhatikan.MendemonstrasikanMendengar dan memperhatikan.MendemonstrasikanMendengar dan memperhatikan.Bertanya, mendengar dan memperhatikan.30 menit

5Tahap Penutup5.1 Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis untuk mengevaluasi tingkat pemahaman masyarakat tentang materi yang telah diberikan.5.2 Penyaji menyimpulkan materi tentang ISPA.5.3 Penyaji mengarahkan tindak lanjut.5.4 Moderator menutup acara dan mengucapkan salam.Menjawab pertanyaan.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan menjawab salam.5 menit

IV. Sarana Penunjanga. MetodeMetode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :a). Ceramahb). Tanya jawabc). Demonstrasi.b. MediaAlat dan bahan peraga :a). Laporan Pendahuluan.b). Satuan Acara Penyuluhan.c). Leaflet.d). Power Point.e). LCD.f). Laptop.g). Alat peraga batuk efektif : sputum pot atau jika tidak ada diganti denganbotol/kaleng/wadah berisi pasir.h). Alat peraga inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional) : baskom ukuransedang, minyak kayu putih (sebagai obat aromaterapi), kain/handuk kering, dan air panas.i). Bahan pembuatan larutan jeruk nipis-kecap : air hangat dalam gelas, sendok, jeruknipis, dan kecap manis.j). Lembar Quesioner (Post Test).V. Evaluasi1. Struktura. Ruang kondusif untuk kegiatan.b. Peralatan memadai dan berfungsi.c. Media dan materi tersedia dan memadai.d. SDM memadai.2. Prosesa. Ketepatan waktu pelaksanaan.b. Peran serta aktif masyarakat.c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.3. HasilTerkait dengan tujuan yang ingin dicapai :a). Tes lisana. Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada audienstentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.b. Bila audiens dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan, makadikategorikan pengetahuan baik.b). Tes tertulisPenyuluh menyebarkan Quesioner sebanyak 7 pertanyaan, jawaban benar 4 atau dengan nilai/score 57% penyuluhan dinyatakan berhasil.VI. Sumber PustakaCorwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGCHusodo, Sosro., Sugiyo, Teha. 1985. Penyakit Menular, Cara Pencegahan dan CaraPengobatannya. Bandung : AlumniRonald. 2006. Obat-obatan Ramuan Tradisional. Bandung : Yrama Widya [diakses 26 Juni2011]ispa.html> [diakses 6 Juni 2011][diakses 6 Juni2011][diakses 6 Juni 2011] [diakses26 Juni 2011]noni> [diakses 6 Juni 2011]harus-waspada> [diakses 6 Juni 2011]LAMPIRAN : MATERIINFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA)I. PengertianInfeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun. (Whaley and Wong; 1991; 1418).II. PenyebabAgen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).III. Tanda dan GejalaPenyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451).Tanda dan gejala yang muncul ialah:1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jikaanak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,50 C-40,5 0 C.2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens,biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadisusah minum dan bhkan tidak mau minum.4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayitersebut mengalami sakit.5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasanakibat infeksi virus.6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanyalymphadenitis mesenteric.7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebihmudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkintanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suarapernafasan (Whaley and Wong; 1991; 1419).IV. KlasifikasiProgram Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:a). Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam(chest indrawing).b). Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.c). Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam,tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia.V. PencegahanPencegahan dapat dilakukan dengan :a). Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.b). Immunisasi.c). Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.d). Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.VI. Penatalaksanaan1. Medisa). Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat,pemberian multivitamin dll.b). Antibiotik :- Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab utama ditujukan pada S.pneumonia, H. influensa dan S. aureus.- Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin,Ampisillin, Penisillin Prokain, Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin, gentamisin.- Antibiotik baru lain : Sefalosforin, quinolon dll.2. KeperawatanPenatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret akan lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).Prinsip perawatan ISPA antara lain :a). Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari.b). Meningkatkan makanan bergizi.c). Bila demam beri kompres dan banyak minum.d). Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tanganyang bersih.e). Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.f). Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masihmenetek.Pengobatan antara lain :a). Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres,bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).b). Mengatasi batuk1. Tarik napas dalam dan batuk efektif.Cara napas dalam dan batuk efektif :(1). Ambil napas dalam (melalui hidung)(2). Tahan sejenak 5-10 detik, lalu hembuskan pelan-pelan melalui mulut(3). Ulangi cara (1) dan (2) sebanyak 3 X(4). Setelah itu, batukkan dengan keras(5). Jika ada cairan/lendir/sekret yang keluar, langsung buang ke tempat yangsudah disediakan (Sputum Pot atau jika tidak ada boleh menggunakan botol/kaleng/wadah berisi pasir).(6). Berkumur-kumur.(7). Lakukan dengan teratur (minimal 3 x sehari).2. Ramuan tradisional yaitu jeruk nipis-kecap.Cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap, yaitu :a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan larutan jeruk nipis-kecap :1). Beberapa buah jeruk nipis yang masih segar.2). Setengah sendok teh kecap manis.3). Satu buah gelas minum ukuran belimbing.b. Langkah-langkah :1). Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas.2). Campurkan dengan - 1 sendok kecap manis, aduk rata.3). Diminum sekali habis, lakukan secara rutin, agar batuknya hilang.c. Aturan pakai larutan jeruk nipis kecap adalah:1). Bagi orang dewasa, minum 3 x 1 sdm larutan tanpa dicampur air.2). Bagi anak-anak, minumkan larutan 3 x sdm larutan tanpa dicampur air.3). Bila ingin minum air setelah minum larutan, minumlah air matang yangmasih hangat.4). Bila batuk tidak berkurang, segera periksakan diri ke pusat pelayanankesehatan terdekat.c. Mengatasi pilek bisa dengan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional)Carannya :1. Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu putih,kain/handuk kering).2. Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom denganperbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat.3. Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidaktercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi dengan kain/handuk kering).4. Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau penderita sudahmerasa lega dengan pernafasannya.Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat terlalu kuat serta risikokecelakaan terkena tumpahan air panas.LAMPIRAN : QUESIONER (POST TEST)Nama :Umur :Jenis Kelamin :Alamat :Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan tanda silang ( X )!!!Soal!!!

1. Apa yang dimaksud dengan ISPA?a. Penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas terhadap organisme asingb. Penyakit yang terjadi akibat keturunanc. Ketidakmampuan seseorang untuk bernapas secara normal

2. Sebutkan 2 faktor faktor penyebab ISPA!a. Bakteri dan cacingb. Kuman dan keterbelakangn mentalc. Kuman dan imunitas ASI yang rendah

3. Sebutkan 3 tanda dan gejala dari ISPA!a. Sakit kepala, demam, muntahb. Pingsan, diare, gatal-gatalc. Demam, diare, sumbatan jalan nafas

4. Sebutkan 2 Klasifikasi dari ISPA!a. ISPA kronik dan pneumoniab. Pneumonia berat dan Bukan Pneumoniac. Pneumonia sedang, dan asma

5. Jelaskan cara pencegahan terhadap ISPA!a. Nutrisi dan antibiotik, serta beri perawatan yang cukupb. Tunggu sampai anak sakit parahc. Tidak mencegah anak untuk bermain dengan anak lain yang sudah terkena ISPA6. Bagaimana prinsip perawatan terhadap penyakit ISPA!a. Banyak begadang.b. Makan-makanan yang bergizi.c. Bila demam tidak dikompres.7. Apa obat/ramuan tradisional untuk mengatasi batuk?a. Jeruk nipis-kecap.b. Laos-kunyitc. Daun melinjo-daun pandan.LAMPIRAN : KUNCI JAWABAN DAN SCOREKUNCI JAWABAN1. A2. C3. C4. B5. A6. B7. ASCOREJawaban Benar : 1Jawaban Salah : 0Tidak Menjawab : 0 Jawaban BenarScore = X 100% Soalhttp://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/03/24/keperawatan-komunitas-i-satuan-acara-penyuluhan-sap_infeksi-saluran-pernapasan-atas-ispa-641255.html

satuan acara penyuluhan tentang ISPA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Penyuluhan tentang ISPASUB POKOK BAHASAN : Pencegahan ISPA pada anak di Puskesmas PauhHARI / TANGGAL : Senin/ 24 juni 2013WAKTU : 35 menitTEMPAT : Puskesmas Pauh, Pasar Baru PauhSASARAN: Anak - anakA. LATAR BELAKANGSuatu penyakit dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali penyakit ISPA pada anak.Sebagai orang tua, tentu bijak untuk selalu bersikap tanggap dan antisipatif ketika gejala-gejala penyakit ISPA pada anak sudah mulai kelihatan sepertidemam, batuk, ingus, dan bersin-bersinSudah beberapa minggu kami berada di puskesmas pauh banyak orang tua membawa anak mereka ke puskesmas dengan keluhan seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin. Jika dihitung pada bulan mei diagnosa ISPA yang terdapat pada anak sebanyak 90 orang di puskesmas pauh ini. Tentunya penyakit ISPA pada anak dapat berakibat buruk terhadap organ tubuh yang lain, karena masih rentan terhadap serangan penyakit. Beberapa dampak serius yang bisa ditimbulkan dari serangan penyakit ini dapat berupa adanya gangguan proses pertumbuhan dan perkembangan anak.B. TUJUAN1. Tujuan Instruksional umumDi harapkan pasien di puskesmas pauh dapat mengerti dan memahami tentang penyakit ISPA. 2. Tujuan instruksional khususDi warga pauh mampu:a. Menjelaskan pengertian ISPA dengan benarb. Mengetahui penyebab dari ISPA pada anak c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak d. Mengetahui cara penularan penyakit ISPA pada anak e. Mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA pada anakf. Mengetahui dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak C. SUMBER1. Alimul hidayat.A azis. Pengantar ilmu keperawatan anak buku 1. penerbit salemba medika. jakarta . 2008 cetakan 3 2. Suriadi, Dkk. Asuhan keperawatan pada anak edisi III. Penerbit percetakan penebar swadaya. Jakarta. 2007.3. http://www.scrib.makalah-ispa-pada-anak.html

D. METODE 1. Ceramah2. Diskusi3. Tanya jawab

E. MATERI1. Pengertian ISPA pada anak2. Penyebab ISPA pada anak3. Tanda dan gejala ISPA pada anak4. Cara penularan ISPA pada anak5. Cara pencegahan ISPA pada anak6. Dampak ISPA pada anak7. Cara perawatan dan pengobatan ISPA pada anak

F. PELAKSANAANNo TAHAPWAKTUKEGIATAN PETUGAS PENYULUHANKEGIATAN SASARAN DIDIK

1. Pembukaan 5 menit Memberikan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan Melakukan kontrak waktu Memberikan protes/pendahuluano Menjawab salamo Memperhatikan dan menyimako Menjawab pertanyaan

2. Isi 15 menit Menjelaskan pengertian ISPA pada anak Menjelaskan penyebab ISPA pada anak Menjelaskan tanda dan gejala ISPA pada anak Menjelaskan cara penularan penyakit ISPA pada anak Menjelaskan cara mencegah penyakit ISPA pada anak Menjelaskan dampak ISPA pada anak Menjelaskan cara perawatan dean pengobatan ISPA pada anako Memperhatikan dan mendengar dengan seksama

3. Evaluasi 10 menit Melakukan tanya jawab Menanyakan kembalio Partisipasi aktif

4. Penutup 5 menit Meminta dan memperbaiki kesan dan pesan Kontrak pertemuan berikutnyao Memberikan kesan dan pesano Menjawab salam

G. MEDIA1. Leaflet2. Materi yang didemonstrasikan melalui infokus

H. PENGORGANISASIAN Pembimbing Akademik:Gina mutia S. Si.T Pembimbing Klinik (CI):emil Pelaksana Moderator : Rossy mustika ananda putri Penyaji: Sherly mai harianti Observer: Rinanda dwi yoriska Fasilitator: 1. Rike fardila2. Risna wahyuni 3. sartikaPengorganisasian dan fungsi uraian tugas:a. Moderator , berperan sebagai : Membuka acara Memperkenalkan diri dan anggota, pembimbing klinik dan akademik Menyampaikan tujuan dari penyuluhan Menutup acarab. Penyaji, berperan sebagai : Membaca isi penyuluhan Memberikan dan menjawab pertanyaan Menyimpulkan hasil penyuluhan Melaksanakan evaluasic. Observer, berperan sebagai : Mengamati jalannya proses kegiatan Membuat laporan hasil penyuluhand. Fasilitator, berperan sebagai : Membuat absensi

I. KRITERIA EVALUASI1. Evaluasi struktur: Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana Tempat, alat, dan media sesuai dengan keperluan Peserta penyuluhan, mahasiswa, dan alat sesuai dengan keperluan Peserta penyuluhan, mahasiswa, dan dosen pembimbing mengikuti acara penyuluhan sesuai dengan setting tempat yang direncanakan2. Proses evaluasi Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana 75% peserta hadir mengikuti kegiatan penyuluhan Berlangsung dalam hal tanya jawab dan diskusi bersama3. Evaluasi hasil : Setelah penyuluhan diharapkan : 75% peserta mampu menyebutkan definisi ISPA pada anak 75% peserta mampu menyebutkan penyebab dari ISPA pada anak 75% peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala jika anak terserang ISPA 75% peserta mampu menyebutkan pencegahan agar anak terhindar dari ISPA 75% pserta mampu menyebutkan pengobatan dan perawatan untuk anak yang terkena ISPA

J. SETTING TEMPATB

E

A

C, D

C, D

C

F, G

C, D

Keterangan : A : ModeratorB : Penyaji C : Audiens/pesertaD : FasilitatorE : ObserverF : Pemimbing AkademikG : Pemimbing Klinik (CI)

LAMPIRAN MATERIISPA PADA ANAK

A. Definisi ISPAISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus masuk ke paru dan merusak organ disana dan susah untuk di sembuhkan. Kesehatan respiratorika ini akan menuntun mereka pada perkembangan yang optimal bersama-sama dengan system imun bayi dan anak-anak. Rentannya anak adalah karena kekebalan tubuhnya belum begitu sempurna layaknya orang dewasa, terlebih lagi pada anak yang memiliki riwayat ISPA pada keluarganya.ISPA adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan yaitu organ tubuh yang di mulai dari hidung ke alveoli beserta adneksa (Romelan, 2006). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang. Pada akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam kasus di antara 1000 bayi dan balita. Tahun 2003 kasus kesakitan balita akibat ISPA sebanyak lima dari 1000 balita (Oktaviani, 2009). Setiap anak balita diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya dan proporsi kematian yang disebabkan ISPA mencakup 20-30% (Suhandayani, 2007).ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak. Fakta yang ditemukan tentang penyakit ISPA pada anak adalah:1. Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.2. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.3. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30 %.4. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

B. KLASIFIKASI PENYAKIT ISPAISPA secara kelompok besar dapat di klasifikasikan menjadi :1. Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas berat.2. Pneumonia ringan ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.3. Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat.Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Tanda-tanda dan gejala pneumonia adalah batuk yang di sertai kesukaran bernafas seperti sesak nafas cepat dan atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dai sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik.

C. PENYEBAB TIMBULNYA ISPA PADA ANAKSebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan pada umumnya tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Penyebab ISPA paling berat disebabkan infeksi Streptococus pneumonia atau Haemophillus influenzae. Banyak kematian yang diakibatkan oleh pneumonia terjadi di rumah, diantaranya setelah mengalami sakit selama beberapa hari. Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPAInfeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/ kuman. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca.Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas. Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin.

D. TANDA TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ISPABiasanya tanda-tanda infeksi pernapasan atas di mulai dengan adanya keluhan dan gejala ringan, tapi dapat berangsur angsur menjadi semakin parah dan bisa menyebabkan kegagalan pernafasan dan bahkan meninggal dunia. Sebaiknya penderita yang masih mengalami gejala ringan segera di tangani karena bila terlambat bisa menyebabkan kematian akibat sulitnya penanganan. Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum.tanda dan gejala yang muncul ialah:1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi tersebut mengalami sakit.5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan akibat infeksi virus.6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis mesenteric.7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan.Tanda tanda ISPA dapat di lihat dari tanda klinis dan tanda laboratorisTanda klinis ISPA : 1. Pada sistem respiratorik : takipneu, napas tidak teratur (apnea), retraksi dinding torax, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, dan wheezing.2. Pada sistem cardial : takikardi, bradikardi, hipertensi, dan hipotensi.3. Pada sistem cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, dan kejang.4. Pada hal umum : letih dan berkeringat banyak.Tanda laboratoris ISPA1. Hypoxemia2. HypercapniaTanda pada anak umur 2 bulan 5 tahun :1. Tidak bisa minum2. Kejang3. Kesadaran menurun4. Stridor5. Gizi burukTanda bayi umur kurang dari 2 bulan : 1. Kejang2. Kesadaran menurun3. Stridor4. Wheezing5. Demam dan dinginBila mendapati penderita ISPA, sebaiknya segera di tangani tenaga medis seperti puskesmas dan dokter. Namun bila belum dapat menghubungi tenaga medis, ada baiknya dirawat sendiri terlebih dahulu.E. CARA PENULARAN ISPA Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah, darah, bersin, udara pernafasan. Karena itu penderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas diharuskan untuk memakai masker untuk menghindari penularan lebih lanjut kepada orang lain.

F. CARA PENCEGAHAN ISPAPencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :1. Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif pada bayi anda.2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.4. Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.6. Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.7. Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.8. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

G. TIPS PERAWATAN PENYAKIT ISPAPerawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu di rumah untuk mengatasi penyakit bayi dan anaknya yang menggalami ISPA.1. Mengatasi panas atau demamUntuk anak anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat di tangani dengan memberikan obat penurun demam atau kompres.2. Mengatasi batukDisarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa di buat sendiri, yaitu jeruk nipis sendok teh dicampurkan dengan madu atau kecap sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari.3. MakananBerikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit sedikit tapi di ulangi lebih sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap di berikan.4. MinumanBerikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.5. Gaya hidup - Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal- Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang mungkin muncul.- Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang tua merokok di sekitar anak.

PENUTUPA. KESIMPULANSuatu penyakit dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali penyakit ISPA pada anak.Sebagai orang tua, tentu bijak untuk selalu bersikap tanggap dan antisipatif ketika gejala-gejala penyakit ispa pada anak sudah mulai kelihatan sepertidemam, batuk, ingus, dan bersin-bersin.ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak infeksi saluran respiratorik, yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan respiratorik mereka, tidak hanya pada masa tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa. ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak. Fakta yang ditemukan tentang penyakit ISPA pada anak adalah:1. Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.2. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.3. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30 %.4. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

B. SARAN1. Jika terdapat tanda tanda penyakit ISPA maka segera periksa ke tempat pelayanan kesehatan atau tenaga kesehatan yang terdekat.2. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena ISPA atau pergi ke tempat yang penuh dengan debu maka jangan mendekatinya atau pakai pelindung diri agar tidak tertular

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

HARI/TANGGAL: Senin/ 24 juni 2013TOPIK : ISPA Pada AnakTEMPAT: Puskesmas PauhNONAMA PESERTAALAMATTANDA TANGAN

Diposkan oleh ayu hanamori di 05.24 http://risnawahyuni.blogspot.com/2013/07/satuan-acara-penyuluhan-tentang-ispa.html