ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

75
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) SARA SILVA BERU GINTING 130302040 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017 Universitas Sumatera Utara

Transcript of ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

Page 1: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

i

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL

PROBIOTIK PADA SALURAN PENCERNAAN

IKAN BANDENG (Chanos chanos)

SARA SILVA BERU GINTING

130302040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

ii

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL

PROBIOTIK PADA SALURAN PENCERNAAN

IKAN BANDENG (Chanos chanos)

SKRIPSI

SARA SILVA BERU GINTING

130302040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

iii

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL

PROBIOTIK PADA SALURAN PENCERNAAN

IKAN BANDENG (Chanos chanos)

SKRIPSI

SARA SILVA BERU GINTING

130302040

Skripsi Sebagai Satu diantara Beberapa Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana

Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

iv

Tanggal Seminar : 16 Oktober 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Sara Silva Beru Ginting

NIM : 130302040

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Isolasi dan Karakterisasi Bakteri

Potensial Probiotik pada Saluran Pencernaan Ikan Bandeng

(Chanos chanos)” adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber

data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Medan, September 2017

Sara Silva Beru Ginting

NIM. 130302040

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

i

ABSTRAK

SARA SILVA BERU GINTING. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Potensial

Probiotik pada Saluran Pencernaan Ikan Bandeng (Chanos chanos).

Dibawah bimbingan DWI SURYANTO dan DESRITA.

Ikan Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan bernilai ekonomis penting

yang banyak dipelihara ditambak-tambak air payau di Indonesia. Ikan Bandeng

tahan penyakit karena didalam tubuhnya terdapat bakteri yang berasosiasi

membantu pencernaan untuk peningkatan kesehatan dan mencegah penyakit pada

ikan Bandeng. Untuk mencari bakteri kandidat probiotik yaitu dengan cara isolasi

bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan ikan Bandeng untuk mendapatkan

jenis-jenis bakteri yang dapat dikembangkan sebagai potensial probiotik guna

meningkatkan produktivitas pada budidaya ikan Bandeng. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2017 di Balai Karantina

Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Medan I

Kuala Namu. Prosedur penelitian meliputi isolasi bakteri, pemurnian isolat, uji

hidrolisis pati dan kasein, uji daya hambat terhadap Aeromonas hydrophila, uji

morfologi dan biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh empat

isolat bakteri yaitu Staphylococcus arlattae (UIM01), Micrococcus sadentarius

(UIM02), Lactobacillus acidophillus (LIM01) dan Micrococcus lylae (LIM02)

yang berpotensi sebagai kandidat probiotik karena dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila yang ditandai dengan terbentuknya

zona bening disekitar paper disk.

Kata kunci : isolasi, identifikasi, potensial probiotik, bandeng, saluran

pencernaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

ii

ABSTRACT

SARA SILVA BERU GINTING. Isolation and Characterization of Potential

Probiotic Bacteria in Digestive Tract of Milkfish (Chanos chanos).

Under academic supervision by DWI SURYANTO and DESRITA.

Milkfish (Chanos chanos) is an important economic fish that is kept in

brackish water ponds. Milkfish includes disease resistant fish this is due to gut

bacteria that associate to help the digestion to improve health and prevent milkfish

from disease infection. The potential probiotic bacteria is searched by screening of

bacteria found in the digestive tract of milkfish to obtain the types of bacteria that

can be developed as probiotic potential to improve milkfish culture productivity.

This research has been conducted from June to September 2017 in Balai

Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I

Medan I Kuala Namu. Procedure of the research, includes the isolation, bacterial

purification, amilum and casein hidrolysis test, antagonistic test of Aeromonas

hydrophila, morphological test and biochemical test. The result of the study

indicated that potential probiotic bacteria in the digestive tract of milkfish

composed by Staphylococcus spp. (UIM01), Micrococcus sadentarius (UIM02),

Lactobacillus acidophillus (LIM01) and Micrococcus lylae (LIM02) because they

can block the growth of Aeromonas hydrophila known by the formation of clear

zone around the paper disk.

Keywords : isolation, identification, probiotic potential, milkfish,

gastrointestinal.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Sara Silva Beru

Ginting lahir di Medan pada tanggal 14 April 1995,

merupakan anak pertama dari ayah Karim Ginting,

S.Sos dan ibu Tusi Kishandari. Penulis mengawali

pendidikan formal di SD Swasta Dharma Wanita

Medan, SMP Swasta Dharma Pancasila dan SMA

Negeri 15 Medan. Penulis melanjutkan pendidikan

sarjana di program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara (MSP FP USU) pada tahun 2013 melalui jalur ujian

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Penulis

melaksanankan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pelabuhan Perikanan Samudera

Bungus Padang, Sumatera Barat pada tahun 2016.

Selama menempuh pendidikan penulis juga aktif sebagai Asisten

Laboratorium Pengelolaan Perairan dan Pengolahan Limbah (tahun 2016). Pada

tahun 2015 dan 2016 penulis Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi

diantaranya sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan

Universitas Sumatera Utara (IMASPERA USU) dan anggota Korps Sukarela

Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Markas Kota Medan.

Untuk menyelesaikan studi di program studi Manajemen Sumberdaya

Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, penulis melaksanakan

penelitian dengan judul skripsi “Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Potensial

Probiotik pada Saluran Pencernaan Ikan Bandeng (Chanos chanos)” yang

dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Dwi Suryanto, M.Sc dan Ibu Desrita, S.Pi, M.Si.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat

rahmat serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Potensial Probiotik pada Saluran

Pencernaan Ikan Bandeng (Chanos chanos)”. Skripsi ini merupakan satu

diantara beberapa syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program

Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera

Utara.

Pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Universitas Sumatera Utara dan Program Studi Manajemen Sumberdaya

Perairan yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan

sarjana.

2. Kedua orangtua yang penulis sayangi, Ayahanda Karim Ginting, S.Sos dan

Ibunda Tusi Kishandari atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan.

3. Bapak Prof. Dr. Dwi Suryanto, M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing

dan Ibu Desrita, S.Pi, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah

membimbiing selama penyusunan skripsi.

4. Ibu Dr. Eri Yusni, M.Sc selaku Ketua Program Studi Manajemen

Sumberdaya Perairan Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak dan Ibu staff pengajar serta pegawai Program Studi Manajemen

Sumberdaya Perairan.

6. Saudari penulis, Sheila Ulina Beru Ginting dan Salsabila Sirinta Beru Ginting

atas doa dan dukungan.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

v

7. Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Kelas I Medan I Kuala Namu, Kepala dan staff serta Bu Corrina Siringoringo,

Bu Barita, Bu Retna dan Pak Ali yang telah mengijinkan dan membimbing

penulis dalam melakukan penelitian.

8. Sobat Kartini: Yuli Wulandari, Ira Mutiara Lumbangaol, Indah Lutfa,

Kusuma Widya Sari, Winni J. S. Simbolon, Arif Nuhalin dan Arief Bangun

atas semangat dan dukungan yang telah diberikan dengan cara yang berbeda.

9. Teman berjuang: Erna Nababan, Fransiska Nibaho, Siska Sitohang dan M.

Mulia Wisesa yang telah membantu selama penelitian dilaksanakan serta

rekan-rekan MSP 2013 atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan.

10. Keluarga Besar Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan.

Semoga penelitian ini bermanfaat bagi seluruh kalangan.

Medan, Oktober 2017

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .............................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................ ii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL.................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x

PENDAHULUAN .................................................................................... 1

Latar Belakang .............................................................................. 1

Perumusan Masalah ....................................................................... 3

Kerangka Pemikiran ..................................................................... 3

Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6

Ikan Bandeng (Chanos chanos) .................................................... 6

Bakteri Probiotik ........................................................................... 8

Jenis-Jenis Bakteri Probiotik ......................................................... 9

Kriteria Bakteri Probiotik .............................................................. 11

Mekanisme Kerja Bakteri Probiotik .............................................. 11

METODE PENELITIAN ....................................................................... 15

Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 15

Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 15

Prosedur Penelitian ........................................................................ 16

Deskripsi Area Penelitian .................................................... 16

Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 17

Pengambilan Sampel ............................................................ 17

Isolasi Bakteri Probiotik ...................................................... 18

Tahap Pemurnian Kultur Bakteri ......................................... 18

Pembuatan Stok Bakteri ....................................................... 18

Karakterisasi Bakteri Probiotik ............................................ 19

Uji Probiotik ........................................................................ 19

Uji Biokimia ........................................................................ 20

Uji Daya Hambat Bakteri Patogen ....................................... 23

Analisis Data ................................................................................. 24

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

vii

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil .............................................................................................. 25

Isolasi Bakteri Potensial Probiotik ....................................... 25

Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Potensial Probiotik ........ 25

Hidrolisis Pati (Amilum) dan Kasein (Protein) Pada

Isolat Bakteri ........................................................................ 27

Indikasi Penghambatan Bakteri Aeromonas hydrophila ..... 28

Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Potensial Probiotik .. 29

Pembahasan ................................................................................... 31

Bakteri Potensial Probiotik Pada Saluran Pencernaan Ikan

Bandeng ............................................................................... 31

Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Potensial Probiotik ........ 32

Hidrolisis Pati (Amilum) dan Kasein (Protein) Pada

Isolat Bakteri ........................................................................ 33

Indikasi Penghambatan Bakteri Aeromonas hydrophila ..... 35

Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Potensial Probiotik . 37

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ...................................................................................... 40

Saran ................................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

viii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Morfologi Koloni Isolat Bakteri Potensial Probiotik ............................ 25

2. Kemampuan Isolat Kandidat Probiotik Menghidrolisis Pati dan

Kasein .................................................................................................... 27

3. Uji Daya Hambat ................................................................................... 28

4. Karakterisasi Isolat Bakteri Potensial Probiotik .................................... 30

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 4

2. Ikan Bandeng (Chanos chanos) ............................................................ 6

3. Peta Lokasi Penelitian ........................................................................... 15

4. Tambak Pematang Lalang Percut Sei Tuan .......................................... 17

5. Hasil pewarnaan gram (a) UIM01 (b) UIM02 (c) LIM01 (d) LIM02 ... 26

6. (a) Hidrolisis Pati (b) Hidrolisis Kasein ................................................ 27

7. Indikasi Penghambatan bakteri A.hydrophila ....................................... 28

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Prosedur Penelitian ........................................................................................ 42

2. Alat Penelitian ....................................................................................... 43

3. Bahan Penelitian .................................................................................... 46

4. Proses Isolasi ......................................................................................... 49

5. Pewarnaan Gram ................................................................................... 50

6. Uji Daya Hambat Patogen ..................................................................... 52

7. Hasil Uji Biokimia................................................................................ 53

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan Bandeng merupakan ikan bernilai ekonomis penting yang banyak

dipelihara ditambak-tambak air payau di Indonesia. Ikan ini merupakan konsumsi

yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan protein masyarakat karena

harganya relatif murah untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat budidaya

Bandeng telah berkembang dengan pesat (Mas’ud, 2011).

Produksi ikan bendeng di Indonesia cukup melimpah, dengan jumlah

produksi mencapai 626.878 ton (Direktorat Jenderal Perikanan, 2013). Jenis ikan

ini mampu mentolerir salinitas perairan yang luas (0-158 ppt) sehingga

digolongkan sebagai ikan euryhaline. Ikan Bandeng mampu beradaptasi terhadap

perubahan lingkungan, seperti suhu, pH, dan kekeruhan air serta tahan terhadap

serangan penyakit (Ghufron dan Kordi, 1997).

Ikan Bandeng tahan penyakit karena didalam tubuhnya terdapat bakteri

yang berasosiasi membantu pencernaan untuk peningkatan kesehatan dan

mencegah penyakit pada ikan Bandeng. Mekanisme pertahanan terhadap penyakit

diduga mampu menghambat bakteri patogen. Beberapa penelitian telah dilakukan

untuk memperoleh kandidat yang paling efektif sebagai agen biokontrol yang

diaplikasikan dalam bentuk probiotik (Irianto, 2003).

Probiotik pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti Rusia bernama

Metchnikoff. Ia mengemukakan bahwa bakteri akan masuk dan tinggal di usus,

kemudian memberi pengaruh positif terhadap keseimbangan mikroflora usus

dengan cara menurunkan efek racun dari bakteri yang merugikan di usus

(Rusmiati et al., 2008).

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

2

Menurut Verschuere et al. (2000) probiotik adalah agen mikroba hidup

yang memberikan pengaruh menguntungkan pada inang dengan memodifikasi

komunitas mikroba atau berasosiasi dengan inang, menjamin perbaikan dalam

penggunaan pakan atau memperbaiki nilai nutrisinya, memperbaiki respons inang

terhadap penyakit atau memperbaiki kualitas lingkungannya.

Prinsip dasar kerja probiotik adalah pemanfaatan kemampuan

mikroorganisme dalam memecah atau menguraikan rantai panjang karbohidrat,

protein dan lemak yang menyusun pakan yang diberikan. Kemampuan ini

diperoleh karena adanya enzim-enzim khusus yang dimiliki oleh mikroba untuk

memecah ikatan tersebut. Enzim tersebut biasanya tidak dimiliki oleh ikan dan

makhluk air lainnya. Kalaupun ada kuantitas dan kualitasnya dalam jumlah

terbatas. Pemecahan molekul-molekul kompleks ini menjadi molekul sederhana

jelas akan mempermudah pencernaan lanjutan dan penyerapan oleh saluran

pencernaan ikan. Di sisi lain, mikroorganisme pelaku pemecah ini mendapat

keuntungan berupa energi yang diperoleh dari hasil perombakan molekul

kompleks tersebut (Effendi, 2002).

Keberadaan probiotik ini didalam usus inang (baik pada permukaan usus

maupun didalam lumen) berperan sebagai pelindung (barrier) terhadap proliferasi

(pertumbuhan) patogen, diantaranya melalui mekanisme produksi senyawa yang

mampu menghambat pertumbuhan patogen. Berdasarkan uraian tersebut di atas

maka akan dilakukan penelitian tentang isolasi dan karakterisasi bakteri probiotik

yang berasal dari saluran pencernaan Ikan Bandeng (Chanos chanos) guna

meningkatkan produktivitas pada budidaya ikan Bandeng.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

3

Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik bakteri potensial probiotik yang diisolasi dari saluran

pencernaan Ikan Bandeng di tambak Pematang Lalang Percut Seituan?

2. Apa saja jenis bakteri potensial probiotik yang terdapat pada saluran

pencernaan Ikan Bandeng di tambak Pematang Lalang Percut Seituan?

Kerangka Pemikiran

Ikan Bandeng merupakan salah satu ikan unggulan yang dibudidayakan di

tambak air payau. Keunggulan dari ikan ini dapat tumbuh dalam teknik budidaya

tradisional, bersifat herbivora, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan

dan tahan terhadap serangan penyakit. Selain itu, Ikan Bandeng juga memiliki

nilai ekonomis, jika dilihat dari permintaannya, selama sepuluh tahun terakhir

permintaan Ikan Bandeng rata-rata meningkat 6.33 persen tiap tahunnya

sedangkan produksi Bandeng rata-rata meningkat 3.82 persen tiap tahunnya

(Bank Indonesia, 2012). Terdapat dua segmen dalam budidaya ikan Bandeng,

yakni pembenihan dan pembesaran. Pembesaran Ikan Bandeng banyak dilakukan

di tambak maupun di keramba jaring apung.

Ikan Bandeng merupakan ikan yang jarang terkena penyakit. Hal ini

dilihat dari kebiasaan makannya ikan Bandeng tergolong jenis ikan herbivora

yang mempunyai usus yang panjang beberapa kali dari tubuhnya. Didalam saluran

pencernaan Ikan Bandeng terdapat bakteri yang menghasilkan enzim pencernaan

yang dapat merombak nutrien makro yang masuk melalui pakan untuk kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

4

bakteri itu sendiri dan memudahkan diserap oleh ikan Bandeng

(Gatesoupe, 1999).

Beberapa jenis bakteri yang berasosiasi didalam tubuh Ikan Bandeng

mampu membantu mekanisme pertahanan yang dapat memberikan pengaruh

positif terhadap kesehatan dalam tubuh. Sehingga perlu dilakukan penelitian

tentang isolasi dan karakterisasi bakteri probiotik pada saluran pencernaan ikan

Bandeng (Chanos chanos). Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Budidaya Ikan Bandeng

Pembesaran Pembenihan

Saluran Pencernaan Ikan

Bakteri Patogen Bakteri Probiotik

Isolasi

Karakterisasi

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

5

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui karakteristik bakteri potensial probiotik yang terdapat pada

saluran pencernaan Ikan Bandeng di tambak Pematang Lalang Percut Seituan.

2. Untuk mengetahui jenis bakteri potensial probiotik yang diisolasi dari saluran

pencernaan Ikan Bandeng di tambak Pematang Lalang Percut Seituan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi bagi pengelola dan pengembangan budidaya perikanan serta terhadap

penelitian-penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan bakteri probiotik dari saluran

pencernaan Ikan Bandeng (Chanos chanos) pada budidaya bandeng.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

6

TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Bandeng merupakan salah satu komoditas potensial dalam usaha

diversifikasi budidaya yang tahan terhadap perubahan lingkungan guna

mempertahankan produktivitas tambak (Syarif, 2015). Ikan bandeng mendapat

julukan ikan milkfish karena mempunyai daging berwarna putih, seperti susu dan

rasanya pulen. Ikan ini memiliki keunikan mulutnya tidak bergigi dan

makanannya tumbuh-tumbuhan di dasar laut. Selain itu, panjang usus ikan

bandeng sembilan kali dari panjang tubuhnya (Murtidjo, 2001). Ikan bandeng

dapat dilihat pada Gambar 1. Menurut Sudrajat (2008) taksonomi dan klasifikasi

ikan bandeng adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Osteichthyes

Ordo : Gonorynchiformes

Family : Chanidae

Genus : Chanos

Spesies : Chanos chanos

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

7

Gambar 2. Ikan Bandeng

Ikan bandeng termasuk jenis ikan eurihalin, sehingga ikan bandeng dapat

dijumpai di daerah air tawar, air payau, dan air laut. Selama masa perkembangannya,

ikan bandeng menyukai hidup di air payau atau daerah muara sungai. Ketika

mencapai usia dewasa, ikan bandeng akan kembali ke laut untuk berkembang biak

(Purnomowati, 2007).

Ikan bandeng secara morfologi dicirikan dengan bentuk memanjang berentuk

seperti torpedo. Sirik ekornya bercabang (forked), pada bagian tubuhnya tersusun

sisik-sisik kecil yang teratur membentuk cycloid. Tubuhnya berwarna putih

keperakan terutama pada bagian perut (ventral), sedangkan pada bagian punggung

(dorsal) warnanya biru kehitaman. Garis linea lateralis jelas terlihat memanjang dari

bagian belakang tutup insang sampai ke pangkal ekor. Ikan bandeng dewasa dapat

mencapai bobot 4-14 kg dengan panjang 50-150 cm (Gotanco dan Menez, 2004).

Kepala tanpa sisik, mulut kecil di ujung kepala dengan rahang tanpa gigi dan lubang

hidung terletak didepan mata, mata diselaputi oleh selaput bening, sirip punggung

terletak jauh di belakang tutup insang dan sirip anus terletak jauh di belakang sirip

punggung (Junianto, 2002).

Di alam, ikan bandeng merupakan ikan pemakan plankton dan makroalgae

seperti Enteromorpha, Chaetomorpha, dan Oscillatoria. Di tambak mereka biasa

menggunakan “klekap” yang merupakan campuran alga dasar dan berbagai hewan

benthos (Cholik et al., 2005).

Ikan bandeng mulanya hidup di lautan Hindia dan Pasifik hidup secara

bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau terumbu karang, namun akhir-

akhir ini hidup di air payau, danau maupun air tawar. Untuk budidaya ikan

bandeng lebih cocok dilakukan di tambak air payau dengan menumbuhkan pakan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

8

alami maupun pemberian pakan buatan atau pelet. Kadar pH tanah yang optimal

untuk ikan bandeng antara 7-8, dengan kandungan oksigen terlarut 3,5 ppm.

Juga dapat menyesuaikan diri dengan perbedaan salinitas yang ekstrim

(Sukmaningrum, 2014).

Bakteri Probiotik

Lilly dan Stillwell memperkenalkan istilah "probiotik" pada tahun 1965

untuk nama bahan yang dihasilkan oleh mikroba yang mendorong pertumbuhan

mikroba lain (FAO/WHO, 2001). Probiotik merupakan mikroba hidup yang dapat

ditambahkan ke dalam pakan yang dapat memberikan pengaruh menguntungkan

bagi inang dengan memperbaiki keseimbangan mikroba ususnya (Fuller, 1992).

Definisi probiotik untuk akuakultur adalah sebagai mikroba hidup yang

menguntungkan bagi inang dengan memodifikasi hubungan komunitas mikroba

yang dapat berasosiasi dengan inang atau lingkungannya dalam meningkatkan

penggunaan pakan atau nilai nutrisi, memacu respon inang terhadap penyakit, atau

dengan meningkatkan kualitas perairan (Verschuere et al., 2000).

Fuller (1992) menyatakan bahwa probiotik dianggap menguntungkan

karena menghambat kolonisasi intestimun oleh mikroba yang bersifat merugikan

baik melalui mekanisme kompetisi nutrien maupun kompetisi ruang serta mampu

memproduksi senyawa-senyawa yang bersifat antimikroba. Probiotik bersifat

menguntungkan bagi inangnya karena mampu memperbaiki nutrisi dengan

memproduksi vitamin-vitamin, detoksifikasi pangan maupun melalui aktivitas

enzimatis.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

9

Bakteri probiotik atau bakteri baik adalah bakteri asam laktat yang hidup

di dalam usus, bersimbiosis dengan mikroflora usus yang mampu melawan

bakteri patogen di dalam usus, oleh karena itu pemberian probiotik dapat

berpengaruh menguntungkan bagi kesehatan. Sebagian besar jenis bakteri pada

probiotik berasal dari Lactobacillus atau Bifidobacterium (Saxelin, 1997).

Sejumlah peneliti juga mengungkapkan beberapa pengaruh positif

probiotik yaitu sebagai berikut: (1) Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit

infeksi terutama infeksi usus dan diare; (2) Menurunkan tekanan

darah/antihipertensi; (3) Menurunkan konsentrasi kolesterol serum darah;

(4) Mengurangi reaksi lactose intolerance; (5) Mempengaruhi respon imun;

(5) Menurunkan resiko terjadinya tumor dan kanker kolon, dan (6) Bersifat

antimutagenik serta bersifat antikarsinogenik.

Jenis-Jenis Bakteri Probiotik

Beberapa jenis bakteri sebagai kandidat probiotik yaitu Bacillus sp.,

Lactococcus sp., Eubacterium sp., Pseudomonas sp., Bifidobacterium sp.,

Staphylococcus sp., Micrococcus sp., Carnoacterium sp (Feliatra, et al., 2004).

Pada penelitian ikan laut diperoleh isolat-isolat yang berpotensi sebagai probiotik

yaitu gram positif (Bacillus, Lactococcus, Micrococcus, Carnobacterium,

Enterococcus, Lactobacillus, Streptococcus, Weisslla) dan gram negatif

(Aeromonas, Alteromonas, Photorhodobacterium, Pseudomonas, Vibrio)

(Marzouk et al., 2008).

Lactobacillus acidophilus ialah bakteri asam laktat yang hidup di daerah

usus kecil bagian bawah. Karakteristik bakteri Lactobacillus acidophilus tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

10

dapat tumbuh pada suhu 15ºC dan tidak memfermenrasi ribosa, bakteri tersebut

dapat hidup dalam suhu 35ºC - 38ºC dan tumbuh optimum pada pH 5,5-6,0.

Lactobacillus acidophilus membutuhkan nutrisi berupa asam asetat, riboflavin,

asam pantotenat, kalsium, niasin dan asam folat (Kanbe, 1992). Bakteri

Lactobacillus acidophilus berbentuk batang dengan famili lactobacillaceae yang

termasuk dalam golongan gram positif. Bakteri tersebut bersifat mesofilik dan

tidak membenuk spora dan homofermentatif dengan asam laktat sebagai produk

utama fermentasi karbohidrat (Rahman, 2009).

Bakteri Staphylococcus sp. merupakan bakteri Gram positif, tidak

berspora, tidak motil, fakultatif anaerob, kemoorganotrofik, dengan dua

pernapasan dan metabolisme fermentatif. Bakteri ini katalase positif dan oksidase

negatif, sering mengubah nitrat menjadi nitrit, biasanya tumbuh dengan 10%

NaCl. Sebagian besar terdapat pada kulit dan mukosa membran dari vertebrata

berdarah panas. Akan tetapi sering diisolasi dari produk makanan, debu dan air.

Beberapa spesies ada yang patogen pada manusia dan hewan (Holt et al., 1994).

Bakteri Micrococcus sp. mampu hidup pada saluran pencernaan ikan.

Bakteri Micrococcus sp. bersifat non patogen dan memberikan efek yang

menguntungkan bagi ikan. Sifat menguntungkan dari bakteri Micrococcus sp.

dapat digunakan untuk probiotik dalam mencegah penyakit pada ikan

(Verschere, et al., 2000). Bakteri ini mempunyai ciri-ciri morfologi yaitu warna

koloni kuning, bentuk koloni bulat tepian timbul. Sel bentuk bola, diameter 0,5-

2,0 μm, dalam bentuk sepasang, empat pasang, atau kelompok tidak tetap, tidak

bentuk rantai, Gram +, tidak motil, katalase positif, oksidase negatif, metil red

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

11

positif, suhu optimum pertumbuhan pada 30-37ºC dan tumbuh baik pada NaCl 1-

7% (Feliatra et al., 2004).

Kriteria Bakteri Probiotik

Salminen et al. (2004) menyatakan bahwa terdapat beberapa kriteria yang

harus dipenuhi oleh suatu probiotik, diantaranya adalah: (1) bersifat nonpatogenik

dan mewakili mikrobiota normal pada usus inangnya, serta masih aktif pada

kondisi asam lambung dan konsentrasi garam empedu yang tinggi dalam usus

halus, (2) dapat tumbuh dan bermetabolisme dengan cepat serta terdapat dalam

jumlah yang tinggi dalam usus halus, (3) mampu mengkolonisasi beberapa bagian

dari saluran usus inangnya, (4) dapat memproduksi asam-asam organik secara

efisien dan memiliki sifat antimikroba terhadap bakteri patogen, (5) mudah

diproduksi, mampu tumbuh dalam sistem produksi skala besar, dan hidup selama

kondisi penyimpanan.

Kriteria lain yang harus dipenuhi untuk menjadikan mikroorganisme

tertentu sebagai probiotik adalah mikroorganisme tersebut tidak patogenik dan

tidak menghasilkan senyawa yang bersifat toksik bagi hewan yang dipelihara

(Fuller, 1998). Syarat probiotik adalah tidak patogen, toleran terhadap asam dan

garam empedu, mempunyai kemampuan bertahan pada proses pengawetan dan

dapat bertahan pada penyimpanannnya serta memiliki kemampuan memberi efek

kesehatan yang sudah terbukti (Shortt, 1999).

Mekanisme Kerja Bakteri Probiotik

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

12

Menurut Verschuere et al. (2000) beberapa kemungkinan model kerja

probiotik yaitu: (1) produksi senyawa penghambat, (2) menghasilkan exogenous

enzim, (3) kompetisi senyawa kimia atau ketersediaan energi, (4) kompetisi

tempat penempelan, (5) peningkatan respons imun. Pada dasarnya ada 3 model

kerja probiotik menurut Irianto (2003) yaitu (1) menekan populasi mikroba

melalui kompetisi dengan memproduksi senyawa-senyawa antimikroba atau

melalui kompetisi nutrisi dan tempat pelekatan di dinding intestinum, (2) merubah

metabolisme mikrobial dengan meningkatkan atau menurunkan aktivitas enzim,

(3) menstimulasi imunitas melalui peningkatan kadar antibodi atau aktivitas

makrofag.

Menurut Gomez-Gill et al. (2000), seleksi bakteri probiotik biasanya

merupakan proses empiris didasarkan pada sedikit bkti ilmiah. Banyak kegagalan

dalam penelitian bakeri probiotik yang terjadi karena salah memilih organisme.

Tahapan seleksi memang sudah ditentukan, akan tetapi tahapan ini masih

perlu disesuaikan berdasarkan spesies inang dan lingkungan, sehingga perlu

pemahaman mekanisme kerja probiotik dalam menentukan kriteria seleksi bakteri

probiotik potensial.

Probiotik yang bekerja dalam tubuh inang harus mampu bertahan hidup

dalam mukosa usus inang dan berkembang biak dengan cepat agar tidak terbawa

keluar bersama sisa metabolisme inang (Vine et al., 2004). Meskipun secara in

vitro terbukti mampu menekan atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen,

namun apabila probiotik tersebut tidak dapat bertahan hidup dalam mukosa usus

kemungkinan besar probiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri patogen

tidak ditemukan pada uji in vivo (Ilmiah, 2012).

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

13

Mekanisme probiotik melindungi atau memperbaiki kondisi inangnya

antara lain dengan menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui beberapa

cara antara lain dengan (Simadibrata, 2010):

1. Memproduksi substansi-substansi penghambat. Probiotik mampu memproduksi

zat-zat penghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun negatif. Zat-zat

ini termasuk asam organik, hidrogen peroksida (H2O2), bakteriosin, reuterin

yang mampu menghambat tidak hanya bakteri hidup namun juga produksi

toksin.

2. Menghambat perlekatan bakteri patogen dengan berkompetisi di tempat

perlekatan permukaan mukosa saluran cerna diduga juga merupakan salah satu

cara probiotik menghambat invasi dari bakteri patogen.

3. Kompetisi nutrisi. Bakteri-bakteri yang menguntungkan (probiotik) akan

berkompetisi dengan bakteri patogen dalam hal memperebutkan nutrisi dalam

saluran cerna.

Gatesoupe (1999) menjelaskan bahwa karena ikan bersifat poikilotermik,

maka asosiasi dari mikrobiota dalam tubuh ikan tergantung pada perubahan suhu

dan perubahan salinitas. Selain itu mikrobiota yang terdapat di usus hewan

akuatik dapat berubah secara cepat dengan adanya intrusi mikroba yang datang

dari air dan makanan. Hal ini bergantung pada spesies inang, umur dan spesies

mikrobiota. Perbedaan tersebut diduga karena perbedaan struktur anatomi dan

kondisi enzimatis saluran pencernaan setiap jenis dan umur ikan yang berbeda

akan mempengaruhi kemampuan mikrobiota untuk melekat dan berkembang.

Usus besar mengandung mikroorganisme, suatu komponen yang kompleks

dan mempunyai kegiatan metabolisme yang bermacam-macam. Fungsi utamanya

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

14

adalah menampung energi dari karbohidrat yang tidak tercerna di bagian usus, hal

ini dapat dimungkinkan oleh karena kemampuan fermentasi dan absorpsi

mikroorganisme terhadap karbohidrat yang tidak terserap oleh dinding usus,

sehingga mikroorganisme berperan dalam fermentasi karbohidrat.

Mikroorganisme juga mempunyai peranan dalam sintesis vitamin B dan vitamin

K, dan metabolisme asam-asam empedu, sterol dan xenobiotic. Mikroorganisme

dalam usus sangat responsif terhadap diet karbohidrat yang dapat difermentasi,

misalnya polisakarida nonstarch, resistant starch dan oligosakarida. Adanya

bahan tersebut bakteri akan tumbuh subur dan dapat mensintesis 15 gram

biomassa yang disekresikan lewat tinja yang mengandung 1 gram Nitrogen

bakterial (Tensiska, 2008).

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

15

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September

tahun 2017. Pengambilan sampel ikan akan dilakukan di tambak Pematang Lalang

Percut Sei Tuan yang terletak pada titik koordinat 3º43´0.47 LU dan

98º46´34.14 BT. Identifikasi bakteri probiotik dilaksanakan di Balai Karantina

Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Medan I Kuala

Namu. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah scalpel, gunting, pinset,

penggaris, mortar porselen, pastel, erlenmeyer, pipet tetes, tabung reaksi, cawan

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

16

petri, beaker glass, gelas ukur, jarum ose, object glass, cover glass, batang

pengaduk, tabung reaksi, penjepit tabung, rak tabung reaksi, mikroskop, lemari

pendingin, laminar air flow, inkubator, oven, neraca analitik, bunsen, autoklaf,

spatula, jangka sorong, kamera digital dan alat tulis.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Bandeng, isolat

bakteri patogen Aeromonas hydrophila, medium selektif MRSA (Man Ragosa

Sharpe Agar) medium TSA (Tryptone Soya Agar), medium SA (Starch Agar),

medium SMA (Skim Milk Agar), medium MIO (Motility Indole Ornithin),

medium TSIA (Triple Sugar Iron Agar), medium LIA (Lysine Iron Agar),

medium SC (Simmon Citrat Agar), medium Gelatin, medium OF, medium MR-

VP (Methyl Red-Voges Proskauer), medium gula-gula (arabinosa, glukosa,

galaktosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, rafinosa, mannitol dan sorbitol),

reagen H2O2 3%, KOH 3%, methyl-red, reagen kovacs, iodin 2%, pewarnaan gram

(Kristal Violet, lugol, alkohol aseton dan safranin), NaCl fisiologis 0,85%, HCl

0,1 N, minyak emersi, alkohol 70%, akuades, oxidase strips, paper disk, kapas,

tissue gulung, plastik 10 kg, kertas label dan aluminium foil.

Prosedur Penelitian

Deskripsi Area Penelitian

Sampel ikan diambil dari tambak yang berada Pematang Lalang Percut

Sei Tuan. Pada lokasi tambak ini dikelilingi oleh mangrove, dengan dengan luas

tambak ± 3,5 hektar, dapat dilihat pada Gambar 4.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

17

Gambar 4. Tambak Pematang Lalang Percut Sei Tuan

Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu sterilisasi alat dan

bahan, pembuatan media bakteri, pengambilan sampel ikan, isolasi bakteri

potensial probiotik pada ikan, karakterisasi bakteri probiotik (uji probiotik, uji

biokimia dan uji daya hambat bakteri patogen). Hasil uji terhadap isolat-isolat

yang diperoleh kemudian diidentifikasi berdasarkan karakter biokimia sesuai

dengan tabel biokimia dengan berpedoman pada buku Cowan amd Steels’s

Manual for The Identification of Medical Bacteria.

Pengambilan Sampel

Ikan yang dijadikan sampel adalah ikan Bandeng yang ada di tambak

pembesaran. Ikan Bandeng dibedah untuk diambil usus dan lambungnya, lalu

dimasukkan ke dalam larutan fisiologis NaCl 0,85%. Selanjutnya, lambung dan

usus dihancurkan atau dihaluskan dengan menggunakan mortar porselen.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

18

Isolasi Bakteri Probiotik

Usus ikan Bandeng secara aseptis, bagian dalam (isi) usus ikan Bandeng

dikerok dengan menggunakan scalpel. Hasil kerokan tersebut kemudian

dihaluskan dengan menggunakan mortar porselen dan pastel lalu dimasukkan ke

dalam erlenmeyer steril dan diencerkan dengan larutan NaCl fisiolgis steril

dengan pengenceran 10-1

, 10-2

, dan 10-3

. Sebanyak 1 mL hasil pengenceran tadi

kemudian diinokulasikan pada medium MRSA kemudian diinkubasikan pada

suhu 37oC selama 24 jam. Koloni yang menunjukkan zona bening disekitar koloni

menunjukkan bahwa koloni tersebut adalah bakteri asam laktat.

Tahap Pemurnian Kultur Bakteri

Pemurnian dimulai dengan memilih koloni-koloni yang disekitarnya

terdapat zona bening. Mensterilkan jarum ose, lalu disentuhkan pada permukaan

koloni bakteri kemudian diinokulasikan pada permukaan medium MRSA dengan

metode gores untuk mendapatkan koloni yang terpisah. Diinkubasikan pada suhu

37oC selama 24 jam.

Pembuatan Stok Bakteri

Setiap koloni tunggal yang berbeda dan terbentuk setelah pemurnian

kemudian masing-masing diinokulasikan pada medium TSA miring untuk

persiapan pengujian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

19

Karakterisasi Bakteri Probiotik

Prosedur karakterisasi bakteri probiotik dilakukan secara mikrokopis

seperti morfologi koloni meliputi: bentuk, elevasi, tepian warna dan ukuran

koloni, morfologi sel meliputi: bentuk sel dan warna sel. Selain itu dilakukan uji

probiotik meliputi: uji ketahanan terhadap keasaman lambung (pH) dan uji

hidrolisis pati dan uji hidrolisis kasein. Uji biokimia meliputi: uji gram, uji

katalase, uji oksidase, uji motilitas, uji MIO, uji TSIA, uji LIA, uji MR-VP, uji

Citrat, uji Gelatin, uji OF dan uji gula-gula. Serta dilakukan uji daya hambat

patogen dengan menggunakan bakteri patogen Aeromonas hydrophila.

Uji Probiotik

a. Uji Hidrolisis Pati (Amilum)

Suspensi bakteri hasil biakan murni diambil satu ose dan digoreskan pada

cawan yang berisi media Strach Agar, dan diinkubasi pada suhu 35°C selama 24

jam. Setelah inkubasi, dilakukan uji iodine dengan cara meneteskan iodine pada

permukaan agar yang berisi isolat. Uji hidrolisis pati positif ditandai dengan

adanya zona kuning bening di sekeliling isolat yang mengindikasikan enzim

amilase diproduksi oleh isolat sehingga di daerah tersebut amilum sudah

dihidrolisis (Cappucino, 1983).

b. Uji Hidrolisis Kasein (Protein)

Suspensi bakteri hasil biakan murni diambil satu ose dan digoreskan pada

cawan yang berisi media Skim Milk Agar (SMA), dan diinkubasi pada suhu 35°C

selama 24 jam. Uji hidrolisis protein positif ditandai dengan adanya zona bening

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

20

di sekeliling koloni yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut mempunyai

aktivitas proteolitik (Fardiaz, 1992).

Uji Biokimia

a. Uji Gram

Pengamatan morfologi koloni dilakukan dengan teknik pewarnaan gram.

Pertama-tama ulasan bakteri dibuat pada gelas objek dan dilakukan fiksasi.

Sebanyak 2-3 tetes gram A (kristal violet) diteteskan pada koloni bakteri, diamkan

selama 60 detik. Kemudian preparat dicuci dengan menggunakan air mengalir lalu

dikeringanginkan. Sebanyak 2-3 tetes gram B (larutan lugol) diteteskan di atas

preparat dan dibiarkan selama 60 detik. Preparat dicuci dengan air mengalir lalu

dikeringanginkan. Preparat kemudian ditetesi 2-3 tetes larutan alkohol-aseton dan

dibiarkan selama 60 detik lalu dicuci kembali dan dikeringanginkan. Selanjutnya

preparat ditetesi dengan larutan safranin sebanyak 2-3 tetes dan didiamkan selama

60 detik, lalu dicuci dan dikeringanginkan. Setelah itu diamati di bawah

mikroskop.

b. Uji Katalase

Isolat bakteri diambil sebanyak 1 ose (ose bulat) dari masing-masing stok

kultur kemudian dicelupkan ke dalam reagen H2O2 yang telah diteteskan pada

object glass. Hasil positif apabila terbentuk gelembung gas pada ose, dan hasil

negatif apabila tidak terbentuk gelembung gas.

c. Uji Oksidase

Uji oksidase bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya enzim

oksidase pada bakteri menggunakan Oxidase Test Strip. Uji oksidase dilakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

21

dengan mengoleskan koloni tunggal pada Oxidase Test Strip dengan

menggunakan ose. Lalu dilihat perubahan yang terjadi. Apabila daerah tempat

Oxidase Test Strip yang terkena bakteri berwarna biru tua keunguan maka

oksidase positif, jika berwarna putih (tetap) maka bersifat negatif.

d. Uji Motilitas

Sebanyak 1 ose (ose lurus) isolat dari stok kultur lalu diinokulasikan dengan

cara ditusuk pada medium MIO, lalu diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Hasil

positif (motil) apabila terdapat rambatan-rambatan di sekitar bekas tusukan jarum

pada medium dan hasil negatif (non motil) bila tidak terdapat rambatan-rambatan

disekitar bekas tusukan jarum ose pada medium.

e. Uji TSIA

Sebanyak satu ose isolat bakteri diinokulasi ke dalam media TSIA dengan

cara menusuk tegak lurus pada bagian butt (tusuk) dan cara zig zag pada bagian

slant (miring) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 29ºC. Perubahan warna

kemudian diamati, apabila bagian slant berwarna merah dan butt berwarna kuning

maka bakteri mampu memfermentasi glukosa, sedangkan apabila bagian slant dan

butt keduanya berwarna kuning maka bakteri mampu memfermentasi sukrosa dan

laktosa (Yusuf, 2009).

f. Uji Gelatin

Sebanyak satu ose isolat bakteri diinokulasikan pada media cair Gelatin

dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 29ºC. Uji positif ditandai dengan media

cair tetap mencair apabila telah diletakkan di dalam lemari es selama beberapa

menit dan uji negatif ditandai dengan membekunya media gelatin jika diletakkan

di dalam lemari es.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

22

g. Uji Citrat

Sebanyak satu ose isolat bakteri diinokulasi secara zig-zag pada

permukaan agar miring media Simmons Citrate dan diinkubasi selama 24 jam

pada suhu 29ºC. Uji positif ditandai dengan berubahnya warna medium menjadi

biru dan uji negatif ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada media

(Sudarsono, 2008).

h. Uji MR (Methyl Red)

Sebanyak satu ose isolat bakteri diinokulasi ke dalam media MR-VP dan

diinkubasi selama 24 jam pada suhu 29ºC. Setelah inkubasi selama 24 jam, media

ditambahkan 3-4 tetes indikator Methyl Red. Uji positif ditandai dengan

perubahan warna medium menjadi merah, artinya terbentuk asam dan uji negatif

ditandai dengan tidak adanya perubahan warna pada media (Hadioetomo, 1993).

i. Uji VP (Voges Proskauer)

Sebanyak 1 ose (ose bulat) isolat bakteri diambil dari stok kultur dan

diinokulasikan pada medium MR-VP cair dalam tabung reaksi. Selanjutnya

diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Medium kemudian ditambahkan

0,2 mL KOH 40% dan 0,6 mL alfanaftol lalu dikocok selama 30 detik. Hasil

positif jika medium berubah warna lembayung.

j. Uji LIA

Sebanyak satu ose isolat bakteri diinokulasi secara tusuk lalu zig-zag pada

permukaan agar miring media LIA dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 29ºC.

Uji positif ditandai dengan berubahnya warna medium menjadi ungu dan uji

negatif ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada media

(Sudarsono, 2008).

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

23

k. Uji Gula-gula

Sebanyak satu ose isolat bakteri diinokulasikan ke dalam tabung-tabung

reaksi yang berisi arabinosa, glukosa, galaktosa, laktosa, maltosa, sukrosa,

fruktosa, rafinosa, mannitol dan sorbitol diinkubasi selama 24 jam pada suhu

29ºC. Uji positif ditandai dengan berubahnya warna medium menjadi kuning dan

apabila dalam tabung terdapat gelembung, berarti fermentasi tersebut

menghasilkan gas (CO2). Uji negatif ditandai dengan tidak berubahnya warna

medium.

Uji Daya Hambat Bakteri Patogen

Untuk mengetahui bahwa isolat bakteri mempunyai potensi yang bagus

sebagai bakteri probiotik maka perlu dilakukan uji daya hambat terhadap bakteri

patogen. Bakteri patogen yang digunakan adalah Aeromonas hydrophila.

Metode yang digunakan adalah metode cawan sebar (spread plate).

Bakteri patogen dan bakteri potensial probiotik disuspensikan hingga

kekeruhannya sama dengan larutan suspensi Mc Farland yaitu 108 CFU/ml.

Bakteri patogen (Aeromonas hydrophila) diisolasi kedalam cawan petri yang

berisi media TSA dengan teknik cawan sebar (spread plate), kemudian paper disk

yang telah direndam ke dalam kultur cair isolat bakteri potensial probiotik

ditanam dengan cara ditekan ke atas media TSA. Selanjutnya inkubasi pada suhu

35°C selama 24 jam. Setelah inkubasi diamati adanya indikasi penghambatan

dengan terbentuknya zona bening pada media yang berarti menunjukkan

kemampuan menghambat bakteri uji patogen. Kemudian diameter zona bening

yang terbentuk diukur dengan menggunakan jangka sorong.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

24

Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan

mendeskripsikan secara sistematis dan akurat secara ilmiah. Hasil uji terhadap

isolat-isolat yang diperoleh, dilakukan upaya identifikasi bakteri berdasarkan

karakter biokimia sesuai dengan tabel biokimia dengan berpedoman pada buku

“Cowan amd Steels’s Manual for The Identification of Medical Bacteria”.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

25

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Isolasi Bakteri Potensial Probiotik

Hasil isolasi bakteri dari lambung dan usus ikan bandeng (Chanos chanos)

diperoleh 4 isolat yang memperlihatkan adanya zona bening pada medium

MRSA. Terdapat 2 isolat bakteri dari hasil isolasi pada lambung dan 2 isolat

bakteri dari hasil isolasi pada usus. Hasil tersebut diperoleh setelah dilakukan uji

untuk menyeleksi seluruh isolat yang ditemukan dari lambung dan usus ikan

Bandeng.

Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Potensial Probiotik

Isolat-isolat bakteri potensial probiotik yang ditemukan dari hasil isolasi

lambung dan usus ikan dilakukan pengamatan morfologi koloni yang meliputi

bentuk, tepian, elevasi dan warna. Adapun ciri-ciri morfologi dari keempat koloni

yang berhasil diperoleh, dapat dilihat dari pada Tabel 1.

Tabel 1. Morfologi Koloni Isolat Bakteri Potensial Probiotik

Isolat Bentuk Tepian Elevasi Warna

UIM01 Bulatan kecil Rata Cembung Putih susu

UIM02 Bulatan kecil Rata Cembung Putih kekuningan

LIM01 Bulatan kecil Rata Cembung Putih kekuningan

LIM02 Bulatan kecil Rata Cembung Putih kekuningan

Tabel 1. menunjukkan bahwa ke-4 isolat bakteri potensial probiotik yang

diperoleh memiliki kesamaan pada bentuk, tepian dan elevasi, yaitu memiliki

bentuk bulatan kecil, tepian rata dan berelevasi cembung. Warna koloni memiliki

pebedaan yaitu pada isolat UIM01 memiliki warna putih susu sedangkan ke-3

isolat lainnya UIM02, LIM01 dan LIM02 memiliki warna putih kekuningan.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

26

Pengamatan morfologi pada sel isolat bakteri potensial probiotik yang

diperoleh dari ikan Bandeng dilakukan dengan pewarnaan Gram dan uji Biokimia

untuk mengidentifikasi bakteri potensial probiotik pada ikan Bandeng. Hasil dari

pengecatan Gram dapat dilihat dari Gambar 5 dan Tabel 2.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 5. Hasil pewarnaan gram (a) UIM01 (b) UIM02 (c) LIM01 (d) LIM02

Hasil pewarnaan gram menunjukkan bahwa semua isolat merupakan

bakteri gram positif yang ditandai dengan sel bakteri yang berwarna ungu dapat

dilihat pada Gambar 5 dan Tabel 2. 2 macam bentuk bakteri yaitu basil (batang)

seperti terlihat pada isolat LIM01 serta bentuk coccus (bulat) seperti pada isolat

UIM01, UIM02 dan LIM02.

Hidrolisis Pati (Amilum) dan Kasein (Protein) pada Isolat Bakteri

Uji hidrolisis pati (amilum) dan kasein (protein) dilakukan untuk

mengetahui kemampuan bakteri dalam menguraikan enzim amilase dan protease

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

27

yang merupakan tahap awal dalam seleksi seluruh isolat bakteri untuk

mendapatkan kandidat bakteri yang berpotensi probiotik pada ikan Bandeng. Uji

hidrolisis dilakukan dengan menggoreskan masing-masing koloni bakteri pada

media uji pati (amilum) dan kasein (protein). Pengamatan hasil uji hidrolisis pati

dan kasein ditandai dengan adanya zona bening di sekeliling isolat yang

ditumbuhkan dapat dilihat pada Gambar 5 dan Tabel 3.

Tabel 2. Kemampuan Isolat Kandidat Probiotik Menghidrolisis Pati dan Kasein

Kode Isolat Hidrolisis

Kasein Pati

LIM-01 + +

LIM-02 + +

UIM-01 + +

UIM-02 + +

Keterangan: (+) positif, (-) negatif

Gambar 6. (a) Hidrolisis Pati (b) Hidrolisis Kasein

Bakteri yang dapat menghidrolisis pati dan kasein yaitu Staphylococcus

arlettae, Micrococcus sedentariu, Lactobacillus acidophillu dan Micrococcus

a

b

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

28

lylae. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa semua isolat dapat menghidrolisis

kasein yang artinya aktivitas enzim protease yang memecah protein menjadi asam

amino. Bakteri mampu menghidrolisis amilum karena dapat menghasilkan enzim

amilase yang memecah tepung menjadi glukosa, maltosa dan dekstrin.

Indikasi Penghambatan Bakteri Aeromonas hydrophila

Isolat-isolat bakteri yang mampu menghidrolisis pati (amilum) diuji

tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila untuk mengetahui adanya indikasi

penghambatan terhadap bakteri A. hydrophila. Uji tersebut bertujuan untuk

memastikan bahwa ke-4 isolat bakteri tersebut merupakan isolat bakteri yang

berpotensi probiotik pada ikan Bandeng karena mampu menghambat

pertumbuhan bakteri patogen A. hydrophila. Ke-4 isolat tersebut di uji daya

hambatnya dengan A. hydrophila disajikan pada Tabel 4. dan Gambar 6.

Tabel 4. Uji Daya Hambat

Nama Isolat Diameter Zona Hambat (mm)

UIM01 7,2

UIM02 8,3

LIM01 9

LIM02 6,6

Gambar 7. Indikasi Penghambatan bakteri A. hydrophila

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

29

Besarnya daerah zona bening di sekitar paper disk yang dihasilkan

tiap-tiap isolat berbeda-beda berdasarkan tingkat daya hambat bakteri terhadap

bakteri uji. Kemampuan penghambatan pertumbuhan patogen ditandai dengan

terbentuknya zona jernih disekitar paper disk. Berdasarkan Gambar 6., nilai

indikasi hambatan untuk bakteri Staphylococcus arlettae (UIM01) 7,2 mm,

bakteri Micrococcus sadentarius (UIM02) sebesar 8,3 mm, bakteri Lactobacillus

acidophillus (LIM01) sebesar 9 mm dan bakteri Micrococcus lylae (LIM02)

sebesar 6,6 mm. Menurut Pan et al. (2009) Zona penghambatan potensi probiotik

dibagi menjadi tiga yaitu <11 mm potensi rendah, 9-11 mm potensi moderat, dan

>11 mm potensi tinggi. Oleh karena itu, isolat LIM01 termasuk dalam potensi

moderat, sedangkan LIM02, UIM01 dan UIM02 termasuk dalam potensi rendah.

Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Potensial Probiotik

Identifikasi bakteri dilakukan dengan teknik konvensional yaitu dengan

membandingkan bakteri yang sedang diidentifikasi dengan bakteri yang telah

teridentifikasi sebelumnya. Bila tidak terdapat bakteri yang ciri-cirinya 100%

mempunyai kemiripan ciri-ciri, maka dilakukan pendekatan terhadap bakteri yang

memiliki ciri-ciri yang paling menyerupai. Oleh karena itu teknik identifikasi

dengan metode konvensional akan selalu menghasilkan suatu bakteri tertentu

yang sudah teridentifikasi sebelumnya dan tidak akan dapat menemukan spesies

baru (Holt et al., 1994). Hasil pengamatan uji biokimia dari ke-4 isolat bakteri

dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil uji Biokimia dari ke-4 bakteri yang diperoleh

diidentifikasi menurut buku Cowan amd Steels’s Manual for The Identification of

Medical Bacteria.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

30

Tabel 4. Karakterisasi Isolat Bakteri Potensial Probiotik

Uji morfologi

dan biokimia UIM01 UIM02 LIM01 LIM02

Morfologi sel

Gram + + + +

Bentuk Kokus Kokus Basil Kokus

Spora - - - -

Biokimia

TSIA k/k k/k k/k k/k

- Gas - - - -

- H2S - - - -

Katalase + + + +

Okasidase - + - +

Pepton

- Motilitas - - - -

- Indol - - + +

MR - - - -

VP - - - -

Citrat - - - -

OF - - - -

LIA + - - -

Ornithin

(MIO) - - - -

Gelatin - - - -

Karbohidat

- Glukosa - - - -

- Laktosa - - + -

- Sukrosa + - - -

- Manitol + - - -

- Sorbitol - - - -

- Arabinose + + - -

- Rafinosa + + - -

- Fruktosa + + - +

- Maltose + + + -

Spesies

Bakteri

Staphylococcus

arlettae

Micrococcus

sedentarius

Lactobacillus

acidophillus

Micrococcus

lylae

Keterangan: (+) positif, (-) negatif, (K) Alkali

Hasil karakterisasi dan identifikasi ke-4 isolat bakteri dengan kode isolat

LIM01 merupakan Staphylococcus arlettae, isolat dengan kode isolat

LIM02 merupakan Micrococcus sedentarius, isolat dengan kode isolat UIM01

merupakan Lactobacillus acidophillus dan isolat dengan kode isolat

UIM02 merupakan Micrococcus lylae.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

31

Pembahasan

Bakteri Potensial Probiotik Pada Saluran Pencernaan Ikan Bandeng

Probiotik dalam media budidaya perikanan, berfungsi sebagai pengatur

kondisi mikrobiologi di air atau sedimen, membantu atau memperbaiki kualitas

air, meningkatkan keragaman mikroorganisme dalam air atau sedimen serta

meningkatkan kesehatan ikan dengan menghambat efek bakteri patogen. Bakteri

probiotik dapat meningkatkan kesehatan ikan dan memperbaiki kualitas air serta

digunakan sebagai pakan tambahan sehingga dapat memacu pertumbuhan dan

mencegah terjadinya serangan penyakit. Bakteri probiotik apabila masuk kedalam

tubuh ikan, udang dan moluska akan berfungsi sebagai immunostimulan yang

dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap bakteri patogen

(Susanto et al., 2005).

Isolasi bakteri pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bakteri

potensial probiotik pada ikan Bandeng (Chanos chanos). Isolasi dilakukan pada

lambung dan usus ikan Bandeng yang belum terkena antibiotik atau bahan kimia

lainnya dalam proses pembudidayaan agar kandidat bakteri probiotik yang

ditemukan bukan merupakan bakteri dari hasil penggunaan probiotik maupun

antibiotik melainkan bakteri potensial probiotik murni yang terdapat pada

lambung dan usus ikan Bandeng.

Bakteri probiotik merupakan bakteri yang aman dan relatif

menguntungkan dalam saluran pencernaan yaitu lambung dan usus ikan. Pada

lambung dan usus memiliki bakteri yang menghasilkan enzim pencernaan yang

memiliki kemampuan merombak nutrien yang masuk melalui pakan untuk

kebutuhan bakteri itu sendiri maupun inangnya. Sehingga memberikan dampak

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

32

bagi peningkatan keseimbangan mikroba. Bakteri ini menghasilkan zat yang tidak

berbahaya bagi inang tetapi justru menghambat bakteri patogen pengganggu

sistem pencernaan. Dari hasil isolasi maka didapatkan isolat murni sebanyak 4

isolat, yaitu terdapat 2 isolat bakteri pada lambung dan 2 isolat bakteri pada usus.

Berdasarkan hasil uji morfologi dan biokimia diperoleh bahwa bakteri

yang berpotensi sebagai kandidat probiotik yang diperoleh dari saluran

pencernaan ikan Bandeng adalah Staphylococcus arlettae, Micrococcus

sadentarius, Lactobacillus acidophillus dan Micrococcus lylae. Hasil tersebut

sejalan dengan penelitian Wardani et al. (2013) yang memperoleh bakteri

kandidat probiotik pada saluran pencernaan ikan bandeng (Chanos chanos) adalah

Lactobacillus fermentum, Lactobacillus gasseri, Lactobacillus delbrueckii, dan

Micrococcus lylae. Pada penelitian Yulvizar (2013) diperoleh lima isolat bakteri

probiotik yang berasal dari ikan kembung (Rastrelliger sp.) lima isolat tersebut

terdiri dari tiga genera bakteri yaitu Micrococcus, Staphylococcus dan Bacillus

serta satu spesies bakteri yaitu Hafnia alvei.

Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Potensial Probiotik

Berdasarkan hasil pengamatan koloni dari ke-4 isolat bakteri potensial

probiotik pada Tabel 1. diketahui bahwa morfologi pada ke-4 isolat bakteri

memiliki kesamaan pada bentuk, tepian dan elevasi, dimana ke-4 isolat bakteri

tersebut memiliki bentuk bulatan kecil, tepian licin dan elevasi cembung. Ke-4

isolat tersebut berasal dari hasil isolasi lambung dan usus ikan Bandeng. Terdapat

1 isolat bakteri dari hasil isolasi pada lambung yang memiliki warna putih susu

dan 3 isolat bakteri dari hasil isolasi pada usus yang memiliki warna putih

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

33

kekuningan. Furoida et al. (2014) menyatakan bahwa morfologi koloni bakteri

berguna dalam identifikasi awal spesies bakteri. Berbagai macam warna

pigmentasi koloni yakni hitam, abu-abu, kuning, putih, merah muda dan jingga

dapat ditemukan pada media kultur.

Pengamatan morfologi sel bakteri potensial probiotik dilakukan dengan

pewarnaan Gram. Berdasarkan pewarnaan seluruh isolat bakteri potensial

probiotik merupakan bakteri dengan gram positif yang mampu mempertahankan

warna ungu (kristal volet) setelah pelunturan dengan alkohol aseton. Hal ini sesuai

dengan James et al. (2008) yang menyatakan bahwa bakteri yang menyerap Gram

A (Kristal violet) akan tetap berwarna ungu setelah pelunturan dengan Gram C

(Alkohol aseton) disebut Bakteri Gram Positif, sedangkan bakteri yang warna

ungunya luntur pada pencucian dengan alkohol, akan menyerap zat warna Gram

D (Safranin) sehingga akan berwarna merah muda disebut Bakteri Gram Negatif.

Hasil pewarnaan gram yang diperoleh terdapat 2 macam bentuk bakteri yaitu basil

(batang) pada isolat LIM01 dan coccus (bulat) pada ketiga isolat lainnya yaitu

LIM02, UIM01 dan UIM02 dapat dilihat pada Gambar 5.

Hidrolisis Pati (Amilum) dan Kasein (Protein) pada Isolat Bakteri

Uji hidrolisis pati dan kasein dilakukan untuk mengetahui adanya aktivitas

enzim amilase dan protease pada bakteri. Pengujian hidrolisis pati dan kasein

merupakan salah satu syarat dalam seleksi kandidat probiotik. Aktivitas enzim

amilase dan protease akan meningkatkan kinerja enzim endogenous yang ada

pada saluran pencernaan ikan sehinggan secara tidak langsung keberadaan bakteri

tersebut dapat menguntungkan inangnya. Hal ini sesuai dengan Subagyo dan Ali

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

34

(2011) yang menyatakan bahwa adanya aktivitas enzim protease, lipase dan

amilase tersebut akan memicu peningkatan enzim endogenous yang diproduksi

oleh bakteri dalam saluran pencernaan. Sehingga secara tidak langsung

keberadaan bakteri dapat menguntungkan inangnya.

Pada pengamatan hasil uji hidrolisis pati ditandai dengan terbentuknya

zona bening setelah diteteskan iodine pada isolat bakteri. Hal ini terjadi karena

molekul pati merupakan molekul yang larut dalam air dan memberikan warna biru

apabila tercampur dengan larutan iodin dan akan membentuk zona bening apabila

menghidrolisis pati. Berdasarkan hasil penelitian seluruh isolat yang diperoleh

mampu menghidrolisis pati yang artinya isolat-isolat tersebut memiliki aktivitas

enzim amilase yang memecah tepung menjadi glukosa, maltosa dan dekstrin.

Degradasi pati oleh bakteri asam laktat terjadi karena sumber karbon

dibutuhkan bagi pertumbuhannya sehingga bakteri menghasilkan enzim amilase

ekstraselular. Enzim ini memecah ikatan polimer pati menjadi lebih pendek,

oligosakarida atau molekul gula sederhana, sehingga uji iodin yang dilakukan

menyebabkan terjadinya perubahan warna yang berbeda. Identifikasi diperkuat

dengan hasil penggunaan iodin untuk mewarnai amilosa menunjukkan warna biru

gelap, yang terjadi karena pembentukan kompleks. Kompleks tersebut terjadi

akibat amilosa membentuk kumparan heliks disekeliling molekul iodin. Apabila

polimer amilosa terputus menjadi lebih pendek maka terjadi perubahan ikatan

kompleks dengan iodin sehingga warna menjadi lebih muda, merah, atau cokelat

(Murphy, 2000).

Uji hidrolisis kasein positif ditandai dengan terbentuknya zona bening

disekeliling bakteri yang telah ditanam pada media Skim Milk Agar. Berdasarkan

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

35

hasil penelitian seluruh isolat mampu menghidrolisis kasein yang artinya isolat-

isolat tersebut memiliki aktivitas enzim protease yang mampu memecah protein

menjadi asam amino. Menurut Kaiser (2005) hidrolisis protein menjadi asam

amino tunggal dengan tujuan menggunakan asam amino tersebut untuk sintesis

protein dan molekul seluler yang lain atau sumber energi.

Indikasi Penghambatan Bakteri Aeromonas hydrophila

Untuk melihat kemampuan ke-4 isolat bakteri potensial probiotik dalam

menghambat pertumbuhan bakteri patogen maka dilakukan uji daya hambat

terhadap bakteri patogen tersebut. Bakteri uji yang digunakan yaitu Aeromonas

hydrophila dengan waktu inkubasi 24 jam untuk mengetahui kemampuannya

dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen (antibakteri). Bakteri ini

merupakan bakteri yang paling sering menyerang ikan karena bakteri ini

merupakan bakteri oportunistik yang hampir selalu terdapat di dalam air dan

sering menyerang ikan pada saat sistem pertahanan tubuh ikan sedang menurun

akibat stress yang menimbulkan terjadinya bercak merah pada ikan, kerusakan

pada kulit, insang dan organ dalam. Bakteri probiotik biasanya menghasilkan

bakteriosin yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen. Hal ini sesuai

dengan Surono (2004) menjelaskan bahwa beberapa jenis bakteri asam laktat

menghasilkan bakteriosin, suatu peptida yang bersifat antibakteri yang berupa

protein yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, uji daya hambat bakteri patogen

A. hydrophila menggunakan metoda paper disk, dimana paper disk yang telah

ditanam isolat bakteri kandidat probiotik selanjutnya diletakkan di atas media

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

36

yang telah disebar isolat bakteri patogen Aeromonas hydrophila, zona bening

yang terbentuk disekeliling paper disk berisi kultur probiotik menunjukkan

terjadinya penghambatan. Hal ini sesuai dengan Nursyirwani et al. (2011) yang

menyatakan bahwa kemampuan penghambatan pertumbuhan patogen ditandai

dengan terbentuknya zona jernih disekitar paper disk.

Setelah dilakukan uji daya hambat dengan bakteri Aeromonas hydrophila

menunjukkan bahwa calon probiotik sensitif terhadap Aeromonas hydrophila

dengan ditunjukkan terbentuknya zona hambat. Besar zona hambat yang terbentuk

untuk bakteri Staphylococcus arlettae (UIM01) 7,2 mm, bakteri Micrococcus

sadentarius (UIM02) sebesar 8,3 mm, bakteri Lactobacillus acidophillus

(LIM01) sebesar 9 mm dan bakteri Micrococcus lylae (LIM02) sebesar

6,6 mm. Isolat LIM01 termasuk dalam potensi moderat, sedangkan LIM02,

UIM01 dan UIM02 termasuk dalam potensi rendah. Walaupun zona hambat

probiotik tidak luas tetapi itu sudah memberikan indikasi bahwa bakteri tersebut

mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan patogen yang nantinya dapat

diteliti lebih mendalam tentang produksi zat hambat pada saat yang tepat dan

konsentrasi tertinggi yang dapat diproduksi dan jenis zat hambat tersebut

(Lusiastuti dan Taukhid, 2011).

Zona hambat tertinggi kandidat probiotik yaitu pada LIM01 sebesar

9 mm. Isolat tersebut merupakan kandidat probiotik jenis Lactobacillus

acidophillus. Lactobacillus sp merupakan BAL yang paling sering ditemukan

pada ikan. Lactobacillus sp memiliki daya hambat yang cukup besar yaitu

6,2-9,15 mm terhadap pertumbuhan bakteri patogen (Sujaya et al., 2008).

Hjelm et al. (2004) menjelaskan bahwa kemampuan antagonis terhadap bakteri

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

37

patogen ditetapkan sebagai salah satu kriteria utama dalam seleksi probiotik.

Sehingga bakteri Lactobacillus dan Micrococcus dapat dikembangkan sebagai

pembentukan konsorsium probiotik.

Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Potensial Probiotik

Identifikasi bakteri potensial probiotik menggunakan metode

konvensional, yaitu mikroba harus diperkaya dahulu hingga didapatkan kultur

murninya. Setelah didapatkan kultur murni, dilakukan identifikasi dengan

membandingkan karakteristik isolat bakteri berdasarkan hasil uji dengan

karakteristik bakteri yang telah diidentifikasi sebelumnya yang terdapat pada buku

identifikasi Cowan amd Steels’s Manual for The Identification of Medical

Bacteria.

Setelah melakukan pengamatan morfologi koloni, selanjutnya dilakukan

seleksi kandidat probiotik dengan pengujian hidrolisis pati dan kasein serta uji

daya hambat terhadap bakteri Aeromonas hydrophila kemudian dilakukan uji

biokimia untuk menentukan spesies bakteri potensial probiotik. Bakteri

Staphylococcus arlettae, Micrococcus sadentarius, Lactobacillus acidophillus dan

Micrococcus lylae mampu hidup pada saluran pencernaan ikan dan bukan

merpakan bakteri patogen. Sifat menguntungkan dari bakteri tersebut adalah dapat

digunakan untuk peningkatan kesehatan ikan dan dapat digunakan sebagai

probiotik dalam mencegah penyakit pada ikan.

Bakteri Staphylococcus arlettae (UIM01) mempunyai ciri-ciri koloni

berbentuk bulat, cembung, tepian licin dan berwarna putih susu. Bakteri dengan

bentuk bulat, gram positif, katalase positif, oksidase negatif, tidak motil, indol

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

38

negatif, ornithin negatif, methyl red (MR) negatif, voges proskauer (VP) positif,

lysine iron agar (LIA) negatif, sitrat negatif, TSIA alkali/alkali, gelatin negatif dan

tumbuh pada suhu optimum 30-37ºC. Pada uji gula-gula hanya glukosa dan

laktosa yang negatif, sedangkan sukrosa, manitol, sorbitol, arabinosa, rafinosa,

fruktosa dan maltosa hasilnya positif. Hasil tersebut sesuai dengan Holt et al.

(1994) yang menyatakan bahwa Bakteri Staphylococcus sp. merupakan bakteri

Gram positif, tidak berspora, tidak motil, fakultatif anaerob, kemoorganotrofik,

dengan dua pernapasan dan metabolisme fermentatif. Bakteri ini katalase positif

dan oksidase negatif, sering mengubah nitrat menjadi nitrit, biasanya tumbuh

dengan 10% NaCl.

Koloni bakteri Micrococcus sadentarius (UIM02) dan Micrococcus lylae

(LIM02) mempunyai ciri-ciri yang sama yaitu berwarna putih kekuningan dan

berbentuk bulat cembung dengan tepian licin. Bakteri Micrococcus sadentarius

dan Micrococcus lylae merupakan bakteri dengan bentuk bulat, gram positif,

katalase positif, oksidase positif, tidak motil, indol negatif, ornithin negatif,

methyl red (MR) negatif, lysine iron agar (LIA) negatif, sitrat negatif, TSIA

alkali/alkali, gelatin negatif dan tumbuh pada suhu optimum 30-37ºC. Pada uji

gula-gula hanya fruktosa yang positif, sedangkan glukosa, laktosa, sukrosa,

manitol, sorbitol dan rafinosa hasilnya negatif. Terdapat beberapa perbedaan pada

kedua spesies bakteri ini yaitu pada Micrococcus sadentarius memiliki voges

proskauer (VP) positif, arabinosa positif dan maltosa positif sedangkan pada

Micrococcus lylae memiliki voges proskauer (VP) negatif, arabinosa negatif dan

maltosa negatif. Menurut Holt et al. (1994) bakteri Micrococcus sp. gram positif,

jarang motil dan kebanyakan non motil, koloni berwarna kekuningan sampai

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

39

merah, tumbuh pada media yang sederhana, katalase positif, indol negatif, pada

uji TSIA ada yang mampu memfermentasi glukosa dan ada yang mampu

memfermentasi laktosa dan sukrosa, tumbuh optimum pada suhu 25ºC-37ºC.

Bakteri Lactobacillus acidophillus (LIM01) mempunyai ciri-ciri koloni

berbentuk bulat, cembung, tepian licin dan berwarna putih kekuningan. Bakteri

dengan bentuk batang, gram positif, katalase positif, oksidase negatif, tidak motil,

indol positif, ornithin negatif, methyl red (MR) negatif, voges proskauer (VP)

positif, lysine iron agar (LIA) positif, sitrat negatif, TSIA alkali/alkali, gelatin

negatif dan tumbuh pada suhu optimum 30-37ºC. Pada uji gula-gula hanya laktosa

dan maltosa yang positif, sedangkan glukosa, sukrosa, manitol, sorbitol,

arabinosa, rafinosa, dan fruktosa hasilnya negatif. Hal ini sejalan dengan

penelitian Feliatra et al.(2004) yang menyatakan bahwa Bakteri Lactobacillus sp.

mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki warna koloni putih susu atau agak krem,

bentuk koloni bulat dengan tepian seperti wol. Sel berbentuk batang dan biasanya

tetap, berukuran 0,5-1,2 x 1,0-10,0 μm. Mereka biasanya berbentuk batang

panjang tapi kadang-kadang hampir bulat, biasanya bentuk rantai yang pendek,

Gram positif, tidak motil, oksidase positif, katalase negatif, metil red positif,

optimum pada suhu 30-37ºC dan tumbuh baik pada NaCl 3-7%.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

40

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Karakteristik bakteri potensial probiotik yang didapatkan pada saluran

pencernaan ikan Bandeng (Chanos chanos) yaitu mampu menghidrolisis pati

dan kasein serta dapat menghambat bakteri patogen Aeromonas hydrophila

dengan nilai hambat pada masing-masing bakteri Staphylococcus arlettae

(UIM01) 7,2 mm, bakteri Micrococcus sadentarius (UIM02) sebesar 8,3 mm,

bakteri Lactobacillus acidophillus (LIM01) sebesar 9 mm dan bakteri

Micrococcus lylae (LIM02) sebesar 6,6 mm.

2. Bakteri potensial probiotik yang didapatkan pada saluran pencernaan ikan

Bandeng (Chanos chanos) adalah Staphylococcus arlettae, Micrococcus

sadentarius, Lactobacillus acidophillus dan Micrococcus lylae.

Saran

Identifikasi isolat bakteri potensial probiotik masih berdasarkan

karakterisasi secara morfologi dan biokimia, sehingga perlu dilakukan

karakterisasi secara molekuler dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap

ikan dalam uji daya hambat secara in vivo dengan pemberian isolat bakteri

potensial probiotik pada media air ikan dan pembaharuan menjadi pakan ikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

41

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2012. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK). Website.

http://www.bi.go.id/id/umkm/kelayakan/polapembiayaan/perikanan/Doc

uments/5a2124b609ea49d7aaa4b81f78c30ac7BudidayaBandengKonvens

ional1.pdf [28 Desember 2016]

Barrow, G. I and R. K. A. Feltham. 1993. Cowan and Steel’s Manual for The

Identification of Medical Bacteria Third Edition. Syndicate of The

University of Cambridge. United Kingdom.

Cappucino, J. G. 1983. Microbiology: A Laboratory Manual. Addison Wesley

Publishing Company.

Cholik, F., A. G. Jagatraya, R. P. Poernomo, dan A. Jauzi. 2005. Akuakultur

Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. Taman Akuarium Air Tawar.

Jakarta.

Direktorat Jenderal Perikanan. 2013. Statistik Perikanan Indonesia. Jakarta.

Effendi, I. 2002. Probiotics for Marine Organism Disease Protection. Universitas

Riau. Pekanbaru.

FAO/WHO. 2001. Joint FAO/WHO Expert Consultation on Evaluation of Health

and Nutritional Properties of Probiotics in Food Including Powder Milk

with Live Lactic Acid Bacteria. Amerian Córdoba Park Hotel, Córdoba,

Argentina. Fishbase. 2007. Chanos chanos. Website.

http://www.fishbase.org/summary/Chanos-chanos.html [03 Januari 2017]

Fardiaz, D. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia. Jakarta.

Feliatra, I. Efendi., dan E. Suryadi. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik

dari Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogutatus) dalam Upaya

Efisiensi Pakan Ikan. Jurnal Natur Indonesia. 6(2):75-80.

Fuller, R. 1992. Histology and Development of Probiotic dalam Fuller editor

Probiotic the Scientific Basic. London Chapman and Hall 1-8. London.

Fuller, R. 1998. A Review Probiotic in Man and Animals. Journal of Applied

Bacteriology. 66: 365-378.

Furoida, Y., B. Kusumawardani., T. Ermawati. 2014. Identifikasi Warna Koloni

Bakteri Anaerob pada Gingival Crevicular Fluid Pasien Gingivitis dan

Periodontiti Kronis. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. Universitas Jember. Jember.

Gatesoupe, F. J. 1999. The Use of Probiotics in Aquaculture. Aquaculture.

180:147-165.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

42

Ghufron, M. dan H. Kordi. 1997. Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng di

Tambak Sistem Polikultur. Dahara Prize. Semarang.

Gomez-Gill, B., A. Roque., J. F. Turnbull. 2000. The Use and Selection of

Probiotic Bacteria Are Use in The Culture of Larval Aquatic Organism.

Aquaculture. 191:259-270.

Gotanco, R. G. B. dan M. A. J. Menez. 2004. Populaton Genetic Structure of

Milkfish, Chanos chanos, Based on PCR-RFLP Analysis of The

Mithocondrial Control Region. Marine Biology. 145: 789-801.

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek Teknilk dan Prosedur

Dasar Laboratorium. Penerbit Gramedia. Jakarta

Hjelm, M., O. Bergh., A. Riaza., J. Nielsen., J. Melchiorsen., S. Jensen., H.

Duncan., P. Ahrens., H. Birkbeck and L. Gram. 2004. Selection and

Identification of Autochthonous Potential Probiotic Bacteria from Turbot

Larvae (Scophthalmus maximus) Rearing Units System. Appl. Microbiol.

27:360–371.

Holt, J. G., N. R. Krieg., P. H. A. Sneath and S. T. William. 1994. Bergey’s

Manual of Determinative Bacteriology. Lippicolt William and Wilkins,

New York.

Ilmiah. 2012. Seleksi Bakteri Probiotik untuk Pengendalian Penyakit Vibriosis

pada Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). [Disertasi].

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

James, J., C. Baker. dan H. Swain. 2008. Prinsip-Prinsip Sains untuk

Keperawatan. Erlangga. Jakarta.

Junianto, S. 2002. Budidaya Ikan Bandeng. Gramedia (ID). Jakarta.

Kaiser, C., R.V. D. Merwe., T. F. Bekker., N. Labuschange. 2005. In-vitro

Inhibition of Mycelial Growth of Several Phytopathogenic Fungi,

Including Phytophthora cinnsmomi by Soluble Silicon. South African

Avocado Growers Association Yearbook. 28: 70-74.

Kanbe, M. 1992. Functions of Fermented Milk : Challenges for The Health

Science (Ed. Y. Nakazawa and A. Hosono). Elsevier Appl. Publication.

London.

Lay, B. W. dan S. Hastowo. 1992. Microbiologi. Rajawali Press. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

43

Lusiastuti, A.M. dan Taukhid, 2011. Seleksi Kandidat Probiotik Anti Aeromonas

hydrophila untuk Pengendalian Penyakit Ikan Air Tawar. Laporan Balai

Riset Penelitian Budidaya Air Tawar Bogor. Bogor.

Marzouk, M. S, M. M. Moustafa., Nermeen, and M. Mohamed. 2008. The

Influence of Some Probiotic on The Growth Performance and Intestinal

Microbial Flora of O. niloticus. International Symposium on Tilapia in

Aquaculture. 1059-1071

Mas’ud, F. 2011. Prevalensi dan Derajat Infeksi Dactylogyrus sp. pada Insang

Benih Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Tradisional, Kecamatan

Glagah, Kabupaten Lamongan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.

3(1):27-39.

Murphy P. 2000. Handbook of Hydrocolloids. Woodhead Publishing Ltd and

CRC Press LLC. New York.

Murtidjo, B. A. 2001. Beberapa Metode Pengolahan Ikan. Penerbit Kanisius.

Yogyakarta.

Nursyirwani, W. Asmara., A.E.T.H. Wahyuni dan Triyanto. 2011. Isolasi Bakteri

Asam Laktat dari Usus Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)

dan Potensinya Sebagai Antivibrio. Ilmu Kelautan. 16 (2):70-77.

Pan, X., F. Chen., T. Wu., H. Tang., Z. Zhao. 2009. The Acid, Bile Tolerance and

Antimicrobial Property of Lactobacillus acidophilus NIT. J. Food Control

20 : 598-602.

Purnomowati, I., D. Hidayati, dan C. Saparinto. 2007. Ragam Olahan Bandeng.

Kanisius. Yogyakarta.

Rahman, A. 2009. Karakteristik Mikrobiologis Kultur Starter Kering Kefir

Dengan Sinbiotik Terenkapsulasi dalam Bentuk Granul. [Skripsi]. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Rusmiati, D., Sulistiyaningsih., T. Milanda., S. A. F. Kusuma. 2008. Penyuluhan

Pentingnya Konsumsi Yoghurt dan Metode Pembuatannya dengan Cara

Sederhana dalam Rangka Peningkatan Derajat Kesehatan dan Ekonomi

Masyarakat di Kelurahan Sukaluyu Kota Bandung. Universitas

Padjajaran. Bandung.

Salminen, S., A. Ouwehand., Y. Benno., Y. K. Lee. 1999. Probiotics: How Should

Be Defined?. Trends in Food Science and Technology. 10:107 – 110.

Samosir, M. F., D. Suryanto. dan Desrita. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri

Potensial Probiotik pada Saluran Pencernaan Ikan Mas (Cyprinus

carpio). Universitas Sumatera Utara. Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

44

Saxelin, M. 1997. Lactobacillus GG – a Human Probiotic Strain with Thorough

Clinical Documentation. Food Rev Int. 13: 293–313.

Shortt, C. 1999. The Probiotic Century: Historical and Current Perspectives.

Review on Trend Food Science and Technology. 10: 411-417.

Simadibrata, M. 2010. Probiotik-Peranannya dalam Dunia Medis. Universitas

Indonesia. Jakarta.

Subagiyo dan D. Ali. 2011. Skrining Kandidat Bakteri Probiotik dari Saluran

Pencernaan Ikan Kerapu Berdasarkan Aktivitas Antibakteri dan Produksi

Enzim Proteolitik Ekstraseluler. Jurnal Ilmu Kelautan. 16(1): 41-48.

Sudarsono, A. 2008. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri pada Ikan Laut dalam

Spesies Ikan Gindara (Lepidocibium flavobronneum). Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Sudradjat, A. 2008. Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Sujaya, I N., N.M.U. Dwipayanti, N.L.P. Suariani, N.P. Widarini, K.A. Nocianitri

dan N.W. Nursini. 2008a. Potensi Lactobacillus spp. Isolat Susu Kuda

Sumbawa sebagai Probiotik. J. Vet. 9 (1) : 33 – 40.

Sukmaningrum, S. 2014. Budidaya Pembesaran Ikan Bandeng. Universitas

Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Surono, I. S. 2004. Probiotik, Susu Fermentasi dan Kesehatan. Tri Cipta Karya.

Jakarta.

Susanto, B., I. Setyadi., D. Syahidah., M. Marzuqi., I. Rusdi. 2005. Penggunaan

Bakteri Probiotik sebagai Kontrol Biologi dalam Produksi Massal Benih

Rajungan (Portunus pelagicus). Jurnal Pendidikan Perikanan Indonesia.

11 : 15-23.

Syarif, E. J. 2015. Visualisasi Deposit Logam Berat Timbel (Pb) pada Organ Hati

Ikan Bandeng (Chanos chanos) dengan Pewarnaan Rhodizonate Melalui

Metode Histoteknik. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Tensiska, 2008, Probiotik dan Probiotik sebagai Pangan Fungsional. Universitas

Padjadjaran. Jatinegara.

Wardani, B. A., R. Sari. dan Sarjito. 2013. Inventarisasi Bakteri yang Berpotensi

sebagai Probiotik dari Usus Ikan Bandeng (Chanos chanos). Journal of

Aquaculture Management and Technology. 2(1):75-86.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

45

Verschuere, L., G. Rombaut., P. Sorgeloos., W. Verstraete. 2000. Probiotic

Bacteria as Biological Control Agents in Aquaculture. Jurnal Mircobiol

Mol Biol Rev. 64(4): 655-671.

Vine, N. G., W. D. Laukes., H. Keiser. 2004. In Vitro Growth Characteristics of

Five Candidate Aquaculture Probiotics and Two Fish Pathogen Grown In

Fish Internal Mucus. FEMS Microbiol Letter. 231(1):145-152.

Yulvizar, C. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger sp.

Biospecies. 6(2):1-7.

Yusuf, R. W. 2009. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Gram Negatif pada Luka Ikan

Maskoki (Carassius auratus) Akibat Infeksi Ektoparasit Argulus sp.

Unversitas Erlangga. Surabaya.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

46

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 62: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

47

Lampiran 1. Prosedur Penelitian

Persiapan Alat

Sterilisasi Alat

Isolasi dan Pemurnian Bakteri

Pengamatan Zona bening sebagai indikasi penghambatan

Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri

Uji Hidrolisis Kasein (Protein)

Uji Daya Hambat Bakteri A. hydrophila

Sebarkan A. hydrophila di

permukaan cawan petri berisi

media TSA

Letakkan paper disk di atas

permukaan cawan petri yang

telah direndam isolat bakteri

probiotik

Uji Hidrolisis Pati (Amilum)

Universitas Sumatera Utara

Page 63: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

48

Lampiran 2. Alat Penelitian

Autoclave Inkubator

Laminar Air Flow Bunsen

Timbangan Analitik Hot Plate

Universitas Sumatera Utara

Page 64: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

49

Lampiran 2. Lanjutan

pH Meter Mikroskop

Rak Tabung Cawan Petri

Erlenmeyer Tabung Reaksi

Universitas Sumatera Utara

Page 65: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

50

Lampiran 2. Lanjutan

Beaker Glass Mortar Porselen

Pipet Tetes Alat Bedah

Nampan

Universitas Sumatera Utara

Page 66: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

51

Lampiran 3. Bahan Penelitian

Alkohol Alumunium Foil

NaCl Fisiologis Alkohol Teknis

Akuades Tissue

Universitas Sumatera Utara

Page 67: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

52

Lampiran 3. Lanjutan

Safranin Kristal Violet

Lugol Emersi

Reagen Kovacs Oxidase Strips

Universitas Sumatera Utara

Page 68: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

53

Lampiran 3. Lanjutan

KOH 3% PV2

MR H2O2 3%

PV1

Universitas Sumatera Utara

Page 69: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

54

Lampiran 4. Proses Isolasi

Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pembedahan Ikan Bandeng

Penghalusan lambung dan usus Pengenceran lambung dan usus

Pengambilan pengenceran 10-5

Penyebaran ke media MRSA

Universitas Sumatera Utara

Page 70: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

55

Lampiran 5. Pewarnaan Gram

Persiapan preparat Fiksasi

Pemberian Gram A (Kristal Violet) Pemberian Gram B (Lugol)

Pemberian Gram C (Alkohol) Pemberian Gram D (Safranin)

Universitas Sumatera Utara

Page 71: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

56

Lampiran 5. Lanjutan

Pemberian Emersi

Universitas Sumatera Utara

Page 72: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

57

Lampiran 6. Uji Daya Hambat Patogen

Bakteri Patogen Bakteri Potensial

Pobiotik

Isolasi pada media TSA teknik cawan sebar

Disuspensi Mc Farland

108 CFU/ml

Penanaman bakteri potensial probiotik

Inkubasi suhu 37oC 24 jam

Pengamatan terbentuknya zona bening

Pengukuran zona bening

Universitas Sumatera Utara

Page 73: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

58

Lampiran 7. Hasil Uji Biokimia

Uji Biokimia UIM01

Uji Biokimia UIM02

Uji Biokimia LIM01

Universitas Sumatera Utara

Page 74: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

59

Lampiran 7. Lanjutan

Uji Biokimia LIM02

Uji Gula-gula UIM01

Uji Gula-gula UIM02

Universitas Sumatera Utara

Page 75: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK PADA ...

60

Lampiran 7. Lanjutan

Uji Gula-gula LIM01

Uji Gula-gula LIM02

Universitas Sumatera Utara