ISO 9001 2008

13
Standar Internasional ISO 9001 : 2008 Materi Training/Rev. 01/2009, 1 dari 13 1. Ruang Lingkup 1.1 Umum 1.2 Aplikasi 2. Acuan Normatif 3. Istilah dan Definisi 4. Sistem manajemen mutu – Persyaratan 4.1 Persyaratan umum 4.2 Persyaratan dokumentasi 4.2.1 Umum 4.2.2 Pedoman mutu 4.2.3 Pengendalian dokumen 4.2.4 Pengendalian rekaman mutu 5. Tanggung Jawab Manajemen 5.1 Komitmen Pimpinan 5.2 Fokus (pada) pelanggan 5.3 Kebijakan mutu 5.4 Perencanaan 5.4.1 Sasaran mutu 5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu 5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang 5.5.2 Wakil Manajemen 5.5.3 Komunikasi internal 5.6 Tinjauan manajemen 5.6.1 Umum 5.6.2 Input tinjauan 5.6.3 Output tinjauan 6. Manajemen sumber daya 6.1 Penyediaan sumber daya 6.2 Sumber daya manusia 6.2.1 Umum 6.2.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran 6.3 Prasarana 6.4 Lingkungan kerja 7. Realisasi produk 7.1 Perencanaan realisasi produk 7.2 Proses terkait pelanggan 7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk 7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan produk 7.2.3 Komunikasi pelanggan 7.3 Desain dan pengembangan 7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan 7.3.2 Input desain dan pengembangan 7.3.3 Output desain dan pengembangan 7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan 7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan 7.3.6 Validasi desain dan pengembangan 7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan pengembangan. 7.4 Pembelian 7.4.1 Proses pembelian 7.4.2 Informasi pembelian 7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli 7.5 Produksi dan penyediaan jasa 7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa. 7.5.2 Validasi proses untuk produksi dan penyediaan jasa. 7.5.3 Identifikasi dan mampu telusur 7.5.4 Milik pelanggan 7.5.5 Preservasi produk 7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran 8. Pengukuran, analisis dan peningkatan 8.1 Umum 8.2 Pemantauan dan pengukuran 8.2.1 Kepuasan pelanggan 8.2.2 Audit Internal 8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses 8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk 8.3 Pengendalian produk tidak sesuai 8.4 Analisis data 8.5 Peningkatan 8.5.1 Peningkatan berkesinambungan 8.5.2 Tindakan koreksi 8.5.3 Tindakan pencegahan Pustaka

Transcript of ISO 9001 2008

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 1 dari 13

    1. Ruang Lingkup 1.1 Umum 1.2 Aplikasi

    2. Acuan Normatif 3. Istilah dan Definisi 4. Sistem manajemen mutu Persyaratan 4.1 Persyaratan umum 4.2 Persyaratan dokumentasi 4.2.1 Umum 4.2.2 Pedoman mutu 4.2.3 Pengendalian dokumen 4.2.4 Pengendalian rekaman mutu 5. Tanggung Jawab Manajemen 5.1 Komitmen Pimpinan 5.2 Fokus (pada) pelanggan 5.3 Kebijakan mutu 5.4 Perencanaan 5.4.1 Sasaran mutu 5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu 5.5 Tanggung jawab, wewenang dan

    komunikasi 5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang 5.5.2 Wakil Manajemen 5.5.3 Komunikasi internal 5.6 Tinjauan manajemen 5.6.1 Umum 5.6.2 Input tinjauan 5.6.3 Output tinjauan 6. Manajemen sumber daya 6.1 Penyediaan sumber daya 6.2 Sumber daya manusia 6.2.1 Umum 6.2.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran 6.3 Prasarana 6.4 Lingkungan kerja 7. Realisasi produk 7.1 Perencanaan realisasi produk 7.2 Proses terkait pelanggan 7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan

    dengan produk 7.2.2 Tinjauan persyaratan yang berkaitan

    dengan produk 7.2.3 Komunikasi pelanggan

    7.3 Desain dan pengembangan 7.3.1 Perencanaan desain dan

    pengembangan 7.3.2 Input desain dan pengembangan 7.3.3 Output desain dan pengembangan 7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan 7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan 7.3.6 Validasi desain dan pengembangan 7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan

    pengembangan. 7.4 Pembelian 7.4.1 Proses pembelian 7.4.2 Informasi pembelian 7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli 7.5 Produksi dan penyediaan jasa 7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan

    jasa. 7.5.2 Validasi proses untuk produksi dan

    penyediaan jasa. 7.5.3 Identifikasi dan mampu telusur 7.5.4 Milik pelanggan 7.5.5 Preservasi produk 7.6 Pengendalian peralatan pemantauan

    dan pengukuran

    8. Pengukuran, analisis dan peningkatan 8.1 Umum 8.2 Pemantauan dan pengukuran 8.2.1 Kepuasan pelanggan 8.2.2 Audit Internal 8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses 8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk 8.3 Pengendalian produk tidak sesuai 8.4 Analisis data 8.5 Peningkatan 8.5.1 Peningkatan berkesinambungan 8.5.2 Tindakan koreksi 8.5.3 Tindakan pencegahan

    Pustaka

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 2 dari 13

    1 RUANG LINGKUP 1.1 Umum Standar Internasional ini menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu dimana suatu organisasi,

    a) perlu menunjukkan kemampuannya untuk menyediakan secara konsisten produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan perundang undangan dan peraturan yang berlaku, dan

    b) bertujuan meningkatkan kepuasan

    pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif, termasuk proses peningkatan sistem secara berkelanjutan dan jaminan kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan dan perundang undangan dan peraturan yang berlaku.

    CATATAN 1, Dalam Standar Internasional ini, istilah produk hanya berlaku bagi,

    a) Produk yang ditujukan untuk, atau persyaratan oleh pelangan

    b) Keluaran apapun hasil dari proses realisasi produk.

    CATATAN 2, Persyaratan Perundang- undangan dan peraturan dapat dinyatakan sebagai persyaratan hukum 1.2 Aplikasi Semua persyaratan dari Standar Internasional ini adalah generik dan dimaksudkan untuk dapat diterapkan pada semua organisasi, tanpa menghiraukan jenis, ukuran dan produk yang dihasilkan. Jika ada persyaratan Standar Internasional ini yang tidak dapat diterapkan karena sifat organisasi dan produknya, maka dapat dipertimbangkan untuk pengecualian.

    Bila pengecualian dilakukan, maka klaim kesesuaian terhadap Standar Internasional ini hanya dapat diterima jika pengecualian terbatas pada persyaratan klausul 7, dan pengecualian itu mempengaruhi kemampuan, atau tanggungjawab, organisasi untuk menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. 2 ACUAN NORMATIF Dokumen dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan yang bertanggal, berlaku hanya edisi yang dikutip. Untuk dokumen yang tidak bertanggal, berlaku edisi terakhir dokumen acuan tersebut (termasuk perubahannya). ISO 9000:2005, Sistem manajemen mutu Dasar-dasar dan Kosakata 3 ISTILAH DAN DEFINISI Untuk maksud dari dokumen ini, istilah dan definisi yang diberikan oleh ISO 9000 diberlakukan. Pada seluruh naskah standar internasional ini, jika muncul istilah produk, hal itu juga dapat berarti Jasa.

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 3 dari 13

    4. SISTEM MANAJEMEN MUTU 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektivannya sesuai dengan persyaratan Standar Internasional ini. Organisasi harus, a) menentukan proses yang diperlukan untuk

    sistem manajemen mutu dan penerapan nya didalam organisasi (lihat 1.2)

    b) menetapkan urutan dan interaksi proses-proses tersebut.

    c) menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi maupun kendali proses ini efektif,

    d) memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses-proses tersebut, dan

    e) memantau, mengukur bila mungkin dan menganalisis proses-proses tersebut, dan

    f) menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan peningkatan berkesinambungan dari proses-proses tersebut.

    Proses-proses ini harus dikelola oleh organisasi sesuai dengan persyaratan Standar Internasional. Bila organisasi memilih untuk menyerahkan kepada pihak luar (outsourcing,) proses apapun yang mempengaruhi kesesuaian produk pada persyaratan, maka organisasi harus memastikan adanya kendali pada proses tersebut. Jenis dan tingkat pengendalian pada proses yang diserahkan pihak luar harus didefinisikan dalam sistem manajemen mutu. CATATAN 1, Proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang disebutkan diatas hendaknya mencakup proses untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk, serta pengukuran, analisis dan peningkatan. CATATAN 2, Proses yang dilakukan oleh pihak luar adalah proses yang diperlukan organisasi bagi sistem manajemen mutunya dan organisasi

    memilih untuk dilakukan oleh pihak luar (eksternal). CATATAN 3, Menjamin pengendalian pada proses yang dilakukan oleh pihak luar tidak membebaskan organisasi terhadap tanggung jawab kesesuain pada semua persyaratan pelanggan, perundang-undangan dan peraturan. Jenis dan tingkatan pengendalian yang akan diterapkan terhadap proses yang akan dilakukan pihak luar dapat dipengaruhi oleh faktor seperti : a) Dampak potensial proses yang dilakukan pihak luar terhadap kemampuan organisasi untuk menyediakan produk yang sesuai dengan persyaratan, b) Tingkatan sejauh mana pengendalian proses tersebut dibagikan, c) Kemampuan pengendalian penting yang dapat dicapai melalui penerapan klausul 7.4. 4.2 Persyaratan dokumentasi 4.2.1 Umum Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup, a) pernyataan terdokumentasi dari kebijakan

    mutu dan sasaran mutu, b) pedoman mutu, c) prosedur terdokumentasi dan rekaman

    yang disyaratkan oleh Standar Internasional ini,

    d) dokumen, termasuk rekaman yang ditetapkan organisasi untuk memastikan keefektivan perencanaan, operasi dan pengendalian dari proses-prosesnya.

    CATATAN 1: Jika istilah prosedur terdokumentasi muncul dalam Standar Internasional ini, itu berarti prosedur perlu ditetapkan, didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara. Suatu dokumen tunggal dimungkinkan untuk memenuhi persyaratan baik satu atau lebih prosedur. Persyaratan untuk prosedur terdokumentasi bisa dicakup oleh lebih dari satu dokumen. CATATAN 2: Cakupan dokumentasi sistem manajemen mutu dapat berbeda antara sebuah organisasi dan yang lain karena, a) besarnya organisasi dan jenis kegiatannya, b) kerumitan proses dan interaksinya, dan c) kompetensi personilnya.

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 4 dari 13

    CATATAN 3: Dokumentasi dapat dalam bentuk atau tipe media apapun. 4.2.2 Pedoman mutu Organisasi harus menetapkan dan memelihara pedoman mutu yang mencakup, a) Ruang lingkup sistem manajemen mutu,

    termasuk perincian dan alasan pengecualiannya (lihat 1.2),

    b) Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu, atau mengacu kepadanya, dan

    c) Gambaran interaksi antara proses-proses sistem manajemen mutu.

    4.2.3 Pengendalian dokumen Dokumen yang diminta oleh sistem manajemen mutu harus dikendalikan. Rekaman mutu adalah jenis khusus dari dokumen dan harus dikendalikan menurut persyaratan klausul 4.2.4. Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan dalam rangka menentukan pengendalian yang diperlukan, a) untuk menyetujui kecukupan dokumen

    sebelum diberlakukan, b) untuk meninjau dan memutakhirkan

    seperlunya serta menyetujui ulang dokumen,

    c) untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terbaru dari dokumen dapat diidentifikasi,

    d) untuk memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat pemakaian,

    e) untuk memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali,

    f) untuk memastikan bahwa dokumen dari luar yang ditentukan organisasi terkait rencana dan operasi sistem manajemen mutu telah diidentifikasi dan dikendalikan distribusinya, dan

    g) untuk mencegah pemakaian tak disengaja dokumen kadaluwarsa, dan menerakan identifikasi sesuai dengan dokumen tersebut, apabila disimpan untuk maksud tertentu.

    4.2.4 Pengendalian rekaman Rekaman yang ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan ber-operasinya SMM secara efektif harus dikendalikan. Organisasi harus menetapkan prosedur terdokumentasi dalam rangka pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan, dan pemusnahan rekaman. Rekaman harus tetap dapat mudah dibaca, siap ditunjukkan dan diakses kembali. 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1 Komitmen pimpinan Pimpinan puncak harus membuktikan komitmennya untuk pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutunya dan meningkatkan efektivitasnya secara berkesinambungan dengan,

    a) mengkomunikasikan ke organisasi

    mengenai pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan serta perundangan dan peraturan yang berlaku,

    b) menetapkan kebijakan mutu, c) memastikan sasaran mutu ditetapkan, d) memimpin tinjauan manajemen, dan e) memastikan ketersediaan sumber daya 5.2 Fokus pada pelanggan Pimpinan puncak harus memastikan bahwa persyaratan pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (lihat 7.2.1 dan 8.2.1). 5.3. Kebijakan mutu Pimpinan puncak harus memastikan bahwa kebijakan mutu, a) sesuai dengan tujuan organisasi b) mencakup komitmen untuk memenuhi

    persyaratan dan secara berkesinambungan meningkatkan keefektivan sistem manajemen mutunya,

    c) menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu,

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 5 dari 13

    d) disampaikan dan dipahami di seluruh organisasi, dan

    e) ditinjau terus-menerus kesesuaiannya. 5.4 Perencanaan 5.4.1 Sasaran mutu Pimpinan puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu, termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk [(lihat 7.1 a)], ditetapkan pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisasi. Sasaran mutu harus dapat diukur dan konsisten dengan kebijakan mutu. 5.4.2 Perencanaan sistem manajemen Mutu Pimpinan puncak harus memastikan bahwa, a) perencanaan sistem manajemen mutu

    dilakukan untuk memenuhi persyaratan pada 4.1, sebagaimana juga sasaran mutu, dan

    b) keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara bila perubahan pada sistem manajemen mutu direncanakan dan diterapkan.

    5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang Pimpinan puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab, wewenang didefinisikan dan dikomunikasikan didalam organisasi. 5.5.2 Wakil manajemen Pimpinan puncak harus menunjuk seorang anggota manajemen yang diluar tanggung jawab lainnya harus memiliki tanggung jawab dan wewenang yang meliputi, a) memastikan proses yang diperlukan untuk

    sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara,

    b) melaporkan kepada pimpinan puncak kinerja sistem manajemen mutu dan setiap kebutuhan untuk perbaikannya, dan

    c) memastikan promosi kesadaran tentang persyaratan pelanggan didalam organisasi.

    CATATAN: Tanggung jawab Wakil Manajemen dapat mencakup sebagai penghubung dengan pihak luar yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu. 5.5.3 Komunikasi internal Pimpinan puncak harus memastikan bahwa proses komunikasi yang sesuai, telah ditetapkan dalam organisasi dan bahwa terjadi komunikasi mengenai keefektivan sistem manajemen mutu. 5.6 Tinjauan manajemen 5.6.1 Umum Pimpinan puncak harus meninjau sistem manajemen mutu organisasi, pada jangka waktu terencana, serta untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektivannya terus berlanjut. Tinjauan ini harus mencakup penilaian peluang untuk peningkatan dan kebutuhan untuk perubahan pada sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu. Rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara (lihat 4.2.4). 5.6.2 Input tinjauan Input tinjauan manajemen harus mencakup informasi tentang: a) hasil audit b) umpan balik pelanggan c) kinerja proses dan kesesuaian produk, d) status tindakan koreksi dan tindakan

    pencegahan, e) tindak lanjut tinjauan manajemen

    sebelumnya, f) perubahan terencana yang dapat

    mempengaruhi sistem manajemen mutu, dan

    g) rekomendasi untuk peningkatan.

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 6 dari 13

    5.6.3 Output tinjauan Output tinjauan manajemen harus mencakup keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan, a) peningkatan pada keefektivan sistem

    manajemen mutu dan proses-prosesnya, b) peningkatan pada produk berkaitan dengan

    persyaratan pelanggan, dan c) sumber daya yang diperlukan.

    6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 6.1 Penyediaan sumber daya Organisasi harus menetapkan dan menyediakan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk, a) menerapkan dan memelihara sistem

    manajemen mutu dan secara berkesinambungan meningkatkan keefektivannya, dan

    b) meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan.

    6.2 Sumber daya manusia 6.2.1 Umum Personil yang melaksanakan pekerjaan yang berpengaruh pada kesesuaian dengan persyaratan produk harus memiliki kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai. CATATAN: Personil yang melaksanakan pekerjaan sistem manajemen mutu bisa terkait langsung ataupun tidak langsung dengan kesesuaian pada persyaratan produk. 6.2.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran Organisasi harus, a) menetapkan kompetensi yang diperlukan

    bagi personil yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian terhadap persyaratan produk,

    b) bila mungkin, menyediakan pelatihan atau melakukan tindakan lain untuk memenuhi kompetensi yang penting,

    c) meng-evaluasi keefektifan tindakan yang dilakukan,

    d) memastikan bahwa personil sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana kontribusi mereka bagi pencapaian sasaran mutu, dan

    e) memelihara rekaman yang sesuai tentang pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman (lihat 4.2.4).

    6.3 Prasarana Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk. Prasarana mencakup, misalnya, a) gedung, ruang kerja dan sarana penting

    terkait, b) peralatan proses, baik perangkat keras

    maupun perangkat lunak, dan c) jasa pendukung seperti transportasi,

    komunikasi dan atau sistem informasi. 6.4 Lingkungan kerja Organisasi harus menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk. CATATAN: Lingkungan Kerja ini terkait dengan berbagai kondisi dimana pekerjaan dilakukan termasuk faktor fisik, lingkungan dan lainnya (misalnya: kebisingan, temperatur, kelembaban, pencahayaan atau cuaca).

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 7 dari 13

    7. REALISASI PRODUK 7.1 Perencanaan realisasi produk Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk. Perencanaan realisasi produk harus konsisten dengan persyaratan dari berbagai proses lainnya dari sistem manajemen mutu (lihat 4.1). Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus menetapkan hal-hal berikut secara memadai, a) Sasaran mutu dan persyaratan produk; b) kebutuhan untuk menetapkan proses dan

    dokumen, untuk penyediaan sumber daya yang spesifik bagi produk;

    c) kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran, inspeksi dan uji yang spesifik bagi produk sesuai kriteria keberterimaan produk;

    d) rekaman yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (lihat 4.2.4).

    Output perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai bagi metode operasi organisasi. CATATAN 1: Sebuah dokumen yang menentukan proses-proses sistem manajemen mutu (termasuk proses realisasi produk) dan sumber daya yang dipakai pada suatu produk, proyek atau kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana mutu. CATATAN 2: Organisasi dapat juga menerapkan persyaratan yang diberikan dalam 7.3 pada pengembangan proses realisasi produk. 7.2 Proses terkait pelanggan 7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan

    dengan produk Organisasi harus menetapkan, a) persyaratan yang ditentukan oleh

    pelanggan, termasuk persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan paska penyerahan,

    b) persyaratan yang tidak dinyatakan pelanggan tetapi perlu untuk penggunaan yang ditentukan atau penggunaan yang diketahui dan dimaksudkan,

    c) persyaratan undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan produk, dan

    d) persyaratan tambahan penting yang ditentukan organisasi.

    CATATAN: kegiatan paska-pengiriman termasuk, sebagai contoh, tindakan selama garansi, hak-hak kontraktual seperti perawatan, dan pelayanan tambahan seperti daur ulang atau pembuangan akhir. 7.2.2 Tinjauan persyaratan berkaitan dengan produk Organisasi harus meninjau persyaratan berkaitan dengan produk. Tinjauan ini harus dilakukan sebelum komitmen organisasi untuk memasok produk kepada pelanggan (misalnya penyampaian penawaran tender, penerimaan kontrak atau pesanan, penerimaan perubahan pada kontrak atau pesanan) dan harus memastikan bahwa, a) persyaratan produk ditentukan, b) persyaratan kontrak atau pesanan yang

    berbeda dari yang sebelumnya dinyatakan diselesaikan, dan

    c) organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan.

    Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul dari tinjauan harus dipelihara (lihat 4.2.4). Bila pelanggan tidak menyediakan persyaratan secara terdokumentasi, persyaratan pelanggan harus dikonfirmasi oleh organisasi sebelum diterima. Bila persyaratan produk diubah, organisasi harus memastikan bahwa dokumen relevan juga diubah dan personil terkait memahami perubahannya. CATATAN: Dalam beberapa hal, seperti penjualan melalui internet, tinjauan resmi tidak praktis bagi tiap pesanan. Sebagai pengganti, tinjauan dapat

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 8 dari 13

    mencakup informasi produk yang relevan seperti katalog atau bahan iklan. 7.2.3 Komunikasi Pelanggan Organisasi harus menetapkan dan melakukan pengaturan yang efektif untuk berkomunikasi dengan pelanggan mengenai, a) informasi produk b) permohonan, penanganan kontrak atau

    pesanan, termasuk perubahan, dan c) umpan balik pelanggan, termasuk keluhan

    pelanggan 7.3. Desain dan pengembangan 7.3.1 Perencanaan desain dan pengembangan Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk. Dalam perencanaan desain dan pengembangan, organisasi harus menetapkan, a) tahapan desain dan pengembangan b) tinjauan, verifikasi dan validasi yang

    sesuai pada tiap tahap desain dan pengembangan, dan

    c) tanggung jawab dan wewenang untuk desain dan pengembangan.

    Organisasi harus mengelola bidang temu antara kelompok berbeda yang terkait dalam desain dan pengembangan untuk memastikan komunikasi efektif serta kejelasan penugasan dan tanggung jawab. Output perencanaan harus dimutakhirkan, sejalan dengan kemajuan desain dan pengembangan. CATATAN : tinjauan, verifikasi dan validasi pada desain dan pengembangan mempunyai tujuan-tujuan yang jelas. Kegiatan tersebut bisa dilakukan maupun direkam secara terpisah atau dikombinasikan sesuai kebutuhan produk atau organisasi.

    7.3.2 Input desain dan pengembangan Input berkaitan dengan persyaratan produk harus ditetapkan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4). Input ini harus mencakup, a) persyaratan fungsi dan kinerja, b) Persyaratan undang-undang dan peraturan

    yang berlaku, c) Bila sesuai, informasi yang berasal dari

    desain sejenis sebelumnya, dan d) persyaratan lain yang penting untuk desain

    dan pengembangan. Input tersebut seharusnya ditinjau kecukupan nya. Persyaratan harus lengkap, tidak membingungkan, dan tidak bertentangan satu dengan yang lainnya. 7.3.3 Output desain dan pengembangan Output dari desain dan pengembangan harus disajikan dalam bentuk yang memungkinkan verifikasi terhadap input-nya dan harus disetujui sebelum diterbitkan. Output desain dan pengembangan harus, a) memenuhi persyaratan input bagi desain

    dan pengembangan, b) memberikan informasi sesuai untuk

    pembelian, produksi dan penyediaan jasa, c) berisi atau mengacu pada kriteria

    keberterimaan produk, dan d) menentukan karakteristik produk yang

    penting untuk pemakaian yang aman dan benar.

    CATATAN: Informasi mengenai produksi dan penyediaan jasa bisa mencakup detail pengawetan produk. 7.3.4 Tinjauan desain dan pengembangan Pada tahap yang sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis pada desain dan pengembangan, a) untuk menilai kemampuan output desain

    dan pengembangan memenuhi persyaratan, dan

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 9 dari 13

    b) untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan menyarankan tindakan yang diperlukan.

    Peserta tinjauan harus mencakup wakil-wakil fungsi yang berkaitan dengan tahap desain dan pengembangan yang ditinjau. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan harus selalu dipelihara (lihat 4.2.4). 7.3.5 Verifikasi desain dan pengembangan Harus dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1 ) untuk memastikan bahwa output desain dan pengembangan telah memenuhi persyaratan input desain dan pengembangan. Rekaman hasil verifikasi dan tindakan yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4). 7.3.6 Validasi desain dan pengembangan Harus dilakukan validasi desain dan pengembangan menurut pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan aplikasi yang ditentukan atau pemakaian yang dimaksudkan, bila diketahui. Apabila mungkin, validasi harus diselesaikan sebelum penyerahan atau penerapan produk. Rekaman hasil validasi dan tindakan yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4). 7.3.7 Pengendalian perubahan desain dan

    pemgembangan Perubahan desain dan pengembangan harus ditunjukkan dan rekamannya dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan dibenarkan, sesuai keperluannya, dan disetujui sebelum diterapkan. Tinjauan perubahan desain dan pengembangan harus mencakup evaluasi pengaruh perubahan pada komponen dan produk yang telah diserahkan. Rekaman hasil tinjauan perubahan dan tindakan yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).

    7.4 Pembelian 7.4.1 Proses pembelian Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditentukan. Jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk yang dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli terhadap realisasi produk atau produk akhir. Organisasi harus meng-evaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuannya memasok produk sesuai dengan persyaratan organisasi. Kriteria pemilihan, evaluasi dan evaluasi ulang harus ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan yang perlu, yang timbul dari evaluasi harus dipelihara (lihat 4.2.4). 7.4.2 Informasi pembelian Informasi pembelian harus menguraikan produk yang dibeli, termasuk bila sesuai, a) persyaratan-persyaratan produk, prosedur,

    proses dan peralatan, b) persyaratan kualifikasi personil, dan c) persyaratan sistem manajemen mutu. Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan ke pemasok. 7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli Organisasi harus menetapkan dan menerapkan kegiatan inspeksi atau kegiatan lain yang diperlukan untuk memastikan produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang ditentukan. Bila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi di tempat pemasok, organisasi harus menyatakan pengaturan verifikasi yang dimaksudkan dan metode pelepasan produk dalam informasi pembeliannya.

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 10 dari 13

    7.5 Produksi dan penyediaan jasa 7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali. Keadaan terkendali harus mencakup, apabila dapat diterapkan, a) tersedianya informasi yang menguraikan

    karakteristik produk, b) tersedianya instruksi kerja, c) pemakaian peralatan yang sesuai, d) tersedianya dan pemakaian peralatan

    pemantauan dan pengukuran, e) penerapan pemantauan dan pengukuran,

    dan f) penerapan kegiatan pelepasan produk,

    penyerahan dan setelah penyerahan. 7.5.2 Validasi proses penyediaan produksi dan jasa Organisasi harus mem-validasi setiap proses produksi dan penyediaan jasa, apabila output yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran dan sebagai konsekuensinya, kekurangan produk hanya terlihat setelah produk dipakai atau jasanya telah diserahkan. Validasi harus memperagakan kemampuan proses ini untuk mencapai hasil yang direncanakan. Organisasi harus menetapkan pengaturan proses ini termasuk, sesuai kebutuhan, a) kriteria yang ditetapkan untuk tinjauan dan

    persetujuan proses, b) persetujuan peralatan dan kualifikasi

    personil, c) pemakaian metode dan prosedur tertentu, d) persyaratan untuk rekaman (lihat 4.2.4),

    dan e) validasi ulang. 7.5.3 Identifikasi dan mampu telusur Bila sesuai, organisasi harus mengidentifikasi produk dengan cara yang cocok selama realisasi produk.

    Organisasi harus mengidentifikasi status produk sesuai dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran selama proses realisasi produk. Bila mampu telusur dipersyaratkan, organisasi harus mengendalikan dan memberi identifikasi yang unik pada produk dan memelihara rekamannya (lihat 4.2.4). CATATAN: Di beberapa sektor industri, manajemen konfigurasi adalah sarana yang dipakai untuk memelihara identifikasi dan mampu telusur. 7.5.4 Milik pelanggan Organisasi harus memelihara dengan baik milik pelanggan selama dalam pengendalian organisasi atau sedang dipakai organisasi. Organisasi harus meng-identifikasi, mem-verifikasi, melindungi dan memelihara barang milik pelanggan yang disediakan untuk dipakai atau digabungkan kedalam produk. Jika ada barang milik pelanggan hilang, rusak atau ditemukan tak layak pakai, organisasi harus melaporkan ke pelanggan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4). CATATAN: Kepemilikan pelanggan dapat mencakup hak milik intelektual dan data pribadi. 7.5.5 Preservasi pada produk Organisasi harus melindungi produk selama proses internal hingga penyerahan ke tujuan yang dimaksudkan untuk menjaga kesesuaian terhadap persyaratan. Jika dapat diterapkan, preservasi ini harus mencakup identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan pengawetan. Preservasi harus dilakukan juga untuk bagian-bagian yang membentuk produk. 7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran Organisasi harus menetapkan pemantauan dan pengukuran yang dilaksanakan dan peralatan pemantauan dan pengukuran yang diperlukan dalam membuktikan kesesuaian produk pada persyaratan yang ditetapkan.

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 11 dari 13

    Organisasi harus menetapkan proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan pelaksanaannya konsisten dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran. Apabila diperlukan untuk memastikan validitas hasil, peralatan pengukuran harus: a) dikalibrasi atau diverifikasi pada jangka

    waktu tertentu, atau sebelum dipakai, terhadap standar pengukuran yang tertelusur ke standar internasional atau nasional; bila standar seperti itu tidak ada, maka dasar yang dipakai untuk kalibrasi atau verifikasi harus direkam(lihat 4.2.4);

    b) disetel atau disetel ulang seperlunya; c) diidentifikasi untuk memungkinkan status

    kalibrasi ditetapkan; d) dijaga dari penyetelan yang akan membuat

    hasil pengukurannya tidak sah; e) dilindungi dari kerusakan dan penurunan

    mutu selama penanganan, pemeliharaan dan penyimpanan.

    Selain itu, organisasi harus menilai dan merekam kesahihan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan. Organisasi harus melakukan tindakan yang sesuai pada peralatan dan produk yang terpengaruh. Rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi harus dipelihara (lihat 4.24). Apabila digunakan dalam pemantauan dan pengukuran persyaratan tertentu, kemampuan perangkat lunak komputer untuk memenuhi penerapan yang dimaksud harus disahkan. Ini harus dilakukan sebelum pemakaian awal dan ditegaskan kembali seperlunya. CATATAN: Konfirmasi kemampuan perangkat lunak untuk memenuhi aplikasinya, akan mencakup verifikasi dan manajemen konfigurasinya, agar menjaga kelayakan penggunaannya.

    8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN 8.1 Umum Organisasi harus merencanakan dan menerapkan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan peningkatan yang diperlukan, a) untuk memperagakan kesesuaian terhadap

    persyaratan produk, b) untuk memastikan kesesuaian sistem

    manajemen mutu, dan c) untuk terus-menerus meningkatkan

    keefektivan sistem manajemen mutu, Hal ini harus mencakup penetapan metode yang dapat diterapkan, termasuk teknik statistik, dan tingkatan pemakaiannya. 8.2 Pemantauan dan pengukuran 8.2.1 Kepuasan pelanggan Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen mutu, organisasi harus memantau informasi berkaitan dengan persepsi pelanggan apakah organisasi telah memenuhi persyaratan pelanggan. Metode untuk memperoleh dan memakai informasi ini harus ditetapkan. CATATAN : pemantauan persepsi pelanggan dapat mencakup berdasarkan input dari berbagai sumber seperti; survey kepuasan pelanggan, data pelanggan tentang produk bermutu yang diserahkan, survey pendapat konsumen, analisis bisnis yang merugi, penghargaan/ hadiah, klaim garansi dan laporan agen. 8.2.2 Audit internal Organisasi harus melakukan audit internal pada jangka waktu terencana untuk menentukan apakah sistem manajemen mutu,

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 12 dari 13

    a) memenuhi pengaturan yang direncanakan (lihat 7.1), pada persyaratan Standar Internasional ini dan persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh organisasi, dan

    b) diterapkan dan dipelihara secara efektif. Harus direncanakan program audit, dengan mempertimbangkan status dan pentingnya proses dan bidang yang diaudit, seperti juga hasil audit yang lalu. Kriteria, lengkap, frekuensi dan metode audit harus ditetapkan. Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan keobyektivan dan tidak berpihaknya proses audit. Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaan mereka sendiri. Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan perencanaan dan pelaksanaan audit, membuat rekaman dan pelaporan hasilnya. Rekaman audit dan hasil-hasilnya harus dipelihara (lihat 4.2.4). Manajemen yang bertanggung jawab atas area yang telah diaudit harus memastikan bahwa koreksi dan tindakan koreksi apapun yang diperlukan dilakukan tanpa penundaan, untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan dan penyebabnya. Kegiatan tindak lanjut harus mencakup verifikasi tindakan yang dilakukan dan pelaporan hasil verifikasi (lihat 8.5.2) 8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses Organisasi harus menggunakan metode yang sesuai untuk memantau dan, bila dapat diterapkan, mengukur proses-proses sistem manajemen mutu. Metode tersebut harus memperagakan kemampuan proses-proses untuk mencapai hasil yang direncanakan. Bila hasil tidak tercapai, koreksi dan tindakan koreksi harus dilakukan sesuai keperluan. CATATAN : saat menetapkan metode-metode yang sesuai, disarankan agar organisasi mempertimbangkan tipe dan keluasan pemantauan atau pengukuran di masing-masing proses terkait dampaknya pada kesesuaian persyaratan produk dan keefektifan sistem manajemen mutu.

    8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk telah dipenuhi. Hal ini harus dilakukan pada tahapan proses realisasi produk yang sesuai menurut pengaturan yang direncanakan (lihat 7.1 ). Bukti kesesuaian dengan kriteria keberterimaan harus dipelihara. Rekaman harus menunjukkan orang yang berwenang melepas produk untuk dikirimkan ke pelanggan (lihat 4.2.4). Pelepasan produk atau penyerahan jasa ke pelanggan tidak boleh dilanjutkan sampai semua pengaturan yang terencana (lihat 7.1 ) telah dilengkapi secara memuaskan, atau jika tidak atas persetujuan dari kewenangan yang relevan, dan jika dapat diterapkan oleh pelanggan. 8.3 Pengendalian produk tidak sesuai Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan produk diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau penyerahan yang tidak dikehendaki. Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk menjelaskan pengendalian, tanggung jawab dan wewenang yang terkait dalam memutuskan produk tidak sesuai. Jika dapat diterapkan, organisasi harus menangani produk tidak sesuai dengan satu atau lebih cara berikut: a) melakukan tindakan untuk menghilangkan

    ketidaksesuaian yang ditemukan; b) membolehkan pemakaian, pelepasan atau

    penerimaan melalui konsesi oleh kewenangan yang relevan dan, jika dapat diterapkan, oleh pelanggan;

    c) melakukan tindakan untuk menghindarkan pemakaian atau aplikasi aslinya.

    d) melakukan tindakan yang sesuai dengan efek, atau efek potensial, dari ketidaksesuaian ketika produk yang tidak sesuai terdeteksi setelah pengiriman atau telah mulai digunakan.

  • Standar Internasional ISO 9001 : 2008

    Materi Training/Rev. 01/2009, 13 dari 13

    Bila produk tidak sesuai telah dikoreksi, padanya harus dilakukan verifikasi ulang untuk memperagakan kesesuaian pada persyaratan. Rekaman dari ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil selanjutnya, termasuk konsesi yang diperoleh, harus dipelihara (lihat 4.2.4). 8.4 Analisis data Organisasi harus menetapkan, menghimpun dan menganalisis ketepatan data untuk memperagakan kelayakan dan keefektifan sistem manajemen mutu serta mengevaluasi jika peningkatan berkesinambungan dari sistem manajemen mutu dapat dilakukan secara efektif. Hal ini harus mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber lain yang relevan. Analisis data harus memberikan informasi yang berkaitan dengan, a) kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1), b) kesesuaian pada persyaratan produk (lihat

    8.2.4), c) karakteristik dan kecenderungan proses

    dan produk termasuk peluang untuk tindakan pencegahan (lihat 8.2.3 dan 8.2.4) , dan

    d) pemasok (lihat 7.4). 8.5 Peningkatan 8.5.1 Peningkatan berkesinambungan Organisasi harus terus-menerus meningkatkan keefektivan sistem manajemen mutu melalui pemakaian kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan koreksi dan tindakan pencegahan serta tinjauan manajemen. 8.5.2 Tindakan koreksi Organisasi harus melakukan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya. Tindakan koreksi harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang dihadapi.

    Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk menentukan persyaratan bagi, a) peninjauan ketidaksesuaian (termasuk

    keluhan pelanggan), b) penetapan penyebab ketidaksesuaian, c) penilaian kebutuhan tindakan untuk

    memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang,

    d) penetapan dan penerapan tindakan tindakan yang diperlukan,

    e) rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan

    f) peninjauan keefektivan tindakan koreksi yang dilakukan.

    8.5.3 Tindakan pencegahan Organisasi harus menetapkan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian potensial untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan harus sesuai dengan pengaruh masalah potensial itu. Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk menentukan persyaratan bagi, a) penetapan ketidaksesuaian dan potensial

    penyebabnya, b) evaluasi kebutuhan tindakan untuk

    mencegah terjadinya ketidaksesuaian, c) penetapan dan penerapan tindakan yang

    diperlukan, d) rekaman hasil tindakan yang dilakukan

    (lihat 4.2.4), dan e) rekaman hasil tindakan yang dilakukan

    (lihat 4.2.4), dan f) peninjauan keefektivan tindakan

    pencegahan yang dilakukan.