Islam Digest

7
REPUBLIKA Taman Shalimar Warisan Dinasti Mughal ARSITEKTUR HLM C2 MUALAF HLM C8 Al-Madain terletak di tepi Sungai Tigris sebelah timur, sekitar 30 kilometer dari Baghdad, Irak. JAMES FRANKEL Menemukan Tuhan dalam Alquran SITUS HLM C3 REPUBLIKA AHAD, 28 AGUSTUS 2011 C1 AL-MADAIN Metropolitan Kuno di Tepi Sungai Tigris Alquran secara tegas menjelaskan fakta tentang penguasa bumi. Oleh Heri Ruslan J auh sebelum ajaran Islam turun, masyarakat jahiliah Arab ternyata sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan. Kaum Arab Jahiliyah menggelar kedua hari raya itu dengan menggelar pesta pora. Selain menari-nari, baik tarian perang maupun ketangkasan, mereka juga bernyanyi dan menyantap hidangan lezat serta minuman memabukkan. “Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hari raya yang berasal dari zaman Persia Kuno?” tulis Ensiklopedi Islam. Setelah turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada 2 Hijriah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan an-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.” Setiap kaum memang memiliki hari raya masing-masing. Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul, mengutip sebuah hadis dari Abdullah bin Amar, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasanya Nuh adalah satu tahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha’.” (HR Ibnu Majah). Jika merujuk pada hadis di atas, maka umat Nabi Nuh AS pun memiliki hari raya. Sayangnya, kata Ibnu Katsir, hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah itu sanadnya dhaif. Rasulullah SAW mem- benarkan bahwa setiap kaum memiliki hari raya. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, pernah memarahi dua wanita Anshar memukul rebana sambil bernyanyi-nyanyi. “Pantaskah ada seruling setan di rumah Rasulullah SAW?” cetus Abu Bakar. “Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar! Karena tiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita,” sabda Rasulullah SAW. Hari Raya Idul Fitri untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam, selepas Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah. Dalam pertempuran itu, umat Islam meraih kemenangan. Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara dari kaum kafir Quraisy. Pada tahun itu, Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan kaum kafir dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa. Menurut sebuah riwayat, Nabi SAW dan para sahabat menunaikan shalat Id pertama dengan kondisi luka-luka yang masih belum pulih akibat Perang Badar. Rasulullah SAW pun dalam sebuah riwayat disebutkan, merayakan Hari Raya Idul Fitri pertama dalam kondisi letih. Sampai-sampai Nabi SAW bersandar pada Bilal RA dan menyampaikan khutbahnya. Menurut Hafizh Ibnu Katsir, pada Hari Raya Idul Fitri yang pertama, Rasulullah SAW pergi meninggalkan masjid menuju suatu tanah lapang dan menunaikan shalat Id di atas tanah lapang itu. Sejak itulah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menunaikan shalat Id di lapangan terbuka. Sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri, umat Islam diwajibkan menunaikan zakat fitrah. Tepat pada 1 Syawal, kaum Muslim disunahkan melak- sanakan shalat Id, baik di lapangan terbuka maupun di masjid, sebanyak dua rakaat dan kemudian dilanjutkan dengan khutbah. Hingga kini, Idul Fitri telah dilakukan kaum Muslimin sebanyak 1.430 kali. Di setiap wilayah atau daerah, umat Islam memiliki tradisi masing- masing untuk merayakan dan mengisi hari raya itu. Bahkan, di setiap daerah dan negara, umat Islam memiliki istilah sendiri untuk menyebut Idul Fitri Sejatinya, menurut Prof HM Baharun, hakikat Idul Fitri adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu di medan jihad Ramadhan. Setelah berhasill menundukkan nafsu, kaum Muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan dapat “kembali ke fitrah” (Idul Fitri), yakni kembali ke asal kejadian. Semoga. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H. INDIAADVICES IDINDIA HAKIKAT IDUL FITRI ADALAH PERAYAAN KEMENANGAN IMAN DAN ILMU ATAS NAFSU DI MEDAN JIHAD RAMADHAN.

description

Republika, 28 Agustus 2011

Transcript of Islam Digest

Page 1: Islam Digest

R E P U B L I K A

Taman Shalimar Warisan Dinasti Mughal ARSITEKTUR HLM C2

MUALAF HLM C8

Al-Madain terletak di tepi Sungai Tigris sebelah timur,sekitar 30 kilometer dari Baghdad, Irak.

JAMES FRANKELMenemukan Tuhan dalam Alquran

SITUS HLM C3

REPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011 ● C1

AL-MADAINMetropolitan Kuno di Tepi Sungai Tigris

Alquran secara tegas menjelaskan fakta tentang penguasabumi.

Oleh Heri Ruslan

Jauh sebelum ajaran Islam turun,masyarakat jahiliah Arab ternyata sudahmemiliki dua hari raya, yakni Nairuz danMahrajan. Kaum Arab Jahiliyah menggelarkedua hari raya itu dengan menggelarpesta pora. Selain menari-nari, baik tarianperang maupun ketangkasan, mereka juga

bernyanyi dan menyantap hidangan lezat sertaminuman memabukkan.

“Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hariraya yang berasal dari zaman Persia Kuno?” tulisEnsiklopedi Islam. Setelah turunnya kewajibanmenunaikan ibadah puasa Ramadhan pada 2Hijriah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkanAbu Dawud dan an-Nasa’i, Rasulullah SAWbersabda, “Sesungguhnya Allah mengganti keduahari raya itu dengan hari raya yang lebih baik,yakni Idul Fitri dan Idul Adha.”

Setiap kaum memang memiliki hari rayamasing-masing. Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam KisahPara Nabi dan Rasul, mengutip sebuah hadis dariAbdullah bin Amar, “Saya mendengar RasulullahSAW bersabda: ‘Puasanya Nuh adalah satu tahunpenuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha’.” (HRIbnu Majah).

Jika merujuk pada hadis di atas, maka umatNabi Nuh AS pun memiliki hari raya. Sayangnya,kata Ibnu Katsir, hadis yang diriwayatkan IbnuMajah itu sanadnya dhaif. Rasulullah SAW mem-benarkan bahwa setiap kaum memiliki hari raya.

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari,pernah memarahi dua wanita Anshar memukulrebana sambil bernyanyi-nyanyi.

“Pantaskah ada seruling setan di rumahRasulullah SAW?” cetus Abu Bakar.

“Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar! Karenatiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari iniadalah hari raya kita,” sabda Rasulullah SAW.

Hari Raya Idul Fitri untuk pertama kalinyadirayakan umat Islam, selepas Perang Badar yangterjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah. Dalampertempuran itu, umat Islam meraih kemenangan.Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapandengan 1.000 tentara dari kaum kafir Quraisy.

Pada tahun itu, Rasulullah SAW dan parasahabat merayakan dua kemenangan, yaknikeberhasilan mengalahkan kaum kafir dalamPerang Badar dan menaklukkan hawa nafsusetelah sebulan berpuasa. Menurut sebuahriwayat, Nabi SAW dan para sahabat menunaikanshalat Id pertama dengan kondisi luka-luka yangmasih belum pulih akibat Perang Badar.

Rasulullah SAW pun dalam sebuah riwayatdisebutkan, merayakan Hari Raya Idul Fitripertama dalam kondisi letih. Sampai-sampai NabiSAW bersandar pada Bilal RA dan menyampaikankhutbahnya.

Menurut Hafizh Ibnu Katsir, pada Hari RayaIdul Fitri yang pertama, Rasulullah SAW pergimeninggalkan masjid menuju suatu tanah lapangdan menunaikan shalat Id di atas tanah lapangitu. Sejak itulah, Nabi Muhammad SAW dan parasahabat menunaikan shalat Id di lapanganterbuka.

Sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri, umatIslam diwajibkan menunaikan zakat fitrah. Tepatpada 1 Syawal, kaum Muslim disunahkan melak-sanakan shalat Id, baik di lapangan terbukamaupun di masjid, sebanyak dua rakaat dankemudian dilanjutkan dengan khutbah.

Hingga kini, Idul Fitri telah dilakukan kaumMuslimin sebanyak 1.430 kali. Di setiap wilayahatau daerah, umat Islam memiliki tradisi masing-masing untuk merayakan dan mengisi hari rayaitu. Bahkan, di setiap daerah dan negara, umatIslam memiliki istilah sendiri untuk menyebutIdul Fitri

Sejatinya, menurut Prof HM Baharun, hakikatIdul Fitri adalah perayaan kemenangan iman danilmu atas nafsu di medan jihad Ramadhan.Setelah berhasill menundukkan nafsu, kaumMuslim yang berpuasa di bulan Ramadhan dapat“kembali ke fitrah” (Idul Fitri), yakni kembali keasal kejadian. Semoga. Selamat Hari Raya IdulFitri 1432 H. ■

IND

IAAD

VIC

ES

IDINDIA

HAKIKAT IDUL FITRI

ADALAH PERAYAAN

KEMENANGAN IMAN DAN

ILMU ATAS NAFSU DI

MEDAN JIHAD RAMADHAN.

Page 2: Islam Digest

C2REPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011arsitektur

Pada abad ke-16 M, tepatnya1526 M, di Anak Benua Indiaberdiri sebuah kerajaan Islambernama Mughal. Kekaisaranyang didirikan oleh Zahiruddin

Muhammad Babur itu sempat menjadisatu dari tiga kerajaan besar Islam didunia, setelah Turki Usmani dan Safawi.

Dinasti Mughal mencapai puncakkeemasan di bidang arsitektur pada erakepemimpinan Pangeran Khurram yangbergelar Syah Jahan (Raja Dunia), sultankelima yang berkuasa pada 1627 hingga1658 M. Para sejarawan arsitektur menju-lukinya sebagai bapak pembangunan.

Betapa tidak. Pada masa kekuasaannya,Dinasti Mughal gencar membangun gedung-gedung yang menggunakan batu marmerdan terletak di tengah-tengah kebun dantaman nan indah. Selain membangungedung dan istana yang megah, Syah Jahanjuga menciptakan taman-taman yang indahdi wilayah kekuasaannya.

Di Kabul terdapat Taman Bagh-e Babur.Di Agra, India terbentang Taman Ram Bagh.Di wilayah Lahore, Pakistan, terdapat pulasebuah taman warisan Dinasti Mughalbernama Taman Shalimar. Taman yang hijaudan rindang itu terletak sekitar delapan kilo-meter di sebelah timur Kota Lahore.

Taman itu dirancang dan dibangun pada1637. Dalam waktu setahun, TamanShalimar pun terbentang menghiaswilayah Lahore. Bentuk taman itu terinspi-rasi dari sebuah taman dengan nama yangsama di Kashmir. Kemudian taman iniditiru pula oleh Taman Shalimar di Delhi.

Pengerjaan megaproyek TamanShalimar itu dilakukan di bawah pen-gawasan Khalilullah Khan dan bekerjasama dengan Ali Mardan Khan dan MullaAlaul Maulk Tuni. Terdapat lima sumbergeografis yang menjadi inspirasi taman ini,yaitu Asia Tengah, Kashmir, Punjab Barat,Persia, dan Kesultanan Delhi.

Taman yang juga kerap disebut TamanShalamar itu panjangnya mencapai 658meter dan lebar 258 meter, yang memben-tang dari utara ke selatan. Komplekstaman Persia ini dibagi menjadi dua bagianyang dipisahkan oleh sebuah teras persegi.

Setiap taman dipisahkan oleh kanal-kanal,petak bunga.

Bentuk Taman Shalimar mengikutitradisi Persia, charbagh, yaitu tamanrangkap empat. Taman ini dibagi menjaditiga tingkat yang berbeda sehingga bagianpaling atas taman tidak dapat dilihat olehpengunjung yang masuk di tingkat bawah.Setiap tingkatan memiliki tinggi sekitarempat hingga lima meter.

Teras di setiap tingkat memiliki namaUrdu tersendiri. Tingkat teratas bernamaFarah Baksh, yang berarti ‘pemberikenikmatan’. Taman paling atas, yangpaling tersembunyi, diperkirakan dipakaioleh wanita-wanita kerajaan. Teras yangkedua bernama Faiz Baksh, yang memilikiarti ‘pemberi kebaikan’. Dan teras ter-bawah bernama Hayat Baksh, yang artinya‘pemberi kehidupan’.

Untuk menghidupi aneka tanamanyang menghias Taman Shalimar, dibangun-lah saluran air yang berasal dari kanalyang dirancang dan dikelola oleh AliMardan Khan atau Inayat Khan. Ia terkenalkarena keahliannya dalam arsitektur danbangunan. Kanal tersebut dinamakan ShahNahar, yang berarti Kanal Kerajaan.

Kanal itu juga dikenal sebagai Hansti

nahar, yang artinya ‘kanal tertawa’. Kanalitui mengalirkan air dari Rajpot (kinibernama Madhpur di India), yang jaraknyamenuju taman sekitar 161 km. Kanal inimemisahkan taman-taman dan mengakhirialirannya di sebuah kolam marmer raksasadi tengah teras.

Dari kolam ini dan kanal-kanalnya, ter-dapat 410 air mancur yang menyembur kekolam marmer tersebut. Air mancurmampu menciptakan nuansa kesejukan diarea sekitar kolam. Kehadiran air mancurjuga membantu pengunjung selama musimpanas di Lahore, yang suhunya dapat men-capai 120 F (49 C).

Teras tertinggi memiliki 105 airmancur. Teras kedua memiliki lebih banyakair mancur, yaitu 152 buah dan teras ter-bawah terdiri atas 153 air mancur. TamanShalimar Lahore ini juga memiliki lima airterjun kecil, termasuk air terjun marmerraksasa dan Sawan Bhadoon.

Taman Shalimar terdiri atas bangunanmarmer putih yang menjadi ciri khas SyahJahan. Taman ini dikelilingi oleh dindingyang terbuat dari batu pasir merah dandihiasi dengan kios-kios kecil. Bangunanlain yang menghiasi taman ini adalahSawan Bhadum (paviliun), Naqar Khanadan bangunan-bangunannya, Khwabgah(kamar tidur), Hamam (pemandian),Aramgah (ruang istirahat), Baradaries ataupaviliun musim panas tempat menikmaticipratan dingin air mancur, dua gerbangmasuk, serta menara di sudut-suduttaman.

Berbagai tanaman dan pohon yangtumbuh di lingkungan Taman Shalimarmampu menciptakan suasana teduh dansejuk. Aneka tumbuhan atau pohon yangmenghias taman itu, antara lain, apel, ceri,mangga, pir, dan plum. Di taman ini jugaberbagai bunga yang menyejukkan matapara pengunjung.

Taman Shalimar merupakan salah satutaman terindah di antara taman denganarsitektur Mughal lainnya. Taman inimenjadi situs warisan dunia UNESCO pada1981, bersama dengan Benteng Lahore.

■ c02 ed: heri ruslan

Ta m a n S h a l i m a r

TAMAN SHALIMAR TER-

DIRI ATAS BANGUNAN

MARMER PUTIH, YANG

MENJADI CIRI KHAS

SYAH JAHAN.

Raja-raja Kesultanan Mu -ghal adalah para pecintakeindahan. Sejakpertama kali berdiri,

penguasa dinasti itu sudah mulaimembangun taman-taman untukmemperindah istana dan kota.Sultan Mughal pertama,Zahiruddin Muhammad Babur,telah mem bangun taman diLahore dan Dholpur.

Putranya, Humayyun, seper-tinya tidak punya waktu untukmembangun satu taman pun.Namun, ia dikenal banyak meng-habiskan waktu di taman yangdibangun ayahnya. Keturunan -nya, Akbar, membangun beberapa taman di Delhi, lalu diAgra, ibu kota baru DinastiMughal di era kekuasaannya.

Tamannya cenderung dibangun di tepi sungai, alih-alihtaman benteng seperti yangdibangun pendahulu nya. Akantetapi, taman benteng inilah akanmemenga ruhi bentuk arsitekturtaman Mughal.

Pewaris takhta Dinasti Mughalberikutnya, Jahangir, tak terlalusering membangun, namun iabanyak membantu pembangunanTaman Shalimar yang terkenal.Jahangir dikenal sebagai rajayang menyukai bunga-bunga.Anak Jahangir, Shah Jahan, men -jadi penguasa yang memiliki ke -cintaan untuk membangun istanadan tama-taman yang indah.

Syah Jahan dikenang sebagai penguasa yang telah mem -bangun Taj Mahal untukalmarhum istri tercinta, MumtazMahal. Ia juga ber tanggungjawab atas pembangunan

Benteng Merah di Delhi, yangdihiasi Mahtab Bagh, sebuahtaman malam yang penuhdengan bunga-bunga yang mekarpada malam hari, seperti melati.Paviliun-paviliun di dalamnyadibuat dari marmer putih yangbersinar di bawah cahaya rembu-lan.

Karya-karya arsitektur DinastiMughal banyak terinsiprasi olehayat-ayat Alquran. Selain itu,pembuatan taman arsitekturnyajuga menyandingkan numerologidan zodiak yang terhubungdengan sejarah keluarga ataubudaya. Angka delapan dan sem-bilan dianggap menguntungkanbagi bangsa Mughal. Keduaangka ini dapat ditemukan dalamjumlah teras atau arsitekturtaman seperti kolam persegidelapan.

Desain taman Mughal berasaldari taman Islam abad pe rtengah -an, meskipun terdapat penga ruhnomaden dari keturunan Turki-Mongol Dinasti Mughal. TamanIslam, menurut Julia Scott Meisamidalam nigaahart.com, adalahtaman yang berdinding dan terlin-dung dari dunia luar.

Desainnya kaku dan ruangandalamnya diisi dengan ele mennatural. Fitur penting yang terda -pat di dalamnya ada lah air men-galir dan kolam yang mencer-minkan keindahan langit dantaman. Pepohonan yang terdiriatas berbagai jenis buah ditanamdi dalam taman tersebut, punbunga-bunga yang berwarna-warni dan berbau harum, dan adapula burung-burung yang berki-cau. ■ c02 ed: heri ruslan

SULTAN MUGHALPecinta Keindahan

METB

LOG

WarisanDinasti Mughal

FLICKR FLICKR

FLICKR

EXOTICINDIAART

Page 3: Islam Digest

Suatu hari, Hudzaifah IbnulYaman ditugaskan di al-Madain.Dalam sebuah kesempatan, iameminta minum. Dihqaandatang dengan membawa air

dalam gelas yang terbuat dari perak.Hudzaifah melempar Dihqaan dengangelas perak tersebut.

“Sesungguhnya, aku melemparnyakarena ia sudah pernah aku larang (meng-gunakan gelas perak), namun masih sajamelakukannya,” ujar Hudzaifah.

Ia lalu berkata, “Sesungguhnya,Rasulullah SAW bersabda: ‘Emas, perak,sutra, dan sutra dibaaj untuk merekaorang kafir di dunia dan untuk kalian nantidi akhirat’.”

Dalam kisah yang tercantum dalamhadis yang diriwayatkan Imam Bukhari[5632] dan Muslim [2067] itu tercantumnama Al-Madain. Menurut Dr Syauqi AbuKhalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, al-Madain adalah nama sebuah kota yangdibangun Raja Anu Syirwan bin Qabadz.

“Dia adalah raja Persia yang bijaksana,pandai, cerdas, dan berbaik budi,” ujar DrSyauqi. Menurut dia, Raja Anu Syirwanbeserta raja-raja Sasan tinggal di kota itu

hingga ditaklukkan pasukan tentara Islampada era kepemimpinan Khalifah Umar binKhattab pada tahun 16 H. Pada tahun itu,tentara Muslim di bawah komando Sad binAbi Waqas menaklukkan al-Ahwaz dan al-Madain di Perang Jawala. Dalam pertem-puran itu, Kaisar Persia kalah danmelarikan diri di Perang Yazidiger. Lalu, dimanakah kota al-Madain itu berada?

“Al-Madain terletak di tepi Sungai Tigrissebelah timur, sekitar 30 kilometer dariBaghdad,” ungkap Dr Syauqi.

Sejatinya, al-Madain adalah sebuahkota metropolitan kuno yang dibentukoleh Dinasti Sasan. Al-Madain berarti‘kota-kota’. Menurut Wikipedia, al-Madainmerupakan salah satu kota di Babiloniayang didirikan oleh seorang Rabbi Yahudiyang dikenal dengan nama Rava. Dalambahasa Persia, al-Madain dikenal dengansebutan Tespon atau Tesiphon. Kota inipernah menjadi ibu kota KekaisaranParthian Arsacids dan Sasan Persia. Al-Madain merupakan kota besar diMesopotamia kuno. Reruntuhan kota inidapat dilihat di bagian timur Sungai Tigris,berseberangan dengan kota Hellenistik,Seleucia. Kota ini ber-

jarak sekitar 30 km di sebelah selatanBaghdad, Irak.

Al-Madain sangat menonjol selamaKekaisaran Parthian pada abad ke-1Sebelum Masehi (SM). Kota tersebutsempat menjadi pusat pemerintahan. Al-Madain menjadi sangat penting karenakota itu menjadi pusat sasaran militer bagipemimpin Kekaisaran Romawi padaperang timur mereka.

Sejarah mencatat, kota tersebutsempat lima kali direbut Roma, tiga kali diantaranya pada abad ke-2 M. Kaisar Trajanmenguasai Ctesiphon pada 116, namunpenerusnya, Hadrian, memutuskan untukmengembalikan Ctesiphon tahun berikut-nya sebagai bagian dari penyelesaiandamai.

Jenderal Romawi, Avidius Cassius,merebut kota ini pada 164 M, selamaPerang Parthia, namun ditinggalkanketika perang berakhir. Pada 197 M,Kaisar Septimius Severus menguasai al-Madain dan membawa ribuan pendudukyang kemudian dijual sebagai budak. Padaakhir abad ke-3 M, setelah Parthia digantikan oleh Sassanis, kota ini kembalimenjadi sumber konflik dengan Roma.Pada 283 M, Kaisar Galerius dikalahkandi luar kota tersebut. Setahun kemudian,ia kembali lagi dan meraih kemenanganpada pengepungan kelima. Al-Madain pundikuasai oleh bangsa Romawi pada 299.Ia mengembalikan kota tersebut kepadaRaja Persia Narses dan menukarnyadengan Armenia serta MesopotamiaBarat.

Al-Madain di era IslamAl-Madain jatuh ke tangan tentara

Muslim selama penaklukan Islam atasPersia pada 637 di bawah komando Sadbin Abi Waqqas. Masyarakat yang ada diwilayah itu tak dirugikan dengandatangnya pasukan tentara Islam.Sayangnya, istana dan arsip merekadibakar.

Kota itu mulai kehilangan pamorketika wilayah itu tak lagi menjadipusat politik dan ekonomi. Terlebih, diera Abbasiyah muncul metropolitanbaru bernama Baghdad pada abad ke-

8. Al-Madain pun berubah menjadi kotahantu karena ditinggalkan penduduknya.Penduduknya ramai-ramai bermigrasi.

Taq-i KisraDi bekas kota al-Madain hingga kini

masih berdiri sebuah monumen pening-galan Dinasti Sassan bernama Taq-i Kisra.Monumen itu berdiri di atas reruntuhankota kuno al-Madain. Kini, monumen initerletak di Salman Pak, Irak. Taq-i Kisrajuga disebut dengan nama Iwan-e Kisraatau Iwan Khosrau.

Konstruksi monumen ini dibangunpada pemerintahan Khosrau I setelahpertempuaran melawan Bizantium pada540 M. Lorong iwan yang melengkungdan membuka pada bagian depan berdirisetinggi 37 m dan lebar 26 m. Lorong inimemiliki panjang 50 m dan menjadikanmonumen ini sebagai kubah terbesar yangpernah dibuat.

Lengkungan di pintu masuk merupakanbagian dari kompleks istana kekaisaran.Ruang tahta—kemungkinan berada dibawah atau belakang lengkungan—berdirilebih dari 30 m, lebar 24 m, serta panjang48 m. Bagian atas lengkungan memilikiketebalan satu meter, sementara dindingdi bagian dasar memiliki ketebalan sekitartujuh meter. Bangunan ini merupakanyang terbesar yang pernah dibangun diPersia.

Lengkungan gerbang depan tersebutdibuat terbalik tanpa memiliki pusat.Beberapa teknik digunakan untuk mem -bangun lengkungan ini. Batu bata dile-takkan sekitar 18 derajat dari vertikal yangmemungkinkan mereka didukung olehdinding belakang selama konstruksi. Semenyang cepat mengering digunakan sebagaiplester, memungkinkan batu bata dapatmenopang batu bata yang berikutnya.

Hingga kini, Taq-i Kisra masih tetapberdiri tegap di bekas kota tua itu selamatujuh abad. Pada tahun 637 M, monumenitu dikuasai oleh bangsa Arab. KaumMuslim menggunakan bangunan itusebagai masjid untuk beberapa lamahingga daerah tersebut akhirnya diting-galkan. Pada 1888 M, banjir telah meng-hancurkan sepertiga bangunan bersejarahitu. Monumen tersebut akhirnya dibangunkembali oleh pemerintahan SaddamHussein pada 1980-an. Rezim Saddammembangun sayap utara yang runtuh.

Namun, pembangunan kembalimonumen tersebut terpaksa harus dihen-tikan karena Irak terlibat dalam PerangTeluk pada 1991. Pemerintah Irak bekerjasama dengan Universitas Chicago dalam‘Proyek Diyala’ untuk mengembalikansitus tersebut. ■ c02 ed: heri ruslan

REPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011situs C3

AL-MADAIN TERLETAK

DI TEPI SUNGAI TIGRIS

SEBELAH TIMUR,

SEKITAR 30

KILOMETER DARI

BAGHDAD, IRAK.

PANORAMIO

Metropolitan Kunodi Tepi Sungai Tigris

AL-MADAIN

PAN

OR

AM

IO

WIKIMEDIA

WIKIMEDIA

WIKIMEDIA

Page 4: Islam Digest

SETIAP DAERAH DAN NEGARA

MEMILIKI ISTILAH TERSENDIRI

UNTUK MENYEBUT HARI RAYA

IDUL FITRI.

TUNISIAUmat Islam Tunisia merayakan Idul Fitri selama tiga

hari dengan persiapan selama beberapa hari sebelumnya.Masyarakat Tunisia membuat biskuit spesial untukdiberikan kepada keluarga dan teman-teman mereka, ter-masuk Baklawa dan beberapa jenis kaak, yaitu makananasli Pakistan yang berbentuk roti keras.

Para lelaki akan berangkat ke masjid lebih dulu,sementara para perempuan boleh ikut bersama merekaatau tinggal di rumah. Di rumah mereka mempersiap-kan rumah untuk perayaan dengan meletakkanpakaian dan mainan baru untuk anak-anak mereka.Setelah itu, mereka mempersiapkan makan siang dirumah keluarga besar. Biasanya makan siang dilak-sanakan di rumah orang yang dituakan.

Membagi-bagikan kado adalah bagian dari tradisi.Berbagai hidangan disajikan. Setiap keluarga salingmengunjungi sanak famili. Biasanya anak-anak mene-mani ayah mereka untuk berkunjung ke paman, bibi,kakek dan nenek serta teman-teman mereka untukmengucapkan selamat hari raya. Mereka akan ditawariminuman dan kue-kue. Para wanita dan beberapa anaktinggal di rumah untuk menyambut para keluarga yangdatang berkunjung ke rumah dan mengucapkanselamat Idul Fitri.

AFRIKA SELATANDi Kota Cape Town, Afrika Selatan, sebagian kaum

Muslim akan berkumpul di Green Point pada malamhari di akhir Ramadhan untuk mengamati bulan.Mereka berasal dari tokoh-tokoh Islam di wilayah itu.Setelah mengamati bulan, mereka akan meng -umumkan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri.

Setelah shalat Id, kaumMuslim saling mengunjungisanak saudara dantetangga. Anak-anakmemperoleh hadiahdan uang dari yanglebih tua, baik orangtua, tetangga,maupun famili yanglain.Kebanyakan

orang memakai pakaian baru dengan warna-warnacerah. Biskuit, kue, samosa, kacang, dan kue tart disuguhkan untuk tamu di rumah. Makan siang dilak-sanakan bersama sekelompok besar keluarga di satutempat.

NIGERIAMeski tergolong negara sekuler, perayaan Idul Fitri

di Nigeria juga amat meriah. Di negara itu, pemelukKristen pun ikut berpartisipasi. Idul Fitri dikenalsebagai Sallah kecil atau Lebaran kecil. Setiap orangsaling menyapa dan mengucapkan selamat Idul Fitri,“Barka da Sallah”.

Kaum Muslim melaksanakan shalat Id di lapanganyang ditetapkan. Sebelum pulang ke rumah, merekamakan bersama keluarga yang telah disiapkan olehpara ibu. Hari libur ini dilaksanakan selama dua hari diNigeria. Apabila Idul Fitri jatuh pada akhir pekan atauberlanjut dengan akhir pekan, orang-orang Nigeriaakan memanfaatkan hari libur tersebut dengan pulangke daerah masing-masing untuk mengunjungi sanaksaudara.

ARAB SAUDIIslam adalah agama resmi di Arab Saudi karena di

sinilah Islam pertama kali diturunkan. Idul Fitri dirayakandengan meriah di negara yang memiliki dua kota suci,Makkah dan Madinah itu. Menjelang Idul Fitri tiba, orangArab akan menghiasi rumah mereka dan para ibumemasak untuk dihidangkan di hari raya ini.

Festival Idul Fitri di Arab Saudi sangatlah beragam,bergantung daerahnya. Di hari nan fitri itu, keder-mawanan dan keramahtamahan tampak dengan jelas.Keluarga Arab memiliki tradisi berkumpul bersamakeluarga besar seusai shalat Idul Fitri. Sebelummasakan khas Idul Fitri dihidangkan, anak-anak akanberbaris di depan setiap orang dewasa di dalam keluar-ga yang membagi-bagikan riyal kepada mereka.

Anggota keluarga juga memberikan hadiah kepadaanak-anak yang hadir. Hadiah yang berbentuk tas inibiasanya berisi mainan dan permen yang telahdibungkus dengan indah. Bahkan, pemilik toko punmenunjukkan kemurahan hati mereka dengan mem-berikan hadiah gratis pada pembelinya.

Orang-orang turun ke jalan dan menunjukkan kemu-rahan hati mereka. Kadang-kadang orang asing mem-berikan hadiah kepada anak-anak yang tidak merekakenal. Di Arab juga terdapat tradisi pria Arab pergi

membeli beras dan bahan pokok lain dalam jumlahbesar, lalu menaruhnya di depan pintu orang-

orang dhuafa secara acak.

TURKIDi Turki libur hari raya ini disebut

dengan Bayram dan Idul Fitri disebutdengan Seker Bayrami dan RamazanBayrami. Hari Idul Fitri adalah hari libur

nasional, yaitu ketika seluruh kantorpemerintah dan sekolah ditutupselama tiga hari berturut-turutuntuk memeriahkan perayaan ini.

Perayaan ini diresapi dengantradisi tradisional. Biasanya orang-

orang bertemu dengan orang lain dan mengucapkan,“Bayraminiz kutlu olsun” atau “Mutlu Baylamar”. Dihari itu orang-orang datang ke masjid dengan pakaianterbaik mereka, mengunjungi orang-orang yangmereka cintai seperti saudara, teman, dan tetangga.

Mereka juga melayat ke pemakaman untuk men-doakan saudara yang telah meninggal. Di pemakamanterdapat sebuah bazar sementara tempat orangmenjual bunga, air, dan buku doa bagi pelayat. Bazarini berlangsung selama tiga hari Idul Fitri. Hari pertamaadalah hari yang paling penting karena orang-orangdatang ke masjid untuk melaksanakan shalat.

Hari ini juga menjadi kehormatan bagi orang tuakarena yang lebih muda menyalami yang lebih tua danmencium tangan kanan orang tua. Biasanya anak-anakjuga pergi ke sekitar lingkungan rumahnya, dari pintuke pintu, dan memberikan ucapan selamat Bayram.Dari para tetangga yang dikunjungi mereka memper-oleh permen, cokelat, dan permen tradisional sepertibaklava dan penganan Turki. Mereka juga memperolehuang meskipun tidak banyak. 

MESIRIdul Fitri dirayakan selama tiga hari di Mesir dan

menjadi hari libur nasional. Sama seperti di Turki,seluruh sekolah, universitas, dan kantor pemerintahanlibur. Beberapa toko dan restoran pun tutup pada IdulFitri dan baru buka beberapa hari kemudian.

Hari yang fitri ini dimulai dengan penganan kecil,diikuti dengan shalat Idul Fitri yang diikuti oleh laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang mengingatkanorang-orang Mesir akan kebaikan yang harus merekalakukan pada orang lain.

Setelah shalat Idul Fitri, umat Muslim mengunjungitetangga, teman, dan saudara mereka untuk mengu-capkan selamat hari raya. Biasanya mereka mengucap-kan, “Eid Mubarak”. Pada hari pertama Lebaran,seluruh warga wajib mengunjungi sanak saudaramereka sehingga pada hari kedua dan ketiga wargadapat menikmati liburan dengan pergi ke taman,pantai, atau bioskop. Beberapa warga pergi ke SungaiNil, namun Sharm El Sheikh juga menjadi titik favoritwarga Mesir.

Anak-anak biasanya diberi baju baru pada hari IdulFitri. Mereka memperoleh Eid-ey-yah dari orang dewasa,yaitu sejumlah uang yang dapat mereka pakai di hariraya tersebut. Para perempuan juga diberi hadiah spesialdari orang yang mereka sayangi. Berkumpul keluargajuga menjadi tradisi di hari yang suci ini. Merekamemasak makanan seperti fata, khaka, yaitu pengananyang diisi kacang dan ditutupi oleh taburan gula. 

QATARMomen Idul Fitri menjadi hal yang penting bagi

masyarakat Qatar karena di hari ini seluruh keluargaberkumpul dan merayakan Idul Fitri bersama-sama.Persiapan Idul Fitri dilakukan sekitar seminggu hinggasepuluh hari sebelum Ramadhan berakhir. AkhirRamadhan adalah hari-hari sibuk bagi perempuanQatar karena merekalah yang melakukan hampirseluruh persiapan.

Para penjahit kelebihan pesanan karena banyaknyaperempuan yang menjahitkan pakaian untuk Idul Fitri.Sepuluh hari menjelang Idul Fitri di ibu kota Qatar,Doha, lalu lintas menjadi mimpi buruk bagi orang-orang di sana. Bak banjir melanda, orang-orang datangke toko baju, penjahit, dan pasar untuk membeli keper-luan Idul Fitri mereka. Akhir Ramadhan polisi disia-gakan di tempat-tempat tertentu untuk mengatur lalulintas.

AFGHANISTANDi negara berbudaya Islam Sunni, Idul Fitri

memegang peranan yang sangat penting. MasyarakatAfghanistan mulai mempersiapkan Idul Fitri sepuluhhari sebelumnya dengan membersihkan rumahmereka. Hal ini dikenal dengan Khana Takani.Masyarakat pergi ke bazar dan membeli baju baru,permen, dan kue yang dihidangkan untuk para tamu.

Pada hari Idul Fitri, mereka melaksanakan shalat ber-jamaah dan pulang ke rumah untuk makan bersamakelarga besar. Mereka saling mengunjungi rumahsaudara dan tetangga sambil mengucapkan “EidMubarak”.

ASIA SELATANMalam sebelum Idul Fitri di Pakistan, India,

Bangladesh, Sri Lanka, dan Nepal disebut Chaand Raat

C4tema utama C5tema utamaREPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011 REPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011

Lebih dari 1,5 miliar umat Islam

di seluruh penjuru dunia

bersukacita menyambut

datangnya Hari Kemenangan,

Idul Fitri 1423 H, yang jatuh

pada 1 Syawal. Di setiap wilayah, kaum

Muslim memiliki tradisi masing-masing

untuk mengisi dan merayakan Idul Fitri.

Semua bergembira dan bersukaria

setelah sebulan menunaikan ibadah

shaum.

Setiap daerah dan negara memiliki

istilah tersendiri untuk menyebut Hari

Raya Idul Fitri. Orang Indonesia menye-

butnya Hari Lebaran. Orang Jawa menge-

nalnya sebagai Riyoyo, di kalangan etnis

Sunda disebut Boboran Siyam, sedangkan

Muslim di Aceh mengenalnya sebagai

Uroe Raya Puasa.

Kaum Muslim di Malaysia, Singapura,

dan Brunei biasa memanggilnya Hari

Raya Puasa dan Aidilfitri. Muslim

Bangladesh menyebut Idul Fitri sebagai

Rojar Eid. Orang Turki menyebutnya

sebagai Ramazan Bayramı. Dalam bahasa

Sindhi, disebut Eid Nimaz dan bahasa

Hausanya disebut Sallah.

Dalam bahasa Persia, Idul Fitri dikenal

dengan istilah Eid-e Sa’eed-e Fitr. Orang

berbahasa Urdu memanggilnya Choti Eid

atau Meethi Eid. Di beberapa negara di

daratan Eropa juga terdapat beragam

istilah Idul Fitri. Orang Bosnia mengenal-

nya sebagai Eid, Muslim Albania menye-

butnya sebagai Bajram, di Kroasia dikenal

istilah Ramazanski Bajram.

Di beberapa negara berpenduduk

mayoritas Muslim, Idul Fitri dirayakan

selama tiga hari. Hal pertama yang

dilakukan oleh umat Muslim pada Hari

Kemenangan adalah melaksanakan shalat

Id di masjid atau di lapangan terbuka.

Setelah itu, mereka saling meminta maaf

kepada kerabat dan berkunjung ke rumah

saudara untuk mengucapkan selamat Idul

Fitri.Di hari nan fitri itu, setiap Muslim

biasanya bangun pagi, lalu menyucikan

diri. Mereka berangkat ke masjid atau ke

lapangan dengan menggunakan pakaian

baru atau pakaian terbaik mereka.

Sebelum shalat dilaksanakan, umat Islam

diwajibkan zakat fitrah. Jamaah yang

akan pergi ke masjid biasanya mengu-

mandangkan takbir selama perjalanan

mereka. Kumandang takbir terdengar dari

corong-corong pengeras suara dan dari

mulut setiap Muslim.

Berikut adalah tradisi yang dilakukan

umat Islam di berbagai negara untuk

menyambut dan mengisi Hari Raya Idul

Fitri. ■

DI SEANTERO JAGAT

yang artinya malam sebelum bulan. Muslim di negara-negara inimengunjungi pasar dan toko untuk membeli keperluan Lebaran.Anak-anak gadis akan memakai henna di tangan dan kaki merekadan memakai gelang berwarna-warni.

Mereka mengucapkan “Eid Mubarak” dan diikuti dengan pem-berian hadiah dan baju. Setelah mereka melaksanakan shalat IdulFitri, biasanya masyarakat berkunjung ke pemakaman untukmendoakan keluarga yang telah meninggal.

Di India, masjid-masjid terkenal penuh oleh Muslim yang inginmelaksanakan shalat Idul Fitri. Di Bangladesh Sholakia menjadipusat shalat Idul Fitri. Sekitar 300 ribu Muslim melaksanakanshalat Idul Fitri di sana setiap tahunnya. Kebanyakan masyarakatdi Asia Selatan merayakan Idul Fitri selama tiga hari.

AMERIKA SERIKATKebanyakan Muslim di Amerika Serikat melaksanakan shalat

Idul Fitri di pusat kebudayaan Islam di kota besar. Muslim daribudaya dan negara yang berbeda datang untuk merayakan IdulFitri bersama-sama. Di beberapa kota, shalat dilakukan beberapakali untuk mengakomodasi jamaah yang ada. Secara umum,mereka mengunjungi setiap rumah Muslim atau komunitas.

INGGRISMeskipun Idul Fitri tidak menjadi hari libur nasional di Inggris,

Muslim di sana diwajibkan untuk mengikuti shalat Idul Fitri padapagi hari. Di wilayah yang mayoritas berpenduduk Muslim,sekolah dan bisnis lokal sering memberikan keringanan bagiMuslim untuk merayakan hari ini dengan memberi mereka libur.

Setelah shalat, biasanya umat Muslim mengunjungi pemaka-man lalu pulang ke rumah. Mereka akan memberikan selamatpada keluarga, mengunjungi keluarga terdekat dan tetanggaMuslim. Mereka juga sering memasak masakan tradisionaldaerah masing-masing.

ASIA TENGGARAIdul Fitri menjadi hari terbesar di Indonesia dan Brunei

Darussalam, sedangkan di Malaysia dan Singapura Idul Fitrimenjadi salah satu hari besar yang dirayakan masyarakat setem-pat.

Mudik menjadi tradisi di Indonesia. Mudik dilakukan olehmayoritas masyarakat yang tinggal di Jakarta dan Surabaya.Biasanya, pemudik kembali ke daerah mereka di Sumatra,Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. Hal itu mereka lakukan hanyauntuk berkumpul bersama keluarga di hari besar tersebut.Pemerintah menyediakan jasa transportasi dan mempersiapkaninfrastruktur sebelum tradisi mudik ini dilaksanakan. Tradisimudik ini menyebabkan kemacetan luar biasa di beberapatempat. ■ c02 ed: heri ruslan

Oleh Heri Ruslan

Umat Islam di berbagai tempat,daerah, dan negara memiliki tradisimasing-masing dalam menyambutdatangnya Hari Raya Idul Fitri.

Intinya, pada saat hari raya, setiap keluargabisa berkumpul, saling mengunjungi, danbersilaturahim, serta saling memaafkan.

Nah, agar perayaan Idul Fitri 1432 H benar-benar bermakna, sebaiknya setiap Muslimmeniru teladan dan perintah Rasulullah SAWdalam mengisi hari nan fitri ini. Dalam KitabMausuu’atul Aadaab Al-Islaamiyyah, SyekhAbdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menje-laskan adab berhari raya ala Rasulullah SAW.Berikut ini adab berhari raya.

Pertama, niat yang benar.Menurut Syekh Sayyid Nada, wajib bagi

seorang Muslim menghadirkan niat yangbenar dalam segala perkara berkaitan denganhari raya, seperti berniat ketika keluar rumahuntuk shalat demi mengikuti Nabi SAW.

Kedua, mandi.Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap

Muslim mandi. Sehingga, dapat berkumpulbersama kaum Muslimin lainnya dalamkeadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dariIbnu Umar RA, bahwa ia mandi pada hari rayaIdul Fitri, sebelum berangkat ke tempatshalat. (HR Malik dalam kitab al-Muwaththa).

Ketiga, memakai wewangian.Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya

setiap Muslim memakai wewangian dandalam keadaan bersih.

Keempat, memakai pakaian baru.Jika seorang mampu, disunahkan memakai

pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itumenunjukkan rasa syukur atas nikmat yangdiberikan Allah SWT dan menunjukkan

kegembiraan pada hari raya. Ibnu Umar RAmemakai pakaian terbaiknya pada kedua hariraya. (HR al-Baihaki).

Kelima, mengeluarkan zakat fitrah sebelummelaksanakan shalat.

Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW,seorang Muslim hendaknya mengeluarkanzakat fitrah sebelum shalat untuk menggem-birakan fakir-miskin dan orang yang membu-tuhkan pada hari Id tersebut. Rasulullah SAWmemerintahkan umatnya untuk mengelu-arkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluaruntuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).

Keenam, memakan kurma sebelumberangkat dari rumah pada hari raya Idul Fitri.

Dalam sebuah hadis disebutkan, RasulullahSAW sebelum berangkat shalat pada hari rayaIdul Fitri memakan kurma terlebih dahulu.Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW takberangkat shalat Idul Fitri kecuali setelahmakan, sedangkan beliau tidak makan padahari raya Idul Adha, kecuali setelah pulang danmakan dari hewan kurbannya. (HR at-Tirmidzi)

Ketujuh, bersegera menuju tempat shalat.Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap

Muslim bergegas menuju tempat dilakukan-nya shalat Id.

Kedelapan, keluarnya wanita ke tempatshalat.

Kaum wanita dianjurkan untuk keluar

menuju tempat shalat walaupun sedang haid.Sehingga, mereka dapat menyaksikan danmendapat kemuliaan hari raya sertamerasakan kebahagiaan bersama orang lain.

Kesembilan, anak-anak diajak untuk shalat.Ibnu Abbas RA berkata, ‘’Aku keluar

bersama Nabi SAW pada Hari Raya Idul Fitridan Idul Adha, kemudian beliau shalat danberkhutbah .…’’ (HR Bukhari-Muslim).

Kesepuluh, ketempat shalat dengan ber-jalan kaki.

Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuksunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar padadua hari raya dengan berjalan kaki, shalattanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalankaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah).Perbuatan inilah yang disukai selama takmemberatkan orang yang shalat.

Kesebelas, bertakbir dengan suara kerassampai ke tempat shalat.

Disunahkan bertakbir mulai dari keluarrumah sampai ke tempat shalat. Hal ini untukmenunjukkan syiar Islam.

Kedua belas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yangshalat.

Bersalaman dan saling mengucapkanselamat akan membahagiakan jiwa yangmerasa gembira pada hari Id. Bisa pula sambilmengucapkan, ‘’Semoga allah menerima amalkami dan amal kalian.’’

Ketiga belas, bersilaturahim.

Keempat belas, saling bertukar hadiah danmakanan.

Sudah menjadi tradisi, pada hari rayasetaip tetangga bertukar makanan dan hi -dangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberi -kan hadiah bagi mereka yang tak mampu. ■

ADAB DI HARI RAYA IDUL FITRIWIKIMEDIA

WIKIMEDIA

YOGI ARDHI/REPUBLIKA

WIKIMEDIA

IDPAKISTAN

Page 5: Islam Digest

Oleh Nashih Nashrullah

Setiap orang selalu berharap dan

berdoa agar senantiasa mendapat

rezeki yang melimpah. Namun, tak

ada yang bisa mengetahui kepas -

tian mengenai rezeki. Soal kapan,

di mana, dan jumlah rezeki yang akan diper-

oleh berada di luar batas kemampuan akal

dan rasio manusia.

Sang pemegang kendali dan pembagi

rezeki bagi umat manusia hanyalah Allah

SWT. Sang Khalik telah menentukan rezeki

setiap anak Adam yang hidup di muka bumi

ini. Ada yang mendapatkan limpahan rezeki,

namun banyak pula yang pundi-pundi

rezekinya terbatas.

Upaya manusia untuk mengais rezeki pun

sangat beragam. Ada orang yang bisa meraup

jutaan atau bahkan miliaran rupiah dalam

sekali tanda tangan. Namun, banyak pula

orang yang bekerja berat hanya menda -

patkan belasan hingga puluhan ribu. Malah,

tak sedikit orang yang pulang ke rumahnya

dengan tangan hampa.

Di balik setiap rahasia pasti terkandung

hikmah. Syekh Muhammad Mutawwalli

Sya’rawi, seorang tokoh yang piawai menaf-

sirkan Alquran, dengan analisisnya yang

tajam mencoba menuliskan hasil pemikiran

dan renungannya terhadap satu dimensi

utama manusia, yakni mencari rezeki.

Syekh menjabarkan hal ihwal rezeki yang

kerap ditanyakan banyak pihak. Menteri

Urusan Wakaf dan Al-Azhar Republik Arab

Mesir pada 1976-1978 itu menulis kitab

berjudul Tilka Hiya al-Arzaq. Sebuah risalah

sederhana yang berusaha menguak hikmah

di balik sejumlah fenomena menarik soal pen-

carian rezeki.

Tokoh kelahiran Daqadus, sebuah desa di

Provinsi Daqahlia, Republik Arab Mesir,

memulai kitabnya dengan mengupas sebuah

pertanyaan yang kerap dilontarkan anak

Adam, “Mengapa manusia ditakdirkan memi-

liki potensi dan kemampuan yang berbeda.

Bukankah jika berkehendak, Allah pasti

jadikan mereka dengan kapasitas dan kuali-

tas diri yang sama?”

Menurut Syekh Sya’rawi, di balik perbedaan

tersebut ada manfaat dan hikmahnya. “Allah

SWT hendak menunjukkan dengan adanya

perbedaan itu umat manusia bisa saling

melengkapi satu sama lain, sebagaimana

malam yang membutuhkan siang,” ujarnya.

Allah SWT berfirman dalam surah al-Lail

[92] ayat 1-4: “Demi malam apabila menu-

tupi. Demi siang apabila terang-benderang.

Demi penciptaan laki-laki dan perempuan.

Sungguh usahamu memang beraneka

macam.” Menurut Syekh Sya’rawi, ayat itu

menunjukkan bahwa laki-laki dan perem-

puan, lemah dan kuat, mempunyai tugas dan

peranan masing-masing.

Sedangkan ayat keempat surah al-Lail,

kata Syekh Sya’rawi, menunjukkan betapa

usaha setiap manusia dalam menjemput

rezeki amat beraneka ragam. “Bisa

dibayangkan apa yang akan terjadi jika

kemampuan tersebut sama rata, tak akan ada

lagi orang yang mau berprofesi sebagai pem-

bantu, guru, tukang kebun, petani, ataupun

nelayan.” Syekh Sya’rawi menegaskan,

dengan perbedaan itulah manusia saling

melengkapi dan menguatkan.

Rezeki tak sekadar hartaDalam konsep Islam, menurut Syekh

Sya’rawi, rezeki tak selalu identik dengan

harta kekayaan. Prinsip ini kerap luput dari

pemahaman umat. Mereka mengira Allah

hanya memberikan rezeki berupa uang, emas,

perak, ataupun jenis kekayaan lainnya.

Padahal, kata dia, hakikat rezeki itu amat luas.

“Segala sesuatu yang dimanfaatkan oleh

manusia dinamakan rezeki. Ilmu, akhlak, rupa

yang cantik dan tampan, atau pangkat, kese-

muanya itu dikategorikan sebagai rezeki

yang diberikan oleh Allah,” papar alumnus

Universitas Al-Azhar itu.

Menurutnya, rezeki bisa dibagi ke dalam

dua kutub besar: rezeki halal dan haram.

Perbedaan antara keduanya sangat jelas.

Rezeki haram manfaatnya tidak bertahan lama,

akan habis dalam waktu sekejap. Sedangkan

rezeki yang halal, sekalipun manfaatnya sedikit

di mata sebagian orang, tetapi sejatinya harta

itu terus bertambah keberkahannya.

Syekh Sya’rawi mengajak umat Islam untuk

merenungkan makna ayat ke-71 dari surah an-

Nahl: “Dan Allah melebihkan sebagian kamu

dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi

orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu)

tidak mau memberikan rezeki mereka kepada

budak-budak yang mereka miliki agar mereka

sama (merasakan) rezeki itu. Maka, mengapa

mereka mengingkari nikmat Allah?”

Lalu, mengapa rezeki yang diterima oleh

individu berbeda satu dengan yang lain? Me -

nurut figur yang pernah dinobatkan sebagai

anggota komite tetap untuk konferensi keajaib -

an ilmu dalam Alquran dan Sunah Nabawi Or -

gansiasi Konferensi Islam itu, perbedaan terse-

but dimaksudkan agar rezeki dapat mengalir ke

individu dengan cara yang berbeda-beda.

Jika terjadi perbedaan rezeki, Allah akan

memberikan haknya dalam bentuk yang lain.

Hal ini karena—sekali lagi—rezeki bukan hanya

uang semata, tetapi rezeki adalah segala se -

suatu yang dirasakan manfaatnya oleh manu -

sia. Karenanya, bentuk rezeki yang diberikan

Allah tidak terbatas. “Dan Allah memberi rezeki

kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya

tanpa batas.” (QS al-Baqarah [2]: 212).

Dalam ketentuan dan hitungan matematis

besaran output akan ditentukan oleh besaran

input. Tetapi, tidak dalam konteks rezeki yang

Allah berikan, Allah tidak memberikan batas.

Bahkan, tak jarang Allah memberikan rezeki

di luar batas usaha yang telah ditempuh oleh

seorang hamba, apa yang diperoleh bisa lebih

banyak dari yang dikira dan telah diusa-

hakan.

Sebagian Muslim lalu bersikap sinis dan

terheran dengan rezeki lebih yang diterima

oleh orang kafir. Tetapi, mengapa kaum

Muslim itu tidak mencoba menghitung

betapa besarnya nilai kebajikan yang Allah

berikan kepada mereka. Belum lagi rezeki

berupa rasa nyaman yang dirasakan oleh

hati. Terlebih jika mereka mengetahui bahwa

hari pembalasan pasti akan tiba. Allah akan

memberikan balasan sesuai dengan keyakin -

an dan amal yang telah diperbuat selama di

dunia (QS an-Nahl [16]: 96-97).

Menurut Syekh, di sinilah umat Islam perlu

bersikap qanaah, menerima bagian yang telah

diterima. Hidup akan tambah bermakna

dengan sikap qanaah terhadap rezeki yang

halal. “Hendaknya menjaga etika jika melihat

orang lain telah diberikan rezeki lebih.”

Tidak ada yang tahu apa hikmah di balik

pemberian yang berlimpah itu. Tetapi, kata

dia, perlu diperhatikan bahwa rezeki adalah

ujian. Rezeki yang dianugerahkan tak boleh

digunakan sebagai sarana untuk saling

menyanjung ataupun menghina satu sama

lain. Kemuliaan bukan terdapat pada bertam-

bahnya rezeki.

“Kemuliaan itu terletak pada sejauh

manakah ia mampu memanfaatkan sebaik-

baiknya dalam pendayagunaan rezeki itu,”

ujar Syekh Sya’rawi. Minimnya rezeki yang

diperoleh bukan berarti rendah dan hina.

“Maka, tenanglah wahai mereka kaum

miskin dhuafa. Allah tak akan menelantarkan

hamba-Nya tanpa rezeki sedikit pun. Dan,

bersikaplah mawas bagi mereka yang berke-

cukupan dan lebih rezekinya. Apa yang

mereka peroleh adalah ajang ujian untuk

mereka,” tuturnya mengingatkan.

Simaklah surah al-Fajr [89]: 14-15. “Ada -

pun manusia apabila Tuhannya mengujinya

lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kese-

nangan, Dia akan berkata: ‘Tuhanku telah me -

muliakanku.’ Adapun bila Tuhannya

mengujinya lalu membatasi rezekinya, dia

berkata: ‘Tuhanku menghinakanku.” ■ ed: Heri Ruslan

C6REPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011kitabTILKA HIYA AL-ARZAQ

DALAM KONSEP

ISLAM, REZEKI TAK

SELALU IDENTIK

DENGAN HARTA

KEKAYAAN.

REZA FITRIYANTO/ANTARA

MENGUAKRahasia Rezeki

ROSA PANGGABEAN/ANTARA

ADITYA PRADANA PUTRA

Page 6: Islam Digest

“Bang Zein...” seru Wina bahagia melihatsang suami dari kejauhan denganabaya putihnya yang cemerlangseperti dilapisi taburan cahaya.Dengan senyum menawan menyambut

kedatangannya. Dengan berlari kecil, Wina menuju sang suami tercin-

ta  yang berdiri di tengah padang rumput yang terlihatbak permadani hijau, di belakang sang suami terhamparpermadani merah menuju sebuah rumah, bak istanamegah ratu inggris, bahkan menurutnya lebih dari itu.Istana itu bagai berlapis cahaya yang dihiasi mutiara danpermata.

●●●

Tangan Zein setengah terentang menyambut sang istrike dalam pelukannya. Dipeluknya erat sang istri tercinta,bagai telah lama tak bersua dan tak ingin terlepas kem -bali. Diciumnya sang istri yang terlihat sangat cantikdengan gamis sutra kuning gading. Rambut panjang se -bahunya yang biasa tertutup jilbab, terurai di terpa anginlembut, tercium wangi harum bunga. Bibirnya yang biasaterlihat pucat, kini merah, ranum, dan menggairahkan.Benar-benar seperti bidadari tercantik dari surga.

“Umi, abi...” terdengar panggilan riang dari sebuahjendela lantai atas rumah bak istana itu. Seorang putrikecil cantik bak bidadari kecil memanggilnya dengansenyum merekah dan melambai-lambaikan tangannya.Zein dan istrinya yang sedang bermesraan, tersenyumdan membalas lambaian putri kecilnya, anak sematawayang mereka.

“Akhi... bangun, sebentar lagi kita shalat lail berja-maah” suara seorang pria sambil menepuk lembut pung-gungnya.

Zein terbangun, “Astaghfirullah... ya Akhi... syukron,”jawabnya sambil mengambil posisi duduk, dilihatnya jamdinding menunjukkan pukul dua dini hari. Sejenak diaterdiam, “Ah... rupanya hanya mimpi...” desahnya.Namun, tasbih, tahmid, takbir terlantun lembut daribibirnya. Dia bahagia walau hanya sekadar mimpikarena mimpi itu masih menyisakan kebahagiaan yangtelah lama tak dirasakannya.

●●●

“Umi... bangun Mi.. sebentar lagi kita shalat lail berja-maah...,” suara dan sentuhan lembut seorang wanitamembangunkannya. Wina terbangun, mengambil posisiduduk, mengucek-ngucek matanya, dan tersenyumkepada wanita yang membangunkannya.

“Syukron ya Ukhti..,” jawab Wina sambil tersenyum.Senyum itu terus mengembang hingga shalat lail akandimulai. Teringat olehnya mimpi singkat yang sangatmembahagiakannya dan masih tersisa kebahagiaan itudi hatinya yang telah lama dalam kesedihan. Tasbih,tahmid, dan takbir pun terlantun dari bibirnya yangpucat dan bergetar.

●●●

“Diberitahukan kepada seluruh peserta itikaf, hidang -an sahur mulai hari ini prasmanan. Untuk pesertaakhwat, silahkan menuju ruangan sebelah kanan aula dibelakang masjid yang bertuliskan ruang Safa, sedangkanuntuk ikhwan di sebelah kiri, yang bertuliskan ruangMarwa,” pengumuman dari seorang panitia masjid ter-dengar jelas ke setiap penjuru masjid dan sekitarnya.

Wina yang mendengar itu menelan ludahnya, dipan-dangi putri semata wayangnya yang masih tertidur lelapdi teras mesjid, tempat dia dan suaminya beriktikafmengharapkan kemuliaan dan keberkahan malam seribubulan di sepuluh terakhir Ramadhan. Di dalam masjidmulai sepi, orang-orang sibuk untuk bersantap sahur.Peserta iktikaf resmi—terdaftar dan dikelola oleh sebuahkepanitiaan—sudah menuju ruangan yang tadi diumum -kan panitia melalui TOA mesjid. Sedangkan peserta tidakresmi sibuk mencari santapan sahur di depan mesjidyang ramai oleh pedagang beraneka makanan danbarang-barang perlengkapan muslim lainnya. SedangkanWina kembali terpekur dengan Alquran kantung lusuh-nya sambil sesekali mengipasi putrinya dari serbuannyamuk. Dia dan suaminya adalah peserta itikaf takresmi.

●●●

“Assalamu’alaikum... maaf mengganggu... ada yangmau membeli celana ini Akhi? Bekas memang, tapi barudipakai sekali dan asli merek terkenal,” kata Zein padasekumpulan ikhwan yang sedang duduk melingkar,bersantap sahur bersama. Dengan agak sungkan Zeinmenawari celana yang menurutnya saat ini sangatlahbagus karena hanya itu celana bagusnya yang tersela-matkan dari kobaran api sebelas hari yang lalu.

“Nggak Bang... makasih.. dah bawa celana banyak,”kata salah seorang ikhwan tanpa basa-basi, sedang yanglain mengangkat tangan.

Zein hanya tersenyum dan meninggalkan mereka

dengan menelan ludah yang terasa olehnya kali inisangat pahit. Dadanya sesak. Dipandanginya terasmasjid bagian akhwat dari kejauhan, dilihatnya sang istrimasih terpekur dengan Alquran kecilnya. Tak terasabulir-bulir air matanya jatuh satu per satu. “Maafkanabang, Sayang...” bisik Zein dalam hati.

●●●

Sebulan yang lalu, Zein di-PHK dari perusahaannya.Pesangon yang tak seberapa di pakainya untuk modalberjualan abaya dan perlengkapan muslim lainnya.Namun, Allah memiliki rencana lain untuknya. Sebelashari yang lalu, rumahnya yang berada di perkampunganpadat penduduk di bilangan senen Jakarta, habis dilalapapi dini hari menjelang sahur. Hanya beberapa pakaianlayak pakai yang tersisa untuknya, istri, dan anaknya.Karena masih tertinggal dalam ember cucian yang belumterjemur di luar rumah.

Dua hari mengungsi di penampungan, menjelangsepuluh hari terakhir, Zein mengajak istri dan anaknyauntuk beriktikaf, agar tak kehilangan momen sepuluhterakhir Ramadhan yang penuh fadilah, terutama kemu-liaan Laitul Qadar. Karena belum tentu mereka akanbertemu di Ramadhan tahun depan.

Hari ini, memasuki hari kesembilan, Zein bersamakeluarganya beriktikaf di salah satu masjid yang dina-makan Masjid Da’wah di Jakarta. Dengan Imam danpemberi tausiah dari ulama-ulama yang sangat dikagumi

dan dihormatinya selama ini. Dan, baru satu kali merekamerasakan santap sahur, hanya berbuka takjil gratisyang selalu disediakan pihak masjid. Mereka hanyamenelan ludah serta tumpahnya air mata ketika selesaishalat tarawih dan Subuh ditemukannya banyak kotakberisi nasi dengan lauk pauk yang terlihat sangat lezat,tersisa di koridor-koridor halaman masjid dan tempatsampah.

●●●

Zein terus berusaha untuk mendapat sebungkus nasiuntuk santap sahur Wina, istri yang sangat dicintainyadan untuk putri kecilnya yang sudah mulai terserang fluitu. Dari menawarkan celana yang dimilikinya hinggamenawarkan tenaga untuk menjadi kuli, bahkan tenagacuci piring di kedai sekitar masjid. Namun, tak ada satupun yang membutuhkan tenaganya.

Waktu menunjukkan 25 menit lagi memasuki waktuimsak. Ada kepanikan dalam diri Zein. Terpikir olehnyauntuk melobi kedai nasi untuk bersedia membartersebungkus nasi dan lauk sekadarnya dengan celanayang baginya merupakan celana terbagus dan terbaik.Dia menghentikan langkahnya, memandang kedai pecellele di seberang jalan. Tekadnya bulat, dia akan mulaimengiba agar sang pemilik kedai merasa kasihan danmau membarter sebungkus nasi dengan celana bagussatu-satunya. Dengan langkah ragu, Zein mulaimelangkahkan kakinya. “Astaghfirullah aladzim..., bis-

millah..,” bisiknya memulai langkah. Tak disadarinya, darisebelah kanan jalan yang merupakan tikungan, melajudengan cepat sebuah sepeda motor dan.. “Ciiit....Gubrak!!”. Zein tertabrak, dia terjatuh.

Sang pengemudi sepeda motor berhenti sejenak,membantu Zein yang berusaha untuk berdiri. “AfwanAkhi... Antum nggak kenapa-napa? Sekali lagi, afwan,ana terburu-buru.. ada keperluan mendesak,” kata sangpengemudi motor itu mengajak Zein bersalaman ketikadilihatnya tak ada luka pada diri Zein, sang pengemudiitu pun pamit dan kembali mengendarai sepedamotornya dengan laju. 

Sedangkan Zein masih berada dalam keterkejutan-nya. Berkali-kali dia istigfar, bertasbih, dan bertahmid.Namun, kunang-kunang di sekitar kepalanya terasasangat banyak dan semakin sering mengelilingikepalanya. Tubuh Zein gemetar. Dalam keadaan sepertiitu, yang diingatnya adalah bungkusan celana bagusnyayang akan dia tukar dengan sebungkus nasi untuk anakdan istrinya. Dicarinya di sekitar jalan, diraba-rabanyatanah di bawah pohon rindang pinggir jalan, penca-hayaan jalan yang redup dan kepala yang berkunang-kunang membuat penglihatannya semakin tak jelas.Terus dia mencarinya, hingga ditemukannya bungkusanitu di pinggir comberan, namun isinya tak lagi diatemukan di dalamnya. Dipaksakan olehnya melongok kedalam comberan dan memasukkan tangannya untukmemastikan apa yang dilihatnya saat ini. Ya, celana ter-baiknya kini telah penuh dengan kotoran comberan danberbau busuk. Tubuh Zein semakin gemetar.

Zein berjongkok di bawah pohon besar di pinggirjalan untuk menenangkan diri sejenak dengan berzikir.Namun, sisi kemanusiaannya dan rasa kasih sayang padaistri dan anaknya membuat Zein dihinggapi kepanikan.Dalam kepanikan itu, terlintas olehnya untuk mencuri.Ditepisnya keinginan itu dan semakin deras zikirnya.Lalu, terlintas olehnya untuk meminta-minta, namunsegera juga ditepisnya. Dia bukanlah tipe seperti itu,bahkan sekadar berkeluh kesah pun tak pernah dia lon-tarkan pada manusia, selain kepada-Nya. Badannyasemakin gemetar, kali ini dingin menyelimutinya hinggamelinukan tulang-tulang, dadanya sesak. Zikir Zeinsemakin deras, dipandanginya langit, dilihatnya hanyasatu bintang yang menghiasinya. Dilantunkannya suratal-Qadar “Sesungguhnya, kami telah menurunkannya(Alquran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakahmalam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baikdaripada seribu bulan. Pada malam itu turun paramalaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untukmengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu hinggaterbit fajar”. Lalu dirasakan olehnya seakan-akan dihu-jani cahaya dengan gemerlap bintang-bintang, terasahangat dan menenangkan “Oh... Lailatul Qadar,Lailahaillallah... Muhammadar rasulullah..” bisiknya lirih,namun penuh harap.

Azan subuh berkumandang, Wina membetulkanselimut putri kecilnya untuk mengurangi serbuan nyamukyang berebut mengigit kulit putih putri kecilnya selama iamenjalankan shalat berjamaah. Namun, saat ia mencobaberdiri, dirasakannya bumi mulai berputar. Wina memak-sakan dirinya berusaha untuk mencapai saf untuk dapatshalat Subuh berjamaah. Namun, baru beberapa langkah,dirasakannya bumi semakin berputar dan semburatcahaya dengan taburan bintang-bintang mengenai wajah-nya. Ada kehangatan dirasakannya dari semburat cahayaitu, menghangatkan tubuhnya yang menggigil kedinginandari sepertiga malam tadi. Wina tersenyum “Oh... LailatulQadar, Lailaahaillallahh... Muhammadar rasulullah..” terlan-tun dari bibirnya yang semakin pucat.

●●●

Sehabis shalat Subuh, di bagian tempat ibadahakhwat heboh dengan ditemukannya mayat perempuandi teras mesjid dengan mayat seorang anak perempuandengan tubuh yang telah membiru.

Dan di saat yang bersamaan, para pedagang dihe-bohkan dengan ditemukannya mayat laki-laki yangsedang tersenyum, harum, dan bercahaya di bawahpohon yang rindang. Sementara, di koridor mesjid ramaiorang-orang memandangi langit, terlihat cerah namunsejuk, serta dihiasi pelangi. ■

Penulis mempunyai nama lengkap Lisa Adhani. Ia lebihsenang mencantumkan nama La Birruni sebagai namapenanya. Lahir di Jakarta 24 Desember 1974. Sukamembaca sejak kecil, terutama buku cerita. Sukamenulis sejak SMP, tapi nggak pede-an sama hasiltulisannya. Saat ini penulis sudah menghasilkan karyaantologi Puisi Islami dan sebuah antologi diary bunda;Ketika Buah Hati Sakit.

CAHAYADI MALAM

SERIBU BULANOleh La Birruni

REN

DR

A PU

RN

AM

A/R

EPU

BLI

KA

sastra C7REPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011

Page 7: Islam Digest

mualaf REPUBLIKA ● AHAD, 28 AGUSTUS 2011 C8

Pada suatu hari, ketika tinggal di Washington

DC, James Frankel mendapat undangan

makan malam dari sepupunya. James sedikit

terkejut karena neneknya turut hadir pada

jamuan makan malam itu. Ia dan sepupunya

asyik membicarakan masalah kuliah.

Setelah makan malam berakhir, James mengantar

neneknya ke mobil. Ketika berjalan, neneknya tersan-

dung.

“Nenek baik-baik saja kan?” tanya James.

“Jangan khawatirkan aku, khawatirkan saja dirimu

sendiri.”

“Kurasa kita akan bertemu lagi ketika thanksgivingkalau aku ke New York,” kata James.

“Kalau Tuhan mengizinkan,” jawab neneknya.

James tidak mengambil pusing dengan kejadian itu,

sampai ia menerima telepon keesokan harinya. Pagi buta,

telepon di kamarnya berdering. Ternyata, yang menele-

pon adalah sepupunya.

“Ada apa menelepon sepagi ini?” tanya James.

“Nenek meninggal.”

James amat terkejut. Rasa percaya dan tak percaya

berkecamuk di dalam pikirannya. Ia sempat berpikir

sepupunya sedang bercanda karena baru kemarin ia

melihat neneknya baik-baik saja.

“Nenek terkena serangan jantung saat tidur,” ucap

sepupunya meyakinkan. James benar-benar lemas. Ia

masih teringat pembicaraannya dengan sang nenek.

●●●

James kembali ke New York untuk menghadiri

pemakaman tradisional Yahudi. Rabbi Yahudi yang

berpidato di pemakaman neneknya berkata, “Sarah

adalah harta yang langka dan Tuhan telah mengambilnya

kembali.”

Ketika Rabbi itu datang ke rumah untuk mengucap-

kan belasungkawa, James kemudian menemui dan

menanyainya beberapa pertanyaan tentang ritual-ritual

yang dilakukan orang-orang Yahudi di rumah seseorang

yang meninggal. Ia berkata kepada James untuk tidak

menghkawatirkan hal tersebut.

“Itu hanya tradisi,” kata Rabbi itu.

Kini, James diliputi rasa penasaran dengan isi khutbah

sang Rabbi. “Apa maksudnya Tuhan telah mengambilnya

kembali? Ke mana manusia akan pergi setelah mati?

Dan, mengapa manusia ada di bumi ini?” tanya James

kepada sang Rabbi.

Alih-alih menjawab, Rabbi itu malah berkata, “Maaf

saya harus segera pergi.” James sangat marah dan Rabbi

itu tidak menyadarinya.

●●●

Sejak kematian neneknya itulah, James mulai mencari

Tuhan. Sejatinya, James dilahirkan di New York pada 1969.

Ia dibesarkan di Manhattan tanpa agama oleh kedua orang

tuanya meskipun terlahir dari keluarga yang memiliki latar

belakang Yahudi. Keluarganya sangat sekuler.

Satu-satunya koneksinya dengan agama berasal dari

keluarga ayahnya. Dari sang nenek, ia belajar tentang

sejarah Yahudi, cerita Alkitab, dan kisah tentang para

nabi. Ayahnya bahkan pernah memasukkannya ke

sekolah Yahudi, namun James merasa tidak terlalu

nyaman di sana.

“Saya bahkan di keluarkan karena terlalu banyak

bertanya,” ungkap James seperti dikutip onislam.net.●●●

James memiliki sebuah pengalaman yang cukup

mengesankan. Menginjak usia 13 tahun, ia membaca

sebuah buku Karl Marx dan memutuskan untuk menjadi

seorang komunis. Ia berpikir bahwa pemikiran-pemikiran

dan filosofi komunis yang dituliskan Karl Marx sangat

bermanfaat bagi orang-orang.

Pada saat yang sama, James juga memiliki pengala-

man dengan seorang temannya yang berasal dari

Pakistan. Sahabatnya itu memberinya sebuah Alquran

dan menyuruhnya membaca.

“Aku tidak ingin kau masuk neraka,” kata temannya

itu.

Tentu saja, saat itu dalam hidupnya, James tidak

benar-benar memercayai adanya neraka. Namun, ia

menghormati temannya dengan mengambil Alquran

yang diberikan dan meletakkannya di rak buku di rumah-

nya. Alquran itu diam di rak selama bertahun-tahun.

●●●

Beberapa tahun kemudian, James mulai meninggalkan

pikiran komunisnya setelah mempelajari lebih lanjut

tentang paham itu. Ketika menimba ilmu di universitas,

ia mulai mempertanyakan tentang makna kehidupan. Ia

sering sekali bertanya-tanya, “Untuk apa manusia

dilahirkan, ke mana manusia akan pergi dan mengapa

manusia menderita?”

James pun berpikir untuk mencari jawabannya

sendiri. Ia mencoba mencarinya di komunitas Yahudi.

Saat itu, usianya telah menginjak 19 tahun. Sayangnya,

komunitas tersebut tidak mampu membuatnya puas.

Sejak kecil, ia selalu diberi tahu bahwa Tuhan hanyalah

bagi orang-orang Yahudi.

“Lalu, bagaimana dengan orang lain?” tanya James

dalam hati.

Ia mulai mencari Tuhan. James membaca Alkitab pada

musim panas saat berada di Inggris. Di sana, beberapa

orang Kristen Protestan mengajaknya untuk menganut

keyakinan mereka.

“Mengapa tidak?” piker James. Sebenarnya, ia tidak

pernah memikirkan hal itu sebelumnya.

Setelah membaca Alkitab, muncullah rasa cinta dan

hormat terhadap Yesus dalam diri James. Namun, orang-

orang Kristen itu ingin James menerima Yesus sebagai

Tuhan dan juru selamatnya.

Hal itu tidak dapat diterima James. Bagi dia, Yesus

seperti kakak kandung atau seorang guru. “Yesus adalah

seorang Yahudi dan saya tidak bisa menerima klaim yang

mereka buat atas Yesus,” tegasnya.

Lalu, James mempelajari hal lainnya. Ia sempat mem-

pelajari filsafat ketimuran, seperti Buddha. Ia juga mem-

pelajari filsafat Barat, seperti Yunani dan Romawi.

Namun, semuanya tidak memberikan jawaban yang

tepat bagi pertanyaan-pertanyaan yang berkelebat di

pikirannya.

●●●

James kembali ke New York sebelum semester baru

dimulai. Suatu hari, ia jalan-jalan ke Times Square,tempat banyak pengkhutbah berkeliaran. James sering

sekali mengobrol dengan mereka tentang agama, tentun-

ya dengan sikap skeptis. Ia pernah berbicara dengan

seorang Yahudi.

“Maaf, saya tidak memercayai apa yang kau percayai,”

kata James.

“Kau percaya Tuhan, kan?” pria itu kembali bertanya.

“Aku rasa, ya,” jawab James.

“Kalau begitu, mari kita berdoa kepada Tuhan,”

ajaknya. Pria Yahudi itu meletakkan tangannya ke bahu

James, menutup matanya, lalu mulai berdoa kepada Bapa.

Ketika si Yahudi berdoa, James melihat ke sekeliling.

Ia melihat orang Afro-Amerika di sana dan mereka

lebih menarik perhatian James. “Bolehkah saya

bergabung?” tanya James kepada salah satu dari mereka.

“Maaf, tak bisa,” cetus pria Afro-Amerika itu melarang.

“Mengapa tidak?” tanya James.

“Karena kau adalah setan,” jawab orang itu.

“Benarkah? Aku setan?”

“Semua orang kulit putih adalah setan,”

“Oke, kalau aku adalah seorang setan, bagaimana

mung kin aku sangat ingin tahu tentang Tuhan?” cetus

James.

Mereka menjelaskan kepada James, bahkan setan pun

memercayai Tuhan. Lalu, James bertanya, dari mana

mereka mengetahui semua ini? James telah membaca

banyak hal tentang Malcolm X dan Nation of Islam.

James pun telah mengetahui keberadaan kelompok ini

sebagai kedok pergerakan orang kulit hitam.

James bertanya, dari mana mereka mengklaim bahwa

dirinya adalah setan? Orang Negro itu memberi James

Alkitab. Namun, bukan itu yang ia maksud. Akhirnya,

mereka memberi James beberapa ayat dari surat al-Kahfi.

James membawanya pulang.

●●●

Di rumah, James membongkar raknya dan mengambil

Alquran yang diberikan teman Pakistannya, Mansour. Ia

mulai membacanya dan terus membaca. Namun, tidak

ada indikasi ayat yang menyatakan ia adalah setan atau

orang kulit putih lain adalah setan. Ia pun terus membaca

hingga terlelap. Bahkan, ketika bangun tidur, ia segera

membaca lagi.

Alquran memberikan jawaban atas pertanyaan-per-

tanyaan James. Alquran menjelaskan dengan sangat jelas

mengenai fakta tentang penguasa bumi. Penulis buku itu

seolah-olah berbicara langsung padanya. James merasakan

sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

“Terkadang, saya menangis membacanya, kadang

bulu kuduk saya pun merinding karenanya. Di satu sisi,

saya menyadari apa yang saya baca adalah tulisan

Tuhan,” kata James.

●●●

Pada Januari 1990, ia bersama beberapa teman di

SMA menggelar reuni. Mereka bernostalgia sambil mem-

bicarakan kegiatan masing-masing. Seorang teman

bertanya kepada James. “James, apa yang kau percayai

saat ini?” tanya seorang teman. Mereka sangat mengenal

James yang dulu adalah seorang komunis.

“Aku memercayai Tuhan,” jawab James.

Teman-temannya terkejut. “Benarkah? Tuhan yang

mana?”

“Hanya ada satu Tuhan di dunia ini.”

“Dari mana kaupelajari itu?”

“Aku mempelajarinya dari Alquran,”

Mansour, temannya yang beragama Islam, kaget

mendengar jawaban yang dilontarkan James.

“Kau membaca Alquran, jadi kau memercayai itu

sebagai pesan dari Tuhan dan Muhammad sebagai

utusan-Nya?”

James dengan ragu-ragu menjawab, “Saya rasa iya.”

“Biar kuperjelas, kau memercayai hanya kepada satu

Tuhan dan Muhammad sebagai utusan-Nya?” Mansour

mengulangi lagi kata-katanya.

“Ya, karena kau menempatkannya seperti itu, aku

percaya,” ujar James santai.

“Maka, kini kau seorang Muslim,” cetus Mansour.

“Aku seorang Muslim? Kaulah yang Muslim. Kau

berasal dari Pakistan. Aku hanya seorang manusia yang

memercayai Tuhan,”

“Tidak, tidak. Kau adalah seorang Muslim. Kau

memercayai hanya ada satu Tuhan dan Muhammad

sebagai utusan-Nya. Maka, kau adalah seorang Muslim.

●●●

Setelah itu, James meminta Mansour untuk mengir-

imkan beberapa literatur mengenai Islam dan kehidupan

seorang Muslim. Mansour pun mengirimkan beberapa

buku dan satu buku yang memiliki pengantar yang

sangat bagus, baik tentang kepercayaan dalam Islam

maupun lima pilar Islam.

Dari buku itulah, James belajar tentang shalat,

bagaimana mengucapkan syahadat, dan bagaimana

berwudhu. Kemudian, James belajar shalat.

James merasa dirinya menjadi Muslim kloset karena

harus kucing-kucingan dengan keluarganya ketika

melaksanakan shalat. Bahkan, ia harus merahasiakan

puasa Ramadhan yang dilakukannya.

Ia melihat pergerakan matahari untuk menentukan

waktu imsak dan berbuka. “Saya mencari tahu kapan

matahari terbit dan tenggelam,” ujarnya.

Begitulah kehidupannya selama enam sampai delapan

bulan pertama sebagai seorang Muslim. Petunjuknya

hanyalah Alquran dan buku yang diberi temannya.

Selama itu, ia mempelajari segalanya tentang Islam.

Pada suatu malam, ia berkata kepada keluarganya

bahwa dirinya membaca Alquran. Dan, keluarganya

berkata kepadanya, “Ya, kami dapat melihat kau mem-

bawanya kemana-mana.”

Reaksi ibu James mendengar anaknya menjadi

seorang Muslim sangatlah keras. Ia menangis dan

bertanya kepada ayah James. Ia terus berucap bahwa

bagaimana hal ini bisa terjadi kepada keluarganya.

Namun, ayahnya lebih tenang menanggapi hal tersebut.

“Anakku adalah seorang komunis ketika ia berumur

13 tahun dan ia seorang skinhead ketika ia berumur 16

tahun. Ia telah melewati banyak fase dan mungkin ini

adalah fase lain,” ucap ayahnya.

Islam telah membuat James menjadi orang yang lebih

baik. Awalnya, sang ibu takut James akan menjadi

seorang monster ketika menganut Islam. “Setiap orang

memiliki jalan yang berbeda-beda,” kata James.

Dan hal ini pun telah memengaruhi kariernya. Ia tidak

akan pernah tahu apakah ia akan menjadi seorang profe-

sor seperti saat ini apabila ia tidak menjadi seorang

Muslim. Perjalanannya menemukan Tuhan sudah

berbilang 20 tahun. “Dan, hanya Allah yang tahu kapan

perjalanan ini akan berakhir.” ■ c02 ed: heri ruslan

J A M E S F R A N K E L

MENEMUKANTUHAN DALAMALQURAN

DEENSHOW

James Frankel

Menemukan Tuhan dalam Alquran

ALQURAN SECARA TEGAS

MENJELASKAN FAKTA TENTANG

PENGUASA BUMI.

COUNCIL.NYC.GOV

BLOGUE.US