ISI

download ISI

of 31

Transcript of ISI

ANGGOTA KELOMPOK :

1. HANDIKA PRASETYA 2. KRISNA ANDIKA 3. MEGAN PERMADI 4. OLGA SIANTURI 5. WAHYU WIDIANA 6. WIRASANTIKA ADIATMAN

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

1

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya, makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas Biologi, dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dengan memperluas wawasan dan meningkatkan kesadaran mengenai narkoba. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan kami. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Selamat membaca !

Penyusun

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

2

Daftar isi

i.

Kata Pengantar

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar BelakangEra g lo ba lis a s i yang bergerak begitu cepat dan penuh

t e k a n a n menyebabkan banyaknya orang yang mencari cara untuk kabur dari tekanantekanantersebut. Banyak dari mereka yang akhirnya terlibat dalam pergaulan t idak sehat.Ditambah lagi, era globalisasi seperti saat ini mempengaruhi dan bahkan membuatnilai-nilai moral dalam kehidupan menjadi kurang diperhatikan lagi. Pergaulan bebasyang tidak sehat dapat mengarah ke banyak hal yang tidak baik salah satunya adalahnarkoba Se la in it u, fakt o r l a i n n ya ya i t u efek t idak a d a n ya atau kura ng nya yang

pe ng et ahua n m a s y a r a k a t dapat

mengenai

samp ing

atau

akibat

d i t i m b u l k a n d a r i penggunaan obat terlarang tersebut mendorong maraknya

penggunaan narkoba. M a r a k n ya p e n g g u n a a n na r k o ba s a a t i n i t i d a k h a n ya t r e n d i k a l a n g a n p a r a p e m u d a ya ng s u d a h t id a k m e n d u d u k i ba n g k u s e k o la h l a g i , s a a t i n i p e n g g u n a a n narkoba telah merajalela di kalangan para pelajar, orang dewasa dan bahkan pada usialanjut. Semua itu dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai bahaya narkoba dankurangnya sosialisasi dampak-dampak penggunaan narkoba bagi kesehatan. Oleh karena itu, penulis akan memfokuskan pembahasan mengenai dampak penggunaan narko ba terhadap sistem saraf manusia.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

4

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan PenelitianManfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini di antaranya:

y y

Mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis narkoba Mendapatkan informasi bagaimana narkoba dapat mempengaruhi sistem saraf manusia dan apa pengaruhnya

y

Memperoleh cara pencegahan dan pengobatan

1.4 Manfaat Penulisan 1.5 Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode kepustakaan yaitu, metode dengan mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dengan bahan penelitian.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian NarkobaN a r k o b a a d a l a h s i n g k a t a n d a r i n a r k o t i k a d a n o ba t / ba h a n b e r ba h a y a . S e l a i n "narkoba", ist ilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indo nesia adalah Napza yang merupaka n

s i n g k a t a n d a r i N a r k o t i k a , Psikotropika dan Zat Adiktif. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seseorang sepert i perasaan, pikiran, suasana hat i serta prilaku seseorang jika masuk kedala m tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik, dan lain-lain sebagainya. Semua ist ilah ini, ya n g baik "narkoba" ataupun "napza", r is iko mengacu pada bagi

kelo mpok s e n ya w a

u m u m n ya

me milik i

k e c a nd u a n

p e n g g u n a n ya . M e n u r u t pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawasenyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun, kini narkoba

mengalami pergeseran arti dan umumnya mengacu pada pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

2.2

Jenis Jenis NarkobaBerdasarkan bahannya, narkoba digolongkan atas:

a) Narko Golongan 1, (Alam) terdiri dari : a . Tanaman Papaver Somniferum L.Kokainkokaina Heroin b.Morphine (Putaw) c.Ganja b) Narko Golongan 2 (Semi sintetis) : Alfasetilmetadol, Benzetidin,Betametadol

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

6

c) Narko Golongan 3 (Sisntetis) : Asetildihidrokodenia

Sedangkan, berdasarkan efek yang ditimbulkan, narkoba dibedakan atas: A. OPIOID (OPIAD) Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga o p i u m , P a p a v e r somniverum, yang mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dannarkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. Opiat alami alami adalah lain atau opiat yang disintesis dari opiat dan

h e r o i n (diacethylmorphine),

kodein

(3-methoxymorphine),

hydromorphone (Dilaudid). Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan adalah : a. Candu Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buahyang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah inidibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dansesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yangdinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering

disalahgunakan.Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehit aman. Diperjual belikan dalamkemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burungelang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap. b. Morfin Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkalo ida utama dari opium ( C 1 7 H 1 9 NO 3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus b e r w a r n a p u t i h a t a u d a l a m b e nt u k c a i r a n b e r w a r n a . P e m a k a i a n n y a d e n g a n c a r a dihisap dan disuntikkan.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

7

c. Heroin ( putaw ) Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhirakhir ini.Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadim e n g a n t u k dan perubahan mood yang t id ak menent u.

W a l a u p u n p e m b u a t a n , penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nyayang baik. d. Codein Co de in t er ma suk g ara m / t uruna n d ar i o p iu m / ca ndu. E fek co de in le b ih le ma hdar ipad a h e r o i n, dan p o t e ns i n ya u nt u k me n imbu lk a n

k e t e r g a nt u ng a a n r e n d a h. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya dit elan dandisuntikkan. e. Demerol Nama lain dari Demerol adalah pet hidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengansuntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. f. Methadon Saat i n i M e t h a d o ne ba n ya k d i g u n a k a n o r a ng d a l a m p e ng o b a t a n opio id. Ant ago nis o p io id telah dibuat untuk

k e t e r g a nt u ng a n

m e n g o b a t i o v e r d o s i s o p i o i d d a n k e t e r g a nt u ng a n o p io id . S e j u m l a h besar na r k o t ik s i nt e t i k ( o p io i d ) t e la h d i b u a t , termasuk (Talwin), meperidine

(Demerol), (Darvon).

methadone

(Dolphine),

pentazocine

dan propocyphene

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

8

Sejumlah senyawa dengan akt ivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis,dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine(Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efekt if untuk ketergantungan opioid. Nama popo ler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih Efek yang ditimbulkan : Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal,

peningkatan resikoterkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan p e n u r u n a n h a s r a t d a l a m h u b u n g a n s e x , k e b i n g u n g a n d a l a m i d e n t i t a s s e k s u a l , kematian karena overdosis. Gejala Intoksikasi ( keracunan ) Opioid : Kontraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaianopioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat.Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis

misalnya:euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan p e r t i m b a n g a a n, a t a u g a n g g u a n fu n g s i s o s i a l a t a u p e k e r j a a n ) y a n g b e r k e m b a n g selama, atau segera setelah pemakaian opioid. Gejala Putus Obat : Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir.B i a s a n ya s e t e l a h s u a t u p e r io d e s a t u s a m p a i d u a m i n g g u p e m a k a i a n k o n t i n u a t a u pemberian antagonis narkotik.Sindroma putus obat mencapai puncak intensit asnya selama hari kedua atau ket igadan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkinmenetap selama enam bulan atau lebih lama.

Gejala putus obat dari ketergantungan opioid adalah : Kram otot parah dan nyeri tulang, dilatasi diare berat, kram perut, rinorea

lakrimasipiloereksi,m e n g u a p , d isre gu la si

de ma m,

pup il,

h ipert e nsi

t ak ik ard ia denga n

t e m p e r a t u r , termasuk pipotermia dan hipertermia.S e s e o r a ng

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

9

k e t e r g a n t u ng a n o p io i d j a r a n g m e n i n g g a l a k i b a t p u t u s o p io i d , kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, sepert i penyakit jantung.Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduanopiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada t iap waktu selamasindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semuagejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilit as, depresi, tremor,kelemahan, mual, dan muntah

B. KOKAIN

Kokain adalah zat yang adikt if yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yangsangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dar i tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkanefek stimulan.S a a t anestet ik tenggorokan, lokal, karena ini Ko kain masih digunakan mata, sebaga i dan

khususnya efek

u n t u k pembedahan

hidung

vasokonstriksifnya

jugamembantu.

Kokain

diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfindan heroin karena efek adiktif dan efek merugikannya telah dikenali. Nama lain untuk Kokain : Snow, coke, girl, lad y dan crack ( kokain dalam bentuk yang paling murni dan bebas basa untuk mendapatkan efek yang lebih kuat ).

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

10

Efek yang ditimbulkan : Kokain digunakan kar ena secar a kar akter ist ik menyebabka n e l a s i , e u f o r i a , peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada tugas mental danfisik. Kokain d a l a m d o s i s r e n d a h d a p a t d i s e r t a i d e ng a n p e r b a i k a n k i n e r j a p a d a b e b e r a p a t u g a s kognitif.

Gejala Intoksikasi Kokain : Pada penggunaan Kokain dosis tinggi gejala intoksikasi dapat terjadi, seperti agitasii r i t a b i l i t a s yang impuls if gangguan dala m pert imbangan berbahaya perilaku seksua l

dankemungk inan

agresi

peningkatan

a k t i v i t a s p s i k o m o t o r T a k i k a r d i a Hipertensi Midriasis .

Gejala Putus Zat : Setelah menghentikan pemakaian Kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi depresi p a s c a i nt o k s i k a s i ( c r a s h ) ya n g d it a nd a i d e ng a n d i s fo r i a , a n h e d o n i a , k e c e m a s a n, iritabilitas, kelelahan, hipersomnolensi, kadang-kadang agitasi.

Pada pemakaian kokain ringan sampai sedang, gejala putus Kokain menghilang dalam18 jam. Pada pemakaian berat, gejala putus Kokain bisa berlangsung sampai satuminggu, dan mencapai puncaknya pada dua sampai empat hari.Gejala putus Kokain juga dapat disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri.Orang yang mengalami putus Kokain seringkali berusaha mengobati sendiri gejalanyadengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti diazepam ( Valium ).

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

11

C. KANABIS (GANJA)

K a na b i s a d a l a h na m a s i n g k a t u nt u k t a n a m a n C a n n a b i s s a t i v a . S e m u a b a g i a n d a r it anaman mengandung kanabioid psikoaktif. Tanaman kanabis biasanya dipotong,dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints. Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang berbunga atau dari eksudat resinyang dikeringkan dan berwarna coklat-hitam yang berasal dari daun yang disebuthashish atau hash. Nama populer untuk Kanabis : Nama yang umum untuk Kanabis adalah, marijuana, grass, pot, weed, tea, Mary Jane. N a m a l a i n u nt u k m e n g g a m b a r k a n t ip e K a n a b i s d a l a m b e r ba g a i k e k u a t a n a d a l a h hemp, chasra, bhang, dagga, dinsemilla, ganja, cimenk.

Efek yang ditimbulkan : Efek euforia dari kanabis telah dikenali. Efek medis yang potensial adalah sebagaianalgesik, digunakanu n t u k antikonvulsan dan hipnotik. mual Belakangan ini juga telah berhasil

mengobati

sekunder

yang

disebabkan

t e r a p i k a n k e r d a n u n t u k menst imulasi nafsu makan pada pasien dengan sindro ma imunodefisiensi sindrom(AIDS). Kanabis juga digunakan untuk

pengobatan glaukoma. Kanabis mempunyai efek aditif dengan efek alkohol, yang seringkali digunakan dalam kombinasi dengan Kanabis.

D. PSIKOTROPIKA Adalah zat atau obat baik alamiah maupun sint etris, bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan kas pada aktivitas mental dan perilaku.Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusatd a n m e n i m b u l k a n k e l a i n a n perilaku, ilu si, disertai cara dengan be r p i k i r , serta timbulnya perubahan h a l u s i n a s i ( me ngk ha ya l), a la m perasaan dan dapat bagi

g a ng g u a n

menyebabkan

ketergantungan

mempunyai

efek

stimulasi

(merangsang)

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

12

para pemakainya.Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan p e j a b a t k e s e h a t a n d a p a t m e n i m b u l k a n d a m p a k y a n g lebih buruk, t idak s a j a menyebabkan ketergantungan bahkan juga

menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, t idak jarang bahkan menimbulkankematian.S e b a g a i m a n a N a r k o t i k a , P s i k o t r o p i k a t e r b a g i d a l a m e m p a t g o l o n g a n y a i t u P s i k o t r o p ik a g o l. I , P s i k o t r o p ik a g o l. I I , P s yk o G o l. I I I d a n P s i k o t r o p ik G o l I V . P s i k o t r o p ik a ya ng s e k a r a ng s e d a ng po pu le r dan b a n ya k d i s a l a h g u na k a n

a d a l a h psikotropika Gol I, diantaranya yang dikenal dengan Ecstasi dan psikotropik Gol IIyang dikenal dengan nama Shabu-shabu.

a. Ecstasy Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Met hil-Amphetamine

(MDMA).Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat di penghujung akhir abad lalu. Pada kurunwaktu tahun 1950-an, industri militer Amerika Serikat mengalami kegagalan didalam p e r c o b a a n p e n g g u n a a n M D M A s e b a g a i s e r u m k e be n a r a n. S e t e l a h p e r io d e it u , MDMA dipakai oleh para dokter ahli jiwa. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasamelayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanyakering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pulaakan t imbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itudiperlukan sedikit udara segar).J e n i s r e a k s i f i s i k t e r s e bu t b i a s a n ya t id a k t e r l a l u la ma. S e l e b i h n ya a k a n t i m b u l perasaan seolah-olah kit a menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malumenjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini k it a m e r a s a m e m b u t u hk a n t e ma n m e n g o br o l, t e m a n b e r c e r m i n , d a n j u g a u nt u k menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilangdalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

13

b. Shabu-Shabu Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filt er karenaasap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkinditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Sabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut yang berlebihan), menjadi sangat sensit if (mudah tersinggung),terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual. Masing-masing pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda.Selain it u, pengguna Sabu sering mempunya i kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinyahabis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan siasia mengingat efek yangd i i n g i n k a n t ida k lag i bert a mba h ( T he Law Of

D i m i n i s h i n g R e t u r n) . B e b e r a p a pemakai mengatakan Sabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak yang mengatakan berat badannya berkurang drastis selama memakai Sabu.

Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia,Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi : a. Depresant ya it u ya n g be k e r j a m e n g e nd o r k a n a t a u m e n g u r a ng i a k t i f it a s susunan saraf p u s a t (Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain :

Sedat in/Pil BK, Rohypnol, Magadon,Valium, Mandrak (MX). B b. Stimulanta it u ya n g beker ja me ngakt if ker ja susan saraf pusat,

c o nt o h n ya a m p h e t a m i n e , MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam kandungan Ecstasi. c. Hallusinogenyaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan contohnyalicercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Disamping itu Psikotropikadipergunakan karena sulit nya mencari Narkotika dan maha l harganya. PenggunaanP s i k o t r o p ik a b i a s a n ya d i c a m p u r d e n g a n a l k o h o l

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

14

a t a u m i n u m a n l a i n s e p e r t i a i r mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.

2.3 Pengertian Sistem SarafJaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan selselkhusus dan dibedakan menjadi dua,Sel neuron dan sel Neoroglia.Sel neuron adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf. Sel ini bertugas melanjutkan informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan sebaliknya.

2.4 Bagian Bagian SarafS e l ne u r o n t e r d i r i a t a s t i g a b a g i a n 1 ) B a d a n s e l ya n g m e n g a n d u n g n u k l e u s d a n n u k l e o l u s s e r t a b e r w a r n a k e l a b u , 2 ) D e n d r it m e r u p a k a n l a n j u t a n p l a s m a ya n g berfungsi menyampaikan impuls saraf (informasi) menuju ke badan sel dan 3) akson, berfungsi meneruskan informasi dari badan sel ke sel lain. Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian: 1. Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas menyampaikanr a ng s a n g a n d a r i r e s e p t o r k e pusat susunan s a r a f. Neuron me milik i d e nd r i t ya n g berhubungan

dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungandengan sel saraf lainnya. 2. Neuron Motorik (nouronaferen) yaitu sel saraf yang berfungsi u n t u k menyampaikan

impulsmotorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor. Dendrit menerima impuls dari akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan

denganefektor. 3. Neuron konektor

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

15

adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuronyang satu dengan yang lainnya. 4. Neuron adjustor yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik danneuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak.

2.5 Cara Kerja Sistem SarafJaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, se l schwanny a n g m e r u p a k a n p e m b u n g k u s k e b a n y a k a n a k s o n d a r i s i s t e m saraf per ifir d a n s e l p e n yo k o ng ( ne u r o g l i a ) ya ng m e r u p a k a n s e l y a n g

t e r d a p a t d i a nt a r a n e u r o n d a r i sistem safaf pusat. Oleh karena itu saraf dari sistem saraf perifiritu di bangun olehneuron dan sel schwann, sedangkan traktus yang terdapat diotak dan susmsum tulang belakang dibentuk oleh neuron dan neuroglia.Untuk mengetahui perubahan-perubahan listrik didalam saraf, perlu diketahui dulus i f a t - s i f a t a k s o n. A k s o n d a r i k e b a n ya k a n h e w a n m a m a l i a u m u m n ya r e l a t i f k e c i l, u nt u k it u d i d a l a m p e r c o b a a n d i g u na k a n a k s o n r a k s a s a ya n g t e r d a p a t p a d a h e w a n invertebrat seperti cumi-cumi dan lain-lain.Berbagai bangunan yang dapat ditemukan dalam sistem saraf hewan yaitu otak,serabut saraf, plektus, dan ganglia. Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari sejumlahs e l s a r a f b a i k s e j e n i s m a u p u n t id a k s e j e n i s . C o nt o h s e r a b u t y a n g s e j e n i s a d a l a h serabut eferen, serabut campuran contohnya adalah campuran antara sejumlah aksondari sel saraf motorik dan sensorik.Ap a b i la kekuatan t e r t e nt u d iber ik a n kepada me mbr a n r a ng s a ng a n d e nga n

s e l saraf,

membran akan

mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis.Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang m e n ye b a b k a n

t e r ja d i n y a p e r m i a b e l t e h a d a p N a + d a n s a ng a t k u r a ng p e r m i a b e lterhadap K+.D e p o l a r i s a s i y a n g t i m b u l h a n y a p a b a b a g i a n y a n g d i r a n g s a n g d i n a m a k a n depolarisasi lokal. Pada bagian tersebut terbentuk arus lokal. Apabila rangsanganyang diberi cukup kuat, arus lokal yang timbul pada membran yang terdepolarisasia k a n m e r a ng s a n g m e m b r a n d i s e b e l a h n ya ya n g m a s i h d a l a m

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

16

kead aa n ist ira hat ,s e h i n g g a

sebag ian

me mbran

tersebut

akan

ikut

t e r d e p o l a r i s a s i . P e r i s t i w a i n i menunjukkan penjalaran impuls.Depolarisasi adalah nilai potensial aksi yang terjadiakibat adanya rangsangan. Bagian otak depan terakhir adalah telensefalon, telah mengalami perubahan sangat b e s a r se la ma e vo l u s i vertebrata. Pada ik a n dan a mp hib i,

t e le n s e f a lo n l e b i h d a r i sekedar suatu penciuman, tapi dapat juga menerima input dari bulbus olfaktori.S u a t u re fle k s ada la h s e t ia p respo n ya ng t er jad i secar a

o t o ma t i s t a np a d i s a d a r i . Terdapat dua macam refleks:1 . R e f l e k s s e d e r h a n a a t a u r e f l e k s d a s a r , ya n g m e n ya t u t a np a d i p e l a j a r i , m i s a ln ya refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata. \ Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisikan yang dihasilkan dengan

belajar.Rangkaian jalus saraf yang terlibat dalam akt ifitas refleks disebut lengkung refleks,y a n g t e r d i r i a t a s l i m a k o m p o n e n d a s a r : ( 1 ) r e s e p t o r ( 2 ) s a r a f e f e r e n ( 3 ) p u s a t pengintegrasi (4) saraf eferen (5) efektor. R e s e p t o r m e r u p a k a n impu ls yang merupakan perubahan fis ik atau kimia d i lingkungan akan

reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor menghasilkan potensial aksiy a n g d it er u sk a n o leh saraf eferen ke pusat peng int egrasi

refleks

d a s a r , sedangkan otak lebih tinggi memproses semua informasi dan meneruskannya melaluis a r a f eferen ke efektor (otot atau kelenjar) yang

m e l a k s a n a k a n r e s p o n y a n g diinginkan.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

17

2.6 Pengaruh Narkoba Terhadap Sistem SarafP e ng g u n a a n o b a t - o ba t a n i n i m e m i l i k i p e ng a r u h t e r h a d a p k e r j a s i s t e m s a r a f , misalnya hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan pent ing dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal in i menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, makagelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran presinapsis. Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat melepaskanisinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa t idak dapat menyebrangk e m e m b r a n p o s t sinapsis. Ko ndis i t ersebut menyebabkan t idak

t e r j a d i n y a d e p o la r i s a s i p a d a m e m b r a n p o s t s i n a p s i s d a n t id a k t e r j a d i p o t e n s i a l k e r j a k a r e na impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf berikutnya.Efek lain dari penggunaan obat-obatan terlarang adalah hilangnya kendali ototgerak, kesadaran, denyut jantung melemah, hilangnya nafsu makan, terjadi kerusakanhati dan lambung, kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus, terjadi kram perutdan bahkan mengakibatkan kematian.U nt u k m e n ye m b u hk a n p a r a p e n c a nd u d i p e r l u k a n t e r a p i ya n g t e p a t d e n g a n mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit demi sedikit di bawah pengawasan dokter dan diperlukan dukungan moral dari keluarga serta lingkungannya yang diiringi oleh tekad si pemakai untuk segera sembuh.

Patofisiologi Para peneliti telah melakukan penyelidikan banyak menggunakan model hewan d a n p e n c it r a a n o t a k fu n g s io n a l p a d a m a n u s i a d a l a m r a n g k a u nt u k m e n e nt u k a n mekanisme yang mendasari kecanduan narkoba di otak.

T o p i k m e n a r i k i n i menggabungkan beberapa wilayah otak dan perubahan sinaptik, atau neuroplastisitas, yang terjadi di daerah-daerah tersebut.

Efek akut Penggunaan akut dari sebagian besar obat psikoaktif menyebabkan pengeluarandopamine dan serotonin dalam Reward Circuit . Berbagai jenis obat menghasilkan efek ini dengan

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

18

metode yang berbeda. Dopamin (DA) muncul ke pelabuhan pengaruhterbesar dan t indakan yang dit andai. DA mengikat ke reseptor D1, memicu kaskades i n ya l d a l a m s e l . c AM P - d e p e nd e nt p r o t e i n k i n a s e ( P K A ) p ho s p ho r y l a t e s r e s p o ncAMP elemen protein mengikat (CREB), suatu faktor transkripsi, yang menginduksitranskripsi gen tertentu termasuk C-Fos.

Reward Circuit K e t ik a m e m e r i k s a d a s a r b i o lo g i s d a r i k e c a nd u a n o b a t , ya ng p e r t a m a h a r u s memahami jalur di mana obat bertindak dan bagaimana narkoba dapat mengubah jalur tersebut.Reward Circuit j u g a d i s e bu t s e b a g a i s i s t e m m e s o l i m b i c , d i c i r i k a n o l e h interaksi beberapa area otak.D a e r a h t e g m e n t a l v e n t r a l ( V T A ) t e r d i r i d a r i n e u r o n d o p a m i n e r g i k y a n g menanggapi glutamat. Sel-sel ini merespons ketika rangsangan indikasi hadiah hadir.VTA mendukung pembelajaran dan pengembangan sensit isasi dan mengeluarkandopamin (DA) ke otak depan. Neuron ini juga memproyeksikan dan melepaskan DAke accubens int i, melalui jalur mesolimbic.. Hampir semua o bat yang menyebabkankecanduan obat meningkatkan pelepasan dopamin di jalur meso limbic, di sampingefek khusus mereka.Accumbens Inti (NAC) terutama terdiri dari neuron proyeksi menengah berduri( M S N s ) , y a n g n e u r o n G A B A N A C C i n i t e r k a i t d e n g a n m e n d a p a t k a n d a n memunculkan perilaku AC dan terlibat dalam sensit ivitas meningkat menjadi obatsebagai kecanduan berlangsung.Korteks prefrontal, lebih khusus cingulate anterior dan korteks orbitofrontaladalah pent ing bagi int egrasi informasi yang memberikan kontribusi untuk apakah perilaku akan diperoleh. Tampaknya menjadi daerah di mana motivasi berasal dan arti-penting stimuli ditentukan. P r o ye k - p r o ye k a m i g d a l a ba s o l a t e r a l k e N A C C d a n d i a n g g a p p e n t i n g u n t u k motivasi juga.L e b i h b a n ya k bu k t i m e n u n j u k k e a r a h p e r a n h i p o k a m p u s d a l a m k e c a nd u a n narkoba karena pent ingnya dalam belajar dan memori. Banyak bukt i ini berasal dari penyelidikan memanipulasi sel-sel di hippocampus mengubah tingkat dopamin di NACC dan tingkat pembakaran sel VTA dopaminergik.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

19

Peran dopamin Hampir semua obat adikt if, secara langsung atau tidak langsung,

menyerangsistem imbalan otak dengan membanjiri sirkuit dengan dopamin. Sebagai orang yangterus overstimulate di "sirkuit hadiah", menyesuaikan otak ke besar lonjakan

dopamindengan memproduksi kurang dari hormon atau dengan mengurangi jumlah reseptor disirku it pahala. Akibatnya, dampak kimia di sirkuit pahala berkurang,

mengurangikemampuan pelaku untuk menikmati hal-hal yang sebelumnya membawa kesenangan.Penurunan ini memaksa mereka kecanduan dopamin untuk meningkatkan konsumsiobat dalam rangka upaya untuk membawa hormon "merasa-baik" mereka ke t ingkat no r ma l - e f e k ya n g d i k e n a l s e ba g a i t o le r a n s i . P e ng e m b a n g a n t o le r a n s i d o p a m i n akhirnya dapat mengakibatkan perubahan mendasar dala m neuron dan sirkuit otak,dengan potensi untuk sangat membahayakan kesehatan jangka panjang dari otak.A nt ip s i k o t ik mo d e r n d i r a n c a n g u nt u k m e m b lo k i r fu ngsi do pa min. S a ya ng n ya , p e m b l o k i r a n dalam depresi, dan ini juga bisa

menyebabkan perilaku adiktif. Respon Stress

kambuh

dapat

meningkatkan

Selain rangkaian pahala, ada hipotesis bahwa mekanisme stres juga memainkan p e r a n dala m kecanduan. Koob dan Kr eek me milik i hipotes is bahwa

s e l a m a penggunaan narkoba, faktor kortikotropin-releasing (PKR) mengakt ifkan sumbuh i p o t a l a m u s - h i p o f i s i s - a d r e n a l ( H P A) d a n s i s t e m s t r e s l a i n n ya d a l a m a migd a lad iperp a nja ng. Ak t i v a s i in i me m p e ng a r u h i keadaan e mo s i

d y s r e g u l a t e d b e r k a it a n dengan kecanduan narkoba. Mereka telah menemukan bahwa penggunaan narkobameningkat, demikian juga kehadiran CRF dalam cairan cerebrospinal manusia (CSF).Pada model t ikus, penggunaan terpisah antagonis CRF dan antagonis reseptor CRF b a i k Penelitian menurun diri pemberian obat studi.

lain dalam tinjauan

i n i menunjukkan disregulasi hormo n

lain yang terkait dengan sumbu HPA, termasuk enkephalin yang merupakan peptida opioid endogen yang mengatur rasa sakit. Hal ini juga muncul bahwa sistem reseptor -opioid,

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

20

yang enkephalin bertindak atas, adalah berpengaruh dalam sistem reward dan dapat mengatur ekspresi hormon stres. Perilaku Me ma ha mi ba g a ima na p er ila k u k e r ja d i s ir k u it pa ha la d ap at m e m b a n t u m e m a h a m i t i n d a k a n o ba t a d i k t i f . Ke c a n d u a n na r k o b a d it a n d a i de ng a n per ila ku m e n c a r i o b a t pecandu secara terus-menerus haus,

m e s k i s u d a h m e n g e t a h u i konsekuensinya. Obat Addictive menghasilkan pahala, yang adalah perasaan gembirayang dihasilkan dari konsentrasi dopamin berkelanjutan d i celah sinapt ik neuron diotak. Instrumental AC dipamerkan pada pecandu narkoba serta tikus laboratorium,tikus, dan primata, mereka dapat mengasosiasikan suatu tindakan atau perilaku, dalamh a l efek ini mencar i obat. obat, dengan hadiah, yang ini

merupakan

dari

B u k t i menunjukkan

bahwa

perilaku

kemungkinan besar akibat dari perubahan sinapsy a n g t e l a h t e r j a d i a k i b a t p a p a r a n o b a t b e r u l a n g . P e r i l a k u p e n c a r i a n o b a t i n i d ise ba bka n o le h p r o ye k s i g l u t a m a t e r g i c d a r i k o r t e k s p r e fr o nt a l k e N A C . I d e i n i d i d u k u n g de ng a n data dari mengikuti percobaan penghambatan me n un jukk a n reseptor per ila k u AMPA m e nc a r i dan obat

d a p a t dicegah

glutamat

melepaskan

glutamatdalam NAC. Allostasis Allostasis adalah proses mencapai stabilitas melalui perubahan perilaku sertafitur fisiologis. Sebagai orang yang berkembang menjadi ketergantungan obat, iamemasuki keadaan allostatic baru, yang didefinisikan sebagai perbedaan dari tingkatnormal perubahan yang bertahan dalam keadaan kronis. Kecanduan obat-obatan dapatmenyebabkan kerusakan otak dan tubuh sebagai suatu organisme memasuki keadaan patologis, biaya berasal dari kerusakan dikenal sebagai beban allostatic. Disregulasid a r i a l lo s t a s i s s e c a r a b e r t a h a p t e r j a d i s e b a g a i i m b a l a n d a r i o b a t be r k u r a ng d a n kemampuan untuk mengatasi keadaan tertekan berikut menggunakan narkoba mulaimenurun juga. Beban allo static dihasilkan menciptakan keadaan konstan depresirelat if terhadap

perubahan allostat ic normal. Apa yang mendorong penurunan iniadalah kecenderungan pengguna obat untuk mengambil obat sebelum otak dan tubuhtelah kembali ke t ingkat

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

21

allo static asli, menghasilkan keadaan konstan stres. Oleh karena itu, kehadiran stres lingkungan dapat menyebabkan perilaku mencari obatkuat.

Neuroplastisitas Neuroplast isit as adalah mekanisme putatif balik belajar dan memori. Hal inimelibatkan perubahan fisik dalam sinaps antara dua neuron berkomunikasi, ditandaidengan peningkatan ekspresi gen, sel diubah sinyal, dan pembentukan sinapsis baruantara neuron berkomunikasi. Ket ika obat adikt if yang hadir dala m sistem, merekamuncul untuk membajak mekanisme ini dalam sistem penghargaan sehingga motivasidiarahkan untuk pengadaan obat, dan bukan manfaat alami. Tergantung pada sejarah penggunaan narkoba, sinapsis rangsang dalam nucleus accumbens (NAC)

mengalamid u a j e n i s n e u r o p l a s t i s it a s : p o t e n s i a s i j a n g k a p a n j a n g ( L T P ) d a n depre si ja ng ka p a n j a n g ( L T D ) . D e n g a n m e n g g u n a k a n t i k u s s e b a g a i model, Kourr ich et a l . menunjukkan bahwa paparan kronis kokain

meningkatkan kekuatan sinapsis dalam NAC setelah periode penarikan 10-14 hari, sementara Synapses tampaknya t idak d i p e r k u a t d a l a m w a k t u p e n a r i k a n 2 4 j a m s e t e l a h p a p a r a n k o k a i n be r u l a n g . D o s i s tunggal kokain tidak menimbulkan apapun atribut dari sinaps diperkuat. Ketika tikusobat-berpengalaman ditantang dengan satu dosis kokain, depresi synaptic terjadi. Olehk a r e n a i t u , t a m p a k n y a s e j a r a h p a p a r a n kokain bersama dengan kali p e n a r i k a n mempengaruhi arah plastisitas

glutamatergic di NAC.Setelah seseorang telah beralih dari penggunaan obat untuk kecanduan, perilakumenjadi benar-benar diarahkan mencari obat, meskipun pecandu laporan euforia init idak intens sepert i dulu. Meskipun t indakan yang berbeda selama penggunaan obatakut, jalur akhir dari kecanduan adalah sama. Aspek lain dar i kecanduan narkobamerupakan respon menurun menjadi rangsangan biologis normal, sepert i makanan,s e k s , pa sie n dan i nt e r a k s i s o s i a l. para Me la lu i ilmu w a n p e nc it r a a n t e la h otak

fu ngs io na l

k e c a nd u a nk o k a i n , a k t i v it a s

ma mp u

me mv isua lisa sika n

m e t a bo l i s m e m e n i n g k a t

pada

cingulat e

a n t e r i o r d a n k o r t e k s o r b i t o f r o n t a l ( d a e r a h k o r t e k s prefrontal) di otak subjek tersebut. Hiperakt ifitas daerah ini dari otak pada subyek k e c a nd u a n t er libat da la m mo t i v a s i le b ih int e ns u nt u k me ne mu kan o bat

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

22

dar ipa da m e n c a r i m a n f a a t a l a m i , s e r t a k e m a m p u a n p e c a n d u m e n u r u n u n t u k m e n g a t a s i d o r o ng a n i n i. B r a i n i m a g i n g j u g a t e la h m e n u n j u k k a n k e c a n d u a n k o k a i n - s u b ye k mengalami penurunan akt ivitas, dibandingkan no npecandu, di korteks prefrontal mereka ketika disajikan dengan rangsangan yang berhubungan dengan penghargaanalam.T r a n s i s i d a r i p e n g g u n a a n na r k o ba d a p a t k e c a n d u a n t e r j a d i s e c a r a be r t a ha p bertahap dan diproduksi oleh pengaruh obat pilihan pada neuroplastisitas dari neuronyang ditemukan di sirkuit pahala. Selama perist iwa sebelum kecanduan, ketagihandiproduksi oleh pelepasan dopamin (DA) di korteks prefrontal. Sebagai orang transisidari penggunaan obat untuk kecanduan, pelepasan DA di NAC menjadi t idak perluuntuk menghasilkan nafsu, melainkan, penurunan transmisi DA sementara akt ivitasmetabolisme meningkat pada korteks orbitofrontal berkontribusi mengidam. Pada saatini seseorang mungkin mengalami tanda-tanda depresi jika kokain tidak digunakan.Sebelum seseorang menjadi kecanduan dan pameran obat-perilaku mencari, ada periode waktu di mana neuroplast isitas adalah reversible. Kecanduan terjadi ket ika perilaku mencari obat muncul dan kerentanan untuk kambuh tetap ada, meskipun penarikan berkepanjangan; atribut-atribut ini perilaku adalah hasil dari perubahanneuroplastic yang dibawa oleh paparan berulang untuk obat dan relatif permanen.Mekanisme past i dibalik efek molekul obat di plast isitas sinaps masih belu m jelas. Namun, dalam proyeksi glutamatergic neuroplast isit as tampaknya merupakanhasil utama dari paparan obat berulang. Jenis keliatan hasilnya sinapt ik dalam LTP,yang memperkuat hubungan ant ara dua neuron; awal ini terjadi dengan cepat danhasilnya adalah konstan. Selain glutamatergic neuron, neuro n

dopaminergik hadir dalam merespon VTA glutamat dan dapat direkrut awal selama adaptasi syaraf yangdisebabkan oleh paparan obat berulang. Seperti yang

ditunjukkan oleh Kourrich, eta l. , R i w a ya t p a p a r a n o ba t d a n w a k t u p e n a r i k a n d a r i p a p a r a n t e r a k h i r t a m p a k n ya memainkan peran penting dalam arah plastisitas di neuron sistem imbalan.Sebuah aspek pembangunan neuron yang mungkin juga berperan dalam obat-ne u r o p l a s t i s i t a s i n d u k s i k e b e r a d a a n mo l e k u l - mo l e k u l b i m b i n g a n a k s o n s e p e r t i s e m a p ho r i n s d a n e p hr i n s . S e t e l a h p e n g o b a t a n k o k a i n d i u l a ng , e k s p r e s i d i u b a h(kenaikan atau penurunan tergantung pada jenis molekul) dari molekul mRNA codinguntuk panduan akson terjadi pada t ikus. Hal in i

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

23

dapat memberikan kontribusi pada perubahan dalam karakteristik sirkuit pahala kecanduan narkoba.

Neurogenesis Kecanduan o bat juga menimbu lkan masalah potensi da mpak buruk p a d a perkembangan neuron baru pada orang dewasa. Harburg Eisch dan

meningkatkan tigakonsep baru yang mereka telah diekstrapolasi dari studi baru-baru ini banyak padakecanduan narkoba.Pertama, neurogenesis menurun sebagai akibat dar i paparan berulang terhadapo b a t bahwa penggunaan opiat adiktif. Daftar studi menunjukkan

k r o n i s , psikost imulan, nikotin, dan alko ho l

neurogenesis penurunan pada t ikus dan tikus.Kedua, penurunan ini jelas dalam neurogenesis tampaknya t idak tergantung padaakt ivasi HPA axis. faktor lingkungan lainnya selain paparan obat sepert i usia, stresdan olahraga, juga dapat memiliki efek pada neurogenesis dengan mengatur (HPA)hipotalamus-hipofisis-adrenal axis. Mount bukt i menunjukkan ini untuk 3 alasan:dosis kecil opiat dan psikost imulan meningkatkan konsentrasi coricosterone dalamserum tetapi tanpa efek neurogenesis, walaupun neurogenesis menurun mirip antaraself-administered dan dipaksa asupan obat, aktivasi HPA axis lebih besar dalam diri-a d m i n i s t r a s i s u b ye k , d a n ba h k a n s e t e l a h p e n g h a m b a t a n m e n i n g k a t a k i b a t c a n d u corticosterone, penurunan neurogenesis terjadi. Ini, tentu saja, perlu ditelit i lebihl a n j u t . T e r a k h i r , o ba t - o ba t a n a d i k t i f t a mp a k n ya h a n ya m e m p e n g a r u h i p r o l i f e r a s id a l a m z o n a (SGZ), daripada daerah lain yang terkait subgranular

d e n g a n neurogenesis.

Penelit ian penggunaan narkoba dan neurogenesis mungkin memiliki implikasi pada biologi sel induk. Toleransi Obat Psikologis Sistem reward ikut bertanggung jawab untuk bagian psikologis toleransi obat.Protein CREB, suatu faktor transkripsi diakt ifkan oleh adenosin monofosfatsiklik (cAMP) segera setelah t inggi, memicu gen yang memproduksi protein sepert idinorfin, yang memotong pelepasan dopamin dan sement ara menghambat sirkuit i m b a l a n . P a d a p e n g g u n a na r k o b a k r o n i s , a k t i v a s i b e r k e l a n j u t a n C R E B s e h i n g g a memaksa

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

24

dosis yang lebih besar yang harus diambil untuk mencapai efek yang sama.Selain it u meninggalkan pengguna umumnya merasa tertekan dan tidak puas, dant idak dapat menemukan kesenangan dalam kegiatan sebelumnya menyenangkan,sering mengarah ke kembali ke obat untuk "memperbaiki" tambahan.

Mekanisme serupa, campur juga dengan sistem dopamin, namun mengandalkan pada faktor transkripsi yang berbeda, CEBPB, juga telah diusulkan. Dalam rilis inidopamin kasus ke inti accumbens neuron akan memicu sintesis peningkatan substansiP yang, pada gilirannya, akan meningkatkan sintesis dopamin di VTA.

Pengaruhumpan balik posit if ini dianggap tertutupi oleh penyalahgunaan zat yang berulang-ulang. Sensitasi Sensitisasi adalah peningkatan kepekaan terhadap suatu obat setelah penggunaan jangka panjang. Delta protein FosB dan pengatur G-protein Signaling 9-2 (RGS92)diperkirakan terlibat:F a k t o r transkrips i, yang dikenal gen yang sebagai FosB

de lt a, d ip er k ir ak a n u nt u k m e n g a k t i f k a n dengan pe ngg u na efek dari CREB, p e ng a r u h set iap

berlawanan s e n s it i v it a s

s e b e n a r n y a me n ingk at ka n zat t e r s e bu t . o bat D e lt a dan

terhadap dengan

Fo sB p e r l a h a n diakt ifkan

me mbangun

paparan

tetap

s e l a m a berminggu-minggu setelah pajanan terakhir-lama setelah efek dari CREB telah pudar.Hipersensit ivitas yang menyebabkan dianggap bertanggung jawab atas

mengidamintens terkait dengan kecanduan narkoba, dan sering diperluas untuk bahkan isyarat p e r a n g k a t p e n g g u n a a n n a r k o b a , s e p e r t i p e r i l a k u y a n g b e r k a i t a n a t a u m e l i h a t p e r l e n g k a p a n o ba t . Ad a be b e r a p a bu k t i ba h w a d e lt a Fo sB b a hk a n m e n ye b a b k a n p e r u b a h a n struktural dala m

a c c u m b e n s i n t i , y a n g m u n g k i n m e m b a n t u u n t u k mengabadikan ngidam, dan mungkin bertanggung jawab atas insiden t inggi relapsyang terjadi pada pecandu narkoba yang dirawat.P e ng a t u r G - p r o t e i n S i g n a l i n g 9 - 2 ( R G S 9 - 2 ) ba r u - b a r u i n i me n ja d i s u b ye k penelit ian KO beberapa hewan. Hewan kurang RGS9-2

tampaknya telah meningkatkepekaan terhadap agonis reseptor dopamin seperti kokain dan

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

25

amphetamines; over-ekspresi RGS9-2 penyebab kurangnya respon terhadap ago nis yang sama. RGS9-2d i ya k i n i m e n g k a t a l i s i s i n a k t i v a s i p r o t e i n- G d i g a bu n g k a n r e s e p t o r D 2 d e ng a n meningkatkan laju hidrolisis GTP dari subunit alfa G yang mengirimkan sinyal ke bagian dalam sel. Depressants Depressants sepert i alkohol, barbiturat, dan bekerja benzodiazepines

denganmeningkatkan afinitas reseptor GABA untuk ligan tersebut; GABA. Narkotika sepertimorfin dan bekerja heroin dengan meniru endorphins-bahan kimia yang diproduksis e c a r a do pa min-at au a la mi o le h t u bu h y a ng me milik i efek mir ip dengan

d e ng a n menonaktifkan neuron yang biasanya menghambat pelepasan

dopamin dalam sistemimbalan. Zat-zat (kadang-kadang disebut "Downers") biasanya memfasilitasi relaksasi dan pereda nyeri.

Stimulan Stimulan sepert i amfetamin, nikotin, dan kokain dopamin meningkatkan sinyald a l a m s i s t e m r e w a r d b a i k d e n g a n l a n g s u n g m e r a n g s a n g rilis, atau d e n g a n menghalangi penyerapan. Zat-zat ini biasanya menyebabkan

kewaspadaan tinggi danenergi. Mereka menimbulkan rasa menyenangkan dalam tubu h dan euforia, dikenals e b a g a i h i g h . S e t e l a h i n i t i n g g i ha b i s , p e ng g u na d a p a t m e r a s a t e r t e k a n. H a l i n i membuat mereka ingin lagi dosis obat, dan dapat memperburuk kecanduan.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

26

2.7 Pencegahan Dan Pengobatana. Pencegahan M a s a l a h p e n c e g a h a n n a r k o b a a d a l a h m a s a l a h ya n g k o mp l e k s y a n g p a d a umumnya disebabkan oleh tiga faktor yaitu: faktor individu, faktor lingkungan/sosialdan faktor ketersediaan, menunjukkan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkobayang efektif memerlukan pendekatan yang terpadu dan komprehensif. Pendekatan apa pun yang dilakukan tanpa mempertimbangkan ketiga faktor tersebut akan mubazir. Oleh karena itu peranan semua sektor terkait, termasuk para orang tua, para guru,tokoh-tokoh masyarakat dan agama, kelompok remaja, dan LSM-LSM di masyarakat,dalam pencegahan narkoba sangat penting.

A. Peran Remaja - Pelatihan keterampilan - K e g i a t a n a lt e r na t i f u nt u k m e n g i s i w a k t u l u a n g , s e p e r t i: k e g i a t a n o l a h r a g a , kesenian, dll. B. Peran Orang Tua -Me nc ipt aka n ru ma h ya n g se hat , se rasi, h a r mo n i s , c i nt a , ka sih

s a ya n g d a nkomunikasi terbuka.- Mengasuh, mendidik anak yang baik. - Menjadi contoh yang baik.- Mengikuti jaringan orang tua. - Menyusun peraturan keluarga tentang Keluarga Bebas Narkoba. - Menjadi pengawas yang baik. C. Peran Tokoh Masyarakat - Mengikutsertakan dalam pengawasan narkoba dan pelaksanaan Undang-Undang. - Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.- Merujuk korban narkoba ke tempat pengobatan. Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir program-program

pencegahan penyalahgunaan narkoba.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

27

b.Pengobatan

Pengobatan Narkoba: 1.Pengobatan adiks i (detoks) 2.Pengobatan infeksi 3.Rehabilitasi 4.Pelatihan mandiri

c.Pencegahan Narkoba:

1.Memperkuat keima nan 2 . M e m i l i h l i n g k u ng a n p e r g a u l a n ya n g s e h a t 3. Ko munikasi yang baik 4 . H i n d a r i p i nt u m a s u k na r k o ba ya it u r o k o k

Pertolongan Pertama Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhat iannya dar i narko ba. Bila t idak berhasil perlu pertolongan dokter. Pengguna harus

diyakinkan bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akanhilang.

Empat Cara Alternatif Menurunkan Risiko atau " Harm Reduction" :

1 . M e n g g u n a k a n j a r u m s u nt i k s e k a l i p a k a i 2 . M e n s u c i ha m a k a n ( s t e r i l i s a s i ) j a r u m s u nt i k 3.Menggant i kebiasaan menyunt ik dengan menghirup atau oral dengan tablet 4 . M e n g h e nt i k a n s a m a s e k a l i p e n g g u n a a n na r k o ba

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

28

Detoksifikasi Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti.D e t o k s i f i k a s i b i s a d i l a k u k a n d e n g a n be r o b a t j a l a n a t a u d i r a w a t d i r u m a h s a k it . B i a s a n ya p r o s e s d e t o k s i f i k a s i d i l a k u k a n t e r u s m e n e r u s s e l a m a s a t u s a m p a i t i g a minggu, hingga hasil tes urin menjadi negatif dari zat adiktif.

Rehabilitasi Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negat if), tubuh secarafisik memang tidak ketagihan lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangent e r h a d a p z a t t e r s e b u t m a s i h t e r u s m e m b u n t u t i a l a m p i k i r a n dan perasaan s a n g pecandu. Sehingga sangat rentan dan sangat itu besar

kemungkinan detoksifikasi

kembali perlu

mencandudan juga

terjerumus dilakukan

lagi.U n t u k proteksi

setela h

lingkungan

d a n p e r g a u l a n ya n g b e b a s d a r i l i n g k u ng a n p e c a n d u , m i s a l n ya d e n g a n m e m a s u k k a n mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

29

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan : 3.2 Saran saran :

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

30

DAFTAR PUSTAKAhttp://en.wikipedia.org/wiki/Substance_dependence http://www.bnpjabar.or.id/index.php? option=com_content&view=article&id=350:pencegahan-narkoba-secaraterpadu&catid=71:artikel&Itemid=172 http://www.jombangkab.go.id/e-gov/Narkoba/apa2.htm http://www.iapw.info/home/index.php? option=com_content&view=article&id=143:bahayanarkoba&catid=32:ragam&Itemid=45 http://blog.bukukita.com/users/warnet/?postId=5995 http://nusaindah.tripod.com/pengobatannarkoba.htm

DAMPAK NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA

31