Isi Satop Pt Bio

63
7/21/2019 Isi Satop Pt Bio http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 1/63 1 I. PENDAHULUAN 1.1.  Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Kelapa sawit yang berasal dari spesies  Arecaceae atau famili  Palma termasuk tumbuhan pohon dan ketinggiannya dapat mencapai 24 m. Bunga dan buahnya  berupa tandan, dimana tandan buahnya bercabang banyak. Buah kelapa sawit apabila masak berwarna merah kehitaman dengan daging buah yang padat. Agar kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai minyak secara maksimal, maka perlu dilakukan proses pengolahan kelapa sawit dari TBS (Tandan Buah Segar) hingga dihasilkan CPO (Crude Palm Oil ) (Syamsul, dkk. 2012). Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun, (2005) produk kelapa sawit dimanfaatkan untuk bahan makanan karena mengandung kalori yang cukup tinggi dan mengandung sejumlah vitamin, antara lain pro-vitamin A (  β-karotena), tokoferol  sebagai sumber pro-vitamin E dan tokotrienol  sehingga digunakan dalam pembuatan minyak goreng, mentega, butter, shortening , dll. Pemanfaatan  produk kelapa sawit untuk bahan bukan makanan berupa, sabun, deterjen, semir sepatu, lilin, tinta cetak, biodiesel, bahan kosmetik, dll. Secara umum proses pengolahan kelapa sawit melalui beberapa bagian seperti, penerimaan buah, stasiun loading ramp, perebusan (  sterilizer ), perontokan (threser ), pelumatan (diggester ), pengempaan (  pressing ), stasiun kernel,  pemurnian ( clarifier ) (sentot wahono, et all, 2005). Sterilizer merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses  pengolahan kelapa sawit karena mempengaruhi proses pengolahan di stasiun  berikutnya. Di stasiun sterilizer terjadi beberapa perlakuan terhadap TBS seperti

description

SATUAN OPERASI

Transcript of Isi Satop Pt Bio

Page 1: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 1/63

1

I.  PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia.

Kelapa sawit yang berasal dari spesies  Arecaceae atau famili  Palma  termasuk

tumbuhan pohon dan ketinggiannya dapat mencapai 24 m. Bunga dan buahnya

 berupa tandan, dimana tandan buahnya bercabang banyak. Buah kelapa sawit

apabila masak berwarna merah kehitaman dengan daging buah yang padat. Agar

kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai minyak secara maksimal, maka perlu

dilakukan proses pengolahan kelapa sawit dari TBS (Tandan Buah Segar) hingga

dihasilkan CPO (Crude Palm Oil ) (Syamsul, dkk. 2012).

Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun, (2005) produk kelapa sawit

dimanfaatkan untuk bahan makanan karena mengandung kalori yang cukup tinggi

dan mengandung sejumlah vitamin, antara lain pro-vitamin A ( β-karotena),

tokoferol   sebagai sumber pro-vitamin E dan tokotrienol   sehingga digunakan

dalam pembuatan minyak goreng, mentega, butter, shortening , dll. Pemanfaatan

 produk kelapa sawit untuk bahan bukan makanan berupa, sabun, deterjen, semir

sepatu, lilin, tinta cetak, biodiesel, bahan kosmetik, dll.

Secara umum proses pengolahan kelapa sawit melalui beberapa bagian

seperti, penerimaan buah, stasiun loading ramp, perebusan ( sterilizer ), perontokan

(threser ), pelumatan (diggester ), pengempaan ( pressing ), stasiun kernel,

 pemurnian (clarifier ) (sentot wahono, et all, 2005).

Sterilizer merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses

 pengolahan kelapa sawit karena mempengaruhi proses pengolahan di stasiun

 berikutnya. Di stasiun sterilizer terjadi beberapa perlakuan terhadap TBS seperti

Page 2: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 2/63

2

 pelunakan daging buah, pelekangan inti kernel, pengurangan kadar air TBS,

 penon-aktifan enzim lipase yang meningkatkan kadar asam lemak bebas (Anonim,

1996).

1.2. Tujuan

PKPM merupakan salah satu kurikulum yang harus dijalani oleh mahasiswa di

Politeknik Pertanian Negri Payakumbuh bertujuan untuk :

1.  Mempelajari secara langsung proses pengolahan kelapa sawit khususnya

 proses perebusan di stasiun sterilizer. 

2.  Mengenal bagian-bagian  sterilizer,  tujuan perebusan, dan proses perebusan

 pada rebusan tipe horizontal.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan setelah mengikuti PKPM adalah :

1.  Mahasiswa memahami proses pengolahan kelapa sawit khususnya pada

 proses perebusan TBS.

2.  Mahasiswa memahami perlakuan yang terjadi pada TBS selama proses

 perebusan.

3.  Meningkatkan  soft skill dalam bekerja sama dan bergaul dengan karyawan

sebagai pengalaman kerja pada kondisi sesungguhnya untuk bekal memasuki

dunia kerja.

Page 3: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 3/63

3

II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PKS. PT. Asam Jawa merupakan salah satu pabrik yang bergerak dibidang

 perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang didirikan dengan Akta Notaris No

37 tanggal 16 Januari 1982 dari notaris Barnang Armino Pulungan,SH di Medan.

Kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan SK No. C2.3259 HT. 01.

01 TH.84, yang dimuat dalam Berita Negara RI No. 797-1984. Berdasarkan surat

keputusan Menteri Pertanian, Dirjen Perkebunan PT. Asam Jawa dinyatakan

sebagai perkebunan besar Swasta Nasional, sedangkan legalitas usaha didapatkan

 berdasarkan SPT. Badan Koordinasi Pusat No. 261/I/PMDN/1983 tanggal 13

Desember 1983. Kontrak kerja pembangunan pabrik ditandatangani dengan pihak

PT STARTREC pada tahun 1983, namun karena sesuatu hal, mulai awal tahun

1987 pekerjaan dilanjutkan dengan system swakelola. Setelah waktu 9 bulan,

 pabrik dengan kapasitas pertama 30 ton/jam diresmikan pada tanggal 21

Desember 1987 yang terletak di Desa Pangarungan, Kecamatan Torgamba,

Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara dan berkantor pusat di

 jl. Sei Lapan NO. 2 Medan dengan lahan perkebunan saat itu seluas ± 8.500 Ha.

Sekarang PKS. PT. Asam Jawa beroperasi dengan kapasitas 60 ton/jam dengan

luas lahan perkebunan ± 10.000 Ha.

Produk utama pada PKS.PT. Asam Jawa ini adalah CPO (Crude Palm Oil ) dan

 Kernel  (Inti Sawit). Tujuan pembangunan pabrik di PT. Asam Jawa adalah untuk

mengolah buah yang dihasilkan dari kebun perusahaan maupun dari kebun luar

dengan biaya pengolahan sekecil mungkin atau seefisien mungkin dengan

Page 4: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 4/63

4

 pemakaian tenaga kerja yang efektif dan losses  sekecil mungkin dengan

memperoleh minyak (CPO) dan kernel yang berkualitas.

2.2 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PKS PT. Asam Jawa terdiri dari perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa

sawit (PKS) yang dipimpin oleh seorang Mill Manager, yang bertugas

menjalankan kebijakan perusahaan dan mengawasi jalannya perusahaan. Dalam

tugas sehari-hari Mill Manager dibantu oleh beberapa staff, yaitu KTU dan

asisten.

Selain membantu Manager, staff memiliki tugas mengawasi kegiatan yang

 berada dibawah pimpinan masing-masing. Staff ini bertanggung jawab

memimpin dan mengendalikan operasional, fungsional dan efisiensi kerja bagian

yang dipimpinnya. Staff dibantu oleh mandor yang mengawasi kerja karyawan

dan operator yang bertugas untuk menjalankan mesin dan peralatan pengolahan.

Struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 3.

Perencanaan menetapkan tujuan melalui sasaran dan tindakan serta

menetapkan metode dan cara-cara untuk mencapai tujuan. Pada PKS PT. Asam

Jawa ini ditargetkan :

  Rendemen minyak (CPO) : > 23%

  Rendemen inti : > 5 %

  ALB (Asam Lemak Bebas) : < 3.50 %

  Kapasitas olah / Trough Put   : > 60 ton/jam

Page 5: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 5/63

Page 6: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 6/63

6

3.3.1  Stasiun Penerimaan Buah (Food Reception)

Setelah TBS di angkut dari lapangan, stasiun yang pertama kali dilalui adalah

stasiun penerimaan buah. Di dalam penerimaan buah ada dua tempat yang harus

dilalui, yaitu :

a)  Jembatan Timbang (Weight Bridge)

Jembatan timbang adalah alat untuk mengetahui berapa banyak jumlah

yang diterima dan jumlah yang dikeluarkan untuk suatu bahan / material baik TBS

yang masuk, produksi yang keluar, janjangan kosong yang keluar dan lain-lain

yang ditunjukkan oleh alat timbang dalam satuan kilogram (Kg). Gambar

 jembatan timbang dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Jembatan timbangan

Timbangan yang dimiliki di PKS. PT. Asam Jawa terdapat 2 unit dengan

kapasitas timbangan 50 ton dan memakai digital sistem komputerisasi, dimana

timbangan digital ini memakai petunjuk berat dari layer/display computer dengan

angka-angka. Dalam satu hari PKS PT. Asam Jawa dengan kapasitas 60 ton/jam

diasumsikan mengolah TBS sekitar 900 - 1000 ton/hari

Spesifikasi dari timbangan dapat dilihat pada lampiran 1.a.

Page 7: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 7/63

7

b)  Pengumpulan Buah ( sortasi)

Tempat pengumpulan buah merupakan tempat untuk dilakukan sortasi

terhadap tandan buah segar yang baru datang dari tiap divisi / kebun luar, seperti

 pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Pengumpulan Buah

Adapun fungsi dari pengumpulan ( sortasi ) buah adalah :

 

Sebagai tempat penampungan/penuangan TBS yang dibawa oleh truk.

 

Sebagai tempat kendali mutu untuk TBS yang dikirim oleh kebun

milik pabrik maupun kebun luar.

  Sebagai tempat penilaian terhadap TBS yang dikirim oleh kebun.

  Untuk mengetahui apakah TBS yang dikirim oleh divisi/kebun sesuai

dengan kriteria matang panen yang telah ditetapkan.

Pengelompokan tandan buah biasanya diketahui dengan cara melihat

 berondolan yang lepas dan dengan memukul permukaan TBS. Kriteria

kematangan buah dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 8: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 8/63

8

Table 1. Tabel kriteria kematangan buah

FRAKSI BUAH KATEGORIJLH.BUAH LUAR

MEMBERODOL

PERSYARATAN

Fraksi 00 (F.00) Sangat mentah Tidak ada 0,0 %

Fraksi 0 (F.0) Mentah 1 – 12,5 % Maksimum 3,0 %

Fraksi 1 (F.1) Kurang matang 12,5 – 25 % F.1 : Maks. 5 %

Fraksi 2 (F.2) Matang I 25 – 50 % F2+F3:Min. 80 %

Fraksi 3 (F.3) Matang II 50 – 75 %

Fraksi 4 (F.4) Lewat matang 75 – 100 % Maksimum 10 %

Fraksi 5 (F.5) Terlalu matangBuah bagian dalam

ikut memberondol

Maksimum 2 %

TE Buah bagian dalam

hampir habis

memberondol

0 %

Brondolan

Tandan kosong

Buah busuk

Panjang tangkai TBS (bentuk V)

10 %

0 %

0 %

Maksimum 2,5 Cm

3.3.2  Stasiun Loading ramp 

 Loading ramp merupakan tempat penuangan TBS yang dibawa oleh truk

 pengangkut untuk sementara waktu sebelum didistribusikan kedalam lori, dengan

kemiringan loading ramp ± 30º (sesuai dengan keadaan pabrik). loading ramp

dilengkapi dengan kisi – kisi dengan jarak minimal 5 mm dan maksimal 10 mm

agar sampah, pasir yang terikut buah turun melalui kisi – kisi. Di ujung loading

ramp  bagian bawah terdapat pintu yang digerakkan oleh motor listrik dengan

sistim hidrolik, seperti pada gambar dibawah ini.

Page 9: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 9/63

9

Gambar 3. Loading ramp

Spesifikasi dari loading ramp dapat dilihat pada lampiran 1.b.

Fungsi loading ramp :

  Mempermudah TBS masuk kedalam lori untuk perebusan di sterilizer .

 

Memudahkan sistem FIFO (first in – first ou), yaitu TBS yang pertama

kali datang ke pabrik diolah terlebih dahulu, sedangkan TBS yang terakhir

datang menunggu dibelakang.

 

Sebagai tempat melakukan sortasi buah dan penampungan TBS yang

dibawa oleh truk dari kebun sebelum dilakukan proses selanjutnya.

Di loading ramp juga terdapat losses (kehilangan minyak di dalam pengolahan

yang tidak bisa di kutip lagi). Tetapi losses  ini tidak dihitung lagi / tidak

mempunyai standar sehingga disebut losses liar. Di stasiun loading ramp terdapat

 peralatan pembantu seperti :

a)  Lori

Lori merupakan sabuah wadah pengangkut TBS yang berjalan di atas rel yang

kemudian akan direbus di  sterilizer . Setelah lori selesai diisi kemudian lori ini

Page 10: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 10/63

10

akan didorong dengan  Jhon dheere menuju pintu drum rebusan seperti pada

gambar dibawah ini.

Gambar 4 . Lori

Spesifikasi dari lori dapat dilihat pada lampiran 1.c.

b) 

 Jhon dheere

 Jhon dheere adalah traktor roda empat yang digunakan secara khusus untuk

menarik ataupun mendorong lori, baik untuk mengarahkan lori ke bawah pintu

loading ramp maupun ke  sterilizer.  Kegunaan lain dari traktor ini adalah untuk

menarik lori yang rusak untuk dilakukan perbaikan dan juga untuk melakukan

 penyiraman areal pabrik apabila musim kemarau. 

Gambar 5. Jhon dheere

Page 11: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 11/63

11

3.3.3  Stasiun Perebusan ( Sterilizer) 

Sterilizer adalah suatu bejana bertekanan yang digunakan untuk merebus

TBS dengan menggunakan uap yang dikirim dari BPV, uap yang digunakan

adalah uap basah. Di dalam rebusan terdapat 9 lori dengan kapasitas lori 2,5 ton.

Jumlah rebusan pada PKS PT. Asam Jawa terdapat 4 unit dengan kapasitas

masing-masing rebusan 22,5 ton. Tujuan utama perebusan adalah untuk

mempermudah proses selanjutnya yaitu membantu pelepasan brondolan dari

tandan sawit. Tujuan lain perebusan yaitu memperlambat perkembangbiakan

enzim lipase yang dapat meningkatkan kadar asam lemak basah. Perebusan

dilakukan selama 90 - 95 menit dengan tekanan 0 - 3,0 kg/cm² (PT. Asam Jawa

Group, 2011)

Sterilizer terdiri dari beberapa komponen dan cara kerja yang akan dibahas

 pada pembahasan di bab IV. Sketsa sterilizaer dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6. Sketsa Sterilizer dan bagiannya

Spesifikasi sterilizer dapat dilihat pada lampiran 1.d.

Page 12: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 12/63

12

3.3.4   Stasiun Cupstand dan hoisting crane 

Cupstand digunakan untuk menarik lori berisi TBS masak yang sudah keluar

dari rebusan hingga ke posisi hoisting crane dengan penggerak electromotor.

Dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7. Cupstand

Spesifikasi electromotor dapat dilihat pada lampiran 1.e. 

Electromotor merupakan motor penggerak bollard capstand  yang terdiri dari

2 unit dengan komponen utama sebagai berikut :

  Elektromotor merk : Electromotor 15 (Hp), 11 (KW), 1500 (rpm)

  Gear Box, pelumas : Allroyd Worm

 

 Bollard  (Gulungan tali) : Rata-rata panjang kabel sling /tali

 Hoisting crane digunakan untuk mengangkat dan menuangkan lori berisi TBS

masak kedalam hooper threser Setelah isi lori dituang ke hooper threser akan

diturunkan kembali dan didorong oleh locomotive yaitu alat yang menggunakan

 penggerak electromotor.

Page 13: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 13/63

13

3.3.5  Stasiun Thresher  (bantingan) 

Thresher merupakan alat untuk melepaskan buah/fruit dari janjangan.

Thresher berbentuk silinder horizontal yang berkisi-kisi dan diberi plat pembawa.

Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 8. Sketsa Thresing

Keterangan gambar 8 dapat dilihat di bawah ini :

1.  Stripper drum  4. Kisi-kisi ( plat Strip) 110 pcs

2.  Shaft   5. Spider Arm 

3.  Under thresher conveyor   6. Dinding Thresher Drum 

Fungsi dari thresher ini adalah :

 

Alat untuk melepaskan buah dari janjangan yang telah direbus dengan

cara membanting didalam thresher yang mempunyai kisi – kisi.

  Sebagai tempat pemisahan antara fruit dengan tandan kosong.

Spesifikasi dari thresher dapat dilihat pada lampiran 1.f.

Page 14: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 14/63

14

Di stasiun threser terdapat bunch crusher yaitu alat yang berfungsi untuk

membantu melepaskan  fruit yang masih melekat pada jenjangan dengan cara

menggilas jenjangan dari thresher  sebelumnya. Jenjangan akan dijatuhkan keatas

dua buah poros yang berputar berlawanan arah sehingga jenjangan akan tergilas

dan jatuh kepermukaan dua buah poros yang berada dibawahnya dan digilas

kembali seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 9.  Bunch crasher

Spesifikasi dari Bunch Crusher ini dapat dilihat pada lampiran 1.g.

3.3.6  Stasiun Digester  (Pelumat)

 Digester merupakan ketel tempat pengadukan dengan menggunakan pisau

yang berfungsi untuk melumatkan fruit sehingga daging buah (mesocarp) terpisah

dari bijinya (nut ) yang selanjutnya akan dilakukan pengepressan untuk

mengeluarkan minyak dari mesocarp tersebut.  Dapat dilihat pada Gambar berikut

ini !.

Page 15: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 15/63

15

Gambar 10. Sketsa Digester

Keterangan gambar 10 dapat dilihat di bawah ini :

1.   Pulley Gerar Box 7. Main  Hole

2.  V.Belt   8. Saluran Ke Oil Gutter

3.   Electromotor   9. Expeller Arm

4. 

Besi siku 10. Bottom Plate

5.  Pisau pelumat 11. Pipa Steam masuk  

6.  Pisau pengaduk 12. Umpan ke Screw Press

Spesifikasi dari Digester ini dapat dilihat pada lampiran 1.h.

Tujuan dari pelumatan ini adalah untuk :

  Mempermudah pemerasan pada screw press 

 

Melekangkan mesocarp dari nut  

 

Melumatkan mesocarp, dan

 

Menghancurkan sel-sel kantong minyak pada mesocarp 

Page 16: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 16/63

16

 Digester dilengkapi dengan pisau-pisau yang masing-masingnya

mempunyai fungsi yaitu :

1.  Pisau pelumat, mata pisaunya berbentuk seperti sabit gunanya untuk

melumatkan fruit. 

2.  Pisau pelempar berada pada bagian bawah, gunanya untuk melemparkan

menuju screw press melalui sebuah corong.

Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :

  Suhu dalam digester 90ºC  

   Digester sebaiknya terisi sebanyak 75%

  Tekanan steam yang masuk sebaiknya 3 kg/cm²

3.3.7  Stasiun Kempa ( Pressing Station) 

Merupakan alat memeras minyak yang terkandung didalam mesocarp 

dengan adanya tekanan dari cone dan ulir ( screw). Alat ini dilengkapi dengan

silinder berlubang /  stainer sebagai tempat keluarnya minyak kasar hasil dari

 pengepresan, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 11. Sketsa Press

Page 17: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 17/63

17

Keterangan gambar 11. dapat dilihat di bawah ini :

1.   Hydrolic Cilinder   6. Worm Screw 

2.   Lighting Shaft   7. Cylinder Caqe 

3.  Tic Rod   8. Straiser  

4.  Cone Guide  9. Spur Gear  

5. 

Cone

Tujuan dari pengepresan ini adalah untuk memproleh minyak yang

terkandung dalam mesocarp yang telah dilumatkan sebelumnya.

Spesifikasi dari press dapat dilihat pada lampiran 1.i.

3.3.8  Stasiun Kernel

Setelah  fibre dan nut ( press cake) selesai di press pada stasiun press

kemudian fibre dan nut dibawa oleh cake breaker conveyor menuju stasiun kernel.

Stasiun kernel merupakan tempat pengolahan biji (nut ) menjadi inti (kernel ) dan

cangkang ( shell ). Di stasiun kernel terdapat beberapa komponen seperti :

a)  Cake Breaker Conveyor (CBC) 

Cake breaker conveyor ini berbeda dengan conveyor lainnya. Conveyor

ini berbentuk spiral yang piringannya bersegi-segi. Disamping untuk membawa

 fibre dan nut   menuju depericarper  juga untuk mengaduk-aduk fibre dan nut .

Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Page 18: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 18/63

18

Gambar 12. Cake Breaker Conveyor

b)  Depericarper (pemisahan nut dan fibre)

 Depericarper adalah suatu alat yang berfungsi sebagai untuk memisahkan

serabut ( fibre) dengan inti (nut ). Alat ini terdiri dari  separating coulumn dan

 polishing drum. Fungsi dari alat ini yaitu untuk pembersih  fibre yang melekat

 pada nut  dan sebagai tempat terjadinya pemisahan antara serabut ( fibre) dengan

 biji (nut ) seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 13. Depericarper

Page 19: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 19/63

19

c) Fibre Cyclone 

Merupakan alat yang dilengkapi dengan blower / fan untuk mengisap fibre

(serabut kering) dan air lock sebagai alat untuk mengatur laju pengumpanan untuk

melakukan pengisapan. Seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 14. Fibre Cyclone

d)  Polishing Drum 

 Polishing drum merupakan suatu alat berbentuk drum horizontal yang

 berputar. Fungsi dari  polishing drum ini adalah untuk membersihkan sisa-sisa

serabut yang masuk melekat pada biji.  Nut  dan kotoran fibre yang masih terikut

akan masuk kedalam polishing drum yang berputar. Dengan adanya plat pembawa

maka nut  akan dibawa ke ujung polishing drum. Seperti pada gambar berikut ini.

Page 20: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 20/63

20

Gambar 15.  Polishing Drum

Spesifikasi dari Polishing drum ini dapat dilihat pada lampiran 1.j.

e)  Nut Silo 

 Nut silo merupakan suatu tempat penampung nut  (volumenya 40 – 50 ton)

yang telah bersih. Bagian bawah nut silo  berbentuk kerucut menuju ripple mill .

Seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 16 . Nut Silo

Page 21: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 21/63

21

f)  Ripple mill (pemecah nut )

 Ripple mill merupakan suatu alat untuk memecahkan cangkang agar inti

(kernel ) dan cangkang dapat dipisahkan pada proses selanjutnya. Sebelum masuk

ke ripple mill  biji akan melewati corong yang terdapat magnet pada bagian

 bawahnya yang bertujuan untuk menangkap material logam yang terikut dengan

 biji. Dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

Gambar 17 . Ripple Mill

Spesifikasi ripple mill  ini dapat dilihat pada lampiran 1.k.

g) Cracked Mixtur Conveyor dan cracked Mixture Elevator  

Cracked Mixtur Conveyor dan cracked Mixture Elevator  merupakan alat

untuk membawa Out Put Ripple Mill  berupa kernel dan cangkang yang masih

 bersatu menuju separating.

h)   Separating  

Separating merupakan suatu alat yang berfungsi untuk pemisah kernel

dengan pecahan cangkang. Pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan berat

 jenis antara kernel dengan cangkang.

Page 22: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 22/63

22

i)  LTDS I ( Ligh Tenera Dust Separator I) 

Merupakan alat untuk pemisah antara kernel dan cangkang. Cangkang

yang berat jenisnya lebih ringan akan terisap oleh  separating fan. Sedangkan

kernel yang mempunyai berat jenis berat akan jatuh ke wet kernel conveyor.

Pemisahan ini juga bisa disebut sistem pengolahan kering. Ada juga kernel yang

 pecah pada saat pemecahan di ripple mill dan cangkang yang berat jenisnya

diantara keduanya, tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat.  Kernel dan

cangkang seperti ini akan masuk ke LTDS II untuk dipisah kembali.

 j)  LTDS II ( Ligh Tenera Dush Separator II) 

LTDS II merupakan alat untuk memisah kernel  dan cangkang yang mana

disini diterapkan metode pemisahan inti dengan sistem kering tahap dua.  dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 18. LTDS I danLTDS II

Setelah dilakukan pemisahan di LTDS II masih banyak juga terdapat

 Kernel dan cangkang yang belum dapat terpisahkan. Kernel dan cangkang seperti

ini harus dipisahkan lagi di sistim pengolahan basah / pada Claybath.

Sebelum kernel dan cangkang diolah di claybath, kernel dan cangkang

tersebut terlebih dahulu di cuci di tabung pencucian. Pencucian ini bertujuan

Page 23: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 23/63

23

untuk membersihkan kernel dan cangkang dari kotoran halus agar pemakaian

calcium (CaCO3) pada Claybath dapat diminimalkan.

k)  Claybath 

Claybath adalah suatu tempat pemisahan antara kernel dengan cangkang

dengan menggunakan bantuan calcium (CaCO3). Pemisahan ini disebut juga

dengan pemisahan kernel dengan cangkang melalui sistim basah. Bisa dilihat

 pada gambar dibawah ini.

Gambar 19. Claybath

l)  Wet Kernel Conveyor  

Merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pembawa kernel yang keluar

dari LTDS I, LTDS II dan vibrating mesh claybath menuju Wet kernel Elevator.

m) Wet Kernel Elevator  

Merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pembawa kernel dari wet

kernel conveyor untuk dibawa kedalam kernel silo.  Wet kernel elevator ini

 berbentuk timba / bucket yang dihubungkan dengan rantai / chain.

Page 24: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 24/63

24

n)   Kernel Silo 

 Kernel silo merupakan suatu alat yang berbentuk tabung horizontal untuk

mengurangi kadar air yang terkandung di dalam kernel (7%) agar tumbuhnya

 jamur sewaktu penyimpanan di gudang kernel (kernel storage) dapat dihindari. 

Bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 20 . Kernel silo

o)   Kernel Storage 

Merupakan tempat penyimpanan atau penimbunan kernel   sebelum di

 pasarkan.  Kernel storage di PKS PT. Asam Jawa berbentuk sebuah ruangan

dengan ukuran 20 x 35 m. Dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 25: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 25/63

25

Gambar 21. Kernel Storage 

3.3.9  Stasiun Klarifikasi (Pemurnian Minyak)

Minyak kasar yang diperoleh dari pressan ditampung dalam talang dan

diencerkan dengan menambah air panas 18 – 20 %, untuk dialirkan ke stasiun

 pemurnian minyak. Tujuannya untuk memisahkan minyak dari fraksi air dan

lumpur (non oily solid ) serta mengeringkannya sehingga kadar air maksimumnya

0,10 %. Pemurnian minyak melalui proses sebagai berikut.

a) Crude Oil Gutter

Minyak yang keluar dari  press akan mengalir ke  sand trap tank melalui

sebuah talang air (Crude oil gutter ). Tujuannya pemberian air panas ini adalah

agar minyak yang mengalir tidak menggumpal sehingga banyak minyak yang

mengalir ke sand trap tank  lancar.

b)  Sand Trap Tank

Fungsi dari Sand trap tank adalah untuk menampung sementara minyak

yang keluar dari press dan juga untuk mengendapkan pasir dan kotoran lain yang

mengikut dengan minyak. Proses pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan

Page 26: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 26/63

26

 berat jenis antara minyak dengan kotoran. Pemasukkan steam di  sand trap tank

ini adalah sistim coil  dengan suhu 90º - 95º C.

c)  Vibrating Screen (Ayakan Getar)

Minyak yang telah dipisahkan dengan pasir dan kotoran lain pada  sand

trap tank akan dialirkan ke vibrating screen. Vibrating screen adalah suatu alat

untuk memisahkan minyak dari serabut ( fibre) kasar dan halus yang terikut pada

minyak malalui sistem ayakan / ayakan getar. Seperti pada gambar dibawah.

Gambar 22. Vibrating Screen

d) Crude Oil Tank (COT)

Minyak yang telah disaring di vibrating screen kemudian dialirkan

kedalam crude oil tank (COT). COT merupakan suatu alat tempat penampungan

minyak sementara sebelum di pompakan ke clarifier tank. Gambar COT dapat

dilihat pada gambar berikut.

Page 27: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 27/63

27

Gambar 23. Crude Oil Tank

e)  Clarifier Tank

Clarifier tank yang terdapat di PT. Asam Jawa mempunyai ukuran 120 m³.

Clarifier tank merupakan alat untuk tempat terjadinya proses pemisahan antara

minyak dengan sludge yang mana proses pemisahan terjadi akibat perbedaan berat

 jenis. Pada tangki ini dilengkapi dengan pipa – pipa  steam untuk menjaga agar

suhu tetap 85 - 95ºC.

Disini terdapat sebuah stirrer yang berfungsi untuk mengaduk massa yang

terdapat pada tangki agar butiran minyak dapat naik kepermukaan. Stirrer   ini

 bekerja dengan cara berputar dengan putaran 4 rpm. Sperti pada gambar dibawah

ini.

Page 28: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 28/63

28

Gambar 24. Continious Setting Tank  (CST)

Cairan minyak yang sudah dipisahkan di CST mengandung kadar air, 0,40-

0,80% dan kadar kotoran, 0,20-0,40 %. Pencucian CST dilakukan setiap 3-6

 bulan sekali untuk memaksimalkan fungsi dari CST.

Proses pengolahan minyak melalui beberapa tahapan deperti berikut !.

a) Oil Tank

Oil tank yang terdapat pada PT. Asam Jawa ini berukuran 20 m³. Oil tank

adalah tempat penampungan minyak sementara setelah dipisahkan di clarifier

tank (sistim over flow). Disini juga terdapat pemasukkan steam sistim coil dengan

tujuan untuk menjaga suhu agar tetap 80 -90º C, dapat dilihat pada gambar berikut

ini: 

Page 29: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 29/63

29

Gambar 25. Oli tank

b)  Purifier

 Purifier  berfungsi untuk memisahkan minyak dari kotoran dan air.

Pemisahan dilakukan dengan gaya sentrifugal. Minyak yang keluar dari purifier

mengandung kadar air 0,20-0,50 % dan kadar kotoran, 0,02 % . Gambar purifier

dapat diliat pada gambar berikut ini:

Gambar 26. Furifier

Page 30: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 30/63

30

c)  Float Tank  

 Float tank (tangki apung) adalah bejana pengaturan minyak masuk ke

dalam vacum dryer setelah diolah furifuer, agar minyak yang masuk ke vacum

dryer masuk secara merata (konstan). Dapat dilihat pada vacuum dryer. 

d)  Vaccum Dryer

Fungsi vaccum dryer adalah untuk memisahkan minyak dengan air yang

mengikut dengan minyak, agar minyak yang dipasarkan mempunyai kadar air

yang rendah. Seperti pada gambar dibawah.

Gambar 27. Vaccum Dryer

Spesifikasi vaccum Dryer ini dapat dilihat pada lampiran 1.l.

Minyak dari vaccum dryer  yang sudah memenuhi standar mutu dialirkan

ke tangki timbun dengan kandungan kadar air, 0,15 % dan kadar kotoran, 0,02 %.

e) 

 Storage Tank (tangki timbun)

Tangki timbun merupakan tempat penyimpanan sekaligus penimbunan

minyak yang akan dipasarkan. Pada tangki ini dilengkapi dengan pipa steam (coil )

Page 31: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 31/63

31

untuk pemanas agar mutu minyak dapat dipertahankan sebagaimana sewaktu

dikirimkan ke tangki timbun. Dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 28. Storage Tank

Spesifikasi dari storage tank dapat dilihat pada lampiran 1.m.

Proses pengolahan sludge melalui beberapa tahapan sebagai berikut !.

a)  Sludge Tank

Cairan  sludge yang keluar dari CST dialirkan dan dipanaskan dengan injeksi

uap langsung sampai 90-95º  C. Sludge yang telah keluar dari  sludge tank akan

menuju  sludge separator untuk dikutip minyaknya dan dipompakan ke COT,

sedangkan sisanya berupa  sludge yang masih mengandung minyak < 0,7 %

dialirkan ke bak fat-pit. Kapasitas dari sludge tank ini adalah 30 m³. dapat dilihat

 pada gambar berikut ini: 

Page 32: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 32/63

32

Gambar 29. Sludge Tank

b)  Decanter

 Decanter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan minyak

dengan sludge. Sludge masuk dengan campuran air panas dengan suhu 90 - 95º C

yang diputar dengan putaran 1500 rpm. Dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 30. Decanter

c) 

 Reclaimed Tank

 Reclaimed tank merupakan tempat penampungan minyak yang keluar dari

 Decanter  yang akan dipompakan ke clarifier tank untuk diolah lagi. Dapat dilihat

 pada gambar di bawah ini.

Page 33: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 33/63

33

Gambar 31. Reclaimed Tank

d) Fat fit

Merupakan suatu tempat berbentuk bak, yang dibuat ditanah dengan

diplaster menggunakan semen untuk menampung heavy fhase yang keluar dari

decanter  serta minyak yang tercecer . Dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 32. Fat fit

e)  Bak recovery

Merupakan suatu tempat berbentuk bak, berfungsi untuk menampung air,

 pasir,  sludge  dari  fat fit untuk dikirimkan ke kolam limbah. Apabila pada bak

recovery masih terdapat minyak atau minyak yang naik dipermukaan, maka

Page 34: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 34/63

34

minyak tersebut langsung dikutip dan dikirimkan ke clarifier tank untuk diolah

kembali. Dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 33. Bak Recovery 

 f)  Sludge Drain Tank

Sludge drain tank adalah bak tempat penampungan  sludge yang masih

mengandung minyak dari tangki lain. Sludge drain ini terdiri dari tiga bagian.

Bagian 1 merupaka tempat pemasukkan sludge kemudian butiran minyaknya akan

naik kepermukaan dan mengalir ke bagian ke 2 dan selanjutnya ke bagian ke 3.

Kemudian dari bagian 3 minyak akan dialirkan menuju reclaimed tank.

3.3.10  Stasiun Boiler (Ketel Uap)

Stasiun boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap  steam untuk

 pembangkit tenaga listrik dan juga untuk proses pengolahan yang memerlukan

 steam dengan cara pemanasan terhadap air dengan memanfaatkan cangkang dan

 fiber   sebagai bahan bakarnya. Karena uap yang dihasilkan oleh boiler sangat

diperlukan maka boiler ini merupakan alat yang paling vital, oleh karena itu

didalam pelaksanaan pengoprasiannya harus berdasarkan  standart operating

 process (SOP). Dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 35: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 35/63

35

Gambar 34. Boiler (Ketel Uap)

Terdapat beberapa komponen di stasiun boiler, antara lain :

1) 

 Primary Air Fan ( PAF ) 

2) Secondary Air Fan( SAF )

3) Carrier Air Fan ( CAF ) 

4)  Ash Rotary Trap ( ART ) 

5)  Induced Draft Fan (IDF)

6)  Automatic Fuel Feeder ( AFF ) 

7) 1st dan 2

nd  Dust Collector  

8) 

 Elektrik Feed Water Pump 

9)  Upper Drum 

10)   Lower Drum 

11)  Super Heater  

12)  Chimney (cerobong asap)

13)  Ruang Bakar

Sebelum boiler dioperasikan, boiler terlebih dahulu dipanaskan dengan

cara menghidupkan api secara manual diruang bakar/ dapur boiler tujuan antara

lain :

  Mencegah terjadinya pemanasan mendadak yang mengakibatkan

 pembengkokan pada pipa.

 

Untuk membuang air dan udara yang berada pada super heater dengan

cara membuka condensat valve, dan air fan valve dan menut upnya

kembali pada saat boiler akan mulai di operasikan.

Page 36: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 36/63

36

Pemanasan ini dihentikan apabila tekanan sudah menjadi 1,5 kg/cm²

(dilihat dari manometer) dengan cara menghidupkan PAF dan SAF dan yang

terakhir menghidupkan IDF (proses akan di mulai).

3.3.11  Stasiun Engine Room

Di stasiun engine room terdapat beberapa bagian diantaranya : 

a) Turbine

Fungsi dari turbine adalah untuk mengubah tenaga uap menjadi energi listrik,

yaitu dengan jalan menggerakkan memutar alternator sehingga menghasilkan

energi listrik.

Steam yang masuk dari super heater pada boiler dengan tekanan kurang lebih

20 kg/cm² lalu  steam tersebut akan masuk ketabung penampungan air yang

letaknya berada di atas turbine. Fungsi dari tabung penampung air ini adalah

untuk menyaring air yang mengikut dengan  steam yang akan masuk ke dalam

turbine. Gambar turbin dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:.

Gambar 35. Turbine

Spesifikasi turbine ini dapat dilihat pada lampiran 1.n.

Page 37: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 37/63

37

b) Generator  

Fungsi dari genset ini sama dengan fungsi dari turbine, yaitu sama – sama

sebagai pembangkit listrik, bedanya adalah sumber tenaganya. Turbine

menggunakan  steam sebagai sumber tenaga sedangkan  genset dengan

menggunakan bahan bakar solar. Dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 36. Genset

Pemakaian solar dapat mencapai 60 liter / jam, sehingga  genset dipakai

hanya pada saat pagi hari, malam hari, dan hari-hari dimana boiler tidak

 beroperasi.

Spesifikasi genset ini dapat dilihat pada lampiran 1.o.

c)  Tabung BPV (break preasure Vessel ) 

Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan steam yang dihasilkan dari

turbine dan sebagai pendistribusi  steam ke masing – masing stasiun yang

memerlukan steam.  Seperti pada gambar di bawah ini.

Page 38: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 38/63

Page 39: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 39/63

39

Gambar 38. Clarifier Tank  

c) Water Stelling Basin

Water stelling basin adalah suatu tempat berupa bak yang fungsinya

sebagai tempat pengendapan zat-zat terlarut dan juga sebagai tempat

 penampungan air yang telah jernih sebelum dipompakan ke sand filter  

Setelah air masuk ke water stelling basin dan terjadi pengendapan,

kemudian air yang sudah jernih di pompakan ke  sand filter. Dapat  dilihat pada

gambar dibawah ini. 

Page 40: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 40/63

40

Gambar 39. Water Settling Basin 

d)  Sand Filtre

Sand filtre adalah suatu alat yang berfungsi untuk menyaring kembali air

yang telah diproses di water stelling basin yang kemungkinan masih mengandung

zat-zat terlarut yang masih terikut dengan air. Penyaringan di  sand filtre ini

menggunakan pasir kwarsa sebagai media. Seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 40. Sand Filtre

Page 41: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 41/63

41

e)  Water Tower Tank

Water tower tank adalah suatu tempat untuk menampung air dari  sand filter

dan untuk didistribusikan ke tempat-tempat yang memerlukan. Seperti pada

gambar dibawah ini.

Gambar 41. Water Tower Tank

Page 42: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 42/63

42

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.  Stasiun Perebusan ( Sterilizer )

Perebusan merupakan faktor yang paling vital dalam pengolahan TBS

karena sangat menentukan hasil olah pada tahapan selanjutnya baik losses

(kerugian) yang timbul dan juga kualitas produksinya. Perebusan terlalu lama

mengakibatkan losses minyak dalam kondensat meningkat dan kualitas CPO yang

dihasilkan menjadi berwarna lebih gelap (tua). Sebaliknya apabila terlalu singkat

mengakibatkan jumlah buah balik meningkat, proses pelumatan di unit digester

dan pemecahan biji kurang sempurna (Sugianto, 2005).

Sterilizer adalah suatu ketel tempat perebusan TBS yang berbentuk bejana

( silinder ) dengan tipe horizontal. Pada bagian luar  sterilizer ini dilapisi dengan

rockwool  dan aluminium sebagai penahan panas.

4.1.1.  Bagian – bagian Sterilizer 

a.  Pintu sterilizer

Pintu sterilizer berfungsi sebagai tempat masuknya TBS yang mau direbus dan

keluarnya TBM yang sudah direbus. Pintu pada sterilizer harus benar – benar

tertutup rapat supaya steam yang akan digunakan untuk perebusan tidak keluar.

Pintu sterilizer dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 43: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 43/63

43

Gambar 42. Pintu Sterilizer  

b.  Sensor 

Sensor yang terdapat pada sterilizer terletak di bagian atas ujung sterilizer,

inlet valve, exchaust valve, dan saluran condensate  yang berfungsi untuk

mendeteksi apakah pintu/valve  terbuka atau tertutup dimana hasil pendeteksian

yang dihasilkan oleh sensor akan ditampilkan di  panel automatic system  berupa

lampu kecil. Pintu/valve  yang terbuka ditandai dengan lampu warna merah,

sedangkan pintu/valve yang tertutup ditandai dengan lampu warna hijau.

c. 

 Body (Drum rebusan)

Drum rebusan  adalah tempat lori yang berisi TBS selama dilakukan proses

 perebusan.  Body rebusan memiliki tebal 16 mm. di dalam body rebusan terdapat

linear terbuat dari plat stainless stell dengan tebal 6 mm. Pada bagian luar body

dibalut dengan kapas dan ditutup dengan seng yang memiliki ketebalan 2 mm

yang bertujuan untuk meminimalisir panas yang keluar dari drum rebusan.

Page 44: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 44/63

44

Gambar 43. Drum rebusan

d.   Savety valve ( katup pengaman) 

Savety valve adalah katup yang akan terbuka sendiri apabila tekanan sudah

melebihi dari batas yang ditentukan. Savety valve terletak di masing – masing

drum rebusan dan juga pada kran induk.

Gambar 44. Katup Pengaman

e. 

 Manometer  

 Manometer adalah indikator tekanan pada linear   yang berfungsi sebagai

 penunjuk besar kecilnya tekanan yang terdapat pada linear. Manometer terdapat

 pada masing – masing drum rebusan dan juga pada kran induk.

Page 45: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 45/63

45

Gambar 45. Manometer

f.   Rail track  

 Rail track adalah tempat/jalur lori berjalan.  Rail track terbuat dari besi

dengan ukuran 50 x 50 mm.

g.   Panel automatic system 

 Panel automatic system  berfungsi untuk kontrol sterilizer. Pada panel ini

terdapat pengaturan untuk pilihan menjalankan sterilizer dengan cara manual atau

otomatis. Pada panel ini terdapat layar yang menunjukkan sisa waktu perebusan

yang sedang berjalan.

Gamabar 46. Panel automatic system 

Page 46: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 46/63

46

h.  Valve steam (katup uap) 

Valve steam yang digunakan dipabrik ini adalah katup satu arah. Terdapat

 beberapa katup uap pada sterilizer seperti katup masuk (inlet valve), katup buang

(exchaust valve), dan katup air buang (condensate). Katup – katup ini berfungsi

untuk menahan dan membuka aliran uap/air yang akan dimasukkan maupun

dikeluarkan.

Gambar 47. Katup Uap

i.  Pipa uap dan strainer  

Pipa uap adalah tempat mengalirnya uap. Pipa yang ada di sterilizer seperti

 pipa induk dari boiler, pipa pemasukan uap, pipa pembuangan uap. Sedangkan

 strainer adalah pipa pembuangan bekas air rebusan (condensate).

Page 47: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 47/63

47

Gambar 48. Strainer

 j.   Silencer  

Yang dimaksud dengan silencer adalah plat tebal 8 mm yang dilas membentuk

 pipa besar yang berfungsi untuk pembuangan uap bekas perebusan. Ukuran

 silencer di pabrik ini yaitu, timggi 6 m, diameter 1,44 m.

Gamabar 49. silencer

k.   Distribution steam 

 Distribution steam adalah plat segi empat yang dilubangi yang terdapat

diujung pipa pemasukan uap di dalam drum rebusan yang berfungsi untuk

Page 48: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 48/63

48

mendistribusikan uap dengan tujuan supaya uap menyebar keseluruh bagian drum

rebusan.

Gambar 50. Distribution steam 

l. 

Water pump 

Digunakan untuk memompakan air sisa rebusan kedalam bak penampungan.

Gambar 51. Water Pump

m.  Compressor  

Digunakan untuk menghasilkan udara dengan tekanan tinggi yang akan

difungsikan untuk membuka dan menutup katup yang beroperasi secara otomatis.

Page 49: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 49/63

49

Gambar 52. compressor

n.   Recorder  

 Recorder adalah alat yang digunakan untuk merekam/mencatat program kerja

 pada sterilizer seperti tinggi rendahnya tekanan uap pada drum perebusan yang

dihubungkan interval waktu perebusan.

4.1.2 

Tujuan perebusan

Adapun tujuan dari perebusan ini adalah :

  Tujuan utama proses perebusan adalah untuk mempermudah proses

selanjutnya.

  Menon-aktifkan enzim lipase pada TBS.

TBS yang dipanen mengandung enzim lipase yang tetap bekerja dalam

 buah. enzim lipase  bertindak sebagai pembentuk asam lemak bebas yang dapat

mempengaruhi mutu dari CPO yang dihasilkan.

  Melunakkan daging buah (mesocarp) sehingga mudah diaduk dalam

digester .

  Melekangkan inti supaya mudah lepas dari cangkang (Shell ).

  Mengurangi kadar air dalam buah.

  Mempermudah buah lepas dari tandannya.

Page 50: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 50/63

50

4.1.3  Proses perebusan

Di PKS. PT. ASAM JAWA terdapat empat buah  sterilizer yang letaknya

 berdekatan antara keempatnya. Proses perebusan yang dilakukan di PKS. PT.

Asam Jawa adalah perebusan sistem tiga puncak (triple peak ) seperti pada tabel

 berikut.

Tabel 2. Proses sterilisasi TBS dengan automatic system

No Program sterilizer Inlet Condensate exchaust Waktu(mnt) Tekanan uap

1 Buang udara I Buka Buka Tutup 5 0 - 0.5 kg/Cm 

2 Naik tekanan I Buka Tutup Tutup 6 1.5 - 2.0 kg/Cm 

3 Buang air condensate Tutup Buka Tutup 1 0.8 – 1.2 kg/Cm 

4 Afblas I (air + steam) Tutup Buka Buka 2 0 kg/Cm 

5 Buang udara II Buka Buka Tutup 1 0 – 0.05 kg/Cm 

6 Naik tekanan II Buka Tutup Tutup 6 2.0 – 2.5 kg/Cm 

7 Buang air condensate  Tutup Buka Tutup 1 1.2 – 1.5 kg/Cm 

8 Afblas II Tutup Buka Buka 2 0 – 0.5 kg/Cm 

9 Naik tekanan III (1) Buka Tutup Tutup 18-19 2.8 kg/Cm 

10 Buang udara III Buka Buka Tutup 1 2.6 – 2.7 kg/Cm 

11 Naik tekanan IV (2) Buka Tutup Tutup 19-20 2.8 kg/Cm 

12 Buang udara IV Buka Buka Tutup 1 2.6 – 2.7 kg/Cm 

13 Naik tekanan V (3) Buka Tutup Tutup 19-21 2.8 kg/Cm 

14 Buang air condensate  Tutup Buka Tutup 6 0.8 – 1.2 kg/Cm 

15 Afblas III (akhir) Tutup Buka Tutup 3 0 kg/Cm 

Jumlah waktu rebus 90 – 95

Page 51: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 51/63

51

Sitem perebusan dengan triple peak dapat dilihat pada kurva berikut ini :

Gambar 53. Kurva perebusan sistem triple peak

Cara kerja pada proses perebusan :

  Lori yang telah berisi TBS dimasukkan kedalam  sterilizer   sebanyak 9 lori

setiap rebusan (dengan muatan rata – rata 2,5 ton/lori) kemudian kedua pintu

 sterilizer di tutup rapat.

 

Pembuangan udara (daeration) selama 5 menit, katup kondensat dibuka dan

katup  steam  buang ditutup dan katup  steam masuk dibuka, tujuannya adalah

untuk membuang udara di dalam rebusan, karena udara dapat menyebabkan

TBS yang terdapat di bagian bawah tidak masak dengan sempurna.

 

 Naik tekanan I selama 6 menit untuk proses penitrasi. Steam yang masuk ke

 sterilizer sifatnya panas, sedangkan TBS yang baru dimasukkan dingin. Jadi

 steam yang masuk tadi akan menjadi air akibat TBS yang dingin.

 

Buang air condensate I selama 1 menit untuk membuang air sisa rebusan.

  Afblas I (condensate + Air) selama 2 menit untuk membuang air dan uap

 bekas.

  Buang udara II selama 1 menit untuk membuang udara di dalam rebusan.

Page 52: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 52/63

52

   Naik tekanan II sama seperti naik tekanan I hanya tekanannya lebih tinggi

untuk menguapkan air dari dalam TBS.

  Buang air condensate II selama 1 menit untuk membuang air sisa rebusan.

  Afblas II (condensate + Air) selama 2 menit untuk membuang air dan uap

 bekas.

   Naik tekanan tahap III (tahap 1) selama 18-19 menit untuk membunuh bakteri

yang terdapat pada TBS serta untuk melekangkan buah dari tandan. Diakhiri

dengan buang udara selama 1 menit.

   Naik tekanan tahap IV (tahap 2) selama 19-20 menit untuk mematangkan

daging buah untuk mempermudah pengempaan sekaligus mengurangi kadar

air. Diakhiri dengan buang udara selama 1 menit.

   Naik tekanan tahap V (tahap 3) selama 19-21 menit untuk melekangkan inti

kernel dari cangkan.

  Buang air condensate III selama 6 menit untuk membuang air sisa rebusan.

  Afblas III (condensate + Air) selama 3 menit untuk membuang air dan uap

 bekas. Setelah tekanan dalam drum rebusan 0 kg/cm  baru pintu sterilizer

dibuka.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat perebusan adalah :

  Pengisian TBS ke dalam lori yang akan direbus sebaiknya tidak melebihi batas

yang ditentukan yaitu 2,5 ton/lori supaya tidak berserakan pada saat

memasukkan lori kedalam rebusan.

  Kebersihan saringan ( strainer ) air condensate harus bersih dari sampah

ataupun brondolan agar condensate tidak tertahan dalam rebusan yang dapat

Page 53: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 53/63

53

mengakibatkan perebusan tidak maksimal dan minyak semakin tinggi meresap

di janjangan

  Tidak ada kebocoran pada sterilizer seperti pada drum, packing pintu,

katup/valve, sambungan pipa condenste dengan body rebusan, dan lain-lain.

  Waktu tahan steam pada puncak ke III (holding time) disesuaikan dengan

keadaan TBS yang direbus (derajat kematangan dan keadaan restan buah) yang

diketahui dari komunikasi operator rebusan dengan petugas pengisian lori.

Page 54: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 54/63

54

V.  KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari pelaksanaan PKPM di PKS PT. Asam Jawa Torgamba yang

dilaksanakan selama 10 minggu, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1.  Stasiun proses pengolahan kelapa sawit di PKS PT. Asam Jawa Torgamba

dikelompokkan menjadi beberapa stasiun yaitu : stasiun penerimaan buah,

stasiun loading ramp, stasiun rebusan, stasiun bantingan, stasiun press,

stasiun klarifikasi, staisun boiler, stasiun pengolahan air, stasiun kamar

mesin, stasiun pengolahan limbah, stasiun pengolahan jenjangan kosong,

stasiun bengkel.

2.  Stasiun sterilizer merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses

 pengolahan kelapa sawit karena mempengaruhi proses pengolahan di

stasiun berikutnya. Di stasiun sterilizer terjadi beberapa perlakuan

terhadap TBS seperti pelunakan daging buah, pelekangan inti kernel,

 pengurangan kadar air TBS, dan penon-aktifan enzim lipase yang

meningkatkan kadar asam lemak bebas sehingga dapat menurunkan

rendemen minyak.

3.  Standar spesifikasi mutu produksi yang dihasilkan minyak sawit ( CPO)

adalah, kadar ALB < 3.50 %, kadar air 0,20 %, kadar kotoran < 0,02,

rendemen <23 %. Sedangkan pada inti sawit (kernel), kadar air < 7,00%,

kadar kotoran < 7,00%, rendemen < 5 %.

Page 55: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 55/63

  55

5. 2. Saran

1.  Agar diperoleh TBS yang memenuhi standar untuk diolah, maka assisten

lapangan harus mengawasi pelaksanaan panen sesuai dengan kriteria

kematangan panen agar tercapai hasil yang memuaskan dan

memperhatikan cara sortasi pada grading agar buah mentah dari luar tidak

dimasukan ke loading ramp. 

2.  Untuk masa yang akan datang diharapkan pada program studi

menambahkan mata ajaran mengenai mesin pengolahan yang digunakan

 pada pengolahan hasil pertanian seperti sawit.

3.  Untuk mempermudah operator di stasiun rebusan sebaiknya pintu rebusan

dibuat dengan sistem hidrolik, dengan demikian operator akan terhindar

dari sisa uap panas dari rebusan pada saat membuka pintu rebusan secara

manual.

4.  Sebaiknya interval waktu perebusan benar-benar diperhatikan sesuai

dengan kondisi buah khususnya terhadap buah restan.

Page 56: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 56/63

  56

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Syafri dan Sentot Wahono. 2005. Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit.

Buku ajar Politeknik Pertanian, Payakumbuh

Anonim. 1996. Teknologi Industri Pengolahan Berbasis CPO di Indonesia.

Jakarta: Ditjen IHPK Deperindag.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Produksi, Produktivitas dan Luas lahan

Kelapa Sawit. Jakarta.

PT. Asam Jawa Group. 2011. Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) Pada Pabrik

Kelapa Sawit

Semangun dan Mangoensoekarjo. 2003. Kandungan Dalam Produk Kelapa Sawit.

Penebar swadaya. Jakarta

Sugianto. 2005. Pedoman Kerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit. Parenggean.

Kalimantan Tengah

Syamsul, dkk. 2012. Rancang Bangun Sistem Kendali Waktu Memasak Buah

Kelapa Sawit. Fakultas Teknik Lokhsomawe

http://repository.usu.ac.id/2013/05/pengaruh-asam-lemak-bebas-terhadap.html

(20 April 2013)

http://portalgaruda/2013/01/kebutuhan-uap-pada-sterilizer-pabrik-kelapa-sawit

(17 Mei 2015)

https://kampongpergam.wordpress.com/2010/01/24/proses-pengolahan-minyak-

kelapa-sawit-crude-palm-oil/

http://ditjenbun.pertanian.go.id/berita-362-pertumbuhan-areal-kelapa-sawit-

meningkat.html

Page 57: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 57/63

  57

LAMPIRAN

Lampiran 1. Spesifikasi Alat Pengolahan Kelapa Sawit di PT. ASAM JAWA

a.  Timbangan no 1 dan 2: 

  Merk : Avery Berkel

  Type : 5199 – 12 x 3 m

  Kapasitas : 50 Ton

  Produksi : PT. MUGI

 b.  Spesifikasi Loading ramp 

  Lebar pintu Loading ramp2 : 1900 cm

  Panjang : 27 m

  Tinggi pintu : 1500 cm

  Tebal pintu : 2,5 cm

  Jumlah pintu : 9 pintu

  Jarak antar pintu : 1100 mm

  Kemiringan Loading ramp  : ± 30º

c.  Spesifikasi pada Lori  

  Jumlah lori : 120 unit

 Lebar lori : 140 cm

  Panjang lori : 250 cm

  Tinggi lori dari roda : 120 cm

  Lebar rel : 61 cm

  Jarak antar rel : 320 cm

  Kapasitas lori : 2,5 ton 

d.  Spesifikasi Sterilizer  

  Type : Double Door  

  Made By : Super Andalas Steel

  Jumlah : 4 unit

  Kapasitas : 9 lori/rebusan.

  Pola rebusan : Triple Peak (tiga puncak)

Page 58: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 58/63

  58

Lampiran 1. Lanjutan

e.  Spesikasi Elektro Motor pada Cupstand

  Merk : TECO IDUCTION

  Tenaga : 25 HP

  Putaran : 1400 Rpm

  Type : AEE BAC

f.  Spesifikasi Thresher  

  Jumlah : 3 unit

  Jenis : single drum 

  Putaran : 22 – 24 rpm

  Panjang : 4,80 m

  Diameter : 1,97 m

  Jarak antar kisi – kisi : 5 cm

  Kemiringan plat pembawa : 10,89º

  Motor penggerak : TECO Induction 20 Hp 3 phase 

  Kapasitas : 10 ton/jam 

g.  Spesifikasi Bunch Crusher  

  Jumlah : 1 unit

  Jumlah poros penggilas : 4 buah

  Putaran : 24 rpm

  Motor penggerak : Nord 1445 rpm

h.  Spesifikasi Digester  

  Jumlah : 7 unit

  Kapasitas : 15 ton/jam

  Putaran pisau digester : 23 rpm

  Motor penggerak : TECO, 3 phase, 30 hp, 1445 rpm

  Isi max dan min digester : ½ digester

  Suhu dalam digester : 90º C

  Waktu pelumatan : 17 menit

Page 59: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 59/63

  59

Lampiran 1. Lanjutan

i.  Spesifikasi Press 

  Jumlah : 7 unit

  Kapasitas :15 ton/jam

  Putaran screw press : 10 rpm

  Tekanan cone : 50 bar

 j.  Spesifikasi Polishing Drum 

  Jumlah : 2 unit

  Panjang : 6 m

  Diameter : 1 m

  Putaran : 17 rpm

  Diameter lubang keluar nut   : 2 cm

  Kemiringan plat pembawa : 15º

k.  Spesifikasi Ripple Mill  

  Model : MSB cracket 

  Putaran : 1050 rpm 

  Jumlah : 4 unit 

l.  Spesifikasi Vacum Dryer  

  Jumlah : 2 unit

  Tekanan : 0,8 bar

  Kapasitas : 10 ton

m.  Storage Tank

Jumlah : 5 unit

Storage tank no. 1-4

  Tinggi : 13,585 meter

  Kapasitas : 1000 ton

 Keliling : 42 m

  Tinggi : 8,30 m

Storage tank no. 5

  Tinggi : 10,82 m

  Keliling : 57 m

  Diameter : 18, 7 m

Page 60: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 60/63

  60

Lampiran 1. Lanjutan

  Kapasitas : 2000 ton

n.  Spesifikasi Turbine 

  Merk : SHINKO

  Steam Out Put : 1.000 kw

  Steam Press : 20 kg/cm²

  Steam Temperatur : 260ºC

  Exhaust Press : 3,5 kg/cm²

  Turbine speed : 5.294 rpm

  Out Put Shaff Speed : 1.500 rpm

  Weight : 6.040 kg

o.  Spesifikasi Genset  

Spesifikasi genset 1

  Merk : Merci

  Model : 275

  Rotatet power prime : 200 kw

  Phase : 3

  Ratet rpm : 1.500

  Made in : Germany

Spesifikasi genset 2 & 3

  Merk : Marcedez

  Model : 3412

  Ratis : 400 kw

  Phase : 3

  Ratet rpm : 1500

  Made in :Germany

Page 61: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 61/63

63

Lampiran 3. Struktur Organisasi di PKS. PT. ASAM JAWA

KTU

ASISTENTEKNIK

PEMBELIAN

MEKANIK MEKANIK

KEPALA

PEMBUKUAN

MILL MANAGER

ASISTENGRADING

ASISTENPROSES

ASISTENPEMASARAN

ASISTENLABOR

KEPA

GUDA

MANDOR DISPECTMENT

OPERATOR

MANDORKEPALA

LABOR

OPERATOR

PEMBANTU

OPERATOR

PEMBANTU

OPERATOR

MANDOR

KARYAWAN

GRADING

SAMPLE

BOY

ANALIS

ASISTENLISTRIK

MANDOR

Page 62: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 62/63

63

Lampiran 4. Foto-foto kegiatan PKPM di PT. Asam Jawa

Page 63: Isi Satop Pt Bio

7/21/2019 Isi Satop Pt Bio

http://slidepdf.com/reader/full/isi-satop-pt-bio 63/63

Lampiran 4. Lanjutan