isi laporan

download isi laporan

of 42

Transcript of isi laporan

BAB I PENDAHULUAN

11 Latar Belakang Di era globalisasi ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat perkembangan suatu bangsa. Harapan bangsa dalam mencapai cita-cita tertumpu pada generasi muda yang mempunyai SDM tinggi. Untuk harapan tersebut tentunya tidak mudah dilakukan. Latar belakang sosial yaitu kemiskinan serta kebodohan merupakan dua hal yang menjadi hambatan dan tantangan dalam bersaing. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan jalur pendidikan yang tidak dapat terlepas dari peranan penting seorang guru. Guru sangat berperan penting dalam memajukan pendidikan. Untuk itu keprofesionalan guru sangat dituntut dalam manjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Dalam hal ini Seorang guru dituntut memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih sebelum menjadi guru yang sebenarnya. Mahasiswa keguruan yang menekuni profesi sebagai calon guru yang profesional tidak cukup hanya dengan menguasai teori-teori melalui rentetan mata kuliah yang diperoleh di kampus saja, melainkan juga perlu mengetahui dan memahami sedini mungkin realita di lapangan yaitu Sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengaplikasikan pengalaman belajar mahasiswa yang diperoleh di kampus kedalam program pelatihan secara terpadu, sehingga citacita ideal untuk menciptakan guru-guru yang profesional dan berdedikasi tinggi bisa terwujud. Untuk itu Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja memandang sangat perlu menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan PPLAwal ini. PPL-Awal sebagai program pengenalan lapangan lebih awal yang merupakan serangkaian kegiatan yang diprogramkan LPPL agar mahasiswa mengenal lingkungan fisik sekolah (aspek administrasi, akademik sosial dalam

1

kehidupan sekolah) yang harus di pahami dan dialami secara dini sebagai calon guru yang profesional. Sehingga, pada saat mereka terjun langsung ke sekolah pada nantinya, mereka akan dapat dengan cepat dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah tempat mereka mengajar nanti. Dengan dilaksanakannya kegiatan PPL-Awal maka mahasiswa calon guru akan dapat memahami dan mengetahui secara

langsung dan cermat tentang kehidupan sosial budaya sekolah, tata tertibnya, keadaan fisik sekolah, perangkat administrasi kelas/sekolah, program ekstra dan ko-ekstra sekolah, persiapan dan pelaksanaan PBM, karakter siswa, guru dan pegawai sekolah serta situasi dan kondisi lingkungan sekolah. 12 Rumusan Masalah Penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam laporan ini antara lain : 1. Bagaimana unsur fisik dan non fisik SD Negeri 2 Samplangan ? 2. Bagaimana sikap dan pola tingkahlaku siswa SD Negeri 2 Samplangan ? 3. Bagaimana proses belajar mengajar di SD Negeri 2 Samplangan ? 13 Tujuan Adapun tujuan umum dari kegiatan pelaksanaan PPL-Awal adalah untuk membentuk calon guru yang profesional dengan jalan mengakrabkan mahasiswa sebagai calon guru dengan perikehidupan sekolah yang nyata, supaya kelak pada saat menjadi seorang guru dapat menjalankan tugas/profesinya dengan profesional. Dan dari permasalahan di atas, adapun tujuan khusus dari pelaksanaan PPL-Awal ini adalah antara lain: 1. Untuk mengetahui keadaan lingkungan fisik dan non fisik SD Negeri 2 Samplangan. 2. Untuk mengetahui sikap dan pola tingkah laku siswa SD Negeri 2 Samplangan. 3. Untuk mengenal dan memahami proses belajar mengajar di SD Negeri 2 Samplangan.

2

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI 2.1 Kegiatan Yang Dirancang Untuk memperlancar dan memudahkan dalam melakukan orientasi pengenalan lingkungan fisik dan non fisik serta pola tingkah laku siswa di kelas dan luar kelas di SD Negeri 2 Samplangan, penulis telah merancang beberapa kegiatan yang akan dilakukan selama 2 minggu. Adapun kegiatan-kegiatan yang dirancang selama orientasi antara lain: No 1 Waktu 18 Juli 2011 Kegiatan Menjajagi dan menetapkan sekolah latihan Nara Sumber Kepala sekolah Keterangan Datang langsung dengan membawa 2 21 Juli 2011 1. Menghadap kepala sekolah dan memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan tujuan PPL-awal dengan Kepala Sekolah. 2. Menyerahkan surat-surat dan instrumen PPLAwal. 3. Mencari dan memperkenalkan diri kepada guru pembimbing. S e k o l a h G u r u surat pengantar K Tempat e sekolah latihan p a l a

3

4. Mengkonsultasik an program kerja. 5. Melakukan observasi/orienta si awal p e m b i m b i n g 3 22- 25 Juli 2011 1. Mengenal lingkungan fisik dan non fisik sekolah. 2. mengobservasi dan mengenal pola tingkah laku siswa di kelas / luar kelas. 3. Mengenal kehidupan sosial budaya sekolah. 4. Mengenal program kegiatan ekstra dan kokurikuler sekolah. 5. Dan hal lain yang relevan. b e s e s e k o l a h Mengacu pada panduan K instrumen dan e kondisi di p lapangan a l a

4

r t a j a j a r a n n y a

G u r u p e m b i m b i n g

5

S i s w a 4 26 - 27 Juli Mengenal kegiatan 2011 pembelajaran meliputi: iapan mengajar. 2. Pelaksanaannya di kelas pada saat membuka, inti dan menutup PBM. 3. Interaksi, pengelola kelas dalam pembelajaran . 4. Dan lain-lain yang relevan dengan pembelajaran. p e m b i m b i n g - Kepala sekolah beserta Mengacu pada instrumen dan kondisi G lapangan u r u di

1. Perencanaan/pers jajrannya

G u r u m

6

o d e l S i s w 5 28 Juli - 03 Agustus 2011 1. Menyusun laporan secara bertahap. 2. Mengadakan klarifikasi, diskusi, pendalaman, pemahaman atas temuan di lapangan. 3. Meminta lembar evaluasi yang telah diisi guru pembimbing. 4. Menyerahkan piagam/sertifikat lembaga kepada kepala sekolah dan guru pembimbing, sekaligus mohon diri pada akhir kegiatan. j a s e r t a s e k o l a h a K mengcu p a l a pada

e format laporan

7

j a r a n n y a

G u r u p e m b i m b i n g -Siswa 6 18 September 2011 Batas waktu penyerahan laporan akhir PPL-Awal ke LPPL, sesuai ketentuan yang di tetapkan. -

8

2.2 Cara Pengumpulan Data Selama melaksanakan kegiatan orientasi di SD Negeri 2 Samplangan, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut : 1. Melalui teknik observasi yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung segala sesuatu yang berhubungan dengan keperluan kegiatan orientasi. Penulis meggunakan teknik ini untuk mengamati keadaan lingkungan fisik dan non fisik sekolah serta perilaku siswa, Guru, Penjaga Sekolah, Kepala Sekolah beserta stafnya. 2. Melalui teknik wawancara yaitu salah satu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara bertanya langsung dengan narasumber. Narasumber yang dimaksud adalah Kepala Sekolah beserta jajarannya. Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang penjelasan-penjelasan narasumber yang berhubungan dengan data yang diperoleh melalui teknik observasi untuk mengetahui kendala dan masalah yang dihadapi oleh sekolah serta cara menanggulangi sehingga dapat melengkapi data yang diperoleh dari observasi. 3. Melalui teknik pencatatan yaitu melakukan pencatatan terhadap data administrasi dan data-data yang dianggap penting lainnya yang masih memiliki keterkaitan dengan sekolah. 4. Melalui teknik diskusi yaitu suatu proses pertukaran informasi yang disertai dengan analisis dan argumentasi guna memperoleh keutuhan dan kebenaran data yang didapat dari teknik observasi dan wawancara.

9

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN SELAMA ORIENTASI 3.1 Unsur Fisik dan Non Fisik Sekolah Dari hasil pengamatan selama orientasi maka didapatkan data tentang unsur fisik dan non fisik SD Negeri 2 Samplangan sebagai berikut: 1. Nama sekolah 2. Alamat 3. Status sekolah 4. Luas tanah 5. Jumlah ruang kelas 6. Ukuran rerata ruang kelas 7. Bangunan lain yang ada: a. Ruang Kepala sekolah / Ruang Guru b. Ruang Tata Usaha c. Ruang Mes Guru d. 2 Gudang e. Kantin f. Tempat Parkir Guru g. Padmasana h. 6 WC 8. Lapangan olahraga : Luasnya Luasnya Luasnya Luasnya Luasnya Luasnya Luasnya Luasnya 7 x 8 m2 6 x 2,5 m2 9,5x 7,5 m2 3 x 2 m2 6 x 4 m2 8 x 4 m2 5 x 4 m2 1 x 1 m2 : SD Negeri 2 Samplangan : Lingkungan : Sekolah Negeri : 20 are : 8 ruang kelas : 7 x 6 m2 Bukit Batu, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar.

SD Negeri 2 Samplangan tidak memiliki lapangan olahraga khusus. Jika berolahraga anak-anak biasanya diajak ke Bukit Jati, jaraknya tidak jauh dari sekolah kira-kira sekitar 100 m. Namun jika kondisi tidak memungkinkan anak-anak diajak berolahraga di halaman sekolah, karena halaman sekolah cukup luas dan memungkinkan dijadikan tempat olahraga.

9. Lingkungan sekolah :

10

a. Jenis bangunan sekitar sekolah: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat b. Kondisi lingkungan Sekolah: Kondisi lingkungan sekolah SD Negeri 2 Samplangan sudah memenuhi syarat untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar (PBM). Hal itu dikarenakan gedung sekolah sudah bagus karena sudah direhabilitasi dua tahun yang lalu. Penataan sekolah dan penataan lingkungan sudah ditata dengan rapi dan kebersihan lingkungan sekolah juga sudah dirawat dengan baik dengan mengadakan piket kerja yang dilakukan oleh siswa setiap pagi dan ditambah lagi letak sekolah yang sangat strategis yang jauh dari keramaian aktivitas penduduk di sekitarnya, sehingga tercipta suasana aman dan nyaman dalam kehidupan/aktivitas guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut. 10. Denah lingkungan fisik sekolah sudah terlampir. 11. Pengamatan penulis terhadap ruang kelas tempat belajar siswa dan fasilitasnya, maka dapat di uraikan sebagai berikut: a. Fasilitas yang terdapat pada ruang kelas: Meja dan kursi Guru Meja dan kursi siswa Tata tertib kelas Bank Data Kelas Papan jam kedatangan siswa Papan tulis Kapur tulis Penghapus papan tulis Papan pajangan Taplak meja Vas bunga Semboyan : Rumah Penduduk, sawah : Jalan Raya, : Rumah Penduduk dan kebun : Rumah Penduduk dan kebun

11

-

Gambar Presiden dan Wakil Presiden Gambar Pancasila Gambar pahlawan Plangkiran Lemari buku Jam dinding Sapu ijuk. Meja alas guru tempat sebagai guru barangmengajar untuk mengajar. guru tempat sebagai duduk

b. Manfaat dari kelengkapan yang ada di ruang kelas yaitu :

menaruh untuk ataupun dipakai Kursi alas guru.

barang yang dibawa

menaruh media yang

Meja siswa sebagai alas menulis siswa dan tempat menaruh tas yang dibawa oleh siswa. Kursi siswa sebagai alas tempat duduk siswa.

Tata tertib kelas berfungsi sebagai pedoman tingkah laku siswa di dalam kelas. Papan Bank Data Kelas yaitu papan yang yang berisi daftar piket, jadwal pelajaran, dan absensi siswa. Papan jam kedatangan siswa berfungsi sebagai penunjuk bahwa siswa datang ke kelas pada jam tersebut. Papan jam

12

kedatangan siswa diisi oleh siswa sendiri saat tiba di di kelas. Papan tulis berfungsi sebagai media untuk menulis saat guru menyampaikan informasi atau menerangkan suatu pelajaran secara tertulis. Kapur tulis berfungsi untuk alat menulis di papan tulis. Penghapus papan tulis digunakan sebagai alat untuk membersihkan papan tulis. Papan pajangan berfungsi untuk memajang hasil karya kreativitas siswa. Taplak meja berfungsi sebagai alas meja agar kelihatan lebih menarik dan rapi, sehingga indah dilihat. Vas bunga berfungsi sebagai pelengkap dan hiasan meja guru agar tampak cantik dan menarik. Semboyan berfungsi untuk memperkenalkan bhineka tunggal ika/keragaman bangsa kita. Gambar Presiden dan Wakil Presiden berfungsi untuk memperkenalkan dan mengingatkan para siswa pada pemimpin negaranya. Gambar Pancasila manfaatnya agar siswa mengetahui Lambang dan Dasar Negara Republik Indonesia. Gambar pahlawan berfungsi untuk mengingatkan siswa akan pahlawan yang telah berjasa melawan penjajah. Plangkiran berfungsi untuk menghaturkan banten yang dihaturkan oleh siswa yang piket dan pemujaan Tuhan dalam agama Hindu. Lemari buku berfungsi untuk menyimpan buku-buku dan barang-barang yang ada di kelas. Jam dinding berfungsi untuk penunjuk waktu agar siswa dan guru mengetahui waktu. Sapu ijuk berfungsi untuk menyapu ruangan kelas.

13

Secara umum manfaat dari semua kelengkapan/fasilitas tersebut adalah untuk menunjang dan mempermudah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. 12. SD Negeri 2 Samplangan sekarang sudah memiliki gedung perpustakaan, karena sudah direnovasi satu tahun yang lalu. Perpustakaan biasanya digunakan oleh siswa pada saat jam istirahat. Adapun hal-hal yang yang berhubungan dengan perpustakaan adalah sebagai berikut: a. Sudah ada petugas khusus yang bertanggung jawab di perpustakaan. Petugas tersebut juga berstatus sebagai guru ngabdi. Guru ngabdi ini kadang diberikan jam mengajar untuk menggatikan guru yang lain apabila guru yang lain berhalangan hadir atau sibuk sehingga tugasnya tidak mengkhusus mengelola buku-buku saja tetapi juga mengajar dikelas. b. Jumlah buku yang ada di perpustakaan SD Negeri 2 Samplangan di lihat dari: a. jumlah judul buku ada 984-an judul b. jumlah eksemplar tidak di ketahui karena banyaknya buku

c. Pengelompokan buku ada 5 kelompok buku yaitu: No. 1 2 3 4 5 Kelompok buku Ensiklopedia Atlas Kamus Fiksi Non-fiksi Jumlah judul 95 33 30 267 559 Jumlah buku 190 66 60 60 1118

c. Pemanfaatan perpustakaan dalam menunjang pembelajaran bagi siswa bisa dilihat karena biasanya siswa menggunakan perpustakaan tersebut pada saat istarahat. Jika dalam suatu pelajaran yang diberikan oleh guru membutuhkan buku buku penunjang yang ada, guru menyuruh siswanya untuk meminjam buku buku yang dibutuhkan kepada petugas pengurus buku guna memperlancar kegiatan belajar mengajar siswa. d. Upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk menambah buku-buku di

14

perpustakaan yaitu dengan mendapat bantuan dari pemerintah daerah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan membeli dengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). e. Fasilitas yang terdapat diruang perpustakaan adalah 2 buah rak buku 6 buah meja 6 buah kursi 1 unit komputer 1 buah lukisan pahlawan 1 unit televisi 1 buah plangkiran

13. SD Negeri 2 Samplangan tidak memiliki laboratorium / ruang praktek. Kegiatan Praktek biasanya di lakukan di dalam kelas atau di halaman sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi yang terjadi pada saat akan dilaksanakan praktek tersebut. Walaupun SD Negeri 2 Samplangan tidak memiliki laboratorium / ruang praktek, tetapi sekolah memiliki alat atau media media yang dapat digunakan untuk menunjang aktivitas belajar mengajar disekolah. Adapun beberapa alat atau media media tersebut adalah: Matematika: KIT Matematika CD pembelajaran matematika Berbagai contoh bangun ruang Berbagai contoh bidang datar Cempoa Gambar / poster yang terkait dengan Matematika Penggaris IPA : KIT IPA CD pembelajaran IPA Kerangka manusia (imitasi) Gambar / poster yang terkait dengan IPA IPS :

15

Peta Atlas Globe Gambar / poster yang terkait dengan IPS CD pembelajaran yang berkaitan dengan pelajaran IPS 14. SD Negeri 2 Samplangan tidak memiliki ruang BK. Jika seandainya ada masalah dengan siswa, maka siswa akan dipanggil menuju ruang guru. kemudian guru mencari penyebab utama dan menyelesaikan masalah siswa dengan memberikan wejangan kepada siswa yang bermasalah Jika siswa yang bermasalah mengulangi perbuatannya untuk kedua kalinya, maka siswa tersebut dipanggil dan diberi peringatan. Jika siswa mengulanginya untuk ketiga kalinya maka guru mengambil tindakan yang tegas yaitu memanggil orangtua siswa yang bermasalah. Masalah akan sepenuhnya ditangani oleh guru, bahkan akan menjadi tanggung jawab bersama yaitu pihak sekolah, orang tua dan masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan terjadi. 15. SD Negeri 2 Samplangan memiliki ruang tata usaha. a. Fasilitas yang ada di ruang tata usaha yaitu : 1 unit komputer 1 buah printer 1 buah meja komputer 1 buah televisi 2 unit tape 2 buah microfon 2 buah rak buku 3 buah meja 3 buah bangku 2 buah kursi

b. Fasilitas yang ada di ruang tata usaha dalam menunjang kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesiswaan dikelola oleh guru honorer. Dan

16

Kelas I B Siswa Perempuan Siswa Laki-laki : 8 orang : 9 orang

Jumlah : 17 orang digunakan oleh guru-guru lain yang mahir komputer untuk kepentingan Kelas II B surat menyurat, dan kelengkapan kegiatan pembelajaran. - Siswa Perempuan : 15 orang 16. Keadaan guru dan petugas administrasi sekolah: - Siswa Laki-laki : 13 orang a. Jumlah guru yang ada di SD Negeri 2 Samplangan sebanyak 20 - Jumlah : 28 orang orang guru tetap, 3 orang guru honorer, 1 orang penjaga sekolah Kelas III B dan 1 pegawai administrasi. - Siswa Perempuan : 19 orang b. Rasio jumlah siswa-guru yaitu 22:278. - Siswa Laki-laki : 11 orang c. Pembagian tugas guru di SD Negeri 2 Samplangan ini diatur oleh - Jumlah : 30 orang kepala sekolah melalui keputusan rapat/musyawarah kepala Kelas IV B sekolah bersama dewan guru. Musyawarah ini dilakukan untuk - Siswa Perempuan : 13 orang menghindari kecemburuan sosial antara guru yang satu dengan - Siswa Laki-laki : 9 orang guru yang lain. - Jumlah : 21 orang d. Beban mengajar guru dilihat dari jumlah jam dan jumlah mata Kelas V B pelajaran yang diasuh serta tugas lain diluar tugas mengajar sudah - Siswa Perempuan : 6 orang diatur sesuai jadwal yang ditugaskan. Hal ini disebabkan karena - Siswa Laki-laki jumlah jam : mengajar telah diperhitungkan dengan 11 orang pembagian matang sehingga guru tidak merasa terbebani dengan jumlah jam mengajar yang mereka dapatkan. Tugas lain diluar dari tugas mengajar juga tidak membebani para guru karena guru memiliki waktu yang cukup dan memadai untuk menjalankan semua tugastugasnya. Seandainya tugas diluar tugas mengajar bertepatan atau bertabrakan dengan tugas mengajaranya di kelas, maka yang diutamakan adalah tugas yang paling penting. Jika ada tugas diluar maka akan diganti oleh guru yang lain terlampir. 17. Keadaan siswa : a. Jumlah siswa SD Negeri 2 Samplangan secara keseluruhan adalah 278 siswa dengan rincian sebagai berikut : b. 1). Kelas I A Siswa Perempuan Siswa Laki-laki : 8 orang : 9 orang maupun diawasi oleh penjaga. Pembagian tugas guru di SD Negeri 2 Samplangan

17

Kelas VI - Siswa Perempuan - Jumlah - Siswa Laki-laki - Jumlah 2). Kelas II A - Siswa Perempuan : 9 orang - Siswa Laki-laki - Jumlah 3). Kelas III A - Siswa Perempuan : 17 orang - Siswa Laki-laki - Jumlah 4). Kelas IV A - Siswa Perempuan : 13 orang - Siswa Laki-laki - Jumlah 5). Kelas V A - Siswa Perempuan : 7 orang - Siswa Laki-laki - Jumlah : 8 orang : 15 orang : 18 orang : 31 orang : 13 orang : 30 orang : 15 orang : 24 orang Jumlah : 9 orang : 17 orang : 8 orang : 17 orang : 17 orang

6). Kelas VI - Siswa Perempuan : 7 orang - Siswa Laki-laki - Jumlah : 10 orang : 17 orang

c. Sistem penerimaan siswa baru di SD Negeri 2 Samplangan dimulai dengan proses orang tua siswa mendaftarkan anak-anak mereka ke masing-masing Kepala Lingkungan dengan melengkapi format M1 dan akta kelahiran anak. Kemudian Kepala Lingkungan atau orang tua siswa membawa data-data anak ke sekolah. Sampai di sekolah, pihak sekolah akan menyeleksi umur anak tersebut sesuai dengan akta kelahiran. Minimal umur anak yang diterima adalah 6,5 tahun. d. Kualitas akademis siswa yang diterima di SD Negeri 2

18

Samplangan bisa dikatakan baik karena siswa yang diterima sebagian besar merupakan siswa yang lulus TK nol besar dan minimal sudah mengenal huruf dan angka. Dan segala kekurangannya dapat diperbaiki selama masa belajar (6 tahun). e. Perimbangan jumlah kelompok siswa dilihat dari jenis kelamin yaitu siswa perempuan lebih banyak dari siswa laki-laki dengan selisih yang tidak begitu besar. Dengan perbandingan siswa perempuan : siswa laki-laki dari kelas I sampai VI adalah 145 : 133. f. Secara umum latar belakang sosial ekonomi siswa yaitu kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga yang berekonomi menengah kebawah. Namun tidak terlihat adanya kesenjangan sosial antar anak yang satu dengan anak yang lainnya. Mereka bergaul menjadi satu tanpa ada perbedaan. Selain itu, dengan mengunakan seragam perbedaan latar belakang sosial ekonomi yang dimiliki menjadi tersamarkan. Apalagi hubungan antar siswa sangat harmonis. 18. Kegiatan Ekstrakurikuler a. Kegiatan ekstrakulikuler di SD Negeri 2 Samplangan secara nyata diprogramkan dan dilaksakan sekolah adalah pramuka. b. Kebijakan sekolah dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler ini tidak mengadakan penyaringan. Seluruh siswa boleh mengikuti extra ini, namun untuk siswa kelas 4,5,6 diwajibkan untuk mengikuti extrakurikuler pramuka. Pembinanya berasal dari guru yang ditugaskan dari sekolah tersebut sebanyak 2 orang. Dan pembiayaannya berasal dari dana BOS. c. Sebaran jumlah kegiatan extra yang diprogramkan sekolah dengan jumlah sebaran siswa pada masingmasing bidang rata-rata berimbang. d. Kendala-kendala yang dihadapi pembina dalam

19

menjalankan kegiatan extrakurikuler yang selama ini telah berlangsung adalah beberapa siswa sering tidak hadir, anak-anak kurang serius mengikuti kegiatan ini dan kurangnya tenaga Pembina. Untuk menanggulangi hal tersebut pihak sekolah/Pembina memberikan sosialisasi kepada anak dan memberikan reward kepada siswa yang sudah rajin datang mengikuti kegiatan ini agar mereka lebih bersemangat lagi untuk mengikuti kegiatan extrakurikuler pramuka. e. Sejauh ini SD Negeri 2 Samplangan belum mengukir prestasi di kegiatan ekstrakulikuler. Namun mereka memiliki segudang prestasi di bidang lainnya. Seperti kejuaran dalam lomba aktivitas/kreativitas SD Gugus. Antara lain kejuaraan dalam lomba mengarang, lomba membaca bahasa Inggris, lomba membaca puisi, lomba menari, lomba mesatua bali, lomba dharma gita, lomba menyalin latin ke Bali, lomba kolase, dan lomba menggambar. Kejuaraan di tingkat kecamatan/kabupaten antara lain: Juara III lomba Cerdas Cermat dalam rangka kegiatan KKSM I mahasiswa AKBID Singaraja Tahun 2003. Juara Umum II dalam PORSENI Kecamatan Gianyar Tahun 2004 Juara II Lomba Macepat dalam rangka HARDIKNAS DAN PORSENI Kecamatan Gianyar Tahun 2000. 19. Parahyangan / Tempat Ibadah a. SD Negeri 2 Samplangan memiliki Parahyangan / tempat Ibadah. b. Parahyangan ini sangat bermafaat dalam proses pedidikan siswa secara utuh. Tiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai, para siswa dari kelas I hingga kelas VI mengadakan persembahyangan secara bersama-sama yang

20

dipimpin oleh ketua kelas V/VI secara bergiliran didepan padmasana dan diikuti oleh guru-guru serta kepala sekolah dibelakang murid-murid. Tiap hari raya seperti Purnama, Tilem maupun hari raya Saraswati murid-murid juga mengadakan persembahyangan didepan padmasana secara bersama-sama dengan warga sekolah. Jadi dari keadaan itu bisa dilihat bahwa guru dan siswa memiliki kesadaran dalam menjalankan ibadah sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan iman dan taqwa terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 20. SD Negeri 2 Samplangan memiliki sebuah Kantin. Kantin ini dikelola oleh orang luar yang juga merupakan istri dari Wakil Kepala Sekolah SD ini. Setiap bulan pengelola kantin membayar uang iuran ke pihak sekolah. Pengelola kantin menjual nasi bungkus, es lilin, berbagai makanan ringan, kerupuk dan buah-buahan. 21. Pertamanan, kerindangan dan kebersihan sekolah dikelola oleh seluruh warga sekolah. Setiap pagi seluruh siswa diwajibkan untuk melaksanakan kebersihan sebelum bel masuk berbunyi dengan pembagian tugas yang merata, yang mendapatkan piket kelas membersihkan ruangan kelas dan WC sedangkan yang tidak piket membersihkan halaman sekolah. Selain dengan memberikan tugas piket, usaha untuk menjaga kebersihan sekolah juga dilakukan dengan cara mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah agar tidak membuang sampah sembarangan, sehingga dengan demikian kebersihan sekolah bisa terjaga. Kerja bakti bersama juga sering diadakan sekolah, menanam tanaman baru untuk mengganti tanaman yang mati untuk menjaga kerindanagan dan keindahan pertamanan sekolah. 22. Hasil pengamatan selama orientasi, tidak ada unsur fisik dan non fisik sekolah yang belum di ungkapkan dalam instrumen. Semuanya telah tercantum. Laporan ini disusun sesuai dengan ketentuan pada instrumen dan data hasil pengamatan di lapangan. 23. Dari hasil temuan selama orientasi, kesesuaian data dengan tuntutan Standar Pelanyan Minimal (SPM) sekolah sudah sesuai karena kelengkapan dan

21

fasilitas yang mendukung dan memadai untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta sarana-sarana lain yang mendukung. 3.2 Pengenalan Sikap Dan Pola Tingkah Laku Siswa A. Umum 1. Tata tertib yang ada di SD Negeri 2 Samplangan adalah tata tertib untuk siswa dan tata tertib kelas. Tata tertib ini dibuat bersama-sama untuk dijadikan panutan dan pedoman siswa dalam mengikuti maupun melaksanakan berbagai aktivitas di lingkungan sekolah. Tata tertib siswa dipajang di luar kelas tepatnya di dinding luar kelas II. Tata tertib ini dipajang dengan menggunakan papan yang ukurannya lumayan besar sehingga bisa dilihat dan dibaca oleh siswa kapan saja. Dan tata tertib kelas dipajang ditiap-tiap kelas. 2. Sesuai dengan pengamatan penulis, hubungan sosial siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, dan kepala sekolah dengan bawahanya dalam kehidupan sekolah sehari-hari sangat harmonis dan terjalin erat. Hal ini dapat dilihat dari prilaku mereka sehari-hari. Para guru selalu menjalin komunikasi dengan baik, baik dengan sesama guru maupun dengan siswasiswa. Jika ada permasalahan yang dihadapi oleh siswa maka kepala sekolah beserta jajarannya segera tanggap. Kepala sekolah SD Negeri 2 Samplangan juga sangat bersahaja. Bahkan Beliau juga ikut mengajar di kelas, sehingga interaksi kepala sekolah dengan siswa, guru dan seluruh warga sekolahpun sangat terjaga dan

22

terjalin dengan baik. 3. Kepala sekolah membina dan memelihara kultur kehidupan sekolah yang kondusif melalui rapat rutin dengan bawahannya. Selain mengadakan rapat rutin dengan bawahannya, kepala sekolah juga mengadakan pertemuan dengan masyarakat / orang tua siswa dan komite. Dengan demikian, kultur kehidupan sekolah yang kondusif akan terjaga dengan baik. B. Kegiatan Di Dalam Kelas 1. Membuka Dan Menutup Pelajaran a. Setelah bel tanda masuk berbunyi, siswa berbaris di lapangan depan padmasana untuk mengadakan Tri Sandya, kemudian diberikan pengarahan oleh kepala sekolah/guru apabila ada informasi yang perlu disampaikan. Setelah itu seluruh siswa menuju depan kelasnya masing-masing untuk kembali berbaris dengan tertib sebelum memasuki ruangan kelas yang dipimpin oleh ketua kelas, ketika barisan telah rapi ketua kelas menyiapkan teman-temannya kemudian mempersilahkan mereka memasuki ruangan kelas dengan ketentuan barisan yang lebih rapi yang terlebih dahulu dipersilahkan memasuki ruangan kelas. b. Pada saat guru memasuki ruang kelas, siswa sangat tenang. Ketua kelas memberi aba-aba dan memberikan salam yang diikuti oleh seluruh siswa dan dibalas oleh guru. c. Saat guru akan mulai pelajaran, semua siswa membuka buku pelajaran dan siap untuk melanjutkan pelajaran.

23

d. Guru

memulai

pelajaran

dan

siswapun

mendengarkan dengan seksama, memperhatikan dengan cermat dan mereka mengikuti pelajaran dengan sangat antusias. Mereka menanggapi semua respon dan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh guru kepada mereka. Selain menjawab pertanyaan pertanyaan yang diberikan oleh guru, para siswa juga aktif bertanya kepada gurunya jika ada hal atau pelajaran yang belum mereka mengerti atau mereka pahami. Selama orientasi, tidak ada halhal yang tidak diinginkan terjadi di kelas selama jam pelajaran. e. Guru mengakhiri pelajaran pada saat bel istirahat berbunyi. Siswa masih mendengarkan pengarahan maupun tugas-tugas (PR) yang diberikan oleh guru. Setelah guru keluar meninggalkan kelas, siswa memasukkan buku dan alat-alat pelajaran mereka kedalam tas maupun kelaci meja. Kemudian mereka berhamburan keluar kelas dan bermain bersama dihalaman sekolah dengan teman-teman lain atau ada yang pergi ke kantin untuk membeli makanan. 2. Interaksi Belajar Mengajar 1. Prilaku anak pada saat mengikuti pelajaran. a). Siswa dalam mengikuti pelajaran bersikap sangat tenang dan mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang dijelaskan oleh gurunya. Selain itu siswa juga tanggap terhadap respon/masalah yang dilontarkan oleh guru. Namun ada juga beberapa siswa yang tidak serius

24

mendengarkan penjelasan dari guru. Tetapi hal itu tidak sampai mengganggu aktivitas belajar siswa lainnya. b). Para siswa terbilang sangat berani dalam bertanya / mengeluarkan pendapat dan mengerjakan tugas dipapan tulis dan di depan kelas. Mereka dengan cekatan mengacungkan tangan untuk dapat menjawab, bertanya, mengerjakan tugas di depan kelas maupun di papan kelas. Namun dibeberapa kelas, masih terdapat anak yang memiliki keberanian kurang. Namun ini dapat diatasi dengan baik. Guru memberikan perhatian lebih pada mereka dengan cara menarik perhatian dan minat siswa untuk berani mengeluarkan pendapatnya. Peran serta teman kelasnya juga sangat membantu siswa yang kurang keberaniannya. Dengan dipelopori oleh seorang anak yang berani / suka mengacungkan tangan, maka anak-anak yang lain menjadi tergerak dan merekapun berlomba mengacungkan tangan. c.) Interaksi anak dengan anak dan anak dengan guru selama pembelajaran berlangsung terjalin dengan baik. Hal itu terbukti dari kerjasama siswa dalam membantu temannya yang belum mengerti. Jika mereka tidak yakin dan kurang mengerti dengan pelajaran ataupun penjelasan dari gurunya maka mereka dengan tidak segan bertanya kepada guru. Tetapi guru biasanya tidak langsung menjawab pertanyaan Melainkan yang dilontarkan oleh siswa tersebut. guru yang ada di kelas melemparkan

pertanyaan itu kepada siswa yang lain. Hal itu dilakukan supaya kelas yang diajar oleh guru tersebut selalu aktif dengan cara siswa dapat memecahkan masalah yang ditemukannya sendiri. Jika siswa yang lainnya juga tidak dapat menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh temannya, barulah guru dengan tanggap dan cekatan

25

memberi jawaban / penyelesaian atas permasalahan yang diajukan siswa. Terkadang ada anak yang enggan bertanya kepada guru. Dan yang terjadi adalah keributan didalam kelompok kecil karena mereka sibuk berdiskusi untuk mendapatkan penyelesaian yang tidak kunjung datang. Guru segera tanggap dengan kondisi ini. Dengan segera guru melakukan pendekatan sampai akhirnya permasalahan ini dapat terselesaikan. d). Respon anak dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah sangat aktif. Mereka mendegarkan dengan cermat dan seksama penjelasan guru. Jika ada hal-hal yang tidak mereka mengerti, mereka segera bertanya kepada guru. Semua tugas yang diberikan guru selalu mereka kerjakan sebaik mungkin. Mereka tidak mau mendapat hukuman kerena tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah. 2. Berdasarkan pengamatan saya selama orientasi, kegiatan adalah prilaku khusus yang dapat mengganggu pembelajaran

kebiasaan ribut di dalam kelas oleh beberapa orang anak. 3. Pengamatan saya tentang kelengkapan / fasilitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagai berikut : 1). Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, setiap siswa memiliki dan membawa kelengkapan / fasilitas yang memadai. Mereka memiliki buku ajar, buku tulis dan alat tulis lainnya. Buku ajar yang mereka miliki adalah buku

26

sekolah yang dibagikan oleh guru dan buku-buku yang disediakan sekolah. Selain itu juga buku penunjang lainnya berupa LKS yang dibeli oleh siswa masing masing. 2). Apabila ada siswa yang tidak membawa kelengkapan yang memadai, tindakan yang dilakukan oleh guru adalah menanyakan alasan anak tidak membawa kelengkapan yang seharunya dibawa. Setelah itu guru dapat meminjamkan buku ajar / kelengkapan lain yang tidak dibawa siswa (jika guru memiliki yang lebih) atau siswa dapat meminjam dari temannya. Alternatif lain, siswa diarahkan untuk berbagi dengan teman sebangkunya. Setelah itu anak tetap diberi peringatan agar hal ini tidak terulang lagi. Hukuman / sanksi dapat diberikan guru jika itu dirasa perlu. 4). Menurut saya antara Aktivitas / Interaksi anak dengan guru penyaji, mata pelajaran yang disajikan dan waktu penyajian memiliki hubungan terhadap prilaku anak. Mata pelajaran yang di sajikan pasti sangat berhubungan dengan anak. Apabila mata pelajaran itu menarik menurut mereka, maka mereka akan mengikuti pelajaran yang dianggap pelajaran dengan sangat sulit seperti contohnya antusias. Begitu juga dengan waktu penyajian. Mata matematika, sebaiknya diberikan pada jam pertama dan kedua. Pada jam-jam ini ingatan anak dan semangatnya untuk belajar masih segar. tetapi, makin siang mereka tentunya semakin lelah, baik lelah karena mengikuti pelajaran ataupun lelah bermain seharian. Semua ini juga tidak dapat lepas dari peran penting seorang guru. Teknik guru dalam mengajar juga sangat penting. Sesulit apapun suatu mata pelajaran, apabila dianjurkan oleh seorang guru yang pintar dan kreatif dalam menyampaikan materi maka siswa akan sangat menyenangi mata pelajaran itu

27

begitupun sebaliknya. Mata pelajaran yang mudah, diajar oleh seorang guru yang galak akan memudarkan minat siswa terhadap mata pelajaran itu. Jadi dalam hal ini gurulah yang memegang peran utama.

3. Pengelolaan Kelas 1. Posisi pengaturan tempat duduk siswa dalam proses belajar mengajar diatur sesuai dengan tinggi badan. Yang tinggi ditempatkan ditempatkan dibelakang di depan. sedangkan Hal ini yang dilakukan pendek untuk

menghindari siswa yang pendek agar tidak terhalang oleh siswa yang tinggi saat melihat penjelasan dari guru. Dan satu meja ditempati oleh dua orang siswa. 2. Perbedaan prilaku siswa yang dikelola secara klasikal, kelompok atau individual ialah apabila siswa dikelola secara klasikal akan menimbulkan sikap yang berlebih dari siswa. Setiap siswa merasa dirinya diperhatikan dan tidak ada merasa dianak tirikan. Mereka akan berlomba untuk menarik perhatian teman maupun guru. Mereka ingin menonjol dan mengalahkan teman-teman sekelas lainnya. Terkadang prilaku anak menjadi berlebihan. Karena menurut mereka dengan begitu mereka akan menjadi pusat perhatian yang lainnya. Sedangkan jika anak dikelola secara kelompok ataupun individual dapat menimbulkan kecemburuan sosial pada anak. Mereka akan berlombalomba untuk mendapat perhatian dari guru. Bahkan ini dapat menimbulkan konflik pada siswa dengan teman sekelasnya kerena mereka menganggap teman mereka adalah rival yang harus mereka kalahkan. 3. Prilaku siswa di SD Negeri 2 Samplangan jika gurunya

28

terlambat atau berhalangan hadir adalah mereka akan menjadi ribut di dalam kelas dan sangat senang kerena mereka dapat bermain dan bercanda dengan temannya. Ada yang menggambar, lempar-lemparan kertas dan ada juga yang belajar sendiri. 4. Cara guru menangani siswa yang terlambat yaitu dengan menanyakan terlebih dahulu mengapa mereka datang terlambat. Sebagai tindak lanjutnya guru dapat memberikan nasehat atau sanksi bila itu dianggap perlu. Peringatan tetap diberikan agar anak tidak terlambat lagi. 5. Prilaku anak pada saat mengerjakan tugas tanpa pengawasan guru yang bersangkutan atau diawasi oleh guru piket yaitu ada yang mengerjakan tugas dengan sendiri, ada yang mengerjakan dengan teman sebangkunya atau berkelompok dan ada juga yang mengerjakan tugas dengan diselingi bermain. Terkadang kelas menjadi ribut karena mereka asyik bermain. C. Kegiatan Di Luar Kelas 1. Prilaku siswa diluar kelas pada saat usai pelajaran dan saat tidak ada kegiatan belajar mengajar dilihat dari : a. Kegiatan yang dilakukan yaitu bermain kekantin siswa biasanya di untuk bersama sekolah

halaman, ada yang pergi membeli makanan ringan maupun untuk makan dan ada juga siswa yang hanya duduk diam melihat temantemannya bermain sambil bercerita bersama teman bermainnya..

29

b. Pola prilaku ekstrim yang dimunculkan tertentu, seorang mengganggu hingga menangis. c. Hubungan anak dengan anak dan anak dengan guru pada saat usai pelajaran ataupun pada saat tidak ada kegiatan belajar mengajar sama saja dengan hari-hari biasanya. Anak-anak berbaur bermain bersama tanpa membedakan kelas. Begitu hubungan guru. begitu Siswa temui, beberapa berpamitan sekolah. d. Pemanfaatan istirahat sekolah waktu secara pula anak Siswa juga selalu yang ada anak mau dan para dengan dengan selalu guru. mereka juga yang pulang oleh anak ada yang temannya misalnya anak

menghormati gurunya dan menyapa

guru-guru

mencium tangan guru saat

efisien dan efektif belum dapat dilakukan oleh siswa. Mereka tidak mengunakan

30

waktu pergi sangat lebih kekantin

istirahat

untuk

belajar. Mereka juga tidak keperpustakaan. rendah. tertarik atau hingga Mereka pergi bermain jam Minat baca siswa masih

sepuasnya

istirahat usai. Namun ada juga siswa yang belajar sambil bermain. Misalnya setelah mereka dan jam istirahat mendapat mendapat istirahat nanti mata tugas mereka

pelajaran Bahasa Indonesia membaca cepat, maka pada membaca bersama-sama

sambil bermain. 2. Aktivitas petugas BK dalam menangani hal-hal berikut: a. SD Negeri 2 Samplangan tidak memiliki petugas BK. Jika ada permasalahan yang dialami siswa ataupun hal-hal lain yang menyangkut siswa dan sekolah baik didalam ataupun diluar kelas akan ditangani oleh kepala sekolah beserta jajarannya karena ini sudah menjadi tanggung jawab mereka bersama. Apabila dipandang perlu, untuk memaksimalkan penanganan pada anak, pihak sekolah juga melibat masyarakat ataupun orang tua untuk bekerja sama menyelesaikan masalah yang sedang dihadapai oleh siswa. b. Usaha memotivasi anak dalam belajar dan mengembangkan karir yaitu, guru memberikan semangat, dorongan dan motivasi dalam

31

belajar.

Sedangkan

dalam

mengembangkan

karier

guru

menyesuaikan dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa. Untuk itu, kepekaan ataupun kejelian seorang guru sangat diharapkan. Tidak mungkin kita memaksakan anak untuk mengembangkan diri tetapi mereka tidak memiliki bakat apalagi minat dibidang itu. c. Menjaga hubungan sekolah dengan orang tua siswa yaitu pihak sekolah selalu melibatkan orang tua saat ada rapat komite sekolah, agar terjadinya kesepakatan antara pihak sekolah dengan orangtua siswa dalam menangani masalah komite sekolah dan agar terjalinnya hubungan yang harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. 3.3 Pengenalan Pembelajaran I. Informasi Umum Identitas guru sebagai nara sumber : Nama Mata Pelajaran Materi Yang Diajarkan Kelas Waktu II. Perencanaan Pembelajaran 1. Menyusun Perencanaan Pengajaran a. Menganalisis materi pelajaran / mengembangkan materi dapat di lakukan dengan selalu berpatokan pada kalender pendidikan yang ada agar kita dapat menemukan hari-hari belajar yang efektif. Program tahunan, program bulanan maupun program harian dapat disusun sendiri oleh guru lalu dipadukan lagi dengan kurikulum berbasis sekolah yang sedang : I Gusti Ayu Made Yudiati, S.Pd : IPA : Rangka : IV : 2 X 35 Menit manusia, fungsinya, dan kegunaannya

32

digunakan. b. Penyusunan program tahunan, semesteran dan harian hampir sama dengan penyusunan AMP (Analis Materi Pelajaran). Keduanya sama-sama tetap berpatokan pada kalender pendidikan yang ada dalam hari-hari efektif. Setelah hari-hari efektif sekolah diketahui dengan jelas, barulah guru dapat menyusun program tahunan, semesteran dan harian. c. Silabus yang disusun selalu berpatokan pada kurikulum karena ini merupakan keharusan / kewajiban karena dalam kurikulum telah tercantum standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga kemudian dapat dibuat indikator-indikatornya yang mengunakan kata-kata yang operasional. Pemilihan metode, pendekatan, media pembelajaran dan buku panduan harus sesuai dengan materi saat itu. 2. Berdasarkan hasil diskusi dengan nara sumber, alasan mereka menyusun silabus seperti tersebut diatas karena dengan demikan proses pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar. Secara umum, silabus digunakan oleh guru sebagai acuan untuk melaksanakan program dan proses pembelajaran karena dalam menyusun alat eveluasi dan persiapan pembelajaran haruslah selalu berpedoman pada indikator-indikator yang ada sebagai standar penilaian. Dengan demikian guru dapat menilai dan mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam menyampaikan materi kepada siswa serta sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan. III. Pelaksanaan Pembelajaran 1. Membuka Pelajaran 1. Aktivitas guru dan komentar terhadap cara mereka membuka pelajaran dilihat dari : a). Strategi yang digunakan

33

Strategi yang digunakan guru untuk membuka pelajaran adalah tanya jawab. Strategi ini sangat lazim digunakan di sekolah dasar. Dengan strategi ini guru mengarahkan siswa kepada materi ajar yang akan mereka terima dari guru. Sehingga siswa akan lebih seksama dan sungguh-sungguh dalam mendengarkan dan mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu strategi ini juga bertujuan untuk menyegarkan ingatan siswa dan mengarahkan siswa sebelum materi inti diberikan oleh guru.. b). Waktu yang disediakan Waktu yang disediakan untuk membuka pelajaran biasanya disesuaikan dengan banyak sedikitnya materi ajar yang diberikan kepada siswa. Dengan demikian, waktu untuk kegiatan inti dan penutup tidak terkurangi (agar tidak kekurangan waktu). Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk membuka pelajaran hanya 5 sampai 10 menit dari waktu yang disediakan. c). Alat bantu pelajaran yang dipakai Agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan optimal maka alat bantu pelajaran sangat diperlukan. Alat bantu pelajaran yang disediakan oleh guru ataupun disediakan oleh siswa. Alat bantu pelajaran yang biasanya dipakai oleh guru adalah alat peraga seperti rangka manusia. Dengan adanya alat peraga maka diharapkan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan apa yang disajikan dapat diserap oleh siswa secara maksimal. Sedangkan alat bantu yang biasanya dipakai oleh siswa antara lain papan tulis, kapur, penggaris, buku panduan dan alat tulis lainnya. Alat bantu ini juga biasa digunakan oleh guru. d). Cara guru menyatakan peralihan dari pembukaan kepelajaran inti.

34

Biasanya cara guru menyatakan

peralihan dari

pembukaan kepelajaran inti dengan cara mengaitkan pelajaran yang akan diberikan kepada siswa dengan pelajaran yang telah diberikan sebelumnya kepada siswa. Biasanya cara ini dilakukan dengan metode tanya jawab. Penekanan maupun pengulangan selalu diberikan kepada siswa agar tetap ingat pada materi yang sudah diberikan. Setelah itu barulah siswa dipersilahkan membuka buku pelajaran yang siap menerima pelajaran berikutnya. 2. Pendapat penulis terhadap relevansi membuka jam pelajaran yang akan dilakukan guru dengan pelajaran inti yang disampaikan guru cukup baik. Guru membuka jam pelajaran dengan menggunakan strategi tanya jawab yang sangat efektif untuk menyegarkan ingatan siswa dan menguatkan ingatan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diterima. Tanya jawab pada kegiatan pembuka pelajaran juga diarahkan pada kegiatan inti sehingga terhadap ingatan materi dan yang pemahaman siswa

disampaikan guru menjadi lebih mendalam dan lebih lama melekat pada ingatan siswa. 2. Kegiatan inti 1. Pengamatan dan komentar terhadap cara guru dalam melaksanakan program pengajaran dilihat dari : a. Kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan pengajaran Kesesuaian perencanaan dengan pelaksanan pengajaran sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya pengajaran sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya. Bahkan pelaksanaannya berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuan yang paling optimal b. Penyampaian materi bahan ajar

35

Langkah guru dalam menyampaikan materi bahan ajar sudah sangat bagus. Diawali dengan apersepsi yang bertujuan untuk menyegarkan ingatan siswa dan mengarahkan siswa untuk menerima materi ajar yang akan diberikan. Dengan cara penyampaian yang tepat maka materi bahan ajar dapat diterima oleh siswa dengan baik. c. Pengelolaan kelas dalam pembelajaran Guru mengelola kelas dalam pembelajaran dengan sebaik mungkin. Pengelolaan kelas disesuaikan dengan situasi, kondisi, waktu, materi ajar dan jumlah siswa. Dengan demikian guru dapat mengelola dan mengawasi kelas dengan baik. Hal ini terbukti dengan kegiatan belajar mengajar yang selalu terlaksana dengan baik. d. Usaha dan cara mengaktifkan siswa dalam pembelajaran Usaha dan cara guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. Dengan tanya jawab guru dapat merangsang respon ataupun aktifitas siswa untuk menanggapi rangsangan yang diberikan oleh guru. Siswa pun menjadi aktif dalam memberikan tanggapan baik dengan bertanya, menjawab maupun melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. e. Cara / strategi menangani anak yang mengalami kesulitan belajar. Guru yang satu dengan guru yang lain memiliki cara/strategi untuk menangani anak yang mengalami kesulitan belajar yang berbeda-beda. Salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan belajar. Guru dapat memulainya dengan menanyakan materi mana yang kurang / tidak dipahami sama sekali oleh siswa, setelah itu siswa diberi penekanan maupun pengulangan tentang materi tersebut sampai siswa itu benar-benar mengerti. f. Cara memberi balikan dan menanggapi pertanyaan anak.

36

Guru biasanya memberi balikan atau tanggapan terhadap pertanyaan anak dengan menggunakan cara tanya jawab. Dimana tanya jawab tersebut terselip kata kunci atau kata utama yang berguna untuk merangsang daya pikir siswa. Memberikan balikan biasanya dilakukan dengan memberikan pancingan baik melalui pertanyaan, ceritacerita atau yang lainnya untuk merangsang respon dari siswa. Sedangkan untuk menangggapi pertanyaan anak, guru dapat melempar kembali pertanyaan tersebut kepada siswa lainnya untuk mengetahui bagaimana tanggapan, pendapat, dan jawaban dari siswa lainnya terhadap pertanyaan temannya. Setelah itu guru memberi jawaban yang tepat atas pertanyaan yang dilontarkan anak didiknya. g. Kiat-kiat khusus guru menciptakan suasana belajar yang kondusif. Seorang guru memiliki kiat khusus tersendiri dalam membuat suasana belajar yang kondusif. Bahkan dongeng dan lelucon untuk sekedar intermeso dapat diselipkan sehingga suasana belajar menjadi kondusif. Siswa tidak dapat belajar pada suasana yang tegang. Siswa lebih senang belajar dengan guru yang periang. Mereka akan dapat belajar dengan optimal. Apabila diajar oleh guru yang pintar dan santai tetapi tetap serius, artinya tidak menyimpang dari materi ajar yang diberikan. Dengan kondisi kelas seperti itu, niscaya pembelajaran menjadi sangat kondusif. Selain itu rasa nyaman siswa sangat diperlukan agar mereka dapat berpikir dan menerima pelajaran dengan baik. h. Pengembangan bahan ajar dan pemanfaatan alat bantu mengajar. Guru di SD Negeri 2 Samplangan terbilang memiliki kreaifitas yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pengembangan bahan ajar yang sangat kreatif. Mereka

37

mengembangkan bahan ajar dengan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa dan lingkungan disekitarnya. Selain itu, penggunaan alat bantu mengajar juga sangat mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan alat bantu, siswa menjadi lebih mudah menerima dan memahami materi ajar yang diberikan oleh guru. i. Pemanfaatan waktu Guru sangat memperhatikan waktu yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik mungkin. Waktu yang tersedia dibagi agar jangan sampai pada saat pelaksanaan pembelajaran sampai kekurangan waktu. Pemanfaatan waktu harus disesuaikan dengan materi yang akan diberikan kepada siswa. Dan semua ini telah dilaksanakan oleh guru-guru di sekolah dasar ini j. Kegiatan lain yang layak dikaji dan ditiru Untuk memaksimalkan penyerapan dan pemahaman materi oleh anak didik, guru menggunakan alat peraga baik yang imitasi ( tiruan ) maupun benda yang konkret ( nyata ). Selain itu guru juga mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata sehari-hari siswa. Dengan cara ini siswa menjadi lebih menguasai dan paham akan apa yang telah dijelaskan/diberikan oleh gurunya pada proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. 2. Hal-hal yang amat berkesan pada saat pembelajaran berlangsung yaitu: Peran penting guru untuk memberikan pemahaman dan penanaman sikap kepada siswa terkait dengan materi yang diberikan. Peran penting seorang guru dalam menggunakan metode mengajar yang digunakan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.

38

Guru sangat luwes dalam menangani masalah yang dialami siswa di kelas dalam menjawab pertanyaan yang sulit. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sangat bagus. Hampir semua pertanyaan yang dilontarkan dapat dijawab oleh siswa dan siswa juga saling berebutan atau berlomba-lomaba agar bisa ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan itu.

3.

Menutup pelajaran 1. Cara guru dalam menutup pelajaran dilihat dari : a. Strategi yang digunakan Strategi yang digunakan dalam menutup pelajaran menggunakan strategi tanya jawab. Pada kegiatan ini

biasanya guru bertanya kepada siswa apakah ada yang ditanyakan terkait dengan materi yang telah diberikan pada kegiatan inti. Jika tidak, guru pun memberikan tugas /pekerjaan rumah ( PR) kepada siswa. b. Alat evaluasi Alat evaluasi yang digunakan guru adalah soal/pertanyaan. Penilaian yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada siswa seperti siswa yang betul menjawab pertanyaan boleh keluar duluan. Selain itu memberi tugas / pekerjaan rumah juga sering dilakukan. Dengan demikian, guru dapat menilai sejauh mana siswa menangkap dan memahami apa yang telah diberikan selama ini serta menilai sejauh mana keberhasilannya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. c. Efisiensi waktu Efisiensi waktu sudah terlaksana dengan baik. Terbukti dari kegiatan pembelajaran selesai tepat pada waktunya dan tidak sampai kekurangan waktu. d. Keberhasilan siswa memahami materi yang disajikan Siswa telah berhasil menguasai materi dengan cukup baik..

39

Terbukti dari semua tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dapat dijawab oleh semua siswa.Yang diberikan oleh guru dikerjakan oleh semua siswa. Pertanyaan yang dilempar oleh guru dapat dijawab dengan benar oleh siswa. 2. Guru tidak melakukan revisi/memodifikasi silabus yang ada karena semua kegiatan dan tujuan yang diharapkan sudah terdapat atau tercantum dalam silabus tersebut. 3. Kesan umum terhadap kegiatan belajar mengajar yang penulis amati sudah cukup baik. Semua berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Dengan kondisi belajar yang kondusif maka tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik. Guru sudah melengkapi kegiatan mengajar dengan membawa media pembelajaran sehingga siswa-siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar.

40

BAB IV PENUTUP

41 Simpulan Dari data hasil orientasi yang penulis lakukan di SD Negeri 2 Samplangan selama 2 minggu dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik SD Negeri 2 Samplangan sudah cukup baik dan cukup memadai. Penataan lingkungan sudah ditata dengan rapi, sehingga tercipta lingkungan yang nyaman dan asri. Dengan demikian suasana belajar mengajar menjadi kondusif. 2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan lancar sesuai rencana. Strategi serta komunikasi guru dapat diterima dengan baik oleh siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan dengan optimal. Dan dalam melaksanaka proses belajar mengajar guru berpedoman pada kurikulum berbasis sekolah, silabus dan RPP. 3. Adanya hubungan yang sangat baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, dan kepala sekolah dengan bawahannya. Begitu juga hubungan antar warga sekolah maupun pihak luar sekolah seperti dengan orang tua dan masyarakat terjalin sangat erat, karena pihak sekolah selalu melakukan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk memperhatikan dan mendidik siswa sehingga proses belajar mengajar berjalan lancar. Kegiatan di dalam maupun di luar kelas juga terlaksana dengan baik 42 Tindak lanjut Adapun beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti di SD Negeri 2 Samplangan antara lain : 1. Lingkungan fisik dan non fisik sekolah hendaknya harus tetap dijaga agar siswa lebih nyaman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana sekolah yang belum dimiliki seperti ruang BK, perpustakaan, laboratorium, ruang UKS, dan ruang serba guna hendaknya

41

dilengkapi. Kegiatan extra kurikuler juga perlu ditambah agar siswa dapat menyalurkan minat dan bakat mereka. 2. Guru hendaknya selalu berpedoman pada kurikulum, silabus dan RPP yang ada saat mengajar. 3. Hubungan dan kerjasama yang baik diantara semua warga sekolah, dan antara pihak sekolah dengan masyarakat serta pihak sekolah dengan orang tua siswa harus tetap dijaga agar tujuan yang dicanangkan dapat tercapai dan keharmonisan dapat terwujud.

42