isi laporan

37
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di berbagai bidang dewasa ini, maka bidang pertanian sebagai tulang punggung kehidupan harus mampu berkembang melebihi bidang-bidang lain. Untuk itu diperlukan sarjana-sarjana pertanian yang tidak hanya mempunyai kemampuan intelektual saja melainkan juga terampil dan mampu mengembangkan profesinya.Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu program yang dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melatih kemampuan profesinya di lapangan. Mahasiswa sebagai calon sarjana diharapkan mampu memiliki keterampilan dan mampu mengembangkan keahlian dan profesinya untuk terjun ke dunuia kerja dan masyarakat, oleh karena itu mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk melatih keterampilan dan kemampuannya serta mengaplikasikan ilmunya di dunia kerja dan masyarakat. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu perkuliahan bagi mahasiswa yang terdapat dalam program Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan bobot 4 SKS.Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diarahkan untuk dapat mengaplikasikan ilmu perkuliahan yang diperoleh kebidang kerja yang sesuai dengan bidang kajian atau program studi yang dipahaminya. PKL dilaksanakan di

Transcript of isi laporan

Page 1: isi laporan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di

berbagai bidang dewasa ini, maka bidang pertanian sebagai tulang punggung

kehidupan harus mampu berkembang melebihi bidang-bidang lain. Untuk itu

diperlukan sarjana-sarjana pertanian yang tidak hanya mempunyai kemampuan

intelektual saja melainkan juga terampil dan mampu mengembangkan

profesinya.Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu program yang dapat

memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melatih kemampuan profesinya

di lapangan.

Mahasiswa sebagai calon sarjana diharapkan mampu memiliki keterampilan

dan mampu mengembangkan keahlian dan profesinya untuk terjun ke dunuia

kerja dan masyarakat, oleh karena itu mahasiswa harus diberikan kesempatan

untuk melatih keterampilan dan kemampuannya serta mengaplikasikan ilmunya di

dunia kerja dan masyarakat.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu perkuliahan bagi

mahasiswa yang terdapat dalam program Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

bobot 4 SKS.Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diarahkan untuk dapat

mengaplikasikan ilmu perkuliahan yang diperoleh kebidang kerja yang sesuai

dengan bidang kajian atau program studi yang dipahaminya. PKL dilaksanakan di

instansi pemerintah atau perusahaan yang telah direkomendasikan oleh

Universitas Andalas, Padang.

Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu program yang dapat

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di atas, sehingga PKL wajib dilaksanakan

oleh Mahasiswa Program Studi Teknik pertanian Universitas Andalas Padang

sejak tahun 1998. Diharapkan dengan adanya program ini dapat menghasilkan

sarjana-sarjana yang terampil, relevan dengan pembangunan dan dapat

memecahkan masalah secara sistematis, serta dapat meningkatkan kemampuan

profesi dan pengetahuan dan menyesuaikan kurikulum perguruan tinggi dengan

tuntutan perkembangan IPTEK. Semakin kompleksnya aktifitas manusia,

Page 2: isi laporan

2

kebutuhan akan makanan dan bahan pangan juga meningkat maka diperlukan

teknologi untuk meningkatkan hasil pangan dalam waktu yang cepat.

Teknologi merupakan salah satu cara yang dihasilkan dari berbagai

pengetahuan dan disiplin ilmu. Penerapannya dapat berupa alat, mesin ataupun

teknik pelaksanaannya.Untuk meningkatkan pendapatan petani maka dilakukan

teknologi, baik pada tahap budidaya maupun pengelolaannya.Teknologi yang

tepat guna yang dapat diterapkan secara efektif, efesien dan sederhana pada

petani.Hal ini dapat menunjang kegiatan pertanian dalam meningkatkan hasil

produksi, mempersingkat waktu kerja, dan mengurangi biaya pengerjaannya dan

terutama sekali meningkatkan pendapatan petani.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

1. Mengetahui efisiensi mesin pemanen padi tipe mower.

2. Mengetahui efektifitas dari mesin pemanen padi tipe mower.

3. Untuk mengetahui cara pengoperasian dari mesin pemanen padi tipe

mower.

4. Manajemen dan mesin pertanian diperlukan untuk meningkatkan

produktifitas lahan dan tenaga kerja.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan PKL adalah :

1. Diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai penggunaan mesin

pemanen padi tipe mower.

2. Mendapatkan informasi teknis tentang kapasitas mesin.

3. Dapat mengetahui sejauh mana mesin pemanen padi tipe mower dapat

digunakan dan kemungkinan penyebarannya ke petani sehingga dapat

mempercepat proses pemanenan padi.

4. Mahasiswa mampu mengenali dan memahami prinsip kerja dan perilaku

teknis dari Mesin pemanen.

Page 3: isi laporan

3

1.4 Gambaran umum BPTP Sumatera Barat

1.4.1 Sejarah Tempat PKL (BPTP).

Berawal pada tahun 1952 di desa Sukarami Kabupaten Solok didirikan

suatu stasiun penelitian kecil yang disebut Balai Penyelidikan Teknik Pertanian

yang berada di bawah Balai Penyelidikan Pertanian Bogor. Tugas utama stasiun

ini adalah melakukan penelitian yang direncanakan di Bogor untuk daerah

Sumatera Barat.

Pada tahun 1962 stasiun ini berganti nama menjadi perwakilan Kebun

Percobaan Sumatera Barat dan lokasinya pindah ke Bandar Buat, Padang. Tugas

utamanya melaksanakan penelitian yang direncanakan di Bogor. Tahun 1968

namanya berubah lagi menjadi Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3)

Perwakilan Sumatera Barat. Pada tahun 1980 lembaga ini secara resmi

dinamakan Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukarami, namun lokasinya masih

di sekitar Bandar Buat. Pada tahap ini perencanaan kegiatan penelitian sudah

dilaksanakan oleh balitan sukarami dengan arahan dari Puslitbangtan. Hal ini

karena pembangunan fasilitas yang mulai sejak tahun 1979 belum selesai.

Baru pada tahun 1983 balai ini secara fisik pindah ke Sukarami sesuai

dengan namanya waktu itu. Melalui Surat Keputusan Pertanian nomor

789/Kpts/OT.210/12/94 tanggal 13 Desember 1994, dibentuk Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Sukarami. Namun sekarang namanya telah diubah

menjadi”Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat”.

1.4.2 Ruang Lingkup Kegiatan.

Berdasarkan Surat Keputusan Mentri Petanian nomor

789/Kpts/OT.210/12/94 tanggal 13 Desember 1994, wilayah kerja BPTP

Sukarami meliputi dua provinsi yaitu Sumatera Barat dan Bengkulu. Berdasarkan

Surat Keputusan tersebut, fungsi BPTP Sumatera Barat adalah:

a) Penelitian Komoditas pertanian spesifik lokasi

b) Pengujian dan perakitan teknologi Pertanian tepat guna spesifik lokasi.

c) Penyampaian umpan balik untuk penyempurnaan penelitian pertanian.

d) Penyampaian paket hasil pengujian dan perakitan sebagai bahan materi

Page 4: isi laporan

4

penyuluhan pertanian.

e) Pelayanan teknik pengkajian teknologi pertanian.

f) Urusan tata usaha balai.

Sebagai unit kerja yang berlokasi di daerah BPTP Sumatera Barat akan

Dikembangkan menjadi salah satu sumber data dan informasi pertanian, sehingga

dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam perencanaan dan

pengelolaan pembangunan pertanian di wlayah Sumatera Barat dan Bengkulu.

1.4.3 Program BPTP

Program penelitian dan pengkajian BPTP Sumatera Barat berpedoman

kepada kebijakan umum dan Departemen peran dan kebijaksanaan pembangunan

pertanian Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Sebagai salah satu unit

pelaksana teknis di bawah badan penelitian dan pembangunan sektor pertanian

dibidang penelitian dan pengkajian, yakni: pembangunan pertanian rakyat

terpadu, pembangunan dan pengembangan sistem usaha pertanian, dan

penganekaragaman pangan dan gizi.

Berpedoman dan mengacu kepada hal di atas maka BPTP Sumatera Barat

telah menetapkan lima program utama yang menjadi landasan dalam penyusunan

kegiatan penelitian dan pengkajian. Program utama tersebut berkaitan dengan:

o penelitian sumber daya pertanian

o Pengembangan dan pengelolaan sistem agribisnis

o Sosial ekonomi dan kelembagaan

o Pengembangan komoditas unggulan

o Alih teknologi dan jaringan informasi

1.4.4 Manajemen atau Organisai BPTP

BPTP Sumatera Barat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Pusat Penelitian Sosial ekonomi Pertanian di Bogor dan secara

administratif operasional dikoordinasikan oleh kepala kantor wilayah Departemen

Pertanian.

Page 5: isi laporan

5

Dalam melaksanakan tugas, kepala BPTP Sumatera Barat dibantu oleh

unit kerja struktral dan non struktural. Kelompok peneliti dan sembilan Instalasi

Penelitian dan Pengkajian Pertanian (INPPTP) serta beberapa jabatan fungsional

lainnya. Pembentukan kelompok peneliti didasarkan atas pertimbangan dan

pengkajian secara keseluruhan, terutama dalam penyiapan program dam evaluasi,

maka dibentuk koordinator program dan monitoring. INPPTP bukanlah

kelompokstruktural,tapi hanya melakukan kegiatan atau aktifitas.

1.5Waktu Pelaksanaan PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat, yang terletak di Desa Sukarami,

Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten solok, Provinsi Sumatera Barat, dengan

jarak lebih kurang 40 km dari kota Padang dan 22 km dari solok. Sukarami berada

di lereng Gunung Talang dengan ketinggian lebih kurang 950 meter dari

permukaan laut. PKL selama empat minggu dari tanggal 24 Januari sampai 19

Februari 2011.PKL dilaksanakan dari tanggal 24 Januari – 19 Februari 2011. Jam

kerja dimulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB.

Page 6: isi laporan

6

II. UJI TEKNIS MESIN PEMANEN PADI TIPE MOWER di BALAI

PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT

2.1 Padi

Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban

manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga

digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama,

yang disebut padi liar.

Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah

jagung dan gandum.Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama

bagi mayoritas penduduk dunia.

Padi tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di hampir semua bagian

dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat.Padi menyukai tanah

yang lembab dan becek.Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil evolusi

dari tanaman moyang yang hidup di rawa. Pendapat ini berdasar pada adanya tipe

padi yang hidup di rawa-rawa (dapat ditemukan di sejumlah tempat di Pulau

Kalimantan), kebutuhan padi yang tinggi akan air pada sebagian tahap

kehidupannya, dan adanya pembuluh khusus di bagian akar padi yang berfungsi

mengalirkan oksigen ke bagian akar (Plantus, 2008).

Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:

Divisi Spermatophyta

Sub divisi Angiospermae

Kelas Monotyledonae

Keluarga Gramineae (Poaceae)

Genus Oryza

Spesies Oryza sp

Tanaman padi dapat tumbuh baik pada daerah yang berhawa panas dan

kelembapan tinggi. Di Indonesia padi ditaman di dataran rendah sampai

ketinggian 1300 m dari permukaan laut (Aksi Agraris Kanisius, 1990). Curah

Page 7: isi laporan

7

hujan yang dibutuhkan sekitar 1500-2000 mm/tahun. Curah hujan yang cukup

akan membawa dampak positif dalam pengairan, sehingga genakan air yang

diperlukan tanaman padi dapat tercukupi.

Umur tanaman padi berbeda-beda, tergantung varietas dan keadaan iklim

tempat tumbuhnya. Umumnya di Indonesia, umur tanaman padi berkisar 120-210

hari (Darwis, 1979) cit Alfitri (2007) sebagai pengetahuan, di bawah ini diberikan

tabel umur padi sampai bisa dipanen.

Tabel 1. Jenis dan Umur Panen Padi

No Varietas Padi Umur Panen(Hari)

1 Madim 169

2 Cianjur 169

3 Shynta 148

4 Dewi Tara 148

5 Cisadane 125

6 C 4 125

7 IR 8 125

8 IR 20 120

9 IR 5 135

10 IR 22 110

11 IR 24 105

12 IR 1561 105

13 PB 5 135

14 PB 8 125

Sumber : Yandianto (2003)

2.2Pemanenan Padi Menggunakan MesinTipe Mower

Panen merupakan tahap akhir penanaman padi sawah. Bila hasil yang

diharapkan telah menjadi kenyataan, berarti buah padi sudah cukup masak dan

siap untuk dipanen/dipetik. Namun pemanenen padi harus dilakukan pada waktu

Page 8: isi laporan

8

yang tepat, sebab ketepatan waktu memanen berpengaruh jumlah dan mutu gabah

dan berasnya. Menurut Kartasapoetra (1988).

Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan teknologi

mekanisasi, khususnya bidang teknologi panen padi di Indonesia, antara lain

aspek teknis (teknologi itu sendiri), ekonomis, sosial budaya, dan kelembagaan

(kelompok tani dan koperasi). Dengan kondisi sosial budaya petani di Indonesia

yang heterogen, introduksi jenis teknologi/alsintan (alat mesin pertanian) harus

terus diupayakan tanpa henti, baik yang bersifat reverse engineering maupun

teknologi baru/teknologi modern, untuk mencari solusi terhadap masalah

ketahanan pangan nasional maupun lokal.

Munculnya teknologi dan bioteknologi serta sistem komputer secara

bersamaan menjanjikan kenaikan hasil produksi pertanian di masa depan yang

dapat jauh melampaui apa pun yang pernah terjadi selama ini. Pengaruh pertama

dari teknologi ini akan terlihat pada sektor pertanian dan peternakan. Karena di

bidang itulah sebagian besar penelitian telah dilakukan. Tetapi, dalam jangka

panjang pengaruh yang paling dramatis akan terjadi pada pertanian.

Mesin pemanen padi tipe mower bekerja dengan melakukan pemanenan

padi dengan cara memotong, mendorong dan merebahkan tanaman padi ke sisi

kiri operator. Mesin pemanen ini sangat potensial dalam penghematan tenaga

kerja manual pemanen dan dirancang untuk tetap dapat dioperasikan di lahan

sempit.

Mesin pemanen ini dirancang dan dimodifikasi oleh BPPMektan agar

sesuai dengan bentuk dan ukuran serta kemampuan daya beli petani

Indonesia.Sebelumnya mesin ini telah dibuat oleh Boshima BioScience

(Shenzhen) Co, Ltd. Dan telah dikembangkan di China.

Mesin pemanen padi tipe mower, merupakan satu dari sekian banyak

alternatif pilihan jenis teknologi/alsintan panen padi yang dapat

digunakan.Apabila sabit disebut sebagai alat pertanian, maka Mower disebut

sebagai mesin, karena tenaga penggeraknya enjin, yaitu enjin Bensin 2 tTk, 2 HP,

4000 rpm, berbahan bakar bensin campur. Jenis enjin yang dipakai menentukan

mahal murahnya harga mesin Mower ini.Suku cadang pisau pemotong banyak

Page 9: isi laporan

9

tersedia di pasar.Mower juga mampu untuk panen sejenis serelia lain (jagung,

kedelai, rumput gajah, alang-alang, gandum dan sebagainya).

Gambar 1. Mesin Pemanen Padi Tipe Mower

Tabel 2. Spesifikasi Mesin Pemanen Padi Tipe Mower

Model Tasco TAC – 388S

Engine

1.Tipe

2. Displacement

3. Tenaga maksimal

4. Karburator

5. Sistem pengapian

6. Pengapian busi

7. Bahan bakar

8. Kapasitas tangki minyak

2 cycle,satu silinder, forced Air - cooled

33,8 ml

1.08 kW/4000 rpm

Float tipe

Elektronik

Champion CJ6Y

premium tambah pelumas 2 tak 25 : 1

1,2 liter

Bodi

1. Mengendalikan

2. Arah putaran pemotong

3. Dimensi

4. Berat

Batang kemudi, pinion dan roda gigi

Berlawanan – searah jarum jam

190 x 70 x 40 cm

7 kg

Sumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat.

Page 10: isi laporan

10

Studi lapangan mengenai pengoperasian Mower dilakukan di Kenagarian

IV Nagari, Kecamatan Muaro Bodi, Kabupaten Sijunjung pada tanggal 14

Februari 2011 yaitu di kelompok tani ”Sopieng Indah” yang pada saat itu sedang

melakukan panen. Mahasiswa diperkenankan oleh ketua kelompok tani Sopieng

Indah mengoperasikan mower dan power thresher untuk panen sawah mereka.

Pemanenan dilakukan pada saat siang hari dan cuaca yang cerah.

Data-data yang diperoleh selama Studi lapangan di Muaro Bodi

Lahan sawah di Muaro Bodi ditanam dengan sistem tanam jajar legowo 4:1.

Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua

kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir

setengah dari jarak tanam yang ditengah.

Gambar 2. Sistem tanam jaja legowo

Untuk menghitung peningkatan populasi dengan sitem tanam jajar legowo

bisa menggunakan rumus :       100% X  1 : ( 1 + jumlah legowo). Pada system

legowo 4:1 didapat : 100% X 1 : (1 + 4) = 20%

Manfaat sistem tanam jajar legowo adalah:

o Menambah jumlah tanaman padi seperti perhitungan diatas

o Otomatis juga akan meningkatkan produksi tanaman padi

o Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir

o Mengurangi serangan penyakit

o Mengurangi tingkat serangan hama

o Mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun

penyemprotan pestisida

o Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian dalam baris

tanaman

Page 11: isi laporan

11

Kelemahan Sistem tanam Legowo

Membutuhkan tenaga tanam yang lebih banyak dan waktu tanam yang

lebih lama pula.

Membutuhkan benih yang lebih banyak dengan semakin banyaknya

populasi.

Biasanya pada legowonya akan lebih banyak ditumbuhi rumput.

5. Kinerja mesin pangkas rumput

Uji kinerja pemangkasan rumput dilakukan pada mesin potrumBBE-01.Kinerja

mesin yang diukur adalah lebar pemangkasan (l),kecepatan maju pemangkasan

(V), luas areal yang dipangkas (A), danwaktu kerja pemangkasan (Wk).

Berikut ini adalah perhitungan KLT, KLE, dan efisiensi lapang:

a. Kapasitas lapang teoritis

Kapasitas lapang teoritis adalah kecepatan maju pemangkasan

dikalikan dengan lebar pemangkasannya.Lebar pemangkasanrumput

terlihat pada Gambar 30.Lebar pemangkasan rata-rata tiap lintasan

pangkas adalahselisih antara lebar pemangkasan dari pemangkasan

pertamasampai pemangkasan berikutnya (l2) dengan lebar

pemangkasanyang pertama (l1). Hal ini dapat dirumuskan seperti

berikut:Lebar pemangkasan (L) = l2 – l1

l1 = lebar pangkas pada lintasan pertamal2 = lebar pemangkasan pada lintasan keduav = kecepatan maju pada lintasan pangkas

Gambar 3. Lebar pemanenan

b. Kapasitas lapang efektif

Kapasitas lapang efektif (KLE) dihitung dengan cara menghitung

luas areal lapangan rumput yang dipangkas dibagidengan waktu yang

diperlukan dari awal pengoperasian mesinpemangkas sampai proses

pemangkasan selesai. Kapasitas efektiflapang (KLE) dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Page 12: isi laporan

12

KLE = Wk A

dimana :KLE = kapasitas efektif lapang (m2/s)A = luas areal yang dipangkas (m2)Wk = waktu kerja (jam)

Sumber: Daywin (1999)

c. Efisiensi lapang

Efisensi lapang adalah perbandingan antara kapasitas efektif lapang

dengan kapasitas lapang teoritis. Efisiensi lapang dapatdihitung dengan

cara sebagai berikut:

Efisiensi lapang = KLEx100 % KLT

Sumber: Daywin (1999)

6. Pengoperasian Mower akan lebih baik pada sistem jajar legowo karena kita

bisa membagi pemotongan berdasarkan jajar legowonya.

Tabel 3. Hasil Uji Kerja Mesin Pemanen Tipe MowerUntuk Tanaman Padi

No Parameter Uji Hasil

1. Kecepatan kerja 1,4 mtr/ detik

2. Lebar kerja 100 cm

3. Kapasitas kerja 0,5 hektar/ unit perhari

4. Kapasitas pemotongan 18 jam/ha

5. Efisiensi kerja ≥ 99 %

6. Waktu kerja 9 jam

7. Susut panen < 1 %

8. Komsumsi bahan bakar 0,6 – 0,8 lt/jam

Lokasi Kec Muaro Bodi, Kenagarian IV nagari, kabupaten SijunjungSumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat.

2.4 Bagian- Bagian Mesin Pemanen Padi Tipe Mower

Mesin pemanen tipe Mower buatan BPPMektan, terdiri atas :

Unit pemotong

Unit pengarah dan pendorong potongan padi

Unit stang kemudi

Page 13: isi laporan

13

Motor penggerak (engine)

Unit transmisi

2.4.1 Unit pemotong

Gambar 4. Desain pisau pemotong

Tipe pisau : circular blade

Jumlah mata pemotong : 42 buah- bahan mata pisau : carbide tip- Ukuran (pxlxt) : 4 x 3 x 2

Kecepatanputar : 3.000 – 4.000 rpm

Diameter pisau : 250 mm

Pada saat proses pemotongan padi yang berjajar dalam rumpun dengan

jarak teratur, diperlukan gerakan dan dorongan unik, sehingga 3 atau 4 bahkan

lebih dari rumpun padi dapat terpotong dan tersusun rapi dalam satu robohan.

Gerakan tersebut adalah gerakan dorongan pisau berikut pengait pisau dan

pendorong untuk mendorong rumpun padi yang telah terpotong sehingga rumpun

padi tersebut tidak jatuh atau roboh per bulir yang dapat menyebabkan batang

padi tercecer. Kecepatan dorongan tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah,

apabila terlalu tinggi mengakibatkan rumpun padi hanya roboh atau tertekuk tapi

tidak terpotong karena rumpun padi belum semua terpotong oleh ujung pisau

sudah didorong. Sedangkan apabila terlalu rendah atau pelan batang padi yang

sudah terpotong akan roboh terlebih dahulu dan tidak dapat berkumpul dengan

rumpun padi berikutnya. Berdasarkan pengalaman kecepatan dorong nilainya

untuk pemotongan empat rumpun padi dengan jarak tanam 25 cm atau setara lebar

kerja 100 cm gerakan dorongan dari awal di kanan ke kiri berkisar 0,7 sampai 1

dtk (1 – 1,4 m/detik).

Page 14: isi laporan

14

2.4.2 Unit Pengarah Dan Pendorong Batang Padi

Gambar5. Unit Pengarah dan pendorong

Proses pemotongan pada waktu pemanenan menggunakan pisau tipe

circular diharapkan bahan yang terpotong terkumpul dan tertata dengan rapi

seperti jika menggunakan mesin panen reapper. Untuk itu dirancang bentuk

sedemikian rupa guider atau pengarah pemotongan sesuai dengan lebar atau tebal

1 rumpun ditambah jarak longgar kiri dan kanan sehingga dapat memisahkan

rumpun tanaman yang dipotong dan tidak dipotong. Pendorong rumpun padi

mempunyai desain melengkung atau cekung ini bertujuan agar mampu

menampung rumpum padi terpotong dengan tinggi bagian pendorong disesuaikan

dengan tinggi rumpun pada alur padi.

2.4.3 Unit Stang Kemudi

Gambar6. Unit stang kemudi

Pendorong batang padi

Hand grip / Throlette

Handle Bracket

Handle

Page 15: isi laporan

15

2.4.4 Unit Motor (Engine)

Gambar7. Unit motor

Mesin pemanen padi tipe Mower yang ada di BPTP sumbar menggunakan motor

(engine) yang diproduksi Tasco dengan seri TAC – 388S yang spesifikasinya telah

diuraikan pada tabel 1.

2.4.5 Unit Transmisi

Gambar 8. Unit transmisi

2.5 Petunjuk Operasional Mesin Pemanen Padi Tipe Mower

Gear box

Cincin ring atas

Pisau pemotong berada di tengah/diantara 2 cincin, posisi di jepit

Mur pemasangan pisau

Di bawah cincin / ring bawah terdapat mur pengencang dengan ulir kiri

Cincin ring bawah

Tangki Bahan Bakar

Rangka Gendong

Air Cleaner

Karburator

Recoil Starter

Page 16: isi laporan

16

2.5.1 Persiapan Operasi

Langkah – langkah yang perlu dilakukan agar mesin pemanen tipe mower ini siap

dioperasikan, sebagai berikut :

1. Melakukan periksaan paa semua unit mesin pemanen untuk memastikan

kondisi masing – masing unit pemotong, stang kemudi dan engine dalam

keadaan terpasang dengan baik.

2. Melakukan pengisian bahan bakar dalam keadaan mesin tidak hidup (off),

sebanyak 80 % penuh (0,8 – 1,0 lt), menyetel tuas gas (throttle) pada

kedudukan ¼ nya dari maksimum dan usahakan posisi pisau pemotong

ditempat yang paling jauh dan aman bagi operator.

3. Luruskan dan perbaiki posisi tali penggantung dan pengikat mesin

pemanen tipe mower dan periksa dudukan engine/motor penggerak jangan

sampai berubah posisi.

4. Atur ketinggian stang kemudi sesuai dengan ketinggian operator. Atur

poros lubang stang agar operator merasa nyaman dan mudah

mengendalikan stang kemudi.

5. Sebelum masin dihidupkan, periksa kembali baut dan mur tidak ada yang

kendur. Sebelum menghidupkan mesin pemanen, letakkan posisi ”throtle”

(tuas gas) pada kedudukan ¼ penuh. Karena pada posisi gas tersebut,

ketika mesin hidup belum cukup kuat untuk memutar pisau pemotong.

Selanjutnya hidupka mesin dengan menggunakan strater tali. Setelah

kondisi mesin dalam keadaan hidup (idle), maka tuas gas (throtle) sedikit

demi sikit dinaikkan dari ¼ sampai 2/3 penuh, sehingga secara perlahan –

lahan pisau npemotong mulai ikut berputar. Setelah itu hidupkan mesin

pemanen tipe mower dengan menggunakan starter tali.

6. Bagi operator yang belum berpengalaman (baru), sebelum kondisi mesin

dihidupkan, perlu melakukan latihan cara melakukan permanenan yang

dimulai dari kanan ke kiri dan sekaligus memahami prinsip kerja mesin

pemanen. Bahkan jika perlu melakukan latihan menggerakan stang kemudi

untuk mendorong jerami dari kanan ke sebelah kiri. Selanjutnya

melakukan cara mematikan mesin dengan menekan tombol off apbila

Page 17: isi laporan

17

mesin dikehendaki untuk segera berhenti dan tunggu sesaat sampai pisau

pemotong sudah berhenti dengan sempurna.

7. Setelah putaran pisau pemotong cukup tinggi (mampu memotong batang

padi), maka mesin pemanen siap melakukan pemanenan padi. Secara

perlahan – lahan proses pemanenan dilakukan dengan gerakan atau ayunan

mesin pemanen dari kanan ke kiri ke rumpun padi, kemudian batang

pengumpan (feeder) akan mengkait rumpun padi untuk dipanen.

Bersamaan proses pemotongan berlangsung pula gerakan mesin pemanen

dari kanan ke kiri untuk meletakan padi yang sudah terpotong yang mana

padi diletakkan / direbahakan pada posisi kiri operator, sehingga tersusun

hasil potongan batang padi dalam satu baris. Setelah itu gerakan mesin

kembali ke awal atau kekanan untuk siap melakukan pemotongan rumpun

padi yang ada didepannya. Demikian proses pemanenan berlangsung

seterusnya.

8. Untuk menghadapi padi yang rebah, maka gerakan dari kanan ke kiri

dibantu gerakan operator untuk mengelilingi padi yang rebah. Gerakan

pemenenan dilakukan dari kanan ke kiri tidak perlu sampai keliling 60

kemudian kembali keposisi semula,

9. Sebelum mematikan mesin pemanen, sangat dianjurkan untuk membiarkan

mesin hidup beberapa saat pada posisi iddle, kemudian baru mesin

pemanen dimatikan dengan menekan tombol saklar posisi off.

2.5.2 Cara Pengendalian Mesin

1. Putaran enginepenggerak akan berpengaruh terhadap laju pemotongan

batang padi, rata – rata putaran engine penggerak adalah 4000 rpm.

2. Kecepatan maju pemanenan tergantung kemampuan yang berkisar antara

1,5 – 2,5 km/jam, apabila kecepatan ini kurang, akan banyak waktu yang

hilang (kapasitas kerja pemanenan rendah), namun jika terlalu cepat ada

kemungkinan batang padi tidak terpotong dan terjadi peningkatan susut

tercecer pada jerami berikut.

3. Untuk kondisi batang padi yang rebah , aturlah pemotongan berhadapan

kerebahan padi.

Page 18: isi laporan

18

2.5.3 Gerakan Panen Padi Menggunakan Mesin Pemanen Tipe Mower

1. Pemenanan pada lahan lembek tergenang dan berlumpur dilakukan

pemotongan batang padi dengan menggunakan ketinggian pemotongan

batang 2-3 cm tehadap permukaan genangan.

2. Pada saat melakukan pemanenan padi, konsentrasi operator harus penuh

tertuju pada tegakan tanaman padi dan usahakan gerakan mesin tidak

membuat adanya butiran padi yang jatuh/ terlepas dari jerami

3. Dapat saja terjadi kondisi dimana padi tidak dapat dipanen dikarenakan

robohnya tanaman oleh angin. Oleh karena itu, lakukanlah pemanenan

untuk tanaman padi yang rebahnya tanaman tersebut.

4. Apabila putaran pisau pemotong terlalu tinggi, menyebabkan hasil

pemotongan berjalan sangat cepat dan menyebabkan pemakaian bahan

bakar yang tinggi. Pada hal ini disarankan agar mengatur kecepatan

putaran mesin sedemikian rupa, sehinggga diperoleh hasil pemotongan

yang tepat dan penggunaan bahan bakar yang lebih hemat.

5. Untuk memanen tanaman padi yang rebah, maka pemenan dilakukan

dengan cara meletakkan posisi pisau pemotong berada diatas permukaan

tanah 10 – 20 mm dan lakukan pemanenan dengan arah yang berlawanan

dengan rebahnya tanaman.

6. Dianjurkan untuk selalu melaksanakan panen manual menggunakan sabit

sebelum digunakannya mesin pemanen dan di tempat – tempat yang sulit

(pojokan) yang sulit dipanen dengan mesin pemanen padi tipe mower.

2.6 Perawatan Dan Pemeliharaan

Mesin pemanen tipe mower menggunakan motor penggerak bensin 2 tak.

Perawatan mesin harus dilakukan secara periodik. Kegiatan perawatan dan

pemeliharaan, harus sesuai dengan anjuran yang ada pada buku petunjuk untuk

merk motor yang dipakai. Secara umum lakukan hal – hal sebagai berikut :

1. Periksa baut –baut yang kendor secara periodik (sebaiknya dilakukan

secara bersamaan pada saat mencuci mesin pemanen).

2. Pergunakan bahan bakar yang berkualitas yaitu bensin campur,

perbandingan bensin dan oli 2 tak adalah 25 berbanding 1 liter. Hal

Page 19: isi laporan

19

tersebut bertujuan agar motor tidak mudah rusak dan mempunyai umur

pakai panjang.

3. Tangki bahan bakar haru sering dikuras, agar terhindar dari adanya

kondensasi udara menjadi air di dalam tangki.

4. Bersihkan secara periodik: saringan udara, busi dan saringan bahan bakar,

sesuai petunjuk buku merk motor yang dipakai.

5. Setiap selesai bekerja mesin pemanen harus dibersihkan dan dicuci.

Selesai dicuci diberi pelumas dan gemuk di bagian yang bergterak agar

tidak mudah berkarat karena suhu udara malam hari.

Cara Menyimpan Mesin

1. Bersihkan dan cucilah mesin pemanen tipe mower secara periodik.

2. Buka semua tali penggantung dan simpan di tempat kering.

3. Simpanlah mesin pemanen di tempat kering dan bersih, selimuti mesin

agar terhindar dari debu dan terik matahari.

Tabel 4. Cara – Cara Mengatasi GangguanPada Mesin

No Masalah Sumber maslah Solusi

1.Batang padi tidak

terpotong

Tanaman padi rebah dan

rumpun tidak beraturan serta

batang pengumpan tidak

terjangkau

Lakukan pemanenan

lagi dengan arah

berlawanan terhadap

rebahnya tanaman

Arah mata pisau terbalik

Betulkan kembali

Periksa tulisan

”hadap atas”

Arah pemanenan salah

Lakukan pemanenan

denan mengelilingi

rumpun

Kecepatan putaran pisau

terlalu rendahNaikan setelan gas

2. Adanya susut panen Umur tanaman kelewatan Segera dipanen

Sumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat.

Page 20: isi laporan

20

Perawatan mesin pada tahap operasi yaitu terpenuhinya persyaratan

operasi, hal ini tergantung pada spesifikasi masing-masing mesin. Secara umum

persyaratan operasi dalam penggunaan mesin pemanen tipe Moweradalah :

1. Baca buku petunjuk

Buku petunjuk dibaca secara menyeluruh sebelum penggunaan

mesin pemanen tipe Mower ini untuk pertama kalinya, perhatikan dan

pahami benar-benar penangananya.

2. Periksa mesin sebelum digunakan

Jika pemanenan sedang berlangsung maka kita harus

memperhatikan kondisi mesin karena kalau terlalu panas mesin akan

tremor dan menyebabkan kerusakan mesin.

3. Padi yang dipanen cukup kering

Kemampuan pemanenan tergantung dari kadar air tanaman padi

yang dipanen, kadar air yang tinggi membuat kesulitan dalam pemotongan

karena akan menyebabkan kerusakan serta karat pada pisau.

4. Keseragaman muatan perontokan

Memberikan muatan besar secara tiba-tiba ke dalam mesin

perontok akan menimbulkan kemacetan, menyebabkan sabuk-sabuk putus,

dan sebagainya.

5. Bersihkan secara menyeluruh mesin sebelum penyimpanan

Sisa-sisa padi dan rumput yang terpotong harus di bersihkan

karena kalau tidak akanmengakibatkan bertambahnya karat pada pisau

pemotong dan kerugian lainnya. Pisau pemotong yang berkarat akan

membuat proses pemotongan yang buruk, sehingga mesin tidak begitu

sempurna dalam memotong rumpun padi.

6. Pilihlah operator yang terampil

Operator merupakan orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan

pemanenan.Baik buruk hasil pemanenan berada ditangan operator. Secara

rinci tanggung jawab dari operator adalah :

Menghidupkan dan mematikan mesin

Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan mesin

Page 21: isi laporan

21

Mengatur jalannya operasi pemanenan, termasuk di dalamnya

mengatur personil atau para pekerja pembantu pengoperasian

Mengetahui seluk-beluk pemesinan dan tata cara pemanenan yang

benar.

2.7. Rancangan Mesin Pemanen Padi Tipe Mower Menggunakan

Solidwork2007

Solid Work merupakan aplikasi yang dikembangkan dalam

perlanancangan alat ataupun mesin. Salah satu hal yang bisa diterapkan dalam

penggunaan aplikasi ini adalah pembuatan rancangan alat dan mesin pertanian.

Kelebihan dari aplikasi ini adalah kita dapat melihat gambar dalam bentuk 3

dimensi dan perancangan dengan menggunakan aplikasi ini kita dapat langsung

melihat kondisi nyata dari alat dan mesin yang akan kita gambar.

Gambar 9. Perancangan mesin menggunakan solidwork 2007

Perancangan dengan aplikasi ini diawali dengan pembuatan bagian-bagian

atau part-part yang kemudian kita gabungkan dengan menggunakan teknik

asemblies. Setelah itu kita dapat langsung melihat dimana kekurangan dari alat

yang kita rancang, karena rancangan yang dihasilkan dalam bentuk 3 dimensi.

Tahapan-tahapan dalam pembuatan mesin pemanen padi tipe mower adalah

sebagai berikut :

Page 22: isi laporan

22

Mencatat dimensi dari setiap bagian-bagian mesin pemanen padi tipe

moer.

Dimensi dari bagian-bagian alat dituangkan atau digambar kembali ke

dalam kertas mm.

Dengan dimensi yang telah digambar dikertas milimeter, lalu di gambar

(drawing) menggunakan aplikasi solid work.

Setelah selesai part-part alat digambar, part-part tersebut digabungkan

hingga menjadi satu dengan menggunakan teknik asemblies.

Setelah selesai digabungkan, mesin yang telah selesai dibuat tersebut

dipindhakan ke tahapan selanjutnya yaitu drawing.

Dengan menggunakan drawing, posisi atau kenampakan dari mesin

diatur sesuai dengan kaidah menggambar teknik, mesin diperlihatkan

dengan kenampakan tiga dimensi, tampak atas, tampak depan dan

tampak samping.

Lalu masing-masing dari part mesin dengan menggunakan teknik

drawing, dibuatkan dimensi-dimensinya serta dibuatkan nama alat,

pembuat alat, pemeriksa, skala dll.

Setelah drawing selesai, baru rancangan tersebut dicetak.

Page 23: isi laporan

23

III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat , maka didapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. BPTP Sumbar, sebagai lembaga pengkajian teknologi di bidang pertanian,

telah menerapkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan oleh masyarakat

2. Perancangan, penggunaan dan pemasaran alat yang dilakukan oleh BPTP

Sumbar sangat memperhatikan hal-hal dalam memajukan pertanian

khususnya di Sumatera barat.

3. Mesin pemanen padi tipe Mower dapat digunakan pada semua lahan

namun tergantung dari kemahiran pengguna alat atau operator dalam

mengoperasikan mesin pemanen padi Tipe Mower ini.

4. Dalam penggunaan mesin ini, terkhusus dilahan basah cukup sulit

dilakukan, sebab hasil potongan bisa langsung terjatuh ke lahan sawah

yang tergenangi air.

3.2 Saran

Mesin pemanen tipe Mower dapatmenekan kehilangan hasil 0,3%.Dengan

demikian, mesin sabit dapatmenjadi alternatif pilihan untukmenekan kehilangan

hasil dan diharapkanmampu diaplikasikan ditingkat petani.Pengembangan

mesinmower dalam skala luas dapatdilakukan dengan memperhatikankondisi

sosial dan kebiasaan petanimemanen padi di suatu lokasi.Panen dengan mesin

mower juga lebihcepat dibanding panen manualsehingga menurunkan biaya

panen.

Alat pemanen padi Tipe Mower yang digunakan Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Sumatera Barat ini merupakan sebuah teroboson baru dalam

hal pemanenan menggunakan tenaga mesin . Namun , mengingat bahwa operator

adalah faktor utama dalam memperoleh hasil maksimal (kecepatan kerja dan

penghematan bahan bakar) pada waktu pemanenanan , disini sangat diharapkan

operator dapat mengoperasikan alat dengan maksimal dan lancar.

Page 24: isi laporan

24

Alat ini selain digunakan pada sektor pertanian seperti pada pemanenan

padi dan jagung namun mesin juga bias digunakan dalam sektor peternakan yaitu

penggunaannya pada pemotongan rumput gajah. Akan tetapi, pemakaian alat

pemanen tipe Mower pada rumput gajah kurang maksimal dikarenakan pendorong

yang lebih kecil dibandingkan rumpun rumput gajah.Untuk itu diperlukan

modifikasi pada pendorong, hendaknya pendorong dibuat lebih besar dari rumpun

rumput sehingga mesin bias memotongnya.

Selanjutnya dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa

diharapkan mempunyai ide-ide yang dapat menunjang kegiatan di tempat

PKL.Dan juga mahasiswa harus sering melakukan konsultasi dengan pembimbing

lapangan sehingga tercipta suatu komunikasi yang baik dan bisa menambah

wawasan mahasiswa tentang pengkajian teknologi pertanian.

Page 25: isi laporan

25

DAFTAR PUSTAKA

Brush_cutter_Grass_Trimmer_Grass_Cutter_CG415.2008. Internet web

Daywin, F. S. R. G. Sitompul, Imam Hidayat. !999. Mesin-mesin Budidaya

Pertanian. IPB. Bogor.

Https//:www.tasco.com/Shoulder Brush Cutter. 2009

Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Gadjah Mada; Jogjakarta.

Page 26: isi laporan

26