ISI LAPORAN
Transcript of ISI LAPORAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi industri sekarang ini banyak sekali diperlukan tenaga-
tenaga terampil pada suatu bidang-bidang tertentu dimana diperlukan jenis pekerjaan
yang membutuhkan satu keahlian yang profesional.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka mahasiswa harus mempunyai wawasan yang luas. Untuk
mendukung program tersebut, Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya
mengadakan satu program studi yaitu kerja praktek. Pada program ini mahasiswa
terjun langsung ke suatu perusahaan yang tentunya berkaitan dengan disiplin ilmu
mahasiswa tersebut. Kegiatan kerja praktek kami ini berlangsung dari tanggal 17
Januari sampai dengan 14 Februari 2008 yang dilaksanakan di PT. PUPUK
SRIWIDJAJA PALEMBANG. Pada kerja praktek ini kami ditempatkan di
Departemen Pemeliharaan Pusri II. Adapun jadwal kegiatan Kerja Praktek dimulai
pada pukul 07.30 – 16.30 WIB untuk hari senin sampai kamis dan untuk hari jumat
dari jam 17.30 – 17.00 WIB. Hasil dari kerja praktek ini tentunya meningkatkan
pengetahuan mahasiswa.
I.2 Tujuan
Dengan mengikuti dan melaksanakan Kerja Praktek, maka mahasiswa dapat
membandingkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan di
1
1
lapanan serta meningkatkan keahlian di bidang masing-masing. Adapun tujuan dari
Kerja Praktek ini dabat dibagi menjadi :
1. Tujuan Umum
Secara garis besar tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu
yang diperoleh di bangku kuliah dengan cara menerapkannya di lapangan.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus Kerja Praktek ini mempunyai tujuan khusus yaitu :
- Penerapan disiplin ilmu di bangku kuliah
- Peningkatan keterampilan mahasiswa
- Sebagai bahan studi perbandingan antara teori dan praktek di lapangan.
- Penyusunan laporan akhir sebagai akhir dari Kerja Praktek.
I.3 Pembatasan Masalah
Adapun materi permasalahan yang dibahas yaitu mengenai pompa UGA-301.
I.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan untuk pengumpulan data ini yaitu :
1. Metode Library Research
Dalam metode ini penulis mendapatkan data dari lieratur dan buku.
2. Metode konsultasi
Dalam metode ini penulis mendapatkan bimbingan dari bapak pembimbing
dalam hal ini Bapak KM. Yusuf Riza, penerapan dari teori yang diberikan dosen di
bangku kuliah dan juga konsultasi antara teman mahasiswa.
2
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
II.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. PUPUK SRIWIDJAJA Palembang didirikan pada tanggal 24 Desember
1959 dan pada saat ini perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah melalui Departemen Keuangan
RI. Pada tahun 1963 PT PUSRI (selanjutnya pusri I) berhasil memproduksi urea yang
pertama di Indonesia tanggal 16 Oktober 1963 dan produksi tahun 1963 hanya 9,7 ton
dari kapasitas terpasang 100.000 ton urea per tahun atau 300 urea per hari dan 180
ton per hari. Kemudian padatahun 1964 produksi mencapai 100,4 % dari target yang
ditapkan.
Mengingat pentingnya peranan pupuk bagi kehidupan pertanian di Indonesia,
maka pada tahun 1972 PT PUSRI memperluas pabrik dengan membangun pabrik
baru (PUSRI II) yang mempunyai kapasitas 180.00 ton urea per tahun atau 1.150 ton
urea per hari dan 660 ton ammonia per hari.
Dengan semakin disadarinya manfaat pupuk guna meunjang pertanian secara
nasional, maka pada tahun 1975 secara berturut-turut dibangunlah PUSRI III dan
PUSRI IV dengan kapasitas produksi masing-masing 570.000 ton urea per tahun atau
1.725 ton urea per hari dan 1000 ton ammonia per hari, sehingga PT PUSRI
mempunyai kapasitas terpasang 1,62 juta ton urea per tahun ( PUSRI I 100.000 ton,
PUSRI II 380.000 ton, PUSRI III 570.000 ton, PUSRI IV 570.000 ton).
3
3
Sejak tahun 1985 pabrik PUSRI I dinlai tidak efisien lagi dalam memproduksi
pupuk disamping itu adanya tuntutan kebutuhan akan pupuk semakin meningkat baik
untuk di dalam negeri maupun di luar negeri, maka pabrik tertua ini diganti dengan
pabrik yang lebih efisien dan modern yaitu PUSRI IB, dimana mempunyai kapasitas
terpasang 570.000 ton urea per tahun atau 1.725 ton urea per hari dan 1.350 ton
amonia per hari. Pada tahun 1993 PUSRI IB ini selesai dibangun, sehingga kapasitas
terpasang PT PUSRI 2,09 juta ton per tahun.
Pada saat ini PUSRI juga menangani proyek optimalisasi ammonia PUSRI II,
III, IV. Dengan optimalisasi ini diharapkan akan trcapai tingkat efisiensi yang lebih
baik yaitu dapat menghemat pemakaian gas alam sebesar 20 % dari kapasita
terpasang saat ini.
Sejak tahun 1979 PT PUSRI dipercayakan pemerintah untuk menyalurkan
selurug jenis pupuk yang dibutuhkan petani baik yang diproduksi dalam negeri
(UREA, ZA, TSP) maupun impor (KCL). Untuk menjalankan kepercayaan ini agar
menyalurkan sampai ke tangan patani maka saat ini PT PUSRI memiliki 25 kantor
pemasaran wilayah (KPW), 6 unit pengantongan pupuk (UPP), 80 gudang penyimpan
pupuk, 160 kantor pemasaran kabupaten (KPK) lebih kurang 3.000 KUD penyalur
terbesar di seluruh tanah air, serta 595 gerbong kereta api yang beroperasi di pulau
Jawa, 7 buah kapal pengangkut pupuk dan 1 buah kapal pengangkut ammonia.
Sebagai pabrik pupuk pertama yang didirikan di tanah air tentunya memiliki
pengalaman yang handal baik dalam bidang perekayasaan pabrik maupun start up
dan opersional pabrik. Pengalaman ini mempunyai arti dan peranan yang penting
4
4
dalam pembangunan pabrik pupuk lainnya di Indonesia seperti pembangunan pabrik
pupuk KUJANG di Cikampek Jawa Barat, PT PUPUK KALTIM di Kalimantan
Timur, PT ASEAN ACEH FERTILIZER LIMITED, CUFL di Bangladesh, ASEAN
BINTULU FERTILIZER di Serawak Malaysia.
Sebagai BUMN, PT PUSRI mengembangkan tiga isi pupuk yaitu sebagai :
1. Unit ekonomi
Sebagai unit usaha, PT PUSRI harus mampu menghasilkan keuntungan guna
menunjang lancarnya opersai pabrik. Selanjutnya keuntungan yang diperoleh ini
dikembalikan kepada pemerintah dalam bentuk dividend an pajak sebagai salah
satu upaya untuk menunjang pembangunan nasional di sektor lain.
2. Penggerak pembangunan
Sebagai pengerak pembangunan, PT PUSRI membantu menumbuhkan
mekanisme perekonomian nasional sehingga mampu berperan dalam era
pembangunan saat ini.
3. Stabilisator
Sebagai stabilisator PT PUSRI berupaya mendukung dan menciptakan
stabilitas nasional yang mantap yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik
berupa pengadaan dan penyaluran pupuk sebaik mungkin. Sebagai penghasil
pupuk urea terbesar di Indonesia maka PT PUSRI dituntut untuk menjaga kualitas
hasil produksinya sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan sampai kepada
para petani yang memerlukan diseluruh nusantara pada waktu dan jumlah yang
tepat. Selain tenaga manusia yang mempunyai kemampuan dan pengalaman,
5
5
modal yang dimiliki PT PUSRI sebagai titik tolak untuk mencapai sasaran tersebut
antara lain:
1. Unit produksi
Unit produksi urea meliputi empat pabrik amonia dan urea yng dilengkapi
sarana-sarana penunjangnya antara lain:
a. Air separation yang menghasilkan oksigen dan nitrogen.
b. Water facilities yang menyediakan air untuk keperluan proses, pendingin
dan air denin, serta air minum.
c. Electric generator yang mampu menyediakan kebutuhan tenaga yang
diperlukan dalam operasi pabrik dan sekelilingnya.
d. Steam generator yang mampu menyediakan kebutuhan steam untuk proses.
e. Urea handling facilities
Kelancaran operasi unit produksi serta sarana penunjangnya tersebut antara
lain didukung dengan adanya sarana peralatan dan maintence meliputi :
1. Bengkel mesin 4. Bengkel Instrument
2. Bengkel pipa 5. Bengkel Pertukangan
3. Bengkel listrik 6. Bengkel Heavy Equipment dan Otomotif
Juga melayani pabrik CO2 dan CO2 cair yang dipergunakan dalam industri
minuman, pengawetan bahan makanan dan lain-lain. Sebelumnya ke enam
maintence shop tersebut melayani perawatan dan perbaikan peralatan di pabrik
karung plastik yang ada, namun sekarang sudah tidak difungsikan lagi.
6
6
2. Pengangkutan pupuk urea
Untuk memudahkan pengangkutan pupuk urea daru Palembang ke seluruh
unit Pengantungn Pupuk di Surabaya, Cilegon, Medan, Meneg/Banyuwangi, PT
PUSRI memiliki :
a. 7 buah kapal pupuk curah berkapasitas 52.000 ton.
b. 1 buah kapal pengangkut amonia kapasitas 5.700 ton m3
c. 595 gerbong kereta api dengan kapasitas masing-masing 30 ton.
Adapun data perluasan pabrik dapat kita rinci sebagai berikut:
1. PUSRI I
Studi kelayakan : Gass Bell & Association
Pelaksana konstruksi : Morison Knudsen of Asia
Penandatanganan kontrak : 1 Maret 1961
Mulai konstruksi : Oktober 1961
Mulai produksi : 16 Oktober 1963
Biaya : US$ 33 juta
Sumber dana : EXIM bank RI
Jenis proyek : Turn key
Kapasitas terpasang : urea 300 ton per hari
Amonia 180 ton per hari
Proses Pembuatan : Amonia Gidler
Urea MTC total recycle B
7
7
Kebutuhan gas alam : 12,5 MMSCF/MBTU
Kapasitas gudang : 25.000 m.ton (dalam kantong)
Fasilitas angkutan pupuk
Dari gudang ke kapal : Pupuk dalam kantong dengan truk
Sumber gas alam : Stanvac
2. PUSRI II
Studi kelayakan : Johan Van Der Valk
Pelaksana konstruksi : Kellog Overseas Corp (AS)
Toyo Enginering Corp (Jepang)
Penandatanganan kontrak : 7 Agustus 1972
Mulai konstruksi : 7 Desember 1972
Selesai konstruksi : 6 Agustus 1974
Produksi pertama : 6 Agustus 1974
Biaya : US$ 86 juta
Sumber dana : USAID, OECF, IDA, Bank Asia, RI
Jenis Proyek : Cost plus fixed fee
Kapasitas terpasang : Urea 1.150 ton per hari
Amonia 660 ton per hari
Proses pembuatan : Amonia-kellog
Urea-MTC total Recycle C improved
Kebutuhan gas alam : 40.000 MMSCF/MBTU
Kapasitas gudang : 15.000 (dalam curahan)
8
8
Fasilitas angkut pupuk
Dari gudang ke kapal : Pupuk curah dengan ban berjalan
Sumber gas alam : Pertamina/Stanvac
3. PUSRI III
Studi kelayakan : PT PUSRI
Pelaksanaan konstruksi : Kellog Overseas Corp (AS)
Toyo Engineering Corp (Jepang)
Penandatanganan kontrak : 7 Agustus 1974
Mulai konstriksi : 21 Mei 1975
Selesai konstruksi : November 1976
Produksi pertama : Desember 1976
Biaya : US$ 192 juta
Sumber dana : Bank dunia, RI
Jenis proyek : Cost plus fixed fee
Kapasitas terpasang : Urea 1.725 ton per hari
Amonia 1.000 ton per hari
Proses pembuatan : Amonia-kellog
Urea-MTC total recycle C Improved
Kebutuhan gas alam : 59.000 MMSCF/MBTU
Kapasitas Gudang : 40.000 ton (dalam curah)
Fasilitas Angkutan : Pupuk dalam kantung dan ban berjalan
Sumber gas alam : Pertamina/Stanvac
9
9
4. PUSRI IV
Studi kelayakan : Kellog Overseas Corp (AS)
Toyo Engineering corp (Jepang)
Penandatanganan kontrak : 7 Agustus 1975
Mulai konstruksi : 25 Oktober 1975
Selesai konstruksi : Juli 1977
Produksi pertama : Oktober 1977
Biaya : US$ 186 juta
Sumber dana : Dana Pembangunan, Saudi Arabia,
Bank Dunia, RI
Jenis Proyek : Cost plus fixed fee
Kapasitas Terpasang : Urea 1.725 ton per hari
Amonia 1.000 ton per hari
Proses pembuatan : Amonia-kellog
Urea-MTC total Recycle C Improved
Kebutuhan gas alam : 50.000 MMSCF/MBTU
Kapasitas gudang : 40.000 ton (dalam curah)
Fasilitas angkutan : Pupuk dalam kantong dan pupuk curah
Sumber gas alam : Pertamina/Stanvac
5. PUSRI IB
Studi kelayakan : PT PUSRI
Pelaksanaan Konstruksi : Kellog Overseas Corp (AS)
10
10
Toyo Engineering Corp (Jepang)
PT Rekayasa Industri (Indonesia)
Penandatanganan kontrak : 14 November 1989
Mulai kontruksi : Mei 1990
Diresmikan : 22 Desember 1994
Biaya : US$ 247 juta
Sumber dana : Jexim bank, RI
Kapasitas terpasang : Urea 1.725 ton per hari
Amonia 1.350 ton per hari
Proses pembuatan : Amonia kellog
Urea-MTC total Recycle C Improved
Fasilitas angkut pupuk
Dari gudang ke kapal : Pupuk dalam kantong dan pupuk curah
Dengan ban berjalan
Sumber gas alam : Pertamina
II.2 Struktur organisasi PT Pupuk Sriwidjaja
Sejalan dengan berkembangnya fungsi dan taggung jawab dari perusahaan
dewasa ini maka saat ini keadaan organisasi di lingkungan PT PUSRI berkembang
sejalan dengan kebutuhan yang ada struktur organisasi berdasarkan pada surat
Keputusan Direksi PT PUSRI dengan nomor SK/DIR/960 tertanggal 29 Desember
1986.
11
11
Strukturnya menikuti sistem orgaisasi garis dan staf dimana Dewan Komisaris
bertugas sebagai pengawas semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Direksi,
juga menetapkan kebijaksanaan umum yang harus dilaksanakan.
Direksi, sebagai mandataris Dewan Komisaris, membawahi seluruh operasi
fungsional perusahaan Direksi, terdiria dari seorang Direktur Utama dan di bantu
lima anggota Direksi lainnya. Antara lain :
1. Direktur produksi
2. Direktur keuangan
3. Direktur Teknik dan Perekayasaan
4. Direktur komersil
5. Direktur Penelitian dan pengembangan
Kelima direktur ini masing-masing dibantu oleh seorang kepala kompartemen
misalnya direktur produksi dibantu oleh seorang kepala kompartemen yang
membawahi :
a. Departemen Produksi
b. Departemen Pemeliharaan
c. Departemen Teknik Produksi
d. Sistem Manajeman dan Struktur Organisasi di Departemen Pemeliharaan.
Departemen Pemeliharaan bertugas merawat dan memperbaiki serta membuat
peralatan proses dan sarana lain untuk menjaga kelancaran produksi dengan
sebagaimana mestinya.
Beberapa kegiatannya antara lain yang berhubungan dengan hal diatas :
12
12
1. Pemeliharaan Rutin, tujuannya untuk menjaga peralatan agar mempunyai umur
kerja yang relatif lebih panjang.
2. Repair, tujuannya untuk memperbaiki elemen-elemen mesin atauperalatan lainnya
sehingga dapat berfungsi dengan semestinya.
3. Fabrikasi, tujuannya membuat suku cadang mesin dan peralatan suku cadang
lainnya.
Selain itu Departemen Pemeliharaan juga merencanakan, mewujudkan serta
melaksanakan kegiatan Preventive Maintence (PM) dan Turn Around (TA).
Departemen Pemeliharaan membawahi beberapa dinas yang bertanggungjawab
kepadanya, dinas yang bertanggungjawab kepadanya:
1. Dinas Pemeliharaan Lapangan I
2. Dinas Pemeliharaan Lapangan II
3. Dinas Pemeliharaan Listrik dan Instrument
4. Dinas Perencanaan dan Pengendalian (Rendal)
13
13
BAB III
POMPA
III.1 Pendahuluan
Dalam suatu pabrik atau industri,selalu dijumpai keadaan dimana bahan-
bahan yang diolah dipindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari suatu
tempat penyimpanan ke tempat pengolahan maupun sebaliknya.
Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan untuk membawa bahan yang akan
diolah dari sumber dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari tempat
yang lebih tinggi akan sendirinya mengalir ke tempat yang lebih rendah, tetapi untuk
mengalirkan cairan dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi perlu
dilakukan suatu usaha untuk memindahkan dan menaikkan fluida didalam suatu
tabung atau wadah. Alat yang lazim digunakan untuk membantu atau memungkinkan
pengaliran semacam ini adalah pompa.
Pompa adalah alat pemindah fluida cair yang bekerja atas dasar
mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik. Energi mekanik yang
diberikan alat tersebut digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tekanan atau
elevasi (ketinggian).
Pada umumnya pompa digerakkan oleh motor, mesin atau sejenisnya. Banyak
faktor yang menyebabkan jenis dan ukuran pompa serta bahan pembuatnya berbeda,
antara lain jenis dan jumlah bahan cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan
yang diperlukan dan sebagainya.
14
14
Pemindahan zat cair dengan menaikkan tekanan pada pompa adalah untuk
mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi, antara lain :
1. Hambatan Kecepatan
Hambatan ini terjadi karena aliran zat cair didalam tabung atau pipa
mempunyai kecepatan tertentu, maka pompa harus memberi tekanan yang
diinginkan.
2. Hambatan Gesekan
Hambatan ini terjadi pada gesekan sepanjang pipa-pipa yang dilaluinya.
III.2 Klasifikasi Pompa
Dalam pemakaian sehari-hari, secara umum pompa dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Pompa Positif Displacement
Pompa jenis ini digunakan untuk suatu sistem pemompaan yang mempunyai
head statis dan kapasitas yang dihasilkan oleh pompa ini tidak terus menerus. Jadi,
pompa ini memberikan hasil secara berkala. Jenis pompa ini antara lain :
a. Pompa Reciprocating
Pompa ini bekerja berdasarkan gerakan bolak-balik dari torak.
b. Pompa Rotary
Pompa ini mengeluarkan airnya akibat putaran rotor.
2. Pompa Dinamik
Prinsip kerja dari pompa ini berdasarkan prinsip sentrifugal yang
menggunakan momen putar untuk membangkitkan rotasi. Ditinjau dari mekanika
15
15
fluida, fenomena yang berlangsung pada pompa ini, berlaku aliran mampu mampat
(compressible), dimana densitas fluidanya besar dan konstan dan perbedaan
tekanan yang dihasilkan biasanya cukup besar sehingga konstruksi-konstruksi
peralatannya harus lebih kuat.
Pompa dinamik dibagi 2 jenis antara lain :
a. Pompa Sentrifugal
b. Pompa Aliran Aksial
Adapun yang dibahas dalam laporan ini adalah mengenai pompa sentrifugal
yang didapatkan berdasarkan praktek yang dilakukan.
III.3 Jenis Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang penggunaannya sangat luas dan
banyak sekali dijumpai. Pada pompa ini tidak dijumpai katup-katup baik katup hisap
maupun katup tekan sehingga konstruksi lebih sederhana. Pompa ini dapat digunakan
untuk memompakan cairan yang bersih, larutan-larutan dan sebagainya.
Gambar III.3 Pompa Sentrifugal dengan motor dan kopling
16
16
Konstruksinya yang sederhana mengakibatkan banyak sekali
pengembangannya sehingga banyak ditemukan bentuk-bentuk pompa sentrifugal
yang lebih praktis dan mempunyai efisiensi yang tinggi. Secara garis besar, pompa
sentrifugal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Menurut debitnya
a. Kapasitas rendah c. Kapasitas tinggi
b. Kapasitas menengah
2. Menurut tekanannya
a. Tekanan rendah c. Tekanan tinggi
b. Tekanan menengah
3. Menurut putaran spesifik
a. Low speed pump c. High speed pump
b. Moderat speed pump d. Mixed speed pump
4. Menurut jumlah impeler
a. Single Impeler Pump (Satu Tingkat)
Pompa ini mempunyai satu impeler dan satu tekanan dihasilkan oleh
single stage.
b. Multi Stage Pump
Pompa ini terdiri dari beberapa impeler dan terletak didalam casing dan
dihubungkan dari satu dengan lainnya.
5. Menurut lubang pemasukan
a. Single admision b. Double admision
17
17
6. Menurut design casingnya
a. Single casing
Casing dibelah menurut satu bidang horizontal melalui sumbu pompa.
b. Sectional pump
Casing terdiri dari beberapa section dengan masing-masing
impelernya merupakan satu stage.
7. Menurut posisi dari sumbu impelernya
a. Vertikal shaft + pump
b. Horizontal shaft + pump
8. Menurut jenis liquid yang dipompa
a. Water pump b. Petroleum pump
9. Menurut pemakaiannya
a. Boiler feed pump c. Fire pump
b. Condensor pump
III.4 Cara Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeler (baling-baling) untuk
memindahkan fluida dengan cara memberikan tekanan pada fluida yang
dipindahkannya. Daya dari luar diberikan pada poros pompa untuk memutar impeler,
sehingga fluida yang berada dalam pompa dapat dipompakan dengan suatu tekanan
tertentu karena daya dorong dari sudu-sudu impeler yang berputar. Karena timbul
gaya sentrifugal, fluida mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran diantara
sudu-sudu. Disini total head yang didapat fluida menjadi lebih tinggi, demikian juga
18
18
kecepatannya bertambah besar karena fluida mengalami percepatan. Fluida yang
keluar dari impeler diarahkan keluar melalui volute atau rumah pompayang kemudian
dialirkan ke tempat tujuan melalui pompa.
( 1 ) (2)
Gambar III.4 Impeler, (1) Tampak Depan, (2) Tampak Belakang
Jadi impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada fluida sehinga energi
yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih energi persatuan berat atau
head total zat cair antar flens isap dan flens keluar pompa disebut head total pompa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah
energi fluida (zat cair). Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head tekanan,
head kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinu.
III.5 Kerugian-kerugian pada pompa.
Dalam mengoperasikan pompa ada keuntungan dalam pemakaian dan ada
juga kerugian yang ditimbulkan selama dalam pengoperasiannya.
a. Kerugian akibat adanya kebocoran
Yang dimaksud kebocoran ini adalah kebocoran yang terjadi dalam pompa
dan bagian discharge dan bagian suction. Ada pula kebocoran di luar, yaitu
19
19
kebocoran zat cair yang melelui stuffing box. Hal ini memang ada tetapi
kemngkinan kebocoran tersebut sanga kecil sekali, karana sampai bocor melalui
stuffing box biasanya akan dimatikan dan kemudian akan diperbaiki.
b. Kerugian akibat adanya gesekan zat cair
Kerugian ini tergantung dari keadaan:
- Kecepatan aliran zat cair
- Permukaan dalam pipa yang sangat kasar
- Terlalu banyak belokan pada pipa
- Viscositas zat cair terlalu berlebihan
c. Kerugian mekanis
Kerugian mekanis ini terjadi pada :
- Clereance terlalu kecil - Bearing dan packing
- Kopling bergesek dengan udara - Bagian shaft atau poros
20
20
BAB IV
ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN POMPA UGA-301
IV.1 Penjelasan Pompa UGA-301
Pompa adalah suatu alat yang bekerja dengan cara merubah energi mekanik
dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang menyebabkan
pertambahan head tekanan, head kecepatan dan head potensial pada zat cair yang
mengalir secara kantinyu. Dalam industri petrokimia, pompa digunakan untuk
mengalirkan fluida ke dalam pipa-pipa, pompa proses, pompa pengisian dan lain-lain.
Gambar IV.1 Pompa UGA-301.
Pompa UGA-301 termasuk dalam tipe pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal
mempunyai sebuah impeler (baling-baling) untuk memindahkan fluida dari suatu
tempat ke tempat tujuan dengan memberikan tekanan pada fluida tersebut. Daya dari
luar diberikan kepada poros pompa untuk menjalankan atau memutarkan impeler
didalam zat cair, maka zat cair yang ada didalam impeler akan memperoleh tekanan
21
21
dari dorongan sudu-sudu yang ikut berputar. Karena adanya gaya sentrifugal maka
zat cair mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran diantara sudu-sudu.
Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya
bertambah besar karena zat cair mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari
impeler diarahkan ke saluran berbentuk volut dikeliling impeler dan disalurkan keluar
pompa melalui nozel. Didalam nozel, sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi
head tekanan.
Jadi, impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga
energi yang dikandungnya semakin besar pula. Selisih energi per satuan berat atau
head total zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head total pompa.
Pompa UGA-301 merupakan salah satu pompa yang dipasang di pabrik Urea
Pusri II. Pompa ini merupakan pompa sirkulasi water yang termasuk dalam tipe
pompa sentrifugal. Zat cair yang dipompakan adalah air. Sebagai penggerak (driver)
pompa UGA-301 digunakan motor. Untuk menghubungkan poros rotor dan poros
pompa digunakan kopling fleksibel.
IV.2 Pemeliharaan Pompa UGA-301
Pompa UGA-301 bekerja selama 24 jam penuh. Karena itu diperlukan
pemeliharaan rutin agar pompa tersebut dapat bekerja secara terus-menerus dengan
baik sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan desainnya.
Pemeliharaan yang dilakukan bersifat preventif maintenance untuk menjaga
agar pompa tetap berjalan normal. preventif maintenance dilakukan setiap hari,
biasanya diwaktu pagi. Pemeliharaan yang dilakukan adalah pemeriksaan level oli
22
22
pada pompa, pengetesan vibrasi (pada bearing), pengecekan dan pembersihan strainer
(saringan) cooling water pompa. Selain itu, dilakukan pula pemeliharaan berkala
yang meliputi penggantian oli pompa, pemeriksaan kopling dan pembersihan strainer
cooling water.
Karena bekerja selama 24 jam terus-menerus, pompa ini tentu memiliki
masalah atau problem dalam pengoperasiannya.
Masalah yang terjadi biasanya memiliki penyebab tertentu serta diperlukan
pemeliharaan tertentu pula. Masalah-masalah yang biasa terjadi, penyebab dan
pemeliharaannya adalah :
1. Tidak ada cairan yang dipompakan, tidak cukup cairan yang dipompakan atau
tidak cukup tekanan.
Penyebab dan pemeliharaannya antara lain :
a. Pompa tidak dapat mengisap atau adanya rongga udara, periksa apakah rumah
pompa dan saluran hisap terisi penuh oleh cairan.
b. Kecepatan terlalu rendah, periksa apakah kebel motor sudah dipasang dengan
benar dan motor mendapat tegangan yang cukup.
c. Impeler atau pemipaan mengalami gangguan, periksa penyebab ganguan.
d. Arah putaran pompa salah, periksa arah putaran motor.
e. Kantung udara atau kebocoran pada saluran hisap, periksa adakah kantung
atau kebocoran udara pada sluran hisap.
f. Paking atau seal stuffing box rusak sehingga terjadi kebocoran ke dalam
rumah pompa, periksa paking atau seal dan ganti bila perlu.
23
23
g. Jarak impeler dengan ring terlalu besar, periksa dan sesuaikan dengan jarak
yang sebenarnya.
h. Impeler rusak, periksa impeler dan ganti bila perlu.
2. Pompa bekerja sebentar lalu mati
Penyebab dan pemeliharaannya :
a. Impeller atau pemipaan mengalami gangguan, periksa penyebab gangguan
b. Clearance antara impeler dan ring terlalu kecil sehingga impeler tidak dapat
berputar dengan smooth. Sesuaikan clearance impeler.
c. Clearance bearing terlalu kecil atau bearing sudah rusak. Ganti bearing.
d. Ikatan mech seal terlalu kuat. Sesuaikan ikatan mech seal.
3. Pompa memerlukan daya yang besar
Penyebab dan pemeliharaannya :
a. Arah putaran pompa salah, periksa putaran motor
b. Jarak impeller dengan ring terlalu besar, periksa dan sesuaikan dengan jarak
sebenarnya
c. Impeller rusak, periksa dan ganti bila perlu
d. Shaft bengkok, ganti shaft
e. Kecepatan terlalu tinggi, periksa tegagan motor
f. Head lebih rendah dari rata-rata dan pompa terlalu banyak cairan, pasang
katup penghambat
g. Cairan lebih berat dari perkiraan, periksa specific grafity dan kekentalan
h. Pelumas bearing tidak sesuai atau bearing rusak.
24
24
4. Pompa berisik atau bergetar
Penyebab dan pemeliharaan :
a. Shaft bengkok, ganti shaft
b. Kopling atau pompa motor tidak sejajar, periksa kesejajarannya (alignment)
dan set ulang bila perlu
c. Pelumas bearing tidak sesuai atau bearing rusak, perikasa dan ganti ulang bila
perlu.
5. Kebocoran yang berlebihan pada stuffing box
Penyebab dan pemeliharaannya :
a. Gasket rumah pompa rusak. Ikat ulang atau ganti gasket.
b. Stuffing box rusak. Perbaiki atau ganti stuffing box.
6. Temperatur bearing yang tinggi
Penyebab dan pemeliharaan :
a. Bearing yang digunakan tidak sesuai. Ganti bearing yang sesuai.
b. Pelumas bearing tidak sesuai, ganti bila perlu
7. Stuffing box terlalu panas
Penyebab dan pencegahan :
a. Pendinginan cooling water tidak baik. Perbaiki metode pendinginan.
b. Mech. Seal terlalu kencang. Kendurkan mech seal.
Penyebab kerusakan pompa yang paling umum terjadi antara lain :
a. Vibrasi atau getaran terlalu tinggi
25
25
b. Adanya kotoran-kotoran yang masuk ke pipa
c. Terlalu lama dioperasikan secara kontinu
d. Perbedaan temperatur antara input dengan output yang besar
e. Pemasangan part pada pompa kurang baik atau kurang teliti
f. Aliran fluida tidak stabil.
g. Adanya bagian-bagian pendukung pada pompa rusak atau lepas, sehingga
mempengaruhi alat-alat lainnya
h. Berubahnya struktur-struktur alat akibat panas yang timbul sehingga alat itu lelah
i. Adanya perubahan letak bearing pada saat pemasangan alat tersebut
j. Sistem pelumasan tidak berfungsi baik
k. Ikatan-ikatan pada alat-alat longgar
l. Masuknya zat-zat kimia ke dalam pompa, sehingga alat-alat tidak tahan dengan
unsur kimia itu akan hancur.
m. Landasan pendukung pada konstruksi pompa tidak kuat atau letaknya tidak sejajar
dengan mesin penggerak pompa
n. Aliran fluida yang dipompa tidak ada, sehingga alat-alat pompa menjadi panas.
IV.3 Analisa Penyebab kerusakan pada pompa UGA-301
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa dari kerja praktek yang telah
dilakukan pada tanggal 24 Januari 2008 dapat disimpulkan penyebab kerusakan
pada pompa UGA-301, disebabkan oleh vibrasi yang terlalu tinggi.
Vibrasi yang terlalu tinggi ini diketahui dengan menggunakan alat ukur
vibrasi dimana alat ukur ini menampilkan grafik dan nilai vibrasi dari bearing.
26
26
Nilai vibrasi standar yang diijinkan yaitu kurang dari 6,0. Ada beberapa hal yang
menyebabkan vibrasi pada pompa UGA-301 terlalu tinggi, yaitu :
1. Beban berlebihan yang terus menerus
Hal ini disebabkan beban melebihi kapasitas yang ada pada pompa UGA-
301 yaitu sebesar 11 m3/h. Oleh karena itu, pompa UGA-301 mengalami
vibrasi yang sangat tinggi.
2. Kurangnya pelumasan pada bearing
Hal ini disebabkan pelumas yang ada pada pompa UGA-301 yang
digunakan untuk bearing berkurang karena lupa mengisi pelumas.
3. Umur bearing sudah maksimum (life time)
Hal ini disebabkan bearing yang ada pada pompa UGA-301 sudah sangat
lama sejak pertama kali digunakan dan tidak pernah diganti.
4. Kesejajaran (alignment) antara poros motor dan poros pompa tidak center.
Salah satu penyebab terjadinya vibrasi yang tinggi pada pompa UGA-301
adalah titik pusat antara poros pompa dan poros motor tidak sejajar
(alignment). Jika pada coupling terjadi misallignment, maka akan
mempercepat terjadinya kerusakan baik pada coupling maupun pada bearing.
Misalignment juga mengakibatkan terjadinya getaran dalam arah axial dan
radial. Selain itu, misallignment bisa juga mengakibatkan meningkatnya
pemakaian energi listrik. Biasanya alat yang digunakan untuk melakukan
allignment adalah dial indicator dan laser shaft allignment, laser belt
alignment. Tetapi dengan menggunakan laser alignment tingkat
27
27
keakuratannya lebih bagus. Pada pabrik UREA PUSRI II ini menggunakan
dial indicator.
Tahap-tahap alignment dengan menggunakan dial indicator antara lain :
- Sejajarkan atas-bawah shaft (harus satu sumbu)
pompa motor
Gambar IV.3.1 Sumbu antara motor dan poros tak sejajar
Untuk mengatasi hal separti gambar diatas maka disisipkan shim,
sehingga kedudukan sumbu antara motor dan poros menjadi sejajar.
Pompa motor
Gambar IV.3.2 Sumbu antara pompa dan motor sejajar dengan penambahan shim.
Gambar IV.3.3 Bentuk shim
- Sejajarkan kiri-kanan shaft (harus satu sumbu)
28
28
pompa
Motor
Gambar IV.3.4 Poros pompa dan motor sejajar kiri dan kanan (tampak atas).
Cara untuk mensejajarkan kiri dan kanan ialah dengan cara dipukul.
IV.4 Data pompa dan Motor Penggerak
1. Operating Conditions of pump
Liquid : Water
Pumping Temperature : 311 0C
Spec. Gravity : 1,0
Vapor Pressure : 0,05 Kg/cm2
Viscosity : 0,8 CP
Pressure Discharge : 7 kg/cm2
Total Head : 70 m
Installation : Outdoor
29
29
2. Constructions of pump
Split : Vertical
Impeler Type : Close
Bearing Radial Type : Ball no.6388
Bearing Thrust Type : Ball no.6389
Wearing Ring : 88 mm
Wearing Ring Clearance : 0,47 – 0,574 mm
Coupling : Flexibel
Rotation : CW
3. Materials of pump
Case : F120
Impeller : SCS13
Case Wearing Ring : TC15
Shaft : S35C
Cast Gasket : VF150
4. Performance
Rpm : 2950
Flushing Fluid : 4 l/m
Hydrostatic Test Pressure : 10 kg/cm2
Outline : 7-R217242-04-52
Weights Pump : 65 kg
Base : 40 kg
30
30
5. Motor
Rated Output : 15 km
Rpm : 2950
Phase : 3
Cycle : 50
31
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan kerja praktek yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Pompa adalah alat pemindah fluida cair yang bekerja atas dasar mengkonversikan
energi mekanik menjadi energi kinetik.
2. Secara umum pompa dapat diklasifikasikan 2 jenis yaitu Pompa Positif
Displacement (Pompa Reciprocating dan Pompa Rotary) dan Pompa Dinamik
(Pompa Aliran Aksial dan Pompa Sentrifugal).
3. Pompa 301 termasuk dalam tipe pompa sentrifugal yang mempunyai sebuah
impeler (baling-baling) untuk mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah
ke tempat yang lebih tinggi.
4. Pompa 301 merupakan salah satu pompa yang dipasang di pabrik Urea Pusri II
yang bekerja selama 24 jam penuh. Karena itu diperlukan pemeliharaan rutin agar
pompa tersebut dapat bekerja secara terus-menerus dengan baik sesuai dengan
yang diinginkan dan sesuai dengan desainnya.
V.2 Saran
Sebagai akhir dari penulisan laporan ini, penulis mengharapkan laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di dalam bidang teknik mesin.
32
32