Isi KTI

23
PENGARUH JENIS MEDIA AIR PERENDAMAN DAN INTENSITAS CAHAYATERHADAP LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG MERAH ABSTRAK 2015. Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah (Dibawah bimbingan Ikhwan). Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat SMA. SMA Negeri 1 Segedong.. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan kecepatan pertumbuhan kecambah antara kacang merah yang direndam di air PAM dengan kacang merah yang direndam di air kelapa muda, (2) Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat gelap. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, study pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perbandingan pertumbuhan kecambah antara biji kacang merah yang direndam di air PAM dengan biji kacang merah yang direndam di air kelapa muda adalah 3:4 karena air kelapa mengandung mengandung kalium yang sangat tinggi sebagai penyubur tanaman, (2) Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat gelap lebih tinggi daripada tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang. Adapun perbandingannya sebesar 23,04:6,5 dengan panjang rata-rata maksimal di tempat gelap adalah 23,04 cm, dan panjang rata-rata maksimal di tempat terang adalah 6,5 cm. Kata kunci : media air, intensitas cahaya, laju pertumbuhan, tanaman kacang merah 1

Transcript of Isi KTI

Page 1: Isi KTI

PENGARUH JENIS MEDIA AIR PERENDAMANDAN INTENSITAS CAHAYATERHADAP LAJU PERTUMBUHAN

TANAMAN KACANG MERAH

ABSTRAK

       2015. Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah (Dibawah bimbingan Ikhwan). Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat SMA. SMA Negeri 1 Segedong..       Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan kecepatan pertumbuhan kecambah antara kacang merah yang direndam di air PAM dengan kacang merah yang direndam di air kelapa muda, (2) Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat gelap. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, study pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perbandingan pertumbuhan kecambah antara biji kacang merah yang direndam di air PAM dengan biji kacang merah yang direndam di air kelapa muda adalah 3:4 karena air kelapa mengandung mengandung kalium yang sangat tinggi sebagai penyubur tanaman, (2) Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat gelap lebih tinggi daripada tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang. Adapun perbandingannya sebesar 23,04:6,5 dengan panjang rata-rata maksimal di tempat gelap adalah 23,04 cm, dan panjang rata-rata maksimal di tempat terang adalah 6,5 cm.

Kata kunci : media air, intensitas cahaya, laju pertumbuhan, tanaman kacang merah

1

Page 2: Isi KTI

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangIndonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah satunya adalah

kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.

Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Penyebarluasan tanaman kacang merah dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad ke-16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia. Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus vulgaris L. Kacang merah berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan perkecambahan.

Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.

Dalam proses perkacambahan terjadi beberapa perubahan biologis yakni pecahnya berbagai komponen dari biji menjadi berbagai bentuk senyawa yang lebih sederhana, yang telah siap cerna bagi embrio atau kecambah yang tumbuh lebih lanjut (Winarno, 1985). Proses berkecambah dipengaruhi oleh kondisi dan tempat. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh adalah air, gas, suhu, dan cahaya.

Cahaya dan air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Dengan bantuan cahaya, tumbuhan dapat hidup dengan baik. Selain itu, cahaya juga sangat membantu dalam proses pertumbuhan, perkecambahan, fotosintesis dan lain-lain. Namun kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan dan perkecambahan tanaman kacang merah jika perendaman dilakukan dengan jenis air yang berbeda dan peletakan tanaman di tempat yang terang dan gelap. Untuk itu, peneliti memilih topik yang berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah“.

B. Rumusan Masalah.1. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan kecambah antara kacang merah yang direndam di

air dengan kacang merah yang direndam di air kelapa muda?2. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tinggi tanaman kacang merah yang diletakkan di

tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang kurang?

2

Page 3: Isi KTI

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut.1. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan kecambah antara kacang

merah yang direndam di air murni dengan kacang merah yang direndam di air cucian beras.2. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan tinggi tanaman kacang

merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya kurang.

D. Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:1. Dapat menerapkan penanaman kacang merah yang lebih efektif dan efisien.2. Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembudidayaan kacang merah

3

Page 4: Isi KTI

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. PerkecambahanPerkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan

dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut.1. Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak2. Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok3. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi4. Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan5. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam

bentuk dan fungsi6. Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru

Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu masuknya air kedalam biji. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk membongkar cadangan makanan dalam kotiledon/endosperm.

Hasil pembongkaran tersebur berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas dua tipe, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.a. Perkecambahan Hipogeal

Apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas atau epikotil sehingga daun lembaga tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.  Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.

b. Perkecambahan EpigealApabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.1. Faktor Internal

a. Genetik (hereditas)Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.

b. EnzimEnzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.

4

Page 5: Isi KTI

c. Hormon (fitohormon)Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu:1) Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)2) Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam

traumalin)d. Hormon Auksin

Asal kata : Bahasa LatinPenemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumputKesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin

dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal

Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari. Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji. Fungsi hormon auksin yaitu, merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh, merangsang pembentukkan akar, merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi), merangsang differensiasi jaringan pembuluh, merangsang absisi (pengguguran pada daun) dan berperan dalam dominansi apikal.

e. Hormon GiberelinAsal kata : Bahasa LatinPenemu : Ewiti. KurosawaObjek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling

(tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi

Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)

Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa

Fungsi giberelin adalah merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel, merangsang perkecambahan biji, memecah dormansi biji dan merangsang pembungaan dan pembuahan.

f. Hormon SitokininAsal kata : Bahasa LatinPenemu : Van OverbeekObjek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa mudaHasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis)

yang disebut kinetinJenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purinKesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan

tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbunFungsi sitokinin bersama auksin dan giberelin adalah merangsang pembelahan dan

pemanjangan sel, menghambat dominansi apikal oleh auksin, merangsang pertumbuhan kuncup lateral, merangsang pemanjangan titik tumbuh, mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio, merangsang pembentukan akar cabang, menghambat

5

Page 6: Isi KTI

pertumbuhan akar adventive, menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.

g. Hormon Asam Absisat (ABA)Asal kata : Bahasa LatinPenemu : P.F. Wareing dan F.T. AddicottObjek penelitian : buah kapasHasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhanJenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purinKesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah

Fungsi hormon Asam Absisat (ABA) adalah mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh, memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air, membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya, memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen dan memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.

h. Hormon Gas EtileAsal kata : Bahasa LatinPenemu : R. Gene (1934)Objek penelitian : buah yang masakHasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buahJenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gasKesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh

CO2Fungsi hormon gas etilen adalah mempercepat pematangan buah, menghambat

pemanjangan akar, batang dan pembungaan, menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal, merangsang proses absisi, interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan dan interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus.

i. Hormon Luka/Kambium luka/Asam TraumalinHormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga

mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin berperan sebagai kofaktor.

j. Hormon KalinDihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan

Jenisnya adalah:1) Fitokalin : memacu pertumbuhan daun2) Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang3) Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar4) Anthokalin : memacu pertumbuhan bunga dan buahFlorigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.

2. Faktor Eksternala. Unsur Hara

Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut.b. Unsur makro

1) Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg2) Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni

6

Page 7: Isi KTI

3) Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO24) Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O5) Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2, H2O dan O26) Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein.

Gejala kekurangan unsur hara disebut defisiensi.c. Suhu

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah. Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920.

d. KelembabanKelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.

e. CahayaCahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (Sterling B. Hendrik). Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas:1) Tumbuhan hari pendek (short day plant)

Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam.2) Tumbuhan hari panjang (long day plant)

Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam.3) Tumbuhan hari netral (neutral day plant)

Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari.f. Air

Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.

g. pHpH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.

C. Kacang MerahKingdom : Plant KingdomDivisio : SpermatophytaSub divisio : AngiosspermaeKelas : DicotyledonaeSub kelas : CalycifloraeOrdo : Rosales (Leguminales)Famili : Leguminosae (Papilionaceae)

7

Page 8: Isi KTI

Sub famili : PapilionoideaeGenus : PhaseolusSpesies : Phaseolus vulgaris L.

Tanaman kacang merah ini biasanya tumbuh melilit pada batang bambu. Daun majemuk, beranak daun tiga, daun berbentuk jorong. Perbungaan tandan di ketiak dengan panjang hingga 15 cm, dengan banyak buku dan bunga. Sayap bunga berwarna putih kekuningan atau ungu sedangkan lunasnya berwarna putih atau kadang-kadang berwarna lain. Polong lonjong, pipih, berkulit keras bila tua, pada umumnya melengkung kadang-kadang dengan bentuk mengait pada bagian atasnya, berisi 4-5 biji. Bentuk, ukuran dan warna biji beragam, ada yang berbentuk mengginjal, membelah ketupat atau membundar. Warna seragam atau loreng, putih, hijau, kuning, coklat, merah, hitam atau ungu. sering terdapat garis melintang yang keluar dari hilum.

Pembudidayaan tanaman kacang merah di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah. Pada umumnya, kacang merah ditanam pada musim kemarau, karena pada musim penghujan tanaman akan londot. Hal ini di karenakan terlalu banyak air yang diserap. Pada musim kemarau pun penyiraman tanaman juga harus diperhatikan, misalnya penyiraman 2 hari sekali.

Pada umumnya kacang merah sering dikonsumsi oleh masyrakat pedesaan, karena pada musim kemarau para petani lebih memilih menamam kacang merah daripada tanamamn yang lain karena lebih efisien. Selain itu penanamannya juga tidak terlalu sulit. Asal kita sabar dan terampil dalam merawatnya kita akan dapat hasil yang memuaskan.

Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.

Kacang merah dapat ditanam pada berbagai jenis tanah dengan syarat struktur tanahnya gembur. Struktur tanah yang gembur dapat mempermudah akar tanaman menjalar mencari sumber hara yang terkandung dalam tanah. Tanah yang paling sesuai untuk penanaman kacang merah ini yaitu tanah gembur, subur, baik salirannya dan pH 5,5 – 6,8.

Kacang merah ada yang berupa tanaman semak yang tegak dan ada yang merambat di para-para. Kacang merah dapat mencapai tinggi sekitar 3,5 - 4,5 meter, tumbuhnya memerlukan penyangga.

Pengembangbiakannya dapat dilakukan dengan bijinya dan juga diperlukan tanah yang baik. Kacang merah akan dapat tumbuh baik di daerah basah atau dingin pada ketinggian 1400-2000 meter dari permukaan laut dan dipanen 6 bulan setelah penanaman.

Kacang merah dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu kacang merah yang tumbuhnya kerdil dan kacang merah yang tumbuh memanjang. Warna bijinya merah dan bertotol-totol merah tua. Buahnya berwarna kuning, jika masih muda berwarna hijau dan kadang-kadang berwarna merah. Jika sudah tua berubah menguning, mengering, dan siap panen. Buahnya yang berbentuk polong memanjang, hanya sedikit lebih panjang bila dibandingkan dengan buncis. Dalam satu polong ada 2-3 biji kacang merah. Bentuk kacang merah yang masih utuh sama dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun bentuk polongnya.

Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12,3 jam untuk inisiasi bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6,0-6,8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4,4.

8

Page 9: Isi KTI

Kacang merah berasal dari daerah neotropical dengan sedikitnya dua pusat domestikasi: Amerika Tengah (Mexico, Guatemala) untuk yang berbiji kecil dan Amerika Selatan (sebagian besar Negara Peru) untuk yang berbiji besar. Di waktu post-Columbian, kacang merah tersebar di seluruh Amerika. Orang-orang Spanyol membawa benih ke seberang Pasifik menuju Filipina dan dari sana ke Asia, terutama Jawa dan Myanmar, dan ke Mauritius.

D. Air Kelapa MudaBagi kita yang tinggal di daerah tropis, air kelapa muda bukanlah hal yang asing. Kita

mungkin pernah menikmatinya di warung pinggir jalan, di resto mewah yang bertebaran di mall-mall, atau bahkan di kebun peninggalan kakek kita.

Ternyata, air kelapa bukanlah sekedar air yang manis dan menyegarkan. Di dalamnya terkandung zat gizi, vitamin, dan mineral. Bahkan ada yang mengatakan bahwa komposisinya mirip dengan cairan infus. Air kelapa muda, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun.

Sebagai sumber tenaga, air kelapa mengandung glukosa. Sebagai sumber zat pembangun, pada air kelapa terdapat protein. Paling tidak, air kelapa mengandung 12 macam protein. Beberapa diantaranya adalah alanin, arginin, asam aspartat, asam glutamat, histidin, fenilalanin, tirosin.

Selain itu, air kelapa juga kaya dengan mineral seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi, dan tembaga. Tidak ketinggalan vitamin. Ada vitamin C dan 7 macam vitamin B yaitu nikotinik, asam pantotenat, biotin, riboflavin (B2), asam folat, tiamin (B1), dan piridoksin (B6).

9

Page 10: Isi KTI

BAB IVPEMBAHASAN

A. Perbandingan Laju Pertumbuhan KecambahUntuk kepentingan pembahasan hasil-hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan

data tentang:1. Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air PAM.2. Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air kelapa

muda.         Tabel 4.1 Pertumbuhan Kecambah Rendaman Air PAM

TanggalHariKe-

POT  I POT  II POT III

A B C D E F G H I

27-07-2010 I - - - - - - - - -

28-07-2010 II - - - - - - - - -

29-07-1010 III X X √ √ X X X X √

Keterangan :      -         =   kecambah belum tumbuh                          X       =   kecambah tidak tumbuh                          √        =   kecambah tumbuh

Data pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama dan kedua, kecambah belum tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh dan ada juga yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air PAM berlangsung selama 3 hari. Selain itu dapat dilihat juga kecambah yang tumbuh hanya ada 3, yaitu hanya terdapat 1 kecambah kacang merah pada masing-masing pot.

Tabel 4.2 Pertumbuhan Kecambah Rendaman Air Kelapa Muda

TanggalHariKe-

POT  IV POT  V POT VI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

27-07-2010 I - - - - - - - - -

28-07-2010 II - - - - - - - - -

29-07-1010 III X √ √ X X X √ √ X

Keterangan :      -         =   kecambah belum tumbuh                          X       =   kecambah tidak tumbuh                          √        =   kecambah tumbuh

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa pada hari pertama dan kedua, kecambah sama sekali belum tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh dan ada juga yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air kelapa muda berlangsung selama 3 hari. Kecambah yang tumbuh ternyata ada 4, yaitu terdapat 2 kecambah kacang merah pada masing-masing pot, kecuali pada pot V yang kecambahnya tidak tumbuh sama sekali bahkan membusuk.

Dari percobaan yang dilakukan, ternyata ada perbedaan yang muncul pada perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air kelapa muda dan air PAM. Dari 9 buah kacang merah yang direndam dengan air PAM, hanya ada 3 buah kacang merah yang berkecambah. Sedangkan pada perendaman dengan menggunakan air kelapa muda, ada 4 buah

10

Page 11: Isi KTI

kacang merah yang berkecambah dari 9 buah kacang merah yang ditanam di dalam polybag. Lama dormansinya pun sama, yaitu selama 3 hari. Jadi perbandingan pertumbuhan antara kecambah yang direndam pada air PAM dan air kelapa muda adalah 3:4.

Hal ini dikarenakan air kelapa muda memang memiliki nilai kandungan gizi yang sangat tinggi. Air kelapa muda ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa muda yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini air kelapa banyak digunakan di laboraturium sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa muda kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S).

Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.

Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los Baños mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro. Hasil penlitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa muda dapat merangsang perkembangan kacang merah.

B. Perbandingan Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang MerahUntuk kepentingan pembahasan hasil-hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan tentang:1. Pertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang terang atau tempat yang memiliki

intensitas cahaya yang cukup.2. ertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang gelap atau tempat yang memiliki

intensitas cahaya yang kurang.

Tabel 4.3 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merahdi Tempat yang Terang

TanggalHariKe-

POT  I POT  IV POT VI

D E F G H I 4 5 6

30-07-2010 IV 0,3 X X X X X X X X

31-07-2010 V 1 X X X X X X X X

01-08-2010 V 3 X X X X X X X X

02-08-2010 VII 6 X X X X X X X X

03-08-2010 VIII 6,5 X X X X X X X X

Keterangan :     angka menunjukkan tinggi tanaman kacang merah dalam cm                          X       =   kecambah tidak mengalami pertumbuhan

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa kecambah yang mengalami pertumbuhan hanya 1 yaitu pada pot II. Pertumbuhannya pun sangat lambat, hanya mengalami kepesatan pada hari keempat, yaitu tumbuh sekitar 3 cm dari hari sebelumnya. Namun, daunnya berwarna hijau dan batangnya pun kokoh. Hal ini dikarenakan tanaman kacang merah tumbuh dengn sempurna namun prosesnya lambat karena menyerap cahaya matahari yang sangat cukup. Cahaya matahari

11

Page 12: Isi KTI

tersebut digunakan untuk berfotosintesis sehingga daunnya pun berwarna hijau karena mengandung banyak klorofil. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek. Sedangkan kecambah yang lain tidak mengalami pertumbuhan, malah membusuk. Bijinya berwarna putih seperti banyak ditumbuhi jamur.

Tabel 4.4 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merahdi Tempat yang Gelap

TanggalHariKe-

POT  I POT  IV POT VI

A B C 1 2 3 7 8 9

30-07-2010 IV X X 0,4 X 0,1 1 0,2 0,8 X

31-07-2010 V X X 4 X 0,3 6 0,7 5 X

01-08-2010 V X X 9,5 X 0,5 15 2 11 X

02-08-2010 VII X X 16,5 X 0,7 29 3,9 20,5 X

03-08-2010 VIII X X 32,5 X 2,2 40,5 11 29 X

Keterangan :     angka menunjukkan tinggi tanaman kacang merah dalam cm                          X       =   kecambah tidak mengalami pertumbuhan

Data yang tertera pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar kecambah kacang merah tumbuh dengan pesat di tempat yang gelap. Hanya ada 4 dari 9 kecambah yang tidak mengalami pertumbuhan. Ada 2 kecambah pada masing-masing pot yang ditanami kacang merah yang sebelumnya dilakukan perendaman pada air kelapa muda. Tingginya pun mencapai 40,5 cm dan melebihi tinggi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air PAM. Akan tetapi tanaman menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Dalam keadaan tidak ada cahaya, hormon auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Laju pertumbuhan rata-rata pada hari terakhir adalah 23,04 cm.

Dari percobaan yang dilakukan, ternyata ada perbedaan yang muncul pada pertumbuhan kacang merah yang diletakkan pada tempat yang terang dan tempat yang gelap. Dari 9 buah kacang merah yang diletakkan di tempat terang, hanya ada 1 buah kacang merah yang mengalami pertumbuhan. Sedangkan pada tempat yang gelap, ada 5 buah kacang merah yang mengalami pertumbuhan dari 9 buah kacang merah yang ditanam di dalam polybag. Pertumbuhan tanaman kacang merah di tempat yang gelap pun lebih pesat jika dibandingkan dengan tanaman kacang merah di tempat yang terang.

Berdasarkan dua hasil penelitian di atas, maka perbandingan laju pertumbuhan tinggi antara tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya kurang (tampat gelap) dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup (tmpat terang) adalah 23,04:6,5.

Hal ini dikarenakan kecambah yang disinari matahari pertumbuhannya akan terhambat karena adanya kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari sedangkan kecambah yang tidak disinari matahari pertumbuhannya akan sangat cepat dikarenakan oleh kerja hormon auksin yang tidak dipengaruhi oleh matahari. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung kecambah tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme.

Untuk kecambah yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat. Selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman kecambah yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan kecambah yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur

12

Page 13: Isi KTI

batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari (Anonim, 2008).

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang tanah khususnya kacang merah di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.

Perkecambahan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok. Hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas (Soerga, 2009).

Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar dan sistem tajuk. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan kuncup, yang mengandung banyak auksin, dipangkas maka jumlah pembentukan akar sampling akan berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampan membentuk akar sering terjadi kembali (Salisbury dan Ross, 1995).

Auksin juga memacu perkembangan akar liar pada batang. Banyak spesies berkayu, misalnya tanaman apel (Pyrus malus), telah membentuk primordia akar liar terlebih dahulu pada batangnya yang tetap tersembunyi selama beberapa waktu lamanya, dan akan tumbuh apabila dipacu dengan auksin. Primordia ini sering terdapat di nodus atau bagian bawah cabang diantara nodus. Pada daerah tersebut, pada batang apel, masing-masing mengandung sampai 100 primordia akar. Bahkan, batang tanpa primordia sebelumnya akan mampu menghasilkan akar liar dari pembelahan lapisan floem bagian luar (Salisbury dan Ross, 1995).

Cahaya mempengaruhi perkecambahan melalui tiga cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari) (Elisa, 2006).

BAB V

13

Page 14: Isi KTI

PENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa biji kacang merah yang direndam pada PAM lebih sedikit berkembang menjadi kecambah dibandingkan dengan perendaman pada air kelapa muda dengan perbandingan 3:4 karena air kelapa mengandung berbagai macam mineral yang baik untuk pertumbuhan tanaman, khususnya mengandung kalium yang sangat tinggi sebagai penyubur tanaman.

Selain itu, pertumbuhan kecambah kacang merah di tempat yang gelap lebih cepat dari pada di tempat terang dengan perbandingan 23,04:6,5. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari menonaktifkan kerja hormon auksin yang berperan dalam proses pemanjangan sel. Namun kecambah yang tumbuh di tempat gelap, daunnya berwarna kuning pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Tanaman tidak melakukan fotosintesis di tempat yang gelap, namun mengalami etiolasi, yaitu tumbuhan yang menjadi tumbuh dengan cepat tetapi menjadi kurus dan tidak mengalami perkembangan daun, karena kekurangan cahaya matahari. Sebaliknya dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek. Di tempat terang, tanaman tumbuh secara normal karena melakukan proses fotosintesis.

B. SaranDengan terselesainya karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan

Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah“ ini, penulis berharap agar penyusunan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan para petani pada khususnya.

Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang merah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya gizi yang terkandung di dalam kacang merah ini, penulis berharap generasi muda dapat memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi intelektulanya.

14

Page 15: Isi KTI

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah dkk., 2005. Biologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.

SITUS WEB

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090729065604AAIhSO3http://kacangmerah-mitra.blogspot.com/http://koesbio10.blogspot.com/http://maratussmadani.blogspot.com/2010/04/laju-pertumbuhan-kacang-merah.htmlhttp://prestasiherfen.blogspot.com/2009_07_01_archive.htmlhttp://www.anggrek.org/air-kelapa-pemacu-pertumbuhan-dan-pembungaan-anggrek.html         http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=7http://www.racunmusic.co.tv/2009/12/contoh-proposal-penelitian.htmlhttp://www.wartamedika.com/2008/07/kandungan-dan-manfaat-air-kelapa.html

15