Isi identifikasi risiko rahmat laundry

25
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak sekali usaha-usaha kecil yang bermunculan, mulai dari bisnis makanan/kuliner, dagang, manufaktur (usaha rumahan) dan bahkan jasa. Sebelum mendirikan suatu usaha, hendaknya seorang yang akan mendirikan usaha mengenali mengenai apa saja risiko yang akan dihadapinya setelah usaha tersebut dijalankan. Hal itu diperlukan sebagai pengetahuan agar pendiri mengetahui tindakan apa yang harus diakukan untuk menangani risiko yang akan dihadapi. Laundry merupakan salah satu contoh bisnis yang bergerak dalam bidang jasa pencucian pakaian. Saat ini, laundry merupakan salah satu pilihan bisnis yang menarik. Kelebihan yang membuat bisnis laundry menjadi menarik salah satunya adalah berisiko rendah dan karena tidak memproduksi barang, usaha tidak berisiko akan kesulitan akibat produk yang tidak laku. Tahun 1998 saat Indonesia dilanda krisis ekonomi, banyak bisnis di berbagai bidang yang gulung tikar. Namun ternyata, banyak bisnis di bidang jasa yang tetap kekar dan tidak terpengaruh akan kendala krisis. Karena bisnis jasa tidak memproduksi barang dan tidak terlalu terpengaruh akan naik turunnya harga barang.

description

 

Transcript of Isi identifikasi risiko rahmat laundry

Page 1: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini banyak sekali usaha-usaha kecil yang bermunculan, mulai dari

bisnis makanan/kuliner, dagang, manufaktur (usaha rumahan) dan bahkan jasa.

Sebelum mendirikan suatu usaha, hendaknya seorang yang akan mendirikan usaha

mengenali mengenai apa saja risiko yang akan dihadapinya setelah usaha tersebut

dijalankan. Hal itu diperlukan sebagai pengetahuan agar pendiri mengetahui

tindakan apa yang harus diakukan untuk menangani risiko yang akan dihadapi.

Laundry merupakan salah satu contoh bisnis yang bergerak dalam bidang

jasa pencucian pakaian. Saat ini, laundry merupakan salah satu pilihan bisnis yang

menarik. Kelebihan yang membuat bisnis laundry menjadi menarik salah satunya

adalah berisiko rendah dan karena tidak memproduksi barang, usaha tidak

berisiko akan kesulitan akibat produk yang tidak laku. Tahun 1998 saat Indonesia

dilanda krisis ekonomi, banyak bisnis di berbagai bidang yang gulung tikar.

Namun ternyata, banyak bisnis di bidang jasa yang tetap kekar dan tidak

terpengaruh akan kendala krisis. Karena bisnis jasa tidak memproduksi barang

dan tidak terlalu terpengaruh akan naik turunnya harga barang.

Rahmat Laundry merupakan bisnis laundry kiloan yang ada di Jl. Jawa IV

no.3, Jember. Usaha ini dipilih oleh pemiliknya karena pemilik memanfaatkan

peluang yang ada yaitu gaya hidup masyarakat sekitarnya/target pasar, yang rata-

rata mahasiswa, yang malas mencuci; perubahan gaya hidup dan tuntutan

kesibukan target pasarnya yang tidak memiliki waktu untuk mencuci; dan trend

mencuci di laundry yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakar saat ini.

Usaha “Rahmat Laundry” tersebut dipilih oleh kelompok kami untuk

diobservasi mengenai manajemen risiko dalam menjalankan usaha tersebut. Setiap

usaha/bisnis pasti memiliki risiko masing-masing tidak terkecuali bisnis laundry

ini. Untuk itu, setiap bisnis perlu mengidentifikasi risiko apa saja yang mungkin

akan dialami dalam menjalankan usaha ini. Setelah identifikasi risiko dilakukan

pemilik jadi tahu tentang kemungkinan risiko yang akan dihadapi sehingga

Page 2: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

2

dengan adanya informasi tentang risiko tersebut pemilik usaha dapat melakukan

peminimalan risiko yang juga pastinya akan meminimalkan biaya dan hal ini juga

berpengaruh pada tingkat laba yang akan diperoleh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana deskripsi umum usaha yang diobservasi?

2. Apa saja kemungkinan risiko yang akan dialami?

3. Apa tindakan yang telah dilakukan pemilik untuk menangani risiko-risiko

tersebut?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui deskripsi umum usaha yang diobservasi (Rahmat Laundry).

2. Mengetahui risiko apa saja yang mungkin dialami dalam menjalankan

usaha.

3. Mengetahui dan mengerti cara untuk menangani risiko-risiko tersebut.

1.3.2 Manfaat

a. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang risiko yang

mungkin dialami dalam mendirikan dan menjalankan usaha laundry.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi universitas, makalah ini dapat memberikan informasi tentang

identifikasi risiko pada usaha ‘Rahmat Laundry’.

2. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru

tentang risiko apa saja yang mungkin dialami dalam usaha laundry.

Page 3: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

BAB 2. PEMBAHASAN

Organisasi akan berjalan dengan baik bila didukung dengan manajemen

yang baik pula. Untuk organisasi bisnis manajemen bidang pemasaran merupakan

bidang yang tidak kalah pentingnya dengan bidang lainnya dan bisa dikatakan

kalau pemasaranlah yang paling penting. Unsur utama proses manajemen

pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif

yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Mengembangkan strategi dan rencana

pemasaran sebaiknya melalui tahapan-tahapan yang matang sehingga dapat

menghasilkan output yang baik bagi organisasi atau perusahaan yang sedang

mencoba memulai usahanya.

2.1 Deskripsi Umum Usaha

2.1.1 Deskripsi Usaha Rahmat Laundry

Usaha yang diobservasi oleh kelompok kami yaitu usaha Rahmat Laundry

yang bergerak dibidang jasa, dengan alamat Jalan Jawa IV nomor 3 Jember no

telp 0331-7279790. Pemilik usaha ini adalah Rahmat Aryono. Rahmat Laundry

menganut sistem kiloan, awal didirikan pada Maret 2011, modal awal 5 juta (tidak

termasuk modal barang dan tempat). Tempat yang digunakan adalah bagian dari

rumah sendiri sehingga tidak perlu biaya sewa, awalnya modal mesin cuci

sebanyak 2 buah dan sekarang berkembang menjadi 3 mesin cuci ditambah

sebuah pengering. Rata-rata per hari menerima permintaan sebanyak 50-80

transaksi dan rata-rata berat per permintaan adalah 2-3 kilo pakaian.Target pasar

dominan adalah mahasiswa. Transaksi bila musim hujan semakin bertambah

banyak, sedangkan pada musim kemarau transaksi normal.

Tarif yang dikenakan:

Cuci kering setrika Rp3000,-/kg

Cuci kering Rp2000,-/kg

Cuci kilat (3 jam selesai dan komplit) Rp 7500.-/kg

Page 4: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

4

Cuci basah Rp 1500,-/kg

Memiliki pekerja 9 orang, dengan 8 orang sebagai yang melaundry dan 1

orang menjaga galeri / yang melayani menerimaan dan pengambilan laundryan.

Masa kerja 6 hari dalam seminggu. Mulai buka jam 07.00-21.00.

Keunikan usaha: hasil pelayanan yang bersih dan parfum pakaian yang digunakan

berasal dari pewangi racikan sendiri.

2.1.2 Layanan Tambahan yang Disediakan dalam Usaha Rahmat Laundry

Layanan pencucian kilat dalam waktu tiga jam. Dan yang menjadikan

Rahmat Laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau, kualitas

baik, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur),

konsumen dapat memilih pewangi yang digunakan sesuai selera, lokasi usaha

yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda,

memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one

day service (satu hari selesai).

Peralatan-peralatan standar  usaha laundry yang disediakan adalah sebagai

berikut:

1. Mesin Cuci

2. Mesin pengering

3. Setrika

4. Timbangan digital

5. Pewangi pakaian

2.1.3 Prosedur Penanganan Pelanggan

I. Penerimaan Pelanggan

Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir

1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.

2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan

dicuci, apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus

dicuci khusus untuk menghindari kesalahan pencucian.

Page 5: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

5

3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen

diminta menunggu ditempat yang telah disediakan.

4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.

5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota

pembayaran, nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa

jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry,

dan berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan)

6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan

untuk memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis

dalam nota pembayaran tersebut.

7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada

konsumen.

8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap

“LUNAS” oleh bagian penerimaan pelanggan.

9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada

saat pengambilan cucian.

II. Pencucian

Dilakukan oleh bagian pencucian :

1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen

2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan

nomor urut tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.

3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.

4. Proses penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan

kerusakan pada pakaian maupun warna pakaian.cuci dilakukan dengan

menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan standar

5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.

6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil

dari mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk

selanjutnya disetrika.

Page 6: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

6

III. Setrika Cucian Bersih

Dilakukan oleh bagian setrika :

1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika

untuk disetrika.

2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada

box lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang

satu dengan konsumen yang lain.

3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang

akan disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara

menyetrika tidak boleh terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins,

setrika dengan panas secukupnya. Oleh karenanya pengetahuan tentang

berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk dimiliki.

IV. Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan

plastic kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapi dan

wangi sampai dengan diambil oleh konsumen.

2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian

yang dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah

pakaian, dicocokkan dengan nota rangkap ke-2.

3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus

memperhatikan kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan

tidak cukup, gunakan dua kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja

dikemas tersendiri, celana jins juga dikemas tersendiri.

4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.

5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas

plastic berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap

ke-2.

6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian

ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.

Page 7: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

7

V. Serah Terima dan Pembayaran

Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir

1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota

rangkap ke-1

2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai

dengan nota yang ditunjukkan konsumen.

3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas

wajib mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.

4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”

5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian

diserahterimakan kepada konsumen.

6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.

7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH

DIAMBIL” diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2

diarsipkan sebagai bukti transaksi.

2.1.4 Prosedur Komplain Pelanggan

Komplain diterima oleh administrasi / kasir dan ditanggungjawabi oleh

semua bagian yang terkait. Komplain kurang bersih langsung direspon dan

dikerjakan pada bagian yang dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan

apapun dan langsung dikerjakan. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur,

harus dipastikan hal tersebut akibat proses pencucian atau akibat pengerjaan. Jika

benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.

Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut

akibat proses pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus

ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf

bahwa hal tersebut bukan disengaja, dan memungkinkan untuk diberi voucher

gratis untuk pencucian selanjutnya. Untuk meminimalisir komplain pakaian

hilang, pada waktu serah terima pakaian yang telah bersih kepada konsumen,

Page 8: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

8

bagian kasir harus meminta konsumen untuk memeriksa terlebih dahulu sebelum

meninggalkan tempat.

2.1.5 Kunci Sukses Usaha Rahmat Laundry

1. Tempat yang aman dan nyaman.

2. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).

3. Harga terjangkau

4. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna

atau bahan pakaian.

5. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses

pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.

6. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari

bahan khusus.

2.2 Risiko yang Mungkin Dihadapi

Semua usaha pasti memiliki risiko mulai risiko rendah hingga risiko tinggi

tidak terkecuali usaha Rahmat Laundry ini. Berikut ini beberapa risiko yang

mungkin akan dihadapi usaha Rahmat Laundry.

1. Pada saat masa liburan perkuliahan seperti liburan semester, Rahmat Laundry

mengalami penurunan pemasukan, hal ini dikarenakan sebagian besar

pelanggan merupakan mahasiswa yang pada musim liburan rata-rata

mahasiswa pulang ke daerah asalnya dan hanya beberapa yang merupakan

warga sekitar.

2. Risiko persaingan, banyaknya usaha sejenis yang berada di sekitar pasar

laundry ini yang menjadi pesaing pemilik. Meskipun daerah di sekitar

kampus sudah banyak didirikan usaha laundry, Rahmat Laundry tidak terlalu

terpengaruh karena Rahmat Laundry memiliki pelayanan yang cukup baik

dan pelanggannya sudah banyak. Hal tersebut juga didukung oleh lokasinya

yang strategis dan sangat dekat dengan mahasiswa, sebagai pelanggannya

dimana mahasiswa sangat diuntungkan karena biasanya mahasiswa enggan

Page 9: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

9

untuk pergi jauh hanya untuk laundry saja. Selain itu, tarif yang dikenakan

kepada pelanggan sama dengan tarif laundry lainnya.

3. Risiko yang dihadapi dalam menjalankan usaha ini terutama dalam proses

laundry juga beragam, tidak jarang pelanggan mengeluh tentang baju mereka

yang terkena noda. Beberapa risiko yang dihadapi oleh Rahmat Laundry

mengenai jasa yang diberikan dan risiko ini hampir dialami semua usaha

laundry sebagai berikut.

Terkena luntur karenakan proses pencuciannya tercampur oleh pakaian

yang berwarna lain.

Baju yang tertukar dengan pelanggan lain, atau menyelip ke pelanggan

lain bahkan hilang.

Baju putih yang tidak lagi putih karena tidak dicuci secara maksimal

sehingga warna pakaian menjadi pudar.

Bau tidak sedap pada baju dikarenakan musim hujan yang menyebabkan

lembab sehingga pakaian menjadi bau.

Keterlambatan proses laundry dikarenakan ada masalah pada mesin

cuci,dan tenaga kerja yang kurang memadai.

4. Risiko penyetrikaan, pada prosesr penyetrikaan terdapat risiko kecelakaan

terhadap pekerja di bagian pekerjaannya misalnya tangan pekerja terkena

setrika pada saat penyetrikaan.

5. Risiko cuaca – apabila musim hujan baju bisa saja tidak cepat kering yang

dapat membuat keterlambatan penyelesaian laundry. Tetapi justru transaksi

mengalami kenaikan dikarenakan kebanyakan mahasiswa yang melaundrykan

pakaiannya pada musim hujan seperti saat ini. Alasan mereka karena pada

musim hujan, mereka tidak bisa menjaga pakaiannya bila hujan sedangankan

mahasiswa sibuk di kampus.

6. Risiko kerusakan mesin – proses pelaundyan yang dilakukan setiap hari

membuat mesin cuci yang digunakan mudah rusak sehingga diperlukan

alternatif solusi untuk menyediakan tukang service yang cepat dalam

memperbaiki mesin supaya proses laundry tidak tertunda.

Page 10: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

10

7. Risiko bahan baku – harga bahan baku yang kurang stabil membuat pemilik

harus menyediakan dana cadangan yang harus dianggarkan untuk jaga-jaga

bilamana harga bahan baku naik.

8. Risiko dari pelanggan yang bajunya tidak di ambil dalam jangka waktu lama.

9. Risiko depresiasi bangunan – bangunan yang digunakan untuk tempat

produksi bisa saja mengalami kerusakan meskipun kerusakan itu tidak terlalu

mengganggu proses laundry.

10. Risiko tenaga kerja – tenaga kerja juga dapat menjadi sumber risiko usaha

misalnya tenaga kerja yang tidak mau melanjutkan untuk bekerja lagi pada

perusahaan dikarenakan pelayanan yang tidak memuaskan oleh pemilik atau

adanya urusan yang menghambat dalam dia untuk meneruskan pekerjaan.

Semua kemungkinan tersebut hanya sebagian yang benar-benar telah

dialami usaha Rahmat Laundry yaitu: risiko kecelakaan pada saat penyetrikaan,

risiko bahan baku, risiko keterlambatan, risiko kerusakan mesin, risiko penurunan

pelayanan karena musim libur. Semua risiko tersebut bisa diminimalisir karena

manajemen risiko yang sangat baik oleh pemilik.

2.3 Alternatif Solusi Menangani Risiko

Setelah penjabaran risiko diatas, perusahaan Rahmat Laundry perlu

mengantisipasi setiap risiko yang mungkin dihadapi dengan perencanaan alternatif

solusi dalam menangani risiko yang matang, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Jumlah tenaga kerja yang sewaktu-waktu dapat berkurang karena

mengundurkan diri dan pulang kampung.

Tenaga kerja sangat penting dalam operasional perusahaan. Bila

tenaga kerja kurang maka perusahaan tidak akan bekerja secara maksimal. Bila

tenaga kerja melimpahpun akan berdampak negatif bagi kelangsungan

perusahaan, diantaranya adalah biaya tenaga kerja meningkat tetapi input bagi

perusahaan tidak maksimal. Kondisi perusahaan yang dapat membuat tenaga

kerja siap bekerja dengan professional sangat diperlukan. Perlu adanya analisis

risiko dan pengendaliannya. Peusahaan harus mampu memberikan tunjangan

Page 11: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

11

bagi tenaga kerja, memberikan kesempatan bagi tenaga kerja untuk menikmati

waktu liburnya, serta memberikan hak dan kewajibannya secara seimbang.

2. Mesin rusak

Selain tenaga kerja, mesin juga sangat diperlukan dalam usaha

laundry ini. Perusahaan harus memperhatikan masa pakai dan meramalkan

besarnya penyusutan dari mesin tersebut. Ketika mesin mengalami kerusakan

perusahaan mampu mengganti dengan akumulasi penyusutan yang telah

diramalkan atau perusahaan dapat mengganti mesin tersebut dengan mesin

yang baru sehingga perusahaan tetap dapat beroperasi secara normal.

Alternatif lain untuk meminimalisir biaya, usaha Rahmat Laundry ini

biasanya memperbaiki sendiri bila terjadi kerusakan pada mesin cuci atau

mesin pengeringnya.

3. Bangunan rusak

Meskipun usaha Rahmat Laundry ini menggunakan bangunan sendiri

pada awal mendirikan usaha, tetap harus diperhatikan berapa nilai dari

bangunan tersebut kemudian dalam jangka waktu berapa lama bangunan itu

diperkirakan akan rusak sehingga perusahaan dapat merenovasinya dengan

anggaran yang telah diramalkan.

4. Baju yang hilang, tertukar dan rusak

Risiko yang dihadapi dalam menjalankan usaha ini terutama dalam

proses laundry juga beragam, tidak jarang pelanggan mengeluh tentang baju

mereka yang terkena noda. Beberapa risiko yang dihadapi oleh Rahmat

Laundry adalah baju terkena luntur, adanya baju yang tertukar dengan

pelanggan lain, atau menyelip ke pelanggan lain bahkan hilang, baju putih

yang tidak lagi putih, baju yang tidak diambil dalam jangka waktu tertentu

bahkan bau apek pada baju.

Untuk mengatasi keluhan pelanggan tentang kelunturan baju, Rahmat

Laundry mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk

membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut. Dan sebelumnya

Rahmat Laundry telah menetapkan aturan bahwa bila ada baju yang luntur

harus diberi tahu, dan bila tidak diberitahu maka bila terjadi kelunturan maka

Page 12: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

12

bukan dari tanggung jawab dari Rahmat Laundry.serta membedakan pakaian

yang berwarna dan putih sekaligus. Untuk mengatasi keadaan baju pelanggan

yang tertukar, maka Rahmat Laundry memberikan tanda-tanda berupa nama,

no telp/HP yg dapat dihubungi dan no ID pada baju-baju pelanggan mendata

pada awal pemasukan cucian.Menimbang berat paket sebelum dan sesudah

laundry selesai.Mencucinya juga per pake atau per satu orang.Setelah di cek

dan mendapat hasil yang menyatakan kalau bajunya benar-benar hilang maka

pemilik bersedia menggantinya.

Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Rahmat

Laundry memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang

berwarna.Kemudian menambahkan pemutih sehingga baju tersebut tetap

putih dan tidak berubah warna. Untuk mengatasi permasalahan baju yang

tidak segera diambil dalam jangka waktu tertentu yang biasanya sangat lama,

perusahaan memberikan batasan waktu utnuk pengamilan. Jika dalam batas

waktu yang diberikan baju tidak juga diambil maka baju tersebut menjadi hak

milik perusahaan. Untuk mengatasi bau apek yang terjadi pada pakaian

pelanggan, dapat diatasi dengan memberikan pengharum, dan menjemur

pakaian dengan kering di bawah sinar matahari. Sedangkan pada saat musim

hujan, untuk pengeringan Rahmat Laundry menyediakan fasilitas pengering

bagi pelanggan yang ingin pakaiannya kering dengan cepat.

5. Perubahan cuaca (hujan/kemarau)

Usaha Laundry sangat bergantung dengan cuaca. Biasanya pada

musim kemarau tingkat transaksi yang terjadi adalah normal, berbeda pada

saat musim penghujam, jumlah konsumen meningkat dan hal ini sangat

menguntungkan. Tetapi disisi lain perusahaan Rahmat laundry juga harus

mengantisipasi semakin lamanya barang (baju) berada di tempat laundry.

Peusahaan harus menggunakan mesin pengering sehingga membantu baju

kering lebih cepat. Alternatif yang bisa digunakan perusahaan adalah dengan

menambah mesin cuci atau dengan meningkatkan daya tenaga kerjanya.

Page 13: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

13

6. Bahan baku seperti pewangi dan sabun cuci

Pada awal mula usaha didirikan, bahan baku untuk perusahaan

laundry ini mendatangkan dari distributor. Namun ketika berjalannya waktu,

beberapa kali distributor terlambat dalam mengirimkan bahan baku tersebut.

Untuk mengantisipasi agar perusahaan dapat tetap berjalan, perusahaan

rahmat laundry sekarang memproduksi sendiri bahan bakunya seperti

pewangi. Sehingga keterlambatan distributor dapat diminimalisir. Biasanya

juga terjadi ketidakstabilan harga karena harga pasar yang selalu berubah-

ubah. Dengan memproduksi sendiri perusahaan dapat sedikit menekan

ketidakstabilan harga tersebut.

7. Jumlah pelanggan menurun akibat musim liburan

Pada saat liburan perkuliahan seperti liburan semester, dan liburan

Natalan, Rahmat Laundry mengalami penurunan pemasukan. Hal ini

dikarenakan sebagian besar pelanggan merupakan mahasiswa dan hanya

beberapa yang merupakan warga sekitar. Perusahaan Rahmat Laundry perlu

mengantisipasi hal ini. Antisipasi yang bisa dilakukan Rahmat Laundry

adalah dengan memberikan pelayanan yang maksimal dan memuaskan

kepada pelanggan tetapnya yaitu warga sekitar sehingga aktivitas produksi

tetap berjalan meskipun tak seramai ketika masa kuliah aktif.

8. Banyaknya jumlah kompetitor

Meskipun daerah di sekitar kampus yang menjadi target sudah banyak

didirikan usaha laundry. Target konsumen dan lokasi yang sama tidak

membuat perusahaan Rahmat Laundry terpengaruh banyak karena perusahaan

ini memberikan pelayanan yang cukup baik dan juga jumlah

pelanggannyapun sudah banyak. Keberadaan lokasi usaha yang sangat dekat

dengan kampus dan kost-kostan sehingga mahasiswa sangat diuntungkan

karena tidak perlu jauh-jauh untuk mencucikan baju.

9. Keterlambatan proses laundry

Dan terakhir yang menjadi risiko dari Rahmat Laundry adalah

keterlambatan proses laundry terutama pada saat musim hujan. Selain jumlah

laudryan yang menumpuk dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat yang

Page 14: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

14

dapat menyebabkan keterlambatan. Dan untuk mengatasinya Rahmat

Laundry berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keterlambatan itu

dengan cara menggunakan pengering dan lembur pada malam hari supaya

pada keesokan harinya saat matahari terbit, pakaian itu sudah dapat di

keringkan.

10. Kecelakaan kerja

Setiap proses yang dilakukan pastilah memiliki risiko terjadinya

kesalahan dan kecelakaan kerja. Dalam kegiatan operasional ini, resiko

terjadinya kecelakaan ketika proses penyetrikaan dapat diantisipasi dengan

memberikan peringatan kepada para tenaga kerja untuk lebih berhati-hati.

Bila kecelakaan kerja telah terjadi maka perusahaan akan memberikan

pelayanan kesehatan. Tenaga kerja adalah sumber daya yang harus

dipertahankan sehingga harus ada pelayanan yang baik pula.

Page 15: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

15

BAB 3. KESIMPULAN

Page 16: Isi identifikasi risiko rahmat laundry

16

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Internet