isi bro

download isi bro

If you can't read please download the document

Transcript of isi bro

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Morfologi merupakan cabang dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata (Supriyadi, dkk. 1996: 5). Bentuk perubahan itu bisa disebabkan oleh fonem yang satu bertemu dengan fonem yang lain. Proses itu dinamakan afiksasi yaitu pembubuhan afiks pada bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur dasar atau bentuk-bentuk dasar afiks dan makna gramatikal yang dihasilkan. Ada bermacam-macam jenis afiksasi yaitu prefiksasi, sufiksasi, infiksasi, dan konfiksasi yang kesemuanya memiliki bagian, fungsi dan makna tertentu. Buletin merupakan salah satu jenis dari tulisan populer yang dalam isi atau redaksinya menggunakan kata-kata atau kalimat yang mengandung afiksasi. Berbagai macam jenis dari afiksasi bisa kita temukan didalamnya baik itu afiksasi, sufiksasi, infiksasi, dan konfiksasi. Dan kiat juga bisa menganalisis bagaimana makna yang ditimbulkan darinya. I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :A. Bagaimana jenis-jenis afiksasi yang ada didalam bulletin LENTERA edisi I bulan

oktober 2010B. Bagaimana makna dari jenis-jenis afiksasi yang ada didalam bulletin LENTERA edisi I

bulan oktober 2010 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah :A. Mengetahui jenis-jenis afiksasi yang ada didalam bulletin LENTERA edisi I bulan

oktober 2010B. Mengetahui makna dari jenis-jenis afiksasi yang ada didalam bulletin LENTERA edisi I

bulan oktober 20101

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi dua macam yaitu : a) Manfaat praktis : Sebagai bahan pengetahuan bagi pengelola Redaksi dan mahasiswa pada umumnya tentang apa-apa saja afiksasi yang terdapat dalam bulletin LENTERA. b) Manfaat Teoritis : Memberikan deskripsi tentang apa-apa dan penggunaan afiksasi oleh redaksi bulletin LENTERA.

II. LANDASAN TEORI

2

II.1

Pengertian Afiksasi Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Dalam

proses ini terlibat unsur-unsur (1) dasar atau bentuk dasar, (2) afik, (3) makna gratikal yang dihasilkan. Proses ini dapat bersifat inflektif dan dapat pula bersifat derivatif (Chaer,1994). Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar yaitu kata yang paling sederhana yang belum memiliki imbuhan, juga dapat dikelompokkan sebagai bentuk asal (tunggal) dan bentuk dasar (kompleks). Misalnya mengimbuhahkan ber- pada bentuk dasar komunikasi menjadi berkomunikasi, buat menjadi berbuat, tanggungjawab menjadi bertanggung jawab, bekas menjadi berbekas, sepeda motor menjadi bersepeda motor. Pengimbungan meN- pada bentuk dasar coba menjadi mencoba, adu menjadi mengadu, pertanggungjawabkan menjadi mempertanggungjawabkan. Afiksasi atau pengimbuhan sangat produktif dalam pembentukan kata, hal tersebut terjadi karena bahasa indonesia tergolong bahasa bersistem aglutinasi. Sistem aglutinasi adalah proses dalam pembentukan unsur-unsurnya dilakukan dengan jalan menempelkan atau menambahkan unsur selainnya. Afiksasi merupakan unsur yang ditempelkan dalam pembentukan kata dan dalam lingistik afiksasi bukan merupakan pokok kata melainkan pembentukan pokok kata yang baru. Sehingga para ahli bahasa merumuskan bahwa, afiks merupakan bentuk terikat yang dapat ditambahkan pada awal, akhir maupun tengah kata (Richards, 1992). Ahli lain mengatakan, afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya (Kridalaksan, 1993). Dasar yang dimaksud pada penjelasan tersebut adalah bentuk apa saja, baik sederhana maupun kompleks yang dapat diberi afiks apapun (Samsuri, 1988). Afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai morfem bebas. Morfem bebas merupakan kata dasar yang dapat berdiri sendiri. Kata dasar dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja, dll. Penggabungan morfem bebas dan morfem terikat akan membentuk kata jadian. Afiksasi dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai salah satu pembentuk makna ataupun kelas kata. Afiks bahasa Indonesia yang bergabung dengan kosakata3

asing tersebut membentuk kelas kata baru. Contoh afiks yang berfungsi sebagai alat derivasi dapat dilihat pada kata patch (nomina) yang berpindah menjadi verba dengan prefiks di- menjadi di-patch. Selain afiks pembentuk verba, ditemukan pula afiks sebagai pembentuk nomina, antara lain setting-an dan copyannya. Kombinasi morfem adalah gabungan antara morfem bebas dan morfem terikat atau morfem bebas dan morfem bebas sebagai bentuk kompleks. Misalnya, kata menembak, kata tersebut terdiri atas dua unsur langsung, yaitu tembak yang merupakan bentuk bebas, dan meNyang merupakan bentuk terikat. Kata tembak disebut bentuk bebas karena kata tersebut bisa berdiri sendiri pada kata tembak ayam itu tembak memiliki makna sendiri dalam gramatikal kata, sedangkan afiks semuanya disebut dengan bentuk terikat karena tidak dapat berdiri sendiri dan secara gramatis selalu melekat pada bentuk lain. 2.2 Jenis-Jenis Afiks Dalam linguistik dikenal bermacam-macam afiks dalam proses pembentukan kata. Robins (1992) mengatakan, afiks dapat dibagi secara formal menjadi tiga kelas utama sesuai dengan posisi yang didudukinya dalam hubungannya dengan morfem dasar, yaitu prefiks, infiks, dan sufiks. Sedangkan dari segi penempatannya, afiks-afiks tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok. Jenis afiks tersebut adalah sebagai berikut. 1. Prefiks (awalan), yaitu afiks yang diletakkan di depan kata dasar. Contoh: ber-, meN-, se-, per-, pe-, dan ter-. 2. Infiks (sisipan), yaitu afiks yang diletakkan di dalam bentuk dasar. Contoh: -el-, -er-, -em-, dan -in-. 3. Sufiks (akhiran), yaitu afiks yang diletakakan di belakang bentuk dasar. Contoh: -an, -kan, -i. 4. Simulfiks, yaitu afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada bentuk dasar. Dalam bahasa Indonesia, simulfiks dimanifestasikan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk dasar, dan fungsinya ialah membentuk verba atau memverbakan nomina,4

adjektiva, atau kelas kata lainnya. Contoh berikut terdapat dalam bahasa Indonesia nonstandar: kopi menjadi ngopi, cabit menjadi nyabit, soto menjadi nyoto, santai menjadi nyantai, satai menjadi nyatai. 5. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur, yaitu di depan dan di belakang bentuk dasar. Konfik berfungsi sebagai suatu morfem terbagi. Konfiks harus dibedakan dengan kombinasi afiks (imbuhan gabung). Konfiks adalah satu morfem dengan satu makna gramatikal, sedangkan kombinasi afiks adalah gabungan dari beberapa morfem. Greenberg menggunakan istilah ambifiks untuk konfiks. Istilah lain untuk gejala tersebut adalah sirkumfiks. Istilah dan konsep konfiks sudah lama dikenal dalam linguistik dan pernah diperkenalkan oleh Knbloch (1961) dan Achmanova (1966) dalam Putrayasa (1998). Contoh konfiks dalam bahasa Indonesia adalah ke-an, peN-an, per-an, dan ber-an. Contoh: keadaan yang berasal dari bentuk dasar ada dan mendapat imbuhan ke-an. Pengiriman, persahabatan, kepandaian, dan berpandangan. 6. Kombinasi afiks (imbuhan gabung), yaitu kombinasi dari dua afiks atau lebih yang bergabung dengan bentuk dasar. Afiks tersebut bukan jenis afiks khusus dan hanya merupakan gabungan beberapa afiks yang mempunyai bentuk dan makna gramatikal sendiri, atau dengna kata lain masing-masing menjaga intensitasnya sendiri, muncul secara bersamaan pada bentuk dasar, tetapi berasal dari dalam proses yang bertahap atau berlainan

Perhatikan contoh dalam tabel. Bentuk dasar Afiks Hasil5

Kenal Kenalkan Perkenalkan

Sufiks kan Prefiks perPrefiks meN-

Kenalkan Perkenalkan Memperkenalkan

Kombinasi afiks dalam bahasa Indonesia adalah meN-kan, meN-I, memper-kan, memperi, ber-kan, ter-kan, per-kan, peN-an dan se-nya. 7. Suprafiks atau superfiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri suprasegmental atau afiks yang berhubungan dengan morfem suprasegmenta. Afiks jenis ini tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Afiks jenis ini dapat dijumpai dalam bahasa Batak Toba, misalnya kata guru (nomina) dengan tekatan pada guru, sedang guru (adjektiva) penekanannya para bagian ru saja. 8. Interfiks, yaitu jenis afiks yang muncul di antara dua unsur. Dalam bahasa Indonesia , Interfiks terdapat dalam kata-kata bentuk baru, misalnya interfiks -n- dan -o- pada gabungan Indonesia dan logi menjadi Indonesianologi. 9. Transfiks, yaitu jenis infiks yang menyebabkan bentuk dasar menjadi terbagi. Bentuk tersebut terdapat pada bahasa-bahasa Afro-Asiatika, antara lain bahasa Arab. Misalnya akar ktb dapat diberi transfiks a-a, l-a, a-l, dan lain sebagainya menjadi katab (ia menulis), kitab (buku), katib (penulis). Berdasarkan asalnya, afiks dalam bahasa indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: 1). Afiks asli, yaitu afiks yang bersumber dari bahasa Indonesia. Misalnya, meN-, ber-, ter-, -el-, -em-, -er-, -I, -kan, dan lainnya. 2). Afiks serapan, yaitu afiks yang bersumber dari bahasa asing ataupun bahasa daerah. Misalnya, -man, -wan, -isme, -isasi, dan lain-lain.

6

Perhatikan tabel di bawah ini. Prefiks Asli meNkeberdipeNperterseSerapan pramahanonswatunainteranudwiantiaInfiks Asli -el-em-erSufiks Asli -an -i -kan -nya Kombinasi afiks Serapan Asli -man -wan -wati -a -i -at -in -isme me-I di-i me-kan memperdipermemper-kan diper-kan ber-an ber-kan ke-an Komfiks Asli ber-an ber-kan ke-an pe-an per-an se-nya

III.

METODE PENELITIAN

III.1

Sumber Penelitian

Penelitian dibuat dengan mengambil sumber dari bulletin LENTERA : dari gelap menuju terang edisi I bulan oktober 2010. III.2 Teknik Pengumpulan Data7

Penelitian dibuat dengan melakukan satu metode penulisan yang berhubungan dengan masalah yang disajikan yaitu : Metode kepustakaan, penulis menggunakan beberapa buku serta browsing di internet sebagai acuan, penunjang dan bahan dalam pembuatan makalah ini. III.3Teknik Analisis Data 1. Mengumpulkan data Data diambil dari bulletin LENTERA edisi I bulan oktober 2010. Wacana yang dimbil sebagai bahan penelitian ada 3 yaitu : A. Ketika Bersih tidak hanya harapan B. Kebersihan milik semua C. Bersih VS Kotor 2. Reduksi Data Data diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis afiksasi yaitu : A. Prefiks,sebuah kata masuk dalam golongan prefix apabila pembubuhan afiks terletak dimuka bentuk dasar. B. Sufiks,sebuah kata masuk dalam golongan sufiks apabila pembubuhan afiks terletak dibelakang bentuk dasar. C. Konfiks, sebuah kata masuk dalam golongan konfiks apabila pembubuhan afiks terletak dimuka dan dibelakang bentuk dasar.

8

IV. PEMBAHASAN TENTANG HASIL PENELITIAN

Hasil peneletian pada bulletin lentera ini terdapat 3 afiks masing-masing pada tiap wacana yaitu : 1. Ketika Bersih (Tidak) Hanya Harapan Dalam wacana ini jenis-jenis afiksasi yang temukan adalah: a) Prefiks No Kata Kata dasar Prefiks9

Makna

1

menuntut

tuntut

men-

Melakukan

perbuatan

untuk

mencapai suatu tujuan. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 berdiskusi berbagai pencetak dibangun tersentil bermaksud mencari mencoba terasa tergenang menyeruak penghuni diskusi bagai cetak bangun sentil maksud cari coba rasa genang seruak huni berberpenditerbermenymenytetermenypenMelakukan kegiatan diskusi Bermacam-macam Orang atau sesuatu mengDikenai (perbuatan) Tidak sengaja Mengandung sesuatu Melakukan perbuatan Melakukan perbuatan Dapat dirasa(i) Tetutup atau tergenang air Menyatakan sesuatu Menyatakan mendiami 14 15 16 17 18 19 menyulap terlebih dirancang melatih mengubah menjadi sulap lebih rancang latih ubah jadi menyterdimemengmenyMelakukan perbuatan Menyatakan paling Dikenai (perbuatan) Melakukan perbuatan Melakukan perbuatan Melakukan perbuatan orang yang

b)

Sufiks No 1 kata pilihan Kata dasar pilih sufiks -an makna Menyatakan dipilih)10

sesuatu

(yang

2

jebolan

jebol

-an

Menyatakan sesuatu (keluaran (lulusan; tamatan))

3 4

paksakan harapan

paksa harap

-kan -an

Menyatakan perbuatan Menyatakan diharapkan) sesuatu (yang

5

dadakan

dadak

-an

Menyatakan sesuatu (dilakukan secara tiba-tiba)

c)

Konfiks No 1 Kata pernyataan Kata dasar nyata Konfiks per-an Makna Melakukanatindakan (menyatakan) 2 3 4 5 6 melakukan mengerjakan kegiatan disebutkan diharapkan laku kerja giat sebut harap me-kan me-kan ke-an di-kan di-kan Berbuat sesuatu Berbuat sesuatu Menyatakan suatu aktifitas Menyatakan nama sesuatu Menyatakan keinginan supaya sesuatu terjadi 7 8 9 merupakan memaksimalkan pelayanan rupa maksimal layan me-kan me-kan pe-an Menyatakan penjelasan sesuatu Menjadikan maksimal Menyatakan perihal atau cara melayani 10 diperhitungkan hitung diper-kan Menyatakan diperkirakan 11 disoroti sorot di-i11

sesuatu

yang

Menyatakan

sesuatu

yang

diawasi 12 kebersihan bersih ke-an Menyatakan (perihal) keadaan bersih 13 menyalahkan salah me-kan Menyatakan (memandang;

menganggap) salah 14 memikirkan pikir me-kan Menyatakan suatu upaya untuk menyelesaikan sesuatu 15 16 kemajuan bermunculan maju muncul ke-an ber-an Menyatakan hal (hasil) Menyatakan sesuatu yang

muncul secara berturut-turut 17 pemandangan pandang pe-an Menyatakan dilihat 18 pendidikan didik pe-an Menyatakan proses;cara;perbuatan mendidik 19 mengalami alam me-i Menyatakan sesuatu rasa sesuatu yang

tentang suatu peristiwa 20 21 kejadian dipungkiri jadi pungkir ke-an di-i Menyatakan perihal jadinya Menyatakan sesuatu yang tidak membenarkan 22 persoalan soal per-an Menyatakan dibahas 23 disediakan sedia di-kan Menyatakan disiapkan 24 semestinya mesti se-nya Menyatakan sesuatu yang mesti sesuatu yang sesuatu yang

12

2. Kebersihan Milik Bersama

Dalam wacana ini jenis-jenis afiksasi yang ditemukan adalah : a). Prefiks No 1 Kata Terlintas Kata dasar Lintas Prefiks terMakna Menyatakan sesuatu yang

terbayang,teringat 2 Dipandang Pandang diMenyatakan sesuatu yang

dilihat atau anggapan. 3 Terkadang Kadang terMenyatakan sesuatu yang

adakalanya; sekali-kali 4 Dianggap Anggap diMeyatakan sesuatu tentang yang dipandang sebagai 5 Dituntut Tuntut diMenyatakan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan 6 Terhadap Hadap terMenyatakan sesuatu untuk

menandai arah; lawan 7 8 9 10 11 12 Menjaga Terbanyak Memegang Memakan Mengingat Terlihat Jaga Banyak Pegang Makan ingat Lihat menytermemmemengterMelakukan suatu perbuatan Menyatakan paling Melakukan perbuatan Melakukan perbuatan Melakukan perbuatan Menyatakan sesuatu yang dapat dilihat 13 Petugas Tugas peOrang yang melakukan sesuatu (tugas) 14 Sendiri Diri se13

Menyatakan satu atau seorang

diri 15 belajar Ajar berMenyatakan melakukan sesuatu

b). Sufiks No 1 2 Kata Cekatan Lingkungan Kata dasar Cekat Lingkung sufiks -an -an Makna Menyatakan sifat Menyatakan suatu tempat atau kawasan 3 4 pikiran giliran Pikir Gilir -an -an Menyatakan hasil Menyatakan suatu waktu atau kesempatan

c). Konfiks No 1 2 Kata Berserakkan Kebersihan Kata dasar Serak Bersih Konfiks ber-kan ke-an Makna Menyatakan suatu keadaan Menyatakan (perihal) keadaan bersih 3 4 5 6 7 8 9 10 Merupakan Sebagian Menyibukkan Keorganisasian Memiliki Kepedulian Membersihkan Merapikan Rupa Bagi Sibuk Organisasi Milik Peduli Bersih Rapi me-kan se-an meny-kan ke-an me-i ke-an mem-kan me-kan14

Menyatakan penjelasan sesuatu Menyatakan satu (bagian) Meelakukan perbuatan Menyatakan perihal (organisasi) Menyatakan kepunyaan Menyatakan perihal Melakukan perbuatan/kegiatan Melakukan perbuatan/kegiatan

11 12 13

Dibutuhkan Kesadaran Dimudahkan

Butuh Sadar Mudah

di-kan ke-an di-kan

Menyatakan sesuatu yang perlu Menyatakan suatu tindakan Menyatakan mudah sesuatu supaya

14

menjalankan

Jalan

meny-kan

Melakukan perbuatan/kegiatan

3. Bersih VS Kotor

Dalam wacana ini jenis-jenis afiksasi yang ditemukan adalah : a). Prefiks No 1 2 3 4 5 6 Kata Memilih Tersenyum Menjadi Kemana Bercermin Mencari Kata dasar Pilih Senyum Jadi Mana Cermin Cari Prefiks memtermenykebermeny15

Makna Melakukan suatu perbuatan Melakukan suatu perbuatan Melakukan suatu perbuatan Menyatakan ke segala tempat Melakukan suatu kegiatan Melakukan suatu perbuatan

7

Merasa

Rasa

me-

Menyatakan rasa

sesuatu

tentang

8 9 10 11 12

Memungut Berpikir Menuntut Menjaga Melempar

Pungut Piker tuntut Jaga Lempar

membermenmenyme-

Melakukan suatu perbuatan Melakukan suatu kegiatan Melakukan suatu perbuatan Melakukan suatu perbuatan Melakukan suatu perbuatan

b). Sufiks No 1 2 3 4 5 6 kata Lakukan Andaikan Ruangan Hentikan Tanamkan lingkungan Kata dasar Laku Andai Ruang Henti Tanam Lingkung Sufiks -kan -kan -an -kan -kan -an Makna Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan anggap sebagai Menyatakan tempat Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan suatu tempat atau kawasan

c). Konfiks No 1 Kata Kebersihan Kata dasar Bersih Konfiks ke-an16

Makna Menyatakan (perihal) keadaan

bersih 2 Bertebaran Tebar ber-an Menyatakan suatu tempat atau kawasan 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Menyayangkan Kesadaran Memiliki Memperlakukan Keadaan Keberatan Memanfaatkan Memunguti Melakukan Mengadakan Kebiasaan Menyediakan Menanamkan Sayang Sadar Milik Laku Ada Berat Manfaat pungut Laku Ada Biasa Sedia tanam meny-kan ke-an me-i mem-kan ke-an ke-an me-kan me-i me-kan meng-kan ke-an meny-kan men-kan Menyatakan suatu sikap Menyatakan suatu sikap Menyatakan kepunyaan Menyatakan suatu sikap Menyatakan Menyatakan suatu sikap Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan suatu sifat Menyatakan suatu perbuatan Menyatakan suatu sikap

17

V.

PENUTUP

V.1Simpulan Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur (1) dasar atau bentuk dasar, (2) afik, (3) makna gratikal yang dihasilkan. Proses ini dapat bersifat inflektif dan dapat pula bersifat derivatif (Chaer,1994). Proses ini banyak kita temukan dalam buletin ini namun jarang sekali ada yang menggunakan infiksasi mungkin dikarenakan hanya ada 3 bentuknya yaitu: el, em, dan er. Dari afiksasi, sufiksasi, dan konfiksasi tersebut mempunyai makna-makna tertentu sesuai dengan afiks yang mendekatinya, misalnya: prefiks ber- melekati kata dasar kerja maka akan menjadi kata bekerja, makna dari kata itu adalah melakukan suatu perbuatan, sufiks an melekati kata lingkung maka akan menjadi lingkungan yang maknanya menyatakan suatu tempat atau kawasan, konfiks me-i melekati kata dasar luka maka akan menjadi melukai yang maknanya juga melakukan suatu perbuatan. V.2Saran Dalam menentukan suatu afiks kita harus mengetahui kaidah-kaidahnya agar tidak terrjadi kesalahan dalam menentukan termasuk jenis apa afiks itu dan juga makna yang ditimbulkannya. Apabila afiks melekat pada di muka bentuk dasar maka itu merupakan konfiks, jika afiks melekat di belakang bentuk dasar maka itu merupakan sufiks, dan apabila afiks melekat di muka dan di belakang bentuk dasar maka itu merupakan konfiks.

18

DAFTAR PUSTAKA

Noortyani, Rusma. 2010. Morfologi Bahasa Indonesia (Kajian Seluk-beluk Kata). Banjarbaru: Scripta Cendikia Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta http://sohdis.wordpress.com/2010/08/19/hello-world/(diakses pada tanggal 28 november 2010 pada pukul 22:24 WITA)

19