modul 4 bro

12
LAPORAN PRAKTIKUM TA 3212 GEOFISIKA CEBAKAN MINERAL I MODUL 04 PENGANTAR PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI Disusun oleh: Rudilanov Ahwan 12110005 Dosen : Dr. Ir. Budi Sulistijo, M.App.Sc. PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

Transcript of modul 4 bro

Page 1: modul 4 bro

LAPORAN PRAKTIKUM

TA 3212 GEOFISIKA CEBAKAN MINERAL I

MODUL 04 PENGANTAR PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI

Disusun oleh:

Rudilanov Ahwan

12110005

Dosen :

Dr. Ir. Budi Sulistijo, M.App.Sc.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2013

Page 2: modul 4 bro

BAB IPendahuluan

1.1 Latar BelakangPengolahan data seismik refleksi merupakan suatu proses yang sangat rumit dan memerlukan perangkat keras dan lunak yang baik agar dapat diperoleh hasil yang optimum sehingga mampu membantu interpretasi yang lebih akurat

1.2 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah agar dapat melakukan dasar-dasar pengolahan data seismik reflekasi secara benar.

1.3 PeralatanPeralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.1. Komputer2. Program Seisee

1.4 Langkah KerjaTahap-tahap yang harus dilakukan dalam pengerjaan praktikum ini adalah sebagai berikut.1. Run SeiSee2. Buka data gathers.sgy3. Lakukan pemrosesan data seismik refleksi terhadap data tersebut4. Interpretasi hasil pemrosesan seismik refleksi tersebut5. Buka data seismic.sgy, kemudian ulangi prosedur 3 – 4 dengan data seismic.sgy

1.5 TugasMelakukan interpretasi dari data seismik refleksi yang diperoleh

Laporan GCM I Modul 04 2

Page 3: modul 4 bro

BAB IITeori Dasar

Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan gelombang elastis yang dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya berupa ledakan dinamit (pada umumnya digunakan di darat, sedangkan di laut menggunakan sumber getar (pada media air menggunakan sumber getar berupa air gun, boomer atau sparker).

Gelombang bunyi yang dihasilkan dari ledakan tersebut menembus sekelompok batuan di bawah permukaan yang nantinya akan dipantulkan kembali ke atas permukaan melalui bidang reflektor yang berupa batas lapisan batuan. Gelombang yang dipantulkan ke permukaan ini diterima dan direkam oleh alat perekam yang disebut geophone (di darat) atau Hydrophone (di laut), (Badley, 1985). Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metoda seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.

Seismic refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu eksplorasi prospek dangkal dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik dangkal (shallow seismic reflection) biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya. Sedangkan seismik dalam digunakan untuk eksplorasi daerah prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua kelompok ini tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan teknik lapangannya.

Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting yaitu pertama adalah akuisisi data seismik yaitu merupakan kegiatan untuk memperoleh data dari lapangan yang disurvei, kedua adalah pemrosesan data seismik sehingga dihasilkan penampang seismik yang mewakili daerah bawah permukaan yang siap untuk diinterpretasikan, dan yang ketiga adalah interpretasi data seismik untuk memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan bahkan juga untuk memperkirakan material batuan di bawah permukaan.

Interpretasi Struktur GeologiSesar

Adanya ketidakmenerusan pada pola refleksi (offset pada horison) Penyebaran kemiringan yang tidak sesuai dengan atau tidak berhubungan dengan

stratigrafi Adanya pola difraksi pada zona patahan Adanya perbedaan karakter refleksi pada kedua zona dekat sesar.

Laporan GCM I Modul 04 3

Page 4: modul 4 bro

Lipatan Adanya pelengkungan horison seismik yang membentuk suatu antiklin maupun

sinklin Diapir (kubah garam) Adanya dragging effect yang kuat pada refleksi horison di kanan atau di kiri tubuh

diapir sehingga membentuk flank di kedua sisi. Adanya penipisan lapisan batuan diatas tubuh diapir

Dapat terjadi pergeseran sumbu lipatan akibat dragging effect

Intrusi dragging effect tidak jelas / sangat kecil. batuan sedimen yang tererobos intrusi mengalami melting sehingga struktur

perlapisannya menjadi tidak jelas / cenderung chaotic di kanan-kiri intrusi

Laporan GCM I Modul 04 4

Page 5: modul 4 bro

BAB IIIData dan Pengolahan Data

Pada praktikum kali ini, terdapat 2 data yang yang diproses. Kedua data tersebut merupakan data digital yang diproses dengan program SeiSee, yaitu gathers.sgy dan seismic.sgy. Dari data digital tersebut akan diinterpretasikan struktur geologi yang ada pada lapisan tersebut.

Gambar 1. Data digital gather.sgy

Gambar 2. Gather.sgy dari trace ke- 450 sampai trace ke- 750

Laporan GCM I Modul 04 5

Antiklin

Lapisan Datar

Lapisan Tidak Datar

Lapisan Datar

Page 6: modul 4 bro

Saya mengambil data pada trace ke 450 sampai trace ke 750 karena pada jarak tersebut data digital memperlihatkan adanya struktur geologi yang terbentuk.

Gambar 3. Data digital seismic.sgy

Laporan GCM I Modul 04 6

Page 7: modul 4 bro

BAB IV

Analisis dan Kesimpulan

4.1 Analisis

4.1.1 Data digital gathers.sgy

Pada seismic section hasil pemrosesan data gathers.sgy, secara umum diperoleh bentuk struktur lapisan geologi yang datar. Namun pada trace ke 450 sampai trace ke 750 memperlihatkan adanya struktur geologi berupa lipatan antiklin. Struktur lipatan antiklin ini diperkirakan terbentuk setelah pembentukan lapisan yang ada di bawahnya akibat dari gaya tektonik yang bergerak secara horisontal. Selain itu, pembentukan lipatan antiklin ini juga dipengaruhi oleh sifat fisik dari suatu batuan yang mana batuan tersebut memiliki sifat elastis yang cukup tinggi.

Pada lapisan di bawah lapisan datar terdapat lapisan yang tidak datar atau tidak rata. Hal ini disebabkan oleh proses tektonik yang cukup besar, namun lapisan tersebut tidak membentuk struktur perlipatan karena lapisan batuan tersebut cenderung bersifat brittle. Gaya tektonik tersebut diduga terjadi pada saat sebelum pembentukan lapisan datar yang berada di atasnya.

Lipatan antiklin tersebut diduga sebagai reservoir dari minyak dan gas. Minyak dan gas banyak terdapat pada lipatan antiklin karena batuan yang berada pada lipatan antiklin bersifat impermeable sehingga minyak dan gas terakumulasi atau terjebak pada lipatan tersebut.

4.1.2 Data digital seismic.sgy

Pada seismic section hasil pemrosesn data seismic.sgy, secara umum memperlihatkan bentuk struktur lapisan geologi yang datar. Hal ini disebabkan karena proses dari gaya tektonik yang terjadi tidak terlalu besar sehingga tidak terlalu berpengaruh pada pembentukan struktur geologi lapisan tersebut.

Namun pada lapisan dekat dengan permukaan terlihat lapisan yang tidak rata/tidak datar dan cenderung miring. Hal ini terjadi karena pada lapisan tersebut (lapisan sebelum terjadi proses sedimentasi yang terakhir) mengalami erosi terlebih dahulu yang menyebabkan lapisan tersebut tidak rata/tidak datar dan cenderung miring. Kemudian lapisan tersebut mengalami proses sedimentasi yang mana pada permukaan lapisan tersebut terbentuk lapisan yang baru.

Laporan GCM I Modul 04 7

Page 8: modul 4 bro

4.2 Kesimpulan

Dari hasil pemrosesan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil interpretasi dari data digital gathers.sgy berupa lapisan datar, lapisan tidak datar dan lipatan antiklin.

2. Hasil interpretasi dari data digital seismic.sgy berupa lapisan datar dan lapisan sedimen yang pernah terjadi erosi.

Laporan GCM I Modul 04 8

Page 9: modul 4 bro

Daftar Pustaka

1. Sulistijo, Budi. CATATAN KULIAH TE-6222. Geofisika Cebakan MineraI. Bandung. Program Studi Teknik Pertambangan. Penerbit ITB

2. http://petroleumgeoscience.blogspot.com/2008/12/konsep-dasar-interpretasi seismik.html

Laporan GCM I Modul 04 9