ISBD

11
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR “ MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI” : JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2014 Manusia, Sains, Teknologi, Seni Page 1 Kelompok 6 Saparullah (13306141038) Lathifah Widyastuti (13306141041) Puput Kurnia (1330614) Hasan Rabbani (1330614) Doni (1330614)

Transcript of ISBD

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI

Kelompok 6Saparullah(13306141038)Lathifah Widyastuti(13306141041)Puput Kurnia(1330614)Hasan Rabbani(1330614)Doni(1330614)

:

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAMARET 2014

MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENIA. Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi ManusiaDari beragam kebudayaan yang diciptakan umat manusia, terdapat tujuh unsur-unsur pokok yang selalu ada pada setiap kebudayaan masyarakat, menurut Kluchkhon sebagaimana dikutip Koentjaraningrat (1996), bahwa unsur pokok kebudayaan tersebut meliputi peralatan hidup (teknologi), sistem mata pencaharian hidup (ekonomi), sistem kemasyarakatan (organisasi sosial), sistem bahasa, kesenian (seni), sistem pengetahuan (ilmu pengetahuan sains), serta sistem kepercayaan (religi).Secara etimologis, kata sains berasal dari bahasa Latin, yaitu scire, yang berarti mengetahui atau belajar. Sedangkan dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti ilmu pengetahuan.Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk sarana bagi kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi lebih mudah, lancar, efisien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi lebih bermakna dan produktif. Dengan demikian, iptek bagi manusia selalu berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf kehidupan yang lebih baik.Dalam definisi lain (terutama berdasarkan kajian filsafat ilmu), istilah iptek (ilmu, pengetahuan, dan teknologi) sering dibedakan karena ketiga istilah tersebut dianggap memiliki bobot keilmiahan berbeda. Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman bermakna dalam diri tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal, baik sekolah maupun tidak, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan dapat dikembangkan karena manusia mempunyai bahasa untuk mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran, serta mempunyai kemampuan menalar, yaitu berpikir menurut suatu alur tertentu. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia melalui tangkapan pancaindra, instuisi, serta firasat; sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, serta diinterpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran yang objektif, sudah teuji kebenarannya, serta dapat diuji ulang secara ilmiah. Ilmu merupakan pengetahuan yang sudah mencapai taraf tertentu yang telah memenuhi sistematika, objek kajian, dan metode pembahasan akan kajian tersebut. Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, selalu dapat dikontrol oleh orang yang ingin mengetahuinya. Berpijak pada pengertian ini, maka ilmu memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut.1. Pengetahuan (knowledge)2. Tersusun sistematis3. Menggunakan penalaran4. Dapat dikrontol secara kritis oleh orang lainIlmu pengetahuan bersifat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Apalagi setelah tersusun menjadi sebuah ilmu (ilmu pengetahuan), maka fungsi dan penerapannya dalam rangka memanfaatkan sebuah benda, alat, senjata, atau hewan akan menjadi lebih baik.Sementara itu, jika pengetahuan dan ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan sesuatu, maka akan menghasilkan kemampuan yang disebut sebagai teknologi. Sebagaimana dikatakan oleh Brown dan Brown (1980), bahwa teknologi pada hakikatnya merupakan penerapan pengetahuan oleh manusia guna mengerjakan sesuatu yang diinginkannya. Senada dengan pendapat Marwah Daud Ibrahim yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan jawaban sistematis atas pertanyaan mengapa (know why), sedangkan teknologi adalah jawaban praktis dari pertanyaan bagaimana (know who).Dalam kajian filsafat ilmu, setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Oleh karena itu, terdapat sebutan spesialis untuk orang yang hanya mendalami bidang ilmu tertentu dan generalis untuk seseorang yang banyak tahu (dalam bidang ilmu) namun tidak sampai mendalam. Sedangkan pengetahuan, baru dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga kriteria pokok sebagai berikut.1. Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah memiliki objek studi/kajian yang jelas. Objek studi dapat diidentifikasi, diberi batasan, dan diuraikan sifat-sifat esensialnya. Adapun jenis objek studi suatu ilmu yaitu objek material dan objek formal.2. Adanya aspek epistemologi, artinya bidang studi yang bersangkutan telah memiliki metode kerja yang jelas. Tiga metode kerja suatu bidang studi yaitu deduksi, induksi, dan eduksi.

3. Adanya aspek aksiologi, artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatan. Misalnya, bidang studi tersebut dapat menunjukkan adanya nilai teoritis, hukum, generalisasi, kecendrungan umum, konsep, serta kesimpulan yang logis, sistematis, dan koheren. Selain itu, dalam teori dan konsep tidak menunjukkan adanya kerancuan atau penentangan kontradiktif diantara satu sama lainnya.Seni berasal dari bahasa Latin, yaitu ars yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan sesuatu. Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan (sentuhan) manusia, mengubah suatu benda bagi kepentingan rohani dan jasmani secara tekun. Seni adalah ekspresi jiwa seseorang yang berkembang menjadi budaya manusia. Seni dan keindahan yang tercipta tidak dapat dipisahkan. Dengan seni, cipta dan karya manusia, termasuk teknologi, mendapat sentuhan keindahan atau estetika. Dari uraian di atas, seni diartikan sebagai kegiatan manusia (human activity), yaitu proses kegiatan manusia dalam menciptakan benda-benda yang bernilai estetik. Jadi, dengan sentuhan seni, teknologi, sebagai hasil karya manusia tidak sekedar menjadi alat, tetapi juga bernilai indah. Contohnya pesawat terbang, tidak hanya berkembang dari sisi kualitas, kemampuan mesin, dan ketahanan, tetapi juga berkembang estetik, baik dalam hal model, interior pesawat, warna, dan sebagainya. Selain itu, seni juga berarti hasil karya itu sendiri. Pesawat adalah teknologi hasil karya dan seni manusia.Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk memahami gejala dan fakta alam, lalu melestarikan pengetahuan tersebut secara konsepsional dan sistematis. Sedangkan teknologi adalah usaha manusia untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan dan kesejahteraan. Karena hubungan tersebut, maka perkembangan ilmu pengetahuan selalu terkait dengan perkembangan teknologi, begitu pula sebaliknya.Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai pohon tanpa akar. Sains hanya mampu mengajarkan fakta dan nonfakta pada manusia, tidak mampu mengajarkan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi, fungsi sains hanyalah mengoordinasikan semua pengalaman manusia dan menempatkannya ke dalam suatu sistem yang logis, sedangkan fungsi seni adalah sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keteraturan dalam hidup. Tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan tujuan seni adalah memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah dari manusia.B. Manusia Sebagai Subyek Dan Obyek IptekBerkat kemajuan ilmu dan teknologi, manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia melakukan kegiatan dengan lebih efektif dan efisien. Dengan ilmu dan teknologi, tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain :1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan1. Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti traktor, alat pemotong, dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama. Dengan alat-alat tersebut diharapakan manusia dapat menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif dan efisien.1. Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian juga dengan produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama lebih berhasil. Sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.1. Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan teknik pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul seperti jenis padi VUTW (Varietas Unggul Tahan Wereng), kelapa hibrida, ayam ras, ayam broiler, sapi perah, dan bermacam-macam jenis unggul lainnya.1. Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan besar serta tidak berbiji.1. Teknologi pengolahan pasca panen, seperti pengalengan ikan, buah-buahan, daging, dan teknik pengolahan yang lainnya.1. Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan manusia.

1. Dalam bidang kedokteran dan kesehatanManusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir, bermacam-macam obat, dan penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan mendiagnosis berbagai penyakit, sehingga penyakit dapat segera disembuhkan. Selain itu, dapat menurunkan angka kematian dan mortalitas. Contoh obat yang mengandung unsur radioaktif adalah isoniazid, sangat efektif dalam menyembuhkan penyakit TBC.1. Dalam bidang telekomunikasiManusia telah membuat televisi, radio, dan telepon yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat, bahkan dari daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan waktu sangat efisien.

1. Dalam bidang pertahanan dan keamananManusia telah menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih, sehingga dapat mempertahankan keamanannya dengan baik.

C. Problematika Pemanfaatan Iptek di IndonesiaIptek dimanfaatkan oleh manusia dalam memudahkan pemenuhan kebutuhan, namun pemanfaatan iptek ada yang berdampak buruk. Gejala negatif itu merupakan akibat dari penyalahgunaan dalam pemanfaatannya, berlebihan dalam penggunaannya, ataupun ketidakmampuan mausia dalam mengendalikan kekuatan teknologi tersebut. Ada empat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi strategis yang akan menentukan masa depan dunia, yaitu material, energi, mikroelektronik dan bioteknologi (Rahardi Ramelan, 2004). Dari bidang-bidang tersebut menghasilkan pula empat macam teknologi, yaitu teknologi bahan, teknologi energi, energi mikroelektronika, dan teknologi hayati.Teknologi bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material, terutama logam seperti besi dan baja untuk memenuhi kebutuhan manusia yang menggunakan bahan material tersebut. Teknologi energi adalah teknologi yang memanfaatkan sumber-sumber energi baik energi konvensional maupun energi modern. Teknologi mikroelektronik atau teknologi informatika adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengelola, dan menyebarluaskan informasi. Sedangkan teknologi hayati atau bioteknologi adalah teknologi yang berusaha secara sistematis menggunakan serta mengarahkan syitem atau komuni biologis, terutama organism kecil untuk menghasilkan barang atau jasa secara efisien.Faktor yang paling menentukan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan tenologi adalah manusia. Manusia ini dibina melalui perguruan tinggi dan lembaga penelitian, bahkan pembinaan kemampuan di sektor industri. Misalnya dibentuk berbagai wadah seperti Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Dewan Standarisasi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Di jaman ini perhatian tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tampak pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009, khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pembangunan iptek pada hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Sejalan dengan paradigm baru di era globalisasi yaitu tekno-ekonomi. Selain itu, iptek menentukan tingkat efektivitas dan efisensi proses ternsformasi sumber daya menjadi sumber daya baru yang lebih bernilai.Berikut ini adalah masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan dan kemampuan iptek sebagai berikut (RPJMN 2004-2009):1. Rendahnya kemampuan iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.2. Rendahnya kontribusi iptek nasional di sekitar produksi.3. Belum optimalnya mekanisme intermedasi iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan penggunanya.4. Lemahnya sinergi kebijakan iptek, sehingga kegiatan iptek belum sanggup memberikan hasil yang signifikan.5. Masih terbatasnya sumber daya iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang iptek.6. Belum berkembangnya budaya iptek di kalangan masyarakat.7. Belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.8. Masih lemahnya peran iptek dalam mengansipasi dan menanggulangi bencana alam.

Manusia, Sains, Teknologi, SeniPage 1