ISBD

14
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL (TUGAS SOFTSKILL) A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut: Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain. Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan sesama. Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaituindividum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas. Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu. Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan

Transcript of ISBD

Page 1: ISBD

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL (TUGAS SOFTSKILL)

A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU

Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut:

Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.

Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.

Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan sesama.

Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaituindividum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.

Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.

Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.

BEBERAPA TEORI PENDEKATAN PEMAHAMAN TENTANG MANUSIA

Secara teoritis, pemahaman tentang manusia dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain:

Page 2: ISBD

Pendekatan Materialisme Antropologi. Menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia adalah materi, manusia adalah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia organik.

Pendekatan Materialisme Biologi. Menjelaskan bahwa manusia merupakan badan yang hidup atau organisme yang mempersatukan segala pembawaan dan kegiatan kehidupan badan di dalam dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memiliki kewaspadaan indrawi berlaku juga bagi hewan. Dalam kenyataan, manusia memang merupakan bagian dari kehidupan organik yang dapat ditelusuri dari bentuk sub human (evolusi).

Pendekatan Idealisme Antropologi. Menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki unsur spiritual intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidak dapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, sebab di dalam diri manusia bergabung berbagai prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan lengkap.

KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU

Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih banyak berfungsi sebagai pendukung. Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat, dan usahanya yang disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia, itu semua sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri. Jika iman dan takwanya mantap maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya, maka dihadapan Tuhan menjadi jelek. Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik pula terhadap orang tersebut.

Konsekuensi (akibat) lainnya, masing-masing individu juga harus mempertanggung jawabkan segala perilakunya secara moral kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Jika perilaku individu itu baik dan benar maka akan dinikmati akibatnya, tetapi jika sebaliknya, akan diderita akibatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai individu yang sudah dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara lain:

Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat

Hidup mandiri

Berkepribadian baik dan luhur

Mempertanggungjawabkan perbuatannya

Supaya konsekuensi tersebut di atas dapat direalisasikan dalam suatu kenyataan, maka masing-masing individu harus senantiasa:

Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat

Page 3: ISBD

Berhati nurani yang bersih

Memiliki semangat hidup yang tinggi

Memiliki prinsip hidup yang tangguh

Memiliki cita-cita yang tinggi

Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam

Berjiwa besar dan penuh optimis

Mengembangkan rasa perikemanusiaan

Selalu berniat baik dalam hati

Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun egois

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL

Plato mengatakan, mahluk hidup yang disebut manusia merupakan mahluk sosial dan mahluk yang senang bergaul/berkawan (animal society = hewan yang bernaluri untuk hidup bersama). Status mahluk sosial selalu melekat pada diri manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup secara utuh hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia, manusia memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang lain.

Ciri utama mahluk sosial adalah hidup berbudaya. Dengan kata lain hidup menggunakan akal budi dalam suatu sistem nilai yang berlaku dalam kurun waktu tertentu. Hidup berbudaya tersebut meliputi filsafat yang terdiri atas pandangan hidup, politik, teknologi, komunikasi, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.

Menurut Aristoteles (384 – 322 SM), manusia adalah mahluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya (zoon politicon yang artinya mahluk yang selalu hidup bermasyarakat). Pada diri manusia sejak dilahirkan sudah memiliki hasrat/bakat/naluri yang kuat untuk berhubungan atau hidup di tengah-tengah manusia lainnya. Naluri manusia untuk hidup bersama dengan manusia lainnya disebut gregoriousness.

Manusia berperan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial yang dapat dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan,

Page 4: ISBD

keserasian, dan keseimbangan. Oleh karena itu harkat dan martabat setiap individu diakui secara penuh dalam mencapai kebahagiaan bersama.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manusia hidup bermasyarakat, yaitu:

Faktor alamiah atau kodrat Tuhan

Faktor saling memenuhi kebutuhan

Faktor saling ketergantungan

KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL

Jika dalam menjalani hidup intern pribadi, setiap manusia sebagai mahluk individu harus melakukan pertanggungjawabannya kepada Tuhan dan kepada dirinya masing-masing dengan memperhatikan norma agama dan norma kesusilaan. Maka dalam menjalani kehidupan ekstern antarpribadi, semua manusia sebagai mahluk sosial harus melakukan pertanggungjawaban kepada orang lain atau warga masyarakat lainnya.

Pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat itu harus berlandaskan pada norma-norma kesopanan (kebiasaan) dan norma-norma hukum. Dengan demikian mereka harus melakukan pertanggungjawaban moral yang berlandaskan norma-norma kesopanan (kebiasaan), dan pertanggungjawaban hukum yang berlandaskan norma-norma hukum.

B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

- PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDUPerbedaan yang ada seperti berbeda keyakinan, lingkungan, ras, suku, dan golongan tidak meniadakan persamaan akan Harkat dan Martabat manusia. Manusia sebagai individu akan berusaha :

1) Menjaga dan mempertahankan Harkat dan Martabatnya.2) Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia.3) Merealisasikan segenap potensi diri, baik sisi Jasmani maupun Rohani.4) Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.Dalam hidup kemasyarakatan, individu juga bisa menghasilkan fungsi-fungsi negative, misalnya ; unsure pemenuhan kepentingan diri menjadikan orang per orang memiliki sifat Individualistik dan Egois.

Page 5: ISBD

- PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIALManusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Dan dalam kehidupannya manusia membutuhkan Norma-Norma Sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku. Norma-Norma tersebut adalah :1) Norma Agama atau Religi ; Norma yang bersumber dari Tuhan, yang berisi perintah agar dipatuhi dan menjauhi larangan Nya. Norma Agama ada dalam ajaran-ajaran Agama.2) Norma Kesusilaan atau Moral ; Norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Yang bertujuan agar manusia berbuat baik secara Moral bukan Amoral (berkelakuan buruk).3) Norma Kesopanan atau Adat ; Norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.4) Norma Hukum ; Norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan, berisi perintah dan larangan. Bersifat tertulis dan mempunyai sangsi yang tegas dan mengikat.

C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antarindividu, antarkelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok manusia. Bentuk interaksi sosial adalah akomodasi, kerja sama, persaingan, dan pertikaian.

Apabila dua orang atau lebih bertemu akan terjadi interaksi sosial. Interaksi sosial tersebut bisa dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan, bsia dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa dahsyat, atau tanpa kontak fisik. Bahkan, hanya dengan bau keringat sudah terjadiinteraksi sosial karena telah mengubah perasaan atau saraf orang yang bersangkutan untuk menentukan tindakan. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak. Interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadp sistem sarafnya sebagai akibat hubungan yang di maksud

Ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut.1. Pelakunya lebih dari satu orang2. Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial3. Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebiut dengan yang diperkirakan pelaku.

Page 6: ISBD

4. Ada dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsungSyarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi. Kontak sosial berasal dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh. Namun, kontak sosial tidak hanya secara harfiah bersentuhan badan, tetapi bisa lewat bicara, melalui telepon, telegram, surat radio, dan sebagainya

Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu :1. Kontak antar individu, misalnya seorang siswa baru mempelajari tata tertib dan budaya sekolah2. Kontak antarindividu, dengan suatu kelompok, misalnya seorang guru mengajar di suatu kelas tentang suatu poko bahasan.3. Kontak antarkelompok dengan kelompok lain, misalnya class meeting antarkelas.Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Dengan tafsiran pada orang lain, seseorang memberi reaksi berupa tindakan terhadap maksud orang lain tersebut. Misalnya, jika anda melambaikan tangan dipinggir jalan atau halte bus maka salah satu bus yang lewat pasti akan berhenti, jadi, komunikasi merupakan proses saling memberi penafsiran terhadap tindakan atau perilaku orang lain.

D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

1.Pandangan individualismeIndividualisme berpangkal dari konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Manusia sebagi individu adalah bebas, karena itu ia memiliki hak-hak yang tidak boleh dihalangi oleh siapapun. Apabila hk-hak itu terpenuhi maka kehidupan manusia akan terjamin dan bahagia. Masyrakat hanyalah kumpulan dari individu-individu. Jika individu-individu itu hidupnya bahagia dan sejahtera maka masyarakat pun akan sejahtera.

Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan yang tinggi yang harus diperjuangkan melalui persaman dan kebebasan. Jadi, yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan idiologi liberlisme. Paham ini bisa disebut juga idiologi individualisme liberal.

Page 7: ISBD

Liberalisme berasal dari kata liber artinya bebas atau merdeka. Liberalisme adalah suatu paham yang ditegakkannya kebebasan setiap individu serta memandang setiap individu berada pada posisi yang sederajat dalam kemerdekaan dan hak-hak miliknya. Liberalisme menolak segala pengekangan terhadap individu. Liberalisme memberi kebebasan manusia untuk bereaktivitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

2. pandangan sosialismePandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Masyarakat tidak sekedar kumpulan individu. Masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu berada. Individu dan dianggap dari sebagai alat dari mesin raksasa masyarakat. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok. Individu terikat pada komitmen suatu kelompok. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang dengan pandangan individualisme.

Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik.

http://www.gunadarma.ac.id

Posted by cyntyatya at 7:51 AM

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest

Masyarakat merupakansekelompok sumber dayamanusia yang dapat dansenantiasa mempunyaipenghargaan tertentu terhadaphal-hal tertentu. Dan hal itulahyang membuat masyarakatsenantiasa berusaha untukmeraih penghargaan sertameraih kehidupan yang baik.Oleh sebab itu terdapatlahbeberapa lapisan ataustratifikasi sosial dalammasyarakat.Stratifikasi sosial merupakan

Page 8: ISBD

suatu konsep dalam sosiologiyang melihat bagaimanaanggota masyarakat dibedakanberdasarkan status yangdimilikinya. Status yang dimilikioleh setiap anggota masyarakatada yang didapat dengan suatuusaha (achievement status) danada yang didapat tanpa suatuusaha (ascribed status).Stratifikasi berasal dari katastratum yang berarti strata ataulapisan dalam bentuk jamak.Adanya lapisan masyarakatdapat terbentuk dengansendirinya ataupun dengansebuah proses. Apabila dengansebuah proses, itu biasanyaproses tersebut ditentukanbeberapa faktor antara lain :kepandaian, usia, sistemkekerabatan, dan harta dalambatas-batas tertentu. Serta adabeberapa alasan yang dipakaioleh beberapa daerah.Contoh kasus stratifikasisocial salah satunya adalahorang miskin atau tidak mampudi larang sekolah. musim barupendidikan telah tiba membawaserta berbagai hal baru. Adabaju (seragam) baru, sepatubaru, kaus kaki baru dan tasbaru. Juga ada topi baru, dasibaru dan tentu saja sederetankebijakan baru, baik itu daripemerintah, yayasan maupunsekolah. Namun yang lebihpenting dari semuanya adalahsemangat dan motivasi baruuntuk mengefektifkan prosesbelajar-mengajar demi meraih

Page 9: ISBD

sukses (gemilang) di musimUAN-UAS tahun 2011.Berhadapan dengan semuakebaruan ini sikap dandisposisi batin orangtua siswatentu bervariasi. Bagi orangtuakonglomerat dan pejabatbirokrasi menghadapi musimbaru pendidikan dengan labelserba baru bukan masalah.Mereka dengan wajahsumringah memperlihatkansenyumnya yang tersunggingbahagia. Biaya sekolah yangmahal bukan perkara yangsulit bagi mereka. Anak-anakmereka pun tampak riang danceria saban hari di sekolah.Sambil duduk manis di dalamruang kelas mereka menyimakdengan saksama semua yangdiajarkan bapak-ibu guru.Sementara bagi orangtuapegawai biasa, yang ada padamereka hanyalah semangatuntuk membangun optimismedalam menata hari esokmenjadi lebih baik. Anak-anakmereka umumnyamenampakkan dua wajahsekaligus dalam interaksisosialnya dengan teman-temandan para guru di sekolah:kadang tampak girang, namuntidak jarang wajah merekaberbalutkan duka nestapatatkala mengenang kembalikesahajaan hidup dankekurangmampuanorangtuanya yang sedangmenantikan dengan rindukedatangan mereka di rumah.

Page 10: ISBD

Lantas, bagaimana denganorangtua yang petani, tukang,buruh, wiraswastawan kecildan profesi-profesi selevelnya?Di antara mereka ada yangmasih dengan setia menyulamasa yang tersisa untukmenyiasati kemiskinan yangsedang menerpa mereka,kendatipun itu terasa berat.Kebanyakan mereka hanyapasrah sambil bergumam,"Selamat tinggal pendidikan,selamat tinggal sekolah.Jauhilah kami, sebab kami tidakmampu menggapaimu. Kamitidak sanggup menanggungmahalnya biaya pendidikanyang lahir dari rahim kebijakanpara penguasa. Rangkullaherat-erat para konglomerat.Peluklah dengan mesrakaum kapitalis. Ziarah kamiuntuk melancong di rimbapendidikan berakhir di sini.Karena pintu sekolah hanyaterbuka bagi orang kaya. Dankami, orang miskin, dilarangsekolah."Tetapi ada juga yang denganpolos mendatangi parawakilnya di Dewan danPemerintah Kota untuk sekadarmengadu serentak memohonkalau dapat anak-anak merekabisa diakomodir di sekolahnegeri karena sekolah swastasemuanya mahal. Dan gayungpun bersambut, pemerintah(kota) akhirnya merestuituntutan para orangtua danberlakulah kebijakan

Page 11: ISBD

penambahan ruang belajarbaru di sekolah-sekolah negeri.BAHASANkebijakan Pemerintah Kotamenambah ruang belajar barudi sekolah-sekolah negeri tidakbermaksud untuk mematikansekolah-sekolah swasta yangsedang eksis saat ini.Pemerintah kota hanyamelaksanakan amanat undang-undang untuk membuka ruangseluas-luasnya bagi masyarakatpencari pendidikan. Bahkanpemerintah berjanji akanmembantu sekolah-sekolahswasta dengan menempatkanguru-guru negeri di sekolahswasta.Memang di mana-manaorang miskin selalu kesulitanmendapatkan akses untukmenikmati pendidikan secaramemadai karena mahalnyabiaya yang tidak terjangkau,terutama di sekolah-sekolahswasta. Mereka memilih tidakakan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swastaapabila sekolah negeri tetapngotot menolak anak-anakmereka. "Anak saya sudahputus asa, dia tidak mausekolah, apalagi di sekolahswasta” kata salah seorangburuh. Lagi-lagi, sekolah swastadiidentikkan dengan biayamahal. Dan kemahalan selalumenjadi momok yangmenakutkan para orangtuasiswa. Karenanya perludiwacanakan untuk

Page 12: ISBD

dipertimbangkan dalambingkai kebijakan pemerintahbersama yayasan.