IRIDOLOGI

3
IRIDOLOGI : ILMU DIAGNOSA PENYAKIT HANYA DENGAN MENGINTIP MATA ADIK BUDI W. AMd.Kep. Puskesmas Sumber Latar Belakang Iridologi telah memberikan perspektif khusus terhadap konsep kesehatan dan praktik pengobatan. Hanya dengan pengamatan luar tubuh, yaitu memeriksa tanda-tanda iris mata akan dapat diungkapkan kondisi jaringan, organ, dan sistem dalam tubuh, jauh sebelum gejala klinis suatu penyakit yang dialami seseorang dapat dirasakannya atau terdiagnosa secara konvensional. Metode ini sederhana, aman, cepat, hasilnya akurat dan biaya murah. Saat ini Iridologi umum dipergunakan dokter-dokter ahli naturophatic yaitu dokter yang ahli therapi alamiah/natural. Para dokter di Jerman, yang mengacu pada falsafah back to nature menerapkan cara-cara alamiah untuk menangani pasien mereka (disebut Heilpraktikers – di Amerika disebut Naturophatic Doctor –ed), diwajibkan menguasai Iridologi sebelum praktik (D’Hiru, 2005). Saat ini diagnosa penyakit masih menggunakan tehnik yang memerlukan alat dan metode laboratorium yang sangat mahal. Selain itu umumnya pasien melakukan pemeriksaan saat ada keluhan dan dokter memilih alat diagnosa berdasarkan tanda dan gejala yang dirasakan pasien. Dr. Gunter Lindermann (pakar Iridologi dari Jerman), dalam suatu studi terhadap 640 pasien, menunjukkan tingkat akurasi analisis Iridologi mencapai 74,4% lebih baik dibandingkan dengan prosedur diagnosis konvensional. Sejarah Iridologi Dalam literatur medik antropologis diketahui bahwa metode Iridologi sederhana telah diterapkan dalam dunia pengobatan kuno 3000 tahun yang lalu di Asia Tengah. Penggunaan pengetahuan ilmiah anatomi tubuh manusia dalam Iridologi dirintis oleh Philip Meyens. Dr. Philip Meyens dalam bukunya “Chiromatica Medica”, Dresden (1670) menguraikan interkoneksi antara bagian-bagian iris mata dengan organ-organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, hati,

Transcript of IRIDOLOGI

Page 1: IRIDOLOGI

IRIDOLOGI :ILMU DIAGNOSA PENYAKIT

HANYA DENGAN MENGINTIP MATA

ADIK BUDI W. AMd.Kep.Puskesmas Sumber

Latar BelakangIridologi telah memberikan perspektif khusus terhadap konsep kesehatan dan praktik

pengobatan. Hanya dengan pengamatan luar tubuh, yaitu memeriksa tanda-tanda iris mata akan dapat diungkapkan kondisi jaringan, organ, dan sistem dalam tubuh, jauh sebelum gejala klinis suatu penyakit yang dialami seseorang dapat dirasakannya atau terdiagnosa secara konvensional. Metode ini sederhana, aman, cepat, hasilnya akurat dan biaya murah.

Saat ini Iridologi umum dipergunakan dokter-dokter ahli naturophatic yaitu dokter yang ahli therapi alamiah/natural. Para dokter di Jerman, yang mengacu pada falsafah back to nature menerapkan cara-cara alamiah untuk menangani pasien mereka (disebut Heilpraktikers – di Amerika disebut Naturophatic Doctor –ed), diwajibkan menguasai Iridologi sebelum praktik (D’Hiru, 2005).

Saat ini diagnosa penyakit masih menggunakan tehnik yang memerlukan alat dan metode laboratorium yang sangat mahal. Selain itu umumnya pasien melakukan pemeriksaan saat ada keluhan dan dokter memilih alat diagnosa berdasarkan tanda dan gejala yang dirasakan pasien. Dr. Gunter Lindermann (pakar Iridologi dari Jerman), dalam suatu studi terhadap 640 pasien, menunjukkan tingkat akurasi analisis Iridologi mencapai 74,4% lebih baik dibandingkan dengan prosedur diagnosis konvensional.

Sejarah IridologiDalam literatur medik antropologis diketahui bahwa metode Iridologi sederhana telah

diterapkan dalam dunia pengobatan kuno 3000 tahun yang lalu di Asia Tengah. Penggunaan pengetahuan ilmiah anatomi tubuh manusia dalam Iridologi dirintis oleh Philip Meyens. Dr. Philip Meyens dalam bukunya “Chiromatica Medica”, Dresden (1670) menguraikan interkoneksi antara bagian-bagian iris mata dengan organ-organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal, limpa, dan pembuluh darah. Kemudian pada tahun 1786 Christian Haerstels di Gottingen menulis desertasi kedokteran yang mengungkap lebih rinci dan mendalam mengenai tanda-tanda pada iris mata dalam kaitannya dengan organ-organ tubuh. Baru seabad kemudian Iridologi berkembang pesat di Eropa Timur ditandai dengan terciptanya Diagram Iridologi oleh Dr. Ignatz Von Peczely (1826-1911) yang dibantu Nils Liljequist. Dr. Ignatz Von Peczely selanjutnya dinobatkan sebagai Bapak Penemu Iridologi. Chart of Iridology yang diciptakan Dr. Ignatz kemudian disempurnakan oleh Dr. Deck dari Jerman dan Dr. Bernard Jensen dari Amerika pada tahun 1973 (Sekarang telah dijadikan Chart of Iridology Internasional).

Landasan IlmiahDari pengamatan anatomis diketahui mata adalah indra yang paling banyak berhubungan

dengan sistem otak kita. Dengan kata lain, indra mata merupakan satu-satunya organ yang

Page 2: IRIDOLOGI

banyak memiliki jaringan syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), yang sepertinya terlihat dan berhubungan langsung dengan dunia di luar tubuh.

Dr. Robert Moore dari Universitas California menemukan bahwa pusat irama biologis manusia terletak pada suprachiasmatic, yakni serabut syaraf otak pada persilangan syaraf mata. Suprachiasmatic ini antara lain berhubungan dengan jam tubuh bioritmik,periode tidur-jaga, metabolisme, dan fungsi seksual. Dengan gambar integrasi mata dan otak ini secara langsung dapat dinyatakan bahwa Iridology secara anatomis memiliki landasan ilmiah, yaitu dalam kapasitasnya menjelaskan bahwa mata dapat berfungsi sebagai layar data untuk menggambarkan konstitusi dan kondisi organ-organ tubuh.

Hubungan mata dengan otak dihubungkan melalui neuron serabut syaraf dan pembuluh kapiler darah dengan sistem syaraf otak,bersama-sama urat syaraf tulang belakang yang mempunyai hubungan dengan aktivitas seluruh organ-organ tubuh. Jika ada penyimpangan dan perubahan akibat gangguan penyakit pada jaringan organ-organ, hal ini akan diinformasikan melalui neuron syaraf motorik, interneuron dari sumsum tulang belakang menuju korteks otak. Adapun syaraf autonomik pada jantung, alat pernafasan, dan pencernaan, sebelum tersambung dengan sumsum tulang belakang ini menyebar (disebut ganglia) dan membentuk jaringan yang disebut pleksus. informasi dikirim ke otak melalui batang otak. Selanjutnya seluruh sistem informasi dari organ-organ tubuh ke otak dalam bentuk gelombang energi ini diubah menjadi jejak data oleh sistem syaraf mata. Akhirnya, jejak data ditangkap dan difiksasi oleh selaput mata khususnya iris.

Hal-hal yang dapat diketahui dari mata antara lain keracunan, malnutrisi, gangguan metabolisme, dan kerusakan degeneratif. Kenyataan ini akan lebih memperkuat dasar pijakan argumentatif keilmiahan Iridology, mengingat Iridology telah teruji validitasnya selama ratusan tahun sebagai kebenaran empirik yang dibuktikan oleh para praktisi kesehatan sebagai sarana deteksi kondisi organ tubuh.

Gb.1 Peta Iridologi Jensens Chart

Page 3: IRIDOLOGI

Urgensi Iridologi Untuk Dunia KeperawatanDi Indonesia Keperawatan seperti kehilangan jati dirinya. Banyak perawat telah

meninggalkan konsep-konsep keperawatan untuk