IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen...

24
Nomor Sifat Derajat Lampiran Perihal TEMBUSAN; DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto-Jakarta 10270 RU.02/2539/DPR-RI/2005 Biasa Segera 2 ( dua ) berkas Penyampaian 2 ( dua ) RUU Usul Inisiatif DPR RI Jakarta, l 0 Mei 2005 KEPADAYTH. BAPAK/IBUANGGOTA DPR-RI JAKARTA Bersama ini kami sampaikan dengan hormat Usul Inisiatif atas: ----- 1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA. 2. RANCANGAN "UNDANG-UNDANG TENTANG GURU DAN OOSEN ----------------------------------------------------------------- Yang telah disampaikan dalam Rapat Paripurna Terbuka DPR RI tanggal 2 Mei 2005 untuk dibicarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tingkat-tingkat pembicaraan selanjutnya. Demikian untuk menjadi periksa, dan atas perhatian Bapalc/lbu kami ucapkan terimakasih. an. PIMPINAN SEKRETARIS JENDERAL u.b. JUNED SH.MH NIP.210001084 l. Yth. Bapak Pimpinan DPR RI 2. Yth Bapak Sekjen DPR RI. 3. Yth lbu Wasekjen DPR RI 4. Yth Bapak/lbu As. Ses. I dan II 5. Yth Sdr. Para Karo dan Kepala PPPI 2.. K8bag · Dolcumentasi dan Pemustak;aan. IO \

Transcript of IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen...

Page 1: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

Nomor Sifat Derajat Lampiran Perihal

TEMBUSAN;

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto-Jakarta 10270

RU.02/2539/DPR-RI/2005 Biasa Segera 2 ( dua ) berkas Penyampaian 2 ( dua ) RUU Usul Inisiatif DPR RI

Jakarta, l 0 Mei 2005

KEPADAYTH. BAPAK/IBUANGGOTA DPR-RI

JAKARTA

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat Usul Inisiatif atas:

----- 1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA.

2. RANCANGAN "UNDANG-UNDANG TENTANG GURU DAN OOSEN -----------------------------------------------------------------

Yang telah disampaikan dalam Rapat Paripurna Terbuka DPR RI tanggal 2 Mei 2005 untuk dibicarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tingkat-tingkat pembicaraan selanjutnya.

Demikian untuk menjadi periksa, dan atas perhatian Bapalc/lbu kami ucapkan terimakasih.

an. PIMPINAN SEKRETARIS JENDERAL

u.b. IR~AN,.

JUNED SH.MH NIP.210001084

l. Yth. Bapak Pimpinan DPR RI

2. Yth Bapak Sekjen DPR RI.

3. Yth lbu Wasekjen DPR RI

4. Yth Bapak/lbu As. Ses. I dan II

5. Yth Sdr. Para Karo dan Kepala PPPI

2.. K8bag · Dolcumentasi dan Pemustak;aan.

IO

\

Page 2: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

I RAN CAN GAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ••• TAHUN ..•

TENTANG

GURU DAN DOSEN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

11

Page 3: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

RAN CAN GAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR •••••• TAHUN .••

TENTANG

GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

Menimbang: a. Bahwa pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang­Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

12

b. bahwa Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan serta profesionalitas guru dan dosen untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan: perubahan kehidupan local, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

c. Bahwa guru dan dosen mempunyai peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa pada

. umumnya dan dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia pada khususnya sehingga perlu dikembangkan sebagai .profesi yang bermartabat.

d. Bahwa untukmencapai tujuan pada butir a dan menempatkan guru dan dosen pada peran dan kedudukan sebagaimana dimaksud pada butir b dan c, maka mutu guru dan dosen sangat penting, dan hal itu sangat terkait dengan pengaturan kualifikasi akademik dan kompetensi, tugas, kewaj iban clan hak, serta pengembangan dan perlindungan profesinya.

e. Bahwa karena strategisnya peran dan kedudukan guru sebagaimana dimaksud pada butir b dan belum diatumya

Page 4: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

jaminan terhadap perlindungan, kesejahteraan dan profesionalisme guru dan dosen secara komprehensif, maka dipandang perlu mengatur guru dan dosen sebagai profesi.

f. Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu membentuk Undang-undang tentang Guru dan Dosen.

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat ( 1 ), Pasal 20 ayat ( 1) dan ayat (2), clan Pasal 31 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, · Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Dengan persetujuan bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN

. Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG GURU DAN DOSEN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

l. Guru adalah tenaga professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan fonnal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

2. Dosen adalah guru pada jenjang pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi melakukan penelitian,pengembangan, rancang-bangun/ perekayasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dan pengabdian pada masyarakat.

13

Page 5: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

3. Profesi guru dan Dosen adalah pekerjaan dan/atau jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani orang lain, dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu.

4. Profesional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain.

5. Agen pembelajaran (Leaming agent) dan transfer pengetahuan ( transfer of knowledge) adalah peran pendidik antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik

6. Penyelenggara satuan pendidikan adalah lembaga pemerintah atau lembaga masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal maupun jalur non formal.

7. Perjanjian kerja adalah perjanjian tertulis antara guru atau dosen dengan pemerintah atau penyelenggara satuan pendidikan berdasarkan peraturan · perundang-undangan yang berlaku.

8. Pemberhentian guru dan dosen adalah.pengakhiran perjanjian kerja kar~na suatu hat tertentu yang mengakibatkan berakhimya hak dan kewajiban antara guru dan dosen dengan penyelenggara satuan pendidikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9~ Gaji adalah imbalan atas pekerjaan sebagai guru dan dosen yang diterima -dalam bentuk uang dalam jumlah tertentu secara berkala.

I 0. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan dan sertifikat kompetensi guru yang harus dimiliki oleh seorang guru dan dosen sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan formal yang diampunya.

11. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dan dosen dala.m melaksanakan tugas profesionalnya;

12. Sertifikasi adalah upaya pendidikan dan pelatihan baik prajabatan (Pre­Service) maupun dal;am jabatan (in-service) dan dibuktikan dengan sertifikat

T·~~- kompetensi yang diberikan oleh penyelenggara satuan pendidikan dan lembaga pelatihan yang terakreditasi;

13. Organisasi profesi adalah organisasi berbadan hokum yang didirikan dan diurus oleh guru dan/atau dosen sebagai wadah untuk mengembangkan

14

Page 6: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

profesionalisme, memperjuangkan perlindungan hokum, dan menghimpun serta menyalurkan aspirasi anggotanya;

14. Dewan Kehonnatan Profesi adalah organ yang dibentuk oleh organisasi profesi unruk mengawasi perilaku guru dan dosen dan merekomendasikan sanksi terhadap guru dan dosen yang dinilai melan~ kode etik profesi.

15. Masyarakat adalah kelon;ipok warga Negara Indonesia non-pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

16. Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintah di bidang pendidikan nasional.

17. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

18. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kota.

BAB II

KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN

Pasal 2

(I) Guru dan dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jalur pendidikan formal.

(2) Pengakuan guru dan dosen sebagai tenaga professional dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.

(3) Guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah berkeduduk:an sebagai pegawai pemerintah pusat, sedangkan guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat berkedudukan -sebagaimana ditentukan dalam perjanj ian kerja;

Pasal 3

Profesi guru dan dosen berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak dan kecerdasan peserta didik serta mengembangkan IPTEKS.

Pasal 4

Profesi guru dan dosen bertujuan untuk terlaksananya system pendidikan nasional pada umumnya dan terwujudnya tujuan pendidikan nasional pada

15

Page 7: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

khususnya, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar mertjadi manusia yang beriman clan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, se~ berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB III

PRINSIP PROFESIONAL

Pasal 5

(1) Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip professional sebagai berikut :

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme

b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya

d. Mematuhi kode etik profesi

e. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas

f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.

h. Memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

i. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hokum.

(2) Profesi guru dan dosen merupakan suatu profesi tertutup sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas.

Pasal 6

Pemberdayaan profesi guru dan dosen diselenggarakan secara demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai cultural, kemajemukan bangsa dan nilai profesionalitas.

16

Page 8: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

Pasal 7

Pengakuan profesi guru dan dosen ditunjukan dengan sertifikat kompetensi.

BAB IV

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI

Pasal 8

(l) Guru sebagai tenaga professional di bidang pembelajaran wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran dan transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

(2) Dosen sebagai ilmuwan wajib memiliki kualifikasi akademik clan kompetensi dalam penelitian, pengembangan dan perekayasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) ·

(3) Kualifikasi akademik guru diperoleh melalui pendidikan tinggi Program . Sarjana atau Program Diploma_ IV (em pat) yang sesuai dengan. bidang tugasnya.

( 4) Kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui pendidikan tinggi Program Pascasarjana yang sesuai dengan bidang tugasnya.

(5) Kompetensi sebagaimana· dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogic dan andragogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi social sesuai Standar Nasional Pendidikan, yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru.

(6) Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) sampai dengan (3) diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.

Pasal 9

( 1) Setiap orang yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran dan pengembangan IPTEKS sebagaimana dimaksud pada pasal 8 mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi guru dan dosen

(2) Untuk dapat diangkat menjadi guru dan dosen, setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) terlebih dahulu mengikuti proses seleksi yang mernilih calon guru dan calon dosen terbaik diantara calon-calon yang

11

Page 9: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

memenuhi .kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana dimaksud pada pasal 8

(3) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.

BABV

TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 10

Guru mempunyai tugas:

a. Mendidik, mengajar, membimbing, menga.rahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik.

b. Menilai basil belajar peserta didik

c. Membina khlak mulia, budi pekerti, dan kepribadian peserta didik

d. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengembangkan proses pembelajaran secara efek.tif ;· dan ·

Pasal 11

Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas:

(1) Melakukan penelitian di bidang IPTEKS -

(2) Melakukan pengembangan di bidang IPTEKS

(3) Melakukan rancang-bangun/ perekayasaan di bidang IPTEKS

( 4) Melakukan pengabdian pada masyarakat.

Pasal 12

(1) Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, guru dan dosen berhak:

18

a. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan social yang pantas dan memadai ·

b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

Page 10: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

c. Memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas clan hak atas hasil kekayaan intelektual;

d. Meningkatkan sertifikasi sesuai denganjenjang kewenangan mengajar;

e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana, prasarana, dan fasilitas pembe_lajaran untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

f. Memiliki kebebasan akademik dan mimbar akademik bail< di dalam maupun di luar kelas;

g. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian, penghargaan, dan atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan;

h. Memperoleh rasa aman danjaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas;

i. Memiliki kebebasan·untuk berserikat dalam bidang profesi guru;

j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta kemampuan professional guru; dan

k. Memperoleh cuti sabatikal

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak glim dan dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (I) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugas profesionalnya guru dan dosen berkewajiban:

a. Menciptakan suasana pendidikan yang bennakna, menyenangkan kreatif, dinamis, dan dialogis;

i;._;;".

b. Mempunyai kotnitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan &lo ketaqwaan peserta didik;

c. Memberikan teladatl' sett.a menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

d. Merencanakan dan melalcsanakan proses pembelajaran serta melaksanakan penilaian dan evaluasi basil pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;

e. Mengembangkan kemampuan professional guru dan memperbaharui sertifikat kompetensi secara berkala untuk meningkatkan kemampuan dan keterarnpilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

19

Page 11: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

f. Bertindak obyektif, adil dan tidak diskriminatif terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran atas dasar pertimbangan jenis kelamin, intelegensi, kondisi fisik tertentu, kepribadian, agama, suku atau latar belakang social budaya dan ekonomi;

g. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, clan kode etik profesi guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

h. Memelihara dan mumupuk persatuan dan kesatuan bangsa

i. Memelihara danmembina hubungan kerjasama yang baik antar sesame guru, antara guru dengan peserta didik, antara guru dengan orang tua dan/atau wali murid serta mdan

j. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan professional.

Pasal 14

Guru dan dosen yang bertugas di daerah terpencil, daerah rawan konflik, dan/atau daerah rawan bencana mempunyai hale yang meliputi kenaikan pangkat rutin secara otomatis, kenaikan pangkat istimewa sebanyak I ( satu) kali,

· tunjangan pengabdian (khusus) dan perlindungan.

BAB VI

HAK DAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH

i>asal 15

Pemerintah berhalc menugaskan dan/atau memindahkan guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah secara lintas daerah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia demi menjamin keberlanjutan proses pembelajaran pada satuan pendidikan di daerah terpencil, daerah rawan konflik, daerah rawan bencana, daerah perbatasan, daerah tertinggal, atau daerah bermasalah lainnya yang berdasarkan perjanjian kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlalcu.

Pasal 16

Pemerintah dan pemerintah daerah behak mengarahkan,membimbing dan membantu pelaksanaan tugas professional guru dan dosen.

20

Page 12: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

Pasal 17

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediak:an anggaran untulc gaji dan penghasilan lainnya bagi guru dan dosen yang dialokasikan melalui APBN dan APBD untuk meningkatkan harkat dan martabatnya.

Pasal 18

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib ·menyediakan anggaran untuk sertifikasi profesi bagi guru guna melaksanakan program wajib belajar.

Pasal 19

Pemerintah dan pemerjntah daerah_ wajib meningkatkan pengabdian guru dan dosen yang diangkat oleh penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan memberikan bantilan dana untuk gaji clan atau kesejahteraan.

Pasal 20

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan guru dan dosen, baik jumlah, kualifikasi maupun kompetensinya untuk menjamin keberlangsungan pendidikan dan pembelajaran yang efektif pada jalur pendidikan fonnal.

BAB VII

WAJIB KERJA DAN IKATAN DINAS

PASAL21

(1) Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada guru dan dosen dan/atau Warga Negara Republik Indonesia lainnya yangmemenuhi kualifikasi dan kompetensi untuk melak:sanakan tugas guru dan dosen di daerah terpencil, daerah perbatasan, daerah konflik, daerah rawan bencana dan derah bermasalah lainnya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia guna mengatasi keadaan darurat

(2) Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada guru dan dosendan/atau Warga Negara Republik Indonesia lainnya di daerah perbatasan yang bermasalah dengan melayani satuan pendidikan yang

21

Page 13: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

berbasis keunggulan local dan atau satuan pendidikan yang bertaraf · intemasional, atau pendidikan layanan khusus

(3) Ketentuan lebih lanjut pada ayat (1) dan (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Pasal 22

(I) Pemerintah dan/a1ml pemerintah daerah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon guru dan·calon dosen untuk memenuhi kepentingan pembangunan pendidikan nasional, atau untuk memenuhi kepentingan pembangunan daerah

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban, hak, penghargaan dan perlindungan khusus bagi guru dan dosen dengan pola ikatan dinas sebagaimana diatur pada ayat (I) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VIII

PENGANGKATAN, PE~,EMPATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 23

Pemerintah dan/atau pemerintah daerah, dan/atau penyelenggara satuan pendidikan wajib memenuhi kebutuhan guru dan dosen, baikjumlah, kualifikasi, maupun kompetensinya untuk menjamin keberlangsungan pendidikan dan pembelajaran yang efektif pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 24

(I) Pengangkatan dan penempatan gum dan dosen dilakukan secara obyektif, transparan sesuai ketentuan peraturan pemndang-undangan yang berlaku.

22

Pengangkatan dan penempatan guru dan dosen dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan dengan mengacu pada perjanjian kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengangkatan dan penempatan guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah diatur dengan Peraturan Pemerintah

Page 14: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

Pengangkatan dan penempatan gurudan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dilakukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja yang mengacu pada kesepakatan kerja bersama.

Pasal 25

(1) Guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dapat ditempatkan pada jabatan structural

(2) Penempatan Guru dan dosen sebagaimana ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 26-

Warga Negara Asing yang diangkat dan/atau ditugaskan sebagai guru dan dosen pada satuan pendidikan di Indonesia harus tundUk pada kode etik profesi guru dan dosen Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 27

(I) Pemindahan guru dan dosen dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan:

a. kebutuhan satuan pendidikan;

b. promosi/pembinaan jenjang karier;

c. kepentingan pelaksanaan tugas kedinasan;

d. mengikuti tugas suami atau istri; atauatas permintaan sendiri

(2) Pemindahan guru dan do sen sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau perjanjian tertulis antara Guru dan dosen dengan penyelenggara satuan pendidikan.

Pasal 28

(I) Guru dan dosen diberhentikan dengan hormat dari jabatannya karena salah satu sebab berikut:

a. meninggal dunia;

b. telah mencapai batas usia pension;

23

Page 15: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

c. atas permintaan sendiri

d. sakit jasmani dan/atau rohani secara terus menerus;

e. tidak cakap atau tidak kompeten dalam melaksanakan tugas ; atau

f. sesuai dengan perjanjian kerja antara penyelenggara satuan pendidikan dengan guru dan dosen

(2) Guru dan dosen diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatannya karena salah satu sebab berikut:

a. melanggar sumpah atau janji jabatan;

b: melanggar kode etik profesi;

c. melanggar kesepakatan perjanjian kerja;

d. terus menerus melalaikan kewajiban dalani menjalankan tugas pekerjaannya selama satu bulan atau lebih; ·

e. dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukuril tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun-atau lebih.

(3) Pemberhentian guru dan dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dan ayat (2) dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BABIX

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

Pasal 29

Pembinaan dan pengembangan guru dan dosen meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier.

Pasal 30

( 1) Pembinaan dan pengembangan profesi guru dan dosen meliputi pembinaan kepribadian, penguasaan substansi, penguasaan metodologi, kemampuan beradabtasi, kemampuan manajerial dan kepemimpinan.

(2) Pembinaan dan pengembangan profesi guru dan dosen dilakukan melalui jabatan fungsional.

24

Page 16: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

(3) Jabatan fungsional guru dan dosen ditentukan melalui system angka kredit yang diperoleh dari pendidikan, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Pasal 31

( 1) Pembinaan dan pengembangan karier guru. dan dosen meliputi kenaikan pangkat dan promosi.

(2) Pembinaan dan pengembangan karier guru dan dosen dilakukan melalui jabatan structural pada instansi pemerintah atau non pemerintah.

Pasal 32

Pembinaan dan pengembangan guru dan dosen diselenggarakan oleh suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi yang dibentuk oleh pemerintah dan berfungsi dalam perumusan kebijakan strategis pengembangan, pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional, yang bersifat mandiri dan professional.

Pasal 33

Suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi bertugas:

a. melakukan pendataan dan pemetaan kebutuhan. guru dan dosen secara nasional di masing-masing daerah kabupaten/kota dan daerah provinsi di seluruh Indonesia;

b. merencanakan kebutuhan guru dan dosen secara nasional di masing-masing daerah kabupaten/kota dan daerah provinsi di seluruh Indonesia;·

c. membina, meningkatkan, dan mengembangkan profesi guru dan dosen;

d. menyusun kebijaka.n pembinaan dan pengembangan profesi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah atau masyarakat, guru di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, guru di lingkungan Departemen Agama, guru dan dosen agar tercapai kesetaraan (equal) dalam hal pembinaan profesi, pembinaan karier, perlindungan hukum, penghargaan, kesejahteraan dan hal lain yang terkait dengan keprofesian.

25

Page 17: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

Pasal 34

Badan pembinaan clan pengembangan profesi mempunyai wewenang:

a. menentukan kebijakan nasional tentang pembinaan dan pengembangan profesi guru dan dosen dalam satu atap

b. Mengawasi, memonitor dan mensupervisi pelaksaan kebijakan nasional tentang pembinaan dan pengembangan profesi guru dan dosen

c. Memberi rekomendasi kepada Menteri yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan profesi guru dan dosen

d. Pengembangan kesetaraan (equal) dalam hal· peinbinaan profesi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah atau masyarakat, guru di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, guru di lingkunganAgama

e. Pengembangan kesetaraan (equal) pembinaan karier guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarak.an pemerintah atau masyarakat, guru di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, guru di lingkungan Departemen Agama, guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah atau masyarakat, guru di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Nasional, guru di lingkungan Departemen Agama.

f. Pengembangan kesetaraan ( equal) perlindungan hukum.

g. Pengembangan kesetaraan (equal) penghargaan guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah atau masyarakat, guru dan dosen di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, guru dan dosen di lingkungan Departemen Agama.

h. Pengembangan kesetaraan (equal) kesejahteraan guru dan dosen pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah atau masyarakat, guru di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, guru di lingkungan Departemen Agama.

Pasal 35

(I) Suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi beranggotakan sekurang­kurangnya 9 (sembilan) orang dan sebanyak-banyaknya 11 (sebelas) orang berdasarkan pertimbangan DPR dan ditetapkan oleh Peraturan Menteri.

(2) Jumlah anggota suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi harus harus gasal.

26

Page 18: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

(3) Masa bakti anggota suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi adalah S (lima) tahun.

(4) Suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi dipimpin oleh seorang ketua clan seorang sekretaris yang dipilih oleh dan dari anggota atas dasar suara terbanyak, dan ditetapkan oleh Peraturan Menteri.

(5) Suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi didukung oleh secretariat.

( 6) Dalam menjalankan tugasnya suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi dapat mengangkat tim ahli sesuai kebutuhan.

(7) Dalam menjalankan tugasnya badan pembinaan dan pengembangan profesi dapat membentuk panitia ad.hoc sesuai kebutuhan.

(8) Perumusan kebijakan yang dikembangkan oleh suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi berlaku efektif dan mengikat semua satuan pendidikan secara nasional setelah ditetapkan oleh Peraturan Menteri.

Pasal 36

(I) Dalam menjalankan fungsinya di tingkat nasional, suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi didukung oleh Departemen dan departemen yang bertanggungjawab di bidang keagamaan.

(2) Dalam menjalankan fungsinya di tingkat provinsi dan kebupaten/kota, suatu bad.an pembinaan dan pengembangan profesi didukung oleh LPMP

(3) LPMP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam menjalankan fungsinya bekerja sama dengan dinas provinsi dan kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan dan perguruan tinggi setempat.

Pasal 37

Ketentuan lebih lanjut mengenai suatu badan pembinaan dan pengembangan profesi yang belum diatur dalam Peraturan Pemerintah ini ditetapkan oleh Peraturan Menteri.

27

Page 19: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

BABX

PENGHARGAAN

Pasal 38

Penghargaan atas pengabdian dan jasa guru dan dosen, pemerintah menetapkan tanggal 25 November sebagai Peringatan Harl Guru dan Dosen Nasional.

Pasal 39

(I) Guru dan dosen yang berprestasi yang berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas didaerah terpencil dan/atau daerah rawan bencana dan daerah rawan lainnya yang cliangkat oleh pemerintah atau penyelenggara satuan pendidikan berhak memperoleh penghargaan.. ·

(2) Penghargaan dapat diberikan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah, dan/atau penyelenggara satuan pendidikan dan/atau organisasi guru dan dosen,dan/atau masyarakat. ·

(3) Pemberian penghargaan dapat diberikan di tingkat sekolah, tingkat desa/ kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat propinsi, tingkat nasional, dan tingkat intemasional

(4) Pemberian penghargaan kepada guru dan dosen dapat·diberikan dalam bentuk tanda jasa, ~enaikan pangkat istimewa, uang, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lainnya.

(5) guru dan dosen yang gugur dalam melaksanakan taugas memperoleh penghargaan dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah dan/atau penyelenggara satuan pendidikan, d~atau masyarakat.

( 6) Pemberian penghargaan kepada guru dan dosen dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, hari ulang tahun provinsi, kabupaten/kota, satuan pendid~ dan/~tau memperingati hari pendidikan nasional, dan/atau memperingati hari guru dan dosen nasional, dan/atau hari besar lainnya.

28

Page 20: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

BABXI

PERLINDUNGAN

Pasal 40

(1) Pemeriritah dan pemerintah daerah wajib memberikan perlindungan hukum, perlindungan profesi, perlindungan keselamatan kerja, clan perlindungan dari perlakuan tidak adil kepada guru dan dosen yang diangkat oleh pemerintah dan oleh penyelenggara satuan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya

(2) Perlindungan hukum meliputi perlindungan terhadap tindak kekerasan, ancaman, bahaya, intimidasi, dan terror yang dilakukan pihak tertentu.

(3) Perlindungan profesi ·adalah perlindungan ·yang berkaitan dengan resiko terhadap pelaksanaan tugas guru dan dosen sebagai · tenaga · professional, meliputi pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajann pembatasan dari kebebasan akademik dan mimbar akademik, dan pembatasan/ pelarangan lainnya yang dapat mengh_ambat guru dan dosen dalam . melaksari.akan tugasnya.

( 4) Perlindungan keselamatan kerja meliputi perlindungan terhadap resiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran, bencana alam, dan/ atau bentuk gangguan lainnya.

(5) Perlindungan dari perlakuan tidak adil/ diskriminatif dalam melaksanakan tugasnya meliputi perlindungan terhadap pemberian penghasilan dan kesejahteraan.

( 6) Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau penyelenggara satuan pensisikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dan dosen dalam

. melaksanakan tugasnya.

29

Page 21: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

BAB XII

ORGANISASI PROFESI, KODE ETIK DAN DEWAN.KEHORMATAN

Pasal 41

(I) Guru dan/atau dosen dapat membentuk organisasi profesi

(2) Organisasi profesi guru clan/ atau dosen harus berbadan hukum

(3) Organisasi profesi guru dan/ atau dosen harus bersifat independent

(4) Keanggotaan guru dan dosen dalam organisasi profesi sebagaimana dimaksud ayat (1),(2) dan (3) bersifat sukarela

Pasal 42

Organisasi profesi guru dan/ atau dosen mempunyai tugas utama dan wewenang:

a. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru dan dosen;

b. Memajukan profesionalitas guru dan dosen;

c. Membina semangat persatuan · dan kesatuan serta peranan guru dan dosen di daiam pembangunan pendidikan nasional.

d. Menampung, mengolah, dan memperjuangkan aspirasi, dan hak-hak guru dan dosen yang menjadi anggotanya;

e. Memberikan bantuan hukum kepada guru dan dosen;

f. Memberikan perlindungan profesi kepada guru dan dosen yang menja:di anggotanya;

g. Berperan aktif dalam melakukan pembinaan clan pengembangan guru dan dosen yang menjadi anggotanya; ·

h. Berperan aktif dalam memajukan pendidikan nasional ; dan

i. Memberikan rekomendasi dan pertimbangan dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru dan dosen.

30

Page 22: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

Pasal 43

(I) Untuk menjaga dan meningkatkan kehonnatan clan martabat guru dan dosen .. ~elaksanakan tugasnya seb~ tenaga ~rofessional, organisasi profesi ~an dosen membentuk kode etik profes1.

(2) Kode etik profesi berisi seperangkat ketentuan mengenai nonna-norma dan etika guru dan dosen dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga professional.

Pasal 44

Warga Negara Asing yang diangkat dan/ atau ditugaskan sebagai guru dan dosen pada satuan pendidikan di Indonesia harus. tunduk pada kode etik profesi guru dan dosen Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 45

( l) Untuk mengawasi pelaksanaan kode etik profesi guru dan dosen, organisasi profesi guru clan/ atau dosen membentuk dewan kehormatan.

(2) Dewan Kehormatan berwenang memberikan rekomendasi pemberian sanksi atas pelanggaran kode etik ke~da penyelenggara satuan -pendidikan atau lembaga lain yang memerlukan.

(3) Dasar-dasar yang dipakai sebagai pertimbangan dalam rekomendasi harus obyektif, adil, tidak diskrimatif,. clan tidak berteittangan dengan peraturan perundang-undangan yang bei'laku.

BAB XIV

SANKS I

Pasal 46

(I) Guru dan dosen yanag tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagaimana diatur dalam pasal I 0 clan 12 dapat dikenakan sanksi administratif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pemberian sanksi administratif diberikan oleh penyelenggara satuan pendidikan.

(3) Guru dan dosen yang melanggar kode etik profesi dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh organisasi profesi

31

Page 23: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

( 4) Ketentuan mengenai sanksi administratif dan tata cara pemberian sanksi administratif ditentukan oleh pemerintah atau penyelenggara satuan pendidikan.

(5) Guru dan dosen yang mendapatkan sanksi mempunyai hak membela diri.

( 6) Sanksi yang diberikan kepada guru dan dosen bersifat rahasia

Pasal 47

Penyelenggara satuan pendidikan yang tidak memberikan hak guru dan dosen dan melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana diatur pada pasal 11 dikenakan sanksi administratif

Pasal 48

guru dan dosen ikatan dinas yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan perjanjian dapat dikenai sanksi administratif, denda, dan/ atau pidana

Pasal 49

(I) Sanksi administratif bagi penyelenggara satuan pendidikan dapat berupa salalt satu:

a. teguran;

b. peringatan tertulis;

c. pembatasan kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan;

d. pembekuan kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan

(2) Sanksi administratifbagi guru dan dosen dapat berupa salah satu:

a. teguran;

b. peringatan tertulis;

c. penundaan pemberian hak guru dan dosen;

d. penurunan pangkat;

e. pencabutan sementara sertifikat kompetensi;

f. pemberhentian dengan hormat; dan

g. pemberhentian tidak dengan honnat

32

Page 24: IR~AN,. - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200203-041000-1914.p… · Dosen mempunyai tu.gas sebagaimana pasal 10 dengan perluasan tugas: (1) Melakukan penelitian di

BAB XV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 50

Semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan guru dan dosen tetap berlaku· sepanjang tidak bertentangan dan/atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan undang-undang ini.

BAB XVI

KETE.NTUAN PENUTUP

Pasal 51

(l) Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang­undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

KOPO, 28 APRIL 2005

33