BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  ·...

22
RAPAT KERJA KOMISI X DPR Rl DENGAN MENDIKBUD Rl, MENDAG Rl, MENPAN RB Rl, MENRISTEK DAN DIKTI Rl, MENAG Rl, MENKUM DAN HAM Rl. Tahun Sidang Masa Persidangan ke- Sifat Rapat Jenis Rapat Dengan Hari/T anggal Pukul Tempat Pimpinan Rapat Sekretariat Rapat Acara Hadir Anggota Hadir Pemerintah 2016-2017 IV (Empat) Terbuka Rapat Kerja Komisi X DPR-RI Menristek dan Dikti Rl, Menag Rl, Menkum dan Ham Rl Senin, 17 April2017 14.56 WIB Ruang Rapat Komisi X DPR-RI Drs. ABDUL FIKRI, M.M. Sarilan Putri Kh, S. Sos./Kabagset. Komisi X DPR-RI 1. Laporan Pimpinan Komisi X DPR-RI atas Perkembangan Pembahasan RUU tentang Sistem Perbukuan terkait usulan baru draf RUU tentang Sistem Perbukuan 2. Pembahasan/Persetujuan draf RUU tentang Sistem Perbukuan 3. Pendapat akhir mini Fraksi-fraksi terhadap RUU tentang Sistem Perbukuan 4. Tanggapan Pemerintah atas RUU tentang Sistem Perbukuan 5. Penandatanganan Naskah RUU tentang Sistem Perbukuan Komisi X DPR Rl Muhajir Effendi Mendikbud Rl beserta Jajarannya, Lukman Hakim Saifuddin Menag Rl beserta Jajarannya. Drs. ABDUL FIKRI, M.M/KETUA RAPAT: Yang terhormat Pak Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Yang terhormat Pak Menteri Agama, Yang terhormat Kementerian Hukum dan HAM, Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR-RI. Atas Rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka pada siang ini kita bisa menunaikan tugas, dan oleh karenanya menjalankan rapat yang sempat tertunda karena sudah diagendakan di Paripurna, tapi karena ada dinamika sehingga kita menjalankan rapat ini lagi, sekali lagi kalau bukan karena rahmat dan karunia dari Allah SWT niscahya rapat ini tidak bisa terlaksana, oleh karenanya marilah kita mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, kita diberikan kesempatan untuk dapat menghadiri rapat kerja dengan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, mestinya sesuai dengan Supres Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kemudian Bapak Menteri Agama, Menteri BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Transcript of BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  ·...

Page 1: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

RAPAT KERJA KOMISI X DPR Rl DENGAN

MENDIKBUD Rl, MENDAG Rl, MENPAN RB Rl, MENRISTEK DAN DIKTI Rl, MENAG Rl, MENKUM DAN HAM Rl.

Tahun Sidang Masa Persidangan ke­Sifat Rapat Jenis Rapat Dengan Hari/T anggal Pukul Tempat Pimpinan Rapat Sekretariat Rapat Acara

Hadir Anggota Hadir Pemerintah

2016-2017 IV (Empat) Terbuka Rapat Kerja Komisi X DPR-RI Menristek dan Dikti Rl, Menag Rl, Menkum dan Ham Rl Senin, 17 April2017 14.56 WIB Ruang Rapat Komisi X DPR-RI Drs. ABDUL FIKRI, M.M. Sarilan Putri Kh, S. Sos./Kabagset. Komisi X DPR-RI 1. Laporan Pimpinan Komisi X DPR-RI atas Perkembangan

Pembahasan RUU tentang Sistem Perbukuan terkait usulan baru draf RUU tentang Sistem Perbukuan

2. Pembahasan/Persetujuan draf RUU tentang Sistem Perbukuan

3. Pendapat akhir mini Fraksi-fraksi terhadap RUU tentang Sistem Perbukuan

4. Tanggapan Pemerintah atas RUU tentang Sistem Perbukuan

5. Penandatanganan Naskah RUU tentang Sistem Perbukuan

Komisi X DPR Rl Muhajir Effendi Mendikbud Rl beserta Jajarannya, Lukman Hakim Saifuddin Menag Rl beserta Jajarannya.

Drs. ABDUL FIKRI, M.M/KETUA RAPAT:

Yang terhormat Pak Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Yang terhormat Pak Menteri Agama, Yang terhormat Kementerian Hukum dan HAM, Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR-RI.

Atas Rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka pada siang ini kita bisa menunaikan tugas, dan oleh karenanya menjalankan rapat yang sempat tertunda karena sudah diagendakan di Paripurna, tapi karena ada dinamika sehingga kita menjalankan rapat ini lagi, sekali lagi kalau bukan karena rahmat dan karunia dari Allah SWT niscahya rapat ini tidak bisa terlaksana, oleh karenanya marilah kita mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, kita diberikan kesempatan untuk dapat menghadiri rapat kerja dengan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, mestinya sesuai dengan Supres Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kemudian Bapak Menteri Agama, Menteri

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 2: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Perdagangan Republik Indonesia, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, serta Bapak Menteri Hukum dan Hak Asasi Man usia pada hari ini, dengan keadaan sehat wal'afiat.

Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri dan ditanda tang ani oleh 33 dari 52 Anggota yang terdiri dari lebih dari 10 unsur Fraksi dengan demikian korum, seperti bagaimana yang ditentukan pada Pasal 245 ayat 1 tata tertib DPR-RI telah terpenuhi dengan mengucap bismilla'hirrahman'nirrahim, perkenankan kami membuka rapat ke~a hari ini dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT: SETUJU)

RAPAT DIMULAI PUKUL 14.56 WIB

Bapak·lbu dan hadirin yang kami muliakan.

Sebelum rapat ini kita jalankan bersama, perkenalkan dari meja pimpinan minta persetujuan kepada Anggota agenda rapat pada hari ini, yang pertama pengantar kemudian yang kedua laporan Pimpinan Komisi X dalam hal ini akan disampaikan Ketua Panja atas putusan penundaan pengesahan RUU Tentang Sistem Perbukuan dalam pembicaraan tingkat II, dan usulan perubahan drat RUU, kemudian pembacaan Pasai-Pasal yang diusulkan diubah dalam naskah RUU Tentang Sistem Perbukuan, dan yang keempat tanggapan penjelasan Menteri Agama terkait usul Pasal perubahan melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemudian yang kelima masukan atau tanggapan dari Anggota, Kemudian yang keenam pendapat mini fraksi-fraksi dan Pemerintah terhadap Pasai-Pasal yang diubah dalam RUU Tentang Sistem Perbukuan, kemudian yang ketujuh penanda tanganan RUU Tentang Sistem Perbukuan, dan kedelapan adalah pengambilan keputusan terhadap RUU Tentang Sistem Perbukuan untuk dilanjutkan kepada pembicaraan tingkat II, kemudian yang kesembilan penutup.

Bapak·lbu dan hadirin yang kami muliakan.

Apakah dapat disetujui agenda rapat hari ini?

(RAPAT: SETUJU)

Untuk mempersingkat waktu, marilah kita masuk kepada acara atau agenda yang selanjutnya setelah pengantara, yaitu laporan Ketua Panja RUU Sistem Perbukuan untuk melaporkan semua dinamikanya, kami persilahkan.

F·GERINDRA (lr. H. A. R. SUTAN ADIL HENDRA, MM):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh, Selamat sore, salam sejahtera untuk kita semuanya.

Yang kami hormati Pimpinan serta rekan Anggota Komisi X, Yang terhormat Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Yang terhormat Pak Menteri Agama, Yang terhormat Kementerian Hukum dan HAM, Yang terhormat Kementerian Menpan RB, Yang terhormat Kementerian RISTEKDIKTI, Yang terhormat Kementerian Perdagangan,

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 3: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Beserta hadirin yang kami hormati.

Marilah kita tidak henti-hentinya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, sholawat dan salam kejunjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang senantiasa kita mengharap safaatnya dari dunia sampai ke akhirat nanti, dan Alhamdullilah pada kesempatan ini kita dapat hadir dalam melaksanakan tugas konstitusi kita yaitu Rapat Kerja Komisi X, dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta yang terkait lainnya dalam rangka pembicaraan tingkat pertama pengambilan keputusan atas RUU Tentang Sistem Perbukuan, dalam keadaan sehat wal'afiat.

Kami juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para Menteri pad a sore hari ini, tentu hal ini menjadi sesuatu hal yang sangat berarti untuk kemajuan penyidikan dimasa yang akan datang. Para Menteri serta Anggota Komisi X yang kami hormati, rapat kerja Komisi X DPR-RI dalam pembicaraan tingkat pertama pengambilan keputusan atas RUU Sistem Perbukuan merupakan tindak lanjut atas usulan Pimpinan Komisi X DPR-RI dalam Sidang Paripuma tanggal 11 April 2017, untuk menunda pengesahan RUU Tentang Sistem Perbukuan dalam pembicaraan tingkat ke-2.

Kami akan menyampaikan kronologis langkah Komisi X DPR-RI mengusulkan penundaan tersebut sebagai berikut:

1. Tanggal 11 April 2017 sebelum Rapat Paripuma pembicaraan tingkat ke-2 untuk pengesahan RUU tentang Sistem Perbukuan, Fraksi Persatuan Pembangunan memberikan endorsmen atas surat Kementerian Agama Republik Indonesia, nomor 2635/SG/DG.1/SET.1/HK00/04/2017 tentang revisi draft RUU Tentang Sistem Perbukuan tanggal 10 April 2017, isi surat tersebut antara lain mengusulkan penambahan subtansi tentang buku pendidikan agama dan buku pendidikan keagamaan yang menjadi kewenangan Kementerian Agama.

2. Hal-hal yang menjadi pertimbangan Fraksi Persatuan Pembangunan memberikan dukungan atas surat tersebut antara lain: A. Buku pendidikan agama dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan menjadi

kewenangan Kementerian Agama. B. Pendidikan keagamaan merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional,

sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sikdiknas, dan Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.

C. Kementerian Agama mendapatkan alokasi anggaran Pensi Pendidikan, hal ini berimplikasi terhadap penyediaan buku pendidikan agama dan buku pendidikan keagamaan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama.

3. Meskipun dalam rapat kerja pembicaraan tingkat pertama tanggal 4 April 2017, tidak ada usulan perubahan atas draft RUU Tentang Sistem Perbukuan, dalam pendapat akhir mini fraksi masing-masing tidak ada Fraksi PPP namun walaupun demikian Komisi X DPR-RI mempertimbangkan usulan PPP tersebut demi persatuan dan kesatuan, apalagi Komisi X Komisi Pendidikan dan Komisi Kebudayaan.

Para Menteri serta Anggota Komisi X DPR-RI yang kami hormati, Dalam Rapat Intern Komisi X tanggal 13 April 2017 memutuskan bahwa, subtansi yang akan ditambah dalam draft RUU Tentang Sistem Perbukuan adalah konten atau isi buku pendidikan agama menjadi tanggung jawab Kementerian Agama. Alur pengaturan buku pendidikan dalam draf RUU disisun sebagai berikut:

1. Buku pendidikan terdiri atas buku teks dan buku non teks. 2. Buku teks terdiri atas buku teks utama dan buku teks pendamping. 3. Buku teks utama antara lain terdiri dari mata pelajaran pendidikan Agama, Matematika,

IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa lnggris, Ketrampilan, Seni Budaya, dan PPKN. 4. Buku teks utama digunakan dipendidikan umum dan pendidikan keagamaan, dapat kami

sampaikan nomenklatur buku pendidikan agama dimaksud adalah buku mata pelajaran buku pendidikan agama, penggunaan nomenklatur buku pendidikan keagamaan tersebut

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 4: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

berbenturan dengan nomenklatur pendidikan keagamaan dalam Pasal15 dan Pasal 30 UU no.20 tahun 2003, tentang sidiknas yang mengandung arti kelembagaan.

Para Menteri serta Anggota Komisi X DPR-RI yang kami hormati, berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Komisi X DPR-RI mengusulkan untuk merubah rumusan dan menambah ayat dalam Pasal6 sebagai berikut, dilayar mohon sama-sama kita simak dan kita perhatikan.

Pasal 6 ayat 1. Jenis buku terdiri dari buku pendidikan dan buku umum, kemudian ayat 2 buku pendidikan

sebagaiman dimaksud pada ayat 1 merupakan buku yang digunakan pada pendidikan umum dan pendidikan agama.

Ayat 2. lni sudah sangat jelas, penjelasan dari ayat 2 pendidikan umum terdiri dari satuan atau

program pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan mengah. Pendidikan agama meliputi pendidikan agama islam, kristen, katolik, hindu, budha, dan konghucu, pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyyaah, pesantren, pasraman, pabhaja samarena, dan bentuk lain sejenisnya.

Ayat 3. Buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 yang digunakan dalam pendidikan umum

dan pendidikan keagamaan terdiri atas buku teks dan buku non teks.

Ayat 4. Buku teks sebagaimana dimaksud pada ayat 3 terdiri atas buku teks utama dan teks

pendamping.

Ayat 5. Buku teks utama sebagaimana dimaksud pada ayat 5 merupakan buku pelajaran yang wajib

digunakan dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum, yang berlaku dan disediakan oleh Pemerintah Pusat tanpa dipungut biaya. Penjelasan ayat 5 buku teks utama antara lain terdiri dari buku mata pelajaran Pendidikan Agama, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahas lnggris, Keterampilan, Seni Budaya, dan PPKN.

Ayat 6. Buku teks pendamping sebagaimana dimaksud pada ayat 5, merupakan buku pelajaran yang

disusun oleh masyarakat berdasarkan kurikulum yang berlaku dan telah mendapat pengesahan dari Pemerintah.

Ayat 7. Buku umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1, merupakan jenis buku diluar buku

pendidikan.

Ayat 8. Ketentuan lebih lanjut mengenai buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, diatur

dalam Peraturan Menteri.

Ayat 9. Ketentuan lebih lanjut mengenai buku pendidikan sebagaimana pada ayat 2, diatur dalam

Peraturan Pemerintah.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 5: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Para Menteri serta Anggota Komisi X DPR-RI yang kami hormati.

Demikianlah tetapi sebelum ini kami minta ditayangkan diagram terhadap nomenklatur kita, disini akan bisa kita lihat diagram pengaturan buku pendidikan, buku pendidikan ada buku teks dan non teks, buku utama ada memuat menyangkut mata pelajaran Agama, IPA,dan seterusnya dan buku pendamping, diagram penggunaan buku teks utama mata pelajaran pendidikan agama ini jelas disini, makanya dalam ayat 2 tadi sudah jelas kita sampaikan bahwa sangat-sangat berkaitan bahwa disini menjadi sesuatu catatan bagi kita, buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan buku pendidikan yang digunakan dalam pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.

Oleh karena nya pada kesempatan ini kami nanti mengharapkan ternan-ternan dari pada Fraksi untuk menyampaikan persetujuannya juga, dan demikian juga dan Pemerintah tanggapannya sebelum kami menutup laporan dan juga kronologis dari pada Panja ini, untuk menyejukan kita semua ijin kan kami membacakan beberapa buah pantun, "minum air dingin dalam kendi terasa segar menyehatkan, bangga kita pada Menten Muhajir effendi atas kepeduliannya pada RUU Sistem Perbukuan".

Wabilahitaufik Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh, kami kembalikan kepada Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Tenma kasih Pak Sutan Adil Hendra yang telah membacakan laporan serta tenma kasih atas pantunnya, tadi sudah dibacakan juga pembacaan draft Pasai-Pasal yang diubah dalam Rancangan Undang-undang tentang Sistem Perbukuan, sehingga nampaknya tidak perlu dibacakan ulang karena sudah dibaca dan sudah ditayangkan jadi ini tidak perlu membaca ulang.

Selanjutnya sebelum dilempar ke Anggota Komisi X, ini kita minta kita mendengarkan dahulu penjelasan dan Pemerintah dalam hal ini melalui Menten Pendidikan dan Kebudayaan sebagai leading sektor dalam sistem perbukuan, penjelasan dari yang menyampaikan surat ke Komisi X yaitu penjelasan Menteri Agama terkait usul Pasal perubahan, terima kasih.

MENTERI AGAMA Rl (LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh, Selamat siang dan sa/am sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Bapak Ketua dan Para Pimpinan Komisi X, Yang terhormat Para Anggota Komisi X, Yang terhormat bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Pertama selaku Menten Agama saya ingin menyampaikan tenma kasih dan apresiasi yang tiada terhingga kepada seluruh Pimpinan dan Anggota Komisi X, juga Bapak Mendikbud dan seluruh jajaranya yang telah bersedia untuk menunda pengesahan RUU ini yang seyogyanya itu dilakukan beberapa waktu yang lalu dalam Paripurna. Tentu saya sekali lagi sebagai Menteri Agama dan atas nama pnbadi memohon maaf yang sebesar-besarnya, yang menyebabkan ketertundaan pengesahan RUU itu, jadi sepenuhnya itu adalah kesalahan saya selaku Menteri Agama yang baru mengetahui adanya norma yang semestinya juga diatur dalam Undang-undang yang sangat strategis dan mendasar ini, sekali lagi itu adalah tanggung jawab saya jadi sekali lagi saya memohon maaf dan terima kasih atas kesediaan itu.

Kedua sayapun juga harus mohon maaf karena segera saya harus meninggalkan rapat ini, saya tadi sudah mohon ijin dengan Pak Mendikbud jam 3 ini dan kemudian ditunda menjadi 15.30 WIB saya harus mendampingi Bapak Presiden, sore ini menenma sejumlah ulama serta tokoh-tokoh Agama

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 6: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Islam di lstana Merdeka, jadi setelah ini saya mohon undur diri mohon pamit dan sepenuhnya Bapak Mendikbud akan mewakili Pemerintah terkait dengan hal ini, dan sejumlah Pasal 6 dan beberapa ayat yang ada didalamnya kami bisa menerima dan menyetujui hal tersebut.

Jadi intinya adalah mohon ini juga supaya tidak disalah pahami, mengapa kami ingin bahwa Kementerian Agama juga ikut bertanggung jawab terhadap isi dan konten buku-buku agama dan buku­buku keagamaan, baik buku pendidikan maupun buku umum karena selama ini kami mendapatkan keluhan dari sebagian masyarakat yang komplain karena adanya sejumlah buku, baik buku pendidikan maupun buku umum yang terkait dengan agama dan keagamaan yang berisi dengan hal-hal yang tidak sejalan dengan esensi dan subtansi dari agama itu sendiri, sementara kami tidak bisa berbuat banyak karena memang kami tidak punya kewenangan untuk terlibat dalam penyusunan konten, dalam hal pengawasan dan seterusnya.

Oleh karenanya kami merasa terpanggil untuk ikut bertanggung jawab terhadap buku-buku yang ada khususnya dalam hal kontenny atau isinya, jadi mohon jangan disalah mengerti seakan-akan kami ingin mengintervensi terkait dengan penerbitannya tau percetakanya, bagi kami bukan itu pointnya tapi yang prinsip adalah bagaimana agar isi dari buku-buku yang terkait dengan agama dan keagamaan, itu kami bisa ikut terlibat sehingga tanggung jawab itu tetap bisa dilakukan dengan baik, dan Alhamdullilah itu sudah terakomodasi dalam ayat yang tadi disebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut itu diatur dalam PP, biarlah nanti PP yang menentukan itu semua.

Jadi sekali lagi ini dan sepenuhnya saya akan menyerahkan kepada Pak Mendikbud dan sekali lagi terima kasih atas jiwa besar seluruh Pimpinan dan Anggota Komisi X, yang bersedia untuk mengakomodasi aspirasi ini demikian dan saya mohon ijin mohon pamit, saya akhiri Assa/amu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarukatuh.

KETUA RAPAT:

Waalaikum'salam Warahmatullahi Wabarukatuh, terima kasih Pak Menteri sebelum beranjak berarti Pak Menteri Agama setuju dengan konsep yang disampaikan oleh Ketua Panja ya.

MENTERI AGAMA Rl (LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN):

lya setuju dengan sebagaimana yang disampaikan tadi, dan Dirjen Pendis Kementerian Agama juga ada disini untuk bila ada hal-hal yang perlu di klarifikasi.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Menteri saya kira ini pointnya adalah karena sepakat dengan yang disampaikan oleh Pak Ketua Panja.

(RAPAT: SETUJU)

Selanjutnya kami lanjutkan acara berikutnya masukan atau tanggapan Anggota atas penjelasan Menteri Agama, tapi disini ada Dirjen Pendidikan Agama Islam, barang kali sebelum pandangan mini fraksi silahkan lbu Esti.

f·PDIP (MY ESTI WIJAYA):

Saya sebagai Anggota Komisi X yang pertama kita menyayangkan peristiwa seperti ini te~adi, kita berharap ini tidak akan terulang kembali sehingga tidak mementahkan diruang Paripuma yang itu tentu tidak baik bagi kita semua. Kemudian selanjutnya setelah membaca dan mendengarkan paparan tadi, saya ada satu pertanyaan mohon nanti bisa diberikan penjelasan kepada kami, dengan melihat

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 7: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

beberapa kasus yang dahulu juga sempat saya sampaikan didalam forum ini kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tipikal anak tersebut tidak sebagai orang yang menganut agama 6 ini tidak Islam, Katolik, Hindu, Budha, Kristen, Konghucu, tetapi itu dilindungi Undang-undang karena dia adalah penganuh penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Seperti itu penyelesaiannya seperti apa, karena ada kasus ada anak tidak bisa naik kelas karena pemahaman ini, artinya itukan harus ada jalan keluar sekaligus ketika kemudian Kementerian Agama memberikan jalan keluar untuk itu, hanya itu saja Pak selebihnya nanti Pimpinan Paksi Komisi terima kasih.

KETUA RAPAT:

Jadi kita terus saja, masih ada PDIP satu lagi Pak.

F·PDIP (ASDY NARANG, S.H., M.Comm.Law.):

Staf Ahli tolong ditayangin yang Pasal 6 yang ayat-ayat nya, sedikit koreksi saja Pak yang diayat 8 dan 9 disitu ketentuan lebih lanjut mengenai buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur dengan Peraturan Menteri, dan juga ayat 9 itu diatur dengan Peraturan Pemerintah, menurut kami yang ayat 8 itu tidak perlu dihapus saja karena sudah ada Peraturan Pemerintah, jadi double Pak.

F·GERINDRA (lr. H. A. R. SUTAN ADIL HENDRA, MM):

Pimpinan ijin jangan dahulu dihapus saya jelaskan, itu berkaitan dengan ayat 3 sementara yang nomor 9 berkaitan dengan ayat 2 begitu.

F·PDIP (Dr.lr. WAYAN KOSTER, M.M.):

Pak Ketua saya mau tambahkan, jadi usul saya yang 9 itu rujukannya yang ayat 3 otomatis juga kayak 2 dia jadi tidak lagi perlu ayat 8, jadi ayat 9 itu rujukannya yang dimaksud pada ayat 3 itu sudah otomatis merujuk pada ayat 2 diatur dengan PP, tidak perlu lagi Menteri saya kira cukup itu terima kasih.

F·PG (FERDIANSYAH, S.E.,M.M.):

Atau solusi agar cepat Bapak-lbu, ljin Pimpinan.

Jadi ketentuan lebih lanjut mengenai buku pendidikan sebagaimana dimaksud jadi ayat 1-8 itu diatur dalam Peraturan Pemerintah, selesai disitu jadi tidak terlalu dan nanti masalah Pemerintah ingin mengatur satu-satu itu urusan Pemerintah. Saya rasa itu.

KETUA RAPAT:

Kalau ada semua 1-7 itu ada memuat tentang buku pendidikan jadi satu saja saya rasa tidak menjadi masalah, ini kita sepakati dahulu atau bagaimana ini, sebentar Pak Menteri iya.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDA Y AAN Rl (MUHADJIR EFFENDY):

Saya hanya memperkuat saya setuju dengan kesepakatan akhir itu, karena sebetulnya kalau kita itu merumuskan secara spesifik khusus agama itu bertentangan dengan Sisdiknas, karena dalam

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 8: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Undang-undang Sisdiknas itu tidak hanya katagorinya bukan hanya umum dan keagamaan, tapi disitu ada fokasi, kejuruan, dan itu memang perlu kalau kita menyusun kurikulum memang harus melibatkan Kementerian-Kementerian yang memang terkait, misalnya kita buka jurusan perhotelan itu kita harus bicara dengan Kementerian Pariwisata, kalau kita bicara tentang teknik jurusan mesin misalnya ya kita harus bicara dengan perindustrian.

Jadi saya kira itu lebih smooth bisa merangkum semua yang berada didalam Pasal15 Undang­undang Sisdiknas, saya bacakan saja disini Undang-undang Sisdiknas "jenis pendidikan mencangkup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, fokasi, keagamaan, dan khusus" jadi kalau nanti hanya agama seolah jadi sangat istimewa padahal itu kitakan biasa-biasa saja agama itu juga tidak usah diseram-seramkan.

Kemudian mengenai dari Fraksi POl Perjuangan jadi untuk yang tidak mengenai agama itu menjadi tanggung jawab Kemendikbud karena dia dianggap bukan agama, tetapi kebudayaan dan sudah ada Permennya sudah ada Peraturan Menteri yang baru saja kita turunkan, jadi antara lain adalah untuk mereka nanti diserahkan kepada pendidikannya adalah menjadi tanggung jawab dari Majelis Luhur, artinya sesuai dengan kepercayaannya yang bertanggung jawab sudah kita atur, jadi hak-hak mereka yang berpaham aliran kepercayaan itu sudah kita atur, mudah-mudahan tinggal pelaksanaannya saja nanti tinggal mengontrol dikontrol bagaimana betul-betul sesuai dengan peraturan, terima kasih.

F·PPP (DR. RENI MARLINAWATI):

ljin Pimpinan.

KETUA RAPAT:

lya selanjutnya silahkan lbu Reni.

F·PPP (DR. RENI MARLINAWATI):

Terima kasih Bapak-lbu yang saya hormati dan Pimpinan yang saya banggakan, pertama-tama saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Menteri Agama yang sudah menyampaikan permohonan maaf, dan ucapan terima kasih kepada Anggota Komisi X yang sudah memberikan kelonggaran waktu didalam penyelesaian ini, dan saya mohon kedepan dari Kementerian Agama jangan pemah mengulang peristiwa yang sama, jadi Pak Dirjen mohon disampaikan jangan pemah mengulang hal yang sama.

Kemudian yang kedua Fraksi PPP mendukung bahwa untuk pendidikan Agama dalam hal ini sebagai mata pelajaran, kontennya harus menjadi kewenangan Kementerian Agama dan itu sama persis apa yang dikeluhkan oleh Pak Menteri Agama, yaitu banyaknya persoalan terutama didalam materi agama, baik dibuku teks pendidikan agama maupun buku teks umum yang menyangkut agama, tetap muncul banyak persoalan karena ini memang sama sekali tidak dilibatkan, didalam proses maupun pembuatannya jadi saya sangat setuju untuk konten ada di Kementerian Agama.

Selanjutnya kenapa Agama, bukan persoalan istimewa atau tidak Pak Menteri saya ingin sampaikan tetapi didalam Pasal 36,37,38, kurikulum yang diajarkan disetiap tingkatan wajib memuat satu ilmu agama, tidak dicampurkan disitu ilmu keterampilan, ppkn, ips, ipa, itu tidak ada tetapi ilmu agama baru yang kedua ilmu bahasa, yang ketiga Kewarganegaraan, baru yang keempat ilmu terapan dan ilmu-ilmu lainnya. ltu artinya bahwa pendidikan agama tidak sama dengan yang lain-lain, apalagi ketika bicara pendidikan karakter dan segala macam sesungguhnya muaranya dari pendidikan agama itu, itulah kenapa kami menginginkan bahwa pendidikan agama ini apapun memang harus menjadi kewenangan sepenuhnya dalam teks dalam kontennya, bukan dalam pencetakan atau apanya tetapi

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 9: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

dalam kontenya harus menjadi kewenangan institusi yang memang mengurusi agama, dalam hal ini kebetulan oleh Kementerian Agama.

ltulah kenapa pentingnya ini menjadi satu rumusan didalam Undang-undang, Pak Menteri mahan maaf beserta Bapak-lbu sekalian yang saya banggakan, semakin hari te~adi degradasi moral yang luar biasa serta terjadi pekikisan nilai-nilai yang luar biasa, saya banyak menemukan buku-buku yang sudah tidak sesuai lagi dengan agama-agama yang ada dianut di Indonesia, sudah tidak sama lagi dengan nilai-nili Pancasila dan lain sebagainya, dikarenakan disitu tidak ada institusi yang mengurus tentang itu.

Jadi Bapak-lbu sekali karena Menteri Agama sudah menyatakan ketersediaannya terhadap rumusan yang telah didiskusikan oleh Ketua Panja, maka saya sangat menghormati putusan Ketua Panja yang tadipun sudah diskusi dengan Pak Wayan Koster dari PDIP, maka dari itu menurut hemat saya kita tidak perlu lagi mendiskusikan dalam konteks subtansi karena tadi dalam rapat Intern sudah menyampaikan, maka dari itu dalam kesempatan ini saya mengusulkan langsung kepada pandangan mini fraksi, apabila ada hal-hal yang dianggap belum pas gitu ya dimohon dibuat dalam satu catatan, demikian Pimpinan Bapak-lbu yang saya hormat, Wassa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

KETUA RAPAT:

Silahkan Pak Nuroji.

F-GERINDRA (lr. NUROJI):

Terima kasih Pimpinan.

Saya mendukung apa yang disampaikan Pak Menteri Pendidikan tadi, soal bukukan bagian dari pendidikan jadi kita kembali kepada pertama Undang-undang Sisdiknas disana ada Pasal 50 ayat 1 soal kewenangan Kementerian jelas Kementerian Pendidikan, kemudian Pasal 15 tadi yang disampaikan Pak Menteri tadi soal jenis pendidikan, dan yang penting juga Pasal 45 ayat 2 disana ada sarana dan prasarana, saya pikir apa yang dikehendaki tadi lbu Reni dan Menteri Agama itu mestinya sudah ada di PP nya itu Pak saya tidak tahu turunan dari Pasal45 ayat 2 saya mencari belum ketemu, dan saya yakin disana diatur itu tentang buku, buku agama, siapa yang mengarang, siapa yang mencetak, saya rasa sudah ada dan kalau sudah ada tidak boleh lagi bikin PP baru maksud saya.

Kemudian yang kedua walaupun dimasukan dalam Undang-undang ini itu masuknya dimana, karena itu mental sendiri itu karena merumuskannya kita agak susah membahas rumusannya, karena itu kita lihat PP itu ada tidak Pak Menteri PP dari Pasal 45 ayat 2 mustinya ada disana tugas untuk mengisi siapa yang harus bertanggung jawab, mencetak, mendiskusikan. ltu yang barang kali harus di sampaikan jadi saya setuju, barang kali kalau bisa mewakili dari Gerindra setuju ini diatur didalam PP.\

Kemudian hal lain Pak Menteri dan Menteri Agama yang sudah tidak ada, saya hanya ingin mengingatkan bahwa ada satu lagi RUU di Komisi X ini yang akan kita sahkan yaitu RUU Kebudayaan, ini masih ada waktu untuk memberikan masukan terutama dari Kementerian Agama yang selama ini belum banyak memberikan masukan ke Panja, jangan sampai terulang lagi masukan itu disampaikan ke Paripurna, ini saya rasa kontra produktif bagi kita semua Panja, masih ada waktu beberapa hari untuk memberikan masukan kepada kami atau sama-sama kita di tim ini, untuk subtansi atau material apa yang diusulkan dari Kementerian Agama, itu saja Pimpinan terima kasih.

KETUA RAPAT:

Kami persilahkan lbu Marlinda.

F-PG (Dr. MARLINDA IRWANTI, S.E., M.Si.):

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 10: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Terima kasih Pimpinan.

Pertama-tama kami dari Komisi X sangat kecewa sebenarnya dengan Kementerian Agama, yang pada detik terakhir Paripurna kemudian terjadi pembatalan, yang waktu itu Pak Mendikbud sedang sakitpun hadir di Paripurna dan saya berharap ini tidak terjadi karena ini adalah marwah Komisi X, kami mengharapkan dari Kementerian Agama untuk aktif karena kita ada 2 RUU yang dibahas itu adalah RUU Sisbuk dan RUU Kebudayaan. Jadi sebenarnya tidak perlu te~adi hari ini kalau Kementerian Agama juga aktif ikut berpartisipasi, karena bagaimana mungkin kepentingan bersama tidak kepentingan sektoral dan tidak pernah ada ekosektoral disini, karena Mendikbud juga kita undang, Kementerian Agama juga kita undang, Kemenkumham, Kemenpan, sampai Keuangan juga kita undang, jadi ini tanggung jawab kita semua bukan tanggung jawab sektoral masing-masing, jadi harapan saya ini pembelajaran dan kita Komisi X tidak mau terulang lagi.

Kemudian yang kedua F-PG berharap bahwa adanya perbuahan Pasal atau ayat yang tadi ditanggapi oleh Menteri Agama, secara pemormaan harus benar-benar berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan, jadi jangan sampai nanti insert ayat kemudian Pasal justru merubah keinginan dari RUU Sisbuk ini. Kemudian yang kedua kami berharap dari F-PG meminta Kemenkumham melalui Kemendikbud, apakah perubahan Pasal dan ayat tersebut nanti sesuai ya Pak bahasa hukumnya dan lain sebagainya, sehingga nanti apa yang kita buat hari ini justru tidak tumpang tindih ataupun penormaannya melanggar dari peraturan perundangan-undangan yang ada, jadi harus dibaca dahulu harapan saya seperti, karena saya lihat Menteri hanya bilang konten harapannya bukan soal yang lainnya, kalau konten apakah bisa melalui PP itu bisa diselesaikan itu kalau bisa diselesaikan dengan PP itu kita lakukan, mungkin itu saja dari Fraksi Partai Golkar terima kasih.

F·PAN (AMRAN, S.E.):

Pak Ketua sedikit Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Masih ada iya silahkan.

F·PAN (AMRAN, S.E.):

Terima kasih Pak Ketua.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

Pak Menteri dan seluruh yang hadir pada kesempatan ini diruangan ini. Saya hanya koreksi sedikit Pak Ketua, tadi waktu kita rapat intern kita sudah membahas ini yang pertama, kemudian kedua kita sepakat menghadirkan Menteri Agama jam 2 dimajukan dari jam 3 sampai jam 2 kita sepakati, dengan pertimbangan bahwa jika ada hal-hal yang perlu didiskusikan, minta masukan dari Menteri Agama itu dibicarakan disini. Selanjutnya yang ketiga ini rapat harus diperjelas ini rapat apa Raker, Pandangan Mini Fraksi, atau dibuka lagi perdebatan-perdebatan ini harus di perjelas Pak Ketua.

Kemudian saya kembalikan lagi point yang saya sampaikan tadi Pak Ketua bahwa kita menghadirkan Kementerian Agama disini khususnya Menteri Agama, bahwa kita ingin mendapatkan masukan-masukan jika ada pertanyaan-pertanyaan, tadi sudah diketok artinya Pimpinan sudah persetujuan kemudian dibuka lagi atau akan dimentahkan lagi ketokan palu itu, kalau mau dimentahkan lagi ketokan palu itu dicabut dahulu. lni Pak Ketua seharusnya tadi itu setelah selesai itu

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 11: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

langsung pandangan mini fraksi, kita lihat pandangan-pandangan dari setiap fraksi setuju atau tidak, saya kira begitu saja Pak Ketua ini harus dipe~elas rapat ini Pak Ketua, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Mungkin penjelasan dahulu rapat ini rapat kerja, memang sesuai dengan kesepakatan dengan menteri dan leading sektor dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, maka kita rapat kerja dengan Kementerian Kebudayaan tentang sistem perbukuan, tapi karena ada surat dari Kementerian Agama maka kemudian kita mendengarkan dan tadi yang diketok itu subtansinya, jadi subtansi sudah diterima tadi yang disampaikan oleh Pak Ketua Panja itu tadi konsepnya sudah disepakati, hanya tadi yang didiskusikan oleh Pak Koster hanya pernormaan, jadi di Peraturan Menteri itu tidak perlu karena sama itu tentang buku pendidikan.

Kemudian yang disampaikan oleh Ketua Panja itu sudah semua terakomodasi di ayat 1 ,2,3, itu tadi, jadi kemudian diskusi didalam itu untuk kemudian sebagaimana saran dari Fraksi Partai Golkar untuk supaya penormaannya benar, nanti kita akan tetap kembalikan kepada Kementerian Hukum dan Ham supaya tidak ada kesalahan, tetapi yang tentang pendapat Pandangan Mini Fraksi adalah tentang perubahannya saja, karena sebelumnya sudah ada Pandangan Mini Fraksi jadi secara keseluruhan itu sudah, jadi maka kalau ada Pandangan Mini Fraksi maka Pandangan Mini Fraksi tentang perubahannya saja, saya kira begitu semakin jelas dan cukup ya.

F·PKB (H. DEDI WAHIDI, S.Pd.}:

Pak Ketua boleh saya usul.

KETUA RAPAT:

lya Pak Dewa.

F-PKB (H. DEDI WAHIDI, S.Pd.):

Assa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

Saya usul Pak Ketua tadi sudah sangat bagus dan aktif sekali, saya kira segera diakhiri Pak untuk tidak putar-putar lebih jauh lagi ini sudah gol ini, jadi tinggal pandangan mini fraksi juga tinggal ditanyakan saja karena pandangannya sudah Pak, lalu diserahkan dan setuju sampai dengan selesai tutuplah kita selesai pindah ke tugas yang lain, terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Dedi Wahidi saya singkat menjadi Pak Dewa ini sebelahnya ada Pak Dewa soalnya, supaya tidak keliru dikemudian hari tetap sebagaimana saran dari Fraksi Partai Golkar juga dari Pimpinan, tadi masalah penormaan jadi subtansi sudah diketok sudah diterima kemudian tentang penormaan tadi disampaikan oleh Pak Wayan Koster, juga di Pimpinan juga tadi, kami minta pendapat dari Kementerian Hukum dan Ham.

KEMENKUMHAM (NASRUDDIN}:

Terima kasih Pak Pimpinan.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 12: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Seatas ijin Pak Menteri saya Nasruddin dari Kementerian Hukum dan Ham, menyampaikan bahwa suatu Undang-undang itu adalah subsistem dari sistem hukum, jadi karena Undang-undang adalah subsistem dari sistem hukum dia harus singkron dengan Undang-undang yang lain. lni terkait dengan penormaan dari Rancangan Undang-undang Sistem Perbukuan ini karena ada penyebutan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan, ini ada satu yang tidak singkron dengan Undang­undang sistem pendidikan nasional, karena disitu juga selain ada pendidikan umum kemudian ada pendidikan kejuruan, pendidikan yang lain-lain.

Kalau kita tidak sebutkan disini ini ada kekosongan hukum seolah-olah buku pendidikan itu hanya 2 pendidikan umum dan pendidikan keagamaan, sementara disistem pendidikan nasional itu selain pendidikan umum ada pendidikan kejuruan, akademik, profesi, fokasi, keagamaan, dan khusus, jadi saya kira perlu juga dicantumkan itu agar singkron dengan Undang-undang Sisdiknas, perkara nanti untuk agama itu nanti diatur Peraturan Pemerintah itu nanti kita akan atur sesuai dengan kewenangan masing-masing, tapi jangan sampai ada kekosongan seolah-olah di buku ini hanya buku pendidikan umum dan pendidikan agama padahal ada yang lain, saya kira itu nanti untuk sementara ini kita singkronkan dengan Undang-undang Sisdiknas.

Terkait dengan PP mungkin nanti akan kita atur didalam PP bagaimana yang khusus pendidikan umum selain pendidikan agama ini nanti akan menjadi kewenangan Menteri Agama, untuk yang pendidikan umum itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tapi ada kemungkinan buku pendidikan umum itu juga ada unsur-unsur keagamaan, kalau yang demikian ini bisa nanti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyusun buku umum yang ada konten agamanya itu berkoordinasi dengan Menteri Agama, sehingga itu semua akan terakomodir tidak akan te~adi hal-hal yang tidak kita inginkan, sementara itu Pimpinan terima kasih.

KETUA RAPAT:

Saya kira langsung saja ini Pak, kita tanyakan tentang yang tadi sudah disampaikan oleh Ketua Panja kemudian secara subtansi disetujui oleh Menteri Agama, itu penormaannya bisa tidak sekarang kalau bisa supaya ini cepat.

KEMENKUMHAM (NASRUDDIN):

Tinggal yang ayat 2 ini kita tambahkan saja, biar bahwa buku itu bukan hanya pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.

f.ppp (DR. RENI MARLINAWATI):

lnstrupsi Pimpinan.

lni substansif menu rut saya, dengan segala hormat Bapak kita tadi dalam rapat internal sudah panjang ini harus didudukan dahulu persepsi kita, jadi Bapak nanti mengatakan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan bukan itu yang dimaksud Pak, pendidikan keagamaan sebagai lembaga apa saja itu ada pesantren, madrasah diniyah, ada pasraman, dan lain-lain, itu namanya pendidikan keagamaan Bapak. Kalau yang dimaksud disini pendidikan agama itu sebagai satuan mata pelajaran yang diberikan disekolah umum, sekolah umum itu bisa SO, SMP, SMA, bisa Ml, MTS, MA, itu yang pertama jadi ini 2 hal yang berbeda. lni persoalan mata pelajaran buku agama di sekolah umum tadi SO, SMP, SMA dengan buku pengetahuan agama di pondok pesantren, pasraman, dan lain-lain.

Selanjutnya yang kedua, kami ingin mendudukan bahwa kenapa buku agama ini terpisah sementara ada pendidikan umum yang lalin, kalau dimaksud tadi pendidikan fokasi, pendidikan kejuruan itu ada di pendidikan umum Bapak, mata pelajar umum jadi ini kita bicara mata pelajaran agama Bapak, jadi ini 2 hal yang berbeda itulah kenapa disini harus eksis bahwa ada pendidikan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 13: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

agama yang dilaksanakan dipendidikan keagamaan dan pendidikan umum itu harus muncul, itu maksud saya Pak. Mekanisme yang lain-lain betul silahkan diatur oleh Peraturan Pemerintah, tetapi dalam rangka kesesuaian dengan Undang-undang Sisdiknas maka norma itu harus muncul didalam batang tubuh ini Bapak, jadi demikian terima kasih.

KETUA RAPAT:

Pak Rinto silahkan.

F-PD {RINTO SUBEKTI,S.E.,M.M):

Terima kasih Pimpinan.

Tadi kita sudah rapat internal kemudian point-pointnya sudah kita sepakati, sekarang kita Raker dengan Kementerian dalam hal ini dikomando oleh Kemendikbud, tapi dikementerian sendiri seluruh kementerian ini belum sepakat, jadi walaupun kitakan menawarkan hasil dan keputusan rapat internal kita terkait Pasai-Pasal tersebut, tetapi dari kementerian sendiri ini belum sepakat Pimpinan, kasih kesempatan untuk kementerian-kementerian ini untuk lobi sebentar, supaya ada satu bahasa diantara Pemerintah. Saya berharap kita waktu cukup masih panjang jadi jangan kita tergesah-gesah nanti juga tidak baik, lagi pula juga Menteri Agama juga tadi sudah ijin kita sudah mengiyakan.

Jadi saya berharap tentunya kita bisa pending sampai nanti malam, biarkan Pemerintah untuk bertemu dahulu untuk bisa membahas karena diantara Pemerintah ini juga belum ada sepakat, jadi saran saya kita skor dahulu Pimpinan, terima kasih.

F-GERINDRA (lr.NUROJI):

Pimpinan, ini menurut saya ada yang belum dijawab sama Menteri Pendidikan Pasal 45 ayat 2 itu PP nya ada atau tidak, supaya kita tidak muter-muter karena jangan-jangan sudah ada disitu yang dimaksud Menteri Agama ini, bisa dijawab tidak Menteri Pendidikan supaya kita tidak bikin 2 PT yang sama tadi, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Sebentar ini atas nama Menteri Pendidikan serta Menteri Agama silahkan Pak.

DIRJEN PENDIS KEMENAG Rl:

ljin Pimpinan terima kasih.

Saya tidak bermaksud menjawab atau mewakili Pak Mendikbud untuk menjawab pertanyaan tadi, tapi sebagai turunan dari Undang-undang 20 tahun 2003 Undang-undang Sisdiknas itu sebenamya sudah ada PP 55 tentang pendidikan agama dan keagamaan Pak itu sudah ada PP nya.

F-GERINDRA (lr.NUROJI):

T ahun berapa Pak biar saya bisa cek.

DIRJEN PENDIS KEMENAG Rl:

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 14: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

2007, hanya disana belum mengatur tentang kewenangan penulisan bukunya Pak jadi memang saya kira itu perlu kita buat.

F·GERINDRA (lr.NUROJI):

Saya sudah baca, tapi maaf Pimpinan belum ada kewenangan-kewenangan tadi saya lihat kalau memang itu PPnya, terima kasih.

DIRJEN PENDIS KEMENAG Rl:

Jadi yang diatur memang disebutkan pengelolaan pendidikan agama dilakukan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang agama, jadi masih secara umum belum menyebutkan tentang kewenangan penulisan buku dan seterusnya, terima kasih.

F·GERINDRA (lr. H. A. R. SUTAN ADIL HENDRA, MM):

Saya ijin Pimpinan, apa tadi yang disampaikan oleh Pak Anas dari Kementerian Hukum dan Ham terkait masalah penormaan ini, agar tidak menjadi sesuatu yang kontra dengan Undang-undang Sisdiknas, karena bagaimanapun kita harus mempunyai acuan yang jelas, silahkan Pak Kementerian Hukum dan Ham.

F-PG (FERDIANSYAH, S.E.,M.M.):

Boleh tidak saya sebentar sebelum Kementerian Hukum dan Ham, jadi begini saja Bapak-lbu yang kami hormati, subtansi sudah kita ketok dan dijawab tegas oleh Menteri Agama, tinggal singkronisasi dan penormaan itukan intinya, mau kami juga kalaupun usulan dari Pak Rinto diterima tidak usah terlalu lama, berikan saja Pemerintah sekitar setengah atau satu jam paling lama untuk melakukan perumusan, dan kita kembali supaya ini juga tidak berlarut-larut bisa kita ketok tidak lebih dari jam 5 sore usul kongkrit seperti itu, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Bagaimana Pak Menkumham atau cukup 10 atau 20 me nit, 10 men it ya kita skor.

KETUA RAPAT:

(RAPAT: SETUJU)

Rapat di skors 10 menit Skors dibuka rapat dimulai

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh,

Kemudian selanjutnya kami minta dibacakan dari Kementerian Hukum dan Ham draft nya nanti langsung kita minta pandangan mini fraksi setiap fraksi.

KEMENKUMHAM(NASRUDDIN):

ljin Pak Menteri, terima kasih Pimpinan.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 15: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Kami coba membaca Pasal 6 mulai dari ayat 1, Pasal 6 ayat 1 iyalah jenis buku terdiri atas buku pendidikan dan umum, ada 2 jenis yaitu buku pendidikan dan buku umum. Ayat 2, buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, merupakan buku yang digunakan dalam pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan fokasi, pendidikan keagamaan, dan pendidikan khusus. Ayat 3, muatan keagamaan dalam buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, yaitu ada pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan fokasi, pendidikan khusus, pendidikan agama, itu menjadi tanggung jawab menteri yang menjalankan urusan Pemerintah dibidang agama. Ayat 4, ayat 5, ayat 6, ayat 7, serta ayat 8, tetap tidak ada perubahan. Ayat 9, adalah delegasi untuk diatur lebih lanjut dengan PP terkait dengan kewenangan dan koordinasi antar instansi didalam Pemerintah, demikian Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Usulan dari Pak Koster sudah masuk juga dan ada tambahan serta ini solusi saya kira, selanjutnya saya minta pandangan mini fraksi-fraksi dan kita mulai dari PDI Pe~uangan.

F-PKB (H. DEDI WAHIDI, S.Pd.):

Pak Ketua, saya minta tidak perlu dibacakan cukup sampaikan persetujuan saja, terima kasih.

KETUA RAPAT:

ltu terserah hak nya Pak, jadi mau dibacakan atau tidak itu silahkan.

F-PDIP (JUNICO BP SIAHAAN, SE):

Baik terima kasih Pak Ketua.

Kami dari Fraksi PDI Perjuangan, setelah membaca semua ayat-ayat yang dirubah dan sesuai dengan penormaan dan esensi yang kita sama-sama setuju dari awal, kami dari Fraksi PDI Pe~uangan DPR Rl menyatakan sikap atas perubahan-perubahan ayat-ayat tadi, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya Fraksi Partai Golkar.

F-PG (Dr. MARLINDA IRWANTI, S.E., M.Si.):

Terima kasih Pimpinan.

Setelah kami membaca perubahan Pasal 6 ayat 2 dan 3 yang telah disepakati oleh Pemerintah, maka Fraksi Partai Golkar menyetujui perubahan Pasal6 ayat 2 dan 3, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya Fraksi Partai Gerindra.

F-GERINDRA (lr.NUROJI):

Terima kasih Pimpinan.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 16: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Atas nama Fraksi Partai Gerindra kami membaca Pasal 6 ayat 3 setuju namun membaca Pasal 2 tolong dicek kongkordannya dipasai-Pasal berikutnya, khawatirnya nanti akan ada konflik ada pengaruhnya dengan masukan nomenklatur baru ini, coba dicek dipasai-Pasal berikutnya ada tidak, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Saya kira intinya setuju hanya perlu singkronisasi, kemudian selanjutnya Fraksi Partai Demokrat.

F·PD (RINTO SUBEKTI,S.E.,M.M):

Terima kasih Pimpinan.

Walaupun didalam Peraturan Pemerintah no.55 tahun 2007 dipasal 6 itu sudah diberikan ruang tentang kewenangan secara masing-masing Kementerian, tetapi memang kita lebih harus agak spesifik, saya sepakat dengan adanya perubahan dipasal 6 baik ayat 2 maupun ayat 3 Fraksi Demokrat menyetujui ini Pimpinan, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya Partai Kebangkitan Bangsa.

F·PKB (Dr. H. ZAINUL ARIFIN NOOR, S.E., M.M.):

Kami setuju dengan adanya perubahan tentang pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, serta pendidikan advokasi, dan berikutnya dipoint 3 muatan keagamaan dalam buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 menjadi tanggung jawab menteri yang menyelenggarakan urusan Pemerintah di bidang agama, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Fraksi PKB setuju ya, selanjutnya Fraksi Partai Amanat Nasional.

F·PAN (AMRAN, S.E.):

Terima kasih Pimpinan, Para Menteri beserta jajarannya yang hadir pada kesempatan hari ini serta rekan-rekan Komisi X yang saya hormati. Pada dasarnya Fraksi Partai Amanat Nasional sepakat dan setuju apa yang telah didiskusikan tadi, kemudian ada beberapa masukan-masukan kemudian ada finalisasi yang disampaikan oleh Pak Ketua tadi setelah melalui forum loby, bagi kami ini adalah sebuah peningkatan dalam sistem perbukuan karena keterlibatan Kementerian Agama ini dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan sistem perbukuan, saya kira ini menjadi point bagi kami dan sekali lagi bahwa apa yang disampaikan tadi kami sepakat, hanya ada beberapa catatan-catatan Pak Ketua.

Catalan pertama adalah bahwa dalam Undang-undang ini nanti kalau sudah diundangkan, ini saya menghitung itu ada kurang lebih 16 PP nanti akan di keluarkan, kemudian yang kedua kalau tidak salah itu ada Peraturan Menteri juga yang akan di keluarkan, begitu banyaknya turunan dari Undang­undang ini biasa nya dari Undang-undang yang sering dibuat Pemerintah dan DPR itu terkendalanya turunan dari Undang-undang itu yaitu PP, salah satu contoh sehingga terjadi perdebatan tentang penyelesaian tenaga honorer padahal sudah ada Undang-undang ASN itu adalah karena sudah 2

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 17: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

tahun belum ada PP dari Undang-undang ASN itu, itu menjadi perdebatan dan ini menjadi salah satu contoh saja, begitupun Undang-undang yang ada di Komisi VIII yang kami sepakati dahulu.

lni kebetulan ada Dirjen dari Kementerian Agama sehingga ini menjadi catatan bagi kami, point penting yang kami ingin sampaikan bahwa Undang-undang sebelum 2 tahun disahkan itu sudah selesai semua PP, turunan dari Undang-undang yang direkomendasikan pada saat pembahasan Undang-undang itu. Saya kira itu saja catatan bagi kami, Wabil/ahi Taufik Waf Hidayah Wassafamuafaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Fraksi PAN setuju ya, kemudian selanjutnya Fraksi PKS.

F·PKS (Hj. LEOlA HANIFA AMALIAH, S.Si., M.PSi.T.):

Bismilla'hiffahman'nirrahim, Assafamu'afaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

Pimpinan dan Anggota Komisi X yang berbahagia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta seluruh ASN yang mendampingi mewakili Pemerintah.

Kami dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mencermati perubahan dan penambahan Pasal 6 dari Undang-undang tentang sistem perbukuan, memeberikan 3 buah catatan:

1. Sebagai bagian penting dari penyelenggaraan pendidikan, pendidikan agama dan keagamaan harus mendapatkan perhatian. Harus teremplementasi dalam berbagai kebijakan dan harus dikawal sejak awal, sekali lagi harus dikawal sejak awal bukan diakhir.

2. Dari berbagai Peraturan Perundangan-Undangan yang menjadi amanat dari Undang­undang ini yang lnsyaAIIah sebentara lagi akan menjadi Undang-undang sistem perbukuan nasional, harus segera diselesaikan dalam tempo singkat secara tepat karena kami sudah merasakan peraturan turunan amanat sebelum Undang-undang yang lama diselesaikan, maka dia akan menghambat setiap pelaksanaanya.

3. Memastikan koordinasi berkualitas, antara Kementerian dan Lembaga yang mendapatkan amanat dari Undang-undang sistem perbukuan ini, untuk memastikan bahwa Undang­undang yang bagus ini bisa dijalankan dan diimplementasi dengan baik.

Pimpinan dan juga Anggota Komisi X serta hadirin yang berbahagia.

Dengan mengucap bismilla'hirrahman'nirrahim, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menyetujui perubahan,penambahan, Pasal 6 dari Rancangan Undang-undang Sistem Perbukuan Nasional, Wabillahi Taufik Waf Hidayah Wassa/amualaikum Warahmatu/lahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wassafamuafaikum Warahmatul/ahi Wabarukatuh,

Selanjutnya Fraksi PPP.

F·PPP (DR. RENI MARLINAWATI):

Bismilla'hiffahman'nirrahim, Assafamu'afaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 18: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

Pak Menteri yang saya hormati, Pimpinan yang saya hormati, Bapak-lbu Anggota Komisi X yang saya banggakan.

Tanggapan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan atas perubahan Rancangan Undang­undang Sistem Perbukuan Pasal 6, kami sampaikan terlebih dahulu ada beberapa catatan, catatan yang pertama kami ingin menyampaikan mengingat, menimbang, bahwa setelah sistem perbukuan ini lahir berikutnya akan lahir dalam waktu singkat adalah Undang-undang Kebudayaan, dan setelah Undang-undang Kebudayaan lnsyaAIIah dalam waktu yang sangat cepat kita akan beke~a keras untuk menyusun perundangan-undangan selanjutnya, yaitu mulai dari Perundangan-Undangan Ekonomi Kreatif, Hak Cipta dan lain-lain.

Maka dari itu Bapak-lbu sekalian terutama Bapak Menteri Pendidikan dan Kementerian Agama yang diwakilkan Pak Dirjen, kami mohon Peraturan Pemerintah yang didalam Undang-undang ini agak secaptatnya dikeluarkan, karena sehebat apapun konsep Undang-undang ini tentu tidak akan bisa turun teremplementasi kalau tidak disertai PP. Saya hanya ingin menyampaikan saja dalam Undang­undang sistem pendidikan nasional itu ada 38 Pasal yang memerintahkan harus diatur dalam PP, seingat saya dalam analisis kebijakan saya itu baru 9 tahun kemudian baru lahir 7 PP, maka dari itu ini hampir 16 Peraturan Pemerintah yang diamanatkan jadi mohon dalam waktu 2 tahun Peraturan Pemerintah ini sudah harus keluar.

Selanjutnya atas diamanatkan kepada Kementerian Agama, terkiat dengan peru bah an Pasal 6 ini saya memohon kepada Kementerian Agama, untuk sungguh-sungguh melaksanakan amanat Undang-undang ini, karena ini demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekali lagi bahwa kelemahan kita adalah koordinasi, mudah-mudahan dengan adanya perubahan Pasal 6 dan PP yang menjelaskannya maka koordinasi baik dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Agama maupun dengan Kementerian lainnya, karena Kementerian Kebudayaan adalah leading sector. Saya mohon Pak Menteri koordinasi ini betul-betul harus ditingkatkan, karena jujur saja Pak Menteri kelemahan kita ini adalah urusan koordinasi sang at buruk.

Maka dari itu sekali lagi besar harapan saya Undang-undang ini dapat mewujudkan amanat dari tujuan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik, agar berkembang dalam bidang keimanan, ketakwaan, kratifitas, kecerdasan, keterampilan, tanggung jawab, dan berdemokrasi, sebagai mana diamantkan para pendiri bangsa. Maka dari itu atas pertimbangan diatas Fraksi PPP dengan mengucapkan Bismilla'hirrahman'nirrahim, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyatakan setuju atas perubahan usulan pada Pasal 6 Rancangan Undang-undang Sistem Perbukuan Nasional, Wabillahi Taufik Waf Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya Fraksi Partai Nasdem.

F-NASDEM (M. MAHARDHIKA SUPRAPTO):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh,

Pimpinan dan Para Anggota serta Saudara Menteri yang saya hormati, dengan melihat dinamika yang sudah te~adi dan melihat bahwa adanya perubahan pada Pasal VI, pada intinya Fraksi Nasdem sepakat dan setuju, namun kami menggaris bawahi dari seluruh sistem perbukuan ini yang harus diperhatikan adalah juga terkait dengan budaya literasi, buku berkualitas, dan masalah distribusi, meskipun dibeberapa Pasal tadi ad yang menjadi fokus utama pada masalah ini, tapi fokus-fokus yang

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 19: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

kami sebutkan tadi juga menjadi perhatian khusus dari semua yang akan melaksanakan terkait sistem perbukuan ini.

Jadi Fraksi Nasdem dengan mengucapkan Bismilla'hirrahman'nirrahim, kami setuju dengan Undang-undang Sistem Perbukuan ini, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya Fraksi Partai Hanura.

F·HANURA (H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si.):

Bismilla'hi"ahman'ni"ahim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

Pak Menteri yang saya hormati, Pimpinan yang saya hormati, Bapak-lbu Anggota Komisi X yang saya banggakan.

Tentu kami harus menunjukan ke istiqomahan, kalau pada pandangan mini terdahulu kami menerima maka pada pandangan mini yang sekarangpun kami tentu menerima, dengan beberapa catatan, tentu kami memahami ada bergulatan serta perbedaan pandangan mengenai Pasai-Pasal tertentu, karena dalam pendidikan kita mengenal 2 rezim pendidikan yaitu pendidikan umum dan pendidikan keagamaan. lni tugas berat kita Pak Menteri kedepan ini pendidikan itu hanya 1 saja pendidikan nasional, karena itu adalah bertentangan dengan kesejarahan peradaban manusia, itu yang harus kita luruskan kedepan ya, terima kasih dengan mengucapkan Bismilla'hirrahman'nirrahim Fraksi Hanura menerima perubahan pada Undang-undang, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

KETUA RAPAT:

Walaikum'salam Warahmatullahi Wabarukatuh.

Selamat datang anggota BPK Rl terima kasih atas kedatangannya, selanjutnya keputusan mungkin Pak Menteri.

KEMENKUMHAM (NASRUDDIN):

ljin Pimpinan dan ijin Pak Menteri.

Saya hanya mengusulkan ada perubahan redaksional saja kalau kontennya sudah setuju kita, diayat 2 ini kalau kita menyebutkan pendidikan umum, kejuruan inikan rijit nih, saya khawatir kalau Undang-undang Sisdiknas dirubah ada perubahan ini nanti ikut dirubah, jadi saya mengusulkan buku pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan buku yang digunakan dalam pendidikan sebagai dimaksud buku pendidikan sesuai dengan ketentuan program dibidang pendidikan, jadi kita tidak menyebutkan umum sebagaimana dimaksud atau sesuai dengan ketentuan di bidang pendidikan, jadi kalau nanti Undang-undang Pendidikan berubah dan merubah pendidikan yang ada disini berarti ini termasuk perubahannya, ini usul saya agar tidak rijit Pimpinan.

Buku pendidikan sebagaimana ayat 1 merupakan buku yang digunakan dalam pendidikan sesuai dengan Peraturan Perundangan-Undangan, nanti dipenjelasannya yang dimaksud dengan Peraturan Perundangan-Undangan dibidang pendidikan, jadi nanti kalau Undang-undang Pendidikannya berubah nomenklatur mung kin ada pendidikan yang lain selain yang kita sebutkan disini

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 20: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

ini tidak perlu rnerubah Undang-undang Buku jadi sudah terrnasuk itu nya, dernikian Pirnpinan terirna kasih.

KETUA RAPAT:

lni antisipasi, buku pendidikan sebagairnana dirnaksud pada ayat 1 rnerupakan buku yang digunakan dalarn pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-Undangan, penjelasan yang dirnaksud ketentuan Perundang-Undangan dibidang.

f.ppp (DR. RENI MARLINAWATI):

Pirnpinan boleh ijin, kalau nornor 2 diganti seperti itu, apakah nornor 3 ini nyarnbung dengan ayat 2.

F-PKB (Ora. Hj. LATHIFAH SHOHIB):

Pak Ketua, menarnbahkan yang pertarna saya kira karni seluruh Anggota Fraksi sudah rnernberikan persetujuan atas rurnusan yang tentu tadi berdasarkan loby-loby yang cukup alot, itu satu yang pertarna tentu tidak elok kalau kernudian hasilloby itu dirnentahkan, yang kedua Bapak Undang­undang Sisdiknas itu rnerupakan acuan rnaka apapun yang dibahas disini harus secara teksual termasuk didalarnnya, kernudian yang ketiga kalau Undang-undang Pendidikan berubah otornatis Rancangan Undang-undang anaknya ini reduktif jadi otornatis Pasal yang disini tidak berlaku, karena Undang-undang acuan berubah.

Maka dari itu rnenurut hernat saya Bapak dari Kurnharn yang saya horrnati dan rnuliakan, karena ini juga hasil loby yang cukup alot dan juga tidak mengurangi subtansi atau apapun, rnaka secara hormat saya kira tetap putusan yang sudah dinyatakan persetujuannya oleh seluruh Anggota Fraksi, dernikian Pirnpinan terirna kasih.

F-PDIP (Dr.lr. WAYAN KOSTER, M.M.):

Pak Ketua saya usul jangan dirubah ini, soalnya Undang-undang 20 2003 tentang Sisdiknas itu lahirnya disini juga dan ini rnateng ini soal nornenklatur ini, kalaupun nanti ataupun kapan ini rnungkin 5 tahun lagi baru berubah, saya kira sulit Pak dan jangan dirubah itu Pak.

KETUA RAPAT:

Untuk Menteri agarna bagairnana setuju ya.

MENTERI AGAMA Rl (LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN):

Jadi rurnusan tadi yang dihasilkan bersarna dari ternan-ternan Pernerintah, saya kira ini sebuah sesuatu yang sang at luar biasa dan subtansi usulan karni sudah rnasuk 1 00%, saya kira sangat-sangat setuju terirna kasih Pak.

KETUA RAPAT:

Dari Menpan RB silahkan.

KEMENPAN RB Rl (RINI R.W):

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 21: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

T erima kasih Pak.

Pada prinsipnya kami dari Kementerian RB juga menyetujui karena memang tadi bersama­sama kita sudah merumuskan, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silahkan Pak Kemendikbud.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rl (MUHADJIR EFFENDY):

lya tadi itukan hanya alternatif redaksi, nanti kalau memang itu dianggap prinsip nanti setelah Undang-undang Sisdiknas berubah kita rawat Undang-undang ini juga tidak apa-apa, saya kira tidak apa-apa setuju saja, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Bapak lbu apakah semua redaksi dan semua rubahan atas Peratuan Undang-undang Sistem Perbukuan sudah disetujui ya.

(RAPAT: SETUJU)

Selanjutnya kita akan melakukan penanda tanganan lagi, kita akan menanda tangani dokumen persetujuan semua fraksi dari Pemerintah kemudian kami minta dari Sekretariat mempersiapkan, skor 5 menit.

KETUA RAPAT:

Rapat Di Skors 5 Menit Skors dibuka rapat dimulai

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh,

Skor kami cabut, sudah saatnya penanda tanganan Fraksi-Fraksi dengan Pemerintah, dokumen Rancangan Undang-undang Tentang Sistem Perbukuan, untuk nanti dilanjutkan pada tahap berikutnya pada pembicaraan tingkat II di Paripurna, kemudian selanjutnya kami minta kepada perwakilan Fraksi-Fraksi kemudian dari Pemerintah untuk maju kedepan.

Demikian tadi penanda tanganan dokumen Rancangan Undang-undang Tentang Sistem Perbukuan, untuk dilanjutkan kepada pembicaraan tingkat II di Paripurna, Bapak-lbu yang saya hormati dengan demikian berakhir semua, tetapi sebelum kita tutup kami minta kata penutup dari Bapak Menteri.

MENTER! PENDIDIKAN DAN KEBUDAY AAN Rl (MUHADJIR EFFENDY):

Assa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh,

Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua, pertama saya ucapkan banyak terima kasih atas terselesaikannya Rancangan Undang-undang Sistem Perbukuan kita, berkat kerja keras dari Ketua Panja dan seluruh Anggota dan mudah-mudahan terus akan lancar sampai betul-betul menjadi produk Undang-undang, sekaligus juga lnsyaAIIah memegang komitmen untuk segera

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Page 22: BIDANG ARSIP DAN MUSEUM - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200130...2020/01/30  · Menurut laporan dari Sekretariat saat ini rapat kerja Komisi X DPR-RI telah di hadiri

menindak lanjuti dalam bentuk Peraturan Pemerintah yang menyertai perundangan itu, dan mudah­mudahan ini akan mempercepat proses pendidikan pencerdasan bangsa terima kasih.

Wasalamu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarukatuh.

KETUA RAPAT:

Akhrinya dengan seijin Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR Rl, Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menristekdikti, Menteri Agama, Menteri Hukum dan Ham, Kementerian Aparatur Negara dan RB, Kementerian Perdagangan Rl, serta seluruh hadiri yang dengan setia serta santai mengikuti acara ini maka perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, dengan demikian selesailah sudah seluruh rangkaian acara, dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil'alamin kita tutup rapat kerja hari ini.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh.

RAPAT DITUTUP PUKUL 17.33 WIB

Jakarta, 17 April 2017 Ketua Rapat,

Ttd.

Drs. ABDUL FIKRI, M.M. Anggota: A - 112

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM