ipi128712.pdf

8
Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 41 PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP DAYA SERAP AIR PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK Oleh : Nurzal 1 dan Joni Mahmud 2 Dosen Teknik Mesin – Institut Teknologi Padang 1 Alumni Teknik Mesin – Institut Teknologi Padang 2 Abstract Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komposisi fly ash terhadap daya serap air pada pembuatan paving block. Fly ash yang digunakan berasal dari sisa pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap dari Sijantang Sawahlunto. Pertambahan jumlah produksi fly ash menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, sehingga salah satu solusi untuk mengatasi dampak tersebut adalah dengan cara memanfaatkan fly ash untuk campuran paving block. Komposisi fly ash pada pembuatan paving block yaitu sebesar : 0 %, 5 %, 10 %, 15% berat fly ash + material paving block (semen dan pasir). Bentuk spesimen uji berdasarkan SNI 03-0691-1996 dengan ukuran paving block 20 cm x 10 cm x 6 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya serap air tertinggi terjadi pada komposisi 0 % berat fly ash, yaitu sebesar 2,701 %, diikuti oleh komposisi 5 %, 10 %, 15% berat fly ash (daya serap air sebesar 2,678 %, 2,651 %, 2,614 %). Hal ini disebabkan karena ukuran partikel fly ash lebih kecil dari material lainnya sehingga fly ash menutupi rongga antar partikel atau porositas dari paving block . Kata Kunci : fly ash, paving block dan daya serap air PENDAHULUAN Fly ash dihasilkan dari sisa pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap. Produksi fly ash menyebabkan polusi lingkungan berupa pencemaran udara dan air tanah, karena pemanfaatannya baru sedikit yaitu kurang lebih 20 sampai 30 %. Oleh karena itu perlu dicari suatu solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara memanfaatkan fly ash sebagai raw material untuk campuran paving block. Dalam pengembangan dibidang teknik fly ash mempunyai sifat superior, diantaranya : kekerasan, kekuatan yang tinggi dan mampu kerja yang baik, sehingga dapat diaplikasikan pada bidang konstruksi, mekanik dan industri kimia (Boccacini dkk, 1995). Pemanfaatan fly ash sebagai bahan tambah juga dapat meningkatkan kualitas paving block. Pada komposisi fly ash 10 % - 40 %, paving block bersifat kedap air agresif sedang, yaitu tahan terhadap air limbah industri, air payau dan air laut (Zeta Eridani, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi fly ash terhadap daya serap air pada pembuatan paving block dan menentukan kwalitas/mutu paving block berdasarkan SNI 03-0691-1996. 1. Paving Block Paving block/ bata beton (concrete block)/ cone blok. merupakan produk bahan bangunan yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton. Diantara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah, paving block lebih memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur permukaan serta kekuatan. Penggunaan paving blok juga dapat divariasikan dengan jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah lainnya. Keunggulan Paving block ; Daya serap air melalui paving block menjaga keseimbangan air tanah untuk menopang betonan/ rumah diatasnya.

Transcript of ipi128712.pdf

Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 41 PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP DAYA SERAP AIRPADA PEMBUATAN PAVING BLOCK

Oleh : Nurzal 1 dan Joni Mahmud 2 Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Padang 1 Alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Padang 2 Abstract Penelitianinidilakukanuntukmengetahuipengaruhkomposisiflyashterhadapdayaserapairpada pembuatanpavingblock.Flyashyangdigunakanberasaldarisisapembakaranbatubarapadapembangkit listriktenagauapdariSijantangSawahlunto.Pertambahanjumlahproduksiflyashmenyebabkandampak negatifpadalingkungan,sehinggasalahsatusolusiuntukmengatasidampaktersebutadalahdengancara memanfaatkanflyashuntukcampuranpaving block.Komposisiflyashpadapembuatanpaving block yaitu sebesar : 0 %, 5%, 10%, 15% berat fly ash + material paving block(semen dan pasir). Bentuk spesimen uji berdasarkanSNI03-0691-1996denganukuranpavingblock20cmx10cmx6cm.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa daya serap air tertinggi terjadi pada komposisi 0 % beratfly ash, yaitu sebesar 2,701 %, diikuti oleh komposisi 5 %, 10 %, 15% berat fly ash (daya serap airsebesar 2,678 %, 2,651 %, 2,614 %). Hal inidisebabkankarenaukuranpartikelflyashlebihkecildarimateriallainnyasehinggaflyashmenutupi rongga antar partikel atau porositas dari paving block . Kata Kunci : fly ash,paving block dan daya serap air PENDAHULUAN Flyashdihasilkandarisisapembakaran batubarapadapembangkitlistriktenagauap. Produksiflyashmenyebabkanpolusi lingkunganberupapencemaranudaradanair tanah,karenapemanfaatannyabarusedikit yaitukuranglebih20sampai30%.Oleh karenaituperludicarisuatusolusiuntuk mengatasimasalahtersebutdengancara memanfaatkanflyashsebagairawmaterial untukcampuranpavingblock.Dalam pengembangandibidangteknikflyash mempunyaisifatsuperior,diantaranya: kekerasan,kekuatanyangtinggidanmampu kerjayangbaik,sehinggadapatdiaplikasikan padabidangkonstruksi,mekanikdanindustri kimia (Boccacini dkk, 1995). Pemanfaatanflyashsebagaibahantambah jugadapatmeningkatkankualitaspaving block.Pada komposisiflyash 10 % - 40 %, pavingblock bersifat kedap air agresif sedang, yaitutahanterhadapairlimbahindustri,air payau dan air laut (Zeta Eridani, 2004). Penelitianinibertujuanuntukmengetahui pengaruh variasi komposisi fly ash terhadap dayaserapairpadapembuatanpavingblock danmenentukankwalitas/mutupavingblock berdasarkan SNI 03-0691-1996. 1.Paving Block Pavingblock/batabeton(concreteblock)/ cone blok.merupakan produk bahan bangunan yangdigunakansebagaisalahsatualternatif penutupataupengerasanpermukaantanah. Dibuatdaricampuransemenportlandatau bahanperekathidrolissejenisnya,airdan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton. Diantaraberbagaimacamalternatifpenutup permukaan tanah, pavingblock lebih memiliki banyakvariasi baikdari segi bentuk, ukuran, warna,corakdanteksturpermukaanserta kekuatan. Penggunaan pavingblok juga dapat divariasikandenganjenispavingataubahan bangunan penutup tanah lainnya. Keunggulan Paving block ; Dayaserapairmelaluipavingblock menjagakeseimbanganairtanahuntuk menopang betonan/ rumah diatasnya. Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 42 Beratpavingblockyangrelatiflebih ringandari beton/ aspalmenjadikan satu penopang utama agar pondasi rumah tetap stabil. Dayaserapairyangbaiksekitarrumah/ tempatusaha,akanmenjamin ketersediaanairtanahuntukbisadibor/ digunakan untuk keperluan sehari-hari. Pemasangannyamudahdantidak memerlukanalatberatsertadapat diproduksi secara masal. Pemeliharannyamudahdandapatdi pasang kembali setelah dibongkar. Kelemahan Paving Block ; Mudahbergelombangbilapondasinya tidakkuatdankurangnyamanuntuk kendaraan dengan kecepatan tinggi. Sehingga perkerasan pavingblocksangat cocokuntukmengendalikankecepatan kendaraandilingkunganpemukimandan perkotaan yang padat. Pemakaianpavingblocksangatberaneka ragamdiantaranya yaitu: J alan lingkungan Perumahan AreaparkirGedung,Ruko,Sekolahan, Rumah Sakit, Masjid dll. Pedestrian/ trotoar Halaman rumah Carport, dll Persyaratanpavingblockdiindonesiadiatur dalam SNI03-0691-1996mengacupada peraturantersebut,mutupavingblock diklasifikasikan menjadi: Mutu A : untuk jalan Mutu B : untuk pelataran parkir Mutu C : untuk pejalan kakiMutu D:untuk taman & pengguna lain. Tabel 1.Mutu Paving Block ( SNI 03-0691- 1996 ) Kuat Tekan (MPa) Tahan Aus (mm/menit) Penyerapan air (%) Mutu Rata-rata MinRata-rata Minmaks A40350,090,1033 B20170,130,1496 C1512,50,160,1848 D108,50,2190,25110 Pavingblockyangdiproduksisecaramanual biasanya termasuk dalammutu beton kelas C atauDyaituuntuktujuanpemakaiannon struktural,sepertiuntuktamandan penggunaanlain yang tidak diperlukanuntuk menahan beban berat di atasnya. Mutu paving blockyangpengerjaannyadengan menggunakan mesin press dapat dikategorikan kedalam mutubetonkelasCsampai Adengankuattekandiatas125kg/cm2, tergantungpadaperbandingancampuran bahan yang digunakan. Penampakanantarapavingblockyang diproduksidengancaramanualdanpaving blockpresmesinsecarakasatmatarelatif hampir sama, namun permukaan pavingblock yangdiproduksidenganmesinpresterlihat lebihrapatdibandingyangdibuatsecara manual (Claudia muller dkk, 2006). StandarpavingblockdalamSNI03-0691-1996,berdasarkanstandartersebutdimensi yang digunakan untuk paving block adalah : Panjang 20 cmdantolerasi 2 mm Lebar 10 cmdan toleransi 2 mm Tebal antara 6, 8, 10 cmdan toleransi 3 mm Gambar 1. Bentuk- bentuk paving block Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 43 2.Cara Pembuatan Paving Block 2.1 Persiapan Adapunpersiapanyangakandipersiapkan yaitu : persiapanperkakas,peralatan,dan material, pengayakan pasir, Langkahpertamadenganayakanpasir1 cm2untukmemisahkanbatu-batuyang besar.Langkahkeduadenganayakan yanglebihkecil(mis.4,5mm2)untuk mendapatkanpasirhalus.Pasirharus bersih dari kotoran, sampah, dan lumpur. 2.2 Pengadukan Bahan Mengadukbahanbiasanyadilakukandengan tanganuntukjumlahyangkecilataudengan mesin untukjumlah yang besar. Pencampuan dilakukanditempatyangkedapairuntuk mencegah air semen merembes keluar. Langkah-langkah mengaduk dengan tangan : Taburkansejumlahpasiryangtelah diukur setebal 10 cmdi kotak adukan. Campurkeduabahantersebutdengan penambahanbahansubtitusidanaduk secarabersama-samasampaimerata (homogen). Setelah pengadukan, Bentukadukanmenjadigundukandan buat lubang seperti cekungan di tengah. Siramdengansedikitairsecaraperlahan danaduksampaiterbentukpastayang merata. 1.J ikamenggunakankerikil,sekarang tambahkandalam takaranyangsesuai kerikildanadukhinggasetiapkerikil terlapisi secara merata. 2.Periksaadukan:ambilsegenggampenuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. J ika bolatersebuttidakretak,dantangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.

Gambar 2. Pengadukan Material 2.3. Perbandingan Adukan Berdasarkankebutuhanpelanggandanmutu produkyangberbeda,perbandinganadukan untukbetondapatbervariasi.Secaraumum, semakinbanyaksemenyangdigunakan semakintinggimutuyangdiperoleh(tetapi jugalebihmahalbiayaprodukyangakan dijual kepada konsumen). Untukmembuatpavingblockberkualitas tinggi, yang akan digunakan terus-menerus khususnyaditempatdenganbebanberat (mis. Tempat parkir), perbandingan adukan sebaiknya sebagai berikut: bagiansemenbermutubaik+ 2bagian pasir sungai yang bersih +3 bagian kerikil kasar +air secukupnya Gambar 3. Proses Pencampuran Mortar Untukmembuatpavingblokbermutu rendah,dapatdigunakanlebihsedikit semen dan lebih banyak pasir sungai yang bersihpadaadukanbeton(misalnya1 bagian semen +2 bagian pasir sungai yang bersih+ 4bagiankerikilkasardanair secukupnya;1bagiansemen+4bagian pasirsungaiyangbersih).Pavingblock bermuturendahinidapatdigunakandi dalam rumah,dihalamandepandan belakang rumah, di mana tidak ada beban berat yang menekan lantai (Claudia muller dkk, 2006) Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 44 3.Fly ash Flyash (abu terbang) adalah sisa pembakaran batubara yang berbentuk partikel halus amorf, merupakanbahananorganikyangterbentuk dariperubahanbahanmineralkarenaproses pembakaran. Dari proses pembakaran batubara padaunitpembangkituap(boiler)akan terbentukduajenisabuyaitu:flyashdan bottomash.Komposisiabubatubarayang dihasilkan terdiridari 10- 20 % bottomash, sedang sisanya sekitar 80 - 90 % berupa fly ash g. 2.4 Air Airmerupakanbahanpembuatbetonyang sangat penting namun harganya paling murah. Airdiperlukanuntukbereaksidengansemen sehinggaterjadireaksikimiayang menyebabkan pengikatan dan berlangsungnya prosespengerasanpadabeton,sertauntuk menjadibahanpelumasantarabutir-butir agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Untukbereaksidengansemen,airhanya diperlukan 25 % dari berat semen saja. Selain itu, air juga digunakan untuk perawatan beton dengancarapembasahansetelahdicor (Tjokrodimuljo, 1996). Kebutuhan kualitas air untuk beton mutu tinggi tidakjauhberbedadenganairuntukbeton normal.Pengerasanbetondipengaruhireaksi semen dan air, maka air yang digunakan harus memenuhisyarat-syarattertentu.Airyang digunakanharusmemenuhipersyaratanair minumyangmemenuhisyaratuntukbahan campuranbeton,tetapiairuntukcampuran betonadalahairyangbiladipakaiakan menghasilkanbetondengankekuatanlebih dari90%darikekuatanbetonyang menggunakan air suling. Persyaratan air yang digunakandalam campuranbetonadalah sebagai berikut : Airtidakbolehmengandunglumpur (benda-benda melayang lain) lebih dari 2 gram/liter. Airtidakbolehmengandunggaram-garamyangdapatmerusakbeton(asam, zat organik dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Tidakmengandungsenyawasulfatlebih dari 1 gram/liter. Air harus bebas terbebas dari zat-zat yang membahayakanbeton,dimanapengaruh zat tersebut antara lain : 1.Mortarataubetondapatmengalami kerusakan oleh pengaruh asamdalamair. Seranganasam padabetonataumortar akanmempengaruhiketahananpasta mortar dan beton. 2.Air yang mengandung lumpur atau bahan padatapabiladipakaiuntukmencampur semendanagregatmakaproses pencampurannataupembentukanpasir kurangsempurna,karenapermukaan agregatakanterlapisilumpursehingga ikatan agregat kurang sempurna antar satu dengan yang lain. Akibatnya agregat akan lepasdanmortarataubetonakantidak kuat. 2.5 Semen Portland SemenPortlandadalahmaterialyang mengandung 75% kalsiumsilikat (3CaO.SiO2 dan 2CaO.SiO2), sisanya tidak kurang dari 5% berupaAlsilikat,AlferisilikatdanMgO (Hanehara, 2005). Tabel 2.Komposisi Kimia Semen Portland Unsur Kimia (%) berat CaO64,1 Al2O35,5 Fe2O33,0 SiO222,0 MgO1,4 SO32,1 (Sumber : Lea, 1971) PembuatansemenPortlandmenggunakan bahanbakuutamaberupaCaOdaribatuan kapursebesar70%berat,20%beratsebagai sumberSilika(SiO2),Alumina(Al2O)dan bahanaditifyangterdiridari1%beratMgO untuk kontrol komposisi, 1% berat FeO, dan 5-10%beratgypsumCaSO.2H2Ountuk mengaturwaktuikatsemen(Sobelev,1997). ReaksipembentukanC2S,C3S,C3A,C4AF terjadi saat proses kalsinasi yang berlangsung padasuhutinggi,yaitusekitar1450 oC. Apabilasementercampurdenganair,maka akanterjadiproseshidratasiyang menyebabkanberlangsungnyapengerasan. Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 45 Mekanismereaksihidratasidarikomponen-komponensemenadalahsebagaiberikut (Sobelev, 1997). 1)2Ca3OSiO4 +6H2O 3CaO.2SiO2.3H2O +3Ca(OH)2 2)2Ca2SiO4 +4H2O3CaO.2SiO2.3H2O +Ca(OH)2 3)Ca3(AlO3)2+ 3CaSO4+ 32H2O Ca6(AlO3)2 (SO4)3.32H2O 4)Ca6(AlO3)2(SO4)3.32H2O+ Ca3(AlO3)2+4H2O 3Ca4(AlO3)2SO4).12H2O 5)2Ca2AlFeO5+CaSO4+16H2OCa4(AlO3)2(SO4)3.12H2O+Ca(OH)2+2Fe(OH)3 Reaksi hidratasi (1) dan (3) berlangsung sangat cepat dalamorde menit, sedangkan reaksi (2), (4) dan (5) berlangsung lambat bisa dalamorde minggu.Olehkarenaitupengerasansemen yangmaksimalbisamencapaiwaktu28hari (Sobelev, 2002). BerdasarkanSNINo.15-2049-2004,semenPortland dapat diklasifikasikan dalam5 jenis, yaitu : J enisI,untukpenggunaanumumyang tidakmemerlukanpersyaratan-persyaratankhusussepertiyang disyaratkan pada jenis-jenis lain. J enisII,dalam penggunaannya memerlukanketahananterhadapsulfat dan panas hidrasi sedang. J enis III, dalampenggunaannya menuntut persyaratan kekuatan awal yang tinggi. J enis IV, dalampenggunaannya menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah. J enis V, dalampenggunaannya menuntut persyaratan sangat tahan terhadap sulfat. Keteranganlebihlanjuttentangprosentase kandunganpenyusunnya,semenPortland terdiri dari 5 tipe yaitu : Semen Portland tipe I Adalahperekathidrolisyangdihasilkan dengancaramenggilingklinkeryang kandunganutamanyakalsiumsilikatdan digilingbersama-samadenganbahan tambahanberupasatuataulebihbentuk negatifsenyawakalsiumsulfat. Komposisisenyawayangterdapatpada tipeiniadalah:55%(C3S);19%(C2S); 10%(C3A);7%(C4AF);2,8%MgO; 2,9%(SO3);1,0%hilangdalam pembakaran, dan 1,0% bebas CaO. Semen Portland tipe II Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yangtidakmemerlukanpersyaratan khususterhadappanashidrasidan kekuatan tekan awal, dan dapat digunakan untukbangunanrumahpemukiman, gedung-gedungbertingkatdanlain-lain. Komposisisenyawayangterdapatpada tipeiniadalah:51%(C3S);24%(C2S); 6%(C3A);11%(C4AF);2,9%MgO; 2,5%(SO3);0,8%hilangdalam pembakaran, dan 1,0% bebas CaO. Semen Portland tipe III Dipakaiuntukkonstruksibangunandari betonmassa(tebal)yangmemerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, bangunan dipinggir laut, bangunan bekas tanahrawa,saluranirigasi,dam-dam. Komposisisenyawayangterdapatpada tipeiniadalah:57%(C3S);19%(C2S); 10%(C3A);7%(C4AF);3,0%MgO; 3,1%(SO3);0,9%hilangdalam pembakaran, dan 1,3% bebas CaO. Semen Portland tipe IV Dipakaiuntukkonstruksibangunanyang memerlukankekuatantekantinggipada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, untukpembuatanjalanbeton,bangunan-bangunan bertingkat, bangunan-bangunan dalam air.Komposisisenyawayang terdapat pada tipe ini adalah: 28% (C3S); 49% (C2S); 4% (C3A); 12% (C4AF); 1,8% MgO;1,9%(SO3);0,9%hilangdalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO. Semen Portland tipe V Dipakai untuk instalasi pengolahan limbah pabrik,konstruksidalam air,jembatan, terowongan,pelabuhandanpembangkit tenaganuklir.Komposisisenyawayang terdapat pada tipe ini adalah: 38% (C3S); 43% (C2S); 4% (C3A); 9% (C4AF); 1,9% MgO;1,8%(SO3);0,9%hilangdalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO. 2.6Pasir Pasiradalahcontohbahanmaterialyang mempunyaiukuranpartikel0,0625-2 milimeter.Senyawapembentukpasiradalah Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 46 silikondioksida,tetapidibeberapapantai tropisdansubtropisumumnyadibentukdari batukapur.Hanyabeberapatanamanyang dapattumbuhdiataspasir,karenarongga-rongganyayangbesar.Pasirmemilikiwarna sesuai dengan asal pembentukanya. Pasir juga pentinguntukbahanbangunanbiladicampur Semen. 2.7Uji Daya Serap Air Dayaserapairadalahukurankemampuan suatubetonberpori(reservoir)untuk mengalirkanfluidapermeabilitas berpengaruh terhadapbesarnyakemampuanproduksi(laju alir)padasumur-sumurpenghasilnya. Hubungan interbilitas dengan laju alir di suatu sistemmediaberpori,pertamakali dikemukakan oleh Darcy, dengan rumus: Berat Basah (A) Pavingdirendamdalam keadaanbersih selama 24 jam, kemudian diangkat dari air danairsisanyadibiarkanmenetes 1 menit,lalupavingdisekapermukaan dengankainuntukmenghilangkan kelebihan air masih tertinggal. Berat Kering (B) Setelah itu paving dikeringkan dalamdapur pengeringanpadasuhu 105Csampai beratnya2kalipenimbangantidak berselisih lebih dari 0,2% dari penimbangan yang terdahulu (B). Selisihpenimbangan(A)dan(B)adalah jumlahpenyerapanairdanharusdihitung berdasarkan persen berat. METODA EKSPERIMEN 1. Bahan yang digunakan Fly Ash Berasal dari PLTU Sijantang Sawahlunto yang batubaranyaberasaldariPT.BukitAsam Sawahlunto,berbentukserbukberwarnaabu-abu gelap, = 2,10 gr/cm3 dan ukuran butir 80 mesh setelah pengayakan. Tabel 3. Komposisi Kimia Fly Ash UnsurFly Ash (% berat) SiO2 62,80 Al2O3 20,70 Fe2O3 4,87 CaO1,30 MgO0,42 Na2O0,41 K2O2,02 MnO 0,03 TiO2 0,96 P2O50,28 H2O0,26 Semen Portland Pasir Air PDAM 2.Alat Penelitian Timbangandigitaldigunakanuntuk menimbangberatmaterialdan perhitungan besarnya daya serap air. CetakanSpesimenUjiberbentukjenis bata dengan ukuran 20 cmx 10 cm x 6 cmMesinpencetakdigunakanuntuk mencetak paving block. Ovenlistrik digunakan untuk mengurangi kadarair, agarpavingblockbenar-benar keringsaatditimbanguntukdilakukan perhitunganbesardayaserapair,oven listrikyangdigunakanovenlistrikyang dapat mencapai suhu 105C . 3.Komposisi Spesimen Uji Komposisi pavingblockmenggunakan variasi 0 %,5 %, 10 %, 15 % fly ash untuk setiap 10 spesimen uji, yaitu: 100%pavingblockterdiridarisemen, pasir(5.4145 kg, 27.086 kg)+0 % flyash (0kg),datadariperusahaanpembuat paving block) 95 % pavingblock terdiri dari semen, pasir (3.9567 kg, 19.793 kg) +5 % flyash(1.25 kg). 90 % pavingblock terdiri dari semen, pasir (3.7485 kg, 18.7515 kg) +10 % fly ash (2.5 kg). 85 % pavingblock terdiri dari semen, pasir (3.5403kg,17.7095kg)+15%flyash (3.75 kg). Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 47 4.Bentuk Spesimen Uji Berdasarkan SNI 03-0691-1996. Gambar 4. Bentuk Spesimen Uji 5.Proses Pembuatan Spesimen Uji Materialsemen,pasir/kerikilsertaflyash diambil sesuai dengan variasi komposisi. Campurkanmaterialtersebutsambildi aduk dengan menggunakan sekop sehingga di dapatkan material yang tercampur merata (homogen). Kemudianmaterialyangtelahtercampur tersebutdiberiairPDAMsebanyak1 liter dan di aduk merata dan siap di cetak. Masukanmaterialtersebutkedalam cetakan,setelahitudicetakdengan menggunakan mesin press. Spesimenujikemudiandikeluarkandari cetakan dan diletakkan di atas papan untuk dikeringkanselama7haridankemudian dilakukan pengujian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Daya Serap Air Gambar 5.Grafik hubungan antara komposisi fly ash dengan daya serap air Pada grafik hasil pengujian terlihat : Padakomposisi0%beratflyash diperolehnilaidayaserapairsebesar 2,701 %. Padakomposisi5%beratflyash diperolehnilaidayaserapairsebesar 2,678 %. Padakomposisi10%beratflyash diperolehnilaidayaserapairsebesar 2,651 %. Padakomposisi15%beratflyash diperolehnilaidayaserapairsebesar 2,614 %. Hasilpengujiantersebutmenunjukan persentase daya serap air tertinggi terjadi pada komposisi0%beratflyash,yaitusebesar 2,701%,diikutiolehkomposisi5%,10%, 15%beratflyash(dayaserapairsebesar 2,678%,2,651%,2,614%).Halini disebabkan karena ukuran partikel fly ash lebih kecildarimateriallainnyasehinggaflyash menutupi rongga antar partikel atau porositas daripavingblock.Hasilpengujianinisama denganhasilpenelitianyangtelahdilakukan olehZetaEridanitahun2004.Menyatakan bahwa, pada komposisiflyash 10 % - 40 % pavingblock bersifat kedap air agresif sedang, yaitutahanterhadapairlimbahindustri,air payau dan air laut. Berdasarkannilaidayaserapairyang dihasilkan menurut SNI 03-0691-1996, paving blockdengankomposisi0%beratflyash termasukdalammutuA(digunakanuntuk jalan) dengan daya serap air 2,701 %. KESIMPULAN Pavingblock yang komposisi 0 % berat fly ashmempunyaidayaserapairpaling tinggi, jika dibandingkan dengan komposisi campuranflyashlainnya,Yaitusebesar 2,701 %. Berdasarkannilaidayaserapairyang dihasilkanmenurutSNI03-0691-1996, pavingblockyangdibuattermasukdalam mutu A (digunakan untuk jalan). Jurnal Teknik Mesin Vol.3, No.2, Oktober 2013 : 41 - 48 48 DAFTARPUSTAKA [1]AgungB.danTriwulan,1993, Pengaruh Pemakaian Abu Terbang ex BatubarapadaCampuranSemen terhadap Sifat Fisika Beton, Seminar HasilPenelitianBahan,PAU-UGM, Yogyakarta. [2]AndriatiA.H.,1987,Pemanfaatan LimbahuntukBahanBangunan, PuslitbangPemukimanBalitbang DepartemenPekerjaanUmum, Bandung. [3]Aswin,B.S.,2007,KuatTekandan KuatTarikBetondenganFlyAsh sebagaiPenggantiSemen, UniversitasIslam Indonesia, Yogyakarta. [4]Barsoum, M.W., 1997, Fundamentals of Ceramics,Mc Graw-Hill Book Co New York. [5]ClaudiaMuller,EvaF.,Halimah, 2006,ModulPelatihanPembuatan Ubin atau PavingBlock dan Batako,International LabourOrganization. [6]DjedjenAchmad,1994,Pengaruh PenambahanFlyAshterhadapSifat FisikBetonyangDirawatdengan Uap, LPUI, J akarta. [7]RidaMadya,TresnaFebria, Reniyanto, 2012, Studi Sifat Mekanik PavingBlockterbuatdariLimbah AdukanBetondanSerbukKaca,FT UI, Depok. [8]Saptoadi,H.,Sumardi,P.C.,and Suhanan, 2002, CompressionStrength ofArtificialLightWeightAggregates Made from Fly Ash [9]Saptoadi,H.,Sumardi,P.C.,and Suhanan, 2002,PreliminaryStudtyof TheUtilizationofAshWastefrom PowerPlantstoProduceArtificial Light Weight Aggregates.