investigasi wabah

18
JAWABAN DAN PEMBAHASAN Skenario I Pertanyaan A 1. Contoh pemeriksaan atau uji yang dapat digunakan untuk mencurigai adanya kejadian wabah avian influenza adalah uji serologik (Uji HA, Uji HI), agar gel Immunodifussion (AGID), Real-time PCR, ELISA, dan isolasi virus. Pertanyaan B 1. Adanya gejala klinis seperti lesu, batuk-batuk, bernafas dengan mulut terbuka, dan kotoran pada hidung, belum bisa digunakan untuk mendefinisikan kasus avian influenza (AI). 2. Iya, diperlukan pengumpulan sampel biologis dari unggas di setiap peternakan. Karena gejala klinis yang disebutkan di atas bisa muncul pada penyakit respiratori yang lain, tidak spesifik hanya pada AI saja. Dengan demikian perlu dilakukan pengambilan sampel biologis yang selanjutnya akan diperiksa dengan uji-uji laboratorium tertentu untuk mempertegas diagnosa. 3. Tidak, cara tersebut belum bisa diterima untuk mengklasifikasi sebuah peternakan tersebut sebagai “terinfeksi”. Karena data yang disajikan belum bisa mewakili seluruh keadaan peternakan sehingga 1

description

epidemioligi

Transcript of investigasi wabah

Page 1: investigasi wabah

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

Skenario I

Pertanyaan A

1. Contoh pemeriksaan atau uji yang dapat digunakan untuk mencurigai

adanya kejadian wabah avian influenza adalah uji serologik (Uji HA, Uji

HI), agar gel Immunodifussion (AGID), Real-time PCR, ELISA, dan

isolasi virus.

Pertanyaan B

1. Adanya gejala klinis seperti lesu, batuk-batuk, bernafas dengan mulut

terbuka, dan kotoran pada hidung, belum bisa digunakan untuk

mendefinisikan kasus avian influenza (AI).

2. Iya, diperlukan pengumpulan sampel biologis dari unggas di setiap

peternakan. Karena gejala klinis yang disebutkan di atas bisa muncul pada

penyakit respiratori yang lain, tidak spesifik hanya pada AI saja. Dengan

demikian perlu dilakukan pengambilan sampel biologis yang selanjutnya

akan diperiksa dengan uji-uji laboratorium tertentu untuk mempertegas

diagnosa.

3. Tidak, cara tersebut belum bisa diterima untuk mengklasifikasi sebuah

peternakan tersebut sebagai “terinfeksi”. Karena data yang disajikan belum

bisa mewakili seluruh keadaan peternakan sehingga belum bisa digunakan

untuk menjawab bahwa peternakan terinfeksi.

4. Dalam menentukan suatu peternakan “terinfeksi” Avian influenza perlu

ditentukan kriterianya, yaitu sampel unggas menunjukkan gejala klinis

avian influenza (unggas ditemukan mati mendadak, produksi telur

menurun, gejala syaraf, depresi, anoreksia, pial dan jengger bengkak,

sianosis, conjunctivitis, hemoragi ptechie, dan gejala pernapasan) serta

hasil yang positif (AI) pada uji real-time PCR ataupun uji lainnya terhadap

sampel biologis. Selain itu, sampel yang diambil harus representatif

(diambil dengan metode yang tepat).

1

Page 2: investigasi wabah

Definisi kasus yang terjadi di peternakan tersebut kemungkinan avian

influenza bila memenuhi kriteria di atas.

Pertanyaan C

1. Hitunglah proporsi peternakan yang diklasifikasikan ‘terinfeksi’ . Apakah

ini merupakan alat pengukur kejadian penyakit yang berguna ? informasi

apa yang dapat anda peroleh ?

Jawaban :

Diketahui :

jumlah peternakan yang terinfeksi = 45

“ terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar = 30

“terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik = 5

“terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin illegal = 2

Ditanya : proporsi peternakan terinfeksi ?

Jawab :

Proporsi “terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar

Proporsi “terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik

Proporsi “terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin ilegal

Ya. Perhitungan proporsi dapat digunakan sebagai alat pengukur kejadian

yang berguna untuk mengetahui seberapa besar kejadian penyakit yang

disebabkan oleh masing-masing faktor resiko dan dapat diketahui

kemungkinan sumber infeksi sehingga kita dapat menyusun program

pencegahan.

2. Dengan menghitung attack rate untuk masing-masing factor risiko, serta

nilai attributable rate dan risiko relative tentukan factor apa yang paling

berpengaruh terhadap kejadian AI ?

2

Page 3: investigasi wabah

Jawaban :

AR =

RR = AR1/AR2

Attributable rate = AR1-AR2

Terpapar faktor Tdk terpapar faktor Attributa

ble rate

Relativ

e RiskTot Skt Sht AR

1

T

ot

Skt Sh

t

AR1

Kontak

unggas liar

45 30 15 0.66

7

3

7

25 9 0.67

6

-9 X 10-3 0.099

Biosekuriti

yg tidak

baik

40 5 35 0.12

5

4

2

5 37 0.11

9

6 X 10-3 1.050

Vaksinasi

ilegal

22 2 20 0.09 6

0

5 55 0.08

3

7 X 10-3 1.084

Faktor yang paling dominan berdasar table adalah kontak unggas liar dan

vaksinasi illegal. Kontak unggas liar dilihat dari nilai AR yang paling tinggi, dan

vaksinasi illegal dilihat dari Attributable rate dan RR yang paling tinggi.

Skenario II

Pertanyaan A

1. Pertanyaan umum dalam melakukan penyelidikan terhadap wabah AI :

Bab 1.

1) Siapakah nama pemilik ?

2) Apakah Anda mempunyai hewan peliharaan berupa unggas ?

3) Jenis unggas tersebut apa saja ? dan masing-masing berapa ekor ?

4) Apa alasan anda memelihara unggas ?

5) Dimana unggas-unggas tersebut dikandangkan ?

6) Bagamana keadaan lingkungan kandang ?

7) Bagaimana cara Anda berhubungan dengan unggas Anda ?

3

Page 4: investigasi wabah

8) Kemana dan bagaimana Anda mengelola kotoran ternak unggas hewan

Anda ?

9) Jika kotoranya hanya dibuang, dimana Anda membuangnya dan

bagaimana perlakuannya ?

Bab 2.

1) Dari mana Anda memperoleh hewan ternak Anda ?

2) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan tempat Anda

memperoleh unggas tersebut ?Jika Iya, sebutkan alasannya.

3) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan tiap individu

unggas ? Jika Iya,sebutkan alasannya.

4) Hasil apa dari ternak unggas yang Anda inginkan ?

5) Hasil tersebut akan Anda konsumsi sendiri apa akan dijual ?

6) Jika hasil tersebut ada yang dijual, kemana Anda akan menjualnya ?

Bab 3.

1) Apakah Anda pernah mendengar tentang AI(Avian Influenza) ?

2) Apa yang anda ketahui tentang AI ?

3) Apakah Anda mengetahui gejala unggas yang terserang AI ?

4) Jika Iya, dari mana anda mengetahui informasi itu ?

5) Jika anda mengetahui ada unggas yang menunjukkan gejala AI, apa

yang akan anda lakukan ?

6) Jika Anda memelihara unggas, usaha apa yang telah anda lakukan

untuk mencegah ternak unggas anda terserang AI ?

7) Sedangkan untuk Anda dan keluaraga, apa yang telah Anda lakukan

untuk menghindari serangan AI ?

Bab 4.

1) Apakah Anda pernah melihat langsung unggas yang menunjukkan

gejala AI ?

2) Apakah di lingkungan Anda pernah terjadi kematian unggas yang

mendadak dengan gejala mirip AI ?

3) Apakah ada perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah dalam upaya

pencegahan AI di daerah anda ?

4

Page 5: investigasi wabah

4) Jika ada, tindakan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah ?

5) Apakah menurut Anda tindakan itu efektif ?

2. Formulir penyelidikan wabah AI :

Nama pemilik hewan: ................................................

Jenis unggas yang dipelihara dan jumlahnya:

a. Ayam kampung, jumlah :…………………......

b. Ayam petelur, jumlah :……………………..

c. Ayam pedaging,jumlah :……………………..

d. Bebek, jumlah :……………………..

e. Burung, jumlah :……………………..

f. Lainnya, jumlah :……………………..

Jumlah kematian hewan dan tanggal kejadian:

a. Ayam kampung, jumlah :…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

b. Ayam petelur, jumlah :…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

c. Ayam pedaging,jumlah :…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

d. Bebek, jumlah :…………,tanggal…………………

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

e. Burung, jumlah :………….,tanggal………………...

:………….,tanggal………………...

:………….,tanggal………………...

f. Lainnya, jumlah :………….,tanggal……………….

5

Page 6: investigasi wabah

:………….,tanggal……………….

:………….,tanggal……………….

Gambaran patologis hewan yang telah mati :

a. Ayam kampung, :…………………....………………….

:……………………..………………….

:……………………..………………….

b. Ayam petelur :……………………..………………….

:……………………..………………….

:…………………….………………….

:…………………….………………….

c. Ayam pedaging :…………………….………………….

:……………………….……………….

:…………………….………………….

d. Bebek :……………………..…………………

:……………………..………………….

:……………………..………………….

e. Burung :………………………………………...

:……………………..………………...

:……………………..………………...

f. Lainnya :………………………..……………….

:………………………..……………….

:………………………..……………….

Jumlah hewan yang menunjukkan gejala klinis terserang AI :

a. Ayam kampung, jumlah :………………………

b. Ayam petelur, jumlah :………………………

c. Ayam pedaging,jumlah :………………………

d. Bebek, jumlah :……………………..

e. Burung, jumlah :……………………..

f. Lainnya, jumlah :……………………..

Hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel hawan yang dicurigai:

a. Ayam kampung, :…………………....………………….

6

Page 7: investigasi wabah

:……………………..………………….

:……………………..………………….

b. Ayam petelur :……………………..………………….

:……………………..………………….

:…………………….………………….

:…………………….………………….

c. Ayam pedaging :…………………….………………….

:……………………….……………….

:…………………….………………….

d. Bebek :……………………..…………………

:……………………..………………….

:……………………..………………….

e. Burung :………………………………………...

:……………………..………………...

:……………………..………………...

f. Lainnya :………………………..……………….

:………………………..……………….

:………………………..……………….

Pertanyaan B

3. Informasi penting untuk dicatat adalah

Asal unggas

Jenis unggas yang dipelihara yang rentan AI

Tabel AR:

Terpapar factor Tidak terpapar factor

unggas asal pasar 21 14 7 25 20 5

Jenis unggas yang rentan AI 37 31 6 9 3 6

4. Proporsi ayam dalam kelompok ini = = = 0.804

7

Page 8: investigasi wabah

Proporsi bebek = = = 0.196

5. MR dan CFR

Ayam:

MR = = = 0.54

CFR = = = 0.65

Bebek:

MR = = = 0.22

CFR = = = 0.67

Interpretasi :

Dari hasil dapat diketahui bahwa tingkat kefatalan kasus (CFR) pada

bebek tinggi, tapi tingkat kematian (MR) rendah.

6. Pada ayam nilai CFR lebih rendah dari bebek, sedangkan MR pada ayam

lebih tinggi dari bebek. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kefatalan pada

bebek lebih tinggi namun tingkat kematian paling tinggi pada ayam.

7. AR = = = 0.739

AR yang digunakan adalah AR untuk keseluruhan unggas dalam

peternakan.

8. Pola yang digunakan adalah pola hewan

AR berdasarkan factor

Terpapar

factor

AR Tidak terpapar

factor

AR

unggas asal pasar 21 14 7 14/21 = 25 20 5 20/25 =

8

Page 9: investigasi wabah

0.67 0.8

Jenis unggas yang

rentan AI

37 31 6 31/37 =

0.84

9 3 6 3/9 =

0.33

9. Hipotesis: TP=TTP

TP = terpapar factor; TTP= tidak terpapar factor

Tingkat serangan pada kelompok yang terpapar factor dan yang tidak

terpapar factor tidak berbeda

10. Informasi penting yang tidak diperoleh:

Jarak antar kandang

Penanganan bangkai unggas

Biosecurity yang diterapkan

Vaksinasi yang telah dilakukan

11. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan masalah dan

mencegah penularannya:

Mengubur bangkai

Disinfeksi kandang

Vaksinasi

Penerapan biosecurity

Pertanyaan C

12. Hasil uji AI dapat dilihat pada Tabel 2

Nomor Unggas Hasil Tes AI Jenis Hewan Kandang

1 Positif Ayam Unggas belian

2 Positif Ayam Unggas belian

3 Positif Ayam Unggas belian

4 Positif Ayam Unggas belian

5 Positif Ayam Unggas belian

6 Negatif Ayam Unggas belian

7 Positif Ayam Unggas belian

8 Positif Ayam Unggas belian

9 Positif Ayam Unggas belian

10 Positif Ayam Unggas belian

9

Page 10: investigasi wabah

11 Positif Ayam Unggas belian

12 Positif Ayam Unggas belian

13 Positif Ayam Petelur

14 Positif Ayam Petelur

15 Positif Ayam Petelur

16 Positif Ayam Petelur

17 Positif Ayam Petelur

18 Positif Ayam Petelur

19 Negatif Ayam Petelur

20 Positif Ayam Petelur

21 Positif Ayam Petelur

22 Positif Ayam Petelur

23 Negatif Ayam Petelur

24 Positif Ayam Petelur

25 Positif Ayam Petelur

26 Positif Ayam Petelur

27 Negatif Ayam Petelur

28 Positif Ayam Petelur

29 Positif Ayam Petelur

30 Positif Ayam Petelur

31 Positif Ayam Petelur

32 Positif Ayam Petelur

33 Positif Ayam Petelur

34 Negatif Ayam Petelur

35 Negatif Ayam Petelur

36 Positif Ayam Petelur

37 Negatif Ayam Petelur

38 Positif Bebek Bebek

39 Positif Bebek Bebek

40 Positif Bebek Bebek

41 Positif Bebek Bebek

42 Positif Bebek Bebek

43 Positif Bebek Bebek

44 Negatif Bebek Bebek

10

Page 11: investigasi wabah

45 Positif Bebek Bebek

46 Negatif Bebek Bebek

13. Proporsi unggas yang teruji positif AI adalah :

14. Proporsi unggas yang teruji positif AI pada kelompok ayam adalah :

Proporsi unggas yang terinfeksi positif AI pada kelompok bebek adalah :

Dari proporsi unggas yang terinfeksi AI pada kelompok ayam adalah

89.47% dan kelompok bebek adalah 12.5 %, apabila dihubungkan dengan

tingkat serangan yang diperoleh pada kelompok ayam petelur 80 %,

kelompok ayam belian 91 %, dan bebek 33.3 % dapat disimpulkan bahwa

tingkat infeksi AI pada kelompok ayam lebih tinggi daripada kelompok

bebek.

15. Proporsi unggas yang terinfeksi AI pada kelompok unggas yang dibeli di

pasar adalah :

Proporsi unggas yang terinfeksi AI pada kelompok ayam petelur adalah :

Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok unggas yang di

beli di pasar lebih tinggi daripada dalam kelompok ayam petelur, hal ini

dapat disebabkan karena biosekuriti di pasar sangat buruk sehingga

penularan melalui feses hewan yang terinfeksi, dari transportasi, dan

hewan yang positif AI lebih mudah terjadi.

16. Rute utama penularan antara kelompok yang terinfeksi kepada kelompok

yang di sekitarnya adalah melalui udara (droplet/eksudat). Kondisi

kandang yang padat memiliki peran yang besar dalam penularan penyakit

AI. Selain itu, biosekuriti dan biosafety yang buruk juga memiliki efek

11

Page 12: investigasi wabah

yang signifikan seperti tidak adanya pengawasan terhadap pengiriman

unggas yang positif, hewan carrier/reservoir, dan transportasi yang buruk.

Menyelidiki teori dengan cara menelusuri asal hewan, kondisi hewan

dikandang, kepadatan kandang, jumlah unggas yang positif AI di setiap

kandang, dan mengevaluasi penerapan biosekuriti.

17. Biosekuriti yang dapat disarankan pada pemilik unggas untuk

menghentikan penyebaran penyakit avian influenza antara lain: pengaturan

dan pengawasan terhadap lalu lintas unggas (unggas yang akan dikirim

atau dipasarkan juga unggas yang akan dibeli) karena penularan AI dapat

melalui eksudat, feses, peralatan yang terkontaminasi oleh eksudat hewan

yang terinfeksi. Selain itu, perlu dilakukan tindakan isolasi termasuk

membatasi kandang dan tidak membiarkan sembarang orang masuk,

vaksinasi pada unggas, pemisahan unggas yang sakit dengan unggas yang

sehat, penanganan segera bangkai unggas yang mati, dan rutin

membersihkan serta desinfeksi kandang.

PERTANYAAN D

18. Setelah melihat banyak kasus yang mempunyai gejala mirip AI, maka

diputuskan mencari pola penyebaran penyakit.

19. Jenis pola yang akan kami cari adalah Pola Hewan. Pola ini disebabkan

oleh adanya kerentanan atau ketahanan pada sekelompok hewan baik

terjadi secara alamiah maupun buatan. Pada saat terjadi wabah, biasanya

beberapa resistensi buatan dapat memproteksi hewan yang sehat.

Misalnya; hewan tidak terpapar suatu penyakit karena terletak pada

kandang yang terpisah.

Cara kami akan memperoleh informasi tersebut ada beberapa tahapan

yaitu:

a) Melihat asal hewan, gejala klinis, jenis, lokasi dan sanitasi

b) Setelah mengidentifikasi pola penyebaran, kemudian dilanjutkan

dengan melakukan analisis data yaitu menghitung attack rate dan

membuat tabel attack rate dari perbandingan beberapa kelompok

tersebut (ayam petelur, bebek, dan unggas yang berasal dari pasar).

12

Page 13: investigasi wabah

c) Membuat hipotesis sehingga dapat merekomendasikan tindakan

korektif kepada pemilik unggas tersebut.

d) Tindak lanjut intensif; Pengamatan secara mikroskopis (histopatologi)

dan uji serologis (PCR).

20. Pertanyaan yang akan kami ajukan diantaranya:

1) Apakah pasar yang merupakan asal dari unggas mempunyai standar

sanitasi yang baik?

2) Bagaimana perbandingan antara ukuran kandang dengan jumlah unggas

(tingkat kepadatan)?

3) Jenis ayam petelur apa yang diternakkan?

4) Setelah adanya kejadian tersebut, tindakan (preventive maupun

curative) apa yang pemilik lakukan pada masing-masing kelompok?

5) Setelah pengambilan data terakhir, apakah ada penambahan hewan

yang menunjukkan gejala sakit mirip AI pada masing-masing

kelompok?

6) Setelah pengambilan data terakhir, apakah ada penambahan hewan

yang mati mendadak pada masing-masing kelompok?

13