3.penanggulangan wabah

download 3.penanggulangan wabah

of 43

description

3.penanggulangan wabah...

Transcript of 3.penanggulangan wabah

  • PENANGGULANGAN WABAH

  • Sumber:

    Resna A. Soerawidjaja dan Azrul Anwar. Penanggulangan Wabah oleh Puskesmas. Edisi Pertama. Jakarta: PT Binarupa Aksara, 1989

  • 1. BATASANWabah1 Menurut arti kata1.2 Menurut epidemiologi1.3 Menurut undang-undangPenanggulangan

  • Pengertian wabah (Epidemi) 1.1 Menurut arti kata Epi = pada, Demos = penduduk (rakyat)Hal2 yg terjadi pd pendd (peny)1.2 Menurut epidemiologiPeningkatan kejadian kesakitan ataukematian suatu penyakit di suatu tempat tertentu, yang melebihi keadaan biasanya1.3 Menurut UU No.4 tahun 1984ialah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka

  • UU No.4 Tahun 1984Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme atau produk toksinnya, yang ditularkan dari penderita atau reservoirnya kepada manusia lain yang rentan.Keadaan yang lazim berkisar pada angka sekitar nilai rata-rata (mean)c. Peningkatan jumlah penderita Melebihi angka rata-ratanya Pedoman yang dipakai > 2 sd (standar deviasi) dari harga rata-ratanya (mean)d. Dapat menimbulkan malapetaka penyakit memiliki potensi besar menular secara cepat

  • 2. Pengertian Penanggulanganialah suatu proses yang meliputi upaya:- menetapkan munculnya keadaan wabah - penanganan keadaan wabah- menetapkan berakhirnya keadaan wabah penyakit menularWabahpenyakit tidak menular

  • KEGIATAN PENANGGULANGAN WABAHMenetapkan terjangkitnya keadaan wabahPengumpulan dan analisis data serta penarikan kesimpulan (Pedoman pengambilan kesimpulan:Nilai Batas Keadaan Wabah)Melaksanakan penanganan keadaan wabahKegiatan yang ditujukan terhadap:- penderita- masyarakat- lingkunganMenetapkan berakhirnya keadaan wabahSama dengan butir 1.Pelaporan wabahLaporan : - terjangkitnya keadaan wabah - penanganan wabah - berakhirnya keadaan wabah

  • PUSKESMASLAPORANDINAS KESEHATAN KOTA/KABUPATEN

    INSTANSIPEMERINTAHLAININSTANSISWASTAMASYARAKAT UMUMMENETAPKAN TERJANGKITNYA WABAHMENANGANI KEADAAN WABAHMENETAPKAN BERAKHIRNYA WABAHPengumpulan dataAnalisis dataPenarikan kesimpulanTerhadap: kasus masyarakat lingkunganPengumpulan dataAnalisis dataPenarikan kesim-pulan

  • 2. PENYAKIT MENULARRuang lingkup penanggulangan wabah di Indonesia:penyakit menular.

    Keberadaan penyakit menular merupakan petunjuk tingkat kemajuan pembangunan kesehatan masyarakat suatu negara.

    negara maju vs negara berkembang

  • BATASANPenyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme atau produk toksinnya, yang ditular-kan dari penderita atau reservoirnya kepada manusia lain yang rentanPenyakit menular termasuk kelompok penyakit infeksi (infectious diseases)Menular/tidaknya penyakit infeksi tergantung pada 3 faktor:PENJAMU(HOST)BIBIT PENYAKIT(AGENT)LINGKUNGAN(ENBIRONMENT)UmurJenis kelaminRasAgamaPekerjaanKebiasaan hidupPertahanan tubuhFisik/biologis/sosekbud

  • BIBIT PENYAKITMikroorganisme dengan sifat-sifat yang dimilikinya, dibedakan atas:1. patogenisitasKemampuan menimbulkan penyakit pada penjamuKuman a-patogen?2. virulensiUkuran keganasan atau derajat kerusakan3. antigenisitasKemampuan menimbulkan mekanisme pertahanan tubuh4. infektivitasKemampuan melakukan invasi, menyesuaikan diri, bertempat tinggal serta berkembang biak dalam diri penjamu.

  • MACAM PENYAKIT MENULARDitinjau dari kemungkinan timbulnya wabah:Penyakit karantina atau penyakit wabahTermasuk UU No.1 dan No.2 tahun 1962.Yang terpenting: kolera, pes, polio dan difteriPenyakit menular dengan potensi wabah tinggi Penyakit yang menular dengan cepat serta mortalitas tinggi Contoh: DHF, diare, campak, pertusis dan rabiesPenyakit menular dengan potensi wabah rendahSama dengan kelompok ke-2, hanya karena kemajuan iptekdok/kesmas maka angka penularan dan mortalitasnya telah dapat ditekan.Contoh: Malaria, meningitis, framboesia, keracunan, influenza, tetanus neonatorum dan tifus perut. Penyakit menular yang tidak berpotensial wabahWalaupun morbiditasnya masih tinggi, perlu diprogramkan pemberantasannya. Contoh: Tb, cacing, lepra, sifilis,Go, Filariasis

  • Uraian singkat beberapa penyakit menularBaca Buku Penanggulangan Wabah oleh Pusesmas halaman 15-28, mengenai penyakit-penyakit:- Kolera/diare- Influenza - Pes- Anthrax- Polio- Hepatitis - Difteri- Tifus abdominalis - DHF- Meningitis- Campak- Keracunan- Pertusis- Encephalitis- Rabies- Tetanus neonatorum- Malaria- FrambusiaKriteria klinis, Etiologi, Masa inkubasi, Reservoir, Sumber infeksi, Terapi, Cara penularan, Pencegahan

  • PERISTIWA WABAHPerbedaan pengertian wabah - Epidemiologi - UUFaktor yang mempengaruhi timbulnya wabahPenjamu Herd immunity rendah ImunisasiPenurunan kekebalan masy dipengaruhi oleh: Bila sebagian besar angg masy sdh tdk kebal lagiBila angg masy yg tdk memiliki kekebalan berkelp pd suatu daerah ttt, sdgkan yg punya kekebalan jg berkelp di daerah ttt.Tingginya kesempatan org yg tdk kebal utk berkontak Lingkungan Lingkungan yang buruk (contoh: bencana alam) Bibit Penyakit Patogenisitas

    Macam wabah- POINT (COMMON) SOURCE EPIDEMIC - CONTAGIOUS DISEASE EPIDEMIC (PROPAGATED EPIDEMIC)- MIX SOURCE EPIDEMIC

  • TandaPoint source epidemicPropagated epidemic Timbulnya gejala penyakit (onset)CepatPelan2. Masa inkubasiPendekPanjang3. Episode penyakitPeristiwa tunggalBersifat mejemuk4. Waktu munculnya penyakitJelasTidak jelas5. Waktu lenyapnya penyakitCepatLama

  • Menetapkan terjangkitnya wabahMerupakan tanggungjawab masyarakat secara keseluruhanTemukan wabah sedini mungkinKeikutsertaan masyarakat dalam :-penetapan keadaan wabah -penanganan wabahKeterlibatan petugas kesehatan tetap diperlukan sesuai dengan peranan, wewenang, dan tanggung jawabnya - pengambilan inisiatif (terutama yang berada di lini terdepan seperti Puskesmas)

  • BATASANPenetapan terjangkitnya keadaan wabah:ialah suatu proses pengumpulan dan analisis data dari suatu penyakit di suatu daerah tertentu serta menarik kesimpulan, sehingga dapat segera diketahui ada atau tidaknya keadaan wabah di daerah tersebut.

  • Melakukan pengumpulan data- Data tentang penyakit menular saja (UU No.4/tahun 1984)- Pengumpulan data secara pasif (karena keterbatasan SDM,dana dan sarana), yaitu:a. Data kegiatan rutinLaporan pelayanan berobat jalan BP di setiap Puskesmas (data tidak lengkap)b. Data laporan masyarakatMelakukan analisis dataMengolah dan menyajikan data yang terkumpulPerhitungan antara lain: jumlah dan penyebaran orang-orang yang terserang penyakitMenarik kesimpulan Perlu tolok ukur : NILAI BATAS KEADAAN WABAHPenetapan terjangkitnya keadaan wabah

  • NILAI BATAS KEADAAN WABAHIalah suatu nilai yang dipakai untuk menentukan ada atau tidaknya suatu wabahNBKW tidaklah sama tergantung pada:- jenis penyakit- ciri-ciri penduduk yang terserang penyakit- situasi dan kondisi daerah yang terjangkitHitung NBKW untuk daerah itu sendiri, tidak tepat dipakai nilai nasional

  • Menghitung NBKW untuk satu periode waktu tertentu perlu 2 angka:1. Jumlah rata-rata penderita penyakit (Mean)2. Standar deviasi Periode waktu: disesuaikan dengan situasi dan kondisi PUSKESMAS adalah 1 minggu.

    Apabila data tersedia gunakan data tahun yang lalu.Bila tidak tersedia gunakan data untuk 12 minggu

  • CONTOHx = jumlah kasus per mingguX = nilai rata-rata (mean) kasus per mingguN = jumlah minggu Jml seluruh kasusX = Jumlah minggu 134 = 12

    = 11

    Jml (x-X)SD = N-1

    Minggu ke-Jumlah kasus baru(x- X)(x- X)218-39210-113132449-2459-24615416710-1188-3991100101324111439121439TOTAL13471

  • KESIMPULAN TERJANGKIT TIDAKNYA WABAHTeknik grafik penyakitTeknik tabel penyakit

  • 1. TEKNIK GRAFIK PENYAKIT40302010 1 3 5 7 9 11 13 16 mingguDaerah ADaerah B (perlu pengamatan intensif)Daerah C (keadaan penyakit normal/lazimHorison wabahKasus rata-rata

  • NBKW :X + 2 SD11 + 2 (2,54) = 16 kasus baruPenetapan NBKW harus hati-hati, karena data tidak lengkap, ada data yang tidak tercatat, misalnya:- penderita yang tidak datang berobat- berobat sendiri- berobat ke tempat lain- meninggal

  • 2. TEKNIK TABEL PENYAKITBila penyakit yang diamati terdiri dari beberapa penyakit dengan NBKW yang berbeda-beda

    No.PenyNBKWMgke123456781A1669912141924152B2813211924231815173C4832384856725237354D3721282733282131285E524837423531284239

  • 2. TEKNIK TABEL PENYAKITNegatif : tidak ada wabahPositif : ada wabah 0 : pada batas wabah

    MgkeNo.PenyNBKW123456781A16-10-7-7-4-2+3+8-12B28-15-7-9-4-5-10-13-113C48-16-100+8+24+4-11-134D37-16-9-10-4-9-16-6-95E52-4-5-10-17-21-24-10-13

  • Laporan kasus dari masyarakatPeran serta masyarakat dalam pengamatan wabah sangat penting ! (UU RI No.4/Tahun 1984 Pasal 6 ayat 1 dan 2Cara-cara mengajak masyarakat berperan serta dalam pengamatan penyakit:1. Persiapan Puskesmas2. Persiapan masyarakat-Peranserta berlebih-Peranserta kurang3. Manfaatkan fasilitas kesehatan swasta & pengobatan tradisional

  • Penanganan Wabahialah upaya mengobati penderita dan mencegah makin bertambahnya jumlah penderita

    medisnon-medis

  • TindakanTerhadap kasusTerhadap masyarakatTerhadap lingkungan

  • 1. TINDAKAN TERHADAP KASUSAnamnesis- Terhadap kasus & keluarga- identitas : nama, alamat, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama - Keluhan utama, keluhan tambahan - Riwayat penyakit : +- keterangan sekitar dan selama masa inkubasi untuk menentukan; sumber penularan (manusia/hewan/benda mati) pencarian kasus baru(amati orang-orang yang kontak)-

  • 1. TINDAKAN TERHADAP KASUS b. Pemeriksaan fisikseperti pemeriksaan fisik penderita yang biasa sesuai dengan jenis penyakit menular yang diderita

    Pengambilan sediaan untuk pemeriksaan LabUntuk konfirmasi diagnosis Sediaan (specimen) berupa:1) darah : Dilakukan 2 kali yaitu pengambilan selama masa akut dan masa penyembuhan- 10 cc- beri antikoagulansia2) tinja : -beberapa gram -rectal swab -simpan dalam botol steril dalam cairan yang berisi garam fisiologis

  • 1. TINDAKAN TERHADAP KASUS Pengambilan sediaan untuk pemeriksaan Lab Sediaan (specimen) lengkapi dengan pemasangan label: berisi keterangan tentang: tempat pengambilan, waktu pengambilan, nama penderita, pemeriksaan yang diminta::1) darah 2) tinja 3) contoh makanan (100-500 gram) dibungkus rapat dan kuat

  • 1. TINDAKAN TERHADAP KASUSDiagnosis Tegakkan diagnosis klinis dilengkapi hasil laboratorium (bila tidak mungkin atau hasilnya terlalu lama dapat diabaikan)e. Terapi Pengobatan sesuai dengan penyakit yang diderita. terapi bisa bersifat:-etiologis-simptomatisIsolasi ialah memisahkan penderita dari orang lain untuk beberapa waktu, pada tempat dan kondisi khusus untuk mencegah baik langsung atau tidak langsung adanya pemindahan penyakit dari penderita. Lama isolasi tergantung pada masa inkubasi penyakit. Bila perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehtan yang lebih tinggi (rujukan medis)

  • 2. TINDAKAN TERHADAP MASYARAKATPromosi kesehatan:DHF : PSN dengan 3MSpecific protection - memberikan imunisasi - obat untuk pencegahan (chloroquin untuk malaria) - mematikan vektor penyebab penyakit-DHF : abatisasi, foggingPencarian kasus baru 1) Cara telusur ke belakang (Backward tracing) 2) Cara telusur ke depan (Forward tracing)

  • 2. TINDAKAN TERHADAP MASYARAKATPencarian kasus baru : 1) Cara telusur ke belakang (Backward tracing)- menentukan masa inkubasi penyakit- menetukan tanggal mulainya masa inkubasi- menentukan sumber penularan penyakit (orang, makanan, minuman, binatang dan lain-lain.- menentukan orang-orang yang kontak dengan penderita pada saat mulainya masa inkubasi- menentukan tempat atau lokasi terjadinya kontak tersebut.

  • 2. TINDAKAN TERHADAP MASYARAKATPencarian kasus baru : 2) Cara telusur ke depan(Forward tracing) Untuk mencari kasus baru yang ditulari oleh penderita. Cara :- Tentukan masa inkubasi penyakit tersebut- Catat kemana saja kasus tersebut pergi selama masa inkubasi dan selama masa sakit.- Catat orang-orang yang mungkin tertular penyakit- Catat sumber makanan/minuman atau barang lain yang tercemari- Lakukan konfirmasi hasil diagnosis dengan hasil Lab.- Awasi tersangka kontak

  • 2. TINDAKAN TERHADAP LINGKUNGANLingkungan fisik

    1) Terhadap lingkungan fisik yang masih baik Contoh: perlindungan sumber air minum perlindungan makanan & minuman 2) Terhadap lingkungan fisik yang teklah tercemar Contoh : Kloridasi sumber air Pemberian antiseptik Pemusnahan barang-barang yang telah tercemar. 3) Terhadap lingkungan fisik yang dipakai sebagai sarang vektor Contoh: pengobatan atau pemusnahan abatisasi dan penimbunan rawa

  • 2. TINDAKAN TERHADAP LINGKUNGANLingkungan biologik

    Ada 3 macam1) Tindakan terhadap binatang yang sehatTujuan : agar tidak menjadi reservoir bibit penyakitContoh : imunisasi rabies pada anjing yang sehat2) Tindakan terhadap binatang yang sakitTujuan: agar tidak sampai menjadi penyebab timbulnya penyakitContoh: membunuh anjing yang terserang rabies3) Tindakan terhadap vektorTujuan : Memusnahkan vektor Contoh: fogging pada DBD (DHF)

  • MENETAPKAN BERAKHIRNYA WABAH Beda dari mencabut penetapan daerah wabah yang merupakan wewenang Menteri Kesehatan (UU No.4 tahun 1984 pasal 4 ayat 2)

    BATASAN :ialah pengambilan kesimpulan tentang berakhirnyakeadaan wabah yang berjangkit di suatu daerah

  • 2 hal yang perlu diketahui: Keadaan lazim (normal) dari suatu penyakitHitung NBKW Keadaan penyakit saat ini Lakukan pengumpulan data:- kegiatan rutin- laporan masyarakat- yang dicari sendiri secara aktif di lapangan

    Bandingkan data kedua keadaan ini, agar kita dapat menarik kesimpulan apakah keadaan wabah telah berakhir atau belum.Cara mengambil kesimpulan berakhirnya keadaan wabah dapat mempergunakan teknik grafik dan teknik tabel penyakit.

  • Menetapkan kesimpulan berakhirnya keadaan wabah

    Menggunakan 2 teknik (= pada waktu menetapkan munculnya keadaan wabah):Teknik Grafik Penyakit Jika grafik yang diamati berada di bawah garis horison wabah, selama paling sedikit 2 x masa inkubasi, maka dapat ditarik kesimpulan keadaan wabah telah berakhirTeknik Tabel PenyakitBila berhadapan dengan beberapa penyakit Jika perbedaan antara data penyakit dengan data NBKW telah negatif selama paling sedikit 2 x masa inkubasi

  • PELAPORAN WABAHJENIS LAPORANLaporan terjangkitnya keadaan wabahLaporan harus dikirimkan dalam waktu 24 jam setelah keadaan wabah itu diketahui(Laporan W1) ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, yang selanjutnya dikirimkan pula laporan oleh Dinkes ke propinsi dan Depkes ( Ditjen P2M-PLP)Laporan penyelidikan epidemiologi sementaraTentang: jenis penyakit yang mewabah jumlah penderita yang terserang lokasi tempat terjadinya wabah waktu terjadinya wabah sumber penularan yang dicurigai

  • PELAPORAN WABAHJENIS LAPORANLaporan keadaan wabahLaporan mingguan (W2) (rutin, baik ada maupun tidak ada wabah)Puskesmas Kabupaten/Kota PropinsiDitjen P2MPLPYang dilaporkan : data morbiditas dan mortalitas beberapa penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah.

    Laporan berakhirnya wabah