Investasi Pada Sekuritas

download Investasi Pada Sekuritas

of 13

description

Investasi

Transcript of Investasi Pada Sekuritas

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    1

    BAB 1

    INVESTASI PADA SEKURITAS

    1.1. Pengertian Investasi

    Investasi diartikan sebagai suatu upaya mengelola uang dengan cara

    menyisihkan sebagian dari uang tersebut untuk ditanam dalam bidang-bidang

    tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa datang. Orang atau

    setiap pihak yang melakukan tindakan demikian disebut investor.

    Secara garis besar, investasi dibagi dalam dua golongan, yaitu:

    1. Investasi langsung: Menanam uang secara langsung pada jenis bidang usaha

    tertentu seperti mendirikan pabrik, mendirikan bank, mendirikan toko

    termasuk juga membeli tanah. Investasi langsung disebut juga sebagai

    investasi nyata (real investment).

    2. Investasi tidak langsung: Menanam uang secara tidak langsung melalui suatu

    jenis usaha tertentu seperti membeli saham, obligasi, menanam uang pada

    deposito di bank dan sebagainya. Investasi tidak langsung disebut juga

    sebagai investasi keuangan (financial investment).

    Setiap bentuk ataupun jenis investasi memberikan tingkat keuntungan dan risiko

    yang berbeda-beda. Semakin besar kemungkinan tingkat keuntungan dari suatu investasi

    maka semakin besar pula tingkat risikonya.

    Manajemen investasi adalah proses pengelolaan uang. Dua terminologi lain

    yang umum digunakan untuk menjelaskan proses ini adalah manajemen portofolio

    dan manajemen keuangan. Individu yang melakukan pengelolaan portofolio

    investasi disebut manajer investasi, manajer keuangan atau manajer portofolio. Portofolio

    adalah sekelompok bentuk investasi.

    Istilah manajer investasi adalah mengelola uang. Proses manajemen investasi

    yaitu bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang. Proses ini

    membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbagai jenis investasi, cara penilaian

    investasi tersebut, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi

    jenis investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat

    mencapai tujuan-tujuan investasi.

    Investor dikelompokkan menjadi investor ritel dan investor institusional.

    Investor ritel terdiri dari individu-individu, sedangkan investor institusional terdiri

    dari perusahaan asuransi, institusi simpanan (meliputi bank, asosiasi simpanan-

    pinjaman, serta kredit), dana pension, perusahaan-perusahaan investasi, dan dana

    bantuan (endowment). Prinsip-prinsip dasar dari manajemen investasi dapat

    diterapkan pada investor individu dan investor ritel. Fokus utama buku ini adalah

    pengelolaan portofolio investor institusional.

    1.2. Jenis Investasi Sekuritas (Efek)

    1.2.1. Saham

    Kepemilikan suatu perseroan yang diwakili oleh saham merupakan

    klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Investasi efek terutama dengan

    cara membeli saham bukanlah merupakan investasi yang mendatangkan

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    2

    keuntungan yang sifatnya pasti. Namun perlu disadari bahwa tidak ada

    sesuatu usaha yang sifatnya seratus persen di dunia ini. Ketidakpastian itulah

    yang disebut risiko.

    Beberapa keuntungan dalam memiliki saham, antara lain:

    1. Kemungkinan memperoleh Capital Gain, yaitu selisih positif antara harga

    pada saat membeli saham dibandingkan harga pada saat menjual saham

    tersebut di Bursa Efek.

    2. Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan

    perusahaan.

    3. Kemungkinan memperoleh dividen berupa uang tunai atau saham (saham

    dividen) kalau perusahaan berkembang baik.

    4. Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus.

    5. Waktu kepemilikan tidak terbatas dan berakhir pada saat anda menjual

    kembali saham tersebut di Bursa Efek.

    6. Memiliki hak suara dalam RUPS (Rapar Umum Pemegang Saham).

    1.2.2. Obligasi

    Surat berharga pemerintah yang didiskonto, atau surat berharga

    perseroan apa pun yang memberi bunga dan mengharuskan emiten

    (perusahaan yang menerbitkan sekuritas) untuk membayar kepada

    pemegang obligasi suatu jumlah tertentu, biasanya pada suatu interval waktu

    tertentu, dan membayar kembali pokok pinjaman saat jatuh tempo. Berbeda

    dengan saham yang merupakan bukti penyertaan Anda pada perusahaan,

    maka obligasi merupakan bukti piutang Anda kepada perusahaan.

    Keuntungan yang diperoleh dari pemilikan obligasi meliputi:

    1. Kemungkinan memperoleh keuntungan dari selisih positif antara harga beli

    dan harga jual di Bursa Efek..

    2. Keuntungan berupa bunga dengan tingkat tertentu dan tetap dibayar oleh

    perusahaan meskipun perusahaan mengalami kerugian pada waktu jatuh

    tempo.

    3. Memiliki hak klaim terlebih dahulu terhadap harta perusahaan.

    4. Memiliki hak suara dalam RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi).

    1.3. Proses Manajemen Investasi

    Proses manajemen investasi meliputi lima langkah sebagai berikut:

    1. Menetapkan sasaran investasi.

    Langkah pertama ini tergantung dari institusi itu sendiri. Sasaran institusi ini

    adalah memperoleh pengembalian dari dana yang diinvestasikan yang

    jumlahnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

    2. Membuat kebijakan investasi.

    Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva/asset, yaitu,

    investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya

    didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada.

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    3

    Kelompok aktiva umumnya meliputi saham, obligasi, real estat, dan

    sekuritas luar negeri.

    3. Memilih strategi portofolio.

    Pemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan

    pedoman kebijakan investasi dari investor. Strategi-strategi portofolio yang

    dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif.

    Strategi portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersedia

    dan teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik

    dibandingkan portofolio yang hanya didiversifikasi secara luas. Hal penting

    bagi seluruh strategi aktif adalah harapan terhadap faktor-faktor yang

    dapat mempengaruhi kinerja dari kelompok aktiva.

    Strategi portofolio pasif melibatkan input ekspektasi minimal, dan sebagai

    gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari

    beberapa indeks pasar Strategi pasif mengasumsikan bahwa pasar akan

    merefleksikan seluruh informasi yang tersedia pada harga sekuritas.

    Dalam ruang lingkup obligasi, beberapa strategi dikelompokkan

    sebagai strategi portfolio terstruktur telah sering digunakan. Strategi

    portofolio terstruktur merupakan suatu strategi dimana portofolio

    dirancang untuk dapat mencapai kinerja dari beberapa kewajiban yang

    harus dibayar. Strategi ini sering digunakan dalam usaha mencocokkan

    dana yang diterima dari portofolio investasi dengan kewajiban yang harus

    diselesaikan di masa yang akan datang.

    Diantara ketiga strategi ini, pemilihan strategi tergantung dari: (1).

    Pandangan klien/investor atau manajer keuangan mengenai harga pasar

    yang efisien dan (2). Karakteristik dari kewajiban klien. Efisiensi harga

    pasar merupakan tingkat kesulitan yang dibutuhkan untuk menghasilkan

    pengembalian yang lebih besar daripada manajemen pasif, setelah

    dilakukan penyesuaian antara risiko dengan strategi dan biaya transaksi

    dengan penerapan strategi.

    4. Memilih aktiva.

    Pada tahap ini, manajer investasi berusaha untuk merancang portofolio yang

    efisien. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan

    pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat risiko tertentu, atau

    kata lain, tingkat risiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu.

    5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja portofoio

    Langkah ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya

    pengevaluasian kinerja tersebut secara periodic dalam arti tidak hanya

    pengembalian yang diperhatikan tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi

    diperlukan ukuran yang tepat tentang pengembalian dan risiko dan juga

    standar yang relevan.

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    4

    1.4. Motif Investasi dan Memilih Saham-saham yang Cocok

    Motif investasi saham dapat dikelompokkan yaitu: Motif Keamanan, Motif

    Pendapatan, Motif Pertumbuhan Jangka Panjang dengan Resiko Relatif Kecil, dan Motif

    Pertumbuhan Jangka Pendek dengan Resiko Relatif Besar.

    1. Motif Keamanan; merupakan motif yang mendasar dalam investasi saham,

    sebab tidak seorangpun menginginkan kerugian dalam melakukan

    investasi. Apabila motif keamanan menjadi pertimbangan pertama seorang

    investor maka mungkin investor tersebut memilih untuk membeli Saham-

    saham yang Berdaya Tahan (Defensive Stock), yaitu merupakan saham-

    saham yang tidak terpengaruh oleh perkembangan ekonomi seperti resesi,

    saham-saham perusahaan monopoli, atau perusahaan yang memproduksi

    kebutuhan pokok dan vital. Umumnya investor yang mengutamakan motif

    keamanan dalam melakukan investasi adalah investor yang bertipe Kurang

    Senang Terhadap Resiko (Risk averter). Investor yang bertipe ini biasanya

    mereka yang mempunyai sisa uang ekstra yang minim.

    2. Motif Pendapatan; merupakan salah satu motif investasi yang banyak

    mewarnai tindakan para investor. Investor ini umumnya: 1).

    mengharapkan pendapatan yaitu dari dividen yang cukup besar. Dividen

    merupakan sisa laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang

    saham. 2). Mengharapkan sedikit pertumbuhan atas harga-harga sahamnya

    di Bursa Efek, 3).Jenis-jenis saham yang cocok untuk dibeli adalah saham-

    saham unggul (Blue chips), yaitu merupakan saham-saham perusahaan besar

    dan dikenal luas, telah lama berdiri, stabil. Dalam situasi apapun

    umumnya perusahaan seperti ini akan tetap mampu bertahan dan

    berkembang karena produk yang dihasilkan biasanya merupakan barang-

    barang yang strategis, berkualitas tinggi dan posisinya selalu memimpin

    dalam industri, 4).Tipe investor adalah investor yang Netral terhadap Resiko

    (Risk indifference).

    3. Motif Pertumbuhan Jangka Panjang dengan Sedikit Resiko; Merupakan motif

    investasi bagi sebagian besar investor. Motif ini timbul karena investor

    yakin bahwa investasi saham akan mendatangkan keuntungan yang besar

    dalam jangka panjang. Investor ini umumnya:1). Kurang begitu tertarik

    terhadap dividen, 2). Jenis saham yang cocok bagi investor ini adalah saham

    yang berkembang (Growth stock), yaitu saham perusahaan-perusahaan yang

    tumbuh diatas rata-rata perusahaan lainnya. Ciri-ciri perusahaan ini adalah

    perusahaan agresif, dividennya relatif kecil karena dananya digunakan

    untuk usaha-usaha pengembangan bisnis dalam jangka panjang, tetapi laba

    per saham cenderung meningkat, 3). Tipe investor adalah investor yang

    Senang Terhadap Resiko (Risk lover), namun masih tetap menggunakan

    perhitungan-perhitungan yang cermat untuk meminimalkan resiko.

    Biasanya investor ini dari kalangan yang berjiwa wiraswasta.

    4. Motif Pertumbuhan jangka Pendek dengan Resiko Tinggi; Merupakan motif

    yang bersifat spekulatif (namun tetap menggunakan perhitungan-

    perhitungan tertentu), karena investor ini cenderung ingin memperoleh

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    5

    keuntungan jangka pendek. Investor motif ini umumnya:1). Mendapat

    kerugian yang besar apabila tidak hati-hati dan melakukan perhitungan

    yang cermat. Untuk menghindari kerugian yang cukup besar, investor

    disarankan senantiasa berusaha memperoleh informasiyang

    menguntungkan dan selalu berkonsultasi dengan para broker/pialang, 2).

    Jenis saham untuk motif ini adalah saham-saham yang bersiklus (Cyclical

    Stock), yaitu saham-saham yang tingkat aktivitas, keuntungan dan harga

    sahamnya berfluktuasi dan dipengaruhi siklus perkembangan ekonomi, 3)

    Tipe investor adalah Sangat Senang Terhadap Resiko (Risk-Heavy Lover).

    Investor biasanya berasal dari orang-orang yang penuh dinamika dan

    energik.

    Uraian dari motif investasi memperjelas bahwa tidak semua saham di bursa

    efek mendatagkan kerugian bagi anda dan tentu saja tidak semua saham juga

    mendatangkan keuntungan bagi anda. Untuk itu dalam kamus Pasar Modal

    sikenal peribahasa:Dont put all your egg in one basket , yang kira-kira berarti

    Jangan meletakkan telur anda dalam satu keranjang, kalau jatuh pecah semua.

    1.5. Strategi Sederhana dalam investasi Saham

    Strategi investasi saham menuntut pengamatan yang serius dan kontinyu

    terhadap perilaku saham, dan suatu tindakan yang cepat apabila muncul suatu

    kesempatan baik. Sehingga lahir formula umum yaitu:Menjual pada saat harga lebih

    tinggi dan membeli pada saat harga lebih rendah.

    Terdapat 8 (delapan) strategi sederhana dalam investasi antara lain:

    1. Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar Sekunder.

    Strategi ini digunakan karena adanya keyakinan investor bahwa harga

    akan naik begitu suatu saham dicatatkan di bursa efek. Hal ini dilandasi

    dengan asumsi bahwa underwriter tidak akan membiarkan harga jatuh

    pada minggu pertama di pasar sekunder.

    Contoh: Saham PT. KIC pernah mengalami kenaikan kurs dari harga

    perdana sebesar Rp. 2.600,- menjadi Rp. 4.200,- pada hari pertama

    diperdagangkan di BES.

    Strategi ini cocok digunakan pada waktu pasar sedang bullish (harga-

    harga saham di pasar sekunder sedang naik).

    2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold)

    Strategi ini digunakan oleh investor karena berkeyakinan bahwa suatu

    perusahaan akan berkembang salam jangka panjang, misalnya

    perusahaan yang produknya sangat strategis. Umumnya strategi ini juga

    cocok digunakan pada saat harga mencapai titik teredah atau umumnya

    pasar sedang bearish (harga-harga saham sangat rendah).

    3. Strategi Berpindah

    Strategi ini digunakan oleh investor yang aktif mengikuti perkembangan

    pasar. Tujuannya adalah memanfaatkan peluang kemungkinan naiknya

    harga saham lain dengan harapan pemodal tersebut memperoleh capital

    gain dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang, strategi ini bertujuan

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    6

    merubah jenis saham yang dimiliki, dengan harapan saham lain lebih

    prospektif. Strategi ini cocok digunakan pada saham-saham yang aktif

    diperdagangkan di bursa efek (likuid).

    4. Stratgi Mengurangi Kerugian (Cut Loss)

    Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas pembelian saham

    yaitu dengan cara menjual saham yang sebelumnya dimiliki dan

    mengganti dengan saham lain (berpindah), cara lainnya yaitu dengan

    membeli saham sejenis seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu

    harganya rendaha dan melepaskannya kembali pada waktu harganya

    naik. Sehingga kerugian pada saat membeli diwaktu harga tinggi dapat

    dikurangi (cut loss).

    5. Membeli Saham-saham Tidur

    Strategi membeli saham-saham tidur maksudnya membeli saham-saham

    yang tidak aktif, karena biasanya saham-saham yang tidak aktif sering

    luput dari perhatian orang banyak, sehingga cenderung harganya murah.

    Tipe pemodal yang sabar cocok membeli saham-saham yang tidak aktif

    tersebut, sebab pada umumnya potensi keuntungan pada saham yang

    demikian ini akan nampak dalam jangka waku yang lama.

    6. Stretegi Konsentrasi pada Industri

    Investor yang memusatkan perhatiannya pada perkembangan industri

    tertentu, karena lebih mengetahui kondisi, mekanisme kerja dari

    perusahaan yang berada pada industri tersebut, trend industri dan

    sebagainya. Strategi investasi dengan cara ini adalah memilih saham-

    saham yang terbaik pada industri tersebut.

    7. Strategi Membeli Pasar

    Seorang pemodal dikatakan melakukan strategi membeli pasar, apabila

    investor secara relatif proporsional ke dalam saham-saham yang ada di

    bursa efek, misalnya 50% jenis saham yang tecatat di bursa efek. Strategi

    ini mungkin kurang tepat bagi investor kecil, karena untuk melaksanakan

    strategi ini tentunya membutuhkan dana yang besar.

    8. Strategi Membeli Melalui Reksadana

    Strategi ini dilakukan dengan mempercayakan pengelolaan dana yang

    dimiliki oleh investor kepada suatu lembaga yang disebut Reksadana.

    Reksadana akan melakukan penyebaran investasi untuk mencapai tingkat

    keuntungan tertentu dan meminimumkan resiko.

    Pertanyaan yang sering muncul yaitu apa saja yang dapat

    mempengaruhi harga saham?.Secara sederhana dapat dijawab bahwa:Semua

    hal dapat mempengaruhi harga saham, dan tak seorangpun dapat

    mengetahui dengan tepat berapa harga suatu jenis saham keesokan harinya.

    Meskipun demikian, banyak orang mengetahui bahwa harga saham sangat

    dipengaruhi oleh informasi. Informasi tersebut dapat dikelompokkan dalam 4

    (empat) macam:

    1. Informasi tentang ekonomi makro dan public.

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    7

    2. Informasi tentang sector industri.

    3. Informasi tentang perusahaan.

    4. Informasi tentang pasar.

    Untuk membaca harga saham di bursa efek terdapat 2 (dua) model analisa

    yaitu:

    1. Model Analisa Fundamental: Melihat pada indicator ekonomi terutama

    yang berkaitan dengan penampilan perusahaan, seperti volume

    penjualan, kekayaan, keuntungan dan sebagainya. Beberapa formula

    yang popular dalam analisa fundamental antara lain: Price Earning Ratio

    (PER), dan Price Book Value (P/BV), serta Ratio Arus Kas Perusahaan (cash

    flow per share).

    SahamPer Perusahaan PendapatanPerkiraan

    SahamPasar HargaPER

    nDikeluarka Yang SahamJumlah

    Kas Arus TotalKas Arus Rasio

    PerusahaanBuku NilaiPerkiraan

    SahamPasar HargaP/BV

    Tidak ada standar yang pasti untuk mengetahui berapa PER, Rasio Arus

    Kas, dan P/BV suatu perusahaan yang layak. Namun menurut

    pengalaman selama ini PER saham perusahaan dikatakan murah

    berkisar antara 10 s/d 15 kali, sedangkan dari sisi P/BV, saham

    perushaan dikatakan murah yaitu berkisar pada angka maksimum 2 s/d

    4 kali, sedang dari sisi Rasio Arus Kas perusahaan harga saham

    dikatakan cukup wajar jika berkisar antara 3 sampai 6 kali.

    Analisa fundamental bertujuan menjawab pertanyaan apakah harga

    suatu saham murah atau mahal. Sehingga kalau harga saham sangat

    murah maka pemodal dapat mengambil keputusan untuk membeli

    saham tersebut.

    2. Model Analisa Teknikal: Melihat harga saham sebagai cerminan perilaku

    investor, secara lebih konkrit bahwa analisa ini beranggapan bahwa

    harga saham sangat dipengaruhi oleh faktor permintaan dan

    penawaran, sehingga harga saham dapat bergerak naik-turun. Melalui

    bantuan bagan dan grafik dapat diketahui Trend harga saham. Metode

    ini berpandangan bahwa harga saham dipengaruhi oleh suatu siklus

    trend atau mode tertentu. Misalnya, pada saat akhir tahun harga saham

    cenderung turn, karena banyak investor yang menjual sahamnya untuk

    lebaran atau perayaan natal. Analisa tehnikal ini sangat berguna untuk

    mengetahui kapan saatnya membeli dan menjual saham.

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    8

    1.7. Pembelian dan Penjualan Sekuritas

    Penjualan sekuritas biasanya melibatkan banyak orang, transaksi umumnya

    dilakukan adalah dengan memanfaatkan jasa pialang, dealer, dan bursa. Seorang

    pialang bertindak sebagai agen bagi seorang investor dan mendapat imbalan dalam

    bentuk komisi. Banyak investor perorangan yang berhubungan dengan pialang

    eceran besar melalui rumah elektronik (wire house) suatu kantor yang memiliki

    jaringan elektronik dengan kantor pusat mereka dan melalui kantor pusat tersebut

    dihubungkan ke bursa utama. Orang yang bekerja pada perusahaan pialang yang

    tanggung jawab utamanya adalah investor perorangan disebut account executive

    atau perwakilan terdaftar (registered representatives).

    Pialang (dan biaya komisi) adalah untuk membantu transaksi semudah

    mungkin, yang dilakukan investor adalah memberi pialang suatu spesifikasi

    order. Dalam sekuritas, diasumsikan bahwa order investor melibatkan saham

    biasa. Pada situasi demikian, investor harus menentukan spesifikasi order yaitu: (1)

    Nama perusahaan, (2) Perintah membeli atau menjual saham, (3) Besarnya order,

    (4) Berapa lama order bersifat terbuka, (5) Order jenis apakah yang harus dipakai.

    Tiga spesifikasi terakhir akan dijelaskan secara terinci.

    1.7.1. Besarnya Order

    Sewaktu membeli atau menjual saham, investor memasukkan order

    yang meliputi round lot, odd lot atau keduanya. Umumnya, round lot order

    sebanyak 100 lembar saham atau kelipatan 100. Order odd lot berjumlah dari 1

    sampai 99 lembar saham. Order yang lebih dari 100 lembar tetapi bukan

    kelipatan 100 dipandang sebagai kombinasi round dan odd lot. Jadi order

    sebanyak 299 lembar saham disebut sebagai order dua round lot dan odd lot 59

    lembar.

    1.7.2. Batas Waktu

    Investor harus merinci batas waktu ordernya-yaitu waktu pialang

    berusaha memenuhi order. Untuk order harian (day order), pialang akan

    berupaya memenuhi order pada hari yang sama dengan masuknya order. Jika

    order tidak terpenuhi sampai akhir hari tersebut, maka order tersebut

    dianggap batal. Jika investor tidak memerinci batas waktu order, maka

    pialang akan menganggap order tersebut sebagai order harian.

    Open order atau good-till-cancelled (GTC) adalah order yang berlaku

    sampai order tersebut terpenuhi atau dibatalkan. Kebalikan dari open order

    adalah fill-or-kill, order jenis ini langsung dibatalkan jika pialangtidak dapat

    memenuhi order dengan segera.

    Discretionary order memungkinkan seorang pialang untuk menentukan

    spesifikasi order. Pialang dapat memiliki kebebasan penuh untuk

    memutuskan spesifikasi order atau batasan kebebasan, dan mengambil

    keputusan tentang harga dan waktu order.

    1.7.3. Jenis Order

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    9

    A. Market Order

    Order jenis, pialang diintruksikan untuk membeli atau menjual

    saham dalam jumlah tertentu dengan segera. Pialang bertanggung jawab

    untuk bertindak atas dasar usaha terbaik untuk mendapatkan harga yang

    terbaik saat order dibuat (serendah mungkin saat membeli dan setinggi

    mungkin saat menjual). Biasanya telah terdapat cukup informasi

    mengenai kemungkinan terjadinya harga pada saat order dilakukan.

    Tidak mengherankan bahwa market order sama dengan order harian.

    B. Limit Order

    Pada jenis ini, batas harga dirinci oleh investor saat order diberikan

    kepada pialang. Jika ordernya untuk membeli saham, maka pilang akan

    menjalankan order tersebut hanya pada hrga yang telah ditentukan atau

    harga yang lebih rendah dari batas harga. Jika ordernya menjual saham,

    maka pialang akan menjalankan order jika harga saham lebih dari atau

    sama dengan harga yang ditetapkan. Perbedaan limit order dan market

    order adalah kecepatan dijalankan dengan ketidakpastian harga versus

    ketidakpastian kapan order dijalankan tetapi dengan batas.

    Contoh, asumsikan bahwa saham biasa perusahaan ABC saat ini dijual

    $25 per lembar. Seorang investor yang memasukkan limit order untuk

    menjual 100 lembar saham ABC dengan batas harga $30 per lembar

    saham dan batas waktu satu hari, kemungkinan besar tidak akan dapat

    dilaksanakan ordernya karena harga yang diminta lebih tinggi dari harga

    pasar ($25). Hanya jika harga saham hari ini naik $5 per lembar, order

    dapat dijalankan.

    C. Stop Orders

    Dua jenis dari order ini adalah stop order (atau stop-loss order) dan stop

    limit order. Pada stop order, investor harus menentukan batas harga (stop

    price). Jika diberikan perintah menjual, batas harga harus di bawah harga

    pasar pada saat perintah diberikan. Kebalikannya, untuk perintah

    membeli, batas harga harus di atas harga pasar pada saat perintah

    diberikan. Jika kemudian orang lain memperdagangkan saham dengan

    harga yang mencapai atau melebihi batas harga, maka penghentian order

    diberlakukan. Jadi stop order dapat dipandang sebagai market order

    bersyarat.

    Melanjutkan contoh perusahaan ABC, stop order menjual yang

    ditetapkan sebesar $20, tidak akan berlaku sampai pihak lain melakukan

    transaksi pada harga $20 atau lebih rendah. Sebaliknya, stop order membeli

    yang ditetapkan sebesar $30, tidak akan berlaku sampai ada pihak lain

    yang transaksi dengan harga $30 atau lebih tinggi. Jika harga tidak sampai

    kurang dari $20 maka perintah penghentian menjual tidak akan

    diberlakukan. Hal yang sama terjadi jika harga melebihi $30 maka

    perintah penghentian membeli tidak berlaku. Kebalikannya, limit order

    menjual $30 atau limit order membeli $30 akan berlaku dengan segera

    karena harga pasar adalah $25.

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    10

    Salah satu bahaya stop order adalah harga sebenarnya pada saat order

    diberikan mungkin berbeda dengan stop price. Hal ini terjadi jika harga

    saham berubah dengan cepat dengan arah tertentu. Contohnya, ABC

    mungkin mengalami kecelakaan yang berakibat tuntutan hukum dan

    menyebabkan harga per lembar saham jatuh ke $12. Dalam situasi ini

    perintah penghentian menjual pada harga $20 dapat dijalankan pada

    harga, misalnya, $16, dan bukannya pada stop price ($20).

    D. Stop Limit Orders

    Stop limit order adalah jenis perintah yang bertujuan mengatasi

    ketidakpastian eksekusi harga yang berasosiasi dengan stop order. Dengan

    stop limit order, investor menentukan dua batas harga-yaitu: stop price dan

    limit price. Ketika orang lain memperdagangkan saham pada harga yang

    sama atau melebihi stop order, maka limit order terbentuk pada limit price.

    Jadi stop limit order dapat disebut limit order bersyarat.

    Melanjutkan contoh ABC, investor dapat menentukan stop limit order

    untuk menjual saham ABC dengan stop price $20 dan limit price $19. Pada

    pelaksanaannya, limit order untuk menjual saham ABC dengan harga $19

    atau lebih tinggi akan diberlakukan bagi investor jika ada pihak lain yang

    memperdagangkan saham ABC dengan harga $20 atau kurang.

    Kebalikannya, investor dapat menentukan stop limit order untuk membeli

    saham ABC dengan stop price $30 dan limit price $31 atau lebih rendah.

    Artinya, limit order untuk membeli saham ABC dengan harga $31 atau

    kurang akan diberlakukan untuk investor jika pihak lain

    memperdagangkan saham ABC dengan harga $30 atau lebih rendah.

    1.8. Rekening Margin

    Rekening margin mirip dengan rekening koran yang memiliki hak membayar

    melebihi haknya. Jika uang yang diperlukan lebih besar dari yang ada di

    rekeningnya, pinjaman (dalam batas tertentu) akan secara otomatis diberikan oleh

    pialang.

    Pada saat membuka rekening margin dengan perusahaan pialang, seorang

    investor harus menandatangani perjanjian pemberian kuasa menjaminkan, juga

    disebut persetujuan pelanggan. Persetujuan ini mengijinkan perusahaan pialang

    untuk memanfaatkan sekuritas investor sebagai jaminan pinjaman bank, dalam hal

    sekuritas ini dibeli dengan menggunakan rekening margin. Hampir semua

    perusahaan pialang juga berharap agar investor mengijinkan mereka untuk

    meminjamkan sekuritas mereka untuk pihak lain yang ingin melakukan penjualan

    short (short sell). Dengan rekening margin, investor dapat melakukan transaksi yang

    tidak mungkin dilakukan dengan rekening tunai. Transaksi ini disebut pembelian

    margin dan penjualan short.

    1.8.1 . Pembelian Margin

    Melalui rekenig margin, investor cukup menyediakan uang tunai dalam

    persentase tertentu dari biaya dan sisanya dapat dipinjam dari pialang.

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    11

    Jumlah yang dipinjam dari pialang karena pembelian margin disebut sebagai

    rekening debit investor. Biaya bunga dari pinjaman untuk pembelian margin

    tersebut biasanya dihitung dengan menambahkan biaya jasa (misalnya 1%) ke

    tingkat bunga pinjaman pialang. Tingkat bunga pinjaman adalah tingkat

    bunga yang dibayar pialang kepada bank yang meminjamkan uang tunai

    kepada pialang yang pada akhirnya digunakan oleh investor untuk

    membiayai sebagian dari pembelian.

    Sekuritas yang dibeli investor berfungsi sebagai jaminan pinjaman yang

    dilakukan oleh pialang. Pada gilirannya, pialang memakai sekuritas tersebut

    sebagai jaminan pinjaman yang diberikan oleh bank. Jadi pialang dalam hal

    ini bertindak sebagai perantara keuangan dalam proses peminjaman untuk

    memfasilitasi pinjaman dari bank ke investor.

    1.8.2. Initial Margin Requirement

    Initial margin requirement adalah persentase minimum dari harga

    pembelian yang harus berasal dari dana milik investor sendiri. Contoh,

    seorang investor yang melakukan pembelian margin 100 lembar saham

    perusahaan XYZ pada $50 per lembar. Dengan menjual initial margin

    regurement 60%, investor harus membayar $3000 kepada pialang (=0,6 x 100

    lembar x $50 per lembar). Sisa harga pembelian, $2000 (=(1-0,6 x 100 lembar x

    $50 per lembar), dibiayai dari pinjaman pialang kepada investor.

    1.8.3. Actual Margin

    Margin aktual (actual margin) pada rekening investor yang membeli

    saham dihitung sebagai berikut:

    Actual margin = Nilai pasar aktiva - Pinjaman

    Nilai pasar aktiva

    Namun, setelah pembelian, actual margin dapat lebih besar atau lebih kecil

    dari initial margin.

    Contoh, jika saham XYZ jatuh menjadi berharga $25 per lembar saham, maka actual margin akan turun ke 20% (= ($2500 - $2000)/$2500).

    Harus diingat bahwa 100 lembar saham XYZ digunakan sebagai jaminan

    hutang investor sebesar $2000. Jika harga saham XYZ jatuh lebih rendah lagi,

    pialang menjadi risau karena penurunan harga yang mendadak selanjutnya

    dapat menyebabkan nilai jaminan berada di bawah jumlah pinjamannya.

    Contoh, jika harga turun menjadi $15 per lembar saham, jaminan yang dimiliki

    pialang adalah $$1500 (=$15 x 100 lembar saham), sedangkan jumlah

    pinjamannya adalah $2000. Jika investor melarikan diri, maka pialang tetap

    harus membayar $2000 kepada bank, padahal pialang hanya memiliki aktiva

    investor sebanyak $1500 yang dapat disita untuk membayar hutangnya.

    Artinya, pialang harus menanggung selisih $500 dan berharap dapat

    menemukan investor dan memperoleh jumlah ini kemudian hari.

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    12

    1.8.4. Maintenance Margin

    Untuk mencegah harga saham turun yang menyebabkan turunnya

    jaminan yang dimiliki pialang, pialang menuntut investor untuk menjaga

    actual margin pada atau di atas persentase tertentu rekening mereka.

    Persentase ini disebut maintenance margin.

    Jika actual margin suatu rekening kurang dari yang disyaratkan untuk

    maintenance margin, rekening tersebut disebut undermargined. Selanjutnya

    pialang akan mengeluarkan margin call, yang meminta investor melakukan

    salah satu hal berikut:

    1. mendepositokan uang tunai atau sekuritas ke rekening.

    2. membayar sebagian pinjaman.

    3. menjual sebagian sekuritas yang dipegang investor dan

    memakai hasilnya untuk membayar sebagai pinjaman.

    Salah satu tindakan ini akan meningkatkan actual margin. Jika ternyata

    harga saham meningkat, maka investor dapat menarik sebagian uang tunai

    dan saldo rekening margin, karena actual margin dan rekening akan

    meningkat melebihi initial margin requirement. Pada situasi ini, rekening

    disebut unrestricted atau overmargined.

    1.8.5. Rate of Return

    Penggunaan pembelian margin memungkinkan investor terlibat dengan

    financial leverage, yaitu menggunakan hutang untuk membiayai sebagian

    pembelian, investor dapat mengharapkan peningkatan rate of return dari

    investasi. Namun demikian, ada factor yang rumit dalam penggunaan margin

    dan efeknya terhadap rasio investasi.

    Pembelian margin biasanya dilakukan dengan harapan bahwa harga

    saham akan meningkat pada masa depan, artinya investor berpikir bahwa

    harga saham yang sekarang ini terlalu rendah. Jika seorang investor berpikir

    bahwa harga suatu saham sekarang tidak terlalu rendah tetapi terlalu tinggi,

    maka investor dapat melakukan penjualan short (short selling).

    1.9. Penjualan Short (Short Selling)

    Penjualan short dilakukan dengan meminjam sertifikat saham unuk

    digunakan sebagai permulaan perdagangan, lalu membayar hutang dengan

    sertifikat yang diperoleh kemudian. Perhatikan bahwa pinjaman di sini berupa

    sertifikat, bukan uang (meskipun benar bahwa pada satu waktu tertentu sertifikat

    tersebut memiliki nilai moneter). Hal ini berarti peminjam harus membayar

    kembali orang yang meminjamkan dengan sertifikat, bukan dengan uang. Hal

    tersebut juga berarti tidak ada pembayaran bunga yang dilakukan oleh peminjam.

    Larangan Terhadap Short Selling

    Tindakan investor yang melakukan short selling akan menyebabkan

    ketidakstabilan harga saham jika terjadi penurunan harga. Untuk mencegah

    investor melakukan short selling diberlakukan suatu larangan. Larangan ini disebut

    dengan istilah tick-test rules. Short selling dapat dilakukan jika:

  • Bab 1. Investasi Pada Sekuritas

    13

    1. Harga jual saham lebih tinggi dari harga perdagangan terakhir (disebut

    dengan up-tick trade) atau

    2. Tidak ada perubahan harga dari harga perdagangan terakhir (disebut zero-

    up tick).

    Contoh: Nona Stinki ingin melakukan short sale terhadap saham Wilson

    seharga $20, dan jika harga perdagangan pada dua perdagangan

    sebelumnya adalah $20,18 dan $20, maka ia tidak dapat melakukannya

    karena adanya peraturan up-tick trade tersebut. Namun jika harga pada

    dua perdagangan sebelumnya adalah $19,78; $19,78 dan $20, maka ia

    dapat melakukan short selling pada harga $20 dikarenakan aturan up-tick

    trade. Misalkan, urutan harga tiga perdagangan sebelumnya adalah

    $19,78; $20 dan $20, Nona Stinki dapat melakukan short sale pada harga

    $20 dikarenakan aturan zero-up tick.

    Kemampuan investor yang melakukan short sale merupakan mekanisme

    yang penting dalam pasar keuangan. Tanpa adanya mekanisme short selling

    yang efektif, maka harga saham cenderung tidak mencerminkan keadaan yang

    sebenarnya dimata para investor yang optimis.

    1.10. Indeks Pasar Saham

    Indeks pasar memiliki berbagai fungsi, mulai dari fungsi sebagai dasar dalam

    mengevaluasi kinerja manajer keuangan profesional hingga menjawab

    pertanyaan,bagaimana keadaan pasar hari ini?. Indeks pasar saham yang paling

    sering digunakan IHSG Bursa Efek Jakarta, Indeks gabungan S&P 500, Indeks

    Gabungan NYSE dsb.

    Saham yang termasuk dalam indikator pasar saham harus digabungkan

    dalam proporsi tertentu untuk membentuk suatu indeks atau rata-rata. Setiap

    saham, oleh karena itu, harus diberi bobot (weight) tertentu. Berikut ini adalah

    pendekatan yang dapat digunakan untuk memberikan berat tertentu kepada

    indeks saham:

    1. Penimbangan berdasarkan nilai pasar perusahaan (yaitu, kapitalisasi

    pasar, yang merupakan harga saham dikali lembar saham yang beredar).

    2. Penimbangan berdasarkan harga per lembar saham perusahaan.

    3. Penimbangan yang sama untuk semua perusahaan tanpa melihat nilai pasar

    atau harga sahamnya.

    Indeks pasar saham dapat dikelompokan menjadi tiga kategori:

    1. Indeks saham yang dihasilkan oleh sistem perdagangan berdasarkan

    seluruh saham yang diperdagangkan pada sistem tersebut.

    2. Indeks yang dihasilkan oleh organisasi yang memilih saham secara

    subyektif untuk dimasukkan dalam indeks.

    3. Indeks saham dimana pemilihan saham didasarkan pada ukuran

    obyektif, seperti kapitalisasi pasar perusahaan.