Inverted Papiloma

17
T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma INVERTED PAPILLOMA Pendahuluan Tumor hidung dan sinus paranasal pada umumnya jarang ditemukan, baik yang jinak maupun yang ganas. Di Indonesia dan di luar negeri kekerapan jenis yang ganas hanya berkisar sekitar 1% dan seluruh keganasan. Gejala dan tanda klinis semua tumor hidung dan sinus paranasal hampir mirip. Berupa sumbatan hidung, epistaksis dan mukus yang bersemu darah sehingga seringkali hanya pemeriksaan histopatologis saja yang dapat menentukan jenisnya. (1) . Defenisi Inverted papilloma pertama kali ditemukan oleh “ RINGERTZ “ (1938) dan inverted papilloma berpotensi untuk menjadi ganas, dikemukakan oleh “OSBORN” (1970) dan “HYAMS” (1971). (2) Bag. THT RSPM 1

Transcript of Inverted Papiloma

Page 1: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

INVERTED PAPILLOMA

Pendahuluan

Tumor hidung dan sinus paranasal pada umumnya jarang

ditemukan, baik yang jinak maupun yang ganas. Di Indonesia dan di

luar negeri kekerapan jenis yang ganas hanya berkisar sekitar 1%

dan seluruh keganasan.

Gejala dan tanda klinis semua tumor hidung dan sinus

paranasal hampir mirip. Berupa sumbatan hidung, epistaksis dan

mukus yang bersemu darah sehingga seringkali hanya pemeriksaan

histopatologis saja yang dapat menentukan jenisnya.(1)

.

Defenisi

Inverted papilloma pertama kali ditemukan oleh “ RINGERTZ “

(1938) dan inverted papilloma berpotensi untuk menjadi ganas,

dikemukakan oleh “OSBORN” (1970) dan “HYAMS” (1971).(2)

Inverted papilloma adalah tumor jinak pada cavum nasi.

Tumor ini memperlihatkan pembalikan epitel kedalam lapisan

stroma.(4)

Inverted papilloma adalah tumor epitelial yang jarang pada

hidung dan sinus paranasal. Namanya menunjukkan pada

invaginasi dari epitel yang berproliferasi ke bawah permukaan

Bag. THT RSPM 1

Page 2: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

(stroma). Inverted papilloma timbul dari dinding lateral hidung,

berbatasan dengan sinus maxilla, sinus ethmoid juga bisa dikenai,

tapi perluasan ke sinus frontal dan sphenoid jarang. Sekitar 10-15%

dari inverted papilloma berkaitan dengan transformasi ke dalam

kanker sel skuamosa. Meskipun bukan termasuk ganas, inverted

papilloma dapat menjadi agresif dan invasi ke struktur

sekelilingnya.(4)

Inverted papilloma dapat terlihat sebagai suatu polip hidung

yang khas namun tumor ini harus ditangani dengan agresif seperti

halnya tumor pra ganas berdasarkan 2 alasan :

1. Bersifat Invasif lokal, terkadang menyebabkan erosi tulang

yang luas.

2. Dalam Papilloma ditemui fokus-fokus karsinoma sel

gepeng yaitu sekitar 10 % kasus. Karena itu penting

dilakukan permotongan patologi seluruh spesimen bedah

untuk mencari pulau-pulau keganasan. (6)

Bag. THT RSPM 2

Page 3: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

ETIOLOGI

Penyebab pada Inverted Papilloma tidak diketahui. Ada

beberapa bukti yang mengemukakan bahwa Human Papilloma Virus

(HPV) adalah penyebab Inverted Papilloma. Penelitian “WEBER”

(1988) menyebutkan HPV tipe 6b dan atau 11 ditemukan pada 76

% kasus Inverted Papilloma. Penelitian terbaru menemukan bahwa

HPV tipe 6 atau 11 mempunyai resiko rendah untuk terjadinya

keganasan dari inverted papilloma, sedangkan HPV tipe 16 atau 18

mempunyai resiko tinggi terhadap angka kekambuhan lokal dan

progressif untuk menjadi karsinoma squamosa (Mansel, 2000).

Asap rokok mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya keganasan

dari inverted papilloma. (Beck 1995)

Bag. THT RSPM 3

Page 4: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

Epidemiologi

Inverted Papilloma adalah tumor yang jarang yang mengenai

kavum nasi, dengan jumlah 0,5 – 4 % dari semua tumor primer

hidung. Laki – laki 4 kali lebih sering terkena dibandingkan wanita.

Insiden Inverted Papilloma diperkirakan sekitar 0,75 per 100.000

populasi setiap tahun. Rata-rata mengenai usia pada awal 60 tahun.

Inverted papilloma jarang mengenai anak-anak dan dewasa muda.

Paling banyak mengenai orang kulit putih dibandingkan ras-ras

lainnya.(3)

Patologi

Tumor jinak yang sering terdapat didaerah ini adalah

papilloma. Secara makroskopis seperti polip nasi, hanya lebih keras,

padat, dan tidak mengkilat. Papilloma biasanya tumbuh dari

membran schneider, yaitu epitel yang berasal dari ektoderm dan

melapisi nongga hidung dan sinus paranasal yang paling sering

adalah epitel skuamosa, meskipun dapat juga epitel kubik, thorak

atau thorak bersilia.(1)

Tumor di daerah hidung dan sinus paranasal menurut

histopatologinya bermacam-macam.(3)

Bag. THT RSPM 4

Page 5: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

World Health Organization (WHO) tahun 1995

mangklasifikasikan papilloma intranasal ke dalam 3 kelas

berdasarkan histopatologis(2) :

1. Kolumnar sel papilloma

2. Eksofitik papilloma

3. Inverted papilloma

- Secara histologis adalah tumor epitelial endofitik yang

muncul dari epitel kolumnar berlapis semu. Epitel

tersebut mempunyai diferensiasi yang baik,

berproliferasi dan mempunyai ciri khas yaitu invaginasi

ke dalam stroma.(2)

Permukaan tumor ditutupi secara berganti-ganti oleh

epitel skuamosa dan epitel thorak, karena itu tumor ini

juga disebut papilloma sel transisional.(3)

- Tumor berbatas tegas, unilateral, non translusen, masa

polipoid dengan permukaan tidak rata, berbenjol-benjol

dan mempunyai vaskularisasi yang lebih banyak

daripada polip biasa.(2)

- Perluasan tumor lebih sering ke sinus maxilla, sinus

ethmoidalis anterior dan posterior.

- Bersifat sangat invasif, dapat merusak tulang dan

jaringan sampai dapat menyebabkan kematian.2)

Bag. THT RSPM 5

Page 6: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

Manifestasi Klinis

Gejala awal inverted papilloma sama seperti gejala sinusitis,

yaitu:

1. Nyeri muka unilateral

2. Obstruksi hidung

3. Keluarnya pus

4. Terkadang didapati darah dalam hidung yang bercampur

dengan pus.

Penderita seringkali baru datang untuk penanganan jka

prosesnya telah menembus batas tulang maxilla ( pipi tebal , mata

tertarik keatas, pembengkakan didalam mulut)(1)

Pembagian gejala dan tanda klinis tergantung dari peluasan

tumor, gejala klinisnya memiliki kategori sebagai berikut :

1. Gejala nasal

Gejala nasal berupa obstruksi hidung unilateral dan

rinorea. Sekretnya sering bercampur darah atau terjadi

epistaksis tumor yang besar dapat mendesak tulang

hidung sehingga terjadi deformitas hidung. Khas pada

tumor ganas, ingusnya berbau karena mengandung

jaringan nekrotik.

Bag. THT RSPM 6

Page 7: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

2. Gejala Orbital

Perluasan tumor kearah orbital menimbulkan diplopia,

proptosis atau penonjolan bola mata, ofthamoplegia,

gangguan visus dan atau epifora.

3. Gejala Oral

Perluasan tumor ke rongga mulut menyebabkan

penonjolan atau ulkus di palatum atau di prosesus

alveolaris. Pasien mengeluh gigi palsunya tidak pas lagi

atau gigi geliginya goyah. Seringkali pasien datang ke

dokter gigi karena nyeri di gigi, tetapi tidak sembuh

meskipun gigi yang sakit telah di cabut.

4. Gejala Fasial

Perluasan tumor kedepan menyebabkan penonjolan gigi,

disertai nyeri, anestasia atau parestesia muka jika

mengenai nervus trigeminus.

5. Gejala Intrakranial

Perluasan tumor ke intrakranial menyebabkan sakit kepala

hebat, ofthamoplegia dan gangguan visus. Dapat disertaii

likuorea, yaitu cairan otak yang keluar melalui hidung jika

tumor meluas ke belakang, terjadi trismus akibat

terkenanya muskulus pterigoideus disertai anestesia dan

Bag. THT RSPM 7

Page 8: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

parestesi daerah yang dipersarafi nervus maksilaris dan

mandibula. (3)

Pemeriksaan Penunjang

CT. Scan merupakan pilihan untuk lesi intranasal. CT. Scan

dapat memperlihatkan destruksi tulang akibat perluasan tumor, tapi

destruksi tulang sendiri bukanlah indikator terhadap keganasan

inverted papilloma. Dibandingkan fotopolos sinus. CT. Scan tetap

lebih baik.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah alternatif terbaik

daripada CT. Scan untuk membedakan papilloma dengan inflamasi

dan memperlihatkan perluasan tumor terhadap jaringan lunak

sekitarnya.

MRI adalah pemeriksaan terbaik untuk diagnostik terhadap perluasn

tumor dan membantu dalam rencana pengobatan. (3)

Diagnosis

Biopsi adalah satu-satunya diagnostik terpenting terhadap

dugaan inverted papilloma. Pemeriksaan histopatologi dapat

dengan pasti menegakkan tumor ini. Biopsi ini dengan mengambil

selaput lendir hidung melalui lubang hidung sesudah anestesi

superfisial. (2)

Bag. THT RSPM 8

Page 9: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

Pemeriksaan fisik biasanya menemukan massa polipoid yang

mengisi cavum nasi unilateral dan menyebabkan obstruksi hidung

Inverted papilloma memiliki bentuk yang tidak teratur, permukaan

berbenjol-benjol. Warnanya abu-abu kemerah-merahan, dapat

mengisi hampir seluruh cavum nasi.

Terletak sepanjang vestibuli nasi sampai ke nasopharing.

Septum nasi tampak terdorong ke arah kontralateral lesi.. Proptosis

dan pembengkakan wajah sering kali ditemui akibat sekunder dari

inverted papilloma. (3)

Prognosa

Pasien dengan karsinoma sel skuamosa, mempunyai angka

harapan hidup selama 29 bulan sampai 5 tahun.

Pasien dengan tumor yang terbatas pada cavum nasi dan

sinus paranasal mempunyai angka harapan hidup sebesar

57%.

Pasien dengan tumor yang meluas keluar sinus paranasal,

yang dapat dioperasi maupun tidak dapat diopersi,

mempunyai angka harapan hidup sebesar 14 %. (7)

Bag. THT RSPM 9

Page 10: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

Penatalaksanaan

Tumor jinak di cavum nasi dan sinus paranasal seringkali

secara klinis bersifat destruktif, sehingga perlu penanganan yang

serupa dengan tumor ganas.

Eksisi bedah yang luas dari jaringan yang rusak adalah pilihan

pengobatan. Pendekatan terbuka yang digunakan secara radikal

dengan jalan rhinotomi lateral dengan maxillectomi medial

memberikan paparan yang baik dengan perawatan post operasi

yang gampang dan terpenting angkah kekambuhannya rendah, jika

eksisi tumornya bersih sekitar 10 – 30 %, meskipun prosedur ini

dapat menimbulkan komplikasi seperti epifora. Dakrosistitis,

Diplopia dan Hipestesia infraorbital. (5)

Kesimpulan

Bag. THT RSPM 10

Page 11: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

1. Inverted Papilloma adalah tumor yang jarang mengenai

kavum

nasi, sekitar 0,5 – 4 % dari semua tumor primer hidung. Laki-

laki 4 kali lebih sering terkena dibandingkan wanita. Rata-

rata mengenai pada awal dekade ke – 6 dari kehidupan

manusia.

2. Inverted papilloma adalah termasuk tumor jinak secara

histologik, namun dapat menjadi agresif pada daerah lokal.

3. Gejala klinis inverted papilloma seperti obstruksi hidung

unilateral rinorea, epistaksis, proptosis / penonjolan bola

mata, pembengkakan wajah gejala klinis ini tidaklah spesifik

dan juga ditemui pada semua tumor hidung dan sinus

paranasal.

4. Diagnosa pasti adalah dengan pemeriksaan histopatologi.

5. Prognosa tumor buruk jika tumor telah meluas ke luar sinus

paranasal.

6. penatalaksanaan inverted papilloma adalah eksisi bedah luas

melalui pendekatan rhinotomy lateral dengan maxillectomi

medial.

Bag. THT RSPM 11

Page 12: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

Daftar Pustaka

1. Soepardi E.A., Iskandar N. Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga,

Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Edisi 5, Balai Penerbit

FK UI, Jakarta, 2001, hal 143 – 144.

2. Kerr A.G., Scott- Brown’s Otolaryngology, sixth edition,

volume

5, Butterworth- Heinemann, Oxford, 1997, 5/ 23/ 22

3. Excerpt From Sinonasal Papillomas, Treatment, Available at:

http : // www. Emedicine. Com / ent / topic 529. htm.

4. Textbook of Ear, Nose and Throat Disease Ninth edition

Mohamamd Magbool, Jaypee Brothers Medical Publisher, New

Delhi, 2000, hal 201 – 202

5. Rhinosinonasal Inverted Papilloma : Available at : http: //

www.Uniud, it/acta/previous/ X 0141 03 Bussi. Html.

6. Migler, Boeies. Adam, Buku Ajar Penyakit THT, Edisi 6 EGC,

Jakarta 1997, hal 236.

7. Sinonasal Papilloma : Available at : http :// www. The doctor

doctor.com/disesase/sinonasal papilloma. Htm. 2003

Bag. THT RSPM 12

Page 13: Inverted Papiloma

T. Era Vivi Nella Inverted Papilloma

Bag. THT RSPM 13