intoksikasi

8

Click here to load reader

Transcript of intoksikasi

Page 1: intoksikasi

No. ID dan Nama Peserta : / dr. Dwi AriestaNo. ID dan Nama Wahana: / RSUD. DAYA Kota MakassarTopik: Intoksikasi OrganofosfatTanggal (kasus) : 16 November 2012Nama Pasien : Nn. K No. RM : 115131/12Tanggal presentasi : 13 Desember 2012 Pendamping: dr. MusbichaTempat presentasi : RSUD. DAYA Kota MakassarObyek presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustakaDiagnostik Manajemen Masalah IstimewaNeonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia BumilDeskripsi: Perempuan, 27 tahun, masuk ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan muntah-muntah yang dialami sejak ± 30 menit yang lalu. Frekuensi 3 kali, berisi air dan sisa makanan. Pasien ditemukan oleh keluarganya setelah minum racun serangga (baygon) sebanyak ± 100cc. Pasien kemudian diberikan air kelapa lalu muntah. Sakit kepala (+), pusing (-), sesak napas (-), mual (+), nyeri ulu hati (+), BAB: biasa BAK: lancar.Berdasarkan alloanamnesa, pasien sedang mempunyai masalah dengan suaminya sehingga menyebabkan pasien ingin bunuh diri.Tujuan: memberikan penanganan pertama pada pasien intoksikasi organofosfatBahan bahasan:

Tinjauan pustaka

Riset Kasus Audit

Cara membahas:

Diskusi Presentasi dan diskusi

E-mail Pos

Data Pasien: Nama: Nn. K No.Registrasi: 115131/12Nama klinik RSUD. DAYA Kota MakassarData utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/gambaran klinis: Perempuan, 27 tahun, masuk ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan muntah-muntah yang dialami sejak ± 30 menit yang lalu. Frekuensi 3 kali, berisi air dan sisa makanan. Pasien ditemukan oleh keluarganya setelah minum racun serangga (baygon) sebanyak ± 100cc. Pasien kemudian diberikan air kelapa lalu muntah. Sakit kepala (+), pusing (-), sesak napas (-), mual (+), nyeri ulu hati (+), BAB: biasa BAK: lancar. Berdasarkan alloanamnesa, pasien sedang mempunyai masalah dengan suaminya sehingga menyebabkan pasien ingin bunuh diri.

2. Tanda vital: Tekanan Darah: 100/70 mmHg, nadi 92x/i, pernafasan 24x/i, suhu 36,60C dan akral dingin (+)

3. Riwayat pengobatan : -4. Riwayat keluarga: tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan yang sama5. Riwayat pekerjaan: Ibu rumah tangga6. Riwayat sosial : Pasien sedang mempunyai masalah dengan suaminya sehingga

menyebabkan pasien ingin bunuh diri.7. Lain-lain: -

Daftar Pustaka:

1

Page 2: intoksikasi

Hasil pembelajaran:1. Pengertian intoksikasi organofosfat ?2. Gambaran klinik Intoksifikasi organofosfat ?3. Diagnosis Intoksifikasi organofosfat ?4. Penanganan yang tepat pada pasien intoksifikasi organofosfat ?

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:1. Subyektif:

Perempuan, 27 tahun, masuk ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan muntah-muntah yang dialami sejak ± 30 menit yang lalu. Frekuensi 3 kali, berisi air dan sisa makanan. Pasien ditemukan oleh keluarganya setelah minum racun serangga (baygon) sebanyak ± 100cc. Pasien kemudian diberikan air kelapa lalu muntah. Sakit kepala (+), pusing (-), sesak napas (-), mual (+), nyeri ulu hati (+), BAB: biasa BAK: lancar..

2. Obyektif:Tanda vital:

Tekanan Darah : 100/70 mmHgNadi : 92x/i Pernafasan : 24x/iSuhu : 36,60C

Pemeriksaan Fisis:Mata : Konjungtiva anemis : -/- Sklera ikterus : -/- Pupil : miosis +/+, refleks cahaya +/+Mulut : lidah normal, tonsil T1/T1, faring hiperemi (-)Leher : Dalam batas normalToraks : Simetris, Rh -/-, Wh -/-Cor : Dalam batas normalAbdomen : datar, ikut gerak napas, peristaltik (+) kesan normalEkstremitas : akral dingin (+)

3. Assesment:DefinisiIntoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya.Istilah peptisida pada umumnya dipakai untuk semua bahan yang dipakai manusia untuk membasmi hama yang merugikan manusia.Termasuk peptisida ini adalah insektisida. Ada 2 macam insektisuda yang paling benyak digunakan dalam pertanian :

Insektisida hidrokarbon khorin ( IHK=Chlorinated Hydrocarbon ) Isektida fosfat organic ( IFO =Organo Phosphatase insectisida )

Yang paling sering digunakan adalah IFO yang pemakaiannya terus menerus meningkat. Sifat dari IFO adalah insektisida poten yang paling banyak digunakan dalam pertanian dengan toksisitas yang tinggi. Salah satu derivatnya adalah Tabun dan Sarin. Bahan ini dapat menembusi kulit yang normal (intact) juga dapaat diserap diparu dan saluran makanan,namun tidak berakumulasi dalam jaringan tubuh seperti golongan IHK. Macam-macam IFO adalah malathion ( Tolly ) Paraathion,diazinon,Basudin,Paraoxon dan lain-lain. IFO ada 2 macam adalah IFO Murni dan golongan carbamate.Salah satu contoh gol.carbamate adalah baygon.

2

Page 3: intoksikasi

Patomekanisme

Manifestasi klinisManifestasi klinis yang paling menonjol adalah kelainan visus, hiperaktifitas kelenjar ludah, keringat dan gangguan saluran pencernaan, serta kesukaran dalam bernafas.- Gejala ringan meliputi : Anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah, rasa takut, tremor pada

lidah, kelopak mata, pupil miosis.- Keracunan sedang : nausea, muntah-muntah, kejang atau kram perut, hipersaliva,

3

Page 4: intoksikasi

hiperhidrosis, fasikulasi otot dan bradikardi.- Keracunan berat : diare, pupil pin point, reaksi cahaya negatif, sesak nafas, sianosis,

edema paru, .inkontenesia urine dan feces, kovulsi, koma, blokade jantung akhirnya meninggal.

Penatalaksanaan Pengobatan terhadap kasus keracunan terutama berdasarkan cara masuk racun ke dalam tubuh.Triase penangan keracunan organofosfat dilakukan berdasarkan gambaran klinis keracunan organofosfat.a. Pada kasus pemaparan pada kulit/inhalasi :

Jika tampilan stabil, pasien dilakukan dekontaminasi untuk menyingkirkan zat racun dari kulit. Jika tidak stabil dilakukan triase untuk menstabilkan area yang akan dilakukan penatalaksanaan sebelum dilakukan dekontaminasi dan penanganan lanjut. Sampel atau produk zat racun diletakkan pada kantong yang ditutup dan diberi label “Racun”.

Tahapan dekontaminasi pada kulit, baju, rambut dan mata adalah dengan membasuh cairan kimia pada daerah tersebut dengan larutan steril NaCl 0,9% untuk mata. Lepaskan pakaian yang terkena zat racun, kemudian bersihkan bagian tubuh yang terkena zat racun dengan sabun dan air. Pastikan lipatan kulit dan bagian dalam kuku dibersihkan.

Barang-barang yang diduga terkontaminasi disingkirkan pada tempat yang memiliki tutup dan diberikan label sebagai barang pribadi yang terkontaminasi.

Sabun yang mengandung klorheksidin dan alcohol membantu untuk menghilangkan bahan-bahan yang bersifat lipofilik.

b. Pada kasus racun yang tertelan, penangannya adalah mengeluarkan racun sebanyak mungkin dengan jalan memuntahkan (dengan meransang dinding faring atau pemberian emetic, misalnya sirup ipecac). Ransangan muntah di kontra indikasikan pada zat racun yang bersifat korosif. Pada keracunan organofosfat, ransangan muntah untuk mengeluarkan racun dianjurkan. Terapi bilas lambung diindikasikan pada kasus keracunan organofosfat, diberikan juga arang aktif, dan katartik diberikan jika racunnya sudah tertelan.c. Pada keracunan akut, tindakan darurat :1. Berikan sulfas atropine untuk memblok efek dari asetilkolin dengan dosis 1-2 mg i.v pada keracunan sedang, pada keracunan berat 2-5mg i.v atau 10-20mg diberikan secara drip infusan.2. Naikkan dosis SA 2x tiap 3-5 menit sampai timbul gejala atropinisasi atau sampai tanda-tanda muskarinik hilang3. Jika terapi inisial i.v tidak dapat dilakukan, mulailah dengan cara i.m SA 2mg, dan naikkan dosis seperti SA i.v4. Mulailah drip 60mg SA dalam 50cc.5. Pemberian atropine sebanyak 12 mg dalam 2 jam pertama cukup aman. Tetapi atropine yang terputus akan segera disusul dengan kegagalan pernafasan. 6. Takaran SA untuk anak-anak adalah 0,04mg/kgBB. Bila timbul takikardi hebat dapat diberi propranolol.7. Pemberian pradiloksim untuk menstimulus asetilkolinesterasi dan bekerja sinergis dengan atropine. Sebelum diberikan pastikan sampel darah telah ambil dan telah

4

Page 5: intoksikasi

diberikan heparin untuk dinilai asetilkolinesterasenya. Pemerian secara cepat bias membuat takikardi, spasme laring, rigid otot, blokade neuromuscular yang sementara.8. Dosis pemberian pradiloksim adalah 1 gr dalam larutan akuades i.v diberikan perlahan-lahan, dapat diulang 30 menit bila pernafasan tidak membaik. Takaran dapat diberikan 2 kali/24 jam.9. Pada keracunan yang kronik dapat diketahui dengan penentuan AChE dalam darah. Bila ada indikasi (keracunan ringan) maka korban dapat diberikan istirahat, dan tidak boleh kontak lagi dengan insektisida.

4. Plan:Diagnosis: Dari anamnesis, didapatkan bahwa pasien datang dengan keluhan muntah yang dialami sejak ± 30 menit yang lalu. Frekuensi 3 kali, berisi air dan sisa makanan. Pasien ditemukan oleh keluarganya setelah minum racun serangga (baygon) sebanyak ± 100cc. Pasien kemudian diberikan air kelapa lalu muntah. Pasien juga merasa sakit kepala, mual, nyeri ulu hat. Berdasarkan alloanamnesa, pasien sedang mempunyai masalah dengan suaminya sehingga menyebabkan pasien ingin bunuh diri. Dari pemeriksaan fisis didapatkan pupil miosis dan akral dingin.Berdasarkan hal tersebut, maka pasien didiagnosis intoksikasi organofosfat.

Penatalaksanaan:Penanganan awal :- Cek ABC- O2 3 lpm- IVFD RL 28 tetes/menit - Inj. Ranitidin 1 amp/ 8jam/IV- Kumbah lambung- Observasi tanda-tanda vital

Pendidikan:Menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yg mungkin terjadi.

Konsultasi:Setelah dilakukan penanganan awal pada pasien ini, kami menyimpulkan pasien mengalami Intoksikasi Organofosfat.Rujukan: Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai. Dan karena pada pasien ini Intoksikasi terjadi akibat percobaan bunuh diri perlu juga rujukan ke dokter penyakit jiwa.

5