intervensi komunitas phbs
-
Upload
erma-sugihartini -
Category
Documents
-
view
52 -
download
13
description
Transcript of intervensi komunitas phbs
Lampiran 1
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW ..DESA.KECAMATANKABUPATEN BANDUNGDX KeperawatanSasaranTujuanStrategiRencana KegiatanSumberTempatWaktuKriteriaStandar EvaluasiEvaluator
2. Resiko Terjadi penyakit akibat tidak melakukang cuci tangan (Diare, infeksi saluran pencernaan). Masyarakat RW.Bd : Kurangnya pengetahuan Masyarakat RW....tentang pentingnya cuci tangan.
Masyarakat RWkurang tahu tentang bahaya Tidak cuci tangan Masyarakat RW ..Cuci tangan tidak menggunakan sabun (50%)
Masyarakat RW..Tidak melakukan cuci tangan sebelum makan dan setelah malakukan aktivitas (50,3 %)Setelah tinda kan kepera watan sela ma 3 minggu daiharapkan warga masyarakat RW terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh perilaku tidak cuci tangan dengan indikator tidak ada kasus diare.Setelah dilaku kan tindakan ke perawatan se lama 3 ming gu (sampai ahir ):
1. Pengtahuan masyarakat tentang cuci tangan meningkat.
2. Masyarakat mampu melakukan cuci tangan yang benar1. Penyuluhan tentang cuci tangan
2. Pelatihan pada kader dan masyarakat
3. Penyebaran Poster1.1.Penyuluhan kepada masyarakat binaan tentang cuci tangan yang benar.
1.2. memotivsi masy untuk melakukan cucitangan
Mahasiswa
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan materi penyuluhanMasyarakat RW Keluarga Binaan tiap RTSenin, Selasa, Kamis, Jumat
Tanggal.2012
Respon verbal75% Masyarakat/keluarga binaan menyebutkan penyakit akibat tidak cuci tangan (diare, infeksi saluran pencernaan)Mahasiswa Pokjakes, Kader
Karang Taruna
.
2.1Mengadakan pelatihan 7 langkah cucitangan3.1. memasang poster tentang cuci tangan
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan materi pela tihanBalai RW
Tiap RT
..Psikomotor
Apektif
Psikomotor
Apektif
70 % masyarakat Peserta pelatihan dapat melakukan 7 langkah cara cuci tangan dengan benarMahasiswa .
70 % masyarakat turut berperan serta aktif melakukan pemasangan poster di tiap RT.
Puskesmas
Kelurahan Pokjakes
Mahasiswa ..
C ontoh askep bukan PHBS ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW DESA..
KECAMATAN.KABUPATEN BANDUNGDX KeperawatanSasaranTujuanStrategiRencana KegiatanSumberTempatWaktuKriteriaStandar EvaluasiEvaluator
3. Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan lansia di wilayah RW .. sehubungan dengan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 tahun diharapkan :Setelah tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan lansia
Kuranganya pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang tumbuh kembang lansia dan perubahan-perubahan pada lansia yang dimanifestasikan dengan :
Jumlah lansia 90 0rang
Angka kesakitan lansia 83 %
Penyakit yang diderita lansia; rematik (41,1%), kencing manis (10%), dan hypertensi (32,2%)
Lansia yang ingin dibentuknya POSBINDU (52,2%)Angka kesakitan lansia menurun dari 83% menjadi 37%1. Keluarga dan lansia mendapatkan informasi tentang : masalah kesehatan lansia dan tumbuh kembang lansia dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia, dan perawatan pada lansia yang sakit.Penyebaran informasi
Penggerakan massa
KIM1.1.Penyebaran poster dan unda ngan untuk penyu luhan lansia
1.2.Memberikan penyluhan kesehatan pada lansia tentang :
Tumbang lansia dan perubahan yang terjadi pada lansia dan perawatan lansia yang sakit.
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan materi penyuluhanRT masing-masingdi di RW ..Poster dan undangan disebar
Respon verbal dan psikomotor
Poster tersebar di masing-masing RT di wilayah RW..100% undangan tersebar
Minimal 60 % lansia di keluarganya mengikuti penyuluhan.
70% lansia dan keluarga yang hadir terlibat dalam penyuluhan dan tanya jawab.
Tidak ada wadah lansia untuk peningkatan kesehatan lansia
Tidak ada pembinaan terhadap kesehatan lansia.
Kegiatan lansia di masyarakat : Pengajian (40%), arisan (22,2%), senam (20%), tak ikut kegiatan (17,6%)2.Kader mam pu memotivasi dan membe rikan penyulu han pada kelu arga yang mem punyai lansia tentang pera watan lansia.Penyuluhan individu pada kader.2.1.Membimbing kader dalam memberi penyuluhan tentang pentingnya perawatan lansia melalui kunjungan rumah-RT masing-masingdi di RWPengetahuan dan pengertian kader meningkat dalam perawatan lansia Kader ikut serta dalam penyuluhan.
Kader dapat mengulangi kembali materi penyuluhan yang diberikan.
Mahasiswa .Koordinator kader
DX KeperawatanSasaranTujuanStrategiRencana KegiatanSumberTempatWaktuKriteriaStandar EvaluasiEvaluator
Kader dapat mendemonstrasikan kembali ketrampilan dalam merawat lansia yang sakit.
3.Terbentuknya kelompok lansia (karang wredha) Penggerakan massa3.1.Bersama pokjakes mengadakan pembentukan kelompok lansia dan penyusunan rencana kegiatan-Balai RW ..Struktur organisa si
Rencana kegiatan
60% lansia mengikuti acara pembentukan karang wredha.
Terbentuknya struktur organisasi karang wredha
Terbentuknya rencana kegiatan dalam 1 tahunMahasiswa Pokjakes
Puskesmas.
4. Lansia mela kukan pemeri ksaan fisik secara teraturKerja sama lintas pro gram
Peran serta kader4.1.Pelaksanaan pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan dari puskesmas
4.2.Pencatatan pemeriksaan fisik lansia di KMS lansia
4.3.Pengobatan pada lansia yang mengalami gangguan kesehatan dengan merujuk ke puskesmas.-Posyandusetiap tgl. tiap bulan.Tercatat keadaan lansia dalam KMS lansia KMS lansia tercatat di puskesmas
Lansia yang mengalami gangguan kesehatan dirujuk ke puskesmas untuk pengobatan.Puskesmas
Pokjakes
DX KeperawatanSasaranTujuanStrategiRencana KegiatanSumberTempatWaktuKriteriaStandar EvaluasiEvaluator
5.Lansia dapat mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat secara rutin KIM
Penyebaran informasi
Penggerakan massa
5.1.Memasang poster dan pengumuman melalui mesjid dan kader untuk kegiatan :
Pengajian dan ceramah agama
Senam lansia-Dilokasi setiap RT di wilayah RW .KelurahanPostedan pengumuman melalui mesjid dan kader. Poster tersebar di masing-masing RT wilayah RW . Pengumuman kegiatan-kegiatan melalui corong mesjid
Kader menyebarluaskan informasi pada lansia yang ada di wilayahnya.Puskesmas
Kader
Pokjakes
6.Lansia dapat mempunyai wawasan lebih luas mengenai kegiatan dan kehidupan lansia yang sebenarnya, serta lansia dapat mempunyai pengalaman baru. Kerja sama lintas sektoral
Peran serta kader
Penggerakan massa6.1.Mengadakan kunjungan ke panti wrehda bersama-sama (anggota karang wredha)
6.2.Mengadakan rekreasi anggota karang wredha secara rutin---Kunjungan Karang Wredha RW . ke panti Wredha
Rekreasi ke Tman Wisata 90% anggota karang wredha mengikuti kunjungan.
50% lansia menyebutkan pengalamannya setelah melakukan kunjungan
50% lansia mengikuti rekreasi
50% lansia mengungkapkan pengalamannya setelah rekreasi
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW . DESA
KECAMATAN ..DX KeperawatanSasaranTujuanStrategiRencana KegiatanSumberTempatWaktuKriteriaStandar EvaluasiEvaluator
4. Resiko terjadinya kenakalan remaja di RW . kelurahan .. sehubungan dengan :
Kurang pengetahun remaj tentang tumbuh kembang dan masalah-msalah kenakalan remaja dan akibatnya.
Tidak berfungsinya wadah remaja untuk melakukan kegiatan
Dimanifestasikan dengaan
-Jumlah remaja : 194 orang
-Kebiasaan remaja; tidur larut malam / begadang (32,5%), merokok (30,2%), lain-lain (37,12%)
-Tanda-tanda yang sering dijumpai pada remaja : tidak ada nafsu makan (33,5%), mengantuk (12,8%), mata merah, malas dan sering mengururng diri (54,13%)
-Kegiatan remaja di masyarakat : pengajian (36,7%0, karang taruna (28,35%), olah raga (20,62%), PMR (3,61%)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 tahun diharapkan tidak terjadi kenakalan remaja di wilayah RW Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :
1. Pengetahuan remaja dan masyarakat tentang tumbuh kembang remaja dan masalah kenakalan remaja serta penanggulangan masalah tersebut akan meningkat. Penyebaran informasi
Penggerakan massa
KIM
1.1.Memasang poster dan pengumuman melalui mesjid dan kader untuk kegiatan penyuluhan remaja.
1.2. Memberikan materi penyuluhan tentang :
Tumbuh kembang remaja
Masalah yang berkaitan dengan kenakalan remaja seperti miras, AIDS
Cara menanggulangi kenakalan remaja.-Disetiap lokasi masing-masing RT dan Posyandu
80% remaja mendapat undangan
Poster terpasang di depan posyandu dan di masing-masing RT
70% remaja dan 50% kader di pokjakes an tokoh masyarakat hadir pada acara penyuluhan
80% remaja yang diberi pertanyaan dapat menjawab dengan benar
Mahasiswa ..Kader
Pokjakes
-Dari hasil wawancara dan observasi banyak remaj putus sekolan dan pengangguran.2.Keikutsertaan remaja dalam kegiatan yang ada dalam masyarakat
3.Remaja membentuk kegiatan-kegiatan baru yang menarik dan bermanfaat KIM
Penggerakan massa
Penggerakan masa
KIM
Penyebaran informasi1.3.Melakukan sosiodrama / simulasikan tentang kenakalan remaja dan peran orang tua
2.1.Mengikutsertakan remaja dalam kegiatan di RW .seperti kerja bakti massal.
2.2.Mengikutsertakan remaja dalam pelatihan dan penyegaran kader
3.1. Memasang pengumuman berupa poster dan penyebaran undangan untuk acara pembentukan pengurus karang tarunaRW yang baru.
3.2.Bersama pengurus karang taruna yang lama dan pokjakes membentuk pengurus karang taruna yang baru-Setiap RT
Balai RW
Diwilayah RT
Balai RWSosiodram/simulasi
Remaja melakukan kerja bakti bersama masyarakat
Remaja menjadi kader
Poster dipasang
Undangan disebar.
70% remaja aktif dalam menganalisa kasus setelah sosiodrama
50% remaja masing-masing RT terlibat dan aktif dalam acara kerja bakti.
10% dari jumlah kader terdapat remaja sebagai kader
Remaja yang menjadi kader aktif dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan kader
80% remaja yang diundang hadir
100% undangan tersebar
Poster dan pengumuman terpasang di wilayah RT masing-masing.
Terbentuknya pengurus Karang taruna yang baru di RW..Seluruh remaja memberikan suara nya dalam pemilihan.Mahasiswa ..Kader
Pokjakes
Mahasiswa .Kader
Pokjakes
Mahasiswa ..Kader
Pokjakes
3.3.Bersama pengurus karang taruna merencanakan kegiatan yang baru, menarik dan bermanfaat seperti : olah raga, musik, pengajian, pembayaran listrik secara kolektif dan penyuluhan remaja oleh tenaga kesehatanBalai RW.Kerja sama masyarakat dan remajaMahasiswa ..Kader
Pokjakes
Lampiran 1
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX KeperawatanSasaranTujuanStrategiRencana KegiatanSumberTempatWaktuKriteriaStandar EvaluasiEvaluator
1.Kurang gizi sedang sampai berat pada balita di RW .. sehubungan dengan :
a) Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi anak balita yang dimanifestasikan dengan :
-Dari 267 orang balita yang mempunyai KMS, (89,5%)
-Dari hasil angket, balita menimbang ke posyandu tiap bula (68,91%)
-Berat badan anak yang berada digaris kuning (41,57%) dan digaris merah (26,47%).
-Hasil angket: keluarga yang memberi makanan tambahan untuk balita diberi di warung tak terbungkus (8,61%), kue dijual dijalan(7,87%)
-Hasil supervisi : mahasiswa saat pelaksanaan posyandu jumlah rata-rata kunjungan balita tiap bulan adalah 40 balita pada masing-masing posyandu.Masalah kurang gizi pada balita di RW.. turun dari 69,84% menjadi 40,27%Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada masyarakat selama 5 minggu diharapkan masyarakat mampu memgerti tentang pentingnya gizi , cara menyusun menu, dan cara menyajikan serta mengolah makanan bagi balita KIM
Keluarga BinaanKunjungan keluarga binaan yang mempunyai balita:
-Memberi informasi tentang gizi balita.
Mendemonstrasikan cara mengolah, menyusun menu sehari-hari dan cara menyajikan makanan yang dapat meningkatkan nafsu makan.
-Supervisi penyajian menu sehari-hari keluarga terutama balitaMahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan materi penyuluhanRumah keluarga binaan..Respon verbal.
Respon psikomotor
Respon afektif dan perhatian terhadap menu balita Menjelaskan kembali tentang gizi balita
Menyusun, mengolah dan menyajikan menu bergizi yang dapat meningkatkan nafsu makan balita
Penampilan sikap dan perhatian terhadap menu balita.Mahasiswa
Kader
b) Dari hasil wawancara dengan beberapa kader:
-Kurang efektifnya penyuluhan gizi pada ibu-ibu yang mempunyai balita
-Penyuluhan dilakukan langsung saat penimbangan pada masing-masing individu
-Keluarga kurang menyadari pentingya gizi yang baik bagi balitanya.KIM
Penggerakan massa
Penyebaran informasi
Penyuluhan tentang gizi balita pada kegaitan posyandu
Memotivasi kader untuk aktif mengikuti kegiatan posyandu.
Membantu kader dalam persiapan media informasi tentang gizi balita seperti poster tiguna makananMahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan materi penyuluhanBalai RW Posyandu bawah
Balai RW ..Posyandu bawahRespon Verbal
Masyarakat(ibu-ibu) yang mempunyai balita dapat menjelaskan kembali tentang gizi balita.
Masyarakat yang mempunyai balita dapat memahami tentang pentingnya gizi balita.
Mahasiswa
Kader
Puskesmas
c) Dari hasil supervisi: mahasiswa pada saat mengikuti kegiatan posyandu sarana untuk kegiatan kurang, jumlah kader yang ada 8 orang untuk jumlah posyandu yang aktif hanya 3 orang dari masing-masing posyandu.KIM
Rekrut kader baru
KIM
Penyebaran informasi
Pelatihan dan penyegaran kaderMerekrut kader baru.
Mengaktifkan akder dalam kegiatan posyandu
Pelatihan dan penyegaran kader.
Simulasi kader untuk kegaiatan posyandu Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan materi penyegaran dan pelatihan kaderBalai RW Posyandu bawah
Balai RW Posyandu bawah
Balai RW Posyandu bawah
Respon Afektif dan Psikomotor
Respon Psikomotor
Respon PsikomotorPenambahan jumlah kader dari 8 orang menjadi 23 orang yang aktif (masing RT
2 orang)
Semua yang ada aktif dalam kegiatan posyandu
Semua kader yang ada dapat memberikan penyuluhan dan kunjungan rumah dengan baikMahasiswa Kader
Puskesmas
Pokjakes
Mahasiswa Kader
Puskesmas
Pokjakes
Lampiran 2
RENCANA TINDAK LANJUT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW DESA
KECAMATANNOMASALAH KEPERAWATAN KOMUNITASRENCANA KEPERAWATANWAKTUPENANGGUNG JAWABYANG TERLIBAT
1.Kurang gizi pada balita1.1.Penyuluhan gizi pada ibu-ibu yang memiliki anak balita
1.2.Supervisi kader dalam mengoptimalkan fungsi 5 meja posyandu
1.3. Lomba kunjungan bayi dan balita ke posyandu dengan memperhatikan KMSSatu kali sebulan
Tanggal Tanggal setiap bulan, sejak bulan ..Pengurus Pokjakes
Kader
Pengurus Pokjakes
Kader
2.Lingkungan yang tidak sehat2.1. Kerja bakti massaldua kali sebulan
Tiap minggu pertama dan minggu ke duaAparat RW
Toma
Pokjakes
Kader
Karang Taruna
3.Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada lansia di Wialayah RW 3.1. Pemeriksaan fisik
3.2. Senam Lansia
3.3. Pengajian
3.4. Ceramah agama
3.5. Kunjungan ke panti jomposatu kali sebulan setiap tanggal ..satu kali sebulan setiap tanggal satu laki seminggu setiap hari jumat
satu kali seminggu
satu kali seminggu Puskesmas
Karang Taruna
Pengurus Karang Wredha
Anggota karang Wredha
4.Resiko terjadi kenakalan remaja4.1.Pembentukan pengurus karang taruna baru
4.2.Pembuatan rencana kerja yang baru dan bermanfaat dalam jangka waktu 3 bulan sampai 1 tahunTanggal Tanggal MahasiswaPengurus Karang Taruna lama
Aparat RW Anggota Karang Taruna
Toga