Intervensi Hipertensi

8
Dx 1 : Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular Tujuan Intervensi Rasional Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien mau berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD/beban kerja jantung dengan KH : - TD dalam rentang individu yang dapat diterima - Irama dan frekuensi jantung stabil dalam rentang normal -Pantau TTD -Catat keberadaan,kualitas denyutan sentraldan perifer -Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas -Amati warna kulit,kelembaban,suh u,dan masa pengisian kapiler -Catat edema umum/tertentu -Berikan lingkungan tenang dan nyaman,kurangi aktivitas/keributan lingkungan .batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal. -Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat tidur/kursi;jadwal periode istirahat tanpa gangguan;bantu pasien melakukan perawatan diri sesuai kebutuhan. -Lakukan tindakan- tindakan nyaman seperti pijatan punggung dan -Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan/bidang masalah vascular. -Denyutan karotis,jugularis,radiali s dan femolarismungkin teramati/terpalpasi.Denyu t pada tungkai mungkin menurun,mencerminkan efek dari vasokontriksi(peningkatan SVR) dan kongesti vena. -S4 umumnya terdengar pada pasien hipertensi berat karena adanya hipermetrofi atrium(peningkatan volume/tekananatrium)Perk embangan S3 menunjukkan hipertrofi ventrikel dan kerusakan fungsi,adanya krakles,mengi dapat mengindikasikan kongesti paru skunder terhadap terjadinya atau gagal ginjal kronik. -adanya pucat,dingin,kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau

description

hgj

Transcript of Intervensi Hipertensi

Page 1: Intervensi Hipertensi

Dx 1 : Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular

Tujuan Intervensi RasionalSetelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien mau berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD/beban kerja jantung dengan KH :- TD dalam rentang individu yang dapat diterima- Irama dan frekuensi jantung stabil dalam rentang normal

-Pantau TTD-Catat keberadaan,kualitas denyutan sentraldan perifer-Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas-Amati warna kulit,kelembaban,suhu,dan masa pengisian kapiler-Catat edema umum/tertentu-Berikan lingkungan tenang dan nyaman,kurangi aktivitas/keributan lingkungan .batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal.-Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat tidur/kursi;jadwal periode istirahat tanpa gangguan;bantu pasien melakukan perawatan diri sesuai kebutuhan.-Lakukan tindakan-tindakan nyaman seperti pijatan punggung dan leher,miringkan kepala di tempat tidur.-Anjurkan tehnik relaksasi,panduan imajinasi ,aktivitas pengalihan.-Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah

-Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan/bidang masalah vascular.-Denyutan karotis,jugularis,radialis dan femolarismungkin teramati/terpalpasi.Denyut pada tungkai mungkin menurun,mencerminkan efek dari vasokontriksi(peningkatan SVR) dan kongesti vena. -S4 umumnya terdengar pada pasien hipertensi berat karena adanya hipermetrofi atrium(peningkatan volume/tekananatrium)Perkembangan S3 menunjukkan hipertrofi ventrikel dan kerusakan fungsi,adanya krakles,mengi dapat mengindikasikan kongesti paru skunder terhadap terjadinya atau gagal ginjal kronik.-adanya pucat,dingin,kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau mencerminkan dekompensasi/penurunan curah jantung-Dapat mengindikasikan gagal jantung,kerusakan ginjal atau vascular.-Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis;meningkatkan relaksasi-Menurunkan stress dan ketegangan yang mempengaruhi tekanan darah dan perjalanan penyakit hipertensi.-Mengurangiketidaknyamanan dan dapat menurunkan rangsang simpatis.-Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress,membuat efek tenang,sehingga menurunkan TD.-Respon terhadap terapi obat “stepeed”(yang terdiri atas

Page 2: Intervensi Hipertensi

diuretic.inhibitorsimpatis dan vasodilator)tergantung pada individu dan efek sinergis obat.karena efek samping tersebut,maka penting untuk menggunakan obat dalam jumlah paling sedikit dan dosis paling rendah.

Page 3: Intervensi Hipertensi

Dx 2 : Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

Tujuan Intervensi RasionalSetelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien klien mampu melakukan aktivitas yang ditoleransi KH :-Klien berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan-melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur-menunjukkan penurunan dalam tanda – tanda intoleransi fisiologi

-Kaji respon klien terhadap aktivitas,perhatian frekuensi nadi lebih dari20 X per menit di atas frekuensi istirahat ;peningkatan TD yang nyata selama/sesudah aktivitas,dispnea,nyeri dada;keletihan  dan kelemahan yang berlebihan;diaphoresis;pusing atau pingsan.-Intruksikan pasien tentang tehnik penghematan energi,mis; menggunakan kursi saat mandi,duduk saat menyisir rambut atau menyikat gigi,melakukan aktifitas dengan perlahan.-Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi .berikan bantuan sesuai kebutuhan.

-menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respons fisiologi terhadap stres aktivitas dan bila ada merupakan indikator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas.-Tehnik menghemat energi mengurangi penggurangan energy juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.-kemajuan aktifitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba- tiba.memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas.

Page 4: Intervensi Hipertensi

Dx 3 : Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebralTujuan Intervensi Rasional

Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri berkurang dengan KH :-Klien melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang/terkontrol

-mempertahankan tirah baring selama fase akut-berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala mis; kompres dingin pada dahi,pijat punggung dan leher,tenang,redupkan lampu kamar lampu kamar,tehnik relaksasi(panduan imajinasi,diktraksi) dan aktifitas waktu senggang.-Hilangkan/minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala mis; mengejan saat BAB,batuk panjang dan membungkuk.-Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan-berikancairan,makanan lunak,perawatan mulut yang teratur bila terjadi pendarahan hidung  atau kompres hidung telah dilakukan untuk menghentikan pendarahan-kolaborasi  pemberian obat analgesik,- kolaberasi pemberian obat Antiansietas mis; lorazepanm(ativan),diazepam,(valium)

-meminimalkan stimulasi/meningkatkan relaksasi-tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan yang memperlambat/memblok respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya.-Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya peningkatan tekanan vascular serebral.-pusing dan penglihatan kabur sering berhubungan dengan sakit kepala.pasien juga dapat mengalami episode hipotensi postural.-meningkatkan kenyamanan umum.kompres hidung dapat mengganggu proses menelan atau membutuhkan napas dengan mulut ,menimbulkan stagnasi sekresi oral dan mengeringkan membrane mukosa.-munurunkan/mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf simpatis.-dapat mengurangi ketegangan dan ketidaknyamanan yang diperberat oleh stress.

Page 5: Intervensi Hipertensi

Dx 4 : Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan berlebihTujuan Intervensi Rasional

Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nutrisi klien cukup/optimal sesuai kebutuhan dengan KH :- Berat badan klien dalam batas ideal

-Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dan kegemukan-Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak,garam,dan gula,sesuai indikasi.

-kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena disproporsi antara kapasitas aorta dan peningkatan curah jantung berkaitan dengan peningkatan massa tubuh.-Kesalahan kebiasaan makan makan menujang terjadinya ateroskerosis dan kegemukan.

Dx 5 : Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri

Tujuan Intervensi RasionalSetelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan pada klien dengan KH :-Klien paham dengan tentang proses penyakit dan regimen pengobatan

-Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar.termasuk orang terdekat.-Terapkan dan nyatakan batas TD normal.jelaskan tentang hipertensi dan efeknya pada jantung,pembuluh darah ,ginjal dan otak.-Hindari mengatakan TD normal dan gunakan istilah”terkontrol dengan baik “saat menggambarkan tekanan darah pasien TD pasien dalam batas yang normal.

-kesalahan konsep dan menyangkal diagnose karena perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati mempengaruhi minat pasien dan/orang terdekat untuk mempelajari penyakit,kemajuan,dan prognosis.bila pasien tidak menerima realitas bahwa membutuhkan pengobatan continue,maka perubahan prilaku tidak akan dipertahankan.Memberikan dasar untuk pemahaman tentang peningkatan TD dan mengklarisifikasi istilah medis yang sering digunakan.pemahaman bahwa TD tinggi dapat terjadi tanpa gejala adalah ini untuk memungkinkan pasien melanjutkan pengobatan meskipun ketika merasa sehat.-Karena pengobatan untuk pasien hipertensi adalah sepanjang kehidupan,maka dengan penyampaian ide”terkontrol”akan

Page 6: Intervensi Hipertensi

membantu pasien untuk memahami kebutuhan untuk melanjutkan  pengobatan/medikasi.