Interpretasi Panas Bumi
-
Upload
rahmad-syafrizal-ginting -
Category
Documents
-
view
9 -
download
3
description
Transcript of Interpretasi Panas Bumi
PEMBAHASAN
A. Konturing
Konturing pada peta persebaran mineral didasarkan pada suhu terbentuk
mineral yang teralterasi dan di asosiasikan kan mineral pencirinya. Pada
tugas ini, terdapat persebaran mineral yaitu : Illit, Adularia, Epidote, Biotit,
Garnet, Serisit, Smektit, K-Feldspar, Amphibole, Dickite, Pyrophilite,
Chalzedon, Halistik, Cristobalik, Alunit, Opal, dan Magnetit.
Berdasarkan persebaran mineral dan suhu terbentuknya, praktikan
membaginya menjadi 6 zona suhu kelompok yang berbeda, kelompok 1
(warna merah) merupakan kelompok dengan persebaran Garnet Serisit
Amphibole, kelompok 2 (warna biru) merupakan kelompok dengan
persebaran Epidote Serisit Illit Adularia, kelompok 3 (warna oranye )
merupakan kelompok dengan persebaran Adularia Illit Epidote, kelompok 4
(warna merah jambu) merupakan kelompok Smektit Illit, kelompok 5 (warna
hijau) merupakan kelompok Chalzedon Dicktit Pyrophilit, kelompok 6 (warna
putih) merupakan kelompok opal cristobalit Alunit.
B. Zona Heat Source
Zona heat source merupakan zona panas yang mengkondensasi uap panas
menuju reservoir, pada peta ini zona heat source ditandai dengan zona
dengan suhu yang paling tinggi dan memiliki penciri mineral yang hanya
terbentuk pada suhu tinggi. Seperti, biotit, garnet, dan amphibole.
C. Zona Reservoir
Zona reservoir merupakan zona yang dapat mengaliri dan menyimpan fluida,
fluida sendiri bergerak dari recharge area menuju reservoir dikarenakan
faktor gradien hidrolik. Mineral yang dijadikan penciri sebagai zona reservoir
ini, yaitu mineral yang memiliki permeabilitas cukup tinggi dan juga
terbentuk pada zona bersuhu tinggi. Pada peta persebaran mineral
hidotermal ditunjukkan dengan terdapatnya mineral adularia yang memiliki
permeabilitas tinggi dan mineral epidot dan serisit yang terbentuk pada suhu
yang cukup tinngi.
D. Zona Claycap
Zona claycap merupakan zona yang mengakumulasi dan menahan fluida
untuk terperangkap pada daerah tersebut, pada peta ini zona claycap
ditandai dengan kehadiran mineral yang memiliki permeabilitas buruk yaitu
mineral chalzedon, dan juga mineral-mineral lempung seperti smektit, ilit,
kaolinit, alunit, dickit, dan pyropilic. Daerah ini akan memperangkap fluida
yang mengalir melalui reservoir sebelumnya, mineral ini juga
diintepretasikan berasal dari ubahan batuan permeable, yang sebelumnya
berperan sebagai reservoir.