panas bumi

12
TUGAS KULIAH GEOLOGI PANAS BUMI Miranti Nuraini 21100111120001

description

panas bumi

Transcript of panas bumi

Page 1: panas bumi

TUGAS KULIAH GEOLOGI PANAS BUMI

Miranti Nuraini

21100111120001

Page 2: panas bumi

DELINEASI KONTUR BERDASARKAN SUHU PEMBENTUKKAN MINERAL

Page 3: panas bumi

Bagian dengan suhu pembentukkan 320-340˚ ditandai dengan warna merah, bagian ini dicirikan dengan keterdapatan asosiasi mineral biotit sekunder,garnet dan sedikit montmorilonite

Bagian dengan suhu pembentukkan 280-300˚ ditandai dengan warna jingga (orange) , bagian ini dicirikan dengan keterdapatan asosiasi mineral garnet, amphibol, epidot, dan K-feldspar.

Bagian dengan suhu pembentukkan 230-280˚ ditandai dengan warna kuning, bagian ini dicirikan dengan keterdapatan asosiasi mineral epidot, serisit, dan adularia

Bagian dengan suhu pembentukkan 140-220˚ ditandai dengan warna hijau muda, bagian ini dicirikan dengan keterdapatan asosiasi mineral illite, dickite, pyrophilite, smektit, dan adularia.

Bagian dengan suhu pembentukkan 120-140˚ ditandai dengan warna biru muda, bagian ini dicirikan dengan keterdapatan asosiasi mineral kalsedon, alumit

Bagian dengan suhu pembentukkan berkisar 120˚ ditandai dengan warna biru tua, bagian ini dicirikan dengan keterdapatan asosiasi mineral haloisit, christobalit, opal, dan alumit.

Page 4: panas bumi

DELINEASI ZONA ALTERASI HIDROTHERMAL

Page 5: panas bumi

Zona potasik, yang ditandai dengan warna merah, dengan asosiasi mineral berupa garnet, epidot, biotit sekunder, k-Feldspar, amphibol, dan sedikit montmorilonite, mineral-mineral ini terbentuk pada suhu berkisar antara 280-340 ˚. Zona potasik ini merupakan zona yang paling dekat dengan sumber panas (heat source), hal ini terlihat ada komposisi mineral penyusunnya yang memiliki suhu pembentukkan yang tinggi.

Zona philik, yang ditandai dengan warna jingga/orange, dengan asosiasi mineral berupa epidot, serisit, dan sedikit adularia. Mineral mineral ini terbentuk pada suhu berkisar 230-280. Zona ini disebut juga dengan zona alterasi serisit, yang menandakan adanya dominasi serisit pada zona ini. Zona philik ini mengelilingi zona potasik, dan sumber panasnya masih cukup dekat.

Zona propilitik, yang ditandai dengan warna kuning, dengan asosiasi mineral berupa epidot, ilite, dan sedikit adularia. Mineral mineral ini terbentuk pada suhu berkisar 220-300. Zona propilitik ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan sumber panas.

Page 6: panas bumi

Zona argilic, yang ditandai dengan warna hijau muda, dengan asosiasi mineral berupa ilite, smektit, dan sedikit adularia. Mineral mineral ini terbentuk pada suhu berkisar 140-220. Zona argilic ini memiliki jarak yang jauh dengan sumber panas.

Zona argilic lanjutan (advance argilic) , yang ditandai dengan warna biru muda, dengan asosiasi mineral berupa dickite, pyrofilik, haloisit, christobalit, opal, dan kalsedon. Mineral mineral ini terbentuk pada suhu berkisar 120-140. Zona argilic lanjutan ini memiliki jarak yang sangat jauh dengan sumber panas.

Page 7: panas bumi

INTERPRETASI KOMPONEN SISTEM PANAS BUMI

RESERVOIR

CAPROCK

Page 8: panas bumi

Sumber panas (heat source) Sumber panas terdapat pada dekat dengan zona merah, hal ini diprediksi dari

mineral-mineral yang terdapat pada zona merah memiliki suhu pembentukkan yang sangat tinggi. Diindikasikan sumber panas berasal dari fluida magmatik, hal ini diindikasikan dari keterdapatan mineral seperti biotit, amphibol, dan K feldspar yang umumnya melimpah pada batuan beku (asal magmatik). Asal fluida magmatik ini selain diindikasikan dari keterdapatan mineral biotit, amphibol, dan K-feldspar, juga ditandai dengan adanya mineral pyropilit yang terbentuk pada pH asam. pH asam identik dengan fluida magmatik.

Batuan reservoir Batuan reservoir diprediksi terdapat pada zona berwarna merah-kuning, pada

zona merah terdapat mineral garnet yang merupakan mineral penciri base reservoir, sedangkan mineral epidot merupakan mineral penciri top reservoir, juga pada zona kuning terdapat mineral adularia, proses pembentukkan mineral adularia memerlukan siklus air, sehingga dapat diinterpretasikan bagian yang terdapat mineral adularia memiliki permeabilitas yang tinggi. Hal ini sangat berkaitan dengan batuan reservoir, karena salah satu syarat batuan reservoir yang baik adalah memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi, agar dapat menyimpan dan mengalirkan fluida panas.

Batuan penutup (caprock) Batuan penutup (caprock) diindikasikan berada pada zona berwarna hijau, hal

ini diinterpretasikan dikarenakan keterdapatan mineral-mineral lempung seperti illite dan smektite, mineral lempung bersifat impermeable, sehingga, sangat baik sebagai batuan penutup.

Page 9: panas bumi

INTERPRETASI PENAMPANG BAWAH PERMUKAAN

Page 10: panas bumi

Zona potasik, yang ditandai dengan warna merah, dengan asosiasi mineral berupa garnet, epidot, biotit sekunder, actinolit, serisit, klorit, kalsit, ortoklas, dan sedikit montmorilonite. Zona potasik ini merupakan zona yang paling dekat dengan sumber panas (heat source), hal ini terlihat ada komposisi mineral penyusunnya yang memiliki suhu pembentukkan yang tinggi.

Zona propilitik, yang ditandai dengan warna jingga/oranye, dengan asosiasi mineral berupa epidot, ilite, adularia, klorit, smektit.

Zona argilic, yang ditandai dengan warna kuning, dengan asosiasi mineral berupa smektit, kalsedon.

Page 11: panas bumi

INTERPRETASI KOMPONEN SISTEM PANAS BUMI

Sumber panas (heat source) Sumber panas terdapat pada dekat dengan zona merah, hal ini

diprediksi dari mineral-mineral yang terdapat pada zona merah memiliki suhu pembentukkan yang sangat tinggi.

Batuan reservoir Batuan reservoir diprediksi terdapat pada zona berwarna merah-oranye,

pada zona merah terdapat mineral garnet yang merupakan mineral penciri base reservoir, sedangkan mineral epidot merupakan mineral penciri top reservoir, juga pada zona orange terdapat mineral adularia, hal ini diinterpretasikan dari keterdapatan mineral adularia, proses pembentukkan mineral adularia memerlukan siklus air, sehingga dapat diinterpretasikan bagian yang terdapat mineral adularia memiliki permeabilitas yang tinggi. Hal ini sangat berkaitan dengan batuan reservoir, karena salah satu syarat batuan reservoir yang baik adalah memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi, agar dapat menyimpan dan mengalirkan fluida panas. Adanya mineral klorit juga merupakan suatu penanda bahwa telah memasuki zona reservoir. Adanya struktur geologi berupa sesar juga memperbesar nilai permeabilitas.

Page 12: panas bumi

Batuan penutup (caprock) Untuk batuan penutup tidak dapat

diinterpretasikan karena terbatasnya data, umumnya batuan penutup tersusun dari mineral lempung seperti smektit dan ilite, namun pada penampang ini terlihat adanya asosiasi mineral ilite dan smektit yang bersamaan dengan mineral adularia dan klorit yang merupakan mineral penciri permeabilitas tinggi.