Interpretasi Kadar Kolesterol Dalam Darah

6
Kadar Kolesterol dalam Darah Hasil pemeriksaan kolesterol Anda biasanya dinyatakan dalam miligram per desi liter (mg/dL). Dampak kadar kolesterol Anda terhadap risiko penyakit jantung tergantung pada faktor risiko lainnya seperti usia, riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan tekanan darah Anda. Tabel 1. Kadar Kolesterol Total LDL (low density lipoprotein) LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Tabel 2. Kadar Kolesterol Jahat Kurang dari 100 Optimal 100-129 Mendekati Optimal 130-159 Batas Normal Tertinggi 160-189 Tinggi Lebih dari 190 Sangat Tinggi Implikasi klinik : Nilai LDL tinggi dapat terjadi pada penyakit pembuluh darah koroner atau hiperlipidemia bawaan. Peninggian kadar dapat terjadi pada sampel yang diambil segera. Hal serupa terjadi pula pada hiperlipoproteinemia tipe Ha dan Hb, DM, hipotiroidism, sakit kuning yang parah, sindrom nefrotik, hiperlipidemia bawaan dan idiopatik serta penggunaan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen. Penurunan LDL dapat terjadi pada pasien dengan hipoproteinemia atau alfa-beta-lipoproteinemia. Kurang dari 200 Normal 200-239 Batas Normal- Tinggi Lebih dari 239 Tinggi

Transcript of Interpretasi Kadar Kolesterol Dalam Darah

Page 1: Interpretasi Kadar Kolesterol Dalam Darah

Kadar Kolesterol dalam Darah

Hasil pemeriksaan kolesterol Anda biasanya dinyatakan dalam miligram per desi liter (mg/dL). Dampak kadar kolesterol Anda terhadap risiko penyakit jantung tergantung pada faktor risiko lainnya seperti usia, riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan tekanan darah Anda.

Tabel 1. Kadar Kolesterol Total

LDL (low density lipoprotein)

LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa tinggi LDL

Tabel 2. Kadar Kolesterol Jahat

Kurang dari 100 Optimal100-129 Mendekati Optimal130-159 Batas Normal Tertinggi160-189 TinggiLebih dari 190 Sangat Tinggi

Implikasi klinik :

Nilai LDL tinggi dapat terjadi pada penyakit pembuluh darah koroner atau hiperlipidemia bawaan. Peninggian kadar dapat terjadi pada sampel yang diambil segera. Hal serupa terjadi pula pada hiperlipoproteinemia tipe Ha dan Hb, DM, hipotiroidism, sakit kuning yang parah, sindrom nefrotik, hiperlipidemia bawaan dan idiopatik serta penggunaan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen.

Penurunan LDL dapat terjadi pada pasien dengan hipoproteinemia atau alfa-beta-lipoproteinemia.

HDL (high density lipoprotein)

HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen menaikkan kadar HDL. HDL merupakan produk sintetis oleh hati dan saluran cerna serta katabolisme trigliserida

Tabel 3. Kadar Kolesterol Baik

Kurang dari 50 (Wanita) dan 40 (Pria) NormalLebih dari 60 Tinggi

Kurang dari 200 Normal200-239 Batas Normal-TinggiLebih dari 239 Tinggi

Page 2: Interpretasi Kadar Kolesterol Dalam Darah

Implikasi klinik:

Terdapat hubungan antara HDL – kolesterol dan penyakit arteri koroner Peningkatan HDL dapat terjadi pada alkoholisme, sirosis bilier primer, tercemar racun

industri atau poliklorin hidrokarbon. Peningkatan kadar HDL juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan klofi brat, estrogen, asam nikotinat, kontrasepsi oral dan fenitoin.

Penurunan HDL terjadi dapat terjadi pada kasus fi brosis sistik, sirosis hati, DM, sindrom nefrotik, malaria dan beberapa infeksi akut. Penurunan HDL juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan probucol, hidroklortiazid, progestin dan infus nutrisi parenteral.

Trigliserida

Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh, kelebihan kalori Anda akan disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh. Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga. Diabetes, gangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida.Kadar trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.

Deskripsi :

Trigliserida ditemukan dalam plasma lipid dalam bentuk kilomikron dan VLDL (very low density lipoproteins)

Tabel 4. Kadar Trigliserida

Kurang dari 150 Normal150-199 Batas normal- tinggi200-499 TinggiSama atau lebih dari 500 Sangat tinggi

Implikasi klinik :

Trigliserida meningkat dapat terjadi pada pasien yang mengidap sirosis alkoholik, alkoholisme, anoreksia nervosa, sirosis bilier, obstruksi bilier, trombosis cerebral, gagal ginjal kronis, DM, Sindrom Down’s, hipertensi, hiperkalsemia, idiopatik, hiperlipoproteinemia (tipe I, II, III, IV, dan V), penyakit penimbunan glikogen (tipe I, III, VI), gout, penyakit iskemia hati hipotiroidism, kehamilan, porfiria akut yang sering kambuh, sindrom sesak nafas, talasemia mayor, hepatitis viral dan sindrom Werner’s

Kolestiramin, kortikosteroid, estrogen, etanol, diet karbohidrat, mikonazol i.v, kontrasepsi oral dan spironolakton dapat meningkatkan trigliserida.

Penurunan trigliserida dapat terjadi pada obstruksi paru kronis, hiperparatiroidism, hipolipoproteinemia, limfa ansietas, penyakit parenkim hati, malabsorbsi dan malnutrisi.

Vitamin C, asparagin, klofi brat dan heparin dapat menurunkan konsentrasi serum trigliserida.

Kadar Gula Darah

Page 3: Interpretasi Kadar Kolesterol Dalam Darah

Nilai RujukanTabel 5. Kadar Gula Darah

Puasa : 70 – 110 mg/dl (3.9 – 6.1 mmol/L)

½ jam : 110 – 170 mg/ dl (6.1 – 9.4 mmol/L)

1 jam : 120 – 170 mg/dl (6.7 – 9.4 mmol/L)

1½ jam : 100 – 140 mg/dl (5.6 – 7.8 mmol/L)

2 jam : 70 – 120 mg/dl (3.9 – 6.7 mmol/L)

Interpretasi

Toleransi glukosa normal

Setelah pemberian glukosa, kadar glukosa darah meningkat dan mencapai

puncaknya pada waktu 1 jam, kemudian turun ke kadar 2 jam yang besarnya di bawah 126

mg/dl (7.0 mmol/L). Tidak ada glukosuria.

Gambaran yang diberikan di sini adalah untuk darah vena. Jika digunakan darah

kapiler, kadar puasa lebih tinggi 5.4 mg/dl (0.3 mmol/L), kadar puncak lebih tinggi 19.8 –

30.6 mg/dl (1.1 – 1.7 mmol/L), dan kadar 2 jam lebih tinggi 10.8 – 19.8 mg/dl (0.6 – 1.1

mmol/L). Untuk plasma vena kadar ini lebih tinggi sekitar 18 mg/dl (1 mmol/L).

Toleransi glukosa melemah

Pada toleransi glukosa yang melemah, kurva glukosa darah terlihat meningkat dan

memanjang. Pada diabetes mellitus, kadar glukosa darah di atas 126 mg/dl (7.0 mmol/L);

jika tak begitu meningkat, diabetes bisa didiagnosis bila kadar antara dan kadar 2 jam di atas

180 mg/dl (10 mmol/L). Toleransi glukosa melemah ringan (tak sebanyak diabetes) jika kadar

glukosa puasa dibawah 126 mg/dl (7.0 mmol/L), kadar antara di bawah 180 mg/dl (10

mmol/L), dan kadar 2 jam antara 126-180 mg/dl (7.0-10.0 mmol/L). Terdapat glukosuria,

walaupun tak selalu ada dalam sampel puasa.

Pada diabetes gestasional, glukosa puasa normal, glukosa 1 jam 165 mg/dl (9.2

mmol/L), dan glukosa 2 jam 145 mg/dl (8.0 mmol/L).

Pada banyak kasus diabetes, tidak ada puncak 1 jam karena kadar glukosa darah

meningkat pada keseluruhan waktu tes. Kurva diabetik dari jenis yang sama dijumpai pada

penyakit Cushing yang berat.

Toleransi glukosa yang lemah didapatkan pada obesitas (kegemukan), kehamilan

lanjut (atau karena kontrasepsi hormonal), infeksi yang berat (terutama staphylococci,

sindrom Cushing, sindrom Conn, akromegali, tirotoksikosis, kerusakan hepar yang luas,

keracunan menahun, penyakit ginjal kronik, pada usia lanjut, dan pada diabetes mellitus

yang ringan atau baru mulai.

Tes toleransi glukosa yang ditambah dengan steroid dapat membantu mendeteksi

diabetes yang baru mulai. Pada pagi dini sebelum TTGO dilaksanakan, penderita diberikan

100 mg kortison, maka glukosa darah pada 2 jam bisa meningkat di atas 138.8 mg/dl (7.7

mmol/L) pada orang-orang yang memiliki potensi menderita diabetes.

Penyimpanan glukosa yang lambat

Page 4: Interpretasi Kadar Kolesterol Dalam Darah

Kadar glukosa darah puasa normal. Terdapat peningkatan glukosa darah yang

curam. Kadar puncak dijumpai pada waktu ½ jam di atas 180 mg/dl (10 mmol/L). Kemudian

kadar menurun tajam dan tingkatan hipoglikemia dicapai sebelum waktu 2 jam. Terdapat

kelambatan dalam memulai homeostasis normal, terutama penyimpanan glukosa sebagai

glikogen. Biasanya ditemukan glukosuria transien.

Kurva seperti ini dijumpai pada penyakit hepar tertentu yang berat dan kadang-

kadang para tirotoksikosis, tetapi lebih lazim terlihat karena absorbsi yang cepat setelah

gastrektomi, gastroenterostomi, atau vagotomi. Kadang-kadang dapat dijumpai pada orang

yang normal.

Toleransi glukosa meningkat

Kadar glukosa puasa normal atau rendah, dan pada keseluruhan waktu tes kadarnya

tidak bervariasi lebih dari ± 180 mg/dl (1.0 mmol/L). Kurva ini bisa terlihat pada penderita

miksedema (yang mengurangi absorbsi karbohidrat) atau yang menderita antagonis insulin

seperti pada penyakit Addison dan hipopituarisme. Tidak ada glukosuria. Kurva yang rata

juga sering dijumpai pada penyakit seliak. Pada glukosuria renal, kurva toleransi glukosa bisa

rata atau ormal tergantung pada kecepatan hilangnya glukosa melalui urine.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil laboratorium

Penggunaan obat-obatan tertentu

Stress (fisik, emosional), demam, infeksi, trauma, tirah baring, obesitas dapat

meningkatkan kadar glukosa darah.

Aktifitas berlebihan dan muntah dapat menurunkan kadar glukosa darah. Obat

hipoglikemik dapat menurunkan kadar glukosa darah.

Usia. Orang lansia memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi. Sekresi insulin

menurun karena proses penuaan.

Asam Urat

Nilai normal :

Tabel 6. Kadar Asam Urat

Pria ; ≥ 15tahun:3,6-8,5mg/dL SI unit :214-506 μmol/LWanita;> 18 tahun: 2,3 – 6,6 mg/dL SI unit : 137 – 393 μmol/L

Deskripsi:

Asam urat terbentuk dari penguraian asam nukleat. Konsentrasi urat dalam serum meningkat bila terdapat kelebihan produksi atau destruksi sel (contoh : psoriasis, leukemia) atau ketidakmampuan mengekskresi urat melalui ginjal.

Implikasi klinik:

Page 5: Interpretasi Kadar Kolesterol Dalam Darah

• Hiperurisemia dapat terjadi pada leukemia, limfoma, syok, kemoterapi, metabolit asidosis dan kegagalan fungsi ginjal yang signifi kan akibat penurunan ekskresi atau peningkatan produksi asam urat.

• Nilai asam urat di bawah nilai normal tidak bermakna secara klinik.• Obat yang dapat meningkatkan kadar urat darah meliputi: tiazid, salisilat(< 2 g/hari),

etambutol, niasin dan siklosporin.• Obat yang dapat menurunkan kadar urat darah meliputi: allopurinol,probenesid,

sulfinpirazon dan salisilat (> 3 g/hari).mengekskresi urat melalui ginjal.

Perawatan pasien

Interpretasikan hasil pemeriksaan dan monitor fungsi ginjal, tanda gout atau gejala leukemia. Kadar asam urat seharusnya turun pada pasien yang diterapi dengan obat yang bersifat uricosuric seperti allopurinol, probenesid, dan sulfinpirazon.

Daftar Pustaka

Pendoman Interpretasi Klinik dari Kementerian Kesehatan Indonesia 2011