Interpretasi Geologi Masing

10
Interpretasi Geologi dari Masing-Masing Metode A. Metode Klasifikasi Kurlov Berdasarkan metode klasifikasi ini diperoleh interpretasi kondisi akuifer di daerah Napa dan Vegeta adalah Alkali Bikarbonat Water. Artinya bahwa daerah Napa dan Vegeta beserta daerah sekitarnya tersusun oleh batuan yang mengandung karbonat tinggi. air ini bisa akuifer yang berasal dari endapan volkanik. Karbonat yang melimpah berasal dari pelarutan batugamping sedangkan unsur alkali yang melimpah berasal dari pelarutan mineral-mneral seperti halit, K-feldspar, plagioklas atau mineral – mineral yang mengandung unsur alkali yang terendapakan sampai daerah pantai tersebut. B. Metode Korelasi (Metode Stiff) Berdasarkan metode korelasi ini diperoleh informasi melalui grafik pada millimeter blok bahwa terlihat adanya perbedaan yang mencolok mengenai komposisi kation dan anion pada air dalam akuifer. C. Metode Analisa ( Metode Ttrilinier Pipper), Berdasarkan metode analisa ini diperoleh informasi melalui plotting unsur kation dan anion yang membentuk bentuk jajar genjang dimana kandungan

Transcript of Interpretasi Geologi Masing

Interpretasi Geologi dari Masing-Masing MetodeA. Metode Klasifikasi KurlovBerdasarkan metode klasifikasi ini diperoleh interpretasi kondisi akuifer di daerah Napa dan Vegeta adalah Alkali Bikarbonat Water. Artinya bahwa daerah Napa dan Vegeta beserta daerah sekitarnya tersusun oleh batuan yang mengandung karbonat tinggi. air ini bisa akuifer yang berasal dari endapan volkanik. Karbonat yang melimpah berasal dari pelarutan batugamping sedangkan unsur alkali yang melimpah berasal dari pelarutan mineral-mneral seperti halit, K-feldspar, plagioklas atau mineral mineral yang mengandung unsur alkali yang terendapakan sampai daerah pantai tersebut.B. Metode Korelasi (Metode Stiff)Berdasarkan metode korelasi ini diperoleh informasi melalui grafik pada millimeter blok bahwa terlihat adanya perbedaan yang mencolok mengenai komposisi kation dan anion pada air dalam akuifer.

C. Metode Analisa ( Metode Ttrilinier Pipper),Berdasarkan metode analisa ini diperoleh informasi melalui plotting unsur kation dan anion yang membentuk bentuk jajar genjang dimana kandungan alkali tanah lebih besar daripada kandungan alkalinya. Sedangkan tingkat keasamannya dipengaruhi oleh kandungan asam lemah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kandungan asam kuatnya.

D. Metode Illustrasi (Diagram Bar Collins)Berdasarkan metode Illustrasi ini didapat hasil bahwa nilai epj dari unsur bikarbonat dan unsur alkali merupakan yang paling dominan.Pembahasan ( Kelebihan & Kekurangan Masing-Masing Metode )A. Metode Klasifikasi Kurlov

Metode Kurlov metode ini berguna memberi nama dari kelas air yang dianalisis, sampel air diolah sedemikian rupa di laboratorium untuk diketahui unsur-unsur yang ada di dalamnya beserta jumlah terlarutnya, metode ini sangat baik karena dapat member informasi kandungan kimia dari air sehingga dapat diinterpretasikan mengenai asal dari akuifer serta proses-proses yang terjadi sehingga menghasilkan komposisi seperti yang didapat, selain itu metode sangat praktis dan mudah diterapkan. Namun metode ini memiliki beberapa kelemahan antara lain dalam hal pengolahan air saat di laboratorium, bila air tercemar sedikit saja oleh unsur yang berasal setelah pengambilan sampel, maka akan sangat mengubah komposisi dari air tersebut, akibatnya analisis yang akan diolah juga akan sangat berubah.

B. Metode Korelasi (Metode Stiff)

Metode ini dapat diketahui perkembangan pergerakan unsur dalam tanah, dari hasil korelasi akan dapat dianalisis proses proses yang terjadi yang menyebabkan orientasi jumlah unsur dalam air seperti yang ditunjukkan dalam data. Maka metode ini sangat baik untuk mengetahui perkembangan data kimia air tanah pada lokasi tertentu, namun bila air tanah yang diambil ternyata sudah tercemar dan memiliki komposisi yang sangat berbeda, korelasi di metode ini akan sangat sulit diterapkan.C. Metode Analisa

Metode ini sangat baik dalam hal untuk mengetahui proses-proses yang terjadi sehingga menghasilkan komposisi kimia yang demikian, karena metode mengeplottkan presentase dari tiga unsur anion dan kation utama dalam air tanah sehingga akan didapatkan suatu titik pada suatu daerah yang menunjukkan keterangan dari komposisi kimia yang ada pada anion dan kation, lalu ditarilurus k garis dari hasil pengeplottan pada kedua diagram setitiga kation dan anion, maka akan menunjukkan suatu daerah yang keterangannya lebih spesifik. Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat menunjukkan semua unsur yang ada di air tanah, karena hanya unsur-unsur tertentu saja yang diplottkan, bila ada unsur lain ada di air tanah dan jumlahnya dominan maka keterangan spesifik dari jenis air tanah tersebut.D. Metode Illustrasi (Diagram Bar Collins)Metode ini merupakan metode sintesa atau ilustrasi yang sangat baik dalam hal ini terpretasi geologi, terutama dalam hal penyajiannya di dalam suatu peta. Metode ini mengeplottkan total jumlah epj dari masing-masing unsur kation dan anion, sehingga dapat diketahui unsur mana yang dominan jumlahnya berdasar dari panjang diagram batangya, kelemahan metode ini adalah perkembangan jumlah dari suatu unsur kurang dapat terrepresentasikan karena diagram disusun anion di kanan dengan diagram kation disebelah kirinya akibatnya tidak ada informasi berarti yang terlihat.Kesetimbangan Kation & Anion di Airtanah

Anion & Kation

Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Untuk senyawa anorganik disebut analisis kualitatif anorganik. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. Tabel berikut menunjukkan beberapa ion yang berwarna. (Masterton,W.L. , et al. Chemical principle. Ed 5. Saunders College Publ.1990 dan Zumdahl,S.S., et al. Chemistry. D.C Heath and Cmp. 1990)Analisis Kation

Analisis kation dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation. Analisis Anion

Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya

Kesetimbangan

Reaksi kesetimbangan dituliskan sebagai berikut : aA + bB (cC + dD

dimana jumlah mol pada reaksi tersebut seharusnya tetap karena proses kesetimbangan harus terjadi, missal pada suatu batuan mengandung ion alkali sebanyak x mol dan karbonat sebanyak y mol, maka ketika ion tersebut terlarutkan dalam air, jumlah ion alkali dan bikarbopnat dalam air juga harus sama.Reaksi Kesetimbangan Asam Basa

Asam secara sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen, sedangkan basa mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidroksil.

Asam atau pun basa yang mengalami disosiasi sempurna merupakan asam atau basa kuat, misalnya HCl, HNO3, NaOH dan KOH. Sebaliknya bila asam atau basa hanya terdisosiasi sebagian maka disebut asam atau basa lemah, misalnya asam asetat, H2S dan amonium hidroksida. Pada air tanah reaksi asam basa ini bisa terbentuk dari penguraian zat-zat organic ataupun anorganik yang mengandung unsur ion basa dan asam sehingga mempengaruhi keasaman dari air yang melarutkannya misal air terdapat di kawasan rawa yang kaya akan unsur C , unsur C sendiri temasuk ke unsur yang bersifat asam, sehingga akan menjadikan air di daerah tersebut menjadi asam pula, bisa juga pada daerah voklanik yang endapan materialnya kaya akan mineral mafic seperti olivine, piroksen atau biotit yang mengandung unsur basa, maka ketika mineral tersebut larut, akan menjadikan air dari daerah tersebut bersifat basa.Reaksi Kesetimbangan Redoks

Reaksi oksidasi dan reduksi yang digunakan untuk analisa kualitatif, baik sebagai pengoksidasi atau pun pereduksi. Beberapa reaksi oksidasi reduksi yang ditunjukkan dengan adanya perubahan fisik seperti perubahan warna sangat berguna dalam membantu identifkasi ion.

Berikut ini beberapa zat yang digunakan dalam analisa kualitatif:

1. Kalium permanganat, KMNO42. Kalium kromat, K2CrO43. Asam nitrat, HNO34. Hidrogen peroksida, H2O2DAFTAR PUSTAKA

Staff Asisten Hirogeologi periode 2008/2009. 2010. Panduan Pratikum Hidrogeologi Tahun ajaran 2010/1011. Yogyakarta : Laboratorium Geologi Tata Lingkungan.https://docs.google.com/gview?url=http://staff.unila.ac.id/sonnywidiarto/files/2011/09/bab-5-analisis-kation-anion.pdf&chrome=true