International monetary funds

8
International Monetary Funds Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggungjawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan- kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara. Dari negara-negara anggota PBB, yang tidak menjadi anggota IMF adalah Korea Utara, Kuba, Liechtenstein, Andorra, Monako, Tuvalu dan Nauru. Lembaga ini berawal ketika PBB mensponsori Konferensi Keuangan dan Moneter di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada tanggal 22 Juli, 1944. Artikel

Transcript of International monetary funds

Page 1: International monetary funds

International Monetary Funds

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah

organisasi internasional yang bertanggungjawab dalam mengatur sistem finansial global dan

menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah

keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu

negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya,

negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi

badan usaha milik negara.

Dari negara-negara anggota PBB, yang tidak menjadi anggota IMF adalah Korea Utara,

Kuba, Liechtenstein, Andorra, Monako, Tuvalu dan Nauru.

Lembaga ini berawal ketika PBB mensponsori Konferensi Keuangan dan Moneter di

Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada tanggal 22 Juli, 1944. Artikel

tentang Perjanjian IMF berlaku mulai 27 Desember 1945, dan organisasi IMF terbentuk pada

bulan Mei 1946, sebagai bagian dari rencana rekonstruksi pasca Perang Dunia II dan

memulai operasi finansial pada 1 Maret 1947.

Lembaga ini, bersama Bank untuk Penyelesaian Internasional dan Bank Dunia, sering

Pula disebut sebagai institusi Bretton Woods. Ketiga institusi ini menentukan kebijakan

moneter yang diikuti oleh hampir semua negara-negara yang memiliki ekonomi pasar.

Sebuah negara yang menginginkan pinjaman dari IMF, keistimewaan BIS serta

pinjaman pembangunan Bank Dunia, harus menyetujui syarat-syarat yang ditentukanoleh

ketiga institusi ini.

Page 2: International monetary funds

IMF adalah lembaga pemberi pinjaman terbesar kepada Indonesia. Lembaga

internasional ini beranggotakan 182 negara. Kantor pusatnya terletak di Washington. Misi

lembaga ini adalah mengupayakan stabilitas keuangan dan ekonomi melalui pemberian

pinjaman sebagai bantuan keuangan temporer, guna meringankan penyesuaian neraca

pembayaran. Sebuah negara akan meminta dana kepada IMF ketika sedang dilanda kiris

ekonomi. Pinjaman tersebut terkait erat dengan berbagai persyaratan, yang disebut

kondisionalitas. Mata uang IMF adalah SDR — Special Drawing Rights. Mulai 20 Agustus

1998, 1 SDR = US$ 1,33.

IMF dijuluki ‘organisasi internasional paling berkuasa di abad 20, yang sangat besar

pengaruhnya bagi kesejahteraan sebagian besar penduduk bumi’. Ada pula yang mengolok-

olok IMF sebagai singkatan dari ‘institute of misery and famine’ (lembaga kesengsaraan dan

kelaparan). Sebagaimana halnya Bank Dunia, lembaga ini dibentuk sebagai hasil

kesepakatan Bretton Woods setelah Perang Dunia II. Menurut pencetusnya, Keynes dan

Dexter White, tujuannya adalah ‘menciptakan lembaga demokratis yang menggantikan

kekuasaan para bankir dan pemilik modal internasional’ yang bertanggung jawab terhadap

resesi ekonomi pada dekade 1930-an. Akan tetapi peran itu sekarang berbalik 180 derajat,

setelah IMF dan Bank Dunia menerapkan model ekonomi neo-liberal yang menguntungkan

para pemberi pinjaman, bankir swasta dan investor internasional. Lembaga keuangan

tersebut dikecam sebagai tak lebih dari perpanjangan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

IMF diserang kritik.

Selama bertahun-tahun IMF dikecam karena meningkatkan kemiskinan dan

ketidakstabilan.Laporan-laporan terbaru dari Kongres AS dan Parlemen Inggris juga

memberikan kecaman pedas terhadap tindakan-tindakan IMF. Kepala ahli Ekonomi Bank

Dunia, Joseph Stiglitz, sangat mengecam IMF atas perannya dalam krisis Asia. Di Indonesia,

IMF dituding sebagai biang keladi kepanikan yang berbuntut pada krisis keuangan, setelah ia

memaksa penutupan 16 bank dan membuat kesepakatan restrukturisasi besar-besaran yang

mengakibatkan investor panik. Kendati sejak musim gugur 1999 IMF menempuh langkah

Page 3: International monetary funds

pengurangan kemiskinan sebagai sasaran utama, masih perlu dicermati seberapa kuat daya

penyembuhnya.

Menurut laporan staf IMF sendiri: “Sering didapati bahwa program-program (IMF)

diikuti oleh meningkatnya inflasi dan anjloknya tingkat pertumbuhan” (Khan 1990). Institut

Pembangunan Luar Negeri (ODI) Inggris menyimpulkan bahwa program-program IMF

mengandung ‘pengaruh terbatas kepada pertumbuhan ekonomi,’ ‘mengurangi pendapatan

riil’, ‘gagal memicu arus modal masuk,’ ‘tidak begitu berdampak terhadap angka inflasi’,

‘memangkas tingkat investasi’, ‘berbiaya sosial besar,’ ‘menciptakan destabilisasi politik.’

Bagaimana pinjaman berlaku ?

Ada beberapa macam pinjaman;

1. SBA – standby arrangements: pinjaman jangka pendek 1-2 tahun

2. EFF – extended fund facility: pinjaman jangka menengah 3 tahun dengan peninjauan

sasaran setiap tahun.

3. SAF – structural adjustment facility: pinjaman jangka menengah dengan konsesi tertentu

selama tiga tahun bagi negara-negara berpendapatan rendah.

4. ESAF – enhanced structural adjustment fund: mirip SAF, tapi berbeda cakupan dan

rentang persyaratannya. Amerika Serikat mengontrol pembuatan keputusan di IMF

melalui hak votingnya, sesuai dengan besarnya hak suara yang dimiliki yakni 17.81%.

Angka tersebut cukup memberinya hak untuk memveto kebijakan IMF. Selain AS, tidak

ada negara yang mempunyai lebih dari 6% hak suara dan mayoritas negara anggota

mempunyai kurang dari 1%. Pinjaman IMF dianggap sebagai sesuatu yang ‘keramat’;

yang tidak bisa dilalaikan oleh suatu negara.

Persyaratan – obat IMF

Nota Kesepakatan atau Letter of Intent (LoI) adalah dokumen yang menetapkan apa

yang harus dilakukan oleh sebuah negara agar bisa memperoleh pinjaman IMF. LoI

didahului dengan negosiasi antara kementerian keuangan negara yang bersangkutan dan

IMF. Dokumen tersebut biasanya ditandatangani oleh Menteri Keuangan dan kepala bank

Page 4: International monetary funds

sentral. LoI memuat kebijakan-kebijakan berskala besar yang harus diimplementasikan oleh

pemerintah. Tidak jarang, LoI sangat jauh jangkauannya. Unsur-unsurnya sering mencakup,

antara lain: sasaran anggaran berimbang, sasaran-sasaran pengadaan uang dan inflasi,

kebijakan nilai tukar uang, keseimbangan perdagangan dan kebijakan perdagangan,

reformasi hukum perburuhan, reformasi struktur PNS, privatisasi, dan perubahan perundang-

undangan. Kadang-kadang Memorandum tambahan disertakan pada LoI.

IMF menambahkan syarat-syarat pada pinjamannya. Dalam jangka pendek, umumnya IMF

menekankan kebijakan-kebijakan berikut:

1. devaluasi nilai tukar uang,

2. unifikasi dan peniadaan kontrol uang; liberalisasi harga: peniadaan subsidi dan kontrol;

pengetatan anggaran.

Dalam jangka panjang, umumnya IMF menekankan kebijakan-kebijakan berikut :

1. liberalisasi perdagangan: mengurangi dan meniadakan kuota impor dan tariff

2. deregulasi sektor perbankan sebagai program penyesuaian sektor keuangan

3. privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara;privatisasi lahan pertanian, mendorong

agribisni

4. reformasi pajak: memperkenalkan/meningkatkan pajak tak langsung; mengelola

kemiskinan’ melalui penciptaan sasaran dana-dana sosial’pemerintahan yang baik.

Kesepakatan terbaru antara Pemerintah Indonesia dan IMF

Pada 4 Februari 2000, IMF menyetujui pemberian pinjaman — jenis EFF —

berjangka waktu tiga tahun sebesar SDR 3,638 milyar (sekitar US$5 milyar) untuk

mendukung program reformasi ekonomi dan struktural Indonesia. Dari jumlah tersebut, SDR

260 juta (sekitar US$49 juta) diberikan pada hari itu juga dan sisanya akan diberikan setelah

dilakukan peninjauan kinerja sasaran dan program pada periode berikutnya

Page 5: International monetary funds

Kesepakatan Pinjaman Pasca-krisis

Tabel berikut ini menunjukkan tiga kesepakatan terakhir IMF dengan Pemerintah

Indonesia. Jumlah pinjaman sesungguhnya lebih kecil daripada jumlah yang disetujui —

yakni Pemerintah Indonesia tidak sepenuhnya menerima total dana yang disediakan.

Konsultasi dengan masyarakat sipil, LSM dan Aktivis

IMF mengatakan bahwa sulit menerima masukan dari masyarakat sipil mengenai

pinjaman karena kendala waktu. Tapi, LSM bisa mendesak untuk bertemu dengan para

utusan misi IMF. Jika mereka menolak, mereka bisa diadukan kepada para petinggi IMF dan

pers. LSM juga bisa menyoroti sasaran/kebijakan yang belum diimplementasikan, kebijakan-

kebijakan yang bermasalah dan menyarankan kebijakan yang dapat disisipkan. Pinjaman

terbaru dari IMF akan berlaku hingga 31 Desember 2002, tetapi sewaktu-waktu dapat

ditunda bila sasaran tidak tercapai.