INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA...

88
i INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG KAJANG DENGAN MASYARAKAT TAMANGAPA RAYA DI KELURAHAN TAMANGAPA KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) Pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar Jurusan Sosiologi Agama Oleh: AMALIA RAHMADANI 30400113021 FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA...

Page 1: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

i

INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG KAJANG

DENGAN MASYARAKAT TAMANGAPA RAYA DI KELURAHAN

TAMANGAPA KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Sosial (S.Sos) Pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik

UIN Alauddin Makassar Jurusan Sosiologi Agama

Oleh:

AMALIA RAHMADANI

30400113021

FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 3: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 4: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 5: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 6: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 7: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 8: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 9: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 10: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 11: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 12: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 13: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 14: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 15: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 16: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 17: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 18: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 19: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 20: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 21: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,
Page 22: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai

makhluk individu yang berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan

dengan lingkungan sekitar, juga sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup

tanpa manusia lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan

untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Manusia mempunyai motif atau

dorongan sosial, dengan adanya dorongan sosial maka manusia akan mencari

orang lain untuk melakukan interaksi. Keberadaan manusia sebagai makhluk

sosial juga memberikan pengertian bahwa citra kemanusiaan atau bahkan esensi

kemanusiaan hanya dapat terbentuk manakala manusia melakukan serangkaian

interaksi dengan yang lainnya.

Manusia tidak dapat hidup hanya dengan dirinya sendiri, hampir semua

yang kita lakukan dalam kehidupan kita berkaitan dengan orang lain. Terjadinya

hubungan antar manusia disebabkan/ secara kodrati karena merupakan makhluk

sosial, yang tidak mungkin hidup sebatang kara. Demi pemenuhan dorongan yang

timbul pada dirinya, manusia merasa perlu dan harus berhubungan dengan orang

lain.1 Manusia melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia

yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.

1Onong Uchjana Effendy, Hubungan Insani (Cet. 1; Bandung: Remadja Karya CV,

1988), h. 2.

Page 23: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

2

Bahkan manusia akan mempunyai arti, jika ada manusia yang lain tempat ia

berinteraksi.

Menurut Soerjono Soekanto, Interaksi sosial adalah kunci dari semua

kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan

bersama-sama. Bertemunya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan

menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup

semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-

kelompok manusia bekerjasama, saling berbicara dan seterusnya untuk mencapai

tujuan bersama, menggandakan persaingan, pertikaian dan lain sebagainya.2

Interaksi sosial terjadi karena adanya masyarakat. Istilah masyarakat

diambil dari bahasa Arab, yakni musyarak yang berarti bergaul. Istilah masyarakat

dalam bahasa inggris adalah society yang berasal dari kata socius yang berarti

kawan. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah

tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur

mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama.3

Suatu interaksi tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi 2

syarat yaitu adanya kontak sosial yang bersifat primer dan sekunder. Adanya

komunikasi sosial yang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang

berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniahatau sikap. Berlangsungnya suatu

proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain: faktor imitasi,

2Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Cet. XXXVII; Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2004 ), h. 60-61. 3Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar (Cet. IV; Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 53.

Page 24: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

3

sugesti, identifikasidan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-

sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.4 Bentuk-bentuk

interaksi sosial berupa karjasama, asimilasi, akulturasi, akomodasi, persaingan,

pertikaian dan konflik. Hubungan interaksi sosial dapat dilihat dalam QS Al

Hujurat/49:13.

Terjemahnya:

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling

taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal.5

Penggalan pertama ayat di atas sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan adalah pengantar untuk menegaskan bahwa semua manusia derajat kemanusiaannya sama disisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang lainnya. tidak ada juga perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan karena semua diciptakan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Pengantar tersebut mengantar pada kesimpulan yang disebut oleh penggalan terakhir ayat ini yakni “sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa”. Karena itu, berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi yang termulia di sisi Allah.6

4Abd. Rasyid Masri, Mengenal Sosiologi: Suatu Pengantar (Cet. I; Makassar: Alauddin

University Press, 2011), h. 91. 5Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakatra: 1971), h. 847. 6M Quraish Shihab, Tafsir Al- Mishbah (Cet. I; Jakarta: Lentera Hati, 2009), h. 616.

Page 25: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

4

Penjelasan dari ayat tersebut menekankan pada setiap manusia untuk

saling menghargai, karena derajat manusia sama disisi Allah. Melalui interaksi

sosial yang dilakukan manusia, maka akan mempererat hubungan sosial antar

masyarakat. Hal tersebut juga dijelaskan dalam QS An-Nisaa’/04:36.

Terjemahnnya:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-

kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan

tetangga yang jauh, teman sejawat, hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan

diri.7

“Wahai sekalian manusia, sembahlah Allah Yang Maha Besar dan yang menciptakan kamu serta pasangan kamu, dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun selain-Nya, serta jangan juga mempersekutukan-Nya dengan sedikit persekutuan pun. Dan dengan dua orang ibu-bapak, persembahkanlah kebijakan yang sempurna, dan jangan abaikan berbuat baik dengan karib-kerabat dan anak-anak yatim, yakni mereka yang meninggal ayahnya sedang ia belum dewasa, serta orang-orang miskin, tetangga yang dekat hubungan kekerabatannya atau yang dekat rumahnya denganmu, tetangga yang jauh kekerabatannya atau rumahnya, demikian juga dengan, teman sejawat, baik yang sejawat dalam perjalanan maupun dalam kehidupan sehari-hari, serta ibnu sabil, yakni anak-anak jalanan dan orang-orang yang habis bekalnya sedang ia dalam perjalanan, dan hamba sebaya kamu, baik lelaki maupun perempuan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai, yakni tidak melimpahkan rahmat kasih sayang-Nya, tidak juga menganugerahkan ganjaran-Nya kepada orang-orang yang sombong, yang merasa diri tinggi sehingga enggan

7Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 123.

Page 26: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

5

membantu dan bergaul dengan orang-orang lemah, apalagi yang menggabungkan keangkuhan itu dengan membangga-banggakan diri.8

Realitas yang terjadi, Kampung Kajang adalah sekumpulan masyarakat

yang berasal dari Kajang Bulukumba, mereka mendirikan Kampung sendiri yang

diberi nama Kampung Kajang. Jaraknya sekitar -+ 90 meter dari masyarakat

Tamangapa Raya. Meskipun tidak terlalu jauh namun hubungan sosial antara

keduanya menjadi sangat terbatas dengan jarak tersebut. Masyarakat Kajang juga

membangun Masjid sendiri di dalam kawasan Kampung Kajang. Hal ini tentu

menyebabkan interaksi antara keduanya jadi sangat kurang.

Masyarakat di Kampung Kajang memiliki beberapa perbedaan dengan

masyarakat Tamangapa. Hal ini mempengaruhi interaksi sosial antara keduanya.

Interaksi sosial atau hubungan sosial yang terdapat dalam masyarakat Kampung

Kajang dan masyarakat Tamangapa sangat kurang, hal ini terjadi karena adanya

gerbang pemisah antara kedua masyarakat ini. Juga dipengaruhi oleh karakter

masyarakat yang berbeda. Sehingga mempengaruhi interaksi sosial antara

masyarakat di Kampung Kajang dengan masyarakat Tamangapa. Masyarakat

Tamangapa yang bisa dikatakan lebih maju dalam hal pengetahuan, teknologi,

politik, ekonomi dan sebagainya. Mereka lebih mengutamakan rasionalitas

dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai perwujudannya dari pada segala

sesuatu yang bersifat tradisi, adat istiadat maupun budaya.

8M Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, h. 526.

Page 27: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

6

Berbanding terbalik dengan masyarakat Kajang yang dikenal dengan

nilai-nilai adat yang masih mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Masyarakat Kajang pada umumnya terbagi menjadi dua kelompok yaitu Kajang

luar dan Kajang dalam. Meskipun Kajang terbagi menjadi dua kelompok, tidak

ada perbedaan yang berarti diantara keduanya. Sejak dulu hingga kini mereka

selalu berpegang teguh pada ajaran leluhur. Berdasarkan ajaran tersebut,

masyarakat Kajang harus selalu menjaga keseimbangan hidup dengan para leluhur

mereka, begitupun yang terjadi pada masyarakat Kajang di Kampung Kajang.

Masyarakat Kajang di Kampung Kajang percaya bahwa adat yang mereka

yakini sampai sekarang sebagai pedoman untuk menata, membangun dan

mempertahankan kepercayaan mereka agar kehidupan dimasa yang akan datang

masih tetap hidup dan dilanjutkan oleh generasi-genersi pemuda Kajang.

Perpindahannya pun dipilih di kawasan Kampung Kajang agar mempermudah

mereka untuk melakukan serangkaian adat atau aturan yang bersumber dari

leluhurnya. Selain itu mereka juga dapat melestarikan bahasa Konjo yang menjadi

bahasa sehari-hari mereka di Kajang. Di lokasi Kampung Kajang terdapat juga

berbagai lapisan masyarakat seperti beberapa masyarakat yang berasal dari

Malino, Sidrap yang berpindah ke Kampung Kajang, namun mayoritas

penduduknya berasal dari Kajang Bulukumba.

Page 28: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

7

Mereka melakukan urbanisasi dengan tujuan yang berbeda-beda.

Urbanisasi adalah arus pindah ke Kota, dengan kata lain perpindahan penduduk

dari Desa ke Kota.9 Walaupun masyarakat Kajang melakukan urbanisasi akan

tetapi mereka masih mempertahankan nilai yang melekat pada masyarakat Kajang

yang kaya akan solidaritas, kesederhanaan, serangkaian aturan Pasang dan dapat

merealisasikannya di Kampung Kajang tersebut.

Pemahaman adat budaya dari Kajang inilah yang masih dipertahankan

oleh masyarakat di Kampung Kajang yang tinggal dan menetap di Tamangapa.

Masyarakat yang berada di Kampung Kajang lebih sering berinteraksi antar

sesamanya. Selain karena jaraknya yang agak jauh dengan masyarakat

Tamangapa, adanya gerbang pemisah yang bertuliskan “Selamat Datang di

Kawasan Kampung Kajang”, juga karena karakter masyarakat yang beda. Hal ini

yang menyebabkan interaksi antara keduanya sangat kurang, bahkan kadang kala

sampai mengakibatkan konflik.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik meneliti masyarakat

Kajang di Kampung Kajang untuk melihat bagaiman interaksi atau hubungan

sosial antara masyarakat yang berada di dalam kawasan Kampung Kajang dan

masyarakat Tamangapa Raya yang menetap di sekitar Kampung Kajang.

9Suriyani, Sosiologi Pedesaan (Cet. 1; Makassar: Perpustakaan Nasional, 2014), h. 162.

Page 29: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

8

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Penelitian ini berjudul Interaksi Sosial Masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dengan Masyarakat Tamangapa Raya di Kelurahan Tamangapa,

Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Fokus Penelitian: Interaksi sosial antara masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dengan masyarakat Tamangapa Raya yang menetap disekitar Kampung

Kajang.

2. Deskripsi Fokus

Berdasarkan pada fokus penelitian dengan judul tersebut, dapat

dideskripsikan berdasarkan substansi permasalahan dan substansi pendekatan

penelitian ini, dibatasi melalui interaksi sosial masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dengan masyarakat Tamangapa Raya di Kecamatan Manggala Kota

Makassar agar terhindar dari kesalah pahaman tentang judul dalam penelitian ini,

maka penulis mencantumkan definisi judul yang bisa menjadi bahan untuk

terciptanya kesepahaman antara penulis dan pembaca sebagai berikut :

a. Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto interaksi sosial merupakan hubungan-

hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang

perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang

perorangan dengan kelompok manusia.10

10Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 61.

Page 30: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

9

Interaksi sosial adalah bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada dalam

masyarakat. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik

antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya

memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi

hubungan antara pihak-pihak yang terlibat melainkan terjadi saling

mempengaruhi.

b. Masyarakat Kajang

Masyarakat Kajang adalah sebuah masyarakat yang tinggal dipedalaman

bagian Bulukumba. Secara turun-temurun mereka tinggal di Kecamatan Kajang,

Kabupaten Bulukumba. Masyarakat Kajang pada umumnya sangat

mempertahankan pola yang dilahirkan oleh sistem nilai budaya warisan nenek

moyang mereka. Mereka menganggap nilai-nilai hidup yang didapat dari nenek

moyang mereka itu sebagai kebenaran mutlak yang tidak perlu lagi didialogkan

atau diragukan.11

c. Masyarakat Tamangapa Raya

Masyarakat Tamangapa Raya adalah Masyarakat yang tinggal dan

menetap di luar kawasan Kampung Kajang. Mereka merupakan penduduk yang

lebih dulu mendiami Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala tersebut.

Masyarakatnya tergolong lebih maju karena dari dulu hingga kini mereka telah

tinggal dan menetap di Kota.

11A.Wanua Tangke, Potret Manusia Kajang (Cet.l; Makassar: Pustaka Refleksi, 2003), h.

vii.

Page 31: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

10

d. Kampung Kajang di Antang Raya

Kampung Kajang merupakan sebuah tempat menetapnya masyarakat yang

kebanyakan masyarakatnya berasal dari Kajang Bulukumba. Kampung Kajang

terletak Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Di

Kampung Kajang terdapat lapisan-lapisan masyarakat yang melakukan urbanisasi

atau perpindahan dari Desa ke Kota dengan tujuan yang berbeda-beda.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

merumuskan pokok permasalahan. Adapun masalah-masalah yang penulis

rumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Tipologi Kampung Kajang di Tamangapa Raya?

2. Bagaimana Interaksi sosial antara Masyarakat Tamangapa Raya

dengan Masyarakat Kajang di Kampung Kajang?

3. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Interaksi Sosial antara

Masyarakat Kajang di Kampung Kajang dengan Masyarakat

Tamangapa Raya?

D. Kajian Pustaka

Setelah penulis meneliti secara seksama, maka penulis berkesimpulan

bahwa belum ada tulisan yang secara khusus dibuat untuk menjelaskan bagaimana

hubungan interaksi sosial antara masyarakat Kampung Kajang dan masyarakat

Page 32: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

11

Tamangapa Raya dilihat dari perspektif akademik. Adapun buku yang berkaitan

dengan judul penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Skripsi yang berjudul Interaksi Sosial Karaeng dengan Masyarakat Desa

Kindang Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba, atas nama Hayati, Jurusan

Sosiologi Agama, tahun 2015. Skripsi ini menjelaskan bahwa interaksi antara

karaeng dan masyarakat Desa Kindang sangat minim dan tidak haremonis.

Karaeng yang tidak mau becampur-baur dengan masyarakat biasa karena merasa

tidak pantas jika bergaul dengan masyarakat biasa. Adanya sikap kesombongan

yang dimiliki kalangan karaeng menjadi garis pemisah dalam berinteraksi dan

menganggap dirinya adalah orang yang paling tinggi stratanya dalam Desa

tersebut.12

Skripsi yang berjudul Interaksi antara Etnis Tionghoa dengan Etnis Bugis

di Sengkang Kabupaten Wajo, atas nama Jumianti, Jurusan Sosiologi Agama,

tahun 2015, Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik. Skripsi ini menjelaskan

bahwa interaksi antara etnis Tionghoa dan etnis Bugis di Sengkang berjalan

harmonis. Etnis Tionghoa yang bertahun-tahun lamanya menetap tidak mengalami

kesulitan dalam beradaptasi dengan masyarakat etnis Bugis karena memang

mereka lahir dan dibesarkan di Sengkang. Sejak dulu mereka sudah berbaur dan

berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Kerja sama menyangkut kehidupan

sehari-hari dimasyarakat dan saling berpartisipasi. Dalam kehidupan sehari-hari

mereka bertemu dan membicarakan banyak hal seperti politik, ekonomi, budaya,

12 Hayati “Interaksi Sosial Karaeng dengan masyarakat Desa Kindang Kecamatan

Kindang Kabupaten Bulukumba”, Skripsi (Makassar: Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik,

UIN Alauddin Makassar, 2015)

Page 33: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

12

dan kehidupan sehari-hari, keduanya saling memahami masing-masing sehingga

menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis di lingkungan masyarakat.13

Skripsi yang berjudul Interaksi Sosial antara Minoritas Kristen dan

Masyarakat Mayoritas Muslim di Desa Tamannyeleng Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa, atas nama Muhammad Nur, Jurusan Sosiologi Agama, tahun

2015, Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik. Skripsi ini menjelaskan bahwa

interaksi sosial antara minoritas Kristen dan mayoritas Muslim di Desa

Tamannyeleng terbagi menjadi 2 bentuk interaksi sosial yaitu:14

1. Asosiatif

a. Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang

untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan suatu proses sosial

yang didalamnya terdapat persetujuan antara orang perorangan atau kelompok

manusia untuk mencapai suatu tujuan.

b. Hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat tentu harus dengan

mengadakan musyawarah karena setiap orang memiliki pendapat yang

berbeda-beda, olehnya itu sangat perlu untuk dimusyawarahkan bersama

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

13 Jumianti “Interaksi antar Etnis Tionghoa dengan Etnis Bugis di Sengkang Kabupaten

Wajo”, Skripsi (Makassar: Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, UIN Alauddin Makassar,

2015) 14 Muhammad Nur “Interaksi Sosial antara masyarakat Minoritas Kristen dan masyarakat

Mayoritas Muslim di Desa Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa”, Skripsi

(Makassar: Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, UIN Alauddin Makassar, 2015)

Page 34: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

13

2. Disosiatif

a. Adanya perbedaan pemahaman dan budaya antara masyarakat mayoritas

Muslim dan masyarakat minoritas Kristen.

b. Masyarakat mayoritas Muslim dan minoritas Kristen saling memperlihatkan

keteguhan iman mereka terhadap agama yang dianut, sehingga memicu

persaingan antara keduanya.

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas yang telah diuaraikan maka tujuan

penelitian adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana Tipologi atau karakter Kampung Kajang di

Tamangapa Raya

b. Untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial antara masyarakat Kajang di

Kampung Kajang dengan masyarakat Antang Raya

c. Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial

antara masyarakat Kajang di Kampung Kajang dengan masyarakat

Tamangapa Raya

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini dapat memperkaya kajian-kajian teoritis

tentang interaksi sosial serta dapat menjadi bahan rujukan bagi Mahasiswa

yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Page 35: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

14

b. Secara praktis, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang

Interaksi Sosial antara masyarakat Kampung Kajang dan masyarakat

Tamangapa Raya. Dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian ilmiah dan

praktis yang berkepentingan, serta dapat juga menjadi langkah awal bagi

peneliti serupa didaerah-daerah lain.

Page 36: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

15

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Interaksi Sosial

Dilihat dari asal usulnya, interaksi sosial berasal dari bahasa inggris social

interaction, yang mengandung pengertian sebagai saling tindak (interaction) yang

dibangun, dipertahankan dan diubah oleh dua orang atau lebih.1 Interaksi

merupakan dinamika kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok

dalam masyarakat, dengan kata lain interaksi berarti suatu rangkaian tingkah laku

yang terjadi antara dua orang atau lebih yang saling mengadakan respon secara

timbal-balik. Oleh karena itu interaksi dapat pula diartikan saling mempengaruhi

perilaku masing-masing yang bisa terjadi antara individu dan kelompok, atau

kelompok dengan kelompok lain.

Interaksi sosial juga merupakan suatu proses yang sifatnya timbal-balik

dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan

melalui kontak langsung, melalui berita yang didengar atau melalui surat kabar.2

1Zusrini Hatta, “Interaksi Sosial”, Zusrinihatta.blogspot.com/2012/07/interaksi-

sosial_03.html (30 Desember 2016). 2Suriani, Sosiologi Pedesaan, h. 30.

Page 37: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

16

1. Definisi Interaksi Sosial

Pada hakikatnya, manusia telah memiliki sifat yang dapat digolongkan kedalam:3

a. Manusia sebagai makhluk individual

b. Manusia sebagai makhluk sosial

c. Manusia sebagai makhluk berke-Tuhanan.

Hubungan sosial merupakan salah satu hubungan yang harus dilaksanakan,

mengandung pengertian bahwa dalam hubungan itu setiap individu menyadari

tentang kehadirannya disamping kehadiran individu lain. Disamping itu manusia

sebagai makhluk sosial, dituntut pula adanya kehidupan berkelompok sehingga

keadaan ini mirip sebuah komunitas, seperti Desa, suku bangsa, dan sebagainya

yang masing-masing kelompok memiliki ciri yang berbeda satu sama lain.

2. Aspek-aspek Interaksi Sosial

Setelah diketahui definisi interaksi sosial diatas, maka aspek-aspek dalam

interaksi sosial itu adalah sebagai berikut:4

a. Adanya Hubungan. Setiap interaksi sudah barang tentu terjadi karena adanya

hubungan baik antara individu dengan individu, maupun antara individu

dalam hubungan kelompok.

b. Ada Individu. Setiap interaksi sosial menuntut tampilnya individu-individu

yang melaksanakan hubungan.

3Slamet Santoso, Dinamika Kelompok (Cet. ll; Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999), h. 13. 4Slamet Santoso, Dinamika kelompok, h. 15.

Page 38: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

17

c. Ada Tujuan. Setiap interaksi sosial memiliki tujuan tertentu seperti

mempengaruhi individu lain.

d. Adanya hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok interaksi sosial yang

ada hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok ini terjadi karena

individu dalam hidupnya tidak terpisah dari kelompok disamping itu tiap-tiap

individu memiliki fungsi didalam kelompoknya.

3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Proses kehidupan masyarakat yang dinamis akan terjadi suatu proses sosial

yang didalamnya terdapat suatu proses interaksi sosial antara manusia satu dengan

yang lainnya. Proses sosial ini meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti aspek

sosial budaya, ekonomi, agama, dan perkawinan. Proses sosial ini dapat terjadi

dalam bentuk asosiatif dan disosiatif. Hal tersebut terjadi karena interaksi yang

terjadi dalam bentuk sosial tersebut melibatkan berbagai individu yang

didalamnya terdapat standar norma sosial yang disepakati bersama oleh para

anggota masyarakat. Bentuk penjelasan singkat mengenai bentuk-bentuk interaksi

sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat:

a. Asosiatif

Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan.

Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut:5

5 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Cet. XLV ; Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2013), h. 66-81.

Page 39: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

18

1. Kerja Sama

Kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja

sama juga timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai

kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai

cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi

kepentingan-kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya kepentingan-

kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang

penting dalam kerja sama yang berguna.

2. Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi

antara pribadi dan kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling

bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-

keetegangan.

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan

adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-

perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha

untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan

memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan bersama.

Page 40: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

19

4. Akulturasi

Proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan

suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan

asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing itu

diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya

kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

b. Disosiatif

Mengarah pada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik. Seperti:

1. Persaingan

Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau

kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara

kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak lawannya.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan

dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang,

baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap

perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan

tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai

menjadi pertentangan atau konflik.

Page 41: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

20

3. Konflik

Konflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat

tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar,

sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang

mengganjal interaksi sosial diantara mereka yang bertikai tersebut.

4. Syarat-Syarat Interaksi Sosial

Syarat-syarat interaksi sosial meliputi:

a. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum (yang artinya

bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Jadi artinya secara harfiah

adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak sosial baru terjadi apabila

terjadi hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu bukan semata-mata

hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja secara menyentuh

sesorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus

menyentuhnya.6

Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan,

tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Seseorang dapat saja bersalaman

dengan sebuah patung atau main mata dengan seorang buta sampai berjam-jam

lamanya, tanpa menghasilkan suatu kontak. Kontak tersebut dapat bersifat positif

atau negatif. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama,

6Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Cet. VI; Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2013), h. 55.

Page 42: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

21

sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan. Suatu kontak

dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang

mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya

apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya.

Sedangkan kontak sekunder memerlukan suatu perantara.

b. Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial dapat diartikan secara umum sebagai suatu bentuk

interaksi antar individu atau kelompok yang dilakukan dengan cara verbal

maupun non-verbal, dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan, dengan

cara yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak, dan yang mampu menghasilkan

tanggapan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.7

Komunikasi memungkinkan kerjasama antara orang perorangan atau

antara kelompok-kelompok manusia dan memang komunikasi merupakan salah

satu syarat terjadinya kerja sama. Akan tetapi tidak selalu komunikasi

menghasilkan kerja sama bahkan suatu pertikaian mungkin akan terjadi sebagai

akibat salah paham atau karena masing-masing tidak mau mengalah.8

7Antonius Atosokhi Gea dkk, Relasi Dengan Sesama (Cet. I; Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2002), h. 113. 8Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Cet. XLVl; Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2014),h.61.

Page 43: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

22

5. Interaksi Sosial dalam Perspektif Al-Quran

Interaksi sosial dalam Al-Quran adalah sikap saling menghargai dan saling

menghormati dalam urusan-urusan sosial kemasyarakatan atau dalam bidang

muamalah. Bentuk interaksi dalam Islam adalah silaturrahim. Al-Quran juga

cukup rinci dalam memberikan penjelasan akan pentingnya berinteraksi sesama

manusia. Dalam Islam ada tiga hubungan yang harus dilakukan yaitu hubungan

kepada Allah SWT, hubungan kepada sesama manusia dan hubungan kepada

alam semesta. Ketiga hubungan ini harus seimbang. Karena pentingnya interaksi

sosial, Islam pun memberikan penjelasan bahwa seorang muslim yang tidak baik

hubungannya dengan sesama manusia meskipun hubungannya dengan Allah

sangat baik maka imannya belumlah sempurna.9

Seperti yang dijelaskan dalam QS Ali Imran/03:112

9Safwan Ghali, “Islam dan Interaksi Sosial”, iain-s.blogspot.co.id/2013/04/islam-dan-

interaksi-sosial.html (31 Desember 2016).

Page 44: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

23

Terjemahnya:

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka

berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia,

dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi

kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat

Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian

itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.10

Mereka diliputi, sebagaimana satu bangunan meliputi penghuninya,

diliputi oleh kenistaan, yakni ketundukan akibat kekalahan dimana saja

mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada Allah, yakni ajaran

agama-Nya, atau tunduk membayar jizyah (pajak) sebagai warga negara

yang berhak memperoleh keamanan setelah tunduk pada pemerintahan

Islam dan tali dengan manusia, yakni pembelaan dari kelompok manusia

dan bersamaan dengan kenistaan itu, mereka juga kembali mendapat

kemurkaan dari Allah, bukan hanya itu tetapi ditambah lagi bahwa mereka

diliputi sehingga tidak dapat keluar dari kerendahan. Yang demikian itu,

yakni sanksi-sanksi yang mereka alami ini karena mereka terus menerus

mengkufuri kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa

alasan yang memang tidak dibenarkan. yang demikian itu, yakni

kekufuran dan pembunuhan, disebabkan mereka durhaka dan melampaui

batas, yakni akibat telah mendarah dagingnya sifat melampaui batas dan

kedurhakaan dalam diri mereka.11

B. Teori tentang Diakronik dan Singkronik

Pendekatan dalam study antropologi dimaksud untuk memahami

perkembangan suatu kebudayaan baik ditempat asal kebudayaan tersebut maupun

di tempat lain. Untuk memahami suatu kebudayaan suku bangsa diperlukan

semua perangkat pengetahuan, baik yang bersumber dari data-data dari

antropologi fisik berupa pelo antropologi, dan antropologi fisik maupun data yang

bersumber dari antropologi budaya yang mencakup arkeologi, antro-linguistik dan

etnologi. Suatu kesatuan dari semua data-data tersebut akan menjadi bahan

pembahasan yang sifatnya menyeluruh (holistic) terhadap keberadaan manusia

10 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 117. 11 M Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, h. 225.

Page 45: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

24

baik sebagai makhluk biologis maupun sebagai makhluk budaya. Untuk

memahami perkembangan suatu kebudayaan maka dilakukan pendekatan

Diakronik dan Singkronik.12

Pendekatan Diakronik adalah suatu studi dalam antro-pologi yang ingin

mendeskripsi suatu kebudayaan berdasarkan suatu waktu rentang sejarah pada

masa tertentu, dengan waktu yang sedang berlangsung. Dengan kata lain ada

kajian tentang suatu kebudayaan yang dilihat dalam dua dimensi waktu, yaitu

zaman yang sudah lampau dengan zaman kekinian di tempat yang sama.

Sedangkan pendekatan Singkronik adalah study antropologi mengenai suatu

kebudayaan dalam zaman yang sama di tempat yang berbeda.13

Pendekatan Singkronik dipakai untuk memahami perbedaan dan

persamaan kebudayaan yang terdapat pada masyarakat Kajang di Bulukumba

dengan masyarakat Kampung Kajang di Tamangapa.

C. Masyarakat Kajang

Masyarakat Kajang adalah sebuah masyarakat yang tinggal dipedalaman

bagian Bulukumba. Secara turun-temurun mereka tinggal di Kecamatan Kajang,

Kabupaten Bulukumba. Sebuah Desa yang merupakan tempat bermukim

sekelompok masyarakat yang mengidentifikasi dirinya sebagai Komunitas adat

Kajang yang meliputi dua pembagian wilayah adat yaitu Ilalang Embayya dan

Ipantarang Embayya. Istialh Ilalang dan Ipantarang masing-masing berarti di

12Santri Sahar, Pengantar Antropologi Integrasi Ilmu dan Agama (Cet. I; Makassar:

Carabaca, 2015), h. 130. 13Santri Sahar, Pengantar Antropologi Integrasi Ilmu dan Agama, h. 131.

Page 46: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

25

dalam dan di luar, dan kata Emba diartikan sebagai wilayah kekuasaan.14 Kajang

Ammatoa merupakan sebuah Desa yang masih sangat tradisional. Tipe Desa

tradisional kebanyakan kita jumpai pada masyarakat suku-suku terasing, dimana

seluruh kehidupan masyarakatnya termasuk teknologi, bercocok tanam,cara-cara

pemeliharaan kesehatan, cara-cara memasak makanan masih sangat tergantung

pada pemberian alam sekeliling mereka.15

Suku Kajang dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kajang Dalam ( Suku Kajang, mereka disebut “Ilalang Embayya”)

b. Kajang Luar ( orang-orang yang berdiam disekitar suku Kajang yang relatif

lebih berkembang, mereka disebut “Ipantarang Embayya”).

Meskipun Tanah Kajang terbagi menjadi 2, namun nilai solidaritas dan

aturan adat dari sang leluhur tidak lepas dari aktifitas kehidupan mereka. Suku

Kajang luar hidup dan menetap ditujuh Desa di Bulukumba. Sementara suku

Kajang dalam tinggal hanya di dusun Benteng. Di Dusun Benteng inilah

masyarakat Kajang dalam dan luar melaksanakan segala aktifitasnya yang masih

berkaitan dengan adat-istiadat. Masyarakat Kajang pada umumnya menggunakan

bahasa yang berdialek Konjo sebagai bahasa sehari-harinya. Nilai kesederhanaan

atau kebersahajaan yang membuat mereka identik dengan istilah “Tallasa’

kamase-masea” atau hidup bersahaja. Bagi masyarakat Kajang modernisasi

dianggap sebagai pengaruh menyimpang terhadap aturan adat dari leluhur mereka.

14Abdul Hafid, Ammatoa Dalam Kelembagaan Komunitas Adat Kajang (Cet. I;

Makassar: De La Macca, 2013), h. 9. 15Suriyani, Sosiologi Pedesaan, h. 37.

Page 47: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

26

Mereka tidak mudah menerima budaya dari luar daerah. Orang-orang Kajang pada

umumnya sangat menjunjung nilai-nilai, adat-istiadat, maupun kebudayaan dari

Nenek moyang mereka, mereka juga dikenal akan tingginya solidaritas antar

sesamanya.

Masyarakat Kajang sangat berpegang teguh pada kepercayaan Patuntung

dan Pasang Ri Kajang yang merupakan sumber pengetahuan mereka. Patuntung

atau mannuntungi diartikan sebagai suatu sasaran yang lebih nyata terhadap

konsep keagamaan yaitu sikap atau cita-cita menuju (mencapai) kearah

pengetahuan, upaya peningkatan kualitas keagamaan, penghayatan serta

pemahaman kasallangngang (keislaman) yang lebih baik dan sempurna. Upaya

mencapai kasallangngang yang lebih baik dan sempurna inilah yang sekarang

dipahami oleh komunitas Ammatoa, khususnya generasi muda, sebagai

manifestasi tertinggi dari patuntung atau mannuntungi. Mereka merasa

berkewajiban meningkatkan kualitas kepatuntungannya terus menerus sebagai

bekal dihari kemudian dan aturan Pasang sebagai pedoman mereka.16

Pasang adalah kumpulan pesan-pesan, petuah-petuah, petunjuk-petunjuk

dan aturan-aturan bagaimana seseorang menempatkan diri terhadap makro dan

mikro kosmos serta tata cara menjalin harmonisasi alam - manusia - Tuhan.

Pasang merupakan sistem nilai yang menjadi pedoman tertinggi bagi komunitas

dalam mana ia mengkonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan,

16 Yusuf Akib, Ammatoa Komunitas Berbaju Hitam (Cet. II; Makassar: Pustaka Refleksi,

2008), h. 45.

Page 48: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

27

baik yang berorientasi keduniaan maupun keakhiratan.17 Adapun isi Pasang

tersebut didalamnya terdapat segala perintah Turi’e A’ra’na yang berbentu pesan

(tidak tertulis) tidak dapat diubah, ditambah maupun dikurangi dan harus

dijalankan, agar kehidupan masyarakat adat Kajang dapat berjalan dengan baik

dan normal, baik kehidupan di dunia maupun kehidupan akhirat. Pasang Ri

Kajang mengharuskan semua penganutnya untuk mempercayai dan

mempertahankan apa saja yang diwariskan oleh nenek moyang dan leluhur

mereka.18 Oleh karena itu Pasang tersebut wajib ditaati, dipatuhi, dan

dilaksanakan oleh masyarakat Kajang Ammatoa. Jika masyarakat adat Kajang

melanggar Pasang, maka akan terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan.19

Kepercayaan terhadap Pasang diimplementasikan dalam hidup dan kehidupan

warga masyarakat adat Kajang, sejak awal keberadaannya, hingga akhirnya

eksistensinya di dunia. Kepercayaan terhadap Turi’e A’ra’na dan Pasang dalam

kawasan masyarakat adat Kajang, masih sangat kuat menguasai kehidupannya,

yakni tercermin pada kegiatan ritual atau upacara adatnya, misalnya upacara

Apparuntuk atau Appadongkok Paknganro, yaitu upacara memohon doa dan

mengucap syukur kepada Turi’e A’ra’na.

Upacara Apparuntuk Paknganro yang dilakukan oleh Ammatoa, apabila

masyarakatnya memperoleh rezeki misalnya hasil panen padi, jagung dan

tanaman lainnya. Demikian pula halnya, akan dilakukan apabila masyarakat adat

Kajang ditimpa musibah, misalnya masyarakat ditimpa babbarak (penyakit yang

17 Yusuf Akib, Ammatoa Komunitas Berbaju Hitam, h. 62. 18Mas Alim Katu, Tasawuf Kajang (Cet. I; Makassar: Pustaka Refleksi, 2005), h. 3. 19Abdul Hafid, Ammatoa Dalam Kelembagaan Komunitas Adat Kajang, h. 42.

Page 49: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

28

berbahaya) atau panen padi tidak jadi karena musim kemarau yang

berkepanjangan atau karena diserang penyakit tanaman. Selanjutnya, upacara

Apparuntuk Paknganro ini dapat pula dilakukan oleh seorang warga masyarakat

adat Kajang apabila usahanya membawa hasil yang menggembirakan, atau

sembuh dari penyakit yang pernah dideritanya dan ucapan syukur karena masih

diberi usia dan kesehatan sehingga dapat kembali turun ke sawah.20

Memahami Pasang sudah merupakan kewajiban bagi masyarakat Kajang,

oleh karena itu kemuliaan warga masyarakatnya dikaitkan dengan tingkat

penguasaannya dan ketaatannya terhadap Pasang Ri Kajang. Jika dibandingkan

dengan masyarakat Kajang dalam, masyarakat Kajang luar terbilang lebih maju.

Namun nilai-nilai adat dan aturan Pasang tidak lepas dari aktivitas kehidupan

mereka.

D. Akulturasi Budaya

Istilah Akulturasi (acculturation) merupakan suatu konsep mengenai

proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan

tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan

sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima

dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya

kepribadian kebudayaan itu sendiri. Menurut Harsojo (1984: 163-164). Akulturasi

adalah fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok-kelompok manusia

yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dengan mengadakan

20Abdul Hafid, Ammatoa Dalam Kelembagaan Komunitas Adat Kajang, h. 21.

Page 50: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

29

kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan

perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau

pada kedua-duanya.21

E. Asimilasi

1. Asimilasi adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai

dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat di

antara individu-individu atau kelompok-kelompok dan juga merupakan usaha-

usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental

dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan/ tujuan bersama.22

2. Proses Asimilasi

Asimilasi yang merupakan bentuk interaksi sosial diawali dengan adanya

perbedaan kepentingan/ tujuan dari masing-masing individu atau kelompok

dimana mereka saling mempertahankan pendapat mereka masing-masing.

Individu atau kelompok tersebut kemudian saling mengadakan pendekatan

sehingga timbullah sikap yang sama dan akhirnya diikuti dengan terjadinya

interaksi secara langsung dalam waktu yang cukup lama.

Akibat dari interaksi ini kedua belah pihak kemudian saling mengadakan

penyesuaian diri, di mana proses penyesuaian diri ini sering tanpa melalui

paksaan, tetapi melalui kesadaran dan kemauan masing-masing. Penyesuaian diri

21Warsito, Antropologi Budaya (Yogyakarta: Ombak, 2012), h. 152-153. 22 Slamet Santoso, Dinamika kelompok, h. 35.

Page 51: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

30

terhadap norma-norma idiil, sehingga akhirnya keduanya dapat mencapai

keterpaduan kepentingan/ tujuan.23

3. Faktor-faktor yang mempercepat proses asimilasi:24

a. Adanya toleransi dari kedua belah pihak

b. Adanya keseimbangan dari keduanya

c. Adanya sikap terbuka

d. Adanya persamaan unsur kebudayaan dari keduanya

e. Adanya perkawinan campuran

f. Adanya ancaman bersama dari luar

4. Bentuk-bentuk dari asimilasi:25

a. Alienation artinya suatu bentuk asimilasi dimana individu kurang baik dalam

interaksi sosial.

b. Stratification adalah suatu proses dimana individu yang mempunyai kelas,

kasta, tingkat atau status memberi batas yang mempunyai kelas, kasta, tingkat

atau status memberi batas yang jelas dalam masyarakat.

23 Slamet Santoso, Dinamika kelompok, h. 35. 24 Slamet Santoso, Dinamika kelompok, h. 35. 25 Slamet Santoso, Dinamika kelompok, h. 36.

Page 52: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

31

BAB III

METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

Setiap kegiatan ilmiah untuk lebih terarah dan rasional maka diperlukan

suatu metode yang sesuai dengan objek yang dikaji, karena metode itu sendiri

berfungsi sebagai pedoman mengerjakan sesuatu agar dapat menghasilkan hasil

yang memuaskan dan memaksimal.

Adapun metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitan lapangan (field research) jenis deskrptif

dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

yang memberikan gambaran tentang situasi dan kejadian secara faktual dan

sistematis mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan suatu fenomena.1

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-

gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai

sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.2

1Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. III; Bandung:

CV. Alfabeta, 2011), h. 22.

2Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Cet. III; Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2009), h. 47.

Page 53: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

32

Penelitian deskriptif dan kualitatif lebih menekankan pada keaslian tidak

bertolak dari teori melainkan dari fakta yang sebagaimana adanya di lapangan

atau dengan kata lain menekankan pada kenyataan yang benar-benar terjadi pada

suatu tempat atau masyarakat tertentu.3 Oleh karena itu penelitian ini akan

mendeksprikan tentang bagaimana bentuk interaksi sosial antara masyarakat

Kajang di Kampung Kajang dan masyarakat Tamangapa Raya.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di jalan Tamangapa Raya, Kelurahan Tamangapa

Raya, Kecamatan Manggala kota Makassar. Pemilihan lokasi penelitian atas

pertimbangan bahwa, lokasi tersebut merupakan salah satu tempat perpindahan

masyarakat Kajang yang melakukan urbanisasi.

b. Metode Pendekatan

Berdasarkan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian, maka

penelitian ini akan diarahkan untuk mengidentifikasi, mendeksripsikan serta

menganalisis secara kritis tentang bagaimana interaksi sosial antara masyarakat

Kajang di Kampung Kajang dan masyarakat Tamangapa Raya. Sumber data

diperoleh melalui studi lapangan (Fiel Research) dengan menggunakan

Pendekatan Sosiologi.

3 Sayuti Ali, Metode Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek (Cet. I; Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 69.

Page 54: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

33

Pendekatan sosiologi akan membantu menganalisis proses-proses sosial

khususnya interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pendekatan ini

dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana hubungan atau interaksi sosial

masyarakat Kajang di Kampung Kajang dengan masyarakat Tamangapa Raya

sebagai objek penelitian. Mengutip pandangan Hasan Shadily bahwa pendekatan

sosiologis adalah suatu pendekatan yang mempelajari tatanan kehidupan bersama

dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai

hidupnya.4

c. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan dalam

melakukan penelitian ini adalah:

1. Metode Observasi

Observasi dilakukan peneliti sebagai salah satu metode pengumpulan data

dengan tujuan untuk melihat dan mengetahui lebih pasti bagaimana interaksi

sosial/ hubungan sosial yang terjadi antara masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dengan masyarakat Tamangapa Raya. Hal ini dilakukan dengan cara turun

langsung ke lapangan dan mengamati secara langsung guna mendapatkan data

yang lebih jelas.

4Hasan Shadily, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia (Cet. IX; Jakarta: Bumi Aksara,

1983), h. 1.

Page 55: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

34

2. Metode Wawancara (interview)

Metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung pada responden

untuk mendapatkan informasi.5 Dalam konteks penelitian ini jenis interview yang

penulis gunakan adalah interview bebas terpimpin, dimana penulis mengunjungi

langsung ke rumah atau tempat tinggal masyarakat Kajang di Kampung Kajang

dan masyarakat Tamangapa Raya yang akan diwawancarai untuk menanyakan

secara langsung hal-hal yang berkaitan dengan topik. Dan peneliti menggunakan

interview untuk mendapatkan jawaban dari informan tentang interaksi sosial

antara masyarakat di Kampung Kajang dengan masyarakat Tamangapa Raya yang

menetap di sekitar Kampung Kajang.

3. Dokumentasi

Penelitian ini penulis menggunakan camera dan alat tulis untuk membantu

mengumpulkan data-data dan penulis akan mengambil gambar secara langsung

dari tempat penelitian untuk dijadikan sebagai bukti penelitian.

d. Sumber Data

Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari beberapa sumber yang dapat

membantu proses penelitian. Sumber data dalam penelitian ini sebagai berikut:

5Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 333.

Page 56: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

35

1. Data primer, yaitu data empirik yang diperoleh dari informan

penelitian, hasil observasi di lapangan serta dokumen dan hasil

wawancara dengan masyarakat setempat.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari literature seperti buku,

majalah, internet, media cetak serta sumber lain yang diangga relevan

dengan sasaran penelitian. Setelah data yang diperoleh terkumpul,

selanjutnya dilakukan inventarisasi data, pengolahan data, dan analisis

data.6

e. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer dari

responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah penelitian survei.7

Instrument peneliti merupakan instrument inti dalam penelitian ini. Peneliti

menjelaskan tentang alat pengumpulan data yang disesuaikan dengan jenis

penelitian yang dilakukan dengan merujuk pada metodologi penelitian.

Alat-alat yang digunakan dalam observasi yaitu:

1. Alat tulis menulis: buku, pulpen, atau pensil sebagai alat untuk mencatat

informasi yang di dapat pada saat observasi.

2. Kamera sebagai alat untuk mengambil gambar di lapangan yaitu pada

tempat observasi.

3. Perekam Suara.

6 Muh. Said Nurhidayat, Metode Penelitian Dakwah, (Jl. Sultan Alauddin 2013), h. 61. 7Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial(Cet. IV; Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), h. 59.

Page 57: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

36

f. Teknik Pengelolahan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengelolahan kualitatif dengan cara:

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses menyederhanakan, memilih, dan

mentransformasi data yang sifatnya belum ilmiah. Data ini direduksi sehingga

data dapat mudah dipahami oleh pembaca. Data yang diperoleh dari informan dan

hasil observasi harus disederhanakan dengan mengolah, memilih dan menjelaskan

dengan bahasa yang ilmiah. Penulis menyederhanakan dan memilih beberapa data

serta mengolah hasil wawancara dari beberapa informan agar lebih ilmiah dan

mudah dipahami baik dari segi bahasa, kalimat dan susuan kata.

2. Penyajian data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun secara sistematis yang

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, sehingga

data terlihat lebih utuh.

3. Teknik perbandingan

Teknik perbandingan yaitu teknik yang digunakan penulis untuk mengkaji

data yang telah diperoleh dari lapangan secara sistematis dan mendalam kemudian

membandingkan satu data dengan data lainnya sebelum menarik kesimpulan.

Metode ini dipakai untuk menghubungkan antara dua pembahasan yang relatif

sama, namun tetap mempunyai ruang untuk dibedakan.

Page 58: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

37

4. Pengambilan Kesimpulan dan verifikasi

Data yang didapat dijadikan acuan untuk mengambil kesimpulan dan

verifikasi dapat dilakukan dengan singkat, dengan cara mengumpulkan data baru.

Teknik ini mengungkapkan bahwa pada dasarnya setiap kesimpulan awal masih

bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat pada

tahap berikutnya.

Page 59: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Kelurahan Tamangapa

Sumber: data geografis Kelurahan Tamangapa 2017

Page 60: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

39

Salah satu Kelurahan yang menjadi tempat pemukiman masyarakat

Kampung Kajang berada di Kelurahan Tamangapa yang memiliki luas wilayah

yaitu 6,62 Km. Batas wilayah yaitu:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Bangkala

b. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Manggala

c. Sebelah Timur berbatasan dengan abupaten Maros

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa

Kelurahan

Jumlah penduduk Kelurahan Tamangapa dapat digambarkan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 1

Jumlah penduduk Kelurahan Tamangapa

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 5.142 Jiwa

2 Perempuan 5.058 Jiwa

Jumlah 10.200 Jiwa

Sumber: Data kependudukan Kelurahan Tamangapa pada 20 juli 2017

Jumlah penduduk Kelurahan Tamangapa secara keseluruhan, termasuk

masyarakat Kampung Kajang ialah berjumlah 10.200 jiwa, dengan 5.142 jiwa

penduduk laki-laki dan 5.058 jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan data

tersebut berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding penduduk

perempuan. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding perempuan

Page 61: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

40

memang tidak hanya terjadi di Kelurahan Tamangapa saja melainkan hampir di

setiap Lurah/Desa pun demikian, bahkan bisa kita temui pada level Kabupaten.

Tabel 2

Kondisi Sarana dan Prasarana

Kondisi Sarana dan Prasarana di Kelurahan Tamangapa. Sarana Ibadah

dan pendidikan seperi jumlah Masjid, Langgar, TK, Sekolah Dasar, SLTP, SLTA,

Pondok Pesantren, dan lembaha Khusus menjahit dapat dilihat pada table berikut:

NO Sarana Ibadah dan Pendidikan Jumlah

1. Masjid 11 Buah

2 Surau/Langgar 2 Buah

3 TK 5 Buah

4 Sekolah Dasar 5 Buah

5 SLTP 1 Buah

6 SLTA 1 Buah

7 Pondok Pesantren 1 Buah

8 Lembaga khusus Menjahit 1 Buah

Sumber: Data Potensi Kelurahan Tamangapa pada 20 juli 2017

Page 62: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

41

Adapun sarana dan tenaga kesehatan yang terdapat pada Kelurahan

Tamangapa, seperti pada tabel dibawah ini:

NO Sarana dan Tenaga Kesehatan Jumlah

1. Puskesmas 1 Buah

2 Puskesmas Pembantu 1 Buah

3 Dokter Praktek 1 Orang

4 Posyandu 7 Buah

5 Toko Obat/ Apotik 1 Buah

6 Dokter 4 Orang

7 Bidan 3 Orang

8 Mantri 6 Orang

9 Dukun 1 Orang

Sumber: Data Potensi Kelurahan Tamangapa pada 20 juli 2017

Kondisi Sarana dan Prasarana yang terakhir adalah sarana ekonomi dan

Lembaga Perekonomian, seperti pada table berikut:

NO Sarana Ekonomi dan lembaga Perekonomian Jumlah

1. Industri Kayu 3 Unit

2 Pasar 1 Unit

3 Warung/ kedai makan minum 10 Unit

4 Toko/ Warung Kelontong 36 Unit

5 Koperasi Simpan Pinjam 1 Unit

Sumber: Data Potensi Kelurahan Tamangapa pada 20 juli 2017

Page 63: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

42

Tabel 3

Kondisi Perekonomian. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata

Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat Kelurahan Tamangapa pada umumnya

adalah petani, Berikut tabel presentasenya:

NO Mata Pencaharian Jumlah

1. Buruh 20 %

2 Tani 60%

3 Swasta 4%

4 PNS 3%

5 TNI/ Polri 2%

6 Wiraswasta/ Jualan 10%

7 Lainnya 1%

Sumber: data PLKB Kelurahan Tamangapa pada 24 juli 2017

Tabel di atas menggambarkan bahwa mata pencaharian masyarakat

Kelurahan Tamangapa secara umum adalah petani. Di bandingkan pekerjaan lain

yaitu guru, anggota TNI, PNS , polri dan pekerjaan bidang swasta.

Page 64: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

43

2. Kampung Kajang

Kampung Kajang merupakan sebuah kawasan yang mayoritas penduduknya

berasal dari Kajang Bulukumba. Tepatnya di jalan Tamangapa Raya, Kelurahan

Tamangapa, Kecamatan Manggala Kota Makassar. Jumlah KK yang terdapat pada

Kampung Kajang yaitu 131, Jumlah rumah sebanyak 120. Jumlah penduduk

Kampung Kajang kebanyakan adalah laki-laki seperti pada tabel berikut:

Tabel 1

Jumlah Penduduk Kampung Kajang

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 294

2 Perempuan 267

Jumlah 561 jiwa

Data Penduduk Kampung Kajang pada 3 Agustus 2017

Jumlah penduduk Kampung Kajang secara keseluruhan ialah berjumlah 561

jiwa, dengan 294 jiwa penduduk laki-laki dan 267 jiwa penduduk perempuan.

Berdasarkan data tersebut berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak

dibanding penduduk perempuan.

Page 65: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

44

Tabel 2

Jumlah Penduduk menurut Agama di Kampung Kajang

No Agama Jumlah

1 Islam 559

2 Kristen 2

3 Katolik -

4 Hindu -

5 Budha -

Jumlah 561

Data Penduduk Kampung Kajang pada 3 Agustus 2017

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penduduk Kampung Kajang

mayoritas menganut Agama Islam dan 2 diantaranya memeluk Agama Kristen

yaitu penduduk Kampung Kajang yang berasal dari Flores. Sedangkan Jumlah

Penduduk menurut Pekerjaannya, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Jumlah Penduduk menurut Pekerjaannya

No Pekerjaan Jumlah

1 PNS 11

2 Swasta 21

3 Wiraswasta 6

4 Petani -

5 Buru Harian 69

Jumlah 106

Page 66: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

45

Dari data diatas dijelaskan bahwa pekerjaan masyarakat Kampung Kajang

secara umum adalah Buru harian lepas. Dibandingkan pekerjaan lain yaitu PNS,

Petani, Wiraswasta, dan Swasta.

B. Tipologi Masyarakat Kajang di Kampung Kajang

Masyarakat Kajang di Kampung Kajang pada umumnya sama seperti

masyarakat yang lain, mereka tinggal di kawasan Kampung Kajang dan

berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Masyarakat di Kampung Kajang

merupakan masyarakat pendatang yang tinggal di Kawasan Kampung Kajang.

Mayoritas penduduknya berasal dari Kajang Bulukumba, namun ada pula

sebagian kecil masyarakat yang berasal dari daerah lain. Masyarakat Kajang di

Kampung Kajang masih mempertahankan beberapa kebudayaan maupun aturan

yang berasal dari Kajang Ammatowa.

Untuk melihat tipologi Kampung Kajang dalam penelitian ini, penulis

menggunakan pendekatan Singkronik, yaitu untuk memahami perbedaan dan

persamaan kebudayaan di Kampung Kajang dan kebudayaan di Kajang

Bulukumba dan melihat karakteristik dari masyarakat Kampung Kajang.

Karakteristik Kampung Kajang:

1. Kampung Kajang merupakan kawasan yang di huni oleh 80% orang

Kajang, hampir semua penduduknya berasal dari Kajang Bulukumba.

Kampung Kajang merupakan nama suatu kawasan yang dibuat oleh

masyarakat Kajang melalui musyawarah dan di sah kan oleh Wakil Walikota

Makassar yaitu Supomo Guntur pada tahun 2009.

Page 67: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

46

2. Perilaku sosial dalam bentuk kepedulian sering kali ditunjukkan oleh

masyarakat Kajang Kampung Kajang yang membuktikan betapa masyarakat

di Kampung Kajang secara kemanusiaan memiliki kepekaan sosial dan

solidaritas yang tinggi antar sesamanya.

3. Masyarakat Kajang di Kampung Kajang menyimpan baju hitam yang

berasal dari Kajang sebagai simbol bahwa mereka memang asli orang Kajang,

seperti pada hasil wawancara saya dengan pak. M.S. “Masyarakat Kajang

menyimpan pakaian hitam-hitam itu untuk menjaga diri, sebagai tanda

pengenal dan sebagai bukti bahwa kita memang berasal dari Kajang karena

suku Kajang itu sangat ditakuti dan sangat disegani oleh sebagian orang,

makanya itu masyarakat Kajang di Kampung Kajang menyimpan baju hitam-

hitam untuk menjaga diri dan keluarga dari tindakan kejahatan”.1 Masyarakat

Kajang tidak memakai baju hitam-hitam disini karena mereka menganggap

bahwa Kampung Kajang di Tamangapa bukanlah Tanah warisan dari leluhur

mereka seperti hasil wawancara saya dengan Pak SN yang mengatahan:

“disini kita tidak memakai hitam-hitam karena kita tidak berada di Tanah Toa

Kajang Bulukumba, yang merupakan Tanah Tertua, Tanah yang sangat dijaga

oleh masyarakat Kajang. Setiap masyarakat yang datang kesana, mereka di

tuntut untuk memakai pakaian hitam-hitam walaupun mereka bukan orang

Kajang. Sedangkan Kampung Kajang di sini berada di tengah Kota Makassar

dan bukan merupakan Tanah warisan dari leluhur, jadi tidak wajib memakai

1 M.S (48 tahun), Buru Harian, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala

Kota Makassar, 17 juli 2017.

Page 68: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

47

pakaian hitam-hitam. Biasanya kita pakai baju hitam-hitam itu ketika ada

acara-acara adat tertentu saja”

4. Kampung Kajang merupakan Kawasan yang 80 % masyarakatnya berasal

dari Kajang Bulukumba. Semenjak adanya Kampung Kajang di Tamangapa,

kriminalitas atau tindakan kejahatan sudah jarang sekali terjadi di Tamangapa,

hal ini di ungkapkan oleh Ibu SH “semenjak adanya ini Kampung Kajang di

Tamangapa semua tindakan kejahatan seperti perampokan, pencurian dan

sebagainya itu sudah jarang sekali terjadi didisni, karena mereka tau bahwa

kampung Kajang itu rata-rata penduduknya berasal dari Kajang Bulukumba,

sedangkan Kajang Bulukumba itu terkenal dengan mantra atau baca-bacanya,

kalau mereka melakukan kejahatan disini pasti akan ketahuan orangnya”2. Inti

dari penjelasan ibu SH diatas dia mengatakan bahwa dulu daerah Tamangapa

itu merupakan daerah yang rawan akan tindakan kejahatan, tapi semenjak ada

Kampung Kajang, sudah jarang terjadi Kriminalitas di daerah Tamangapa.

Kebudayaan Kajang Ammatowa juga masih di pertahankan di Kampung

Kajang, seperti wawancara saya dengan ibu NL: “Kebudayaan yang ada di Kajang

Bulukumba masih kita pertahankan disini, mulai dari Adat Kalomba, Nilai

solidaritas, menyimpan pakaian hitam-hitam, menjaga lingkungan sampai

kepercayaan terhadap Pasang Ri Kajang itu masih di pertahankan di Kampung

2S.H (51 tahun), Wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota

Makassar, 17 juli 2017.

Page 69: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

48

Kajang ini. Walaupun kita disini sudah berpindah namun kebudayaannya masih

tetap dijaga”3

Dari wawancara diatas, ibu NL menjelaskan bahwa kebudayaan dari

Kajang Bulukumba masih di pertahankan di Kampung Kajang, itu ditandai

dengan:

a. Adat Kalomba yang masih masyarakat Kampung Kajang lakukan. Kalomba

adalah salah satu prosesi adat yang dilakukan oleh pihak Ayah,

diperuntukkan bagi anak-anak suku Kajang dengan tujuan menghilangkan

sial dan penyakit kulit. Menurut masyarakat Kajang, anak-anak yang belum

di Kalomba akan terkena penyakit-penyakit kulit seperti bisul-bisul, alergi,

kulit terkelupas dan sebagainya. Seperti wawancara saya dengan ibu AS yang

mengatakan “menurut kepercayaan orang Kajang itu setiap anak-anak yang

belum di kalomba akan terkena penyakit kulit, alergi dan sebagainya,

makanya adat ini wajib bagi orang asli Kajang”4 Hal itu mengharuskan

masyarakat Kajang melakukan tradisi ini, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan pada anak mereka. Tradisi ini sudah turun temurun dilakukan oleh

masyarakat Kajang, mulai dari nenek moyang hingga generasi berikutnya.

b. Masyarakat Kajang terkenal dengan nilai solidaritasnya, hal ini juga yang

masih mereka lakukan di Kampung Kajang. Seperti hasil wawancara saya

dengan ibu AN masyarakat Kampung Kajang yang mengatakan:

3N.L (47 Tahun), Ketua umum KPA Tamangapa, , wawancara, Kelurahan Tamangapa

Kecamatan Manggala Kota Makassar, 20 juli 2017. 4 A.S (40 Tahun), wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota

Makassar, 17 juli 2017.

Page 70: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

49

“masyarakat disini masih sangat mementingkan kebersamaan, saling

membantu, saling tolong menolong antar masyarakat, contohnya ketika ada

acara adat kita semua saling membantu satu sama lain, atau ketika kita tau ada

masyarakat yang sakit, kita satu persatu pergi menjenguk ke rumahnya.

Walaupun tidak membawa apa-apa, karena disini solidaritas lah yang paling

utama”.5

c. Mereka juga masih mempercayai kepercayaan Patuntung (sumber

kebenaran) dan Pasang Ri Kajang (Pesan dari Kajang) yang menjadi sumber

pengetahuan masyarakat Kajang. Dari dulu hingga sampai saat ini mereka

masih mempercayai aturan tersebut. Hal ini terbukti dari perilaku masyarakat

Kajang di Kampung Kajang yang selalu menjaga alam dan lingkungan,

peduli antar sesama masyarakat, dan adat yang masih mereka pertahankan

secara turun temurun.

d. Masyarakat Kajang di Kampung Kajang juga masih mempertahankan

kebiasaan menjaga lingkungan. Itu di tandai dengan penanaman pohon di

Kawasan Kampung Kajang yang dilakukan oleh masyarakat Kajang, yang

bermanfaat bagi masyarakat. Seperi hasil wawancara saya dengan ibu RS

“sebagai orang asli dari Kajang yang perduli akan alam dan lingkungan,

masyarakat disini juga biasanya menanam tumbuh-tumbuhan yang

bermanfaat bagi masyarakat, seperti menanam daun kelor, pohon pisang,

pohon kelapa dan sebagainya walaupun kebanyakan tidak tumbuh subur

5AN (42 tahun), PNS, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota

Makassar, 27 juli 2017.

Page 71: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

50

karena mungin tanahnya yang terlalu kering atau pergantian musim”.6

Masyarakat Kampung Kajang juga kadang melakukan gotong royong yang

dilakukan bersama dengan masyarakat Tamangapa.

C. Interaksi Sosial masyarakat Kajang di Kampung Kajang dengan

masyarakat Tamangapa

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang berupa kegiatan yang terus

berlanjut dan berakhir pada suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan itu.

Dalam proses interaksi sosial terdapat berbagai nilai sosial yang diproses, baik

yang mengarah pada kesempurnaan maupun kehancuran dan berakibat positif atau

negatif.

Proses interaksi dalam diri individu terjadi apabila ada kontak sosial dan

komunikasi. Kontak sosial dimulai apabila seorang individu sadar akan

keberadaan orang lain di sekitarnya. Komunikasi sebagai proses penyampaian

perasaan dan pikiran menjadi penentu keberhasilan hubungan sosial antar

individu.

Individu akan saling berinteraksi dalam hal memenuhi kebutuhannya serta

menghasilkan pergaulan dalam kelompok sosial masyarakat. Pergaulan akan

terjadi jika individu atau kelompok terjadi interaksi yang dapat berupa kerja sama,

persaingan, pertikaian, dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi

sosial adalah proses-proses yang merujuk pada hubungan yang dinamis.

6 RS (38 tahun), Ibu Rumah Tangga, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan

Manggala Kota Makassar, 27 juli 2017.

Page 72: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

51

Interaksi sosial dalam masyarakat dapat terjadi dalam bentuk kerja sama.

Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk

mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan suatu proses sosial yang di

dalamnya terdapat persekutuan antara orang perorangan atau kelompok manusia

untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini dapat terjadi karena orientasi individu

terhadap kelompoknya atau kelompok lain. Bentuk interaksi sosial yang terjadi di

Kampung Kajang dan Tamangapa yaitu Asosiatif dan Disosiatif.

1. Asosiatif

Bentuk Interaksi yang terjadi pada masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dengan masyarakat Tamangapa di Kelurahan Tamangapa yaitu Kerja

sama. Dengan adanya Kerja sama dalam bidang sosial maka akan mempererat

hubungan persaudaraan dan persatuan antar masyarakat, misalnya gotong royong,

pembangunan sarana dan prasarana dan acara-acara resmi maupun tidak resmi.

Dengan kerja sama, interaksi antar masyarakat akan berjalan dengan baik

sehingga dalam hal ini penulis mewawancarai beberapa masyarakat yang

mengetahui bentuk kerja sama yang terjadi antara masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dengan masyarakat Tamangapa di Kelurahan Tamangapa di Kecamatan

Manggala Kota Makassar.

a. Kerja sama dalam bidang sosial melibatkan masyarakat Tamangapa dan

masyarakat Kampung Kajang. Seperti gotong royang yang di ungkapkan oleh

ibu YN dalam wawancara saya: “setiap tahun kami mengadakan gotong

royong yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kajang dan masyarakat

Page 73: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

52

Tamangapa. Setiap kegiatan itu dilakukan kita membersihkan pekarangan

daerah Kampung Kajang maupun di pinggir jalan Raya di Kelurahan

Tamangapa. Kegiatan ini biasanya dilakukan kerika menjelang Lebaran”.7

Pernyataan ini diperkuat oleh Pak AN yang mengatakan bahwa “di Kelurahan

Tamangapa ini biasa dilakukan kegiatan sosial yang menyangkut kebersihan

lingkungan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Kampung Kajang dan

masyarakat Tamangapa. Masyarakat membersihkan pekarangan didalam

kawasan Kampung Kajang sampai di jalan Raya Tamangapa”8.

b. Kegiatan dalam bentuk Kerja sama juga terjadi apabila masyarakat

melakukan acara-acara tertentu. Seperti yang di ungkapkan oleh Ibu KS yang

mengatakan: “biasanya masyarakat di Kampung Kajang dan masyarakat

disini itu bekerja sama kalau ada acara pengantin, selamatan, biasanya juga

kalau ada acara 17an, masyarakat Kampung Kajang selalu ikut berpartisipasi

dalam acara tersebut. Begitupun sebaliknya, jika masyarakat Kajang di

Kampung Kajang mengadakan perkawinan ataupun acara adat, masyarakat

Tamangapa juga ikut meramaikan acara tersebut”9

c. Dalam pembangunan sarana dan prasarana masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dan masyarakat Tamangapa juga saling melakukan kerja sama.

Seperti hasil wawancara saya dengan Pak NR: “Ketika pembuatan Mesjid di

Kampung Kajang dulu itu masyarakat Tamangapa ikut membantu, dan

7 YN (42 tahun), Ibu Rumah Tangga, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan

Manggala Kota Makassar, 20 Juli 2017. 8 AN (50 tahun), Wiraswasta, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala

Kota Makassar, 2 November 2017. 9KS (39 tahun), wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota

Makassar, 2 November 2017.

Page 74: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

53

sekarang Mesjid Tamangapa juga akan di perbesar, ada sebagian pekerjanya

yang berasal dari Kampung Kajang. Jadi kita saling membantu dalam hal

tersebut”10

d. Menciptakan komunitas perempuan cinta Al Quran juga merupakan bentuk

kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat, kegiatan ini sudah berjalan 4

tahun lebih. Hal ini di ungkapkan ibu NL selaku ketua umum komunitas ini

“Kami membentuk suatu komunitas perempuan cinta Al-Quran baik dari

masyarakat Tamangapa maupun masyarakat Kampung Kajang, ke duanya

ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini”.11 Kegiatan ini biasa di lakukan di

masjid Tamangapa Raya.

e. Masyarakat juga mengadakan pengajian yang dilakukan di masjid

Tamangapa walaupun kadang kala hanya sebagian kecil masyarakat yang

datang, seperti wawancara saya dengan Ibu ST: “memang ada pengajian yang

dilakukan oleh masyarakat Tamangapa tapi hanya sebagian kecil masyarakat

yang datang jadi biasanya pengajian hanya dilakukan pada hari-hari tertentu

saja, seperi pada bulan puasa”12

2. Disosiatif

Disosiatif adalah interaksi sosial yang lebih menekankan pada

pertentangan atau konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dalam

interaksi sosial yang terjadi di masayarakat, untuk mencapai tujuan bersama,

10Pak NR (45 tahun), Wiraswasta, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan

Manggala Kota Makassar, 2 November 2017. 11 NL (47 tahun), ketua umum KPA, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan

Manggala Kota Makassar, 20 juli 2017. 12 ST (37 tahun), ibu rumah tangga, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan

Manggala Kota Makassar, 3 November 2017.

Page 75: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

54

wujudnya berupa kerja sama ataupun bertentangan. Kerja sama tidak serta merta

selalu baik tanpa adanya kerja sama juga akan mengalami penyimpangan-

penyimpangan atau mejadi tidak sehat dan mungkin dapat menimbulkan

permusuhan. Hal serupa juga terjadi di masyarakat Kajang di Kampung Kajang

dengan masyarakat Tamangapa, seperti hasil wawancara saya dengan ibu RW

kelurahan Tamangapa yang tinggal tepat didepan Kawasan Kampung Kajang

sebagai berikut:

“Hubungan Masyarakat Tamangapa dengan masyarakat Kampung Kajang

dari awal itu sudah terjadi pertentangan, dilihat saja dari pembuatan nama

Kampung Kajang yang di buat oleh masyarakat dalam itu tanpa

sepengetahuan masyarakat disini, tapi itu terjadi pada awal-awal

terbentuknya Kampung Kajang ini, sekarang hubungannya sudah agak

membaik, dan hal ini sudah tidak di permasalahkan lagi. cuman memang

ada sedikit masalah yang saya rasa tidak perlu untuk di sampaikan”.13

Pengakuan ketua RW itu semakin memperkuat bahwa hubungan atau

interaksi sosial antara masyarakat Kampung Kajang dengan masyarakat

Tamangapa memang kurang baik, terjadi pertentangan, bahkan sampai

mengakibatkan konflik. Hal yang sama juga di sampaikan olek Pak MS yang

mengatakan:

“hubungan sosial masyarakat Kajang di Kampung Kajang dengan

masyarakat Tamangapa saya rasa sangat kurang, Kalau ada masyarakat dalam

13RW Kelurahan Tamangapa, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala

Kota Makassar, 15 Juli 2017.

Page 76: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

55

yang lewat, yah dia lewat saja, tidak ada saling tegur menegur. Keberadaan

Kampung Kajang di Kelurahan Tamangapa sebenarnya tidak dipermasalahkan

oleh masyarakat Tamangapa, hanya saja mereka seharusnya lebih menghargai

kami sebagai penduduk asli di Kelurahan ini”.14

Pertentangan juga yang terjadi diakibatkan oleh karakter masyarakat yang

berbeda, masyarakat Kajang di Kampung Kajang masih percaya terhadap adat-

adat atau tradisi, sedangkan masyarakat Tamangapa tidak terlalu percaya tentang

hal tersebut. seperti hasil wawancara saya dengan pak RM:

“kalau masalah tradisi, adat, ritual dan sebagainya saya sendiri yang dari

kecil tinggal di Kota tidak terlalu percaya tentang hal yang demikian.

Masyarakat yang lain pun tidak pernah saya dengar mengadakan ritual-

ritual atau tradisi seperti yang masyarakat Kajang lakukan”.15

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Interaksi Sosial masyarakat Kajang

di Kampung Kajang dengan masyarakat Tamangapa.

Interaksi sosial merupakan suatu pondasi dari hubungan yang berupa

tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan

dalam masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi ditentukan oleh proses interaksi

yang terjadi. Interaksi yang terjadi di masyarakat tentu memiliki komponen-

komponen yang menjadi pendukung serta penghambat.

14 MS (40 Tahun), Penjaga bengkel tepat didepan kawasan Kampung Kajang, wawancara,

Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar, 20 juli 2017. 15RM (43 Tahun), Petani , wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala

Kota Makassar, 29 Juli 2017.

Page 77: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

56

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan menunjukkan faktor-

faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial masyarakat Kajang di

Kampung Kajang dengan masyarakat Tamangapa sebagai berikut:

1. Faktor-faktor pendukung

Masyarakat Kampung Kajang masih sangat mempertahankan aturan dari

leluhur mereka, walaupun mereka telah berpindah dan sudah tidak menetap di

Kajang Bulukumba yang terkenal akan adat kebudayaan nya, namun aturan adat

masih mereka pertahankan di Kampung Kajang.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor pendukung interaksi

sosial masyarakat Kampung Kajang dengan masyarakat Tamangapa menunjukkan

bahwa ada beberapa faktor yang mendukung interaksi sosial masyarakat kampung

Kajang dengan masyarakat Tamangapa:

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan

segenap potensi manusia baik jasmani maupun rohani. Sehingga terwujud

perubahan perilaku manusia yang berkarakter. Pendidikan merupakan faktor

penting dalam kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia dalam

melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Pendidikan mengajarkan

manusia tentang pentingnya berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini dapat

dilakukan dengan menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong interaksi

sosial antar masyarakat, khususnya di masyarakat Tamangapa dan masyarakat

Kajang di Kampung Kajang, seperti melaksanakan gotong-royong, saling

Page 78: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

57

membantu antar masyarakat dan menjalin kedekatan/ silaturrahmi dengan

masyarakat.

b. Agama

Agama juga menjadi faktor pendukung Interaksi sosial karena kesamaan

agama dalam masyarakat akan mempermudah seseorang dalam melakukan

hubungan sosial maupun kegiatan sosial yang berkaitan dengan Agama, seperti

pada masyarakat Kajang di Kampung Kajang dan masyarakat Tamangapa yang

99 % memiliki keyakinan yang sama yaitu Islam. Mereka pun sering mengadakan

kegiatan keagamaan, seperti mengadakan pengajian, menciptakan komunitas cinta

Al-Quran dan sebagainya. Kegiatan keagamaan ini tentunya dapat mendukung

interaksi sosial antara masyarakat Kajang di Kampung Kajang dengan masyarakat

Tamangapa.

2. Faktor penghambat

Interaksi sosial manusia kepada manusia lainnya dapat dilakukan dengan

berbagai cara seperti berbicara, bertatap muka, bertransaksi dagang, belajar pada

orang lain, dan lain sebagainya. Interaksi sosial antar individu merupakan proses

yang rumit dan kompleks karena melibatkan beberapa faktor yang mempengaruhi.

Interaksi sosial antar kelompok dapat terhambat apabila ada unsur persaingan,

kebencian, pertentangan dan berbagai hal yang mengarah pada proses-proses yang

tertutup satu sama lain

Kehadiran Kampung Kajang di Kota Makassar pada awalnya menuai

banyak kritikan dan melahirkan pro dan kontra di masyarakat Tamangapa, berikut

Page 79: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

58

ini hal-hal yang menghambat interaksi sosial antara masyarakat Kampung Kajang

dengan masyarakat Tamangapa.

a. Bahasa

Kajang terkenal akan bahasanya yang berdialek Konjo. Masyarakat Kajang

lebih sering berbicara, bercerita, dan berinteraksi dengan sesama masyarakat

Kajang dengan menggunakan bahasa Konjo. Seperti hasil wawancara saya dengan

pak SA salah seorang penduduk di kawasan Kampung Kajang “masyarakat

Kajang disini setiap hari berbicara, bercerita, bertegur/sapa sesama masyarakat

Kajang dengan menggunakan bahasa Konjo, walaupun Kami sudah tidak tinggal

di Tanah Toa Kajang tapi bahasanya masih kami pertahankan sampai saat ini”.16

Hal ini menjadi faktor penghambat interaksi antara masyarakat Kampung Kajang

dengan masyarakat Tamangapa karena masyarakat Kampung Kajang lebih sering

menggunakan bahasa Konjo yang menjadi bahasa asli mereka dan berinteraksi

antar sesamanya.

b. Adanya gerbang pemisah yang bertuliskan Selamat Datang di Kampung

Kajang. Dulu masyarakat Tamangapa dan masyarakat Kampung Kajang adalah

satu Kawasan yang sama, hanya saja masyarakat Kampung Kajang beberapa

tahun lalu membuat gerbang yang bertuliskan “Selamat datang di Kampung

Kajang” yang menjadi pemisah antara masyarakat Tamangapa dan masyarakat

Kampung Kajang. Dan juga jarak antara masyarakat Tamangapa dengan

16 S.A (52 tahun), wiraswasta, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala

Kota Makassar, 27 Juli 2017.

Page 80: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

59

masyarakat Kampung Kajang juga agak berjauhan sekitar -+ 90 meter sehingga

hal ini juga dapat mempengaruhi hubungan sosialnya dalam kehidupan sehari-

hari.

c. Kesibukan pribadi

Kesibukan adalah tanda keseriusan seseorang dalam menjalani kehidupan.

Hal ini juga terjadi dimasyarakat Tamangapa. Masyarakat Tamangapa terbilang

lebih mementingkan urusan pekerjaannya, mereka berinteraksi dengan masyarakat

Kampung Kajang apabila ada keperluan saja, seperti yang dikatakan pak MA,

dalam hasil wawancara saya “interaksinya antara masyarakat Tamangapa sama

masyarakat Kampung Kajang itu terbilang kurang, bertegur/ sapa kalau lagi

bertemu saja jarang. Kecuali ada beberapa masyarakat tertentu dari luar

(masyarakat Tamangapa) yang memang memiliki hubungan kekerabatan yang

cukup baik, tapi itu hanya sebagian kecil, hanya beberapa orang saja. Profesi

kebanyakan masyarakat Tamangapa juga berbeda dengan masyarakat disini. Bisa

jadi itu juga menghambat kedekatan masyarakat disini sama masyarakat

Tamangapa”17

Kesimpulan dari pernyataan pak MA adalah interaksi antara kedua

masyarakat ini sangat kurang, tidak ada tegur sapa ketika sedang bertemu dan

pekerjaan/ profesi juga menjadi penghambat kedekatan masyarakat karena mereka

memiliki kesibukan masing-masing dengan pekerjaannya.

17M.A (40 tahun), Buru Harian, wawancara, Kelurahan Tamangapa Kecamatan

Manggala Kota Makassar, 29 Juli 2017.

Page 81: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penyususnan skripsi ini, maka penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan hasil penelitian di Kelurahan

Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar dengan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Tipologi masyarakat Kampung Kajang

Tipologis masyarakat Kampung Kajang dalam penelitian ini, penulis

menggunakan pendekatan Singkronik, yaitu untuk memahami perbedaan dan

persamaan kebudayaan di Kampung Kajang dan kebudayaan di Kajang

Ammatowa. Karakteristik masyarakat Kampung Kajang yaitu Kampung Kajang

merupakan kawasan yang di huni oleh 80% orang Kajang, hampir semua

penduduknya berasal dari Kajang Bulukumba, Masyarakat Kajang di Kampung

Kajang memiliki solidaritas yang tinggi antar sesamanya, Masyarakat Kajang di

Kampung Kajang juga menyimpan baju hitam yang berasal dari Kajang

Bulukumba sebagai simbol bahwa mereka memang asli orang Kajang.

Kebudayaan dari Kajang Bulukumba masih di pertahankan di Kampung

Kajang, itu ditandai dengan: Adat Kalomba, menjunjung nilai solidaritas antar

sesama. Masyarakat Kampung Kajang masih sangat mementingkan kebersamaan,

saling membantu, saling tolong menolong antar masyarakat. Dalam masyarakat

Kampung Kajang solidaritas lah yang paling utama. Mereka juga masih

Page 82: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

59

mempertahan dan melestarikan Pasang Ri Kajang (Pesan dari Kajang) yang

menjadi sumber pengetahuan masyarakat Kajang dan juga kebiasaan menjaga

hubungan dengan alam, itu di tandai dengan penanaman pohon di Kawasan

Kampung Kajang yang dilakukan oleh masyarakat Kajang, yang bermanfaat bagi

masyarakat.

2. Interaksi atau hubungan sosial masyarakat Kajang di Kampung

Kajang dengan masyarakat Tamangapa

Hubungan atau Interaksi sosial masyarakat Kampung Kajang dengan

masyarakat Tamangapa sebenarnya baik, namun sangat kurang, mereka saling

bertegur/sapa jika ada keperluan saja. Dalam kehidupan sehari-hari pun sangat

jarang terjadi interaksi antara masyarakat Tamangapa dengan masyarakat

Kampung Kajang.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat

A. Faktor pendukung

1. Kerjasama dalam bidang sosial yang melibatkan masyarakat

Tamangapa dan masyarakat Kampung Kajang. Seperti mengadakan

gotong royong setiap minggu.

2. Menciptakan Komunitas yang melibatkan perempuan di Kelurahan

Tamangapa, termasuk masyarakat Kampung Kajang yaitu komunitas

perempuan cinta Al Quran yang sudah berjalan 4 tahun lebih.

3. Setiap ada acara pengantin maupun acara resmi yang dilakukan oleh

masyarakat Tamangapa, masyarakat Kampung Kajang selalu ikut

berpartisipasi dalam acara tersebut. Begitupun sebaliknya

Page 83: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

60

4. Setiap malam jumat mereka juga mengadakan pengajian yang

dilakukan di masjid. Baik masyarakat Tamangapa maupun Kampung

Kajang biasanya ikut menghadiri pengajian tersebut.

B. Faktor penghambat

1. Masyarakat Kajang lebih menyukai berbicara, bercerita, dan berinteraksi

dengan sesama masyarakat Kajang dengan menggunakan bahasa Konjo.

2. Jarak antara masyarakat Tamangapa dengan masyarakat Kampung

Kajang juga agak berjauhan, sehingga hal ini juga dapat menghambat

interaksi sosialnya.

3. Adanya gerbang pemisah yang bertuliskan Selamat Datang di Kampung

Kajang. Hal ini tentunya dapat menghambat interaksi sosial antara

masyarakat Kampung Kajang dengan masyarakat Tamangapa.

4. Kesibukan pribadi. Masyarakat Tamangapa terbilang lebih

mementingkan urusan pekerjaannya, mereka berinteraksi dengan

masyarakat Kampung Kajang apabila ada keperluan saja. Disamping itu

profesi kebanyakan masyarakat Kampung Kajang juga berbeda dengan

masyarakat Tamangapa.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian interaksi sosial masyarakat Kampung Kajang

dengan masyarakat Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar

menunjukkan bahwa interaksi sosial yang terjadi kurang baik. Mereka melakukan

Page 84: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

61

interaksi jika ada keperluan saja. Dalam kehidupan sehari-hari sangat jarang

terjadi interaksi sosial antara dua masyarakat ini.

Kesimpulan diatas merupakan hasil akhir dari penyusunan skripsi ini,

penulis dengan sangat besar hati berharap semoga dengan adanya skripsi ini dapat

menambah wawasan dan pengetahuan terkait interaksi sosial dan kehidupan sosial

masyarakat Kajang di Kampung Kajang sehingga kajian ini dapat lebih

dikembangkan. Maka dari itu penulis mengemukakan beberapa hal yang di

anggap perlu yaitu:

1. Bagi mahasiswa khususnya di Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik

diharapkan untuk meningkatkan minat terhadap Kajian Interaksi Sosial

agar lebih mengetahui masalah yang terjadi dalam masyarakat.

2. Bagi masyarakat khususnya di Kelurahan Tamangapa untuk lebih

memperbanyak silaturrahmi terhadap sesama agar hubungan masyarakat

Tamangapa dengan masyarakat Kampung Kajang dapat berlangsung

dengan baik.

3. Kepada pemerintah Kelurahan Tamangapa diharapkan untuk selalu

berusaha mempersatuakan masyarakat ditengah perbedaan-perbedaan yang

ada sehingga konflik yang kemungkinan terjadi dapat dihindari.

Page 85: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

No

Nama/ Tanggal

Pertanyaan

Jawaban

1

M. Syukur

(17 Juli 2017)

Apa karakteristik Kampung

Kajang/ apa yang

membedakannya dengan yang

lainnya?

Yang paling menonjol di Kampung

Kajang ini adalah masyarakatnya

yang hampir semua berasal dari

Kajang Bulukumba. Selain itu orang

Kajang disini juga masih

menyimpan baju hitam asli dari

Kajang itu untuk menjaga diri dan

keluarga, selain itu juga dipake

kalau ada acara-acara Adat.

2

Suhartini

(17 Juli 2017)

Bagaimana pengaruh Kampung

Kajang terhadap masyarakat

sekitar?

Kampung Kajang itu sangat di

takuti di sini, karena orang Kajang

itu memiliki baca-baca/ mantra, jadi

semenjak adanya Kampung Kajang

ini segala tindakan kriminalitas itu

sudah sangat jarang sekali terjadi di

Tamangapa.

3

Nur Lia

(20 Juli 2017)

Adat kebiasaan apa saja yang

masih dipertahankan

masyarakat Kajang di

Kampung Kajang?

Adat kebiasaan masih tetap

dipertahankan di sini, mulai dari

adat Kalomba, Pasang Ri Kajang,

solidaritasnya juga masih sangat

tinggi, karena kami sesame orang

Kajang itu saling merangkul satu

sama lain.

4

Asriani

(17 Juli 2017)

Adat kebiasaan apa saja yang

masih di pertahankan di

Kampung Kajang?

Adat yang masih di pertahankan dan

tidak pernah hilang dari masyarakat

Kajang itu adalah adat Kalomba.

Karena menurut kepercayaan orang

Kajang setiap anak-anak yang

belum di Kalomba akan terkena

penyakit kulit.

Page 86: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

5

A Nurmi

(27 Juli 2017)

Bagaimana bentuk solidaritas

yang dilakukan masyarakat

Kajang?

masyarakat disini masih sangat

mementingkan kebersamaan, saling

membantu, saling tolong menolong

antar masyarakat, contohnya ketika

kita tau ada masyarakat yang sakit,

kita satu persatu pergi menjenguk ke

rumahnya. Walaupun tidak membawa

apa-apa, karena disini solidaritas lah

yang paling utama

6

Rosmaniah

(27 Juli 2017)

Bagaimana upaya masyarakat

Kajang di Kampung Kajang

agar tetap mempertahankan

adat asli dari Kajang?

Ada banyak sekali cara untuk

mempertahankan adat/ kebiasaan,

contohnya masyarakat Kajang yang

dari dulu sangat menjaga lingkungan,

perduli dengan alam makanya

masyarakat disini biasa menanam

pohon yang bermanfaat seperti pohon

kelapa, pohon pisang, dan sebagainya.

Walaupun kadang tidak tumbuh subur

karena mungkin tanahnya yang terlalu

kering atau pergantian musim.

7

Supriyadi

(19 juli 2017)

Bagaimana interaksi yang

terjadi antara masyarakat

Kajang di Kampung Kajang

dengan masyarakat

Tamangapa?

Hubugan masyarakat di Kampung

Kajang dengan masyarakat disini

sebenarnya baik-baik saja tapi kurang,

karena interaksinya itu jika ada

keperluan saja, dalam kehidupan

sehari-hari sangat jarang, mungkin

juga karena jaraknya yang agak jauh

8

Ibu RW

(15 Juli 2017)

Bagaimana hubungan sosial

antara masyarakat Kampung

Kajang dengan masyarakat

Tamangapa?

Dari awal itu sudah terjadi masalah,

mulai dari pembuatan nama Kampung

Kajang yang dibuat oleh masyarakat

Kampung Kajang sendiri, kalau

ditanya bagaimana hubungan

kesehariannya saya juga kurang tau,

tapi memang ada beberapa masalah

Page 87: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

yang tidak perlu untuk disampaikan.

9

Mustari

(20 Juli 2017)

Bagaimana hubungan

keseharian antara masyarakat

Kampung Kajang dengan

masyarakat Tamangapa?

Hubungan kesehariannya saya rasa

jarang, kalau ada masyarakat dalam

yang lewat yah lewat saja, tidak ada

tegur sapa. Keberadaan Kampung

Kajang sebenarnya tidak

dipermasalahkan oleh masyarakat

Tamangapa, hanya saja mereka

seharusnya lebih menghargai kami

sebagai penduduk asli Kelurahan

Tamangapa

10

Yanti dan Nur Lia

Apa Faktor pendukung

interaksi sosial antara

masyarakat di Kampung

Kajang dengan masyarakat

Tamangapa?

-setiap minggu atau sebulan 1 kali

kami mengadakan gotong royong

yang dilakukan oleh masyarakat

Tamangapa maupun Kampung

Kajang. Kalau ada acara acara juga

kami saling membantu satu sama

lain. (YN. 20 Juli 2017)

-membentuk komunitas perempuan

cinta Al Quran. Masyarakat

Tamangapa maupun Kampung

Kajang ikut berpartisipsi

didalamnya. Selain itu biasa juga

diadakan pengajian. (NL. 17 Juli

2017)

11

M. Ansar

(20 Juli 2017)

Apa Faktor penghambat

interaksi sosial antara

masyarakat di Kampung

Kajang dengan masyarakat

Tamangapa?

Ada banyak faktor penghambat,

seperti, jaraknya yang agak jauh,

bahasa, dan juga kesibukan masing-

masing masyarakat yang berbeda.

Page 88: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT KAJANG DI KAMPUNG …repositori.uin-alauddin.ac.id/8007/1/AMALIA RAHMADANI.pdf · Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu,

RIWAYAT HIDUP

Amalia Rahmadani, lahir di Ujung Pandang 10 Februari

1995. Penulis adalah anak ke tiga dari enam bersaudara yang

merupakan buah kasih sayang dari pasangan Basri Wijaya

dan Ratnawati Tahir, Penulis menempuh pendidikan pertama

pada tahun 2001 di SDN 4 Sinjai Utara, menimba ilmu

selama enam tahun dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, penulis

melanjutkan pendidikan di Pulau Sumatera yaitu di SMP Patra Mandiri 2 Sungai

Gerong, Sumatera Selatan dan lulus pada tahun 2010. Setelah selesai, penulis kembali

ke Tanah Kelahiran Sulawesi dan melanjutkan pendidikan di SMA Neg 1 Sinjai

Utara dan akhirnya selesai pada tahun 2013.

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan di SMA Neg 1 Sinjai Utara, pada

tahun yang sama penulis memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan

tinggi yang ada di Kota Makassar yakni Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar. Penulis mengambil program strata satu di Fakultas Ushuluddin, Filsafat

dan Politik jurusan Sosiologi Agama. Penulis sangat bersyukur telah diberikan

kesempatan untuk menimbah ilmu di berbagai jenjang sebagai bekal bagi kehidupan

dunia dan akhirat dan semoga mendapat rahmat dari Allah swt di kemudian hari.

Serta dapat membahagiakan orang tua dan keluarga.