intepretasi glasgow coma scale

5
Glasgow Coma Scale.Penilaian * Refleks Membuka Mata (E) 4 : membuka secara spontan 3 : membuka dengan rangsangan suara 2 : membuka dengan rangsangan nyeri 1 : tidak ada respon * Refleks Verbal (V) 5 : orientasi baik 4 : kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan 3 : kata-kata baik tapi kalimat tidak baik 2 : kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang 1 : tidak ada respon * Refleks Motorik (M) 6 : melakukan perintah dengan benar 5 : mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar 4 : dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi. 3 : hanya dapat melakukan fleksi 2 : hanya dapat melakukan ekstensi 1 : tidak ada respon a. Skor 14-15 : compos mentis b. Skor 12-13 : apatis c. Skor 11-12 : somnolent d. Skor 8-10 : stupor e. Skor < 5 : koma

description

intepretasi glasgow coma scale

Transcript of intepretasi glasgow coma scale

Page 1: intepretasi glasgow coma scale

Glasgow Coma Scale.Penilaian

* Refleks Membuka Mata (E)4 : membuka secara spontan3 : membuka dengan rangsangan suara2 : membuka dengan rangsangan nyeri1 : tidak ada respon

* Refleks Verbal (V)5 : orientasi baik4 : kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan3 : kata-kata baik tapi kalimat tidak baik2 : kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang1 : tidak ada respon

* Refleks Motorik (M)6 : melakukan perintah dengan benar5 : mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar4 : dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi.3 : hanya dapat melakukan fleksi2 : hanya dapat melakukan ekstensi1 : tidak ada respon

a. Skor 14-15 : compos mentisb. Skor 12-13 : apatisc. Skor 11-12 : somnolentd. Skor 8-10 : stupore. Skor < 5 : koma

GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan)GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang)GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala berat)

Page 2: intepretasi glasgow coma scale

a)      Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker,

handscoen)

b)      Mengecek kesadaran pasien dengan cara :

1)      Memanggil nama

2)      Menanyakan keadaannya

3)      Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien

c)      Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, aktifkan SPGDT

d)     Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan

jalan nafas dari sumbatan

e)      Menilai pernafasan dengan cara :

1)      Melihat pergerakan dada/perut

2)      Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung

3)     Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung tangan

f)       Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buata dengan

resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan

g)      Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri

karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan

setiap 5 detik sekali

h)      Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas

buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan 15 : 2

untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong dan 3 : 1 untuk

neonatus.

i)        Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek

pernafasan

j)        Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi

dimulai dengan kompresi jantung luar.

a)      Evaluasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat dilakukan RJP BC kombinasi

Page 3: intepretasi glasgow coma scale

b)      Lakukan RJP BC sampai :1)      Timbul nafas spontan2)      Diambil alih alat/petugas lain3)      Dinyatakan meninggal4)      Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada responc)      Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara :1)      Dewasa(a)    Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan dengan kejutan bahu(b)   Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses xyphoideus(c)    Kedalaman tekanan 3-5 cm(d)   Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit2)      Anak(a)    Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan(b)   Kedalaman tekanan 2 – 3 cm(c)    Frekuensi penekanan 80 – 100 kali per menit3)      Neonatus(a)    Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri penolong sedangkan  tangan kiri memegang lengan atas bayi sambil meraba arteri brakhialis sebelah kiri(b)   Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada bayi pada posisi sejajar putting susu 1 cm ke bawah(c)    Kedalaman tekanan 1-2 cm(d)   Perbandingan kompresi jantung dengan begging adalah 3 : 1