Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

21
INTEGRASI TIK DALAM PEMBELAJARAN DI ERA GLOBALISASI A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa dalam era global sangat tergantung pada kemam- puan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas. Masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global. Dryden & Voss dalam Utomo (2008) “Dunia telah berubah. Dewasa ini kita hidup dalam era informasi/global. Dalam era informasi, kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu”. Indonesia perlu segera mengurangi kesenjangan digital ini dengan mengintegrasikan TIK secara sistemik untuk semua sektor pemerintahan seperti perdagangan/bisnis, administrasi publik, pertahanan dan keamanan, kesehatan dan termasuk pendidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pembelajaran, TIK dan era globalisasi? 2. Bagaimana mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran? 3. Hambatan apa sajakah yang terdapat dalam proses mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran dan bagaimana solusi pemecahannya? 4. Apa manfaat media teknologi pendidikan? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian pembelajaran, TIK dan era globalisasi 2. Mengetahui bagaimana mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran 3. Mengetahui hambatan apa yang terdapat dalam proses mengintegrasi- kan TIK ke dalam pembelajaran dan solusi pemecahannya 4. Mengetahui manfaat media teknologi pendidikan BAB II PEMBAHASAN

Transcript of Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

Page 1: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

INTEGRASI TIK DALAM PEMBELAJARANDI ERA GLOBALISASI

A. Latar BelakangKemajuan suatu bangsa dalam era global sangat tergantung pada kemam- puan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas. Masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global. Dryden & Voss dalam Utomo (2008) “Dunia telah berubah. Dewasa ini kita hidup dalam era informasi/global. Dalam era informasi, kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu”.Indonesia perlu segera mengurangi kesenjangan digital ini dengan mengintegrasikan TIK secara sistemik untuk semua sektor pemerintahan seperti perdagangan/bisnis, administrasi publik, pertahanan dan keamanan, kesehatan dan termasuk pendidikan.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian pembelajaran, TIK dan era globalisasi?2. Bagaimana mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran?3. Hambatan apa sajakah yang terdapat dalam proses mengintegrasikanTIK ke dalam pembelajaran dan bagaimana solusi pemecahannya?4. Apa manfaat media teknologi pendidikan?

C. Tujuan1. Mengetahui pengertian pembelajaran, TIK dan era globalisasi2. Mengetahui bagaimana mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran3. Mengetahui hambatan apa yang terdapat dalam proses mengintegrasi-kan TIK ke dalam pembelajaran dan solusi pemecahannya4. Mengetahui manfaat media teknologi pendidikanBAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran, TIK dan Era GlobalisasiPembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengajarkan suatu disiplin ilmu serta ada sekelompok orang yang yang membu- tuhkannya sehingga ada timbal balik antara keduanya. Duffy dan Roehler, 1989 (dalam Whandi:2007) “Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tu- juan kurikulum”. Pembelajaran adalah suatu disiplin ilmu yang menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran (Degengn dan Reigeluth dalam Damajanti Kusuma Dewi:2009). “Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu pe- rubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman in- dividu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Surya dalam Damajanti Kusuma Dewi:2009).Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Informati- on Technology, Glasgow, UK, 1991 (dalam Sannai : 2008). “Information Techno- logy (IT)

Page 2: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

the handling of information by electric and electronic (and microelectro- ni ) means. ”Here handling includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software for these tasks for the be- nefit of individual people and society as a whole”. Teknologi Informasi dan Ko- munikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komu-nikasi . (a)Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. (b) Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu peranan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antarmedia. Menurut Puskur Diknas Indonesia (tanpa tahun) dalam Sannai (2008).Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol (Sam : 2008). Thomas L. Friedman (dalam Sam:2008) “Globlisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan di- mensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia”.Princenton N. Lyman (dalam Sam:2008) “Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan”.

B. Proses Mengintegrasikan TIK ke dalam PembelajaranFryer dalam (Utomo:2008) menyebutkan dua pendekatan yang dapat dilakukan guru ketika merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, yaitu: 1) pendekatan topik (theme-centered approach); dan 2) pendekatan software (software-centered approach).1. Pendekatan Topik (Theme-Centered Approach); Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah: a) menentukan topik; b) menentukan tujuan pembe- lajaran yang ingin dicapai; dan c) menentukan aktifitas pembelajaran dan soft -ware (seperti modul. LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan bela- jar online di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.2. Pendekatan Software (Software-centered Approach); Menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software (se- perti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar online di internet, dll) yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian me- nyesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran yang relevan dengan soft- ware yang ada tersebut. Sebagai contoh, karena di sekolah hanya ada beberapa VCD atau mungkin CD-ROM tertentu yang relevan untuk suatu topik tertentu, maka guru merencanakan pengintegrasian software tersebut untuk mengajar hanya topik tertentu tersebut. Topik yang lainnya terpaksa dilaksanakan de- ngan cara konvensional. Sedangkan dari sisi strategi pembelajaran, ada be- berapa pendekatan yang disarankan untuk membangun keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, diantaranya adalah: a) resource-based learning; b) case-based learning; c) problem-based learning; d) simulation-based learning; dan e) collaborative-based

Page 3: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

learning (http://www.microlessons.com).a. Resources-based learning memiliki karakteristik dimana siswa dibe- rikan/disediakan berbagai ragam dan jenis bahan belajar baik cetak (buku, modul, LKS, dll) maupun non cetak (CD/DVD, CD-ROM, bahan belajar online) atau sumber belajar lain (orang, alat, dll) yang relevan untuk men- capai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian siswa di- berikan tugas untuk melakukan aktifitas belajar tertentu dimana semua sumber belajar yang mereka butuhkan telah disediakan. Sebagai contoh, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat memban- dingkan beberapa teori penciptaan alam semesta. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru telah mengidentifikasi dan menyi- apkan berbagai bentuk dan jenis sumber belajar yang berisi informasi ten- tang teori penciptaan alam semesta berupa buku, VCD, CD-ROM, alamat situs di internet dan mungkin seorang narasumber ahli astronomi yang di- undang khusus ke kelas. Kemudian siswa ditugaskan untuk mencari mini- mal dua teori tentang penciptaan alam semesta secara individu atau ke- lompok baik dari buku, VCD, maupun internet sesuai dengan seleranya. Siswa juga diminta untuk menganalisis perbedaan dari berbagai segi ten- tang teori-teori tersebut dan membuat laporannya dalam MSWord yang kemudian dikirim ke guru dan teman lainnya melalui e-mail.b. Case-based learning memiliki karakteristik dimana siswa diberikan suatu permasalahan terstruktur untuk dipecahkan. Dengan case-based learning solusi pemecahan masalahnya sudah tertentu karena skenario sudah dibuat dengan jelas.c. Problem-based learning kemungkinan solusi pemecahan masalahnya akan berbeda. Misal, dua orang siswa diberikan satu permasalahan dengan pen- dekatan problem-based learning. Maka solusi yang diberikan oleh siswa yang satu dengan siswa yang lain mungkin berbeda.d. Simulation-based learning memiliki karakteristik dimana siswa diminta untuk mengalami suatu peristiwa yang sedang dipelajarinya. Sebagai con- toh, siswa diharapkan dapat membedakan perubahan percampuran warna-warna dasar. Maka, melalui suatu software tertentu (misal virtual lab) sis- wa dapat melakukan berbagai percampuran warna dan melihat perubahan-perubahannya. Dan ia dapat mencatat laporannya dalam bentuk tabel dengan menggunakan MSExcell atau MSWord. Atau kalau perlu mem- presentasikan hasilnya dengan menggunakan MSPowerpoint.e. Colaborative-based learning memiliki karakteristik dimana siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, melakukan tugas yang berbeda untuk meng- hasilkan satu tujuan yang sama. Sebagai contoh, untuk mencapai tujuan pembelajaran dimana siswa dapat membedakan beberapa teori penciptaan alam semesta, siswa dibagi ke dalam tiga kelompok. Masing-masing ke- lompok ditugaskan mencari satu teori penciptaan alam semesta. Kemudian ketiga kelompok tersebut berkumpul kembali untuk mendiskusikan per- bedaan teori tersebut dari berbagai segi dan membuat laporannya secara kolektif. Salah seorang siswa dapat ditunjuk untuk menyajikan hasilnya.

C. Hambatan yang Terdapat dalam Proses Mengintegrasikan TIK ke dalam Pembelajaran dan Solusi PemecahannyaAda beberapa hambatan yang perlu digaris bawahi berkaitan dengan pe- manfaatan TIK untuk pembelajaran. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah: a) penolakan/keengganan untuk berubah khususnya dari Kepala Sekolah dan guru; b) kesiapan SDM (ICT literacy dan kompetensi guru); c) ketersedian fasilitas TIK; d)

Page 4: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

ketersediaan bahan belajar berbasis aneka sumber; dan) keber- langsungan (sustainability) karena keterbatasan dana (Utomo:2008).Beberapa hal berikut untuk dipecahkan secara sistemik dan simultan (Utomo:2008):a. Dukungan Kebijakan; sekolah mengeluarkan kebijakan untuk mengedepankan pengintegrasian TIK untuk pembelajaran. Misalnya melalui pencanangan visi, misi, peraturan dan rencana induk/rencana strategis sekolah ke depan.b. e-Leadership; Kepala sekolah dan atau beberapa guru panutan di sekolah me- nyadari penuh pentingnya peran TIK untuk pembelajaran dan berupaya untuk terus mempelajari dan menerapkannya di sekolah.c. Penyiapan SDM; sekolah mengembangkan ICT literacy para guru dan kom- petensi guru dalam mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran (termasuk berbagai strategi/metode pembelajaran yang efektif). Bila perlu guru meng-adopsi atau mengadaptasi strategi pembelajaran yang telah terbukti efektif dan mengkomunikasikannya dengan kolega. Bila perlu mengembangkan sendiri. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, pengiriman mengikuti loka karya atau seminar, terlibat aktif dalam komunitas jaringan sekolah dan lain-lain. Di samping itu, sekolah juga harus menyiapkan tenaga teknis dalam bidang TIK untuk pembelajaran.d. Penyiapan fasilitas; sekolah menyiapkan fasilitas yang kondusif agar terjadinya belajar berbasis aneka sumber dengan menyiapkan beberapa fasilitas seperti perpustakaan (cetak dan non-cetak), komputer yang terhubung dengan LAN, koneksi internet, VCD/DVD player plus televisi, serta komposisi ruang kelas.e. Penyediaan software pembelajaran; penyediaan software pembelajaran seperti buku, modul, LKS, program audio cassette, VCD/DVD, CD-ROM interaktif, dan lain-lain dapat dilakukan dengan cara membeli produk yang telah ada di pasar atau memproduksi sendiri.f. Penyiapan tenaga teknis; fasilitas TIK yang ada di sekolah hendaknya didukung oleh beberapa tenaga teknis yang memiliki keahlian atau keterampilan dalam mengelola dan memelihara peralatan tersebut.

D. Manfaat Media Teknologi PendidikanAdapun Commission on Instructional Technology dalam (Danim, 2008:10) mengidentifikasikan beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi pendidikan se- perti tersebut di bawah ini.a. Media Teknologi Pendidikan membuat pendidikan lebih produktif. Media teknologi pendidikan telah menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan rate belajar. Dia memungkinkan bagi guru untuk memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien, dapat menjauhkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, yang kurang menunjang , seperti tugas-tugas administratif atau pekerjaan rutin yang berlebihan dalam rangka transformasi informasi.b. Media Teknologi Pendidikan menunjang pengajaran individual, atau dengan kata lain memungkinkan penerapan individualisasi dalam kegiatan pengajaran. Teknologi pendidikan dapat diterapkan melalui berbagai cara dalam rangka be- lajar. Kombinasi integratif dalam guru, siswa, materi, ruang dan waktu dapat membuat belajar berada dalam kondisi sebenarnya. Teknologi pendidikan me- mungkinkan siswa untuk dapat menemukan arah diri menurut yang ia miliki.c. Media Teknologi Pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah (scien- tific).

Page 5: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

teknologi pendidikan memungkinkan guru dan siswa menciptakan rang- kaian kerja yang sesuai dengan tujuan belajar mengajar, memberi kemudahan kepada anak untuk mengetahui apa yang sebenarnya harus ia pahami. Pene- litian, dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun sangat penting untuk me-reinforcement kegiatan belajar, asalkan ia ditempatkan pada bagian yang in- tegral. teknologi pendidikan mempunyai fungsi tertentu tidak hanya sekedar ‘guide’ penelitian untuk menjawab sejumlah pertanyaan, akan tetapi me- nganggap penelitian sebagai satu tahapan yang harus dicapai oleh lembaga pendidikan (sekolah).d. Media Teknologi Pendidikan dapat membuat pengajaran lebih ‘powerful’. Kontak-komunikasi antar-individu yang ditunjang oleh teknologi dapat mem- beri nilai tambah (added values) dan kemampuan komunikasi tertentu. Media teknologi dapat menimbulkan suatu objek tak berwujud pendidikan ke dalam realita atau mendekati realita, memberi kemantapan dan percepatan pema- haman siswa, menata waktu secara efektif dan efisien, mereduksi ukuran-ukuran suatu objek atau menyederhanakan suatu peristiwa tertentu.e. Media Teknologi Pendidikan dapat membuat kegiatan belajar menjafi lebih ‘immediate’. Teknologi pendidikan dilukiskaan sebagai jembatan antara dunia luar (world outside) dengan dunia dalam (world inside) sekolah. Melalui tele- visi, film dan media lainnya, kurikulum dapat digarap secara dinamis. Penge- tahuan dan realitas mudah didapat, demikian juga pemahaman terhadap berba- gai materi pelajaran. teknologi pendidikan (instructional teaching) yang dite- rapkan seara sistematis sesuai dengan realita yang ada dapat membuat aktifitas belajar memperoleh hasil langsung dan ‘rute’ pengetahuan dan pengalaman siswa menjadi lebih berarti (meaningful).f. Media Teknologi Pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih ‘equal’. Equal acces untuk memperkaya kegiatan pendidikan yang tidak mung- kin ada tanpa sumber-sumber teknologi. Melalui teleisi kita dapat menyaksikan seorang bintang film yang ada di ‘seberang sana’, atau menyaksikan debat tv antara Reign dan Mondale.

BAB IIIKESIMPULAN

Pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengajarkan suatu disiplin ilmu serta ada sekelompok orang yang yang membu- tuhkannya sehingga ada imbal balik antara keduanya.Teknologi Informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.Cara untuk mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:a. Pendekatan Topik (Theme-Centered Approach)b. Pendekatan Software (Software-Centered Approach)1. Resources-based learning2. Case-based3. Simulation-based learning

Page 6: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

4. Colaborative-based learningHambatan yang terdapat dalam proses mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran, yaitu :a. Penolakan/keengganan untuk berubah (resistancy to change)b. Kesiapan SDM (ICT literacy dan kompetensi guru)c. Ketersedian fasilitas TIKd. Ketersediaan bahan belajar berbasis aneka sumberAdapun solusi pemecahannya adalah.a. Adanya dukungan Kebijakan dari kepala sekolah.b. e-Leadership.c. Penyiapan SDM.d. Mengkomunikasikannya dengan kolega.e. Mengadakan penyiapan fasilitas.f. Penyediaan software pembelajaran.g. Memproduksi sendiri.h. Penyiapan tenaga teknis.Manfaat Media Teknologi Pendidikan.a. Meningkatkan mutu pendidikan.b. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual.c. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah.d. Pengajaran dapat dilakukan secara mantap.e. Meningkatnya terwujudnya ’immediacy of learning’.f. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas.

Page 7: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

Latar Belakang

Penyempurnaan kurikulum dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, tuntutan desentralisasi, dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, bahan kajian yang harus dikuasai oleh siswa disesuaikan dengan semua tuntutan yang ada tersebut. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat menentukan daya saing bangsa, sehingga sektor pendidikan harus terus-menerus ditingkatkan mutunya. Fakta saat ini menunjukkan bahwa faktor kesenjangan pendidikan menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kesenjangan mutu pendidikan tersebut selain disebabkan karena faktor sarana dan prasarana yang belum memadai, sumberdaya manusia yang masih terbatas dan juga kurikulum yang belum siap untuk menyongsong masa yang akan datang. Penerapan dan pengembangan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di madrasah adalah salah satu langkah strategis dalam menyongsong masa depan pendidikan Indonesia. Kurikulum masa depan TIK bukan sekedar mengikuti trend global melainkan merupakan suatu langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan kepada masyarakat.

Konsep TIKTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan perluasan dari TI dengan menggabungkan konsep Teknologi Komunikasi dalam Teknologi Informasi. Hal ini disebabkan oleh begitu kuatnya keterikatan antara Teknologi Informasi dengan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu. Salahsatu peralatan TIK yang sangat diperlukan dalam berbagai bidang antara lain komputer.

Dalam Buku Albera Learning, Alberta-Kanada tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dinyatakan bahwa Teknologi adalah tentang cara segala sesuatu dikerjakan; Juga Teknologi adalah proses, perkakas (tools) dan teknik yang mengubah aktivitas manusia. Di sisi lain dalam buku tersebut didefinisikan bahwa TIK adalah tentang cara-cara baru dimana kita dapat berkomunikasi, mencari tahu, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah-masalah. TIK adalah proses, perkakas, dan teknik untuk:a. Mengumpulkan dan mengidentifikasi informasi.b. Mengklasifikasi dan mengorganisasi.c. Merangkum dan mensintesa.d. Berspekulasi dan memprediksi.

Page 8: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

Selanjutnya, kurikulum TIK mengandung konsep-konsep tersebut dalam tiga kategori yang saling berhubungan sebagai berikut:a. Berkomunikasi, mencari tahu (inkuiri), membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah.b. Operasi-operasi dasar, pengetahuan, dan konsep-konsep.c. Proses untuk produktivitas.

Siswa diharapkan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kehidupan sehari dalam situasi dunia nyata. Namun demikian, Kurikulum ICT tidak dimaksud kan untuk berdiri sendiri, tetapi lebih masuk pula ke dalam matapelajaranmatapelajaran lain.Dalam Buku Information and CommunicationTechnology, The National Curriculum for England, Key Stage 1-4, 1999 dinyatakan bahwa TIK dapat menimbulkan pengembangan spiritual, moral, sosial, dan budaya siswa melalui TIK.

a. Pengembangan spiritual siswa. Dengan membantu siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana keterbatasan-keterbatasan TIK membuat kita ingat terhadap siapa yang menciptakan kita sebagai manusia (sebagai contoh: dapatkah komputer mencipta?). Juga dengan membantu siswa menyadari kreativitas dan imaginasi mereka sendiri.b. Pengembangan moral, melalui pemikiran beberapa isu etika di sekitar kita tentang salah penggunaan informasi (Contoh: hak untuk mengetahui informasi pribadi), menyadari bagaimana TIK dapat melipatgandakan hasil dari usaha kita, dan akibatnya mengapresiasi kebutuhan kebutuhan tanggungjawab yang lebih besar dalam penggunaannya.c. Pengembangan sosial, melalui pemikiran tentang bagaimana TIK dapat memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi, serta diskusi bagaimana TIK mempengaruhi jalan kehidupan, cara bekerja dan berkomunikasi (Contoh: dampaknya terhadap pekerjaan, hubungan sosial, dan masyarakat terbatas).d. Pengembangan budaya, melalui diskusi tentang bagaimana TIK menimbulkan kontek-kontek budaya (Contoh: bagaiamana sebuah presentasi world wide web (www) mencerminkan budaya dari pembuatnya.

Dewasa ini, istilah Teknologi Informasi telah berkembang dan masuk ke berbagai aspek komputasi dan teknologi yang mencakup banyak bidang keilmuan. Cakupan keilmuan Teknologi Informasi dikategorikan ke dalam Manajemen Informatika, Jaringan Komputer (LAN, WAN, Intranet, dan Internet), Sistem Basis Data, Perancangan Perangkat Lunak, Sistem Informasi Manajemen, Sistem manajemen, dan lainnya. Masing-masing kategori tersebut dibagi lagi ke dalam berbagai keilmuan yang lebih detail lagi, sehingga sangat kompleks. Menyiapkan tenaga professional TIK yang handal perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang komprehensif berdasarkan kategori keilmuan TIK tersebut.

Bahan kajian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk jenjang SMP/MTs dan SMA/MA dalam standar isi mencakup 3 aspek yaitu Konsep, pengetahuan, dan operasi

Page 9: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

dasar; Pengolahan informasi untuk produktifitas ; dan Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi. Masing-masing aspek meliputi kompetensi sebagai berikut :

Konsep, pengetahuan, dan operasi dasarSiswa mampu mengenali secara mendalam hakekat dan dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi, etika dan moral pemanfaatan teknologi, media massa digital, masalah ergonomis dan keamanan, dasar-dasar komputer, dan pengoperasian teknologi multimedia.

Pengolahan informasi untuk produktifitasSiswa mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk berbagai macam perangkat produktifitas teknologi meliputi: penggunaan Sistem Operasi (Operating System); melakukan setting periferal ; pengoperasian software ; pemanfaatan jaringan.

Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasiSiswa mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi kehidupan nyata untuk mendapatkan informasi, mengelola gagasan, memecahkan masalah, melakukan penelitian, dan menggunakan perangkat komunikasi untuk mendapatkan dan mengirimkan informasi. Hubungan ketiga aspek di atas dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini:

Hubungan Ketiga AspekAspek-aspek standar kompetensi tersebut saling mendukung dalam membentuk suatu kompetensi. Cara mengajarkan aspek 1 dan 2 tidak harus berurutan, boleh juga dimulai dari aspek 2 ke aspek 1, atau disajikan secara serentak. Kompetensi siswa yang terbentuk dari aspek Konsep, pengetahuan, dan operasi dasar atau aspek Pengolahan informasi untuk produktifitas akan membangun kompetensi dari aspek Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi.

Pembelajaran TIKVisi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu agar siswa dapat menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif, Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi Konsep, pengetahuan, dan operasi dasar Pengolahan informasi untuk produktivitas mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan yang baru.

Pada hakekatnya, kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi menyiapkan siswa agar dapat terlibat pada perubahan yang pesat dalam dunia kerja maupun kegiatan lainnya yang mengalami penambahan dan perubahan dalam variasi penggunaan teknologi. Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara kreatif namun bertanggungjawab. Siswa belajar bagaimana menggunakan

Page 10: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

Teknologi Informasi dan Komunikasi agar dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan masyarakat, komunitas, dan budaya. Penambahan kemampuan karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan d i mana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan di masa yang akan datang.

Guru dapat menggunakan berbagai teknik dan metode pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Teknik dan metode pembelajaran yang dipilih harus dalam bentuk demonstrasi yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Guru perlu mempertimbangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan. Guru juga harus membuat perencanaan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, jenis penugasan dan batas akhir suatu tugas.Strategi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan materi dan kondisi siswa dapat meningkatkan partisipasi dari semua peserta didik dan kelompok dalam satu kelas, yang antara lain meliputi :• Pemanfaatan studi kasus dari berbagai sumber informasi• Dorongan dari guru agar siswa menjadi pembelajar yang otodidak• Dorongan agar siswa mau berpikir kritis mengenai isu-isu dalam teknologi informasi• Fasilitas belajar secara efektif melalui praktek langsung, refleksi, dan diskusi• Peningkatan kemampuan kerjasama termasuk aktivitas yang melibatkan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok kecil atau dalam tim• Penumbuhan sikap menghargai usaha siswa untuk memicu kreativitas mereka.• Pemanfaatan sumber-sumber yang merefleksikan minat dan pengalaman siswa• Pemberian akses pada semua siswa untuk menggunakan berbagai sumber belajar dan penguasaan berbagai alat bantu belajar.• Penyajian/presentasi hasil karya siswa di majalah dinding atau acara khusus pameran misalnya pada saat pembagian raport, atau acara lainnya• Penyajian/presentasi hasil karya siswa di web madrasah, atau web klub Teknologi Informasi dan Komunikasi• Penyajian/presentasi publikasi hasil karya siswa pada brosur madrasah, atau brosur khusus Teknologi Informasi dan Komunikasi

Bahan kajian Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas VII s/d IX (SMP/MTs) difokuskan pada kegiatan yang bersifat aplikatif dan produktif, juga sedikit apresiatif dan evaluatif . Bahan kajian Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas X s/d XII (SMA/MA) difokuskan pada kegiatan produktif, analitis dan evaluative sesuai dengan perkembangan jiwa dan cara berpikirnya yang sudah pada tingkat pra universitas.

Penilaian dilakukan dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dinilai. Penilaian pada domain pengetahuan/pemahaman siswa dapat dilakukan melalui tes tertulis dan tes lisan, sedangkan penilaian pada domain sikap dan keterampilan siswa dalam mengaplikasikan sesuatu dapat dilakukan dengan tes perbuatan atau penilaian atas produk yang dihasilkan siswa. Bentuk penilaian lainnya bisa dengan portofolio, sebagai kumpulan hasil karya siswa. Pada penilaian ini, siswa

Page 11: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

diberi kesempatan menilai sendiri hasil karyanya dengan mendiskusikan terlebih dulu criteria penilaiannya.

Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum TIKKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan Iptek serta jenjang masing-masing satuan pendidikan (UU No. 2 Tahun 2000 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Salahsatu mata pelajaran yang mendukung perkembangan iptek yaitu teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Kurikulum TIK menyediakan sebuah perspesktif luas tentang teknologi, bagaimana menggunakan dan menerapkan berbagai macam teknologi dan dampak TIK terhadap individu dan masyarakat. Siswa SMP/MTs sampai SMA/MA didorong untuk berkecimpung dengan kompleksitas teknologi dan juga kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan teknologi dalam kehidupan kita dan dalam dunia kerja.

Kurikulum TIK tidak dimaksudkan untuk berdiri sendiri tetapi lebih terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. TIK lebih baik dipelajari dalam kontek aplikasi. Aktifitas atau kegiatan kegiatan, pekerjaan-pekerjaan, dan persoalan-persoalan yang menirukan keadaan-keadaan kehidupan sebenarnya merupakan sumber yang efektif untuk belajar TIK. Kurikulum TIK harus senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan TIK itu sendiri. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum TIK.

1. Program studiProgram studi TIK di Indonesia diperuntukkan bagi siswa kelas VII sampai kelas XII. Harus ada dokumen tiap jenjang SMP/MTs dan SMA/MA. Setiap dokumen harus menggarisbawahi mengapa program harus ditawarkan, apa yang diharapkan peserta didik untuk belajar dan prinsip-prinsip dasar tentang bagaimana siswa memperoleh pengetahuan yang diperlukan, ketrampilan dan sikap. Namun demikian dokumen-dokumen tersebut harus memiliki fleksibilitas untuk memutuskan bagaimana mengajarkan kurikulum tersebut dan urutan dimana kurikulum diajarkan.

2. Apa yang harus dipelajari siswaKurikulum TIK diarahkan kepada keberhasilan siswa dalam memahami, menjelaskan, mengaplikansikan TIK dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia kerja. Untuk itu, melalui kurikulum TIK diharapakan:a. Memiliki kemampuan menunjukkan ketrampilan (skill) dan sikap untuk pembelajaran masa depan dan dunia kerja.

Page 12: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

b. Mengantisipasi dan merencanakan kebutuhan masa depan dengan memikirkan perubahan-perubahan dan pengembangan di dalam masyarakat seperti kecenderungan dalam pekerjaan, globalisasi, dan kemajuan bidang teknologi.c. Menyatukan nilai-nilai dari kewarganegaraan dan menghormati perbedaan bahasa dan budaya.d. Memikirkan kebutuhan murid dan kemampuan intelektual sosial, emosional, dan fisik pada berbagai usia yang berbeda dan tahap pertumbuhan kepribadian yang berbeda.e. Memastikan bahwa setiap kelas menyediakan landasan/dasar pengetahuan untuk pembelajaran yang sukses di tahun-tahun berikut.f. Mmenyatukan penemuan-penemuan baru dan teori-teori baru yang secara umum diterima oleh ahli/pakar-pakar di bidangnya.g. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang penting untuk sukses dalam pembelajaran suatu mata pelajaran.h. Memikirkan penelitian-penelitian baru tentang metoda-metoda pembelajaran dan bagaimana murid belajar dengan baik.i. Menunjukkan tingkat yang paling sesuai dimana ketrampilan tersebut akan diperoleh.j. Menyatukan bagaimana studi sebuah subject (mata pelajaran) berkantribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian peserta didik.k. Mengakomodasi pembelajaran dalam lingkungan-lingkungan yang berbedal. Mempertimbangkan cara yang bervariasi tentang penyampaian program pembelajaran kepada murid termasuk teknologi baru dan penggunaan sumbersumber umum seperti ”distance learning”.

3. Siapa yang harus terlibat (Stakeholder).Banyak pihak yang harus terlibat dalam pengembangan kurikulum TIK, diantaranya adalah: Pusat kurikulum, guru, kepala madrasah, orang tua siswa, ahli pendidikan, pakar dari perguruan tinggi, dan anggota masyarakat yang dipilih.Masukan-masukan dari berbagai macam stakeholder akan memastikan bahwa kurikulum secara terus menerus memenuhi kebutuhan siswa dan bahwa selalu ada transisi yang berkesinambungan dari kelas yang satu ke kelas yang lain sampai ke perguruan tinggi dan dunia kerja.4. Memastikan kurikulum harus tetap up to dateKurikulum harus selalu memfasilitasi murid dengan pengetahuan-pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk saat ini dan masa yang akan datang. Perubahan-perubahan kurikulum dibuat untuk mempertahankan kekinian. dan relevansi. Revisi kurikulum dilakukan setelah terjadi konsultasi intensif dengan stakeholder pendidikan.5. Merencanakan perubahan kurikulum Setiap rencana perubahan kurikulum direncanakan jauh sebelumnya untuk meminimalkan setiap dampak negatif pada madrasah, guru dan siswa. Pada umumnya perubahan-perubahan tersebut adalah kecil dan tidak memerlukan model pembelajaran baru atau sumber-sumber baru. Namun demikian jika ternyata memerlukan perubahan yang besar, orang-orang yang terlibat dalam perubahan harus memastikan bahwa jajaran madrasah diberi tahu lebih awal sedemikian rupa sehingga madrasah dapat menyiapkan untuk perubahan-perubahan dan penyediaan sumber-sumber baru yang dibutuhkan.6. Merevisi kurikulum

Page 13: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

Jika ternyata berdasarkan proses review berkesinambungan bahwa perlu ada revisi besar atau revisi kecil terhadap kurikulum, stakeholder pendidikan memainkan peranan penting dalam proses revisi. Stakeholder pendidikan melaksanakan konsultasi awal dan menyiapkan draf perubahan. Draf tersebut disebarluaskan kepada seluruh stakeholder melalui panitia pengarah, format-format feedback online, konferensi/seminar, dan presentasi kepada komite madrasah. Guru juga memainkan peranan yang vital dalam proses revisi kurikulum. Guru tersebut akan menggunakan pengetahuan praktis mereka tentang suatu subject dan tentang kebutuhan murid pada level usia tertentu untuk memberikan input dan feedback (umpan balik) selama proses revisi.7. Pelaksanaan kurikulumDraf kurikulum yang dikembangkan melalui konsultasi dengan seluruh stakeholder pendidikan diajukan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk memperoleh pengesahan. Begitu kurikulum tersebut disahkan, jajaran madrasah memiliki tanggungjawab utama dalam pengembangan lebih lanjut sebagai program atau persiapan pelaksanaan lapangannya.. Beberapa madrasah mungkin memiliki kesempatan untuk mengembangkan ke dalam silabus dan RPP dan menguji coba kurikulum untuk satu tahun sebelum pelaksanaan kurikulum TIK di seluruh madrasah.8. Evaluasi kurikulumSetelah satu rentang waktu pelaksanaan tertentu, kurikulum perlu atau harus dievaluasi. Pelaksanaan evaluasi kurikulum dapat dilaksanakan secara kontinu dari tahun pertama sampai tahun terakhir dalam rentang waktu tersebut.

Pembahasan Temuan Kajian Dokumen dan LapanganPembahasan hasil kajian di lapangan berupa harapan, pengalaman praktisi dan saran dari perguruan tinggi serta kelemahan SK-KD TIK nasional yang dibandingkan dengan kurikulum TIK luar negeri. Hasil kajian Lapangan Hasil kajian Dokumen1. Perlu peningkatan kualitas SDM yang menguasai pengetahuan dan keterampilan TIK sesuai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan pada kurikulum.2. Perlu penyediaan infrastruktur TIK yang memadai untuk penyelenggaraan kurikulum3. Urutan kurikulum antara SMP dan SMA harus lebih sistematis sehingga tidak terdapat pengulangan materi.4. Perlu adanya integrasi kurikulum TIK dengan kurikulum matapelajaran lain, yang dijadikan studi kasus dalam pelaksanaan kurikulum TIK5. Materi pelajaran harus berorientasi tidak hanya pada penggunaan TIK sebagai alat tapi juga sebagai konsep dasar dan pengembangan TIK itu sediri.6. Perlu adanya materi yang bersifat analisis dari pengolah data.7. Perlu adanya materi databases. Cenderung berorientasi pada TIK sebagai Alat, belum secara mendasar memberikan konsep pengembangan TIK itu sendiri. Belum mengintegrasikan TIK dengan mata pelajaran yang terkait lainnya untuk melakukan analisis maupun pengembangan ide.8. Belum menerapkan konsep pemanfaatan TIK dalam membuat suatu model sebagai pemecahan masalah. Merujuk pada hasil kajian lapangan dan dokumen di atas, maka perlu dilakukan beberapa hal berikut :1. Melatih atau merekrut SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang dituntut oleh kurikulum

Page 14: Integrasi Tik Dalam Pembelajaran1

2. Perlu memprioritaskan investasi untuk infrastruktur penunjang TIK3. Perlu adanya perbaikan isi kurikulum sesuai dengan tuntutan pada temuan di atas yaitu:a. Penghilangan materi tumpang tindih di SMA yang sudah dipelajari di SMP.b. Perlu direvisi sistematika materi yang diajarkan (khususnya di SMA)c. Perlu adanya reduksi/penambahan materi yang sesuai dengan tingkat kompetensi seperti konsep basis data dan analisis data4. Perlu adanya penekanan integrasi kruikulum TIK dengan Kurikulum mata pelajaran lainny

KesimpulanBerdasarkan hasil kajian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :1. Pendidikan TIK sudah saatnya ditata sedemikian rupa untuk mempersiapkan peserta didik di tingkat pendidikan dasar dan menengah dalam menghadapi persaingan global.2. Standar isi (SK-KD) mata pelajaran TIK yang ada saat ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan TIK.3. Masih ditemukan banyak kendala dalam pelaksanaan pembelajaran TIK baik dijenjang MP/MTs maupun SMA/MA.4. Ada kesenjangan standar isi matapelajaran TIK dalam kurikulum nasional dengan standar isi atas pelajaran TIK di luar negeri.5. Ditemukan banyak kendala terkait dengan sarana dan prasarana pembelajaran TIK.6. Ada beberapa KD baik untuk jenjang SMP/MTs maupun untuk SMA/MA dapat digabungkan, karena bentuk KD nya masih sangat sederhana, seperti mengaktifkan komputer, mematikan komputer dan operating system.7. Kualifikasi dan kompetensi guru mata pelajaran TIK sebagian besar masih rendah.8. Buku teks mata pelajaran TIK yang sesuai standar isi baik kualitas maupun kuantitas belum memada