Integrasi Sistem ERP Dan Teknologi RFID Untuk Otomatisasi Data _Studi Kasus Pada PT. Carrefour...

download Integrasi Sistem ERP Dan Teknologi RFID Untuk Otomatisasi Data _Studi Kasus Pada PT. Carrefour Indonesia

of 18

Transcript of Integrasi Sistem ERP Dan Teknologi RFID Untuk Otomatisasi Data _Studi Kasus Pada PT. Carrefour...

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang MasalahSalah satu cara bagi perusahaan agar dapat memiliki daya saing yang tinggi dan memperoleh Competitive Advantage dalam menjalankan usahanya yaitu dengan cara mengadopsi teknologi informasi yang dapat membantu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis secara cepat, tepat, dan akurat. Hal tersebut diperlukan agar level top manajemen bisa memperoleh report secara real-time dan tidak bias. Kecepatan dan keakuratan menjadi sesuatu yang penting dalam mempertimbangkan penerapan suatu sistem kedalam perusahaan, apalagi bila perusahaan itu bergerak dalam industri retail, seperti Carrefour, tentunya memiliki setumpuk kebijakan yang harus diambil oleh manajemen setiap detiknya.Carrrefour Indonesia sebagai salah satu perusahaan retail terbesar pertama di Indonesia dan kedua di dunia setelah Wal-Mart (wikipedia, 2011), tentunya membutuhkan teknologi informasi yang memadai untuk mendukung proses bisnisnya yang cepat. Hal tersebut sangat diperlukan karena tingginya iklim persaingan Hypermarket di Indonesia. Sebagai contoh pertumbuhan pasar swalayan hypermarket sampai tahun 2004 mencapai 31,4 persen (berita liputan 6) kemudian tahun 2010 mencapai 9% (Linda Silitonga, 2009) dan barang ritel di pasar swalayan yang paling laku adalah ritel jenis Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang di dalamnya ada produk makan dan minuman (indocashregister.com, 2009). Lalu menurut salah satu surat kabar indonesia menyebutkan jumlah pengunjung salah satu pasar swalayan mencapai 3500 orang per/hari (Suara Merdeka, 2009). Para pembeli banyak memilih pasar swalayan hypermarket dikarenakan tempat belanja yang luas, bersih, lengkap, dan murah (beberapa produk promosi).Untuk mengakomodasi setiap kebutuhan yang diharapkan terkait kecepatan teknologi informasi maka penggunaan/penerapan teknologi ERP (Enterprise Resource Planning) sangatlah penting, dimana dengan adanya teknologi ini maka sistem yang ada didalam perusahaan dapat terintegrasi satu sama lainnya sehingga memudahkan pengelolaan data, dimana untuk setiap kebutuhan informasi dari fungsi-fungsi didalam perusahaan menggunakan single database (Turban, 2010). Penggunaan alur atau flow sederhana menjadi ciri khas dari ERP itu sendiri, yaitu Purchase-to-Pay dan Order-to-Cash (Gelinas Ed 7, 2008) yang sangat diandalkan untuk mendukung proses bisnis serumit apapun menjadi lebih simple. Keunggulan lain yang dapat diperoleh dari penerapan sistem ERP adalah kemudahan ERP untuk disandingkan dengan modul dari sistem lainnya seperti CRM, PRM, SCM, PLM, dll dengan menggunakan tambahan fasilitas yang dinamakan middleware (Gelinas Ed 7, 2008). Middleware merupakan seperangkat tools yang terdiri atas aplikasi, hardware, sumber daya, dll yang digunakan untuk mengintegrasikan sistem ERP dengan modul sistem lainnya. Dengan fasilitas ini maka fungsi dari penggunaan ERP akan semakin tinggi.Disamping itu untuk meningkatkan kemudahan yang akan diperoleh oleh perusahaan dan pelanggan maka pengadopsian sistem RFID (Radio Frequency Identification) sangat dibutuhkan. Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) adalah sebuah pengembangan teknologi pengambilan data secara otomatik atau pengenalan atau identifikasi obyek (Kenzeller,1999). Dengan teknologi ini, penggunaan Bar-code akan dihilangkan karena RFID memberikan kemudahan dan keuntungan lebih kepada pelanggan misalnya, kecepatan dalam pembayaran barang di kasir, identitas elektronik pelanggan untuk parkir, layanan melalui member card, dan pemberian hadiah melalui undian-undian (Junartho Halomoan, 2010). Dengan teknologi RFID ini maka kelemahan-kelemahan yang ada dari penerapan ERP dapat diatasi dengan otomatisasi data inputan ke database perusahaan (Zeplin Tarigan, 2004).Saat ini Carrefour yang merupakan perusahaan retail terbesar di Indonesia, memiliki 62 gerai Hypermarket, 13 gerai Carrefour Express, dan 5 gerai Carrefour Market (wikipedia, 2011), dengan kondisi tersebut tentunya perusahaan ini membutuhkan teknologi yang memadai agar terjadi integrasi antara setiap unit bisnisnya (gerai cabang) dengan kantor pusat. Kebutuhan akan data yang real time menjadi sangat penting bagi top level management guna pengambilan keputusan yang berkaitan dengan strategi bisnis baik jangka pendek maupun menengah. Carrefour membutuhkan bantuan teknologi lain untuk sistem otomatisasi data karena dengan sistem kasir yang ada sekarang (bar-code) tidak mampu memberikan kecepatan dan keakuratan data imputan. Masih sering terjadi kesalahan, baik karena human error maupun kelambatan teknologi bar-code dalam membaca tag yang ada di produk.Disinilah terlihat pentingnya integrasi dari penggunaan teknologi ERP dan RFID, baik untuk mengakomodasi strategi bisnis perusahaan yang cepat maupun kebutuhan akan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) serta service kepada pelanggan. Keuntungan yang akan diperoleh dari penerapan teknologi ini tentunya akan sangat besar, Wal-Mart yang merupakan perusahaan retail terbesar di USA mencetak penghematan sebesar $ 8,4 Milyar pertahun (sumber: forum.um.ac.id), namun untuk memperoleh hal itu tentu ada cost yang akan dikeluarkan dan berbagai hal penting yang akan timbul dari proses implementasi sistem tersebut.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :1. Bagaimana penerapan sistem integrasi teknologi RFID dan ERP dalam memaksimalkan kecepatan dalam otomatisasi data?2. Keuntungan apa saja yang akan ditimbulkan dari penerapan sistem integrasi teknologi RFID dan ERP dalam otomatisasi data?

1.3. Tujuan Penulisan MakalahAdapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem integrasi teknologi RFID dan ERP dalam memaksimalkan kecepatan dalam otomatisasi data2. Untuk mengetahui keuntungan yang akan diperoleh oleh Carrefour dari penerapan sistem integrasi teknologi RFID dan ERP dalam otomatisasi data3. Untuk memberikan rekomendasi yang baik bagi Carrefour tentang bagaimana menerapkan sistem integrasi teknologi RFID dan ERP dalam proses bisnisnya.

1.4. Manfaat Penulisan MakalahHasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai sistem informasi manajemen, Penerapan teknologi RFID dan ERP dalam perusahaan retail, serta pengetahuan tentang teknologi-teknologi baru yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem ke arah yang lebih canggih. Hasil penulisan ini juga diharapkan dapat menjadi dasar penulisan makalah bidang sistem informasi yang lain khususnya dalam bidang Enterprise Resource Planning (ERP) dan teknologi lainnya yang bisa di integrasikan dengan ERP.

BAB IILANDASAN TEORI

1. 2. 2.1. Sekilas Tentang Hypermaket CarrefourCarrefour merupakan sebuah kelompok supermarket internasional, berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel terbesar di eropa dan kedua terbesar setelah Wal-Mart. Sampai saat ini mayoritas sahamnya masih dikendalikan oleh Jose luis Duran sekeluarga. Gerai Carrefour pertama dibuka pada tanggal 3 Juni 1957 di Annecy di dekat sebuah persimpangan Carrefour (dalam Bahasa Perancis). Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama yang ada di Perancis merupakan gerai Carrefour terkecil di dunia. tidak seperti carrefour lainnya yang karyawannya menggunakan sepatu roda untuk menjelajahi luasnya gerai (wikipedia.com).Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan department store (toko serba ada). Mereka membuka hipermarket pertamanya pada 1962 di Sainte-Genevive-des-Bois, dekat Paris, Perancis. dan sekarang total gerainya sekitar 15.000 dengan karyawan sekitar 700.000 di seluruh dunia.Saat ini carrefour telah menerapkan sistem SCM dalam mengendalikan persediaannya dan melayani pelanggannya. Sistem ini sudah berjalan dengan baik sejak Juli 2007 (sumber: nevafarrell.blogspot.com), terbukti Carrefour mampu mencetak keuntungan yang tinggi setiap tahunnya dengan perputaran persediaan barang retail yang sangat tinggi. Jika dilihat secara kasat mata di gerai-gerai Carrefour, dapat dijumpai antrian yang cukup panjang di setiap kasir.

2.2. Sistem Terdahulu (Teknologi Barcode)Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Kode baris atau barcode ini terdiri dari deretan-deretan garis hitam tebal dan tipis berselang-seling, dengan huruf atau deretan angka di bawahnya. Teknologi ini biasa digunakan untuk mengidentifikasi secara sederhana atas sebuah produk. Penggunaan Bar-code banyak dimanfaatkan pada perusahaan grosir, retail, dimana fungsinya yaitu untuk identifikasi item pada saat pembayaran di kasir dan tracking item/persediaan di gudang (Gelinas, 2008).Kode batang (barcode) terutama UPC, sudah menjadi bagian penting dalam peradaban modern. Penggunaan yang sudah tersebar luas menjadikan kode batang terus digunakan dan berkembang dengan baik, seperti (sumber: www.indocashregister.com):1. Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store, sudah menggunakan dan memiliki kode batang UPC. Hal ini sangat membantu dalam melacak seluruh item yang dibeli dengan memunculkan harga dan data yang sebelumnya sudah program.2. Penggunaan pada kartu anggota Ritel (hampir seluruh toko ritel seperti alat olah raga, kosmetik, peralatan kantor, obat, dan factory outlet) untuk mengidentifikasikan konsumen yang menjadi anggota.3. Pelacakan gerakan item, termasuk sewa mobil, bagasi maskapai penerbangan. Sejak tahun 2005, maskapai menggunakan standar IATA 2D kode batang di boarding pass (BCBP).4. Beberapa 2D kode batang embed hyperlink ke halaman web page. Sebuah telepon genggam mampu dapat digunakan untuk membaca kode batang dan browsing situs yang terhubung.5. Pada 1970-an dan 1980-an, perangkat lunak kode sumber ini kadang-kadang dikodekan dalam kode batang dan dicetak di atas kertas.

Gambar: Bar-code (Sumber: http://catatankecik.blogspot.com)

Terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu:1. Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.2. Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.3. Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.4. Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.5. Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.

Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan Bar-code yaitu:1. Proses Input Data lebih cepat, karena: Kode batang Scanner dapat membaca/merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.2. Proses Input Data lebih tepat, karena: Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.3. Proses Input lebih akurat mencari data, karena: Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.4. Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.5. Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.6. Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.Sistem ini telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan retail termasuk Carrefour dimana lebih banyak digunakan pada sistem pembayaran di kasir dan identifikasi untuk tracking persediaan di gudang.

2.3. Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) adalah sebuah pengembangan teknologi pengambilan data secara otomatik atau pengenalan atau identifikasi obyek (Kenzeller,1999). Selama ini sistem otomatik yang dikenal adalah sistem bar-code. Sistem ini banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan retail dan juga perusahaan lain yang memiliki sistem stock persediaan di gudang. Sistem bar-code mempunyai keterbatasan dalam penyimpanan data serta tidak dapat dilakukan program ulang atas data yang tersimpan di dalamnya, sehingga sulit diperoleh informasi mengenai jenis, merk, harga, dan informasi lain yang diperlukan atas suatu produk. Namun pada teknologi RFID, proses mengambil atau mengidentifikasi-kan obyek atau data dilakukan secara contacless (tanpa kontak langsung).

Gambar: Sistem RFID (sumber: www.subari.blogspot.com)

Identifikasi obyek atau data pada teknologi RFID dilakukan dengan mencocokkan data yang tersimpan dalam memori tag/transponder dengan data yang dikirimkan oleh reader. RFId dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu tag (transponder), Tag reader dan antenna. Tag dapat menggunakan daya (tag aktif) atau tidak (tag pasif) serta diletakkan pada obyek yang akan diidentifikasi. Pada tag pasif sinyal dikirimkan oleh reader melalui gelombang elektromagnetik, kemudian tag akan merespon dan mengirimkan data/informasi di dalamnya (AIM Frequency Forums). Reader juga memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan data pada tag selain membaca dan mengambil data informasi yang tersimpan dalam tag. Sedangkan antenna pada sistem RFID berpengaruh terhadap jarak jangkauan pembacaan atau identifikasi obyek.

Gambar: Tag RFID (sumber: www.kaskus.us)

Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak.

Gambar: Komponen utama sistem RFID (Sumber: Makalah Junarto Halomoan, 2010)

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. RFID juga mempermudah orang untuk menyortir barang.Beberapa keuntungan dari penggunaan RFID bila dibandingkan dengan Bar-code:1. Dapat di tempel dan tersembunyi, tidak memerlukan pandangan langsung2. Dapat dibaca melalui kayu, plastik, kardus,berbagai material kecuali logam.3. Dapat di program / entri ulang dalam keadaan bergerak.4. Dapat diterapkan dalam lingkungan yang keras, misal di luar rumah, temperatur tinggi5. Tag RFID berisikan 1 megabyte memori

Gambar: Tag Reader (sumber: www.google.com)

2.4. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)Teknologi Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis/departemen-departemen serta unit-unit bisnis dalam suatu perusahaan dengan menggunakan single data entry (Hamilton, 2002). Dalam pengertian yang lain ERP dapat diartikan sebagai sebuah paket software/aplikasi yang digunakan untuk kebutuhan sistem bisnis dalam mendukung sistem perusahaan (Gelinas, 2008). Berdasarkan tujuannya, implementasi teknologi ERP di dalam sebuah perusahaan antara lain melakukan integrasi antara perencanaan penjualan dan perencanaan produksi, mengoptimalkan jumlah persediaan guna meningkatkan cash flow perusahaan, dan meningkatkan nilai kepuasan terhadap pelanggan dengan melalui sistem pengiriman, distribusi gudang dan fungsi administrasi lainnya. Dan tidak kalah pentingnya dari tujuan di atas adalah meningkatkan efisiensi perusahaan dengan ketelitian yang baik. Beberapa aplikasi ERP yang terkenal diantaranya SAP, Oracle, Microsoft, Businessoft (lokal), Orlansoft (lokal), dll.Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Oleh karena itu, sistem ini juga memiliki keunggulan dimana dapat di-integrasikan dengan sistem/teknologi lain dengan menggunakan aplikasi middleware seperti SCM, CRM, RFID, SRM, PLM, dll (Gelinas, 2008). Middleware adalah prasarana yang diperlukan di antara interrogator dan database serta software system informasi manajemen yang ada. Interrogator adalah prasarana untuk membaca dan juga menulis label secara remote (Daniel Kurniawan, 2009). Dengan kemampuan tersebut keuntungan yang diperoleh dari implementasi sistem dapat lebih dirasakan oleh perusahaan.Sebagai kesimpulan, sistem ERP adalah paket software yang sangat dibutuhkan untuk mengelola sebuah perusahaan secara efisien dan produktif. Secara de facto, Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.

BAB IIIPEMBAHASAN

1. 2. 3. 3.1. Proses Integrasi Teknologi RFID dengan Sistem ERPPersoalan yang dihadapi dalam penerapan teknologi ERP adalah adanya input data yang masih dilakukan secara manual. Proses pemasukan data ini sering mengalami keterlambatan pada saat entry data. Hal ini disebabkan banyak kemungkinan, diantaranya pengaruh manusia yang tidak dapat diharapkan dapat melakukan kecepatan input data yang konstan setiap waktunya. Bahkan terkadang dalam banyak kasus, karyawan baik di kasir, gudang, dan petugas parkir melakukan kesalahan input sehingga terjadi masalah-masalah yang kedepannya bisa menimbulkan biaya bahkan kerugian yang disebabkan karena inefektif dan inefisiensi pekerjaan.Pada saat input di kasir dengan menggunakan sistem yang lama yaitu bar-code, terkadang kelemahan yang terjadi yaitu barcode tidak dapat terbaca oleh reader barcode. Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab hal ini, diantaranya karena barcode yang rusak oleh debu, air, goresan, dan banyak penyebab lain yang mungkin dapat terjadi. Oleh karena itu, karyawan kasir harus melakukan input secara manual atas kode produk yang biasanya terdapat dibawah barcode. Saat karyawan tidak fokus pada saat melakukan entry, maka kesalahan input dapat terjadi apalagi jika item yang dijual memiliki banyak jenis. Carrefour yang memiliki banyak item untuk dijual tentunya akan sering mengalami masalah tersebut dan efek yang ditimbulkan akan lebih besar, tidak hanya dari segi harga saja tetapi nilai buku kuantitas persediaan dan kondisi di lapangan akan berbeda.Hal lain yang dapat terjadi yaitu kesalahan pada saat stock opname. Di gudang ketika dilakukan stock opname, sering terjadi salah hitung persediaan yang disebabkan kesalahan manusia (human error). Kesalahan tersebut dapat berupa kesalahan pencatatan atau bahkan ada persediaan yang tidak ikut dihitung. Teknologi barcode membantu untuk mengatasi masalah ini tetapi belum dapat mengakomodasi kebutuhan dari bagian gudang. Masalah rusaknya barcode sering juga terjadi di gudang sehingga karyawan tidak dapat melakukan penghitungan dengan akurat.Setiap masalah diatas tentunya akan menjadi masalah yang cukup signifikan nantinya, dimana management tidak akan mendapatkan laporan yang terbaik untuk dijadikan informasi dalam mengambil keputusan karena data inputan yang di-entry kedalam aplikasi ERP tidak valid. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, aplikasi ERP membutuhkan inputan yang valid, sehingga ketika diproses menjadi sebuah laporan dapat memberikan informasi yang tidak bias dan membingungkan atau bahkan menyesatkan.Terdapat solusi yang sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang sudah diuraikan diatas. Teknologi RFID menjadi solusi sejak beberapa tahun terkahir (khususnya bagi perusahaan retail) dalam mengakomodasi entry data inputan. Teknologi ini bisa dipakai di aplikasi ERP dengan perantara middleware. Misalnya pada kasir, aplikasi ERP diintegrasikan dengan aplikasi POS (Point Of Sales; aplikasi kasir) dan dihubungkan dengan RFID (sebagai pengganti barcode). Teknologi ini juga bisa diterapkan untuk fasilitas parkir dan warehouse management.Sebelum proses integrasi ini berjalan, Carrefour harus menjamin bahwa setiap pemasoknya sudah menempelkan tag RFID pada item yang akan dimasukkan ke gudang persediaan Carrefour. Digudang, barang masuk harus melewati satu pintu saja dan di pintu tersebut telah dipasangi Tag Reader yang akan menangkap sinyal yang dipantulkan dari tag pasif setiap jenis barang yang akan masuk. Kemudian tag reader tersebut mengirimkan data yang diperoleh ke PC atau processor komputer yang kemudian akan di-record (Modul ERP: Receiving Order) di single database perusahaan (Database ERP).Proses integrasi sistem ERP dan RFID dimulai pada saat barang masuk ke dalam gudang. Bagian gudang memperoleh data dari hasil inputan RFID yang langsung ter-record di database perusahaan. Kemudian ketika barang tersebut akan dipindahkan ke toko, barang tersebut kembali harus melewati tag reader yang terpasang di pintu antara toko dan gudang Carrefour. Data yang diperoleh dari tag reader ini kemudian di-entry sebagai perpidahan fisik barang ke lokasi lain (Modul ERP: Location Transfer). Ketika barang tersebut dibeli dan akan dibayar oleh pelanggan di kasir, keranjang/troley (berisi barang) yang dibawa oleh pelanggan harus melewati terusan kasir, dimana dijalur itu terdapat tag reader juga. Tag reader secara otomatis akan menangkap sinyal dari barang-barang yang terdapat di keranjang/troley pelanggan dan langsung mengirimkan data ke aplikasi POS di kasir sehingga langsung dapat ditampilkan harga penjualan produk yang akan dibayar pelanggan. Dalam kondisi ini pelanggan tidak perlu mengeluarkan barang satu-persatu ke meja kasir. Setelah tercatat di POS maka data yang ada langsung dicetak dalam bentuk tagihan ke pelanggan dan di-record sebagai penjualan ke aplikasi ERP (Modul ERP: SO-Shipment-SI-Cash Receipt).Teknologi ini juga dapat dilakukan pada sistem member. Jika Pelanggan merupakan member dari Carrefour, tentunya memiliki member card. Member card tersebut dilekatkan tag RFID dan diberikan informasi mengenai identitas pelanggan, record pembelian, point-point, dll. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh Carrefour untuk memberikan layanan-layanan lain kepada pelanggan seperti undian-undian, diskon, dll. Misalnya untuk layanan potongan pembelian (diskon), pelanggan tidak perlu menunjukkan member card ketika di kasir, cukup melewati tag reader saja, maka secara otomatis akan dibaca oleh sistem sehingga total harga pembelian bisa langsung dipotong menurut persentase yang diinginkan management.Untuk sistem parkir, Carrefour juga dapat memberikan layanan parkir kepada pelanggan untuk meningkatkan kemudahan dan security dari kendaraan yang di bawa. Pelanggan yang sudah menjadi member diberikan Tag RFID yang dapat ditempelkan pada kendaraan (mobil atau motor) sehingga pada saat masuk ke gerbang parkir, pelanggan tidak perlu mengantri untuk mengambil karcis. Cukup dengan membuka kaca (untuk pengambilan foto pengemudi) dan berhenti selama dua detik (record data: dihubungkan dengan database member), palang parkir sudah terbuka dan kendaraan bisa langsung jalan. Pengambilan foto berfungsi agar karyawan parkir di pintu keluar dapat menyesuaikan pengemudi kendaraan yg masuk dengan keluar. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan keamanan.

3.2. Rekomendasi Sistem untuk Carrefour (flowchart)Berdasarkan uraian mengenai proses integrasi sistem ERP dan RFID di point sebelumnya, rekomendasi yang dapat diberikan ke Carrefour dibagi menjadi tiga bagian utama (dalam bentuk flowchart) yaitu:1. Flowchart integrasi sistem bagian gudang(Gambar 1)2. Flowchart integrasi sistem bagian kasir (penjualan)(Gambar 2) 3. Flowchart integrasi sistem di layanan parkir(Gambar 3)

Gambar 1. Flowchart integrasi sistem bagian gudang

Gambar 2. Flowchart integrasi sistem Kasir

Gambar 3. Flowchart integrasi sistem layanan parkir

3.3. Keuntungan Penerapan Integrasi Teknologi RFID dengan Sistem ERPSistem integrasi RFID dan ERP memiliki beberapa keuntungan, antara lain:1. RFID lebih unggul daripada Barcode bila di-integrasikan dengan ERPRFID bila dibandingkan dengan Barcode memiliki banyak keunggulan, anatara lain ketika reader membaca tag tidak dibutuhkan posisi searah (karena menggunakan gelombang radio), beda bila dengan barcode dimana dengan teknologi infra merah, bagian kasir harus memposisikan barang tepat di hadapan readernya. Keuntungan lainnya yaitu tag RFID memiliki fungsi read, write, dan update sehingga mudah mengubah informasi dari barang itu sendiri pada tag sedangkan barcode hanya memiliki fungsi read saja. Selain itu, dari segi ketahanan RFID memiliki daya tahan yang tinggi dan mampu bertahan hingga 20 tahun, sedangkan barcode mudah rusak dan umurnya pendek.2. Mencegah terjadinya kesalahan yang diakibatkan oleh karyawan (Human Error)Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari integrasi ini adalah kesalahan penginputan data yang dilakukan karyawan kasir dan bagian gudang dapat diminimalisasi bahkan dihilangkan (dengan prosedur yang benar). Walmart sendiri dapat menghemat hingga $ 8,4 Milyar per tahun dari penerapan sistem ini.3. Kecepatan pemrosesan dan akurasi data lebih tinggi (real time)Kecepatan pemrosesan data menjadi nilai tambah yang diinginkan oleh banyak perusahaan (real time). Management yang berada di top level mengaharapkan sistem yang bekerja dapat menghasilkan report yang cepat, tepat dan akurat untuk pengambilan keputusan bisnis.4. Penghematan biaya yang besar dapat diperoleh perusahaanBiaya investasi suatu sistem menjadi kendala bagi banyak perusahaan, terlebih bila yang digunakan adalah sistem ERP dan RFID, tetapi bila dibandingkan antara cost dan benefit yang akan diperoleh, maka management akan tahu serta yakin bahwa teknologi ini dapat menghemat biaya sehingga akan meningkatkan laba perusahaan. Penghematan biaya yang cukup besar dapat terlihat dari efisiensi penggunaan tenaga kerja.5. Sangat mendukung sistem SCM (Supply Chain Management)Sistem rantai pasokan menjadi sebuah sistem yang ramai diperbincangkan sekarang, karena keuntungan yang diperoleh dari kecepatan pemrosesan order sampai penjualan (Supplier-Customer) sangat membantu perusahaan khususnya dalam peningkatan daya saing di pasar. Integrasi sistem ERP dan RFID sangat memungkinkan untuk mengadopsi sistem CRM.

BAB IVPENUTUP

1. 2. 3. 4. 4.1. KesimpulanTeknologi RFID menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang retail seperti Carrefour. Teknologi ini menjadi solusi pengganti dari teknologi barcode yang sudah lama ada dan memiliki banyak kelemahan. Proses integrasi sistem ERP dan teknologi RFID menjadi sebuah pilihan yang baik, karena dengan initegrasi ini perusahaan seperti Carrefour dapat memperoleh high competitive advantage.Penghematan biaya dan pemrosesan data secara real-time menjadi suatu nilai tambah yang sangat menguntungkan perusahaan. Milyaran rupiah bisa di-saving dari penggunaan sistem ini. Pihak management level atas bisa mendapatkan keuntungan dari penerapan sistem ini, dimana mereka bisa memperoleh informasi dari report sistem secara real time dan controlling kepada kinerja karyawannya (fungsi ERP).

4.2. SaranSaran dalam penerapan integrasi teknologi RFID dan sistem ERP ini adalah kesiapan dari Carrefour untuk proses implementasi aplikasi kedalam proses bisnis perusahaan. Hal ini menjadi hal penting karena sebagus apapun sebuah sistem, jika perusahaan tidak mampu mengadopsi dengan baik maka sistem tersebut bisa menjadi beban bagi perusahaan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Gelinas & Dull., 2008. Accounting Information Systems 7ed. Thomson SouthwesternHalomoan, J., 2010. Aplikasi RFID pada Pasar Swalayan. SNATI 2010Hamilton, S., 2002. Maximaizing Your ERP System, a Practical Guide Manager, McGraw Hill.Husada, Z, J., 2004. Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP untuk Otomatisasi Data. Jurnal Teknik Industri Petra Edisi 6.Kenzeller, K, F., 1999. RFID Handbook, John Wiley & Sons.Turban & Linda, V., 2010. Information Technology for Management, Transforming Organizations in the Digital Economy. John Wiley & Sons.www.wikipedia.comwww.indocashregister.comwww.forum.um.ac.idwww.nevafarrel.blogspot.comwww.kaskus.comwww.subari.blogspot.comwww.google.image.com

Page

Title

Rekomendasi Sistem Integrasi di Gudang

Supplier

Bagian Toko

Bagian Gudang

Mulai

Supplier mengirim barang ke gudang

Bagian gudang memasukkan barang lewat pintu khusus

Barang dipindai oleh Tag Reader

Ada Tag?

Barang kembali ke Supplier

Tag Reader mengirimkan data sinyal ke PC

PC Merecord barang masuk ke toko di aplikasi ERP (Location Transfer)

Barang disimpan di gudang

Barang disiapkan untuk dipindahkan ke toko

Tag reader mengirim sinyal ke PC

Barang dipindai oleh Tag Reader

Selesai

PC Merecord barang masuk ke aplikasi ERP (Receiving Order)

Tidak

Ya

Page

Title

Rekomendasi Sistem Integrasi di Kasir

Customer/member

Pelanggan selesai belanja dan menuju ke kasir

Kasir

Mulai

Pelanggan mengambil troley kemudian belanja

Troley didorong melalui jalur kasir

Barang dan pelanggan dipindai oleh Tag Reader

Aplikasi POS menampilkan total harga (dengan diskon jika ada)

Pelanggan mengambil barang kemudian dimasukkan ke troley

Tag Reader mengirimkan data sinyal ke PC (Aplikasi POS)

Pelanggan menyiapkan pembayaran

Uang

Terima Pembayaran dan Cetak Tagihan

Uang

Ada kembalian?

Selesai

Aplikasi POS menerjemahkan data inputan dari Tag Reader

Record Penjualan Ke Sistem ERP

Ya

Tidak

Page

Title

Rekomendasi untuk Layanan Parkir

Mobil Masuk ke pintu parkir

Tag Reader membaca sinyal yang tertangkap dari Tag RFID

Ada sinyal RFID?

Mobil berhenti, kamera mengambil foto pengemudi

Start

PC merecord data member dari Tag reader dan Kamera

Database Member

Palang otomatis terbuka setelah ada sinyal dari PC

Mobil melewati palang otomatis menuju parkiran

Tag Reader dan Kamera mengirim sinyal data ke PC

Palang pintu otomatis tertutup setelah mobil lewat

Selesai

Ke Proses manual dengan menekan tombol karcis

PC mengirim sinyal ke Palang otomatis

Ya

Tidak