INTEGRASI PROGRAM GIZI-KIA DALAM RANGKA PENURUNAN AKI/AKB/AKABA SERTA PENINGKATAN GIZI KELUARGA
-
Upload
alexis-woodard -
Category
Documents
-
view
328 -
download
1
description
Transcript of INTEGRASI PROGRAM GIZI-KIA DALAM RANGKA PENURUNAN AKI/AKB/AKABA SERTA PENINGKATAN GIZI KELUARGA
KESGA GIZI 2014 1
INTEGRASI PROGRAM GIZI-KIA DALAM RANGKA
PENURUNAN AKI/AKB/AKABA SERTA PENINGKATAN GIZI KELUARGA
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
KESGA GIZI 2014
POKOK BAHASAN PERTAMA
PENDAHULUAN
2
MISI
MENCIPTAKAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
V I S IMASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASY, MELALUI PEMBERDAYAAN MASY, TERMASUK SWASTA DAN MASYARAKAT MADANI.
MELINDUNGI KESEHATAN MASYDGN MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA KESEHATAN YANG PARIPURNA, MERATA, BERMUTU DAN BERKEADILAN
MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN DAN PEMERATAAN SUMBER DAYA KESEHATAN
RPJMN 2010 – 2014(MDGs 2015)
NILAI : PRO RAKYAT, INKLUSIF, RESPONSIF, EFEKTIF & BERSIH 3
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, Balita dan KB
2. Perbaikan status gizi masyarakat3. Pengendalian penyakit menular
serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan
4. Pemenuhan, pengembangan, & pemberdayaan SDM kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
6. Pengembangan Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat
7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder & tersier.
8 Prioritas Pembangunan Kesehatan
KESGA GIZI 2014
KESGA GIZI 2014 4
RPJMD 2014 – 2018 2014 2015 2016 2017 2018
AKI 118 117,5 117 116,5 116
AKB 12,5 12 12 11,5 11
AKABA 11,9 11,85 11,80 11,75 11
% DO KB 14,75 14,5 14 13,75 13,5
% Unmetneed
10 9,75 9,5 9,25 9
CPR 77 78 79 79,5 80
KESGA GIZI 2014 5
RKPD 2015 INDIKATOR 2015
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
98 %
Cakupan Neonatal Komplikasi yang ditangani
81 %
Cakupan kunjungan bayi 97,5 %
Prevalensi Gizi Buruk 0,05
KESGA GIZI 2014
POKOK BAHASAN KEDUA
EVALUASI PROGRAM GIZI KIA 2013
6
KESGA GIZI 2014 7
NO KONDISI 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Umur Harapan Hidup (UHH) 71,1 71,25 71,40 72,6 72,6 -
2 Angka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran hidup) 114,42 117,02 104,97 116,01 116,34
118,62
3Angka Kematian Bayi (0-1th) (per 1000 kelahiran hidup)
9,71 10,37 10,62 10,34 10,75 10,41
4Angka Kematian Balita (0-5th) (per 1000 kelahiran hidup)
10,25 11,74 12,02 11,50 11,85 11,80
5 Kasus Balita Gizi Buruk (BB/TB) 3420 3160 3468 3187 1131 964
DERAJAT KESEHATAN
7* Jumlah Kelahiran Hidup Tahun 2013 = 563.135 Jiwa
KESGA GIZI 2014 88
JAWA TENGAH668 KASUS
(AKI= 118,62)
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
BanyumasBj negara Wonosob
o
Temanggung
Kendal
Wonogiri
Blora
Kudus
GroboganPekalonga
n
Batang
Demak
SragenPurblg
KebumenPurworejo
SukoharjoKr.anyar
Pati
RembangKota Pekalongan
BatangPekalongan
Pemalang
BrebesTegal
Magelang
Cilacap
Kab Semarang
JA
BA
R
Kota Tegal
Jepara
SurakartaKt. Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
Boyolali
JA
TIM
EKS KARS. PEKALONGAN187 KASUS
(27,99)
EKS KARS. SEMARANG120 KASUS (17,96)
EKS KARS. BANYUMAS114 KASUS
(17,07)
EKS KARS. PATI107 KASUS
(16,02) EKS KARS. SOLO
89 KASUS (13,32)
EKS KARS. KEDU51 KASUS
(7,63)
Kota
Smg
Kasus kematian tertinggiKeterangan :
KASUS KEMATIAN IBUPER EKS KARESIDENAN
KESGA GIZI 2014 99
0
10
20
30
40
50
60
70
13
6 6 7 7 8 911 11
13 13 14 14 14 15 16 17 1719
21 21 21 2224
26 26 2729 29 29
34 35
42
61
Jateng = 668 kasus(AKI= 118,62)
KASUS KEMATIAN IBU
KESGA GIZI 2014 10
17.22
23.95
4.04
54.49
0.30
Perdarahan
Hipertensi
Infeksi
Lain-Lain
Proses Audit
10
PENYEBAB KEMATIAN IBU
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
Banyumas
Bj negaraWonosobo
Temanggung
Kendal
Wonogiri
Blora
Grobogan
Batang
Demak
Jepara
SragenPurblg
KebumenPurworejo
Kr.anyar
PatiRembang
BatangPekalongan
Pemalang
Brebes
TegalKota
Semarang
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
Kota Tegal
Jepara
SurakartaKota Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
Kudus
11
Kota Pekalongan
JABA
R
JA
TIM
Sukoharjo
PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF TERHADAP PASANGAN USIA SUBUR
JAWA TENGAH79.52
: < 79,52 (20 Kab/Kota)
Keterangan :: > 79,52 (15 Kab/Kota)
KESGA GIZI 2014 11
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
Banyumas
Bj negaraWonosobo
Temanggung
Kendal
Wonogiri
Blora
Grobogan
Batang
Demak
Jepara
SragenPurblg
KebumenPurworejo
Kr.anyar
PatiRembang
BatangPekalongan
Pemalang
Brebes
TegalKota
Semarang
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
Kota Tegal
Jepara
SurakartaKota Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
Kudus
12
Kota Pekalongan
JABA
R
JA
TIM
Sukoharjo
PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF MKJP TERHADAP PESERTA KB AKTIF
JAWA TENGAH 26,3%TARGET NASIONAL 27,50%
: < 27,50 % (17 Kab/Kota)
Keterangan :: > 27,50 % (18 Kab/Kota)
MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
KESGA GIZI 2014 12
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
Banyumas
Bj negaraWonosobo
Temanggung
Kendal
Wonogiri
Blora
Grobogan
Batang
Demak
Jepara
SragenPurblg
KebumenPurworejo
Kr.anyar
PatiRembang
BatangPekalongan
Pemalang
Brebes
TegalKota
Semarang
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
Kota Tegal
Jepara
SurakartaKota Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
Kudus
13
Kota Pekalongan
JABA
R
JA
TIM
Sukoharjo
: < 10,43 (19 Kab/Kota
Keterangan :: > 10,43 (16 Kab/Kota)
ANGKA UNMETNEED (PUS TIDAK TERLAYANI KB )
JAWA TENGAH10,43
KESGA GIZI 2014 13
KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
BB TB Tensi TT Tab.Fe T.Fundus 5T P.Darah0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
89
.6
48
.5
88
.4
66
.2
86
.1
28
.6
19
.9
85
.9
Komponen Antenatal Care
Pe
rse
n
5T: Sumut, Sulteng: 6,8% ; DIY: 58%Sumber: Riskesdas 2010 Complience Fe3 : 18%
Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012
Isu AktualData K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi jumlah
kematian ibu dan neonatalnya masih tinggiMasih tingginya jumlah kematian ibu, yang
penyebab utamanya masih perdarahan, eklampsia dan lain-lain (Jantung, DM, malaria,TB dll)
Masih tingginya kematian neonatal akibat BBLR dan asfiksia
Masih adanya kematian bayi karena Tetanus
Masih banyak ibu hamil yang mempunyai masalah gizi (anemia defisiensi Fe, KEK)
Indonesia merupakan daerah endemis malaria tinggi (80 % Kab/Kota Endemis Malaria) dimana Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan
Meningkatnya kasus IMS,HIV AIDS, dimana di daerah risiko tinggi, pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi belum dilaksanakan menyeluruh.
Hasil Riskedas 2010 5T baru mencapai 19,9%Berdasarkan data laporan program tahun 2011, juga
sebagian besar provinsi melakukan pelayanan antenatal belum sesuai standar
Isu Aktual
KONSEP PENGEMBANGAN PELAYANAN ANTENATAL
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK
• Jumlah kematian ibu dan Neonatus Masih Tinggi
• Penyebab kematian ibu disamping penyebab utama : perdarahan , pre eklampsia dan infeksi masih tingginya disebabkan oleh penyebab lain2 (PTM, malaria, TB dll) yg hrs diintervensi juga
• Meningkatnya kasus HIV
Cakupan pelayanan Antenatal belum optimal :Pengetahuan ibu dan keluarga rendahBelum optimalnya kinerja petugas
Kualitas pelayanan antenatal belum optimal :• Belum semua petugas
melakukan pelayanan 10 T, terutama pemeriksaan Lab wajib (Hb, protein urin dan Gol darah)
• Pelayanan antenatal yang diberikan hanya sebatas pelayanan kehamilan, belum memperhatikan penyakit lain yang dapat mempengaruhi kehamilan
UPAYA
DEMAND :• Pengembangan Kelas
Ibu Hamil• Pemantapan
pelaksanaan P4K
SUPPLY :Pemantapan konsep Pelayanan Antenatal Terpadu :• Malaria• PPIA• Immunisasi• Gizi• PTM• TB• Pelaksanaan 10 T termasuk Pemeriksaan
lab wajib
19
STANDAR PELAYANAN ANTENATALSTANDAR PELAYANAN ANTENATAL
1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
2 Ukur Tekanan Darah 3 Skrining Status Imunisasi TT (dan
Pemberian Imunisasi TT)
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
5 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan)
6 Temu Wicara (KIE Interpersonal dan konseling)
7 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
2 Ukur Tekanan Darah 3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA) 4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut
Jantung Janin6 Skrining Status Imunisasi TT (dan
Pemberian Imunisasi TT)7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet
selama kehamilan)8 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin)
dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
9 Tata Laksana Kasus10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K
serta KB PP
7 T (SPM) 10 T (PWS KIA)
No Jenis Pemeriksaan Trim I Trim II Trim III
1 Keadaan umum 2 Suhu tubuh 3 Tekanan darah 4 Berat badan 5 LILA 6 TFU 7 Presentasi janin 8 DJJ
9 Pemeriksaan Hb * 10 Golongan darah 11 Protein urin * *
20
Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
No Jenis Pemeriksaan Trim I Trim II Trim III
12 Gula darah/reduksi * * *
13 Darah malaria * * *
14 BTA sputum * * *
15 IMS/Sifilis * * *
16 Serologi HIV * * *
17 USG * * *
21
Keterangan : : pemeriksaan rutin• : pemeriksaan atas indikasi* malaria : px rutin pada daerah endemis malaria * HIV : px rutin pada daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi sedangkan pada epidemi rendah hanya pada ibu hamil IMS dan TB
Pemeriksaan Pelayanan Antenatal .....lanjutan
KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
1. Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan Stiker dan Buku KIA, dengan melibatkan Kader & Perangkat Desa
2. Meningkatkan cakupan Antenatal dengan meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku Ibu dan keluarga melalui Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
3. Peningkatan kualitas pelayanan antenatal melalui pelaksanaan konsep Pelayanan Antenatal Terpadu (termasuk penguatan pelaksanaan 10T)
4. Pelaksanaan PWS KIA sebagai alat surveilans KIA22
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
23
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang memerlukan intervensi selama kehamilannya
Tujuan :Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga mampu - menjalani kehamilan dengan sehat, - bersalin dengan selamat, dan - melahirkan bayi yang sehat.
TARGET DAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU (NASIONAL)
Indikator
Target
2012 Pencapaian 2012 2013 2014 2015
Jumlah puskesmas yang melaksanakan ANC Terpadu
6965 (75%)
5340 (57,28%)
7751 (83%)
8531 (92%)
9321 (100%)
DO : Puskesmas yang sudah melaksanakan 7 T ( termasuk gizi dan imm) ditambah dengan pelayanan terpadu dengan malaria / PPIA / PTM / IMS disertai berjalannya sistem pencatatan dan pelaporan
Pelayanan Antenatal Terpadu
• Ibu Hamil
ANC
• Ibu hamil beresiko• Ibu Hamil dengan Komplikasi
Kebidanan• Ibu Hamil dengan masalah gizi• Ibu Hamil dengan PTM• Ibu Hamil dengan IMS• Ibu Hamil dengan HIV AIDS• Ibu Hamil dengan malaria• Ibu Hamil dengan TB
Masalah
• Penanganan lebih lanjut sesuai masalah
Rujuk• Persalinan
Aman
Ibu Hamil sehat
Note : Walaupun dirujuk, bidan penanggung jawab wilayah tetap melakukan pemantauan
Skrining status TT pada WUS
Perlindungan TT Jarak Minimal
0 tahun 1 1 bulan3 tahun 2 6 bulan5 tahun 3 12 bulan
10 tahun 412 bulan> 25 tahun 5
Disebut ANC berkualitas apabila pada saat :• Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau
mendapat imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut• Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau
mendapat imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut
1. Untuk daerah endemis malaria, pada kunjungan 1 ANC semua ibu hamil dilakukan :
Pemberian Kelambu berinsektisidaSkrining darah malaria (RDT/ mikroskopis)Pemberian terapi Kina (Tr I)/ACT (Tr II) pada ibu hamil
positif malaria
2. Pemeriksaan darah malaria ulang pada trimester II/ III /IV bagi ibu hamil yang positif
3. Melakukan KIE : Kesling, penggunaan Repelent, Tanaman Repelent
KEBIJAKANPELAYANAN ANTENATAL TERPADU MALARIA
Batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih.Riwayat Batuk berdahak bercampur darah (+),sesak nafas, badan lemas,nafsu makan menurunberat badan menurun,berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisikdemam meriang lebih dari satu bulan.
SUSPEK TB
Rujuk untuk pemeriksaan dahakBila Positif Terapi oleh Petugas Prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda
dengan pengobatan TB pada umumnya. WHO: hampir semua OAT aman untuk kehamilan, kecuali streptomisin karena bersifat permanent ototoxic dan dapat menembus barier placenta.gangguan pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi.
Keberhasilan pengobatannya proses kelahiran dapat berjalan lancar dan bayi yang akan dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB
.
Diagnosis : Ibu Hamil Anemia dan KEK
Tindak Lanjut :• Pemberian PMT Ibu Hamil• Pemberian tablet tambah darah dosis?
pengawasan?• Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan konseling
gizi• Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada
perubahan
Diagnosis : Hipertensi Dalam Kehamilan
• Anamnesis riwayat hipertensi sebelum kehamilan
• Cek Protein Urine• Rujuk ke dokter untuk mendapatkan terapi• Konseling Gizi untuk menjaga tekanan darah
• Inspeksi vagina : terdapat keputihan yang berbau, berwarna
Pelayanan ANC
Pemeriksaan HIV bersama laboratorium rutin
Non reaktif Reaktif
TKiPK/PITC Menolak
Setuju Informed Consent
Kunjungan Antenatal
Tes dan Konseling Atas Insiatif Petugas Kesehatan (TKiPK/PITC)
Konseling Pasca Tes** Konseling Pasca Tes**
Intermediate
Reaktif Non reaktif
Konseling Pasca Tes
Periksa ANC sesuai Jadwal ANC sesuai JadwalTes Ulang 2 mgg,1 bulan, 3 bln,6 bln, 1tahun
ANC sesuai JadwalARV sesuai Pedomanl
Pemeriksaan ANC sesuai Jadwal
MenolakSetuju
Ulangi informasi pentignya tes HIV
Rujuk Ke KTS/VCT
Pelayanan ANC:1. Timbang Berat Badan2. Ukur Teknan Darah3. Ukur LILA4. Ukur Tinggi fundus uterus5. Pemeriksa DJJ Janin6. Imunisasi TT7. Tablet besi 90 tablet8. Tes laboratorium9. Tatalaksana kasus10. Temu wicara dan konseling
Persiapan Persalinan
Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksiProng 1
Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan dengan HIVProng 2
Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnyaProng 3
Pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta anak dan keluarganyaProng 4
PPHIAUpaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan pencegahan secara komprehensif
meliputi empat komponen ("empat prong)
PPHIAPELATIHAN PPIA TELAH DILAKUKAN DI
10 KABUPATEN/ KOTA DI JAWA TENGAH:
-Kab Banyumas. Kab Semarang, Kota Semarang, Kota Tegal, Kab Pati, Kab Batang, Kota Surakarta, Kab Cilacap, Kab Kendal, Kab Tegal
-PELAKSANAAN?
-KENDALA?
-LAPORAN?
Pelayanan antenatal minimal dilakukan sebanyak 4 kali (1,1,2)Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal maka perlu
dilakukan Pelayanan antenatal terpaduMelalui pelayanan Antenatal yang berkualitas diharapkan ibu
dapat melahirkan dengan selamat dan bayi lahir dengan sehat dan cerdas
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu yang disebabkan oleh berbagai faktor (ketersediaan logistik, pencatatan pelaporan dll)
Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Antenatal
Pemantapan sistim rujukan
ANGKA KEMATIAN BAYI PER EKS KARESIDENAN 2013
EKS KARS. PATI 820 KASUS (13,98%)
EKS KARS. PEKALONGAN 1287 KASUS
(21,94%)
EKS KARS. SEMARANG EKS KARS. SOLO 1014 KASUS 796 KASUS
(17,29%) (13,57%)
Kota Tegal Kota Pekalongan
Kota
Jepara Pati
Kudus
Demak
Remban g
Blora Brebe PekalonganBatan Kenda
s Tegal
Cilacap
g Pemalang
Purbl Bj negara g
Smg l Groboga
Kab n Temanggung SSemaran
g Kab. Mgl Sragen Banyuma
s Wonosob o
Mag Kt. Mgl e Boyolali Surakart
a Kebume
n
l Kr.anyar a Klaten PurworejMagela Sukoharj
o n ng o
EKS KARS. BANYUMAS 1132 KASUS
(19,30%)
Keterangan AKB > 10,41
g DI. Yogyakarta EKS KARS. KEDU 816 KASUS
(13,91%)
Wonogiri
JAWA TENGAH 5865 KASUS (AKB= 10,41)
: 1818
KESGA GIZI 2014
ANGKA KEMATIAN BALITA PER EKS KARESIDENAN 2013
EKS KARS. PATI
EKS KARS. PEKALONGAN 1.498 KASUS
(22,54%)
EKS KARS. SEMARANG 1.161 KASUS
(17,47%)
Kota Tegal
EKS KARS. SURAKARTA 909 KASUS (13,68%)
Kota Pekalongan
Jepara
935 KASUS (14,07%)
Pati
Remban
Brebe s Tegal
Batan Pekalongan g
Pemalang
Kudus
Demak Kota Kenda Smg l Grobogan
Kab Semaran
g
Blora
TemanggunPurbl
Cilacap g g Wonosob
Bj negara
Sglatiga Sragen
Banyuma s
Kebume n
o Kab. Mgl Mag
Kt. Mge l a
Boyolaliurakart a Kr.anyar
Klaten PurworejMagela Sukoharjo
EKS KARS. BANYUMAS 1.299 KASUS
(18,50%)
Keterangan
o
EKS KARS. KEDU 913 KASUS (13,74%)
AKBA > 11,80
n ng g DI. Yogyakarta
Wonogiri
JAWA TENGAH 6645 KASUS
(AKBA= 11,80)
: 2020
KESGA GIZI 2014 39
Penyebab Kematian Neonatal 2013
BBLR39.53%
Asfiksia25.66%
TN0.02%
Sepsis3.08%
Kelainan Kongenital
12.90%
Ikterus1.33%
Lain-lain17.49%
KESGA GIZI 2014 40
Penyebab Kematian Bayi 2013
Pneumonia13.01%
Diare11.32%
Kelainan Sakuran Cerna0.07%
Sepsis4.08%
Kelainan Saraf1.41%
Lain-lain70.11%
KESGA GIZI 2014 41
Penyebab Kematian Balita 2013
ISPA7.56%
Diare12.69%
Malaria0.77%
DBD6.67%
Lain-lain72.31%
MTBS sebagai Key Strategy untuk meningkatkan kesehatan anak
Gizi Imunisasi Pencegahan berbagai penyakit dan promosi tumbuh kembang
Manajemen balita sakit
M T B S
TUJUAN MTBS : Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang
terkait dengan penyebab utama penyakit pada balita, melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan fasilitas kesehatan dasar (puskesmas, pustu, polindes).
Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak
• Kombinasi perbaikan tatalaksana kasus pada balita sakit (kuratif) dengan aspek gizi, imunisasi dan konseling (promotif dan preventif).
• Penyakit anak yang dipilih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan bayi dan anak balita.
Keterpaduan Pelayanan Dg Pendekatan MTBS
Kuratif :Pengobatan
adekuat
Preventif :- Imunisasi
- Vit A- ASI Eks- MP ASI
- Gizi seimbang- Pantau tumbang
Promotif :- Konseling ibu- Cara merawat
anak-Pemberian
makan
MTBS
KEUNTUNGAN MTBS BAGI PROGRAM TERKAIT
PROGRAM KEUNTUNGAN DARI MTBS
ISPA dan Diare Keterpaduan tatalaksana kasus
Imunisasi Mengurangi “missed opportunities”
Malaria Memperbaiki penanganan malaria pada balita dan promosi kelambu
Kesehatan ibu Mendiskusikan kesehatan ibu dan memberikan pelayanan
Gizi Konseling bagi ibu untuk pemberian makanan pada anaknya dan pemberian ASI
Pengobatan, QA Pedoman tatalaksana yang baku
Promosi kesehatan
Mencari pertolongan kesehatan secara tepat
Bayi muda
Pelayanan dalam Upaya Penurunan Angka Kematian dan Peningkatan Kualitas Hidup Bayi & Balita
Bayi 1 – 11 bulan Anak balita 1 – 4 tahun
Petugas:•Vaksinasi lengkap•Vit A 1 x umur 6 bln•MTBS •SDIDTK•AMP•Penanganan dan rujukan kasus•Pembinaan posyanduKeluarga:Buku KIA, ASI eksklusif 6 blnASI + MPASI 6 - 11 bulanPerawatan & stimulasi tumbang
Petugas:• Vit A setahun 2 kali• MTBS • SDIDTK• AMP• Penanganan dan rujukan
kasus• Pembinaan posyandu • Pembinaan anak prasekolahKeluarga:Buku KIA, ASI sampai 2 tahunMakanan gizi seimbangPerawatan & stimulasi tumbang
PENERAPAN MTBM
• Bisa dipadukan dg kegiatan KN1-3 :– Kemungkinan penyakit sangat berat / infeksi bakteri (tdk
mau minum, muntah, hitung nafas, suhu bayi, tarikan dinding dada, kes mata, pusar)
– Apakah diare– Apakah ikterus– Periksa Kes bayi (kejang, gangguan nafas, malas minum
ASI, muntah, diare, demam, bengkak, kemerahan pd kulit, kondisi kes tali pusat, kebersihan telinga, mata, kuku, kulit, amati gerakan tangan dan kaki).
– Pantau pertumbuhan dan perkembangan bayi
PENERAPAN MTBS
• Semua balita yg datang ke Puskesmas, setelah pendaftaran masuk ke bag/Poli Anak.
• Penapisan oleh bidan/perawat, gunakan formulir MTBS/MTBM, buat klasifikasi.
• Rujuk ke dokter, bila memerlukan rujukan• Bila pasien banyak, pasien yg terlihat sakit
berat langsung dirujuk ke dokter atau RS.
Harapan
• Pendekatan MTBS diterapkan di semua Puskesmas
• Komitmen dan dukungan stakeholders• Penyediaan logistik (obat, alat, formulir)• Pengaturan alur penanganan agar semua
bayi/balita tertangani dengan pendekatan MTBS/MTBM
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
Banyumas Bj negaraWonosob
o
Temanggung
Kendal
Wonogiri
Blora
Kudus
GroboganPekalonga
n
Batang
Demak
SragenPurblg
KebumenPurworej
o
SukoharjoKr.anya
r
Pati
RembangKota Pekalongan
BatangPekalonganPemalang
Brebes
TegalKota Semarang
Magelang
Cilacap
Kab Semarang
JA
BA
R
Kota Tegal
Jepara
SurakartaKt. Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
Boyolali
JA
TIM
57
Jateng = 964 kasus
KASUS BALITA GIZI BURUK (BB/TB)
Keterangan:
Kasus Gizi Buruk Tertinggi
KESGA GIZI 2014 57
58
0 2 5 5 6 6 9 9 10 11 11 13 13 14 15 16 17 20 21 21 21 2327 28 31 33 34
48 48 50 5155
78
101
112
0
20
40
60
80
100
120Jateng = 964 kasus
KASUS BALITA GIZI BURUK (BB/TB)
KESGA GIZI 2014 58
KESGA GIZI 2014 59
PERSENTASE PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
NO INDIKATOR 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 90,34 93,3
9 92,04 93,71 92,99 92,13
2.Cakupan pertolongan persalinan Nakes
90,64 93,03 93,93 96,79 97,14 98,08
3.Cakupan neonatal resti/komplikasi yg ditangani
75,5 23,96 44,90 55,10 66,38 75,36
4. Cakupan kunjungan bayi 96,04 95,0
7 94,14 92,64 96,95 95,59
5. Desa/Kelurahan UCI 86,83 91,95 94,08 95,89 98,05 99,00
59
KESGA GIZI 2014 60
NO INDIKATOR 2008 2009 2010 2011 2012 2013
6.Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah
44,38 50,29 65,88 69,62 80,21 75,46
7Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
80,97 72,49 100 100 100 100
8. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 49,48 65,61 75 78,72 70,08 71,88
9. Cakupan peserta KB aktif 78,09 78,37 78,25 79,09 75,71 79,52
*
PERSENTASE PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
60Ket : (*) Sumber : Kantor BKKBN Prov.Jateng Tahun 2013
KESGA GIZI 2014
POKOK BAHASAN KETIGA
INTEGRASI PROGRAM GIZI KIA
61
62
Pendekatan ProgramContinum of Care across the Life Cycle
Pemeriksaan kehamilan
Persalinan, nifas & neonatal Pelayanan
bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
Lansia
Usia Kerja
• Kelas Ibu• Deni Bumil
Risti• P4K• TTD• PMT bumil• KIE gizi bumil• KIE laktasi• Palpasi/TGR
• IMD• SHK• KN1 dan KN2• NHI• Vit A Bufas
• Pemant Pertumb• ASI eksklusif• MPASI/PMT/Vit A• Tatalaksana gibur• SDIDTK• MTBS
• Pem pertumb.• PMT Penyulhn• PMT Pemulihn• Tatalaks gibur• SDIDTK• MTBS• Vit A
• IMT / TBABS• Kurikulum gizi• PMT-AS• PHBS• UKS• Imunisasi• Palpasi• Pemant
Garyod
• IMT• KIE Gizi Seimbang• TTD• Kes Reproduksi• PHBS• KIE narkoba• Imunisasi
• IMT• Pemr
kes• Senam/
OR• Keroha
nian
• IMT• KIE Gizi• TTD• ASI Eks• KB
1000 hari
Integrasi Gizi & KIA
KESGA GIZI 2014
Membangun beratbadan potensial
MASA MASA ““EMASEMAS””DAN DAN ““KRITISKRITIS””
Membanguntinggi badan
potensial
Untuk Mencapai Tinggi dan Beratbadan optimal
Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro) secara seimbang, diperoleh dari menyusui
eksklusif sampai 6 bulan, diteruskan denganASI dan MP-ASI
Butuh gizimikro & protein Butuh Kalori
KonsepsiKonsepsi 20 mg LAHIR 20 mg LAHIR 2 TAHUN2 TAHUN
KehamilanKehamilan & & PertumbuhanPertumbuhan JaninJanin PertumbuhanPertumbuhan BayiBayi & & AnakAnak
Pertumbuhan otak
Masa Emas dan Kritis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
63
Scaling Up Nutrition (SUN) MovementsSeribu hari pertama kehidupan Untuk anak Negeri
Gernas Sadar Gizi menuju Manusia Indonesia Prima: KESGA GIZI 2014
KESGA GIZI 2014 64
5 th
Tum
buh
kem
bang
ota
kInvestasi terlambat
Mutu SDM rendahInvestasi tepat waktu
umur2 th
80%
lahir
100%
PRIORITAS INTERVENSI PADA PERIODE “EMAS” DAN KRITIS
6 bl
AS
I E
kskl
usif
ASI &MP-ASI
Continuum of care pathways
Rawat Inap di RS Rujukan & Puskesmas
Rawat Jalan di RS & Puskesmas & Pelayanan Outreach
Perawatan oleh Keluarga & Masyarakat
TEMPAT PELAYANAN
T I NGKA
T P
ENCEGAHAN
Primer
Tersier
Sekunder
Integrasi Pelayanan Kesehatan Gizi-KIA
KESGA GIZI 2014 65
Pelayanan di Tk Keluarga dan Masyarakat
1) Buku KIA : promotif, preventif, identifikasi masalah KIA
2) Posyandu :Pemantauan pertumbuhan
3) Deteksi dini tumbuh kembang balita
4) Imunisasi dasar5) Vitamin A balita6) Fe & asam folat ibu hamil7) Oralit dan Zinc bila diare
8) Penyuluhan PHBS : cuci tangan dll
9) Program Perencanaan Persalinan & Pencegahan Komplikasi
10) Kelas Ibu hamil, Ibu balita11) Deteksi dini balita gizi
kurang12) Deteksi dini balita sakit13) Deteksi dini ibu hamil
bermasalah14) Kunjungan rumah
KESGA GIZI 2014 66
Pelayanan di tingkat pelayanan dasar
1) Pemeriksaan kehamilan pemeriksaan terpadu
2) Persalinan nakes di fasilitas yankes
3) Penanganan balita sakit (MTBS)
4) Penanganan balita gizi kurang & buruk (TFC)
5) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar minimal 4 pusk/Kab & Kota
6) Pelayanan nifas dan bayi baru lahir
7) Pelayanan KB
KESGA GIZI 2014 67
Pelayanan di tingkat pelayanan rujukan
1) Pelayanan rujukan kehamilan
2) Pelayanan rujukan balita sakit
3) Pelayanan rujukan balita gizi buruk
4) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif, 24 jam seminggu di Kab/Kota
5) Pelayanan rujukan nifas dan bayi baru lahir
6) Pelayanan rujukan KB7) Pelayanan level 3 di
tingkat regional8) Transportasi rujukan
KESGA GIZI 2014 68
69
Ketersediaan Pelayanan Gizi-KIA
Rumah Sakit Kab/Kota
Puskesmas Pembantu
Puskesmas
Polindes/Poskesdes
Posyandu
PONEK
PONED
Rumah Sakit Provinsi
Dinas KesehatanKab/Kota
Dinas KesehatanProvinsi
TFC
CFC
KESGA GIZI 2014
Program PP ASI• Inisiasi Menyusu Dini
- KIE manajemen laktasi selama kehamilan *- Eliminasi promosi susu formula *- Rawat gabung *
• ASI Eksklusif- Konseling Menyusui- Asuhan Gizi Ibu Menyusui- Eliminasi susu formula *- Ruang Laktasi di tempat kerja dan fasilitas umum *
• Makanan Pendamping ASI- Konseling Menyusui- Asuhan Gizi Anak : Pemberian MP ASI- Pemantauan Pertumbuhan
• Lanjutan ASI sampai 2 tahun- Asuhan Gizi Anak- Pemantauan Pertumbuhan
70KESGA GIZI 2014
SURVEILANS GAKY• Palpasi Pembesaran Kelenjar Gondok Ibu Hamil
- Palpasi pada waktu K1-K4 *• Pengukuran Indeks Hipotiroid Neonatus (NHI)
- Pengukuran NHI pada waktu KN *• Pemeriksaan Ekskresi Yodium Urin (EYU)
- Pemeriksaan sampel urin ibu hamil *• Pemantauan Garam Beryodium
- Pemeriksaan kualitatif sampel garam beryod• Kompilasi Data Surveilans Gaky
- Rekapitulasi• Analisis Data Surveilans Gaky
- Pengolahan dan Analisis Data• Penyusunan Program Intervensi
- Penyusunan Rencana Tindak Lanjut dan Intervensi 71KESGA GIZI 2014
KESGA GIZI 2014
POKOK BAHASAN KEEMPAT
PENUTUP
72
73
KEMITRAAN
LintasSektor
DPR/D
LSM
Donor
OrganisasiProfesi
SarkesLogistik KIA/KB
PPJKJamkesmas
SDMBidan, Dokter
SpOG, SpA
LitbangStudiData
PromkesKIP/KMPR
BUKDPONED
UTD
BUKRPONEKP- P Mix
BinfarFe, Vit A
Obat KIA/KB
P2MImunisasi,
IMS/HIVTb, Mal
PLAir BersihRmh Sht
PencapaianIndikator
MDGs
GiziPMT ASI
Swasta
Pemda
KESGA GIZI 2014
Ibu Selamat Anak Sehat