Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

12
INSTRUMEN PENELITIAN Tanggal : No.Responden : Petunjuk pengisian. Bapak/Ibu diharapkan : 1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan. 2. Semua pertanyaan harus dijawab. 3. Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban 4. Bila ada yang kurang mengerti silahkan bertanya kepada peneliti A. DATA DEMOGRAFI Kode (diisi oleh peneliti) : Inisial Responden : Usia : Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan Tingkat Pendidikan : □ Akper □ Sarjana Lama bekerja : □ 0-1 tahun □1-4 tahun □ > 5 tahun

description

i

Transcript of Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

Page 1: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

INSTRUMEN PENELITIAN

Tanggal :

No.Responden :

Petunjuk pengisian.

Bapak/Ibu diharapkan :

1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√)

pada tempat yang disediakan.

2. Semua pertanyaan harus dijawab.

3. Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban

4. Bila ada yang kurang mengerti silahkan bertanya kepada peneliti

A. DATA DEMOGRAFI

Kode (diisi oleh peneliti) :

Inisial Responden :

Usia :

Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan

Tingkat Pendidikan : □ Akper □ Sarjana

Lama bekerja : □ 0-1 tahun □1-4 tahun □ > 5 tahun

Status Kepegawaian : □ PNS □ Non PNS Status

Pernikahan : □ Menikah □ Belum menikah

Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan infeksi nosokomial :

□ Tidak Pernah

□ Pernah. Sebutkan……………………………………………

Page 2: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

B. Kuesioner Dukungan Kepala Ruangan Terhadap Penerapan SOP dalam

Pencegahan Infeksi Nosokomial

Berilah tanda checklist (√) pada kolom di bawah ini yang sesuai menurut pilihan Anda.

SL = Selalu

SR = Sering

KN = Kadang-kadang

JR = Jarang

TP = Tidak Pernah

No Pernyataan SL SR KN JR TP

1.Kepala Ruangan selalu menginstruksikan untuk

penerapan SOP dalam pemberian Askep

2. Kepala ruangan, menginformasikan prosedur kerja

tindakan invasif di ruangan dalam upaya pencegahan

infeksi nosokomial.

3. Uraian tugas di ruangan sudah diatur oleh kepala

ruangan untuk perawat dalam tindakan pengendalian

infeksi nosokomial.

4. Kepala ruangan, menempatkan pasien di ruang rawat

menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi.

5. Kepala ruangan, menyelesaikan masalah apabila terjadi

infeksi nosokomial akibat kesalahan perawat.

6. Kepala ruangan, melaporkan setiap bulan kejadian

infeksi nosokomial kepada Tim Pengendalian Infeksi.

7. Kepala ruangan, menginformasikan bahwa penempatan

pasien di ruangan harus diperhatikan kondisi

penyakitnya.

8. Kepala ruangan, bekerja sama dengan perawat dalam

upaya pengendalian infeksi nosokomial.

9. Kepala ruangan, membagi jumlah perawat di ruangan

sesuai dengan jumlah pasien.

10. Kepala ruangan, mengkomunikasikan teknik aseptik dan

Page 3: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

antiseptik kepada perawat di ruangan.

11. Kepala ruangan, menghitung lama hari rawat pasien

selama dirawat di ruangan.

12. Kepala ruangan, menginformasikan penggunaan alat

steril tidak boleh digunakan untuk pasien lain tanpa

disterilkan terlebih dahulu.

13. Kepala ruangan memiliki wewenang dan tanggung

jawab terhadap perawat dalam pengendalian kejadian

infeksi nosokomial di ruangan.

14. Kepala ruangan, mengatur tugas perawat terhadap

kondisi pasien yang sedang menjalani prosedur medis

dengan yang tidak menjalani.

15. Kepala ruangan, memberi bimbingan kepada perawat

dalam tindakan invasif sebagai upaya pengendalian

infeksi nosokomial.

16. Kepala ruangan, mengontrol kondisi ruangan seperti

tempat tidur pasien yang berdampingan tidak begitu

rapat.

17. Kepala ruangan, menginformasikan perencanaan jumlah

tenaga keperawatan dalam satu shift di ruangan.

18. Kepala ruangan, mendelegasikan tanggung jawab dalam

kejadian infeksi nosokomial di ruangan apabila

berhalangan hadir.

19. Kepala ruangan, mengatur beban kerja perawat di

ruangan tidak melebihi dari tanggung jawab kerja dalam

asuhan keperawatan.

20. Kepala ruangan, mengarahkan perawat untuk

menggunakan sarung tangan saat melakukan tindakan

invasif dan non-invasif.

21. Kepala ruangan, melakukan supervisi secara langsung

terhadap tindakan asuhan keperawatan yang invasif dan

non-invasif

22. Kepala ruangan memberi penghargaan apabila tindakan

Page 4: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

saya sesuai dengan prosedur.

Page 5: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

C. Kuesioner Sikap Perawat Terhadap Penerapan SOP dalam Pencegahan Infeksi

Nosokomial

Berilah tanda checklist (√) pada kolom di bawah ini yang sesuai menurut pilihan Anda.

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

R = Ragu-ragu

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS R S SS

1.Sebelum melakukan tindakan, mencuci tangan dengan

air yang mengalir dan sabun

2.Sesudah melakukan tindakan, mencuci tangan dengan

air yang mengalir dan sabun

3. Memakai sarung tangan sebelum melakukan tindakan

4. Menggunakan alat-alat yang steril sebelum dipakai

5. Spuit digunakan hanya untuk 1 kali pemakaian

6.Tempat sampah tertutup dan harus dipisahkan antara

sampah medis dan sampah non medis

7.

Setiap mengganti balutan luka, melakukan tindakan

sesuai teknik aseptic seperti petugas memakai sarung

tangan dan masker.

8. Darah yang terdapat pada tubuh dibersihkan dengan

kapas sekali pakai.

9. Masker, gown, sarung tangan, dan kacamata harus

digunakan apabila ada percikan dan kontak dengan

cairan yang menular.

10. Perawat yang demam ringan, pada saat bekerja harus

memakai masker khusus.

11. Jarum suntik yang sudah saya gunakan langsung di

buang ke tempat khusus pembuangan jarum suntik.

Page 6: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

12. Saya melakukan asuhan keperawatan berdasarkan SOP

Keperawatan

13. Saya mencuci alat setelah melakukan tindakan

keperawatan.

14. Saya melakukan kesalahan dalam penusukkan jarum

infus ke pasien sebanyak satu kali.

15. Sebelum pemasangan kateter, kateter perlu disterilkan

terlebih dahulu.

16. Pinset yang saya gunakan untuk perawatan luka pasien

dapat digunakan langsung untuk pasien lain.

17. Kepala ruangan memberi kesempatan kepada perawat

untuk memilih jadwal shift kerja setiap bulan.

18. Kepala ruangan memberi kesempatan untuk mengikuti

pelatihan infeksi nosokomial seperti perawatan luka,

dekubitus.

19. Saya dibimbing dalam tindakan invasif sebagai upaya

pengendalian infeksi nosokomial.

20. Hubungan kerja kepala ruangan dengan tim

pengendalian infeksi nosokomial rumah sakit berjalan

sesuai aturan.

21. Hubungan kerja kepala ruangan dengan perawat di

ruangan berjalan sesuai rencana.

22. Struktur organisasi di ruangan membantu saya untuk

berkomunikasi dengan rekan kerja.

23. Kepala ruangan mengadakan pertemuan secara teratur

dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

24. Tim di ruangan dibentuk berdasarkan keterampilan dan

pengetahuan.

25. Perawat saling bekerja sama dalam mengendalikan

infeksi nosokomial

26. Anggota tim melaksanakan peran dan tugas yang telah

ditentukan berdasarkan struktur organisasi.

27. Saya mendapat dukungan dari rekan kerja ketika

Page 7: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

menghadapi masalah dalam kerja.

28. Kepala ruangan membagi tugas perawat untuk pasien

secara bervariasi.

29. Tindakan yang ada di ruangan dapat saya lakukan tanpa

ada keraguan.

30. Jumlah tenaga perawat yang dapat menjalankan teknik

aseptik di ruangan seimbang.

31. Pembagian tugas dari kepala ruangan kepada perawat

disesuaikan dengan pengalaman kerja.

32. Bekerja di ruangan ini membuat nyaman dan aman.

33. Kondisi lingkungan kerja membuat saya cepat lelah

dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan

34. Suasana kerja diruangan saya membuat saya bosan.

35. Lingkungan kerja membatasi saya untuk berinteraksi

dengan rekan kerja, keluarga, dan tim kesehatan lain

Page 8: Instrumen Penelitian Kuesioner Refisi

D. Kuesioner Sikap Perawat Terhadap Penerapan SOP dalam Pencegahan Infeksi

Nosokomial

Berilah tanda checklist (√) pada kolom di bawah ini yang sesuai menurut pilihan Anda.

S = Selalu (bila telah dilakukan sepenuhnya)

SR = Sering (bila dilakukan sepenuhnya namun tidak tepat)

J = Jarang (bila dilaksanakan hanya sebagian)

TP = Tidak Pernah (bila tidak dilaksanakan sama sekali).

No Pernyataan S SR J TP

1Sebelum melakukan tindakan, mencuci tangan dengan

air yang mengalir dan sabun

2Sesudah melakukan tindakan, mencuci tangan dengan

air yang mengalir dan sabun

3 Memakai sarung tangan sebelum melakukan tindakan

4 Menggunakan alat-alat yang steril sebelum dipakai

5 Spuit digunakan hanya untuk 1 kali pemakaian

6Tempat sampah tertutup dan harus dipisahkan antara

sampah medis dan sampah non medis

7

Setiap mengganti balutan luka, melakukan tindakan

sesuai teknik aseptic seperti petugas memakai sarung

tangan dan masker.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282292-T%20Sari%20Candra%20Dewi.pdf