INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL: 21 … · pendaftaran Fidusia 1.Peningkatan kerangka...
Transcript of INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL: 21 … · pendaftaran Fidusia 1.Peningkatan kerangka...
LAMPIRANINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR: 2 Tahun 2014TANGGAL: 21 Maret 2014
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSITAHUN 2014
.AKSI PENANGGUNG
JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIAKEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5
I STRATEGI PENCEGAHANSistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi (TI) Dengan Fokus Pada:
1. Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di Seluruh Provinsi dengan Memperhitungkan Integrasi Internal Kelembagaanyang Telah Memiliki Target Jelas Sampai 2014, dengan Fokus pada Pemberian Perizinan
1. Peningkatantransparansi danakuntabilitaspengelolaan di bidangpertambanganberbasis TeknologiInformasi (TI)
Kementerian Energidan Sumber DayaMineral
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian,Kementerian Keuangan,Kementerian DalamNegeri, Komisi InformasiPusat
Masyarakat dan pelakubisnis mudahmengakses danmengetahui berbagaiinformasi yang terkaitpengelolaan di bidangpertambangan
1. Publikasi layanan informasi databidang pertambangan yangmenggunakan teknologiinformasi yang memuatinformasi database produksi,pelaku usaha, lokasi usaha
2. Adanya sistem berbasis TI yangterintegrasi secara real timeyang dapat diakses oleh semuastakeholder terkait (PemerintahDaerah)
2. Peningkatantransparansi izinpertambangan mineraldan batubara perProvinsi danKabupaten/Kota
Kementerian Energidan Sumber DayaMineral
Kementerian DalamNegeri, KementerianKehutanan,PemerintahDaerah
Masyarakat mudahmengakses informasiterkait data izinpertambangan mineraldan batubara perprovinsi, kabupaten/kota
Terpublikasinya informasi wilayahpertambangan mineral danbatubara yang ter-update dandapat diakses oleh Provinsi danKabupaten/Kota serta masyarakatdi website Kementerian Energi danSumber Daya Mineral
3. Peningkatanpelaksanaantransparansi layananpublik di lingkunganKeimigrasian berbasisTeknologi Informasi(TI)
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Kementerian Luar Negeri TerimplementasinyaSistem Informasi danManajemenKeimigrasian (SIMKIM)di perwakilan luar negeriuntuk meminimalisasipenerbitan paspor yangmenyalahi prosedur
Terintegrasinya data online di 10perwakilan luar negeri denganSistem Informasi dan ManajemenKeimigrasian (SIMKIM) dalamnegeri
4. Peningkatanpelaksanaantransparansi layananpublik denganpendaftaran Fidusiaonline
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Pemerintah Daerah Tersentralisasinya dataonline tentangpendaftaran Fidusia
1. Peningkatan kerangka hukumperubahan terhadap UU Nomor42 Tahun 1999 tentang jaminanFidusia:a. Peraturan pelaksana
keputusan menteri;b. Prosedur pengoperasian
standar (SOP).2. Perluasan serta sentralisasi
administrasi dan data:a. Pencarian fungsional
misalnya agar masyarakatdapat mencari informasimelalui sistem onlineberdasarkan identitas/namapenjamin dan identitasbarang yang dijaminkan;
b. uraian agunan secara cukuprinci;
c. Pelatihan.3. Peningkatan aksesibilitas
melalui perbaikan aksesibilitasuntuk pengguna lain.
4. Pengembangan pelaksanaanRoadmap:
http://ngada.org hlm: 1 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5a. Pelaksanaan strategi dan
Rencana Kerja;b. Anggaran, Area Prioritas;c. Pelatihan dan
Pembangunan Kapasitas;d. Kampanye kesadaran
publik.5 Harmonisasi regulasi
terkait perizinaninvestasi
Badan KoordinasiPenanaman Modal
Kementerian DalamNegeri
Penyusunanrekomendasi kebijakandalam rangkasinkronisasi danharmonisasi peraturanperundang-undanganperizinan penanamanmodal
Tersusunnya rekomendasikebijakan dalam rangkasinkronisasi dan harmonisasiperaturan perundang-undanganperizinan penanaman modal
6. Pelaksanaantransparansi, danakuntabilitas dalampenanganan perkaraberbasis TeknologiInformasi (TI)
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kejaksaan RepublikIndonesia
Meningkatnyaakuntabilitaspenanganan perkaratindak pidana sehinggapublik dan pimpinandapat mengetahuisetidaknya:a. Kewajaran/kinerja
waktu penangananperkara, penggunaanupaya paksa, dll;
b. Prosentase laporanyang masuk, laporanyang ditindaklanjutike tahap selanjutnya
1. Tersedianya sistempenanganan perkara berbasisTeknologi Informasi di seluruhPolres sesuai PeraturanKepala Kepolisian RI No.14/2012 yang memiliki fiturantara lain:a. Surat Tanda Terima Laporan
(STTL) dan SuratPemberitahuanPerkembangan HasilPenyidikan (SP2HP) yangdapat diakses secara onlineoleh pelapor
b. Data dan status/tahappenanganan perkara yangdapat diakses oleh perwirapengawas penyidiktermasuk, antara lain jenisperkara, nilai perkara, waktupelaksanaan setiap tahappenanganan perkara, upayapaksa yang dilakukan(termasuk jenis barangyang disita).
2. Surat tanda terima laporandan surat pemberitahuanperkembangan hasilpenyelidikan/penyidikan(SP2HP) dan penyidikanyang dapat diakses secaraonline oleh pelapor
3. Dipublikasikannya dalamwebsite status penangananperkara yang menarikperhatian publik (perkarayang dimuat di media cetaknasional) termasuk, antaralain: inisial tersangka sertawaktu dan tindakan terkaitpenanganan perkara (misalmasih pemeriksaan saksi,kapan ditahan, kapan P19,kapan P21, dll)
7. PercepatanPenyediaan PetaDasar Pertanahan
Badan PertanahanNasional
Kementerian PekerjaanUmum, KementerianKehutanan, BadanInformasi Geospasial
Meningkatnya pelayananpublik terkait pertanahandengan berbasis padapeta dasar pertanahan
Tersedianya peta dasar pertanahanyang berbasis teknologi dan dapatdiakses oleh seluruh kantorpertanahan dan masyarakat diseluruh Indonesia
8. Peningkatantransparansi informasipublik terkait prosedurdan persyaratanpengurusan hak atastanah (tahapan,waktu,dan biaya yangspesifik sesuai obyektanah) sebagaimanatercantum dalamPerka BPN No 1 tahun2006 (online dan
Badan PertanahanNasional
Meningkatnyapenyebaran informasidan diseminasi terkaitprosedur danpersyaratan pengurusanhak atas tanahsebagaimana tercantumdalam Perka BPN No. 1Tahun 2006
Tersedianya informasi tentangprosedur dan persyaratanpengurusan hak atas tanah disetiap kantor pertanahankabupaten/ kota, provinsi dan pusat(online dan offline) di 200 (duaratus) kantor di 33 (tiga puluh tiga)provinsi
http://ngada.org hlm: 2 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5offline)
9. Peningkatantransparansi layananpublik bidangPertanahan dilingkungan KantorPertanahan, KantorWilayah Pertanahandan Kantor PusatBadan PertanahanNasional
Badan PertanahanNasional
Meningkatnyatransparansi pelayananpublik berbasisTeknologi Informasi (TI)
Tersedianya portal pelayananpublik pertanahan yang dapatdiakses oleh masyarakat, yangmenampilkan informasi status daripermohonan di setiap tahapan diseluruh kantor pertanahan di 33(tiga puluh tiga) provinsi
10. Evaluasi pelaksanaanPeraturan Bersama 4(empat) Menteri(Menteri Hukum danHak Asasi Manusia,Menteri Dalam Negeri,Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi,Menteri Perdagangan)dan Kepala BadanKoordinasiPenanaman Modaltentang PercepatanPelayanan Perizinandan Non Perizinanuntuk Memulai Usaha
KementerianKoordinator BidangPerekonomian
Kementerian DalamNegeri, KementerianHukum dan Hak AsasiManusia, KementerianTenaga Kerja danTransmigrasi,KementerianPerdagangan, BadanKoordinasi PenanamanModal
Meningkatnyakemudahan masyarakatdan dunia usaha dalampelayanan perijinan dannon perijinan untukmemulai usaha
Tersedianya laporan hasil evaluasipelaksanaan Peraturan Bersama 4(empat) Menteri dan Kepala BadanKoordinasi Penanaman Modal
11. Pengembangansistem informasiakreditasi
Badan StandarisasiNasional
Meningkatnya layananakreditasi laboratorium,lembaga inspeksi danlembaga sertifikasi yangcepat, non diskriminatif,transparan, independen,dan akuntabel
Tersedianya sistem informasiakreditasi yang berbasis web danlayanan akreditasi secara online
12. Penguatan PelayananIzin Pinjam PakaiKawasan Hutan(IPPKH)
KementerianKehutanan
1. Meningkatnyatransparansi prosespenerbitan IPPKHdengan interaksimanusia yangminimal
2. Pemrosesan IPPKHterlaksana tepatwaktu sesuaiPermenhutP.14/Menhut-II/2011
1. Terimplementasikannya sistemperizinan online untukpenerbitan IPPKH denganfasilitas tracking proses olehpemohon
2. Tercapainya 100% kesesuaianwaktu pemrosesan IPPKHsesuai PermenhutP.14/Menhut-II/2011
13. Penerapan sistemperizinan onlineberbasis TeknologiInformasi (TI)
KementerianPerhubungan
Meningkatnyatransparansi dan prosespenerbitan perizinansektor perhubungandengan interaksimanusia yang minimal
Tersedianya sistem perizinanonline dengan fasilitas trackingproses perizinan oleh pemohon
14. Penerapan sistempengendalian onlineberbasis TeknologiInformasi (TI) terkaitpelaksanaan kebijakansektor pangan
KementerianPertanian
KementerianPerdagangan,Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Terwujudnya prosespenerbitanperizinan/kuota imporyang transparan dandapat dipercaya
1. Tersedianya sistem perizinanonline untuk izin/kuota impordengan fasilitas tracking prosesperizinan oleh pemohonsampai dengan tahapanrekomendasi oleh KementerianPertanian
2. Terkoneksinya sistem onlinemonitoring perizinan/kuotaimpor dengan sistem onlineperizinan impor padaKementerian Perdagangan
15. Penerapan sistempengendalian onlineberbasis TeknologiInformasi (TI) terkaitpelaksanaan kebijakansektor pangan
KementerianPerdagangan
Kementerian Pertanian,Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Terwujudnya prosespenerbitanperizinan/kuota imporyang transparan dandapat dipercaya
1. Tersedianya sistem perizinanonline untuk izin/kuota impordengan fasilitas tracking prosesperizinan oleh pemohonsampai dengan penerbitanizin/kuota impor
2. Terkoneksinya sistem onlinemonitoring perizinan/kuotaimpor dengan sistem onlineperizinan impor padaKementerian Perdagangan
http://ngada.org hlm: 3 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 516. Pembentukan
KelembagaanPelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP)(Bagi PemerintahDaerah yang belummembentukkelembagaan PTSP)
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri
Terwujudnya PelayananPerizinan berusaha yangprima
Ditetapkannya Peraturan Daerahtentang PembentukanKelembagaan Pelayanan TerpaduSatu Pintu di Provinsi,Kabupaten/Kota
17. Pelimpahankewenanganpenerbitan perizinandan non perizinan didaerah kepadalembaga PelayananTerpadu Satu Pintu(PTSP)
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri
Pemberian danpenandatanganan izindan non izin di daerahdilaksanakan olehlembaga PTSP
Diterbitkannya dan disosialisasikanPeraturan Kepala Daerah tentangPelimpahan Kewenanganpenerbitan izin dan non izin didaerah kepada lembaga PTSP
18. Publikasi standarpelayanan terpadusatu pintu padalembaga PelayananTerpadu Satu Pintu(PTSP) (BagiPemerintah Daerahyang sudahmembentukKelembagaan PTSP)
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri
Transparansi danketerbukaan aksesinformasi kepadamasyarakat untukmendapatkan pelayananPTSP
Terpublikasikannya standarpelayanan terpadu satu pintumeliputi informasi mengenai waktu,biaya, persyaratan, dan prosedurperizinan dengan terbuka padalembaga PTSP
19. Penyediaan saranadan mekanismepenyelenggaraanpenangananpengaduan layananPelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP)
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri
Masyarakatmendapatkan akses danproses atas pengaduanterhadap kualitaspelayanan PTSP
Tersedianya sarana danmekanisme penyelenggaraanpenanganan pengaduan layananPTSP
20. Pelaksanaan PPNo.41 Tahun 2006tentang Perizinanmelakukan KegiatanLitbang bagiPerguruan TinggiAsing, Lemlit Asing,Badan Usaha Asingdan Orang Asing
Kementerian Risetdan Teknologi
Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia,Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi,Badan Tenaga NuklirNasional, LembagaPenerbangan danAntariksa Internasional,Badan StandarisasiNasional, BadanInformasi Geospasial,Badan Pengawas TenagaNuklir, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kementerian KoordinatorBidang Politik, Hukum,dan Keamanan, BadanIntelijen Negara
Terlaksananya PP No.41Tahun 2006 dalamrangka penilaian atasobjek perizinan dan sifatkerugian yang dapatditimbulkan dari kegiatanPenelitian danpengembangan (litbang)
Diterbitkannya Peraturan MenteriRiset dan Teknologi yang mengaturmengenai objek dan daftarperizinan kegiatan litbang
21. Pengembangansistem databaseperizinan
Badan PengawasTenaga Nuklir
Pelaksanaan pelayananperizinan yang akuratdan tepat waktu
Digunakannya B@lis (BAPETENLicensing and Inspection System)sebagai database pelayananperizinan dan pelaksanaaninspeksi
22. Tansparansi danakuntabilitaspengelolaan danapenanggulanganbencana
Badan NasionalPenanggulanganBencana
Masyarakat mengetahuimekanisme pengelolaandana penanggulanganbencana
Tersedia dan terpublikasikannyamekanisme pengelolaan danapenanggulangan bencana secaraonline
23. Transparansi danakuntabilitaspengelolaan danapenanggulanganbencana
Badan SAR Nasional Masyarakat mengetahuimekanisme pengelolaandana penanggulanganbencana
Tersedia dan terpublikasikannyamekanisme pengelolaan danapenanggulangan bencana secaraonline
2. Integrasi Mekanisme Penanganan Keluhan/Pengaduan Terhadap Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, TermasukProses Penegakan Hukum
24. Monitoring danEvaluasi (Monev)PelaksanaanMemorandum ofUnderstanding (MoU)dengan KepolisianNegara RI
KementerianPekerjaan Umum
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Efektivitas Monevpelaksanaan MoUdengan KepolisianNegara RI
Surat Tugas dan LaporanImplementasi MoU serta HasilMonitoring dan EvaluasiPelaksanaan MoU di 5 (lima)Provinsi
http://ngada.org hlm: 4 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 525. Tindak lanjut
penangananlaporan/pengaduanmasyarakat
Sekretariat JenderalOmbudsman
Laporan/pengaduanmasyarakat yang masukke Ombudsmanditindaklanjuti sesuaidengan standarpelayanan
Terpublikasinya penangananpengaduan masyarakat yang telahditindaklanjuti sesuai denganstandar pelayanan
26. Tindak lanjutpenangananpengaduanmasyarakat
Sekretariat MahkamahAgung
Ombudsman RepublikIndonesia
Pengaduan masyarakatyang masuk keMahkamah Agungditindaklanjuti oleh unitterkait
Terpublikasinya penangananpengaduan masyarakat yang telahditindaklanjuti
3. Membuka Akses Antar Lembaga Untuk Menindaklanjuti Pengaduan yang Disampaikan Masyarakat27. Peningkatan
pengawasan eksternaloleh KomitePengawas Perpajakanmelalui tindak lanjuthasil survei indekskepuasan di DirektoratJenderal Pajak (DJP)
KementerianKeuangan
Optimalisasi tindak lanjutterhadap hasil surveiIndeks Kepuasan di DJPyang dilakukan secaraberkala
Seluruh rekomendasi hasil surveiditindaklanjuti oleh DJP secaraberkala
28. Fasilitasi pengaduanmasyarakat bidangkesehatan
KementerianKesehatan
Kementerian Komunikasidan Informatika, DewanJaminan Sosial Nasional,Badan PenyelenggaraJaminan SosialKesehatan
Meningkatnyapenanganan pengaduanmasyarakat bidangkesehatan
Tersedianya fasilitas pengaduanmasyarakat bidang kesehatan
29. Penguatan koordinasiperpajakan dankepabeanan antaraDirektorat JenderalBea dan Cukai (DJBC)dan DirektoratJenderal Pajak (DJP)
KementerianKeuangan
Peningkatan penerimaannegara melaluipelaksanaan Joint Auditantara DJBC dan DJP
Pelaksanaan Joint Audit antaraDJBC dan DJP terhadap beberapaperusahaan yang antara lain berisiberapa potensi/penerimaan negarayang berhasil diselamatkan
30. Pelaksanaankoneksitas datakependudukan daripenyelenggara keInstansi pengguna
Kementerian DalamNegeri
Instansi pengguna yangdapat mengakses danmemanfaatkan databasekependudukan sebagaidasar penerbitandokumen informasiuntuk pelayanan publik.
Terlaksananya koneksitasdatabase kependudukan keinstansi pengguna
4. Keterbukaan Informasi Dalam Penanganan Perkara (Termasuk Perkara Korupsi), Perencanaan, dan Penganggaran Pemerintah31. Pelaksanaan
keterbukaan informasisesuai UU No.14tahun 2008
SeluruhKementerian/Lembaga(K/L)
Kementerian Komunikasidan Informatika, KomisiInformasi Pusat
Terlaksananyakewajiban K/L terkaitsebagaimanadiamanatkan dalam UUNo.14 tahun 2008
1. Terlaksananya StandardOperating Procedure(SOP) dan tugas PejabatPengelola Infomasi danDokumentasi (PPID) sesuaiUndang-undang
2. Terpublikasikannyainformasi publik secaraberkala di website K/L
3. Terlaksananya tindak lanjutputusan Komisi InformasiPusat (KIP) atau putusanpengadilan yang telahberkekuatan hukum tetapterkait sengketa informasi
32. Pelaksanaanketerbukaan informasisesuai UU No.14tahun 2008
Komisi InformasiPusat
Mahkamah Agung Terlaksananyakewajiban K/L terkaitsebagaimanadiamanatkan dalam UUNo.14 tahun 2008
Terlaporkannya pelaksanaanseluruh putusan Komisi InformasiPusat (KIP) atau putusanpengadilan yang telah berkekuatanhukum tetap terkait sengketainformasi oleh seluruh K/L
33. Pembentukan danpenguatan tugaspokok dan fungsiPejabat PengelolaInformasi danDokumentasi (PPID)Utama dan pembantu
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Kementerian Komunikasidan Informatika, KomisiInformasi Pusat
Terlaksananyakewajiban PemerintahProvinsi/ Kabupaten/Kota terkaitpembentukaninfrastrukturpelaksanaan danpublikasi informasi dasarsebagaimanadiamanatkan dalam UUNo.14 tahun 2008tentang KeterbukaanInformasi Publik dan
1. Terbentuknya Pejabat PengelolaInfomasi dan Dokumentasi(PPID)
2. Diterbitkannya StandardOperating Procedure (SOP)Layanan Informasi Publik
3. Dipublikasikanya daftarinformasi publik di websitePemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
http://ngada.org hlm: 5 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5peraturan pelaksananya
34. Publikasi laporanpenerimaan danpengeluaran danakampanye PesertaPemilu yang telahdiaudit oleh AkuntanPublik
Sekretariat KomisiPemilihan Umum
Komisi PemberantasanKorupsi, BadanPengawas Pemilu,Dewan KehormatanPenyelenggara Pemilu
Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas laporanpenerimaan danpengeluaran danakampanye pesertaPemilu yang telah diaudit
Terpublikasikannya laporanpenerimaan dan pengeluaran danakampanye Peserta Pemilu yangtelah diaudit oleh akuntan publik
35. Pengawasan ataspenyaluran sertapenggunaan danaBantuan OperasionalSekolah (BOS) yangdikelola
Kementerian Agama Ombudsman Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyalurandan penggunaan danaBOS tahun berjalan
1. Tersedia dan terlaksananyasistem pengawasan ataspenyaluran dan penggunaandana BOS secara online
2. Tersedianya mekanismepelibatan masyarakat dalamsistem pengawasan ataspenyaluran dan penggunaandana BOS (didalamnya meliputikewajiban pelaksana dan hakmasyarakat dalampengawasan serta tindak lanjutjika ada pengaduan)
36. Pengelolaan haji yangdilakukan secaratransparan danakuntabel
Kementerian Agama KementerianPerhubungan
Masyarakat dapatmengakses pengelolaanhaji yang transparan danakuntabel
1. Tersedianya StandardOperating Procedure (SOP)dan Standar Pelayanan Minimal(SPM) setiap tahapan kegiatanpelayanan PenyelenggaraanIbadah Haji (Pusat, Embarkasimaupun Arab Saudi
2. Adanya sistem pelayanan satupintu yang memisahkan frontoffice dan back office untuksegala jenis pelayananpenyelenggaraan ibadah haji ditingkat pusat
37. OptimalisasiKeterbukaan informasidalam pengelolaanPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)Badan PengawasObat dan Makanan
Badan PengawasObat dan Makanan
Kementerian Keuangan Masyarakat dapatmengakses untukmemperolehpertanggungjawabanPNPB
Terpublikasikannya informasiperolehan PNBP Badan PengawasObat dan Makanan dalam websiteyang terdiri dari, antara lain:a) Jumlah seluruh PNBP yang
diperoleh untuk setiap jenislayanan/ denda;
b) Jumlah PNBP yang sudahdisetorkan ke kas negara
38. OptimalisasiKeterbukaan informasidalam pengelolaanPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi
Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi
Kementerian Keuangan Masyarakat dapatmengakses untukmemperolehpertanggungjawabanPNPB
Terpublikasikannya informasiperolehan PNBP Badan Pengkajiandan Penerapan Teknologi dalamwebsite yang terdiri dari, antaralain:a. Jumlah seluruh PNBP yang
diperoleh untuk setiap jenislayanan/ denda;
b. Jumlah PNBP yang sudahdisetorkan ke kas negara
39. OptimalisasiPeraturan KepalaBadan Pusat StatistikNomor 1 Tahun 2012tentang Persyaratandan Tata CaraPengenaan Tarif Rp.0,00 (Nol Rupiah)terhadap pihak tertentuatas PNBP yangberlaku pada BadanPusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kementerian Keuangan Masyarakat mengetahuipihak tertentu yangmendapatkan tarif Rp0,00 (nol rupiah) danjumlah PNBP di BPS
1. Publikasi daftar pihak tertentuyang mendapatkan tarif Rp.0,00 (nol rupiah)
2. Publikasi jumlah seluruh PNBPyang diperoleh untuk setiapjenis layanan
40. Penguatanpengawasan ataspenyaluran sertapenggunaan danaBantuan OperasionalSekolah (BOS)
KementerianPendidikan danKebudayaan
Ombudsman Peningkatantransparansi danakuntabilitas penyalurandan penggunaan danaBOS
Tersedianya mekanisme pelibatanmasyarakat dalam sistempengawasan atas penyaluran danpenggunaan dana BOS(didalamnya meliputi kewajibanpelaksana dan hak masyarakatdalam pengawasan serta tindaklanjut jika ada pengaduan)
http://ngada.org hlm: 6 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 541. Pengelolaan sistem
bantuan alokasi danaHibah pada pendidikanIslam yang transparandan akuntabel
Kementerian Agama Kementerian DalamNegeri, PemerintahDaerah
Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas dalamsistem pengelolaandana hibah
Terpublikasikannya sistem bantuandan alokasi dana hibah melaluiportal website Kementerian Agamayang secara mudah di akses olehpublik
42. PeningkatanTransparansimekanisme kebijakanekspor dan imporpangan
KementerianPertanian
Komisi Informasi Pusat Masyarakat mudahmengakses kebijakanterkait mekanismeekspor dan imporpangan
Jumlah masyarakat dan pelakubisnis yang mengaksesmekanisme kebijakan ekspor danimpor pangan
43. OptimalisasiPembangunan danpengembangansistem informasikewidyaiswaraan,pendidikan dan latihan(diklat), e-kajian,e-lakip, sisteminformasi penilaiankinerja pegawai,sistem informasikearsipan dinamis,sistem pengendaliankinerja
Lembaga AdministrasiNegara
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, BadanKepegawaian Negara
Termanfaatkannyasistem informasikewidyaiswaraan, diklat,termasuk e-lakip,e-kajian, penilaian kinerjapegawai, SistemInformasi KearsipanDinamis danpengendalian kinerja
Tersedianya Sistem informasikewidyaiswaraan, diklat, termasuke-lakip, e-kajian, penilaian kinerjapegawai, Sistem InformasiKearsipan Dinamis danpengendalian kinerja yang dapatdiakses di Internal LembagaAdministrasi Negara dan publik
44. Publikasi data kuotavolume Public ServiceObligation (PSO) danhasil verifikasiterhadap penyaluranBBM PSO tahunberjalan (2014) danusulan kuota volumeBBM PSO untuk tahunberikutnya (2015)
Kementerian Energidan Sumber DayaMineral
Badan Usaha (BU)Pelaksanaan PSO KuotaVolume BBM, SKK Migas
Tersedianya data kuotavolume PSO dan hasilverifikasi terhadappenyaluran BBM PSOtahun berjalan (2014)dan usulan kuota volumeBBM PSO untuk tahunberikutnya (2015)
Terpublikasinya melalui portalwebsite SKK Migas secara berkaladata volume kuota BBM PSO danhasil verifikasi terhadap penyaluranBBM PSO tahun berjalan (2014)dan verifikasi terhadap penyaluranBBM PSO untuk tahun berikutnya(2015)
45. PelaksanaanTransparansiPenyaluran bantuankepada Koperasi danUsaha KecilMenengah
Kementerian Koperasidan Usaha KecilMenengah
Dinas Koperasi dan UKMProvinsi/Kabupaten/Kota
Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyaluranbantuan kepadakoperasi dan usaha kecilmenengah
1. Tersalurkannya bantuan kepadakoperasi dan usaha kecilmenengah secara transparan,cepat dan tepat
2. Tersedianya sistempengawasan atas penyaluranbantuan kepada koperasi danusaha kecil menengah
46. PelaksanaanTransparansiPenyaluran bantuansosial kepadamasyarakat
Kementerian Sosial Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyaluranbantuan sosial kepadamasyarakat
Tersedianya sistem pengawasanatas penyaluran bantuan sosialkepada masyarakat secara online
47. PelaksanaanTransparansiPenyaluran bantuanperumahan rakyat
KementerianPerumahan Rakyat
Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyaluranbantuan perumahanrakyat
1. Tersalurkannya bantuanperumahan rakyat secaratransparan, cepat dan tepat
2. Tersedianya sistempengawasan atas penyaluranbantuan perumahan rakyatsecara online
48. Transparansi danakuntabilitaspengelolaan danabantuanpengembangandaerah-daerahperbatasan wilayahnegara RepublikIndonesia
Badan NasionalPengelola Perbatasan
Kementerian DalamNegeri, KementerianKeuangan, KementerianPekerjaan Umum
Terpublikasinya jumlahdan jenis bantuan danabeserta laporanpertanggungjawabanpenggunaan danbantuan untukpengembangan daerah-daerah perbatasanwilayah RepublikIndonesia di websiteBadan NasionalPengelola Perbatasandan media massanasional
Tersedianya data jumlah dan jenisbantuan dana beserta laporanpertanggungjawaban penggunaandan bantuan untuk pengembangandaerah-daerah perbatasan wilayahRI di website Badan NasionalPengelola Perbatasan dan mediamassa nasional
49. OptimalisasiKeterbukaan informasidalam pengelolaanPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kementerian Keuangan,Badan PemeriksaKeuangan
Masyarakat dapatmengakses untukmemperolehpertanggungjawabanPNPB
Terpublikasikannya informasiperolehan PNBP KepolisianNegara Republik Indonesia dalamwebsite yang terdiri dari, antaralain:a. Jumlah seluruh PNBP yang
diperoleh untuk setiap jenis http://ngada.org hlm: 7 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5layanan/ denda;
b. Jumlah PNBP yang sudahdisetorkan ke kas negara
50. Publikasi JumlahPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)
Badan Meteorologi,Klimatologi danGeofisika
LembagaPenyelenggaraanPelayanan NavigasiPenerbangan Indonesia(LPPNPI)
Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan PNBP
Terpublikasikannya data perolehanPNBP Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika yangterdiri dari:a. Jumlah PNBP yang diperolehb. Jumlah PNBP yang disetor ke
Kas Negara51. Publikasi secara
reguler jumlahPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)dari penangananperkara olehKejaksaan RepublikIndonesia(pengembaliankekayaan negara,denda dan barangrampasan)
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kementerian Keuangan,Badan PemeriksaKeuangan
Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan PNBP
Terpublikasikannya data perolehanPNBP Kejaksaan, yang terdiri dari:a. Jumlah potensi/ tagihan PNBP
yang diperoleh berdasarkanputusan pengadilan;
b. Jumlah PNBP yang sudahdieksekusi dan disetorkan keKas Negara di dalam websiteKejaksaan Republik Indonesia
52. Peningkatantransparansi danakuntabilitaspenanganan perkaraberbasis TeknologiInformasi (TI)
Kejaksaan RepublikIndonesia
Meningkatnyatransparansi danakuntabilitaspengawasanmasyarakat dalampenanganan perkara
Tersedianya sistem penangananperkara berbasis TI (website) yangmudah diolah menjadi databasekajian dan pengawasanpenanganan perkara serta dapatdiakses publik, yang memiliki fitur,antara lain:a) Identitas tersangka/terdakwa
termasuk profesi dan usia(khusus untuk informasi dalamwebsite,identitastersangka/terdakwa dijadikaninisial);
b) jenis perkara dan nilai perkara;c) waktu pelaksanaan setiap tahap
penanganan perkara danhasilnya (mulai dari menerimapengaduan s/d pengajuantuntutan);
d) upaya paksa yang dilakukan(termasuk jenis/nilai aset yangdisita);
e) pasal yang didakwakan;f) unsur
memperberatkan/memperingankan;
g) tuntutan pidana yang diajukan(termasuk lampirantuntutannya);
h) pidana yang dijatuhkanpengadilan.
53. Optimalisasi databaseSistem InformasiManajemen KejaksaanRepublik Indonesia(SIMKARI)
Kejaksaan RepublikIndonesia
Meningkatkankepercayaan publikterhadap kejaksaan
Tersedianya database 450 (empatratus lima puluh) dakwaan perkarakorupsi dan Pidana Umum(PIDUM) dalam SIMKARI
54. Peningkatantransparansi danakuntabilitas dataterkait perusahaan
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Meningkatnyatransparansi danaksesibilitas data terkaitperusahaan
Tersedianya sistem informasionline yang memudahkan pencariinformasi untuk mengakses datapokok terkait perusahaan (yangmenurut UU harus dilaporkan keKementerian Hukum dan HakAsasi Manusia), yang setidaknyamemuat fitur pencarian informasiberdasarkan alamat perusahaan,nama perusahaan, namapemegang saham serta namadireksi dan komisaris.
55. Peningkatantransparansi danakuntabilitas dataterkait peraturanperundang-undangan
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Meningkatnyatransparansi,aksesibilitas dan akurasidata terkait peraturanperundang- undangan
Tersedianya satu situs resmi diKementerian Hukum dan HakAsasi Manusia yang didukungdengan sistem pencarian yangmemudahkan masyarakat yang
http://ngada.org hlm: 8 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5setidaknya memuat:a. seluruh peraturan dan
keputusan utama (Undang-Undang (UU), PeraturanPemerintah Pengganti UndangUndang (Perpu), PeraturanPemerintah (PP), PeraturanPresiden (Perpres), KeputusanPresiden (Keppres) dan UUyang telah dibatalkanMahkamah Konstitusi).
b. seluruh peraturan menteri danlembaga/Lembaga PemerintahNon Departemen (LPND)(setidaknya sejak tahun 2012)
c. seluruh rancangan peraturan(UU, PP, Perpres, Keppresserta peraturan menteri,lembaga/LPND)
Tersusunnya rencana aksi jangkapendek dan jangka menengah,termasuk untuk memastikan:- penguatan database peraturan
perundang-undangan untuksemakin memudahkan aksesinformasi bagi masyarakat
- seluruh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dandaerah dapat diintegrasikandalam situs Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia
- adanya efisiensi pengelolaansitus/database peraturan lainyang selama ini dikelola masing-masing Kementerian/Lembaga
Ditetapkannya peraturan MenteriHukum dan Hak Asasi Manusiatentang kapan suatu rancanganperaturan dikategorikan sebagaidokumen yang wajib diumumkankepada publik sesuai UU No.14/2008
56. Transparansi prosespenghitungan suaradan rekapitulasi hasilPemilihan Umum(Pemilu)
Sekretariat KomisiPemilihan Umum
Badan Pengawas Pemilu,Dewan KehormatanPenyelenggara Pemilu,Mahkamah Konstitusi,Pengadilan Tata UsahaNegara
Terciptanya transparansipada prosespenghitungan dan hasilrekapitulasi suara dalamPemilu
1. Tersedianya instrumen untukmengontrol akuntabilitasproses penghitungan danrekapitulasi suara
2. Terpublikasinya hasilpenghitungan suara disetiaptempat pemungutansuara di Kabupaten/Kota,Rekapitulasi hasil penghitungandi Provinsi dan Pusat di websiteKomisi Pemilihan Umum
57. TransparansiPengelolaan anggaranPemilihan Umum(Pemilu)
Sekretariat KomisiPemilihan Umum
Kementerian Keuangan,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Badan PemeriksaKeuangan, BadanPengawasan Keuangandan Pembangunan,Badan Pengawas Pemilu
Transparansi danAkuntabilitaspenggunaan anggaranuntuk Pemilu
Terpublikasinya laporanpengelolaan anggaran Pemilu diwebsite Komisi Pemilihan Umum
58. Transparansipenanganan perkaraPemilihan Umum(Pemilu)
Sekretariat JenderalBadan PengawasPemilihan Umum
Meningkatnyatransparansi dalampenanganan perkarapemilu
Terpublikasinya pelanggaran dansanksi terkait dengan penangananperkara pemilu baik dalam tahappersiapan maupun dalam tahappelaksanaan pemilu di websiteBadan Pengawas PemilihanUmum
http://ngada.org hlm: 9 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 559. Peningkatan
transparansipengelolaan anggarandaerah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Satuan Kerja PemerintahDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri
Pengelolaan anggaranPemerintah Daerahyang transparan danakuntabel
Terpublikasinya melalui websitemasing-masing PemerintahDaerah, yaitu:1. Ringkasan Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan KerjaPemerintah Daerah (RKA-SKPD);
2. Ringkasan Rencana Kerja danAnggaran-Pejabat PengelolaKeuangan Daerah(RKA-PPKD);
3. Rancangan Peraturan Daerahtentang Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah (APBD);
4. Peraturan Daerah tentangAnggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD);
5. Rancangan Peraturan Daerahtentang Perubahan AnggaranPendapatan dan BelanjaDaerah (APBD);
6. Peraturan Daerah tentangPerubahan AnggaranPendapatan dan BelanjaDaerah (APBD);
7. Ringkasan DokumenPelaksanaan Anggaran-SatuanKerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD);
8. Ringkasan DokumenPelaksanaan Anggaran-SatuanKerja Perangkat Daerah (DPA-PPKD);
9. Laporan Realisasi Anggaran(LRA) seluruh SKPD;
10. Laporan Realisasi AnggaranPejabat Pengelola KeuanganDaerah LRA-PPKD;
11. Laporan Kinerja PemerintahDaerah (LKPD) yang sudahaudit;
12. Opini atas Laporan KinerjaPemerintah Daerah (LKPD)
60. Publikasi dokumenRencanaPembangunan Daerahdan Rencana KerjaSatuan PerangkatDaerah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri
Tersedianya aksesmasyarakat terhadapdokumen rencanapembangunan daerah(RencanaPembangunan JangkaPanjang Daerah(RPJPD), RencanaPembangunan JangkaMenengah Daerah(RPJMD) dan RencanaKerja PemerintahDaerah (RKPD) sertadokumen RencanaStrategis Satuan KerjaPerangkat Daerah(Renstra SKPD) danRencana Kerja (Renja)SKPD
Terpulikasikannya melalui website,yaitu1. Rencana pembangunan daerah
(RPJPD, RPJMD dan RKPD)serta
2. Dokumen Rencana SatuanKerja Perangkat Daerah(Renstra SKPD dan RenjaSKPD).
61. Pelaksanaantransparansipengelolaan anggarandi lingkunganSekretariat JenderalDewan KetahananNasional
Dewan KetahananNasional
Badan PemeriksaKeuangan, KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian Keuangan
Pengelolaan anggaranSekretariat JenderalDewan KetahananNasional yangtransparan danakuntabel
1. Tersedianya StandardOperating Procedure (SOP)pelaksanaan transparansi danpublikasi pengelolaan anggaran
2. Pelaksanaan mekanismetransparansi pengelolaananggaran dan publikasi laporanberkala melalui website
3. Tersedianya sistem aplikasitransparansi dan publikasipengelolaan anggaran online
Keterbukaan Prosedur Pengoperasian Standar (Standard Operating Procedure) Penanganan Perkara dan Pemrosesan Pihak yangMenyalahgunakan Wewenang
http://ngada.org hlm: 10 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 562. Optimalisasi
Penanganan dugaanpelanggaran olehoknum KepolisianNegara RepublikIndonesia yangmenjadi sorotan mediamassa
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Meningkatnyakepercayaan publikterhadap KepolisianNegara RepublikIndonesia
1. Tersedianya database lengkapterkait dugaan pelanggarandisiplin/ kode etik danpelanggaran penangananperkara yang dimuat di mediacetak nasional serta prosespenanganannya, termasuk,antar lain: jenis dan bentukdugaan pelanggarannya,proses yang telah dilakukanuntuk memeriksa sertamengklarifikasi dugaan tersebutserta kesimpulan dan tindaklanjutnya
2. Seluruh dugaan pelanggaran diatas diproses sesuai ketentuanyang berlaku oleh KepolisianNegara Republik Indonesia danKomisi Kepolisian Nasional(Kompolnas)
63. Pelaksanaantransparansi danakuntabilitaspenanganan perkaraterkait narkotika danobat-obatan terlarangberbasis TeknologiInformasi (TI)
Badan NarkotikaNasional
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia
Meningkatkanakuntabilitaspenanganan perkara dankepuasan pelapor tindakpidana penyalahgunaannarkotika danobat-obatan terlarang
1. Tersedianya sistempenanganan perkara berbasisTI (website) yang mudah diolahmenjadi database kajian danpengawasan penangananperkara, yang memiliki fitur datadan status/tahap penangananperkara yang dapat diaksesoleh publik
2. Terpublikasikannya jumlahbarang bukti yangditemukan/disita
Penyempurnaan Kode Etik Dengan Sanksi yang Jelas (Diperkuat dengan Penerbitan Peraturan Pemerintah tentang DisiplinPegawai)
64. Penegakan Kode EtikInsan Ombudsman
Sekretariat JenderalOmbudsman
Peningkatan ketaatanterhadap kode etik
Penerapan sanksi bagi InsanOmbudsman yang melakukanpelanggaran kode etik
65. Penyusunan Kode EtikPegawai KomisiPengawas PersainganUsaha
Komisi PengawasPersaingan Usaha
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, BadanKepegawaian Negara,Komisi PemberantasanKorupsi
Tersedianya peraturanKode Etik PegawaiKomisi PengawasPersaingan Usaha
Tersusunnya Kode Etik PegawaiKomisi Pengawas PersainganUsaha
66. Pelaksanaan KodeEtik Pegawai BadanPertanahan Nasional
Badan PertanahanNasional
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, BadanKepegawaian Negara,Komisi PemberantasanKorupsi
Meningkatnya sikap danperilaku anti korupsipegawai BadanPertanahan Nasional
Tersusun dan terlaksananya KodeEtik Pegawai Badan PertanahanNasional
Pengendalian dan Pengawasan Proses Pelayanan Publik, Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), SertaPublikasi Pelaku Penyalahgunaan Jabatan
67. Pemantauan danEvaluasi SistemManajemen PelayananPertambanganTerpadu Berbasiswebsite
Kementerian Energidan Sumber DayaMineral
Masyarakat dan pelakubisnis mudahmengakses danmengetahui prosesperijinan usahapertambangan
Laporan pelaksanaan pemantauandan evaluasi Sistem PelayananInformasi dan Investasi Terpadubidang pertambangan Berbasiswebsite
68. Pemantauan danEvaluasi SistemManajemen PelayananInvestasi MigasTerpadu Berbasiswebsite
Kementerian Energidan Sumber DayaMineral
Masyarakat dan pelakubisnis mudahmengakses danmengetahui prosesperijinan usaha migas
Laporan pelaksanaan pemantauandan evaluasi Sistem PelayananInvestasi Migas Terpadu Berbasiswebsite secara berkala
69. Pemantauan danEvaluasi pelaksanaanStandar PelayananMinimum TransportasiDarat
KementerianPerhubungan
OptimalisasiPengelolaanTransportasi Darat yangTransparan danAkuntabilitas sebagaiSalah satu LayananPublik
Tersedianya Laporan pemantauandan evaluasi pelaksanaan StandarPelayanan Minimal (SPM)Angkutan Umum Massal
http://ngada.org hlm: 11 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 570. Peningkatan
pembangunan SistemPelayananOperasional TerminalKhusus dan Terminaluntuk KepentinganSendiri SecaraTransparan danAkuntabel
KementerianPerhubungan
Kementerian Keuangan,Pemerintah Daerah
Pemetaan TerminalKhusus dan TerminalUntuk KepentinganSendiri Tanpa Ijin PerWilayah
Tersedianya Pemetaan TerminalKhusus dan Terminal UntukKepentingan Sendiri Tanpa Ijin
71. PelaksanaanPeraturan MenteriPendayagunaanAparatur Negara danReformasi BirokrasiNomor 37 tahun 2012Tentang PedomanPenanganan BenturanKepentingan
KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi
DilaksanakannyaPeraturan MenteriPendayagunaanAparatur Negara danReformasi BirokrasiNomor 37 Tahun 2012Tentang PedomanPenanganan BenturanKepentingan olehseluruh pejabat dilingkungan birokrasi
1. Sosialisasi Peraturan MenteriPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi Nomor 37 Tahun 2012Tentang Pedoman PenangananBenturan Kepentingan
2. Jumlah instansi pemerintahyang melaporkan pelaksanaanPeraturan MenteriPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi Nomor 37 tahun 2012Tentang Pedoman PenangananBenturan Kepentingan olehseluruh pejabat di lingkunganbirokrasi
72. Penyusunan petunjukteknis (Juknis)penetapan formasiterkait langkahkegiatan penetapanformasi danmetodologiperhitungan alokasiformasi
KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi
Badan KepegawaianNegara
Tersusunnya JuknisPenetapan Formasiterkait langkah kegiatanpenetapan formasi danmetodologi perhitungandan alokasi formasi
Ditetapkannya Juknis formasiterkait langkah kegiatan penetapanformasi dan metodologiperhitungan alokasi formasi
73. OptimalisasiPelaksanaanpengawasan eksternaldalam kerangka EMI(PengawasanEksternalMemanfaatkanPengawasan Internal)dan IME (PengawasanInternal MendukungPengawasanEksternal)
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Koordinasi KepolisianNegara RepublikIndonesia dan instansipengawas eksternalmeningkat
Seluruh pengaduan yangdisampaikan lembaga terkaitseperti Komisi PemberantasanKorupsi, Badan PemeriksaKeuangan, Ombudsman, KomisiKepolisian Nasional, dll diprosessesuai ketentuan yang berlaku
74. Membangun sistemmonitoring danevaluasi yang dapatmenjaminpelaksanaanpengawasan internaldan eksternal yangakuntabel
Kejaksaan RepublikIndonesia
Komisi Kejaksaan, BadanPemeriksa Keuangan,Ombudsman, KomisiPemberantasan Korupsi
Peningkatanakuntabilitas danintegritas KejaksaanRepublik Indonesiamelalui pengawasaninternal dan eksternal
1. Tersedianya Laporanpelaksanaan monitoring danevaluasi pengawasan internaldan eksternal secara berkala(Jaksa Agung MudaPengawasan (Jamwas) danKomisi Kejaksaan (Komjak)saling memberi laporan)
2. Seluruh pengaduan yangdisampaikan lembaga terkaitseperti Komisi PemberantasanKorupsi, Badan PemeriksaKeuangan, Ombudsman,Komjak dll diproses sesuaiketentuan yang berlaku
75. PenyempurnaanSistem PengendalianIntern di lingkunganBadan PengawasTenaga Nuklir
Badan PengawasTenaga Nuklir
Badan PengawasanKeuangan danPembangunan
Peningkatan Ketaatanterhadap ketentuanperaturan perundang-undangan danberkurangnya perilakukorupsi dalamorganisasi pemerintah
Laporan berkala hasil perbaikansistem pengendalian intern yangberbasis resiko
76. Pelaksanaan strategiantikorupsi melaluiimplementasi FraudControl Plan (FCP)pada instansipemerintah dan badanusaha milik
Badan PengawasanKeuangan danPembangunan
Instansi Pemerintah,Badan Usaha MilikPemerintah
Menguatnya upayadalam pencegahankorupsi
Terimplementasinya FCP padainstansi pemerintah dan badanusaha milik pemerintah
http://ngada.org hlm: 12 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5pemerintah
77. Peningkatantransparansi danpemantauan terhadappelaksanaan StandarPelayanan dalamsektor perhubunganudara
KementerianPerhubungan
Masyarakat dan badanusaha angkutan udaramendapatkan informasiyang jelas mengenaiperforma pelaksanaanstandar pelayanan olehbadan usaha angkutanudara
1. Terlaksananya penilaian/auditterhadap pelaksanaanpelayanan publik oleh BadanUsaha Angkutan Udara yangberoperasi sesuai PeraturanMenteri Perhubungan No. 49Tahun 2012 tentang StandarPelayanan Penumpang KelasEkonomi Angkutan Udara NiagaBerjadwal Dalam Negeri
2. Terpublikasikannya hasilpelaksanaan penilaian melaluimedia secara berkala (per 6bulan) sesuai dengan Pasal 78Peraturan MenteriPerhubungan No. 49 Tahun2012
78. Penerapan sistempengendalian onlineberbasis TeknologiInformasi (TI) terkaitpelaksanaan kebijakansektor pangan
KementerianPertanian
Kementerian DalamNegeri, KementerianPerdagangan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian Keuangan
Meningkatnya sistempengendalian internalagar pupuk bersubdisitersalur dengan tepatwaktu, tepat guna dantepat jumlah
Tersedianya sistem monitoringstock penyaluran pupuk bersubsidiberbasis TI
79. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)
Badan KoordinasiPenanaman Modal
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik
80. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)
Kementerian DalamNegeri
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
1. Tersampaikannya data-dataterkait perpajakan diKementerian/Lembaga tersebutke Kementerian Keuangansecara rutin dan tidak hanyaterbatas pada jenis data yangtelah diatur dalam PMK No.132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik
2. Tersusunnya surat edaranMenteri Dalam Negerimengenai penyampaiandata-data terkait perpajakandari Pemerintah Provinsi danPemerintah Kabupaten/Kota keDirektorat Jenderal PajakKementerian Keuangan diantaranya data dan informasiterkait pertambangan danmigas, perkebunan, kehutanan,properti, serta data-data lainyang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31Tahun 2012 tentang Pemberiandan Penghimpunan Data danInformasi yang Berkaitandengan Perpajakan
81. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)
Badan PertanahanNasional
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik
82. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)
KementerianPerdagangan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalam
http://ngada.org hlm: 13 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5PMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik
83. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)
KementerianPerhubungan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik
84. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)
Kementerian Energidan Sumber DayaMineral
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik
85. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)
LembagaPenerbangan danAntariksa Nasional
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik
86. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianKesehatan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke Direktorat JenderalPajak Kementerian Keuangandiantaranya: data sektor Farmasidan Rumah Sakit, daftar RumahSakit, Daftar Apotik, DaftarPerusahaan Farmasi, datadistribusi obat- obatan sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
87. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Badan Pusat Statistik Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya datastatistik perkebunan,pertambangan, kehutanan,transportasi, properti, industri sertadata lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
88. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke Direktorat JenderalPajak Kementerian Keuanganuntuk peningkatan penerimaanpajak dalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
89. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Sekretariat KomisiPemilihan Umum
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya datapendanaan partai politik, dataCalon Legislatif, Calon Presidendan Calon Wakil Presiden sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan.
http://ngada.org hlm: 14 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 590. Penyampaian data
dan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya datakepemilikan kendaraan bermotor,peralihan kepemilikan kendaraanbermotor, serta data- data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan
91. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Kementerian TenagaKerja danTransmigrasi
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya daftarperusahaan jasa pengirimantenaga Kerja serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan
92. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianPendidikan danKebudayaan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya databadan/yayasan/lembagapenyelanggara pendidikan sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
93. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Kementerian Agama Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya perusahaanpenyelanggara jasa perjalanan hajidan umroh serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan
94. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Kementerian BadanUsaha Milik Negara
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
1. Tersampaikannya data-dataterkait perpajakan keKementerian Keuangandiantaranya data-data dariseluruh perusahaan-perusahaan Badan Usaha MilikNegara yang ada kaitannyadengan potensi pajak, Supplier,customer serta data-data lainyang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31Tahun 2012 tentang Pemberiandan Penghimpunan Data danInformasi yang Berkaitandengan Perpajakan
2. Tersusunnya surat edaranMenteri Badan Usaha MilikNegaramengenai penyampaiandata-data terkait potensiperpajakan dari Perusahaan-Perusahaan Badan Usaha MilikNegarake Direktorat JenderalPajak Kementerian Keuangandalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31Tahun 2012 tentang Pemberian http://ngada.org hlm: 15 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5dan Penghimpunan Data danInformasi yang Berkaitandengan Perpajakan
95. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagamaupun instansipemerintah
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya pendirianperusahaan, pemegang saham,susunan direksi, permohonankepailitan, likuidasi, merger,akuisidi, keimigrasian, HAKI sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
96. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianKehutanan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya perijinanpertambangan dan perkebunan dikawasan hutan, hak pengusahaanhutan (HPH), serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan
97. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianPertanian
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya ijinpengadaan pembibitan,peternakan, pupuk, serta data- datalain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
98. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianKomunikasi danInformatika
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya data terkaitpengguna layanan telekomunikasi,provider, serta data-data lain yangberguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan
99. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Kementerian Kelautandan Perikanan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya ijin industridibidang perikanan, kapalpenangkap ikan serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan
100. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianPerindustrian
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya daftarperusahaan industrial, pabrik, sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
http://ngada.org hlm: 16 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5101. Penyampaian data
dan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
Kementerian Koperasidan Usaha KecilMenengah
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
102. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianPekerjaan Umum
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
103. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah
KementerianPertahanan
Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan
Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan
104. Pengumpulan datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)maupun yang belummasuk dalam PMK no132/PMK.03/2013
KementerianKeuangan
Instansi pemerintah,lembaga, asosiasi, danpihak lain
Mendorong penguatandatabase dan informasiperpajakan untukmeningkatkanpenerimaan negarasektor Pajak
Laporan PelaksanaanPengumpulan data dan informasiperpajakan dari instansi/lembagayang telah diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan yang berisiuraian jumlah data-data yangterkumpul secara elektronik sertapemanfaatannya
105. Peningkatanpemantauan danpengawasanpemenuhan kewajibanperpajakan melaluipenerapan taxclearance
KementerianKeuangan
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia, BankIndonesia
Penyusunan PeraturanMenteri Keuangan yangmengatur mengenaipenerapan kewajiban taxclearance bagi WajibPajak tertentu
Tersusunnya Peraturan MenteriKeuangan yang mengaturkewajiban tax clearance bagi wajibpajak yang akan melakukandiantaranya: Merger, Akuisisi,Likuidasi, kredit bank, ekspor,impor, intial public offering, ijinpertambangan, ijin pengelolaankehutanan dan sebagainya
106. Penyediaan informasiterkait pelayananpublik di bidangkependudukan,kesehatan, danpendidikan
Kementerian DalamNegeri
PemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota
Masyarakatmendapatkan informasimengenai persyaratan,proses, biaya dan waktuterkait pelayanan dasardalam bidangkependudukan,kesehatan, danpendidikan
Tersedianya Surat Edaran MenteriDalam Negeri terkait penyediaaninformasi mengenai persyaratan,proses, biaya dan waktu terkaitpelayanan publik dasar dalambidang kependudukan, kesehatan,dan pendidikan di tempat-tempatpenyedia layanan publik
107. Peningkatanpengawasanpelaksanaan programKementerianPekerjaan UmumTahun Anggaran (TA)2013 dan PenguatanSistem PengendalianInternal Pemerintah(SPIP) melaluiManajemen Resiko
KementerianPekerjaan Umum
Badan PemeriksaKeuangan, KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KepolisianNegara RepublikIndoneria, KomisiPemberantasan Korupsi,Badan PengawasanKeuangan danPembangunan
1. Program KerjaPengawasanTahunan 2014 danpendampingan/evaluasi
2. Tersedianya AksesPengaduanMasyarakat melaluiwebsite KementerianPekerjaan Umumdan menindaklanjutipengaduanmasyarakat denganwaktu < 90 hari
3. Rencana sosialisasipenerapan SPIPmelalui ManajemenRisiko bagi Eselon IIdan Balai sesuaiInstruksi MenteriPekerjaan Umum(InMen PU) No.02/IN/M/2011
1. Terlaksananya audit tahun2014:- Audit Komprehensif = 450
Obrik- Audit Serentak = 450 Obrik- Evaluasi pelaksanaan Audit
Komprehensif dan AuditKinerja di Tahun 2014
2. Terlaksananya AuditKhusus/Litwal Tahun 2014 = 50buah,
3. Realisasi SosialisasiManajemen Risiko pada 50Satuan kerja/Pejabat PembuatKomitmen yang tergolongstrategis sesuai IN Men PU No.02/IN/M/2011 di seluruhIndonesia
Pembenahan Sistem Melalui Reformasi Birokrasi dengan Fokus Pada Lembaga Penegak Hukum dan Peradilan http://ngada.org hlm: 17 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5108. Sinkronisasi Kajian
sebagai bahanpenyusunan kebijakannasional di lingkunganPaguyubanPendayagunaanAparatur Negara
KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi
Badan KepegawaianNegara, LembagaAdministrasi Negara,Badan PengawasanKeuangan danPembangunan
Meningkatnya kualitaskajian paguyubanpendayagunaan aparaturNegara
1. Tersedianya data kajian yangdiperlukan sebagai bahanmasukan untuk menyusunkebijakan nasional
2. Terlaksananya review terhadapproposal kajian yang diajukanKementerian/LembagaPaguyuban PendayagunaanAparatur Negara
109. Perbaikan ketentuanteknis dan mekanismepengadaan CalonPegawai Negeri Sipil(CPNS) sertamelaksanakanpengawasan sertapengendalian terhadapkegiatan pengadaanCPNS
Badan KepegawaianNegara
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi
Perumusan ketentuanteknis pengadaan CPNSserta melaksanakanpengawasan sertapengendalian terhadapkegiatan pengadaanCPNS
Penetapan ketentuan teknis danmekanisme pengadaan CPNSserta melaksanakan pengawasandan pengendalian terhadapkegiatan pengadaan CPNS
110. Penataan kebijakandan peningkatanakuntabilitaspengelolaan anggaran,Tugas Perbantuan danDekonsentrasi untuksarana pendidikandasar, menengah, danperguruan tinggi
KementerianPendidikan danKebudayaan
Kementerian Keuangan,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional
Penyusunan PeraturanMenteri Pendidikan danKebudayaan(PerMendikbud) tentangpenentuan kriteriapenerima, mekanismepelaksanaan, danpengawasan sertapartisipasi publik dalammelakukan pengawasanterhadap alokasi tugasperbantuan dandekonsentrasi untukpendidikan
1. Tersusunnya PerMendikbudtentang penentuan kriteriapenerima, mekanismepelaksanaan, pengawasan, danpartisipasi publik dalammelakukan pengawasanterhadap alokasi tugasperbantuan, dan dekonsentrasi
2. TerpublikasikannyaPerMendikbud melalui websitedan poster di berbagai daerah(Pemerintah Daerah Provinsi,kabupaten, dan Kota), danterlaksananya sistempengawasan penggunaan danahibah, tugas perbantuan, dandekonsentrasi
111. PembentukanPeraturanPencegahan KorupsiPolitik
Sekretariat JenderalBadan PengawasPemilihan Umum
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia
Adanya instrumen dalammencegah terjadinyakorupsi politik
Tersusunnya peraturanpencegahan terjadinya korupsipolitik
Sertifikasi Hakim Tipikor Berdasarkan Kompetensi dan Integritas112. Penyelenggaraan
sertifikasi hakimTindak Pidana Korupsi(Tipikor)
Sekretariat MahkamahAgung
Komisi Yudisial Meningkatnya integritasdan kualitas hakimtipikor
Terselenggarakannya prosessertifikasi hakim tipikor denganmelibatkan Komisi Yudisial, ahlidan wakil masyarakat
113. Evaluasi pelaksanaanseleksi calon hakimberdasarkankompetensi
Sekretariat MahkamahAgung
Komisi Yudisial Penyusunan laporanevaluasi pelaksanaanseleksi hakimberdasarkan kompetensi
Publikasi laporan evaluasipelaksanaan seleksi hakimberdasarkan kompetensi melaluiportal website Mahkamah Agung
Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Pengaduan Internal dan Eksternal (Termasuk Masyarakat) Atas PenyalahgunaanKewenangan
114. Pelaksanaanwhistleblowing systemdan penyelesaianpenangananpengaduanmasyarakat yangterintegrasi diKementerian/Lembaga(K/L)
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, BadanPertanahan Nasional,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianAgama, KementerianKesehatan,KementerianPekerjaan Umum,KementerianKeuangan,KementerianPertanian,Kementerian TenagaKerja danTransmigrasi,
Lembaga PerlindunganSaksi dan Korban, KomisiPemberantasan Korupsi
Meningkatnyaperlindungan kepadawhistle blower dalamrangka pemberantasankorupsi dan mendorongpengungkapanpenyimpangan ataupenyalahgunaankewenangan dilingkungan K/L
1. Tersedianya StandardOperating Procedure (SOP)yang menjamin perlindungandan kerahasiaan bagi whistleblower yang disusunbekerjasama dengan KomisiPemberantasan Korupsi danLembaga Perlindungan Saksidan Korban
2. Tersedianya unit/tim pelaksanawhistle blowing system yangkredibel dan memilikimekanisme koordinasi denganaparat penegak hukum
3. Tersedianya whistle blowingsystem online pada K/L
4. Tersedianya laporan danevaluasi pelaksanaan whistleblowing system
http://ngada.org hlm: 18 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5Kementerian Sosial,KementerianPembangunan DaerahTertinggal,KementerianPerhubungan,KementerianKehutanan, SekretariatBadan PemeriksaKeuangan
115. Pelaksanaan whistleblowing system danpenyelesaianpenangananpengaduanmasyarakat yangterintegrasi diKementerian/Lembaga(K/L)
LembagaPerlindungan Saksidan Korban
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, BadanPertanahan Nasional,Kementerian Energi danSumber Daya Mineral,Kementerian PendidikandanKebudayaan,KementerianHukum dan Hak AsasiManusia, KementerianAgama, KementerianKesehatan, KementerianPekerjaan Umum,Kementerian Keuangan,Kementerian Pertanian,Kementerian TenagaKerja dan Transmigrasi,Kementerian Sosial,KementerianPembangunan DaerahTertinggal, KementerianPerhubungan,Kementerian Kehutanan,Sekretariat BadanPemeriksa Keuangan
Meningkatnyaperlindungan kepadawhistle blower dalamrangka pemberantasankorupsi dan mendorongpengungkapanpenyimpangan ataupenyalahgunaankewenangan dilingkungan K/L
1. Terlaksananya pendampingankepada K/L dalammengembangkan standarwhistle blowing system
2. Tersusunnya laporan evaluasipelaksanaan whistle blowingsystem di K/L terkait
116. OptimalisasiPelaksanaan StandarOperasional Prosedurterkait penangananpengaduanmasyarakat
KementerianSekretariat Negara
Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah
Peningkatanpenanganan terhadappengaduan masyarakat
1. Tersedianya informasipenanganan pengaduanmasyarakat yang dapat diaksespublik melalui websiteKementerian SekretariatNegara
2. Laporan koordinasi,pemantauan, dan evaluasipelaksanaan penangananpengaduan masyarakat
117. Pelaksanaan Undang-Undang (UU)Perlindungan Saksidan Korban sertaPeraturan BersamaPimpinan InstansiPenegak Hukum danInstansi Terkaittentang Perlindunganbagi saksi, pelapor,saksi pelapor danpelaku tindak pidanayang bekerjasama(justice collaborators)
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Lembaga PerlindunganSaksi dan Korban
Masyarakat dan pelakukejahatan beranimembantu aparatpenegak hukum untukmengungkapkankejahatan, baik sebagaipelapor, saksi, maupunpelaku yangbekerjasama
Terlaksananya perlindungan danjaminan kepada pelapor, saksipelapor dan pelaku tindak pidanayang bekerjasama (justicecollaborators) yang diatur dalamUU dan Peraturan Bersama, antaralain:1. Diberikannya jaminan
perlindungan dan insentifkepada pelapor, saksi danpelaku bekerjasama sesuaiketentuan dan kondisi yangada, termasuk pelapor tidakakan diproses lebih dahulu jikaterlapornya mengadukanpelapor balik ke kepolisian
2. Lembaga Perlindungan Saksidan Korban mendapatkankemudahan dalammenjalankan tugasnya sesuaiketentuan yang berlaku pelaportidak akan diproses lebihdahulu jika terlapornyamengadukan pelapor balik kekepolisian.
3. Lembaga Perlindungan Saksidan Korban mendapatkankemudahan dalammenjalankan tugasnya sesuai http://ngada.org hlm: 19 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5ketentuan yang berlaku
118. Pelaksanaan UUPerlindungan Saksidan Pelapor sertaPeraturan BersamaPimpinan InstansiPenegak Hukum danInstansi Terkaittentang Perlindunganbagi saksi, pelapor,saksi pelapor danpelaku tindak pidanayang bekerjasama(justice collaborators)
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Mahkamah Agung,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Komisi PemberantasanKorupsi, LembagaPerlindungan Saksi danKorban
Peran serta Masyarakatdan pelaku tindak pidanayang bekerjasama(justice collaborators)dalam membantu aparatpenegak hukum untukmengungkapkankejahatan, baik sebagaipelapor, saksi, maupunpelaku yangbekerjasama
Terlaksananya perlindungan danjaminan kepada pelapor, saksipelapor dan pelaku tindak pidanayang bekerjasama (justicecollaborators) yang diaturdalam UUdan Peraturan Bersama, antaralain: 1. Diberikannya jaminanperlindungan dan insentif kepadapelapor, saksi dan pelakubekerjasama sesuai ketentuan dankondisi yang ada, termasuk pelaportidak akan diproses lebih dahulujika terlapornya mengadukanpelapor balik ke kepolisian. 2.Lembaga Perlindungan Saksi danKorban mendapatkan kemudahandalam menjalankan tugasnyasesuai ketentuan yang berlaku
119. Peningkatanpenangananpengaduanmasyarakat dilingkungan kantorPertanahanKabupaten/ Kota dankantor wilayah BadanPertanahan Nasionalyang berbasisTeknologi Informasi(TI)
Badan PertanahanNasional
Meningkatnya kualitaspenanganan pengaduanmasyarakat yangberbasis TI
1. Tersedianya sarana danpetugas pengelolaanpengaduan masyarakat melaluiportal Badan PertanahanNasional di 200 (dua ratus)kantor pertanahan yangmenyediakan informasimengenai status/ tindak lanjutpenanganan pengaduan yangdapat diakses masyarakat(khusunya pengadu/ pelapor)dalam website/ portal BadanPertanahan Nasional
2.100% tindak lanjut rekomendasiOmbudsman
120. Pelayanan pengaduanmasyarakat terkaittahapan PemilihanUmum
Sekretariat KomisiPemilihan Umum
Badan Pengawas Pemilu,Dewan KehormatanPenyelenggara Pemilu,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Peningkatanpenanganan terhadappengaduan terkaitpelaksanaan tahapanPemilihan Umum
1. Terselesaikannya atauditindaklanjutinya pengaduanmasyarakat
2. Tersedianya informasimengenai status/ tindak lanjutpenanganan pengaduan yangdapat diakses secara luasdalam website KomisiPemilihan Umum
121. Pengendaliangratifikasi
KementerianPerdagangan,Kementerian Kelautandan Perikanan,Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianPendidikan danKebudayaan,KementerianKomunikasi danInformatika,KementerianPerencanaanPembangunanNasional/ Bappenas,Kementerian DalamNegeri, KementerianPertanian,KementerianKehutanan,KementerianPerhubungan
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi
Meningkatnyapengendalian gratifikasi
1. Pembentukan unit pengelolagratifikasi
2. Laporan unit pengelolagratifikasi
122. Fasilitasi, Pemantauandan Evaluasi terhadapPengendalianGratifikasi padaKementerian/Lembaga
KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi
KementerianPerdagangan,Kementerian Kelautandan Perikanan,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kementerian Pendidikandan Kebudayaan,Kementerian Komunikasidan Informatika,
Terlaksananya Fasilitasi,Pemantauan danEvaluasi terhadapPengendalian Gratifikasipada Kementerian/Lembaga
100% Kementerian/ Lembaga telahmemiliki unit pengendali gratifikasi
http://ngada.org hlm: 20 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Bappenas, KementerianDalam Negeri,Kementerian Pertanian,Kementerian Kehutanan,KementerianPerhubungan
123. Pembangunan ZonaIntegritas
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianKesehatan,Kementerian Kelautandan Perikanan
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi
Terbentuknya ZonaIntegritas yang bebaskorupsi, bersih danmelayani
Pencapaian predikat WilayahBebas Korupsi (WBK)/WilayahBirokrasi Bersih dan Melayani(WBBM) bagi unit kerja yang telahdi evaluasi KementerianPendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi
124. Fasilitasi, Pemantauandan Evaluasi terhadappeningkatan predikatWilayah BebasKorupsi (WBK)/Wilayah BirokrasiBersih dan Melayani(WBBM)
KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kementerian Kesehatan,Kementerian Kelautandan Perikanan
Peningkatan jumlah unitkerja dengan predikatWBK/WBBM
100% unit kerja yang difasilitasimeningkat predikatnya menjadiWBK/WBBM
Pemantapan Administrasi Keuangan Negara, Termasuk Penghapusan Dana Off-Budget, dan Mempublikasikan PenerimaanHibah/Bantuan/Donor di Badan Publik dan Partai Politik.
125. Pengelolaan danpenatausahaan aset
Badan InformasiGeospasial, BadanPengawas TenagaNuklir, KementerianEnergi dan SumberDaya Mineral,Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianKehutanan,KementerianKomunikasi danInformatika,Kementerian DalamNegeri, KementerianPariwisata danEkonomi Kreatif,KementerianPerhubungan,KementerianPerencanaanPembangunanNasional/ BadanPerencanaanPembangunanNasional, KementerianSekretariat Negara,LembagaPenerbangan danAntariksa Nasional,Sekretariat MahkamahAgung, KementerianPendidikan danKebudayaan, BadanNasional Penempatandan PerlindunganTenaga KerjaIndonesia,KementerianPertanian,Kementerian Kelautandan Perikanan,Kementerian Agama,KementerianPekerjaan Umum,KementerianPertahanan,KementerianPerumahan Rakyat,Sekretariat Jenderal
Badan PemeriksaKeuangan, BadanPengawasan Keuangandan Pembangunan,Kementerian Keuangan
Tersedianya data asettetap yang tepat danakurat
1. Tercatatnya seluruh aset tetap2. Tercatatnya penyusutan
terhadap aset tetap3. Terlaporkannya aset tetap4. Dimasukkannya aset ke dalam
aplikasi
http://ngada.org hlm: 21 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5Badan PengawasPemilihan Umum,Sekretariat KomisiPemilihan Umum,Badan PertanahanNasional, KementerianLuar Negeri,Kepolisian Negara,Republik Indonesia,Kementerian Pemudadan Olahraga,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Badan PengawasObat dan Makanan,Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia, LembagaPenyiaran TelevisiRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, LembagaKetahanan Nasional
126. Optimalisasi dalamproses pengelolaanhibah di lingkunganPerpustakaanNasional
PerpustakaanNasional
Kementerian Keuangan,Badan PemeriksaKeuangan
Proses pengelolaanhibah dilaksanakansecara akuntabel danoptimal
1. Tersusunnya Surat Keputusan(SK) Kepala PerpustakaanNasional tentang pengelolaan hibahdi lingkungan PerpustakaanNasional 2. Terlaksananyapenerimaan hibah atau bantuandari pihak lain maupunpenggunaannya sesuai dengan SKKepala Perpustakaan Nasional
127. Penataan kebijakandan peningkatanakuntabilitaspengelolaan anggarandana hibah, TugasPerbantuan danDekon untuk saranaolah raga baik di pusatmaupun di daerah
Kementerian Pemudadan Olahraga
Kementerian Keuangan,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional
Penyusunan PeraturanMenteri Pemuda danOlahraga (Permenpora)tentang Penentuankriteria penerima,mekanismepelaksanaan, danpengawasan sertapartisipasi publik dalammelakukan pengawasanterhadap anggaran danahibah, TugasPerbantuan dan Dekonuntuk sarana olah ragabaik di pusat maupun didaerah
1. Tersusunnya dan terlaksananyaPermenpora tentangPenentuan kriteria penerima,mekanisme pelaksanaan, danpengawasan serta partisipasipublik dalam melakukanpengawasan terhadapanggaran dana hibah, TugasPerbantuan dan Dekonsentrasiuntuk sarana olah raga baik dipusat maupun di daerah
2. Adanya Memorandum ofUnderstanding (MoU) denganlembaga terkait seperti KomisiPemberantasan Korupsi danPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan dalam halpengawasan penggunaan danahibah, Tugas Perbantuan danDekonsentrasi untuk saranaolah raga baik di pusat maupundi daerah oleh para pejabatterkait
128. Optimalisasi dalamproses pengelolaanhibah di lingkunganKepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Proses pengelolaanhibah dilaksanakansecara akuntabel danoptimal
Terlaksananya penerimaan hibahatau bantuan dari pihak lainmaupun penggunaannya sesuaidengan surat Kepala KepolisianNegara Republik Indonesia Nomor2091 Tahun 2012 tentangMekanisme Hibah
129. OptimalisasiPenghapusan danaoff-budget, dansumbangan dari pihakyang diberi bantuankeamanan sertapublikasikanpenerimaanhibah/bantuan daripihak lain
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia yanglebih mandiri danakuntabel
1. Terdistribusi Keputusan KepalaKepolisian Negara RepublikIndonesia Nomor: Kep/757/XII/2012 tgl 12-12-2012 tentangPenggunaan Dana diluarAnggaran Pendapatan danBelanja Negara yangbersumber dari SistemAdministrasi Manunggal diBawah Satu Atap (Samsat)Dilingkungan Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
2. Terdistribusi Keputusan KepalaKepolisian Negara Republik http://ngada.org hlm: 22 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5Indonesia Nomor: Kep/758/XII/2012 tgl 12-12-2012 tentangPenggunaan Dana diluarAnggaran Pendapatan danBelanja Negara yangbersumber dari Bantuan BiayaOperasional Jasa Raharja(Persero) di lingkunganKepolisian Negara RepublikIndonesia
3. Terpublikasinya penerimaanhibah atau bantuan dari pihaklain dalam website KepolisianNegara Republik Indonesia
130. Optimalisasi kinerjaTim PertimbanganPenyelesaianKerugian Negara(TPPKN) dalamproses penyelesaiankerugian Negara danpenatausahaan datakerugian Negaradengan tertib dandimuat database ataudaftar inventariskerugian Negara padainstansi
KementerianKeuangan
Badan PemeriksaKeuangan, BadanPengawasan Keuangandan Pembangunan
1. Peningkatan kinerjaTPPKN dalamproses penyelesaiankerugian Negara
2. Penatausahaan datakerugian Negaradengan tertib dalamdatabase atau daftarinventaris kerugianNegara pada instansi
1. Pemberianpertimbangan/rekomendasikepada Menteri Keuangandalam rangka penyelesaiankasus kerugian Negara kepadapegawai negeri/bendahara
2. Penatausahaan data kerugianNegara
131. Pemetaan,penyelesaian,verifikasi danrekonsiliasi seluruhaset tetap yang belumdiinventarisasi dandinilai
KementerianKeuangan
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Badan PemeriksaKeuangan
1. Tersedianyapedoman mengenaiInventarisasi danPenilaian
2. Pelaksanaaninventarisasi danperhitungan aset eksBadan PenyehatanPerbankan Nasional(BPPN)
1. Penyempurnaan pedomanpelaksanaan Inventarisasi danPenilaian (IP) aset KontraktorKontrak Kerja Sama (KKKS)
2. Pelaporan berkala Barang MilikNegara (BMN) KKKS secaraberjenjang sesuai ketentuan
3. Penyajian seluruh aset eksBPPN dalam LaporanKeuangan Bendahara UmumNegara
132. PeningkatanAkuntabilitas,Transparansi danTertib AdministrasiPengelolaanKeuangan Daerah
Kementerian DalamNegeri
Pemerintah Daerah 1. TersusunnyaPeraturan MenteriDalam Negeri(Permendagri)tentang PedomanPenyusunanAnggaranPendapatan danBelanja Daerah(APBD) TahunAnggaran 2015
2. Terlaksananya hasilEvaluasi RancanganPeraturan Daerah(Perda) Provinsitentang APBD tahunanggaran 2015 danrancangan PeraturanGubernur (Pergub)tentang penjabaranAPBD tahunanggaran 2015
1. Ditetapkannya Permendagritentang Pedoman PenyusunanAPBD Tahun Anggaran 2015
2. Ditetapkannya 30 (tiga puluh)Keputusan Menteri DalamNegeri (Kepmendagri) tentanghasil Evaluasi RancanganPerda tentang APBD ProvinsiTahun Anggaran (TA) 2015 danrancangan Pergub tentangpenjabaran APBD Provinsi TA2015
133. Peningkatan tertibadministrasipengelolaan costrecovery terkaitperpajakan olehSatuan Kerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi (SKKMigas)
Kementerian Energidan Sumber DayaMineral
Kementerian Keuangan Meningkatnya tertibadministrasi pengelolaancost recovery terkaitperpajakan oleh SKKMigas
Tersampaikannya seluruh laporannilai pengalihan participatinginterest ke kantor pelayanan pajakdisertai perjanjian pengalihanparticipating interest dan financialquarterly report sesuai PermenkeuNo. 257/PMK.011/2011
Penyusunan dan Publikasi Laporan Keuangan yang Tepat Waktu, dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bagi K/L danPemda
http://ngada.org hlm: 23 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5134. Peningkatan kualitas
laporan keuanganBadan PengawasTenaga Nuklir
Badan PengawasTenaga Nuklir
Badan PemeriksaKeuangan, KementerianKeuangan
Laporan keuangandengan opini WajarTanpa Pengecualian(WTP)
Penyusunan laporan keuanganBadan Pengawas Tenaga Nuklir,penyampaian laporan keuangansecara akurat dan penyampaianlaporan keuangan tepat waktusejumlah 1 laporan
Penertiban dan Publikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bagi Pejabat Publik135. Transparansi dan
akuntabilitas hartakekayaan auditorBadan PemeriksaKeuangan
Sekretariat BadanPemeriksa Keuangan
Komisi PemberantasanKorupsi
Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas kekayaanauditor BadanPemeriksa Keuangan
Terpublikasinya laporan hartakekayaan auditor Badan PemeriksaKeuangan
136. PelaksanaanKewajiban pelaporanharta kekayaanPejabat KepolisianNegara RepublikIndonesia sesuai UUNo. 28 Tahun 1999(Keputusan KepalaKepolisian Negara RINomor : Kep/408/VII/2011 SuratTelegram KapolriNomor: ST/ 1540/VII/2011)
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Pimpinan KepolisianNegara RepublikIndonesia memastikankewajiban pelaporanLaporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) oleh anggotaKepolisian NegaraRepublik Indonesiaterlaksana optimal
1.100% pejabat Kepolisian NegaraRepublik Indonesia yang wajibmelaporkan kekayaannyamenurut ketentuanmenyampaikan LHKPN kepadaKomisi PemberantasanKorupsi dan KomisiPemberantasan Korupsimelakukan verifikasi atasLHKPN tersebut
2. Pengenaan sanksi bagi pejabatyang tidak melaporkan LHKPNsesuai ketentuan
137. PelaksanaanPengawasan danpelaksanaankewajiban terkaitLaporan HartaKekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) (UU RINomor 28 Tahun1999) oleh pejabatminimal eselon IIdan/atau pos-posstrategis yangditentukan oleh Menteritermasuk Duta Besardan PejabatPerwakilan Indonesiadi Luar Negeri
Kementerian LuarNegeri
Komisi PemberantasanKorupsi
Peningkatantransparansi danakuntabilitas kekayaanpejabat minimal eselon IIdan/atau pos- posstrategis termasuk DutaBesar dan PejabatPerwakilan Indonesia diLuar Negeri yang barumenduduki jabatan,menempati jabatan baruatau selesai menjabat
Terlaksananya pemantauanpelaksanaan Surat Edaran MenteriPendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi danpenjatuhan sanksi administratifoleh Kementerian/Lembaga bagipejabat minimal eselon II dan/ataupos-pos strategis termasuk DutaBesar dan Pejabat PerwakilanIndonesia di Luar Negeri yang tidakmelaporkan LHKPN
138. PelaksanaanKewajiban pelaporanharta kekayaan
Kejaksaan RepublikIndonesia
Komisi PemberantasanKorupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia memastikankewajiban pelaporanLaporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) olehJaksa/pejabat terkait
1.100% pejabat KejaksaanRepublik Indonesia yang wajibmelaporkan kekayaannyamenurut ketentuanmenyampaikan LHKPN kepadaKomisi PemberantasanKorupsi dan KomisiPemberantasan Korupsimelakukan verifikasi atasLHKPN tersebut
2. Pengenaan sanksi bagi pejabatyang tidak melaporkan LHKPNsesuai ketentuan
139. Monitoring ketaatanpenyampaian LaporanHarta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) di lingkunganKementerianPekerjaan Umum
KementerianPekerjaan Umum
Komisi PemberantasanKorupsi
Pejabat Eselon I dan IIKementerian PekerjaanUmum telahmenyampaikan LHKPN
Pejabat Eselon I dan IIKementerian Pekerjaan Umumtelah menyampaikan LHKPNformulir A dan B
140. Peningkatanpengawasan ataspenyampaian LaporanHarta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN)
Badan PengawasTenaga Nuklir
Komisi PemberantasanKorupsi
Para Pejabat Eselon Idan II menyampaikanLHKPN
Realisasi Pejabat Eselon I dan IIyang menyampaikan LHKPN
Penguatan Mekanisme Kelembagaan dalam Perekrutan, Penempatan, Mutasi, dan Promosi Aparat Penegak Hukum BerdasarkanHasil Assesment Terhadap Rekam-Jejak, Kompetensi, dan Integritas Sesuai Kebutuhan Lembaga Penegak Hukum
http://ngada.org hlm: 24 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5141. Transparansi proses
rekrutmen SumberDaya Manusia (SDM)
Sekretariat JenderalOmbudsman
Proses rekrutmen SDMOmbudsmandilaksanakan secaratransparan danakuntabel
Proses rekrutmen SDMOmbudsman transparan danakuntabel
142. PenyempurnaanPeraturan KepalaLembaga AdministrasiNegara tentangPendidikan danPelatihan PegawaiNegeri Sipil
Lembaga AdministrasiNegara
Badan KepegawaianNegara
Penerapan PeraturanKepala LembagaAdministrasi Negara dilembaga diklat yangterakreditasi
Penetapan Peraturan KepalaLembaga Administrasi Negaratentang Pendidikan dan PelatihanPegawai Negeri Sipil yang telah direvisi
143. Pelaksanaantransparansi dalamproses rekruitmenpenyidik KepolisianNegara RepublikIndonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Meningkatnya integritasdan kualitas penyidikKepolisian NegaraRepublik Indonesia
1. Terlaksananya rekruitmenpenyidik tingkat Markas BesarKepolisian Negara RepublikIndonesia sesuai PeraturanKepala Kepolisian NegaraRepublik Indonesia Nomor 1Tahun 2012
2. Pengumuman hasil rekruitmenpenyidik Kepolisian NegaraRepublik Indonesia oleh StafSumber Daya Manusia Polri(SSDM Polri) KepolisianNegara Republik Indonesia
144. Penguatan prosespengangkatan pejabatyang menempatijabatan strategis
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Pengangkatan pejabatyang menempati jabatanstrategis dilakukansecara ketat (selektif)dan akuntabel
1. Terbitnya Peraturan tentangStandar Operasional Prosedurmutasi pejabat yang akanmenduduki jabatan strategisdilakukan secara ketat danakuntabel melalui pentahapan,antara lain:- Verifikasi terhadap Laporan
Harta KekayaanPenyelenggara Negara dantransaksi keuangan denganmeminta input dari KomisiPemberantasan Korupsi danPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan
- Verifikasi terhadap kinerja danintegritas calon (denganmeminta input bawahan danpengawasan internal) -Evaluasi kinerja keberhasilandalam pelaksanaan tugaspada jabatan sebelumnya
2. Digunakannya hasil verifikasi diatas dalam pengusulan/pengangkatan pejabat di posstrategis
145. Penguatan prosespenentuan pesertaSekolah Staf danPimpinan KepolisianNegara RepublikIndonesia (SespimKepolisian NegaraRepublik Indonesia)
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Meningkatnyaketerbukaan danakuntabilitas prosespenentuan pesertaSespim KepolisianNegara RepublikIndonesia
1. Pelibatan pihak ketigaindependen dalam penentuanpeserta Sespim KepolisianNegara Republik Indonesia
2. Diumumkannya alasan danpenilaian dari calon pesertayang terpilih dan yang tidakterpilih mengikuti pendidikan
3. Terpilihnya peserta SespimKepolisian Negara RepublikIndonesia dari perwira yangmemiliki track record baik
146. Penelaahan danpenelusuran kasusperilaku hakim
Sekretariat KomisiYudisial
Mahkamah Agung Jumlah laporan hasilpenyelidikan danpenelusuranpenyimpangan perilakuhakim
50 (lima puluh) laporan hasilpenyelidikan dan penelusuranpenyimpangan perilaku hakim
147. Investigasi calonHakim Agung, calonHakim ad-hoc diMahkamah Agung dancalon hakim
Sekretariat KomisiYudisial
Mahkamah Agung Jumlah laporaninvestigasi calon hakimagung (CHA), calonhakim ad-hoc diMahkamah Agung dancalon hakim
100 (seratus) laporan hasilinvestigasi CHA, calon hakim ad-hoc di Mahkamah Agung dan calonhakim
http://ngada.org hlm: 25 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5148. Pelaksanaan
Perbaikan SistemPembinaan Personel
Kejaksaan RepublikIndonesia
Meningkatnya jumlahpejabat struktural EselonIII dan IV yang lulusAsessment Kompetensi
1. Terlaksananya kegiatanasessment kompetensi yangmengukur 12 kompetensiindividu kejaksaan, kompetensiteknis dengan tes potensiakademis, kemampuan bahasainggris serta tingkat inteligencequotient (IQ), bagi calonstruktural Eselon I, II, III dan IVsecara berkelanjutan
2. Terlaksananya penempatanjaksa pegawai yang lulusmemiliki nilai diatas rata-ratadalam asessment kompetensidan hasil penilaian lain terkaitintegritas, disiplin, prestasikerja, pengetahuan hukumpada jabatan struktural EselonI, II, III dan IV
149. Penguatan prosespengangkatan pejabatyang menempatipos-pos strategis
Kejaksaan RepublikIndonesia
Pengangkatan pejabatyang menanganipos-pos strategissetingkat eselon I daneselon II , dilakukansecara ketat, transparandan akuntabel
1. Diundangkannyaperaturan/kebijakan internalmengenai sistem dan prosedurpengangkatan pejabatstruktural eselon I dan II secaratransparan dan akuntabelberdasarkan hasil kelulusandalam assesment kompetensi,yang antara lain mengaturproses sebagai berikut:- permohonan informasi
kewajaran harta kekayaandan transaksi keuangan dariKomisi PemberantasanKorupsi dan Pusat Pelaporandan Analisis TransaksiKeuangan
- verifikasi terhadap kinerja danintegritas calon (denganmeminta input bawahan danpengawasan internal)
- evaluasi kinerja dalampenanganan perkara besardan perkara yang menarikperhatian publik dalam posisisebelumnya (bagi jaksa);
2. Digunakannya hasil verifikasi diatas dalam pengusulan/pengangkatan pejabatstruktural eselon I dan eselon IIdi dalam prosespengangkatannya secaratransparan dan akuntabelberdasarkan hasil kelulusandalam assessmentkompetensi, denganmemperhatikan kriteria sebagaiberikut:- Telah menyerahkan Laporan
Harta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) dan SuratPemberitahuan (SPT)tahunan;
- Verifikasi terhadap kinerja danintegritas calon berdasarkanhasil pengawasan internal;
- Evaluasi kinerja dalampenanganan perkara besardan perkara yang menarikperhatian publik dalam posisisebelumnya (bagi jaksa)
150. Integrasi data PegawaiNegeri Sipil (PNS)dengan Laporan HartaKekayaanPenyelenggara Negara
Badan KepegawaianNegara
Komisi PemberantasanKorupsi
Implementasi data PNSyang telahmenyampaikan LHKPNterintegrasi denganSAPK
Terintegrasinya seluruh data PNSdengan LHKPN melalui SistemAplikasi Pelayanan Kepegawaian
http://ngada.org hlm: 26 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5(LHKPN) melaluiSistem AplikasiPelayananKepegawaian (SAPK)
151. Pengembangan danPerluasan PenerapanSistem Seleksi CalonPegawai Negeri Sipil(CPNS) menggunakanComputer AssistedTest (CAT) secaranasional
Badan KepegawaianNegara
Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah
Meningkatnya penerapansistem seleksi CPNSmenggunakan CAT
Terlaksananya perluasan kapasitasStation CAT sistem pada 12 (duabelas) Kantor Regional BadanKepegawaian Negara
152. PengembanganPelaksanaan SeleksiCalon PejabatStruktural denganmenggunakan metodeAssessment Center diseluruhKementerian/Lembagadan PemerintahDaerah
Badan KepegawaianNegara
Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah
Meningkatnyapenggunaan metodeAssessment Centerdalam seleksi calonpejabat struktural
1. Tersusunnya 1 (satu) kebijakanpembentukan jabatanfungsional assessor;
2. Tersusunnya 1 (satu) modulpelatihan assessor,
3. Terlaksananya sosialisasijabatan assessor kepadapejabat/pengelolakepegawaian;
4. Terlaksananya penilaiankompetensi pegawai/pejabat/calon pejabat terhadap 90(sembilan puluh) orang
153. Penerapan PenilaianPrestasi KerjaPegawai Negeri Sipil(PNS) berdasarkanSasaran KerjaPegawai (SKP) padaKementerian/Lembagadan Pemda yang telahmelaksanakanReformasi Birokrasi(RB)
Badan KepegawaianNegara
Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah
Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerahyang telahmelaksanakan RBmenerapkan PenilaianPrestasi Kerjaberdasarkan SKP
50 (lima puluh) instansi yangmenerapkan SKP
154. PengintegrasianDaftar pelamar CalonPegawai Negeri Sipil(CPNS) denganNomor IndukKependudukan (NIK)
Badan KepegawaianNegara
Kementerian DalamNegeri
Terintegrasinya datakependudukan yangmerupakan datakepegawaian
Data yang ada pada datakependudukan dapat dipakaisebagai dasar kepegawaian
Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa155. Pelaksanaan
transparansi danakuntabilitas dalammekanismepengadaan barangdan jasa
SeluruhKementerian/Lembaga
Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah
Meningkatnyapelaksanaantransparansi danakuntabilitas pengadaanbarang dan jasa melaluie-procurement
1. Berfungsinya Unit LayananPengadaan (ULP) danterlaksananya StandardOperating Procedure (SOP)
2. Diumumkannya rencana umumpengadaan di portal pengadaannasional (bukan websitemasing-masing)
3. Terlaksananya 100 % paketpekerjaan melalui e-procurement yang terintegrasisecara nasional
4. Ditindaklanjutinya hasilpengaduan terkait pengadaanbarang/jasa
156. PenerapanPerformance BasedContract untuk paketlelang fisik
KementerianPerhubungan
Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah
Kualitas hasilpembangunan fisikterjaga sesuai denganyang diharapkan tanpaharus mengeluarkanuang negara untukpemeliharaan karenarendahnya kualitas
Terimplementasikannyaperformance based contractdengan jangka waktu tertentu untukpaket lelang prioritas
157. PenerapanPerformance BasedContract untuk paketlelang fisik
KementerianPekerjaan Umum
Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah
Kualitas hasilpembangunan fisikterjaga sesuai denganyang diharapkan tanpaharus mengeluarkanuang negara untukpemeliharaan karenarendahnya kualitas
Terlaksananya 3 paket kontrakPerformance Based Contract padaruas jalan nasional
http://ngada.org hlm: 27 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5158. Pengawasan
pelaksanaane-procurement
Badan PengawasanKeuangan danPembangunan
Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah
Adanya analisa danrekomendasi ataspraktek pelaksanaanpengadaan barang danjasa melalui data-datae-procurement
1. Tersedianya laporan hasilanalisa dan rekomendasi terkaitkejanggalan dalampelaksanaan pengadaanbarang dan jasa berdasarkandata-data e-procurement
2. Tersampaikannya laporan hasilanalisa dan rekomendasikepada K/L terkait melalui unitpengawasan (Itjen) masing-masing dan/atau aparatpenegak hukum
159. PelaksanaanTransparansi ProsesPengadaan Barangdan Jasa
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)
Satuan Kerja PemerintahDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri
Tersedianya rencanaumum pengadaan danterlaksananyapengadaan barang danjasa melalui elektronik
Tersusunnya rencana umumpengadaan barang dan jasa secaraelektronik 60 % dari nilai totalpengadaan
Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Kinerja Tahunan Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah yang Dilaporkan danDipublikasikan Secara Tepat Waktu
160. Transparansi danakuntabilitasPelaksanaan ProgramPembangunanNasional
KementerianPerencanaanPembangunanNasional/ BadanPerencanaanPembangunanNasional
Kementerian DalamNegeri
Penerapan e-monevprogram pembangunannasional di tingkatKementerian/Lembaga
Diterapkannya aplikasi e-monevprogram pembangunan nasional ditingkat Kementerian/ Lembaga
Terbangunnya aplikasie-monev programpembangunan nasionaldi daerah
Diterapkannya aplikasi e-monevpelaksanaan programpembangunan nasional di daerah
Penerapan Pakta Integritas161. Penerapan Pakta
Integritas untukPengadaan Barangdan Jasa pada paketkontrak dengan nilai >50 Miliar di lingkunganKementerianPekerjaan Umum
KementerianPekerjaan Umum
Lembaga KebijakanPengadaan Barang/ JasaPemerintah
Terlaksananya ProbityAudit pada Paket kontrakdengan nilai > 50 Miliaryang dilakukanpendampingan TA 2014
Realisasi pendampingan ProbityAudit pada paket kontrak dengannilai > 50 Miliar sejumlah 5 paketstrategis
II STRATEGI PENEGAKAN HUKUM
Penguatan Serta Peningkatan Konsistensi Sanksi Hukum dan Administrasi Bagi Pelaku Maupun Aparat Penegak Hukum yangMelakukan Penyimpangan dan Penyalahgunaan Wewenang atau Tipikor
162. Sosialisasi danpelaksanaanpengenaan sanksihukum maupunadministrasi kepadapejabat dan aparatKementerian Agamayang melakukanpelanggaran
Kementerian Agama Mahkamah Agung Menurunnya tingkatpelanggaran disiplin dankode etik sertameningkatnyakepercayaanmasyarakat terhadapupaya penegakanhukum
Terpublikasikannya kepadamasyarakat atas pelaksanaanpengenaan sanksi hukum maupunadministrasi kepada pejabat danaparat yang telah melakukanpelanggaran berdasarkan updatedata secara berkala
163. OptimalisasipelaksanaanPeraturan KapolriNomor 14 Tahun 2011tentang Kode EtikProfesi Polri dan KepKapolri Nomor 43Tahun 2004 tentangTata caraPenyelesaianPelanggaran DisiplinAnggota KepolisianNegara RepublikIndonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Meningkatnyaakuntabilitas dantransparansi prosespenegakan kode etik dandisiplin anggotaKepolisian NegaraRepublik Indonesia sertapenjatuhan hukuman
Terlaksananya penerapan sanksibagi pejabat dan aparat yangmelakukan pelanggaran kode etikdan disiplin di Kepolisian dandipublikasikan informasi manasetidaknya memuat jenispelanggaran dan pasal yangdilanggar serta sanksi yangdijatuhkan melalui website
164. Penanganan danPenyelesaian LaporanMasyarakat terkaitpelanggaran Kode Etikdan Pedoman PerilakuHakim (KE/PPH)
Sekretariat KomisiYudisial
Mahkamah Agung Jumlah laporanmasyarakat yangditangani hingga tuntas
Tersedianya Jumlah laporanmasyarakat yang ditangani hinggatuntas
http://ngada.org hlm: 28 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5165. Penanganan dugaan
pelanggaran olehoknum KejaksaanRepublik Indonesiayang menjadi sorotanmedia cetak nasional
Kejaksaan RepublikIndonesia
Komisi Kejaksaan Meningkatnyakepercayaan publikterhadap KejaksaanRepublik Indonesia
1. Tersedianya laporan lengkapterkait dugaan pelanggarandisiplin/kode etik danpelanggaran penangananperkara yang dimuat di mediacetak serta prosespenanganannya, termasuk,antar lain:- jenis dan bentuk dugaan
pelanggarannya,- proses yang telah dilakukan
untuk memeriksa sertamengklarifikasi dugaantersebut,
- kesimpulan dan tindaklanjutnya.
2. Seluruh dugaan pelanggaran diatas diproses sesuai ketentuanyang berlaku oleh KejaksaanRepublik Indonesia bersamaKomisi Kejaksaan
3. Dipublikasikannya dalamwebsite khusus statuspenanganan perkara yangmenarik perhatian publik(perkara yang dimuat di mediacetak nasional) , termasuk,antar lain: inisial tersangkaserta waktu dan tindakan terkaitpenanganan perkara (misalmasih pemeriksaan saksi,kapan ditahan, kapan P19,kapan P21, dll)
166. OptimalisasiPenanganan dugaanpelanggaran olehoknum KepolisianNegara RepublikIndonesia yangmenjadi sorotan mediamassa
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Meningkatnyakepercayaan publikterhadap KepolisianNegara RepublikIndonesia
1. Tersedianya database lengkapterkait dugaan pelanggarandisiplin/ kode etik danpelanggaran penangananperkara yang dimuat di mediacetak nasional serta prosespenanganannya, termasuk,antar lain: jenis dan bentukdugaan pelanggarannya,proses yang telah dilakukanuntuk memeriksa sertamengklarifikasi dugaan tersebutserta kesimpulan dan tindaklanjutnya
2. Seluruh dugaan pelanggaran diatas diproses sesuai ketentuanyang berlaku oleh KepolisianNegara Republik Indonesia danKomisi Kepolisian Nasional dandipublikasikan di website
167. Optimalisasi danakuntabilitaspenanganan LaporanHasil Analisis (LHA)Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Proses penangananLHA Pusat Pelaporandan Analisis TransaksiKeuangan dilaksanakansecara akuntabel danoptimal
Terpublikasinya jumlah LHA PusatPelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan yang diterima dandiselesaikan
168. Optimalisasi danakuntabilitaspenanganan laporanhasil analisis (LHA)Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Kejaksaan RepublikIndonesia
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Optimalisasi ProsesPelaksaanaanpenanganan LHA PusatPelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangansecara akuntabel
Tertindaklanjutinya seluruh LHAPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan olehKejaksaan. Apabila LHA tidak dapatditindaklanjuti ke prosespenyidikan, harus ada penjelasansecara rinci secara berkala
169. Pelaksanaanpenegakan hukumdengan pendekatanmulti rezim hukumdalam penanganankasus korupsi
KementerianKeuangan
Komisi PemberantasanKorupsi, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KejaksaanRepublik Indonesia
Meningkatnyapenggunaan instrumenhukum perpajakan baikadministrasi maupunpidana terhadap kasuskorupsi
1. Terlaksananya penegakanhukum administrasi maupunpidana perpajakan terhadapsemua terdakwa dan terpidanakasus korupsi yang ditanganiKomisi PemberantasanKorupsi, Kejaksaan RepublikIndonesia dan KepolisianNegara Republik Indonesia http://ngada.org hlm: 29 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 52. Publikasi secara rutin proses
penegakan hukum yang telahdilakukan
Meningkatnyapenggunaan instrumenhukum tindak pidanapencucian uang padapidana perpajakan danbea cukai
Tersedianya Standard OperatingProcedure (SOP) PenangananPerkara Pencucian Uang yangtindak pidana asalnya adalahpidana pajak dan bea cukai
170. Pembentukankebijakan untuk tidakmempromosikanpejabat yang telahterbukti melakukantindak pidana korupsiatau melakukanpelanggarankepegawaian yangserius
Kementerian DalamNegeri
Pemerintah Daerah Meningkatnyakepercayaan publikterhadap pemerintahdaerah
Diterbitkannya edaran bagi seluruhPemerintah Daerah untuk tidakmempromosikan/mengangkatpejabat yang telah terbuktimelakukan tindak pidana korupsiatau melakukan pelanggarankepegawaian yang serius padapos-pos penting/jabatan struktural
171. Pelaksanaan putusanpengadilan yang telahberkekuatan hukumtetap terkait terpidanakorupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Meningkatnyakepercayaan publikterhadap aparat penegakhukum dan terciptanyakonsistensi dalampenegakan hukum
Dieksekusinya seluruh terpidanakasus korupsi yang masih tertunda
Memperkuat Koordinasi Penanganan Kasus Korupsi Diantara Lembaga Penegak Hukum dengan Dukungan Teknologi Informasiyang Komprehensif (E-Law Enforcement)
172. Penyempurnaansistem pertukaraninformasi
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Keuangan,Badan Narkotika Nasional
Memperkuat koordinasiantara penegak hukumdengan dukunganTeknologi Informasi
Meningkatnya fasilitas sistempertukaran informasi
173. Pelaksanaan sistempelaporan transferdana (InternationalFund TransferInstruction (IFTI))
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Bank Indonesia Penerapan standarpelaporan danpertukaran informasiberbasis TeknologiInformasi
Terimplementasinya sistempelaporan transfer dana (IFTI) diPenyedia Jasa Keuangan (PJK)percontohan
174. Koordinasi lanjutansecara berkala untukinterconnectivitydenganKementerian/Lembagaterkait
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Kementerian Keuangan,Kementerian DalamNegeri, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Badan PertanahanNasional, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia
Tersedianya akses datake sumber dataKementerian/Lembagaterkait berbasis teknologiinformasi
Adanya interconnectivity antaraPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan denganBadan Pertanahan Nasional
175. Pembentukandatabase SuratPemberitahuanDimulainya Penyidikan(SPDP) yang terpusat
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kejaksaan RepublikIndonesia
1. Tata laksana SPDPdapat diakses olehKejaksaan RepublikIndonesia
2. SPDP 100 % bisadiadministrasikanoleh MabesKepolisian NegaraRepublik Indonesiadengan Metodenomor surat terpusat
1. Perkap tentang tata laksanaSPDP
2. Tersedianya strukturpengelolaan SPDP
3. Software terkait tata laksanapersuratan SPDP yangterpusat
4. Database dapat diakses olehKejaksaan Republik Indonesia
176. Pembentukanmekanismepengawasanpenanganan perkaraoleh KepolisianNegara RepublikIndonesia
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Terbangunnya sistempengawasanpenanganan perkaraberbasis IT
1. Tersedianya akses data baseSurat PemberitahuanDimulainya Penyidikan (SPDP)dari Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
2. Terbangunnya prosedurpengawasan terkait SPDP
177. Pelaksanaankoordinasipenanganan perkaraantara KepolisianNegara RepublikIndonesia danKejaksaan RepublikIndonesia serta KomisiPemberantasan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Komisi PemberantasanKorupsi, KejaksaanRepublik Indonesia
Meningkatnya koordinasiantara KepolisianNegara RepublikIndonesia danKejaksaan Agung sertaKomisi PemberantasanKorupsi dalampenanganan perkarakorupsi
Terkirimnya tembusan SuratPemberitahuan DimulainyaPenyidikan (SPDP) ke KejaksaanRepublik Indonesia dan KomisiPemberantasan Korupsi danprogres penanganan perkara tipikor(SP2HP) yang ditangani olehKepolisian Negara RepublikIndonesia yang dapat diakses http://ngada.org hlm: 30 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5Korupsi secara online
178. Pelaksanaankoordinasipenanganan perkaraantara KejaksaanRepublik Indonesiadan KomisiPemberantasanKorupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia
Komisi PemberantasanKorupsi
Meningkatnya koordinasiantara Kejaksaan Agungdan KomisiPemberantasan Korupsidalam penangananperkara korupsi
Terkirimnya tembusan SuratPemberitahuan DimulainyaPenyidikan (SPDP) ke KomisiPemberantasan Korupsi danprogres penanganan perkara tipikoryang ditangani oleh KejaksaanRepublik Indonesia yang dapatdiakses secara online
179. Optimalisasipenanganan perkaratindak pidana korupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia
Optimalisasi kinerjaKejaksaan RepublikIndonesia, KejaksaanTinggi (Kejati),Kejaksaan Negeri(Kejari) dan CabangKejaksaan Negeri(Cabjari) dalampenanganan perkaratindak pidana korupsi
1. Terselesaikannya prosespenyelidikan, penyidikan danpenuntutan terhadap 100(seratus) perkara tindak pidanakorupsi yang berpotensimenimbulkan kerugian Negaraminimal sebesarRp.500.000.000,- (lima ratusjuta rupiah) oleh KejaksaanRepublik Indonesia
2. Terselesaikannya prosespenyelidikan, penyidikan dan,penuntutan,terhadap 1.350(seribu tiga ratus lima puluh)perkara tindak pidana korupsioleh Kejati, Kejari dan Cabjari
180. Penguatan koordinasiantara KomisiPemberantasanKorupsi, KejaksaanRepublik Indonesiadan Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi
Adanya prosespenegakan hukum yanglebih terkoordinasi,efektif dan akuntabelserta sesuai denganketentuan UU
Diterbitkannya Revisi KesepakatanBersama Antara KejaksaanRepublik Indonesia, KepolisianNegara Republik Indonesia DanKomisi Pemberantasan KorupsiTentang OptimalisasiPemberantasan Tindak PidanaKorupsi
181. Penguatan koordinasiantara KomisiPemberantasanKorupsi, KejaksaanRepublik Indonesiadan Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Komisi PemberantasanKorupsi
Adanya prosespenegakan hukum yanglebih terkoordinasi,efektif dan akuntabelserta sesuai denganketentuan UU
Diterbitkannya Revisi KesepakatanBersama Antara KejaksaanRepublik Indonesia, KepolisianNegara Republik Indonesia danKomisi Pemberantasan KorupsiTentang OptimalisasiPemberantasan Tindak PidanaKorupsi
182. PenyelenggaraanSistem InformasiPengguna JasaTerpadu
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Penyedia Jasa Keuangan(PJK)
Penelusuran hartakekayaan atau uanghasil tindak pidanamenjadi lebih efektif danefisien
Tersedianya Sistem InformasiPengguna Jasa Terpadu, antaralain informasi mengenai CIF(Customer Information File) atauinformasi pengguna jasa dariberbagai PJK, baik Bank maupunnon-Bank, namun tidak termasukinformasi mengenai saldo dantransaksi pengguna jasa
Pemberatan Sanksi Hukum Pidana Untuk Penyuapan yang Dilakukan Oleh Profesi Berkode Etik183. Pengkajian mengenai
pemberatan sanksihukum pidana untukpenyuapan yangdilakukan oleh profesiberkode etik
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Adanya pemberatansanksi hukum pidanabagi profesi berkode etiksehingga menimbulkanefek jera
Tersedianya laporan hasil kajian
Penerapan Pembuktian Terbalik Atas Kekayaan yang Tidak Dapat Dijelaskan184. Optimalisasi
penggunaan upayahukum dalam prosespenyidikan tindakpidana korupsi danmoney laundering
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi dan moneylaundering sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi
Diterapkannya UU Tipikor dan UUtindak pidana pencucian uang sertapasal-pasal terkait pencucian uangyang dalam penanganan kasuskorupsi selama memungkinkan
185. Optimalisasipenggunaan upayahukum pembuktianterbalik kekayaan tidakwajar dan pencucianuang dalam kasuskorupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi
Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi
Diterapkannya pasal-pasal terkaitpembuktian terbalik dalam UUTipikor dan UU Tindak PidanaPencucian Uang serta penerapanpasal-pasal terkait tindak pidanapencucian uang dalampenanganan perkara tindak pidanakorupsi
Penerapan Pembuktian Terbalik Atas Kekayaan yang Tidak Dapat Dijelaskan http://ngada.org hlm: 31 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5186. Optimalisasi
penggunaan upayahukum dalam prosespenyidikan tindakpidana korupsi danpencucian uang
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi dan moneylaundering sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi
Diterapkannya UU Tipikor dan UUTindak Pidana Pencucian Uangserta pasal-pasal terkait pencucianuang yang dalam penanganankasus korupsi selamamemungkinkan
187. Optimalisasipenggunaan upayahukum pembuktianterbalik kekayaan tidakwajar dan pencucianuang dalam kasuskorupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi
Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi
Diterapkannya pasal-pasal terkaitpembuktian terbalik dalam UUTipikor dan UU Tindak PidanaPencucian Uang serta penerapanpasal-pasal terkait tindak pidanapencucian uang dalampenanganan perkara tindak pidanakorupsi
188. OperasionalisasiPerma No 1/2013tentang PenyelesaianPenanganan HartaKekayaan dalamTindak PidanaPencucian uang atautindak pidana lain
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Adanya efek jera bagipelaku tindak pidana
1. Diterbitkannya surat edaranKabareskrim terkaitoperasionalisasi Perma No.1/2013
2. Pendataan atas aset dariindividu/perusahaan yangdiduga melakukan tindakpidana atau tersangka yangmelarikan diri atau tidakditemukan dan pengajuanpermohonan perampasanseluruh aset tersebut kePengadilan Negeri sesuaiPerma
Konsistensi Penegakan Hukum di Satu Daerah ke Daerah Lain189. Optimalisasi
penerapan tuntutanyang konsistensi danadil bagi terdakwatindak pidana korupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia
Komisi PemberantasanKorupsi
Meningkatkankepercayaan publikterhadap Kejaksaan
Ditetapkannya pedomanpenuntutan untuk perkara korupsiyang memuat perincian rentangtuntutan bagi pelaku korupsi,terutama dengan mendasarkanpada nilai kerugian negara sertaprofesi pelaku (dimana pelaku yangberprofesi tertentu yang memilikikode etik dituntut lebih tinggi)
III STRATEGI HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Harmonisasi dan Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan Terkait Masalah Bidang Kehutanan, Mineral dan Batu Bara, SumberDaya Air, Pertanahan, Tata Ruang, Serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
190. Penetapan PeraturanPemerintah tentangTata CaraPenyelesaianKerugian Negara yangdiamanatkan olehketentuan Pasal 63ayat (1) Undang-Undang Nomor 1Tahun 2004 tentangPerbendaharaanNegara
KementerianKeuangan
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia
Penyusunan PeraturanPemerintah tentang TataCara PenyelesaianKerugian Negara yangdiamanatkan olehketentuan Pasal 63 ayat(1) Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004tentang PerbendaharaanNegara
Terselesaikannya RancanganPeraturan Pemerintah tentang TataCara Tuntutan Ganti KerugianNegara/Daerah terhadap PegawaiNegeri Bukan Bendahara atauPejabat Lain
191. Revisi PeraturanPerundang- undangandi bidang Kepailitan
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Mahkamah Agung Meningkatnya kepastianhukum dalampenangananpermohonan kepailitan
1. Terselesaikannya kajianimplementasi dan rekomendasiperbaikan Undang UndangNomor 37 Tahun 2004 tentangKepailitan dan PenundaanKewajiban Pembayaran Utang
2. Ditetapkannya revisi PeraturanMenteri Hukum Dan Hak AsasiManusia No 1 Tahun 2013Tentang Pedoman ImbalanBagi Kurator Dan Pengurus
Harmonisasi dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dalam Rangka Implementasi UNCAC dan Peraturan PendukungLainnya
192. Pelaksanaan kajian"Tindak PidanaMenghalangi ProsesPenyelidikan,Penyidikan,Penuntutan dan
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia
Meningkatnya kualitaspenanganan perkaratipikor
Tersedianya kajian terkait tindakpidana menghalangi prosespenyelidikan, penyidikan,penuntutan dan pengadilan TindakPidana Korupsi
http://ngada.org hlm: 32 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5Pengadilan TindakPidana Korupsi" untukmendapatkanrumusan perbaikandalam implementasipemidanaannya
193. PenyempurnaanPeraturan KepalaBadan KepegawaianNegara tentangPetunjuk TeknisPengangkatan,Pemindahan danPemberhentianPegawai Negeri Sipil(PNS) dalam JabatanStruktural agardiarahkan sejalandengan yangdimaksud dalamUnited NationsConvention againstCorruption (UNCAC)dan Strategi NasionalPencegahan danPemberantasanKorupsi (StranasPPK)
Badan KepegawaianNegara
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian Luar Negeri,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia
Perumusan PerkaBadan KepegawaianNegara tentang PetunjukTeknis Pengangkatan,Pemindahan danPemberhentian PNSdalam Jabatan Strukturalagar diarahkan sejalandengan yang dimaksuddalam UNCAC danStranas PPK
Penetapan/PenandatangananPerka Badan Kepegawaian Negaratentang Petunjuk TeknisPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian PNS dalamJabatan Struktural agar diarahkansejalan dengan yang dimaksuddalam UNCAC dan Stranas PPK
194. PenyusunanRancangan Undang-undang (RUU)mengenaiPembatasanTransaksi Tunai
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan, KementerianKeuangan, BankIndonesia
Memperkuat rezimanti-pencucian uangdengan pendekatanfollow the moneysehingga dapat lebihefektif dan efisien
Tersampaikannya RUUPembatasan Transaksi Tunaikepada Presiden
Melakukan Pemetaan dan Evaluasi Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Terkait Pemberantasan Korupsi Serta Revisi PeraturanPerundang-Undangan Terkait Proses Penegakan Hukum dan Peraturan Pendukung Lainnya
195. Pemetaan danevaluasi ProgramLegislasi Nasional(Prolegnas) terkaitpemberantasankorupsi serta revisiperaturan perundang-undangan terkaitproses penegakanhukum dan peraturanpendukung lainnya
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional
Program LegislasiNasional mendukungupaya percepatanpemberantasan korupsi
Tersedianya hasil pemetaan danevaluasi Prolegnas terkaitpemberantasan korupsi serta revisiperaturan perundang- undanganterkait proses penegakan hukumdan peraturan pendukung lainnyabeserta rekomendasi tindak lanjutdari hasil pemetaan dan evaluasitersebut
Harmonisasi dan Pembatalan Peraturan Mengenai Pungutan yang Bertentangan dengan Peraturan Pusat.196. Evaluasi dan
Klarifikasi peraturandaerah yangbertentangan denganperaturan pusat
Kementerian DalamNegeri
Pemerintah Daerah 1. Evaluasi rancanganPeraturan Daerah(Perda) Provinsitentang Pajak danRetribusi Daerah,RTRW dan APBDdan PeraturanGubernur tentangPenjabaran danPertanggungjawabanAPBD
2. Klarifikasi Perda hasilevaluasi danklarifikasi seluruhPerda Provinsi,Kabupaten/Kota
1. Terevaluasinya rancanganPerda Provinsi tentang Pajakdan Retribusi Daerah, RTRWdan APBD dan PeraturanGubernur tentang Penjabarandan PertanggungjawabanAPBD agar sesuai denganperaturan perundang-undanganyang lebih tinggi dan tidakbertentangan dengankepentingan umum
2. Terklarifikasinya Perdahasilevaluasi dan klarifikasiseluruh Perda Provinsi,Kabupaten/Kota agar sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dantidak bertentangan dengankepentingan umum
Penyederhanaan Jumlah dan Jenis Perizinan dalam Kapasitas Daerah197. Penyederhanaan
jumlah dan jenisperizinan dalamkapasitas daerah
Kementerian DalamNegeri
Pemerintah Daerah Optimalisasipelaksanaan terkaitpenyederhanaanperizinan melaluipenyediaan StandardOperating Procedure(SOP) pada Pelayanan
Bertambahnya jumlah PTSPProvinsi/Kabupaten/Kota yangtelah memiliki SOP Perizinan
http://ngada.org hlm: 33 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5Terpadu Satu Pintu(PTSP)Provinsi/Kabupaten/Kota
Pengaturan dan Penegakan Aturan Main Konflik Kepentingan, yang Berlaku Juga Bagi Partai Politik198. Pengkajian tentang
pengaturan danpenegakan aturanmain konflikkepentingan, yangberlaku juga bagipartai politik
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Meningkatnyapemahaman tentangpengaturan danpenegakan aturan mainkonflik kepentingan
Tersedianya laporan hasil kajiantentang pengaturan dan penegakanaturan main konflik kepentingan,yang berlaku juga bagi partai politik
IV. STRATEGI KERJA SAMA INTERNASIONAL DAN PENYELAMATAN ASET HASIL TIPIKOR
Memastikan dan menguatkan lembaga pelaksana Otoritas Pusat untuk tipikor199. Penguatan Kapasitas
Kelembagaan OtoritasPusat
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Kejaksaan RepublikIndonesia, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KementerianLuar Negeri, KomisiPemberantasan Korupsi
PelaksanaanMekanisme Mutual LegalAssistance (MLA) danEkstradisi sesuaidengan StandardOperating Procedure(SOP) kerjasama antarainstansi terkait
1. Data mengenai jumlahpenanganan perkara yangditindaklanjuti (baik sebagaiNegara Peminta maupunNegara Diminta)
2. Tersedianya sistem pendataanelektronik untuk memastikansetiap tahapan kerja(dokumen/surat keluar masuk,rapat koordinasi, dokumenpendukung, dll) tercatat sertamudah ditemukembalikan dandipantau
200. Penguatan koordinasidan kerjasama antarinstansi penegakhukum untukmendukungoptimalisasipenyelamatan asethasil tipikor
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kementerian Luar Negeri,Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan
Meningkatnya koordinasiantar instansi penegakhukum dalammemproses MutualLegal Assistance (MLA)
1. Diterbitkannya KeputusanMenteri Hukum dan Hak AsasiManusia tentang mekanismekoordinasi antara CentralAuthority dan CompetentAuthorities yang mengatur,antara lain;a) kewajiban penunjukan
pejabat penghubung/focalpoint dari masing-masingK/L;
b) mekanisme kerja forumkoordinasi, termasukmekanisme rapat bulanan,pelaporan rutin, dll;
c) pengoptimalan koordinasiantar instansi penegakhukum
2. Terlaksananya Keputusan diatas
PelaksanaanMekanisme Mutual LegalAssistance (MLA) danEkstradisi sesuaidengan StandardOperating Procedure(SOP) kerjasama antarainstansi terkait
1. Tersedianya data mengenaijumlah penanganan perkarayang ditindaklanjuti (baiksebagai Negara Pemintamaupun Negara Diminta)
2. Tersedianya sistem pendataanelektronik untuk memastikansetiap tahapan kerja(dokumen/surat keluar masuk,rapat koordinasi, dokumenpendukung, dll) tercatat sertamudah ditemukembalikan dandipantau
Perbaikan Mekanisme MLA Dalam Rangka Pemberantasan Korupsi201. Pengesahan perjanjian
bilateral terkaitkerjasama MutualLegal Assistance(MLA) dengan negaralain
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Kementerian Luar Negeri Meningkatnya kerjasamabilateral dengan negaralain dan memperkuatkomitmen pemerintahyang telah membuatkerjasama bilateral
Terkirimnya draft RUU terkaitpengesahan perjanjian kerjasamaMLA dengan beberapa negara kePresiden
202. Publikasi panduanpengajuan MutualLegal Assistance(MLA) ke Indonesia
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Terciptanya polakerjasama luar negeriyang saling membantu
Dipublikasikannya panduan bagiCentral Authority Negara lain untukmengajukan MLA ke Indonesiadalam situs Kumham (misalnyapersyaratan mengajukan MLA,prosedurnya, dll)
http://ngada.org hlm: 34 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5Memastikan Terbentuknya Unit Pengelolaan Aset (Asset Management Unit) Hasil Tipikor Guna Mendukung Proses PenegakanHukum dan Transparansi Pengelolaan Aset Terkait Lainnya Sebagai Bentuk Pemanfaatan Pengelolaan Aset Tipikor
203. Peningkatanakuntabilitaspengelolaan barangsitaan dan rampasan
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Meningkatnyaakuntabilitas dantransparansipengelolaan aset olehRupbasan
Terpublikasi secara reguler dalamsitus Rupbasan pelaksanaanfungsi pengelolaan aset yangantara lain memuat informasi databarang sitaan yang dikelola(termasuk jumlah, jenis, estimasinilai, waktu mulai dikelola,kondisinya, dan tindakan yangdiambil dalam rangkamenyelamatkan barang sitaan)
204. Penguatan organisasidan sistem kerjaRupbasan
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Rupbasan mampumenjalankan fungsinyasecara lebih optimal
1. Diterbitkannya revisi StandardOperating Procedure (SOP) diRupbasan untuk memastikanadanya sistem kerja yang lebihbaik, antara lain terkait:- Sistem pendataan dan
penilaian;- Sistem pengelolaan;- Sistem pengamanan
(termasuk siapa saja yangdapat mengakses barang);
- Sistem pelaporan, dll.2. Terlaksananya pengkajian
kebutuhan anggaranpengelolaan barang sitaan danrampasan dan rencanapemenuhannya
205. Peningkatankoordinasi terkaitpenyimpanan barangsitaan dan rampasan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia
Adanya akurasi dankekinian data terkaitbarang sitaan danrampasan yangdisimpan di Rupbasan
Terkirimnya pemberitahuan rutinsetidaknya setiap 3 (tiga) bulan dariPolri ke Rupbasan tentang statuspenanganan perkara yang barangsitaannya disimpan di Rupbasanatau di tempat penitipan ataupenyimpanan barang sitaan lain
206. Peningkatankoordinasi terkaitpenyimpanan barangsitaan dan rampasan
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia
Adanya akurasi dankekinian data terkaitbarang sitaan danrampasan yangdisimpan di Rupbasan
Terkirimnya pemberitahuan rutinsetidaknya setiap 3 (tiga) bulan dariKejaksaan ke Rupbasan tentangstatus penanganan perkara yangbarang sitaannya disimpan diRupbasan atau di tempat penitipanatau penyimpanan barang sitaanlain
207. Penyelesaian barangsitaan/rampasan yangsudah lama tersimpandi Rupbasan
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Keuangan
Peningkatan pendapatannegara danberkurangnya biayapemelihataan barang-barang sitaan yangseharusnya sudah dapatdieksekusi
Tersampaikannya data barangsitaan yang telah lama disimpangdi Rupbasan beserta statusnyadan kondisinya
208. Penyelesaian barangsitaan/rampasan yangsudah lama tersimpandi Rupbasan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia
Peningkatan pendapatannegara danberkurangnya biayapemelihataan barang-barang sitaan yangseharusnya sudah dapatdieksekusi
Pengumuman dan pelelanganbarang sitaan berupa kendaraanyang tidak diketahui pemiliknyasesuai UU Lalu Lintas
209. Penguatanpengelolaan barangbukti di Polri
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Adanya pengelolaanbarang sitaan yang lebihbaik
1. Penerbitan Peraturan Kapolriterkait prosedur pengelolaanbarang bukti, termasuk:a. mekanisme pendataan,
penyimpanan danpemeliharaan;
b. penunjukan petugaspelaksana;
c. tempat penyimpananbarang bukti yangmemadai;
d. mekanisme akuntabilitas2. Pendataan barang sitaan
Kepolisian Negara RepublikIndonesia
http://ngada.org hlm: 35 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5210. Optimalisasi
pengembalian danpemanfaatan asetsitaan dan rampasan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kejaksaan RepublikIndonesia
Berkurangnya kejadianpenurunan nilai asetyang disita
Diterbitkannya surat edaran Kapolriyang mewajibkan Polisi untuksegera menjual barang sitaan yangmudah rusak dan sulit/mahal untukdikelola untuk mengurangi resikopenurunan nilai barang sitaandengan berkoordinasi lebih duludengan Jaksa
211. Optimalisasipengembalian danpemanfaatan asetsitaan dan rampasan
Kejaksaan RepublikIndonesia
Berkurangnya kejadianpenurunan nilai asetyang disita
1. Diterbitkannya surat edaranJaksa Agung terkait penentuanbarang rampasan yang akandigunakan sendiri ataudimusnahkan (terutama agarsebagian barang yang selamaini dimusnahkan dapatdimanfaatkan oleh negara)
2. Diterbitkannya surat edaranJaksa Agung yang mewajibkanjaksa untuk segera menjualbarang sitaan yang mudahrusak dan sulit (termasukmahal) dikelola untukmengurangi resiko penurunannilai barang sitaan
3. Laporan pelaksanaan suratedaran
212. Optimalisasipengembalian/penggantian uangnegara yang dikorupsi
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kementerian Keuangan Meningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi
Tersetorkannya minimal 80% uangpengganti dari perkara tindakpidana korupsi yang diputus olehpengadilan (inkcraht) ke kasnegara (khusus untuk kasus yangpenyidikannya dilakukan KejaksaanRepublik Indonesia)
213. Penguatan upayapengelolaan asetsitaan
Badan PengawasanKeuangan danPembangunan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia
Menguatnya upayadalam pengelolaan aset
Terlaksananya audit dan pendataanbarang sitaan dan rampasan yangdikelola rupbasan dan tempatpenyimpanan barang buktiKepolisian Negara RepublikIndonesia dan Kejaksaan RepublikIndonesia untuk mendapatkan datamutakhir setidaknya tentang:a. jenis, jumlah, kepemilikan, usia,
dan kondisi barang yangdikelola;
b. status penegakan hukum terkaitbarang tersebut;
c. estimasi nilainya;d. rekomendasi tindakan yang
akan diambil terhadap barangyag ada (misalnya barang yangsudah rusak/statusnya tidakjelas);
e. rekomendasi perbaikan sistem,penegakan hukum pidana danadmistratif (jika ditemukanpelanggaran serius)
214. Peningkatantransparansipengelolaan aset
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
Kementerian Keuangan Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan aset
1. Terpublikasi secara regulerdalam situs Kepolisian NegaraRepublik Indonesia terkaitpelaksanaan fungsipengembalian aset, yangantara lain memuat informasidata barang sitaan danrampasan yang dikelola(termasuk nilainya, kondisinyadan tindakan yang diambildalam rangka menyelamatkanbarang sitaan)
2. Digunakannya rekening tunggaluntuk menyimpan uang hasilsitaan dan hasil penjualanbarang sitaan
http://ngada.org hlm: 36 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5215. Peningkatan
transparansipengelolaan aset
Kejaksaan RepublikIndonesia
Kementerian Keuangan Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan aset
Terpublikasi secara reguler dalamsitus Kejaksaan Republik Indonesiaterkait pelaksanaan fungsipengembalian aset, yang antaralain memuat:a. Data barang sitaan dan
rampasan yang dikelola(termasuk nilainya, kondisinyadan tindakan yang diambildalam rangka menyelamatkanbarang sitaan);
b. Jumlah uang pengganti yangseharusnya dibayarkanterpidana setiap tahunnya sertaupaya eksekusi yang telahdilakukan;
c. Aset yang akan dilelang,estimasi lelangnya, lembagapenilai, waktu dan tempatpelaksanaan lelang, nilai riilyang diterima, pemenanglelang, jumlah uang yang telahdisetor ke negara, dll.
d. Jangka waktu pelaksanaantugas terkait (kapan putusaninkracht, kapan barang/uangpengganti dieksekusi, kapanuang hasil lelang/rampasandisetor ke kas negara
Digunakannya rekening tunggaluntuk menyimpan uang hasil sitaandan hasil penjualan barang sitaan
Pelatihan dan Asistensi Teknik Pada Lembaga Penegak Hukum, Baik Kualitatif Dan Kuantitatif, dalam Rangka Penyelamatan AsetHasil Korupsi, Termasuk Perihal Intelijen/Forensik Keuangan
216. Peningkatan kapasitasaparat penegak hukumdan aparat terkaitlainnya dalamkerangka upayapenyelamatan asethasil korupsi (assetfreezing, assetseizure, assetforfeiture, forensicaccounting/auditforensic)
KementerianKoordinator BidangPolitik, Hukum danKeamanan
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kementerian Keuangan,Kementerian Luar Negeri,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kejaksaan RepublikIndonesia, PusatPelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan,Komisi PemberantasanKorupsi
Peningkatanpemahaman aparatpenegak hukum danaparat lembaga terkaitlainnya dalammekanismepengembalian aset hasiltindak pidana korupsi
Terlaksananya koordinasi pelatihanberkala maupun ad hoc dilingkungan aparat penegak hukum
217. Peningkatanpemahaman dankemampuan pegawaicentral authority
Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia
Meningkatnyapemahaman dankemampuan pegawaicentral authority agardapat melaksanakanfungsinya secaraoptimal
Terselenggarakannya pelatihanrutin bagi pegawai central authority,baik terkait substansi maupunbahasa asing
218. Percepatanpemahaman hakimterhadap isu-isu dankebijakanpengembalian asetbaik di dalam maupundi luar negeri
Sekretariat MahkamahAgung
Meningkatnyapemahaman hakimterhadap isu-isu dankebijakan pengembalianaset baik di dalammaupun di luar negeri
Terselenggarakannya diklat hakimterkait isu-isu dan kebijakanpengembalian aset baik di dalammaupun di luar negeri
219. Peningkatanaksesibilitas data daninformasi pajak bagiaparat penegak hukum
KementerianKeuangan
Adanya prosespenegakan hukum yanglebih cepat dan akurat
Ditetapkannya dandilaksanakannya standar waktupemberian informasi terkait dataperpajakan kepada instansipenegak hukum yang menanganiperkara korupsi dan perkara lain
220. Penguatan peranDirektorat JenderalKeuangan Negarauntuk mendukunginstansi penegakhukum
KementerianKeuangan
Meningkatnya akurasipenilaian aset yang akandisita/dilelang
Revisi Permenkeu untuk beri tugasdan wewenang pada DirektoratJenderal Kekayaan Negara (DJKN)untuk membantu instansi penegakhukum dalam mengestimasi nilaiaset yang akan disita dan dilelang
Pembentukan Unit Penyelamatan Aset, Termasuk di Setiap Lembaga Terkait
http://ngada.org hlm: 37 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5221. Pembentukan unit
penyelamat assetnegara
Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi
Meningkatnya potensijumlah pengembalianuang negara yangdikorupsi
Terbentuknya unit penyelamat asetyang antara lain:a. Memiliki tugas dan kewenangan
yang memadai, termasukuntuk: melacak, mengamankandan merampas aset sejakproses penyidikan, mendatadan menyelesaikan tunggakanpekerjaan masa lalu dalamwaktu tertentu (unit perlumembuat perencanaan yangterpantau untuk hal ini),membantu penyidik PegawaiNegeri Sipil (PNS) untukpengembalian aset darikejahatan sektoral, mewakiliinstansinya dalam forumkoordinasi dengan instansi laindan melakukan koordinasipenanganan perkara sejak awaldengan Kejaksaan RepublikIndonesia (bagi unit diKepolisian Negara RepublikIndonesia);
b. Mekanisme koordinasi denganpenyidik kasus;
c. Memiliki Sumber Daya Manusiayang berkualitas tinggil danmengikutsertakan ahli dibidangakuntansi, keuangan dankeuangan forensik (misalnyaBadan Pemeriksa Keuangan);
d. Berkedudukan di tingkat pusatdan provinsi
222. Pembentukan unitpenyelamat assetnegara
Kejaksaan RepublikIndonesia
Meningkatnya potensijumlah pengembalianuang negara yangdikorupsi
1. Terbentuknya unit penyelamataset yang antara lain:a. Memiliki tugas dan
kewenangan yangmemadai, termasuk untuk:melacak, mengamankandan merampas aset sejakproses penyidikan,mendata danmenyelesaikan tunggakanpekerjaan masa lalu dalamwaktu tertentu (unit perlumembuat perencanaanyang terpantau untuk halini), mewakili instansinyadalam forum koordinasidengan instansi lain danmelakukan koordinasipenanganan perkara sejakawal antara KepolisianNegara Republik Indonesiadan Kejaksaan RepublikIndonesia;
b. Mekanisme koordinasidengan penyidik kasus;
c. Memiliki Sumber DayaManusia yang berkualitastinggi dan mengikutsertakanahli dibidang akuntansi,keuangan dan keuanganforensik (misalnya BadanPemeriksa Keuangan);
d. Berkedudukan unit ada ditingkat pusat dan provinsi.
2. Terselenggaranya prosesrekrutmen pejabat dan pegawaiunit penyelamatan aset melaluiproses seleksi yang ketat danobyektif, dengan melibatkanpihak ketiga
3. Tersusunnya StandardOperating Procedure (SOP) http://ngada.org hlm: 38 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5unit penyelamatan aset
4. Terbangunnya sistem TeknologiInformasi (TI) untuk mendukungkerja unit
V STRATEGI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
Pengembangan Sistem Nilai dan Sikap Anti Korupsi Dalam Pelbagai Aktivitas Tiga Pilar PPK, Yakni; Masyarakat, Sektor Swasta,Dan Aparat Pemerintah
223. Penanaman nilai-nilaianti korupsi kepadakeluarga
Badan Kependudukandan KeluargaBerencana Nasional
Komisi PemberantasanKorupsi
Peningkatan sikap danperilaku anti korupsi dilingkungan keluarga
Terintegrasinya nilai-nilai antikorupsi dengan program keluargaberencana
224. Optimalisasipengintegrasian materipendidikan anti korupsidalam prosespenyampaian materipembelajaran padapeserta programpendidikan pimpinantingkat nasional
Lembaga KetahananNasional
Komisi PemberantasanKorupsi
Internalisasi nilai antikorupsi kepada pesertaprogram pendidikanpimpinan tingkatnasional
Tersosialisasinya semangat dansikap anti korupsi kepada pesertaprogram pendidikan tingkatnasional
Pengembangan Nilai-Nilai Anti Korupsi dalam Berbagai Aktivitas Pendidikan, yakni; di Sekolah, Perguruan Tinggi, Dan LingkupSosial, Demi Menciptakan Karakter Bangsa yang Berintegritas, Termasuk Melalui Kurikulum dan Kegiatan di Luar Kurikulum
225. Optimalisasipengintegrasian materipendidikan danpelatihan anti korupsidalam prosespenyampaian materipembelajaran padapeserta pendidikandan pelatihan untukPegawai Negeri Sipil
Lembaga AdministrasiNegara
Badan KepegawaianNegara
Terintegrasinya materipendidikan dan pelatihananti korupsi dalamproses penyampaianmateri pembelajaranpada peserta pendidikandan pelatihan untukPegawai Negeri Sipil
Tersusunnya modul dan materipendidikan dan pelatihan antikorupsi, dan terdokumentasikannyaproses penyampaian materipembelajaran yang disampaikantenaga pengajar kepada pesertapendidikan dan pelatihan PegawaiNegeri Sipil
226. Pengintegrasianpendidikan anti korupsidalam kurikulumpendidikan dasar danmenengah padamadrasah
Kementerian Agama Kementerian Pendidikandan Kebudayaan,Kementerian Komunikasidan Informatika, KomisiPemberantasan Korupsi
Internalisasi nilaianti-korupsi dalamkurikulum pendidikandasar dan menengah
Implementasi model integrasipendidikan anti korupsi dalamkurikulum
227. PengembanganPendidikan AntiKorupsi padaPerguruan TinggiAgama
Kementerian Agama Komisi PemberantasanKorupsi, KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian Komunikasidan Informatika
Internalisasipengembangan nilaianti-korupsi dalamkurikulum padaperguruan tinggi agama
Implementasi pengembanganmodel integrasi pendidikan anti-korupsi dalam kurikulum
228. Integrasi pendidikananti-korupsi dalamkurikulum pendidikantinggi pada AkademiMeteorologi,Klimatologi danGeofisika
Badan Meteorologi,Klimatologi danGeofisika
Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, KomisiPemberantasan Korupsi
Internalisasi nilaianti-korupsi dalamkurikulum AkademiMeteorologi, Klimatologidan Geofisika
Implementasi model integrasipendidikan antikorupsi dalamkurikulum
Kampanye Anti Korupsi Secara Menyeluruh229. Peningkatan
kampanye anti korupsimenuju SatuanAdministrasiPangkalan (Satminkal)Wilayah BebasKorupsi (WBK) danWilayah BirokrasiBersih Dan Melayani(WBBM) di lingkunganKementerianPekerjaan Umum
KementerianPekerjaan Umum
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, SekretarisJenderal KomisiPemberantasan Korupsi
Jadwal sosialisasipemahaman tentangkorupsi kepada penyediajasa
Realisasi sosialisasi pemahamantentang korupsi kepada penyediajasa di 4 (empat) Provinsi
Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi yang Jelas dan Terencana230. Pelaksanaan
pendidikan dan budayaanti korupsi kepadaaparatur KementerianKesehatan
KementerianKesehatan
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KomisiPemberantasan Korupsi,Lembaga AdministrasiNegara
Penerapan kurikulumpendidikan dan budayaanti korupsi dalam diklataparatur
Terlaksananya penerapankurikulum pendidikan dan budayaanti korupsi bagi aparatur dilingkungan KementerianKesehatan
http://ngada.org hlm: 39 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5231. Pelaksanaan
pendidikan dan budayaanti korupsi kepadamahasiswa kesehatan
KementerianKesehatan
Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, KomisiPemberantasan Korupsi
Penerapan kurikulumpendidikan dan budayaanti korupsi dalampendidikan mahasiswakesehatan
Terlaksananya penerapankurikulum pendidikan dan budayaanti korupsi bagi mahasiswakesehatan di lingkunganKementerian Kesehatan
232. Evaluasi pelaksanaanStrategi KomunikasiPendidikan danBudaya Anti Korupsi diKementerian/Lembaga
KementerianKomunikasi danInformatika
SeluruhKementerian/Lembaga
Peningkatan kualitaspelaksanaan StrategiKomunikasi Pendidikandan Budaya Anti KorupsidiKementerian/Lembaga
Tersedianya laporan evaluasi yangmemuat efektivitas pelaksanaanStrategi Komunikasi Pendidikandan Budaya Anti Korupsi diKementerian/Lembaga
233. Evaluasi efektivitasPendidikan danPelatihan LembagaKetahanan Nasionaldalam rangkameningkatkan perilakuanti korupsi
Lembaga KetahananNasional
Komisi PemberantasanKorupsi
Tersedianya hasilevaluasi danrekomendasi dalampelaksanaan Diklat
Rekomendasi kebijakanpelaksanaan Diklat
234. Pelaksanaan StrategiKomunikasiPendidikan danBudaya Anti Korupsi(PBAK) melalui agenperubahan
Badan Pusat Statistik,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian DalamNegeri, KementerianEnergi dan SumberDaya Mineral,Kementerian Hukumdan Hak AzasiManusia, KementerianKesehatan,KementerianKomunikasi danInformatika,KementerianPPN/Bappenas,KementerianPerhubungan,KementerianPertanian,Kementerian TenagaKerja danTransmigrasi,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia
KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KementerianKomunikasi danInformatika
Peningkatan sikap danperilaku anti korupsi parapenyelenggara dilingkungan internalKementerian/Lembaga
1. Terlaksananya pemilihan agenperubahan sebagai role modelkomunikasi PBAK dalampencegahan danpemberantasan korupsi
2. Terlaksananya kegiatankomunikasi PBAK yangdilakukan oleh role modelPBAK
Menggalang Kerja Sama dengan Media dalam Mengembangkan Nilai Anti Korupsi dan Karakter Berintegritas, Termasuk MelaluiBerbagai Media Kreatif
235. Diskusi Publik berkalatentang upayapencegahan danpemberantasankorupsi melalui mediaelektronik (televisi danradio nasional danlokal)
KementerianKomunikasi danInformatika
Kementerian DalamNegeri, KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KomisiPemberantasan Korupsi,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Lembaga PenyiaranRadio Republik Indonesia,Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia
Meningkatnyapengetahuan danpemahamanmasyarakat tentangberbagai kebijakan,agenda maupun praktek-praktek yang dapatdilakukan dalam rangkapencegahan danpemberantasan korupsi
1. Kontrak kerjasama denganRadio dan Televisi Nasionaluntuk agenda Diskusi Publiktriwulanan (reguler)
2. Publikasi catatan diskusi regulermelalui website yangterintegrasikan dengan portalStrategi Nasional Pencegahandan Pemberantasan Korupsi(Stranas PPK)
Publikasi dan Sosialisasi Hasil-Hasil Masukan Masyarakat Kepada Publik Oleh Kementerian/Lembaga atau Pemda Terkait236. Produksi dan
penayangan programacara yang mengkritisiisu terkini korupsi danmenjaring masukandari masyarakat atasisu-isu yang terkaitdengan aksipencegahan danpemberantasankorupsi dengankonsep inline padaAksi Pencegahan dan
Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasinyamasukan masyarakatterkait isu dan kegiatanPPK yang dilakukanKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah
Ditayangkannya program acarasecara reguler yang menayangkanmasukan masyarakat terkait isudan kegiatan PPK yang dilakukanKementerian/Lembaga dan/atauPemerintah Daerah
http://ngada.org hlm: 40 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5PemberantasanKorupsi (PPK) diKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah
237. Produksi danpenayangan programacara yang mengkritisiisu terkini korupsi danmenjaring masukandari masyarakat atasisu-isu yang terkaitdengan aksipencegahan danpemberantasankorupsi dengankonsep inline padaAksi Pencegahan danPemberantasanKorupsi (PPK) diKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah
Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasinyamasukan masyarakatterkait isu dan kegiatanPPK yang dilakukanKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah
Ditayangkannya program acarasecara reguler yang menayangkanmasukan masyarakat terkait isudan kegiatan PPK yang dilakukanKementerian/Lembaga dan/atauPemerintah Daerah
238. Konferensi dandistribusi siaran Persbersama antaraKementerianPerencanaanPembangunanNasional/ BadanPerencanaanPembangunanNasional, KementerianDalam Negeri danCivil SocietyOrganization (CSO)terkait progresscapaian pelaksanaanAksi Pencegahan danPemberantasanKorupsi (PPK)
Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasikannyakonferensi dan distribusisiaran pers
Ditayangkannya dan disiarkankonferensi dan siaran persbersama dalam program beritaantara Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional/BadanPerencanaan PembangunanNasional, Kementerian DalamNegeri dan CSO terkait hasilpelaksanaan aksi PPK
239. Konferensi dandistribusi siaran Persbersama antaraBappenas,Kementerian DalamNegeri dan CivilSociety Organization(CSO) terkait progresscapaian pelaksanaanAksi Pencegahan danPemberantasanKorupsi (PPK)
Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasikannyakonferensi dan distribusisiaran pers
Ditayangkannya dan disiarkankonferensi dan siaran persbersama dalam program beritaantara Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional/BadanPerencanaan PembangunanNasional, Kementerian DalamNegeri dan CSO terkait hasilpelaksanaan aksi PPK
Publikasi Praktik-Praktik Terbaik Anti Korupsi (Jaringan Pendidikan Integritas)240. Produksi dan
PenayanganDokumenter programberisikan praktik-praktik terbaik antikorupsi diKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah
Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasikannyapraktik terbaik antikorupsi diKementerian/Lembagadan/atau pemda
Ditayangkannya film dokumenterpraktik terbaik Anti Korupsi
241. Public Expose denganchampion-championrepresentasiKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah yang diambildari praktik-praktikterbaik anti korupsi
Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasikannyalesson learned prosespelaksanaan programanti korupsi diKementerian/Lembagadan/atau pemda
Disiarkannya hasil wawancaradengan champion terkait praktikterbaik anti korupsi
http://ngada.org hlm: 41 / 42
. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA
KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN
1 2 3 4 5242. Penguatan peran
jaringan pendidikanintegritas di seluruhuniversitas baikswasta maupun negeri
KementerianPendidikan danKebudayaan
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Mahasiswamendapatkanpembelajaran tentangupaya membangunsistem integritasnasional
Memorandum of Understanding(MoU) dengan perguruan tinggiuntuk mendorong pengembangantunas integritas di lingkunganPerguruan Tinggi sebagai langkahstrategis dalam mendorong upayapengembangan sistem integritasnasional
Memperluas Ruang Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi Dengan Melaksanakan Diseminasi Anti KorupsiOleh Masyarakat (CSO, NGO, CBO)
243. Pengintegrasiantematik Anti Korupsipada program-program acaraprimetime yangbersifat live daninteraktif dua arahdengan mengundangrepresentasimasyarakat (CivilSociety Organization(CSO), NonGovernmentalOrganization (NGO),Community BasedOrganizations (CBO))
Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasikannyatematik anti korupsidalam acara-acaraprimetime yang bersifatbuild in program denganmengundangmasyarakat dan CSO,NGO, CBO
Ditayangkannya tematik antikorupsi secara built in dalamprogram-program acara prime time
244. Pengintegrasiantematik Anti Korupsipada program-program acara primetime yang bersifat livedan interaktif dua arahdengan mengundangrepresentasimasyarakat (CivilSociety Organization(CSO), NonGovernmentalOrganization (NGO),Community BasedOrganizations (CBO))
Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia
KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika
Terpublikasikannyatematik anti korupsidalam acara-acaraprimetime yang bersifatbuild in program denganmengundangmasyarakat dan CSO,NGO, CBO
Disiarkannya tematik anti korupsisecara built in dalam program-program acara primetime
V STRATEGI MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN KORUPSI
Penyusunan Mekanisme Kerja Para Pihak Untuk Mendukung Pelaporan dan Publikasi PPK Nasional245. Penyusunan laporan
pelaksanaanimplementasiKonvensi PBB AntiKorupsi 2003 UnitedNations ConventionAgainst Corruption(UNCAC)
Kementerian LuarNegeri
Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, MahkamahAgung, KomisiPemberantasanKorupsi,Pusat Pelaporandan Analisis TransaksiKeuangan,Kementerian/Lembagaterkait
Tersusunnya laporanterkait implementasiUNCAC di Indonesiayang disampaikan padapertemuan-pertemuandalam kerangka UNCACdan berbagai pertemuananti korupsi internasionallainnya.
Laporan implementasi UNCAC diIndonesia yang disampaikan padapertemuan-pertemuan dalamkerangka UNCAC dan pertemuananti-korupsi internasional lainnya
© LDj - 2010 •
http://ngada.org hlm: 42 / 42