INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL: 21 … · pendaftaran Fidusia 1.Peningkatan kerangka...

42
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2 Tahun 2014 TANGGAL: 21 Maret 2014 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2014 . AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN 1 2 3 4 5 I STRATEGI PENCEGAHAN Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi (TI) Dengan Fokus Pada: 1. Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di Seluruh Provinsi dengan Memperhitungkan Integrasi Internal Kelembagaan yang Telah Memiliki Target Jelas Sampai 2014, dengan Fokus pada Pemberian Perizinan 1. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan di bidang pertambangan berbasis Teknologi Informasi (TI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Komisi Informasi Pusat Masyarakat dan pelaku bisnis mudah mengakses dan mengetahui berbagai informasi yang terkait pengelolaan di bidang pertambangan 1. Publikasi layanan informasi data bidang pertambangan yang menggunakan teknologi informasi yang memuat informasi database produksi, pelaku usaha, lokasi usaha 2. Adanya sistem berbasis TI yang terintegrasi secara real time yang dapat diakses oleh semua stakeholder terkait (Pemerintah Daerah) 2. Peningkatan transparansi izin pertambangan mineral dan batubara per Provinsi dan Kabupaten/Kota Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kehutanan,Pemerintah Daerah Masyarakat mudah mengakses informasi terkait data izin pertambangan mineral dan batubara per provinsi, kabupaten/kota Terpublikasinya informasi wilayah pertambangan mineral dan batubara yang ter-update dan dapat diakses oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota serta masyarakat di website Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Peningkatan pelaksanaan transparansi layanan publik di lingkungan Keimigrasian berbasis Teknologi Informasi (TI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Luar Negeri Terimplementasinya Sistem Informasi dan Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) di perwakilan luar negeri untuk meminimalisasi penerbitan paspor yang menyalahi prosedur Terintegrasinya data online di 10 perwakilan luar negeri dengan Sistem Informasi dan Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) dalam negeri 4. Peningkatan pelaksanaan transparansi layanan publik dengan pendaftaran Fidusia online Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Pemerintah Daerah Tersentralisasinya data online tentang pendaftaran Fidusia 1. Peningkatan kerangka hukum perubahan terhadap UU Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan Fidusia: a. Peraturan pelaksana keputusan menteri; b. Prosedur pengoperasian standar (SOP). 2. Perluasan serta sentralisasi administrasi dan data: a. Pencarian fungsional misalnya agar masyarakat dapat mencari informasi melalui sistem online berdasarkan identitas/nama penjamin dan identitas barang yang dijaminkan; b. uraian agunan secara cukup rinci; c. Pelatihan. 3. Peningkatan aksesibilitas melalui perbaikan aksesibilitas untuk pengguna lain. 4. Pengembangan pelaksanaan Roadmap: http://ngada.org hlm: 1 / 42

Transcript of INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL: 21 … · pendaftaran Fidusia 1.Peningkatan kerangka...

LAMPIRANINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR: 2 Tahun 2014TANGGAL: 21 Maret 2014

AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSITAHUN 2014

.AKSI PENANGGUNG

JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIAKEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5

I STRATEGI PENCEGAHANSistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi (TI) Dengan Fokus Pada:

1. Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di Seluruh Provinsi dengan Memperhitungkan Integrasi Internal Kelembagaanyang Telah Memiliki Target Jelas Sampai 2014, dengan Fokus pada Pemberian Perizinan

1. Peningkatantransparansi danakuntabilitaspengelolaan di bidangpertambanganberbasis TeknologiInformasi (TI)

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian,Kementerian Keuangan,Kementerian DalamNegeri, Komisi InformasiPusat

Masyarakat dan pelakubisnis mudahmengakses danmengetahui berbagaiinformasi yang terkaitpengelolaan di bidangpertambangan

1. Publikasi layanan informasi databidang pertambangan yangmenggunakan teknologiinformasi yang memuatinformasi database produksi,pelaku usaha, lokasi usaha

2. Adanya sistem berbasis TI yangterintegrasi secara real timeyang dapat diakses oleh semuastakeholder terkait (PemerintahDaerah)

2. Peningkatantransparansi izinpertambangan mineraldan batubara perProvinsi danKabupaten/Kota

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Kementerian DalamNegeri, KementerianKehutanan,PemerintahDaerah

Masyarakat mudahmengakses informasiterkait data izinpertambangan mineraldan batubara perprovinsi, kabupaten/kota

Terpublikasinya informasi wilayahpertambangan mineral danbatubara yang ter-update dandapat diakses oleh Provinsi danKabupaten/Kota serta masyarakatdi website Kementerian Energi danSumber Daya Mineral

3. Peningkatanpelaksanaantransparansi layananpublik di lingkunganKeimigrasian berbasisTeknologi Informasi(TI)

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Kementerian Luar Negeri TerimplementasinyaSistem Informasi danManajemenKeimigrasian (SIMKIM)di perwakilan luar negeriuntuk meminimalisasipenerbitan paspor yangmenyalahi prosedur

Terintegrasinya data online di 10perwakilan luar negeri denganSistem Informasi dan ManajemenKeimigrasian (SIMKIM) dalamnegeri

4. Peningkatanpelaksanaantransparansi layananpublik denganpendaftaran Fidusiaonline

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Pemerintah Daerah Tersentralisasinya dataonline tentangpendaftaran Fidusia

1. Peningkatan kerangka hukumperubahan terhadap UU Nomor42 Tahun 1999 tentang jaminanFidusia:a. Peraturan pelaksana

keputusan menteri;b. Prosedur pengoperasian

standar (SOP).2. Perluasan serta sentralisasi

administrasi dan data:a. Pencarian fungsional

misalnya agar masyarakatdapat mencari informasimelalui sistem onlineberdasarkan identitas/namapenjamin dan identitasbarang yang dijaminkan;

b. uraian agunan secara cukuprinci;

c. Pelatihan.3. Peningkatan aksesibilitas

melalui perbaikan aksesibilitasuntuk pengguna lain.

4. Pengembangan pelaksanaanRoadmap:

http://ngada.org hlm: 1 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5a. Pelaksanaan strategi dan

Rencana Kerja;b. Anggaran, Area Prioritas;c. Pelatihan dan

Pembangunan Kapasitas;d. Kampanye kesadaran

publik.5 Harmonisasi regulasi

terkait perizinaninvestasi

Badan KoordinasiPenanaman Modal

Kementerian DalamNegeri

Penyusunanrekomendasi kebijakandalam rangkasinkronisasi danharmonisasi peraturanperundang-undanganperizinan penanamanmodal

Tersusunnya rekomendasikebijakan dalam rangkasinkronisasi dan harmonisasiperaturan perundang-undanganperizinan penanaman modal

6. Pelaksanaantransparansi, danakuntabilitas dalampenanganan perkaraberbasis TeknologiInformasi (TI)

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kejaksaan RepublikIndonesia

Meningkatnyaakuntabilitaspenanganan perkaratindak pidana sehinggapublik dan pimpinandapat mengetahuisetidaknya:a. Kewajaran/kinerja

waktu penangananperkara, penggunaanupaya paksa, dll;

b. Prosentase laporanyang masuk, laporanyang ditindaklanjutike tahap selanjutnya

1. Tersedianya sistempenanganan perkara berbasisTeknologi Informasi di seluruhPolres sesuai PeraturanKepala Kepolisian RI No.14/2012 yang memiliki fiturantara lain:a. Surat Tanda Terima Laporan

(STTL) dan SuratPemberitahuanPerkembangan HasilPenyidikan (SP2HP) yangdapat diakses secara onlineoleh pelapor

b. Data dan status/tahappenanganan perkara yangdapat diakses oleh perwirapengawas penyidiktermasuk, antara lain jenisperkara, nilai perkara, waktupelaksanaan setiap tahappenanganan perkara, upayapaksa yang dilakukan(termasuk jenis barangyang disita).

2. Surat tanda terima laporandan surat pemberitahuanperkembangan hasilpenyelidikan/penyidikan(SP2HP) dan penyidikanyang dapat diakses secaraonline oleh pelapor

3. Dipublikasikannya dalamwebsite status penangananperkara yang menarikperhatian publik (perkarayang dimuat di media cetaknasional) termasuk, antaralain: inisial tersangka sertawaktu dan tindakan terkaitpenanganan perkara (misalmasih pemeriksaan saksi,kapan ditahan, kapan P19,kapan P21, dll)

7. PercepatanPenyediaan PetaDasar Pertanahan

Badan PertanahanNasional

Kementerian PekerjaanUmum, KementerianKehutanan, BadanInformasi Geospasial

Meningkatnya pelayananpublik terkait pertanahandengan berbasis padapeta dasar pertanahan

Tersedianya peta dasar pertanahanyang berbasis teknologi dan dapatdiakses oleh seluruh kantorpertanahan dan masyarakat diseluruh Indonesia

8. Peningkatantransparansi informasipublik terkait prosedurdan persyaratanpengurusan hak atastanah (tahapan,waktu,dan biaya yangspesifik sesuai obyektanah) sebagaimanatercantum dalamPerka BPN No 1 tahun2006 (online dan

Badan PertanahanNasional

Meningkatnyapenyebaran informasidan diseminasi terkaitprosedur danpersyaratan pengurusanhak atas tanahsebagaimana tercantumdalam Perka BPN No. 1Tahun 2006

Tersedianya informasi tentangprosedur dan persyaratanpengurusan hak atas tanah disetiap kantor pertanahankabupaten/ kota, provinsi dan pusat(online dan offline) di 200 (duaratus) kantor di 33 (tiga puluh tiga)provinsi

http://ngada.org hlm: 2 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5offline)

9. Peningkatantransparansi layananpublik bidangPertanahan dilingkungan KantorPertanahan, KantorWilayah Pertanahandan Kantor PusatBadan PertanahanNasional

Badan PertanahanNasional

Meningkatnyatransparansi pelayananpublik berbasisTeknologi Informasi (TI)

Tersedianya portal pelayananpublik pertanahan yang dapatdiakses oleh masyarakat, yangmenampilkan informasi status daripermohonan di setiap tahapan diseluruh kantor pertanahan di 33(tiga puluh tiga) provinsi

10. Evaluasi pelaksanaanPeraturan Bersama 4(empat) Menteri(Menteri Hukum danHak Asasi Manusia,Menteri Dalam Negeri,Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi,Menteri Perdagangan)dan Kepala BadanKoordinasiPenanaman Modaltentang PercepatanPelayanan Perizinandan Non Perizinanuntuk Memulai Usaha

KementerianKoordinator BidangPerekonomian

Kementerian DalamNegeri, KementerianHukum dan Hak AsasiManusia, KementerianTenaga Kerja danTransmigrasi,KementerianPerdagangan, BadanKoordinasi PenanamanModal

Meningkatnyakemudahan masyarakatdan dunia usaha dalampelayanan perijinan dannon perijinan untukmemulai usaha

Tersedianya laporan hasil evaluasipelaksanaan Peraturan Bersama 4(empat) Menteri dan Kepala BadanKoordinasi Penanaman Modal

11. Pengembangansistem informasiakreditasi

Badan StandarisasiNasional

Meningkatnya layananakreditasi laboratorium,lembaga inspeksi danlembaga sertifikasi yangcepat, non diskriminatif,transparan, independen,dan akuntabel

Tersedianya sistem informasiakreditasi yang berbasis web danlayanan akreditasi secara online

12. Penguatan PelayananIzin Pinjam PakaiKawasan Hutan(IPPKH)

KementerianKehutanan

1. Meningkatnyatransparansi prosespenerbitan IPPKHdengan interaksimanusia yangminimal

2. Pemrosesan IPPKHterlaksana tepatwaktu sesuaiPermenhutP.14/Menhut-II/2011

1. Terimplementasikannya sistemperizinan online untukpenerbitan IPPKH denganfasilitas tracking proses olehpemohon

2. Tercapainya 100% kesesuaianwaktu pemrosesan IPPKHsesuai PermenhutP.14/Menhut-II/2011

13. Penerapan sistemperizinan onlineberbasis TeknologiInformasi (TI)

KementerianPerhubungan

Meningkatnyatransparansi dan prosespenerbitan perizinansektor perhubungandengan interaksimanusia yang minimal

Tersedianya sistem perizinanonline dengan fasilitas trackingproses perizinan oleh pemohon

14. Penerapan sistempengendalian onlineberbasis TeknologiInformasi (TI) terkaitpelaksanaan kebijakansektor pangan

KementerianPertanian

KementerianPerdagangan,Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian

Terwujudnya prosespenerbitanperizinan/kuota imporyang transparan dandapat dipercaya

1. Tersedianya sistem perizinanonline untuk izin/kuota impordengan fasilitas tracking prosesperizinan oleh pemohonsampai dengan tahapanrekomendasi oleh KementerianPertanian

2. Terkoneksinya sistem onlinemonitoring perizinan/kuotaimpor dengan sistem onlineperizinan impor padaKementerian Perdagangan

15. Penerapan sistempengendalian onlineberbasis TeknologiInformasi (TI) terkaitpelaksanaan kebijakansektor pangan

KementerianPerdagangan

Kementerian Pertanian,Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian

Terwujudnya prosespenerbitanperizinan/kuota imporyang transparan dandapat dipercaya

1. Tersedianya sistem perizinanonline untuk izin/kuota impordengan fasilitas tracking prosesperizinan oleh pemohonsampai dengan penerbitanizin/kuota impor

2. Terkoneksinya sistem onlinemonitoring perizinan/kuotaimpor dengan sistem onlineperizinan impor padaKementerian Perdagangan

http://ngada.org hlm: 3 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 516. Pembentukan

KelembagaanPelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP)(Bagi PemerintahDaerah yang belummembentukkelembagaan PTSP)

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri

Terwujudnya PelayananPerizinan berusaha yangprima

Ditetapkannya Peraturan Daerahtentang PembentukanKelembagaan Pelayanan TerpaduSatu Pintu di Provinsi,Kabupaten/Kota

17. Pelimpahankewenanganpenerbitan perizinandan non perizinan didaerah kepadalembaga PelayananTerpadu Satu Pintu(PTSP)

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri

Pemberian danpenandatanganan izindan non izin di daerahdilaksanakan olehlembaga PTSP

Diterbitkannya dan disosialisasikanPeraturan Kepala Daerah tentangPelimpahan Kewenanganpenerbitan izin dan non izin didaerah kepada lembaga PTSP

18. Publikasi standarpelayanan terpadusatu pintu padalembaga PelayananTerpadu Satu Pintu(PTSP) (BagiPemerintah Daerahyang sudahmembentukKelembagaan PTSP)

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri

Transparansi danketerbukaan aksesinformasi kepadamasyarakat untukmendapatkan pelayananPTSP

Terpublikasikannya standarpelayanan terpadu satu pintumeliputi informasi mengenai waktu,biaya, persyaratan, dan prosedurperizinan dengan terbuka padalembaga PTSP

19. Penyediaan saranadan mekanismepenyelenggaraanpenangananpengaduan layananPelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP)

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri

Masyarakatmendapatkan akses danproses atas pengaduanterhadap kualitaspelayanan PTSP

Tersedianya sarana danmekanisme penyelenggaraanpenanganan pengaduan layananPTSP

20. Pelaksanaan PPNo.41 Tahun 2006tentang Perizinanmelakukan KegiatanLitbang bagiPerguruan TinggiAsing, Lemlit Asing,Badan Usaha Asingdan Orang Asing

Kementerian Risetdan Teknologi

Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia,Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi,Badan Tenaga NuklirNasional, LembagaPenerbangan danAntariksa Internasional,Badan StandarisasiNasional, BadanInformasi Geospasial,Badan Pengawas TenagaNuklir, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kementerian KoordinatorBidang Politik, Hukum,dan Keamanan, BadanIntelijen Negara

Terlaksananya PP No.41Tahun 2006 dalamrangka penilaian atasobjek perizinan dan sifatkerugian yang dapatditimbulkan dari kegiatanPenelitian danpengembangan (litbang)

Diterbitkannya Peraturan MenteriRiset dan Teknologi yang mengaturmengenai objek dan daftarperizinan kegiatan litbang

21. Pengembangansistem databaseperizinan

Badan PengawasTenaga Nuklir

Pelaksanaan pelayananperizinan yang akuratdan tepat waktu

Digunakannya B@lis (BAPETENLicensing and Inspection System)sebagai database pelayananperizinan dan pelaksanaaninspeksi

22. Tansparansi danakuntabilitaspengelolaan danapenanggulanganbencana

Badan NasionalPenanggulanganBencana

Masyarakat mengetahuimekanisme pengelolaandana penanggulanganbencana

Tersedia dan terpublikasikannyamekanisme pengelolaan danapenanggulangan bencana secaraonline

23. Transparansi danakuntabilitaspengelolaan danapenanggulanganbencana

Badan SAR Nasional Masyarakat mengetahuimekanisme pengelolaandana penanggulanganbencana

Tersedia dan terpublikasikannyamekanisme pengelolaan danapenanggulangan bencana secaraonline

2. Integrasi Mekanisme Penanganan Keluhan/Pengaduan Terhadap Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, TermasukProses Penegakan Hukum

24. Monitoring danEvaluasi (Monev)PelaksanaanMemorandum ofUnderstanding (MoU)dengan KepolisianNegara RI

KementerianPekerjaan Umum

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Efektivitas Monevpelaksanaan MoUdengan KepolisianNegara RI

Surat Tugas dan LaporanImplementasi MoU serta HasilMonitoring dan EvaluasiPelaksanaan MoU di 5 (lima)Provinsi

http://ngada.org hlm: 4 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 525. Tindak lanjut

penangananlaporan/pengaduanmasyarakat

Sekretariat JenderalOmbudsman

Laporan/pengaduanmasyarakat yang masukke Ombudsmanditindaklanjuti sesuaidengan standarpelayanan

Terpublikasinya penangananpengaduan masyarakat yang telahditindaklanjuti sesuai denganstandar pelayanan

26. Tindak lanjutpenangananpengaduanmasyarakat

Sekretariat MahkamahAgung

Ombudsman RepublikIndonesia

Pengaduan masyarakatyang masuk keMahkamah Agungditindaklanjuti oleh unitterkait

Terpublikasinya penangananpengaduan masyarakat yang telahditindaklanjuti

3. Membuka Akses Antar Lembaga Untuk Menindaklanjuti Pengaduan yang Disampaikan Masyarakat27. Peningkatan

pengawasan eksternaloleh KomitePengawas Perpajakanmelalui tindak lanjuthasil survei indekskepuasan di DirektoratJenderal Pajak (DJP)

KementerianKeuangan

Optimalisasi tindak lanjutterhadap hasil surveiIndeks Kepuasan di DJPyang dilakukan secaraberkala

Seluruh rekomendasi hasil surveiditindaklanjuti oleh DJP secaraberkala

28. Fasilitasi pengaduanmasyarakat bidangkesehatan

KementerianKesehatan

Kementerian Komunikasidan Informatika, DewanJaminan Sosial Nasional,Badan PenyelenggaraJaminan SosialKesehatan

Meningkatnyapenanganan pengaduanmasyarakat bidangkesehatan

Tersedianya fasilitas pengaduanmasyarakat bidang kesehatan

29. Penguatan koordinasiperpajakan dankepabeanan antaraDirektorat JenderalBea dan Cukai (DJBC)dan DirektoratJenderal Pajak (DJP)

KementerianKeuangan

Peningkatan penerimaannegara melaluipelaksanaan Joint Auditantara DJBC dan DJP

Pelaksanaan Joint Audit antaraDJBC dan DJP terhadap beberapaperusahaan yang antara lain berisiberapa potensi/penerimaan negarayang berhasil diselamatkan

30. Pelaksanaankoneksitas datakependudukan daripenyelenggara keInstansi pengguna

Kementerian DalamNegeri

Instansi pengguna yangdapat mengakses danmemanfaatkan databasekependudukan sebagaidasar penerbitandokumen informasiuntuk pelayanan publik.

Terlaksananya koneksitasdatabase kependudukan keinstansi pengguna

4. Keterbukaan Informasi Dalam Penanganan Perkara (Termasuk Perkara Korupsi), Perencanaan, dan Penganggaran Pemerintah31. Pelaksanaan

keterbukaan informasisesuai UU No.14tahun 2008

SeluruhKementerian/Lembaga(K/L)

Kementerian Komunikasidan Informatika, KomisiInformasi Pusat

Terlaksananyakewajiban K/L terkaitsebagaimanadiamanatkan dalam UUNo.14 tahun 2008

1. Terlaksananya StandardOperating Procedure(SOP) dan tugas PejabatPengelola Infomasi danDokumentasi (PPID) sesuaiUndang-undang

2. Terpublikasikannyainformasi publik secaraberkala di website K/L

3. Terlaksananya tindak lanjutputusan Komisi InformasiPusat (KIP) atau putusanpengadilan yang telahberkekuatan hukum tetapterkait sengketa informasi

32. Pelaksanaanketerbukaan informasisesuai UU No.14tahun 2008

Komisi InformasiPusat

Mahkamah Agung Terlaksananyakewajiban K/L terkaitsebagaimanadiamanatkan dalam UUNo.14 tahun 2008

Terlaporkannya pelaksanaanseluruh putusan Komisi InformasiPusat (KIP) atau putusanpengadilan yang telah berkekuatanhukum tetap terkait sengketainformasi oleh seluruh K/L

33. Pembentukan danpenguatan tugaspokok dan fungsiPejabat PengelolaInformasi danDokumentasi (PPID)Utama dan pembantu

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Kementerian Komunikasidan Informatika, KomisiInformasi Pusat

Terlaksananyakewajiban PemerintahProvinsi/ Kabupaten/Kota terkaitpembentukaninfrastrukturpelaksanaan danpublikasi informasi dasarsebagaimanadiamanatkan dalam UUNo.14 tahun 2008tentang KeterbukaanInformasi Publik dan

1. Terbentuknya Pejabat PengelolaInfomasi dan Dokumentasi(PPID)

2. Diterbitkannya StandardOperating Procedure (SOP)Layanan Informasi Publik

3. Dipublikasikanya daftarinformasi publik di websitePemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota

http://ngada.org hlm: 5 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5peraturan pelaksananya

34. Publikasi laporanpenerimaan danpengeluaran danakampanye PesertaPemilu yang telahdiaudit oleh AkuntanPublik

Sekretariat KomisiPemilihan Umum

Komisi PemberantasanKorupsi, BadanPengawas Pemilu,Dewan KehormatanPenyelenggara Pemilu

Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas laporanpenerimaan danpengeluaran danakampanye pesertaPemilu yang telah diaudit

Terpublikasikannya laporanpenerimaan dan pengeluaran danakampanye Peserta Pemilu yangtelah diaudit oleh akuntan publik

35. Pengawasan ataspenyaluran sertapenggunaan danaBantuan OperasionalSekolah (BOS) yangdikelola

Kementerian Agama Ombudsman Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyalurandan penggunaan danaBOS tahun berjalan

1. Tersedia dan terlaksananyasistem pengawasan ataspenyaluran dan penggunaandana BOS secara online

2. Tersedianya mekanismepelibatan masyarakat dalamsistem pengawasan ataspenyaluran dan penggunaandana BOS (didalamnya meliputikewajiban pelaksana dan hakmasyarakat dalampengawasan serta tindak lanjutjika ada pengaduan)

36. Pengelolaan haji yangdilakukan secaratransparan danakuntabel

Kementerian Agama KementerianPerhubungan

Masyarakat dapatmengakses pengelolaanhaji yang transparan danakuntabel

1. Tersedianya StandardOperating Procedure (SOP)dan Standar Pelayanan Minimal(SPM) setiap tahapan kegiatanpelayanan PenyelenggaraanIbadah Haji (Pusat, Embarkasimaupun Arab Saudi

2. Adanya sistem pelayanan satupintu yang memisahkan frontoffice dan back office untuksegala jenis pelayananpenyelenggaraan ibadah haji ditingkat pusat

37. OptimalisasiKeterbukaan informasidalam pengelolaanPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)Badan PengawasObat dan Makanan

Badan PengawasObat dan Makanan

Kementerian Keuangan Masyarakat dapatmengakses untukmemperolehpertanggungjawabanPNPB

Terpublikasikannya informasiperolehan PNBP Badan PengawasObat dan Makanan dalam websiteyang terdiri dari, antara lain:a) Jumlah seluruh PNBP yang

diperoleh untuk setiap jenislayanan/ denda;

b) Jumlah PNBP yang sudahdisetorkan ke kas negara

38. OptimalisasiKeterbukaan informasidalam pengelolaanPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi

Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi

Kementerian Keuangan Masyarakat dapatmengakses untukmemperolehpertanggungjawabanPNPB

Terpublikasikannya informasiperolehan PNBP Badan Pengkajiandan Penerapan Teknologi dalamwebsite yang terdiri dari, antaralain:a. Jumlah seluruh PNBP yang

diperoleh untuk setiap jenislayanan/ denda;

b. Jumlah PNBP yang sudahdisetorkan ke kas negara

39. OptimalisasiPeraturan KepalaBadan Pusat StatistikNomor 1 Tahun 2012tentang Persyaratandan Tata CaraPengenaan Tarif Rp.0,00 (Nol Rupiah)terhadap pihak tertentuatas PNBP yangberlaku pada BadanPusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kementerian Keuangan Masyarakat mengetahuipihak tertentu yangmendapatkan tarif Rp0,00 (nol rupiah) danjumlah PNBP di BPS

1. Publikasi daftar pihak tertentuyang mendapatkan tarif Rp.0,00 (nol rupiah)

2. Publikasi jumlah seluruh PNBPyang diperoleh untuk setiapjenis layanan

40. Penguatanpengawasan ataspenyaluran sertapenggunaan danaBantuan OperasionalSekolah (BOS)

KementerianPendidikan danKebudayaan

Ombudsman Peningkatantransparansi danakuntabilitas penyalurandan penggunaan danaBOS

Tersedianya mekanisme pelibatanmasyarakat dalam sistempengawasan atas penyaluran danpenggunaan dana BOS(didalamnya meliputi kewajibanpelaksana dan hak masyarakatdalam pengawasan serta tindaklanjut jika ada pengaduan)

http://ngada.org hlm: 6 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 541. Pengelolaan sistem

bantuan alokasi danaHibah pada pendidikanIslam yang transparandan akuntabel

Kementerian Agama Kementerian DalamNegeri, PemerintahDaerah

Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas dalamsistem pengelolaandana hibah

Terpublikasikannya sistem bantuandan alokasi dana hibah melaluiportal website Kementerian Agamayang secara mudah di akses olehpublik

42. PeningkatanTransparansimekanisme kebijakanekspor dan imporpangan

KementerianPertanian

Komisi Informasi Pusat Masyarakat mudahmengakses kebijakanterkait mekanismeekspor dan imporpangan

Jumlah masyarakat dan pelakubisnis yang mengaksesmekanisme kebijakan ekspor danimpor pangan

43. OptimalisasiPembangunan danpengembangansistem informasikewidyaiswaraan,pendidikan dan latihan(diklat), e-kajian,e-lakip, sisteminformasi penilaiankinerja pegawai,sistem informasikearsipan dinamis,sistem pengendaliankinerja

Lembaga AdministrasiNegara

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, BadanKepegawaian Negara

Termanfaatkannyasistem informasikewidyaiswaraan, diklat,termasuk e-lakip,e-kajian, penilaian kinerjapegawai, SistemInformasi KearsipanDinamis danpengendalian kinerja

Tersedianya Sistem informasikewidyaiswaraan, diklat, termasuke-lakip, e-kajian, penilaian kinerjapegawai, Sistem InformasiKearsipan Dinamis danpengendalian kinerja yang dapatdiakses di Internal LembagaAdministrasi Negara dan publik

44. Publikasi data kuotavolume Public ServiceObligation (PSO) danhasil verifikasiterhadap penyaluranBBM PSO tahunberjalan (2014) danusulan kuota volumeBBM PSO untuk tahunberikutnya (2015)

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Badan Usaha (BU)Pelaksanaan PSO KuotaVolume BBM, SKK Migas

Tersedianya data kuotavolume PSO dan hasilverifikasi terhadappenyaluran BBM PSOtahun berjalan (2014)dan usulan kuota volumeBBM PSO untuk tahunberikutnya (2015)

Terpublikasinya melalui portalwebsite SKK Migas secara berkaladata volume kuota BBM PSO danhasil verifikasi terhadap penyaluranBBM PSO tahun berjalan (2014)dan verifikasi terhadap penyaluranBBM PSO untuk tahun berikutnya(2015)

45. PelaksanaanTransparansiPenyaluran bantuankepada Koperasi danUsaha KecilMenengah

Kementerian Koperasidan Usaha KecilMenengah

Dinas Koperasi dan UKMProvinsi/Kabupaten/Kota

Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyaluranbantuan kepadakoperasi dan usaha kecilmenengah

1. Tersalurkannya bantuan kepadakoperasi dan usaha kecilmenengah secara transparan,cepat dan tepat

2. Tersedianya sistempengawasan atas penyaluranbantuan kepada koperasi danusaha kecil menengah

46. PelaksanaanTransparansiPenyaluran bantuansosial kepadamasyarakat

Kementerian Sosial Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyaluranbantuan sosial kepadamasyarakat

Tersedianya sistem pengawasanatas penyaluran bantuan sosialkepada masyarakat secara online

47. PelaksanaanTransparansiPenyaluran bantuanperumahan rakyat

KementerianPerumahan Rakyat

Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas penyaluranbantuan perumahanrakyat

1. Tersalurkannya bantuanperumahan rakyat secaratransparan, cepat dan tepat

2. Tersedianya sistempengawasan atas penyaluranbantuan perumahan rakyatsecara online

48. Transparansi danakuntabilitaspengelolaan danabantuanpengembangandaerah-daerahperbatasan wilayahnegara RepublikIndonesia

Badan NasionalPengelola Perbatasan

Kementerian DalamNegeri, KementerianKeuangan, KementerianPekerjaan Umum

Terpublikasinya jumlahdan jenis bantuan danabeserta laporanpertanggungjawabanpenggunaan danbantuan untukpengembangan daerah-daerah perbatasanwilayah RepublikIndonesia di websiteBadan NasionalPengelola Perbatasandan media massanasional

Tersedianya data jumlah dan jenisbantuan dana beserta laporanpertanggungjawaban penggunaandan bantuan untuk pengembangandaerah-daerah perbatasan wilayahRI di website Badan NasionalPengelola Perbatasan dan mediamassa nasional

49. OptimalisasiKeterbukaan informasidalam pengelolaanPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kementerian Keuangan,Badan PemeriksaKeuangan

Masyarakat dapatmengakses untukmemperolehpertanggungjawabanPNPB

Terpublikasikannya informasiperolehan PNBP KepolisianNegara Republik Indonesia dalamwebsite yang terdiri dari, antaralain:a. Jumlah seluruh PNBP yang

diperoleh untuk setiap jenis http://ngada.org hlm: 7 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5layanan/ denda;

b. Jumlah PNBP yang sudahdisetorkan ke kas negara

50. Publikasi JumlahPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)

Badan Meteorologi,Klimatologi danGeofisika

LembagaPenyelenggaraanPelayanan NavigasiPenerbangan Indonesia(LPPNPI)

Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan PNBP

Terpublikasikannya data perolehanPNBP Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika yangterdiri dari:a. Jumlah PNBP yang diperolehb. Jumlah PNBP yang disetor ke

Kas Negara51. Publikasi secara

reguler jumlahPenerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP)dari penangananperkara olehKejaksaan RepublikIndonesia(pengembaliankekayaan negara,denda dan barangrampasan)

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kementerian Keuangan,Badan PemeriksaKeuangan

Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan PNBP

Terpublikasikannya data perolehanPNBP Kejaksaan, yang terdiri dari:a. Jumlah potensi/ tagihan PNBP

yang diperoleh berdasarkanputusan pengadilan;

b. Jumlah PNBP yang sudahdieksekusi dan disetorkan keKas Negara di dalam websiteKejaksaan Republik Indonesia

52. Peningkatantransparansi danakuntabilitaspenanganan perkaraberbasis TeknologiInformasi (TI)

Kejaksaan RepublikIndonesia

Meningkatnyatransparansi danakuntabilitaspengawasanmasyarakat dalampenanganan perkara

Tersedianya sistem penangananperkara berbasis TI (website) yangmudah diolah menjadi databasekajian dan pengawasanpenanganan perkara serta dapatdiakses publik, yang memiliki fitur,antara lain:a) Identitas tersangka/terdakwa

termasuk profesi dan usia(khusus untuk informasi dalamwebsite,identitastersangka/terdakwa dijadikaninisial);

b) jenis perkara dan nilai perkara;c) waktu pelaksanaan setiap tahap

penanganan perkara danhasilnya (mulai dari menerimapengaduan s/d pengajuantuntutan);

d) upaya paksa yang dilakukan(termasuk jenis/nilai aset yangdisita);

e) pasal yang didakwakan;f) unsur

memperberatkan/memperingankan;

g) tuntutan pidana yang diajukan(termasuk lampirantuntutannya);

h) pidana yang dijatuhkanpengadilan.

53. Optimalisasi databaseSistem InformasiManajemen KejaksaanRepublik Indonesia(SIMKARI)

Kejaksaan RepublikIndonesia

Meningkatkankepercayaan publikterhadap kejaksaan

Tersedianya database 450 (empatratus lima puluh) dakwaan perkarakorupsi dan Pidana Umum(PIDUM) dalam SIMKARI

54. Peningkatantransparansi danakuntabilitas dataterkait perusahaan

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Meningkatnyatransparansi danaksesibilitas data terkaitperusahaan

Tersedianya sistem informasionline yang memudahkan pencariinformasi untuk mengakses datapokok terkait perusahaan (yangmenurut UU harus dilaporkan keKementerian Hukum dan HakAsasi Manusia), yang setidaknyamemuat fitur pencarian informasiberdasarkan alamat perusahaan,nama perusahaan, namapemegang saham serta namadireksi dan komisaris.

55. Peningkatantransparansi danakuntabilitas dataterkait peraturanperundang-undangan

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Meningkatnyatransparansi,aksesibilitas dan akurasidata terkait peraturanperundang- undangan

Tersedianya satu situs resmi diKementerian Hukum dan HakAsasi Manusia yang didukungdengan sistem pencarian yangmemudahkan masyarakat yang

http://ngada.org hlm: 8 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5setidaknya memuat:a. seluruh peraturan dan

keputusan utama (Undang-Undang (UU), PeraturanPemerintah Pengganti UndangUndang (Perpu), PeraturanPemerintah (PP), PeraturanPresiden (Perpres), KeputusanPresiden (Keppres) dan UUyang telah dibatalkanMahkamah Konstitusi).

b. seluruh peraturan menteri danlembaga/Lembaga PemerintahNon Departemen (LPND)(setidaknya sejak tahun 2012)

c. seluruh rancangan peraturan(UU, PP, Perpres, Keppresserta peraturan menteri,lembaga/LPND)

Tersusunnya rencana aksi jangkapendek dan jangka menengah,termasuk untuk memastikan:- penguatan database peraturan

perundang-undangan untuksemakin memudahkan aksesinformasi bagi masyarakat

- seluruh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dandaerah dapat diintegrasikandalam situs Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia

- adanya efisiensi pengelolaansitus/database peraturan lainyang selama ini dikelola masing-masing Kementerian/Lembaga

Ditetapkannya peraturan MenteriHukum dan Hak Asasi Manusiatentang kapan suatu rancanganperaturan dikategorikan sebagaidokumen yang wajib diumumkankepada publik sesuai UU No.14/2008

56. Transparansi prosespenghitungan suaradan rekapitulasi hasilPemilihan Umum(Pemilu)

Sekretariat KomisiPemilihan Umum

Badan Pengawas Pemilu,Dewan KehormatanPenyelenggara Pemilu,Mahkamah Konstitusi,Pengadilan Tata UsahaNegara

Terciptanya transparansipada prosespenghitungan dan hasilrekapitulasi suara dalamPemilu

1. Tersedianya instrumen untukmengontrol akuntabilitasproses penghitungan danrekapitulasi suara

2. Terpublikasinya hasilpenghitungan suara disetiaptempat pemungutansuara di Kabupaten/Kota,Rekapitulasi hasil penghitungandi Provinsi dan Pusat di websiteKomisi Pemilihan Umum

57. TransparansiPengelolaan anggaranPemilihan Umum(Pemilu)

Sekretariat KomisiPemilihan Umum

Kementerian Keuangan,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Badan PemeriksaKeuangan, BadanPengawasan Keuangandan Pembangunan,Badan Pengawas Pemilu

Transparansi danAkuntabilitaspenggunaan anggaranuntuk Pemilu

Terpublikasinya laporanpengelolaan anggaran Pemilu diwebsite Komisi Pemilihan Umum

58. Transparansipenanganan perkaraPemilihan Umum(Pemilu)

Sekretariat JenderalBadan PengawasPemilihan Umum

Meningkatnyatransparansi dalampenanganan perkarapemilu

Terpublikasinya pelanggaran dansanksi terkait dengan penangananperkara pemilu baik dalam tahappersiapan maupun dalam tahappelaksanaan pemilu di websiteBadan Pengawas PemilihanUmum

http://ngada.org hlm: 9 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 559. Peningkatan

transparansipengelolaan anggarandaerah

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Satuan Kerja PemerintahDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri

Pengelolaan anggaranPemerintah Daerahyang transparan danakuntabel

Terpublikasinya melalui websitemasing-masing PemerintahDaerah, yaitu:1. Ringkasan Rencana Kerja dan

Anggaran Satuan KerjaPemerintah Daerah (RKA-SKPD);

2. Ringkasan Rencana Kerja danAnggaran-Pejabat PengelolaKeuangan Daerah(RKA-PPKD);

3. Rancangan Peraturan Daerahtentang Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah (APBD);

4. Peraturan Daerah tentangAnggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD);

5. Rancangan Peraturan Daerahtentang Perubahan AnggaranPendapatan dan BelanjaDaerah (APBD);

6. Peraturan Daerah tentangPerubahan AnggaranPendapatan dan BelanjaDaerah (APBD);

7. Ringkasan DokumenPelaksanaan Anggaran-SatuanKerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD);

8. Ringkasan DokumenPelaksanaan Anggaran-SatuanKerja Perangkat Daerah (DPA-PPKD);

9. Laporan Realisasi Anggaran(LRA) seluruh SKPD;

10. Laporan Realisasi AnggaranPejabat Pengelola KeuanganDaerah LRA-PPKD;

11. Laporan Kinerja PemerintahDaerah (LKPD) yang sudahaudit;

12. Opini atas Laporan KinerjaPemerintah Daerah (LKPD)

60. Publikasi dokumenRencanaPembangunan Daerahdan Rencana KerjaSatuan PerangkatDaerah

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri

Tersedianya aksesmasyarakat terhadapdokumen rencanapembangunan daerah(RencanaPembangunan JangkaPanjang Daerah(RPJPD), RencanaPembangunan JangkaMenengah Daerah(RPJMD) dan RencanaKerja PemerintahDaerah (RKPD) sertadokumen RencanaStrategis Satuan KerjaPerangkat Daerah(Renstra SKPD) danRencana Kerja (Renja)SKPD

Terpulikasikannya melalui website,yaitu1. Rencana pembangunan daerah

(RPJPD, RPJMD dan RKPD)serta

2. Dokumen Rencana SatuanKerja Perangkat Daerah(Renstra SKPD dan RenjaSKPD).

61. Pelaksanaantransparansipengelolaan anggarandi lingkunganSekretariat JenderalDewan KetahananNasional

Dewan KetahananNasional

Badan PemeriksaKeuangan, KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian Keuangan

Pengelolaan anggaranSekretariat JenderalDewan KetahananNasional yangtransparan danakuntabel

1. Tersedianya StandardOperating Procedure (SOP)pelaksanaan transparansi danpublikasi pengelolaan anggaran

2. Pelaksanaan mekanismetransparansi pengelolaananggaran dan publikasi laporanberkala melalui website

3. Tersedianya sistem aplikasitransparansi dan publikasipengelolaan anggaran online

Keterbukaan Prosedur Pengoperasian Standar (Standard Operating Procedure) Penanganan Perkara dan Pemrosesan Pihak yangMenyalahgunakan Wewenang

http://ngada.org hlm: 10 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 562. Optimalisasi

Penanganan dugaanpelanggaran olehoknum KepolisianNegara RepublikIndonesia yangmenjadi sorotan mediamassa

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Meningkatnyakepercayaan publikterhadap KepolisianNegara RepublikIndonesia

1. Tersedianya database lengkapterkait dugaan pelanggarandisiplin/ kode etik danpelanggaran penangananperkara yang dimuat di mediacetak nasional serta prosespenanganannya, termasuk,antar lain: jenis dan bentukdugaan pelanggarannya,proses yang telah dilakukanuntuk memeriksa sertamengklarifikasi dugaan tersebutserta kesimpulan dan tindaklanjutnya

2. Seluruh dugaan pelanggaran diatas diproses sesuai ketentuanyang berlaku oleh KepolisianNegara Republik Indonesia danKomisi Kepolisian Nasional(Kompolnas)

63. Pelaksanaantransparansi danakuntabilitaspenanganan perkaraterkait narkotika danobat-obatan terlarangberbasis TeknologiInformasi (TI)

Badan NarkotikaNasional

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia

Meningkatkanakuntabilitaspenanganan perkara dankepuasan pelapor tindakpidana penyalahgunaannarkotika danobat-obatan terlarang

1. Tersedianya sistempenanganan perkara berbasisTI (website) yang mudah diolahmenjadi database kajian danpengawasan penangananperkara, yang memiliki fitur datadan status/tahap penangananperkara yang dapat diaksesoleh publik

2. Terpublikasikannya jumlahbarang bukti yangditemukan/disita

Penyempurnaan Kode Etik Dengan Sanksi yang Jelas (Diperkuat dengan Penerbitan Peraturan Pemerintah tentang DisiplinPegawai)

64. Penegakan Kode EtikInsan Ombudsman

Sekretariat JenderalOmbudsman

Peningkatan ketaatanterhadap kode etik

Penerapan sanksi bagi InsanOmbudsman yang melakukanpelanggaran kode etik

65. Penyusunan Kode EtikPegawai KomisiPengawas PersainganUsaha

Komisi PengawasPersaingan Usaha

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, BadanKepegawaian Negara,Komisi PemberantasanKorupsi

Tersedianya peraturanKode Etik PegawaiKomisi PengawasPersaingan Usaha

Tersusunnya Kode Etik PegawaiKomisi Pengawas PersainganUsaha

66. Pelaksanaan KodeEtik Pegawai BadanPertanahan Nasional

Badan PertanahanNasional

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, BadanKepegawaian Negara,Komisi PemberantasanKorupsi

Meningkatnya sikap danperilaku anti korupsipegawai BadanPertanahan Nasional

Tersusun dan terlaksananya KodeEtik Pegawai Badan PertanahanNasional

Pengendalian dan Pengawasan Proses Pelayanan Publik, Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), SertaPublikasi Pelaku Penyalahgunaan Jabatan

67. Pemantauan danEvaluasi SistemManajemen PelayananPertambanganTerpadu Berbasiswebsite

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Masyarakat dan pelakubisnis mudahmengakses danmengetahui prosesperijinan usahapertambangan

Laporan pelaksanaan pemantauandan evaluasi Sistem PelayananInformasi dan Investasi Terpadubidang pertambangan Berbasiswebsite

68. Pemantauan danEvaluasi SistemManajemen PelayananInvestasi MigasTerpadu Berbasiswebsite

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Masyarakat dan pelakubisnis mudahmengakses danmengetahui prosesperijinan usaha migas

Laporan pelaksanaan pemantauandan evaluasi Sistem PelayananInvestasi Migas Terpadu Berbasiswebsite secara berkala

69. Pemantauan danEvaluasi pelaksanaanStandar PelayananMinimum TransportasiDarat

KementerianPerhubungan

OptimalisasiPengelolaanTransportasi Darat yangTransparan danAkuntabilitas sebagaiSalah satu LayananPublik

Tersedianya Laporan pemantauandan evaluasi pelaksanaan StandarPelayanan Minimal (SPM)Angkutan Umum Massal

http://ngada.org hlm: 11 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 570. Peningkatan

pembangunan SistemPelayananOperasional TerminalKhusus dan Terminaluntuk KepentinganSendiri SecaraTransparan danAkuntabel

KementerianPerhubungan

Kementerian Keuangan,Pemerintah Daerah

Pemetaan TerminalKhusus dan TerminalUntuk KepentinganSendiri Tanpa Ijin PerWilayah

Tersedianya Pemetaan TerminalKhusus dan Terminal UntukKepentingan Sendiri Tanpa Ijin

71. PelaksanaanPeraturan MenteriPendayagunaanAparatur Negara danReformasi BirokrasiNomor 37 tahun 2012Tentang PedomanPenanganan BenturanKepentingan

KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi

DilaksanakannyaPeraturan MenteriPendayagunaanAparatur Negara danReformasi BirokrasiNomor 37 Tahun 2012Tentang PedomanPenanganan BenturanKepentingan olehseluruh pejabat dilingkungan birokrasi

1. Sosialisasi Peraturan MenteriPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi Nomor 37 Tahun 2012Tentang Pedoman PenangananBenturan Kepentingan

2. Jumlah instansi pemerintahyang melaporkan pelaksanaanPeraturan MenteriPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi Nomor 37 tahun 2012Tentang Pedoman PenangananBenturan Kepentingan olehseluruh pejabat di lingkunganbirokrasi

72. Penyusunan petunjukteknis (Juknis)penetapan formasiterkait langkahkegiatan penetapanformasi danmetodologiperhitungan alokasiformasi

KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi

Badan KepegawaianNegara

Tersusunnya JuknisPenetapan Formasiterkait langkah kegiatanpenetapan formasi danmetodologi perhitungandan alokasi formasi

Ditetapkannya Juknis formasiterkait langkah kegiatan penetapanformasi dan metodologiperhitungan alokasi formasi

73. OptimalisasiPelaksanaanpengawasan eksternaldalam kerangka EMI(PengawasanEksternalMemanfaatkanPengawasan Internal)dan IME (PengawasanInternal MendukungPengawasanEksternal)

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Koordinasi KepolisianNegara RepublikIndonesia dan instansipengawas eksternalmeningkat

Seluruh pengaduan yangdisampaikan lembaga terkaitseperti Komisi PemberantasanKorupsi, Badan PemeriksaKeuangan, Ombudsman, KomisiKepolisian Nasional, dll diprosessesuai ketentuan yang berlaku

74. Membangun sistemmonitoring danevaluasi yang dapatmenjaminpelaksanaanpengawasan internaldan eksternal yangakuntabel

Kejaksaan RepublikIndonesia

Komisi Kejaksaan, BadanPemeriksa Keuangan,Ombudsman, KomisiPemberantasan Korupsi

Peningkatanakuntabilitas danintegritas KejaksaanRepublik Indonesiamelalui pengawasaninternal dan eksternal

1. Tersedianya Laporanpelaksanaan monitoring danevaluasi pengawasan internaldan eksternal secara berkala(Jaksa Agung MudaPengawasan (Jamwas) danKomisi Kejaksaan (Komjak)saling memberi laporan)

2. Seluruh pengaduan yangdisampaikan lembaga terkaitseperti Komisi PemberantasanKorupsi, Badan PemeriksaKeuangan, Ombudsman,Komjak dll diproses sesuaiketentuan yang berlaku

75. PenyempurnaanSistem PengendalianIntern di lingkunganBadan PengawasTenaga Nuklir

Badan PengawasTenaga Nuklir

Badan PengawasanKeuangan danPembangunan

Peningkatan Ketaatanterhadap ketentuanperaturan perundang-undangan danberkurangnya perilakukorupsi dalamorganisasi pemerintah

Laporan berkala hasil perbaikansistem pengendalian intern yangberbasis resiko

76. Pelaksanaan strategiantikorupsi melaluiimplementasi FraudControl Plan (FCP)pada instansipemerintah dan badanusaha milik

Badan PengawasanKeuangan danPembangunan

Instansi Pemerintah,Badan Usaha MilikPemerintah

Menguatnya upayadalam pencegahankorupsi

Terimplementasinya FCP padainstansi pemerintah dan badanusaha milik pemerintah

http://ngada.org hlm: 12 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5pemerintah

77. Peningkatantransparansi danpemantauan terhadappelaksanaan StandarPelayanan dalamsektor perhubunganudara

KementerianPerhubungan

Masyarakat dan badanusaha angkutan udaramendapatkan informasiyang jelas mengenaiperforma pelaksanaanstandar pelayanan olehbadan usaha angkutanudara

1. Terlaksananya penilaian/auditterhadap pelaksanaanpelayanan publik oleh BadanUsaha Angkutan Udara yangberoperasi sesuai PeraturanMenteri Perhubungan No. 49Tahun 2012 tentang StandarPelayanan Penumpang KelasEkonomi Angkutan Udara NiagaBerjadwal Dalam Negeri

2. Terpublikasikannya hasilpelaksanaan penilaian melaluimedia secara berkala (per 6bulan) sesuai dengan Pasal 78Peraturan MenteriPerhubungan No. 49 Tahun2012

78. Penerapan sistempengendalian onlineberbasis TeknologiInformasi (TI) terkaitpelaksanaan kebijakansektor pangan

KementerianPertanian

Kementerian DalamNegeri, KementerianPerdagangan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian Keuangan

Meningkatnya sistempengendalian internalagar pupuk bersubdisitersalur dengan tepatwaktu, tepat guna dantepat jumlah

Tersedianya sistem monitoringstock penyaluran pupuk bersubsidiberbasis TI

79. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)

Badan KoordinasiPenanaman Modal

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik

80. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)

Kementerian DalamNegeri

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

1. Tersampaikannya data-dataterkait perpajakan diKementerian/Lembaga tersebutke Kementerian Keuangansecara rutin dan tidak hanyaterbatas pada jenis data yangtelah diatur dalam PMK No.132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik

2. Tersusunnya surat edaranMenteri Dalam Negerimengenai penyampaiandata-data terkait perpajakandari Pemerintah Provinsi danPemerintah Kabupaten/Kota keDirektorat Jenderal PajakKementerian Keuangan diantaranya data dan informasiterkait pertambangan danmigas, perkebunan, kehutanan,properti, serta data-data lainyang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31Tahun 2012 tentang Pemberiandan Penghimpunan Data danInformasi yang Berkaitandengan Perpajakan

81. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)

Badan PertanahanNasional

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik

82. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)

KementerianPerdagangan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalam

http://ngada.org hlm: 13 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5PMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik

83. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)

KementerianPerhubungan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik

84. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik

85. Penyampaian datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)

LembagaPenerbangan danAntariksa Nasional

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diKementerian/Lembaga tersebut keKementerian Keuangan secararutin dan tidak hanya terbatas padajenis data yang telah diatur dalamPMK No 132/PMK.03/2013 dalambentuk data elektronik

86. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianKesehatan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke Direktorat JenderalPajak Kementerian Keuangandiantaranya: data sektor Farmasidan Rumah Sakit, daftar RumahSakit, Daftar Apotik, DaftarPerusahaan Farmasi, datadistribusi obat- obatan sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

87. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Badan Pusat Statistik Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya datastatistik perkebunan,pertambangan, kehutanan,transportasi, properti, industri sertadata lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

88. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke Direktorat JenderalPajak Kementerian Keuanganuntuk peningkatan penerimaanpajak dalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

89. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Sekretariat KomisiPemilihan Umum

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya datapendanaan partai politik, dataCalon Legislatif, Calon Presidendan Calon Wakil Presiden sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan.

http://ngada.org hlm: 14 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 590. Penyampaian data

dan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya datakepemilikan kendaraan bermotor,peralihan kepemilikan kendaraanbermotor, serta data- data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan

91. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Kementerian TenagaKerja danTransmigrasi

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya daftarperusahaan jasa pengirimantenaga Kerja serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan

92. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianPendidikan danKebudayaan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya databadan/yayasan/lembagapenyelanggara pendidikan sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

93. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Kementerian Agama Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya perusahaanpenyelanggara jasa perjalanan hajidan umroh serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan

94. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Kementerian BadanUsaha Milik Negara

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

1. Tersampaikannya data-dataterkait perpajakan keKementerian Keuangandiantaranya data-data dariseluruh perusahaan-perusahaan Badan Usaha MilikNegara yang ada kaitannyadengan potensi pajak, Supplier,customer serta data-data lainyang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31Tahun 2012 tentang Pemberiandan Penghimpunan Data danInformasi yang Berkaitandengan Perpajakan

2. Tersusunnya surat edaranMenteri Badan Usaha MilikNegaramengenai penyampaiandata-data terkait potensiperpajakan dari Perusahaan-Perusahaan Badan Usaha MilikNegarake Direktorat JenderalPajak Kementerian Keuangandalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31Tahun 2012 tentang Pemberian http://ngada.org hlm: 15 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5dan Penghimpunan Data danInformasi yang Berkaitandengan Perpajakan

95. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagamaupun instansipemerintah

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya pendirianperusahaan, pemegang saham,susunan direksi, permohonankepailitan, likuidasi, merger,akuisidi, keimigrasian, HAKI sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

96. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianKehutanan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan ke KementerianKeuangan diantaranya perijinanpertambangan dan perkebunan dikawasan hutan, hak pengusahaanhutan (HPH), serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan

97. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianPertanian

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya ijinpengadaan pembibitan,peternakan, pupuk, serta data- datalain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

98. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianKomunikasi danInformatika

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya data terkaitpengguna layanan telekomunikasi,provider, serta data-data lain yangberguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan

99. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Kementerian Kelautandan Perikanan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya ijin industridibidang perikanan, kapalpenangkap ikan serta data-data lainyang berguna untuk peningkatanpenerimaan pajak dalam bentukdata elektronik berdasarkan PPNomor 31 Tahun 2012 tentangPemberian dan PenghimpunanData dan Informasi yang Berkaitandengan Perpajakan

100. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianPerindustrian

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan diantaranya daftarperusahaan industrial, pabrik, sertadata-data lain yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

http://ngada.org hlm: 16 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5101. Penyampaian data

dan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

Kementerian Koperasidan Usaha KecilMenengah

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

102. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianPekerjaan Umum

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

103. Penyampaian datadan informasi terkaitperpajakan darikementerian, lembagadan instansipemerintah

KementerianPertahanan

Kementerian Keuangan Mendorong kepatuhandalam penyampaiandata dan informasiperpajakan

Tersampaikannya data-data terkaitperpajakan yang berguna untukpeningkatan penerimaan pajakdalam bentuk data elektronikberdasarkan PP Nomor 31 Tahun2012 tentang Pemberian danPenghimpunan Data dan Informasiyang Berkaitan dengan Perpajakan

104. Pengumpulan datadan informasiperpajakan dariinstansi pemerintah,lembaga, asosiasi,dan pihak lain (ILAP)maupun yang belummasuk dalam PMK no132/PMK.03/2013

KementerianKeuangan

Instansi pemerintah,lembaga, asosiasi, danpihak lain

Mendorong penguatandatabase dan informasiperpajakan untukmeningkatkanpenerimaan negarasektor Pajak

Laporan PelaksanaanPengumpulan data dan informasiperpajakan dari instansi/lembagayang telah diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan yang berisiuraian jumlah data-data yangterkumpul secara elektronik sertapemanfaatannya

105. Peningkatanpemantauan danpengawasanpemenuhan kewajibanperpajakan melaluipenerapan taxclearance

KementerianKeuangan

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia, BankIndonesia

Penyusunan PeraturanMenteri Keuangan yangmengatur mengenaipenerapan kewajiban taxclearance bagi WajibPajak tertentu

Tersusunnya Peraturan MenteriKeuangan yang mengaturkewajiban tax clearance bagi wajibpajak yang akan melakukandiantaranya: Merger, Akuisisi,Likuidasi, kredit bank, ekspor,impor, intial public offering, ijinpertambangan, ijin pengelolaankehutanan dan sebagainya

106. Penyediaan informasiterkait pelayananpublik di bidangkependudukan,kesehatan, danpendidikan

Kementerian DalamNegeri

PemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota

Masyarakatmendapatkan informasimengenai persyaratan,proses, biaya dan waktuterkait pelayanan dasardalam bidangkependudukan,kesehatan, danpendidikan

Tersedianya Surat Edaran MenteriDalam Negeri terkait penyediaaninformasi mengenai persyaratan,proses, biaya dan waktu terkaitpelayanan publik dasar dalambidang kependudukan, kesehatan,dan pendidikan di tempat-tempatpenyedia layanan publik

107. Peningkatanpengawasanpelaksanaan programKementerianPekerjaan UmumTahun Anggaran (TA)2013 dan PenguatanSistem PengendalianInternal Pemerintah(SPIP) melaluiManajemen Resiko

KementerianPekerjaan Umum

Badan PemeriksaKeuangan, KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KepolisianNegara RepublikIndoneria, KomisiPemberantasan Korupsi,Badan PengawasanKeuangan danPembangunan

1. Program KerjaPengawasanTahunan 2014 danpendampingan/evaluasi

2. Tersedianya AksesPengaduanMasyarakat melaluiwebsite KementerianPekerjaan Umumdan menindaklanjutipengaduanmasyarakat denganwaktu < 90 hari

3. Rencana sosialisasipenerapan SPIPmelalui ManajemenRisiko bagi Eselon IIdan Balai sesuaiInstruksi MenteriPekerjaan Umum(InMen PU) No.02/IN/M/2011

1. Terlaksananya audit tahun2014:- Audit Komprehensif = 450

Obrik- Audit Serentak = 450 Obrik- Evaluasi pelaksanaan Audit

Komprehensif dan AuditKinerja di Tahun 2014

2. Terlaksananya AuditKhusus/Litwal Tahun 2014 = 50buah,

3. Realisasi SosialisasiManajemen Risiko pada 50Satuan kerja/Pejabat PembuatKomitmen yang tergolongstrategis sesuai IN Men PU No.02/IN/M/2011 di seluruhIndonesia

Pembenahan Sistem Melalui Reformasi Birokrasi dengan Fokus Pada Lembaga Penegak Hukum dan Peradilan http://ngada.org hlm: 17 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5108. Sinkronisasi Kajian

sebagai bahanpenyusunan kebijakannasional di lingkunganPaguyubanPendayagunaanAparatur Negara

KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi

Badan KepegawaianNegara, LembagaAdministrasi Negara,Badan PengawasanKeuangan danPembangunan

Meningkatnya kualitaskajian paguyubanpendayagunaan aparaturNegara

1. Tersedianya data kajian yangdiperlukan sebagai bahanmasukan untuk menyusunkebijakan nasional

2. Terlaksananya review terhadapproposal kajian yang diajukanKementerian/LembagaPaguyuban PendayagunaanAparatur Negara

109. Perbaikan ketentuanteknis dan mekanismepengadaan CalonPegawai Negeri Sipil(CPNS) sertamelaksanakanpengawasan sertapengendalian terhadapkegiatan pengadaanCPNS

Badan KepegawaianNegara

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi

Perumusan ketentuanteknis pengadaan CPNSserta melaksanakanpengawasan sertapengendalian terhadapkegiatan pengadaanCPNS

Penetapan ketentuan teknis danmekanisme pengadaan CPNSserta melaksanakan pengawasandan pengendalian terhadapkegiatan pengadaan CPNS

110. Penataan kebijakandan peningkatanakuntabilitaspengelolaan anggaran,Tugas Perbantuan danDekonsentrasi untuksarana pendidikandasar, menengah, danperguruan tinggi

KementerianPendidikan danKebudayaan

Kementerian Keuangan,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional

Penyusunan PeraturanMenteri Pendidikan danKebudayaan(PerMendikbud) tentangpenentuan kriteriapenerima, mekanismepelaksanaan, danpengawasan sertapartisipasi publik dalammelakukan pengawasanterhadap alokasi tugasperbantuan dandekonsentrasi untukpendidikan

1. Tersusunnya PerMendikbudtentang penentuan kriteriapenerima, mekanismepelaksanaan, pengawasan, danpartisipasi publik dalammelakukan pengawasanterhadap alokasi tugasperbantuan, dan dekonsentrasi

2. TerpublikasikannyaPerMendikbud melalui websitedan poster di berbagai daerah(Pemerintah Daerah Provinsi,kabupaten, dan Kota), danterlaksananya sistempengawasan penggunaan danahibah, tugas perbantuan, dandekonsentrasi

111. PembentukanPeraturanPencegahan KorupsiPolitik

Sekretariat JenderalBadan PengawasPemilihan Umum

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia

Adanya instrumen dalammencegah terjadinyakorupsi politik

Tersusunnya peraturanpencegahan terjadinya korupsipolitik

Sertifikasi Hakim Tipikor Berdasarkan Kompetensi dan Integritas112. Penyelenggaraan

sertifikasi hakimTindak Pidana Korupsi(Tipikor)

Sekretariat MahkamahAgung

Komisi Yudisial Meningkatnya integritasdan kualitas hakimtipikor

Terselenggarakannya prosessertifikasi hakim tipikor denganmelibatkan Komisi Yudisial, ahlidan wakil masyarakat

113. Evaluasi pelaksanaanseleksi calon hakimberdasarkankompetensi

Sekretariat MahkamahAgung

Komisi Yudisial Penyusunan laporanevaluasi pelaksanaanseleksi hakimberdasarkan kompetensi

Publikasi laporan evaluasipelaksanaan seleksi hakimberdasarkan kompetensi melaluiportal website Mahkamah Agung

Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Pengaduan Internal dan Eksternal (Termasuk Masyarakat) Atas PenyalahgunaanKewenangan

114. Pelaksanaanwhistleblowing systemdan penyelesaianpenangananpengaduanmasyarakat yangterintegrasi diKementerian/Lembaga(K/L)

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, BadanPertanahan Nasional,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianAgama, KementerianKesehatan,KementerianPekerjaan Umum,KementerianKeuangan,KementerianPertanian,Kementerian TenagaKerja danTransmigrasi,

Lembaga PerlindunganSaksi dan Korban, KomisiPemberantasan Korupsi

Meningkatnyaperlindungan kepadawhistle blower dalamrangka pemberantasankorupsi dan mendorongpengungkapanpenyimpangan ataupenyalahgunaankewenangan dilingkungan K/L

1. Tersedianya StandardOperating Procedure (SOP)yang menjamin perlindungandan kerahasiaan bagi whistleblower yang disusunbekerjasama dengan KomisiPemberantasan Korupsi danLembaga Perlindungan Saksidan Korban

2. Tersedianya unit/tim pelaksanawhistle blowing system yangkredibel dan memilikimekanisme koordinasi denganaparat penegak hukum

3. Tersedianya whistle blowingsystem online pada K/L

4. Tersedianya laporan danevaluasi pelaksanaan whistleblowing system

http://ngada.org hlm: 18 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5Kementerian Sosial,KementerianPembangunan DaerahTertinggal,KementerianPerhubungan,KementerianKehutanan, SekretariatBadan PemeriksaKeuangan

115. Pelaksanaan whistleblowing system danpenyelesaianpenangananpengaduanmasyarakat yangterintegrasi diKementerian/Lembaga(K/L)

LembagaPerlindungan Saksidan Korban

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, BadanPertanahan Nasional,Kementerian Energi danSumber Daya Mineral,Kementerian PendidikandanKebudayaan,KementerianHukum dan Hak AsasiManusia, KementerianAgama, KementerianKesehatan, KementerianPekerjaan Umum,Kementerian Keuangan,Kementerian Pertanian,Kementerian TenagaKerja dan Transmigrasi,Kementerian Sosial,KementerianPembangunan DaerahTertinggal, KementerianPerhubungan,Kementerian Kehutanan,Sekretariat BadanPemeriksa Keuangan

Meningkatnyaperlindungan kepadawhistle blower dalamrangka pemberantasankorupsi dan mendorongpengungkapanpenyimpangan ataupenyalahgunaankewenangan dilingkungan K/L

1. Terlaksananya pendampingankepada K/L dalammengembangkan standarwhistle blowing system

2. Tersusunnya laporan evaluasipelaksanaan whistle blowingsystem di K/L terkait

116. OptimalisasiPelaksanaan StandarOperasional Prosedurterkait penangananpengaduanmasyarakat

KementerianSekretariat Negara

Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah

Peningkatanpenanganan terhadappengaduan masyarakat

1. Tersedianya informasipenanganan pengaduanmasyarakat yang dapat diaksespublik melalui websiteKementerian SekretariatNegara

2. Laporan koordinasi,pemantauan, dan evaluasipelaksanaan penangananpengaduan masyarakat

117. Pelaksanaan Undang-Undang (UU)Perlindungan Saksidan Korban sertaPeraturan BersamaPimpinan InstansiPenegak Hukum danInstansi Terkaittentang Perlindunganbagi saksi, pelapor,saksi pelapor danpelaku tindak pidanayang bekerjasama(justice collaborators)

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Lembaga PerlindunganSaksi dan Korban

Masyarakat dan pelakukejahatan beranimembantu aparatpenegak hukum untukmengungkapkankejahatan, baik sebagaipelapor, saksi, maupunpelaku yangbekerjasama

Terlaksananya perlindungan danjaminan kepada pelapor, saksipelapor dan pelaku tindak pidanayang bekerjasama (justicecollaborators) yang diatur dalamUU dan Peraturan Bersama, antaralain:1. Diberikannya jaminan

perlindungan dan insentifkepada pelapor, saksi danpelaku bekerjasama sesuaiketentuan dan kondisi yangada, termasuk pelapor tidakakan diproses lebih dahulu jikaterlapornya mengadukanpelapor balik ke kepolisian

2. Lembaga Perlindungan Saksidan Korban mendapatkankemudahan dalammenjalankan tugasnya sesuaiketentuan yang berlaku pelaportidak akan diproses lebihdahulu jika terlapornyamengadukan pelapor balik kekepolisian.

3. Lembaga Perlindungan Saksidan Korban mendapatkankemudahan dalammenjalankan tugasnya sesuai http://ngada.org hlm: 19 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5ketentuan yang berlaku

118. Pelaksanaan UUPerlindungan Saksidan Pelapor sertaPeraturan BersamaPimpinan InstansiPenegak Hukum danInstansi Terkaittentang Perlindunganbagi saksi, pelapor,saksi pelapor danpelaku tindak pidanayang bekerjasama(justice collaborators)

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Mahkamah Agung,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Komisi PemberantasanKorupsi, LembagaPerlindungan Saksi danKorban

Peran serta Masyarakatdan pelaku tindak pidanayang bekerjasama(justice collaborators)dalam membantu aparatpenegak hukum untukmengungkapkankejahatan, baik sebagaipelapor, saksi, maupunpelaku yangbekerjasama

Terlaksananya perlindungan danjaminan kepada pelapor, saksipelapor dan pelaku tindak pidanayang bekerjasama (justicecollaborators) yang diaturdalam UUdan Peraturan Bersama, antaralain: 1. Diberikannya jaminanperlindungan dan insentif kepadapelapor, saksi dan pelakubekerjasama sesuai ketentuan dankondisi yang ada, termasuk pelaportidak akan diproses lebih dahulujika terlapornya mengadukanpelapor balik ke kepolisian. 2.Lembaga Perlindungan Saksi danKorban mendapatkan kemudahandalam menjalankan tugasnyasesuai ketentuan yang berlaku

119. Peningkatanpenangananpengaduanmasyarakat dilingkungan kantorPertanahanKabupaten/ Kota dankantor wilayah BadanPertanahan Nasionalyang berbasisTeknologi Informasi(TI)

Badan PertanahanNasional

Meningkatnya kualitaspenanganan pengaduanmasyarakat yangberbasis TI

1. Tersedianya sarana danpetugas pengelolaanpengaduan masyarakat melaluiportal Badan PertanahanNasional di 200 (dua ratus)kantor pertanahan yangmenyediakan informasimengenai status/ tindak lanjutpenanganan pengaduan yangdapat diakses masyarakat(khusunya pengadu/ pelapor)dalam website/ portal BadanPertanahan Nasional

2.100% tindak lanjut rekomendasiOmbudsman

120. Pelayanan pengaduanmasyarakat terkaittahapan PemilihanUmum

Sekretariat KomisiPemilihan Umum

Badan Pengawas Pemilu,Dewan KehormatanPenyelenggara Pemilu,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Peningkatanpenanganan terhadappengaduan terkaitpelaksanaan tahapanPemilihan Umum

1. Terselesaikannya atauditindaklanjutinya pengaduanmasyarakat

2. Tersedianya informasimengenai status/ tindak lanjutpenanganan pengaduan yangdapat diakses secara luasdalam website KomisiPemilihan Umum

121. Pengendaliangratifikasi

KementerianPerdagangan,Kementerian Kelautandan Perikanan,Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianPendidikan danKebudayaan,KementerianKomunikasi danInformatika,KementerianPerencanaanPembangunanNasional/ Bappenas,Kementerian DalamNegeri, KementerianPertanian,KementerianKehutanan,KementerianPerhubungan

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi

Meningkatnyapengendalian gratifikasi

1. Pembentukan unit pengelolagratifikasi

2. Laporan unit pengelolagratifikasi

122. Fasilitasi, Pemantauandan Evaluasi terhadapPengendalianGratifikasi padaKementerian/Lembaga

KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi

KementerianPerdagangan,Kementerian Kelautandan Perikanan,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kementerian Pendidikandan Kebudayaan,Kementerian Komunikasidan Informatika,

Terlaksananya Fasilitasi,Pemantauan danEvaluasi terhadapPengendalian Gratifikasipada Kementerian/Lembaga

100% Kementerian/ Lembaga telahmemiliki unit pengendali gratifikasi

http://ngada.org hlm: 20 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Bappenas, KementerianDalam Negeri,Kementerian Pertanian,Kementerian Kehutanan,KementerianPerhubungan

123. Pembangunan ZonaIntegritas

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianKesehatan,Kementerian Kelautandan Perikanan

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi

Terbentuknya ZonaIntegritas yang bebaskorupsi, bersih danmelayani

Pencapaian predikat WilayahBebas Korupsi (WBK)/WilayahBirokrasi Bersih dan Melayani(WBBM) bagi unit kerja yang telahdi evaluasi KementerianPendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi

124. Fasilitasi, Pemantauandan Evaluasi terhadappeningkatan predikatWilayah BebasKorupsi (WBK)/Wilayah BirokrasiBersih dan Melayani(WBBM)

KementerianPendayagunaanAparatur Negara danReformasi Birokrasi

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kementerian Kesehatan,Kementerian Kelautandan Perikanan

Peningkatan jumlah unitkerja dengan predikatWBK/WBBM

100% unit kerja yang difasilitasimeningkat predikatnya menjadiWBK/WBBM

Pemantapan Administrasi Keuangan Negara, Termasuk Penghapusan Dana Off-Budget, dan Mempublikasikan PenerimaanHibah/Bantuan/Donor di Badan Publik dan Partai Politik.

125. Pengelolaan danpenatausahaan aset

Badan InformasiGeospasial, BadanPengawas TenagaNuklir, KementerianEnergi dan SumberDaya Mineral,Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia, KementerianKehutanan,KementerianKomunikasi danInformatika,Kementerian DalamNegeri, KementerianPariwisata danEkonomi Kreatif,KementerianPerhubungan,KementerianPerencanaanPembangunanNasional/ BadanPerencanaanPembangunanNasional, KementerianSekretariat Negara,LembagaPenerbangan danAntariksa Nasional,Sekretariat MahkamahAgung, KementerianPendidikan danKebudayaan, BadanNasional Penempatandan PerlindunganTenaga KerjaIndonesia,KementerianPertanian,Kementerian Kelautandan Perikanan,Kementerian Agama,KementerianPekerjaan Umum,KementerianPertahanan,KementerianPerumahan Rakyat,Sekretariat Jenderal

Badan PemeriksaKeuangan, BadanPengawasan Keuangandan Pembangunan,Kementerian Keuangan

Tersedianya data asettetap yang tepat danakurat

1. Tercatatnya seluruh aset tetap2. Tercatatnya penyusutan

terhadap aset tetap3. Terlaporkannya aset tetap4. Dimasukkannya aset ke dalam

aplikasi

http://ngada.org hlm: 21 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5Badan PengawasPemilihan Umum,Sekretariat KomisiPemilihan Umum,Badan PertanahanNasional, KementerianLuar Negeri,Kepolisian Negara,Republik Indonesia,Kementerian Pemudadan Olahraga,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Badan PengawasObat dan Makanan,Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia, LembagaPenyiaran TelevisiRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, LembagaKetahanan Nasional

126. Optimalisasi dalamproses pengelolaanhibah di lingkunganPerpustakaanNasional

PerpustakaanNasional

Kementerian Keuangan,Badan PemeriksaKeuangan

Proses pengelolaanhibah dilaksanakansecara akuntabel danoptimal

1. Tersusunnya Surat Keputusan(SK) Kepala PerpustakaanNasional tentang pengelolaan hibahdi lingkungan PerpustakaanNasional 2. Terlaksananyapenerimaan hibah atau bantuandari pihak lain maupunpenggunaannya sesuai dengan SKKepala Perpustakaan Nasional

127. Penataan kebijakandan peningkatanakuntabilitaspengelolaan anggarandana hibah, TugasPerbantuan danDekon untuk saranaolah raga baik di pusatmaupun di daerah

Kementerian Pemudadan Olahraga

Kementerian Keuangan,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional

Penyusunan PeraturanMenteri Pemuda danOlahraga (Permenpora)tentang Penentuankriteria penerima,mekanismepelaksanaan, danpengawasan sertapartisipasi publik dalammelakukan pengawasanterhadap anggaran danahibah, TugasPerbantuan dan Dekonuntuk sarana olah ragabaik di pusat maupun didaerah

1. Tersusunnya dan terlaksananyaPermenpora tentangPenentuan kriteria penerima,mekanisme pelaksanaan, danpengawasan serta partisipasipublik dalam melakukanpengawasan terhadapanggaran dana hibah, TugasPerbantuan dan Dekonsentrasiuntuk sarana olah raga baik dipusat maupun di daerah

2. Adanya Memorandum ofUnderstanding (MoU) denganlembaga terkait seperti KomisiPemberantasan Korupsi danPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan dalam halpengawasan penggunaan danahibah, Tugas Perbantuan danDekonsentrasi untuk saranaolah raga baik di pusat maupundi daerah oleh para pejabatterkait

128. Optimalisasi dalamproses pengelolaanhibah di lingkunganKepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Proses pengelolaanhibah dilaksanakansecara akuntabel danoptimal

Terlaksananya penerimaan hibahatau bantuan dari pihak lainmaupun penggunaannya sesuaidengan surat Kepala KepolisianNegara Republik Indonesia Nomor2091 Tahun 2012 tentangMekanisme Hibah

129. OptimalisasiPenghapusan danaoff-budget, dansumbangan dari pihakyang diberi bantuankeamanan sertapublikasikanpenerimaanhibah/bantuan daripihak lain

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia yanglebih mandiri danakuntabel

1. Terdistribusi Keputusan KepalaKepolisian Negara RepublikIndonesia Nomor: Kep/757/XII/2012 tgl 12-12-2012 tentangPenggunaan Dana diluarAnggaran Pendapatan danBelanja Negara yangbersumber dari SistemAdministrasi Manunggal diBawah Satu Atap (Samsat)Dilingkungan Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

2. Terdistribusi Keputusan KepalaKepolisian Negara Republik http://ngada.org hlm: 22 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5Indonesia Nomor: Kep/758/XII/2012 tgl 12-12-2012 tentangPenggunaan Dana diluarAnggaran Pendapatan danBelanja Negara yangbersumber dari Bantuan BiayaOperasional Jasa Raharja(Persero) di lingkunganKepolisian Negara RepublikIndonesia

3. Terpublikasinya penerimaanhibah atau bantuan dari pihaklain dalam website KepolisianNegara Republik Indonesia

130. Optimalisasi kinerjaTim PertimbanganPenyelesaianKerugian Negara(TPPKN) dalamproses penyelesaiankerugian Negara danpenatausahaan datakerugian Negaradengan tertib dandimuat database ataudaftar inventariskerugian Negara padainstansi

KementerianKeuangan

Badan PemeriksaKeuangan, BadanPengawasan Keuangandan Pembangunan

1. Peningkatan kinerjaTPPKN dalamproses penyelesaiankerugian Negara

2. Penatausahaan datakerugian Negaradengan tertib dalamdatabase atau daftarinventaris kerugianNegara pada instansi

1. Pemberianpertimbangan/rekomendasikepada Menteri Keuangandalam rangka penyelesaiankasus kerugian Negara kepadapegawai negeri/bendahara

2. Penatausahaan data kerugianNegara

131. Pemetaan,penyelesaian,verifikasi danrekonsiliasi seluruhaset tetap yang belumdiinventarisasi dandinilai

KementerianKeuangan

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Badan PemeriksaKeuangan

1. Tersedianyapedoman mengenaiInventarisasi danPenilaian

2. Pelaksanaaninventarisasi danperhitungan aset eksBadan PenyehatanPerbankan Nasional(BPPN)

1. Penyempurnaan pedomanpelaksanaan Inventarisasi danPenilaian (IP) aset KontraktorKontrak Kerja Sama (KKKS)

2. Pelaporan berkala Barang MilikNegara (BMN) KKKS secaraberjenjang sesuai ketentuan

3. Penyajian seluruh aset eksBPPN dalam LaporanKeuangan Bendahara UmumNegara

132. PeningkatanAkuntabilitas,Transparansi danTertib AdministrasiPengelolaanKeuangan Daerah

Kementerian DalamNegeri

Pemerintah Daerah 1. TersusunnyaPeraturan MenteriDalam Negeri(Permendagri)tentang PedomanPenyusunanAnggaranPendapatan danBelanja Daerah(APBD) TahunAnggaran 2015

2. Terlaksananya hasilEvaluasi RancanganPeraturan Daerah(Perda) Provinsitentang APBD tahunanggaran 2015 danrancangan PeraturanGubernur (Pergub)tentang penjabaranAPBD tahunanggaran 2015

1. Ditetapkannya Permendagritentang Pedoman PenyusunanAPBD Tahun Anggaran 2015

2. Ditetapkannya 30 (tiga puluh)Keputusan Menteri DalamNegeri (Kepmendagri) tentanghasil Evaluasi RancanganPerda tentang APBD ProvinsiTahun Anggaran (TA) 2015 danrancangan Pergub tentangpenjabaran APBD Provinsi TA2015

133. Peningkatan tertibadministrasipengelolaan costrecovery terkaitperpajakan olehSatuan Kerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi (SKKMigas)

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Kementerian Keuangan Meningkatnya tertibadministrasi pengelolaancost recovery terkaitperpajakan oleh SKKMigas

Tersampaikannya seluruh laporannilai pengalihan participatinginterest ke kantor pelayanan pajakdisertai perjanjian pengalihanparticipating interest dan financialquarterly report sesuai PermenkeuNo. 257/PMK.011/2011

Penyusunan dan Publikasi Laporan Keuangan yang Tepat Waktu, dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bagi K/L danPemda

http://ngada.org hlm: 23 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5134. Peningkatan kualitas

laporan keuanganBadan PengawasTenaga Nuklir

Badan PengawasTenaga Nuklir

Badan PemeriksaKeuangan, KementerianKeuangan

Laporan keuangandengan opini WajarTanpa Pengecualian(WTP)

Penyusunan laporan keuanganBadan Pengawas Tenaga Nuklir,penyampaian laporan keuangansecara akurat dan penyampaianlaporan keuangan tepat waktusejumlah 1 laporan

Penertiban dan Publikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bagi Pejabat Publik135. Transparansi dan

akuntabilitas hartakekayaan auditorBadan PemeriksaKeuangan

Sekretariat BadanPemeriksa Keuangan

Komisi PemberantasanKorupsi

Meningkatnyatransparansi danakuntabilitas kekayaanauditor BadanPemeriksa Keuangan

Terpublikasinya laporan hartakekayaan auditor Badan PemeriksaKeuangan

136. PelaksanaanKewajiban pelaporanharta kekayaanPejabat KepolisianNegara RepublikIndonesia sesuai UUNo. 28 Tahun 1999(Keputusan KepalaKepolisian Negara RINomor : Kep/408/VII/2011 SuratTelegram KapolriNomor: ST/ 1540/VII/2011)

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Pimpinan KepolisianNegara RepublikIndonesia memastikankewajiban pelaporanLaporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) oleh anggotaKepolisian NegaraRepublik Indonesiaterlaksana optimal

1.100% pejabat Kepolisian NegaraRepublik Indonesia yang wajibmelaporkan kekayaannyamenurut ketentuanmenyampaikan LHKPN kepadaKomisi PemberantasanKorupsi dan KomisiPemberantasan Korupsimelakukan verifikasi atasLHKPN tersebut

2. Pengenaan sanksi bagi pejabatyang tidak melaporkan LHKPNsesuai ketentuan

137. PelaksanaanPengawasan danpelaksanaankewajiban terkaitLaporan HartaKekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) (UU RINomor 28 Tahun1999) oleh pejabatminimal eselon IIdan/atau pos-posstrategis yangditentukan oleh Menteritermasuk Duta Besardan PejabatPerwakilan Indonesiadi Luar Negeri

Kementerian LuarNegeri

Komisi PemberantasanKorupsi

Peningkatantransparansi danakuntabilitas kekayaanpejabat minimal eselon IIdan/atau pos- posstrategis termasuk DutaBesar dan PejabatPerwakilan Indonesia diLuar Negeri yang barumenduduki jabatan,menempati jabatan baruatau selesai menjabat

Terlaksananya pemantauanpelaksanaan Surat Edaran MenteriPendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi danpenjatuhan sanksi administratifoleh Kementerian/Lembaga bagipejabat minimal eselon II dan/ataupos-pos strategis termasuk DutaBesar dan Pejabat PerwakilanIndonesia di Luar Negeri yang tidakmelaporkan LHKPN

138. PelaksanaanKewajiban pelaporanharta kekayaan

Kejaksaan RepublikIndonesia

Komisi PemberantasanKorupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia memastikankewajiban pelaporanLaporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) olehJaksa/pejabat terkait

1.100% pejabat KejaksaanRepublik Indonesia yang wajibmelaporkan kekayaannyamenurut ketentuanmenyampaikan LHKPN kepadaKomisi PemberantasanKorupsi dan KomisiPemberantasan Korupsimelakukan verifikasi atasLHKPN tersebut

2. Pengenaan sanksi bagi pejabatyang tidak melaporkan LHKPNsesuai ketentuan

139. Monitoring ketaatanpenyampaian LaporanHarta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) di lingkunganKementerianPekerjaan Umum

KementerianPekerjaan Umum

Komisi PemberantasanKorupsi

Pejabat Eselon I dan IIKementerian PekerjaanUmum telahmenyampaikan LHKPN

Pejabat Eselon I dan IIKementerian Pekerjaan Umumtelah menyampaikan LHKPNformulir A dan B

140. Peningkatanpengawasan ataspenyampaian LaporanHarta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN)

Badan PengawasTenaga Nuklir

Komisi PemberantasanKorupsi

Para Pejabat Eselon Idan II menyampaikanLHKPN

Realisasi Pejabat Eselon I dan IIyang menyampaikan LHKPN

Penguatan Mekanisme Kelembagaan dalam Perekrutan, Penempatan, Mutasi, dan Promosi Aparat Penegak Hukum BerdasarkanHasil Assesment Terhadap Rekam-Jejak, Kompetensi, dan Integritas Sesuai Kebutuhan Lembaga Penegak Hukum

http://ngada.org hlm: 24 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5141. Transparansi proses

rekrutmen SumberDaya Manusia (SDM)

Sekretariat JenderalOmbudsman

Proses rekrutmen SDMOmbudsmandilaksanakan secaratransparan danakuntabel

Proses rekrutmen SDMOmbudsman transparan danakuntabel

142. PenyempurnaanPeraturan KepalaLembaga AdministrasiNegara tentangPendidikan danPelatihan PegawaiNegeri Sipil

Lembaga AdministrasiNegara

Badan KepegawaianNegara

Penerapan PeraturanKepala LembagaAdministrasi Negara dilembaga diklat yangterakreditasi

Penetapan Peraturan KepalaLembaga Administrasi Negaratentang Pendidikan dan PelatihanPegawai Negeri Sipil yang telah direvisi

143. Pelaksanaantransparansi dalamproses rekruitmenpenyidik KepolisianNegara RepublikIndonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Meningkatnya integritasdan kualitas penyidikKepolisian NegaraRepublik Indonesia

1. Terlaksananya rekruitmenpenyidik tingkat Markas BesarKepolisian Negara RepublikIndonesia sesuai PeraturanKepala Kepolisian NegaraRepublik Indonesia Nomor 1Tahun 2012

2. Pengumuman hasil rekruitmenpenyidik Kepolisian NegaraRepublik Indonesia oleh StafSumber Daya Manusia Polri(SSDM Polri) KepolisianNegara Republik Indonesia

144. Penguatan prosespengangkatan pejabatyang menempatijabatan strategis

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Pengangkatan pejabatyang menempati jabatanstrategis dilakukansecara ketat (selektif)dan akuntabel

1. Terbitnya Peraturan tentangStandar Operasional Prosedurmutasi pejabat yang akanmenduduki jabatan strategisdilakukan secara ketat danakuntabel melalui pentahapan,antara lain:- Verifikasi terhadap Laporan

Harta KekayaanPenyelenggara Negara dantransaksi keuangan denganmeminta input dari KomisiPemberantasan Korupsi danPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan

- Verifikasi terhadap kinerja danintegritas calon (denganmeminta input bawahan danpengawasan internal) -Evaluasi kinerja keberhasilandalam pelaksanaan tugaspada jabatan sebelumnya

2. Digunakannya hasil verifikasi diatas dalam pengusulan/pengangkatan pejabat di posstrategis

145. Penguatan prosespenentuan pesertaSekolah Staf danPimpinan KepolisianNegara RepublikIndonesia (SespimKepolisian NegaraRepublik Indonesia)

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Meningkatnyaketerbukaan danakuntabilitas prosespenentuan pesertaSespim KepolisianNegara RepublikIndonesia

1. Pelibatan pihak ketigaindependen dalam penentuanpeserta Sespim KepolisianNegara Republik Indonesia

2. Diumumkannya alasan danpenilaian dari calon pesertayang terpilih dan yang tidakterpilih mengikuti pendidikan

3. Terpilihnya peserta SespimKepolisian Negara RepublikIndonesia dari perwira yangmemiliki track record baik

146. Penelaahan danpenelusuran kasusperilaku hakim

Sekretariat KomisiYudisial

Mahkamah Agung Jumlah laporan hasilpenyelidikan danpenelusuranpenyimpangan perilakuhakim

50 (lima puluh) laporan hasilpenyelidikan dan penelusuranpenyimpangan perilaku hakim

147. Investigasi calonHakim Agung, calonHakim ad-hoc diMahkamah Agung dancalon hakim

Sekretariat KomisiYudisial

Mahkamah Agung Jumlah laporaninvestigasi calon hakimagung (CHA), calonhakim ad-hoc diMahkamah Agung dancalon hakim

100 (seratus) laporan hasilinvestigasi CHA, calon hakim ad-hoc di Mahkamah Agung dan calonhakim

http://ngada.org hlm: 25 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5148. Pelaksanaan

Perbaikan SistemPembinaan Personel

Kejaksaan RepublikIndonesia

Meningkatnya jumlahpejabat struktural EselonIII dan IV yang lulusAsessment Kompetensi

1. Terlaksananya kegiatanasessment kompetensi yangmengukur 12 kompetensiindividu kejaksaan, kompetensiteknis dengan tes potensiakademis, kemampuan bahasainggris serta tingkat inteligencequotient (IQ), bagi calonstruktural Eselon I, II, III dan IVsecara berkelanjutan

2. Terlaksananya penempatanjaksa pegawai yang lulusmemiliki nilai diatas rata-ratadalam asessment kompetensidan hasil penilaian lain terkaitintegritas, disiplin, prestasikerja, pengetahuan hukumpada jabatan struktural EselonI, II, III dan IV

149. Penguatan prosespengangkatan pejabatyang menempatipos-pos strategis

Kejaksaan RepublikIndonesia

Pengangkatan pejabatyang menanganipos-pos strategissetingkat eselon I daneselon II , dilakukansecara ketat, transparandan akuntabel

1. Diundangkannyaperaturan/kebijakan internalmengenai sistem dan prosedurpengangkatan pejabatstruktural eselon I dan II secaratransparan dan akuntabelberdasarkan hasil kelulusandalam assesment kompetensi,yang antara lain mengaturproses sebagai berikut:- permohonan informasi

kewajaran harta kekayaandan transaksi keuangan dariKomisi PemberantasanKorupsi dan Pusat Pelaporandan Analisis TransaksiKeuangan

- verifikasi terhadap kinerja danintegritas calon (denganmeminta input bawahan danpengawasan internal)

- evaluasi kinerja dalampenanganan perkara besardan perkara yang menarikperhatian publik dalam posisisebelumnya (bagi jaksa);

2. Digunakannya hasil verifikasi diatas dalam pengusulan/pengangkatan pejabatstruktural eselon I dan eselon IIdi dalam prosespengangkatannya secaratransparan dan akuntabelberdasarkan hasil kelulusandalam assessmentkompetensi, denganmemperhatikan kriteria sebagaiberikut:- Telah menyerahkan Laporan

Harta KekayaanPenyelenggara Negara(LHKPN) dan SuratPemberitahuan (SPT)tahunan;

- Verifikasi terhadap kinerja danintegritas calon berdasarkanhasil pengawasan internal;

- Evaluasi kinerja dalampenanganan perkara besardan perkara yang menarikperhatian publik dalam posisisebelumnya (bagi jaksa)

150. Integrasi data PegawaiNegeri Sipil (PNS)dengan Laporan HartaKekayaanPenyelenggara Negara

Badan KepegawaianNegara

Komisi PemberantasanKorupsi

Implementasi data PNSyang telahmenyampaikan LHKPNterintegrasi denganSAPK

Terintegrasinya seluruh data PNSdengan LHKPN melalui SistemAplikasi Pelayanan Kepegawaian

http://ngada.org hlm: 26 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5(LHKPN) melaluiSistem AplikasiPelayananKepegawaian (SAPK)

151. Pengembangan danPerluasan PenerapanSistem Seleksi CalonPegawai Negeri Sipil(CPNS) menggunakanComputer AssistedTest (CAT) secaranasional

Badan KepegawaianNegara

Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah

Meningkatnya penerapansistem seleksi CPNSmenggunakan CAT

Terlaksananya perluasan kapasitasStation CAT sistem pada 12 (duabelas) Kantor Regional BadanKepegawaian Negara

152. PengembanganPelaksanaan SeleksiCalon PejabatStruktural denganmenggunakan metodeAssessment Center diseluruhKementerian/Lembagadan PemerintahDaerah

Badan KepegawaianNegara

Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah

Meningkatnyapenggunaan metodeAssessment Centerdalam seleksi calonpejabat struktural

1. Tersusunnya 1 (satu) kebijakanpembentukan jabatanfungsional assessor;

2. Tersusunnya 1 (satu) modulpelatihan assessor,

3. Terlaksananya sosialisasijabatan assessor kepadapejabat/pengelolakepegawaian;

4. Terlaksananya penilaiankompetensi pegawai/pejabat/calon pejabat terhadap 90(sembilan puluh) orang

153. Penerapan PenilaianPrestasi KerjaPegawai Negeri Sipil(PNS) berdasarkanSasaran KerjaPegawai (SKP) padaKementerian/Lembagadan Pemda yang telahmelaksanakanReformasi Birokrasi(RB)

Badan KepegawaianNegara

Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah

Kementerian/Lembagadan Pemerintah Daerahyang telahmelaksanakan RBmenerapkan PenilaianPrestasi Kerjaberdasarkan SKP

50 (lima puluh) instansi yangmenerapkan SKP

154. PengintegrasianDaftar pelamar CalonPegawai Negeri Sipil(CPNS) denganNomor IndukKependudukan (NIK)

Badan KepegawaianNegara

Kementerian DalamNegeri

Terintegrasinya datakependudukan yangmerupakan datakepegawaian

Data yang ada pada datakependudukan dapat dipakaisebagai dasar kepegawaian

Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa155. Pelaksanaan

transparansi danakuntabilitas dalammekanismepengadaan barangdan jasa

SeluruhKementerian/Lembaga

Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah

Meningkatnyapelaksanaantransparansi danakuntabilitas pengadaanbarang dan jasa melaluie-procurement

1. Berfungsinya Unit LayananPengadaan (ULP) danterlaksananya StandardOperating Procedure (SOP)

2. Diumumkannya rencana umumpengadaan di portal pengadaannasional (bukan websitemasing-masing)

3. Terlaksananya 100 % paketpekerjaan melalui e-procurement yang terintegrasisecara nasional

4. Ditindaklanjutinya hasilpengaduan terkait pengadaanbarang/jasa

156. PenerapanPerformance BasedContract untuk paketlelang fisik

KementerianPerhubungan

Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah

Kualitas hasilpembangunan fisikterjaga sesuai denganyang diharapkan tanpaharus mengeluarkanuang negara untukpemeliharaan karenarendahnya kualitas

Terimplementasikannyaperformance based contractdengan jangka waktu tertentu untukpaket lelang prioritas

157. PenerapanPerformance BasedContract untuk paketlelang fisik

KementerianPekerjaan Umum

Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah

Kualitas hasilpembangunan fisikterjaga sesuai denganyang diharapkan tanpaharus mengeluarkanuang negara untukpemeliharaan karenarendahnya kualitas

Terlaksananya 3 paket kontrakPerformance Based Contract padaruas jalan nasional

http://ngada.org hlm: 27 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5158. Pengawasan

pelaksanaane-procurement

Badan PengawasanKeuangan danPembangunan

Lembaga KebijakanPengadaan Barang/JasaPemerintah

Adanya analisa danrekomendasi ataspraktek pelaksanaanpengadaan barang danjasa melalui data-datae-procurement

1. Tersedianya laporan hasilanalisa dan rekomendasi terkaitkejanggalan dalampelaksanaan pengadaanbarang dan jasa berdasarkandata-data e-procurement

2. Tersampaikannya laporan hasilanalisa dan rekomendasikepada K/L terkait melalui unitpengawasan (Itjen) masing-masing dan/atau aparatpenegak hukum

159. PelaksanaanTransparansi ProsesPengadaan Barangdan Jasa

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota(Gubernur, Bupati/Walikota)

Satuan Kerja PemerintahDaerah (SKPD) terkaitdan Kementerian DalamNegeri

Tersedianya rencanaumum pengadaan danterlaksananyapengadaan barang danjasa melalui elektronik

Tersusunnya rencana umumpengadaan barang dan jasa secaraelektronik 60 % dari nilai totalpengadaan

Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Kinerja Tahunan Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah yang Dilaporkan danDipublikasikan Secara Tepat Waktu

160. Transparansi danakuntabilitasPelaksanaan ProgramPembangunanNasional

KementerianPerencanaanPembangunanNasional/ BadanPerencanaanPembangunanNasional

Kementerian DalamNegeri

Penerapan e-monevprogram pembangunannasional di tingkatKementerian/Lembaga

Diterapkannya aplikasi e-monevprogram pembangunan nasional ditingkat Kementerian/ Lembaga

Terbangunnya aplikasie-monev programpembangunan nasionaldi daerah

Diterapkannya aplikasi e-monevpelaksanaan programpembangunan nasional di daerah

Penerapan Pakta Integritas161. Penerapan Pakta

Integritas untukPengadaan Barangdan Jasa pada paketkontrak dengan nilai >50 Miliar di lingkunganKementerianPekerjaan Umum

KementerianPekerjaan Umum

Lembaga KebijakanPengadaan Barang/ JasaPemerintah

Terlaksananya ProbityAudit pada Paket kontrakdengan nilai > 50 Miliaryang dilakukanpendampingan TA 2014

Realisasi pendampingan ProbityAudit pada paket kontrak dengannilai > 50 Miliar sejumlah 5 paketstrategis

II STRATEGI PENEGAKAN HUKUM

Penguatan Serta Peningkatan Konsistensi Sanksi Hukum dan Administrasi Bagi Pelaku Maupun Aparat Penegak Hukum yangMelakukan Penyimpangan dan Penyalahgunaan Wewenang atau Tipikor

162. Sosialisasi danpelaksanaanpengenaan sanksihukum maupunadministrasi kepadapejabat dan aparatKementerian Agamayang melakukanpelanggaran

Kementerian Agama Mahkamah Agung Menurunnya tingkatpelanggaran disiplin dankode etik sertameningkatnyakepercayaanmasyarakat terhadapupaya penegakanhukum

Terpublikasikannya kepadamasyarakat atas pelaksanaanpengenaan sanksi hukum maupunadministrasi kepada pejabat danaparat yang telah melakukanpelanggaran berdasarkan updatedata secara berkala

163. OptimalisasipelaksanaanPeraturan KapolriNomor 14 Tahun 2011tentang Kode EtikProfesi Polri dan KepKapolri Nomor 43Tahun 2004 tentangTata caraPenyelesaianPelanggaran DisiplinAnggota KepolisianNegara RepublikIndonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Meningkatnyaakuntabilitas dantransparansi prosespenegakan kode etik dandisiplin anggotaKepolisian NegaraRepublik Indonesia sertapenjatuhan hukuman

Terlaksananya penerapan sanksibagi pejabat dan aparat yangmelakukan pelanggaran kode etikdan disiplin di Kepolisian dandipublikasikan informasi manasetidaknya memuat jenispelanggaran dan pasal yangdilanggar serta sanksi yangdijatuhkan melalui website

164. Penanganan danPenyelesaian LaporanMasyarakat terkaitpelanggaran Kode Etikdan Pedoman PerilakuHakim (KE/PPH)

Sekretariat KomisiYudisial

Mahkamah Agung Jumlah laporanmasyarakat yangditangani hingga tuntas

Tersedianya Jumlah laporanmasyarakat yang ditangani hinggatuntas

http://ngada.org hlm: 28 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5165. Penanganan dugaan

pelanggaran olehoknum KejaksaanRepublik Indonesiayang menjadi sorotanmedia cetak nasional

Kejaksaan RepublikIndonesia

Komisi Kejaksaan Meningkatnyakepercayaan publikterhadap KejaksaanRepublik Indonesia

1. Tersedianya laporan lengkapterkait dugaan pelanggarandisiplin/kode etik danpelanggaran penangananperkara yang dimuat di mediacetak serta prosespenanganannya, termasuk,antar lain:- jenis dan bentuk dugaan

pelanggarannya,- proses yang telah dilakukan

untuk memeriksa sertamengklarifikasi dugaantersebut,

- kesimpulan dan tindaklanjutnya.

2. Seluruh dugaan pelanggaran diatas diproses sesuai ketentuanyang berlaku oleh KejaksaanRepublik Indonesia bersamaKomisi Kejaksaan

3. Dipublikasikannya dalamwebsite khusus statuspenanganan perkara yangmenarik perhatian publik(perkara yang dimuat di mediacetak nasional) , termasuk,antar lain: inisial tersangkaserta waktu dan tindakan terkaitpenanganan perkara (misalmasih pemeriksaan saksi,kapan ditahan, kapan P19,kapan P21, dll)

166. OptimalisasiPenanganan dugaanpelanggaran olehoknum KepolisianNegara RepublikIndonesia yangmenjadi sorotan mediamassa

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Meningkatnyakepercayaan publikterhadap KepolisianNegara RepublikIndonesia

1. Tersedianya database lengkapterkait dugaan pelanggarandisiplin/ kode etik danpelanggaran penangananperkara yang dimuat di mediacetak nasional serta prosespenanganannya, termasuk,antar lain: jenis dan bentukdugaan pelanggarannya,proses yang telah dilakukanuntuk memeriksa sertamengklarifikasi dugaan tersebutserta kesimpulan dan tindaklanjutnya

2. Seluruh dugaan pelanggaran diatas diproses sesuai ketentuanyang berlaku oleh KepolisianNegara Republik Indonesia danKomisi Kepolisian Nasional dandipublikasikan di website

167. Optimalisasi danakuntabilitaspenanganan LaporanHasil Analisis (LHA)Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Proses penangananLHA Pusat Pelaporandan Analisis TransaksiKeuangan dilaksanakansecara akuntabel danoptimal

Terpublikasinya jumlah LHA PusatPelaporan dan Analisis TransaksiKeuangan yang diterima dandiselesaikan

168. Optimalisasi danakuntabilitaspenanganan laporanhasil analisis (LHA)Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Kejaksaan RepublikIndonesia

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Optimalisasi ProsesPelaksaanaanpenanganan LHA PusatPelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangansecara akuntabel

Tertindaklanjutinya seluruh LHAPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan olehKejaksaan. Apabila LHA tidak dapatditindaklanjuti ke prosespenyidikan, harus ada penjelasansecara rinci secara berkala

169. Pelaksanaanpenegakan hukumdengan pendekatanmulti rezim hukumdalam penanganankasus korupsi

KementerianKeuangan

Komisi PemberantasanKorupsi, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KejaksaanRepublik Indonesia

Meningkatnyapenggunaan instrumenhukum perpajakan baikadministrasi maupunpidana terhadap kasuskorupsi

1. Terlaksananya penegakanhukum administrasi maupunpidana perpajakan terhadapsemua terdakwa dan terpidanakasus korupsi yang ditanganiKomisi PemberantasanKorupsi, Kejaksaan RepublikIndonesia dan KepolisianNegara Republik Indonesia http://ngada.org hlm: 29 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 52. Publikasi secara rutin proses

penegakan hukum yang telahdilakukan

Meningkatnyapenggunaan instrumenhukum tindak pidanapencucian uang padapidana perpajakan danbea cukai

Tersedianya Standard OperatingProcedure (SOP) PenangananPerkara Pencucian Uang yangtindak pidana asalnya adalahpidana pajak dan bea cukai

170. Pembentukankebijakan untuk tidakmempromosikanpejabat yang telahterbukti melakukantindak pidana korupsiatau melakukanpelanggarankepegawaian yangserius

Kementerian DalamNegeri

Pemerintah Daerah Meningkatnyakepercayaan publikterhadap pemerintahdaerah

Diterbitkannya edaran bagi seluruhPemerintah Daerah untuk tidakmempromosikan/mengangkatpejabat yang telah terbuktimelakukan tindak pidana korupsiatau melakukan pelanggarankepegawaian yang serius padapos-pos penting/jabatan struktural

171. Pelaksanaan putusanpengadilan yang telahberkekuatan hukumtetap terkait terpidanakorupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Meningkatnyakepercayaan publikterhadap aparat penegakhukum dan terciptanyakonsistensi dalampenegakan hukum

Dieksekusinya seluruh terpidanakasus korupsi yang masih tertunda

Memperkuat Koordinasi Penanganan Kasus Korupsi Diantara Lembaga Penegak Hukum dengan Dukungan Teknologi Informasiyang Komprehensif (E-Law Enforcement)

172. Penyempurnaansistem pertukaraninformasi

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Keuangan,Badan Narkotika Nasional

Memperkuat koordinasiantara penegak hukumdengan dukunganTeknologi Informasi

Meningkatnya fasilitas sistempertukaran informasi

173. Pelaksanaan sistempelaporan transferdana (InternationalFund TransferInstruction (IFTI))

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Bank Indonesia Penerapan standarpelaporan danpertukaran informasiberbasis TeknologiInformasi

Terimplementasinya sistempelaporan transfer dana (IFTI) diPenyedia Jasa Keuangan (PJK)percontohan

174. Koordinasi lanjutansecara berkala untukinterconnectivitydenganKementerian/Lembagaterkait

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Kementerian Keuangan,Kementerian DalamNegeri, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Badan PertanahanNasional, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia

Tersedianya akses datake sumber dataKementerian/Lembagaterkait berbasis teknologiinformasi

Adanya interconnectivity antaraPusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan denganBadan Pertanahan Nasional

175. Pembentukandatabase SuratPemberitahuanDimulainya Penyidikan(SPDP) yang terpusat

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kejaksaan RepublikIndonesia

1. Tata laksana SPDPdapat diakses olehKejaksaan RepublikIndonesia

2. SPDP 100 % bisadiadministrasikanoleh MabesKepolisian NegaraRepublik Indonesiadengan Metodenomor surat terpusat

1. Perkap tentang tata laksanaSPDP

2. Tersedianya strukturpengelolaan SPDP

3. Software terkait tata laksanapersuratan SPDP yangterpusat

4. Database dapat diakses olehKejaksaan Republik Indonesia

176. Pembentukanmekanismepengawasanpenanganan perkaraoleh KepolisianNegara RepublikIndonesia

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Terbangunnya sistempengawasanpenanganan perkaraberbasis IT

1. Tersedianya akses data baseSurat PemberitahuanDimulainya Penyidikan (SPDP)dari Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

2. Terbangunnya prosedurpengawasan terkait SPDP

177. Pelaksanaankoordinasipenanganan perkaraantara KepolisianNegara RepublikIndonesia danKejaksaan RepublikIndonesia serta KomisiPemberantasan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Komisi PemberantasanKorupsi, KejaksaanRepublik Indonesia

Meningkatnya koordinasiantara KepolisianNegara RepublikIndonesia danKejaksaan Agung sertaKomisi PemberantasanKorupsi dalampenanganan perkarakorupsi

Terkirimnya tembusan SuratPemberitahuan DimulainyaPenyidikan (SPDP) ke KejaksaanRepublik Indonesia dan KomisiPemberantasan Korupsi danprogres penanganan perkara tipikor(SP2HP) yang ditangani olehKepolisian Negara RepublikIndonesia yang dapat diakses http://ngada.org hlm: 30 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5Korupsi secara online

178. Pelaksanaankoordinasipenanganan perkaraantara KejaksaanRepublik Indonesiadan KomisiPemberantasanKorupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia

Komisi PemberantasanKorupsi

Meningkatnya koordinasiantara Kejaksaan Agungdan KomisiPemberantasan Korupsidalam penangananperkara korupsi

Terkirimnya tembusan SuratPemberitahuan DimulainyaPenyidikan (SPDP) ke KomisiPemberantasan Korupsi danprogres penanganan perkara tipikoryang ditangani oleh KejaksaanRepublik Indonesia yang dapatdiakses secara online

179. Optimalisasipenanganan perkaratindak pidana korupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia

Optimalisasi kinerjaKejaksaan RepublikIndonesia, KejaksaanTinggi (Kejati),Kejaksaan Negeri(Kejari) dan CabangKejaksaan Negeri(Cabjari) dalampenanganan perkaratindak pidana korupsi

1. Terselesaikannya prosespenyelidikan, penyidikan danpenuntutan terhadap 100(seratus) perkara tindak pidanakorupsi yang berpotensimenimbulkan kerugian Negaraminimal sebesarRp.500.000.000,- (lima ratusjuta rupiah) oleh KejaksaanRepublik Indonesia

2. Terselesaikannya prosespenyelidikan, penyidikan dan,penuntutan,terhadap 1.350(seribu tiga ratus lima puluh)perkara tindak pidana korupsioleh Kejati, Kejari dan Cabjari

180. Penguatan koordinasiantara KomisiPemberantasanKorupsi, KejaksaanRepublik Indonesiadan Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi

Adanya prosespenegakan hukum yanglebih terkoordinasi,efektif dan akuntabelserta sesuai denganketentuan UU

Diterbitkannya Revisi KesepakatanBersama Antara KejaksaanRepublik Indonesia, KepolisianNegara Republik Indonesia DanKomisi Pemberantasan KorupsiTentang OptimalisasiPemberantasan Tindak PidanaKorupsi

181. Penguatan koordinasiantara KomisiPemberantasanKorupsi, KejaksaanRepublik Indonesiadan Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Komisi PemberantasanKorupsi

Adanya prosespenegakan hukum yanglebih terkoordinasi,efektif dan akuntabelserta sesuai denganketentuan UU

Diterbitkannya Revisi KesepakatanBersama Antara KejaksaanRepublik Indonesia, KepolisianNegara Republik Indonesia danKomisi Pemberantasan KorupsiTentang OptimalisasiPemberantasan Tindak PidanaKorupsi

182. PenyelenggaraanSistem InformasiPengguna JasaTerpadu

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Penyedia Jasa Keuangan(PJK)

Penelusuran hartakekayaan atau uanghasil tindak pidanamenjadi lebih efektif danefisien

Tersedianya Sistem InformasiPengguna Jasa Terpadu, antaralain informasi mengenai CIF(Customer Information File) atauinformasi pengguna jasa dariberbagai PJK, baik Bank maupunnon-Bank, namun tidak termasukinformasi mengenai saldo dantransaksi pengguna jasa

Pemberatan Sanksi Hukum Pidana Untuk Penyuapan yang Dilakukan Oleh Profesi Berkode Etik183. Pengkajian mengenai

pemberatan sanksihukum pidana untukpenyuapan yangdilakukan oleh profesiberkode etik

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Adanya pemberatansanksi hukum pidanabagi profesi berkode etiksehingga menimbulkanefek jera

Tersedianya laporan hasil kajian

Penerapan Pembuktian Terbalik Atas Kekayaan yang Tidak Dapat Dijelaskan184. Optimalisasi

penggunaan upayahukum dalam prosespenyidikan tindakpidana korupsi danmoney laundering

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi dan moneylaundering sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi

Diterapkannya UU Tipikor dan UUtindak pidana pencucian uang sertapasal-pasal terkait pencucian uangyang dalam penanganan kasuskorupsi selama memungkinkan

185. Optimalisasipenggunaan upayahukum pembuktianterbalik kekayaan tidakwajar dan pencucianuang dalam kasuskorupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi

Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi

Diterapkannya pasal-pasal terkaitpembuktian terbalik dalam UUTipikor dan UU Tindak PidanaPencucian Uang serta penerapanpasal-pasal terkait tindak pidanapencucian uang dalampenanganan perkara tindak pidanakorupsi

Penerapan Pembuktian Terbalik Atas Kekayaan yang Tidak Dapat Dijelaskan http://ngada.org hlm: 31 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5186. Optimalisasi

penggunaan upayahukum dalam prosespenyidikan tindakpidana korupsi danpencucian uang

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi dan moneylaundering sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi

Diterapkannya UU Tipikor dan UUTindak Pidana Pencucian Uangserta pasal-pasal terkait pencucianuang yang dalam penanganankasus korupsi selamamemungkinkan

187. Optimalisasipenggunaan upayahukum pembuktianterbalik kekayaan tidakwajar dan pencucianuang dalam kasuskorupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi

Adanya efek jera bagipelaku tindak pidanakorupsi sertameningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi

Diterapkannya pasal-pasal terkaitpembuktian terbalik dalam UUTipikor dan UU Tindak PidanaPencucian Uang serta penerapanpasal-pasal terkait tindak pidanapencucian uang dalampenanganan perkara tindak pidanakorupsi

188. OperasionalisasiPerma No 1/2013tentang PenyelesaianPenanganan HartaKekayaan dalamTindak PidanaPencucian uang atautindak pidana lain

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Adanya efek jera bagipelaku tindak pidana

1. Diterbitkannya surat edaranKabareskrim terkaitoperasionalisasi Perma No.1/2013

2. Pendataan atas aset dariindividu/perusahaan yangdiduga melakukan tindakpidana atau tersangka yangmelarikan diri atau tidakditemukan dan pengajuanpermohonan perampasanseluruh aset tersebut kePengadilan Negeri sesuaiPerma

Konsistensi Penegakan Hukum di Satu Daerah ke Daerah Lain189. Optimalisasi

penerapan tuntutanyang konsistensi danadil bagi terdakwatindak pidana korupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia

Komisi PemberantasanKorupsi

Meningkatkankepercayaan publikterhadap Kejaksaan

Ditetapkannya pedomanpenuntutan untuk perkara korupsiyang memuat perincian rentangtuntutan bagi pelaku korupsi,terutama dengan mendasarkanpada nilai kerugian negara sertaprofesi pelaku (dimana pelaku yangberprofesi tertentu yang memilikikode etik dituntut lebih tinggi)

III STRATEGI HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Harmonisasi dan Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan Terkait Masalah Bidang Kehutanan, Mineral dan Batu Bara, SumberDaya Air, Pertanahan, Tata Ruang, Serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

190. Penetapan PeraturanPemerintah tentangTata CaraPenyelesaianKerugian Negara yangdiamanatkan olehketentuan Pasal 63ayat (1) Undang-Undang Nomor 1Tahun 2004 tentangPerbendaharaanNegara

KementerianKeuangan

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia

Penyusunan PeraturanPemerintah tentang TataCara PenyelesaianKerugian Negara yangdiamanatkan olehketentuan Pasal 63 ayat(1) Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004tentang PerbendaharaanNegara

Terselesaikannya RancanganPeraturan Pemerintah tentang TataCara Tuntutan Ganti KerugianNegara/Daerah terhadap PegawaiNegeri Bukan Bendahara atauPejabat Lain

191. Revisi PeraturanPerundang- undangandi bidang Kepailitan

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Mahkamah Agung Meningkatnya kepastianhukum dalampenangananpermohonan kepailitan

1. Terselesaikannya kajianimplementasi dan rekomendasiperbaikan Undang UndangNomor 37 Tahun 2004 tentangKepailitan dan PenundaanKewajiban Pembayaran Utang

2. Ditetapkannya revisi PeraturanMenteri Hukum Dan Hak AsasiManusia No 1 Tahun 2013Tentang Pedoman ImbalanBagi Kurator Dan Pengurus

Harmonisasi dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dalam Rangka Implementasi UNCAC dan Peraturan PendukungLainnya

192. Pelaksanaan kajian"Tindak PidanaMenghalangi ProsesPenyelidikan,Penyidikan,Penuntutan dan

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia

Meningkatnya kualitaspenanganan perkaratipikor

Tersedianya kajian terkait tindakpidana menghalangi prosespenyelidikan, penyidikan,penuntutan dan pengadilan TindakPidana Korupsi

http://ngada.org hlm: 32 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5Pengadilan TindakPidana Korupsi" untukmendapatkanrumusan perbaikandalam implementasipemidanaannya

193. PenyempurnaanPeraturan KepalaBadan KepegawaianNegara tentangPetunjuk TeknisPengangkatan,Pemindahan danPemberhentianPegawai Negeri Sipil(PNS) dalam JabatanStruktural agardiarahkan sejalandengan yangdimaksud dalamUnited NationsConvention againstCorruption (UNCAC)dan Strategi NasionalPencegahan danPemberantasanKorupsi (StranasPPK)

Badan KepegawaianNegara

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian Luar Negeri,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia

Perumusan PerkaBadan KepegawaianNegara tentang PetunjukTeknis Pengangkatan,Pemindahan danPemberhentian PNSdalam Jabatan Strukturalagar diarahkan sejalandengan yang dimaksuddalam UNCAC danStranas PPK

Penetapan/PenandatangananPerka Badan Kepegawaian Negaratentang Petunjuk TeknisPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian PNS dalamJabatan Struktural agar diarahkansejalan dengan yang dimaksuddalam UNCAC dan Stranas PPK

194. PenyusunanRancangan Undang-undang (RUU)mengenaiPembatasanTransaksi Tunai

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan, KementerianKeuangan, BankIndonesia

Memperkuat rezimanti-pencucian uangdengan pendekatanfollow the moneysehingga dapat lebihefektif dan efisien

Tersampaikannya RUUPembatasan Transaksi Tunaikepada Presiden

Melakukan Pemetaan dan Evaluasi Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Terkait Pemberantasan Korupsi Serta Revisi PeraturanPerundang-Undangan Terkait Proses Penegakan Hukum dan Peraturan Pendukung Lainnya

195. Pemetaan danevaluasi ProgramLegislasi Nasional(Prolegnas) terkaitpemberantasankorupsi serta revisiperaturan perundang-undangan terkaitproses penegakanhukum dan peraturanpendukung lainnya

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional

Program LegislasiNasional mendukungupaya percepatanpemberantasan korupsi

Tersedianya hasil pemetaan danevaluasi Prolegnas terkaitpemberantasan korupsi serta revisiperaturan perundang- undanganterkait proses penegakan hukumdan peraturan pendukung lainnyabeserta rekomendasi tindak lanjutdari hasil pemetaan dan evaluasitersebut

Harmonisasi dan Pembatalan Peraturan Mengenai Pungutan yang Bertentangan dengan Peraturan Pusat.196. Evaluasi dan

Klarifikasi peraturandaerah yangbertentangan denganperaturan pusat

Kementerian DalamNegeri

Pemerintah Daerah 1. Evaluasi rancanganPeraturan Daerah(Perda) Provinsitentang Pajak danRetribusi Daerah,RTRW dan APBDdan PeraturanGubernur tentangPenjabaran danPertanggungjawabanAPBD

2. Klarifikasi Perda hasilevaluasi danklarifikasi seluruhPerda Provinsi,Kabupaten/Kota

1. Terevaluasinya rancanganPerda Provinsi tentang Pajakdan Retribusi Daerah, RTRWdan APBD dan PeraturanGubernur tentang Penjabarandan PertanggungjawabanAPBD agar sesuai denganperaturan perundang-undanganyang lebih tinggi dan tidakbertentangan dengankepentingan umum

2. Terklarifikasinya Perdahasilevaluasi dan klarifikasiseluruh Perda Provinsi,Kabupaten/Kota agar sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dantidak bertentangan dengankepentingan umum

Penyederhanaan Jumlah dan Jenis Perizinan dalam Kapasitas Daerah197. Penyederhanaan

jumlah dan jenisperizinan dalamkapasitas daerah

Kementerian DalamNegeri

Pemerintah Daerah Optimalisasipelaksanaan terkaitpenyederhanaanperizinan melaluipenyediaan StandardOperating Procedure(SOP) pada Pelayanan

Bertambahnya jumlah PTSPProvinsi/Kabupaten/Kota yangtelah memiliki SOP Perizinan

http://ngada.org hlm: 33 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5Terpadu Satu Pintu(PTSP)Provinsi/Kabupaten/Kota

Pengaturan dan Penegakan Aturan Main Konflik Kepentingan, yang Berlaku Juga Bagi Partai Politik198. Pengkajian tentang

pengaturan danpenegakan aturanmain konflikkepentingan, yangberlaku juga bagipartai politik

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Meningkatnyapemahaman tentangpengaturan danpenegakan aturan mainkonflik kepentingan

Tersedianya laporan hasil kajiantentang pengaturan dan penegakanaturan main konflik kepentingan,yang berlaku juga bagi partai politik

IV. STRATEGI KERJA SAMA INTERNASIONAL DAN PENYELAMATAN ASET HASIL TIPIKOR

Memastikan dan menguatkan lembaga pelaksana Otoritas Pusat untuk tipikor199. Penguatan Kapasitas

Kelembagaan OtoritasPusat

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Kejaksaan RepublikIndonesia, KepolisianNegara RepublikIndonesia, KementerianLuar Negeri, KomisiPemberantasan Korupsi

PelaksanaanMekanisme Mutual LegalAssistance (MLA) danEkstradisi sesuaidengan StandardOperating Procedure(SOP) kerjasama antarainstansi terkait

1. Data mengenai jumlahpenanganan perkara yangditindaklanjuti (baik sebagaiNegara Peminta maupunNegara Diminta)

2. Tersedianya sistem pendataanelektronik untuk memastikansetiap tahapan kerja(dokumen/surat keluar masuk,rapat koordinasi, dokumenpendukung, dll) tercatat sertamudah ditemukembalikan dandipantau

200. Penguatan koordinasidan kerjasama antarinstansi penegakhukum untukmendukungoptimalisasipenyelamatan asethasil tipikor

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kementerian Luar Negeri,Pusat Pelaporan danAnalisis TransaksiKeuangan

Meningkatnya koordinasiantar instansi penegakhukum dalammemproses MutualLegal Assistance (MLA)

1. Diterbitkannya KeputusanMenteri Hukum dan Hak AsasiManusia tentang mekanismekoordinasi antara CentralAuthority dan CompetentAuthorities yang mengatur,antara lain;a) kewajiban penunjukan

pejabat penghubung/focalpoint dari masing-masingK/L;

b) mekanisme kerja forumkoordinasi, termasukmekanisme rapat bulanan,pelaporan rutin, dll;

c) pengoptimalan koordinasiantar instansi penegakhukum

2. Terlaksananya Keputusan diatas

PelaksanaanMekanisme Mutual LegalAssistance (MLA) danEkstradisi sesuaidengan StandardOperating Procedure(SOP) kerjasama antarainstansi terkait

1. Tersedianya data mengenaijumlah penanganan perkarayang ditindaklanjuti (baiksebagai Negara Pemintamaupun Negara Diminta)

2. Tersedianya sistem pendataanelektronik untuk memastikansetiap tahapan kerja(dokumen/surat keluar masuk,rapat koordinasi, dokumenpendukung, dll) tercatat sertamudah ditemukembalikan dandipantau

Perbaikan Mekanisme MLA Dalam Rangka Pemberantasan Korupsi201. Pengesahan perjanjian

bilateral terkaitkerjasama MutualLegal Assistance(MLA) dengan negaralain

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Kementerian Luar Negeri Meningkatnya kerjasamabilateral dengan negaralain dan memperkuatkomitmen pemerintahyang telah membuatkerjasama bilateral

Terkirimnya draft RUU terkaitpengesahan perjanjian kerjasamaMLA dengan beberapa negara kePresiden

202. Publikasi panduanpengajuan MutualLegal Assistance(MLA) ke Indonesia

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Terciptanya polakerjasama luar negeriyang saling membantu

Dipublikasikannya panduan bagiCentral Authority Negara lain untukmengajukan MLA ke Indonesiadalam situs Kumham (misalnyapersyaratan mengajukan MLA,prosedurnya, dll)

http://ngada.org hlm: 34 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5Memastikan Terbentuknya Unit Pengelolaan Aset (Asset Management Unit) Hasil Tipikor Guna Mendukung Proses PenegakanHukum dan Transparansi Pengelolaan Aset Terkait Lainnya Sebagai Bentuk Pemanfaatan Pengelolaan Aset Tipikor

203. Peningkatanakuntabilitaspengelolaan barangsitaan dan rampasan

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Meningkatnyaakuntabilitas dantransparansipengelolaan aset olehRupbasan

Terpublikasi secara reguler dalamsitus Rupbasan pelaksanaanfungsi pengelolaan aset yangantara lain memuat informasi databarang sitaan yang dikelola(termasuk jumlah, jenis, estimasinilai, waktu mulai dikelola,kondisinya, dan tindakan yangdiambil dalam rangkamenyelamatkan barang sitaan)

204. Penguatan organisasidan sistem kerjaRupbasan

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Rupbasan mampumenjalankan fungsinyasecara lebih optimal

1. Diterbitkannya revisi StandardOperating Procedure (SOP) diRupbasan untuk memastikanadanya sistem kerja yang lebihbaik, antara lain terkait:- Sistem pendataan dan

penilaian;- Sistem pengelolaan;- Sistem pengamanan

(termasuk siapa saja yangdapat mengakses barang);

- Sistem pelaporan, dll.2. Terlaksananya pengkajian

kebutuhan anggaranpengelolaan barang sitaan danrampasan dan rencanapemenuhannya

205. Peningkatankoordinasi terkaitpenyimpanan barangsitaan dan rampasan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia

Adanya akurasi dankekinian data terkaitbarang sitaan danrampasan yangdisimpan di Rupbasan

Terkirimnya pemberitahuan rutinsetidaknya setiap 3 (tiga) bulan dariPolri ke Rupbasan tentang statuspenanganan perkara yang barangsitaannya disimpan di Rupbasanatau di tempat penitipan ataupenyimpanan barang sitaan lain

206. Peningkatankoordinasi terkaitpenyimpanan barangsitaan dan rampasan

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia

Adanya akurasi dankekinian data terkaitbarang sitaan danrampasan yangdisimpan di Rupbasan

Terkirimnya pemberitahuan rutinsetidaknya setiap 3 (tiga) bulan dariKejaksaan ke Rupbasan tentangstatus penanganan perkara yangbarang sitaannya disimpan diRupbasan atau di tempat penitipanatau penyimpanan barang sitaanlain

207. Penyelesaian barangsitaan/rampasan yangsudah lama tersimpandi Rupbasan

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Keuangan

Peningkatan pendapatannegara danberkurangnya biayapemelihataan barang-barang sitaan yangseharusnya sudah dapatdieksekusi

Tersampaikannya data barangsitaan yang telah lama disimpangdi Rupbasan beserta statusnyadan kondisinya

208. Penyelesaian barangsitaan/rampasan yangsudah lama tersimpandi Rupbasan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia

Peningkatan pendapatannegara danberkurangnya biayapemelihataan barang-barang sitaan yangseharusnya sudah dapatdieksekusi

Pengumuman dan pelelanganbarang sitaan berupa kendaraanyang tidak diketahui pemiliknyasesuai UU Lalu Lintas

209. Penguatanpengelolaan barangbukti di Polri

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Adanya pengelolaanbarang sitaan yang lebihbaik

1. Penerbitan Peraturan Kapolriterkait prosedur pengelolaanbarang bukti, termasuk:a. mekanisme pendataan,

penyimpanan danpemeliharaan;

b. penunjukan petugaspelaksana;

c. tempat penyimpananbarang bukti yangmemadai;

d. mekanisme akuntabilitas2. Pendataan barang sitaan

Kepolisian Negara RepublikIndonesia

http://ngada.org hlm: 35 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5210. Optimalisasi

pengembalian danpemanfaatan asetsitaan dan rampasan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kejaksaan RepublikIndonesia

Berkurangnya kejadianpenurunan nilai asetyang disita

Diterbitkannya surat edaran Kapolriyang mewajibkan Polisi untuksegera menjual barang sitaan yangmudah rusak dan sulit/mahal untukdikelola untuk mengurangi resikopenurunan nilai barang sitaandengan berkoordinasi lebih duludengan Jaksa

211. Optimalisasipengembalian danpemanfaatan asetsitaan dan rampasan

Kejaksaan RepublikIndonesia

Berkurangnya kejadianpenurunan nilai asetyang disita

1. Diterbitkannya surat edaranJaksa Agung terkait penentuanbarang rampasan yang akandigunakan sendiri ataudimusnahkan (terutama agarsebagian barang yang selamaini dimusnahkan dapatdimanfaatkan oleh negara)

2. Diterbitkannya surat edaranJaksa Agung yang mewajibkanjaksa untuk segera menjualbarang sitaan yang mudahrusak dan sulit (termasukmahal) dikelola untukmengurangi resiko penurunannilai barang sitaan

3. Laporan pelaksanaan suratedaran

212. Optimalisasipengembalian/penggantian uangnegara yang dikorupsi

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kementerian Keuangan Meningkatnya jumlahpengembalian uangnegara yang dikorupsi

Tersetorkannya minimal 80% uangpengganti dari perkara tindakpidana korupsi yang diputus olehpengadilan (inkcraht) ke kasnegara (khusus untuk kasus yangpenyidikannya dilakukan KejaksaanRepublik Indonesia)

213. Penguatan upayapengelolaan asetsitaan

Badan PengawasanKeuangan danPembangunan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia

Menguatnya upayadalam pengelolaan aset

Terlaksananya audit dan pendataanbarang sitaan dan rampasan yangdikelola rupbasan dan tempatpenyimpanan barang buktiKepolisian Negara RepublikIndonesia dan Kejaksaan RepublikIndonesia untuk mendapatkan datamutakhir setidaknya tentang:a. jenis, jumlah, kepemilikan, usia,

dan kondisi barang yangdikelola;

b. status penegakan hukum terkaitbarang tersebut;

c. estimasi nilainya;d. rekomendasi tindakan yang

akan diambil terhadap barangyag ada (misalnya barang yangsudah rusak/statusnya tidakjelas);

e. rekomendasi perbaikan sistem,penegakan hukum pidana danadmistratif (jika ditemukanpelanggaran serius)

214. Peningkatantransparansipengelolaan aset

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Kementerian Keuangan Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan aset

1. Terpublikasi secara regulerdalam situs Kepolisian NegaraRepublik Indonesia terkaitpelaksanaan fungsipengembalian aset, yangantara lain memuat informasidata barang sitaan danrampasan yang dikelola(termasuk nilainya, kondisinyadan tindakan yang diambildalam rangka menyelamatkanbarang sitaan)

2. Digunakannya rekening tunggaluntuk menyimpan uang hasilsitaan dan hasil penjualanbarang sitaan

http://ngada.org hlm: 36 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5215. Peningkatan

transparansipengelolaan aset

Kejaksaan RepublikIndonesia

Kementerian Keuangan Meningkatnyaakuntabilitaspengelolaan aset

Terpublikasi secara reguler dalamsitus Kejaksaan Republik Indonesiaterkait pelaksanaan fungsipengembalian aset, yang antaralain memuat:a. Data barang sitaan dan

rampasan yang dikelola(termasuk nilainya, kondisinyadan tindakan yang diambildalam rangka menyelamatkanbarang sitaan);

b. Jumlah uang pengganti yangseharusnya dibayarkanterpidana setiap tahunnya sertaupaya eksekusi yang telahdilakukan;

c. Aset yang akan dilelang,estimasi lelangnya, lembagapenilai, waktu dan tempatpelaksanaan lelang, nilai riilyang diterima, pemenanglelang, jumlah uang yang telahdisetor ke negara, dll.

d. Jangka waktu pelaksanaantugas terkait (kapan putusaninkracht, kapan barang/uangpengganti dieksekusi, kapanuang hasil lelang/rampasandisetor ke kas negara

Digunakannya rekening tunggaluntuk menyimpan uang hasil sitaandan hasil penjualan barang sitaan

Pelatihan dan Asistensi Teknik Pada Lembaga Penegak Hukum, Baik Kualitatif Dan Kuantitatif, dalam Rangka Penyelamatan AsetHasil Korupsi, Termasuk Perihal Intelijen/Forensik Keuangan

216. Peningkatan kapasitasaparat penegak hukumdan aparat terkaitlainnya dalamkerangka upayapenyelamatan asethasil korupsi (assetfreezing, assetseizure, assetforfeiture, forensicaccounting/auditforensic)

KementerianKoordinator BidangPolitik, Hukum danKeamanan

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kementerian Keuangan,Kementerian Luar Negeri,Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kejaksaan RepublikIndonesia, PusatPelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan,Komisi PemberantasanKorupsi

Peningkatanpemahaman aparatpenegak hukum danaparat lembaga terkaitlainnya dalammekanismepengembalian aset hasiltindak pidana korupsi

Terlaksananya koordinasi pelatihanberkala maupun ad hoc dilingkungan aparat penegak hukum

217. Peningkatanpemahaman dankemampuan pegawaicentral authority

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia

Meningkatnyapemahaman dankemampuan pegawaicentral authority agardapat melaksanakanfungsinya secaraoptimal

Terselenggarakannya pelatihanrutin bagi pegawai central authority,baik terkait substansi maupunbahasa asing

218. Percepatanpemahaman hakimterhadap isu-isu dankebijakanpengembalian asetbaik di dalam maupundi luar negeri

Sekretariat MahkamahAgung

Meningkatnyapemahaman hakimterhadap isu-isu dankebijakan pengembalianaset baik di dalammaupun di luar negeri

Terselenggarakannya diklat hakimterkait isu-isu dan kebijakanpengembalian aset baik di dalammaupun di luar negeri

219. Peningkatanaksesibilitas data daninformasi pajak bagiaparat penegak hukum

KementerianKeuangan

Adanya prosespenegakan hukum yanglebih cepat dan akurat

Ditetapkannya dandilaksanakannya standar waktupemberian informasi terkait dataperpajakan kepada instansipenegak hukum yang menanganiperkara korupsi dan perkara lain

220. Penguatan peranDirektorat JenderalKeuangan Negarauntuk mendukunginstansi penegakhukum

KementerianKeuangan

Meningkatnya akurasipenilaian aset yang akandisita/dilelang

Revisi Permenkeu untuk beri tugasdan wewenang pada DirektoratJenderal Kekayaan Negara (DJKN)untuk membantu instansi penegakhukum dalam mengestimasi nilaiaset yang akan disita dan dilelang

Pembentukan Unit Penyelamatan Aset, Termasuk di Setiap Lembaga Terkait

http://ngada.org hlm: 37 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5221. Pembentukan unit

penyelamat assetnegara

Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi

Meningkatnya potensijumlah pengembalianuang negara yangdikorupsi

Terbentuknya unit penyelamat asetyang antara lain:a. Memiliki tugas dan kewenangan

yang memadai, termasukuntuk: melacak, mengamankandan merampas aset sejakproses penyidikan, mendatadan menyelesaikan tunggakanpekerjaan masa lalu dalamwaktu tertentu (unit perlumembuat perencanaan yangterpantau untuk hal ini),membantu penyidik PegawaiNegeri Sipil (PNS) untukpengembalian aset darikejahatan sektoral, mewakiliinstansinya dalam forumkoordinasi dengan instansi laindan melakukan koordinasipenanganan perkara sejak awaldengan Kejaksaan RepublikIndonesia (bagi unit diKepolisian Negara RepublikIndonesia);

b. Mekanisme koordinasi denganpenyidik kasus;

c. Memiliki Sumber Daya Manusiayang berkualitas tinggil danmengikutsertakan ahli dibidangakuntansi, keuangan dankeuangan forensik (misalnyaBadan Pemeriksa Keuangan);

d. Berkedudukan di tingkat pusatdan provinsi

222. Pembentukan unitpenyelamat assetnegara

Kejaksaan RepublikIndonesia

Meningkatnya potensijumlah pengembalianuang negara yangdikorupsi

1. Terbentuknya unit penyelamataset yang antara lain:a. Memiliki tugas dan

kewenangan yangmemadai, termasuk untuk:melacak, mengamankandan merampas aset sejakproses penyidikan,mendata danmenyelesaikan tunggakanpekerjaan masa lalu dalamwaktu tertentu (unit perlumembuat perencanaanyang terpantau untuk halini), mewakili instansinyadalam forum koordinasidengan instansi lain danmelakukan koordinasipenanganan perkara sejakawal antara KepolisianNegara Republik Indonesiadan Kejaksaan RepublikIndonesia;

b. Mekanisme koordinasidengan penyidik kasus;

c. Memiliki Sumber DayaManusia yang berkualitastinggi dan mengikutsertakanahli dibidang akuntansi,keuangan dan keuanganforensik (misalnya BadanPemeriksa Keuangan);

d. Berkedudukan unit ada ditingkat pusat dan provinsi.

2. Terselenggaranya prosesrekrutmen pejabat dan pegawaiunit penyelamatan aset melaluiproses seleksi yang ketat danobyektif, dengan melibatkanpihak ketiga

3. Tersusunnya StandardOperating Procedure (SOP) http://ngada.org hlm: 38 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5unit penyelamatan aset

4. Terbangunnya sistem TeknologiInformasi (TI) untuk mendukungkerja unit

V STRATEGI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Pengembangan Sistem Nilai dan Sikap Anti Korupsi Dalam Pelbagai Aktivitas Tiga Pilar PPK, Yakni; Masyarakat, Sektor Swasta,Dan Aparat Pemerintah

223. Penanaman nilai-nilaianti korupsi kepadakeluarga

Badan Kependudukandan KeluargaBerencana Nasional

Komisi PemberantasanKorupsi

Peningkatan sikap danperilaku anti korupsi dilingkungan keluarga

Terintegrasinya nilai-nilai antikorupsi dengan program keluargaberencana

224. Optimalisasipengintegrasian materipendidikan anti korupsidalam prosespenyampaian materipembelajaran padapeserta programpendidikan pimpinantingkat nasional

Lembaga KetahananNasional

Komisi PemberantasanKorupsi

Internalisasi nilai antikorupsi kepada pesertaprogram pendidikanpimpinan tingkatnasional

Tersosialisasinya semangat dansikap anti korupsi kepada pesertaprogram pendidikan tingkatnasional

Pengembangan Nilai-Nilai Anti Korupsi dalam Berbagai Aktivitas Pendidikan, yakni; di Sekolah, Perguruan Tinggi, Dan LingkupSosial, Demi Menciptakan Karakter Bangsa yang Berintegritas, Termasuk Melalui Kurikulum dan Kegiatan di Luar Kurikulum

225. Optimalisasipengintegrasian materipendidikan danpelatihan anti korupsidalam prosespenyampaian materipembelajaran padapeserta pendidikandan pelatihan untukPegawai Negeri Sipil

Lembaga AdministrasiNegara

Badan KepegawaianNegara

Terintegrasinya materipendidikan dan pelatihananti korupsi dalamproses penyampaianmateri pembelajaranpada peserta pendidikandan pelatihan untukPegawai Negeri Sipil

Tersusunnya modul dan materipendidikan dan pelatihan antikorupsi, dan terdokumentasikannyaproses penyampaian materipembelajaran yang disampaikantenaga pengajar kepada pesertapendidikan dan pelatihan PegawaiNegeri Sipil

226. Pengintegrasianpendidikan anti korupsidalam kurikulumpendidikan dasar danmenengah padamadrasah

Kementerian Agama Kementerian Pendidikandan Kebudayaan,Kementerian Komunikasidan Informatika, KomisiPemberantasan Korupsi

Internalisasi nilaianti-korupsi dalamkurikulum pendidikandasar dan menengah

Implementasi model integrasipendidikan anti korupsi dalamkurikulum

227. PengembanganPendidikan AntiKorupsi padaPerguruan TinggiAgama

Kementerian Agama Komisi PemberantasanKorupsi, KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian Komunikasidan Informatika

Internalisasipengembangan nilaianti-korupsi dalamkurikulum padaperguruan tinggi agama

Implementasi pengembanganmodel integrasi pendidikan anti-korupsi dalam kurikulum

228. Integrasi pendidikananti-korupsi dalamkurikulum pendidikantinggi pada AkademiMeteorologi,Klimatologi danGeofisika

Badan Meteorologi,Klimatologi danGeofisika

Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, KomisiPemberantasan Korupsi

Internalisasi nilaianti-korupsi dalamkurikulum AkademiMeteorologi, Klimatologidan Geofisika

Implementasi model integrasipendidikan antikorupsi dalamkurikulum

Kampanye Anti Korupsi Secara Menyeluruh229. Peningkatan

kampanye anti korupsimenuju SatuanAdministrasiPangkalan (Satminkal)Wilayah BebasKorupsi (WBK) danWilayah BirokrasiBersih Dan Melayani(WBBM) di lingkunganKementerianPekerjaan Umum

KementerianPekerjaan Umum

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, SekretarisJenderal KomisiPemberantasan Korupsi

Jadwal sosialisasipemahaman tentangkorupsi kepada penyediajasa

Realisasi sosialisasi pemahamantentang korupsi kepada penyediajasa di 4 (empat) Provinsi

Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi yang Jelas dan Terencana230. Pelaksanaan

pendidikan dan budayaanti korupsi kepadaaparatur KementerianKesehatan

KementerianKesehatan

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KomisiPemberantasan Korupsi,Lembaga AdministrasiNegara

Penerapan kurikulumpendidikan dan budayaanti korupsi dalam diklataparatur

Terlaksananya penerapankurikulum pendidikan dan budayaanti korupsi bagi aparatur dilingkungan KementerianKesehatan

http://ngada.org hlm: 39 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5231. Pelaksanaan

pendidikan dan budayaanti korupsi kepadamahasiswa kesehatan

KementerianKesehatan

Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, KomisiPemberantasan Korupsi

Penerapan kurikulumpendidikan dan budayaanti korupsi dalampendidikan mahasiswakesehatan

Terlaksananya penerapankurikulum pendidikan dan budayaanti korupsi bagi mahasiswakesehatan di lingkunganKementerian Kesehatan

232. Evaluasi pelaksanaanStrategi KomunikasiPendidikan danBudaya Anti Korupsi diKementerian/Lembaga

KementerianKomunikasi danInformatika

SeluruhKementerian/Lembaga

Peningkatan kualitaspelaksanaan StrategiKomunikasi Pendidikandan Budaya Anti KorupsidiKementerian/Lembaga

Tersedianya laporan evaluasi yangmemuat efektivitas pelaksanaanStrategi Komunikasi Pendidikandan Budaya Anti Korupsi diKementerian/Lembaga

233. Evaluasi efektivitasPendidikan danPelatihan LembagaKetahanan Nasionaldalam rangkameningkatkan perilakuanti korupsi

Lembaga KetahananNasional

Komisi PemberantasanKorupsi

Tersedianya hasilevaluasi danrekomendasi dalampelaksanaan Diklat

Rekomendasi kebijakanpelaksanaan Diklat

234. Pelaksanaan StrategiKomunikasiPendidikan danBudaya Anti Korupsi(PBAK) melalui agenperubahan

Badan Pusat Statistik,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian DalamNegeri, KementerianEnergi dan SumberDaya Mineral,Kementerian Hukumdan Hak AzasiManusia, KementerianKesehatan,KementerianKomunikasi danInformatika,KementerianPPN/Bappenas,KementerianPerhubungan,KementerianPertanian,Kementerian TenagaKerja danTransmigrasi,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KementerianKomunikasi danInformatika

Peningkatan sikap danperilaku anti korupsi parapenyelenggara dilingkungan internalKementerian/Lembaga

1. Terlaksananya pemilihan agenperubahan sebagai role modelkomunikasi PBAK dalampencegahan danpemberantasan korupsi

2. Terlaksananya kegiatankomunikasi PBAK yangdilakukan oleh role modelPBAK

Menggalang Kerja Sama dengan Media dalam Mengembangkan Nilai Anti Korupsi dan Karakter Berintegritas, Termasuk MelaluiBerbagai Media Kreatif

235. Diskusi Publik berkalatentang upayapencegahan danpemberantasankorupsi melalui mediaelektronik (televisi danradio nasional danlokal)

KementerianKomunikasi danInformatika

Kementerian DalamNegeri, KementerianPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, KomisiPemberantasan Korupsi,KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Lembaga PenyiaranRadio Republik Indonesia,Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia

Meningkatnyapengetahuan danpemahamanmasyarakat tentangberbagai kebijakan,agenda maupun praktek-praktek yang dapatdilakukan dalam rangkapencegahan danpemberantasan korupsi

1. Kontrak kerjasama denganRadio dan Televisi Nasionaluntuk agenda Diskusi Publiktriwulanan (reguler)

2. Publikasi catatan diskusi regulermelalui website yangterintegrasikan dengan portalStrategi Nasional Pencegahandan Pemberantasan Korupsi(Stranas PPK)

Publikasi dan Sosialisasi Hasil-Hasil Masukan Masyarakat Kepada Publik Oleh Kementerian/Lembaga atau Pemda Terkait236. Produksi dan

penayangan programacara yang mengkritisiisu terkini korupsi danmenjaring masukandari masyarakat atasisu-isu yang terkaitdengan aksipencegahan danpemberantasankorupsi dengankonsep inline padaAksi Pencegahan dan

Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasinyamasukan masyarakatterkait isu dan kegiatanPPK yang dilakukanKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah

Ditayangkannya program acarasecara reguler yang menayangkanmasukan masyarakat terkait isudan kegiatan PPK yang dilakukanKementerian/Lembaga dan/atauPemerintah Daerah

http://ngada.org hlm: 40 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5PemberantasanKorupsi (PPK) diKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah

237. Produksi danpenayangan programacara yang mengkritisiisu terkini korupsi danmenjaring masukandari masyarakat atasisu-isu yang terkaitdengan aksipencegahan danpemberantasankorupsi dengankonsep inline padaAksi Pencegahan danPemberantasanKorupsi (PPK) diKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah

Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasinyamasukan masyarakatterkait isu dan kegiatanPPK yang dilakukanKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah

Ditayangkannya program acarasecara reguler yang menayangkanmasukan masyarakat terkait isudan kegiatan PPK yang dilakukanKementerian/Lembaga dan/atauPemerintah Daerah

238. Konferensi dandistribusi siaran Persbersama antaraKementerianPerencanaanPembangunanNasional/ BadanPerencanaanPembangunanNasional, KementerianDalam Negeri danCivil SocietyOrganization (CSO)terkait progresscapaian pelaksanaanAksi Pencegahan danPemberantasanKorupsi (PPK)

Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasikannyakonferensi dan distribusisiaran pers

Ditayangkannya dan disiarkankonferensi dan siaran persbersama dalam program beritaantara Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional/BadanPerencanaan PembangunanNasional, Kementerian DalamNegeri dan CSO terkait hasilpelaksanaan aksi PPK

239. Konferensi dandistribusi siaran Persbersama antaraBappenas,Kementerian DalamNegeri dan CivilSociety Organization(CSO) terkait progresscapaian pelaksanaanAksi Pencegahan danPemberantasanKorupsi (PPK)

Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasikannyakonferensi dan distribusisiaran pers

Ditayangkannya dan disiarkankonferensi dan siaran persbersama dalam program beritaantara Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional/BadanPerencanaan PembangunanNasional, Kementerian DalamNegeri dan CSO terkait hasilpelaksanaan aksi PPK

Publikasi Praktik-Praktik Terbaik Anti Korupsi (Jaringan Pendidikan Integritas)240. Produksi dan

PenayanganDokumenter programberisikan praktik-praktik terbaik antikorupsi diKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah

Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasikannyapraktik terbaik antikorupsi diKementerian/Lembagadan/atau pemda

Ditayangkannya film dokumenterpraktik terbaik Anti Korupsi

241. Public Expose denganchampion-championrepresentasiKementerian/Lembagadan/atau PemerintahDaerah yang diambildari praktik-praktikterbaik anti korupsi

Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasikannyalesson learned prosespelaksanaan programanti korupsi diKementerian/Lembagadan/atau pemda

Disiarkannya hasil wawancaradengan champion terkait praktikterbaik anti korupsi

http://ngada.org hlm: 41 / 42

. AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

1 2 3 4 5242. Penguatan peran

jaringan pendidikanintegritas di seluruhuniversitas baikswasta maupun negeri

KementerianPendidikan danKebudayaan

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Mahasiswamendapatkanpembelajaran tentangupaya membangunsistem integritasnasional

Memorandum of Understanding(MoU) dengan perguruan tinggiuntuk mendorong pengembangantunas integritas di lingkunganPerguruan Tinggi sebagai langkahstrategis dalam mendorong upayapengembangan sistem integritasnasional

Memperluas Ruang Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi Dengan Melaksanakan Diseminasi Anti KorupsiOleh Masyarakat (CSO, NGO, CBO)

243. Pengintegrasiantematik Anti Korupsipada program-program acaraprimetime yangbersifat live daninteraktif dua arahdengan mengundangrepresentasimasyarakat (CivilSociety Organization(CSO), NonGovernmentalOrganization (NGO),Community BasedOrganizations (CBO))

Lembaga PenyiaranTelevisi RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasikannyatematik anti korupsidalam acara-acaraprimetime yang bersifatbuild in program denganmengundangmasyarakat dan CSO,NGO, CBO

Ditayangkannya tematik antikorupsi secara built in dalamprogram-program acara prime time

244. Pengintegrasiantematik Anti Korupsipada program-program acara primetime yang bersifat livedan interaktif dua arahdengan mengundangrepresentasimasyarakat (CivilSociety Organization(CSO), NonGovernmentalOrganization (NGO),Community BasedOrganizations (CBO))

Lembaga PenyiaranRadio RepublikIndonesia

KementerianPerencanaanPembangunan Nasional/Badan PerencanaanPembangunan Nasional,Kementerian DalamNegeri, KomisiPemberantasan Korupsi,Kementerian Komunikasidan Informatika

Terpublikasikannyatematik anti korupsidalam acara-acaraprimetime yang bersifatbuild in program denganmengundangmasyarakat dan CSO,NGO, CBO

Disiarkannya tematik anti korupsisecara built in dalam program-program acara primetime

V STRATEGI MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN KORUPSI

Penyusunan Mekanisme Kerja Para Pihak Untuk Mendukung Pelaporan dan Publikasi PPK Nasional245. Penyusunan laporan

pelaksanaanimplementasiKonvensi PBB AntiKorupsi 2003 UnitedNations ConventionAgainst Corruption(UNCAC)

Kementerian LuarNegeri

Kementerian Hukum danHak Asasi Manusia,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia,Kejaksaan RepublikIndonesia, MahkamahAgung, KomisiPemberantasanKorupsi,Pusat Pelaporandan Analisis TransaksiKeuangan,Kementerian/Lembagaterkait

Tersusunnya laporanterkait implementasiUNCAC di Indonesiayang disampaikan padapertemuan-pertemuandalam kerangka UNCACdan berbagai pertemuananti korupsi internasionallainnya.

Laporan implementasi UNCAC diIndonesia yang disampaikan padapertemuan-pertemuan dalamkerangka UNCAC dan pertemuananti-korupsi internasional lainnya

© LDj - 2010 •

http://ngada.org hlm: 42 / 42