INSTITUT TEKNOLOGI PLN PROYEK AKHIR KAJIAN …
Transcript of INSTITUT TEKNOLOGI PLN PROYEK AKHIR KAJIAN …
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
PROYEK AKHIR
KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM PENGUKURAN ENERGI
LISTRIK DENGAN AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
DISUSUN OLEH :
RIJAL RAMDANI ANDREYANSAH
2017-71-131
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
ISNTITUT TEKNOLOGI – PLN
JAKARTA 2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Proyek Akhir
KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM PENGUKURAN ENERGI
LISTRIK DENGAN AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
Disusun Oleh :
RIJAL RAMDANI ANDREYANSAH
2017-71-131
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
PROGAM STUDI DIPLOMA III
FAKULTAS TEKNIK LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
Jakarta, 21 Juli 2020
Mengetahui,
Kepala Program Studi
Retno Retno Aita Diantari, ST., MT
Disetujui,
Dosen Pembimbing Utama
Ir. Suwarno, MT
Dosen Pembimbing Pendamping
Mowaviq, ST., MT.
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Rijal Ramdani Andreyansah
NIM : 201771131
Program Studi : D3 Teknologi Listrik
Judul Tugas Akhir : KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM
PENGUKURAN ENERGI LISTRIK DENGAN
AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada
Program Diploma III, Program Studi Teknologi Listrik Institu Teknologi-
PLN pada tanggal 17 Agustus 2020
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
Erlina, ST., MT Ketua Penguji
Retno Aita Diantari, ST., MT Sekertaris
Dr. Ir. Pawenary, M. T., IPM., MPM. Anggota
Mengetahui :
Kepala Program Studi Teknologi Listrik
Retno Aita Diantari, ST., MT
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Nama : Rijal Ramdani Andreyansah
NIM : 201771131
Program Studi : D3 Teknologi Listrik
Judul Tugas Akhir : KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM
PENGUKURAN ENERGI LISTRIK DENGAN
AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya baik di lingkungan
Institut Teknologi-PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan
penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala
resiko jika ternyata pernyataan ini tidak benar.
Bekasi, 21 Juli 2020
(Rijal Ramdani Andreyansah)
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Bapak Muhammad Muzani Selaku Pembimbing Lapangan Utama
Bapak Raden MB Selaku Pembimbing Lapangan Kedua
Bapak Suwarno Selaku Dosen Pembimbing utama
Bapak M Imbarothur M Selaku Dosen Pembimbing pendamping
Yang dengan kesabarannya telah memberikan petunjuk, saran-saran serta
bimbingannya sehingga laporan kerja magang ini dapat diselesaikan tepat
waktu.
Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :
1. Bapak Nanda selaku Supervisor (Spv) Harmet, PT PLN (persero) UP3
Gunung Putri.
2. Bapak Seva selaku Supervisor (Spv) P2TL, PT PLN (persero) UP3
Gunung Putri.
yang telah membantu untuk menyelesaikan Kegiatan kerja magang di UP3
Gunung Putri Bagian Transaksi Energi dan juga kepada seluruh pengawai, staf,
atas ilmu yang telah di berikan kepada saya.
Bekasi, 05 Juli 2020
Rijal Ramdani Andreyansah
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : Rijal Ramdani Andreyansah
NIM : 201771131
Program Studi : D3 Teknologi Listrik
Judul Tugas Akhir : KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM
PENGUKURAN ENERGI LISTRIK DENGAN
AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Institut teknologi - PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-
exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM PENGUKURAN ENERGI LISTRIK
DENGAN AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Sekolah Tinggi Teknik-PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Bekasi
Pada tanggal : 21 Juli 2020
Yang menyatakan
(Rijal Ramdani Andreyansah)
vi
KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM PENGUKURAN ENERGI LISTRIK DENGAN AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
Rijal Ramdani Andreyansah, 2017-71-131
Dibawah Bimbingan Ir. Suwarno, MT. dan Mowaviq, ST., MT
ABSTRAK
PT. PLN (Persero) adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki peran sebagai sumber penjualan pasokan tenaga listrik negara, penjualan listrik PLN dapat disebut sebagai transaksi energi listrik dimana perusahaan menjual energi listrik terhadap pelanggan dengan menggunakan alat ukur KWH meter. Kwh meter memiliki 2 jenis pengukuran sistem tenaga listrik yaitu sistem 1 fasa dan sistem 3 fasa. Pada sistem tenaga listrik 3 fasa pada era sekarang sudah menggunakan kwh meter elektronik, yaitu kwh yang sudah berbasis sistem AMR. Sistem AMR atau Automatic Meter Reading adalah sebuah sistem pembacaan meter jarak jauh yang menggunakan media komunikasi satu arah dimana perusahaan dapat memantau pemakaian pasokan energi listrik suatu pelanggan secara jarak jauh, atau dengan kata lain penggunaan pasokan energi listrik dapat di pantau dari kantor. Pada penelitian kali ini penulis mendapatkan sebuah anomali modem offline satu pelanggan akibat dari modem terbakar dan suspect incorect wiring dimana pada sebuah pelanggan pada salah satu fasanya memiliki nilai cos phi negatif sehingga menyebabkan nilai pengukuran daya aktif yang negatif. Setelah melakukan kajian nilai negatif disebabkan karena adanya kesalahan pada wiring fasa S dimana wiring pada input fasa S terbalik dengan output fasa S pada kwh meter, oleh karena itu menyebabkan terjadinya perhitungan kwh yang tidak tertagih sebesar 49,32 kwh.
Kata kunci : AMR, KWH Meter, Transaksi Energi.
vii
ANOMALY STUDY ON ELECTRICAL ENERGY MEASUREMENT SYSTEM WITH AMR IN UP3 GUNUNG PUTRI
Rijal Ramdani Andreyansah, 2017-71-131
Under the Guidance of Ir. Suwarno, MT. and Mowaviq, ST., MT.
ABSTRACT PT. PLN (Persero) is a state-owned enterprises (SOE) company that has
a role as a source of sales of the state electric power supply, PLN electricity
sales can be called as electrical energy transactions where the company sells
electrical energy to customers by using measuring instrument KWH meter.
KWH Meter has 2 types of electrical power system measurements are 1 phase
system and 3 phase system. On the 3 phase power system of the era is now
using electronic kwh meter, namely kwh which is already based on AMR
system. System AMR or Automatic Meter Reading is a remote meter reading
system that uses a one-way communication media where the company can
monitor the use of electrical energy supply of a customer remotely, or in other
words the use of electric energy supplies can be monitored from the office. In
research this time the author gets an anomaly modem offline one subscriber as
a result of the modem is burned and suspect incorect wiring where on a
customer in one of its FAS After conducting the negative value studies due to
an error in the wiring phase S where wiring on the phase S input is reversed
with an S phase output at kwh meters, therefore causing the calculation of
uncollectible kwh of 49.32 kwh.
Keywords: AMR, KWH Meter, energy transaction
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ....................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
1. BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Latar Belakang ....................................................................................... 1 Permasalahan Penelitian ....................................................................... 2
1.2.1 Identifikasi masalah...................................................................... 2 1.2.2 Ruang ringkup masalah ............................................................... 2
1.2.3 Rumusan masalah ....................................................................... 2 Tujuan Dan Manfaat Penelitian .............................................................. 3
Sistematika Penulisan ............................................................................ 3 2 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 4
Teori Pendukung.................................................................................... 4
2.1.1 Sistem tenaga listrik ..................................................................... 4 2.1.2 Energi listrik ................................................................................. 5
2.1.3 Sistem listrik 3 fasa ...................................................................... 7 2.1.4 Daya pada rangkaian listrik 3 fasa ............................................... 8
2.1.5 Automatic Meter Reading (AMR).................................................. 9 2.1.6 Jenis Pengukuran Pada kWh meter 3 fasa 4 kawat ................... 12
Tinjauan Pustaka ................................................................................. 13 3 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 14
Perancangan Penelitian ....................................................................... 14 3.1.1 Kajian penyimpangan pengukuran ............................................. 14
3.1.2 Jenis jenis anomaly .................................................................... 14 3.1.3 Langkah langkah perbaikan ....................................................... 14
3.1.4 Perhitungan energi tak terukur selama anomali ......................... 14 Teknik Analisa...................................................................................... 15
3.2.1 Perencanaan .............................................................................. 15 3.2.2 Pelaksanaan .............................................................................. 15
ix
3.2.3 Penyusunan Laporan ................................................................. 15 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 16
Penyimpangan Pengukuran ................................................................. 16
Anomali komunikasi ............................................................................. 16 4.2.1 Penyebab dan cara perbaikan anomali komunikasi ................... 17
Anomali incorrect wiring ....................................................................... 18 4.3.1 Sudur phasor melebihi standar .................................................. 18
4.3.2 Analisa perbaikan....................................................................... 21 4.3.3 Kwh yang tidak terukur............................................................... 22
4.3.4 Proses percetakan rekening listrik (Billing process) ................... 24 5 BAB V PENUTUP ..................................................................................... 25
KESIMPULAN ...................................................................................... 25
SARAN ................................................................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. I
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ II
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 gelombang 3 fasa ............................................................................5
Gambar 2.2 Diagram fasor tegangan ..................................................................5
Gambar 2.3 Diagram wiring APP 3 fasa .............................................................6
Gambar 2.4 phasor sudut dan tegangan 3 fasa. .................................................7
Gambar 2.5 Sistem AMR ....................................................................................9
Gambar 2.6 Tampilan Data Standmeter Billing Reset pada..............................11
Gambar 2.7 Tampilan Tabel Load profile. .........................................................11
Gambar 2.8Tampilan data pengukuran sesaat .................................................12
Gambar 2.9 Rangkaian pengawatan Kwh meter sambungan langsung 3 fasa 4
kawat ................................................................................................................12
Gambar 2.10 Rangkaian pengawatan Kwh meter sambungan tidak langsung 3
fasa 4 kawat ......................................................................................................13
Gambar 4.1 Pemberitahuan Pelanggan Offline ................................................16
Gambar 4.2 Sudut phasor pelanggan AMR ......................................................19
Gambar 4.3 incorrect wiring ..............................................................................21
Gambar 4.4 normal wiring .................................................................................22
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data instan AMR ...............................................................................20
Tabel 4.2 Data Wh Import .................................................................................23
Tabel 4.3 Data Pelanggan ................................................................................23
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Load Profile ............................................................................III
Lampiran 2 Lembar Bimbingan Proyek Akhir .................................................... XI
1
1. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya
adalah PT PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan BUMN yang mengurusi
semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Adapun proses bisnis PLN
mulai dari pembangkit, transmisi hingga distribusi. Adapun Unit-unit yang
berada di golongan distribusi yaitu Unit Induk Distribusi (UID) kemudian di
bawah UID ada beberapa sub-unit yaitu; Unit Pelaksana Pengatur Distribusi
(UP2D) merupakan sub-unit untuk pengaturan pembebanan di sisi Distribusi ke
pelanggan, Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Setara dengan UP2D,
yaitu sub-unit untuk pelayanan pelanggan dan pelayanan Jaringan listrik
Distribusi, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sub-unit di bawah UP3 yang
membantu pengurusan pelayanan pelanggan dan Pelayanan Jaringan Listrik
Distribusi lebih dekat dengan ruang lingkup wilayah lebih kecil.
UP3 merupakan sub-unit yang memberikan pelayanan suatu area seperti
contoh lokasi tempat penulis magang yakni UP3 Gunung Putri yang merupakan
pelayan pasokan listrik untuk area gunung putri yang memiliki cakupan wilayah
kecamatan Gunung putri, Babakan, Madang, Citeureup, Cilengsi,
Klapanunggal, Jonggol, Cariu, Sukamakmur, Sentul, dan Tanjung sari. Dengan
jumlah pelanggan total ada 563.161.plg, dan pelanggan AMR sebanyak 1636,
Adapun asset yang dimiliki UP3 gunung putri, memiliki gardu distribusi
sebanyak 2523 gardu, Terdiri dari 1491Gardu portal, 326 Gardu tembok, 2
Gardu hubung, 1 Gardu kios, 703 Gardu cantol. Adapun konfigurasi jaringan
yang di gunakan adalah Radial, Spindel dan Loop terbuka.
Di UP3 Gunung putri penulis melakukan penelitian pada bidang transaksi
energi listrik yang salah satu tugasnya yaitu melakukan pengukuran penjualan
energi listrik. Dalam melakukan penjualan energi listrik salah satunya yaitu
melakukan pengukuran menggunakan Automatic Meter Reading (AMR), namun
dalam prakteknya masih terdapat anomali dalam pengukurannya. Oleh sebab
2
itu dilakukan penelitian atau kajian dalam anomali yang terjadi sehingga dapat
di jadikan target oprasi pemeriksaan oleh pihak PLN.
Permasalahan Penelitian
Sudah menjadi kewajiban PLN dalam melaksanakan penjualan pasokan
listrik yang andal namun bagaimana jadinya apabila terdapat anomali
pengukuran energi. Tentunya dapat merugikan bagi pihak PLN sendiri maka
dari itu perlu di lakukan kajian anormali pengukuran transaksi energi agar dapat
mengevaluasi dari anomali yang terjadi dan untuk kedepannya bisa
meminimalisir kejadian anomaly tersebut.
1.2.1 Identifikasi masalah
Adapun ruang lingkup masalah pada penulisan Tugas Akhir dengan judul
“kajian anormali pada sistem pengukuran energi listrik dengan amr di up3
gunung putri” dibatasi pada hal-hal berikut :
1. Evaluasi gangguan yang terjadi pada pelanggan yang sudah berbasis sistem
AMR.
2. Penelitian terhadap anomali incorrect wiring sesuai dengan data yang di
dapat.
1.2.2 Ruang ringkup masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pada tugas akhir ini
akan di bahas permasalahan tentang :
1. Kajian adanya penyimpangan pengukuran dari data yang di download dari
AMR.
2. Penentuan jenis-jenis anomali pengukuran energi dari data penyimpangan
yang diperoleh.
3. Penentuan langkah perbaikan dari jenis jenis anomali yang di dapat untuk
pemulihan pengukuran yang benar.
1.2.3 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pada tugas akhir ini
akan di bahas permasalahan tentang :
3
1. Ada berapa jenis anomaly?
2. Apa saja anomali yang terjadi di UP3 Gunung Putri?
3. Adakah jumlah kwh yang tidak tertagih?
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Dari permasalahan yang terjadi maka saya akan membuat penelitian ini
dengan tujuan :
1. Dapat menganalisa anomaly dengan amr
2. Dapat mengetahui anomaly yang terjadi pada transaksi energi di UP3
gunung putri
3. Dapat mengetahui energy yang terukur dari anomaly yang terjadi
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Manfaat untuk pribadi yaitu mengasah ilmu pengetahuan tentang
kelistrikan yang telah tersampaikan selama proses kuliah di IT PLN.
2. Adapun manfaat bagi perusahaan dari penelitian ini yaitu, bisa
mendapatkan target operasi pemeriksaan untuk proses lebih lanjut dari
anomaly yang telah terjadi.
Sistematika Penulisan
Berikut adalah sistematika penulisan pada laporan ini terdiri dari Halaman
sampul, Halaman pengesahan pembimbing, Ucapan terima kasih, Daftar isi,
Daftar gambar, Daftar tabel, Daftar rumusi, Abstrak. Pada laporan magang ini
bagi menjadi Lima bahasan Meliputi Bab I Pendahuluan yang berisi, Latar
belakang, Permasalahan penelitian, Tujuan dan manfaat penelitian, Sistematika
penulisan. Bab II Landasan teori yang terdiri dari, Teori pendukung, dan
Tinjauan Pustaka. Bab III Metode penelitian yang berisi, Perancangan
Penelitian, Teknik Analisa, dan Jadwal penelitian. Bab IV hasil dan bahasan
yang berisi, Data penelitian dan Pembahasannya. Bab V penutup yang berisi,
Kesimpulan, dan Saran. Lalu di bagian akhir laporan terdapat Daftar Pustaka
dan Daftar Riwayat Hidup.
4
2 BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Pendukung
Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-
hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup
pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.
2.1.1 Sistem tenaga listrik
Proses penyaluran tenaga listrik terdiri dari tiga komponen utama yaitu
pembangkit, penghantar (saluran transmisi/distribusi), dan beban. Pada sistem
transmisi berfungsi untuk mentransfer energi listrik dari unit-unit pembangkit di
berbagai lokasi ke sistem distribusi yang pada akhirnya menyuplai beban.
Listrik sistem tiga fasa merupakan metode umum yang digunakan pada
pembangkitan tenaga listrik arus bolak-balik, transmisi, dan distribusi.Dalam
sistem tenaga tiga fasa, tegangan yang dihasilkan adalah sinusoidal dan sama
besarnya, dengan masing-masing fasa 120°. Namun resultan tegangan sistem
tenaga pada ujung distribusi dan titik pemanfaatan menjadi tidak seimbang
karena beberapa alasan. Sifat ketidakseimbangan termasuk ketidaksamaan
besaran tegangan pada sistem fundamental frekuensi (under-voltage dan over-
voltage), fundamental deviasi sudut fasa, dan ketidaksamaan tingkat dari
distorsi harmonik antar fasa. Penyebab utamanya dari ketidakseimbangan
tegangan adalah distribusi tidak merata dari beban satu fasa yang dapat terus
berubah di sistem tiga fasa3. Sistem distribusi biasanya dipecah menjadi tiga
komponen: gardu distribusi (substation), distribusi primer, dan distribusi
sekunder. Pada tingkat gardu, tegangan direduksi dan daya didistribusikan ke
dalam jumlah yang lebih kecil ke pelanggan. Akibatnya satu gardu akan
menyediakan daya ke banyak pelanggan. Dengan demikian jumlah jalur
transmisi di dalam sistem distribusi lebih banyak dibandingkan dari sistem
transmisi. Selain itu sebagian pelanggan terhubung pada salah satu dari ketiga
fasa di system distribusi. Sehingga aliran daya untuk setiap jalur (fasa) berbeda
dan sistem biasanyaa menjadi tak seimbang. Karakteristik ini perlu
5
diperhitungkan dalam studi aliran beban yang berhubungan dengan jaringan
distribusi. (Marsudi, 1990).
2.1.2 Energi listrik
2.1.1.1 Rangkaian listrik 3 fasa
Rangkaian listrik 3 fasa merupakan rangkaian listrik yang memiliki tiga
buah keluaran simetris dan memiliki perbedaan sudut untuk setiap fasanya
sebesar 1200. Berikut gambar dari gelombang 3 fasa :
*)Sumber : (Boromeus, 2008). Gambar 2.1 gelombang 3 fasa
Dari gambar diatas terlihat bahwa setiap fasa memiliki perbedaan sudut
dan didapatkan hubungan tegangan untuk masing-masing fasa sebagai berikut.
𝑉𝑎 = 𝑉𝑚 < 0°
𝑉𝑏 = 𝑉𝑚 < −120° (2.1)
𝑉𝑎 = 𝑉𝑚 < −240°
Berikut Diagram fasor dari tegangan 3 fasa
*)sumber : (Boromeus, 2008)
Gambar 2.2 Diagram fasor tegangan
6
Arus yang mengalir pada setiap beban dinyatakan dengan
𝐼 =𝑉
𝑅 (2.2)
Yang pada ketiga fasanya dapat dituliskan
𝐼𝐵 =𝑉∠0°
𝑍∠θ°= 𝐼𝑚∠θ°
𝐼𝐴 =𝑉∠ − 120°
𝑍∠θ°= 𝐼𝑚∠ − 120 − θ°
𝐼𝐶 =𝑉∠ − 240°
𝑍∠θ°= 𝐼𝑚∠ − 240 − θ°
2.1.2.1 Wiring APP
*)sumber : PLN Corporate university
Gambar rangkaian wiring APP diatas merupakan standar dari pengawatan
APP untuk meter 3 fasa yang benar. Dimana pada nomor 123 merupakan fasa
S dengan polaritas arus S1 nomor 1 dan S2 nomor 3, pada nomor 456
merupakan fasa S dengan polaritas arus S1 nomor 4 dan S2 nomor 6, pada
nomor 789 merupakan fasa S dengan polaritas arus S1 nomor 7 dan S2 nomor
9, dan untuk input tegangan fasa R nomor 2 fasa S nomor 5 fasa T nomor 8.
Gambar 2.3 Diagram wiring APP 3 fasa
7
Dan dari gambar di atas di dapatkan fasor tegangan dan arus sebagai berikut.
*)sumber : PLN Corporate university
2.1.3 Sistem listrik 3 fasa
2.1.3.1 Daya Aktif
Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan
energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Misalnya energi panas,
cahaya, mekanik dan lain-lain.
𝑃1 = 𝑉𝑟 𝑥 𝐼𝑟 𝑥 𝐶𝑜𝑠 𝜑
𝑃2 = 𝑉𝑠 𝑥 𝐼𝑠 𝑥 𝐶𝑜𝑠 𝜑 (2.4)
𝑃3 = 𝑉𝑡 𝑥 𝐼𝑡 𝑥 𝐶𝑜𝑠 𝜑
𝑃𝑡𝑜𝑡 = 𝑃1 + 𝑃2 + 𝑃3
Daya ini digunakan secara umum oleh konsumen dan dikonversikan
dalam bentuk kerja.
2.1.3.2 Daya Reaktif
Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan
medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks
medan magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah
transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain. Satuan daya reaktif adalah
Var.
𝑄 = 𝑉. 𝐼. 𝑆𝑖𝑛 𝜑
𝑄 = 3 . 𝑉𝐿. 𝐼𝐿. 𝑆𝑖𝑛 𝜑
Gambar 2.4 phasor sudut dan tegangan 3 fasa.
8
2.1.3.3 Faktor Daya
Faktor daya (Cos ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara
daya aktif (Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau
beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos φ . Faktor
daya mempunyai nilai range antara 0-1 dan juga dapat dinyatakan dengan
persen. Factor daya yang bagus apabila bernilai mendekati 1. (Alto, 2010).
2.1.4 Daya pada rangkaian listrik 3 fasa
KWh meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besar
kWh yang disuplai kepada konsumen listrik. Kecepatan putaran piringan
pada kWh meter manual atau kecepatan perhitungan digital pada kWh
meter elektronik adalah sesuai dengan besar kecilnya daya listrik yang
sedang mengalir pada saat itu. Apabila daya yang mengalir besar maka
kecepatan piringan atau perhitungan pada kWh meter akan bergerak cepat,
sebaliknya apabila daya yang mengalir kecil maka kecepatannya
berkurang.Besar penunjukkan angka register pada kWh meter merupakan
besarnya pemakaian energi listrik yang telah disuplai ke konsumen selama
periode waktu pengukuran. Jika besar daya yang mengalir ini diketahui dan
konstan selama periode tertentu, maka jumlah energi listriknya dapat
dihitung dengan mengalikan, namun integrasi harus dilakukan untuk
mengetahui jumlah energi yang mengalir tidak saja pada pembebanan yang
konstan tetapi juga pada pembebanan yang berubahubah.
Alat ukur energi listrik yang biasa dikenal oleh masyarakat luas adalah
kWh meter. KWh meter terbagi menjadi kWh meter mekanik dan kWh meter
digital atau sering disebut dengan kWh meter elektronik. Perbedaan
konfigurasi antara fasa tunggal dan tiga fasa adalah terletak adanya
tambahan kumparan tegangan dan kumparan arus, akan tetapi selain kWh
meter ada pula alat ukur energi listrik seperti kVARh meter dan kVAh meter,
tergantung jenis pelanggan dan penggolongan tarif maka perusahaan listrik
akan menetapkan alat ukur apa saja yang dipakai untuk mengukur energi
listrik pada konsumen-konsemen tersebut. (Ujang Wiharja, 2018).
9
2.1.5 Automatic Meter Reading (AMR)
2.1.5.1 Pengertian AMR (Automatic Meter Reading)
AMR (Automatic Meter Reading) adalah teknologi pembacaan meter
elektronik secara otomatis. Umumnya, pembacaan dilakukan dari jarak jauh
dengan menggunakan media komunikasi. Parameter yang dibaca pada
umumnya terdiri dari Stand, Max Demand (penggunaan tertinggi),
Instantaneous dan Load Profile (load survey). Parameter-parameter tersebut
sebelumnya didefinisikan terlebih dahulu di Meter Elekronik, agar meter dapat
menyimpan data-data sesuai dengan yang diinginkan. (Hadiman, 2018).
2.1.5.2 Komponen utama sistem AMR
Sistem AMR terdiri dari tiga komponen utama :
Control Center, merupakan pusat pembacaan, pusat database dan pusat
program aplikasi user.
Meter Elektronik, merupakan perangkat metering energi dengan kapabilitas
komunikasi.
Media Komunikasi, merupakan sarana komunikasi antara Control center
dengan meter elektronik.
Gambar 2.5 Sistem AMR
2.1.5.3 Perangkat yang Digunakan pada Sistem AMR
Arsitektur jaringan pada sistem AMR disesuaikan dengan jarak
pelangggan ke pusat kontrol serta jaringan komunikasi yang dipakai pada
sistem tersebut. Perangkat utama yang digunakan untuk system AMR sendiri
terdiri terdiri dari dua bagian, yakni perangkat keras dan perangkat lunak.
10
2.1.5.3.1 Perangkat Keras (Hardware)
Sistem jaringan komunikasi AMR menggunakan peralatan perangkat
keras, seperti :
a. Loader (PC atau laptop)
b. server dan front-end-processor
c. Modem d) kWH meter di pelanggan
d. kWH meter konsentrator.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, kWH meter AMR yang terpisah
dengan modem telekomunikasinya (dalam hal ini modem SMS atau modem
simcard GPRS/UMTS and LTE ready use) menjadi kWH meter AMR dengan
modem yang terintegrasi. Akan tetapi untuk saat ini penggunaan kWH meter
elektronik dengan modem yang terintegrasi belum banyak diaplikasikan di PT
PLN (Persero) Distribusi.
2.1.5.3.2 Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak pada sistem AMR digunakan sebagai protokol yang
digunakan untuk pengaturan dari komunikasi data. Data yang dimaksud adalah
data dari kWH meter di pelanggan, dari pencatatan data, penyimpanan data,
sampai dengan pemrosesan tampilan data yangdiinginkan. Ada pun perangkat
lunak yang digunakan pada sistem AMR terdiri dari :
a. Software pabrikan meter.
b. Software AMR.
c. Software data management and report (DMR) yang juga disebut
dengan dengan Aisystem. (Rinna Haryati, 2015).
2.1.5.4 Fungsi Utama sistem AMR
Data standmeter billing reset (bulanan) Dalam laporan ini akan
ditampilkan stand – stand meter dalam satu bulan atau periode tertentu.
Informasi yang ada dalam laporan ini antara lain : nama pelanggan, nomor ID
pelanggan, daya terpasang, tanggal pembacaan, stand kWh, stand kVARh dan
stand kVA max. (Hadiman, 2018).
11
*)sumber : wilis AMR Gambar 2.6 Tampilan Data Standmeter Billing Reset pada.
Data LoadProfile tegangan, arus, energi. Dalam laporan ini akan
ditampilkan data yang dibaca secara periodik (missal pemakaian per 30 menit)
untuk tegangan, arus dan energi dalam bentuk tabel dan grafik. Data ini
berfungsi untuk mengetahui karakteristik pemakaian energi suatu pelanggan
dan besar kVA max suatu pelanggan.
*)sumber : wilis AMR Gambar 2.7 Tampilan Tabel Load profile.
Data pengukuran (Instantaneous Measurement) Pada fitur ini disajikan
data – data dan stand – stand energi pada saat pembacaan dilakukan. Dalam
laporan ini akan ditampilkan tabel arus, tegangan, stand energi pada saat
pembacaan dilakukan,selain itu ditampilkan juga diagram phasor antara arus
dan tegangan. Fungsinya untuk mengetahui kondisi pemakaian beban
pelanggan secara instan.
12
*)sumber : wilis AMR Gambar 2.8Tampilan data pengukuran sesaat
2.1.6 Jenis Pengukuran Pada kWh meter 3 fasa 4 kawat
Pengukuran Langsung Pengukuran langsung digunakan pada pelanggan
yang daya kontraknya antara 450 VA sampai dengan 6.000 VA. Mengacu pada
surat „Edaran Direksi Penyedia Tenaga Listrik nomor 018.E/012/DIR/2002‟,
untuk daya kontrak pelanggan ≥ 13.900 VA harus mempergunakan sistim
pengukuran tidak langsung. Pada kWh meter 3 fasa 4 kawat pengukuran
langsung, rangkaian beban disambung langsung dengan kWh meter, seperti
yang terlihat pada Gambar 2.9 dan Gambar 2.10 (Asmono, 2014).
Gambar 2.9 Rangkaian pengawatan Kwh meter sambungan langsung 3 fasa 4 kawat
Sumber : Instrumentasi dan pengukuran listrik PT PLN (Persero)
13
Gambar 2.10 Rangkaian pengawatan Kwh meter sambungan tidak langsung 3
fasa 4 kawat
Sumber : Instrumentasi dan pengukuran listrik PT PLN (Persero)
Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian kali ini penulis mengambil judul " KAJIAN ANOMALI
PADA SISTEM PENGUKURAN ENERGI LISTRIK DENGAN AMR DI UP3
GUNUNG PUTRI" karena mendapatkan referensi berdasarkan judul yang
sudah pernah diangkat sebelumnya. Berikut beberapa referensi yang berkaitan
dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan oleh Rinna Hariyati pada tahun 2015 dengan judul "
ANALISIS PEMBACAAN METER OTOMATIS LISTRIK DENGAN
MENGGUNAKAN JARINGAN KOMUNIKASI" membahas mengenai
kegagalan penarikan data dengan sistem AMR.
2. Penelitian dilakukan oleh Dwi Asmono pada tahun 2014 dengan judul
"DAMPAK KESALAHAN PENGAWATAN PADA PENGUKURAN ENERGI
LISTRIK TIDAK LANGSUNG" membahas tentang dampak kesalahan
rangkaian pada pengukuran kwh 3 fasa
3. Penelitian dilakukan oleh Ujang Wiharja, Abdul Kodir Albahar pada tahun
2018 dengan judul "ANALISA DETEKSI KETIDAKNORMALAN METER
ELEKTRONIK DENGAN SISTEM AUTOMATIC METER READING"
membahas tentang deteksi ketidaknormalan meter elektronik dengan sistem
AMR, diketahui kesalahan pengawatan CT terbalik, mengakibatkan
pemakaian energi listrik oleh pelanggan tidak tertagih.
14
3 BAB III
METODE PENELITIAN
Perancangan Penelitian
Perancangan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah melalui
tahap sebagai berikut :
3.1.1 Kajian penyimpangan pengukuran
Dari adanya anomali pengukuran dan komunikasi dilakukan kajian
berdasarkan data yang di dapat.
3.1.2 Jenis jenis anomaly
Berdasarkan data anomali yang di dapat maka proses selanjutnya
menentukan jenis jenis anomaly yang terjadi.
3.1.3 Langkah langkah perbaikan
Langkah perbaikan di lakukan tergantung dari segi anomali yang terjadi
maka dari itu :
3.1.3.1 Anomali komunikasi (modem dan sinyal)
Anomali komunikasi di suspect menjadi 2 jenis yaitu :
1. Modem rusak
2. Sinyal jelek
Maka dari itu proses perbaikannya adalah mengganti komponen yang
mengalami kerusakan.
3.1.3.2 Anomali incorrect wiring
Dari anomali incorrect wiring maka proses perbaikannya adalah
melakukan wiring ulang atau merangkai ulang berdasarkan kesalahan wiring
yang terjadi.
3.1.4 Perhitungan energi tak terukur selama anomali
Menghitung kwh yang tidak tertagih dari anomali incorrect wiring dengan
menghitung jumlah kwh impor.
15
Teknik Analisa
Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan
dari suatu penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil
penelitian. Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini :
3.2.1 Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan sumber rekaman AMR
2. Menentukan jumlah pelanggan yang akan di kaji
3.2.2 Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Meng Export file yang muncul setelah mengcapture.
2. Memisahkan jenis jenis anomali
3. Melakukan Analisa terhadap data-data tersebut
4. Membuat perhitungan apabila terjadi kwh tak tertagih
3.2.3 Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan
melaporkan hasil-hasil penelitian.
16
4 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyimpangan Pengukuran
Penyimpangan pengukuran adalah suatu kejadian dimana pengukuran
terjadi tidak sesuai dengan yang seharusnya,dari hasil penelitian anomali
pengukuran selama bulan april di dapatkan dua jenis penyimpangan
pengukuran yang melibatkan 2 pelanggan yang berbasis AMR. Penelitian
dilakukan dari hasil rekaman AMR yang di download lalu di kaji sehingga
didapatkan akar permasalahan yang terjadi.
Anomali komunikasi
Anomali komunikasi dapat di indikasikan oleh pelanggan offline,
Pelanggan offline yaitu suatu keadaan dimana AMR suatu pelanggan tidak
melakukan komunikasi atau tidak mengirimkan data hasil pengukuran transaksi
energi dari Meter elektronik ke user (kantor PLN). Dari adanya hal tersebut
tidak ada sisi pengukuran yang terjadi hanya user tidak dapat memantau
penggunaan ataupun pengukuran beban suatu pelanggan. Hal ini harus segera
di atasi sebelum proses billing PLN yaitu pada tanggal 1 bulan baru, karena
proses billing atau percetakan rekening didapatkan dari hasil rekaman AMR
pelanggan tersebut. Dan pada pembahasan ini di uraikan metode pengecekan
dan perbaikannya.
Gambar 4.1 Pemberitahuan Pelanggan Offline
17
Data Pelanggan Anomali
RAYON : JONGGOL
NAMA : KARUNIATAMA POLYPACK
ALAMAT : RAYA CILEUNGSI , 16820
TARIF : I3
DAYA (kVA) : 5,540,000
TGL HAR : 13-04-20
PERMASALAHAN : MODEM TERBAKAR
4.2.1 Penyebab dan cara perbaikan anomali komunikasi
4.2.1.1 Langkah pengecekan
Dari permasalahan di atas adapun cara melakukan pengecekan yang
dilakukan adalah Melakukan commissioning atau pengecekan memastikan
bahwa anomali benar terjadi yang di kabarkan dari aplikasi AMR di
amicon/wilis, apabila hasilnya Fail berarti ada 2 kemungkinan masalahnya yaitu
modem rusak/sinyal jelek tetapi sebelum vonis pelanggan itu harus diperbaiki di
lapangan, dilakukan reset by SMS terlebih dulu takutnya pelanggan AMR yang
tidak terupdate itu masalahnya ada pada scheduller kirim datanya yang tidak
jalan.
Apabila pada saat langkah pertama reset SMSnya tidak ada respon
balasan sama sekali berarti sudah bisa di vonis bahwa pelanggan tersebut
harus diperbaiki dan didatangi langsung ke pelanggan. Apabila setelah dicek ke
lapangan ternyata modem menyala dalam keadaan lampu modem kedipnya
sekali berarti masalah ada di sinyal, namun apabila saat dilakukan pengecekan
modem tidak nyala sama sekali maka vonis menjurus ke modem rusak.
4.2.1.2 Metode perbaikan
1. Masalah sinyal
Pertama ganti simcard dengan yang beda provider terlebih dahulu untuk
mengecek kekuatan sinyal simcard provider mana yg paling bagus di
pelanggan yang notabene tempatnya susah sinyal tersebut, apabila dari
18
salah satu simcard yang berbeda provider itu ada yang dapat sinyalnya kuat
dan bagus (cara cek sinyalnya itu bagus apa enggaknya dari reset by sms
tadi) berarti hanya ganti simcard saja untuk mengatasi susah sinyal tersebut
tapi kalau sesudah diganti dengan simcard yang beda provider tapi hasil
tetep sama (sinyal jelek) berarti masalahnya ada di antena maka dari itu
langsung ganti antena yang lebih bagus.
2. Masalah modem
Dari masalah modem apabila saat didatangi ke pelanggan modemnya
tidak menyala sama sekali berarti masalah ada pada modem dan cara
mengatasi modem yang rusak hanya melakukan penggantian modem saja.
Anomali incorrect wiring
Incorrect wiring atau kesalahan rangkaian adalah merupakan anomali
yang terjadi pada suatu rangkaian listrik dimana rangkaian tidak terpasang
dengan seharusnya, dalam transaksi energi tentunya merupakan titik rangkaian
yang sangat penting karena merupakan proses pengukuran pasokan listrik
yang bertujuan untuk proses jual beli listrik antara PLN dan pelanggan.
Kesalahan rangkaian pada transaksi energi bisa di sebabkan oleh dua hal yaitu
karena adanya kelalaian petugas atau pencurian yang dilakukan pihak
pelanggan guna untuk mengurangi tagihan listrik pelanggan tersebut. Untuk
indikasi-indikasi pada anomali incorrect wiring akan dijelaskan seperti pada
uraian berikut.
4.3.1 Sudur phasor melebihi standar
Berdasarkan pengukuran pada fasor tegangan dan arus pada Gambar 4.2
Sudut phasor pelanggan AMR, dapat dilihat bahwa sudut antara tegangan fasa
S (VS) dan arus fasa S (IS) memiliki nilai sudut sebesar 𝑉𝑆 = −119° dan 𝐼𝑆 =
0.14° atau sama dengan 3.8° maka apabila di jumlahkan maka memiliki selisih
𝛼 118.86° maka untuk fasa S memiliki 𝑐𝑜𝑠 𝑝ℎ𝑖 − 0.4 sedangkan berdasarkan
penjelasan pada landasan teori Faktor Daya yang semestinya berada pada
rentan nilai 0 – 1.
19
Gambar 4.2 Sudut phasor pelanggan AMR
Dan apabila nilai cos phi minus maka akan berakibat kepada nilai daya
aktif phasa tersebut sebagai mana telah di jelaskan pada teori Daya pada
rangkaian listrik 3 fasa pada point 2.1.3.1 Daya Aktif untuk menghitung nilai
daya aktif adalah
P = V x I x Cos φ
Berdasarkan pada data tersebut juga terlihat besar tegangan dan arus
fasa S yang tercatat adalah 𝑉 = 232.6 𝑣𝑜𝑙𝑡 dan arusnya 𝐼 = 0.8 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟.
Apabila dimasukan kedalam persamaan 2.1 maka nilai Daya aktif pada pasa T
yang memiliki cosphi negative (-) adalah.
P = V x I x COS φ
P = 232,6 x 0,8 x (-0,4)
P = -74,5 Watt
20
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai Daya aktif pada phasa S
sebesar −74,5 watt atau −0,0745 KW. Hal ini juga terbukti pada Tabel 4.1
Dimana nilai KW pada fasa S pengukuran memiliki nilai minus (-). Dan dampak
dari adanya daya aktif negative pada salah satu fasa maka pada saat
penjumlahan daya aktif 3 fasa ketika di simulasikan daya aktif fasa bernilai 1
maka :
P3ф= Pr + Ps+Pt
P3ф=1+1+(-1)
P3ф=1
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya
kerugian dari sisi pengukuran (metering) yang terjadi sebesar (-2) dimana
seharusnya pengukuran pada daya aktif 3 fasa apabila berbeban seimbang
antar fasanya memiliki point total penjumlahan dari masing masing fasa
(Pr + Ps + Pt) adalah sebesar 3.
Tabel 4.1 Data instan AMR
Date Time
Volt PR
Volt PS
Volt PT
Amp PR
Amp PS
Amp PT
kW PR
kW PS
kW PT
kVA PR
kVA PS
kVA PT
Freq. KVA PF
Wed Apr
236.48 237.63 238.34 0.143 0.797 1,029 0.033 -
0.073 0.169 0.034
- 0.189
0.245 49,889 2,676 0.274
Wed Apr
228.52 229.47
1,435 2,09 0.217 0.182 0.378 0.463 0.329 0.481 49,975 2,676 -
0.786 229.90 2,025
Thu Apr
234.21 235.54 236.20 0.089 0.809 0.904 0.020 -
0.091 0.133 0.021
- 0.191
0.214 50,038 2,676 0.145
Thu Apr
228.90 229.81 229.84 2,387 2,022 3,051 0.326 0.339 0.581 0.546 0.465 0.701 50,002 2,676 -
0.813
Fri Apr
235.63 236.53 237.83 0.207 0.791 1,064 0.048 -
0.072 0.176 0.049
- 0.187
0.253 50,112 2,676 0.310
Fri Apr
236.15 237.34 238.48 0.207 0.791 1,063 0.048 -
0.073 0.176 0.049
- 0.188
0.254 49,981 2,676 0.309
Sat Apr
235.11 236.24 237.27 0.142 0.790 1,026 0.033 -
0.070 0.169 0.033
- 0.187
0.243 50,048 2,676 0.285
Sun Apr 12
2020
236.24 237.36 238.48 0.141 0.792 1,024 0.033 -
0.071 0.169 0.033
- 0.188
0.244 50,017 2,676 0.284
Mon Apr
233.72 234.97 235.85 0.197 0.781 1,021 0.045 -
0.069 0.169 0.046
- 0.183
0.241 49,959 2,696 0.310
Mon Apr
234.61 235.81 236.83 0.194 0.786 1,023 0.045 -
0.069 0.170 0.046
- 0.185
0.242 50,011 2,696 0.308
21
4.3.2 Analisa perbaikan
Berdasarkan anomali yang terjadi langkah perbaikan yang harus
dilakukan adalah dengan mengembalikan posisi polaritas s1 dan s2 arus fasa S
pada kwh meter yang dapat dijelaskan oleh Gambar 4.3 incorrect wiring dan
Gambar 4.4 normal wiring.
Pada Gambar 4.3 incorrect wiring adalah merupakan gambar wiring dari
sebuah kwh meter 3 fasa. Pada nomor 123 merupakan wiring fasa R, nomor
456 merupakan wiring fasa S, nomor 789 merupakan wiring fasa T. untuk
polaritas arus fasa R adalah 1 dan 3, untuk polaritas fasa S adalah 4 dan 6, dan
untuk polaritas arus fasa T adalah 7 dan 9. Untuk input tegangan fasa R S dan
T adalah nomor 2 5 dan 8.
Gambar 4.3 incorrect wiring
Dari Gambar 4.4 normal wiring dapat dilihat untuk input polaritas arus (S1
dan S2) berada pada posisi penomoran no 4 (S1) dan no 6 (S2) maka dengan
hal ini pengukuran sudah dapat berlangsung normal.
22
Gambar 4.4 normal wiring.
4.3.3 Kwh yang tidak terukur
Pada pengukuran AMR ada yang di namakan dengan pengukuran Kwh
Import dan Kwh Eksport. Kwh ekspor adalah jumlah kwh yang dikirim oleh PLN
ke pelanggan. Sedangkan Kwh impor adalah jumlah kwh yang di impor PLN
dari pelanggan. Kwh impor merupangan perhitungan dari jumlah energi listrik
yang dikirim oleh pelanggan ke PLN hal ini terjadi apabila pelanggan memiliki
pembangkit sendiri misal pelanggan yang memiliki PLTS. Namun apabila hal ini
terjadi pada pelanggan yang tidak memiliki pembangkit listrik maka dapat
dipastikan bahwa ada kesalahan pada rangkaian pengukuran yang seharusnya
mengukur energi dari PLN ke pelanggan namun jika terbalik menjadi seolah
olah pelanggan yang mengirim energi ke PLN hal ini terjadi pada penelitian ini
dimana pada berdasarkan data yang di dapat ditemukannya kwh impor seperti
yang terlampir pada Lampiran 1.
Berdasarkan pada Tabel 4.2 Data Wh Import merupakan ringkasan dari
data load profile AMR pada lampiran 1 yaitu penggunaan wh impor perharinya
pada hari rabu tercatat penggunaan wh impor sebesar 251 wh, pada hari kamis
sebesar 282 wh, pada hari jumat sebesar 351 wh, pada hari sabtu sebesar 316
23
wh, pada hari minggu sebesar 291 wh, pada hari senin sebesar 153 wh dan
jumlahnya sebesar 1644 wh.
Tabel 4.2 Data Wh Import
Hari WH Impor
Rabu 251
Kamis 282
Jumat 351
Sabtu 316
Minggu 291
Senin 153
Jumlah 1644
Jumlah Wh import berdasarkan rekaman amr tercatat sebanyak 1644wh
maka apabila dijadikan dalam kwh maka di bagi 1000 dan menjadi 1,644 Kwh
untuk mengetahui Kwh nyata maka harus dikalikan dengan Faktor kali CT dan
PT yaitu Faktor kali 30 dan didapatkan nilai Kwh terukur terbalik sebesar 49.32
Kwh.
Tabel 4.3 Data Pelanggan
Id Pel Nama Alamat Tarif Daya Meter
type
CT
Ratio
VT
Ratio
Faktor
X
538xxx xxx TLAJUNG
UDIK B2 82500 MK10E 150/5 1/1 30
24
Nilai Kwh Impor = jumlah Wh impor
1000× faktor kali
= 1644
1000× 30
=49,32 Kwh
4.3.4 Proses percetakan rekening listrik (Billing process)
Proses pencetakan rekening listrik AMR (Automatic Meter Reading)
dilakukan setiap tanggal 1 pukul 10.00. Aplikasi AMR otomatis merekam stand
meter dan menyimpan di aplikasi, dari AMR akan dikirim data ke ACMT
(Aplikasi Catat Meter Terpusat) dan AP2T (Aplikasi Pengelolaan Pelanggan
Terpusat). Di ACMT dan AP2T ini akan dilakukan verifikasi angka, kesesuaian
angka dan posisi kWh WBP/LWBP/LWBP1/KVARh. Lalu proses selanjutnya
pengesahan angka dan Pembentukan rekening, dan dari Bentuk Rekening
akan di jadikan Invoice yang selanjutnya disebar ke seluruh pelanggan khusus
via Surat, Email, WA atau bisa langsung cek ke bank.
25
5 BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pengkajian yang sudah dilakukan, indikasi anomali yang terjadi
pada proses transaksi energi adalah sebagai berikut :
1. Terdapat 2 jenis anomali berdasarkan penelitian yaitu anomal sisi
komunikasi dan transaksi energi.
2. Anomali anomali yang terjadi adalah sebagai berikut :
a) Anomali komunikasi merupakan anomali di sisi komunikasi antar
user dan pelanggan AMR dapat diakibatkan kerusakan modem dan
sinyal.
b) Anomali transaksi energi di indikasikan oleh sudut fasor yang
melebihi 90° dan nilai Daya salah satu fasa negative (-) yang di
akibatkan karena kealahan wiring (incorrect wiring).
3. Dari anomali incorrect wiring terdapat nilai energi yang tidak terukur
normal sebesar 49,32 KWH.
Saran
Berdasarkan analisa penulis memiliki saran bahwa perlu terus menerus
dilakukan pemantauan data pengukuran energi dengan AMR agar
meminimalisir adanya energi tak terukur atau tak tertagih.
I
DAFTAR PUSTAKA
Alto, B. A. (2010). Daya Aktif, Reaktif, dan Nyata. . Jakarta: Fakultas Teknik.
Universitas Indonesia.
Andi. (2017). Teori Kwh Meter. Sumatra: Universitas Pembangunan Panca
Budi.
Asmono, D. (2014). DAMPAK KESALAHAN PENGAWATAN PADA
PENGUKURAN ENERGI. Bandung: TEDC.
Boromeus. (2008). analisis perbandingan pembacaan kwh meter analog
dengan kwh meter digital pada ketidakseimbangan beban. Jakarta:
Fakultas Teknik. Universitas Indonesia.
Hadiman, S. (2018). Sistem AMR (Automatic Meter Reading). Universitas
Mercu Buana.
Hariyati, R. (2015). ANALISIS PEMBACAAN METER OTOMATIS LISTRIK
DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN KOMUNIKASI. energi
kelistrikan, 98.
Marsudi, D. (1990). Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta: Balai Penerbit.
Muzani, M. (2020, maret 5). Profil perusahaan UP3 GPI. (R. Ramdani,
Interviewer)
PT PLN (Persero). (n.d.). Instrumentasi dan Pengukuran Listrik. PUSAT
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN.
Ujang Wiharja, A. K. (2018). ANALISA DETEKSI KETIDAKNORMALAN
METER ELEKTRONIK DENGAN SISTEM AMR. Jakarta: Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah.
II
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a) Data Personal
NIM : 201771131
Nama : Rijal Ramdani Andreyansah
Tempat/Tgl. Lahir : Ciamis / 25 Desember 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Program Studi : D3 Teknologi listrik
Alamat Rumah : Ciamis, Jawa barat
Telp : - Hp.089525570214
Email : [email protected]
Personal Web : -
b) Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD SDN 1 Imbanagara raya 2011
SMP SMPN 2 Ciamis IPA 2014
SMA SMAN 1 Ciamis IPA 2017
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarna.
Jakarta 20 Maret 2020
Mahasiswa
Rijal Ramdani Andreyansah
III
Lampiran 1 Data Load Profile
Date Date VR VS VT IR IS IT Wh Export
Total
Wh Import
Total
Wednesday, April 8, 2020
12:00:00 AM
234 235.3 236.1 0.1 0.7 1 51 18
Wednesday, April 8, 2020
1:00:00 AM
234.3 235.7 236.5 0.1 0.7 1 55 18
Wednesday, April 8, 2020
2:00:00 AM
234.7 236 236.7 0.1 0.7 1 55 18
Wednesday, April 8, 2020
3:00:00 AM
235.5 236.8 237.5 0.1 0.7 1 50 18
Wednesday, April 8, 2020
4:00:00 AM
236.7 238.1 238.8 0.1 0.7 1 51 18
Wednesday, April 8, 2020
5:00:00 AM
236.5 237.8 238.4 0.1 0.7 1 50 18
Wednesday, April 8, 2020
6:00:00 AM
236 237.5 238.1 0.1 0.8 1 47 21
Wednesday, April 8, 2020
7:00:00 AM
234.6 235.7 236.7 0 0.8 0.9 34 24
Wednesday, April 8, 2020
8:00:00 AM
230 231 231.9 0.2 0.6 0.9 46 20
Wednesday, April 8, 2020
9:00:00 AM
228.2 229.5 229.8 2.7 2.4 3.3 381 0
Wednesday, April 8, 2020
10:00:00 AM
231 232 232.8 2.5 2.1 2.8 339 0
Wednesday, April 8, 2020
11:00:00 AM
230.1 231.4 231.8 2.6 2.1 3.2 377 0
Wednesday, April 8, 2020
12:00:00 PM
235.1 236.2 237.3 0.6 0.4 0.8 60 12
Wednesday, April 8, 2020
1:00:00 PM
231.3 232.4 233.3 0.2 0.6 0.9 56 18
Wednesday, April 8, 2020
2:00:00 PM
232.1 233.1 233.6 1.5 0.9 1.8 176 1
Wednesday, April 8, 3:00:00 233 234 234.5 1.6 1.1 2.2 239 0
IV
2020 PM
Wednesday, April 8, 2020
4:00:00 PM
231.8 232.9 233.2 2.2 1.7 2.8 312 0
Wednesday, April 8, 2020
5:00:00 PM
234.7 235.9 236.6 0.7 0.3 1.1 96 6
Wednesday, April 8, 2020
6:00:00 PM
233.8 235.1 235.5 1.3 1 2 208 3
Wednesday, April 8, 2020
7:00:00 PM
233.9 235.1 236 0.2 0.6 1.1 68 15
Wednesday, April 8, 2020
8:00:00 PM
230.8 232 232.7 1.6 1.2 2.2 258 0
Wednesday, April 8, 2020
9:00:00 PM
229.1 230.2 230.8 2.2 1.8 2.6 325 0
Wednesday, April 8, 2020
10:00:00 PM
231.1 232.1 232.9 0.3 0.4 1 66 7
Wednesday, April 8, 2020
11:00:00 PM
231.3 232.5 233.4 0.2 0.7 1.1 63 16
Thursday, April 9, 2020
12:00:00 AM
231.2 232.4 233.2 0.2 0.7 1.1 62 16
Thursday, April 9, 2020
1:00:00 AM
232.5 233.8 234.5 0.2 0.7 1.1 62 16
Thursday, April 9, 2020
2:00:00 AM
233.4 234.7 235.3 0.2 0.7 1.1 63 17
Thursday, April 9, 2020
3:00:00 AM
234 235.4 236.1 0.2 0.7 1.1 63 17
Thursday, April 9, 2020
4:00:00 AM
234.4 235.7 236.4 0.2 0.7 1.1 62 17
Thursday, April 9, 2020
5:00:00 AM
234.9 236.3 237 0.2 0.7 1 56 17
Thursday, April 9, 2020
6:00:00 AM
234.2 235.5 236.2 0.1 0.7 0.9 43 21
Thursday, April 9, 2020
7:00:00 AM
233 234.3 235.1 0 0.8 0.8 38 23
Thursday, April 9, 2020
8:00:00 AM
233.1 234.1 234.6 1.6 1.3 2.2 241 0
V
Thursday, April 9, 2020
9:00:00 AM
228.9 229.7 230.2 1.9 1.5 2.3 258 0
Thursday, April 9, 2020
10:00:00 AM
230 231.2 231.1 2.1 1.9 3.1 348 0
Thursday, April 9, 2020
11:00:00 AM
229.7 230.6 231.2 2.9 2.6 3.3 418 0
Thursday, April 9, 2020
12:00:00 PM
236.3 237.3 238.1 0.8 0.4 0.9 69 10
Thursday, April 9, 2020
1:00:00 PM
236.5 237.5 238.5 0.4 0.3 0.7 54 15
Thursday, April 9, 2020
2:00:00 PM
231.1 232 232.5 1.8 1.2 2.2 224 0
Thursday, April 9, 2020
3:00:00 PM
231.7 232.6 233.1 2.2 1.7 2.5 279 0
Thursday, April 9, 2020
4:00:00 PM
232.5 233.5 234 2.7 2.2 3.2 349 0
Thursday, April 9, 2020
5:00:00 PM
237.6 238.6 239.5 1.2 1.2 1.9 199 7
Thursday, April 9, 2020
6:00:00 PM
239.8 240.9 241.9 0.1 0.8 1.1 61 19
Thursday, April 9, 2020
7:00:00 PM
232.7 233.7 234.7 0.1 0.7 1.1 59 18
Thursday, April 9, 2020
8:00:00 PM
231.7 232.8 233.8 0.1 0.7 1.1 57 17
Thursday, April 9, 2020
9:00:00 PM
232.9 234.2 235 0.1 0.7 1.1 58 17
Thursday, April 9, 2020
10:00:00 PM
232.3 233.7 234.5 0.1 0.7 1.1 57 17
Thursday, April 9, 2020
11:00:00 PM
232 233.4 234.1 0.1 0.7 1 51 18
Friday, April 10, 2020 12:00:00 AM
231.4 232.8 233.6 0.1 0.7 1 51 17
Friday, April 10, 2020 1:00:00 AM
231.7 233.1 233.9 0.1 0.7 1 49 17
Friday, April 10, 2020 2:00:00 232.5 233.8 234.7 0.1 0.7 0.9 45 18
VI
AM
Friday, April 10, 2020 3:00:00 AM
233.4 234.6 235.6 0.1 0.7 0.9 45 18
Friday, April 10, 2020 4:00:00 AM
234.8 236 236.9 0.1 0.7 0.9 45 18
Friday, April 10, 2020 5:00:00 AM
234.7 236 236.8 0.1 0.7 0.9 45 18
Friday, April 10, 2020 6:00:00 AM
234.8 236.1 237 0 0.8 0.8 27 24
Friday, April 10, 2020 7:00:00 AM
234.4 235.5 236.7 0 0.8 0.8 26 24
Friday, April 10, 2020 8:00:00 AM
233.8 234.8 235.8 0.1 0.7 0.8 37 21
Friday, April 10, 2020 9:00:00 AM
230.6 231.5 232.7 1.7 1.4 2.1 237 0
Friday, April 10, 2020 10:00:00 AM
229.5 230.4 231.5 2 1.6 2.3 287 0
Friday, April 10, 2020 11:00:00 AM
228.8 229.8 231 2.2 1.9 2.5 324 0
Friday, April 10, 2020 12:00:00 PM
232.6 233.5 234.8 0 0.8 0.8 26 24
Friday, April 10, 2020 1:00:00 PM
231.8 232.7 234 0 0.8 0.8 27 23
Friday, April 10, 2020 2:00:00 PM
232.3 233.1 234.1 0.7 0.3 0.8 66 8
Friday, April 10, 2020 3:00:00 PM
230 231.4 232.2 3.3 2.7 3.6 480 0
Friday, April 10, 2020 4:00:00 PM
232.1 233.2 234 2.3 1.8 2.7 343 1
Friday, April 10, 2020 5:00:00 PM
234.9 236 237.1 0.2 0.7 1 55 18
Friday, April 10, 2020 6:00:00 PM
234.5 235.6 236.6 0.2 0.7 1 56 12
Friday, April 10, 2020 7:00:00 PM
234.7 235.8 237 0.2 0.7 1 56 18
VII
Friday, April 10, 2020 8:00:00 PM
235.5 236.5 237.7 0.2 0.7 1 56 18
Friday, April 10, 2020 9:00:00 PM
236.2 237.4 238.5 0.2 0.7 1 56 18
Friday, April 10, 2020 10:00:00 PM
235.3 236.5 237.6 0.2 0.7 1 56 18
Friday, April 10, 2020 11:00:00 PM
235.4 236.6 237.8 0.2 0.7 0.9 49 18
Saturday, April 11, 2020
12:00:00 AM
236.2 237.2 238.4 0.2 0.7 0.9 49 19
Saturday, April 11, 2020
1:00:00 AM
236.8 237.9 239.2 0.2 0.7 0.9 49 19
Saturday, April 11, 2020
2:00:00 AM
237.4 238.5 239.7 0.2 0.7 0.9 50 19
Saturday, April 11, 2020
3:00:00 AM
237.9 239 240.3 0.2 0.7 0.9 50 19
Saturday, April 11, 2020
4:00:00 AM
238.4 239.5 240.6 0.2 0.7 0.9 51 18
Saturday, April 11, 2020
5:00:00 AM
238.2 239.4 240.5 0.2 0.7 0.9 50 19
Saturday, April 11, 2020
6:00:00 AM
238.3 239.5 240.5 0.1 0.7 0.9 49 19
Saturday, April 11, 2020
7:00:00 AM
237.1 238.2 239.4 0.1 0.8 0.8 34 24
Saturday, April 11, 2020
8:00:00 AM
235.4 236.3 237.3 0.1 0.8 0.9 38 24
Saturday, April 11, 2020
9:00:00 AM
230.1 231 231.9 2.4 1.9 2.6 332 0
Saturday, April 11, 2020
10:00:00 AM
229.7 230.7 231.5 2.2 1.8 2.5 311 0
Saturday, April 11, 2020
11:00:00 AM
228.6 229.7 230.3 2.6 2.1 3 377 0
Saturday, April 11, 2020
12:00:00 PM
230.3 231.4 232.5 1.6 1.2 1.8 209 0
Saturday, April 11, 1:00:00 232.3 233.2 234.5 0.1 0.7 0.8 36 21
VIII
2020 PM
Saturday, April 11, 2020
2:00:00 PM
229.8 230.6 231.5 1.1 0.7 1.4 140 1
Saturday, April 11, 2020
3:00:00 PM
230.4 231.3 232.3 1 0.5 1.3 117 4
Saturday, April 11, 2020
4:00:00 PM
229.8 230.9 231.7 2.4 1.9 2.7 342 0
Saturday, April 11, 2020
5:00:00 PM
232.1 233.1 234 1 0.9 1.6 162 8
Saturday, April 11, 2020
6:00:00 PM
232.7 233.8 234.7 0.1 0.7 0.9 43 17
Saturday, April 11, 2020
7:00:00 PM
233.5 234.7 235.7 0.1 0.7 0.9 44 17
Saturday, April 11, 2020
8:00:00 PM
233.9 235 236 0.1 0.7 0.9 45 17
Saturday, April 11, 2020
9:00:00 PM
233.9 235.3 236.1 0.1 0.7 1.1 58 17
Saturday, April 11, 2020
10:00:00 PM
234.6 235.8 236.8 0.1 0.7 1 51 17
Saturday, April 11, 2020
11:00:00 PM
234.6 235.8 236.9 0.1 0.7 1 50 17
Sunday, April 12, 2020
12:00:00 AM
235.6 236.8 237.8 0.1 0.7 1 51 17
Sunday, April 12, 2020
1:00:00 AM
236 237.2 238.3 0.1 0.7 1 51 18
Sunday, April 12, 2020
2:00:00 AM
236.7 237.7 238.8 0.1 0.7 1 50 18
Sunday, April 12, 2020
3:00:00 AM
237.1 238.2 239.4 0.1 0.7 1 51 18
Sunday, April 12, 2020
4:00:00 AM
238.1 239.2 240.3 0.1 0.8 1 51 18
Sunday, April 12, 2020
5:00:00 AM
237.3 238.4 239.6 0.1 0.7 1 50 18
Sunday, April 12, 2020
6:00:00 AM
234.1 235.1 236.1 0 0.7 0.9 42 19
IX
Sunday, April 12, 2020
7:00:00 AM
233.9 234.8 236.2 0 0.8 0.8 26 23
Sunday, April 12, 2020
8:00:00 AM
232 232.8 233.9 0.4 0.8 1.1 76 15
Sunday, April 12, 2020
9:00:00 AM
229.3 229.9 231 1.7 1.3 2 220 0
Sunday, April 12, 2020
10:00:00 AM
231.4 232 233 2.3 1.8 2.5 285 0
Sunday, April 12, 2020
11:00:00 AM
230.6 231.4 232.2 2.3 1.9 2.6 307 0
Sunday, April 12, 2020
12:00:00 PM
232.9 233.5 234.6 0.7 0.7 1.1 102 7
Sunday, April 12, 2020
1:00:00 PM
233.5 234.3 235.6 0.1 0.6 0.8 37 18
Sunday, April 12, 2020
2:00:00 PM
230 230.7 231.5 2.8 2.5 3.2 390 0
Sunday, April 12, 2020
3:00:00 PM
229.9 231 231.6 3.1 2.6 3.5 429 0
Sunday, April 12, 2020
4:00:00 PM
230.4 231.3 232 2.4 2 2.8 322 0
Sunday, April 12, 2020
5:00:00 PM
233.3 234.4 235.2 0.6 0.3 1 86 3
Sunday, April 12, 2020
6:00:00 PM
234.2 235.4 236 0.2 0.7 1.2 69 17
Sunday, April 12, 2020
7:00:00 PM
234.9 236.3 236.8 0.2 0.7 1.3 76 17
Sunday, April 12, 2020
8:00:00 PM
233 234.4 235.1 0.2 0.7 1.1 63 16
Sunday, April 12, 2020
9:00:00 PM
231 232.3 233 0.2 0.7 1.1 62 15
Sunday, April 12, 2020
10:00:00 PM
231.7 233 233.7 0.1 0.7 1.1 60 17
Sunday, April 12, 2020
11:00:00 PM
232.5 233.7 234.5 0.1 0.7 1.1 60 17
Monday, April 13, 12:00:00 233.1 234.4 235.1 0.1 0.7 1 59 17
X
2020 AM
Monday, April 13, 2020
1:00:00 AM
233.3 234.4 235.4 0.1 0.7 1 53 17
Monday, April 13, 2020
2:00:00 AM
233.8 234.8 235.7 0.1 0.7 1 54 17
Monday, April 13, 2020
3:00:00 AM
234.6 235.9 236.8 0.1 0.7 1 58 17
Monday, April 13, 2020
4:00:00 AM
234.8 236.1 236.8 0.1 0.7 1 58 18
Monday, April 13, 2020
5:00:00 AM
234 235.4 236.1 0.1 0.7 1 58 17
Monday, April 13, 2020
6:00:00 AM
233.2 234.3 235 0.1 0.7 1 53 16
Monday, April 13, 2020
7:00:00 AM
233.5 234.8 235.6 0 0.8 0.9 41 23
Monday, April 13, 2020
8:00:00 AM
232.1 233.2 233.9 0.9 0.9 1.3 119 11
Monday, April 13, 2020
9:00:00 AM
227.6 228.4 229 2.7 2.3 3 327 0
Monday, April 13, 2020
10:00:00 AM
228.6 229.7 230.1 2.9 2.4 3.4 407 0
XI
Lampiran 2 Lembar Bimbingan Proyek Akhir
INSTITUT TEKNOLOGI-PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR
Nama : Rijal Ramdani Andreyansah
NIM : 201771067
Program Studi : D3 Teknologi Listrik
Jenjang : Diploma III
Pembimbing Utama
(Materi)
: Suwarno, IR.,MT.
Judul Tugas Akhir : KAJIAN ANOMALI PADA SISTEM
PENGUKURAN ENERGI LISTRIK DENGAN
AMR DI UP3 GUNUNG PUTRI
XII