Instalasi listrik Ir. Damar Aji
-
Upload
muhammad-firzy-adha -
Category
Documents
-
view
76.787 -
download
40
Transcript of Instalasi listrik Ir. Damar Aji
Ir. A.Damar Aji
PANEL
1. Klasifikasi Tegangan
G TM TT TET TT TMTRLoad
TR
G = Generator Perubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrikTr = Transformator daya yang berguna untuk menaikkan dan menurunkan
teganganTR = Tegangan Rendah 220/380 Volt, tegangan konsumen (domestik).TM = Tegangan Menengah 20 kVTT = Tegangan Tinggi 70 - 150 kVETT = Tegangan Extra Tinggi 500 kV
Sistem Jaringan Tegangan Rendah
Kawat Grounding/Arde/Protective Earth.
“Grounding/Arde/Protective Earth” adalah sambungan ke Bumi yangberarti sebagai penampung muatan, penghantar tersebut tersambungdengan Netral/Nol dari panel untuk menjamin adanya nilai tahananyang cukup kecil, yang akan mengerjakan CB Jika terjadi gangguanlistrik (lihat gambar ),Penghantar PE/Arde, sekring dan Circuit Breakeradalah peralatan standar pada rangkaian listrik
PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK.
1.KEAMANANKeamanan ditujukan untuk keselamatan manusia,ternak danharta benda. pemeriksaan, inspeksi, pengawasan dari instalasisebelum digunakan /disambung dan setiap perubahan yangpenting perlu diberi tanda (kode). untuk keamanan dalampekerjaan selanjutnya.
Mengapa arus Listrik Berbahaya?
• Kematian yang diakibatkan arus listrik menduduki urutan ke Empat (9%) yang disebabkan kesalahan yang fatal pada Industri selain akibat kesalahan dalam konstruksi .
• National Safety Council (lembaga safety nasional di Amerika memperkirakan 600 orang meninggal akibat arus listrik. Banyak kecelakaan pada system tegangan dibawah 600 Volt (Tegangan rendah)
• 3,600 kejadian akibat kontak listrik mengakibatkan luka di Amerika dan 4000 kejadian tidak membahayakan
Effects Listrik pada tubuh kita
Lampu pijar kecil dengan daya 6 Watt akan mengalirkan arus 0,05Ampere, arus sekecil itu dapat berakibat fatal, table diatasbeberapa efek dari arus listrik (dalam milli ampere) jika melaluibadan manusia seberat 60 kg ( data diatas untuk nilai 0,5 -1,5 mA)
BAHAYA LISTRIK !!!
Coba Sebutkan Yang Lain ????
1 2
3
4
Akibat Menyentuh Tegangan
PERALATAN SAFETY
• Keandalan yang tinggi diperlukan untukmengatasi kerusakan dalam batas-batas normaltermasuk kesederhanaan sistim misalkanmudah untuk dimengerti dalam pengoperasianpada keadaan normal maupun dalam keadaandarurat . untuk selanjutnya dapat digabungkandengan peralatan -peralatan listrik yang lain.
2. KEANDALAN
• Semua peralatan termasuk peralatan harusmudah diatur menurut operasinya baik dalampemeriksaan pengawasan pemeliharaan danperbaikan serta mudah dalammemasangnya.diberi label atau sejenisnyayang menunjukan penggunaan peralatantersebut. Agar terhindar dari kebingunganatau kesimpang siuran.
3. KETERSEDIAAN
• Pemberian daya yang kontinyu adalah sangat penting. Sumberdaya cadangan yang diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagian dari beban. Keluasan dari sistim listrik yaitu sistim tersebut dapat diadakan perubahan jika perlu diperbaharuai dan diperluas untuk keperluan lain pada masa yang akan datang.
4. KEMUDAHAN
5. PENGARUH PADA LINGKUNGAN• Pengaruh dalam macam-
macam hal mis: Polusi, Bising,dll termasuk juga keindahan
6. EKONOMISSejak Perencanaan pemasangan sampai dengan pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasinya
DEFINISI DAN ISTILAH.Peralatan-peralatan listrik.
Setiap peralatan yang digunakan untuk :pembangkit, konversi, transmisi, distribusi, atau pemakai dari energi listrik misalnya:
mesin-mesin,transformator,alat-alat ukur,peralatan pengaman,pengawatan dll.
Instalasi listrikSetiap kombinasi dari penyambungan peralatan listrik yang
menggunakan ruang atau lokasi
Bagian Aktif peralatan.Setiap penghantar atau bagian yang menghantarkan yang pada keadaan normal bertegangan.,bagian penghantar yang terbuka.
Tegangan Imbas atau bocor.Bagian yang menghantarkan yang dapat menyebabkan bahaya
sentuhan bila terjadi kesalahan dan tidak membahayakan.
Arus lebih.Nilai arus yang melebihi nominalnya
Arus nominal .Besarnya arus kerja yang mendasari pembuatan peralatan
,besarnya ditentukan oleh pabrik pembuat peralatan tsb.
Arus Gangguan.Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi atau kegagalan
isolasi.
Arus gangguan tanah.Arus gangguan yang mengalir ke tanah.
Arus Kejut.Arus yang mengalir melalui badan manusia atau binatang dalam nilai tertentu( tergantung pada
frekwensi,harmonis,waktu) dan dapat menimbulkan luka.
6. PEMILIHAN KOMPONEN-KOMPONEN LISTRIK
6.1. SESUAI DENGAN STANDAR.IEC (International Electrotechnical Commision). LMK, SPLN,SNI, di Indonesia
SAFETY MARKS.BS = British StandartAS =Australian Standart.JIS = Japan Industrial Standart.ANSI = American National Standart Instititut.AS = Australian Standart.ASTM = American Socety for Testing and Material.CAMA = Control and Automation Manufactures Association (Inggris).CEBEC = Commite Electrotecnique Belge.CEC = Canadian Electrical Code.CEE = Commission on Rules for the Approval of Electrical Equipment.CEI = Comitato Electrotecnico Italiano.CSA = Canadian Standart Association.DEMKO = Danmark Elektriske Materiel Kontrol.DIN = Deutsches Institut fur Normung.IEE = Institution of Elecrical Engineers.IS = Indian Standart.
SAFETY MARK dalam Logo
Peralatan yang sudah ditest oleh LMK diberi Tanda
Dibawah ini contoh kabel yang sesuai dengan standart:
KONDISI KERJA. PERALATAN
Tegangan.• Pada umumnya peralatan bekerja pada tegangan 220 V untuk 1 phasa
dan 380 V untuk 3 phasa.pada peralatan tertentu harus mempu menahan kenaikan tegangan yang terjadi 15% pada pelayanan normal.
Arus• Arus harus sesuai dengan kerja peralatan dalam kondisi nomal Dalam
saat tertentu peralatan harus mampu menahan arus tidak normal sebelum alat pengamannya bekerja.
FREKWENSI:• Batas frekwensi dari peralat harus sesuai dengan frekwensi sumber.
DAYA• Peralatan harus memiliki karakteristik daya yang mampu bekerja dalam
kondisi normal.
PENGGABUNGANNYA.• Peralatan dipilih untuk tidak mengalami kerusakan pada peralatan lain
dan tidak merusakan sumber daya pada kondisi normal.
KELAS PENGAMAN (pada pesawat-pesawat listrik)KELAS O
Peralatan dengan isolasi biasa tanpadilengkapi pentanahan
KELAS Iseperti kelas O
tetapi dilengkapi pentanahan.
KELAS II
KELAS IIIPeralatan yang hanya bekerja padategangan extra rendah <50 V.
Peralatan yang dihubungkan padatrafo isolasi.
disamping itu ada simbol lain yang juga harus diperhatikan misalnya:
simbol yang biasa tertera pada peralatan,pintu,dll.
misalnya untuk menunjukan tegangan tinggi
tanda terminal untuk pentanahan biasa memakai kabel denganwarna hijau/kuning
Peralatan tanpa pentanahandengan dobel isolasi
50 V220 V
220 V220 V
KELAS IV
6. INTERNATIONAL PROTECTION (IP)Angka pertama perlindungan terhadap sentuhan dan terhadap benda lain
0 Tanpa perlindungan terhadap penysupan benda padat dari luar.
1Terlindung terhadap benda lain/ terhadap penyusupan benda padat dari luar.dengan ukuran 50 mm e.g. contact with hand.
2Terlindung terhadap penyusupan benda padat dari luar. .dengan ukuran 12 mm e.g. contact with finger.
3Terlindung terhadap penyusupan benda padat dari luar. .dengan ukuran 2,5 mm, e.g. contact with wires.
4Terlindung terhadap penyusupan benda padat dari luar. dengan ukuran 1mm .e.g. contact with fine wires.
5 Terlindung terhadap endapan benda padat/debu dari luar
6 Terlindung terhadap penyusupan debu.
Angka ke dua Perlindungan terhadap cairan
0 Tanpa perlindungan terhadap air
1 Terlindung terhadap tetesan air secara vertikal
2 Terlindung terhadap tetesan air secara miring(tetesan tak langsung).
3 Terlindung terhadap semburan air yang halus/Spray proof
4 Terlindung terhadap cipratan air /splash proof
5 Terlindung terhadap semprotan air / Hose proof
6 Terlindung terhadap Semburan/ Gelombang air / Wave
7 Terlindung terhadap Celupan air bersifat sementara.
8 Terlindung terhadap rendaman air /Immersion
Selain simbol angka juga ada simbol sebagaiberikut:
Tahan Tetesan air
tahan semburan air yang halus
Tahan Cipratan air
Tahan Siraman air
Tahan Semprotan air
Tahan Tekanan lebih dari 5 bar 5
• Tahan endapan debu
• Tahan penyusupan debu
• Tahan Korosi
• Tahan ledakan (Explosion Proof)
• Tahan panas
• Tahan dingin.
C
ex
Gangguan Hubung Singkat. R
S
T
N
PE
Sub transien transien Steady state
IArus
twaktu
KERJA PENGAMAN HUBUNG SINGKAT
T (detik)
Aru
s (A
mpe
re)
Arus Hubung Singkat Prospetif
CUT OFF
CUT OFF = Titik kerja dari sekring
JENIS-JENIS SEKRING1. SEKRING DIAZED DAN NEOZED
(D-Fuse dan N-Fuse)
Bentuk dan Konstruksi D-Fuse dan N-Fuse
2. HRC FUSE / NH FUSEHRC = HIGH RUPTURING CAPACITY
NH = Niederspannungs-Hochleistungs-Sicherung (NH-Sicherung)
Fuse Base Fuse Link/patron Fuse Puller
Elemen Lebur pada Sekring HRC
3. CARTRIDGE FUSE
Untuk peralatan Elektronika
Untuk Kelistrikan Otomotif, kadang disebut Plug-in fuse
4. SEKRING TABUNG TEGANGAN TINGGI
ARUS DALAM AMPERE
Waktu Lebur - data Arus - 3 - 32 AKARAKTERISTIK SEKRING
Penandaan Pada Sekring
Penandaan SekringPenandaan Karakteistik sekring
FF atau UR Verry Fast Acting,Sekring untuk pengaman semiconductor
F Fast acting Fuse
M Medium Acting Fuse
T Slow Acting Fuse
TT Very slow acting Fuse
Penandaan Sekring standar Eropa
Penandaan Breaking Capasity Sekring Karakteristik Sekring
GL ; gG; gB ; gTr ; gR g = Full range Lihat dibawah *
aM ; aR a = Partial Range Lihat dibawah *Fungsional Class :
g = Full range = Sekring yang dapat dialiri arus sesuai ratingnya secara terus menerus, akan putus jika dialiri arus yang rendah diatas ratingnya sampai dengan breaking capasitynya
a = Partial Range = Sekring yang dapat dialiri arus sesuai ratingnya secara terus menerus, akan putus jika dialiri arus diatas ratingnya pada beberapa kali In sampai dengan breaking
capasitynya
Huruf ke dua Karakteristik Sekring
L General Aplikasi,Normal Blow, Pengaman wiring
G General Aplikasi,Normal Blow
B General Aplikasi,Normal Blow,Robust Design untuk pengaman pada
Instalasi pertambangan
Tr Pengaman Tranformator
R Very fast Acting. Pengaman semi konduktor
M Pengaman Motor Listrik, mampu untuk starting motor
Karakteristik aMSebagai pengaman motor dan sebagai back-up pengaman jika terjadi hubung singkat pada kabel. Tidak dapat sebagai pengaman over load.
Karakteristik aRSebagai pengaman semikonduktor dan sebagai back-up pengaman
jika terjadi hubung singkat Tidak dapat sebagai pengaman over load.
Karakteristik gBSebagai pengaman dan sebagai back-up pengaman pada
Instalasi pertambangan, Fusenya jenis Quick acting sebagai pengaman jika terjadi hubung singkat
.
Karakteristik gLSebagai pengaman Instalasi secara umum dengan nama baru gG.
Karakteristik gGSebagai pengaman instalasi secara umum, pengaman jala-jala,
transformator dan kapasitor jika terjadi hubung singkat
Karakteristik gRSebagai pengaman penggunaan secara umum pada rangkaian
semi konduktor , umumnya untuk rating < 100 A.
Karakteristik gRLSebagai pengaman penggunaan secara umum pada rangkaian semi
konduktor dan jaringan suplai, jenis sekring kombinasi baru.
Karakteristik gTrSebagai pengaman penggunaan secara umum sebagai pengaman overload pada transformator daya, sebagai pengaman hubung singkat pada bus bar
tegangan rendah, juga dirancang untuk diskriminasi pengaman pada tegangan tinggi.
CIRCUIT BREAKER ( Pemutus Tenaga)
a). Pengaman jenis mini (MCB) Miniatur Circuit Breaker
b). Pengaman jenis compact (MCCB)Moulded Case Circuit Breakeratau ada produsen menyebut dengan NFB = No Fuse Breaker
Pengaman Hubung singkat dan Beban Lebih
Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker) adalah saklar yang bekerjasecara otomatis yang dirancang sebagai pengaman rangkaian darikerusakan yang disebabkan oleh beban lebih (overload) atauhubung pendek (short Circuit/korsleting)
tidak seperti sekring yang hanya bekerja sekali saja dan harusdiganti, sedangkan Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker) dapat direset/start ulang baik secara manual maupun otomatis. Pemutusrangkaian dibuat dalam ukuran yang bervariasi mulai dari yangberukuran kecil (mini) sebagai pengaman peralatan rumah tanggasampai yang berukuran besar (Switch-gear) yang dirancangsebagai pengaman rangkaian suplai tegangan tinggi dari jaringankota/PLN
a). Pengaman relay thermisb). Pengaman relay elektromagnetis
KOMPONEN PADA CB
Konstruksi MCB
1.Actuator lever 2.Actuator
mechanism 3.Contacts 4.Terminals5.Bimetallic strip6.Calibration
screw assembly.7.Solenoid8.Arc divider /
extinguisher
MCB 1 Phasa MCB 3 Phasa
Moulded Case Circuit Breaker
MCCB
KARAKTERISTIKMCCB
12.3. Pengaman arus bocor ke Tanah (Earth Leakage Circuit Breaker/ELCB).
• Sentuhan tidak langsung : seseorang menyentuh bagian peralatan/instalasi yang dapat menghantarkan. Yang dalam keadaan normal tidak bertegangan, karena adanya kegagalan isolasi maka menjadi bertegangan.
•Tegangan sentuh yang paling tinggi adalah > 50 Volt.
Cara pengamanannya :
• Trafo pengaman.• Penyearah dengan trafo pengaman.• Konverter dengan trafo pemisah.• Perangkat generator-motor dengan lilitan yang terpisah.• Aki dan baterai.
1. Isolasi pengaman:2. Memberi isolasi tambahan pada peralatan
3. Memakai peralatan bertanda double isolasi :
Pengamanan dengan tegangan ektra rendah pengaman berupa :
Memberi pengaman dengan tegangan kerja tidak lebih dari 50 Volt yaitu dengan cara:
1020
50
100
200
500
1000
2000
5000
1000
msWaktu
Arus mA0,1 0,2 0,5 1 2 5 10 20 50 100 200 500 1000 2000 5000 1000
11
2
3
45
5. Denyutan jantung kacau (berhenti).
1. Kesemutan.2. Getaran kejut (tidak berbahaya).3. Gangguan pada sistem pernafasan.4. Kontraksi pada jantung (bersifat mematikan,
tetapi biasanya masih bisa disembuhkan.
Jika arus bocor mencapai 500 mA maka akan timbul percikan api, maka untuk menghindari peralatan dari kebakaran biasana dipakai ELCB dengan sesitifitas <300 m A.
R S T
Test
R
ELCB
Multimeter adalah suatu alat ukur yangdigunakan untuk mengukur beberapabesaran listrik( AVO meter = Ampere, Volt, Ohm meter ).
Pada dasarnya alat ini merupakan gabungandari alat ukur tegangan searah, arus searah(DC), resistansi, tegangan bolak-balik danarus bolak-balik (AC).
Multimeter terdiri dari 2 jenis yaitu :Digital dan Analog
Pemakaian Analog Tester
Mengukur Dioda
OHMMETER• Ohmmeter dipasang PARALEL dengan tahanan
yang akan diukur (Rx) dan Rx harus tidak bertegangan
Ohmmeter ada dua macam, yaitu :Tipe Seri• Tipe ini memiliki skala yang khas dan berbeda
dengan skala lainnya, yaitu skala nol (0) di sebelah kanan dan skala tak berhingga (~) di sebelah kiri.
• Selain itu juga memiliki skala pengali (10x, 100x , 1kx), sehingga tipe ini cocok untuk mengukur nilai resistansi yang besar (dalam k ). Perlu diingat pada awal pemakaian harus dilakukan set nol (menempatkan jarum penunjuk tepat pada posisi nol), yaitu dengan menghubungsingkatkan kedua terminal Ohmmeter.
• Demikian juga bila skala pengali yang digunakan dirubah (misalnya 10x menjadi 100x), perlu dilakukan set nol ulang.
Tipe Paralel• Tipe ini memiliki skala sama dengan
alat ukur yang lain, yaitu skala nol (0) di sebelah kiri dan tipe ini cocok untuk mengukur nilai tahanan yang kecil (0-500)
• Pada awal pemakaian, Rx harus dihubungkan terlebih dahulu dengan terminal Ohmmeter, barulah alat ukur diposisikan pada batas ukurnya.
VOLTMETER• Voltmeter dipasang PARALEL
terhadap tegangan yang akan diukur. Untuk pengukuran tegangan DC perlu diperhatikan polaritas (+ dan -)alat ukur . Jika polaritas tegangan yang akan diukur tidak sama dengan polaritas alat ukur, akan menyebabkan jarum bergerak ke kiri. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada alat ukur. Selain itu Voltmeter memiliki berbagai macam skala dan batas ukur (range). Pembacaan skala alat ukur ini harus disesuaikan dengan batas ukur yang digunakan.
• Sebaiknya gunakanlah range yang terbesar terlebih dahulu, baru kemudian range diperkecil hingga diperoleh pembacaan sedikitnya 2/3 dari batas ukur
Mengukur Tegangan DC
AMMETER• Pemasangan Ammeter
adalah SERI terhadap arus yang akan diukur. Biasanya skala Ammeter sama dengan skala Voltmeter, dan batas ukur yang tersedia juga bermacam-macam seperti halnya Voltmeter
HUKUM OHM• Tahanan adalah salah
satu dari komponen yang banyak digunakan di dalam rangkaian Listrik, satuan tahanan adalah ohm (Ω), biasanya di beri tanda dengan huruf R.
• Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan (V), arus (I) dan tahanan (R) pada rangkaian Listrik adalah :
RIV
IVR
Di mana :V = Tegangan pada tahanan (Volt)I = Arus yang mengalir pada tahanan
(Ampere)R = Besar nilai tahanan (Ohm)
• Dalam pemakaian tahanan perlu diperhitungkan besar daya tahanan, agar daya yang diberikan tidak melebihi dari daya tahanan tersebut.
R+-
A
VVs
RANGKAIAN SERI, PARALEL, DAN KOMBINASI TAHANAN
HUBUNGAN SERI• Rangkaian disebut hubungan seri karena
tahanannya dihubungkan secara berderet
RT = R1 + R2 + R3 + .... + Rn .
PEMBAGI TEGANGAN• Hubungan seri dapat
dinamakan sebagai “Pembagi Tegangan”. Pembagi tegangan dapat dipergunakan bila tegangan yang akan dipergunakan lebih kecil dari sumber. Biasanya pembagi tegangan terdiri dari dua resistor.
221
2 .RRR
ERIV
HUBUNGAN PARALEL
nT RRRRR1....1111
321
HUBUNGAN SERI – PARALEL
132
32. RRR
RRRT
DAYA PADA RANGKAIAN DCWatt
• Faktor terpenting dari tahanan adalah nilai tahanan dan daya dari tahanan. Bila kita menggunakan tahanan pada suatu rangkaian Listrik maka kedua nilai itu harus diketahui sebelumnya. Ini disebabkan pada saat tahanan tersebut dialiri arus Listrik, akan terjadi panas yang kemudian disebar (disipasi daya).
• Dengan demikian daya dari tahanan harus lebih besar dari daya yang timbul dalam tahanan berupa panas
• Besar daya dari tahanan dapat dihitung dari :
RVP
RIPIVP
2
2
Pengukuran Tahanan Isolasi.Alat Ukur yang dipakai disebut Megger
(MegaOhm Meter)
Pengukuran Tahanan Pentanahan.Peralatan yang dipakai adalah Earth
Resistance Tester.
The kilo-watt-hour (kWh)kilowatt-hour (kWh) bukan satuan Dayamelainkan satuan energi. SedangKW adalah satuan Daya. = 1000 W or 1000 J/s.
• Dengan rumus:
energy = power × time
• Jika diukur power in kW dengan waktunya dalam jam maka didapat :,• energy (kWh) = power (kW) × time (h)• The kilowatt-hour (kWh) is a unit of energy.
• Jadi Energy (kWh) = power (kW) × time (h)
• Biasa energy in joules (J) and waktu in seconds (s). The kW = 1000 W (1000 J/s). sedangkan 1 jam 3,600 seconds, maka
• 1 kWh = 1,000 J/s × 3,600 s • 1 kWh = 3,600,000 J • 1 kWh = 3·6 MJ (mega joules:
kWh meter
PERBAIKAN FAKTOR DAYA
Cos j1. Beban Resistif : adalah beban yang semata-mata terdiri
dari tahanan ohmic saja, seperti lampu-lampu pijar, pemanas dan lain-lain. Beban ini mempunyai ciri-ciri bahwa daya yang dikonsumsinya semata-mata daya Aktif.
2. Beban Induktif : adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang dililit pada inti besi, seperti Motor listrik, Las listrik, Transformator, Ballast TL dan lain-lain. Beban ini mempunyai ciri-ciri bahwa disamping mengkonsumsir daya aktif juga menyedot daya reaktif yang diperlukan untuk pembentukan medan magnit dalam beban-beban tersebut. (Pada beban resistif daya reaktifnya adalah Nol).
Penjumlahan geometris dari daya reaktif dan daya aktif lazim disebut
Daya Buta (Apparaent Power).
Daya Buta = Daya Aktif + Daya Reaktif
Daya Buta = S = kVADaya Aktif = P = kWDaya Reaktif = Q = kVAr
Daya AktifDinyatakan dalam Watt atau KiloWatt.
Adalah daya yang melakukan usaha yang sebenarnya (Effective Power).
Daya ReaktifDinyatakan dalam VAR atau KVAR
Daya ButaDinyatakan dalam VA atau KVA.
Semua kapasitas aparat-aparat listrik seperti Generator,
Transformator, Daya PLN dan lain-lain dinyatakan dalam KVA.
Rasio antara Daya Aktif terhadap Daya Buta disebut Faktor Daya
(Power Factor = Cos j).Daya Aktif
Faktor Daya = -------------- = Cos jDaya Buta
Makin besar Daya Reaktif sesuatu beban, makin kecil pula Faktor Dayanya.
Untuk daya terpasang (PLN atau Genset) tertentu, bila terdapat banyak beban Induktif (Motor-motor, lampu-lampu TL dan sebagainya), sehingga Faktor Dayanya rendah sekali, maka Daya Aktif yang
ditimbulkan akan jauh lebih kecil dari Daya Butanya
• Pabrik dengan Genset 200 KVA, bila Faktor Dayanya 0,5, maka Daya Aktifnya = 0,5 x 200 KVA = 100 KW.
• Dengan perkataan lain, Genset atau Transformator (Trafo) tidak dimanfaatkan penuh (Under Utilized). Dalam keadaan seperti ini bila dipergunakan Daya Aktif lebih besar dari 100 KW, maka Genset akan berbeban lebih (Over load), dengan demikian Genset akan panas bahkan terbakar.
Contoh :
Untuk Daya Aktif (KW) tertentu, bila Faktor Daya (Cos j)rendah,maka dibutuhkan kapasitas daya (Daya Buta), Genset,Trafo dan penampang kabel Transmisi dan Distribusi
yang sangat besar untuk memenuhinya.
Pabrik dengan Beban Total = 100 KW, bila Faktor Dayanya = 0,5 Maka dibutuhkanGenset/Trafo dengan daya: 100
----- = 200 KVA0,5
Maka kabel Distribusi Utama berpenampang 150 mm2.Bila Faktor Dayanya = 0,8 Maka dibutuhkan Genset/Trafo dengan daya
100----- = 125 KVA0,8
Maka kabel Distribusi Utama berpenampang 95 mm2.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bila Faktor Daya rendah, maka
investasi modal untuk Genset/Trafo maupun kabel menjadi besar. Pada tabel 1berikut ini dapat diperlihatkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh bila FaktorDaya ditingkatkan.Untuk Daya Aktif tertentu (KW tertentu, bila Faktor Daya renda,
maka dibutuhkan Arus Listrik yang lebih besar dalam menghantar Daya Listrikpada sepanjang kabel instalasi maupun dalam Genset/Trafo. Akibatnya kehilanganEnersi (Current Heat Losses) dan penurunan tegangan (Voltage Drop) yang besar
sepanjang kabel instalasi (lihat Tabel 1).
Contoh :
Tabel 1. Kehilangan enersi dan penurunan tegangan
yang besar sepanjang kabel instalasi
Cos j awal 0,5 0,5 0,6 0,6 0,7 0,7
Cos j akhir 0,8 0,9 0,8 0,9 0,8 0,9
PenguranganArus Listrikdan Daya Buta
37,5%
44,5%
25 % 33 % 12,5%
22 %
PenguranganKehilanganEnersi padakabel instalasi
61% 69% 43,5%
55,5%
23% 39,5%
Mengatasinya dengan memasangCapasitor Bank
• Sebelum Kapasitor dipasang : Daya Aktif dan Daya Reaktif yang diserap oleh beban Induktif seluruhnya disuplai oleh Generator/Trafo. Akibatnya Daya Buta (kapasitas dari Generator /Trafo menjadi besar).
• Setelah Kapasitor dipasang : Seluruh atau sebagian besar Daya Reaktif yang diperlukan Beban Indusktif disuplai oleh Kapasitor. Dengan demikian beban Generator /Trafo yang kini hanya mensuplai Daya
MENGHITUNG DAYA REAKTIF YANG DIPERLUKAN UNTUK SUATU SISTEM KOMPENSASI
Sebuah instalasi pabrik memiliki Faktor Daya 0,7untuk beban puncak 600 KW. Untuk meningkatkan Faktor Daya menjadi 0,95 diperlukan dayaKapasitor sebesar :Dari Tabel 2 didapat angka 0,691.Maka Daya Reaktif yang diperlukan = 0,691 x 600KW = 414 KVAR.Jika tidak memiliki data untuk beban, dapat jugadihitung menggunakan rumus :Daya Beban = V x I Cos j x Ö3dimana : • V = Tegangan Jaringan/Instalasi• I = Arus Jaringan/Instalasi• Cos j = Faktor Daya Jaringan/Instalasi
Contoh :
Pf Asli Cos j yang diinginkan (Cos j 2)
Cos j1 100 95 90 85 8060 1,333 1,000 0,849 0,713 0,583
62 1,266 0,940 0,782 0,646 0,516
64 1,201 0,937 0,717 0,581 0,451
66 1,138 0,872 0,654 0,518 0,388
68 1,078 0,749 0,594 0,458 0,328
70 1,020 0,691 0,536 0,400 0,270
72 0,964 0,635 0,480 0,344 0,214
74 0,909 0,580 0,425 0,289 0,159
76 0,855 0,526 0,371 0,235 0,105
78 0,802 0,473 0,318 0,182 0,052
80 0,750 0,421 0,266 0,130
82 0,698 0,369 0,214 0,078
84 0,646 0,317 0,162 0,026
86 0,593 0,264 0,109
88 0,540 0,211 0,056
90 0,484 0,155
92 0,426 0,097
94 0,303 0,034
96 0,292
98 0,203
100 0
Pada gambar berikut ini (Gambar 2) dapat dilihat suatu jaringan yang disuplai dari transformator sebelum menggunakan kompensasi dan
sesudah menggunakan kompensasi.SEBELUM KOMPENSASI Energireaktif seluruhnya disuplai oleh trafo
SESUDAH KOMPENSASI Energireaktif sebagian/seluruhnya disuplaioleh kapasitor bank.
KOMPENSASI INDIVIDUAL UNTUK MOTOR-MOTOR LISTRIK
Semua motor-motor listrik mengkonsumir Daya Aktif dan Daya Reaktif. Daya Reaktif motor tergantung pada ukuran,
keadaan beban, kecepatan, frekuensi dan tegangannya.Kapasitor adakalanya dihubungkan langsung pada terminal motor. Dalam hal demikian, kapasitas kapasitor (Qc) tidak boleh melebihi Daya Reaktif Beban Nol (No Load Reactive
Power) dari motor. Kapasitas kapasitor (Qc) umumnya diambil 90% dari No Load Reactive Power).
Untuk praktisnya pemilihan kapasitas Kapasitor untuk hubungan langsung ke motor-motor listrik dapat dilihat pada
Tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Pemilihan daya kapasitor untuk hubungan langsung ke motor-
motor listrikMotor Power Rating Estimated capacitor power required for variuous speeds
kW HP 3000 No load
kVAR
u/min Full load
kVAR
1500 No load kVAR
u/min Full load
kVAR
1000 No loadkVAR
u/minFull loadkVAR
0,18 1/4 0,1 0,2 0,2 0,3 0,4 0,5
0,37 1/2 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5 0,6
0,55 3/4 0,4 0,5 0,4 0,5 0,5 0,6
0,75 1 0,5 0,6 0,5 0,7 0,6 0,8
1,1 1,5 0,7 0,9 0,7 1 0,9 1,2
1,5 2 0,8 1 1 1,2 1,1 1,4
2,2 3 1,1 1,4 1,2 1,5 1,4 1,8
3 4 1,5 1,8 1,6 2 1,8 2,4
4 5,5 1,8 2,3 2 2,6 2,2 2,9
5,5 7,5 2,2 2,9 2,4 3,3 2,7 3,6
7,5 10 3,4 4,4 3,6 4,8 4,1 5,4
11 15 5 6,5 5,5 7,2 6 8
15 20 6,5 8,5 7 9,5 8 10
18,5 25 8 11 9 12 10 13
22 30 10 12,5 11 13,5 12 15
37 50 18 24 20 27 22 30
45 60 19 28 21 31 24 34
PEMASANGAN CAPASITOR1. Hubungan Langsung
(Direct Connection atau Direct Compensation)
2. Pemasangan Kapasitor Dipusatkan Pada Panel Utama (Centralized Compensation).
Panel Capasitor
Kesimpulan:1. Penambahan daya nyata (Active = KW)
dalam sistem, sehingga dapat digunakan untuk beban yang lain.
2. Untuk beban yang sama, KVA yang dibutuhkan berkurang, sehingga apabila ada penambahan beban dan akibat pengurangan KVA ini masih mencukupi, sehingga tidak perlu menambah daya dari PLN.
3. Dengan losses dalam sistem dapat dikurangi, umur isolasi kabel dapat bertambah sehingga biaya investasi untuk penggantian kabel dapat ditunda.
Bila pabrik tersebut membeli/memasang Kapasitor :
Faktor Daya 0,6 ditingkatkan menjadi 0,85 diperlukan Kapasitor Bank 80 KVAR dengan harga sekitar Rp 2.000.000,- (Tanpa Automatic Power Factor Regulator).
Keuntungan yang diperoleh : Daya terpasang PLN cukup hanya 120 KW / 0,85 = 140 KVA Bea beban bulanan turun menjadi : 140 KVA x Rp 1.750,- = Rp
245.000,- atau terjadi pengurangan sebesar : Rp 350.00,- - Rp 245.000,- = Rp 105.000,-
Daya terpasang yang semula 200 KVA turun menjadi 140 KVA. Kelebihan daya ini dapat dikembalikan kepada PLN atau dipakai untuk perluasan produksi.
Biaya beban KVARH yang cukup besar itu akan hilang/diabaikan, sehingga dapat dihemat kira-kira Rp 150.000,- s/d Rp 250.000,- tiap bulan.
Contoh AplikasiSebuah pabrik dengan Faktor Daya 0,6 dengan dayaterpasang 200 KVA tanpa kapasitor.
Faktor Daya 0,6; Daya Aktif 120 KW; Daya Reaktif 160 KVAR.
Rekening bulanan yang harus dibayar : Bea beban 200 KVA = Rp 1.750 x 200 kVA = Rp 350.000,- Asumsi : Pemakaian listrik 200 jam/bulan Pemakaian KWH = 120 x 200 = 24.000 KWH Pemakaian KVARH = 160 x 200 = 32.000 KVARH
Terdapat rencana oleh PLN akan membebani biaya atas beban KVARH kira-kira 40% dari biaya KWH/bulan. Selama Faktor Daya lebih besar atau sama dengan 0,85 (Peraturan PLN tahun 1989), maka biaya/denda KVARH ini ditiadakan.
Dari keterangan diatas (a dan b) dapat ditarik kesimpulan :
Bahwa dengan memasang Kapasitor 80 KVAR terjadi penghematan = Rp
250.000,- s/d Rp 350.000,- tiap bulan.
Dengan demikian investasi awal untuk pembelian Kapasitor Bank yang berharga Rp 2.000.000,- akan kembali
biayanya (Break Even Point) dalam waktu paling lambat 8 (delapan) bulan
sejak dipasang
KABEL/PENGHANTAR• Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti
penghantar(urat), baik yang berbentuk solid (pejal) ataupun serabut yang masing-masing dilengkapi dengan isolasi sendiri dan berbentuk kesatuan. Penyatuan/penggabungan satu atau lebih inti pada umumnya dilengkapi dengan selubung atau mantel pelindung dengan demikian ada 3 hal pokok dari kabel yaitu:
1. Konduktor/penghantar, merupakan media untuk menghantarkan listrik.
2..Isolasi, merupakan bahan dielektrik yang berguna untuk mengisolasi dari yang satu terhadap yang lain dan juga terhadap lingkungannya.
3. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis,pengaruh bahan kiamia,elektrolisis,api atau pengaruh luar lainnya yang merugikan.
• N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar• NA - Kabel jenis standar, dengan Aluminium sebagai penghantar• Y - Isolasi PVC• 2Y - Isolasi PE• 2X - Isolasi XLPE• S - Lapisan pita tembaga (pada kabel berurat tunggal)• SE - Lapisan pita tembaga pada tiap urat(Pada kabel berurat jamak)• C - Lapisaan kawat tembaga konsentris (sebagai penghantar Netral)• M - Selubung luar PVC Untuk Kabel NYM.• W... - Perisai pita tembaga bergelombang.• - Perisai pipa aluminium bergelombang.• - Perisai pipa baja bergelombang.• - Perisai pipa baja tahan karat bergelombang.• F - Kawat Fleksibel seperti pada NYAF• F - Perisai dari kawat baja pipih.• R - Perisai dari kawat baja bulat.• Gb - Perisai dari spiral pita baja.• B - Perisai dari pita baja.• T - Penggantung untuk kabel udara.• Y - Selubung luar PVC.• 2Y - Selubung luar PE• re - Penghantar padat bulat.• rm - Penghantar bulat berkawat banyak.• se - Penghantar padat bentuk sektor.• sm - Penghantar dipilin bentuk sektor• cc - Dipilin bulat dipadatkan.• - I *) -Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan hijau kuning.• - O *) -Kabel dengan sistim pengenal warna urat tanpa hijau kuning.• *) Untuk kabel dengan Eo/E = 0,6/1 kV; tidak berlaku bagi kabel dengan penghantar
konsentris, misalnya kabel tegangan menengah dan tinggi.
KODE PENGENAL JENIS KABEL:
Sebagai contoh adalah:• NYFGbY-I 4 x 120 sm 0,6/1 kV• N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar• Y - Isolasi PVC• F - Kawat baja pipih• Gb - Perisai dari spiral pita baja.• Y - Selubung luar PVC.• - I - Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan hijau kuning.• 4 x 120 - Dengan jumlah inti 4 dan masing masing inti memiliki luas
penampang 120 mm2• sm - Penghantar dipilin bentuk sektor
• Jadi secara umum dapat diartikan adalah suatu kabel berperisai, berisolasi dan berselubung PVC, berinti 4 untuk teganga nominal 0,6/1 kV ,dengan penhantar tembaga yang dipilin berbentuk sektor dengan luas penampang nominal 120 mm2 . Salah satu inti dengan sistim pengenal warna hijau-kuning. Perisainya terdiri dari kawat baja pipih dengan spiral pita baja.
8.1. Tahanan Penghantar• Tahanan dari penghantar tergantung dari
tahanan jenisnya () bahan itu sendiri,berbanding lurus dengan panjangnya (l) dan berbanding terbalik dengan penampang penghantar itu sendiri.
a. Tahanan Jenis (= rho)adalah menunjukan tahanan dari suatu penghantar dengan panjang 1 m, penampang 1 mm pada suhu 20 C
= .mmm
2
=
R Al
. A = luas penampang [mm2]l = panjang [m] = Tahanan
8.2. Rugi Tegangan
• Rugi tegangan adalah besarnya tegangan yang ada pada kabel akibat adanya nilai tegangan dan nilai arus yang mengalir pada kabel. Makin besar nilai tahanan dan arus maka makin besar rugi tegangan yang terjadi. Hal ini juga mengakibatkan kerugian Daya yang cukup besar.
% Rugi tegangan yang diijinkan:
V Penggunaan Jala-jala/jaringan
0,5 % Dari jala-jala ke kWh meter
1,5 % Dari meter ke peralatan pemakai/Instalasi penerangan
3 % Dari meter kemotor-motor /Instalasi Daya
Contoh : Sebuah motor DC disuplai dari kabel NYM 2x4 mm2 sepanjang 28 m, arus yang Mengalir adalah 23 A
Hitunglah : a. Rugi tegangan (Volt)b.Rugi tegangan (%).c.Apakah rugi tegangan tersebut masih diijinkan.
Jawab :a. DV = 2 x l x I cx A
= 2 x 28 x 2356 x 4
= 5,75 V0ltb. Rugi tegangan = 5,75/220 V x 100 % = 2,6 %
Rugi Tegangan tersebut diijinkan karena dibawah 3%.
Suhu Maksimum Yang DiijinkanPada kabel pemasangan tetap Pada kabel fleksibel Suhu sekitar Suhu sekitar
No Jenis Isolasi Nomen klatur
Suhu penghan tar maks ºC
Maks ºC
Min ºC
Suhu penghantar maks ºC
Maks ºC
Maks ºC
1 PVC biasa Y biasa 70 60 + 5 70 60 + 5 2 PVC spesial Yspesial 105 95 + 5 - - - 3 Karet biasa G 60 50 -25 60 50 -25 4 Karet butil 2G 85 75 -25 85 75 -25 5 Karet silikon Si - - - 180 170 -25 6 Polyethelene
(PE) 2Y 70 60 -25 - - -
7 Cross Link PE
XLPE 85 75 -25 85 75 -25
8 Ethylene Propy lene Rubber
EPR 85 75 25 85 75 -25
9 Mineral - 60 -25 - - - 10 Kertas - 45 - - - -
Faktor pengisian kabel dalam pipa:
Jumlah kabel dalam pipa
Faktor pengisian
1 50% luas penampang dalam pipa2 33% = 1/3 luas penampang dalam
pipa.3 atau lebih 40% luas penampang dalam pipa
Penggunaan tabel ini untuk menghindari kesulitan penarikan kabel tersebut.
JENIS DAN KARAKTERISTIK KABEL DAN PENGGUNAANNYA
• 1. NYA : (Thermo Plastik Building Wire)• Rating Tegangan: 0,6/1 kV ,Ukuran
1............500 mm2Kawat tembaga padat berinti satu berisolasi PVC.
• Penggunaan.: Untuk instalasi didalam ruangan dan dimasukan kedalam pipa instalasi. Untuk Pengawatan pada panel daya. Penempatan dalam ruang kering
ISOLASI PVCTembaga pejal
2. NYAF : (Thermo Plastik Building Wire)
Rating Tegangan: 0,6/1 kV ,Ukuran 0,5............400 mm2Kawat tembaga serabut, berinti satu berisolasi PVC.
Penggunaan.: Untuk instalasi didalam ruangan. UntukPengawatan pada panel kontrol. Penempatan dalam ruang
kering,pada panel untuk segi keindahan dan kerapihandiletakan didalam wiring chanel (saluran kabel).
ISOLASI PVCTembaga serabut
Karakteristik Listrik NYA WIREUkuran Taha nan Kemam
HantarSuhu
puanArus30C
Reaktansi per penghantar
ArusHubungsingkat
selama 1 detik
TestTegangan
mm2 Penghantar(perhitungan
Ohm/Km
IsolasiM,Ohm per Km
Dalampipa
Ampere
di UdaraAmpere
Ohm/Km kA kV/menit
1 23,4 51 12 18 - - 2,5
1,5 11,9 51 15 24 - - 2,5
2,5 7,14 48 20 32 - - 2,5
4 4,47 44 25 43 - - 2,5
6 2,97 37 33 54 - - 2,5
10 1,77 36 45 74 - - 2,5
16 1,12 26 61 98 0,088 0,24 2,5
25 0,708 26 83 140 0,085 0,23 2,5
35 0,514 22 104 159 0,082 0,22 2,5
50 0,379 22 132 197 0,082 0,21 2,5
70 0,262 19 166 247 0,082 0,20 2,5
95 0,189 18 198 293 0,082 0,19 2,5
120 0,150 16 236 345 0,078 0,19 2,5
150 0,122 16 - 391 0,078 0,18 2,5
185 0,0972 16 - 448 0,078 0,18 2,5
240 0,0740 16 - 529 0,075 0,17 2,5
300 0,0590 15 - 609 0,075 0,17 2,5
400 0,0461 15 - 724 0,075 0,16 2,5
500 0,0366 15 - 828 0,075 0,16 2,5
Karakteristik Listrik NYAF WireUkuran Taha nan Kemam
HantarSuhu
puanArus30C
ArusHubung
singkat selama 1 detik
TestTegangan
mm2 Penghantar(perhitungan )
Ohm/Km
IsolasiM,Ohm per
Km
Dalampipa
Ampere
di UdaraAmpere
kA kV/menit
0,5 37,1 65 2,5 - 0,06
0,75 24,7 58 7 - 0,09
1 18,5 53 11 19 0,12 2,5
1,5 12,7 50 15 24 0,17 2,5
2,5 7,6 46 20 32 0,29 2,5
4 4,71 40 25 42 0,46 2,5
6 3,14 32 33 54 0,70 2,5
10 1,82 36 45 73 1,16 2,5
16 1,16 23 61 98 1,86 2,5
25 0,743 23 83 129 2,91 2,5
35 0,527 20 103 158 4,07 2,5
50 0,368 19 132 197 5,81 2,5
70 0,259 17 165 245 8,14 2,5
95 0,196 16 197 290 11,05 2,5
120 0,153 15 235 345 13,95 2,5
150 0,123 15 - 390 17,44 2,5
185 0,101 14 - 445 21,51 2,5
240 0,0763 14 - 525 27,91 2,5
300 0,0611 13 - 605 34,88 2,5
400 0,0463 13 - 725 46,51 2,5
3.NYM.• Berinti tembaga pejal/padat
dengan isolasi PVC mempunyai lapisan pengisi dan mempunyai pelindung luar dari bahan PVC berwarna putih. dengan cara penulisan
• NYM 3 x 2,5 mm2 artinya memiliki 3 buah inti dengan luas penampang masing-masing inti 2,5 mm2
• Penggunaan : Untuk instalasi penerangan didalam ruangan bisa didalam pipa ataupun tidak dengan cara diklem dengan klem kabel NYM.
NYM-500 V SII 0209.78 (SPLN 42 - 2 :1981)Kabel tembaga berisolasi dan berselubung PVCBerinti 3
Karakteristik listrik NYM 3 x ….mm2
Jumlah inti
ukuranmm2
Tahanan Penghantar
(perhitungan dc)Ohm/Km
TahananIsolasi
M,Ohm per Km
KHAdi udara
pada 30CAmpere
Reaktansi per. penghantarOhm/Km
Arus Hubung singkat selama 1 detik
kA
Test TegangankV/menit
1,5 12,1 48 19 0,108 0,17 2
2,5 7,28 43 25 0,104 0,29 2
4 4,56 40 34 0,1 0,46 2
3 6 3,03 34 44 0,094 0,7 2
10 1,81 33 61 0,088 1,16 2
16 1,15 27 82 0,083 1,86 2
25 0,74 26 108 0,080 2,91 2
35 0,524 22 134 0,077 4,07 2
NYY - 0,6/1 kV.SII.0210.78 (SPLN 43-1 :1981)Kabel tembaga berisolasi dan berselubung PVCBerinti 5
Karakteristik Listrik NYY CABLE
Jumlah
inti
ukuran
mm2
TahananPenghantar
(perhitungandc)
pada 20COhm/Km
TahananIsolasi
M,Ohm per Km
KHAdi
Tanahpada 30CAmp
KHAdi
udarapada 30CAmp
Reaktansi per.
penghantar
Ohm/Km
Arus Hubung singkat selama 1 detik
kA
Test Teganga
nkV/meni
t
1,5 12,1 62 24 18 0,115 0,17 4
2,5 7,28 57 32 25 0,110 0,29 4
4 4,56 52 41 34 0,107 0,46 4
6 3,03 44 52 44 0,1 0,7 4
5 10 1,81 36 69 60 0,094 1,16 4
16 1,14 26 89 80 0,090 1,86 4
25 0,74 26 116 105 0,086 2,91 4
35 0,524 22 138 130 0,083 4,07 4
50 0,387 22 165 160 0,083 5,81 4
Sistim pemasangan Instalasi:
1.Sistim Instalasi diluar gedung (out Door)2.Sistim instalasi didalam gedung.
Pada sistim instalasi didalam gedung dibagi 2:
1.Sistim instalasi diluar tembok (out bow/on Plaster)2. Sistim instalasi didalam tembok (inbow/in plaster)
Kelebihan dan kekurangan nya:• Sistim inbow:
Kelebihannya: • Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan pipa
tidak terlihat oleh pemakai ruang atau gedung,ruangan akan terlihat indah dan rapi.
• Tidak menggangu dalam penataan ruang.
Kekurangannya: • Waktu pemasangan nya relatif lama• Sulit dalam melaksanakan perbaikan dan
pengembangan Instalasi.• Biaya pemasangan cukup tinggi
Sistim Outbow:Kelebihannya:
• Waktu pemasangan nya relatif lebih cepat• Mudah dalam melaksanakan perbaikan dan
pengembangan Instalasi.• Biaya pemasangan relatif rendah
Kekurangannya: • Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan
pipa terlihat oleh pemakai ruang atau gedung, keindahan dan kerapihan ruang sanagt tergantung dengan peralatan yang dipakai.
• Cukup mempengaruhi dalam penataanruang.
Sistim saluran kabel yaitu suatu sistim dimanasejumlah atau sekelompok kabel ditempatkanbersama-sama dalam satu saluran kemudian
didistribusikan keperalatan listrik yangmemerlukan atau yang telah ditentukan.
Sistim saluran kabel terdiri dari 3 jenis:1. Pemasangan saluran diatas permukaan lantai dengan jarak
tertentu dengan menggunakan Rak kabel/Tray2. Pemasangan saluran dibawah permukaan lantai dengan
kedalaman tertentu (Cable Trench.)3. Pemasangan saluran kabel didalam ruangan khusus dan
dilengkapi dengan rak-rak kabel
Sistim Suplai Utama Dari Pabrik dengan daya lebih Besar dari 201 kVA
Switch gear tegangan rendah adalah panel berisi peralatan pengaman dan alat-alat ukur untuk sistim tegangan rendah ada banyak istilah yang dipakai Misalnya Untuk bagian utama disebut MainMDB : Main Distribution BoardLVMDP : Low voltage Main Distribution Board Untuk Bagiannya disebut: SDB : Sub Distribution BoardLVSDP : Low voltage Sub Distribution BoardLP = Lighting Panel PP = Power Panel
Motor Induksi 3 PhasaSimbol untuk terminal Motor 3 phasa Asinkron.
Standar VDE (Eropa/Intern
ational)
BS(British
Standart)
NEMA(Amerika standar)
Terminal U V W A B C T1 T2 T3
HubunganU – XV – YW – Z
A2 – A1B2 – B1C2 – C1
T1 – T4T2 – T5T3 – T6
Sistim pengasutan motor induksi 3 phasa
No Daya Nominal Motor (kW) Sistim Pengasutan
1 kurang dari 1,5 - 2,25
DOL (Direct On Line)
2 sampai antara 4 - 6
Bintang – Segitiga
3 sampai antara 8 - 12
Bintang – Segitiga dilengkapi Dengan tahanan –tahanan
4 lebih dari 12Transformator asut atau motor
Angker gelang seret dengan tahanan asut rotor.
Pengasutan DOL (Direct On Line)Sistim pengasutan DOL adalah suatu cara pengasutan dengan
menghubungkan langsung motor ke jala – jala melalui saklar tiga fasa. Caraini dilakukan apabila akibat arus mula tidak menimbulkan gangguan padajaringan sumber. Karena cara ini sederhana, murah dan memberikan torsimula yang baik, maka banyak dipakai khususnya pada motor – motor listrikberdaya kecil. Sistim DOL banyak dilakukan dengan menggunakan saklarmagnet (Kontaktor). Dengan menggunakan saklar ini motor dapat dilayanidari jarak jauh dan secara otomatis.
1 3 5 A1
A22 4 6
1 3 5
2 4 6
U V W
M3 phasa
L1L2L3N
Pe
K1M
OL
L
F
95
96
A1
A2
13
14
97
98
h1K1M
K1M OLS1
So
OL
Pembalikan Putaran Motor Pembalikan putaran motor terdiri dari hal – hal
sebagai berikut : Pembalikan 2 buah terminal fasa motor 1 atau
dengan lainnya (plugging). Pengasutan kembali pada arah putar yang
berlawanan. Peristiwa pembalikan arah putar menyebabkan
rugi – rugi panas dan tekanan yang timbul pada motor kira – kira tiga sampai dengan empat kali sebesar pada waktu pengasutan awal, atau dari keadaan diam.
Pada motor induksi tiga fasa pembalikan arah putaran motor bergantung dari arah putaran medan putar didalam stator. Perubahan arah putar bisa diperoleh dengan mempertukarkan letak antara dua fasa yang berlainan satu sama lain
Mengatur Kecepatan Motor• Motor induksi pada umumnya berputar pada kecepatan
konstan. Meskipun demikian pada penggunaan tertentu dikehendaki juga adanya pengaturan kecepatan. Kecepatan putar rotor dari motor induksi dinyatakan dengan persamaan:
Nr =
• Maka ada tiga faktor yang me,upengaruhi putaran dari motor induksi, yakni:
–f = frekuensi jala-jala–p = banyaknya kutub–S = slip.
• Untuk mengubah kecepatan motor. dapat dilakukan dengan mengubah paling sedikit satu dari faktor-faktor tersebut.
)1(120 Sp
f
Perubahan slip.• Slip diubah dengan memberi tahanan tambahan
pada rangkaian rotor. Kerugiannya ialah:– efisiensi turun – pengaturannya jelek
• Kerugian ini dapat dihindari dengan memberikan ggl lawan sebagai ganti dari tahanan tambahan pada rangkaian rotor. Untuk itu rotor harus dilengkapi dengan komutator atau dengan “auxiliary comutating machine” yang dapat memberikan ggl lawan lewat slip ring. Mesin bantu dieksitasi oleh arus rotor itu sendiri. Karena perlu mesin bantu, maka hanya dipakai untuk motor yang ratingnya besar
Perubahan frekuensi• Frekuensi jala-jala besarnya tetap. Jadi tidak
mungkin mengubah frekuensi motor yang disambungkan ke jala-jala.
• Umumnya cara ini dipakai bila motor langsung dihubungkan ke generator (motor merupakan beban tunggal daripada generator). Kemudian dengan mengatur kecepatan pembangkit (generator) berarti mengatur kecepatan motor. Pembangkit digerakkan turbin. Jadi perubahan kecepatan terbatas karena efisiensi turbin turun bila kecepatannya berbeda dengan kecepatan yang telah ditentukan
Perubahan kutub.• Dengan mengubah jumlah kutub, maka putaran
sinkron akan berubah sehingga putaran rotorberubah pula. Bila jumlah kutub bertambah, putaran sinkron akan turun.
• Untuk memperoleh karakteristik motor yang baik pada tiap macam putarannya, hubungan lilitan stator diubah dari “delta” ke “bintang” pada saat banyaknya kutub diubah. Perubahan ini juga mengubah tegangan per fasa yang dipakai.
• Karena adanya kesulitan-kesulitan yang timbul pada waktu mengubah hubungan, umumnya perubahan kutub hanya dilakukan untuk dua macam putaran saja.
• Dalam motor induksi rotor lilit, perubahan hubungan perlu dilakukan pada lilitan stator dan lilitan rotor. Kalau tidak, kopel negatif akan timbul
Simbol warna tombol tekan dan pengertiannya:
WarnaArti Warna Penggunaan
Merah Kondisi darurat ataugangguanSTOP atau OFF
-Emergensi - Stop-Pemadam kebakaran-STOP-Stop satu motor atau banyak motor-stop bagian dari mesin-Reset kombinasi dng Stop
Kuning Intervensi - perubahan saat kondisi abnormalatau untuk menghindari keadaanyang tidak diinginkan
Hijau START - ON -Umumnya untuk start-Start satu atau banyak motor-Start bagian pada mesin-kondisi saklar menutup (Closed)
Biru Tidak dapat dipakaiuntuk fungsi-fungsiwarna seperti diatas
-Tidak dapat dipakai untuk fungsi-fungsi warna seperti diatas
HitamAbu-abu
putih.
Tidak dapat dipakaiuntuk fungsi-fungsiwarna seperti diatas
- kemungkinan dapat dipakai untukfungsi diatas kecuali fungsi Stop atauOff
B.Saklar jenis pilih.biasa disebut saklar pilih atau selektor switch (saklar posisi atau saklar kontrol), yaitu saklar yang digunakan untuk output yang lebih dari satu, misalnya untuk merancang suatu kontrol yang diinginkan memiliki mode kerja yang beraneka ragam.
F. Limit Switch ( LS)Sebagai saklar pembatas,memiliki fungsi NO dan NC. suatu saklar yang akan bekerja jika tersentuh sesuatu benda karena adanya gaya mekanis sehingga kontak bekerja.Terdiri dari macam-macam type (lihat lampiran).
Bentuk-bentuk tuas Limit switch
10. KONTAKTOR• Kontaktor adalah suatu alat
pemutus dan penghubungatau switching beban, biasanya fungsi kontaktor inipada suatu rangkaian kontroldigunakan sebagaipenghubung beban sepertimotor-motor listrik dan lain-lain.
• Kontaktor bekerja berdasarkanprinsip elektromagnetik. Biasanya kontaktormempunyai kontak dengankutub banyak dan dilengkapidengan beberapa kontakbantu Normal terrtutup(Normally Close/NC) dan Normal terbuka (Normally Open/NO).
SIMBOL
Intermitten duty:
Adalah kelas dari maksimum kerja kontaktor saat on dan off per jam operasiClass 0,3 maksimum 30 operasi per jamClass 1 maksimum 120 operasi per jamClass 3 maksimum 300 operasi per jamClass 10 maksimum 1200 operasi per jam
Katagori penggunaan ( Utilisation catagory):
Ditunjukkan dari tipe beban yang dioperasikan , hal ini sangat penting karena dapat meyakinkan kita dalam memilih kontaktor sehingga tidak salah pilih
Pemilihan Kontaktor AC :
Katagori PenggunaanPerkalian arus beban penuh
KATAGORY PENGGUNAAN Operasi Menutup
NormalMembuka
AC1 untuk beban non nduktif atau resistif, atauperalatan yang memiliki Cos = 0,95
Contoh: Pemanas,Distribusi
1 1
AC2 untuk starting dan inching motor slipring
2,5 2,5
AC3 untuk starting dan off selama operasimotor rotor sangkar, selama kondisi normalContoh:Lift,Konveyor,Eskalator,Compressor,Pompa,Kipas angin, Mills, mixers, AC
6 1
AC4 Untuk starting,plugging,reversing, dan inching motor rotor sangkar. 6 6
Plugging : Menyetop dan membalik motor secara cepat dengan merubah hubungan motor ketika motor sedang bekerja.Inching (Jogging): Menghidupkan motor berulang ulang untuk peride waktu yang cepat danuntuk gerakan yang kecil dari mekanis penggerak.
Spesifikasi KontaktorRating tegangan Operasi: Ve / Vnnilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus Nominalnya. Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari rating tegangan isolasi.
Rating tegangan Isolasi:Tegangan pada saat pengujian kontaktor
untuk pengujian tingkat dielektriknya.Rating thermal Current: (Ith)Adalah nilai arus pada saat pengujiansesuai Standar IEC
Rating arus operasi (Ie / In ):Nilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal
sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannya. Arus maksimum operasi berhubungan
erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidakakan melebihi panas yang diijinkan.
Umur kontak (electrical life):Kemampuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti.
Kontaktor dirancang untuk penggunaan kategori motor AC1 dan AC3. untuk penggunaan kategori motor AC2 dan AC4, perlu memperhatikan
karakteristiknya dikatalog.
Katagori Beban Fungsi Kontrol Aplikasi
AC1 Non induktifPf 0,95
. switch-on .pemanas .distribusi
AC2 Motor slip ring .start.mematikan saat dijalankan.rem reegeneratif.inching
.mesin angkat
AC3 Motor rotor sangkar Pf 0,45 Ie<100A atau Pf 0,35 Ie>100A
.start
.mematikan saat dijalankan
.kompresor
.elevator
.mixer
.pompa
.eskaltor
.kipas angin
.penyejuk udara
AC4 Motor rotor sangkar Pf 0,45Ie<100A atauPf 0,35 Ie>100A
.start
.mematikan saat dijalankan .rem regeneratif.reversing.inching
.mesin cetak
.mesin angkat
11.OVER LOAD RELAY:• Adalah alat pengaman beban
lebih dari motor, alat ini memiliki 2 bagian yaitu Elemen panas dan kontak NO dan NC
• Kontak thermal overload relay ini biasanya digunakan sebagai input untuk menandakan kondisi gangguan atau memutuskan rangkaian pada saat terjadi beban lebih pada suatu beban yang dipasang pengaman beban lebih. Kontak TOR terdiri dari NO atau Normally Open dan NC atau Normally Close.
• Elemen panas adalah sebagai sensor arus,jika arus melebihi nominalnya maka elemen panas akan membuat bimetal melengkung sehingga kontak akan bekerja, Arus yang diijinkan mengalir dapat diatur(disetting). Pemasangan overload relay biasa digabungkan pada kontaktor. Gambar Thermal Overload Relay.
12. Penentuan Sistim pengaman Motor.PERSENTASE ARUS BEBAN PENUH
JENIS MOTOR PEMUTUS TENAGA( CIRCUIT BREAKER)
PENGAMAN LEBUR(SEKRING)
Motor sangkar atau serem pak,dengan pengasutan bintang segitiga, DOL, dengan reaktor atau tahan an, dan motor 1 phasa
250 400
Motor rotor sangkar atau serempak dengan pengasu tan autotransfor mer, atau motor sangkar reaktansi tinggi
200 400
Motor rotor lilit atauMotor arus searah
150 400
Hubungan Sistem starter motor dengan sumber dan bentuk starter untuk sistem DOL : Direct On Line
Asosiasi 1 komponen, terdiridari 1 komponen gawai yang
telah mencakup fungsi-fungsi pemisah, proteksi (hubung pendek & beban lebih) dan
penyakelaran/control motor.
Untuk memberikan tingkat pelayanan sebagai penyulang
motor, pada asosiasi 1 komponen memiliki koordinasi
antar gawai-gawai yang berfungsi sebagai proteksi
hubung pendek, beban lebih dan penyakelaran/control dalam
komponen itu.
Asosiasi 2 komponen,terdiri dari 2 komponen,komponen pertamaberfungsi sebagai pemisahdan proteksi (hubungpendek & beban lebih) dankomponen kedua sebagaicontrol motor.
Asosiasi 2 komponenmemiliki koordinasi antargawai-gawai yang berfungsisebagai proteksi hubungpendek dan beban lebih dikomponen 1, serta koordinasiantara komponen 2 yangberfungsi sebagaipenyakelaran/control
Asosiasi 3 komponen, terdiridari 3 komponen, komponenpertama berfungsi sebagaipemisah dan proteksi hubungpendek, komponen keduasebagai kontrol motor dankomponen ketiga sebagaiproteksi beban lebih motor.
Asosiasi 3 komponen meilikikoordinasi antar ketigakomponennya, komponen 1 yangberfungsi sebagai proteksi hubungpendek, komponen 2 yangberfungsi sebagaipenyakelaran/kontrol dankomponen 3 yang berfungsisebagai proteksi beban lebih
NAME PLATE
• - Design. This provides starting kVA, running kVA, and running KW characteristics. This is a product of the internal resistance of the rotor. Generally, designs B, C, and D are used:
-- Design A is of limited usage. This motor has extremely high starting kVA, as much as 50 percent higher than the B, C, or D design motors.
-- Design B is a standard rotor design. This type of rotor has a low internal resistance. It has normal starting torque, low starting current, and low slip at full load.
-- Design C has a higher internal rotor resistance. This improves the rotor power factor at the start, providing more starting torque. Fully loaded, the extra resistance creates a greater slip.
-- Design D has more resistance. The starting torque is maximum.
-- Serial number. The serial number or identification number is extremely useful when dealing with the manufacturer. The serial number and appropriate information is maintained on file with the company.
-- Type. This is the manufacturer's specific application information. This will also identify the housing characteristics (waterproof, drip-proof, and so forth).
--Service factor. This is an allowable overload above the full-load current. It is expressed as a decimal. Multiplying the full-load current by the service factor establishes the maximum allowable current acceptable above full-load current for a short period of time.
-- Frame. Many of the dimensions found on a blueprint are incorporated in the frame identification. Some of these specifications may include the rotor shaft length, diameter, and machining the motor housing and bolting placements; and so forth.
Pengoperasian Motor InduksiStandar VDE (Eropa/International) BS
(British Standart)NEMA
(Amerika standar)
Terminal U V W A B C T1 T2 T3
Hubungan U – XV – YW – Z
A2 – A1B2 – B1C2 – C1
T1 – T4T2 – T5T3 – T6
Simbol untuk terminal Motor 3 phasa Asinkron.
No Daya Nominal Motor (kW) Sistim Pengasutan1 kurang dari 1,5 - 2,25 DOL (Direct On Line)2 sampai antara 4 - 6 Bintang – Segitiga3 sampai antara 8 - 12 Bintang – Segitiga dilengkapi dengan
tahanan –tahanan4 lebih dari 12 Transformator asut atau motor angker
gelang seret dengan tahanan asut rotor.
Sistim pengasutan motor induksi 3 phasa
Pada saat start motor induksi memerlukan arusyang besar sehingga dapat mengganggutegangan jala-jala. untuk mengatasi hal ini
digunakan beberapa macam caraUntuk motor sangkar tahanan rotor sangkar tetap
dan kecil dibandingkan dengan reaktansinyayang sangat besar pada saat start. Hal ini
mengakibatkan arus start I2 dari rotor sangatbesar dan perbedaan sudut (terbelakang) dengan
E2 sangat besar sehingga menghasilkan kopelmula yang membahayakan Supaya didapat kerja
motor yang memuaskan hal ini harus diatasi.Caranya dapat dilakukan dengan:
Pengasutan DOL (Direct On Line)Sistim pengasutan DOL adalah suatu cara pengasutan dengan
menghubungkan langsung motor ke jala – jala melalui saklar tiga fasa. Caraini dilakukan apabila akibat arus mula tidak menimbulkan gangguan padajaringan sumber. Karena cara ini sederhana, murah dan memberikan torsimula yang baik, maka banyak dipakai khususnya pada motor – motor listrikberdaya kecil. Sistim DOL banyak dilakukan dengan menggunakan saklarmagnet (Kontaktor). Dengan menggunakan saklar ini motor dapat dilayanidari jarak jauh dan secara otomatis.
1 3 5 A1
A22 4 6
1 3 5
2 4 6
U V W
M3 phasa
L1L2L3N
Pe
K1M
OL
L
F
95
96
A1
A2
13
14
97
98
h1K1M
K1M OLS1
So
OL
5 x 125 x 4000 22,47 1500
5 x 100 x 4000 18,00 1345
5 x 80 x 4000 14,34 1110
5 x 60 x 4000 10,47 865
5 x 50 x 4000 9,00 740
5 x 40 x 4000 7,16 610
5 x 35 x 4000 6,27 535
5 x 30 x 4000 5,39 480
5 x 25 x 4000 4,47 415
5 x 20 x 4000 3,63 345
4 x 50 x 4000 7,16 660
4 x 40 x 4000 5,74 540
4 x 35 x 4000 5,00 475
4 x 30 x 4000 4,29 430
4 x 25 x 4000 3,61 365
4 x 20 x 4000 2,86 306
4 x 15 x 4000 2,15 235
3 x 50 x 4000 5,39 570
3 x 40 x 4000 4,29 470
3 x 35 x 4000 3,78 405
3 x 30 x 4000 3,33 350
3 x 25 x 4000 2,70 300
3 x 20 x 4000 2,20 245
3 x 17 x 4000 1,82 200
3 x 15 x 4000 1,61 165
2 x 30 x 4000 2.2 295
2 x 25 x 4000 1,8 255
2 x 20 x 4000 1,44 205
2 x 15 x 4000 1,1 155
UKURAN ( mm) BERAT (Kg) KHA ( Ampere )
15 x 100 x 4000 54,1 2400
12 x 100 x 4000 43,2 2100
10 x 200 x 4000 72,0 3140
10 x 160 x 4000 57,28 2620
10 x 150 x 4000 54,1 2400
10 x 120 x 4000 43,2 2100
10 x 100 x 4000 36,0 1800
10 x 80 x 4000 28,64 1525
10 x 60 x 4000 21,5 1200
10 x 50 x 4000 18.0 1060
10 x 40 x 4000 14,35 880
10 x 30 x 4000 10,76 700
8 x 60 x 4000 17,28 1110
8 x 50 x 4000 14,34 950
8 x 40 x 4000 11,45 795
8 x 30 x 4000 8,66 630
7 x 35 x 4000 8,85 600
6 x 100 x 4000 21,5 1200
6 x 60 x 4000 12,88 955
6 x 50 x 4000 10,74 815
6 x 40 x 4000 8,76 675
6 x 30 x 4000 6,44 535
6 x 25 x 4000 6,54 460
Tabel ukuran Rel (Busbar) Tembaga ,Berat dan KHA
14. Tabel Daya Motor
Motor fasa TunggalMotorTiga Fasa 4 Kutub 50/60 Hz
kW hp 220VA
240VA
kW hp 220-240VA
380VA
415VA
440VA
500VA
660VA
1000VA
0,37 0,5 3,9 3,6 0,37 0,5 1,8 1.03 - 0,99 1 0,6 0,4
0,55 0,75 5,2 4,8 0,55 0,75 2.75 1,6 - 1,36 1,21 0,9 0,6
0,75 1 6,6 6,1 0,75 1 3.5 2 2 1,68 1,5 1,1 0,75
1,1 1,5 9,6 8,8 1,1 1,5 4.4 2,6 2,5 2,37 2 1,5 1
1,5 2 12,7 11,7 1,5 2 6.1 3,5 3,5 3,06 2,6 2 1,3
1,8 2,5 15,7 14,4 2,2 3 8,7 5 5 4,42 3,8 2,8 1,9
2,2 3 18,6 17,1 3 4 11,5 6,6 6,6 5,77 5 3,8 2,5
3 4 24,3 22,2 3,7 5 13,5 7,7 7,5 7,1 5,9 4,4 3
4 5 29,6 27,1 4 5,5 14,5 8,5 8,4 7,9 6,5 4,9 3,3
4,4 6 34,7 31,8 5,5 7,5 20 11,5 11 10,4 9 6,6 1,3
5,2 7 39,8 36,5 7,5 10 27 15,5 14 13,7 12 8,9 6
5,5 7,5 42,2 38,7 9 12 32 18,5 17 16,9 13,9 10,6 7
6 8 44,5 40,8 10 13,5 35 20 - - 15 11,5 7,5
7 9 49,5 45,4 11 15 39 22 21 20,1 18,4 14 9
7,5 54,4 50 15 20 52 30 28 26,5 23 17,3 12
18,5 25 64 37 35 32,8 28,5 21,3 14,5
22 30 75 44 40 39 33 25,4 17
25 35 85 52 47 45,3 39,4 30,3 20
30 40 103 60 55 51,5 45 34,6 23
33 45 113 68 60 58 50 39 25
15. Name Plate Motor.
Keterangan.1. Jenis arus. Contoh : D untuk
arus 3 phasa.2. Model operasi Contoh : Mot
untuk motor.3. Kerja atau Nomor seri.4. Tipe atau nomor katalog.5. Jenis penyambungannya.6. Rating tegangan Volt.7. Rating arus Amp.8. Rating daya out put.9. Simbol kVA,kW,W,atau VA.10.Rating Power Faktor, Cos .11.Duty Factor, Contoh: AB 40%
ED.12.Arah putaran. Contoh :
hanya.13.Rating kecepatan RPM.14.Rating Frekwensi. Hz.
15. Tipe sambungan untuk eksitasi.16. Tulisan "Laufer" pada mesin
induksi.17. Tegangan rotor - Locked.18. Arus rotor pada kondisi rating
operasi.19. Penandaan tambahan jika
diperlukan
Simbol pabrik atau nama pabrik pembuat bisa ditambahkan
NAME PLATE
• Design A PENGGUNAAN TERBATAS memiliki star yang tinggi 50 percent lebih tinggi dari B, C, or D
• Design B standard . Memiliki resistansi dengan torsi starting normal , arus start kecil dan slip yang rendah.
• Design C memiliki higher internal rotor resistance.
• Design D resistance lebih besar . The starting torque is maximum.
• Serial number.• Service factor. Nilai overload dari motor Jika Service factor =
1,1 maka motor dapat dibebani 10% lebih dari arus
• Frame. Ukuran frame motor
Sistim pengaman Motor.PERSENTASE ARUS BEBAN PENUH
JENIS MOTOR PEMUTUS TENAGA ( CIRCUIT BREAKER)
PENGAMAN LEBUR (SEKRING)
Motor sangkar atauserempak,denganpengasutan - bintangsegitiga,DOL,denganreaktor atau tahanan,dan motor 1 phasa
250 400
Motor rotor sangkar atauserempak denganpengasutan autotransformer, ataumotor sangkarreaktansi tinggi
200 400
Motor rotor lilit atauMotor arus searah 150 400
15.1. Kelas Isolasi.Pada motor juga tertera CL.Ins atau I. KL atau Ins.Class
Isolasi kelas YTerdiri dari bahan-bahan atau kombinasi bahanseperti : kapas,sutra dan kertas tanpa di
impregnasi atau bahan lain yang sejenis yang dapat digunakan pada suhu 90°CIsolasi kelas A.
Terdiri dari bahan-bahan seperti kapas,sutra dan kertas yang diimpregnasi dengan bahan yang sesuai atau dilapisi atau dicelup dalam cairan dielektrik misalnya minyak dan tahan
pada suhu 105°C.Isolasi kelas E.
Terdiri dari bahan-bahan atau kombinasinya yang berdasarkan pengalaman atau percobaan bahan itu dapat dipergunakan pada suhu kerja 120°C
Isolasi kelas B.Terdiri dari bahan-bahan atau kombinasi bahan seperti mika, fiber glass, asbes dan
sebagainya yang dilapisi atau diimpregnasi dengan suatu unsur yang mampu bekerja pada suhu 130°C
Isolasi kelas FTerdiri dari bahan-bahan atau kombinasi bahan seperti mika, fiberglass,asbes dll
yang dilapisi atau diimpregnasi dengan suatu unsur yang mampu bekerja pada suhu 155°CIsolasi kelas H
Terdiri dari bahan-bahan seperti silikon elastis atau kombinasi bahan seperti mika, fiber glass, asbes dan sebagainya yang dilapisi atau diimpregnasi dengan suatu unsur misalnya
silikon yang mengandung damar yang mampu bekerja pada suhu 180°CIsolasi kelas C.
Terdiri dari bahan-bahan atau kombinasinya seperi mika,porselen,gelas,kwarsa dan asbes dengan atau tanpa ikatan organik yang mampu bekerja pada suhu 180°C