Instalasi listrik Ir. Damar Aji

171
Ir. A.Damar Aji

Transcript of Instalasi listrik Ir. Damar Aji

Page 1: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Ir. A.Damar Aji

Page 2: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

PANEL

Page 3: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

1. Klasifikasi Tegangan

G TM TT TET TT TMTRLoad

TR

G = Generator Perubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrikTr = Transformator daya yang berguna untuk menaikkan dan menurunkan

teganganTR = Tegangan Rendah 220/380 Volt, tegangan konsumen (domestik).TM = Tegangan Menengah 20 kVTT = Tegangan Tinggi 70 - 150 kVETT = Tegangan Extra Tinggi 500 kV

Page 4: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sistem Jaringan Tegangan Rendah

Page 5: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Kawat Grounding/Arde/Protective Earth.

“Grounding/Arde/Protective Earth” adalah sambungan ke Bumi yangberarti sebagai penampung muatan, penghantar tersebut tersambungdengan Netral/Nol dari panel untuk menjamin adanya nilai tahananyang cukup kecil, yang akan mengerjakan CB Jika terjadi gangguanlistrik (lihat gambar ),Penghantar PE/Arde, sekring dan Circuit Breakeradalah peralatan standar pada rangkaian listrik

Page 6: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK.

1.KEAMANANKeamanan ditujukan untuk keselamatan manusia,ternak danharta benda. pemeriksaan, inspeksi, pengawasan dari instalasisebelum digunakan /disambung dan setiap perubahan yangpenting perlu diberi tanda (kode). untuk keamanan dalampekerjaan selanjutnya.

Mengapa arus Listrik Berbahaya?

Page 7: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• Kematian yang diakibatkan arus listrik menduduki urutan ke Empat (9%) yang disebabkan kesalahan yang fatal pada Industri selain akibat kesalahan dalam konstruksi .

• National Safety Council (lembaga safety nasional di Amerika memperkirakan 600 orang meninggal akibat arus listrik. Banyak kecelakaan pada system tegangan dibawah 600 Volt (Tegangan rendah)

• 3,600 kejadian akibat kontak listrik mengakibatkan luka di Amerika dan 4000 kejadian tidak membahayakan

Page 8: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Effects Listrik pada tubuh kita

Lampu pijar kecil dengan daya 6 Watt akan mengalirkan arus 0,05Ampere, arus sekecil itu dapat berakibat fatal, table diatasbeberapa efek dari arus listrik (dalam milli ampere) jika melaluibadan manusia seberat 60 kg ( data diatas untuk nilai 0,5 -1,5 mA)

Page 9: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

BAHAYA LISTRIK !!!

Coba Sebutkan Yang Lain ????

Page 10: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

1 2

3

4

Page 11: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 12: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Akibat Menyentuh Tegangan

Page 13: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

PERALATAN SAFETY

Page 14: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• Keandalan yang tinggi diperlukan untukmengatasi kerusakan dalam batas-batas normaltermasuk kesederhanaan sistim misalkanmudah untuk dimengerti dalam pengoperasianpada keadaan normal maupun dalam keadaandarurat . untuk selanjutnya dapat digabungkandengan peralatan -peralatan listrik yang lain.

2. KEANDALAN

Page 15: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• Semua peralatan termasuk peralatan harusmudah diatur menurut operasinya baik dalampemeriksaan pengawasan pemeliharaan danperbaikan serta mudah dalammemasangnya.diberi label atau sejenisnyayang menunjukan penggunaan peralatantersebut. Agar terhindar dari kebingunganatau kesimpang siuran.

3. KETERSEDIAAN

Page 16: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• Pemberian daya yang kontinyu adalah sangat penting. Sumberdaya cadangan yang diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagian dari beban. Keluasan dari sistim listrik yaitu sistim tersebut dapat diadakan perubahan jika perlu diperbaharuai dan diperluas untuk keperluan lain pada masa yang akan datang.

4. KEMUDAHAN

Page 17: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

5. PENGARUH PADA LINGKUNGAN• Pengaruh dalam macam-

macam hal mis: Polusi, Bising,dll termasuk juga keindahan

6. EKONOMISSejak Perencanaan pemasangan sampai dengan pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasinya

Page 18: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

DEFINISI DAN ISTILAH.Peralatan-peralatan listrik.

Setiap peralatan yang digunakan untuk :pembangkit, konversi, transmisi, distribusi, atau pemakai dari energi listrik misalnya:

mesin-mesin,transformator,alat-alat ukur,peralatan pengaman,pengawatan dll.

Instalasi listrikSetiap kombinasi dari penyambungan peralatan listrik yang

menggunakan ruang atau lokasi

Bagian Aktif peralatan.Setiap penghantar atau bagian yang menghantarkan yang pada keadaan normal bertegangan.,bagian penghantar yang terbuka.

Page 19: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Tegangan Imbas atau bocor.Bagian yang menghantarkan yang dapat menyebabkan bahaya

sentuhan bila terjadi kesalahan dan tidak membahayakan.

Arus lebih.Nilai arus yang melebihi nominalnya

Arus nominal .Besarnya arus kerja yang mendasari pembuatan peralatan

,besarnya ditentukan oleh pabrik pembuat peralatan tsb.

Arus Gangguan.Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi atau kegagalan

isolasi.

Page 20: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Arus gangguan tanah.Arus gangguan yang mengalir ke tanah.

Arus Kejut.Arus yang mengalir melalui badan manusia atau binatang dalam nilai tertentu( tergantung pada

frekwensi,harmonis,waktu) dan dapat menimbulkan luka.

Page 21: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 22: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

6. PEMILIHAN KOMPONEN-KOMPONEN LISTRIK

6.1. SESUAI DENGAN STANDAR.IEC (International Electrotechnical Commision). LMK, SPLN,SNI, di Indonesia

SAFETY MARKS.BS = British StandartAS =Australian Standart.JIS = Japan Industrial Standart.ANSI = American National Standart Instititut.AS = Australian Standart.ASTM = American Socety for Testing and Material.CAMA = Control and Automation Manufactures Association (Inggris).CEBEC = Commite Electrotecnique Belge.CEC = Canadian Electrical Code.CEE = Commission on Rules for the Approval of Electrical Equipment.CEI = Comitato Electrotecnico Italiano.CSA = Canadian Standart Association.DEMKO = Danmark Elektriske Materiel Kontrol.DIN = Deutsches Institut fur Normung.IEE = Institution of Elecrical Engineers.IS = Indian Standart.

Page 23: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

SAFETY MARK dalam Logo

Page 24: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Peralatan yang sudah ditest oleh LMK diberi Tanda

Dibawah ini contoh kabel yang sesuai dengan standart:

Page 25: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

KONDISI KERJA. PERALATAN

Tegangan.• Pada umumnya peralatan bekerja pada tegangan 220 V untuk 1 phasa

dan 380 V untuk 3 phasa.pada peralatan tertentu harus mempu menahan kenaikan tegangan yang terjadi 15% pada pelayanan normal.

Arus• Arus harus sesuai dengan kerja peralatan dalam kondisi nomal Dalam

saat tertentu peralatan harus mampu menahan arus tidak normal sebelum alat pengamannya bekerja.

FREKWENSI:• Batas frekwensi dari peralat harus sesuai dengan frekwensi sumber.

DAYA• Peralatan harus memiliki karakteristik daya yang mampu bekerja dalam

kondisi normal.

PENGGABUNGANNYA.• Peralatan dipilih untuk tidak mengalami kerusakan pada peralatan lain

dan tidak merusakan sumber daya pada kondisi normal.

Page 26: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 27: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

KELAS PENGAMAN (pada pesawat-pesawat listrik)KELAS O

Peralatan dengan isolasi biasa tanpadilengkapi pentanahan

KELAS Iseperti kelas O

tetapi dilengkapi pentanahan.

KELAS II

KELAS IIIPeralatan yang hanya bekerja padategangan extra rendah <50 V.

Peralatan yang dihubungkan padatrafo isolasi.

disamping itu ada simbol lain yang juga harus diperhatikan misalnya:

simbol yang biasa tertera pada peralatan,pintu,dll.

misalnya untuk menunjukan tegangan tinggi

tanda terminal untuk pentanahan biasa memakai kabel denganwarna hijau/kuning

Peralatan tanpa pentanahandengan dobel isolasi

50 V220 V

220 V220 V

KELAS IV

Page 28: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

6. INTERNATIONAL PROTECTION (IP)Angka pertama perlindungan terhadap sentuhan dan terhadap benda lain

0 Tanpa perlindungan terhadap penysupan benda padat dari luar.

1Terlindung terhadap benda lain/ terhadap penyusupan benda padat dari luar.dengan ukuran 50 mm e.g. contact with hand.

2Terlindung terhadap penyusupan benda padat dari luar. .dengan ukuran 12 mm e.g. contact with finger.

3Terlindung terhadap penyusupan benda padat dari luar. .dengan ukuran 2,5 mm, e.g. contact with wires.

4Terlindung terhadap penyusupan benda padat dari luar. dengan ukuran 1mm .e.g. contact with fine wires.

5 Terlindung terhadap endapan benda padat/debu dari luar

6 Terlindung terhadap penyusupan debu.

Page 29: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Angka ke dua Perlindungan terhadap cairan

0 Tanpa perlindungan terhadap air

1 Terlindung terhadap tetesan air secara vertikal

2 Terlindung terhadap tetesan air secara miring(tetesan tak langsung).

3 Terlindung terhadap semburan air yang halus/Spray proof

4 Terlindung terhadap cipratan air /splash proof

5 Terlindung terhadap semprotan air / Hose proof

6 Terlindung terhadap Semburan/ Gelombang air / Wave

7 Terlindung terhadap Celupan air bersifat sementara.

8 Terlindung terhadap rendaman air /Immersion

Page 30: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Selain simbol angka juga ada simbol sebagaiberikut:

Tahan Tetesan air

tahan semburan air yang halus

Tahan Cipratan air

Tahan Siraman air

Tahan Semprotan air

Tahan Tekanan lebih dari 5 bar 5

Page 31: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• Tahan endapan debu

• Tahan penyusupan debu

• Tahan Korosi

• Tahan ledakan (Explosion Proof)

• Tahan panas

• Tahan dingin.

C

ex

Page 32: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 33: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Gangguan Hubung Singkat. R

S

T

N

PE

Page 34: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sub transien transien Steady state

IArus

twaktu

Page 35: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

KERJA PENGAMAN HUBUNG SINGKAT

T (detik)

Aru

s (A

mpe

re)

Arus Hubung Singkat Prospetif

CUT OFF

CUT OFF = Titik kerja dari sekring

Page 36: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

JENIS-JENIS SEKRING1. SEKRING DIAZED DAN NEOZED

(D-Fuse dan N-Fuse)

Page 37: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Bentuk dan Konstruksi D-Fuse dan N-Fuse

Page 38: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

2. HRC FUSE / NH FUSEHRC = HIGH RUPTURING CAPACITY

NH = Niederspannungs-Hochleistungs-Sicherung (NH-Sicherung)

Fuse Base Fuse Link/patron Fuse Puller

Page 39: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Elemen Lebur pada Sekring HRC

Page 40: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

3. CARTRIDGE FUSE

Untuk peralatan Elektronika

Untuk Kelistrikan Otomotif, kadang disebut Plug-in fuse

Page 41: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

4. SEKRING TABUNG TEGANGAN TINGGI

Page 42: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

ARUS DALAM AMPERE

Waktu Lebur - data Arus - 3 - 32 AKARAKTERISTIK SEKRING

Page 43: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Penandaan Pada Sekring

Page 44: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Penandaan SekringPenandaan Karakteistik sekring

FF atau UR Verry Fast Acting,Sekring untuk pengaman semiconductor

F Fast acting Fuse

M Medium Acting Fuse

T Slow Acting Fuse

TT Very slow acting Fuse

Penandaan Sekring standar Eropa

Penandaan Breaking Capasity Sekring Karakteristik Sekring

GL ; gG; gB ; gTr ; gR g = Full range Lihat dibawah *

aM ; aR a = Partial Range Lihat dibawah *Fungsional Class :

g = Full range = Sekring yang dapat dialiri arus sesuai ratingnya secara terus menerus, akan putus jika dialiri arus yang rendah diatas ratingnya sampai dengan breaking capasitynya

a = Partial Range = Sekring yang dapat dialiri arus sesuai ratingnya secara terus menerus, akan putus jika dialiri arus diatas ratingnya pada beberapa kali In sampai dengan breaking

capasitynya

Page 45: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Huruf ke dua Karakteristik Sekring

L General Aplikasi,Normal Blow, Pengaman wiring

G General Aplikasi,Normal Blow

B General Aplikasi,Normal Blow,Robust Design untuk pengaman pada

Instalasi pertambangan

Tr Pengaman Tranformator

R Very fast Acting. Pengaman semi konduktor

M Pengaman Motor Listrik, mampu untuk starting motor

Karakteristik aMSebagai pengaman motor dan sebagai back-up pengaman jika terjadi hubung singkat pada kabel. Tidak dapat sebagai pengaman over load.

Karakteristik aRSebagai pengaman semikonduktor dan sebagai back-up pengaman

jika terjadi hubung singkat Tidak dapat sebagai pengaman over load.

Karakteristik gBSebagai pengaman dan sebagai back-up pengaman pada

Instalasi pertambangan, Fusenya jenis Quick acting sebagai pengaman jika terjadi hubung singkat

.

Page 46: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Karakteristik gLSebagai pengaman Instalasi secara umum dengan nama baru gG.

Karakteristik gGSebagai pengaman instalasi secara umum, pengaman jala-jala,

transformator dan kapasitor jika terjadi hubung singkat

Karakteristik gRSebagai pengaman penggunaan secara umum pada rangkaian

semi konduktor , umumnya untuk rating < 100 A.

Karakteristik gRLSebagai pengaman penggunaan secara umum pada rangkaian semi

konduktor dan jaringan suplai, jenis sekring kombinasi baru.

Karakteristik gTrSebagai pengaman penggunaan secara umum sebagai pengaman overload pada transformator daya, sebagai pengaman hubung singkat pada bus bar

tegangan rendah, juga dirancang untuk diskriminasi pengaman pada tegangan tinggi.

Page 47: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

CIRCUIT BREAKER ( Pemutus Tenaga)

a). Pengaman jenis mini (MCB) Miniatur Circuit Breaker

b). Pengaman jenis compact (MCCB)Moulded Case Circuit Breakeratau ada produsen menyebut dengan NFB = No Fuse Breaker

Pengaman Hubung singkat dan Beban Lebih

Page 48: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker) adalah saklar yang bekerjasecara otomatis yang dirancang sebagai pengaman rangkaian darikerusakan yang disebabkan oleh beban lebih (overload) atauhubung pendek (short Circuit/korsleting)

tidak seperti sekring yang hanya bekerja sekali saja dan harusdiganti, sedangkan Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker) dapat direset/start ulang baik secara manual maupun otomatis. Pemutusrangkaian dibuat dalam ukuran yang bervariasi mulai dari yangberukuran kecil (mini) sebagai pengaman peralatan rumah tanggasampai yang berukuran besar (Switch-gear) yang dirancangsebagai pengaman rangkaian suplai tegangan tinggi dari jaringankota/PLN

Page 49: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

a). Pengaman relay thermisb). Pengaman relay elektromagnetis

KOMPONEN PADA CB

Page 50: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Konstruksi MCB

1.Actuator lever 2.Actuator

mechanism 3.Contacts 4.Terminals5.Bimetallic strip6.Calibration

screw assembly.7.Solenoid8.Arc divider /

extinguisher

Page 51: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

MCB 1 Phasa MCB 3 Phasa

Page 52: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Moulded Case Circuit Breaker

Page 53: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

MCCB

Page 54: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

KARAKTERISTIKMCCB

Page 55: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

12.3. Pengaman arus bocor ke Tanah (Earth Leakage Circuit Breaker/ELCB).

• Sentuhan tidak langsung : seseorang menyentuh bagian peralatan/instalasi yang dapat menghantarkan. Yang dalam keadaan normal tidak bertegangan, karena adanya kegagalan isolasi maka menjadi bertegangan.

•Tegangan sentuh yang paling tinggi adalah > 50 Volt.

Page 56: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Cara pengamanannya :

• Trafo pengaman.• Penyearah dengan trafo pengaman.• Konverter dengan trafo pemisah.• Perangkat generator-motor dengan lilitan yang terpisah.• Aki dan baterai.

1. Isolasi pengaman:2. Memberi isolasi tambahan pada peralatan

3. Memakai peralatan bertanda double isolasi :

Pengamanan dengan tegangan ektra rendah pengaman berupa :

Memberi pengaman dengan tegangan kerja tidak lebih dari 50 Volt yaitu dengan cara:

Page 57: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

1020

50

100

200

500

1000

2000

5000

1000

msWaktu

Arus mA0,1 0,2 0,5 1 2 5 10 20 50 100 200 500 1000 2000 5000 1000

11

2

3

45

5. Denyutan jantung kacau (berhenti).

1. Kesemutan.2. Getaran kejut (tidak berbahaya).3. Gangguan pada sistem pernafasan.4. Kontraksi pada jantung (bersifat mematikan,

tetapi biasanya masih bisa disembuhkan.

Page 58: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Jika arus bocor mencapai 500 mA maka akan timbul percikan api, maka untuk menghindari peralatan dari kebakaran biasana dipakai ELCB dengan sesitifitas <300 m A.

R S T

Test

R

ELCB

Page 59: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 60: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Multimeter adalah suatu alat ukur yangdigunakan untuk mengukur beberapabesaran listrik( AVO meter = Ampere, Volt, Ohm meter ).

Pada dasarnya alat ini merupakan gabungandari alat ukur tegangan searah, arus searah(DC), resistansi, tegangan bolak-balik danarus bolak-balik (AC).

Page 61: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Multimeter terdiri dari 2 jenis yaitu :Digital dan Analog

Page 62: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pemakaian Analog Tester

Page 63: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Mengukur Dioda

Page 64: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 65: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

OHMMETER• Ohmmeter dipasang PARALEL dengan tahanan

yang akan diukur (Rx) dan Rx harus tidak bertegangan

Page 66: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Ohmmeter ada dua macam, yaitu :Tipe Seri• Tipe ini memiliki skala yang khas dan berbeda

dengan skala lainnya, yaitu skala nol (0) di sebelah kanan dan skala tak berhingga (~) di sebelah kiri.

• Selain itu juga memiliki skala pengali (10x, 100x , 1kx), sehingga tipe ini cocok untuk mengukur nilai resistansi yang besar (dalam k ). Perlu diingat pada awal pemakaian harus dilakukan set nol (menempatkan jarum penunjuk tepat pada posisi nol), yaitu dengan menghubungsingkatkan kedua terminal Ohmmeter.

• Demikian juga bila skala pengali yang digunakan dirubah (misalnya 10x menjadi 100x), perlu dilakukan set nol ulang.

Page 67: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Tipe Paralel• Tipe ini memiliki skala sama dengan

alat ukur yang lain, yaitu skala nol (0) di sebelah kiri dan tipe ini cocok untuk mengukur nilai tahanan yang kecil (0-500)

• Pada awal pemakaian, Rx harus dihubungkan terlebih dahulu dengan terminal Ohmmeter, barulah alat ukur diposisikan pada batas ukurnya.

Page 68: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

VOLTMETER• Voltmeter dipasang PARALEL

terhadap tegangan yang akan diukur. Untuk pengukuran tegangan DC perlu diperhatikan polaritas (+ dan -)alat ukur . Jika polaritas tegangan yang akan diukur tidak sama dengan polaritas alat ukur, akan menyebabkan jarum bergerak ke kiri. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada alat ukur. Selain itu Voltmeter memiliki berbagai macam skala dan batas ukur (range). Pembacaan skala alat ukur ini harus disesuaikan dengan batas ukur yang digunakan.

• Sebaiknya gunakanlah range yang terbesar terlebih dahulu, baru kemudian range diperkecil hingga diperoleh pembacaan sedikitnya 2/3 dari batas ukur

Page 69: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Mengukur Tegangan DC

Page 70: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

AMMETER• Pemasangan Ammeter

adalah SERI terhadap arus yang akan diukur. Biasanya skala Ammeter sama dengan skala Voltmeter, dan batas ukur yang tersedia juga bermacam-macam seperti halnya Voltmeter

Page 71: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

HUKUM OHM• Tahanan adalah salah

satu dari komponen yang banyak digunakan di dalam rangkaian Listrik, satuan tahanan adalah ohm (Ω), biasanya di beri tanda dengan huruf R.

• Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan (V), arus (I) dan tahanan (R) pada rangkaian Listrik adalah :

RIV

IVR

Page 72: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Di mana :V = Tegangan pada tahanan (Volt)I = Arus yang mengalir pada tahanan

(Ampere)R = Besar nilai tahanan (Ohm)

• Dalam pemakaian tahanan perlu diperhitungkan besar daya tahanan, agar daya yang diberikan tidak melebihi dari daya tahanan tersebut.

R+-

A

VVs

Page 73: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

RANGKAIAN SERI, PARALEL, DAN KOMBINASI TAHANAN

HUBUNGAN SERI• Rangkaian disebut hubungan seri karena

tahanannya dihubungkan secara berderet

RT = R1 + R2 + R3 + .... + Rn .

Page 74: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

PEMBAGI TEGANGAN• Hubungan seri dapat

dinamakan sebagai “Pembagi Tegangan”. Pembagi tegangan dapat dipergunakan bila tegangan yang akan dipergunakan lebih kecil dari sumber. Biasanya pembagi tegangan terdiri dari dua resistor.

221

2 .RRR

ERIV

Page 75: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

HUBUNGAN PARALEL

nT RRRRR1....1111

321

Page 76: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

HUBUNGAN SERI – PARALEL

132

32. RRR

RRRT

Page 77: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

DAYA PADA RANGKAIAN DCWatt

• Faktor terpenting dari tahanan adalah nilai tahanan dan daya dari tahanan. Bila kita menggunakan tahanan pada suatu rangkaian Listrik maka kedua nilai itu harus diketahui sebelumnya. Ini disebabkan pada saat tahanan tersebut dialiri arus Listrik, akan terjadi panas yang kemudian disebar (disipasi daya).

• Dengan demikian daya dari tahanan harus lebih besar dari daya yang timbul dalam tahanan berupa panas

• Besar daya dari tahanan dapat dihitung dari :

RVP

RIPIVP

2

2

Page 78: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pengukuran Tahanan Isolasi.Alat Ukur yang dipakai disebut Megger

(MegaOhm Meter)

Page 79: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pengukuran Tahanan Pentanahan.Peralatan yang dipakai adalah Earth

Resistance Tester.

Page 80: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 81: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

The kilo-watt-hour (kWh)kilowatt-hour (kWh) bukan satuan Dayamelainkan satuan energi. SedangKW adalah satuan Daya. = 1000 W or 1000 J/s.

• Dengan rumus:

energy = power × time

• Jika diukur power in kW dengan waktunya dalam jam maka didapat :,• energy (kWh) = power (kW) × time (h)• The kilowatt-hour (kWh) is a unit of energy.

• Jadi Energy (kWh) = power (kW) × time (h)

• Biasa energy in joules (J) and waktu in seconds (s). The kW = 1000 W (1000 J/s). sedangkan 1 jam 3,600 seconds, maka

• 1 kWh = 1,000 J/s × 3,600 s • 1 kWh = 3,600,000 J • 1 kWh = 3·6 MJ (mega joules:

Page 82: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

kWh meter

Page 83: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Cos j1. Beban Resistif : adalah beban yang semata-mata terdiri

dari tahanan ohmic saja, seperti lampu-lampu pijar, pemanas dan lain-lain. Beban ini mempunyai ciri-ciri bahwa daya yang dikonsumsinya semata-mata daya Aktif.

2. Beban Induktif : adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang dililit pada inti besi, seperti Motor listrik, Las listrik, Transformator, Ballast TL dan lain-lain. Beban ini mempunyai ciri-ciri bahwa disamping mengkonsumsir daya aktif juga menyedot daya reaktif yang diperlukan untuk pembentukan medan magnit dalam beban-beban tersebut. (Pada beban resistif daya reaktifnya adalah Nol).

Page 84: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Penjumlahan geometris dari daya reaktif dan daya aktif lazim disebut

Daya Buta (Apparaent Power).

Daya Buta = Daya Aktif + Daya Reaktif

Daya Buta = S = kVADaya Aktif = P = kWDaya Reaktif = Q = kVAr

Page 85: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Daya AktifDinyatakan dalam Watt atau KiloWatt.

Adalah daya yang melakukan usaha yang sebenarnya (Effective Power).

Daya ReaktifDinyatakan dalam VAR atau KVAR

Daya ButaDinyatakan dalam VA atau KVA.

Semua kapasitas aparat-aparat listrik seperti Generator,

Transformator, Daya PLN dan lain-lain dinyatakan dalam KVA.

Page 86: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Rasio antara Daya Aktif terhadap Daya Buta disebut Faktor Daya

(Power Factor = Cos j).Daya Aktif

Faktor Daya = -------------- = Cos jDaya Buta

Makin besar Daya Reaktif sesuatu beban, makin kecil pula Faktor Dayanya.

Page 87: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Untuk daya terpasang (PLN atau Genset) tertentu, bila terdapat banyak beban Induktif (Motor-motor, lampu-lampu TL dan sebagainya), sehingga Faktor Dayanya rendah sekali, maka Daya Aktif yang

ditimbulkan akan jauh lebih kecil dari Daya Butanya

• Pabrik dengan Genset 200 KVA, bila Faktor Dayanya 0,5, maka Daya Aktifnya = 0,5 x 200 KVA = 100 KW.

• Dengan perkataan lain, Genset atau Transformator (Trafo) tidak dimanfaatkan penuh (Under Utilized). Dalam keadaan seperti ini bila dipergunakan Daya Aktif lebih besar dari 100 KW, maka Genset akan berbeban lebih (Over load), dengan demikian Genset akan panas bahkan terbakar.

Contoh :

Page 88: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Untuk Daya Aktif (KW) tertentu, bila Faktor Daya (Cos j)rendah,maka dibutuhkan kapasitas daya (Daya Buta), Genset,Trafo dan penampang kabel Transmisi dan Distribusi

yang sangat besar untuk memenuhinya.

Pabrik dengan Beban Total = 100 KW, bila Faktor Dayanya = 0,5 Maka dibutuhkanGenset/Trafo dengan daya: 100

----- = 200 KVA0,5

Maka kabel Distribusi Utama berpenampang 150 mm2.Bila Faktor Dayanya = 0,8 Maka dibutuhkan Genset/Trafo dengan daya

100----- = 125 KVA0,8

Maka kabel Distribusi Utama berpenampang 95 mm2.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bila Faktor Daya rendah, maka

investasi modal untuk Genset/Trafo maupun kabel menjadi besar. Pada tabel 1berikut ini dapat diperlihatkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh bila FaktorDaya ditingkatkan.Untuk Daya Aktif tertentu (KW tertentu, bila Faktor Daya renda,

maka dibutuhkan Arus Listrik yang lebih besar dalam menghantar Daya Listrikpada sepanjang kabel instalasi maupun dalam Genset/Trafo. Akibatnya kehilanganEnersi (Current Heat Losses) dan penurunan tegangan (Voltage Drop) yang besar

sepanjang kabel instalasi (lihat Tabel 1).

Contoh :

Page 89: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Tabel 1. Kehilangan enersi dan penurunan tegangan

yang besar sepanjang kabel instalasi

Cos j awal 0,5 0,5 0,6 0,6 0,7 0,7

Cos j akhir 0,8 0,9 0,8 0,9 0,8 0,9

PenguranganArus Listrikdan Daya Buta

37,5%

44,5%

25 % 33 % 12,5%

22 %

PenguranganKehilanganEnersi padakabel instalasi

61% 69% 43,5%

55,5%

23% 39,5%

Page 90: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Mengatasinya dengan memasangCapasitor Bank

• Sebelum Kapasitor dipasang : Daya Aktif dan Daya Reaktif yang diserap oleh beban Induktif seluruhnya disuplai oleh Generator/Trafo. Akibatnya Daya Buta (kapasitas dari Generator /Trafo menjadi besar).

• Setelah Kapasitor dipasang : Seluruh atau sebagian besar Daya Reaktif yang diperlukan Beban Indusktif disuplai oleh Kapasitor. Dengan demikian beban Generator /Trafo yang kini hanya mensuplai Daya

Page 91: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

MENGHITUNG DAYA REAKTIF YANG DIPERLUKAN UNTUK SUATU SISTEM KOMPENSASI

Sebuah instalasi pabrik memiliki Faktor Daya 0,7untuk beban puncak 600 KW. Untuk meningkatkan Faktor Daya menjadi 0,95 diperlukan dayaKapasitor sebesar :Dari Tabel 2 didapat angka 0,691.Maka Daya Reaktif yang diperlukan = 0,691 x 600KW = 414 KVAR.Jika tidak memiliki data untuk beban, dapat jugadihitung menggunakan rumus :Daya Beban = V x I Cos j x Ö3dimana : • V = Tegangan Jaringan/Instalasi• I = Arus Jaringan/Instalasi• Cos j = Faktor Daya Jaringan/Instalasi

Contoh :

Page 92: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pf Asli Cos j yang diinginkan (Cos j 2)

Cos j1 100 95 90 85 8060 1,333 1,000 0,849 0,713 0,583

62 1,266 0,940 0,782 0,646 0,516

64 1,201 0,937 0,717 0,581 0,451

66 1,138 0,872 0,654 0,518 0,388

68 1,078 0,749 0,594 0,458 0,328

70 1,020 0,691 0,536 0,400 0,270

72 0,964 0,635 0,480 0,344 0,214

74 0,909 0,580 0,425 0,289 0,159

76 0,855 0,526 0,371 0,235 0,105

78 0,802 0,473 0,318 0,182 0,052

80 0,750 0,421 0,266 0,130

82 0,698 0,369 0,214 0,078

84 0,646 0,317 0,162 0,026

86 0,593 0,264 0,109

88 0,540 0,211 0,056

90 0,484 0,155

92 0,426 0,097

94 0,303 0,034

96 0,292

98 0,203

100 0

Page 93: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pada gambar berikut ini (Gambar 2) dapat dilihat suatu jaringan yang disuplai dari transformator sebelum menggunakan kompensasi dan

sesudah menggunakan kompensasi.SEBELUM KOMPENSASI Energireaktif seluruhnya disuplai oleh trafo

SESUDAH KOMPENSASI Energireaktif sebagian/seluruhnya disuplaioleh kapasitor bank.

Page 94: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

KOMPENSASI INDIVIDUAL UNTUK MOTOR-MOTOR LISTRIK

Semua motor-motor listrik mengkonsumir Daya Aktif dan Daya Reaktif. Daya Reaktif motor tergantung pada ukuran,

keadaan beban, kecepatan, frekuensi dan tegangannya.Kapasitor adakalanya dihubungkan langsung pada terminal motor. Dalam hal demikian, kapasitas kapasitor (Qc) tidak boleh melebihi Daya Reaktif Beban Nol (No Load Reactive

Power) dari motor. Kapasitas kapasitor (Qc) umumnya diambil 90% dari No Load Reactive Power).

Untuk praktisnya pemilihan kapasitas Kapasitor untuk hubungan langsung ke motor-motor listrik dapat dilihat pada

Tabel 3 berikut ini :

Page 95: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Tabel 3. Pemilihan daya kapasitor untuk hubungan langsung ke motor-

motor listrikMotor Power Rating Estimated capacitor power required for variuous speeds

kW HP 3000 No load

kVAR

u/min Full load

kVAR

1500 No load kVAR

u/min Full load

kVAR

1000 No loadkVAR

u/minFull loadkVAR

0,18 1/4 0,1 0,2 0,2 0,3 0,4 0,5

0,37 1/2 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5 0,6

0,55 3/4 0,4 0,5 0,4 0,5 0,5 0,6

0,75 1 0,5 0,6 0,5 0,7 0,6 0,8

1,1 1,5 0,7 0,9 0,7 1 0,9 1,2

1,5 2 0,8 1 1 1,2 1,1 1,4

2,2 3 1,1 1,4 1,2 1,5 1,4 1,8

3 4 1,5 1,8 1,6 2 1,8 2,4

4 5,5 1,8 2,3 2 2,6 2,2 2,9

5,5 7,5 2,2 2,9 2,4 3,3 2,7 3,6

7,5 10 3,4 4,4 3,6 4,8 4,1 5,4

11 15 5 6,5 5,5 7,2 6 8

15 20 6,5 8,5 7 9,5 8 10

18,5 25 8 11 9 12 10 13

22 30 10 12,5 11 13,5 12 15

37 50 18 24 20 27 22 30

45 60 19 28 21 31 24 34

Page 96: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

PEMASANGAN CAPASITOR1. Hubungan Langsung

(Direct Connection atau Direct Compensation)

Page 97: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

2. Pemasangan Kapasitor Dipusatkan Pada Panel Utama (Centralized Compensation).

Page 98: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Panel Capasitor

Page 99: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Kesimpulan:1. Penambahan daya nyata (Active = KW)

dalam sistem, sehingga dapat digunakan untuk beban yang lain.

2. Untuk beban yang sama, KVA yang dibutuhkan berkurang, sehingga apabila ada penambahan beban dan akibat pengurangan KVA ini masih mencukupi, sehingga tidak perlu menambah daya dari PLN.

3. Dengan losses dalam sistem dapat dikurangi, umur isolasi kabel dapat bertambah sehingga biaya investasi untuk penggantian kabel dapat ditunda.

Page 100: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Bila pabrik tersebut membeli/memasang Kapasitor :

Faktor Daya 0,6 ditingkatkan menjadi 0,85 diperlukan Kapasitor Bank 80 KVAR dengan harga sekitar Rp 2.000.000,- (Tanpa Automatic Power Factor Regulator).

Keuntungan yang diperoleh : Daya terpasang PLN cukup hanya 120 KW / 0,85 = 140 KVA Bea beban bulanan turun menjadi : 140 KVA x Rp 1.750,- = Rp

245.000,- atau terjadi pengurangan sebesar : Rp 350.00,- - Rp 245.000,- = Rp 105.000,-

Daya terpasang yang semula 200 KVA turun menjadi 140 KVA. Kelebihan daya ini dapat dikembalikan kepada PLN atau dipakai untuk perluasan produksi.

Biaya beban KVARH yang cukup besar itu akan hilang/diabaikan, sehingga dapat dihemat kira-kira Rp 150.000,- s/d Rp 250.000,- tiap bulan.

Page 101: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Contoh AplikasiSebuah pabrik dengan Faktor Daya 0,6 dengan dayaterpasang 200 KVA tanpa kapasitor.

Faktor Daya 0,6; Daya Aktif 120 KW; Daya Reaktif 160 KVAR.

Rekening bulanan yang harus dibayar : Bea beban 200 KVA = Rp 1.750 x 200 kVA = Rp 350.000,- Asumsi : Pemakaian listrik 200 jam/bulan Pemakaian KWH = 120 x 200 = 24.000 KWH Pemakaian KVARH = 160 x 200 = 32.000 KVARH

Terdapat rencana oleh PLN akan membebani biaya atas beban KVARH kira-kira 40% dari biaya KWH/bulan. Selama Faktor Daya lebih besar atau sama dengan 0,85 (Peraturan PLN tahun 1989), maka biaya/denda KVARH ini ditiadakan.

Page 102: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Dari keterangan diatas (a dan b) dapat ditarik kesimpulan :

Bahwa dengan memasang Kapasitor 80 KVAR terjadi penghematan = Rp

250.000,- s/d Rp 350.000,- tiap bulan.

Dengan demikian investasi awal untuk pembelian Kapasitor Bank yang berharga Rp 2.000.000,- akan kembali

biayanya (Break Even Point) dalam waktu paling lambat 8 (delapan) bulan

sejak dipasang

Page 103: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

KABEL/PENGHANTAR• Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti

penghantar(urat), baik yang berbentuk solid (pejal) ataupun serabut yang masing-masing dilengkapi dengan isolasi sendiri dan berbentuk kesatuan. Penyatuan/penggabungan satu atau lebih inti pada umumnya dilengkapi dengan selubung atau mantel pelindung dengan demikian ada 3 hal pokok dari kabel yaitu:

1. Konduktor/penghantar, merupakan media untuk menghantarkan listrik.

2..Isolasi, merupakan bahan dielektrik yang berguna untuk mengisolasi dari yang satu terhadap yang lain dan juga terhadap lingkungannya.

3. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis,pengaruh bahan kiamia,elektrolisis,api atau pengaruh luar lainnya yang merugikan.

Page 104: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar• NA - Kabel jenis standar, dengan Aluminium sebagai penghantar• Y - Isolasi PVC• 2Y - Isolasi PE• 2X - Isolasi XLPE• S - Lapisan pita tembaga (pada kabel berurat tunggal)• SE - Lapisan pita tembaga pada tiap urat(Pada kabel berurat jamak)• C - Lapisaan kawat tembaga konsentris (sebagai penghantar Netral)• M - Selubung luar PVC Untuk Kabel NYM.• W... - Perisai pita tembaga bergelombang.• - Perisai pipa aluminium bergelombang.• - Perisai pipa baja bergelombang.• - Perisai pipa baja tahan karat bergelombang.• F - Kawat Fleksibel seperti pada NYAF• F - Perisai dari kawat baja pipih.• R - Perisai dari kawat baja bulat.• Gb - Perisai dari spiral pita baja.• B - Perisai dari pita baja.• T - Penggantung untuk kabel udara.• Y - Selubung luar PVC.• 2Y - Selubung luar PE• re - Penghantar padat bulat.• rm - Penghantar bulat berkawat banyak.• se - Penghantar padat bentuk sektor.• sm - Penghantar dipilin bentuk sektor• cc - Dipilin bulat dipadatkan.• - I *) -Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan hijau kuning.• - O *) -Kabel dengan sistim pengenal warna urat tanpa hijau kuning.• *) Untuk kabel dengan Eo/E = 0,6/1 kV; tidak berlaku bagi kabel dengan penghantar

konsentris, misalnya kabel tegangan menengah dan tinggi.

KODE PENGENAL JENIS KABEL:

Page 105: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sebagai contoh adalah:• NYFGbY-I 4 x 120 sm 0,6/1 kV• N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar• Y - Isolasi PVC• F - Kawat baja pipih• Gb - Perisai dari spiral pita baja.• Y - Selubung luar PVC.• - I - Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan hijau kuning.• 4 x 120 - Dengan jumlah inti 4 dan masing masing inti memiliki luas

penampang 120 mm2• sm - Penghantar dipilin bentuk sektor

• Jadi secara umum dapat diartikan adalah suatu kabel berperisai, berisolasi dan berselubung PVC, berinti 4 untuk teganga nominal 0,6/1 kV ,dengan penhantar tembaga yang dipilin berbentuk sektor dengan luas penampang nominal 120 mm2 . Salah satu inti dengan sistim pengenal warna hijau-kuning. Perisainya terdiri dari kawat baja pipih dengan spiral pita baja.

Page 106: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

8.1. Tahanan Penghantar• Tahanan dari penghantar tergantung dari

tahanan jenisnya () bahan itu sendiri,berbanding lurus dengan panjangnya (l) dan berbanding terbalik dengan penampang penghantar itu sendiri.

a. Tahanan Jenis (= rho)adalah menunjukan tahanan dari suatu penghantar dengan panjang 1 m, penampang 1 mm pada suhu 20 C

= .mmm

2

=

R Al

. A = luas penampang [mm2]l = panjang [m] = Tahanan

Page 107: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

8.2. Rugi Tegangan

• Rugi tegangan adalah besarnya tegangan yang ada pada kabel akibat adanya nilai tegangan dan nilai arus yang mengalir pada kabel. Makin besar nilai tahanan dan arus maka makin besar rugi tegangan yang terjadi. Hal ini juga mengakibatkan kerugian Daya yang cukup besar.

Page 108: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

% Rugi tegangan yang diijinkan:

V Penggunaan Jala-jala/jaringan

0,5 % Dari jala-jala ke kWh meter

1,5 % Dari meter ke peralatan pemakai/Instalasi penerangan

3 % Dari meter kemotor-motor /Instalasi Daya

Contoh : Sebuah motor DC disuplai dari kabel NYM 2x4 mm2 sepanjang 28 m, arus yang Mengalir adalah 23 A

Hitunglah : a. Rugi tegangan (Volt)b.Rugi tegangan (%).c.Apakah rugi tegangan tersebut masih diijinkan.

Jawab :a. DV = 2 x l x I cx A

= 2 x 28 x 2356 x 4

= 5,75 V0ltb. Rugi tegangan = 5,75/220 V x 100 % = 2,6 %

Rugi Tegangan tersebut diijinkan karena dibawah 3%.

Page 109: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Suhu Maksimum Yang DiijinkanPada kabel pemasangan tetap Pada kabel fleksibel Suhu sekitar Suhu sekitar

No Jenis Isolasi Nomen klatur

Suhu penghan tar maks ºC

Maks ºC

Min ºC

Suhu penghantar maks ºC

Maks ºC

Maks ºC

1 PVC biasa Y biasa 70 60 + 5 70 60 + 5 2 PVC spesial Yspesial 105 95 + 5 - - - 3 Karet biasa G 60 50 -25 60 50 -25 4 Karet butil 2G 85 75 -25 85 75 -25 5 Karet silikon Si - - - 180 170 -25 6 Polyethelene

(PE) 2Y 70 60 -25 - - -

7 Cross Link PE

XLPE 85 75 -25 85 75 -25

8 Ethylene Propy lene Rubber

EPR 85 75 25 85 75 -25

9 Mineral - 60 -25 - - - 10 Kertas - 45 - - - -

Page 110: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Faktor pengisian kabel dalam pipa:

Jumlah kabel dalam pipa

Faktor pengisian

1 50% luas penampang dalam pipa2 33% = 1/3 luas penampang dalam

pipa.3 atau lebih 40% luas penampang dalam pipa

Penggunaan tabel ini untuk menghindari kesulitan penarikan kabel tersebut.

Page 111: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

JENIS DAN KARAKTERISTIK KABEL DAN PENGGUNAANNYA

• 1. NYA : (Thermo Plastik Building Wire)• Rating Tegangan: 0,6/1 kV ,Ukuran

1............500 mm2Kawat tembaga padat berinti satu berisolasi PVC.

• Penggunaan.: Untuk instalasi didalam ruangan dan dimasukan kedalam pipa instalasi. Untuk Pengawatan pada panel daya. Penempatan dalam ruang kering

ISOLASI PVCTembaga pejal

Page 112: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

2. NYAF : (Thermo Plastik Building Wire)

Rating Tegangan: 0,6/1 kV ,Ukuran 0,5............400 mm2Kawat tembaga serabut, berinti satu berisolasi PVC.

Penggunaan.: Untuk instalasi didalam ruangan. UntukPengawatan pada panel kontrol. Penempatan dalam ruang

kering,pada panel untuk segi keindahan dan kerapihandiletakan didalam wiring chanel (saluran kabel).

ISOLASI PVCTembaga serabut

Page 113: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Karakteristik Listrik NYA WIREUkuran Taha nan Kemam

HantarSuhu

puanArus30C

Reaktansi per penghantar

ArusHubungsingkat

selama 1 detik

TestTegangan

mm2 Penghantar(perhitungan

Ohm/Km

IsolasiM,Ohm per Km

Dalampipa

Ampere

di UdaraAmpere

Ohm/Km kA kV/menit

1 23,4 51 12 18 - - 2,5

1,5 11,9 51 15 24 - - 2,5

2,5 7,14 48 20 32 - - 2,5

4 4,47 44 25 43 - - 2,5

6 2,97 37 33 54 - - 2,5

10 1,77 36 45 74 - - 2,5

16 1,12 26 61 98 0,088 0,24 2,5

25 0,708 26 83 140 0,085 0,23 2,5

35 0,514 22 104 159 0,082 0,22 2,5

50 0,379 22 132 197 0,082 0,21 2,5

70 0,262 19 166 247 0,082 0,20 2,5

95 0,189 18 198 293 0,082 0,19 2,5

120 0,150 16 236 345 0,078 0,19 2,5

150 0,122 16 - 391 0,078 0,18 2,5

185 0,0972 16 - 448 0,078 0,18 2,5

240 0,0740 16 - 529 0,075 0,17 2,5

300 0,0590 15 - 609 0,075 0,17 2,5

400 0,0461 15 - 724 0,075 0,16 2,5

500 0,0366 15 - 828 0,075 0,16 2,5

Page 114: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Karakteristik Listrik NYAF WireUkuran Taha nan Kemam

HantarSuhu

puanArus30C

ArusHubung

singkat selama 1 detik

TestTegangan

mm2 Penghantar(perhitungan )

Ohm/Km

IsolasiM,Ohm per

Km

Dalampipa

Ampere

di UdaraAmpere

kA kV/menit

0,5 37,1 65 2,5 - 0,06

0,75 24,7 58 7 - 0,09

1 18,5 53 11 19 0,12 2,5

1,5 12,7 50 15 24 0,17 2,5

2,5 7,6 46 20 32 0,29 2,5

4 4,71 40 25 42 0,46 2,5

6 3,14 32 33 54 0,70 2,5

10 1,82 36 45 73 1,16 2,5

16 1,16 23 61 98 1,86 2,5

25 0,743 23 83 129 2,91 2,5

35 0,527 20 103 158 4,07 2,5

50 0,368 19 132 197 5,81 2,5

70 0,259 17 165 245 8,14 2,5

95 0,196 16 197 290 11,05 2,5

120 0,153 15 235 345 13,95 2,5

150 0,123 15 - 390 17,44 2,5

185 0,101 14 - 445 21,51 2,5

240 0,0763 14 - 525 27,91 2,5

300 0,0611 13 - 605 34,88 2,5

400 0,0463 13 - 725 46,51 2,5

Page 115: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

3.NYM.• Berinti tembaga pejal/padat

dengan isolasi PVC mempunyai lapisan pengisi dan mempunyai pelindung luar dari bahan PVC berwarna putih. dengan cara penulisan

• NYM 3 x 2,5 mm2 artinya memiliki 3 buah inti dengan luas penampang masing-masing inti 2,5 mm2

• Penggunaan : Untuk instalasi penerangan didalam ruangan bisa didalam pipa ataupun tidak dengan cara diklem dengan klem kabel NYM.

Page 116: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

NYM-500 V SII 0209.78 (SPLN 42 - 2 :1981)Kabel tembaga berisolasi dan berselubung PVCBerinti 3

Karakteristik listrik NYM 3 x ….mm2

Jumlah inti

ukuranmm2

Tahanan Penghantar

(perhitungan dc)Ohm/Km

TahananIsolasi

M,Ohm per Km

KHAdi udara

pada 30CAmpere

Reaktansi per. penghantarOhm/Km

Arus Hubung singkat selama 1 detik

kA

Test TegangankV/menit

1,5 12,1 48 19 0,108 0,17 2

2,5 7,28 43 25 0,104 0,29 2

4 4,56 40 34 0,1 0,46 2

3 6 3,03 34 44 0,094 0,7 2

10 1,81 33 61 0,088 1,16 2

16 1,15 27 82 0,083 1,86 2

25 0,74 26 108 0,080 2,91 2

35 0,524 22 134 0,077 4,07 2

Page 117: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

NYY - 0,6/1 kV.SII.0210.78 (SPLN 43-1 :1981)Kabel tembaga berisolasi dan berselubung PVCBerinti 5

Karakteristik Listrik NYY CABLE

Jumlah

inti

ukuran

mm2

TahananPenghantar

(perhitungandc)

pada 20COhm/Km

TahananIsolasi

M,Ohm per Km

KHAdi

Tanahpada 30CAmp

KHAdi

udarapada 30CAmp

Reaktansi per.

penghantar

Ohm/Km

Arus Hubung singkat selama 1 detik

kA

Test Teganga

nkV/meni

t

1,5 12,1 62 24 18 0,115 0,17 4

2,5 7,28 57 32 25 0,110 0,29 4

4 4,56 52 41 34 0,107 0,46 4

6 3,03 44 52 44 0,1 0,7 4

5 10 1,81 36 69 60 0,094 1,16 4

16 1,14 26 89 80 0,090 1,86 4

25 0,74 26 116 105 0,086 2,91 4

35 0,524 22 138 130 0,083 4,07 4

50 0,387 22 165 160 0,083 5,81 4

Page 118: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sistim pemasangan Instalasi:

1.Sistim Instalasi diluar gedung (out Door)2.Sistim instalasi didalam gedung.

Pada sistim instalasi didalam gedung dibagi 2:

1.Sistim instalasi diluar tembok (out bow/on Plaster)2. Sistim instalasi didalam tembok (inbow/in plaster)

Page 119: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Kelebihan dan kekurangan nya:• Sistim inbow:

Kelebihannya: • Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan pipa

tidak terlihat oleh pemakai ruang atau gedung,ruangan akan terlihat indah dan rapi.

• Tidak menggangu dalam penataan ruang.

Kekurangannya: • Waktu pemasangan nya relatif lama• Sulit dalam melaksanakan perbaikan dan

pengembangan Instalasi.• Biaya pemasangan cukup tinggi

Page 120: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sistim Outbow:Kelebihannya:

• Waktu pemasangan nya relatif lebih cepat• Mudah dalam melaksanakan perbaikan dan

pengembangan Instalasi.• Biaya pemasangan relatif rendah

Kekurangannya: • Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan

pipa terlihat oleh pemakai ruang atau gedung, keindahan dan kerapihan ruang sanagt tergantung dengan peralatan yang dipakai.

• Cukup mempengaruhi dalam penataanruang.

Page 121: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sistim saluran kabel yaitu suatu sistim dimanasejumlah atau sekelompok kabel ditempatkanbersama-sama dalam satu saluran kemudian

didistribusikan keperalatan listrik yangmemerlukan atau yang telah ditentukan.

Sistim saluran kabel terdiri dari 3 jenis:1. Pemasangan saluran diatas permukaan lantai dengan jarak

tertentu dengan menggunakan Rak kabel/Tray2. Pemasangan saluran dibawah permukaan lantai dengan

kedalaman tertentu (Cable Trench.)3. Pemasangan saluran kabel didalam ruangan khusus dan

dilengkapi dengan rak-rak kabel

Page 122: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sistim Suplai Utama Dari Pabrik dengan daya lebih Besar dari 201 kVA

Switch gear tegangan rendah adalah panel berisi peralatan pengaman dan alat-alat ukur untuk sistim tegangan rendah ada banyak istilah yang dipakai Misalnya Untuk bagian utama disebut MainMDB : Main Distribution BoardLVMDP : Low voltage Main Distribution Board Untuk Bagiannya disebut: SDB : Sub Distribution BoardLVSDP : Low voltage Sub Distribution BoardLP = Lighting Panel PP = Power Panel

Page 123: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 124: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Motor Induksi 3 PhasaSimbol untuk terminal Motor 3 phasa Asinkron.

Standar VDE (Eropa/Intern

ational)

BS(British

Standart)

NEMA(Amerika standar)

Terminal U V W A B C T1 T2 T3

HubunganU – XV – YW – Z

A2 – A1B2 – B1C2 – C1

T1 – T4T2 – T5T3 – T6

Page 125: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sistim pengasutan motor induksi 3 phasa

No Daya Nominal Motor (kW) Sistim Pengasutan

1 kurang dari 1,5 - 2,25

DOL (Direct On Line)

2 sampai antara 4 - 6

Bintang – Segitiga

3 sampai antara 8 - 12

Bintang – Segitiga dilengkapi Dengan tahanan –tahanan

4 lebih dari 12Transformator asut atau motor

Angker gelang seret dengan tahanan asut rotor.

Page 126: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pengasutan DOL (Direct On Line)Sistim pengasutan DOL adalah suatu cara pengasutan dengan

menghubungkan langsung motor ke jala – jala melalui saklar tiga fasa. Caraini dilakukan apabila akibat arus mula tidak menimbulkan gangguan padajaringan sumber. Karena cara ini sederhana, murah dan memberikan torsimula yang baik, maka banyak dipakai khususnya pada motor – motor listrikberdaya kecil. Sistim DOL banyak dilakukan dengan menggunakan saklarmagnet (Kontaktor). Dengan menggunakan saklar ini motor dapat dilayanidari jarak jauh dan secara otomatis.

1 3 5 A1

A22 4 6

1 3 5

2 4 6

U V W

M3 phasa

L1L2L3N

Pe

K1M

OL

L

F

95

96

A1

A2

13

14

97

98

h1K1M

K1M OLS1

So

OL

Page 127: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 128: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 129: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pembalikan Putaran Motor Pembalikan putaran motor terdiri dari hal – hal

sebagai berikut : Pembalikan 2 buah terminal fasa motor 1 atau

dengan lainnya (plugging). Pengasutan kembali pada arah putar yang

berlawanan. Peristiwa pembalikan arah putar menyebabkan

rugi – rugi panas dan tekanan yang timbul pada motor kira – kira tiga sampai dengan empat kali sebesar pada waktu pengasutan awal, atau dari keadaan diam.

Pada motor induksi tiga fasa pembalikan arah putaran motor bergantung dari arah putaran medan putar didalam stator. Perubahan arah putar bisa diperoleh dengan mempertukarkan letak antara dua fasa yang berlainan satu sama lain

Page 130: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 131: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Mengatur Kecepatan Motor• Motor induksi pada umumnya berputar pada kecepatan

konstan. Meskipun demikian pada penggunaan tertentu dikehendaki juga adanya pengaturan kecepatan. Kecepatan putar rotor dari motor induksi dinyatakan dengan per­samaan:

Nr =

• Maka ada tiga faktor yang me,upengaruhi putaran dari motor induksi, yakni:

–f = frekuensi jala-jala–p = banyaknya kutub–S = slip.

• Untuk mengubah kecepatan motor. dapat dilakukan dengan meng­ubah paling sedikit satu dari faktor-faktor tersebut.

)1(120 Sp

f

Page 132: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Perubahan slip.• Slip diubah dengan memberi tahanan tambahan

pada rangkaian rotor. Kerugiannya ialah:– efisiensi turun – pengaturannya jelek

• Kerugian ini dapat dihindari dengan memberikan ggl lawan sebagai ganti dari tahanan tambahan pada rangkaian rotor. Untuk itu rotor ha­rus dilengkapi dengan komutator atau dengan “auxiliary comutating machine” yang dapat memberikan ggl lawan lewat slip ring. Mesin bantu dieksitasi oleh arus rotor itu sendiri. Karena perlu mesin bantu, maka hanya dipakai untuk motor yang ratingnya besar

Page 133: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Perubahan frekuensi• Frekuensi jala-jala besarnya tetap. Jadi tidak

mungkin mengubah frekuensi motor yang disambungkan ke jala-jala.

• Umumnya cara ini dipakai bila motor langsung dihubungkan ke generator (motor merupakan beban tunggal daripada generator). Kemudian dengan mengatur kecepatan pembangkit (generator) berarti mengatur kecepatan motor. Pembangkit digerakkan turbin. Jadi perubahan kece­patan terbatas karena efisiensi turbin turun bila kecepatannya berbeda dengan kecepatan yang telah ditentukan

Page 134: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Perubahan kutub.• Dengan mengubah jumlah kutub, maka putaran

sinkron akan beru­bah sehingga putaran rotorberubah pula. Bila jumlah kutub bertambah, putaran sinkron akan turun.

• Untuk memperoleh karakteristik motor yang baik pada tiap macam pu­tarannya, hubungan lilitan stator diubah dari “delta” ke “bintang” pada saat banyaknya kutub diubah. Perubahan ini juga mengubah tegangan per fasa yang dipakai.

• Karena adanya kesulitan-kesulitan yang timbul pada waktu mengubah hubungan, umumnya perubahan kutub hanya dilakukan untuk dua macam putaran saja.

• Dalam motor induksi rotor lilit, perubahan hubungan perlu dilakukan pada lilitan stator dan lilitan rotor. Kalau tidak, kopel negatif akan timbul

Page 135: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Simbol warna tombol tekan dan pengertiannya:

WarnaArti Warna Penggunaan

Merah Kondisi darurat ataugangguanSTOP atau OFF

-Emergensi - Stop-Pemadam kebakaran-STOP-Stop satu motor atau banyak motor-stop bagian dari mesin-Reset kombinasi dng Stop

Kuning Intervensi - perubahan saat kondisi abnormalatau untuk menghindari keadaanyang tidak diinginkan

Hijau START - ON -Umumnya untuk start-Start satu atau banyak motor-Start bagian pada mesin-kondisi saklar menutup (Closed)

Biru Tidak dapat dipakaiuntuk fungsi-fungsiwarna seperti diatas

-Tidak dapat dipakai untuk fungsi-fungsi warna seperti diatas

HitamAbu-abu

putih.

Tidak dapat dipakaiuntuk fungsi-fungsiwarna seperti diatas

- kemungkinan dapat dipakai untukfungsi diatas kecuali fungsi Stop atauOff

Page 136: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

B.Saklar jenis pilih.biasa disebut saklar pilih atau selektor switch (saklar posisi atau saklar kontrol), yaitu saklar yang digunakan untuk output yang lebih dari satu, misalnya untuk merancang suatu kontrol yang diinginkan memiliki mode kerja yang beraneka ragam.

Page 137: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

F. Limit Switch ( LS)Sebagai saklar pembatas,memiliki fungsi NO dan NC. suatu saklar yang akan bekerja jika tersentuh sesuatu benda karena adanya gaya mekanis sehingga kontak bekerja.Terdiri dari macam-macam type (lihat lampiran).

Bentuk-bentuk tuas Limit switch

Page 138: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 139: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 140: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 141: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

10. KONTAKTOR• Kontaktor adalah suatu alat

pemutus dan penghubungatau switching beban, biasanya fungsi kontaktor inipada suatu rangkaian kontroldigunakan sebagaipenghubung beban sepertimotor-motor listrik dan lain-lain.

• Kontaktor bekerja berdasarkanprinsip elektromagnetik. Biasanya kontaktormempunyai kontak dengankutub banyak dan dilengkapidengan beberapa kontakbantu Normal terrtutup(Normally Close/NC) dan Normal terbuka (Normally Open/NO).

SIMBOL

Page 142: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Intermitten duty:

Adalah kelas dari maksimum kerja kontaktor saat on dan off per jam operasiClass 0,3 maksimum 30 operasi per jamClass 1 maksimum 120 operasi per jamClass 3 maksimum 300 operasi per jamClass 10 maksimum 1200 operasi per jam

Katagori penggunaan ( Utilisation catagory):

Ditunjukkan dari tipe beban yang dioperasikan , hal ini sangat penting karena dapat meyakinkan kita dalam memilih kontaktor sehingga tidak salah pilih

Pemilihan Kontaktor AC :

Page 143: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Katagori PenggunaanPerkalian arus beban penuh

KATAGORY PENGGUNAAN Operasi Menutup

NormalMembuka

AC1 untuk beban non nduktif atau resistif, atauperalatan yang memiliki Cos = 0,95

Contoh: Pemanas,Distribusi

1 1

AC2 untuk starting dan inching motor slipring

2,5 2,5

AC3 untuk starting dan off selama operasimotor rotor sangkar, selama kondisi normalContoh:Lift,Konveyor,Eskalator,Compressor,Pompa,Kipas angin, Mills, mixers, AC

6 1

AC4 Untuk starting,plugging,reversing, dan inching motor rotor sangkar. 6 6

Plugging : Menyetop dan membalik motor secara cepat dengan merubah hubungan motor ketika motor sedang bekerja.Inching (Jogging): Menghidupkan motor berulang ulang untuk peride waktu yang cepat danuntuk gerakan yang kecil dari mekanis penggerak.

Page 144: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Spesifikasi KontaktorRating tegangan Operasi: Ve / Vnnilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi sesuai arus Nominalnya. Tegangan ini tidak boleh lebih besar dari rating tegangan isolasi.

Rating tegangan Isolasi:Tegangan pada saat pengujian kontaktor

untuk pengujian tingkat dielektriknya.Rating thermal Current: (Ith)Adalah nilai arus pada saat pengujiansesuai Standar IEC

Rating arus operasi (Ie / In ):Nilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi normal

sesuai dengan tegangan operasinya dan katagori penggunaannya. Arus maksimum operasi berhubungan

erat dengan panas yang timbul dan panasnya tidakakan melebihi panas yang diijinkan.

Umur kontak (electrical life):Kemampuan berapa kali kontak bekerja pada beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti.

Page 145: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Kontaktor dirancang untuk penggunaan kategori motor AC1 dan AC3. untuk penggunaan kategori motor AC2 dan AC4, perlu memperhatikan

karakteristiknya dikatalog.

Katagori Beban Fungsi Kontrol Aplikasi

AC1 Non induktifPf 0,95

. switch-on .pemanas .distribusi

AC2 Motor slip ring .start.mematikan saat dijalankan.rem reegeneratif.inching

.mesin angkat

AC3 Motor rotor sangkar Pf 0,45 Ie<100A atau Pf 0,35 Ie>100A

.start

.mematikan saat dijalankan

.kompresor

.elevator

.mixer

.pompa

.eskaltor

.kipas angin

.penyejuk udara

AC4 Motor rotor sangkar Pf 0,45Ie<100A atauPf 0,35 Ie>100A

.start

.mematikan saat dijalankan .rem regeneratif.reversing.inching

.mesin cetak

.mesin angkat

Page 146: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

11.OVER LOAD RELAY:• Adalah alat pengaman beban

lebih dari motor, alat ini memiliki 2 bagian yaitu Elemen panas dan kontak NO dan NC

• Kontak thermal overload relay ini biasanya digunakan sebagai input untuk menandakan kondisi gangguan atau memutuskan rangkaian pada saat terjadi beban lebih pada suatu beban yang dipasang pengaman beban lebih. Kontak TOR terdiri dari NO atau Normally Open dan NC atau Normally Close.

• Elemen panas adalah sebagai sensor arus,jika arus melebihi nominalnya maka elemen panas akan membuat bimetal melengkung sehingga kontak akan bekerja, Arus yang diijinkan mengalir dapat diatur(disetting). Pemasangan overload relay biasa digabungkan pada kontaktor. Gambar Thermal Overload Relay.

Page 147: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

12. Penentuan Sistim pengaman Motor.PERSENTASE ARUS BEBAN PENUH

JENIS MOTOR PEMUTUS TENAGA( CIRCUIT BREAKER)

PENGAMAN LEBUR(SEKRING)

Motor sangkar atau serem pak,dengan pengasutan bintang segitiga, DOL, dengan reaktor atau tahan an, dan motor 1 phasa

250 400

Motor rotor sangkar atau serempak dengan pengasu tan autotransfor mer, atau motor sangkar reaktansi tinggi

200 400

Motor rotor lilit atauMotor arus searah

150 400

Page 148: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Hubungan Sistem starter motor dengan sumber dan bentuk starter untuk sistem DOL : Direct On Line

Asosiasi 1 komponen, terdiridari 1 komponen gawai yang

telah mencakup fungsi-fungsi pemisah, proteksi (hubung pendek & beban lebih) dan

penyakelaran/control motor.

Untuk memberikan tingkat pelayanan sebagai penyulang

motor, pada asosiasi 1 komponen memiliki koordinasi

antar gawai-gawai yang berfungsi sebagai proteksi

hubung pendek, beban lebih dan penyakelaran/control dalam

komponen itu.

Page 149: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Asosiasi 2 komponen,terdiri dari 2 komponen,komponen pertamaberfungsi sebagai pemisahdan proteksi (hubungpendek & beban lebih) dankomponen kedua sebagaicontrol motor.

Asosiasi 2 komponenmemiliki koordinasi antargawai-gawai yang berfungsisebagai proteksi hubungpendek dan beban lebih dikomponen 1, serta koordinasiantara komponen 2 yangberfungsi sebagaipenyakelaran/control

Page 150: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Asosiasi 3 komponen, terdiridari 3 komponen, komponenpertama berfungsi sebagaipemisah dan proteksi hubungpendek, komponen keduasebagai kontrol motor dankomponen ketiga sebagaiproteksi beban lebih motor.

Asosiasi 3 komponen meilikikoordinasi antar ketigakomponennya, komponen 1 yangberfungsi sebagai proteksi hubungpendek, komponen 2 yangberfungsi sebagaipenyakelaran/kontrol dankomponen 3 yang berfungsisebagai proteksi beban lebih

Page 151: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 152: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

NAME PLATE

Page 153: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• - Design. This provides starting kVA, running kVA, and running KW characteristics. This is a product of the internal resistance of the rotor. Generally, designs B, C, and D are used:

-- Design A is of limited usage. This motor has extremely high starting kVA, as much as 50 percent higher than the B, C, or D design motors.

-- Design B is a standard rotor design. This type of rotor has a low internal resistance. It has normal starting torque, low starting current, and low slip at full load.

-- Design C has a higher internal rotor resistance. This improves the rotor power factor at the start, providing more starting torque. Fully loaded, the extra resistance creates a greater slip.

-- Design D has more resistance. The starting torque is maximum.

-- Serial number. The serial number or identification number is extremely useful when dealing with the manufacturer. The serial number and appropriate information is maintained on file with the company.

-- Type. This is the manufacturer's specific application information. This will also identify the housing characteristics (waterproof, drip-proof, and so forth).

--Service factor. This is an allowable overload above the full-load current. It is expressed as a decimal. Multiplying the full-load current by the service factor establishes the maximum allowable current acceptable above full-load current for a short period of time.

-- Frame. Many of the dimensions found on a blueprint are incorporated in the frame identification. Some of these specifications may include the rotor shaft length, diameter, and machining the motor housing and bolting placements; and so forth.

Page 154: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 155: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pengoperasian Motor InduksiStandar VDE (Eropa/International) BS

(British Standart)NEMA

(Amerika standar)

Terminal U V W A B C T1 T2 T3

Hubungan U – XV – YW – Z

A2 – A1B2 – B1C2 – C1

T1 – T4T2 – T5T3 – T6

Simbol untuk terminal Motor 3 phasa Asinkron.

No Daya Nominal Motor (kW) Sistim Pengasutan1 kurang dari 1,5 - 2,25 DOL (Direct On Line)2 sampai antara 4 - 6 Bintang – Segitiga3 sampai antara 8 - 12 Bintang – Segitiga dilengkapi dengan

tahanan –tahanan4 lebih dari 12 Transformator asut atau motor angker

gelang seret dengan tahanan asut rotor.

Sistim pengasutan motor induksi 3 phasa

Page 156: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pada saat start motor induksi memerlukan arusyang besar sehingga dapat mengganggutegangan jala-jala. untuk mengatasi hal ini

digunakan beberapa macam caraUntuk motor sangkar tahanan rotor sangkar tetap

dan kecil dibandingkan dengan reaktansinyayang sangat besar pada saat start. Hal ini

mengakibatkan arus start I2 dari rotor sangatbesar dan perbedaan sudut (terbelakang) dengan

E2 sangat besar sehingga menghasilkan kopelmula yang membahayakan Supaya didapat kerja

motor yang memuaskan hal ini harus diatasi.Caranya dapat dilakukan dengan:

Page 157: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Pengasutan DOL (Direct On Line)Sistim pengasutan DOL adalah suatu cara pengasutan dengan

menghubungkan langsung motor ke jala – jala melalui saklar tiga fasa. Caraini dilakukan apabila akibat arus mula tidak menimbulkan gangguan padajaringan sumber. Karena cara ini sederhana, murah dan memberikan torsimula yang baik, maka banyak dipakai khususnya pada motor – motor listrikberdaya kecil. Sistim DOL banyak dilakukan dengan menggunakan saklarmagnet (Kontaktor). Dengan menggunakan saklar ini motor dapat dilayanidari jarak jauh dan secara otomatis.

1 3 5 A1

A22 4 6

1 3 5

2 4 6

U V W

M3 phasa

L1L2L3N

Pe

K1M

OL

L

F

95

96

A1

A2

13

14

97

98

h1K1M

K1M OLS1

So

OL

Page 158: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 159: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 160: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 161: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

5 x 125 x 4000 22,47 1500

5 x 100 x 4000 18,00 1345

5 x 80 x 4000 14,34 1110

5 x 60 x 4000 10,47 865

5 x 50 x 4000 9,00 740

5 x 40 x 4000 7,16 610

5 x 35 x 4000 6,27 535

5 x 30 x 4000 5,39 480

5 x 25 x 4000 4,47 415

5 x 20 x 4000 3,63 345

4 x 50 x 4000 7,16 660

4 x 40 x 4000 5,74 540

4 x 35 x 4000 5,00 475

4 x 30 x 4000 4,29 430

4 x 25 x 4000 3,61 365

4 x 20 x 4000 2,86 306

4 x 15 x 4000 2,15 235

3 x 50 x 4000 5,39 570

3 x 40 x 4000 4,29 470

3 x 35 x 4000 3,78 405

3 x 30 x 4000 3,33 350

3 x 25 x 4000 2,70 300

3 x 20 x 4000 2,20 245

3 x 17 x 4000 1,82 200

3 x 15 x 4000 1,61 165

2 x 30 x 4000 2.2 295

2 x 25 x 4000 1,8 255

2 x 20 x 4000 1,44 205

2 x 15 x 4000 1,1 155

UKURAN ( mm) BERAT (Kg) KHA ( Ampere )

15 x 100 x 4000 54,1 2400

12 x 100 x 4000 43,2 2100

10 x 200 x 4000 72,0 3140

10 x 160 x 4000 57,28 2620

10 x 150 x 4000 54,1 2400

10 x 120 x 4000 43,2 2100

10 x 100 x 4000 36,0 1800

10 x 80 x 4000 28,64 1525

10 x 60 x 4000 21,5 1200

10 x 50 x 4000 18.0 1060

10 x 40 x 4000 14,35 880

10 x 30 x 4000 10,76 700

8 x 60 x 4000 17,28 1110

8 x 50 x 4000 14,34 950

8 x 40 x 4000 11,45 795

8 x 30 x 4000 8,66 630

7 x 35 x 4000 8,85 600

6 x 100 x 4000 21,5 1200

6 x 60 x 4000 12,88 955

6 x 50 x 4000 10,74 815

6 x 40 x 4000 8,76 675

6 x 30 x 4000 6,44 535

6 x 25 x 4000 6,54 460

Tabel ukuran Rel (Busbar) Tembaga ,Berat dan KHA

Page 162: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

14. Tabel Daya Motor

Motor fasa TunggalMotorTiga Fasa 4 Kutub 50/60 Hz

kW hp 220VA

240VA

kW hp 220-240VA

380VA

415VA

440VA

500VA

660VA

1000VA

0,37 0,5 3,9 3,6 0,37 0,5 1,8 1.03 - 0,99 1 0,6 0,4

0,55 0,75 5,2 4,8 0,55 0,75 2.75 1,6 - 1,36 1,21 0,9 0,6

0,75 1 6,6 6,1 0,75 1 3.5 2 2 1,68 1,5 1,1 0,75

1,1 1,5 9,6 8,8 1,1 1,5 4.4 2,6 2,5 2,37 2 1,5 1

1,5 2 12,7 11,7 1,5 2 6.1 3,5 3,5 3,06 2,6 2 1,3

1,8 2,5 15,7 14,4 2,2 3 8,7 5 5 4,42 3,8 2,8 1,9

2,2 3 18,6 17,1 3 4 11,5 6,6 6,6 5,77 5 3,8 2,5

3 4 24,3 22,2 3,7 5 13,5 7,7 7,5 7,1 5,9 4,4 3

4 5 29,6 27,1 4 5,5 14,5 8,5 8,4 7,9 6,5 4,9 3,3

4,4 6 34,7 31,8 5,5 7,5 20 11,5 11 10,4 9 6,6 1,3

5,2 7 39,8 36,5 7,5 10 27 15,5 14 13,7 12 8,9 6

5,5 7,5 42,2 38,7 9 12 32 18,5 17 16,9 13,9 10,6 7

6 8 44,5 40,8 10 13,5 35 20 - - 15 11,5 7,5

7 9 49,5 45,4 11 15 39 22 21 20,1 18,4 14 9

7,5 54,4 50 15 20 52 30 28 26,5 23 17,3 12

18,5 25 64 37 35 32,8 28,5 21,3 14,5

22 30 75 44 40 39 33 25,4 17

25 35 85 52 47 45,3 39,4 30,3 20

30 40 103 60 55 51,5 45 34,6 23

33 45 113 68 60 58 50 39 25

Page 163: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

15. Name Plate Motor.

Keterangan.1. Jenis arus. Contoh : D untuk

arus 3 phasa.2. Model operasi Contoh : Mot

untuk motor.3. Kerja atau Nomor seri.4. Tipe atau nomor katalog.5. Jenis penyambungannya.6. Rating tegangan Volt.7. Rating arus Amp.8. Rating daya out put.9. Simbol kVA,kW,W,atau VA.10.Rating Power Faktor, Cos .11.Duty Factor, Contoh: AB 40%

ED.12.Arah putaran. Contoh :

hanya.13.Rating kecepatan RPM.14.Rating Frekwensi. Hz.

15. Tipe sambungan untuk eksitasi.16. Tulisan "Laufer" pada mesin

induksi.17. Tegangan rotor - Locked.18. Arus rotor pada kondisi rating

operasi.19. Penandaan tambahan jika

diperlukan

Simbol pabrik atau nama pabrik pembuat bisa ditambahkan

Page 164: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

NAME PLATE

Page 165: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 166: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

• Design A PENGGUNAAN TERBATAS memiliki star yang tinggi 50 percent lebih tinggi dari B, C, or D

• Design B standard . Memiliki resistansi dengan torsi starting normal , arus start kecil dan slip yang rendah.

• Design C memiliki higher internal rotor resistance.

• Design D resistance lebih besar . The starting torque is maximum.

• Serial number.• Service factor. Nilai overload dari motor Jika Service factor =

1,1 maka motor dapat dibebani 10% lebih dari arus

• Frame. Ukuran frame motor

Page 167: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 168: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji
Page 169: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

Sistim pengaman Motor.PERSENTASE ARUS BEBAN PENUH

JENIS MOTOR PEMUTUS TENAGA ( CIRCUIT BREAKER)

PENGAMAN LEBUR (SEKRING)

Motor sangkar atauserempak,denganpengasutan - bintangsegitiga,DOL,denganreaktor atau tahanan,dan motor 1 phasa

250 400

Motor rotor sangkar atauserempak denganpengasutan autotransformer, ataumotor sangkarreaktansi tinggi

200 400

Motor rotor lilit atauMotor arus searah 150 400

Page 170: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji

15.1. Kelas Isolasi.Pada motor juga tertera CL.Ins atau I. KL atau Ins.Class

Isolasi kelas YTerdiri dari bahan-bahan atau kombinasi bahanseperti : kapas,sutra dan kertas tanpa di

impregnasi atau bahan lain yang sejenis yang dapat digunakan pada suhu 90°CIsolasi kelas A.

Terdiri dari bahan-bahan seperti kapas,sutra dan kertas yang diimpregnasi dengan bahan yang sesuai atau dilapisi atau dicelup dalam cairan dielektrik misalnya minyak dan tahan

pada suhu 105°C.Isolasi kelas E.

Terdiri dari bahan-bahan atau kombinasinya yang berdasarkan pengalaman atau percobaan bahan itu dapat dipergunakan pada suhu kerja 120°C

Isolasi kelas B.Terdiri dari bahan-bahan atau kombinasi bahan seperti mika, fiber glass, asbes dan

sebagainya yang dilapisi atau diimpregnasi dengan suatu unsur yang mampu bekerja pada suhu 130°C

Isolasi kelas FTerdiri dari bahan-bahan atau kombinasi bahan seperti mika, fiberglass,asbes dll

yang dilapisi atau diimpregnasi dengan suatu unsur yang mampu bekerja pada suhu 155°CIsolasi kelas H

Terdiri dari bahan-bahan seperti silikon elastis atau kombinasi bahan seperti mika, fiber glass, asbes dan sebagainya yang dilapisi atau diimpregnasi dengan suatu unsur misalnya

silikon yang mengandung damar yang mampu bekerja pada suhu 180°CIsolasi kelas C.

Terdiri dari bahan-bahan atau kombinasinya seperi mika,porselen,gelas,kwarsa dan asbes dengan atau tanpa ikatan organik yang mampu bekerja pada suhu 180°C

Page 171: Instalasi listrik  Ir. Damar Aji