Inspirasi halmahera selatan

18
wujudkan mimpi dalam aksi INSPIRASI VOL. NO. 0I TAHUN 2015 INSPIRASI

description

 

Transcript of Inspirasi halmahera selatan

Page 1: Inspirasi halmahera selatan

wujudkan mimpi dalam aks i

inspir

asi

vol. no. 0

i

tahun 2015

INSPIRASI

Page 2: Inspirasi halmahera selatan

2 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

DEWan rEDaKsi

pEMiMpin rEDaKsiPatrick S. N. Roeroe

EDiTOrDwi Indahning R.

rEDaKTUrM. Zamrud Al FirdausRahadiansyah AndriMiranda YasellaNiesya ArindraNisa Nur IskandarM. Anggraito

KOnTriBUTOrAdenony A. Badrun

HUBUnGi KaMi:

rumah inspirasi HalselJalan Samargalila, Labuha

Halmahera Selatan08128006448

[email protected]

@inspirasihalsel

wujudkan mimpi dalam aks iINSPIRASI

Salam inspirasi.

Berjalannya tahun 2015, tahun terakhir para pengajar muda berada di Halmahera Selatan, Rumah Inspirasi Halmahera Selatan pun menggagas majalah Inspirasi ini.

Majalah ini bertujuan untuk memberitakan cerita-cerita kemajuan pendidikan yang terlaksana baik di tingkat desa maupun kabupaten. Majalah Inspirasi juga merupakan wadah bagi para penggerak pendidikan untuk terus menyebarkan virus positif kepada seluruh elemen seantero Halmahera Selatan dan menumbuhkan semangat para pembaca untuk mulai dan terus bergerak.

Dalam edisi pertama ini, kami akan mengajak Anda berkenalan dengan Pengajar Muda yang menerima tongkat estafet untuk mencapai garis akhir. Anda juga diajak untuk melihat aksi dari para penggerak kabupaten seperti Rumah Inspirasi Halsel, Pemuda Penggerak Desa, dan Indonesia Mandiri. Terakhir, Anda dapat membaca cerita-cerita kegiatan pendidikan di tingkat desa dan kabupaten

Majalah ini adalah milik para aktor pendidikan. Oleh karena itu, mari bergabung! Mari kita munculkan harapan pembaharuan untuk anak-anak kita dan mewujudkan mimpi mereka dalam aksi kita.

Selamat membaca. Semoga anda dapat terinspirasi untuk menginspirasi.

Mari bergerak,redaksi

Sapa Redaksi

inspirasi adalah majalah tiga bulanan yang diterbitkan Rumah Inspirasi Halmahera Selatan. inspirasi menceritakan aksi dan tokoh inspirasi yang terus membangun pendidikan Halmahera Selatan. Redaksi menerima tulisan dan masukan dari pembaca.

Gambar sampul depan

Siswa-siswa sedang berbaris dalam mengikuti pembukaan OSN

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 3: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 3

M. Zamrud A. Nisa Nur Iskandar Rahadiansyah Andri Dwi Indahning R.

Niesya M. Arindra M. Anggraito Miranda Yasella Patrick S. N. Roeroe

SD Inp. Sawang Akar SDN Bibinoi SDN Papaloang SDN Wayatim

SDN Torosubang SDN Indong SDN Waya

Rasanya baru kemarin para Pengajar Muda menjejakkan kaki ke Halmahera Selatan kemudian

berpisah menuju ke desa masing-masing. Berbagai macam pengalaman telah dilewati oleh para Pengajar Muda baik di desa maupun di kabupaten. Beberapa desa bahkan sempat berganti hingga kini yang berlanjut adalah Desa Papaloang, Desa Bibinoi, Desa Wayatim, Desa Sawang Akar, Desa Belang-belang, Desa Indong, & Desa Waya. Tongkat estafet telah bergulir mulai dari tahun 2010 hingga kini tahun 2015, tahun kelima atau tahun terakhir Indonesia Mengajar di Halmahera Selatan. Dalam empat tahun terakhir, terdapat banyak tantangan, sukacita, dan keberhasilan bersama yang telah dilewati. Para Pengajar Muda juga menyaksikan tumbuhnya semangat berjuang mulai dari anak, guru, kepala sekolah, hingga pemerintah kabupaten untuk memajukan pendidikan di daerah. Dalam semangat tersebut muncul para aktor tingkat kabupaten hingga tingkat desa yang tumbuh menguat dan menciptakan berbagai inisiatif. Inisiatif-inisiatif tersebut berbuah menjadi capaian luar biasa yang diperjuangkan bersama-sama. Perubahan dan perbaikan dapat terus dirasakan dan gerakan membangun untuk pendidikan lebih baik pun mengakar kuat, tumbuh, dan tersebar hingga seluruh pelosok desa Halmahera

Selatan. Kemandirian inilah yang kami cita-citakan pada akhir masa tugas di Januari 2015 dan akan terus berlanjut.Indonesia Mengajar sebagai sebuah inisiatif sosial mencita-citakan suatu Negara dengan keterlibatan masyarakat dalam memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan dasar, Indonesia Mengajar mencita-citakan masyarakat dan pemerintah saling mendukung untuk memajukan pendidikan di wilayahnya masing-masing. Maka, dalam tahun terakhir, Pengajar Muda berada di kabupaten Halmahera Selatan, kami mengajak rekan-rekan pemerintah, teman-teman guru, sahabat pemuda-pemudi, para orang tua terkasih, untuk bergerak bersama-sama, melakukan kerja bakti, untuk kemajuan pendidikan di tanah kehidupan kita, Halmahera Selatan.

Mari, mari bergabung bersama dalam gelombang perbaikan ini. Singsingkan lengan baju, bergandeng tangan, dan turun membantu mendayung menuju pendidikan yang jauh lebih baik. Halmahera Selatan milik kita bersama, mari bergerak!

Kalau bukan anda, siapa lagi?

SD Inp. Belang-Belang

Indonesia Mengajar di tahun terakhir.

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 4: Inspirasi halmahera selatan

4 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

Kabar Terkini

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

Pengabdian anak negeriuntuk negeri

Masuk ke tahun 2015. Tahun ini merupakan tahun terakhir Indonesia Mengajar mengirimkan

para Pengajar Muda ke kabupaten di Laut Banda, Halmahera Selatan. Dalam empat tahun terakhir, terdapat banyak tantangan, sukacita, dan keberhasilan bersama yang telah dilewati. Para Pengajar Muda juga menyaksikan tumbuhnya semangat berjuang mulai dari anak, para guru, kepala sekolah, hingga pemerintah kabupaten untuk kemajuan pendidikan di daerah. Dalam semangat tersebut muncul para aktor tingkat kabupaten yang menciptakan berbagai inisiatif baru. Salah satu inisiatif tersebut adalah Pemuda Penggerak Desa yang digagas oleh Pemerintah Halmahera Selatan. Tepat tanggal 23 Februari 2015 Dinas Pendidikan Halmahera Selatan mengajak kembali para sarjana terbaik bangsa untuk turut serta menjadi bagian dalam kemajuan pendidikan di kabupaten bagian timur Indonesia, Halmahera Selatan melalui Gerakan Pemuda Penggerak Desa. Kegiatan ini telah memasuki tahunnya yang kedua. Pada tahun 2014, kegiatan Pemuda Penggerak Desa dirintis sebagai bentuk kepedulian pemerintah Halmahera Selatan terhadap pengembangan pendidikan. Kegiatan ini merupakan buah dari proses yang telah berlangsung juga menjadi langkah keberlanjutan bagi pendidikan Halmahera Selatan di masa depan nanti. Tahun lalu, Pemuda Penggerak Desa telah merekrut delapan pemuda terbaik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka meninggalkan pekerjaannya, kehidupannya di kota menuju desa-desa terpencil di Halmahera Selatan untuk mengabdikan diri. Para pemuda terbaik bangsa yang terpilih akan dikirimkan ke berbagai desa di Kabupaten Halmahera Selatan untuk bertugas menjadi pengajar selama satu tahun. Setahun ke depan, Pemuda Penggerak Desa tidak hanya akan mengajar – dalam tugas formal sebagai guru sekolah dasar – tetapi juga akan mengerjakan mandat dasarnya sebagai penggerak

masyarakat dalam berbagai model peran di lapangan. Satu tahun tersebut, Pemuda Penggerak Desa diyakini dapat mengembangkan masyarakat juga meningkatan mutu pendidikan di tingkat kabupaten Halmahera Selatan. Satu tahun merupakan waktu yang sangat singkat. Namun, pengalaman selama setahun tersebut merupakan pengalaman berharga yang tidak akan didapatkan di bangku-bangku sekolah baik bagi para Pemuda Penggerak Desa maupun siswa, guru, kepala sekolah dan masyarakat desa. Tugas satu tahun ini tentunya diawali dengan pelatihan agar siap menghadapi kondisi apapun di lokasi penempatan nanti. Selama pelatihan, Pemuda Penggerak Desa akan dibekali dengan sikap kepemimpinan, pedagogis, cara mengajar, juga kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dimanapun ia ditempatkan. Program Pemuda Penggerak Desa sendiri merupakan sekolah kepemimpinan bagi para pesertanya. Selama satu tahun, mereka tinggal bersama dengan masyarakat di salah satu desa pelosok Halmahera Selatan. Mengalami sendiri setiap tantangan yang ada, belajar langsung dari keadaan yang ada, kemudian memetik inspirasi dari pengalaman tersebut. “Pengabdian dari Anak Negeri untuk Negeri,” berangkat dari semboyan tersebut, Pemuda Penggerak Desa bukan hanya mengisi kekurangan guru semata, namun, memimpikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia dapat bergerak untuk memajukan pendidikan, terutama pendidikan Halmahera Selatan. Masih banyak sesama anak Indonesia yang belum mendapatkan hak dan kesempatan sebagaimana kita berhak dan memiliki akses terhadap pendidikan. Mari luangkan waktu sejenak mengenal mereka.Terinspirasi akan mereka. Kemudian, mari kita sambungkan tangan, bergandeng tangan, dan turun tangan bergerak untuk desa dan memberi arti sepanjang masa.(Patrick, PM IX SDN Waya)

Pemuda Penggerak Desa angkatan 1 setelah siaran di RRI Ternate mensosialisasikan rekrutmen angkatan 2.

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 5: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 5

inspirator

nama : Iswan Hasjim, S.T, M.Tistri : Yeni Amelia, S.Sos, M.Manak : Nabila Aleyda Iswanpekerjaan : Kepala Dinas PUpendidikan : Magister Teknik Sipil ITB, 1999Motto Hidup : “Bisa memberikan sesuatu yang terbaik bagi anak negeri merupakan kebahagiaan yang tak ternilai “

Dunia pendidikan adalah salah satu hal yang paling dicintai oleh Pak Iswan selama berkecimpung di pemerintahan. Padahal latar belakang pendidikan beliau adalah tehnik sipil. Kecintaannya pada dunia pendidikan di latar

belakangi oleh semasa mudanya, beliau pernah lama menjadi dosen di ITENAS Bandung dari tahun 1993 sampai tahun 2000. Pengalamannya selama 7 tahun menjadi dosen membuatnya terbiasa berinteraksi dengan hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Sehingga saat beliau diberi amanah untuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Halmahera Selatan membuatnya sangat mengerti permasalahan dunia pendidikan mulai dari siswa, guru, kepala sekolah, orang tua hingga masyarakat. Ini dibuktikan dengan banyaknya pembenahan pada instansi dinas, bahkan beliau juga pernah menjadi supervisi saat sertifikasi guru dan mengadakan kunjungan langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Halsel untuk mengetahui proses belajar mengajar yang ada di Halmahera Selatan. Dengan melakukan hal tersebut tentu saja beliau menjadi dapat melihat secara lebih dekat dan jelas mengenai apa saja permasalahan pendidikan di Halsel. Upayanya dalam memajukan pendidikan di Halsel juga ditunjukan dengan melahirkan program Pemuda Penggerak Desa-Gerakan Desa Cerdas (PPD-GDC). Program PPD-GDC merupakan program yang terinspirasi dari gerakan Indonesia Mengajar, yaitu dengan mengajak pemuda-pemudi terbaik bangsa yang rela mendedikasikan diri selama setahun untuk mengajar di berbagai sekolah dasar yang terletak di daerah kepulauan yang ada di Halsel. Program PPD-GDC angkatan pertama hingga saat ini masih berjalan dan memasuki bulan ke-9 dan PPD-GDC angakatan kedua sedang dalam proses seleksi. Hal tersebut dapat terjadi berkat dukungan penuh Pak Iswan selama menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Halsel sejak tahun 2012 hingga 7 Maret 2015 dan sekarang beliau diberi amanah untuk kembali menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Halmahera Selatan. Walaupun jabatannya di Dinas Pendidikan telah berakhir namun kecintaan dan ketulusannya dalam memajukan pendidikan terus dirasakan. Pak Iswan berharap kemajuan di bidang pendidikan Halmahera Selatan dapat terlihat dampaknya secara nyata dengan munculnya fenomena-fenomena pendidikan yang dapat kita lihat dengan jelas. (Niesya, PM IX SDN Torosubang)

PenggerakPendidikan

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Typewriter
ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 6: Inspirasi halmahera selatan

6 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

rumah inspirasi Halmahera selatan

Rumah InspirasiHalmahera Selatan

Sejak tahun 2010 Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar mengirimkan pengajar muda ke Halmahera Selatan. Satu tahun, dua tahun, tiga

tahun, empat tahun dan hingga sekarang tahun kelima Pengajar Muda disini meneruskan program yang sudah dirintis sejak lima tahun yang lalu, yang mana mereka telah mengidentifikasi, menemukan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada. Oleh sebab itu terbentuklah suatu wadah sebagai ajang berkumpul para anak-anak, pemuda, serta masyarakat luas untuk belajar, saling bertukar pikiran, cerita, pengalaman dan mendiskusikan kondisi pendidikan di Halsel saat ini dan ke depannya. Suatu gelora semangat perubahan yang secara sadar menyatakan bahwa persoalan pendidikan bukan sekedar tanggungjawab pemerintah melainkan semua masyarakat yang hidup di negeri ini yang menikmati hasil perjuangan kemerdekaan. Dan bukti itu adalah Rumah Inspirasi Halsel (RIH) yang siap berdiri kokoh mendukung pemerintah di bidang pendidikan. Tidak menunggu-menunggu lagi ini tugas dan tanggungjawab siapa tetapi apa yang bisa dilakukan, maka kerjakan dan bergerak bersama-sama. Pengurus Rumah Inspirasi Halsel (RIH) pertama kali dan sekaligus juga sebagai ujung tombaknya adalah Pengajar Muda V. Meskipun demikian mereka tetap melakukan pendekatan dengan berbagai cara dan menyebarluaskan keberadaan RIH ini kepada

Hiruk pikuk memenuhi lokasi Mandaong. Sore

ini, berbeda dengan biasanya, Mandaong penuh dengan stand

dan buku-buku bacaan. Beberapa

anak muda terlihat mengajak anak-anak

untuk berkegiatan bersama dan membaca

buku-buku yang tersedia di stand.

Saat salah satu anak mendekat, “kakak dari

mana?”. “Kakak dari RIH, Rumah Inspirasi Halmahera Selatan,”

jawab salah satu pemuda.

Ya! Mereka adalah RIH! Salah satu penggerak di Halmahera Selatan yang terus mengabdi.

khalayak umum. Tidak lupa mereka juga menjaring, melakukan rekrutmen sebagai pengganti mereka. Terkumpulah relawan-relawan yang luar biasa, siap menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk keberlajutan RIH ini. Remaja-remaja yang kebanyakan terdiri dari pelajar-pelajar di Ibukota Kabupaten, Labuha terus belajar sambil berjalan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif untuk umum. Tentu saja mereka tidak berjalan sendirian, dari teman-teman Pengajar Muda V, VII dan hingga sekarang IX terus mendampingi dan membimbing mereka belajar segala hal. Bertepatan

“Sebuah perkenalan dengan salah satu penggerak pendidikan..”

Rapat bersama RIH.

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 7: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 7

dengan tahun terakhir dikirimnya Pengajar Muda IX di Kabupaten Halmahera Selatan ini, RIH pun kian berbenah dan mempersiapkan diri untuk nantinya bisa menjadi pusat segala informasi di ruang lingkup kabupaten, atau dengan kata lain sebagai pengganti tugas Pengajar Muda untuk mengembangkan potensi masyarakat Halmahera Selatan dan menginspirasi munculnya gerakan sosial - gerakan sosial lain. Bulan Januari 2015 kemarin pembenahan itu diwujudkan dengan mengundang relawan-relawan yang berada di sekitar Labuha yang mau dan tergerak untuk bersama-sama merumuskan Rumah Inspirasi Halsel ke depannya setelah Pengajar Muda tidak bertugas lagi. Pertemuan yang dikoordinatori oleh Syamil (koordinator RIH) dan dihadiri oleh relawan Triple 12, teman-teman Pemuda Pemggerak Desa (PPD) dan Gerakan Desa Cerdas (GDC), serta pengurus RIH yang

masih aktif ini menghasilkan deklarasi Samargalila. Hasil tersebut menjadi landasan untuk berjalannya RIH kedepan. Disamping itu sebagai tindaklanjut pertemuan tersebut, teman-teman Pengurus RIH merencanakan untuk mengadakan kegiatan RIH berjalan, yaitu kegiatan mengajak masayarkat untuk gemar membaca, baik anak-anak, pemuda, orang tua dan masyarakat lain. Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan setiap bulan. Bulan februari dilaksanakan di Mandaong dan mendapat antusias yang baik dari warga, tentu saja akan ada perbaikan-perbaikan RIH berjalan untuk bulan-bulan berikutnya. Kegiatan tersebut sebagai langkah awal kesiapan dan pembenahan RIH pasca nanti Pengajar Muda tidak bertugas serta menginformasikan kepada masyarakat bahwa Rumah Inspirasi Halmahera Selatan itu ada dan bergerak.

(Zamrud, PM IX SDN Sawang Akar)

rumah inspirasi Halmahera selatan

Beberapa anak sedang mencari buku favoritnya untuk dibaca.

Syamil (Koordinator RIH) sedang memimpin anak-anak bermain di salah satu stand RIH berjalan.

Panitia RIH berjalan sedang berpose dengan buku-buku yang dipajang di RIH berjalan.

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 8: Inspirasi halmahera selatan

8 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

ragam Kegiatan

Olimpiade Sains Kuark Tingkat Kabupaten Halmahera Selatan

Olimpiade Sains Kuark (OSK) adalah ajang perlombaan olimpiade pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains tingkat SD

yang diselenggarakan oleh Majalah Kuark. Olimpiade ini terbagi kedalam 3 level. Level 1 adalah untuk kelas I dan kelas II, level 2 untuk kelas III dan kelas IV, sedangkan level 3 untuk kelas V dan kelas VI, serta terdiri dari 3 babak, yaitu: babak penyisihan, babak semifinal, dan babak final. Untuk babak penyisihan dan babak semifinal, kegiatan diadakan di setiap wilayah yang mengikuti OSK, dengan kepanitiaannya juga adalah dari setiap daerah masing-masing. Sedangkan babak final diadakan di Jakarta. OSK mulai diadakan di Halmahera Selatan sejak tahun 2011, diinisiasi oleh Pengajar Muda (PM) angkatan III. Semenjak itu, setiap tahun OSK rutin diadakan di Halmahera Selatan (HalSel). Melihat kompetisi sains yang mampu menjaring peserta dari berbagai SD ini, Dinas Pendidikan Kabupaten HalSel mulai memprioritaskan kegiatan OSK. Dari mulai menganggarkan dana untuk pelaksanaan kegiatannya setiap tahun, sampai terlibat langsung menjadi panitia pelaksana daerah di babak penyisihan dan semifinal. Waktu pelaksanaan OSK di awal tahun, dinilai Dinas Pendidikan HalSel sangat baik diikuti setiap siswa sebagai ajang latihan Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diadakan setelahnya. Di tahun kelima keberadaan Pengajar Muda, kegiatan OSK sepenuhnya sudah diambil alih Dinas Pendidikan Halsel. Meski sempat mengalami keterlambatan pendaftaran, pihak Dinas Pendidikan (diwakili oleh Pak Delmi) berhasil melakukan negosiasi

agar bisa menambah peserta yang belum sempat mendaftar. Sehingga OSK tahun 2015 ini tidak hanya diikuti oleh satu sekolah saja, tetapi dari berbagai sekolah di seluruh HalSel, dengan total peserta yang ikut adalah 186 peserta. Keterlambatan ini juga yang menjadi evaluasi untuk tahun depan, agar kemudian peserta bisa mulai mendaftar di bulan November sampai dengan Desember, sesuai jadwal yang disediakan pihak Kuark. Pelaksanaan OSK 2015 semua kepanitian dipegang oleh Dinas Pendidikan, dengan ketua panitianya adalah Pak Delmi (Ka. Sie SD) dan anggota panitianya adalah seluruh staff DikDas. Sebagai ketua pelaksana, Pak Delmi sendiri yang menelpon setiap kepala sekolah untuk mengirimkan siswanya

Salah satu siswa SD Insan Kamil sedang serius mengerjakan soal OSK.

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 9: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 9

Beberapa instansi pemerintah di kabupaten Halmahera Selatan melakukan pergantian jabatan pada bulan

Maret ini. Salah satunya di jajaran Dinas Pendidikan. Bapak Iswan Hasjim digantikan oleh Bapak Shaban Ali. Pergantian jabatan ini sekaligus menumbuhkan harapan baru bagi pemimpin yang baru. Bapak Shaban Ali yang merupakan alumnus Fakultas Hukum diharapkan mampu melanjutkan pembaharuan di Dinas Pendidikan. Program-program inovatif seperti Pemuda Penggerak Desa-Gerakan Desa Cerdas maupun program tahunan lainnya bisa terlaksana dibawah kepemimpinan beliau.

ragam Kegiatan

sangat sigap menyiapkan tempat pelaksanaan OSK dengan sangat baik. Dari ketersediaan ruangan, penempelan nomor peserta, sampai sound system dan area guru pendamping sudah terpisah sendiri agar tidak mengganggu peserta saat mereka mulai mengerjakan soal. Dinas pendidikan sendiri, sebagai panitia kegiatan sudah sangat sigap mengurus registrasi ulang peserta, menyediakan alat tulis untuk peserta, sampai penyediaan konsumsi peserta (snack dan makanan berat). Sehingga acara yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan, Iswan Hasjim, S.T., M.T. ini pun berlangsung dengan lancar dan kondusif. Sesuai harapan beliau, semoga di tahun

ini dan tahun-tahun berikutnya siswa-siswi terbaik dari HalSel bisa masuk ke

babak final OSK di Jakarta. Dan ajang ini bisa tetap diadakan setiap tahunnya sebagai kegiatan rutin tahunan, sehingga setiap sekolah bisa lebih baik lagi mempersiapkan siswanya untuk mengikuti OSK sampai berhasil menjadi juara.(Andri, PM IX SDN Papaloang)

sebagai peserta OSK. Pengajar Muda hanya mendata peserta yang ikut, dan menjadi pengawas saat pelaksanaan babak penyisihan OSK. Untuk tuan rumahnya sendiri di tahun 2015 ini diadakan di SD Insan Kamil. Mereka sudah

Pak Delmi sedang mengawasi peserta OSK yang mengerjakan soal level 3.

Terima kasih kepada Bapak Iswan Hasjim untuk dukungan dan kepedulian terhadap pendidikan Halmahera Selatan. Segala pemikiran dan tindakan yang sedikit demi sedikit membuat Halmahera Selatan diperhitungkan dalam hal pendidikan. Kami doakan tetap bekerja dengan penuh semangat sebagai tonggak Dinas Pekerjaan Umum. Bapak Iswan Hasjim dan Bapak Saban Ali, kami ucapkan selamat bertugas di tempat yang baru.(Mira, PM IX SDN Indong)

Wajah BaruDinas Pendidikan

Pak Iswan Hasjim bersama Pengajar Muda angkatan 7 dan angkatan 9.

Pak Shaban Ali membuka OSN di SDN 1 Labuha

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 10: Inspirasi halmahera selatan

10 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

ragam Kegiatan

“Tong tau baca”.Teriakan siswa-siswi yang memenuhi halaman SD Garong-Garong, Jiko, Mandioli Selatan. Pagi ini, matahari telah menaiki takhtanya di atas awan dan menyinari siswa-siswi yang telah berbaris rapi dengan seragam yang beragam. Para siswa tersebut berasal dari sekolah-sekolah yang terletak di Kecamatan Mandioli Utara dan Kecamatan Mandioli Selatan. Dengan suka riang, mereka siap untuk mengikuti lomba cerdas cermat “Calistung” yang diselenggarakan oleh Indonesia Mandiri bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Halmahera Selatan. Lomba Cerdas Cermat ini merupakan program yang digagas oleh Indonesia Mandiri. Program pertama Indonesia Mandiri di tahun 2015 ini diadakan di lima regional kecamatan Halmahera Selatan, yang akan disambung dengan lomba tingkat kabupaten bagi para pemenang tingkat kecamatan. Mengusung tema “Calistung”, Indonesia Mandiri selaku konsultan pendidikan ingin menguji kemampuan dasar siswa-siswi SD di Halmahera Selatan. Tidak semata-mata menguji para siswa, program ini juga ingin melihat perkembangan pendidikan pada sekolah-sekolah yang telah dilatih oleh Indonesia Mandiri pada tahun sebelumnya. “Bapak, Ibu Guru, pengumuman nilai untuk tahap membaca cepat telah ditempel ya. Silahkan dilihat, kemudian silahkan para siswa-nya mempersiapkan diri untuk tahap soal cerita matematika,” ucap salah satu panitia lomba cerdas cermat. Mendengar hal tersebut, para guru juga siswa mulai berkumpul di depan kertas pengumuman yang ditempel di salah satu jendela kelas. Berbeda dengan lomba cerdas cermat pada umumnya, lomba cerdas cermat “Calistung” memiliki tiga tahapan lomba yang disusul dengan babak final bagi sekolah yang menduduki lima peringkat tertinggi. Tahap pertama adalah tahap membaca cepat. Tahap ini para peserta secara individu membaca sebuah teks selama satu menit. Selesai membaca, peserta tersebut akan ditanya beberapa kata kunci yang dimuat dalam bacaan tersebut. Nilai masing-masing individu akan diakumulasikan dengan nilai teman-temannya yang berasal dari kelompok yang sama. Tahap kedua, kelompok bertugas menjawab 10 soal cerita matematika. Masing-masing soal memiliki

nilai yang berbeda sesuai dengan level kesulitannya. Kelompok harus memecahkan setiap soal dengan menulis formula dan jawaban yang tepat untuk meraih hasil yang sempurna. Tahap ketiga, masing-masing kelompok harus membuat satu eksperimen IPA (dari tiga eksperimen) yang telah diundi saat pembukaan. Eksperimen yang ditandingkan telah diberitahukan juga dengan lembar kerjanya kepada para sekolah peserta saat technical meeting di SD Negeri Bertingkat Mandaong. Pemberitahuan ini membuat para guru dapat melatih para kandidat peserta lomba untuk mencoba membuat juga menganalisa hasil dari tiap eksperimen. Oleh karena itu, di tahap terakhir sebelum final ini, para peserta tidak hanya dinilai dengan hasil eksperimen yang dibuat, namun juga dinilai dengan kemampuan peserta mempresentasikan eksperimen tersebut dan menuliskan hasil eksperimen di lembar jawaban yang diberikan. “Bagi tim-tim yang meraih lima nilai tertinggi harap masuk ke dalam kelas untuk mengikuti final lomba cerdas cermat”, teriak salah satu panitia. Hiruk pikuk telah memenuhi salah satu ruangan kelas SDN Garong-Garong. Kebisingan ini dihasilkan dari para siswa yang sudah menduduki kursi masing-masing, siap menonton lima regu terbaik bertanding tanya jawab. Para guru pun telah berkumpul dan memasang mata kepada para siswa yang telah dilatih untuk mengharumkan nama sekolahnya di tingkat kecamatan. Lima meja, yang berisi tiga siswa

Lomba Cerdas Cermat

“Calistung”

Pak Ady (Koord Indonesia Mandiri) sedang memberikan pengarahan kepada peserta lomba.

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 11: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 11

ragam Kegiatan

tiap meja, telah dihadapkan di depan para juri. Dengan membawa nama sekolah masing-masing, mereka siap untuk memperebutkan tiga peringkat terbaik, yang nantinya akan menjadi tiket untuk bertanding di tingkat kabupaten. Pada tahap final ini, terdapat tiga babak tanya jawab. Babak pertama, setiap kelompok diberikan lima pertanyaan dan jika jawaban yang diberikan salah, pertanyaan tersebut tidak dilempar. Babak kedua, setiap kelompok diberikan lima pertanyaan dan jika jawaban yang diberikan salah, maka pertanyaan tersebut akan dilempar ke kelompok lain. Sementara pada babak

terakhir, panitia akan menyuguhkan pertanyaan rebutan yang dapat dijawab oleh setiap kelompok. Di dalam ketiga babak, jawaban yang tepat diberikan nilai 100. Sementara, pada babak kedua dan ketiga, kelompok yang menjawab salah akan dikurangi 50.

“Dengan ini, lomba cerdas cermat dinyatakan selesai,” ucap panitia seusai pertanyaan terakhir tahap final babak terakhir. Hasil perlombaan: Juara 1: SDN Yoyok Juara 2: SDN Waya Juara 3: SDN Baho Nama sekolah-sekolah yang mencetak prestasi mulai dipanggil satu demi satu ke depan untuk mendapatkan sertifikat. Mereka adalah kelompok yang meraih nilai tertinggi di setiap tahap lomba. Juara satu hingga juara tiga juga diberikan sertifikat

yang disertai dengan undangan technical meeting lomba tingkat kabupaten. Tidak lupa, para guru pendamping setiap tim yang lolos ke final juga diberikan sertifikat. Banyaknya sertifikat yang diberikan pada peserta lomba merupakan harapan dari munculnya lomba cerdas cermat ini. Indonesia Mandiri merasa masih jarang lomba bidang akademik di Halmahera Selatan yang mendapatkan sertifikat, padahal sertifikat tersebut merupakan pembuktian prestasi yang dapat disertakan dan memperkuat pengajuan mengikuti program

beasiswa. Hari ini, Minggu, 8 Maret

2015. Lomba Cerdas Cermat di Jiko telah selesai. Para peserta telah menaiki motor masing-masing kembali ke desa dan mempersiapkan dirinya bertanding di kabupaten.(Patrick, PM IX SDN Waya)

Guru dan siswa dari SDN Waya berforo dengan sertifikat setalah mengikuti lomba cerdas cermat.

Bintang DesaAlfian : “Pa kita susah to pa lihat bintang di Jawa, Jakarta?”Zamrud : “Kenapa coba?”Alfian : “Karena di sana banyak sekali lampu, cahaya gedung tinggi-tinggi, jadi kita susah melihat bintang”Zamrud : “Itu tau, (sambil tersenyum mengacungkan ibu jari kanan), lagian bintang kan suka berkumpulnya dengan bintang juga to, dong suka kumpul dengan ngoni di sini”.Alfian : “Berarti kita juga bintang Pa”?Zamrud : “Menurut ngoni?” (tertawa sambil mengusap kepala Alfian) Alfian : “Mari, tong lihat bintang (ajakan kepada teman- temannya) di belakang rumah”.

Anak-anak SD Ipres Sawang Akar sedang belajar di malam hari.

(Zamrud, PM IX SD Inp Sawang Akar)

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 12: Inspirasi halmahera selatan

12 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

Jejak Desa

Kita So Tau Bagi-bagi

Malam telah merayap naik. Sebagian besar warga sudah pulang dari masjid menuju ke rumahnya masing-masing. Malam itu malam

minggu, atas permintaan mama piaraku, khusus pada malam itu les malam diliburkan. Selepas sembahyang magrib aku memutuskan untuk menghabiskan malam dengan membaca dan merapikan buku-buku.

Tiba-tiba seseorang datang, membawa dua buah buku tulis lama dan sebuah pena. Menyingkap tirai kamarku sambil mengucapkan salam. Ia datang sendirian. Malam itu tanpa malu-malu ia memintaku mengajarkan matematika. Bukan materi tentang statistika dan peluang yang seharusnya dipelajari seorang siswa kelas tiga SMP yang sebentar lagi akan Ujian Nasional. Tapi pembagian sederhana, 2 dibagi 2. Selama ini konsep pembagian yang tertanam dalam pikirannya tak ubahnya pengurangan biasa. Baginya 2:2=0 dan 6:2=4. Adik piaraku, anak kelas 3 SD menertawainya mengejek. Dengan kepala tegak ia menjawab “daripada tara tau kong, lebih baik kita belajar sekarang”. Tak ada sedikitpun rasa malu dalam dirinya, sikapnya menunjukkan keinginan kuat “aku tahu aku belum tahu, maka aku belajar agar tahu” sekuat langkahnya kemari menembus jalanan gelap sambil bertelanjang kaki. Maka malam itu kami belajar pembagian, dengan papan congklak dan sedotan yang dipotong-potong menjadi 70 buah. Belajar membagi potongan-potongan itu ke dalam ceruk-ceruk pada papan. Sepuluh, lima belas soal bisa ia kerjakan dengan baik. Sekarang ia memintaku mengajari

pembagian susun. Hanya tiga kali kami mengerjakannya bersama-sama, kemudian ia memintaku memberikan pertanyaan untuk ia kerjakan sendiri. Tujuh soal yang kuberikan, semuanya bisa ia kerjakan dengan benar. Karena sudah larut malam ia pamit pulang, sebelum pulang ia memintaku memberikan tugas rumah. “Ternyata bagi-bagi itu pe gampang me, sekarang kalau dong tanya pa kita, kita bisa jawab so tau bagi-bagi. Bagi-bagi susun me so tau”. Ia tersenyum senang. Hanya dalam waktu singkat, ia bisa mengerti apa yang kami pelajari tadi. Aku percaya tak ada yang namanya anak-anak berkepala angin, aku percaya semua anak di sini memiliki potensi yang besar. Bagaimana tidak? Setiap harinya mereka makan ikan segar yang tinggi protein, sepanjang hidupnya tubuh mereka dicukupi oleh alam yang kaya. Yang ada hanyalah hati dengan keinginan yang lemah, yang kalah oleh panasnya matahari dan gelapnya malam. Jika saja semua anak memiliki hati dengan keinginan yang kuat maka tidak ada yang tidak mungkin. Seperti malam itu, hanya dengan keinginan yang kuat ia menembus jalanan gelap sambil

bertelanjang kaki, membawa kebahagiaan baru: “kita so tau bagi-bagi”.

(Nisa, PM IX SDN Bibinoi)

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 13: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 13

Jejak Desa

Selamat Hari Kasih Sayang, Pak!Di pagi hari yang terasa hangat ini, saya dan siswa-

siswa kelas 4 hingga kelas 6 sedang baronda kampung. Anak-anak berjalan melingkariku, ada yang berusaha menggandeng tanganku, ada yang bertepuk tangan, ada yang bernyanyi lagu ‘Bunda’. Seluruh siswa tampaknya sangat bersemangat, mereka penuh dengan senyuman dan tawa yang kuharap dapat menular di seluruh warga desa. Demi senyuman mereka, kami juga membawa 100 lebih bunga tulip origami yang akan kami berikan kepada mereka. Eit, sebentar, sudah ada target pertama!

“Anak-anak itu so ada orang, kasi bunganya sudah!”“Siap pak! Eh kita dulu!” jawab beberapa anak sambil berebutan mengambil bunga origami dari dalam kardus.“Eh, satu-satu. Nanti yang lain juga dapat. Jang lupa bilang selamat hari kasih sayang.”“Tante, bunga tante, selamat hari kasih sayang”, ucap seorang anak dengan memberikan bunga tulip origami kepada seorang ibu yang menggendong bayinya.

Ibu itu pun terkaget sambil memandangi bunga origami ditangannya dan kemudian melihat kerumunan kami. Secercah senyuman tiba-tiba tersungging di bibirnya, “terima kasih,” ucap beliau. Yes! Rencana kami berhasil. Setidaknya satu orang dapat tersenyum pada hari yang spesial ini. Kami pun melanjutkan perjalanan kami. Anak-anak yang belum mendapat giliran memberikan bunga mulai berlari berkeliaran mencari siapa target berikutnya yang akan diberikan. Kisah ini berawal dari dua hari sebelumnya, saat diriku sudah selesai memberikan seluruh materi di kelas 6. “ Dua hari lagi tanggal berapa, anak-anak?”“Tanggal 14 Februari Pak!”“Nah, tanggal 14 Februari itu biasanya diperingati sebagai hari kasih sayang. Biasanya di pulau Jawa, bapak deng teman-teman di sana kasi hadiah ke orang yang torang sayang. Siapa yang ngoni sayang?”“Teman Pak! Papa mama juga,” “Mari kitong buat hadiah buat orang tua sama warga desa waya ya. Ada dua hadiah. Pertama, untuk seluruh warga desa, kita mau buat bunga dari origami!”“Yeaaaahhh!!”“Deng kedua, kita buat surat untuk ngoni pe orang tua masing-masing!”“.....(hening menatap diriku)”“Iih.. Kiapa ngoni cemberut begitu?”“Takut, pak” “Ah..malu pak..””Tara tauu pak..”

“Jang takut ato malu begitu. Itu kan orang tua ngoni. Coba kasi surat yang bagus buat ngoni pe orang tua. Tara usah bagus juga tara pa-pa yang penting dari ngoni pe hati. Nah, bapak tanya, kapan terakhir ngoni pernah bilang terimakasih pa orang tua kalian?”“....belum pernah pak,” jawab beberapa anak disetujui temannya yang lain.“Nah, makanya kita buat surat itu! Nanti bapak ajarin cara buatnya!”“Mm.. Okeee pak!”“Tapi sebelum bunga deng surat itu, mari kita sama-sama nyanyi lagu bunda ya 1.2.3..”“ Yeee.. Kubuka album biru..”Setelah lirik lagu selesai, saya pun mulai mengajarkan cara membuat bunga tulip dari origami. Dengan penuh antusias, mereka pun satu demi satu dapat membuat bunga tulip. Beberapa dari antara mereka, hasilnya jauh lebih rapi dari

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 14: Inspirasi halmahera selatan

14 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

Jejak Desa

dari punyaku. “Pak, nanti bunga ini buat kita pe mama yang sayang pa kita,” ucap seorang anak. Tanpa terasa, matahari sudah berada di titik langit tertinggi yang menandakan siswa harus segera dipulangkan. Saya pun langsung memberitahukan kepada para siswa untuk melanjutkan menulis surat pada esok hari. Jumat, 13 Februari 2014. Satu hari menjelang hari kasih sayang. Pukul 10.00 WIT, di ruang kelas 6, anak-anak sudah mulai asyik mengerjakan. Ada yang sedang membuat bunga, ada yang sudah mulai membuat surat, dan ada juga yang masih mencari inspirasi dengan nengok kanan dan kiri, bahkan memutar kelas sambil teman-teman lain. Hahaha.. Hari ini pasukan pembuat bungaku bertambah banyak! Siswa kelas 5 ikut bergabung mengerjakan di kelas 6. Seperti kataku, “Ayo kita buat 100 bunga!”Awalnya terkaget, tapi anak-anak tidak ambil pusing dan mulai mengerjakan. Hari ini ruangan kelas 6 penuh dengan emosi yang mewarnai. Ada muka senang, muka penasaran, dan muka bingung. Semuanya merangkum perasaan anak-anak yang berusaha untuk menuliskan surat untuk orang tua mereka. Makin siang, suasana kelas pun makin ramai. Satu guru yang penasaran dengan kelas ku ini, mulai bergabung dan mengerjakan bersama. Kalau siswa membuat surat untuk orang tua, kami berdua membuat surat-surat terimakasih kepada stakeholder desa, kepala sekolah, dan guru-guru. Kami semua terhanyut dalam kegiatan kami yang kuharap dapat memberikan sedikit senyuman kepada orang yang menerimanya, dan memberikan timbal balik harapan dan kepercayaan kepada siswa-siswa SDN Waya.. “Pak, total bunganya udah 147 buah pak!” kata seorang anak. Wah, ternyata targetnya sudah terlampaui, kami siap untuk esok hari.“Pak.. Pak.. Sudah ada target kedua itu pak!” teriak seorang anak.“Ayo.. Ayo.. yang bawa bunga kasi itu..” menjawab teriakannya.Beberapa anak pun mulai berlarian saling mendahului untuk memberikan bunga. Hari ini tanggal14 Februari 2014. Saya dan seluruh anak kelas 4 hingga kelas 6, sedang memutari seluruh desa. “Satu orang, satu bunga,” kataku saat apel pagi sebelum keberangkatan. Selain bunga, kami juga memberikan surat-surat terimakasih kepada petinggi-petinggi desa dan guru-guru. Responnya?? Ada yang kaget,ada yang tersenyum, ada yang bingung.

Semua ekspresi tersebut ditutup dengan kata terimakasih yang membuat pekerjaan kami terasa tidak sia-sia. Kami sudah sampai di ujung-ujung, pelosok jalan desa, bahkan masuk ke rumah warga untuk memberikan satu bunga yang kuharap dapat memberikan kasih sayang kepada kedua pihak, orang yang diberikan, dan kami yang memberikan. Kami pun kembali ke sekolah. Seluruh bunga telah habis diberikan. Menutup rasa kelelahan dan

kepanasan kami, kami bersyukur telah menyebarkan senyuman di seluruh Desa Waya ini. Saya pun mengistirahatkan anak-anakku untuk turun minum atau ingin bermain dan berolahraga. Saya

juga mengistirahatkan diriku dan menuju kantin siswa, pusat penjualan makanan oleh siswa yang baru aktif minggu lalu. Sesampainya di sana, saya pun membeli bakwan dan bercanda dengan anak-anak yang di sana. Melihat saya di sana, beberapa anak juga menyusul ke kantin untuk ikut berbicara dengan diriku.. Lama-lama kantin makin rame dan mulai terasa panas. Haa.. Tidak apa-apa pikirku, toh diriku senang dikelilingi para siswa. Bagiku keramean, keriangan ini merupakan hadiah valentine untuk diriku.. Tiba-tiba.. “Selamat Hari Kasih Sayang, Pak!” ucap beberapa anak sambil menyodorkan kertas HVS yang telah dihias dan ditulis beberapa kalimat terimakasih juga bunga tulip yang dua hari sebelumnya telah kuajarkan kepada mereka. “Pak, ini juga Pak! Selamat Hari Kasih Sayang, Pak!” teriak anak-anak lain sambil menyodorkan kertas HVS ucapan terimakasih juga. Rasanya ingin menangis, mendapat pemberian hadiah kasih sayang dari mereka, anak-anak yang kuajar. “Terima kasih, anak-anak. Bapak senang sekali..” ucap diriku tak bisa berkata apa-apa. “Iya Pak, kami semua sayang Bapak..” kata anak-anak sambil berlari kabur. Hari ini terasa lengkap sekali. Diriku dan anak-anak dapat membagikan senyuman kepada warga desa dengan surat dan bunga. Diriku sendiri juga ungkapan terimakasih. Memang, apa yang kita dapat sepadan dengan apa yang kita beri. Mari menyebarkan senyuman dan kasih sayang, teman-teman. Selamat Hari Kasih Sayang!

(Patrick, PM IX SDN Waya)

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 15: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 15

Jejak Desa

“Guru!” Jawab anak-anak saat ditanya cita-cita mereka. Guru dimata anak-anak memang seorang pahlawan. Kata anak-anak guru memang banyak tahu, kata anak-anak guru memang paling sabar, kata anak-anak guru memang hebat. Tak ayal anak-anak sering meniru cara guru berbicara saat menjelaskan atau mengajarkan suatu pelajaran. Hal itu pun yang sayup-sayup saya dengar saat sedang asyik menjelaskan cara perkalian bersusun kepada anak-anak kelas besar. Fitri, salah satu anak di kelas tiga SD N Torosubang, desa Bajo yang telah lancer membaca sedang menemani seorang anak untuk menyelesaikan beberapa lembar buku ‘Membaca untuk Pemula ‘ dengan beberapa penjelasan sama seperti yang bisaa saya lakukan. Memang kemampuan membaca masih menjadi masalah paling besar di SD N Torosubang. Fitri saja menjadi salah satu dari dua orang anak di kelas tiga yang sudah bisa membaca, karena memang hanya dua anak yang lancar membaca, sisanya masih terbata-bata. Jadilah setiap malam saya menggelar acara belajar bersama di salah satu rumah warga. Mayoritas anak-anak datang meminta diajari membaca, sebagian meminta soal matematika. Sering saya kewalahan karena puluhan anak datang dan kemampuan anak membaca berbeda-beda. Kelas tiga merangkai empat huruf menjadi kata “b o l a “, sedangkan kelas lima sudah saya ajarkan kata “p e n g a l a m a n”. Pengalaman melihat Fitri dapat mengajarkan temannya merangakai kata, menjadikan saya menerapkan sistem tutor sebaya saat acara belajar bersama. Anak-anak bisa saling belajar dan mengajar sesama teman. Tutor sebaya atau pembelajaran oleh teman merupakan cara belajar yang dilakukan oleh seorang siswa yang memberikan bantuan dalam pembelajaran kepada siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami suatu pelajaran. Hebatnya anak-anak bisa sabar dan sekaligus memberi motivasi saat mengajar. Interaksi yang saya lihat saat belajar bersama kali ini tentu saja membuat saya tidak kewalahan lagi, justru meningkatkan semangat belajar antar siswa. Alhasil semakin tumbuh kelompok-kelompok kecil tutor sebaya di dusunTorosubang, desa Bajo. Anak-anak memang menghayati menjadi guru cilik bagi temannya, walau tidak sedang berada di kelas. Memang guru “cilik” pahlawan tanpa tanda jasa.(ditulis oleh Niesya, PM IX SDN Torosubang)

Pahlawan Cilik

Komik

(Nisa, PM IX SDN Bibinoi)

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 16: Inspirasi halmahera selatan

16 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

Cahaya ilmu

Dokter MatematikaPembelajaran akan lebih efektif dengan

melibatkan tutor sebaya. Tutor sebaya dapat membantu mengajar dan memotivasi teman-temannya untuk lebih mengerti pelajaran dengan bahasa dan cara yang sesuai dengan pergaulan mereka. Teknik tutor sebaya ini dapat menggunakan metode Dokter Matematika.

persiapan metode Dokter Matematika1. Guru mengajak siswa melakukan aktivitas Dokter Matematika dengan menjelaskan konsep kegiatan.2. Ruangan dibentuk seperti huruf U dan di depan kelas terdapat meja dan kursi untuk konsultasi.3.Guru memilih anak-anak yang pintar untuk menjadi dokter matematika.4. Dokter matematika duduk pada kursi konsultasi dan membuka antrian kepada para pasien.

Konsep Dokter MatematikaMetode Dokter Matematika melibatkan siswa yang lebih pintar untuk mengajar siswa yang masih belum paham. Siswa yang lebih pintar akan menjadi dokter, sementara siswa yang masih belum paham akan menjadi pasien. Setiap pasien akan konsultasi soal-soal kepada dokter matematika, kemudian dokter akan memberikan resep berupa langkah penyelesaian soal tersebut.

Cara-cara dalam konsultasi :1. Pasien mendaftar nama2. Nama dipanggil oleh Dokter Matematika sesuai nomor antrian3. Pasien duduk berhadapan dengan dokter dan menyampaikan keluhannya, misalnya : belum paham tentang pengaturan waktu, pemfaktoran, kali-kali berpangkat, dll.4. Dokter menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya.5. Setelah pasien memahami cara penyelesaiannya, dokter memberikan kertas HVS kepada pasien yang sudah digunting- gunting beserta soal-soal latihan.6. Selanjutnya pasien mengerjakan soal-soal latihan di kertas HVS yang diberikan oleh dokter.

7. Kemudian cara yang terakhir, hasil penyelesaian soal matematika yang dikerjakan oleh pasien digantung

Hasil Metode BelajarSiswa sangat antusias dalam belajar, seperti sedang bermain drama antara dokter dan pasien. Siswa yang kurang paham pun dapat mengerti dan menerima pembelajaran dengan menyenangkan

(Adenony Badrun, Pemuda Penggerak Desa SDN Marituso)

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 17: Inspirasi halmahera selatan

Exero 01, 5555 BLa BLa BLa 17

Murid-murid SDN Waya sedang mengikuti lomba gambar di halaman sekolah.

Dengan ketinting, perwakilan SDN Sawang Akar menuju Bajo untuk mengikuti lomba cerdas cermat.

Dua anak Desa Indong tetap ceria walaupun hampir tenggelam.

Dua anak Desa Belang-Belang sedang berjemur setelah berenang di laut.

Olimpiade Sains Kuark, kegiatan terakhir Pak Iswan Hasjim sebagai Kepala Dinas Pendidikan.

Sinta, murid SD N Indong sedang khusyuk berdoa saat upacara pembukaan OSN.

Foto Inspirasi

- Wujudkan Mimpi dalam Aksi

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015
Page 18: Inspirasi halmahera selatan

18 BLa BLa BLa Exero 01, 5555

Mari bergabung bersama kami menjadi penggerak pendidikan di

Rumah Inspirasi Halmahera Selatan

“Dari hati untuk negeri.”

ACER_E11
Textbox
Inspirasi Vol 1 Tahun 2015