Insomnia

download Insomnia

of 32

Transcript of Insomnia

INSOMNIA

Sindrom Insomnia Membutuhkan waktu lebih dari jam untuk tertidur (Trouble in falling asleep), atau tidur kembali setelah terbangun (sleep continuity interruption), sehingga siklus tidur tidak utuh dan menimbulkan keluhan gangguan kesehatan.

Dibagi 3 tipe : Transient Insomnia, berlangsung 2-3 hari Shorterm Insomnia, berlangsung sd 3 minggu. Longterm Insomnia, dalam periode waktu lebih lama dan biasanya disebabkan oleh kondisi medik atau psikiatrik tertentu.

Kesulitan untuk mulai tidur atau tetap tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan, selama paling kurang 1 bulan. Gangguan tidur menyebabkan penderitaan secara klinis yang bermakna atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya. Gangguan tidur tidak secara eksklusif selama perjalanan Narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan pernapasan, gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomnia. Bukan dari perjalanan suatu gangguan mental lain (depresi, kecemasan menyeluruh, delirium). Juga bukan dari efek langsung zat, atau suatu kondisi medis umum.

SEDIAAN OBAT DAN DOSIS ANJURANNo 1. Generik Nitrazepam Paten MOGADON DUMOLID HALCION Sediaan 5mg Dosis anjuran Dewasa 2 tab Lansia 1 tab Dewasa 2 tab Lansia 1 tab Dewasa 1 tab Lansia tab 1-2 mg/malam

2.

Triazolam

0,125MG

0,250MG

3.

Estazolam

ESILGAN

1 mg, 2mg Soft cap 500 mg

4.

Cloral Hidrat

Cloralhidrat 500

1-2 cap 15-30 mnt sbl tidur

Golongan BZ : NITRAZEPAM TRIAZOLAM ESTAZOLAM Golongan Non BZ : CLORAL HYDRATE PHENOBARBITAL Golongan BZ tidak menyebabkan REM supression dan rebound.

Macam-macam obat tidurBerdasarkan struktur kimianya obat tidur dapat dibagi menjadi : a. Turunan dari alkohol, aldehid dan keton, misalnya kloralhidrat, paraldehida, etklorvynol. 1. Kloralhidrat Merupakan obat tidur yang tertua,diketemukan pada tahun 1869 dan sangat efektif tanpa menimbulkan perasaan pusing-pusing pada keesokan harinya. Sayangnya pada penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada hati. Zat ini sekarang jarang digunakan lagi,karena dapat merangsang saluran lambung usus dan rasanya tidak enak.

Flurazepam Flurazepam diindikasikan sebagai obat untuk mengatasi insomnia. Hasil dari uji klinik terkontrol telah menunjukkan bahwa Flurazepam menguarangi secara bermakna waktu induksi tidur, jumlah dan lama terbangun selama tidur , maupun lamanya tidur. Mula efek hipnotik rata-rata 17 menit setelah pemberian obat secara oral dan berakhir hingga 8 jam. Efek residu sedasi di siang hari terjadi pada sebagian besar penderita,oleh metabolit aktifnya yang masa kerjanya panjang, karena itu obat Fluarazepam cocok untuk pengobatan insomia jangka panjang dan insomnia jangka pendek yang disertai gejala ansietas di siang hari.

Midazolam Midazolam digunakan agar pemakai menjadi mengantuk atau tidur dan menghilangkan kecemasan sebelum pasien melakukan operasi atau untuk tujuan lainnya Midazolam kadang-kadang digunakan pada pasien di ruang ICU agar pasien menjadi pingsan. Hal ini dilakukan agar pasien yang stres menjadi kooperatif dan mempermudahkan kerja alat medis yang membantu pernafasan. Midazolam diberikan atas permintaan dokter dan penggunaannya sesuai dengan resep dokter

Nitrazepam Nitrazepam juga termasuk golongan Benzodiazepine. Nitrazepam bekerja pada reseptor di otak (reseptor GABA) yang menyebabkan pelepasan senyawa kimia GABA (gamma amino butyric acid). GABA adalah suatu senyawa kimia penghambat utama di otak yang menyebabkan rasa kantuk dan mengontrol kecemasan. Nitrazepam bekerja dengan meningkatkan aktivitas GABA, sehingga mengurangi fungsi otak pada area tertentu. Dimana menimbulkan rasa kantuk, menghilangka rasa cemas, dan membuat otot relaksasi. Nitrazepam biasanya digunakan untuk mengobati insomnia. Nitrazepam mengurangi waktu terjaga sebelum tidur dan terbangun di malam hari, juga meningkatkan panjangnnya waktu tidur. Seperti Nitrazepam ada dalam tubuh beberapa jam, rasa kantuk bisa tetap terjadi sehari kemudian.

Estazolam Estazolam digunakan jangka pendek untuk membantu agar mudah tidur dan tetap tidur sepanjang malam. Estazolam tersedia dalam bentuk tablet digunakan secara oral diminum sebelum atau sesudah makan. Estazolam biasanya digunakan sebelum tidur bila diperlukan. Penggunaannya harus sesuai dengan resep yang dibuat oleh dokter anda. Estazolam dapat menyebabkan kecanduan. Jangan minum lebih dari dosis yang diberikan, lebih sering, atau untuk waktu yang lebih lama daripada petunjuk resep. Toleransi bisa terjad pada pemakaian jangka panjang dan berlebihan. Jangan gunakan lebih dari 12 minggu atau berhenti menggunakannnya tanpa konsultasi dengan dokter. Dokter anda akan mengurangi dosis secara bertahap. Anda akan mengalami sulit tidur satu atau dua hari setelah berhenti menggunakan obat ini.

Zolpidem Tartrate Zolpidem Tartrate bukan Hipnotika dari golongan Benzodiazepin tetapi merupakan turunan dari Imidazopyridine. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 10 mg. Zolpidem disetujui untuk penggunaan jangka pendek (biasanya dua minggu) untuk mengobati insomnia. Pengurangan waktu jaga dan peningkatan waktu tidur hingga 5 minggu telah dilakukan melalui uji klinik yang terkontrol. Insomnia yang bertahan setelah 7 hingga 10 hari pengobatan menandakan adanya gangguan jiwa atau penyakit. Insomnia bertambah buruk atau tingkah laku dan pikiran yang tidak normal secara tiba-tiba merupakan konsekwensi pada penderita dengan gangguan kejiwaan yang tidak diketahui atau gangguan fisik.

EFEK SAMPING Supresi SSP pada saat tidur: Hati hati pada pasien dengan insufisiensi pernafasan, uremia, dan gangguan hati, karena dengan efek supresi SSP tersebut menimbulkan penurunan fungsi SSP, sehingga memudahkan timbulnya koma. Juga pada lansia dapat menimbulkan over sedasi sehingga resiko jatuh dan trauma menjadi besar, yang sering terjadi adalah Hip Fracture. 2. Hypnotics are unique among medication in that their clinical effects is also their major side effect - that is sleepiness. 3. Penggunaan lama gol BZ dapat terjadi disinhibiting effect yang menyebabkan rage reaction (perilaku menyerang dan ganas).

4. Efek samping karena faktor farmakokinetik obat - waktu paruh pendek (sekitar 4 jam eq. Triazolam) = gejala reboun lebih berat pada pagi harinya dan dapat terjadi panik. - waktu paruh sedang (eq. Estazolam), gejala rebound lebih ringan. - waktu paruh panjang (eq. Nitrazepam), menyebabkan gejala hang over pada pagi harinya dan intensifying day time sleepiness.

INTERAKSI OBATAntiInsomnia + CNS Depressant (alkohol, dll), akan terjadi potensiasi efek penekanan (supresi) SSP yang dapat menyebabkan oversedasi atau kegagalan nafas (respiratory failure). Obat gol. BZ tidak meng Induce hepatic microsomal enzymnes atau produce protein binding displacement, sehingga jarang menimbulkaninteraksi obat atau dengan kondisi medik tertentu. Over dosis jarang menimbulkan kematian, tetapi bila disertai alkohol atau CNS Depressants lain, resiko kematian meningkat.

CARA PENGGUNAANInitial Insomnia = sulit masuk ke dalam proses tidur, obatnya bersifat Sleep Inducing antiInsomnia, yaitu Gol. BZ (short acting). Misalnya pada gangguan anxietas. Delayed Insomnia = proses tidur terlalu cepat berakhir dan sulit masuk kembali ke proses tidur selanjutnya. Obat yang dibutuhkan bersifat Prolong latent phase anti-Insomnia, yaitu gol. Heterosiklik antidepressant (Trisiklik dan tetrasiklik). Misalnya pada gangguan depressi

Broken Insomnia = siklus proses tidur yang normal tidak utuh dan terpecahpecah menjadi beberapa bagian (multiple awakening). Obat yang dibutuhkan bersifat Sleep Maintaining anti-insomnia, yaitu gol phenobarbital dan atau gol BZ (loong acting). Misalnya pada gangguan Stres Psikososial.

DOSISPemberian tunggal dosis anjuran 15 30 mnt sbl tidur. Dosis awal dinaikkan sampai dosis efektif dan pertahankan sampai 1-2 minggu, selanjutnya tapering off. Pada lansia dosis harus lebih kecil, dan peningkatan dosis perlahan-lahan, untuk menghindari oversedasi dan intoksikasi. Ada laporan penggunaan antidepressant sedatif dosis kecil 2-3 kali seminggu (TIDAK SETIAP HARI). Untuk insomnia lansia efektif.

LAMA PEMBERIANSebaiknya 1-2 minggu, agar resiko ketergantungan keil. Penggunaan lebih dari 2 minggu dapat menimbulkan perubahan Sleep EEG, yang menetap sekitar 6 bulan. Kesulitan penghentian sering karena Psychological Dependence (habituasi), sebagai akibat rasa nyaman setelah gangguan tidur dapat ditanggulangi.

PERHATIAN KHUSUSKI : Sleep apnoe syndrome, Congestive Heart Failure, chronic Respiratory Disease BZ pada wanita hamil mempunyai resiko Teratogenic efect (contoh cleftpalate abnormalities), khususnya trimerter I, BZ juga diekskresi melalui ASI, dapat berefek pada bayi(penekanan fungsi SSP).

diazepam (valium)Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Oral : Ansietas, 2 mg 3 kali sehari jika perlu dapat dinaikkan menjadi 15-30 mg sehari dalam dosis terbagi; Lansia (atau yang sudah tidak mampu melakukan aktivitas) setengah dosis dewasa Insomsia yang disertai ansietas, 5-15 mg sebelum tidur. Anak-anak, night teror dan somnambulisme, 1-5 mg sebelum tidur. Injeksi i.m atau injeksi i.v lambat : (kedalam vena besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit)untuk ansietas akut berat, pengendalian serangan panik akut

Farmakologi Tempat yang pasti dan mekanisme kerja benzodiazepin belum diketahui pasti, tapi efek obat disebabkan oleh penghambatan neurotransmiter GABA. Obat ini bekerja pada limbik, talamus, hipotalamus pada sistie saraf pusat dan menghasilkan efek ansiolitik, sedatif, hipnotik, relaksan otot skelet dan antikonvulsan. Benzodiazepin dapat menghasilkan berbagai tingkat depresi SSP- mulai sedasi ringan sampai hipnosis hingga koma. (AHFS.p.2402)

Kontraindikasi Depresi pernafasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi

Efek Samping Efek samping pada susunan saraf pusat : rasa lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala, mimpi buruk dan efek amnesia. Efek lain : gangguan pada saluran pencernaan, konstipasi, nafsu makan berubah, anoreksia, penurunan atau kenaikan berat badan, mulut kering, salivasi, sekresi bronkial atau rasa pahit pada mulut. (AHFS p.2389-2392)

BromazepamAnxiolitik Komposisi : Setiap tablet Lexotan 1.5, 3, 6 mg mengandung : bromazepam (7-bromo-l, 3-dihydro-5-(2-pyridyl)2H-l, 4-benzodiazepm2-one ) 1,5 mg, 3 mg, 6 mg. Khasiat : Pada dosis rendah Lexotan secara selektif mengurangi ketegangan dan kecemasan. Pada dosis tinggi,khasiat sedatif dan relaksasi otot akan tampak.

Peringatan dan perhatian : Bromazepam tidak dianjurkan pada penderita yang hipersensitif terhadap obatini.Hati-hati pada penderita myasthenia gravis dan glaukoma sudut sempit. Prinsip kedokteran tidak menganjurkan pemberian obat apapun pada kehamilan,terutama pada trimester pertama kecuali bila sangat diperlukan.Zat aktif Lexotan dapat melalui air susu ibu tidaklah dapat dielakkan,ibu menyusui tidak boleh memakai Lexotan secara teratur.Pada empat sampai enam jam pertama setelah pemakaian dosis tinggi,penderita harus menghindari mengendarai kendaraan atau menjalankan alat mesin yang berbahaya,karena Lexotan dapat merubah reaksi penderita.Pada pengobatan jangka panjang dengan dosis tinggi,seperti halnya dengan semua obat hipnotik sedative dan tranquilizer,ketergantungan fisik dan psikis dapat terjadi pada individu yang cenderung ketergantungan fisik daan psikis.

Efek samping : mempunyai toleransi yang baik pada dosis pengobatan."Fatique","drowsiness" dan kelemahan ototyang timbul pada dosis tinggi jarang terjadi. Gejala tersebut menghilang bila dosis diturunkan.Walaupun tidak terjadi efek toksik pada darah atau fungsi hati atau fungsi finjal yang dilaporkan.Dari laporan klinis,pengavvasan nitungjenis darah an fungsi hati dianjurkan pada pengobatan jangka panjang. Pengobatan dengan Lexotan harus dihentikan bila terjadi reaksi paradoksikal seperti ansietas, halusinasi,insomnia atau eksitasi.

Interaksi obat: Seperti dengan semua obat psikoaktif,efek dari Lexotan dapat diperkuat oleh alkohol.Bila Lexotan dikombinasi dengan obat yang bekerja disusunan syaraf pusat seperti neuroleptik,tranquilizer,antidepresi,hipnot ik,analgesik dan anestesi, efek sedatif sentral akan dipengaruhi.

BARBITURATKI Insomnia yang disebabkan oleh nyeri,porfiria,hamil,menyusui, hindari pada anak, dewasa muda,usia lanjut, pasien debil, dan juga pasien dengan penyalahgunaan obat dan alkohol. Interaksi: alkohol dan anti aritmia ES : mengantuk, pusing,ataksia, depresi pernafasan, reaksi hipersensitifitas,nyeri kepala

Apnea tidurApnea tidur (bahasa Inggris: sleep apnea atau sleep apnoea) adalah gangguan tidur dengan kesulitan bernapas (apnea = "tanpa napas") berulang kali ketika sedang tidur. Ada dua jenis sleep apnea: Central dan Obstructive. Terdapat juga jenis campuran. Orang yang menderita hal ini biasanya tidak sadar, walaupun setelah bangun. Sleep apnea dikenali sebagai masalah oleh orang lain yang mengamati, atau dapat dikenali dari akibatnya terhadap tubuh (sequelae). Diagnosa sleep apnea dilakukan dengan polysomnography. Apnea dapat juga diartikan sebagai berhentinya pernapasan untuk sementara. Dyspnea yang dibarengi dengan apnea dapat menyebabkan terjadinya awal sebuah kematian.

NarkolepsiNarkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang ditandai dengan kejadian tertidur tiba-tiba di siang hari, dan juga kondisi mengantuk yang terusmenerus. Dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur, dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaan sadar. Hampir sepanjang waktu ia mengantuk. Rasa kantuk biasanya hilang setelah tidur selama 15 menit, tetapi dalam waktu singkat kantuk sudah menyerang kembali. Sebaliknya di malam hari, banyak penderita narkolepsi yang mengeluh tidak dapat tidur (mengalami imsomnia)

Penanganan Bila terdapat pola narkolepsi yang terus bertahan pada orang dewasa atau mengantuk pada tengah-tengah kegiatan yang sedang berjalan, suatu masalah emosi yang berat mungkin mendasari gangguan tidur itu, dan ini biasanya memerlukan psikoterapi yang luas. Disamping itu, dapat pula digunakan obat-obatan (resep dokter) perangsang (stimulan), seperti fedrin, amfetamin, dekstroamfetamin dan metilfenidat, bisa membantu mengurangi narkolepsi. Dosisnya disesuaikan agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan, seperti kegelisahan, terlalu aktif atau penurunan berat badan. Untuk mengurangi katapleksi, biasanya diberikan obat anti-depresi, yaitu imipramin. Akan tetapi perlu dikemukakan karena penyebabnya belum diketahui dengan jelas, maka perawatan atau pengobatannya secara efektif belum juga diketahui sampai sekarang.