Case Insomnia

30
Pembimbing : dr. Denny J Rotinsulu, Sp.KJ Rudy Manggasa INSOMNIA E.C GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS ) Laporan Kasus

Transcript of Case Insomnia

Page 1: Case Insomnia

Pembimbing :dr. Denny J Rotinsulu, Sp.KJ

Rudy Manggasa

INSOMNIA E.C GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS )

Laporan Kasus

Page 2: Case Insomnia

• Nama : Ny. H• Umur : 45 tahun• Jenis Kelamin : wanita• Agama/Suku : Islam/Bugis• Status : menikah• Pendidikan : D3 kebidanan• Pekerjaan : Staff desa dan Bidan• Alamat : Jl. Perjuangan RT 08

Separi Tenggarong

Page 3: Case Insomnia

Status Praesens

Status internusKeadaan Umum : baikKesadaran : compos mentis,

GCS E4 V5 M6

Tanda vital Tekanan darah : 150/90 mmHgNadi : 104x/menitRespirasi : 20x/menitSuhu : 36,5C

Page 4: Case Insomnia

Status Praesens

• Sistem kardiovaskuler : tidak didapat kan kelainan• Sistem respiratorik : tidak didapatkan kelainan• Sistem gastrointestinal : tidak didapatkan kelainan• Sistem urogenital : tidak didapatkan kelainan• Kelainan khusus : tidak didapatkan kelainan

Status Neurologikus

Panca indera : tidak didapatkan kelainanTanda meningeal : tidak didapatkan kelainanTekanan intrakranial : tidak dilakukan pemeriksaan

Page 5: Case Insomnia

Mata

• Gerakan : normal• Pupil : isokor, midriasis • Diplopia : tidak ditemukan• Visus : tidak dilakukan pemeriksaan

Page 6: Case Insomnia

Status Pskiatrikus

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan heteroanamnesis.

Sumber heteroanamnesa adalah anak pasien yang tinggal bersama pasien.

Sebab utama pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUD AW. Sjahranie Samarinda adalah pasien sering merasa mudah cemas.

Page 7: Case Insomnia

Autoanamnesis

• Menurut pengakuan pasien, keadaan ini dialami oleh pasien sudah sejak ± 1 bulan yang lalu hingga sekarang. Kecemasan tersebut timbul sejak pasien membaca SMS di Hanphone suaminya yang bernada gombal. Pasien tidak mengetahui apakah itu SMS dari laki-laki ataupun perempuan karena tidak ada namanya di kontak HP suaminya. Saat Suami nya ditanya ,Suami nya mengatakan tidak perlu khawatir dan mengatakan itu tidak benar . Sampai sekarang walaupun itu benar atau tidak pasien selalu kepikiran suaminya selingkuh ataupun memiliki istri baru. Pada saat tidur pun, pasien tetap merasakan kecemasan tersebut sehingga pasien hampir selalu tidak pernah merasakan ketenangan apabila tidur. Sehingga pasien merasa sulit untuk memulai tidur. Pasien mengatakan bahwa matanya memang terpejam namun perasaannya selalu tidak tenang dan sebentar-sebentar pasien selalu membolak-balikan badannya bila tidur. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya sering tidak bisa fokus/berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang ia lakukan karena selalu merasa tidak tenang dan gelisah. Pasien juga mengaku nafsu makan nya menurun.

Page 8: Case Insomnia

• Pasien juga di istirahat kan sementara dari tempat nya bekerja sebagai staff desa oleh pimpinan nya karena pasien tidak konsentrasi dalam bekerja. Pasien selalu kepikiran suaminya selingkuh saat kerja. Pasien tidak pernah merasa ada yang salah dalam pernikahan mereka.

• Pasien juga sering merasa berdebar-debar dan tangan nya sering terasa lembab . Namun pasien tidak pernah merasa tidak berguna lagi dalam keluarga.

Page 9: Case Insomnia

HeteroanamnesisMenurut pengakuan anak pasien , ibunya mulai terlihat cemas saat ibunya membaca SMS di HP bapaknya yang bernada gombal yang dikira dari seorang wanita. Anak pasien pernah menanyakan ke bapaknya apa bapak punya istri baru dan bapak nya marah dan mengatakan tidak ada. Menurut pengakuan anaknya, Ibunya selama di rumah terlihat cemas ,namun tidak pernah menyendiri,beliau selalu ingin terlihat didepan anaknya tidak terjadi apa-apa walaupun mereka semua tahu keadaannya. Ibunya juga tidak pernah berbicara sendiri ataupun merenung di kamar. Komunikasi dengan tetangga juga baik dan pekerjaan rumah juga di kerjakan walaupun sejak saat itu anaknya tidak mengijinkan dan selama itu pekerjaan rumah di kerjakan oleh anak-anaknya. Pasien juga tidak pernah berusaha bunuh diri ataupun menarik diri dari keluarga. Selama ini ibunya juga mengalami nafsu makan yang berkurang , yang biasa makan 3 kali sehari menjadi 1 kali sehari.

Page 10: Case Insomnia

Riwayat penyakit dahulu

Tidak ada riwayat trauma pada kepala Tidak ada riwayat konsumsi alkohol, narkoba, atau rokok

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki gejala / gangguan yang sama dengan pasien

Gambaran kepribadian dan Premorbid

Pasien merupakan pribadi yang senang bergaul, dan mudah sekali berteman. Jika ada permasalahan-permasalahan, pasien selalu

menceritakannya kepada suami dan terkadang kepada anak-anaknya.

Page 11: Case Insomnia

Faktor pencetus

Kecemasan ini timbul dilator belakangi SMS di HP suaminya yang bernada gombal dari seseorang berkali-kali, OS merasa suaminya

selingkuh walaupun itu tidak benar.

Riwayat sosial ekonomi

Pasien berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah

Page 12: Case Insomnia

Genogram

Pasien merupakan anak ke-4 dari enam bersaudara

Page 13: Case Insomnia

Ikhtisar Pemeriksaan• Kesan umum : rambut warna hitam, kulit kuning langsat, penampilan

rapi, tenang, sangat kooperatif• Kontak : verbal baik, visual baik• Kesadaran : orientasi waktu baik, tempat baik, orang baik;

atensi baik• Emosi : labil• Afek : sesuai, sedih • Proses pikir : arus pikiran cepat; koherensi; waham • Intelegensia : cukup• Persepsi : halusinasi & ilusi • Psikomotor : normal• Kemauan : ADL mandiri, pekerjaan (+) normal, Sosial (+)

normal• Insight : baik

Page 14: Case Insomnia

Usulan pemeriksaan penunjang

• Elektrokardiogram

• Pemeriksaan darah lengkap dan urine lengkap

Page 15: Case Insomnia

Formulasi Diagnosis

• Seorang wanita usia 45 tahun, beragama Islam, status menikah, D3 kebidanan, bekerja sebagai Staff desa dan bidan, tinggal di tenggarong. Datang berobat ke Poliklinik Psikiatri RSUD A.W. Sjahranie Samarinda pada hari sabtu 16 November 2010 pukul 10.00 WITA

• Pasien mudah mengalami kecemasan sejak 1 bulan lalu sejak melihat SMS di HP suaminya yang bernada gombal entah dari sapa. Keluhan ini disertai perubahan perilaku pasien dimana pasien mengeluh gelisah , susah tidur, berpikiran suaminya selingkuh, kurang kosentrasi, nafsu makan berkurang, tegang, berdebar-debar, perasaan takut, palpitasi,perasaan tidak enak di lambung

Page 16: Case Insomnia

• Pasien merupakan pribadi yang senang bergaul, dan mudah sekali berteman. Jika ada permasalahan-permasalahan, pasien selalu menceritakannya kepada suami dan terkadang kepada anak-anaknya.

• Tidak ada kesulitan dalam bersosialisasi pada kehidupan pasien sehari-hari. Dalam hal ADL, pasien dapat melakukannya secara mandiri. Tidak terdapat hendaya yang cukup berarti dalam kehidupan sehari-hari pasien.

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, tekanan darah cukup tinggi yaitu 150/90 mmHg, nadi 104 x/menit, frekuensi nafas = 20 x/menit, suhu =36,50C.

Formulasi Diagnosis

Page 17: Case Insomnia

• Dari pemeriksaan psikiatri, didapatkan penampilan rapi, gelisah, sedih dan menangis, sangat kooperatif, kontak verbal & visual yang baik, emosi labil, afek sesuai sedih, orientasi baik, baik, arus pikiran cepat, koheren, waham , halusinasi & ilusi , intelegensia cukup, ADL mandiri, psikomotor normal, tidak ada gangguan pada insight

Formulasi Diagnosis

Page 18: Case Insomnia

Penatalaksanaan

Psikofarmakologis Clobazam 10 mg 2x ½ tab

Psikoterapi -Dukungan keluarga berupa pengertian dan perhatian terutama suami pasien-Mengajak pasien melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menambah rasa kepercayaan diri agar pasien dapat meningkatkan kualitas hidup-Mengajak pasien untuk lebih meningkatkan kegiatan keagamaan agar mendapatkan ketenangan lahir dan batin

Page 19: Case Insomnia

Prognosis• Dubia ad bonam

Page 20: Case Insomnia

PEMBAHASAN

Gejala dan Tanda yang didapatkan Teori

Pasien mulai khawatir dan cemas sejak mebaca SMS di HP suaminya yg bernada gombal

Gelisah Pikiran suaminya selingkuh atau punya istri lagi Tegang Susah tidur Nafsu makan berkurang Berdebar-debar Tangan lembab Palpitasi Perasaan tidak enak dilambung Perasaan takut Kurag kosentrasi

Keluhan Kognitif dan Psikologis -Perasaan cemas, khawatir, was-was -Ragu-ragu untuk bertindak atau memutuskan sesuatu, takut salah. -Perasaan takut dalam situasi, obyek atau keadaan tertentu (sendirian, gelap, kamar tertutup, berada di

ketinggian dsb.) -Tidak enak, gelisah -Takut mati, takut menjadi gila atau pikiran-pikiran yang cenderung negatif baik terhadap diri-sendiri ataupun

lingkungan -Merasa tegang -Insomnia, sulit untuk memulai (jatuh) tidur/early insomnia -Mudah terkejut, terlalu waspada -Mudah marah (iritable) -Perasaan cemas tersebut mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan penderita sehingga fungsi

pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilakunya terpengaruhiTanda Obyektif -Penderita tampak gugup, gelisah, tidak dapat duduk santai -Suara bergetar, gagap -Palpitasi -Hiperventilasi -Berkeringat banyak atau telapak tangan dan kaki lembab Kardiovaskuler -Palpitasi (berdebar-debar/deg degan : Jawa) -Nyeri dada, dada terasa panas Respirasi -Nafas pendek -Dispnoe (sesak nafas) -Hiperventilasi (frekuensi nafas sering) Gastrointestinal -Mulut kering -Tenggorokan seperti tercekik; tenggorokan kering -Perasaan tidak enak di lambung -Nausea dan vomitus (mual dan muntah) -Diare · Genitourinarius -Sering berkemih -Nyeri saat berkemih -Ejakulasi prematur -Impotensia ·Sistim Muskuloskeletal -Nyeri otot kepala terutama otot leher -Sakit dan nyeri otot · Kulit -Keringat berlebihan -Telapak tangan dan kaki basah dan terasa dingin

Page 21: Case Insomnia

Anxietas adalah perasaan yang difius, yang sangat tidak menyenangkan, agak tidak menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini disertai dengan suatu atau beberapa reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi seseorang tertentu.  Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besan. Perasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak dan gelisah.

Beberapa teori tentang gangguan anxietas: TEORI PSIKOLOGIS

Teori Psikoanalitik Teori perilaku Teori Eksistensial

TEORI BIOLOGIS Susunan Saraf Otonom Neurotransmiten Penelitian genetika Penelitian Pencitraan Otak

BENTUK GANGGUAN ANXIETAS

Gangguan Panik Gangguan Fobik Gangguan Obsesif-kompulsif Gangguan Stres Pasca Trauma Gangguan stres Akut Gangguan Anxietas Menyeluruh.

Page 22: Case Insomnia

Keluhan Kognitif dan Psikologis

-Perasaan cemas, khawatir, was-was -Ragu-ragu untuk bertindak atau memutuskan sesuatu, takut salah. -Perasaan takut dalam situasi, obyek atau keadaan tertentu (sendirian, gelap, kamar tertutup, berada di ketinggian dsb.) -Tidak enak, gelisah -Takut mati, takut menjadi gila atau pikiran-pikiran yang cenderung negatif baik terhadap diri-sendiri ataupun lingkungan -Merasa tegang -Insomnia, sulit untuk memulai (jatuh) tidur/early insomnia -Mudah terkejut, terlalu waspada -Mudah marah (iritable) -Perasaan cemas tersebut mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan penderita sehingga fungsi pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilakunya terpengaruhi

Page 23: Case Insomnia

Keluhan Fisik

Neurologik dan Vaskuler -Sakit kepala, pusing, kepala terasa enteng -Nggliyer (dizziness), seperti mau pingsan -Vertigo (pusing berputar) -Tangan gemetaran -Pandangan kabur -Baal dan kesemutan

Kardiovaskuler -Palpitasi (berdebar-debar/deg degan : Jawa) -Nyeri dada, dada terasa panas

Respirasi -Nafas pendek -Dispnoe (sesak nafas) -Hiperventilasi (frekuensi nafas sering

Gastrointestinal -Mulut kering -Tenggorokan seperti tercekik; tenggorokan kering -Perasaan tidak enak di lambung -Nausea dan vomitus (mual dan muntah) -Diare ·

Page 24: Case Insomnia

Genitourinarius -Sering berkemih -Nyeri saat berkemih -Ejakulasi prematur -Impotensia

Sistim Muskuloskeletal -Nyeri otot kepala terutama otot leher -Sakit dan nyeri otot ·

Kulit -Keringat berlebihan -Telapak tangan dan kaki basah dan terasa dingin

Tanda Obyektif -Penderita tampak gugup, gelisah, tidak dapat duduk santai -Suara bergetar, gagap -Palpitasi -Hiperventilasi -Berkeringat banyak atau telapak tangan dan kaki lembab

Page 25: Case Insomnia

Mekanisme kerja obat anti-anxiestas adalah :meningkatkan aktivitas GABAmeningkatkan produksi serotonin pada otak dan menurunkan dopamine

Farmakoterapi

Page 26: Case Insomnia

obat golongan anti anxietas :1.Benzodiazepine- Diazepam (Valium, Mentalium, Lovium)- Chlordiazepoxide (Arsitran, Cetabrium)- Bromazepam (Lexotan)- Lorazepam (Ativan, Renaquil, Merlopan)- Prazepam (Equipax)- Oxazolam (Serenal-10)- Alprazolam (Xanax, Alganax, Calmlet)- Clorazepate (Tranxene)- Clobazam (Frisium)

2.Non-Benzodiazepine- Buspirone (Buspar, Tran-Q, Xiety)- Sulpiride (Dogmatil-50)- Hydroxyzine (Iterax)

Page 27: Case Insomnia

Efek samping obat anti anxietas dapat berupa :• sedasi(rasa mengantuk, kewasapadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif melemah)• relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah)

Obat-obatan yang lazim digunakan untuk menatalaksana gangguan tidur adalah obat golongan benzodiazepin (kerja pendek/ masa paruh obat <10 jam: misalnya triazolam; kerja menengah/ masa paruh obat 10-20 jam: misalnya alprazolam, lorazepam, estazolam; kerja panjang/ masa paruh obat >20 jam: misalnya diazepam, clonazepam)

Obat golongan benzodiazepin kerja pendek efektif untuk mengatasi insomnia karena kesulitan untuk memulai tidur (sleep-onset insomnia), sedangkan untuk mengatasi insomnia karena terbangun lebih awal/ dini hari, obat golongan benzodiazepin kerja menengah lebih bermanfaat. Obat golongan benzodiazepin kerja panjang tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada orang usia lanjut.

Page 28: Case Insomnia

Pendekatan psikoterapetik utama untuk gangguan kecemasan umum adalah kognitif-perilaku, suportif, dan berorientasi-tilikan

Pendekatan kognitif secara langsung menjawab distorsi kognitif pasien yang dihipotesiskan, dan pendekatan perilaku menjawab keluhan somatik secara langsung. Teknik utama yang digunakan dalam pendekatan kognitif dan perilaku adalah lebih efektif dibandingkan teknik tersebut jika digunakan sendiri-sendiri.

Terapi suportif menawarkan ketentraman dan kenyamanan bagi pasien,

Psikoterapi berorientasi-tilikan memusatkan untuk mengungkapkan konflik bawah sadar dan mengenali kekuatan ego.

. Tujuan pendekatan dinamika adalah untuk meningkatkan toleransi kecemasan pasien (didefmisikan sebagai kemampuan untuk mengalami kecemasan tanpa hares melampiaskannya), bukannya untuk menghilangkan kecemasan.

psikoterapi

Page 29: Case Insomnia

Prognosis

Dengan kombinasi farmakoterapi dan psikoterapi, anxietas sekarang ini dapat disembuhkan dengan baik. Namun dalam praktek sehari-hari sering pasien diberikan anxiolitik saja dan tanpa kontrol yang ketat. Pada penderita seperti ini maka prog-nosisnya buruk atau minimal dubia

Page 30: Case Insomnia

GRACIAS