INOVASI BMKG UNTUK INDONESIA -...

13
VOLUME III NOMOR 7 JULI 2019 ISSN 2548-9801 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI BMKG INOVASI BMKG UNTUK INDONESIA DOMINASI ANGIN TIMURAN DI BANDARA I GUSTI NGURAH RAI BALI MEMASUKI MUSIM KEMARAU HARI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA KE-72 TAHUN 2019

Transcript of INOVASI BMKG UNTUK INDONESIA -...

1 Meteodrome, Maret 2019

VOLUME III NOMOR 7 JULI 2019 ISSN 2548-9801

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI

BMKG

INOVASI BMKG UNTUK

INDONESIA

DOMINASI ANGIN TIMURAN DI BANDARA I GUSTI NGURAH RAI

BALI MEMASUKIMUSIM KEMARAU

HARI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA KE-72 TAHUN 2019

3 Meteodrome, Juli 2019

Sapa EditorHUT BMKG

Memperingati HUT BMKG

Bulan Juli 2019 BMKG telah memasuki usia 72 tahun. Di usia yang tak lagi muda ini, BMKG terus melakukan inovasi di berbagai aspek guna meningkatkan kualitas pelayanan jasa

kepada masyarakat. Adapun tema yang diambil pada hari ulang tahun BMKG Nasional yaitu “Inovasi BMKG untuk Indonesia Sejahtera”. Dalam sambutannya pada saat memimpin upacara peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Kepala BMKG Prof. Ir Dwikorita Karnawati, M.Sc, Phd berharap semoga BMKG menjadi lembaga yang makin dipercaya, dibutuhkan kehadirannya dan makin membanggakan di kancah nasional maupun internasional.

Pada bulletin edisi kali ini selain bahasan tetap mengenai kondisi cuaca di Bandara Ngurah Rai selama bulan Juni 2019, akan diulas juga mengenai kegiatan dalam memperingati HUT BMKG Nasional.

Akhir kata kami ucapkan selamat ulang tahun BMKG Nasional yang ke-72 tahun serta selamat merayakan hari Raya Galungan dan Kuningan, selamat membaca.

Tim Redaksi

Diterbitkan oleh:Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai - Denpasar

Gedung GOI Lt. II Bandara Ngurah Rai DenpasarKodepos 8036103619359754 | 036170160103619351124 | 03619356665

[email protected]

Website:http://ngurahrai.bali.bmkg.go.id/

Sapa EditorMengenal lebih dekat tentang LIDARDAFTAR ISI

04Suhu, Kelembaban, dan

Tekanan Udara :Suhu, Kelembaban dan Tekanan

Udara Bulan Juni 2019

03Sapa Editor :

Memperingati HUT BMKG

07Analisis Angin :

Dominasi Angin Timuran di Ban-dara I Gusti Ngurah Rai

10Analisa Kejadian Cuaca

Bermakna :Bali Memasuki Musim Kemarau

16Fokus :

Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ke-72 Tahun

2019

REDAKSI

Pelindung Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah RaiPenasihat Kepala Seksi Observasi Kepala Seksi Data dan Informasi Kepala Sub Bagian Tata UsahaPemred Tanti Prasetya Prima DewiWakil Pemred Gde Sudika PratamaSekretaris Rahma Fauzia YusharAnggota Redaksi Pande Hadi Wiguna Putu Eka Tulistiawan Ni Luh Putu Sri Ariastuti Bonggo Pribadi Sangsang Firmansyah Muh. Khamdani Suyatno Dewa Gede Agung Mahendra Apritarum Fadianika I Kadek Mas Satriyabawa Dewa Ayu Kade Wida Luh Novita Ari Wardani Aulia Siti Syahdian Ni Made Dwijayanti Made Nanda Putri A. M. Kadek SumajaDistribusai & Percetakan I Wayan Subakti Putri Kusuma Kusumastuti Kadek Winasih Devi Dwita Meiliza

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI

WEATHER SERVICE FOR FLIGHT SAFETY22

Galeri Kegiatan : Kunjungan Kepala BMKG di

Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai

foto : www.trover.com

Cover by : google

Rahajeng Nyanggra Rahina Jagat Galungan lan Kuningan

54 Meteodrome, Juli 2019

Suhu, Tekanan dan Kelembaban UdaraAPRIL 2019

Foto by @pandephw

Suhu, Tekanan dan Kelembaban UdaraJUNI 2019

Oleh : Aulia Siti Syahdian Luh Novita Ari Wardani

SUHU, KELEMBABAN, DAN TEKANAN UDARA DI BULAN JUNI 2019

Suhu udara rata-rata bulan Juni 2019 di Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai

Suhu udara dan kelembaban udara merupakan parameter cuaca yang dapat langsung kita rasakan. Baik suhu udara maupun kelembaban udara memiliki hubungan yang erat, yaitu semakin tinggi suhu udara maka kelembaban udaranya semakin rendah. Selain itu terdapat pula unsur tekanan udara yang dapat memengaruhi parameter

cuaca lainnya seperti angin dan pembentukan awan.

Bulan Juni telah memasuki musim kema-rau yang terjadi dikarenakan sedikitnya jum-lah tutupan awan sehingga pada malam hari gelombang panas dari bumi dapat langsung dilepaskan ke atmosfer dan mengakibatkan udara terasa dingin ketika dini hari. Sebali-knya pada siang hari, gelombang panas dari matahari dapat masuk secara langsung tanpa penghalang. Hal ini yang mengakibatkan suhu udara lebih panas. Selain itu, kelembaban udara yang rendah juga terjadi ketika musim kemarau. Tekanan udara sebagai penggerak angin juga ikut andil memengaruhi kondisi tersebut. Tekanan udara yang tinggi berkaitan dengan cuaca baik (tidak ada hujan), sedang-kan tekanan udara yang rendah erat kaitannya dengan pembentukan awan yang banyak dan terjadi hujan.

Pada bulan-bulan sebelumnya yaitu bulan April hingga Mei terjadi penurunan suhu udara

dan kelembaban udara rata-rata harian, se-dangkan terjadi kenaikan nilai tekanan udara rata-rata hingga ± 1,8 hPa. Bagaimana dengan kondisi ketiga parameter cuaca tersebut pada bulan Juni? Apakah terjadi perubahan yang signifikan atau tidak? Mari simak ulasannya dengan lebih terperinci.

Data hasil observasi di Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai menunjukkan suhu udara rata-rata pada bulan Juni 2019 yaitu 26,0°C, suhu maksimum rata-rata mencapai 29,1°C, sedangkan suhu minimum rata-ratan-ya tercatat 24,1°C. Jika dibandingkan dengan normal data yang meliputi suhu udara rata-ra-ta, suhu maksimum, dan suhu minimum yaitu berturut-turut 26,5°C; 29,8°C; dan 24,8°C. Da-ta-data tersebut disajikan dalam bentuk grafik untuk memudahkan melihat perbedaan yang terjadi.

76 Meteodrome, Maret 2019

NORMAL, ANGIN BARATAN MASIH MENDOMINASI

DI BANDARA NGURAH RAI

Kondisi AnginAPRIL 2019

DOMINASI ANGIN TIMURAN DI BANDARA I GUSTI NGURAH RAIOleh : Gede Sudika Pratama

Dinamika AnginAngin Juni 2019

Suhu, Tekanan, Kelembaban Udara Juni 2019

Kelembaban dan Tekanan udara bulan Juni 2019 di Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai

Suhu udara rata-rata harian pada bulan Juni berkisar antara 24,4°C hingga 27,3°C. Kisaran suhu rata-rata ini masih tergolong normal yaitu 26,5°C, akan tetapi mengalami penurunan dari suhu udara rata-rata pada bulan sebelumnya. Suhu maksimum tertinggi tercatat pada tang-gal 15 Juni 2019 yaitu 29,8°C, sedangkan suhu maksimum terendah yaitu 28,4°C yang tercatat pada tanggal 21 Juni dan 26 Juni 2019. Rata-rata suhu maksimum pada bulan tersebut mencapai 29,1°C, nilai ini lebih rendah dibandingkan den-gan normal datanya. Hal ini mengindikasikan

bahwa suhu udara pada siang hari cenderung lebih dingin dari kondisi normalnya. Suhu min-imum rata-rata pada bulan Juni 2019 tercatat 24,1°C, lebih rendah dibandingkan dengan nor-mal datanya yang mencapai 24,8°C, mengind-ikasikan bahwa suhu udara pada malam hari hingga dini hari cenderung lebih dingin dari keadaan normalnya. Suhu minimum terendah tercatat pada tanggal 30 Juni 2019 yaitu 21,6°C, sedangkan suhu minimum tertingginya menca-pai 26,4°C pada tanggal 14 Juni 2019.

Data kelembaban udara selama bulan Juni 2019 disajikan dengan grafik. Nilai kelembaban udara pada bulan ini mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Kelembaban udara rata-rata hanya mencapai 78%, lebih rendah dibandingkan normal datanya yaitu 79,8%. Kelembaban udara maksimum menca-pai 85% yang tercatat pada tanggal 9 Juni 2019, sedangkan kelembaban udara minimum teradi pada tanggal 29 Juni 2019 yaitu 65%. Nilai ini mengindikasikan bahwa pada bulan Juni 2019 udara cenderung lebih kering daripada kondisi normalnya.

Selama bulan Juni 2019, tekanan udara di wilayah Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai mengalami fluktuasi. Tekanan uda-

ra maksimum mencapai 1013,5 hPa sedangkan tekanan udara minimumnya tercatat 1009,6 hPa. Nilai rata-rata tekanan udara pada bu-lan Juni 2019 tercatat sekitar 1011,5 hPa, nilai tekanan ini lebih tinggi dibandingkan nilai data normal tekanan udara yaitu 1010,4 hPa.

Jika dibandingkan dengan data di bulan-bu-lan sebelumnya yakni bulan April dan Mei, maka dapat disimpulkan bahwa suhu udara rata-rata di bulan Juni lebih rendah ±1,0°C dibandingkan dengan bulan April dan Mei, begitu juga dengan kelembaban udara rata-rata. Namun tekanan udara rata-rata meningkat hingga ±0,5 hPa. Hal ini menujukan bahwa seiring adanya penurunan suhu udara maka terjadi peningkatan tekanan udara.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1007

1008

1009

1010

1011

1012

1013

1014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

RH (%

)

TEKA

NAN

(mb)

TANGGAL

GRAFIK TEKANAN DAN KELEMBABAN

NORMAL_P P NORMAL_RH RH

angin yang searah dengan datangnya pesawat (dari arah belakang). Headwind dengan persentase 88.7% sangat efektif dimanfaatkan untuk take-off dan landing di Bandara Ngurah Rai. Kecepatan headwind yang paling sering terjadi yaitu 8-10 knots sebanyak 453 kejadian, dengan kecepatan tertinggi headwind yaitu 20-22 knots terjadi hanya dua kali sepanjang bulan Juni 2019.

Selain headwind dan

98 Meteodrome, Juli 2019Analisa Angin Bulan Juni 2019

Dalam pergerakannya ini, aliran udara dari Australia tersebut melewati Indonesia sehingga berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia. Hal ini diperkuat juga oleh streamline angin di Indonesia dimana angin bertiup dominan dari arah Timur – Tenggara.

Kondisi angin sangat berpengaruh dalam dunia penerbangan terutama pada saat take-off dan landing. Untuk mengetahui bagaimana kondisi angin di Bali khususnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada bulan Juni 2019, digunakan diagram windrose yang dibuat berdasarkan data pengamatan di Stasiun

Pada bulan Juni 2019, pusat tekanan rendah terpusat di di Belahan Bumi Utara. Udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sehingga udara bergerak dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara. Angin Timuran atau yang lebih sering disebut sebagi Monsun Timuran dominan pada Bulan Juni di

wilayah Indonesia. Kondisi ini dapat dilihat dari Indeks Monsoon Australia yang masih kuat.

Windrose Periode Juni 2019

Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai. Berdasarkan diagram windrose dapat

dilihat bahwa pada bulan Juni 2019 di Bandara I Gusti Ngurah Rai didominasi oleh angin timuran. Kondisi ini sesuai dengan data normal angin di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai dimana pada bulan Juni angin umumnya dominan bertiup dari arah Timur dengan kecepatan rata-rata 6 knots. Kecepatan angin yang paling sering terjadi adalah 7-11 knots dengan persentase 60.7%. Selain itu, angin terkencang selama bulan Juni yaitu 11-17 knots dengan persentase 3.8%.

Angin timuran yang mendominasi di wilayah Bandara Ngurah Rai ini menyebabkan runway 09 dipilih sebagai runway in use terbanyak pada bulan Juni 2019.

Dalam dunia penerbangan dikenal istilah headwind, tailwind, dan crosswind. Headwind adalah angin yang berlawanan dengan arah datangnya pesawat (dari arah depan), sedangkan tailwind adalah

tailwind, dalam dunia penerbangan dikenal pula crosswind. Selama bulan Juni paling banyak ditemukan crosswind kanan dengan persentase 83.5%. Crosswind dari arah kiri terjadi sebanyak 9.2% dan netral dengan persentase 7.3%. Kecepatan crosswind kanan yang paling sering terjadi yaitu 2-4 knots sebanyak 654 kejadian, dengan kecepatan tertinggi 11-13 knots terjadi sebanyak 7 kali. Sedangkan untuk crosswind kiri kecepatan tertinggi terjadi hanya sekali selama bulan Juni yaitu 8-10 knots.

1110 Meteodrome, Juli 2019Cuaca Bermakna Juni 2019

Analisis Kejadian Cuaca Bermakna April 2019

BALI MEMASUKIMUSIM KEMARAU

Oleh : Bonggo Pribadi

Bulan Juni umumnya di Wilayah Indonesia sudah memasuki mu-sim kemarau. Tak terkecuali di Wilayah Bali, berdasarkan data normal Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Bulan Juni sudah me-

masuki musim kemarau. Untuk Bulan Juni 2019 apakah sudah me-masuki musim kemarau atau belum mari kita analisa kedaan cua-canya berdasarkan data-data yang ada. Analisa meliputi Keadaan

Global, Regional, dan Lokal.Karena BMKG sudah memprediksi pada bulan Juni 2019 sudah me-

masuki musim kemarau, maka keadaaan cuaca di Bali juga tidak ada yang terlalu signifikan khususnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Ter-catat 3 hari hujan dengan total jumlah curah hujan yang hanya 0.3 mm. Terlihat dari data rekaman cuaca Juni 2019 hujan banyak terja-

1312 Meteodrome, Juli 2019Cuaca Bermakna Juni 2019

Rekaman Data Cuaca Perdasarian Juni 2019

SST Dasarian II Juni 2019

Kondisi pengamatan METAR tanggal 14 April 2019

Lintasan MJO dari 27 Mei 2019 hingga 05 Juli 2019

di di dasarian II sebanyak 0.3 mm.

Dari analisa suhu muka laut bulan Juni 2019 ter-catatat masih cukup han-gat 26°C sampai 29°C yang masih memungkinkan terjadinya perumbuhan awan hujan, dan untuk anomali suhu muka laut-nya pada dasarian II di Perairan sekitar Bali ber-nilai Netral yang berarti

tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap penambahan uap air dalam pembentukan awan dan hujan.

Ditinjau dari gangguan MJO periode 27 Mei 2019 hingga 05 Juli 2019, lintasan MJO aktif di wilayah Indonesia pada tanggal 10 - 20 Juni 2019. Dikatakan aktif karena MJO pada tanggal tersebut berada dalam kuadran 4 dan 5, yakni Maritime Continent. Hal ini memberikan pengaruh positif dalam pertumbuhan awan penghasil hujan di wilayah Indonesia.

Anomali SST Dasarian II Juni 2019

1514 Meteodrome, Juli 2019Cuaca Bermakna Juni 2019

Pola Tekanan Rata-Rata Juni 2019

PRAKIRAAN JULI 2019

Berdasarkan peta prakiraan curah hujan dan sifat hujan, maka dapat dilihat bahwa pada bulan Juli secara keseluruhan wilayah Bali hujannya rendah. Dan untuk sifat hujan di bulan Juli 2019 secara umum dibawah normal hingga normal. Untuk wilayah Bandara Ngurah Rai dan sekitarnya sifat hujannya normal.

Dari analisa pola tekanan rata-rata harian bulan Juni 2019 di wilayah sekitar Bali tekanannya berkisar antara 1012.5 hPa hing-ga 1015.0 hPa, tekanan harian masih cukup tinggi sehingga ber-peran kecil terhadap pembentukan awan dan hujan.

1716 Meteodrome, Juli 2019Prakiraan Cuaca Mei 2019

ARTIKEL:Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ke-72 Tahun 2019

HARI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA KE-72 TAHUN 2019

Oleh : Apritarum Fadianika

“INOVASI BMKG UNTUK INDONESIA SEJAHTERA”

Melalui tema ini, diharapkan inovasi menjadi unsur kunci dalam pengembangan BMKG kedepannya sehingga dapat terus menjawab setiap tantangan yang muncul. BMKG diharapkan dapat menjadi organisasi yang terdepan dalam hal penerapan teknologi dalam pelayanan publik melalui inovasi-inovasi. Refleksi di atas merupakan bahasa awal dari draft sambutan yang dibacakan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (HMKG) yang digelar pada hari Selasa, 22 Juli 2019 di kantor pusat dan UPT BMKG di seluruh wilayah Indonesia.

Peranan BMKG cukup strategis dalam kehidupan masyarakat diiringi dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat mengenai cuaca, iklim, dan kegempaan. Keakuratan data dan pemanfaatan data Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentunya akan terus ditingkatkan sehingga dapat lebih bermanfaat dan digunakan oleh

seluruh masyarakat. Saat ini BMKG telah memberikan layanannya kepada berbagai sektor-sektor, diantaranya di sektor perhubungan untuk program nasional konektivitas melalui moda transportasi udara, laut, dan darat. Layanan BMKG juga telah diberikan baik secara rutin maupun on demand di berbagai sektor seperti kesehatan, konstruksi, energi, pertambangan, pariwisata, pertanian, kehutanan, perikanan, tata ruang, industri, pertahanan dan keamanan. Layanan-layanan ini diberikan baik dalam bentuk layanan umum ataupun layanan spesifik sesuai kebutuhan pengguna.

BMKG selalu aktif dalam kongres World Meteorological Office, yang merupakan badan dunia (PBB) yang menaungi meteorologi sedunia. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Ir Dwikorita Karnawati dipilih sebagai anggota dewan eksekutif (Executive Council) Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorologi Organization (WMO) periode 2019-2023 pada pertemuan Kongres Meteorologi Dunia Ke-18 atau The Eighteen World Meteorological Congress (Cg-18) pada 13 Juni 2019 di Jenewa, Swiss. Posisi Dewan Eksekutif memiliki peran sangat penting dalam perencanaan dan implementasi program kerja WMO, serta mengawasi kinerja Sekretaris Jenderal WMO dalam menjalankan operasional sehari-hari organisasi tersebut. WMO merupakan badan PBB yang bertugas dalam penguatan sistem pemantauan bumi dan iklim secara global. Kepala BMKG mengusung visi penguatan peran

Peringatan Hari MKG yang jatuh setiap tanggal 21 Juli merupakan momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia, khususnya segenap Insan BMKG untuk meresapi tema Hari MKG tahun 2019 “Inovasi BMKG Untuk Indonesia Sejahtera” yang artinya insan BMKG siap meningkatkan

inovasi dalam mendukung meningkatnya kesejahteraan bangsa dan negara.

19

18

Meteodrome, Juli 2019

Peringatan Hari Jadi BMKG

KBMG sebagai anggota dewan eksekutif WMO 2019SLI Tahap 3 di Temanggung, Jawa Tengah

SLN Provinsi Jawa Timur 2019

Asosiasi Regional (Regional Associations). Dukungan terhadap Reformasi Kepemimpinan (Governance Reforms) WMO; kesetaraan gender dalam bidang Meteorologi; akses data Meteorologi yang trasnparan, berkeadilan dan sesuai hukum nasional; serta pemberian bantuan teknis.

Komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan berupa peningkatan kapasitas berguna untuk membangun sistem pemantauan bumi dan sangat bermanfaat dalam pengambilan kebijakan ekonomi dan sosial yang akan memengaruhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).mendukung transformasi layanan era digital menuju BMKG yang world class. Program nyata BMKG yang secara langsung mendukung kesejahteraan masyarakat adalah dengan menyelenggarakan sekolah Lapang Iklim (SLI), Sekolah Lapang Nelayan (SLN), dan Sekolah Lapang Penerbangan (SLP). Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, MSc, Phd, dalam sambutan pembukaan Sosialisasi Agroklimat menyampaikan bahwa pada saat ini Indonesia sedang

memasuki era inovasi digital 4.0. Di era ini yang paling mahal adalah waktu. Oleh karena itu BMKG berkomitmen menambah pelayanan digital untuk memudahkan dan mempercepat pelayanan untuk masyarakat.

Berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2011, yaitu Pengamanan Produksi Beras Nasional Dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim dan program Nawacita Pemerintah, yaitu program nawacita ketujuh untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, Sekolah Lapang Iklim (SLI) adalah wujud nyata BMKG dalam mendukung instruksi dan program tersebut. Sekolah Lapang Iklim (SLI) bertujuan untuk meningkatkan literasi iklim dan desiminasi informasi iklim untuk pertanian. Kegiatan SLI merupakan suatu kegiatan interaktif menggunakan metode Belajar Sambil Praktek (Learning by doing). Dengan kegiatan SLI BMKG berkeinginan untuk mensosialisasikan pentingnya informasi iklim dalam mendukung kegiatan pertanian di Indonesia. Kegiatan SLI merupakan cara BMKG sebagai penyedia informasi dan petani sebagai end-user berinteraksi melalui penyuluh petani

lapangan. Penyebaran informasi cuaca dan iklim dengan cara digital akan meningkatkan pelayanan terhadap petani di seluruh Indonesia. Sehingga petani bisa mendapatkan informasi terkait cuaca, iklim dan kualitas udara dengan lebih cepat dengan memanfaatkan mobile phone. Dengan peningkatan layanan digital maka ketahanan pangan di Indonesia juga bisa semakin ditingkatkan. Laporan hasil kegiatan SLI menunjukkan adanya peningkatan dalam produktivitas pertanian pada kelompok tani yang telah mendapatkan pemahaman informasi iklim dan memanfaatkan produk informasi iklim.

Sekolah Lapang Penerbangan (SLP) merupakan sosialisasi BMKG kepada pihak penerbangan terkait dengan pemanfaatan data meteorologi untuk menjamin keselamatan dan kelancaran penerbangan. Berdasarkan regulasi internasional dan nasional, penggunaan informasi cuaca merupakan suatu hal wajib dalam dunia penerbangan. Cuaca merupakan

2120 Meteodrome, Juli 2019Peringatan Hari Jadi BMKG

Upacara HMKG 2019 di Balai Besar Wilayah III Denpasar

Perwakilan Lomba Senam dari Stamet Kelas I I Gusti Ngurah Rai dalam Perayaan HMKG 2019

SLP Merauke Tahun 2019

salah satu faktor utama keselamatan penerbangan. Dengan adanya Sekolah Lapang Penerbangan (SLP) diharapkan kerjasama antar stakeholder di dunia penerbangan dengan BMKG akan semakin erat. Sehingga layanan informasi penerbangan yang disediakan BMKG dapat dimanfaatkan dengan baik, akurat, dan mudah dipahami. Selain itu, dalam Sekolah Lapang Penerbangan (SLP) diberikan pengenalan tentang fenomena-fenomena cuaca yang berpengaruh secara signifikan bagi penerbangan.

Berbagai inovasi dalam hal penyediaan data utuk pengguna, peningkatan layanan, dan desiminasi

informasi kepada masyarakat terus dilakukan. Penguatan kerjasama lintas sektoral juga ditingkatkan. Semuanya dilakukan demi semakin sejahteranya masyarakat Indonesia dengan semakin peduli dengan unsur meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Pada sambutan KBMKG yang terakhir ditekankan bahwa melalui peringatan HMKG tahun 2019 ini, inovasi menjadi unsur kunci dalam pengembangan BMKG kedepannya sehingga dapat terus menjawab setiap tantangan yang muncul. BMKG diharapkan dapat menjadi organisasi yang terdepan dalam hal penerapan teknologi dalam pelayanan publik melalui inovasi-inovasi.

Perayaan hari ulang tahun BMKG Nasional dirayakan di seluruh UPT Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang ada di Indonesia. Sebagai koordinator pusat Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di wilayah Bali, Kantor Balai Besar MKG mengadakan upacara bendera serta berbagai lomba guna memeriahkan hari jadi BMKG Nasional yang ke 72.

Adapun upacara bendera dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2019 yang dihadiri oleh seluruh pegawai baik dari UPT Stasiun Klimatologi Jembrana, Stasiun Geofisika Sanglah, Stasiun Meteorologi I Gusti Ngurah Rai dan Balai Besar MKG Wilayah III.

2322 Meteodrome, Juli 2019Kunjungan KBMKG

GALERI KEGIATAN

GALERI FOTOKUNJUNGAN KEPALA BMKG DI STASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai, Fransin Adriana Pattinama, S.Pi bersama Bpk. Prof. Saputro, Kepala BMKG Ir. DWIKORITA KARNAWATI, M.Sc, Ph.D mengecek kondisi peralatan pengamatan cuaca.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI