INKUIRI

download INKUIRI

of 6

Transcript of INKUIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses. Artinya anak harus melakukan aktivitas yang terarah secara berkelanjutan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Jika anak tidak belajar, maka pendidikan tidak akan mendapat hasil yang diharapkan. Itulah sebabnya mengapa pendidikan di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional diartikan sebagai berikut usaha sadar untuk mernciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi sebagian besar masyarakat masih rendah. Sebagaimana terlihat di Desa Curug, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Hal itu dapat dibuktikan bahwa, lulusan SD Negeri Curug Tahun lalu

(2010/2011) tidak seluruhnya melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari 26 siswa yang lulus pada tahun tersebut, hanya 17 siswa yang melanjutkan ke SMP jika diprosentase hanya 65,38% saja. Sedangkan sisanya 34,62% bekerja membantu orang tua. Tinjauan lebih lanjut mengenai siswa SDN Curug akan difokuskan pada siswa kelas V. Di kelas V inilah siswa harus mampu menyerap semua materi yang sangat banyak dan beragam. Di kelas ini pula siswa harus siap mental untuk menempuh jenjang kelas yang lebih tinggi yakni kelas VI, yang nantinya akan menempuh ujian nasional. Namun jika dilihat hasil ulangan matematika tentang sifat-sifat bangun datar yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu hasilnya masih sangat rendah. Jauh di bawah KKM yang ditentukan yakni 65. Siswa kelas V yang berjumlah 26, yang terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan tersebut, ternyata hanya 8 siswa yang mampu mencapai KKM, dengan prosentase 30,77%. Sedangkan 18 siswa yang lain yaitu 69,23% masih berada di bawah KKM.

Kondisi semacam itu tidak lepas dari peran pendidik (guru) yang setiap hari memberikan materi di kelas tersebut. Guru merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting. Dalam terjadinya proses belajar siswa. Meskipun tidak setiap perbuatan belajar siswa sebagai akibat dari guru mengajar. Karena itu sebagai figur sentral, guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan siswa yang aktif, produktif dan efisien. Mengingat guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, maka guru perlu selalu mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Karena itu guru harus mampu menempatkan diri secara dinamis dan fleksibel. Berbeda dengan cara mengajar yang telah dijalani guru sebelumnya. Selama ini guru mengajar dengan metode dan cara-cara konvensional. Penggunaan metode caramah sangat mendominasi setiap pembelajaran yang dilakukan. Sehingga siswa terlihat pasif dan masa bodoh. Tidak nampak adanya kerjasama antar siswa. Siswa hanya menerima transfer materi dari guru. Siswa selalu menggantungkan dan menunggu komando dari guru. Guru juga mengajar tanpa alat bantu atau media apapun. Sehingga siswa merasa kesulitan dalam menerima konsep-konsep materi yang sifatnya abstrak. Siswa juga terkesan bosan dalam menerima pembelajaran dari guru, karena cenderung bersifat monoton. Menyadari hal tersebut, maka guru kelas V segera melakukan upaya pembenahan dalam pembelajaran. Upaya yang dilakukan oleh guru meliputi pembenahan dalam penggunaan media maupun dalam penggunaan metode pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran mulai dipenuhi oleh guru dengan menyiapkan model-model bangun datar berbagai ukuran dari yang terkecil sampai yang lebih besar. Selain itu guru juga menyediakan gambar-gambar bangun datar baik pada pias kertas maupun pada LKS yang harus dikerjakan siswa.

Dalam hal metode, guru memulai menggunakan metode yang lebih bervariasi dengan perencanaan yang lebih matang dan terarah kepada siswa. Guru berusaha keras menciptakan pembelajaran yang efektif, inovatif dan bermakna dengan metode inkuiri

terbimbing. Yaitu sebuah metode mengajar yang mengelola pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuannya itu bukan melalui pemberitahuan, melainkan sebagian atau seluruh pengetahuan itu ditemukan sendiri oleh siswa. Dengan demikian pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa memecahkan masalah untuk menciptakan, menghubungkan dan menggeneralisasi pengetahuan yang baru saja diperolehnya dengan cara mengkonstruksi sendiri tanpa diberitahu oleh guru. Posisi guru adalah sebagai fasilitator yang mengupayakan agar proses konstruksi dapat terjadi pada diri siswa, sehingga siswa tidak perlu dijejali informasi dari bahan ajar yang harus disampaikan. Pada prinsipnya metode inkuiri ini ada dua macam yaitu inkuiri (penemuan) murni dan inkuiri (penemuan) terbimbing. Penemuan murni merupakan penemuan yang dirancang dan prosesnya semata-mata ditentukan oleh siswa sendiri. Peran guru hanya sebagai penyaji masalah dan meminta siswa untuk mengkaji fakta-fakta atau relasi yang terdapat pada masalah tadi. Penemuan murni ini memungkinkan eksplorasi siswa tidak terarah, sehingga akan menyita banyak waktu untuk setiap proses penemuannya. Padahal setiap tahun palajaran terdapat sekian banyak kompetensi dasar yang harus diraih siswa. Sehingga akan menyita waktu pembelajaran lebih banyak. Penulis menggunakan metode inkuiri terbimbing ini karena dinilai lebih efisien dalam hal penggunaan waktu. Guru sebagai pembimbing dapat mengarahkan siswa secara bertahap menuju sasaran yang ingin dicapai. Selain itu juga untuk mempersiapkan siswa lebih tinggi yaitu kelas VI yang nantinya akan mengikuti Ujian Nasional pada tahun mendatang, sehingga nilai ujian nasional SDN Curug mengalami peningkatan. Sedangkan tujuan khusus penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran yang dilakukan sebagai penelitian tindakan kelas ini adalah : untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada kempetensi dasar sifat-sifat bangun dasar bagi siswa kelas V SDN Curug, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2011/2012. Dengan hasil penelitian ini pula, penulis mencoba mengimplementasikan metode inkuiri terbimbing ini dalam melakukan pembelajaran di kelas, agar metode pembelajaran ini tidak hanya menjadi sebuah teori belaka.

Penulis juga ingin mengajak sesama guru untuk menerapkan metode-metode pembelajaran yang telah ditemukan oleh pakar-pakar pendidikan baik dalam maupun luar negeri yang merupakan sumbangan besar bagi dunia pendidikan.

B. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang telah terurai pada latar belakang masalah di atas, dapat dituliskan identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kesadaran akan pendidikan bagi masyarakat Desa Curug masih rendah 2. Lulusan SDN Curug tahun pelajaran 2010/2011 hanya sebagian yang melanjutkan ke SMP 3. Hasil ulangan matematika tentang sifat-sifat bangun datar pada kelas V semester 2 rendah 4. Metode ceramah masih mendominasi dalam pelaksanaan pembelajaran 5. Siswa bersikap pasif dalam menerima pembelajaran dari guru 6. Siswa kurang kreatif 7. Siswa selalu menunggu komando dari guru

8. Guru mengajar tanpa media pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang telah teridentifikasi, dapat dilakukan pembatasan masalah sebagai bahan penelitian bagi penulis yaitu masalah yang terdapat dalam butir keempat pada identifikasi masalah di atas, Metode ceramah masih mendominasi dalam pelaksanaan pembelajaran. Penulis berpendapat bahwa dengan mengangkat masalah ini, guru pada akhirnya dapat mengatasi masalah-masalah yang lain pula seperti sikap siswa yang pasif, kurang kreatif dan rasa ketergantungan siswa kepada guru. Masalah media juga otomatis dapat diatasi, karena dengan metode yang akan digunakan ini mengharuskan tersedianya media-media pembelajaran.

D. Perumusan Masalah Seberapa efektif penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar matematika tengtang sifat-sifat bangun datar bagi siswa kelas V SDN Curug tahun pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang sifat-sifat bangun datar bagi siswa kelas V SDN Curug tahun pelajaran 2011/2012. 2. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang sifat-sifat bangun datar bagi siswa kelas V SDN Curug tahun pelajaran 2011/2012 melalui metode inkuiri.

F. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : a. Dengan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis mendapatkan pengatahuan atau teori baru mengenai upaya peningkatan hasil belajar matematika tentang sifatsifat bangun datar melalui penggunaan metode inkuiri terbimbing bagi siswa kelas V SDN Curug tahun pelajaran 2011/2012. b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Siswa Manfaat yang didapatkan oleh siswa sehubungan dengan penelitian ini adalah: 1) Siswa menerima konsep matematika tentang sifat-sifat bangun datar 2) Siswa dapat mempraktekkan sendiri penggunaan metode inkuiri

terbimbing yang telah dirancang oleh guru 3) Siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran 4) Menanamkan sekaligus menumbuhkan sikap inkuiri (mencari-temukan)

5) Mendukung kemampuan problem solving siswa 6) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi antar sesama siswa maupun antara siswa dengan guru. 7) Materi yang dipelajari dapat membekas lebih lama pada siswa karena siswa dilibatkan langsung dalam proses penemuan

b. Manfaat bagi Guru Dengan penelitian yang dilakukan tersebut, guru akan mendapatkan manfaat sebagai berikut : 1) Memperoleh pengalaman langsung mengenai penerapan metode inkuiri terbimbing. 2) Meningkatkan kreativitas guru dalam hal merancang dan menerapkan berbagai metode, khususnya metode inkuiri terbimbing. 3) Melalui penelitian ini, guru dapat mengembangkan karier sebagai guru profesional. 4) Dapat menjadi alternatif bagi guru dalam melakukan inovasi pembelajaran di kelas. c. Manfaat bagi Sekolah 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya. 2) Melalui penelitian ini diharapkan dapat memunculkan guru-guru serta siswa yang kreatif sehingga dapat berimplementasi pada kemajuan sekolah.