INISIASI_KEUANGAN_2010_2

12

Click here to load reader

Transcript of INISIASI_KEUANGAN_2010_2

Page 1: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

Inisiasi ke-

4

Materi Teori Manajemen Keuangan

INISIASI IIMANAJEMEN KEUANGAN

Memahami Kondisi Keuangan Perusahaan

Setelah Saudara mempelajari Inisiasi I tentang Ruang lingkup Manajemen Keuangan dan Konsep Dasar Penilaian dalam Manajemen Keuangan, maka inisiasi yang berikutnya ini Saudara akan mempelajari tentang Manajemen Keuangan dan Laporan Akuntansi Keuangan.

Dalam materi ini Saudara pertama kali akan dijelaskan mengenai pemahaman laporan keuangan karena semua keputusan manajer keuangan akan didasarkan pada laporan keuangan yang telah disusun. Secara umum laporan keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan antara lain: laporan neraca, laporan rugi laba dan laporan arus kas.

Laporan neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat, biasanya pada akhir periode.

Laporan rugi laba adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan selama satu periode.

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi kas suatu perusahaan pada akhir periode.Dari laporan-laporan tersebut dapat dilihat kinerja perusahaan tersebut apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik atau tidak. Untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan, kita dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan dapat dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu :A. Rasio Likuiditas, rasio ini adalah rasio keuangan yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio ini terdiri : Current ratio Acid test ratio dan Quick ratio

B. Rasio Manajemen Aktiva adalah rasio keuangan yang mengukur sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh penjualan. Rasio ini meliputi : Rasio perputaran persediaan Rata-rata pengumpulan piutang Rasio perputaran aktiva tetap Rasio perputaran total aktiva

C. Rasio Manajemen Utang adalah rasio keuangan yang mengukur sejauh mana perusahaan memenuhi kewajiban baik itu kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini meliputi : Rasio utang terhadap aktiva Time interest earned

25

Page 2: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

EBITDA Coverage rasioD. Rasio Profitabilitas adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa

besar kemampuan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun laba dari modal sendiri. Rasio ini meliputi : Marjin laba atas penjualan Basic earning power Return on total asset Return on common equity

E. Rasio Nilai Pasar adalah rasio keuangan yang mengukur nilai perusahaan dengan didasarkan nilai saham. Rasio ini meliputi : Price/earning ratio Price/cash flow ratio Market to book ratio

Rumus mengenai masing-masing rasio keuangan diatas, silahkan Saudara pelajari pada BMP Manajemen Keuangan modul 3.

Setelah Saudara dapat menghitung kemampuan perusahaan dengan menggunakan rumus rasio keuangan, tahap berikutnya yang perlu Saudara ketahui adalah bagaimana menafsirkan rasio-rasio keuangan tersebut. Untuk menafsirkan rasio keuangan kita menggunakan asumsi bahwa metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan yang akan kita analisis adalah konsisten dari waktu ke waktu, dan sama dengan yang digunakan oleh perusahaan lain. Ada dua cara untuk menafsirkan rasio keuangan yaitu :A. Membandingkan dengan rasio-rasio keuangan perusahaan di masa yang lalu.B. Membandingkan dengan rasio keuangan perusahaan-perusahaan lain

dalam satu industri.Dari ke dua cara diatas cara kedua yang paling baik karena dapat mengetahui kedudukan relatif perusahaan kita dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.

Prakiraan dan Perencanaan KeuanganAlah satu fungsi keuangan adalah fungsi perencanaan. Bagi manajer keuangan fungsi perencanaan ini berarti bahwa manajer harus melakukan perencanaan keuangan. Dalam kegiatan perencanaan biasanya didahului oleh kegiatan prakiraan (forecasting) tentang apa yang diharapkan dimasa yang akan datang. Didalam keuangan perencanaan akan menyangkut bagaimana posisi keuangan di masa yang akan datang, termasuk juga berapa banyak pendanaan ekstern dan intern yang harus dicari.Sebelum menyusun rencana keuangan, manajer keuangan perlu memahami bagaimana arus kas perusahaan, artinya aliran dari mulai kas berubah menjadi barang produksi, kemudian dijual dan akhirnya mendapatkan kas. Tentunya banyak faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam arus kas tersebut.Untuk menyusun rencana keuangan tersebut diperlukan serangkaian asumsi, baik yang menyangkut hubungan natar variabel-variabel keuangan, maupun keputusan-keputusan keuangan. Rencana dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu perencanaan jkeuangan jangka panjang dan perencanaan keuangan jangka pendek.

26

Page 3: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

Perencanaan keuangan jangka panjang, yaitu perencanaan yang bwerhubungan dengan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa datang (lebih dari satu tahun). Oleh karena menyangkut jangka panjang maka perlu disusun suatu laporankeuangan yang diproyeksikan (laporan keuangan proforma). Model-model perencanaan keuangan yang dapat digunakan, diantaranya adalah model persentase penjualan. Model ini menggunakan dasar pemikiran bahwa perusahaan memerlukan dana yang makin besar apabila aktivitas perusahaan meningkat. Ukuran dari aktivitas ini adalah penjualan. Salah satu asumsi dalam model ini adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah. Dengan model ini kemudian kita dapat menaksir apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar atau tidak.

Untuk lebih jelas lagi silahkan Saudara mencoba latihan-latihan dalam BMP Manajemen Keuangan, dan apabila mengalami kesulitan silahkan ditanyakan dalam forum TUTEL maupun TTM.

Model lain selain model persentase penjualan dapat juga dengan menggunakan rumus regresi. Sebagai contoh misalnya hubungan antara aktiva dengan penjualan dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

Y = 20 + 0,04 XDalam hal ini Y adalah nilai persediaan dan X adalah penjualan. Apabila penjualan diperkirakan Rp 100 juta maka nilai persediaan menjadi = 20 + 0,04 (100) = Rp 24 juta. Atau dinyatakan dalam persentase adalah nilai persediaan = 24 % dari penjualan.

Perencanaan keuangan jangka pendek, umum perencanaan ini kurang dari satu tahun. Tujuan utamanya seringkali digunakan untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat yang dipergunakan dengan menyusun anggaran kas. Anggaran kas merupalan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.

Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang merupakan investasi yang perputarannya lebih dari satu tahun. Biasanya perusahaan mewujudkan dalam bentuk investasi aktiva tetap. Karakteristik dari investasi aktiva tetap ini adalah memerlukan jumlah dana yang cukup besar dan perputarannya lebih dari satu tahun. Untuk itu sebelum melakukan investasi ini perlu dilakukan analisis apakah rencana investasi aktiva tetap tersebut menguntungkan atau tidak. Untuk menganalis tersebut dapat digunakan metode :

1. Net Present Value (NPV)2. Payback3. Internal Rate of Return (IRR)4. Average Rate of Return (ARR)

27

Page 4: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

Metode NPVMetode ini merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows keseluruhan dari suatu investasi, dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan discount rate tertentu.

Terdapat beberapa dasar pengertian yang perlu dipahami terlebih dahulu, yaitu :1. Pengertian Present Value, Present value adalah

nilai sekarang, untuk menentukan beberapa nilai sekarang perlu digunakan discount rate atau tingkat keuntungan yang diharapkan.Misalnya : Suatu investasi diharapkan selama 3 tahun mendatang akan menghasilkan keuntungan rata-rata Rp1.000.000,00 per tahun. Apabila tingkat discount ratenya 10 % maka nilai sekarang dari keuntungan tersebut adalah.PV 1 = Rp1.000.000,00 X 0,909 *) = Rp 909.000,00PV 2 = Rp1.000.000,00 X 0,826 = Rp 826.000,00PV 3 = Rp1.000.000,00 X 0,751 = Rp 751.000,00

---------------------------Total Present Value = Rp2.486.000,00

*) Untuk menentukan discount faktor pada discount rate10 % lihat tabel A1

Jadi nilai sekarang dari penerimaan Rp1.000.000,00 per tahun selama 3 tahun adalah Rp2.486.000,00

2. Pengertian cash flowCash flow atau proceed atau net cash flows adalah laba setelah pajak (EAT) + depresiasi.

3. Pengertian Net Investment (Outlay) merupakan sejumlah dana yang digunakan untuk investasi

Rumus NPV = PV net cash flow – PV net investment

Kriteria yang dipakai untuk menolak atau menerima suatu investasi dengan menggunakan metode NPV adalah investasi yang menghasilkan NPV positif dan terbesar.

Latihan :Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar Rp8.000.000,00 Pola cash flow untuk masing proyek diperkirakan sebagai berikut.

Proyek manakah yang menguntungkan

Tahun Proyek A Proyek B1234

Rp4.000.000,00Rp4.000.000,00Rp2.000.000,00Rp1.000.000,00

Rp1.000.000,00Rp2.000.000,00Rp3.000.000,00Rp4.000.000,00

28

Page 5: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

apabila dapat penilaian menggunakan metode NPV. Discount rate diperhitungkan 8 %.

Proyek A.PV Penerimaantahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,926 =Rp 3,704.000,00

2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 =Rp 3,428.000,00 3 = Rp2.000.000,00 X 0,794 = Rp 1,588.000,00

4 = Rp1.000.000,00 X 0,735 = Rp 735.000,00 ---------------------------

Total PV Proceed = Rp 9.455.000,00

PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00

-------------------------- NPV = Rp 1.455.000,00

Proyek B.PV penerimaantahun 1 = Rp1.000.000,00 X 0,926 = Rp 926.000,00

2 = Rp2.000.000,00 X 0,857 = Rp 1,714.000,00 3 = Rp3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2.382.000,00 4 = Rp4.000.000,00 X 0,735 = Rp 2.040.000,00

---------------------------Total PV Proceed = Rp 7.062.000,00

PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00

---------------------------- NPV = Rp - 938.000,00

Kesimpulan : Proyek yang diterima adalah Proyek A karena menghasilkan NPV positif sebesar Rp1.455.000,00

PaybackMetode ini mengukur berapa lama waktu yang dubutuhkan untuk mengembalikan investasi semula, melalui proceed yang dihasilkan dalam setiap periode. Untuk itu metode ini sering disebut metode yang paling sederhana, karena tidak memperhitungkan konsep nilai waktu uang (time value of money), sehingga cash flows tidak dikaitkan dengan discount rate tertentu.

29

Page 6: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

Contoh :Proyek A dan B membutuhkan investasi masing-masing sebesar Rp10.000.000,00 Pola cash flow untuk masing proyek diperkirakan sebagai berikut.

Tahun Pola Cash FlowsProyek A Proyek B

1234

Rp 5.000.000,00Rp 5.000.000,00Rp 3.000.000,00Rp 2.000.000,00

Rp 3.000.000,00Rp 4.000.000,00Rp 3.000.000,00Rp 4.000.000,00

Dari data tersebut di atas, maka payback period dapat dihitung :Proyek A = 2 tahunProyek B = 3 tahun

Metode payback tersebut dapat juga dimodifikasi agar agar tidak timbul kelemahan, yaitu dengan jalan memperhitungkan memperhitungkan konsep nilai waktu uang (time value of money), sehingga pola cash flows dikalikan dengan discount ratenya. Metode ini disebut metode Payback period yang didiskontokan

Contoh :Dari soal di atas, apabila ke dua proyek tersebut diperhitungkan dengan discount rate 8 %, maka Payback period yang didiskontokan adalah :Proyek A.PV Proceed tahun 1 = Rp5.000.000,00 X 0,926 = Rp 4,630.000,00

2 = Rp5.000.000,00 X 0,857 = Rp 4,285.000,00 3 = Rp3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2,382.000,00 4 = Rp2.000.000,00 X 0,735 = Rp 1,470.000,00

Proyek B.PV Proceed tahun 1 = Rp3.000.000,00 X 0,926 = Rp 2,778.000,00

2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 = Rp 3,428.000,00 3 = Rp3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2,382.000,00 4 = Rp4.000.000,00 X 0,735 = Rp 2.940.000,00

Dari data tersebut di atas, maka payback period yang didiskontokan adalah :Proyek A = 2 tahun; 5,5 bulanProyek B = 3 tahun; 6 bulan

Internal Rate of Return (IRR)Prinsip dari metode ini adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat mempersamakan present value dari proceed dengan outlay atau net investment, sehingga pada keadaan ini NPV = 0.

30

Page 7: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

Sehubungan dengan hal tersebut ada hubungan antara konsep NPV dengan IRR, Konsep NPV, mencari NPV pada discount rate tertentu, sedangkan konsep IRR justru mencari discount rate yang diinginkan. Rumus menentukan discount rate yang dicari dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :Pr 1,2,3. . . .n = Proceed tahun ker = IRR

Untuk mencari besarnya r dapat dilakukan dengan metode trial and error (coba-coba).

Contoh :Lihat contoh soal pada NPV, untuk proyek A dan proyek B dapat dicari IRR nya dengan menggunakan discount rate pada alternatif tingkat bunga 8 % dan 18 %.

Proyek A. PV penerimaan DF 8 %tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,926 = Rp 3,704.000,00

2 = Rp4.000.000,00 X 0,857 = Rp 3,428.000,00 3 = Rp2.000.000,00 X 0,794 = Rp 1,588.000,00 4 = Rp1.000.000,00 X 0,735 = Rp 735.000,00

----------------------------Total PV Proceed = Rp 9.455.000,00

PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00---------------------------

NPV = Rp 1.455.000,00

PV penerimaan DF18 %tahun 1 = Rp4.000.000,00 X 0,847 = Rp 3,388.000,00

2 = Rp4.000.000,00 X 0,718 = Rp 2,872.000,00 3 = Rp2.000.000,00 X 0,609 = Rp 1,218.000,00 4 = Rp1.000.000,00 X 0,516 = Rp 516.000,00

----------------------------Total PV Proceed = Rp 7.994.000,00

PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00---------------------------

NPV Rp - 6.000,00

Dari hasil perhitungan tersebut, discount rate yang dicari terletak antara 8 % dan 18 %. Untuk mencari discount rate yang tepat, dapat dilakukan dengan interpolasi sebagai berikut :

- 6.000 0 1,455.000 18 % IRR 8 %

31

Page 8: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

IRR = 18 % - X 10 %

= 18 % - 0.04 % = 17,96 %

Proyek B. PV penerimaan DF 8 %tahun 1 = Rp 1.000.000,00 X 0,926 = Rp 926.000,00 2 = Rp 2.000.000,00 X 0,857 = Rp 1,714.000,00 3 = Rp 3.000.000,00 X 0,794 = Rp 2.382.000,00 4 = Rp. 4.000.000,00 X 0,735 = Rp 2.040.000,00

----------------------------Total PV Proceed = Rp 7.062.000,00

PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1 = Rp 8.000.000,00---------------------------

NPV = Rp - 938.000,00 PV penerimaan DF 2 %tahun 1 = Rp1.000.000,00 X 0,980 = Rp 980.000,00

2 = Rp2.000.000,00 X 0,961 = Rp 1,922.000,00 3 = Rp3.000.000,00 X 0,942 = Rp 2,826.000,00 4 = Rp4.000.000,00 X 0,924 = Rp 3.696.000,00

----------------------------Total PV Proceed = Rp 9.424.000,00

PV pengeluaran = Rp8.000.000,00 X 1= Rp 8.000.000,00---------------------------

NPV = Rp 1.424.000,00

Dari hasil perhitungan tersebut, discount rate yang dicari terletak antara 2 % dan 8 %. Untuk mencari discount rate yang tepat, dapaat dilakukan dengan interpolasi sebagai berikut :

- 938.000 0 1,424.000 8 % IRR 2 %

32

Page 9: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

IRR = 8 % - X 6 %

= 8 % - 3,95 % = 4,05 %

Average Rate of Return (ARR)Dalam menganalisis rencana investasi dengan metode ini adalah lain dari metode yang telah dijelaskan terdahulu karena dalam metode ini hanya memperhitungkan laba setelah pajak bukan proceed, sehingga rumus dari ARR ini adalah :

A R R = x 100 %

Rata-rata investasi =

Contoh soal :Berikut ini adalah rencana investasi proyek A dan B - Inv. proyek A = Rp600 juta usia investasi 6 tahun - Inv. proyek B = Rp720 juta usia investasi 6 tahunProceed untuk proyek A dan B diperkirakan sebagai berikut :

Tahun Proyek A Proyek B123456

Rp 200 jutaRp 200 jutaRp 200 jutaRp 200 jutaRp 200 jutaRp 200 juta

Rp 450 jutaRp 220 jutaRp 200 jutaRp 130 jutaRp 130 jutaRp 130 juta

Proyek manakah yang dipilih berdasarkan metode ARR

Penyelesaian :Depresiasi untuk:

Proyek A = = Rp100 juta

Proyek B = = Rp120 juta

Laba setelah pajak untuk proyek A dan B adalah :

Proyek A Proyek BInvestasiRata-rata investasi

Rp 600 jutaRp 300 juta

Rp 720 jutaRp 360 juta

33

Page 10: INISIASI_KEUANGAN_2010_2

Tahun : 1 2 3 4 5 6

Rp 100 jutaRp 100 jutaRp 100 jutaRp 100 jutaRp 100 jutaRp 100 juta---------------------Rp 600 juta : 6

Rp 330 jutaRp 100 jutaRp 80 jutaRp 10 jutaRp 10 jutaRp 10 juta--------------------Rp 540 juta : 6

Rata laba setelah pajak

Rp 100 juta Rp 90 juta

A R R Rp 100 juta------------------ = 33,33 %Rp 300 juta

Rp 90 juta------------------ = 25,00 %Rp 360 juta

Proyek yang dipilih berdasarkan metode ARR adalah proyek A karena menghasilkan ARR terbesar.

34